hukum investasi

204
HUKUM INVESTASI DI INDONESIA MENGAPA MODAL ASING DATANG KE SUATU NEGARA? Berbagai studi tentang penanaman modal asing menunjukan bahwa motif sua tu per usa haa n me nanamkan modalny a di sua tu Negara adala h me ncari keuntunga n.Keunt ungan tersebut diperoleh dari berbagai faktor: upah buruh yang mur ah,dekat dengan sumber baha n mentah, luas nya pasa r yang baru ,menjual tekn olog i (me rek, pate n,r ahasia daga ng,d esig n industr i ),menjual baha n baku untu k dijadikan bara ng jadi ,insentif untuk inestor dan stat us!st atus khus us  Negara tertentu dalam perd agangan internasion al. ".#pah buruh murah #ntuk me nekan bi aya pr oduksi ,per usahaan Ne gara !negara ma ju me lakuka n inestasi di Ne gara !negara berkembang de ngan tujuan untuk mendapa tkan upah buruh yang murah. Kebanya kan Negara berkembang memiliki te naga kerj a ya ng mel impa h, dengan ti ngkat upah ya ng jauh lebi h mu rah di bandingkan upah buruh untuk pekerjaan yang sama di Ne gara!negar a maju.$engan menanamkan modal di Negara berkembang yang memiliki tenaga kerja ya ng melimpah ,pa ra in est or dapat me nge mbang kan modalny a atau usahanya dengan ongkos atau biaya yang murah. $alam kaitannya mencari upah bruh yang murah,paling tidak ada lima  pertimbangan lain yang digunakan para inestor sebelum menanamkan modalnya,yaitu %ultural factors ( worker motiation,capital moements,preparation,etc) &abour regulations 'e sponsi ene ss of the surr ounding economy in pr oiding supporting good and serices "

Upload: einfach-stuff

Post on 07-Jan-2016

113 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hukum investasi

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 1/204

HUKUM INVESTASI DI INDONESIA

MENGAPA MODAL ASING DATANG KE SUATU

NEGARA?

Berbagai studi tentang penanaman modal asing menunjukan bahwa motif 

suatu perusahaan menanamkan modalnya di suatu Negara adalah mencari

keuntungan.Keuntungan tersebut diperoleh dari berbagai faktor: upah buruh yang

murah,dekat dengan sumber bahan mentah,luasnya pasar yang baru,menjual

teknologi (merek,paten,rahasia dagang,design industri ),menjual bahan baku

untuk dijadikan barang jadi,insentif untuk inestor dan status!status khusus

 Negara tertentu dalam perdagangan internasional.

".#pah buruh murah

#ntuk menekan biaya produksi,perusahaan Negara!negara maju

melakukan inestasi di Negara!negara berkembang dengan tujuan untuk 

mendapatkan upah buruh yang murah.Kebanyakan Negara berkembang memiliki

tenaga kerja yang melimpah,dengan tingkat upah yang jauh lebih murah

dibandingkan upah buruh untuk pekerjaan yang sama di Negara!negara

maju.$engan menanamkan modal di Negara berkembang yang memiliki tenaga

kerja yang melimpah,para inestor dapat mengembangkan modalnya atau

usahanya dengan ongkos atau biaya yang murah.

$alam kaitannya mencari upah bruh yang murah,paling tidak ada lima

 pertimbangan lain yang digunakan para inestor sebelum menanamkan

modalnya,yaitu

• %ultural factors ( worker motiation,capital

moements,preparation,etc)

• &abour regulations

• 'esponsieness of the surrounding economy in proiding

supporting good and serices

"

Page 2: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 2/204

• %redibility of public,sector commitments about taes,infrastructure

and other regulatory issues• nstitutional base of commercial law

$i ndonesia,tingkat upah buruh industri khususnya industri

sepatu,upahnya mungkin paling murah jika dibandingkan dengan

 Negara!negara lain.*ungkin hanya +ietnam yang upahnya lebih

murah,yakni per minggu ,- per dollar /0.$ari data tahun 122"

menurut $jimanto 0ekretaris 3enderal /sosiasi 4ersepatuan 0eluruh

ndonesia upah buruh di +ietnam yang bekerja selama 56 jam per minggu sebesar #072,2 dan ndonesia mencapai #07 8","6 selama

52 jam per minggu.3ika upah minimum dinaikkan -69 dari 1.222

 per bulan maka menjadi 'p.".222,upah buruh di ndonesia

menembus #07 ,5.

4erbandingan upah buruh di ndonesia sebetulnya sangat

 pincang./ntara upah minimum dan upah tertinggi di suatu perusahaan

 bisa ":2.4erbandingan ini terasa semakin tidak adil,jika dibandingkan

dengan upah buruh!upah buruh di Negara!negara maju seperti di

/merika 0erikat,;ongkong,3epang.

*enurut data terakhir,yang dikeluarkan oleh lembaga

konsultan industri tekstil yang berkedudukan di /merika 0erikat!

<erner nternational,upah buruh per jam di sector tekstil pada tahun

1222 mencapai sekitar "- dollar /0 atau 'p."-2.222,! per jam.$i

Belgia tingkat upahnya lebih tinggi,yaitu sekitar 16 dollar /0 per 

 jam,di 3erman sekitar 15, dollar /0,sedangkan di Belanda sekitar 

1,8 dollar /0 per jam melakukan penanaman modal memindahkan

industrinya ke Negara!negara berkembang dengan tujuan mendapatkan

keuntungan dari dekatnya bahan mentah,dalam arti tidak perlu

mengimpor bahan mentah yang memakan waktu dan biaya.

/kibat dari eksploitasi bahan mentah oleh Negara!negara

maju dapat menimbulkan pembangunan yang tergantung.

Ketergantungan yang klasik didasarkan pada eksploitasi bahan

1

Page 3: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 3/204

mentah,tetapi dengan berkembangnya teknologi,produksi bisa

dilakukan di mana saja.4roses semacam ini,menurut =ans,pada

mulanya modal asing masuk ke Negara! negara pinggiran hanya

 bertujuan menguras bahan mentah dan menjual barang

industri.Kemudian perkembangan teknologi memungkinkan proses

 produksi dipisah!pisahkan.4roduksi barang modal dipusatkan di

 Negara!negara pusat sedangkan produksi barang konsumsi dapat

dilakukan di mana saja.$engan demikian muncullah aliansi

>tripel?,yakni kerjasama antara (") modal asing (1) pemerintah di

 Negara pinggiran yang bersangkutan dan (-) kapitalis local.*odal

asing melalui perusahaan!perusahaan multinasional raksasa,melakukan

inestasi di Negara!negara pinggiran.Kerjasama antara pemerintah

local dan modal asing bersifat kerjasama ekonomi.

Bagi ndonesia sumber bahan mentah merupakan suatu

keunggulan yang menjadi daya tarik bagi para inestor asing,negeri

yang sangat luas dan melimpahnya sumber daya alam.

4otensi sumber daya alam lain,yang dimiliki ndonesia

adalah keragaman dan kekayaan ekosistem.0ebagian besar kekayaan

itu berada di hutan konserasi dan hutan lindung seluas 5 juta hektar 

atau -2 persen dari total daratan ndonesia.4ada saat ini tercatat

ndonesia memiliki sekitar 18.22 spesies tumbuhan berbunga ( "2

 persen dari seluruh tmbuhan dunia ),".- spesies burung ( "8 persen

dari seluruh burung di dunia )," spesies satwa mamalia ( "1 persen

seluruh spesies reptilian di dunia ),dan 182 spesies amfibia ( " persen

dari seluruh amfibia di dunia ).0ecara keseluruhan,ndonesia memiliki

hutan seluas"12,-5- juta hektar yang terbagi atas hutan konserasi

seluas 12, juta hektar,hutan lindung seluas --," juta hektar dan

hutan produksinya seluas ,-15 juta hektar.4roinsi 4apua

mempunyai potensi sumber daya alam khususnya bidang

kehutanan.#ntuk itulah pemerintah *alaysia dan Brunei $arussalam

-

Page 4: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 4/204

 berjanji mengajak dan mendorong para pengusahanya untuk 

 berinestasi di 4apua.

$aerah!daerah yang memiliki potensi untuk dijadikan

sasaran inestasi adalah kawasan timur ndonesia dan 4ulau

Batam.Kawasan timur ndonesia memiliki potensi yang sangat luar 

 biasa baik sumber daya alam maupun mineral.

0etiap daerah di K@ mempunyai keunggulan dan

kekurangan masing!masing.#ntuk menganalisa perekonomian di suatu

 pulau ada faktor usaha yang perlu diperhatikanA (") bidang

 pertanian,peternakan,kehutanan,perikanan (1) pertambangan dan

 penggalian (-) industri pengolahan (5) listrik,gas,air bersih ()

 bangunan () perdagangan,hotel,dan restoran (8) pengangkutan dan

komunikasi (6) keuangan,persewaan dan jasa perusahaan dan ()

 produk jasa.

-.*enemukan 4asar yang baru

 Negara!negara maju berusaha menanamkan modal di

 Negara lain dengan tujuan untuk menjaga pasar hasil produksinya.

4aling tidak ada tiga alasan mengapa inestor datang ke

suatu Negara.

• *engamankan komoditi ekspor dan mengambil

keuntungan dari rendahnya upah buruh dalam

menghasilkan produk!produk teknologi yang rendah

• *emperoleh akses terhadap pasar konsumen yang

lebih besar 

• *engambil keuntungan dari struktur social,politik 

dan ekonomi yang unik yang tidak mudah ditiru

oleh Negara lain

  Negara!negara berkembang merupakan pasar yang sangat efektif 

untuk

5

Page 5: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 5/204

memasarkan hasil produksi dari Negara!negara maju.$engan adanya pasar baru

akan membawa keuntungan tersendiri bagi Negara penanam modal asing.

3umlah penduduk yang sangat besar yang umumnya damai dan adaptif 

secara dinamis pada kemajuan merupakan salah satu potensi yang menjadi daya

tarik bagi inestor.*anaging $irector Bayer (0outh =ast /sia) 4eter 

laessel,menilai ndonesia merupakan Negara utama tujuan inestasi dan

 pengembangan bisnis di kawasan /sia @enggara./lasannya luas wilayah dan

 jumlah penduduk di atas 1"2 juta merupakan insentif yang menarik bagi inestor.

*eskipun perekonomian ndonesia belum menunjukan perbaikan yang

menggembirakan,ndonesia tetap menjadi pilihan inestor karena adanya pasar 

yang prospektif.0alah satu buktinya,adalah meningkatnya penjualan sepeda

motor./da beberapa faktor yang mempengaruhi naiknya permintaan sepeda

motor,yaitu,pertama perbaikan pendapatan riil masyarakat,kedua pengucuran

kembali kredit perbankan,ketiga perubahan pola permintaan para pembeli ke

sepeda motor dan lebih kelompok masyarakat yang berpenghasilan

rendah.4endorong perubahan pola permintaan ini adalah tingginya persaingan dari

 pola produk Negara %ina yang memproduksi sepeda motor dengan harga yang

lebih terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

4erusahaan!perusahaan asing dan multinasional pada umumnya

memproduksi barang!barang substitusi impor.4asarannya memang lapisan

 pembeli tertentu yang berpendapat lebih tinggi,tetapi juga tidak melupakan

sasaran konsumen berpendapatan rendah,nisalnya dibidang sandang dan pangan

termasuk pakaian.

