hukum dan perubahan sosial
TRANSCRIPT
PERTEMUAN 3 dan 4HUKUM DAN PERUBAHAN SOSIALDosen Pengampu :
SURYA PRAHARA, SH., MH
Mata Kuliah Sosiologi Hukum
KONSEP DASAR SOSIOLOGI HUKUM
SOSIOLOGI : mempelajari masyarakat dlm konteks hubungan atau interaksinya antar warga.
ILMU HUKUM : mempelajari sekumpulan aturan-aturan untuk membimbing perilaku manusia yang diterapkan & ditegakkan diantara anggota masyarakat (Negara).
SOSIOLOGI HUKUM : Ilmu pengetahuan ttg interaksi manusia yg berkaitan dg hukum dlm kehidupan bermasyarakat. Sosiologi hukum sbg pengetahuan yg bersifat multi disipliner approach.
HUKUM
* Perwujudan nilai-2 normatif (abstrak)* Instrumen utk pengendalian sosial
SOSIOLOGI
Memenuhi kebutuhan konkrit (aturan main)dalam kehidupan msyarakat
(Baca Pokok-2 Sosiologi Hukum Soerjono Soekanto)
Universalitas hukum itu diperoleh dg cara mengabstraksikan realita dg pola perilaku manusia, kmdn dikembangkan dalam
suatu norma sosial
REALITA HUKUM
FENOMENA Unsur-2 - Ciri-2 -
Sifat-2 Definisi kategori
klasifikasi NORMATIF SOSIOLOGIS
(Aspek Kualitas) (Aspek Kuantitas)
SOCIAL RELATIONSHIP
(Causality)
ABSTRAKSI HUKUM
(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)
PERILAKU SOSIOLOGIS(Emile Durkheim)
PER
ILA
KU
MA
SA
LA
LU
PER
ILA
KU
MA
SA
DATA
NG
PER
ILAKU T
ERAPA
N• Apa yg jadi motif• Bgm pola perilakunya• Apa ciri individu
• Mengarahkan
• Mengubah
• Mengendalikan
• Dari hasil belajar
sosial• Mencoba-coba
• Mempraktekkan
POTENSIMANUSIA
• Kepaduan (cohesiveness)• Komitmen (commitment)
(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)
MASYARAKAT
NORMA
UKURAN TTG SEJUMLAH PERI-LAKU YG DITERIMA & DISEPA-KATI SECARA UMUM OLEH MASYARAKAT(VOLKWAYS, MORES, CUSTOMS, LAWS).
BENTUK-BENTUK SOCIAL RELATIONSHIP : KERJASAMA (COOPERATION), PENYESUAIAN (ACCOMODATION),
PERSAINGAN (COMPETATION), PERTENTANGAN (CONFLICT), PENGUASAAN (DOMINATION).
NILAI
MENTALITA (AKTIVITAS JIWA, CARA BERFIKIR, BERPERASAAN)YG TERBENTUK DR PERILAKUMANUSIA MENJADI SEJUMLAHANGGAPAN
(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
TERPOLA KRITIS
OBYEKTIFSUBYEKTIF
REALITA HUKUMMENEKANKAN
PD TUJUANMENEKANKAN
PD PROSES
AKALBUDI
PERILAKU HUKUM
(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)
KONSEP KEBENARAN
KEBENARAN : Absolut (kitab suci). Otoriter (kekuasaan) Mistik (Dewa, Paranormal, Dukun dll). Logika rasional (Pemikiran manusia = Wisdom). Ilmiah (pakar, ilmuwan).
KEBENARAN HUKUM → Normatif
KEBENARAN SOSIOLOGIS → Bebas Nilai (values free)
FAKTA SOSIAL
KEBENARAN SOSIOLOGI HUKUM
NORMA-NORMA
Tidak sama dg kebenaran hukum
(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)
HUKUM DAN MORALITAS(Emile Durkheim)
Mayarakat
KETERATURANTINDAKAN
OTORITAS
Masyarakat
KEPENTINGANKOLEKTIF
KETERIKATANKELOMPOK
Disiplin
Ilmu Pengetahuan
Otonomi
Moralitas
MILIEU SUI GENERIS
(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)
PENERAPAN HUKUM SOSIOLOGIS(Emile Durkheim)
ATMOSPHERESuasana
STRUKTUR
FUNGSI/TUGAS
PRESSUREDesakan
Pengembangan&
Pemeliharaan
UNITYKekompakan
LEMBAGAPENEGAK HUKUM
KEPATUHANHUKUM
KEWIBAWAAN HUKUM
HUKUM NGR
HUKUM ADAT
(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)
PERKEMBANGAN HUKUM DLM MASYARAKAT
Fungsi Sosial : sbg himpunan moralitas & wahana utk mencapai cita2 sosial (Durkheim). Masa itu hk dianggap satu-satunya perekat sosial.
Struktur Sosial : hukum lahir scr bertahap, dipaksakan olh pemegang kekuasaan, dipengaruhi olh kepentingan material, ideal, cara berfikir kelas-2 sosial, dan kelompok-2 kepentingan dlm masyarakat (Weber).
Perubahan Sosial : keberadaan hukum hrs mengabdi pd kepentingan rakyat, dan utk menekan kaum borjuis (Karl Marx).(Baca Pokok-2 Sosiologi Hukum Soerjono Soekanto)
ASPEK BEKERJANYA HK DLM MASYARAKAT
SBG SARANA KONTROL SOSIAL. Suatu proses yg dilakukan utk mempengaruhi
orang-2 agar berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yg disepakati bersama. Kontrol sosial dijalankan dg menggerakkan bbrg aktivitas alat ngr utk mempertahankan pola hubungan & kaedah-2 yg ada.
SBG SARANA REKAYASA SOSIAL. Suatu proses yg dilakukan utk mengubah perilaku
masyarakat, bukan utk memecahkan masalah sosial.
