hubungan warga negara dan pemerintahan ppt

22
Warga Negara dan Pemerintah [email protected]

Upload: andhika-pratama

Post on 24-Jun-2015

4.105 views

Category:

Education


23 download

TRANSCRIPT

Warga Negara dan Pemerintah

[email protected]

1. Siapakah yang dimaksud warga negara dan Pemerintah itu?

2. Bagaimanakah perspektif hubungan warga negara dengan pemerintah?

3. Bagaimanakah pandangan tentang hubungan warga negara dengan pemerintah?

4. Bagaimanakah paham kekeluargaan sebagai asas dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara?

5. Bagaimanakah wujud hubungan warga negara dengan pemerintahan?

Warga negara dan Pemerintah

Citizen is “a member of a group living under the rule of a government” (Turner, 1990)

“…is a member of a political community, which is defined by a set of rights and obligations (Heywood, 1994)

Citizen dan Citizenship

Warga negara “…as a native or naturalized member of a state or nation who owes allegiance to its government and is entitled to its protection”, atau anggota asli atau hasil naturalisasi dari negara atau bangsa yang memiliki kesetiaan terhadap pemerintahan dan berhak atas perlindungan pemerintahan (Banks, 2004)

Citizen dan Citizenship

Citizenship as the “state of being vested with the rights, privileges, and duties of a citizen”, atau status pribadi yang dimiliki secara tetap dengan hak, perlakuan khusus, dan tugas-tugas sebagai warga negara (Banks, 2004)

Kewarganegaraan merupakan status hukum dan identitas (a legal status and an identity) (Heywood, 1994)

Citizen dan Citizenship

2 Dimensi Citizenship

objektif

•terkait dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang diberikan negara secara spesifik

subjektif

•berkaitan dengan kesetiaan dan rasa memiliki terhadap negara

1. memiliki jati diri; 2. kebebasan untuk menikmati hak

tertentu; 3. pemenuhan kewajiban-kewajiban

terkait; 4. tingkat minat dan keterlibatan dalam

urusan publik; dan 5. pemilikan nilai-nilai dasar

kemasyarakatan(Cogan,1998)

Atribut Kewarganegaraan

Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.Pasal 26 ayat (1) UUD 1945

WNI

Warga negara dan

Pemerintah

Perspektif hubungan warga negara dengan pemerintah

Perspektif hukum didasarkan pada konsepsi warga negara menurut Isjwara (1980:99) “Warga negara adalah seluruh individu yang mempunyai ikatan hukum dengan suatu negara

Citizen is “a member of a group living under the rule of a government” (Turner, 1990)

Perspektif hukum

Perspektif politik: “…is a member of a political community, which is defined by a set of rights and obligations atau anggota suatu masyarakat politis, yang digambarkan oleh seperangkat hak dan kewajiban (Heywood, 1994)

Dalam hubungannya dengan negara, pemerintah menjalankan tugas-tugas negara, sebab negara itu alat dari sekumpulan manusia -- yang merupakan rakyat negara -- untuk mencapai tujuan negara

Perspektif politik

Dalam meninjau hubungan antara warga negara dengan pemerintah dan untuk menilai tindakan pemerintah terhadap warga negara … perlu juga pertimbangan hal-hal yang patut dan selaras dengan pandangan masyarakat (Kuncoro Purbopranoto)

Perspektif kesusilaan dan kebudayaan

Berdasarkan Teori Kemandirian (otonomi) Negara, Antonio Gramsci

Negara dan masyarakat masing-masing memiliki otonomi yang bersifat relatif. Interaksi antara negara dengan masyarakat sendiri bersifat hegemonik dan berada dalam kerangka proses dialektika yang berlangsung terus menerus.

Konsekuensi dari pendapat ini maka format hubungan antara warga negara dengan pemerintah tidak menentu

Pandangan tentang hubungan warga negara dengan pemerintah

1. Teori Negara Pluralis, negara nyaris tidak berperan, yang berperan adalah aktor-aktor sosial politik yang mengawasi atau mempengaruhi negara. Negara hanyalah alat yang netral di tangan faktor-faktor ini.

2. Teori Negara Marxis, negara hanyalah panitia yang melayani dari kelas yang berkuasa.

3. Teori Negara Organis, negara berkuasa penuh supaya bisa melayani kepentingan umum secara baik(Arif Budiman)

Tiga teori kemandirian negara

Teori Antonio Gramsci, kemandirian ditentukan oleh proses dialektika sedang dalam Teori Arif Budiman, ditentukan oleh falsafah mengenai negara dari masyarakat yang bersangkutan.

Beda keduanya

Soekarno, negara Indonesia yang kita dirikan haruslah negara gotong royong

Mohammad Hatta, kita menghendaki negara pengurus, kita membangun masyarakat baru yang berdasarkan kepada gotong royong

Pandangan founding father?

Soepomo, menunjukkan tiga pilihan ideologi – paham individualisme, kolektivisme, dan paham integralistik –

Beliau menolak paham individualisme dan kolektivisme dan menyarankan paham integralistik yang sesuai dengan semangat kekeluargaan

Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang integral, segala golongan, segala bagian, segala anggotanya berhubungan erat satu sama lain dan merupakan persatuan masyarakat yang organis

Pandangan founding father?

Ide dasar konstruksi negara proklamasi adalah paham kekeluargaan.

Negara kita bukan individualistis, dan bukan negara organis atau kolektif, akan tetapi yang mengandung sifat kedua-duanya dalam keseimbangan yang harmonis yang dengan istilah kita merupakan negara kekeluargaan, negara gotong royong dan dengan istilah ilmiah negara monodualis (Notonagoro)

Indonesia negara kekeluargaan

Teks Proklamasi “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia…atas nama bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta”

Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 Konstitusi Indonesia – yang menganut asas Pancasila,

kekeluargaan, kedaulatan rakyat, pembagian kekuasaan, dan negara hukum (Kusnardi dan Harmaily Ibrahim)

Dalam hubungan kekeluargaan, kedua belah pihak akan senantiasa mencari keharmonisan, keseimbangan, kerukunan

Paham kekeluargaan sebagai asas dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara

Wujud hubungan warga negara dan pemerintah pada dasarnya berupa peranan (role), baik peranan yang bersifat pasif, aktif, positif, dan negatif

Peranan bersifat pasif merupakan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai cermin dari seorang warga negara yang taat dan patuh kepada negara.

Peranan yang aktif merupakan aktivitas warga negara untuk ikut serta mengambil bagian dalam kehdupan bangsa dan negara.

Wujud hubungan warga negara dengan pemerintahan

Peranan positif merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara/pemerintah, sebagai konsekuensi dari fungsi pemerintah sebagai pelayanan umum (public service)

Peranan negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan pemerintah dalam persoalan yang bersifat pribadi

Dalam kehidupan kenegaraan, pada prinsipnya wujud peranan warga negara meliputi ◦ hak dan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam

konstitusi, ◦ perilaku yang sesuai dengan nilai kesusilaan dan

kebudayaan yang dianut dalam masyarakat, dan ◦ perilaku yang dianggap layak menurut kelayakan keilmuan

serta sesuai dengan harapan di masa depan dalam rangka membentuk warga negara yang baik

(Cholisin)