5.'oyalti dari alih teknologi

4enanaman modal asing,seringkali akan diikuti dengan alih

teknologi.Negara inestor akan mendapatkan keuntungan dari proses transfer 

teknologi melalui penjualan hak merek,paten,rahasia dagang,desain

Page 6: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 6/204

industri.@ransfer teknologi meliputi (") 4roduction process,(1) product (-)

machinery

n the present contet,technology is categoriCed to include

hardware technology machinery and complete plants,and so forth and

software technology,training,management and marketing

0ebagai Negara yang memiliki keunggulan di bidang

teknologi,Negara maju akan mendapatkan kompensasi dari pengguna

teknologi tersebut.

@eknologi pada awalnya dikuasai oleh Negara!negara maju

dan pada perkembangannya dimanfaatkan oleh Negara!negara

 berkembang dan Negara!negara terbelakang.4ada proses pemanfaatan

inilah terjadi transfer of technology.Negara!negara maju melakukan

transformasi teknologi dalam rangka melakukan sosialisasi budaya

teknologi dan sekaligus untuk meningkatkan keuntungan

financial.0edangkan Negara berkembang berkenan menerima

transformasi teknologi dalam rangka mempercepat pembangunan.

#ntuk melakukan alih teknologi,Negara maju tidak secara

otomatis akan mentransfer semua teknologinya,ada beberapa bagian

yang di resere atau diperlambat.

0alah satu Negara yang melakukan alih teknologi di

ndonesia adalah 3epang.nestor 3epang cenderung memilih

melakukan alih teknologi dan pelatihan 0umber $aya *anusia

dibandingkan dengan membuka proyek baru di ndonesia.3epang

memiliki komitmen untuk membantu ndonesia untuk keluar dari krisis

melalui alih teknologi pada industri yang sudah ada,karena ndonesia

memiliki keunggulan komparatif di bidang tenaga kerja.nestor 

3epang menilai krisis yang melanda ndonesia justru memberikan

 peluang untuk inestasi.Negara yang sedang dilanda krisis dipastikan

akan memberikan kemudahan!kemudahan kepada inestor untuk 

menanamkan modalnya dan membangun proyek baru.nestor 3epang

akan memfokuskan pada kegiatan alih teknologi dan pelatihan

Page 7: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 7/204

0$*.0esuatu yang wajar jika inestor menuntut jaminan

keamanan,kemudahan,dan infrastruktur.

.4enjualan Bahan Baku dan suku cadang

nestor asing juga dapat memperoleh keuntungan dari

 penjualan bahan baku.;al ini terkait dengan ciri Negara berkembang

yaitu belum dapat memproduksi bahan baku yang memadai yang dapat

dijadikan barang jadi.

0elain itu penanaman modal asing juga memperoleh

keuntungan dari penjualan suku cadang (spare parts).

nestasi yang paling banyak berhubungan dengan suku

cadang adalah di bidang industri otomotif.0ebagai contohnya ;onda

*otor %o.&td (;*%),salah satu raksasa industri sepeda motor 

 bebek.'encananya pada bulan *aret 122- ;*% akan menambah

inestasinya di ndonesia sebesar "1- juta dollar /0.$engan demikian

 banyaknya industri 3epang di luar negeri yang menghasilkan baik 

onderdil maupun produk akhirnya,maka banyak onderdil untuk 

kendaraan maupun alat besar lainnya untuk digunakan dalam perakitan

 produk mereka di Negara tempat inestasi perakitan dilakukan.

 Negara!negara yang bersaing untuk menjual komponen

 produksi di ndonesia antara lain 3epang,Negara!negara =ropa,Korea

0elatan dan %ina.+olume impor kendaraan bermotor roda dua pada

saat krisis ekonomi meningkat cukup tajam.;al ini menyebabkan

industri kendaraan bermotor dalam negeri mati satu persatu kecuali

yang merakit kendaraan bermotor roda dua.

8

Page 8: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 8/204

.nsentif lain

Daktor lain yang menarik inestor adalah adanya insentif!

insentif lain,misalnya ta holiday

*enteri Koordinator bidang perekonomian $orodjatun

Kuntjoro 3akti mengatakan,pemerintah masih memberikan fasilitas ta

holiday (pembebasan pajak) untuk menarik inestor menanamkan

modalnya di ndonesia tetapi tidak untuk di kawasan barat ndonesia.

Bambang 0oedibyo berpendapat lain,pemberian insentif 

 berupa ta holiday untuk menarik inestor asing tidak diperlukan

karena yang dibutuhkan adalah kemampuan pemerintah menciptakan

keamanan yang kondusif,penegakan hukum yang konsisten dan

merumuskan suku bunga perbankan.4ada saat ini,inestor menghadapi

epected risk.

Kebijakan ta holidays telah menimbulkan pro dan kontra

di kalangan masyarakat.Kelompok yang mendukung penerapan ta

holidays menyatakan yang pertama,inestasi asing akan menjadi

rendah jika tidak diberi perlakuan khusus,kedua,pada saat ini

ndonesia memiliki resiko berusaha setinggi!tingginya termasuk 

tingginya resiko politik.@a holidays diharapkan akan menjadi insentif 

 bagi para inestor.

0edangkan kelompok yang tidak setuju pada penerapan ta

holidays mempunyai alasan tersendiri.

4ertama,ta holidays terbukti bukan merupakan suatu

kebijakan yang efektif dalam menarik inestasi asing ke

ndonesia.4engalaman ndonesia menerapkan ta holidays

menunjukan bahwa kebijakan tersebut kurang menunjukan dampak 

yang berarti bagi pertumbuhan inestasi.#ntuk menarik inestor lebih

 baik melakukan kebijakan lain dari pada menerapkan ta

holidays,seperti,(") memfasilitasi kedekatan antara pusat produksi

dengan

6

Page 9: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 9/204

(1) menyediakan tenaga keraja yang terdidik dan terampil (-)

menyediakan sarana dan prasarana yang cukup memadai (5)

menciptakan stabilitas ekonomi,politik dan keamanan

Kedua,menguji efektiitas ta holidays dalam menarik inestasi asing

tidak cukup untuk menyusun suatu kebijakan.4enerapan kebijakan

tersebut dapat menurunkan penerimaan Negara yang pada gilirannya

 berakibat pada pengurangan pengeluaran pemerintah./pabila

 pemerintah harus meningkatkan penerimaannya,dengan adanya ta

holidays,beban yang ditanggung oleh wajib pajak akan lebih besar dari

seharusnya.4ajak yang dibebankan kepada masyarakat akan lebih

tinggi untuk menutup kekurangan penerimaan Negara dari ta holidays

yang diberikan inestor 

Ketiga,pemberian ta holiday mempunyai nuansa diskriminasi

terhadap inestor./pabila ta holidays tersebut diberikan kepada

seluruh inestor baik dalam maupun luar negeri,maka anggaran

 Negara akan terbebani./kan tetapi,jika hanya diberikan kepada

inestor asing atau beberapa inestor saja,maka hal tersebut

 bertentangan dengan prinsip kesamaan perlakuan terhadap semua

inestor dan dapat mendorong praktek korupsi dalam pemberian ta

holidays

nsentif lain yang bisa diberikan dapat berbentuk 

 pertama,insentif fiscal dan kelonggaran moneter.0ri *ulyani

ndrawati,tidak setuju dengan adanya insentif fiscal,karena hanya akan

menghasilkan respons pelaku ekonomi yang cenderung konsumtif dan

oportunistik,kedua inestor tidak dibebani kewajiban untuk 

 berdiestasi.Namun pembebasan kewajiban untuk melakukan diestasi

untuk sector pertambangan tidak dapat dijadikan jaminan inestor 

Page 10: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 10/204

asing akan masuk ke ndonesia.4rogram diestasi pada dasarnya

merupakan salah satu upaya untuk membangkitkan rasa nasionalisme

dan kecintaan pada Negara dan merupakan cerminan kedaulatan

 bangsa dan salah satu upaya melibatkan pihak local untuk mengawasi

mitra asing.Ketiga,tingkat suku bunga yang lebih rendah atau subsidi

 bunga bank dan kemudahan fasilitas kredit.Keempat,kemudahan dan

kepastian usaha yang diwujudkan melalui pemberian ta holidays atau

tariff pajak yang lain.

$alam pada itu,ada yang berpendapat pemerintah harus

mulai memikirkan pemberian insentif pajak (ta allowance) bagi

 perusahaan!perusahaan asing yang telah lama beroperasi.#paya ini

diperlukan untuk mencegah hengkangnya inestor asing ke Negara

lain yang sedang gencar!gencarnya memberikan kemudahan.

8.0tatus khusus Negara!negara tertentu dalam perdagangan

nternasional

@ujuan lain dari penanam modal di luar negeri adalah

karena status khusus Negara!negara tertentu dalam perdagangan

internasional.*isalnya,inestor asing lebih tertarik membuka usaha di

 Negara!negara berkembang yang masih mendapatkan status 04 dari

 Negara maju.$engan demikian ekspor dari Negara!negara yang

mempunyai status 04 tersebut lebih menguntungkan dari pada ekspor 

dari Negara yang tidak memiliki lagi status 04.

.N$EN=0/ *=*='&#K/N *E$/& /0N

/lasan pertama suatu Negara mengundang modal asing

adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi,guna memperluas

lapangan kerja.Baru kemudian dengan masuknya modal asing,tujuan!

tujuan lain ingin dicapai seperti mengembangkan industri substitusi

ekspor non migas untuk menghasilkan deisa,alih

teknologi,membangun prasarana,dan mengembangkan daerah

tertinggal.

"2

Page 11: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 11/204

*enurut 'aden 4ardede,pertumbuhan ekonomi yang dapat

menyerap tenaga kerja adalah petumbuhan ekonomi sekitar !8

 persen,dengan kisaran angka itu diperkirakan lapangan kerja dan

tabungan masyarakat meningkat.

4royeksi pertumbuhan ekonomi 9 tahun 122 dan , 9

 pada 122,memerlukan inestasi 'p.-8,6 triliun dan 'p.58",5

triliun.$ari inestasi yang diperlukan tahun 122 sebesar 'p.-8,6

triliun hanya 'p.61,- triliun yang diperkirakan berasal dari

 pemerintah.0ebagian besar,yakni 'p 18, triliun berasal dari

masyarakat.0ementara itu untuk 122,dari inestasi 'p.58",5

triliun,dari masyarakat 'p.-86, triliun dan sisanya 'p.1. triliun

 berasal dari pemerintah.

".4enyediaan lapangan kerja

0ejak terjadinya krisis perbankan pada tahun "8 yang

kemudian berkembang menjadi krisis ekonomi,pengangguran

mengalami peningkatan yang sangat besar.

/da beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya

 pengangguran di ndonesia,yaitu yang pertama,terjadinya krisis

ekonomi sehingga menyebabkan menurunnya kegiatan usaha dan

inestasi asing.Kedua,banyak perusahaan mengalami kebangkrutan

karena utang dalam negeri atau luar negeri membesar akibat

melemahnya rupiah.0alah satu dampak lain krisis moneter adalah

ketidakmampuan perusahaan membeli bahan baku luar 

negeri,menurunnya permintaan masyarakat akan barang dan

 jasa,sehingga banyak perusahaan yang gulung tikar atau untuk 

mencegah kerugian yang lebih besar sebagian pengusaha mengurangi

 produksi atau mengurangi jumlah tenaga kerjanya.Ketiga,laju

 pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja tiap tahun sebesar ",8 juta

orang.

*enurut %enter Dor &abour and $eelopment 0tudies

(%&$0),jumlah pengangguran saat ini sudah pada tahap

""

Page 12: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 12/204

mengkhawatirkan karena jumlahnya mencapai 51 juta jiwa pada tahun

1221 dan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi sekitar -9 maka

angka pengangguran pada tahun 122- akan mencapai 5-, juta dan

 pada tahun 1225 mencapai 5,1 juta.4ada tahun 1225 pertumbuhan

ekonomi mencapai 5,19.

