hukum dan etika pers

31
Hukum dan Etika Pers Kelompok 2 Miranda Arizal Putri Rahma Amalia Rara Ficarima Rina Wahyuni Annisa Anindya

Upload: kermit

Post on 29-Jan-2016

119 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Hukum dan Etika Pers. Kelompok 2 Miranda Arizal Putri Rahma Amalia Rara Ficarima Rina Wahyuni Annisa Anindya. Hakikat dan Tujuan Hukum. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum dan Etika Pers

Hukum dan Etika Pers

Kelompok 2Miranda ArizalPutri Rahma AmaliaRara FicarimaRina WahyuniAnnisa Anindya

Page 2: Hukum dan Etika Pers

Hakikat dan Tujuan Hukum

• Jauh sebelum kebangkitan peradaban Yunani, pada 1800 tahun sebelum Masehi (SM), Raja Babilonia Cammurabi, telah menggunakan undang-undang untuk menghapus pertentangan antara ras Babilonia Utara dan Babilonia Selatan , yang ketika zamannya menjadi satu Babilonia.

•Code Chamurabi kemudian dikenal sebagai undang-undang tertua dalam peradaban manusia ( Rasjidi dan Wyasa Putra, 1993:63).

Page 3: Hukum dan Etika Pers

•Hukum merupakan perintah searah dari penguasa.

•Hukum dianggap perintah yang harus ditaati oleh masyarakat.

•Masyarakat tidak dapat menyimpangi apa yang diharuskan hukum karena penyimpangan akan mengakibatkan sanksi hukum pada mereka.

•Hakikat sanksi hukum adalah paksaan untuk membuat masyarakat patuh terhadap perintah hukum.

Page 4: Hukum dan Etika Pers

•Sanksi merupakan reaksi, akibat, atau konsekuensi pelanggaran kaidah sosial.

•Menurut Marwan Mas keberadaan hukum dalam masyarakat tidak hanya diartikan sebagi sarana untuk menertibkan kehidupan masyarakat, tetapi juga dijadikan sarana yang mampu mengubah pola pikir dan pola prilaku masyarakat.

Page 5: Hukum dan Etika Pers

DEFINISI HUKUM

•Hukum atau ilmu hukum adalah suatu sistem aturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui lembaga atau institusi hukum.

Page 6: Hukum dan Etika Pers

Definisi Hukum menurut para ahli • Tullius Cicerco (Romawi) dalam “ De Legibus”

Hukum adalah akal tertinggi yang ditanamkan oleh alam dalam diri manusia untuk menetapkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.

• J.C.T. Simorangkir, SH dan Woerjono Sastropranoto, SH :Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib.

Page 7: Hukum dan Etika Pers

TUJUAN HUKUM MENURUT PENDAPAT AHLI

Purnadi dan Soerdjono Soekanto• Tujuan hukum adalah menciptakan kedamaian hidup

antar pribadi yang meliputi ketertiban ekstern antar pribadi dan ketenangan intern pribadi.

Prof. Mr. Dr. L.J. van Apeldoorn,• Tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup manusia

secara damai. Hukum menghendaki perdamaian. Perdamaian diantara manusia dipertahankan oleh hukum dengan melindungi kepentingan-kepentingan hukum manusia tertentu, kehormatan, kemerdekaan, jiwa, harta benda terhadap pihak yg merugikan.

Page 8: Hukum dan Etika Pers

TUJUAN HUKUM MENURUT TEORI

Teori Etis (Etische Theorie)•Tujuan hukum semata-mata untuk mencapai

keadilan. Isi hukum semata-mata harus ditentukan oleh kesadaran etis mengenai apa yang adil dan apa yang tidak adil.

•Pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles, yang menyatakan ”Hukum mempunyai tugas yang suci yaitu memberi kepada setiap orang yang berhak menerimanya”.

Page 9: Hukum dan Etika Pers

Aristoteles membagi keadilan dalam 2 jenis, yaitu:Keadilan Distributif, yaitu keadilan yang memberikan

kepada setiap orang jatah menurut jasanya. Artinya, keadilan ini tidak menuntut supaya setiap orang mendapat bagian yang sama banyaknya atau bukan persamaannya, melainkan kesebandingan berdasarkan prestasi dan jasa seseorang.