SBG ALAT KEJAHATAN. Law as a tool of crime, perbuatan jahat dg
menggunakan hukum sbg alatnya sulit dilacak karena diselubungi olh hk dan berada dlm hukum.(Baca Ketika Kejahatan Berdaulat, Tbg Ronny Nitibaskara)
PARADIGMA HUKUMPARADIGMA I(Pra Normatif)
PARADIGMA II(Normatif)
NORMAL LAW ANOMALI
LAW REVOLUTION KRISIS
ANOMALI BARU
PARADIGMA : PANDANGAN FUNDAMENTAL TTG APA YG MENJADI POKOK PERSOALAN (SUBJECT MATTER) DALAM HUKUM
NORMAL LAW
dst
(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
PEMAKNAANNYA :
Interaksi Manusia mengandung tiga unsur, yaitu : Tindakan (act), sesuatu (thing), dan makna (meaning).
Hukum yg dimaksud bukan saja hukum dlm arti tertulis tetapi juga yg tidak tertulis, baik menyangkut falsafah, intelektualitas, maupun jiwa yg melatar belakangi penerapan hukum.
Hukum memiliki daya mengatur jika scr relatif sdh dipersatukan dlm kelompok-2 sosial, apalagi dlm sistem sosial.
Hukum bersifat memaksa ttp paksaan itu bukanlah merupakan syarat utama, kemanfaatanlah yang menjadi ukuran utama.
Pemaksaan itu lebih utk melindungi sistem sosial daripada hukum.
Obyek Sosiologi hukum : karakteristik hukum masyarakat, ideologi, kelembagaan sosial, organisasi formal dan sosial, dan dinamika sosial.
KEDAULATAN HUKUM
Sbg kelanjutan dp keadaulatan rakyat.
Hukum berdaulat kr sifatnya imperatif, tanpa diterima olh rakyatpun hk tetap berlaku (Kelsen)
Hukum berdaulat kr bersumber pada kesadaran hk rakyat.
Hukum yg baik adl hukum yg dierima olh rakyat karena mencerminkan harapan rakyat.
(Baca Hans Kelsen Teori Umum Hukum dan Negara)
KOMPONEN YURISPRUDESIAL SOSIOLOGICAL
Fokus Peraturan-Peraturan Struktur Sosial
Proses Logika Perilaku
Cakupan Universal Bervariasi
Perspektif Partisipan Pengamat
Kegunaan Praktis Alamiah
Tujuan Pengendalian Keseimbangan
MODEL HUKUM (Donald Black)
PENGEMBANGAN HK TDK TERLEPAS DR ASPEK NORMATIF DAN SOSIOLOGIS. DALAM KENYATAAN KEDUA MODEL TSB
SALING TERKAIT, SALING MELENGKAPI, DAN SALING MEMBERIKAN SUMBANGAN DLM APLIKASI
(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
REALITAS HUKUM(Law on books & Law in action)
Terjadinya perbedaan karena :
Apakah “pola tingkah laku sosial” tlh mengungkapkan materi hk yg diumuskan dlm peraturan.
Apakah keputusan pengadilan sama dg apa yg diharuskan dlm peraturan.
Apakah tujuan yg dikehendaki hukum sama dg efek peraturan itu dlm kehidupan masyarakat.
* SIKAP AMBIVALEN MERUPAKAN PENGHALANG BAGI TEGAKNYA HUKUM
* KEKUASAAN YG TDK BERPARADIGMA HK MERUPAKAN PELUANG TERJADINYA PELANGGARAN HAM
(D.L KIMBAL)(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
SISTEM HUKUM
1. Sistem Hukum Eropa Kontinental (Civil Law)
Dari Romawi berkembang ke Jerman, Belanda, Perancis, Italia, Indonesia
Bahwa hukum itu memperoleh kekuatan mengikat karena berupa peraturan yang berbentuk undang-undang yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi. Kepastian hukumlah yang menjadi tujuan hukum, dapat terwujud apabila segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup diatur dengan peraturan tertulis.
Adagium: “tidak ada hukum selain undang-undang”. Dengan kata lain, hukum selalu diidentikkan dengan undang-undang.
Hakim dalam hal ini tidak bebas dalam menciptakanhukum baru, karena hakim hanya menerapkan dan menafsirkan peraturan yang ada berdasarkan wewenang yang ada padanya. Putusan hakim tidak dapat mengikat umum tetapi hanya mengikat para pihak yang berperkara saja.
Hukum digolongkan menjadi dua bagian utama yaitu:
Hukum Publik: Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana
Hukum Privat: Hukum Perdata, Hukum Dagang
2. Sistem Hukum Anglo Saxon (Common Law)
Dianut negara-negara anggota persemakmuran Inggris, AS, Kanada, Amerika Utara.
Bersumber pada putusan hakim/putusan pengadilan/yurisprudensi. Putusan-putusan hakim mewujudkan kepastian hukum, maka melalui putusan2 hakim itu prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah hukum dibentuk dan mengikat umum.
Hakim berperan besar dalam menciptakan kaidah-kaidah hukum yang mengatur tata kehidupan masyarakat. Hakim mempunyai wewenang yang luas untuk menafsirkan peraturan2 hukum dan menciptakan prinsip2 hukum yang baru yang berguna bagi pegangan hakim2 yang lain dalam memutuskan perkara sejenis.
Asas doctrine of precedent, hakim terikat pada prinsip hukum dalam putusan pengadilan yang sudah ada dari perkara-perkara sejenis.
Hukum digolongkan menjadi dua bagian utama yaitu hukum publik dan hukum privat.
3. Sistem Hukum Adat
Bersumber dari peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang serta dipertahankan berdasarkan kesadaran hukum masyarakatnya.
Sifat: tradisional dengan berpangkal pada kehendak nenek moyang.
4. Sistem Hukum Islam
Bersumber pada Al Qur’an, Sunnah Nabi, Ijma dan Qiyas.
Baca buku Hans Kelsen, Teori Umum Hukum dan Negara.
1. Subyek HukumAdalah pengemban hak dan kewajiban. Siapa saja? Orang pribadi dan badan hukum(Criminal Justice System)
2. Masyarakat HukumKumpulan dari subyek hukum di dalam suatu masyarakat sebagai suatu sistem yang teratur dan hukum yang tercipta dalam hubungan dengan masyarakat itu sendiri, bersifat abstrak dan memerlukan adanya relation and communication.