4ertumbuhan ekonomi ndonesia pada tahun 1221 sebesar 

-, persen tidak bisa menyediakan kebutuhan lapangan kerja.*enteri

Koordinator Kesejahteraan 'akyat Fusuf Kala mengatakan,bahwa

 pertumbuhan ekonomi -9!59 per tahun tidak akan cukup menyerap

 pengangguran dan tidak cukup untuk mengurangi angka kemiskinan di

ndonesia,karena dengan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 

tersebut,praktis tidak ada aktiitas ekonomi yang mampu menampung

luapan tenaga kerja.

4ada tahun 122-,pemerintah menargetkan pertumbuhan

ekonomi sebesar 59,laju inflasi 9,nilai tukar rupiah terhadap dollar 

'p.222G#07,penerimaan minyak dan gas sebesar 'p.82,8

triliun.Banyak kalangan sebelumnya menilai asumsi itu terlalu

optimis,sekalipun tidak memadai untuk menyerap sekitar 6 juta

 penganggur terbuka saat ini.

#ntuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi

59,ndonesia tidak bisa hanya mengandalkan dai penerimaan

 pajak,hasil ekspor migas dan non migas,tabungan dalam negeri dan

 bantuan luar negeri,angka pertumbuhan ekonomi ndonesia tidak akan

 berkelanjutan.#ntuk itulah diperlukan adanya inestasi asing.

4ertumbuhan angka inestasi jelas akan mempengaruhi

 pertumbuhan ekonomi dan selanjutnya mempengaruhi jumlah

 pengangguran serta perputaran roda ekonomi.3ika tidak ada

 perkembangan ekonomi yang optimal akan memicu terjadinya ledakan

 pengangguran yang akan menciptakan permasalahan social dan

memperburuk stabilitas keamanan maupun politik.ejolak social

 politik pada gilirannya mengganggu pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

"1

Page 13: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 13/204

1.*engembangkan ndustri substitusi import untuk menghemat deisa

4ada permulaan kembalinya modal asing ke ndonesia

dengan lahirnya undang!undang No." tahun "8 tentang penanaman

modal asing,pemerintah mengembangkan industri substitusi

import,untuk menghemat deisa.

4erusahaan!perusahaan asing di ndonesia dengan demikian

memproduksi barang!barang yang sebelumnya di import.

$engan berkurangnya import,ndonesia akan barang!

 barang jadi,akan menghemat deisa.

-.*endorong berkembangnya industri barang!barang ekspor non

migas untuk mendapatkan deisa

$alam lima tahun terakhir mulai tahun "8 sampai

122",kegiatan ekspor non migas dan migas mengalami fluktuasi.4ada

tahun "6 nilai ekspor nonmigas menurun -, persen dan pada tahun

" menurun 5,8 persen.=kspor nonmigas mengalami kenaikan

sebesar 11,1 persen terjadi pada tahun 1222,namun pada tahun 122"

kembali menurun sebesar 6, persen.

/da beberapa faktor yang menyebabkan terpuruknya nilai

ekspor ndonesia,antara lain pertama,rendahnya harga komoditas

migasAkedua,rendahnya nilai tukar rupiah dan tingginya tingkat suku

 bunga.4erubahan nilai tukar telah mengakibatkan meningkatnya biaya

 produksi ( biaya penggunaan bahan baku,bahan penolong impor dan

 biaya produksi ).Ketiga,rendahnya produksi sector 

riilAkeempat,melemahnya daya saing komoditas tradisional seperti

 pakaian jadi,sepatu,kayu lapis,dan karet yang telah diolahAkelima,pasar 

domestic tidak tumbuh sementara pasar internasional ambruk akibat

 jatuhnya ekonomi global.4asar!pasar tradisional ekspor ndonesia

seperti /merika 0erikat,=ropa Barat dan 3epang saat memang sempat

terpuruk dalam krisis ekonomi.

"-

Page 14: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 14/204

*erosotnya nilai ekspor ndonesia mengancam sector 

riil.$aya saing industri yang berorientasi ekspor dan menyerap tenaga

kerja besar menjadi sangat menurun.ni terjadi antara lain pada

industri,kayu,pulp dan kertas,elektronik,tetile,alas kaki,dan produk 

kulit yang merupakan 82 persen dari total ekspor non migas dan

menyerap 82 persen dari total tenaga kerja.

Berdasarkan data dari Badan 4usat 0tatistik,perkembangan

ekspor hun ndonesia adalah sebagai berikutA (") tahun "6 ekspor 

non migas sebesar 8, miliar #07 dan non migas sebesar 52, miliar 

#07 (1) tahun " ekspor migas sebesar ,6 miliar #07 dan non

migas sebesar #07 -6,8 miliar. (-) tahun 1222 ekspor migas sebesar 

"5,5 miliar #07 dan non migas sebesar 5, miliar #07 (5) tahun 122"

ekspor m igas sebesar , #07 dan ekspor non migas sebesar 1",

miliar #07.

/merika 0erikat merupakan Negara yang memberikan nilai

ekspor terbesar dengan jumlah rata!rata , juta dollar /0,disusul

3epang (, juta dollar /0),;ongkong (", juta dollar /0) dan Belanda

(", juta dollar /0).

0ejak krisis ekonomi ekspor nasional non migas,terus

mengalami penurunan.4adahal dari ekspor inilah,ndonesia bisa

memperoleh deisa dengan cepat sehingga dapat digunakan untuk 

melakukan recoery ekonomi.4enurunan ini juga dirasakan oleh

industri tekstil dan produksi tekstil.4ada tahun "6,ekspor @4@ minus

2,28 persen.@ahun " menurun lebih besar mencapai 1,26 persen

dengan nilai nominal mencapai #07 8,1 miliar.@ahun 1222 naik 

",2 persen dengan nilai nominal #07 ,-25 miliar.&aju pertumbuhan

ekspor ndonesia pada tahun 122" mengalami penurunan yang cukup

signifikan.$i /sia dan /merika terjadi penurunan sampai "1

 persen,=ropa turun persen (6,5 dollar /0),dan /frika turun - persen

(" milyar dollar /0),sedangkan dari /ustralia dan Eceania hanya -

 juta dollar /0 atau turun 5 persen.

"5

Page 15: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 15/204

0ektor lain juga menurun adalah industri sepatu.0ekjen

/sosiasi 4ersepatuan ndonesia $jimanto,menyatakan kinerja ekspor 

industri sepatu domestic selama semester pertama tahun 1221 turun "2

 persen,sementara prinsipial produk sepatu merek 'eebok dan Nike

yang telah menghentikan pesanan dari pemasoknya.Berdasarkan data

yang dihimpun dari anggota /sprindo,total ekspor sepatu ndonesia

 periode yang sama pada tahun 122" nilai ekspor mencapai #07

622juta.

/kibat menurunnya nilai ekspor ndonesia,pada

 pertengahan "8 cadangan deisa berkurang sampai 2 juta dollar 

dan akhir tahun "8 cadangan deisa berkurang 5," milyar dollar 

/0.@ahun " cadangan deisa ndonesia bertambah -,1 milyar 

dollar /0 dan tahun 1222 bertambah , milyar dollar /0.0edangkan

untuk tahun 122" cadangan deisa berkurang sekitar",- milyar dollar 

/0.4engurangan ini sebagai akibat nilai saldo transaksi berjalan turun

menjadi milyar dollar /0.

#ntuk menutup defisit transaksi berjalan,pemerintah harus

memacu nilai ekspor baik migas maupun non migas.#paya

 peningkatan ekspor menghadapi beberapa masalah seperti,masalah

likuiditas mata uang asing,penegakan hukum yang lemah,kurangnya

 jaminan keamanan,serta terlalu seringnya frekuensinya perubahan

kebijakan.

#ntuk itulah,ndonesia harus memperbaiki berbagai

hambatan!hambatan dalam ekspor dan mencari pasar alternatie untuk 

memasarkan produk ekspor.0alah satu strategi yang dapat ditempuh

untuk mendorong kinerja ekspor dapat dilakukan dengan memberikan

 paket stimulus pada sector elektronik dan sector yang lain.0elain

itu,pemerintah harus mampu menciptakan usaha yang sehat dan

menciptakan mekanisme yang efektif serta iklim yang kompetitif.

#ntuk meningkatkan nilai ekspor baik migas dan non migas

diperlukan adanya inestasi asing.$engan peningkatan nilai ekspor 

"

Page 16: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 16/204

diharapkan akan meningkatkan deisa atau aluta asing yang

dicadangkan dan dikuasai oleh bank.$ana inilah yang akan digunakan

untuk membiayai impor dan kewajiban lain kepada pihak asing.

0elain mendorong datangnya inestasi asing,untuk 

meningkatkan ekspor memerlukan adanya perbaikan iklim usaha.;asil

surey indeks kepercayaan eksportir yang dilakukan oleh perusahaan

konsultan %astle /sia menyatakan,bahwa indeks kepercayaan eksportir 

untuk jangka pendek pada kuartal ketiga tahun 1221 mengalami

 penurunan,yakni -1, persen menjadi 1,82 persen.#ntuk 

itulah,abungan importer Nasional ndonesia (N0) meminta @im

Koordinasi 4eningkatan Kelancaran /rus barang =kspor dan mpor 

yang dibentuk berdasarkan Keppres No.5 tanggal 1- 3uli 1221,agar 

segera mengkoordinasikan upaya!upaya pemberantasan berbagai

 penyelundupan secara intensif.

5. 4embangunan $aerah!daerah tertinggal

nestasi asing diharapkan sebagai salah satu sumber 

 pembiayaan dalam pembangunan yang dapat digunakan untuk 

membangun infrastruktur,seperti

 pelabuhan,telekomunikasi,perhubungan udara,air minum,listrik,air 

 bersih,jalan,rel kereta api,pelabuhan.4embangunan ainfrastruktur 

ini,diperlukan dalam rangka membangun daerah!daerah tertinggal atau

rusak akibat terjadinya berbagai konflik seperti di 4roinsi Nangroe

/ceh $arussalam,4apua,*aluku,dan 4oso.

$i 4roinsi Nangroe /ceh $arussalam,*enurut ubernur 

/bdullah 4uteh,sejak berlangsungnya konflik /ceh sejak 5 tahun

silam,tingkat keterpurukan ekonomi rakyat dan infrastruktur sangat

memprihatinkan sehingga diperlukan adanya perbaikan dan

 pembangunan infrastruktur.

4ada tahun 122-,pemerintah menyediakan dana berkisar 

'p."2 triliun!'p"1 triliun,yang bersumber dari /4BN dan

inestor,untuk pengembangan infrastruktur.4royek!proyek 

"

Page 17: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 17/204

infrastruktur tersebut sifatnya lebih kepada cost recoery,sehingga

 pemerintah akan menggunakan dana /4BN 122- untuk proyek yang

dapat mendukung program pengentasan kemiskinan.0edangkan dana

 pinjaman luar negeri untuk proyek pengentasan kemiskinan di

ndonesia mencapai #07 12 juta.$ana tersebut akan digunakan dalam

dua tahap yakni tahap satu di enam proinsi dan tahap kedua di tiga

 proinsi.*enurut *enkimpraswil 0oenarno,ke depan $epkimparswil

harus mulai mengusahakan inestasi dibidang infrastruktur supaya

 perekonomian bisa bergerak lebih cepat dan bisa mengurangi

 pengangguran.

Berkaitan dengan pembangunan sarana dan

 prasarana,pemerintah dan pengusaha /frika 0elatan pada saat ini

sedang menjajaki inestasi pengolahan @& ( gas to liHuid ) guna

menekan biaya transportasi pengiriman.4ertimbangan pemerintah

/fsel diantaranya,ndonesia memiliki potensi sumber daya gas yang

tergolong sangat banyak,sedangkan pengiriman dalam bentuk &N

(gas alam ) biayanya cukup mahal.