Keadilan Komutatif, yaitu keadilan yang memberikan kepada setiap orang jatah yang sama banyaknya tanpa mengingat jasa masing-masing. Artinya hukum menuntut adanya suatu persamaan dalam memperoleh prestasi atau sesuatu hal tanpa memperhitungkan jasa masing-masing.

Page 10: Hukum dan Etika Pers

Teori Utilitas (Utiliteis Theorie)• Hukum bertujuan untuk menjamin adanya kemanfaatan

atau kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada orang sebanyak-banyaknya.

• Pencetusnya adalah Jeremy Betham. Ia berpendapat bahwa hukum bertujuan untuk mewujudkan semata-mata apa yang berfaedah / bermanfaat bagi orang.

Teori Campuran• Teori ini dikemukakan oleh Muckhtar Kusmaatmadja

bahwa tujuan pokok dan pertama dari hukum adalah ketertiban dan tercapainya keadilan yang berbeda-beda isi dan ukurannya menurut masyarakat dan zamannya.

Page 11: Hukum dan Etika Pers

Teori Normatif-Dogmatif,• Tujuan hukum adalah untuk menciptakan kepastian hukum

(John Austin dan Van Kan). Arti kepastian hukum adalah melegalkan kepastian hak dan kewajiban.

• Van Kan berpendapat tujuan hukum adalah menjaga setiap kepentingan manusia agar tidak diganggu dan terjaminnya kepastiannya.

Teori Peace (Damai Sejahtera)• Menurut teori ini dalam keadaan damai terdapat

kelimpahan, yang kuat tidak menindas yang lemah, yang berhak, benar-benar mendapatkan haknya dan adanya perlindungan bagi rakyat.

• Hukum harus dapat menciptakan damai dan sejahtera bukan sekedar ketertiban.

Page 12: Hukum dan Etika Pers

DEFINISI ETIKA

• Pengertian Etika (menurut Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).

• Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.

• Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.

Page 13: Hukum dan Etika Pers

Pengertian dan Definisi Etika

Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak.

Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia.

Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral seba¬gai individual.

Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban.

Page 14: Hukum dan Etika Pers

MACAM-MACAM ETIKA • Etika umum ialah etika yang membahas tentang kondisi-

kondisi dasar bagaimana manusia itu bertindak secara etis. Etika inilah yang dijadikan dasar dan pegangan manusia untuk bertindak dan digunakan sebagai tolok ukur penilaian baik buruknya suatu tindakan.

• Etika khusus ialah penerapan moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus misalnya olah raga, bisnis, atau profesi tertentu. Dari sinilah nanti akan lahir etika bisnis dan etika profesi (wartawan, dokter, hakim, pustakawan, dan lainnya).

Page 15: Hukum dan Etika Pers

Hubungan Hukum dan ETIKA

•ETHICS asal bahasa Yunani yang artinya baik dan layak. Merupakan norma yang harus di lakukan kelompok profesi tertentu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

•HUKUM peraturan perundang – undangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan, dalam mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat.

Page 16: Hukum dan Etika Pers

Persamaan Hukum dan Etika

Sama – sama merupakan alat untuk mengatur tertibnya hidup bermasyarakat.

Sebagai obyeknya adalah tingkah laku manusia.

Mengandung hak dan kewajiban anggota – anggota masyarakat , agar tidak saling merugikan.

Sumbernya adalah hasil pemikiran para pakar dan pengalaman.

Page 17: Hukum dan Etika Pers

Jadi, Etika merupakan seperangkat perilaku yang benar atau norma – norma dalam suatu profesi, sedangkan Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan.

Page 18: Hukum dan Etika Pers

Perbedaan Hukum dan Etika

• Jika hukum memberikan putusan hukumnya perbuatan, etika memberikan penilaian baik atau buruknya.

Etika ditujukan pada manusia sebagai individu, sedangkan hukum ditujukan pada manusia sebagai makhluk sosial.