3. Peranan HukumTerdiri dari hak (fakultatif) dan kewajiban (imperatif).
4. Peristiwa HukumMerupakan perbuatan hukum yaitu segala perbuatan yang dilakukan seseorang untuk menimbulkan hak dan kewajiban5. Hubungan HukumBisa sederajat, timbal baik, dan timpang
6. Obyek HukumSegala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum, meliputi: materiil dan immateriil
PRANATA HUKUM
HUKUM DLM KONTEKS PERUBAHAN SOSIAL
S O L I D A R I T A S S O S I A L
KESADARAN KOLEKTIF
(Collective Conscience)
M E K A N I S O R G A N I S
HUKUM REPRESIF HUKUM RESTITUTIF
Masyarakat segmental
Masyarakat modern
(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
MEMAHAMI MASYARAKAT
Auguste Comte menggambarkan masyarakat :
Statika Sosial : Menganalogikan masy spt “onatomi” tubuh manusia yg terdiri dr organ, kerangka & jaringan. Hal Ini = mempelajari masy dlm keadaan statis sbg pendekatan yg bersifat sinkronik.
Dinamika Sosial : Menganalogikan masy spt berfungsinya tubuh manusia, pernafasan, metabolisme, sirkulasi darah dll. utk menggambarkan pertumbuhan organik dr embrio ke arah kedewasaan. Hal ini = mempelajari masy dlm keadaan dinamis, proses berlangsungnya kehidupan masy (perubahan sosial) yg bersifat diakronik.
Baca: buku Sosiologi Perubahan Sosial
PERUBAHAN SOSIAL DLM KONTEKS PEMBANGUNAN
Perubahan sosial adl transformasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berfikir dan dalam pola perilaku pd wakt tertentu (Macionis).
Perubahan sosial adl modifikasi dlm pengorganisasian masyarakat (Persell).
Perubahan sosial adl perubahan pola perilaku, hub sosial, lembaga dan struktur sosial pd wkt tertentu (Farley).
Kesimpulan :
1. Perubahan sosial mengacu pd variasi hubungan antar individu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pd wakt tertentu.
2. Proses penggantian nilai-nilai budaya & institusi-institusi sosial dalam konteks struktur dan organisasi masyarakat, menyangkut pula orientasi berfikir, & gaya hidup manusia yang berlangsung dlm kehidupan bersama sbg masyarakat.
PEMBANGUNAN Kata “Pembangunan” secara umum diartikan sbg ush
utk memajukan masy & warganya. Kemajuan dimaksud terutama menyangkut segi material, shg pembangunan sering diartikan sbg kemajuan yg dicapai masy hanya di bidang “ekonomi” dengan tdk melihat segi moralitas manusia.
Ada perbedaan prinsipiil antara konsep pembangunan yg dianut olh “ngr berkembang” dg pembangunan “ngr maju” (Adikuasa).
Di Ngr berkembang persoalan pembangunan adl bgm mempertahankan kehidupan sos, & bgm meletakkan dasar-dasar ekonomi kehidupan masy yg mampu bersaing di pasar internasional (Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan pembangunan manusia (human development) .
Di Ngr maju (adikuasa) persoalan pembangunan adl bgm melakukan ekspansi lebih lanjut bagi kehidupan ekonominya yg sdh mapan.
Antara “Perubahan Sosial” dg “Pembangunan”
terdapat hubungan yang bersifat :
1. Resiprokal : saling berbalasan, saling bermanfaat, saling tergantung, juga saling mengisi atau saling mengurangi.
2. Dialektika : penalaran dg dialog sbg cara utk menyelidiki suatu masalah. Segala sesuatu yg terdapat di alam semesta itu terjadi dari hasil pertentangan dua hal & yg kemudian bertentangan dg yg lain shg menimbulkan hal yg lain lagi.
POLA PERUBAHAN SOSIAL
1. Pola Linear : Perkembangan masyarakat mengikuti pola yg pasti.
Auguste Comte - Tiga tahap dlm peradaban:
1. Teologis & Militer : semua hub sos bersifat militer; masy/pok bertujaun menundukkan masy/pok lain; semua konsepsi teoritik didasarkan pd pemikiran mengenai adikodrati; dan kebijakan dilandasi imajinasi, penelitian tdk dihargai.
2. Metafisik & Yuridis: jembatan perubahan dr bentuk masyarakat militer dg masyarakat industri; kebijakan masih dilandasi pd imajinasi ttp mulai bergeser kearah landasan penelitian.
3. Ilpengtek & Industri: industri mendominasi hub sosial & produksi jadi tujuan utama masy; imajinasi tergeser olh hasil penelitian & konsepsi-2 teoritik.
Baca: buku Sosiologi Perubahan Sosial
Unlinear : perkembangan masyarakat tidak selalu menuju kearah kemajuan tetapi bisa juga ke arah kemunduran (primitivisme).
Spenser : struktur sosial berkembang secara “evolusioner” dari struktur yg homogen ke arah heterogen. Perubahan struktur sosial sll diikuti dg perubahan fungsi sosial. Masy sederhana bergerak maju scr evolusioner ke arah ukuran lebih besar, terpadu, majemuk, dan kepastian terjelma menjadi bangsa yg beradab atau sebaliknya menjadi bangsa yg primitif.
2. Pola Siklus : perkembangan masyarakat laksana st roda, kadang di atas kadangkala turun ke bawah.
Oswald Spengler : kebudayaan tumbuh, berkembang & pudar laksana gelombang yg muncul mendadak, berkembang kemudian lenyap, atau laksana tahap perkembangan seorang manusia melewati masa muda, dewasa, tua, dan akhirnya punah ( contoh : bangsa Yunanai, Romawi, Indian, Aborigin dll).
MASALAH YG MENJADI PERHATIAN DLM PERUBAHAN SOSIAL • APA YANG BERUBAH. (Kependudukan, Pembagian Kerja, Perburuhan, Peranan Keluarga dll).
• KEMANA ARAH PERUBAHAN. (Tradisional, Modernisasi).
• BAGAIMANA KECEPATAN DARI PERUBAHAN. (Evolusi, Reformasi, Revolusi dll).
• MENGAPA TERJADI PERUBAHAN. (Kesenjangan budaya, Demoralisasi, Disorganisasi, Involusi, Polarisasi, Erosi Kepemimpinan dll).
• FAKTOR APA YG TERKANDUNG DLM PERUBAHAN. (Inovasi, Invensi, Difusi dll).