Kawasan yang menjadi prioritas untuk dijadikan tempat

inestasi adalah di kawasan @imur ndonesia,*enurut *anuel

Kaisipo,ada tiga inestor asing yang telah menanamkan inestasi

 pertambangan di kawasan timur ndonesia sebesar #07 1,"

miliar.nestasi tersebut dilakukan di tiga daerah K@ yaitu 0ulawesi

#tara,*aluku #tara,dan rian 3aya.

$i 0ulawesi #tara,inestasi yang dilakukan adalah di

 bidang pertambangan emas,sedangkan di *aluku #tara dan rian 3aya

inestasi bidang pertambangan nikel.nestasi ini telah menyerap "2

ribu sampai -2 ribu tenaga kerja yang sebagian besar berasal dari

masyarakat setempat.

#ntuk mengembangkan potensi daerah papua dan

masyarakat setempat,pemerintah *alaysia dan Brunei berjanji akan

mengajak dan mendorong para pengusaha di negaranya untuk 

"8

Page 18: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 18/204

menanam modal di daerah tersebut.Kehadiran inestor selain

mengembangkan bisnis juga untuk membangun daerah

setempat.#ntuk mendukung proyek tersebut,pemerintah daerah 4apua

harus mempersiapkan infrastruktur dan menciptakan kondisi

keamanan.nfrastruktur dan menciptakan kondisi

keamanan.nfrastruktur yang terpenting adalah pembangunan jalan!

 jalan,jembatan,dermaga dan pelabuhan udara di setiap kabupaten dan

kecamatan.

$aerah lain yang menantikan inestor baru diantaranya

kabupaten Karangasem di Bali.nestor diharapkan dapat

meningkatkan promosi inestasi pariwisata dengan menetapkan tiga

kawasan tujuan wisata utama.3ika dibandingkan

$enpasar,Badung,ianyar,dan @abanan,kabupaten Karangasem

merupakan kabupaten yang ketinggalan selangkah dalam

mengembangkan potensinya hingga kontribusi sector swasta juga

masih sangat minim.0elama ini jumlah usaha formal hanya tercatat

"8222an unit yang hampir seluruhnya berupa industri kecil dan hanya

sebagian kecil usaha yang tergolong usaha menengah dan besar yang

 berkonsentrasi di sector akomodasi pariwisata.

4ada sector pariwisata,Karangasem mempunyai potensi

alam dan pantai yang masih asri sehingga mempunyai prospek yang

cukup menjanjikan bagi para inestor,pemerintah daerah secara serius

melakukan pembenahan hukum.0alah satunya,Bapeda Karangasem

menetapkan rencana umum tata ruang berdasarkan potensi dan

 peruntukan lahan.#ntuk sementara pengembangan wisata di @aman

#jung menggunakan bantuan Bank $unia dan /4BN.*enurut Kepala

Bapeda Komang ede,rehabilitasi objek wisata seluas 1.22 hektar 

akan dilaksanakan dua tahap,yaitu tahap pertama membutuhkan dana

sebesar ",- miliar dari Bank $unia dan 'p.", juta dari /4B$.4ada

tahap kedua,total dana yang dibutuhkan 'p.8,miliar yang terdiri dari

'p., miliar dari Bank $unia dan 'p.. juta dari dana pemerintah

"6

Page 19: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 19/204

kabupaten.Khusus di daerah @ulamben,inestor diharapkan dapat

 berinestasi pada sarana atraksi pariwisata dan akomodasi.0ecara

keseluruhan Karangasem memiliki "6 objek wisata yang terbesar di

$adung,ianyar,dan @abanan.$i luar tiga kawasan tersebut,ada juga

 peluang untuk pengembangan akomodasi pendukung tourisme seperti

 pendirian pondok wisata,home stay,dan sejumlah fasilitas lainnya

termasuk arts shop.

#ntuk wilayah 3awa,kawasan yang saat ini memerlukan

inestasi diantaranya #jung Kulon untuk membangun prasarana dan

sarana guna menunjang pengembangan objek wisata berbasis

lingkungan dan masyarakat (ecotourism).nestasi dari swasta

terutama dibutuhkan dalam bentuk pembangunan tempat

akomodasi,transportasi dan berbagai fasilitas lainnya.

Berkaitan dengan pembangunan infrastruktur di 4roinsi

0ulawesi 0elatan,pemerintah daerah setempat bersama inestor %ina

akan segera p.- merealisasikan pembangunan rel kereta api dari

*akasar ke 4are!pare yang dilanjutkan hingga &uwu dengan dana

'p.- triliun.4embangunan rel kereta tersebut tahap pertama dibangun

dari makasar ke 4are!pare sepanjang " km,kemudian dilanjutkan

tahap kedua dari 4are!4are hingga kabupaten &uwu 0ulawesi 0elatan

dengan panjang sekitar -22 km.nestor lain yang akan segera

merealisasikan inetasinya adalah 4@.'amai /badi ( 4*/ *alaysia )

yang akan melakukan inesatsi di @arakan,Kaltim dengan nilai #07 -

 juta.nestasi tersebut diwujudkan dalam bentuk pembangunan pasar 

swalayan.3umlah tenaga kerja yang akan terserap pada super market

 baru tersebut direncanakan sebanyak "5 orang tenaga kerja asing

(@K/) dan "25 @K.

$irektur utama ketenagalistrikan dan hanya mengandalkan

komitmen yang sudah ada,4&N tidak bisa lagi memberikan sambungan

listrik kepada pelanggan baru pada tahun 122.0ebab kemampuan

suplai 4&N tidak bertambah,sedangkan kebutuhan terus meningkat

"

Page 20: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 20/204

 jauh melampui kemapuan 4&N.@anpa pembangunan sarana kelistrikan

sampai tahun 122,ndonesia akan mampu masuk ke dalam scenario

terbatas,yaitu penolakan 4&N terhadap pelanggan baru terhadap

4&N.;al in menunjukan,tingkat rasio jumlah pelanggan yang kini

hanya 51 persen tidak dapat ditingkatkan.Bila mengikuti scenario

tersebut,dengan pertumbuhan 4$B -, hingga 5 persen serta

 pertumbuhan ekonomi hingga 6,maka 4&N akan membutuhkan

inestasi ketenagalistrikan di ndonesia sebesar 'p. triliun sampai

tahun 12 atau sekitar 'p.12 triliun per [email protected]&N

memprediksikan kebutuhan dana untuk mengatasi krisis listrik 

nasional tahun 122- mencapai #07 55, juta.$ana tersebut

diperhitungkan dari kebutuhan proyek pembangkit sebesar #07 1"1,

 juta dan untuk proyek jaringan sebesar #07 --1 juta.;al ini terkait

dengan terjadinya krisis listrik di wilayah 3awa!Bali yang semula

diperkirakan akan terjadi pada tahun 1225 ternyata maju dan akan

terjadi pada tahunn 122-.

ejala ini terlihat dari beban puncak saat ini yang mencapai

"1.22 *<,padahal pada tahun 1221 ini 4&N memperkirakan beban

 puncak 3awa!Bali sekitar "-.2 *<.#ntuk mengatasi krisis listrik 

tersebut,4&N membutuhkan dana minimal 'p triliun selama lima

tahun berturut!turut sesuai dengan scenario rendah.

nestasi ini diperlukan untuk bisa menyediakan fasilitas

kelistrikan di 4ulau 3awa dan di luar 4ulau 3awa yang saat ini telah

mengalami krisis listrik.#ntuk mengatasi krisis listrik salah satunya

upaya yang dilakukan pemerintah adalah membentuk @im Keppres "--

yang bertugas mengendalikan seluruh perjalanan ketenagalistrikan dan

membantu pemulihan ekonomi.@im ini diharapkan bisa

menyelesaikan masalah negosiasi dari proyek!proyek listrik swasta

yang telah dibuat kontraknya pada masa lalu tetapi tertunda hingga

saat ini.#paya lain,mengajak para inestor lain untuk berinestasi di

 pulau 3awa yang mengalami perkembangan kebutuhan listrik sangat

12

Page 21: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 21/204

 pesat dengan perhatian menyelesaikan proyek @anjung jati B di 3epara

yang akan selesai pada tahun 122 dan fokusnya menyelesaikan

transmisi 4aiton!Kediri!Klaten (4KK)

*enurut ekonom Daisal Basri dan pengamat

ketenagalistrikan /riono /bdulkadir,untuk menarik inestor pada

sector kelistrikan,pemerintah sebaiknya memberikan insentif kepada

inestor dengan pembangunan infrastruktur listrik tak dapat ditunda!

tunda lagi dan harus ada inestasi untuk mencegah krisis listrik yang

lebih parah.Krisis listrik saat ini sudah terjadi di 16 daerah di luar 

 pulau 3awa!Bali,sementara untuk wilayah 3awa!Bali diperkirakan baru

akan terjadi pada tahun 122 jika tidak ada inestasi.

./lih @eknologi

4enanaman modal asing diharapkan dapat mewujudkan alih

teknologi dan peningkatan ilmu pengetahuan.Kelemahan Negara

 berkembang dalam bidang teknologi akan sangat mempengaruhi

 proses transformasi dari agraris menuju industrialisasi.

#ntuk itulah diperlukan adanya dana yang cukup untuk 

dialokasikan dalam pengembangan teknologi.Bagi ndonesia,inestasi

asing mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses

industrialisasi dan alih teknologi.

4ada sisi lain,untuk meningkatkan pengembangan teknologi

informasi,pemerintah ndonesia harus mendatangkan inestor asing

yang bergerak dalam bidang teknologi informasi.nestasi tersebut

digunakan untuk mengurangi kesenjangan digital sesuai target

 pemerintah bahwa seluruh penduduk ndonesia sudah memiliki akses

internet tahun 122.

#ntuk menarik inestor asing,kemudahan!kemudahan

inestasi saja tidak cukup tetapi diperlukan juga adanya perlindungan

hak milik ntelektual.;al ini untuk mengatasi berbagai pelanggaran

atau pembajakan pada piranti lunak ( software ).4ada saat ini di

ndonesia,pembajakan software mencapai 66 persen dan mendudukan

1"

Page 22: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 22/204

ndonesia sebagai salah satu Negara tertinggi tingkat pembajakannya

di dunia setelah +ietnam dan %ina.*enurut $irektur Bisnis 0oftware

/lliance ( B0/ ) untuk /sia 4asific 3ess ;ardee,pada tahun "

tingkat pembajakannya mencapai persen,tahun 122" mencapai 66

 persen.

.0F/'/@!0F/'/@ #N@#K *=N/'K *E$/& /0N

4erkembangan perekonomian suatu Negara,terlebih lagi

 bagi Negara berkembang,sangat ditentukan dari pertumbuhan

 penanaman modal asing./rus penanaman modal asing bersifat

fluktuatif,tergantung dari iklim inestasi Negara yang

 bersangkutan.Bagi Negara penanam modal,sebelum melakukan

inestasi terlebih dahulu akan melakukan penilaian terhadap aspek!

aspek yang turut mempengaruhi iklim penanaman modal,yaitu

kesempatan ekonomi,kepastian hukum dan stabilitas politik.

Eleh karenanya bag Negara!negara berkembang untuk bisa

mendatangkan inestor setidak!tidaknya tiga syarat yaitu,yang

 pertama,ada economic opportunity ( inestasi mampu memberikan

keuntungan secara ekonomis bagi inestor ) kedua,political stability

( inestasi akan sangat dipengaruhi stabilitas politik )Aketiga,legal

certainty atau kepastian hukum.