•Hukum lebih dikodifikasi daripada etika. Artinya, penulisan dan penyusunannya lebih sistematis dalam sebuha kitab undang-undang.

Page 19: Hukum dan Etika Pers

Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah semata, sedangkan etika menyangkut juga sikap batin seseorang.

• Sanksi hukum sebagian besar dapat dipaksakan; orang yang melangggar hukum akan terkena hukumannya; sedangkan norma etika tidak dapat dipaksakan; sanksi norma etika atau moralitas adalah hati nurani yang tidak akan merasa tenang.

Hukum berdasarkan atas kehendak masyarakat dan akhirnya kehendak Negara, sedangkan etika berdasarkan atas norma-norma moral yang melebihi para individu dan masyarakat.

Page 20: Hukum dan Etika Pers

PEDOMAN PENULISAN BERITA HUKUM

Dalam menangani perkara delik pers, aparat penegak hukum harus merujuk kepada UU Pokok Pers No.40/1999.

•Sepuluh (10) pedoman penulisan berita tentang hukum, hasil kajian para wartawan PWI di Cibulan, Bogor, 30 Juli 1977:

Page 21: Hukum dan Etika Pers

1) Pemberitaan mengenai seseorang yang disangka atau dituduh tersangkut dalam suatu perkara hendaknya ditulis dan disajikan dengan tetap menjunjung asas praduga tidak bersalah (presumption of innocence) serta kode etik Jurnalistik.

2) Dalam rangka kebijaksanaan yang dikehendaki oleh Kode Etik Jurnalistik, Pers dapat menyebut lengkap nama tersangka atau tertuduh, jika hal itu demi kepentingan umum.

Page 22: Hukum dan Etika Pers

3.) Nama, identitas dan potret gadis atau wanita yang menjadi korban perkosaan, begitu juga para remaja yang tersangkut dalam perkara pidana, terutama yang mennyangkut susila dan yang menjadi korban narkotika, tidak dimuat lengkap atau jelas.

4.) Anggota keluarga yang tidak ada sangkut pautnya dengan perbuatan yang dituduhkan dari salah seorang tersangka atau terhukum, hendaknya tidak ikut disebut dalam pemberiataan.

Page 23: Hukum dan Etika Pers

5) Dalam rangka mengungkap kebenaran dan tegaknya prinsip-prinsip proses hukum yang wajar pers seyogyanya mencari dan menyiarkan pola keterangan yang diperoleh dari luar persidangan, apabila terdapat petunjuk-petunjuk tentang adanya sesuatu yang tidak beres dalam keseluruhan proses jalannya acara.

Page 24: Hukum dan Etika Pers

6) Untuk menghindarkan trial by the press, pers hendaknya memperhatikan sikap terhadap hukum dan sikap terhadap tertuduh. Jadi hukum atau proses pengadilan harus berjalan dengan wajar dan tertuduh jangan sampai dirugikan posisinya berhadapan dengan penuntut hukum, juga perlu diperhatikan agar tertuduh kelak bisa kembali dengan wajar kedalam masyarakat.

7) Untuk menghindari trial by the press, nada dan gaya dari tulisan atau berita jangan sampai ikut menuduh, membayangkan bahwa tertuduh adalah orang yang jahat dan jangan menggunakan kata-kata sifat yang mengandung opini.

Page 25: Hukum dan Etika Pers

8) Pers hendaknya tidak berorientasi “polisi atau jaksa centered” tetapi memberikan kesempatan yang seimbang kepada polisi, jaksa, hakim, pembela, dan tersangka atau tertuduh.

9) Pemberitaan mengenai sesuatu perkara hendaknya professional, menunjukkan garis konsisten dan ada kelanjutan tentang penyelesaiannya.

10) Berita hendaknnya memberikan yang jelas mengenai duduknya perkara (kasus polisi) dan pihak-pihak dalam persidangan dalam hubungan dengan hukum yang berlaku. Perlu hendaknya dikemukakan pasal-pasal hukum pidana yang relevan dengan hak-hak dan kewajiban tertuduh, para saksi maupun negara sebagai penuntut.