BIDANG-2 YG TERKAIT DLM PERUBAHAN SOSIAL
DIMENSI STRUKTUR FUNGSI UNSUR-UNSUR PROSES
MASYARAKAT B U D A Y A LATENCY(Membentuk pola perilaku)
TUJUAN
SISTEM SOSIAL
NORMA
SANKSI
BOUNDARY MAINTENANCE/ TAPAL BATAS/ ARAH
SYSTEMIC LINKAGE/ PEREKATAN
ORGANISASI
FORMAL
SOSIAL
INTEGRATION(Memper-satuKan)
PERINGKAT SOSIAL
STATUS/PERANAN
KEKUASAAN
FASILITAS
KOMUNIKASI
SOSIALISASI
KONTROL SOSIAL
INDIVIDUINDIVIDU
PERSONAL
GOAL(Pencapaian
tujuan)
ADAPTATION(Penyesuaian)
KEYAKINAN
SENTIMEN/PERASAAN
TEKANAN/STRESS
KETEGANGAN/STRAIN
PELEMBAGAAN
PERUBAHAN
Baca: buku Sosiologi Sistematik
EKONOMI TRADISIONAL
FOKUSNYA ADL :
Proses sosial yg memungkinkan
elit ekonomi & politik mengelola
alokasi sumberdaya produksi
PERAN KEKUASAAN DALAM
KEPUTUSAN EKONOMI MRPKN
PIJAKAN UTAMA.
EKONOMI MODERN
FOKUSNYA ADL :
Alokasi efisien atas sumberdaya
produksi scr berkesinabungan dg
memperhatikan mekanisme sosial
politik, baik oleh lembaga swasta
maupun pemerintah utk memper-
tahankan/memperbaiki “standar
kualitas hidup manusia”.
POLITIK(ORIENTASI KEKUASAAN)
EKONOMI(ORIENTASI PROVIT)
SOSIAL(ORIENTASI MORAL)
PEMBANGUNAN(ORIENTASI MATERIAL)
INTERFACE DALAM PERUBAHAN SOSIAL
PE
RU
BA
HA
NS
OS
IAL
PERKEMBANGAN TEORI PEMBANGUNANEKONOMISOSIALIS
LIBERALISME MASHAB KLASIK
• Free fight compatation• Invisible hand• devision of labour• spealization
KEHANCURAN EKONOMI
LEPASNYA PAHAMMANUSIA DALAMIKATAN-2 KOLEKTIFMENUJU INDIVIDUALISM
• WELFARE STATE• DEMOKRATISASI• POLITIK CHECKS & BALANCES• PERKUATAN •KEKUASAAN YUDICEEL
AMERIKA SERIKATBANTU
→
NEGARA- EROPA(Trickle Down Efect)ROSTOW• SUKSES
NEGARA-2 ASIAAFRIKAAMERIKA LATIN• GAGAL
FAK INTERNAL
FAK EKSTERNAL
MUNCUL NEGARA
PHERY-PHERY(NGR PINGGIR)
METROPOLITAN(NGR PUSAT)
• KETDK SEIMBANGAN EKONOMI NGR BERKEMBANG DG NGR MAJU• EKSPLOITASI NGR MAJU THD NGR BERKEMBANG• COMPARATIVE ADVANTAGE
• PSIKOLOGI - VIRUS N’ACH
• KEBUD• SPIRIT• KREATIFITAS• RASIONAL
• KETERGANTUNGAN SUATU NGR KPD NGR LAIN
AWAL PERKEMBANGAN → EKONOMI POLITIKEKONOMI PEMBANGUNAN
KESEIMBANGAN DLMPEMBANGUNANEKONOMI DENGANPEMBANGUNAN POLITIKDALAM HAL :
NEGARA BANGSA
NEGARA KESEJAHTERAAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN(UNDP)
KEAMANAN MANUSIA (HUMAN SECURITY)
FAKTOR PENYEBAB
SELESAIPD I & II
AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL(Abad ke-20)
Jumlah penduduk dunia meningkat sangat tinggi Tuntutan bangsa untuk merdeka meningkat Polarisasi kekuasaan berkembang meluas Berkembangnya organisasi & oligarkhi menuntut
perluasan spesialisasi Bertambah lebar jurang pemisah antara yang
memerintah dg yang diperintah Hilangnya keseimbangan antara kekuasaan eksekutif,
legislatif & yudikatif Krisis kekuasaan yudiceel yg disebabkan oleh jumlah
gol semakin membesar, masing-2 berusaha merebut kekuasaan.
Perundang-undangan yg lambat mengantisipasi, shg kekuasaan yudiceel dipengaruhi oleh kekuatan-2 dominan dlm masyarakat (politik, ekonomi).
PERGESERAN SISTEM HUKUM CIVIL LAW(Eropa Kontinental)Peranan ngr dlm
pembuatan UU dominanHk tertulis sbg andalan bagikepastian hk
CAMMON LAW(Anglo Saxon)
Hk tertulis & konvensiMendapat tempat yg
pentingHakim dpt membuat hk mll
Vonis-2 tanpa hrs terikatpd hk tertulis
Keadilan diutamakan
ORIENTASI
CAMMON LAW CIVIL LAWKOMPONEN
PEMBUATAN
FUNGSI
PELUANG
Partisipatif dgmengundangkanseluas-luasnyaparmas baik scrindividu maupunkelompok
Aspiratif,memenuhi kehen-dak masyarakatyg dkontestasikanscr demokratis
Limitatif karenamemuat kttn prin-sip scr rinci & ketatshg tdk dpt diinter-pretasikan scr sepi-hak olh pmrth, kecuali hal-2 teknis
Sentralistik karenapembuatannya lbhbanyak ditentukanolh lbg-2 ngr trtmpemerintah
Positivis instrumentalis dlm arti isinyalbh mencerminkankehendak atau altjustifikasi atas program yg akan dilakukan pmrth
Interpretatif krn hanya memuatmslh-2 pokok utkditafsirkan dg prtnrendah yg dibuatolh pemrth, dmninterpretasi seke-dar menyangkuthal-2 teknis
MASYARAKAT
ALIH-ALIH PELEMBAGAAN HUKUM
GOVERNMENT
POLITIC (Subyektivasi)
RULE MAKING
INSTITUTION
NORM (Obyektivasi)
RULE MAKING
INSTITUTION
SANCTION (Internalisasi)
ALL OTHER SOCIETAL
ALL PERSONAL FORCE
STATE
Rule Occupati
on
(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
FEED BACK
PERUBAHAN SOSIAL vs NETRALITAS HUKUM
TUJUAN HUKUM
1. KEADILAN SOSIAL
2. KEBENARAN
3. KEMANFAATAN SOSIAL
ARUS POLITIK GLOBAL
PEMBANGUNAN NAS
PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL
NETRALITAS HUKUM
KEBERFIHAKAN HUKUM
MASALAH SOSIAL
Masalah sosial adalah penyimpangan perilaku individu
maupun lembaga di dalam masyarakat sebagai akibat dari
kebijakan atau penerapan kebijakan tidak tepat dalam
mengelola masyarakat sehingga menimbulkan patologi sosial.
