hukum adat & sistem hukum nasional
DESCRIPTION
Hukum Adat & Sistem Hukum Nasional. Pengampu 1. Mohammad Jamin, S.H., M. Hum 2. Mulyanto, S.H., M. Hum Tata tertib Perkuliahan - Kompensasi terlambat 15 menit - Dilarang keras menandatangankan temannya sebab keduanya akan kena penalty - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Hukum Adat & Sistem Hukum NasionalHukum Adat & Sistem Hukum Nasional
PengampuPengampu
1. Mohammad Jamin, S.H., M. Hum1. Mohammad Jamin, S.H., M. Hum
2. Mulyanto, S.H., M. Hum2. Mulyanto, S.H., M. Hum
Tata tertib PerkuliahanTata tertib Perkuliahan
- Kompensasi terlambat 15 menit - Kompensasi terlambat 15 menit
- Dilarang keras menandatangankan temannya sebab keduanya akan kena - Dilarang keras menandatangankan temannya sebab keduanya akan kena penaltypenalty
- Bagi yg mencontek sampai jumpa semester berikutnya (tidak lulus)- Bagi yg mencontek sampai jumpa semester berikutnya (tidak lulus)
PenilaianPenilaiana. Jalur regulera. Jalur reguler ( ( - Kuis - UTS – Tugas – UAS )- Kuis - UTS – Tugas – UAS )
Skor Akhir = Skor Akhir = (Kuis X 1) + (UTS X 2) + (Tugas X 2) + (UAS X 3) (Kuis X 1) + (UTS X 2) + (Tugas X 2) + (UAS X 3)
88
b. Jalur eksekutifb. Jalur eksekutif
- mhsw dpt membuat karya tulis (artikel) ilmiah populer yg di muat di - mhsw dpt membuat karya tulis (artikel) ilmiah populer yg di muat di media media
massa yg menyangkut tema materi perkuliahan adatnas akan mendapat massa yg menyangkut tema materi perkuliahan adatnas akan mendapat
apresiasi mendapat nilai Aapresiasi mendapat nilai A
Bab I : PendahuluanBab I : PendahuluanA. Pentingnya belajar Hukum Adat NasA. Pentingnya belajar Hukum Adat Nas - Bagian disiplin Hukum; Refleksi budaya Indonesia- Bagian disiplin Hukum; Refleksi budaya Indonesia merupakan “Living law” yg tumbuh & berkembang merupakan “Living law” yg tumbuh & berkembang B. Pendekatan belajar belajar Hukum Adat NasB. Pendekatan belajar belajar Hukum Adat Nas 1. perspektif yuridis1. perspektif yuridis - Legal Centralism (monolitik)- Legal Centralism (monolitik) - Menyederhanakan sesuatu yg kompleks (instrumentalisme)- Menyederhanakan sesuatu yg kompleks (instrumentalisme)
2. perspektif sosiologis2. perspektif sosiologis - wilayah2 otonom (pluralisme sistem)- wilayah2 otonom (pluralisme sistem) - ilmu empirik yg scr jujur mncatat & mendeskripsikan apa - ilmu empirik yg scr jujur mncatat & mendeskripsikan apa
adanyaadanya - eksperimentasi hukum- eksperimentasi hukum # Hkm nas meminggirkan hkm adat# Hkm nas meminggirkan hkm adat - politik sentralisme, pmbngunan industrialisasi, penegakan - politik sentralisme, pmbngunan industrialisasi, penegakan
hkmnyahkmnya
C. Paradigma belajar C. Paradigma belajar - belajar hukum adat bukan sekedar mengetahui norma-norma - belajar hukum adat bukan sekedar mengetahui norma-norma
hukum adat yg ada namun sejauh mana asas-asas hukum adat hukum adat yg ada namun sejauh mana asas-asas hukum adat yang berlaku di masyarakat pantas DITRANSFORMASIKAN menjadi yang berlaku di masyarakat pantas DITRANSFORMASIKAN menjadi nilai-nilai & asas-asas dalam proses sistem hukum nasionalnilai-nilai & asas-asas dalam proses sistem hukum nasional
Bab II Bab II Dasar-Dasar Hukum AdatDasar-Dasar Hukum Adat
A. Timbulnya Hukum adatA. Timbulnya Hukum adat
- menyoal tingkatan hingga hukum adat- menyoal tingkatan hingga hukum adat
- membedakan hkm adat & adat istiadat- membedakan hkm adat & adat istiadat
B. Pengertian Hukum Adat B. Pengertian Hukum Adat
- para pakar & hasil seminar- para pakar & hasil seminar
C. Bentuk Hukum AdatC. Bentuk Hukum Adat
D. Corak Hukum AdatD. Corak Hukum Adat
- Religio magis; Communal; Konkret & Kontan- Religio magis; Communal; Konkret & Kontan
E. Ruang Lingkup Hkm AdatE. Ruang Lingkup Hkm Adat
- hkm adat negara; TUN; Pidana; Perdata; Waris cs- hkm adat negara; TUN; Pidana; Perdata; Waris cs
Bab IIIBab IIIDasar Perundang-undangan Berlakunya Hukum Dasar Perundang-undangan Berlakunya Hukum
AdatAdat