#raian berikut ini akan membahas syarat!syarat untuk 

menarik inestasi asing.

".0yarat adanya kesempatan ekonomi (=conomic opportunity)

#ntuk menarik modal asing dibutuhkan adanya kesempatan

ekonomi bagi inestor,seperti dekat dengan sumber daya alam,tersedia

 bahan baku,tersediaan lokasi untuk mendirikan pabrik yang

cukup,tersedianya tenaga kerja yang murah dan tersedianya pasar yang

 prospektif.

$itinjau dari aspek ekonomi,ndonesia secara umum masih

memiliki keunggulan ilmiah dan komparatif,seperti pertamaAnegeri

11

Page 23: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 23/204

yang sangat luas dengan diberkahi dengan kelimpahan kekayaan

alam.0umber daya alam ndonesia masih cukup banyak.Kedua,jumlah

 penduduk sangat besar yang membentuk pasar dan potensi tenaga

kerja yang murah.

$engan melihat beberapa potensi,ndonesia masih menjadi

tempat tujuan penanaman modal yang menarik bagi inestor asing

meskipun penegakan keamanan dan kepastian hukum masih

dipertanyakan banyak pihak.

0elain potensi!potensi ini,nternational *oneter Dund

( *D ) memperkirakan ekonomi ndonesia bakal mengalami booming

seperti Negara /sia lainnya.0yaratnya,pemerintah harus serius dalam

melanjutkan reformasi dan bisa meyakinkan pasar.$eputi *D /noop

0ingh menyatakan,dengan dilaksanakannya kebijaksanaan secara

konsisten,kepercayaan pasar akan pulih dan ndonesia pasti akan

memenuhi sasaran pertumbuhan.&angkah!langkah untuk mempercepat

 pertumbuhan ekonomi adalah dengan melaksanakan reformasi

structural yang meliputi reformasi perbankan,restrukturisasi

 perusahaan,serta reformasi hukum.

 Namun,potensi!potensi tersebut pada saat ini belum mampu

diberdayakan secara maksimal dan ndonesia justru terpuruk dalam

krisis ekonomi yang menyebabkan meningkatnya angka

kemiskinan.Berdasarkan kajian Bank $unia,kemiskinan di ndonesia

 bukan sekedar "2!129 penduduk hidup di bawah kemiskinan.@etapi

29 penduduk sudah hidup dengan pendapatan di bawah #07 1 per 

hari,sehingga sangat rentan terhadap kemiskinan pendapatan dan

social.

Berkaitan dengan keunggulan komparatif ndonesia di

 bidang tenaga kerja diakui para inestor 3epang.nestor 3epang

cenderung melakukan alih teknologi dan pelatihan sumber daya

manusia ( 0$* ) dibandingkan membuka proyek baru di

ndonesia.3epang memiliki komitmen untuk membantu ndonesia

1-

Page 24: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 24/204

untuk keluar dari krisis melalui alih teknologi pada industri yang

sudah ada,karena ndonesia memiliki keunggulan komparatif di bidang

tenaga kerja.nestor 3epang,menilai krisis ekonomi yang menimpa

ndonesia justru memberikan peluang untuk inestasi.Negara yang

sedang dilanda kisis,dipastikan akan memberi kemudahan!kemudahan

kepada inestor untuk menanamkan modalnya dan membangun proyek 

 baru.nestor 3epang akan memfokuskan pada kegiatan alih teknologi

dan pelatihan 0$*.0esuatu yang wajar jika inestor menuntut

 jaminan keamanan,kemudahan,dan infrastruktur.

Berdasarkan laporan tahunan peringkat daya saing

internasional ( world competitieness yearbook ) yang disusun oleh

nternational nstitute Dor *anagement $eelopment ( *$ ) yang

 berbasis di &ausanne,0wiss,ndonesia naik satu tingkat ke urutan 5

dari 58 negara yang di surey.@ahun lalu ndonesia berada pada

 peringkat ke 5.4emeringkatan kali ini dilakukan berdasarkan 12

kriteria,mulai dari pertumbuhan ekonomi hingga tingkat penggunaan

computer dan regulasi perburuhan.0ekitar dua pertiga criteria penilai

didasarkan pada data statistic empiris dan sepertiga sisanya dari surey

terhadap -.8- eksekutif bisnis di seluruh dunia.$alam laporan

tersebut tidak ada penjelasan secara eksplisit,apakah perbaikan

 peringkat ndonesia ini karena memang ada perbaikan di pihak 

ndonesia.

$engan adanya perbaikan peringkat tersebut,membuktikan

 bahwa peluang inestasi di ndonesia masih menguntungkan

( profitable)

/danya rekomendasi *D kepada % untuk meneruskan

dukungan kepada pemerintah ndonesia merupakan salah satu faktor 

lain yang turut mendukung datangnya para inestor.$ukungan tersebut

mempunyai persyaratan agar pemerintah bersungguh!sungguh

menjalankan program ekonomi dan reformasi structural.&aporan *D

kepada anggota % menetapkan lima kebijakan utama yang

15

Page 25: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 25/204

dibutuhkan untuk mengembalikan perekonomian ke jalurnya

yaituApertama,membuat kemajuan signifikan dalam keberlanjutan

fiscal dengan mengurangi beban utang pemerintahAkedua,membuat

kemajuan dalam priatisasi dan restrukturisasi asset

B44NAketiga,menerpakan kebijakan moneterr untuk membawa

kembali laju inflasi satu digit tahun depanA keempat,memperkuat

upaya untuk mengurangi kerentanan system perbankan dan

memulihkan berfungsinya mekanisme kreditAkelima,mempercepat

upaya perbaikan iklim inestasi melalui reformasi hukum dan

 pemerintahan.

Daktor lain yang menjadi syarat inestasi asing adalah

tersedianya lahan untuk mendirikan industri pendukung.4ada saat

ini,para pengusaha /0,mereka lebih memilih inestasi di %ina,karena

disebabkan adanya perbedaan yang mencolok antara ndonesia dengan

%ina menyangkut aspek industri pendukungnya.#ntuk mengarah ke

industri pendukung,setidaknya ada 1 cara,yaituApertama dengan

menarik inestor asing untuk membangun langsung industri

 pendukung dan kedua menumbuhkan industri local agar mampu

mendirikan industri pendukung.Namun untuk membangun perusahaan

semacam itu,dibutuhkan ta incentie system.

Banyak perusahaan ndonesia yang potensial untuk 

dikembangkan sebagai industri pendukung.*elihat peluang

ini,pemerintah malaui BK4* melakukan berbagai kebijakan baru

diantaranyaA pertama,dalam '## 4enanaman *odal dicantumkan soal

 pembebasan pajak sementara atau ta holidayAkedua,inestor asing

yang menanamkan modalnya #07 "22 ribu,diberikan iCin tinggal

 permanentA Ketiga,pembentukan dewan 4enanaman *odal yang berisi

*enKeu,*enaker,dan *enkeh.$ewan ini mesinergikan kebijakan

inestasi sehingga bisa menjadi satu acuan bagi inestor asingA

keempat,reisi 44 No.12G"5 tentang pemilikan saham dalam

1

Page 26: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 26/204

 perusahaan yang didirikan dalam rangka 4enanaman *odal /sing dan

reisi Keppres No.G1222 tentang $aftar Negatif nestasi

1. 0yarat stabilitas politik ( political stability )

nestor mau datang ke suatu Negara sangat dipengaruhi

faktor political stability ( stabilitas politik ).@erjadinya konflik elit

 politik atau konflik masyarakat akan berpengaruh terhadap iklim

tersebut.4enanam modal asing akan datang dan mengembangkan

usahanya jika Negara yang bersangkutan terbangun proses stabilitas

 politik dan proses demokrasi yaitu konstitusional.

*emburuknya iklim inestasi,meningkatnya country risk 

dan belum mantapnya kondisi social politik mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap arus modal.Kondisi semacam inilah yang

terjadi dalam perkembangan politik di ndonesia./kibatnya terjadilah

 pelarian arus modal yang sempat memuncak dan disebutkan pernah

mencapai 52 miliar dollar /0 dalam beberapa bulan setelah krisis

financial tahun "8./kibat lain,sampai saat ini ndonesia tidak 

termasuk Negara faorit untuk berinestasi.$ari hasil pemeringkatan

yang disusun perusahaan /@ Kearney tahun 122",ndonesia tidak 

termasuk dalam 1 negara faorit tujuan inestasi,sementara %ina

menduduki peringkat kedua setelah /merika 0erikat

0ebenarnya resiko politik dan resiko ekonomi suatu Negara

tidak akan menyurutkan minat inestasi,jika ada kompensasi terhadap

resiko bentuk >return? yang lebih tinggi.$engan paket kebijakan yang

 bisa memberikan return yang tinggi kepada inestor,diharapkan aliran

modal masuk dapat segera mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

@erlepas dari penilaian perusahaan /@ Kearney,sebenarnya

 banyak daya tarik yang dapat dibuat pemerintah untuk menjadikan

ndonesia sebagai Negara tujuan inestasi.Namun beberapa kali

momentum ini lewat begitu saja akibat tingginya ketidakpastian resiko

di ndonesia yang berasal dari faktor internal.4ertikaian antar elit

 politik menjadi salah satu pemicu instanbilitas yang pada gilirannya

1

Page 27: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 27/204

mengganjal upaya!upaya recoery ekonomi.Konflik politik sangat

 berpengaruh terhadap dunia usaha ndonesia.

Karena alasan kekhawatiran menyangkut politik,lembaga

 pemeringkat internasional *oodyIs inestors 0erice

mengatakan,tidak akan menaikkan peringkat obligasi dan surat

utang,serta peringkat deposito Bank ndonesia dalam aluta asing.

$engan %ountry risk yang sangat tinggi,maka banyak 

inestor enggan datang ke ndonesia.*enurut Bank 4embangunan

$unia (/$B),menilai perekonomian ndonesia masih beresiko dan

 bisa terancam oleh ruwetnya kemelut ekonomi dan politik.Daktor lain

yang menjadi penghambat,kegagalan mengatasi korupsi yang

mewabah serta memperbaiki transparansi dan efisiensi.#ntuk 

restrukrisasi ekonomi,/$B memperkirakan bakal terhambat oleh

kondisi social politik yang tidak mendukung.

*eskipun ndonesia mendapat perhatian yang negatie dari

*D maupun /$B,ada satu hal yang cukup menggembirakandalam

iklim inestasi di ndonesia,yaitu Negara teluk akan meningkatkan

inestasi di ndonesia.#paya terobosan untuk mengajak para inestor 

dari Negara!negara teluk dilakukan dengan mengadakan pertemuan

 para *enteri &uar negeri dan *enteri nestasi dari /rab 0audi,#ni

=mirat /rab,Jatar,Bahrain,Kuwait,dan ran serta Faman.

0alah satu bentuk komitmen Negara!negara teluk terlihat

dari aspirasi yang menginginkan dibentuknya semacam lembaga

nestment Dund (dana inestasi) untuk memicu percepatan inestasi

di ndonesia.4embentukan nestment Dund merupakan sebuah

komitmen politik dan sekaligus merupakan kemajuan dalam dunia

inestasi.

#ntuk menarik atau meningkatkan myaraodal asing,paling

tidak diperlukan tiga syarat yang harus dipenuhi.

4ertama,mempertahankan secara terus menerus keuntungan

ekonomi yang dapat diambil para inestor atau dengan kata

18

Page 28: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 28/204

lain,penanam modal asing mempunyai kesempatan ekonomi sehingga

dapat digunakan untuk mengembangkan inestasinya.