PERMASALAHAN SOSIAL MENYANGKUT :
1. Sistem kelembagaan.
2. Fungsi lembaga.
3. Peranan lembaga.
4. Sarana dan prasarana.
5. Pengorganisasian lembaga.
6. Manajemen lembaga.
Folkways, Mores, Customs & Law
Bentuk-2 Permasalahan
Manipulasi sentimen etnis dan agama untuk kepentingan elit politik
Lingkungan hidup rusak akibat diskriminasi dlm peruntukan tanah, dan kebuasan eksploatasi sumber daya alam
Marginalisasi hak hidup warga asli/suku terasing
•Rakyat kecil dipakai untuk mendukung politik massa
•Rakyat kecil di pelosok terperangkap dalam tarik-ulur politik lokal
Kehidupan ekonomi kian mahal dan sulit
DESAS-DESUS(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)
Berita yg menyebar secara cepat, tidak berdasarkan fakta (kenyataan), dr persoalan moral hingga mslh kenegaraan.
Tersebar karena orang perlu & suka.Menarik ketika terjadi ketegangan sosial.Dpt merusak nama baik (reputasi), kaburkan
tujuan, lemahkan semangat – digunakan utk propaganda.
Tdk dpt dibantah scr efektif hanya dg menggunakan penjelasan yg rasional.
Desas-desus yg berlangsung lama & diterima sbg kebenaran bisa menjadi legenda.
P A N I K (Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)
Kondisi emosional yg diwarnai olh keputusasaan & ketakutan yg tdk terkendali, disertai penyelematan diri scr kolektif yg didasari olh sikap histeris.
Terjadi pd pok yg mengalami keletihan kr tekanan jiwa (stress) sesaat atau berkepanjangan, berada dalam keadaan sangat berbahaya & hanya memiliki kemungkinan membebaskan diri scr terbatas.
Setiap orang menempuh cara utk melindungi dirinya sendiri.
“Kepemimpinan” sangat diperlukan dlm suasana panik guna mengorganisasi agr kerjasama; hilangkan ketidakpastian dg cara memberi arahan & membangun kepercayaan diri.
GERAKAN SOSIAL
(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)
Perilaku masa yang melakukan kegiatan secara berkesinabungan untuk menunjang atau menolak kebijakan yg dianggap merugikan masyarakat atau kelompok.
Awal mula gerakan dilakukan olh suatu kelompok yg merasa tdk puas thd suatu keadaan; pribadi kecewa; penyaluran kegagalan; atau mereka yg merasa hidup kurang berarti.
Semula bentuk gerakan tidak terorganisasi, terarah dan terencana selanjutnya terorganisasi.
Contoh: Gerakan demo, gerakan ekspresif, gerakan utopia, gerakan reformasi, gerakan revolusioner, (KAMI 1966, Reformasi 1998).
Faktor pendorong: kemiskinan, ketidakadilan, korupsi yg parah, kekejaman, konsumerisme, individualisme, gila materi & jabatan, hedonisme dll
CIVIL DISOBEDIENCE(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)
Pembangkangan sipil adl penyimpangan hk secara umum dan terbuka karena terdorong oleh kata hati serta pandangan moral, disertai dengan kesediaan menerima sanksi hukum.
Aksi tsb merupakan teknik paksaan tanpa paksaan yang menggunakan tuntutan dr sejumlah orang yang rela menderita demi menegakkan suatu pandangan moral.
Pembangkangan sipil disebabkan kr muncul-nya kasus-2 yang berkaitan dengan adanya perasaan kurang puas atas sistem hukum yang tidak adil.
Aksi ini merupakan tindakan politik yang bukan merupakan tindakan kekerasan dengan tujuan untuk mengubah hukum atau kebijakan pemerintah.
Pembangkan sipil diilhami oleh pemikiran bhw keadilan yg berlaku di masyarakat hanya untuk golongan tertentu saja dan kurang memperhatikan golongan yang lain.
Pembangkangan sipil bisa mencapai tuntutan yang dikehendaki apabila memiliki disiplin diri yg kuat dari para pelaku, dan tdk mengarah ke tindakan kekerasan.
Cara ini umumnya berlaku di negara-negara demokrasi di mana para pelaku telah memiliki kesadaran cukup tinggi dlm hidup bernegara. Dengan kata lain tuntutannya benar-benar utk kepentingan bangsa dan negara.
Social disobidience = Paksaan tanpa kekerasan (nonviolent coercion) sbg teknik perlawanan (non resistance) atau perlawanan pasif (pasif resistance).
Sasarannya ialah membangkitkan perasaan simpati masyarakat dan mempermalukan partai dominan agar partai dominan mau membuat kelonggaran.
Teori dasar: ketidakpuasan (discontent theory), ketidakmampuan menyesuaikan diri (malajusment theory), kesenjangan (deprivasi).
PATOLOGI SOSIAL Semua tingkah laku yg bertentangan dg norma
kebaikan, stabilitas lokal, pola kesedarhanaan, moralitas, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hukum formal (Penyakit Masyarakat).
Perkembangan tdk seimbang dr macam-2 bag kebudayaan, shg melahirkan kesenjangan sosial, kelambatan kultural (cultur lag), disorganisasi sosial, hingga disintegrasi sosial.
Inter-dependensi antara disorganisasi sosial dan lingkungan budaya yg buruk merupakan rangsangan bagi orang normal menjadi sakit sosial (sosiopatik).