A. Masa Hindia BelandaA. Masa Hindia Belanda - Pasal 131 ayat (2) Indische Staatregeling- Pasal 131 ayat (2) Indische StaatregelingB. Masa Penjajahan JepangB. Masa Penjajahan Jepang - UU No 1 Tahun 1942- UU No 1 Tahun 1942C. Masa Pasca KemerdekaanC. Masa Pasca Kemerdekaan - Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945- Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 - Pasal 104 ayat (1) UUDS 1950- Pasal 104 ayat (1) UUDS 1950 - Pasal 17 ayat (2) UU No 19 Tahun 1964- Pasal 17 ayat (2) UU No 19 Tahun 1964 - Pasal 23 ayat (1) & Pasal 27 ayat (1) UU No. 14 Th - Pasal 23 ayat (1) & Pasal 27 ayat (1) UU No. 14 Th
19701970 - UU No 22 Tahun 1999 jo UU No 32 Tahun 2004- UU No 22 Tahun 1999 jo UU No 32 Tahun 2004 - Pasal 25 ayat (1) UU No. 4 Tahun 2004 - Pasal 25 ayat (1) UU No. 4 Tahun 2004
Bab IV Bab IV Masyarakat Hukum AdatMasyarakat Hukum Adat
A. Timbulnya Masyarakat Hukum AdatA. Timbulnya Masyarakat Hukum AdatB. Corak Masyarakat Hukum AdatB. Corak Masyarakat Hukum Adat - paguyuban (gemeinschaft)- paguyuban (gemeinschaft) - patembayan (geshellschaft)- patembayan (geshellschaft)C. Struktur Masyarakat Hukum AdatC. Struktur Masyarakat Hukum Adat - berdasar Genealogis - berdasar Genealogis (Patrilineal,Matrilineal & parental)(Patrilineal,Matrilineal & parental) - berdasar Teritorial - berdasar Teritorial (Desa, Daerah & Persekutuan)(Desa, Daerah & Persekutuan)D. Masyarakat Hukum Adat & Hal UlayatD. Masyarakat Hukum Adat & Hal Ulayat
Bab VBab VSistem Hukum Nasional Sistem Hukum Nasional
IndonesiaIndonesiaA. PengantarA. Pengantar
B. Hukum NasionalB. Hukum Nasional
C. Sistem Hukum Nasional IndonesiaC. Sistem Hukum Nasional Indonesia
- Struktural, Substansi & Kultural- Struktural, Substansi & Kultural
D. Landasan, Asas & Bentuk Hkm D. Landasan, Asas & Bentuk Hkm NasionalNasional
Bab VIBab VIKedudukan dan Peranan Hukum Kedudukan dan Peranan Hukum
Adat dalam Pembangunan Hukum Adat dalam Pembangunan Hukum NasionalNasional
A. Alasan dasar Perlunya Pembangunan A. Alasan dasar Perlunya Pembangunan
Hukum NasionalHukum Nasional
B. Politik Pembangunan Hukum NasionalB. Politik Pembangunan Hukum Nasional
C. C. Kedudukan & Peranan Hukum Adat Kedudukan & Peranan Hukum Adat dalam Pembangunan Hukum Nasionaldalam Pembangunan Hukum Nasional
Bab VIIBab VIIHukum Adat dan Hukum Adat dan
Hukum Perundang-UndanganHukum Perundang-Undangan
A. PengantarA. Pengantar
B. Hukum Adat & Hukum Perundang-B. Hukum Adat & Hukum Perundang-Undangan Undangan
C. Pengaturan Hukum Adat dalam C. Pengaturan Hukum Adat dalam Perundang-undanganPerundang-undangan
Bab VIIIBab VIIIHukum Adat dalam Perundang-Hukum Adat dalam Perundang-
Undangan Hukum NasionalUndangan Hukum NasionalA. Hukum Perkawinan Adat dalam UU No 1 A. Hukum Perkawinan Adat dalam UU No 1
Tahun 1974 ttg PerkawinanTahun 1974 ttg Perkawinan
- Asas-asas & ketentuan yg sesuai- Asas-asas & ketentuan yg sesuai
- Asas-asas & ketentuan yg tidak diatur- Asas-asas & ketentuan yg tidak diatur
- Asas-asas & ketentuan yg tidak sesuai- Asas-asas & ketentuan yg tidak sesuai
B. Hukum Delik Adat, KUHP & KUHP NasionalB. Hukum Delik Adat, KUHP & KUHP Nasional
- Dasar-dasar Hukum Pelanggaran Adat- Dasar-dasar Hukum Pelanggaran Adat
- Lahirnya Delik Adat- Lahirnya Delik Adat
- Berlakunya Delik Adat menurut KUHP- Berlakunya Delik Adat menurut KUHP
- Delik Adat dalam Rancangan KUHP Nasional- Delik Adat dalam Rancangan KUHP Nasional
C. Hukum Tanah Adat & UU Pokok Agraria (UUPA)C. Hukum Tanah Adat & UU Pokok Agraria (UUPA)
Bab IXBab IXHukum Waris Nasional dalam Hukum Waris Nasional dalam
YurisprudensiYurisprudensi
A. PengantarA. Pengantar
B. Beberapa Yurisprudensi di bid Hukum WarisB. Beberapa Yurisprudensi di bid Hukum Waris - Keputusan Pengadilan Nenegri Pariaman, Sumatera - Keputusan Pengadilan Nenegri Pariaman, Sumatera
Barat, tgl 16 November 1960 No. 8/1967/PrmBarat, tgl 16 November 1960 No. 8/1967/Prm
- Keputusan Mahkamah Agung, tgl 20 April 1960 No. - Keputusan Mahkamah Agung, tgl 20 April 1960 No. 110/K/Sip/1960110/K/Sip/1960
- Keputusan Mahkamah Agung, tgl 1 September 1961 - Keputusan Mahkamah Agung, tgl 1 September 1961 No. 179/K/Sip/1961No. 179/K/Sip/1961
C. Penutup C. Penutup