Kedua,perlu menciptakan adanya kepastian hukum yang

mencerminkan nilai kebenaran dan keadilan serta tidak bersifat

diskriminatif.Kepastian hukum ini harus meliputi aspek substansi

hukum,mulai dari #ndang!undang sampai dengan peraturan!peraturan

daerah dan putusan!putusan pengadilan.#ntuk menjamin adanya

konsistensi dalam pelaksanaannya peraturan diperlukan adanya

dukungan aparatur hukum yang professional dan bermoral serta

didukung dengan adanya budaya hukum masyarakat.

Ketiga,stabilitas politik.#ntuk menjamihn keberlangsungan

inestasi asing,diperlukan adanya stabilitas politik dan harus dihindari

munculnya konflik ertical ( antara elit politik) dan konflik horiContal

( konflik antar masyarakat ).

-.0yarat kepastian hukum ( legal certainty )

4emulihan ekonomi membutuhkan inestasi baik dalam

negeri maupun luar negeri.4ara inestor akan datang ke suatu

 Negara,bila dirasakan Negara tersebut berada dalam situasi yang

kondusif.

#ntuk mewujudkan system hukum yang mampu

mendukung iklim inestasi diperlukan aturan yang jelas mulai dari iCin

un tuk usaha sampai dengan biaya!biaya yang harus dikeluarkan untuk 

mengoperasikan perusahaan.Kata kunci untuk mencapai kondisi ini

adalah adanya penegakan supremasi hukum ( rule of law )

4residen $irektur rant @hormton ndonesia (@) 3ames

Kallman menyatakan,insentif yang paling efektif untuk menarik 

kegiatan inestasi asing adalah pemerintah harus mampu menegakkan

hukum dan memberikan jaminan keamanan.Ketegasan pemerintah

dalam menerapkan peraturan dan kebijakan,terutama konsistensi

 penegakan hukum dan keamanan.Banyak inestor asing masih tertarik 

untuk menanamkan modalnya di ndonesia,karena ndonesia masih

16

Page 29: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 29/204

memiliki keunggulan komparatif dibanding Negara!negara tujuan

inestasi yang lain.nestor tidak akan melihat insentif pajak seperti

ta holiday sebagai daya tarik inestasi,melainkan apakah ada jaminan

keamanan maupun penegakan hukum.

*anaging $irector $ayar (0outh =ast /sia) 4te 4eter 

laessel,menilai ndonesia merupakan Negara utama tujuan inestasi

dan pengembangan bisnis di kawasan /sia @enggara./lasannya,luas

wilayah dan jumlah penduduk di atas 122 juta merupakan insentif 

yang menarik para inestor.#ntuk merespon peluang ini,pemerintah

 perlu mengurangi sector usaha yang masuk dalam daftar negatie

inestasi yang selama ini tertutup bagi inestor asing.;asil surey

#nited Nations %onference on @rade and $eelopment ( #N%@/$)

menempatkan ndonesia pada urutan kedua terakhir dari "- negara

yang masuk dalam daftar indeks Doreign $irect nestment ( D$ ).

Daktor accountability dengan melakukan reformasi secara

konstitusional serta memperbaiki system peradilan dan hukum

merupakan suatu syarat yang sangat penting dalam rangka menarik 

inestor.*enko 4erekonomian $orodjatun Kuntjoro 0akti

mengungkapkan masih kecilnya inestasi yang masuk ke ndonesia

akibat m asih adanya kendala yang menyangkut system

 perpajakan,kepabeanan,procedural birokrasi,administrasi daerah,dan

soal perburuhan.

4embahasan tentang hubungan hukum dengan inestasi

 pada era reformasi ini berkisar bagaimana menciptakan hukum yang

mampu memulihkan keprcayaan inestor asing untuk kembali

menanamkan modalnya di ndonesia dengan menciptakan

>certainty?,?fairness?,dan >efficiency?

$aniel 0.&e menyatakan bahwa Negara hukum

merupakan sine Hua non,karena tanpa proses hukum yang efektif,tidak 

mungkin diharapkan perbaikan ekonomi,politik,kehidupan,social,dan

keadilan.0ejak pertengahan tahun "6,tidak ada pembaharuan

1

Page 30: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 30/204

kelembagaan hukum karena elit politik tidak mampu

menjalankannya.Ketidakmauannya berakar pada kepentingan,kalau

 proses hukum makin kuat,pimpinan politik makin terbatas

kekuasaannya.0elama 52 tahun terakhir,pimpinan politik menikmati

keleluasaan bertindak menurut kemauan sendiri tanpa dikurangi

tindakannya oleh pengadilan,kejaksaan,polisi,pers,atau organisasi

dalam masyarakat./kibatnya para jaksa,hakim,dan polisi kehilangan

orientasinya pada hukum dan tidak lagi mengelak korupsi.

#ntuk memulihkan perekonomian,bangsa ndonesia

memerlukan inestasi.nestasi bisa berjalan kalau ada strategi dalam

hukum.0trategi akan goyah jika,umpamanya,pemerintah tidak 

menghormati kontrak!kontrak karya yang sudah

ada./kibatnya,inestor enggan datang ke ndonesia karena tidak ada

kepastian hukum.

a./spek 0ubstansi hukum

4eraturan perundang!undangan di bidang inestasi selama

kurun waktu terakhir ini,belum mampu mencerminkan aspek kepastian

hukum.;al ini disebabkan munculnya peraturan yang cenderung

memberatkan inestor.

Ketidakpastian hukum dan politik dalam n egeri

mengganggu merupakan bagian dari masalah!masalah yang

menyebabkan iklim inestasi tidak kondusif.klim yang kondusif 

tentunya akan sangat mempengaruhi iklim inestasi di ndonesia.

Komite 4emantauan 4elaksanaan Etonomi $aerah

(K44E$) mengusulkan agar prosedur penanaman modal dalam

 pelayanan satu atap untuk menghindari dualisme.Bambang 0ujagad

menyatakan inestasi asing akan sulit masuk ke ndonesia tanpa

adanya pengaturan yang jelas antara pusat dan daerah.;al ini sejalan

dengan ungkapan *enteri $alam Negeri ;ari 0abarno,menurutnya

dalam setahun implementasi otonomi daerah banyak terjadi konflik 

-2

Page 31: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 31/204

antar proinsi dengan kabupaten Gkota dan antar kabupatenGkota

karena adanya perbedaan penafsiran ## No.11 tahun ".0alah satu

 pasal yang menimbulkan masalah diantaranya pasal "" ayat 1 yang

memberikan kewenangan secara wajib kepada kabupatenGkota untuk 

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang penanaman

modal.;al ini bertentangan dengan pasal 16 ## no." tahun "8

tentang 4*/ yang memberikan kewenangan kepada pemerintah agar 

 pemberian persetujuan dengan 4*/.

$ampak yang paling nyata dari pelaksanaan otonomi

daerah adalah menyangkut masalah periCinan.4eriCinan merupakan

faktor yang ital yang menentukan apakah inestor bersedia

menanamkan modalnya atau tidak.*enurut $eputi *enteri Negara

nestasi Bidang pengembangan usaha Nasional,/ndung Nitimihardja

mengatakan untuk menarik inestor asing menanamkan modalnya di

ndonesia relatie masih sulit,karena mereka masih mengkhawatirkan

 pelaksanaan ## No.11 tahun " tentang otonomi daerah.*ereka

mengkhawatirkan pelaksanaan ## itu akan mempengaruhi

kelangsungan usaha mereka,apabila pada saat ini terlanjur menanmkan

modalnya di daerah.Kekhawatiran yang lain,mereka melihat dengan

otonomi daerah telah menyebabkan terjadinya KKN dalam bentuk lain

di daerah!daerah.;al ini ditandai dengan adanya beberapa pemilihan

 pemerintah daerah yang dilaksanakan,seringkali tidak bisa berjalan

dengan sebagaimana mestinya,sehingga menimbulkan instabilitas.

#ntuk melakukan pembenahan ekonomi,pemerintah

dituntut untuk menyusun dan menyempurnakan sejumlah undang!

undang yang terkait dengan pemulihan ekonomi.4ada saat

ini,pemerintah bersama $4' sedang berusaha menyelesaikan

 pembahasan sekitar "12 rancangan #ndang!#ndang yang akan

menjadi dasar kebijakan dalam membenahi perekonomian ndonesia

yang mulai menunjukan perbaikan.0alah satunya,undang!undang

tentang penanaman modal dalam rangka menciptakan iklim yang

-"

Page 32: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 32/204

 betul!betul kondusif bagi dunia usaha untuk menggerakkan

 perekonomian ndonesia.4ara pengusaha sangat membutuhkan

ketertiban sehingga mereka tidak ragu dalam melakukan kebijakan

inestasi.

0alah satu '## yang saat ini sedang dipersiapkan

 pemerintah adalah '## tntang inestasi.$alam '##

nestasi,pemerintah akan menerapkan kebijakan eHual treatment

dengan menghilangkan status 4*/ dan 4*$N.0emangat yang

terkandung dalam '## ini adalah perlakuan yang

rsama,keterbukaan,dan pelayanan satu atap terhadap berbagai rintisan

inestasi.

 b./paratur hukum

/paratur hukum mempunyai peran yang sangat besar 

dalam menarik inestor atau menciptakan iklim yang kondusif untuk 

 berinestasi./paratur hukum meliputi badan judikatif,legislatie,dan

eksekutif.

Kualitas aparat hukum yang sering kali menyebabkan

kerugian Negara dan menyebabkan apriori dari para inestor,dapat

terlihat dari budaya atau pola!pola illegal dalam mengimpor suatu

 produk.Banyak barang!barang,seperti mobil

mewah,senjata,tekstil,elektronik dalam jumlah besar bisa lolos ke

 pabeanan,padahal tidak dilindungi dengan dokumen yang

sah.4enyelundupan mobil mewah bahkan menggunakan modus baru

dengan teknik mutilasi ( pemotongan mobil menjadi beberapa bagian )

4enelitian lain yang dilakukan oleh *%Kinsey and

%ompany mengenai peringkat pelaksanaan good corporate goernance

yang melibatkan para inestor di /sia,=ropa,dan /merika terhadap

lima Negara di /sia menyatakan bahwa ndonesia menempati

 peringkat terendah dalam pelaksanaan good corporate

goernance.0urei juga menunjukan lebih dari 8 responden

menyatakan isu mengenai pemerintahan lebih penting dari pada isu

-1

Page 33: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 33/204

mengenai keuangan.$alam surey tersebut,juga tercermin sebenarnya

 para inestor rata!rata setuju mmebayar 18 persen premium jika

 perusahaan!perusahaan ndonesia menerapkan prinsip good corporate

goernance.*enurut pengamat pasar modal $andosi *atram,selama

ndonesia belum menerapkan prinsip!prinsip good corporate

goernance secara sungguh!sungguh,para inestor asing tidak akan

datang ke ndonesia.

ndonesia,sebetulnya tidak perlu merasa khawatir akan

dijauhi inestor asing.nestasi yang sudah ada tidak akan lari jika

system usaha yang bersih ( clean business ) diterapkan.*enurut Ketua

*4' /mien 'aiss,kalau ndonesia jauh dari KKN,maka inestor asing

akan datang berduyun!duyun ke ndonesia.

c.Budaya ;ukum

Budaya hukum adalah persepsi atau pandangan masyarakat

terhadap system hukum.4ara inestor asing akan memperhatikan

 budaya hukum masyarakat dan pelaku bisnis dalam menghadap setiap

 permasalahan yang berkaitan dengan hukum.4ara inestor sangat

membutuhkan adanya kepastian hukum yang diwujudkan melalui

kepatuhan terhadap kontrak atau kerjasama yang telah dan adanya

kepastian hukum tentang mekanisme penyelesaian jika terjadi

sengketa.