Bentuknya : Kemiskinan, Kejahatan, Pelacuran, Alkoholisme, Narkotika, Perjugian, Pelacuran
STEREOTIPE
Kesan (pandangan salah, prasangka) tentang ciri-ciri tertentu (khusus) kelompok luar yang telah diterima secara luas oleh masyarakat.
Citra kaku tentang suatu kelompok ras atau budaya yang dianut tanpa memperhatikan kebenaran citra tersebut.
Kecenderungan bahwa sesuatu yang dipercayai orang besifat terlalu menyederhanakan dan tidak peka terhadap fakta obyektif.
Stereotype mungkin ada benarnya, tetapi tidak seluruhnya benar.
ALIENASI
Keterasingan, ketidakberdayaan, ketidakberartian,
keterpencilan, ketidakseimbangan diri
Keterasingan diri atas karyanya di dlm masyarakat
atau kelompok, disertai perasaan tanpa norma,
tanpa arti, tanpa daya, tanpa kemampuan, tanpa
perhatian, merasa rendah diri, terisolasi, dan
tersingkir dlm kehidupan.
A N O M I Kondisi sosial yg tidak memiliki seperangkat nilai & sistem
penerapannya yang diyakini benar, berlaku scr konsisten, dan digunakan sebagai pedoman sikap & perilaku oleh warga masyarakatnya.
Nilai-nilai lama telah ditinggalkan sedangkan nilai baru belum terbentuk.
Cara menerapkan nilai lama tidak sesuai dg perkembangan, sedangkan cara baru belum ada.
POLARISASI
Proses terjadinya dua lapisan dlm masyarakat (lapisan atas dan lapisan bawah) yang menunjukkan perbedaan sikap dan kemampuan dalam merespon (menyerap) ilmu pengetahuan dan teknologi serta hasil-hasil pembangunan sedemikian rupa, sehingga menimbulkan kesenjangan dlm kesejahteraan dan kemampuan kedua lapisan tersebut.
Bentuk a.l kesenjangan dlm kesejahteraan, pendidikan, akses dlm berpolitik dll.
ANOMALI Anomali adalah proses penyimpangan fungsi-fungsi lembaga dalam masyarakat
yg tdk segera diperbaiki peranannya sehingga menimbulkan kegalauan atau keadaan anomi.
Bentuknya berupa pelanggaran thd norma-norma sosial yg tlh melembaga atau mapan, tidak ada sanksi yg efektif, & tidak melakukan perubahan scr substansial cara utk mengatasi masalah.
INVOLUSI Involusi adalah kemunduran, kemerosotan
kebudayaan kr ketidakseimbangan yang terjadi di dalam kehidupan sosial sudah mencapai bentuk yang pasti, namun tidak berhasil diseimbangkan atau diubah menjadi suatu pola baru, justru terus berkembang hingga menjadi semakin rumit.
Bentuknya berupa peningkatan teknik melangsungkan kehidupan atas dasar ketertutupan (exclucivisme), dlm konteks mekanisme daya tahan masyarakat (defence-mechanisme), hingga sikap sosial mengalami dehumanisasi, kepekaan sosial menghilang, persepsi sosial menjadi kabur, kebanggan hanya pada lambang-lambang kesuksesan, mabuk kekuasaan, materi dan panik
EROSION PATRON-CLIENT
Pengikisan hubungan ketergantungan antara Klien (yang dipimpin, dilindungi, anggota) terhadap Patron (Pelindung, Pemimpin) disebabkan oleh menguatnya nilai kesadaran rasional di satu sisi, di sisi laian melemahnya nilai ketauladanan dan rasa tanggungjawab) Patron sbg pengaruh dr orientasi materi yg menonjol, serta berfikir dan bertindak scr ekonomis.
K R I S I S Krisis adl proses melemahnya daya pengikat sosial berupa nilai-nilai, lembaga-
lembaga, fungsi-fungsi, status-status, peranan-peranan, mekanisme, tata-cara hidup dalam masyarakat
Bentuknya berupa kontradiksi-kontradiksi sikap dan tindakan dlm bentuk arogan, brutal, agresif, anarkhi di masyarakat dalam menghadapi setiap kebijakan yg dianggap tidak selaras dengan pendapat umum
C R I M E
Crime is societal problem not criminal justice problem (Radcliff Brown).
Tindakan yang bertentangan dg rasa solidaritas kelompok (Thomas).
Pelanggaran thd perasaan ttg kasihan dan kejujuran (Garofalo).
Konsep kejahatan sering dilihat dr aspek kegarangan tindakan (Feloni = kejahatan serius; Misdemeanor = kejahatan yg kurang serius)
Organized Crime : Suatu tindak kejahatan yg dilakukan oleh sekelompok orang scr sistematis (modus operandi).
Criminal Organization : Suatu organisasi yg didirikan oleh para penjahat utk mengoptimalkan pencapaian tujuan (punya struktur organisasi yg jelas, memiliki keanggotaan tetap, menggunakan peralatan teknologi, memiliki aksi kejahatan yang berkelanjutan, menggunakan akumulasi kekuasaan
State Organized Crime : tindakan yg menurut hk ditentukan sbg kejahatan & dilakukan olh pejabat pmrth dlm menunaikan tugas dr negara
Crime againts humanity : 1) kejahatan perang; 2) pembersihan etnik (genocide; 3) perbudaan dll.
KEJAHATAN PD MASYARAKAT INDUSTRI
Penyelundupan (smuggling) sbg bentuk kejahatan konvesional yg berdimensi baru, memanfaatkan teknologi komunikasi, transpotasi (kapal curah, container, cargo air transportation, diplomatic bag dll).
Penyebaran hama & penyakit mll bahan makanan import kadaluarsa, baik berasal dr ngr pengeksport yg kondisi alat angkutnya buruk, maupun yg tertahan di pelabuhan tujuan.
Pasar gelap (black market) barang-2 terlarang spt makanan, minuman, drug mll pengemasan & peredaran yg tdk konvensional (pembuangan limbah 3B, debt collector).
Pemalsuan merk dagang terkenal & pembajakan hak paten.
Penggelapan pajak, pemalsuan restitusi pajak.
Penyalahgunaan credit card, pecurian pulsa telp, money laundry.