Page 26: Hukum dan Etika Pers

Contoh Berita• N dan R, Dua Tersangka Baru Kasus Melinda

Dee • Penulis : Rita Ayuningtyas• Kamis, 21 April 2011 14:21 WIB • • JAKARTA--MICOM: Penyidik Direktorat

Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri menetapkan dua orang sebagai tersangka baru kasus penggelapan dan pencucian uang nasabah Citibank cabang Landmark. Dua orang tersebut merupakan pegawai Citibank.

• "Pagi ini pukul 10.00, tim penyidik melakukan pemeriksaan dua orang yang diduga sebagai tersangka baru berinisial N dan R," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam, kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/4).

• Menurut dia, N dan R merupakan pegawai Citibank. "Yang jelas dari pihak Citibank," kata

dia. Namun, dia enggan menyebut nama kedua orang tersebut. Dia juga tidak mau menyebutkan posisi mereka di bank tersebut.

• Kedua orang tersebut diduga terlibat dalam aksi penggelapan dan pencucian uang nasabah yang dilakukan oleh Relation Manager Citibank cabang Landmark, Inong Malinda alias Melinda Dee.

• Sebelumnya, pengacara Malinda, Halapancas mengatakan Reniwati merupakan kongsi kliennya di PT Sarwahita Global Management. Dia juga merupakan salah satu atasan Malinda di Citibank. (Bob/OL-9)

• Sumber http://www.mediaindonesia.com/read/2011/04/21/219866/37/5/N-dan-R-Dua-Tersangka-Baru-Kasus-Melinda-Dee

Page 27: Hukum dan Etika Pers

Polisi Belum Temukan Paket Bom yang Ditaruh Pepi di Cawang

• Selasa, 26/04/2011 20:54 WIB

• Jakarta - Polisi belum menemukan paket bom yang diakui Pepi Fernando pernah dia taruh di sekitar flyover UKI Cawang. Penelusuran Tim Gegana di lokasi itu nihil."Pepi mengaku sekitar Agustus 2010, mereka meletakkan paket bom di flyover UKI cawang, berseberangan dengan kantor ASABRI. Penyidik membawa Pepi ke lokasi untuk mencari paket bom tersebut," kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Selasa (26/4/2011).

• Polisi masih melakukan pemeriksaan pada Pepi untuk memastikan keberadaan bom aktif itu. "Hingga proses berakhir

tim belum menemukan bom tersebut," imbuhnya.

• Sebelumnya, petugas kepolisian menutup pintu keluar Tol UKI, Jakarta Timur, sore tadi karena adanya penyisiran bom yang diduga disimpan oleh tersangka teroris Pepi Fernando.Pepi diduga ikut berada di lokasi untuk menunjukkan lokasi bom. Dia dibawa dalam keadaan terborgol dan wajahnya ditutupi kaos yang dikenakannya. Selama penyisiran, Pepi lebih sering berada di dalam mobil. Pernah dia dibawa keluar dengan dikawal sejumlah personel bersenjata laras panjang. Kaos yang dikenakannya sebagian ditutupkan ke wajahnya sehingga dia terlihat sedikit bertelanjang dada.

• (mpr/ndr)• Mega Putra Ratya - detikNew

Page 28: Hukum dan Etika Pers

Terima Kasih

Page 29: Hukum dan Etika Pers

Penilaian

•1 : 70 %•3 : 70 %•4 : 72 %•5 : 70 %•6 : 70 %•7 : 73 %•TOTAL : 70,8 %

Page 30: Hukum dan Etika Pers

Kelompok 1 (Antasari Azhar)

1. Menyangkut barang bukti dan dakwaan. Ditulis secara detail dan fakta yang muncul.

2. Realitas hukum tidak sesuai dengan teori utilitas, karena banyaknya intervensi oleh salah satu pihak (pihak tertentu) dan keadilan yang tidak merata. Contoh dari kasus Gayus Tambunan, hukuman tidak sesuai dengan penggelapan yang dilakukan.

Page 31: Hukum dan Etika Pers

Kelompok 3 ()