4ada saat ini,budaya hukum ( legal culture) di ndonesia

 belum mampu terbangun dengan baik.'endahnya kualitas budaya

hukum tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat kepahaman

masyarakat terhadap hukum yang sangat beragam.0alah satu faktornya

adalah perilaku para pengusaha atau inestor.

Berdasarkan hasil surey @ransparency

nternational,lembaga anti korupsi,menemukan bahwa pengusaha

manca Negara terbiasa menyuap para pejabat Negara

 berkembang.4ada sisi lain,dalam laporan tersebut,para pengusaha

asing menyatakan buruknya peradilan di ndonesia.0ebagai

--

Page 34: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 34/204

contohnya,perusahaan 0ingapura mengeluh karena menurut

mereka,pengadilan terlalu dini dalam mengambil keputusan,sebelum

keterangan tergugat didengar.Nasib yang sama,dihadapi juga

 perusahaan!perusahaan asuransi asal Kanada,*anulife,4hilp ;ampden

0mith.Kasus yang sama juga menimpa,nternational Dinance

%orporation ( D% ) sebuah anak perusahaan Bank $unia.*eski

 perkararanya sudah sampai di *ahkamah /gung,upaya D%

menyelesaikan sengketanya lewat pengadilan Kandas.

-5

Page 35: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 35/204

Page 36: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 36/204

modal./rtinya,modal tidak selalu dalam bentuk tunai.;al ini juga

sejalan dengan pengertian modal dalam undang!undang 4erseroan

@erbatas No." tahun ".

Ketiga,modal asing bisa juga dalam bentuk bagian dari

hasil perusahaan yang berdasarkan undang!undang ini diperkenankan

transfer,tetapi dpergunakan untuk membiayai perusahaan di

ndonesia.*isalnya,keuntungan perusahaan penanaman modal asing

yang diperolehnya di ndonesia,tidak ditransfer keluar negeri,tetapi

ditanamkan kembali di ndonesia.

Bentuk hukum,kedudukan,dan daerah eru!aha

4asal - (") undang!undang ini menyebutkan,bahwa kegiatan

 penanaman modal tersebut dijalankan melalui perusahaan badan

hukum ndonesia dan berkedudukan di ndonesia.4erusahaan berbadan

hukum yang tepat dalam hal ini adalah 4erseroan @erbatas ( 4@ )

karena beberapa alasan.

4ertama,modal 4@ terdiri dari saham!saham 4@ bertujuan untuk 

akumulasi modal.Kalau 4@ ingin menambah modal,maka ia

mengeluarkan saham baru.Kedua,hak suara dalam 4@ tergantung

kepada besarnya saham yang dimiliki.Biasanya," saham adalah "

suara.0ehingga jika inestor memiliki r umpamanya mayoritas dari

saham,maka ia yang mengambil keputusan dalam menjalankan

 perusahaan dan ia pula yang memegang posisi!posisi kunci dalam

 perusahaan.Berdasarkan ketentuan ini,suatu perusahaan asing tidak 

 bisa langsung menjalankan kegiatannya dalam rangka penanaman

modal di ndonesia.

4erusahaan asing tersebut harus mendirikan 4erusahaan @erbatas (4@)

di ndonesia dengan modal yang "229 atau sebagian

dikuasainya,bergantung kepada bidang usaha yang terbuka untuk 

inestor asing./da bidang!bidang u usaha yang "229 boleh dimasuki

oleh perusahaan asing,tetapi ada pula yang harus bekerjasama dengan

-

Page 37: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 37/204

 perusahaan atau pengusaha ndonesia dalam bentuk perusahaan

 patungan ( 3oint +enture )

4asal 5 selanjutnya menyebutkan bahwa pemerintah menetapkan

daerah berusaha perusahaan!perusahaan modal asing di ndonesia

dengan memperhatikan perkembangan ekonomi nasional dan

daerah.4enjelasan pasal ini mengatakan,bahwa pasal ini bertujuan

mengusahakan pembangunan yang merata di seluruh wilayah

ndonesia dengan memperhatikan daerah!daerah minus,sesuai dengan

rencana pembangunan ekonomi nasional dan daerah.4elaksanaan pasal

ini sekarang tentu harus memperhatikan undang!undang No.-1 tahun

1225 tentang 4emerintahan $aerah dan #ndang!undang No.1 tahun

1225 tentang system 4erencanaan 4embangunan Nasional.$aerah!

daerah otonom dalam hal ini kabupaten dapat menentukan bidang!

 bidang usaha yang akan dikembangkannya dengan mengundang modal

asing.

B"dan# u!aha m$da% a!"n#

4asal (") menyebutkan 4emerintah menetapkan perincian!perincian

 bidang usaha yang terbuka bagi modal asing menurut urutan

 prioritas,dan menentukan syarat!syarat yang harus dipenuhi oleh

 penanam modal asing dalam tiap!tiap usaha tersebut./yat

1,menyatakan perincian menurut urutan prioritas ditetapkan - kali

 pada waktu pemerintah menyusun rencana!rencana pembangunan

 jangka menengah dan jangka panjang dengan memperhatikan

 perkembangan ekonomi serta teknologi.0elanjutnya pasal (") dari

undang!undang ini menetapkan bidang!bidang usaha yang tertutup

untuk penanaman modal asing serta penguaaaan penuh,artinya "229

modal asing.$alam bidang!bidang tersebut,pengusahaan harus

dilakukan bersama!sama dengan pengusaha nasional ( local ) dalam

 bentuk perusahaan patungan ( joint +enture ).Bidang!bidang tersebut

yang menyangkut hajat hidup orang banyak yaitu,

-8

Page 38: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 38/204

". 4elabuhan!pelabuhan

1. 4roduksi,transmisi dan distribusi tenaga listrik untuk umum

-. @elekomunikasi

5. 4elayaran

. 4enerbangan

. /ir minum

8. Kereta api umum

6. 4embangkit tenaga atom

. *ass media

4asal (1) menetapkan bahwa bidang!bidang yang menduduki peranan penting

dalam pertahanan Negara,antara lain produksi senjata,mesin,alat!alat peledak,dan

 peralatan perang dilarang sama sekali bagi modal asing.

0elanjutnya,pasal 8 menyatakan,selain yang tersebut pada pasal ayat (")

 pemerintah dapat menetapkan bidang!bidang usaha tertentu dimana tidak boleh

lagi ada ditanam modal asing.0ebagai pelaksanaan pasal ,,dan 8 pemerintah

dengan Keputusan 4residen.0etiap tahun menetapkan skala prioritas bidang usaha

 penanaman modal asing.$aftar 0kala 4rioritas ($04) tersebut digantikan dengan

$aftar Negatif nestasi ( $N) yang menyebutkanbidang!bidang usaha yang

tertutup penuh oleh inestor asing.Bidang usaha yang harus dijalankan bersama

dengan pengusaha local,dan bidang usaha yang hanya diperuntukan bagi

 pengusaha local.#mpamanya,Keppres No.-" tahun " menetapkan $aftar 

Bidang #saha yang tertutup bagi penanaman modal.&ampiran dari keputusan

4residen ini memuat,pertama,bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal

yang seluruh modalnya dimiliki oleh warganegara asing danGatau badan hukum

asing.*isal,pembangunan dan pengusahaan pelabuhan,produksi,transmisi dan

distribusi tenaga listrik untuk  

umum,telekomunikasi,pelayaran,penerbangan,pembangunan dan pengusahaan air 

minum,kereta api tanah,dan pembangkit tenaga atom.

Kedua,bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal yang dalam modal

tperusahaan ada pemilikan warganegara asing danGatau badan hukum

asing.*isal.angkutan taksi atau bis,pelayaran rakyat,perdagangan eceran dan

-6

Page 39: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 39/204

sejenisnya,usaha penunjang perdagangan dalam negeri stasiun penyiaran teleisi

swasta,jasa penyiaran radio,perusahaan gedung!gedung bioskop.Ketiga,bidang

usaha yang tertutup untuk penanaman modal kecuali apabila memenuhi

 persyaratan tertentu.*isal,susu bubukGsusu kental kecuali terpadu dengn

 peternakan.Keempat,bidang usaha yang tertutup mutlak untuk penanaman modal

missal,kontraktor di bidang pembalakan hutan.4engusahaan

kasinoGperjudian,industri pembuatan encer,industri pulp dengan proses

sulfite.$alam keputusan 4residen ini,diatur juga bidang usaha yang dicadangkan

untuk industri atau usaha kecil bekerjasama dengan pengusaha menengah atau

 besar.*isal,peternakan ayam buras,peternakan sapi perah,peternakan lara

udang,penangkapan ikan kembung,laying,selar dan sebagainya,penangkapan

udang,tanaman obat!obatan kecuali jahe ,industri gula merah.

Penanaman m$da% A!"n# D" B"dan# Pertaman#an

4asal 6 (") #ndang!undang No." tahun "8,menetapkan bahwa

 penanaman modal asing di bidang pertambangan didasarkan pada suatu kerjasama

dengan pemerintah atas dasar kontrak karya atau bentuk lain sesuai dengan

 peraturan perundangan yang berlaku./yat 1 pasal ini menyatakan system

kerjasama atas dasar kontrak karya dalam bentuk lain dapat dilaksanakan dalam

 bidang!bidang usaha lain yang akan ditentukan oleh pemerintah.

Tena#a Ker&a

4asal menyebutkan bahwa pemilik modal mempunyai wewenang

sepenuhnya untuk menentukan direksi perusahaan!perusahaan dimana modalnya

ditanam.Ketentuan ini sejalan dengan #ndang!#ndang 4erseroan @erbatas,dimana

'apat #mum 4emegang 0aham tertinggi 4@ menetapkan komisaris dan direksi

 peranrusahaan.3ika inestor asing menguasai sepenuhnya 4@ tersebut atau

menjadi pemegang saham mayoritas dengan sendirinya menentukan komisaris

dan direksi perusahaan tersebut.4asal "2,mencoba memenuhi salah satu tujuan

 penanaman modal asing di ndonesia yaitu untuk penyediaan lapangan

kerja,dengan mewajibkan perusahaan modal asing memenuhi kebutuhan tenaga

-

Page 40: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 40/204

kerjanya dengan warganegara ndonesia,kecuali dalam jabatan!jabatan yang

 belum dapat diisi oleh tenaga kerja warga Negara ndonesia.*enurut pasal

"",dalam hal itu,perusahaan modal asing diiCinkan mendatangkan dan

menggunakan tenaga pimpinan dan tenaga ahli warganegara

asing.0elanjutnya,pasal "1 menetapkan,bahwa perusahaan modal asing wajib

menyelenggrakan danGatau menyediakan fasilitas!fasilitas latihan dan pendidikan

di dalam danGatau di luar negeri secara teratur dan terarah bagi warganegara

ndonesia.;al ini memungkinkan terjadinya alih teknologi dan pengetahuan

kepada tenaga!tenaga ndonesia sehingga kelak dapat mengganti tenaga!tenaga

asing.