Pelecehan sex dan child abused, kejahatan yg bersumber dr tekanan psikologis akibat kerja berat & diburu wakt.
Cyber crime (kejahatan maya.
Kejahatan asuransi.
TERORISME Strategi untuk mencapai suatu tujuan dengan
menggunakan cara kekerasan atau ancaman kekerasan utk memaksa pemerintah, penguasa & rakyat dengan menimbulkan rasa takut.
Digunakan olh kelompok yg hanya memperoleh dukungan kecil, tetapi memiliki keyakinan yang teguh atas kebenaran tujutannya.
Berbagai tujuan terorisme : menarik perhatian dunia, mengacaukan stabilitas pemerintahan, mendukung revolusi, dan balas dendam.
WHITE COLLOR CRIME
Ciri-2 WCC menurut Laura Snider :
- Dilakukan dlm konteks kewenangan.
- Berlindung di balik jabatan.
- Akibat yg ditimbulkan meluas.
- Menguntungkan diri sendiri maupun kelompok.
- Dilakukan dlm konteks sindikat.
Label yg mengandung pesan moral & politik utk kejahatan yg dilakukan olh orang-2 yg memiliki kedudukan sosial tinggi & terhormat dlm pekerjaannya (para pengusaha & eksekutif).
Kegiatan tdk sah tanpa menggunakan kekerasan scr langsung teruama menyangkut penipuan, penyesatan, penyembunyian informasi, penggelapan dan manipulasi.
WCC menggugurkan teori yg menyatakan pelaku kriminal adl orang-2 yg berasal dr kelas sosial & ekonomi rendah.
JUDICIAL ACTIVISM
Hakim yg mengembangkan atau memperluas pengertian hukum dan peraturan konstitusi yang berlaku dengan menggunakan interpretasi hukum menurut pendapatnya sendiri.
Kecenderungan para penegak hukum untuk mengarah ke upaya memperluas atau mempersempit pengertian peraturan hukum dan ketetapan konstitusi di luar kehendak pembuat peraturan hukum dan ketetapan tersebut.
JUDICIAL CRIME
Kejahatan yang dilakukan olh aparat penegak hukum dlm konteks jabatan & kekuasaan untuk menetapkan seseorang atau sekelompok orang salah atau tdk bersalah dg cara menyimpangkan perkara dari tujuan hk shg menguntungkan diri sendiri & merugikan fihak lain yg berperkara serta merusak tatanan hukum.
CRIMINAL LAWYER
Aktivitas lawyer yang menjadi langganan pelanggar hukum baik perorangan maupun terorganisir. Pekerjaannya : merekayasa alibi, mengatur pertemuan yg bersifat tersembunyi, mempengaruhi polisi, jaksa maupun hakin dlm membuat berita acara, menuntut hingga menyidangkan perkara. Juga menakuti saksi, mengaburkan peristiwa/perkara mll mass media, dg cara menyuap aparat gakkum, hingga mengancam keselamatan hakim.
EXTRA JUDICIAL CRIME
Lembaga yg terbentuk kr ketidakpuasan masyarakat atas kinerja para penegak hukum.
Masyarakat tdk mempercayai integritas moral para penegak hukum kr aparat tlah melakukan penyalahgunaan wewenang & memberi perlindungan thd praktek-2 kejahatan.
Masyarakat mengganggap tindakannya mrpkn tindakan suci (mahatma) & mrpkn hk positif.
Masyarakat melakukan upaya penegakan hukum menurut pandangan & cara-cara mereka sendiri.
HUMAN SECURITY
(Keamanan Manusia)
MULTI FASET KEAMANAN MANUSIA : Keamanan kultural & agama. Keamanan harta milik. Keamanan hak-hak manusia. Keamanan perempuan. Anak dan lansia. Keamanan kerja. Keamanan keluarga & Kediaman. Keamanan makanan. Keamanan perjalanan. Keamanan informasi. Keamanan hak cipta. Keamanan pendidikan. Keamanan kesehatan. Jiwa & bencana.
Human security sbg
Sistem keamanan ygBerlawanan
denganSistem State
sesurity
PENDEKATAN DLM KEAMANAN MANUSIA :Pengusangan perang.Pengusangan kekerasan.Demokratisasi politik, ekonomi & hukum
(peradilan)Keadilan hukum.Pelestarian lingkungan.Penyelesaian konflik scr damai.Perubahan umur kerja.Multikulturalisme & multirelijionisme.Hak manusia dg relativism kultural.Ekoteknologi.
INDUSTRI KEAMANAN :
Asuransi (pendidikan, usia lanjut, rumah, kendaraan, kecelakaan, harta, pekerjaan, perjalanan).
Pengawalan, patroli, jaga malam.
Detektif swasta.
Pengamanan fisik (pagar, kunci, alarm, mata elektronik, senjata api, foto kamera).
Praktek dokter.
Akutansi.
TANTANGAN KEAMANAN MANUSIA MASA DEPAN :Pangan, air, tanah, udara.Ekologi. Informasi.Kemiskinan mayoritas.Hak intelektual.Bencana alam.Perpecahan keluarga.Kesehatan.Radikalisasi agama.Terorisme.Trans-nasitional crime.Keseimbangan biomassa.
PROBLEM SOSIAL MASA KINI(Makro)
Upaya mempersenjatai diri dan upaya mengurangi persenjataan (armament and disarment)
Masalah Hak Asasi ManusiaAlih teknologi, inflasi, tawar-menawar secara
kolektif (collective bargaining)Biaya pemerintahan (government budgeting), Inovasi kelembagaan (institutional innovation), Restrukturisasi sosial (social restructuring)Keikutsertaan buruh dalam mengelola
perusahaan, juga dalam hal penentuan kebijaksanan (codetermination) serta keterlibatan buruh dlm manajemen (worker’s self management)
Hak atas non-diskriminasi (atas dasar jenis kelamin, gender, dan /atau kemampuan melahirkan anak, ras, kebangsaaan dst)
Perbedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan dalam bidang khusus, seperti lapangan kerja, sistem peradilan dll
Kebebasan vs kekerasan.Hak sipil dan politik lainnya (berkumpul,
mengelaurkan pendapat dll)Pembagian waris bagi wanita.Alokasi & peruntukan tanah.Perubahan tata-nilai dlm kesenian (musik).Perkawinan sesasama jenis. dll
KONFIGURASI PROBLEM SOSIAL
PROBLEM MAKRO STRATEGIS
PROBLEM MESSO TAKTIS
PROBLEM MIKRO TEKNIS
GRAND THEORY
MIDDLE RANCE THEORY
LOWER THEORY
MASALAH KELEMBAGAAN
MASALAH ORGANISASI
MASALAHINDIVIDU
Masalah Makro :- Masalah Keadilan.- Masalah Kemakmuran.- Masalah Keamanan.
Masalah Messo :- Sistem Penegakan Hukum.- Sistem Kepolisian Nasional.- Fungsi Lembaga Arbritase.
Masalah Mikro :- Persaingan Usaha.- Kepailitan Perusahaan.- Peranan lembaga.- Perbankan.- Perlidungan konsumen.- Perlindungan wanita.
Teori tentang hukum dan Perubahan-perubahan sosial
Arnold M Rose
Mengemukakan adanya 3 teori umum perihal perubahan-perubahan sosial, yang dihubungkan dengan hukum, yaitu:
1. Kumulasi yang progresif daripada penemuan-penemuan dibidang teknologi
2. Kontak konflik antar kebudayaan
3. Gerakan sosial
Teori tentang hukum dan Perubahan-perubahan sosial
Teori tentng penemuan-penemuan di bidang teknologi dikemukakan oleh:
William F Ogburn menyatakan bahwa penemuan-penemuan baru dibidang teknologi merupakan faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya perubahan-perubahan sosial oleh karena penemuan-penemuan tersebut mempunyai daya berkembang yang kuat.
Teori tentang hukum dan Perubahan-perubahan sosial
Teori menyangkut kebudayaan dikemukakan oleh para antropolog dan sosiolog, menyatakan bahwa:
Proses pembaharuan (=perubahan) terjadi apabila dua kebudayaan (atau lebih) berhubungan.
Teori tentang hukum dan Perubahan-perubahan sosial
Teori gerakan sosial menyatakan,
Bahwa adanya ketidakpuasan terhadap bidang-bidang tertentu menimbulkan keadaan tidak tentram yang menyebabkan terjadinya gerakan-gerakan untuk mengadakan perubahan-perubahan
Teori tentang hukum dan Perubahan-perubahan sosialPertama, Karl Marx (1818-1883)Marx adalah salah satu pemikir evolusionis
yang mengasumsikan adanya dinamika perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu suatu perubahan transisional yang tidak terelakan sehubungan dengan adanya keniscayaan dealektik yang kodrati yang termanefestasikan dalam sejarah, dimana hukum sebagai komponen dari system kehidupan ikut berubah secara fungsional.
Teori tentang hukum dan Perubahan-perubahan sosial
Perubahan dealektik menurut Marx adalah perubahan sosial yang dipicu oleh konflik-konflik atau kontradiksi-kontradiksi dalam hubungan-hubungan ekonomi
Teori tentang hukum dan Perubahan-perubahan sosialKedua, Henry Summer Maine (1822-1888)Maine melihat proses-proses perubahan
sosial sebagai suatu yang alami, dengan arahannya yang selalu menuju ke situasi-situasi yang serva adaptif dan meningkatkan mutu survival bagi siapapun. Henry Maine melihat masyarakat bukan sebagai model atau tipe ideal yang permanen, melainkan sebagai suatu sistem variabel yang tidak pernah bisa terbebas dari berlakunya dinamika proses, yang akan berkembang secara progresif dari awal dan kuno ke kompleks dan modern
Teori tentang hukum dan Perubahan-perubahan sosialKetiga, Max Weber (1864-1920)Dalam meninjau hubungan hukum
dengan perubahan sosial, weber sangat memperhatikan hubungan antara sifat kekuasaan politik didalam suatu negara dengan hukumnya. Cara-cara penyelenggaraan hukum dan peradilan pada masa-masa lalu menurut weber bersumber pada cara-cara perukunan antara kelompok-kelompok suku yang bersengketa, yang menjadikan fatwa-fatwa normatif para ulama, tokoh-tokoh masyarakat, pendeta yang karismatik sebagai pedoman
Teori tentang hukum dan Perubahan-perubahan sosial
Tetapi bersamaan dengan munculnya kekuasaan politik yang menjalankan roda pemerintahan secara rasional, maka proses hukum pun akan dijalankan secara rasional pula oleh personil-personil yang dilatih secara khusus untuk berkemampuan menerapkan hukum secara formal berdasarkan asas-asas logika.
Faktor yang menyebabkan perubahan sosial adalah:
a. Sebab yang bersumber dari masyarakat itu sendiri:
1. bertambah atau berkurangnya penduduk
2. Penemuan-penemuan baru
3. Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat
4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi didalam tubuh masyarakat itu sendiri
b. sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat
1. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia
2. Peperangan dengan negara lain
3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan:a. Faktor-faktor yang mendorong
jalannya proses perubahan;1. Kontak dengan kebudayaan lain2. System pendidikan yang maju3. Sikap menghargai hasil karya
seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju
4. System lapisan masyarakat yang terbuka
5. Penduduk yang heterogen6. Orientasi kemuka7. Nilai meningkatkan taraf hidup
b. Faktor yang menghambat terjadinya perubahan:1. Kurangnya hubungan dengan
masyarakat-masyarakat lain2. Perkembangan ilmu pengetahuan
yang terlambat3. Sikap masyarakat yang
tradisonalistis4. Adanya kepentingan-kepentingan
yang telah tertanam dengan kuat5. Prasangka terhadap hal-hal yang
baru atau asing6. Kebiasaan 7. pasrah
Hubungan antara perubahan-perubahan sosial dengan hukum
Perubahan-perubahan social dan perubahan-perubahan hukum (atau sebaliknya) tidak selalu berlangsung bersama-sama
Artinya pada keadaan-keadaan tertentu perkembangan hukum mungkin tertinggal oleh perkembangan unsur-unsur lainnya dari masyarakat serta kebudayaannya atau mungkin sebaliknya
Apabila terjadi demikian maka akan timbul sosial lag, yaitu: suatu keadaan dimana terjadi ketidak seimbangan dalam perkembangan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengakibatkan terjadinya kepincangan-kepincangan.