Pemaka"an tanah

4asal "5 #ndang!undang No." tahun "8 memungkinkan perusahaan

modal asing mendapatkan ;ak una Bangunan,;ak una #saha,dan ;ak pakai

atas tanah menurut peraturan yang berlaku.Berdasarkan #ndang!undang 4okok 

/graria No. tahun "2,perusahaan ndonesia yang berbadan hukum bisa

mendapatkan ;B,;# dan ;ak 4akai untuk waktu yang terbatas yaitu 1 atau

-2 tahun,dan setelah itu baru dapat diperpanjang.3angka waktu tersebut dianggap

tidak merupakan insentif bagi modal asing,karena di

*alaysia,0ingapura,@hailand,bahkan ''% memberikan hak atas tanah dengan

waktu yang lebih panjang,8 tahun sampai "22 tahun bagi inestor 

asing.4emerintah ndonesia mencoba untuk mengatasi hal tersebut dengan

mengeluarkan keputusan 4residen No.-5 tahun "1 tentang pemanfaatan tanah

;ak una #saha dan ;ak una Bangunan untuk usaha patungan dalam rangka

4enanaman modal /sing.4asal "(5) Keputusan 4residen ini menyatakan bahwa

;# diberikan untuk jangka waktu - tahun dan dapat diperpanjang untuk 

 jangka waktu paling lama 1 tahun sepanjang perusahaan yang bersangkutan

masih menjalankan usahanya dengan baik,dan dapat diperbarui lagi.

0elanjutnya pada tahun "-,menteri /grariaGkepala Badan 4ertanahan

 Nasional No.1 tahun "- tentang tata cara memperoleh iCin lokasi dan hak atas

tanah bagi 4erusahaan dalam rangka penanaman modal,mengatur antara lain

mengenai perpanjangan dan pembaruan hak atas tanah.4asal (1) peraturan ini

52

Page 41: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 41/204

menyebutkan perpanjangan ;B diberikan paling lama 12 tahun sedangkan ;#

 palin lama 1 tahun.4asal (-) menyatakan kemudian bahwa pembaruan ;B

dapat diberikan paling lama -2 tahun sedangkan ;# dapat diberikan dalam

 jangka waktu paling lama - tahun bagi kegiatan!kegiatan ekonomi atau daerah!

daerah tertentu yang akan ditetapkan lebih lanjut oleh pemerintah.

4ada tahun "5,lahir keputusan *enteri Negara /grariaGKepala Badan

4ertanahan Nasional No.1" tahun "5 tentang tata cara 4erolehan @anah bagi

4erusahaan dalam rangka penanaman modal.4asal " (") menyatakan ;# yang

diberikan atas permohonan terhadap tanah Negara ditetapkan jangka waktunya

 paling lama - tahun,dengan ketentuan bahwa atas permohonan perusahaan dapat

diberikan jaminan perpanjangan hak untuk jangka waktu tersebut

habis,sebagaimana dimaksud dalam pasal 4eraturan *enteri Negaraa

/grariaGKepala Badan 4ertanahan Nasional No.1 tahun "-.3aminan

 perpanjangan dan pembaruan hak tersebut dicantumkan dalam keputusan

 pemberian haknya ( pasal " ayat 1 )

Begitu juga berkenan dengan ;B.4asal 12 (") menyebutkan ;B yang

diberikan atas permohonan atas tanah Negara ditetapkan jangka waktu

 berakhirnya pada tanggal 15 0eptember tahun ketigapuluh sejak tanggal iCin

lokasi dengan maksimum -2 tahun,dengan ketentuan bahwa atas permohonan

 perusahaan dapat diberikan jaminan perpanjangan hak untuk waktu sesudah

 jangka waktu tersebut habis dan pembaruan hak untuk waktu sesudah jangka

waktu perpanjangan habis,sebagaimana dimaksud dalam pasal 4eraturan

*enteri negara /grariaGKepala Badan 4etanahan Nasional No.1 tahun "-.

4asal 12 (1) menyatakan bahwa jaminan perpanjangan dan pembaruan hak 

sebagaimana dimaksud dalam ayat (") dicantumkan dalm keputusan pemberian

haknya.$engan berbagai peraturan tersebut diatas pemerintah berkehendak untuk 

memberikan hak atas tanah kepada perusahaan asing sampai 2 tahun atau

tahun.

5"

Page 42: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 42/204

Ke%$n##aran 'er'a&akan dan 'un#utan('un#utan %a"n

4asal " #ndang!undang No." tahun "8 menyatakan bahwa kepada

 perusahaan modal asing diberikan kelonggaran perpajakan dan pungutan lainnya

sebagai berikut,

a.4embebasan dari:

".4ajak perseroan atas keuntungan untuk jangka waktu tertentu yang tidak 

melebihi jangka waktu tahun terhitung dari saat usaha tersebut mulai

 berproduksi.

1.4ajak diisi atas bagian laba yang dibayarkan kepada pemegang

saham,sejauh laba tersebut diperoleh dalam jangka waktu yang tidak melebihi

waktu tahun dari saat usaha tersebut mulai berproduksi

-.4ajak perseroan atas keuntungan termaksud di dalam pasal " sub a,yang

ditanam kembali dalam perusahaan bersangkutan di ndonesia,jangka waktunya

tdak melebihi tahun terhitung dari saat penanaman kembali

5.Bea masuk pada waktu pemasukan barang!barang perlengkapan tetap ke

dalam wilayah ndonesia seperti mesin!mesin,alat!alat kerja atau pesawat!pesawat

yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan tersebut.

.Bea materai modal atas penempatan modal yang berasal dari penanaman

modal asing.

 b.Keringanan

". /tas pengenaan pajak perseroan dengan suatu tariff yang

 proporsional setinggi!tingginya lima puluh perseratus untuk jangka

waktu yang tidak melebihi tahun sesudah jangka waktu

 pembebasan sebagai yang dimaksud dalam ad.a angka " tersebut di

atas.

1. $engan cara memperhitungkan kerugian yang diderita selama

 jangka a waktu pembebasan yang dimaksud pada huruf a angka

",dengan keuntungan yang harus dikenakan pajak setelah jangka

waktu tersebut di atas.

51

Page 43: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 43/204

-. $engan mengiCinkan penyusutan yang dipercepat atas alat!alat

 perlengkapan tetap.

0elanjutnya pasal "(") menentukan pemberian kelonggaran!kelonggaran

 perpajakan dan pungutan!pungutan lain tersebut dalam pasal " dilakukan dengan

mengingat priorotas mengenai bidang!bidang usaha sebagaimana yang dimaksud

dalam pasal .

0elanjutnya ayat 1 menyebutkan,bahwa selain kelonggaran!kelonggaran

 perpajakan dan pungutan!pungutan lain tersebut dalam ayat (") pasal ini maka

dengan 4ernaturan 4emerintah dapat diberikan tambahan kelonggaran!

kelonggaran itu kepada sesuatu perusahaan modal asing yang sangat diperlukan

 bagi pertumbuhan ekonomi.

)an#ka *aktu 'enanaman m$da% a!"n#

4asal "6 menyebutkan,bahwa dalam setiap iCin penanaman modal asing

ditentukan jangka waktu berlakunya yang tdak melebihi -2 tahun.4ada tahun

"6 lahir peraturan pemerintah No.15 tahun "6 tentang jangka waktu iCin

 penanaman modal /sing.4asal " peraturan 4emerintah menyatakan,bahwa

 perusahaan 4enanaman *odal /sing yang telah mendapat 4ersetujuan 4emerintah

 berdasarkan #ndang!#ndang No." tahun "8,diberikan iCin penanaman modal

selama -2 tahun terhitung sejak pendirian Badan ;ukum 4erusahaan.4erusahaan

tersebut dapat mengajukan permohonan untuk memperluas usahanya ( pasal

1).Kemudian iCin penanaman modal bagi perusahaan yang mengadakan perluasan

usahanya sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 diberikan selambat!lambatnya -2

tahun sejak perluasan usahanya disetujui.Kemudian iCin penanaman modal bagi

 perusahaan yang mengadakan perluasan usahanya sebagaimana dimaksud dalam

 pasal 1 diberikan selama!lamanya -2 tahun sejak perluasan usahanya disetujui

 pemerintah (pasal -).

5-

Page 44: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 44/204

Hak Tran!+er dan Re'atr"a!"

4asal " mengatur tentang hak transfer dan repatriasi.Kepada perusahaan

modal asing diberikan hak transfer dalam aluta asli dari modal atas dasar nilai

tukar yang berlaku untuk,

". Keuntungan yang diperoleh modal sesudah dikurangi pajak dan

kewajiban pembayaran lan di ndonesia

1. Biaya!biaya yang berhubungan dengan tenaga asing yang

diperkerjakan di ndonesia

-. Biaya!biaya lain yang ditentukan lebih lanjut

5. 4enyusutan atas alat!alat perlengkapan tetap

. Kompensasi dalam hal nasionalisasi

4elaksanaan transfer tersebut ditentukan lebih lanjut oleh pemerintah.4asal 12

menyebutkan transfer yang bersifat repatriasi modal tidak dapat diiCinkan selama

kelonggaran!kelonggaran perpajakan dan pungutan!pungutan lain yang tersebu

 pada pasal " masih berlaku.4elaksanaan lebih lanjut diatur oleh pemerintah.

Na!"$na%"!a!" dan K$m'en!a!"n

4asal 1" menyatakan bahwa pemerintah tidak akan melakukan tindakan

nasionalisasiGpencabutan hak milik secara menyeluruh atas perusahaan!

 perusahaan modal asing atau tindakan!tindakan yang megurangi hak menguasai

danGatau mengurus perusahaan yang bersangkutan,kecuali jika dengan undang!

undang dinyatakan kepentingan Negara menghendaki tindakan demikian.

ndonesia pernah mengadakan nasionalisasi perusahaan asing pada tahun

"6,yaitu terhadap perusahaan!perusahaan Belanda berkenaan dengan

 perjuangan mengembalikan rian Barat dari penguasaan Belanda.Nasionalisasi

yang kedua yang dilakukan oleh pemerintah terhadap perusahaan nggris dan

/merika,pada waktu ndonesia melakukan konfrontasi dengan *alaysia dan

 politik luar negeri ndonesia waktu itu cenderung condong ke blok Komunis

dalam hal ini %uba,%hina,+ietnam #tara,dan Korea #tara./kibat tindakan

nasionalisasi ini lahir kasus tembakau Bremen,dimana pemerintah ndoensia

55

Page 45: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 45/204

digugat oleh 4erusahaan Belanda,pada saat tembakau dari ndonesia tiba di

Bremen.

4ada waktu ndonesia mengundang kembali modal asing pada tahun "8

sebagian dari perusahaan!perusahaan yang dinasionalisasi tersebut dikembalikan

 pemiliknya seperti >goodear? dan >unileer?

4asal 11(") ## No." tahun "8,menyatakan bahwa jikalau diadakan

tindakan seperti tersebut pada pasal 1" maka pemerintah wajib memberikan

kompensasi ganti rugi yang jumlah,macam,dan cara pembayarannya disetujui oleh

kedua belah pihak sesuai dengan aCas!aCas hukum internasional yang berlaku.

/yat 1 menyatakan,jikalau antara kedua belah pihak tidak tercapai

 persetujuan mengenai jumlah,macam,dan cara pembayaran kompensasi tersebut

maka akan diadakan arbitrase yang putusannya mengikat kedua belah

 pihak.0elanjutnya ayat - menyebutkan bahwa,badan arbitrase terdiri dari - orang

yang dipilih oleh pemerintah dan pemilik modal masing!masing satu orang dan

orang ketiga sebagai ketuanya yang dpilih bersama!sama oleh pemerintah dan

 pemilik modal.

#ntuk meyakinkan inestor asing akan kesungguhan pemerintah ndonesia

menyelesaikan sengketa yang mungkin timbul dengan inestor asing melalui

arbitrase,maka pemerintah dengan undang!undang No. tahun "6 (&N "6!-1)

meratifikasikan konensi tentang penyelesaian perselisihan antar Negara dan

warga Negara asing mengenai penanaman modal.Konensi ini disebut juga

dengan Konensi <ashington atau Konensi %0$.

4asal 1 ## No. tahun "6 menyatakan >4emerintah mempunyai

wewenang untuk memberikan persetujuan,bahwa sesuatu perselisihan tentang

 penanaman modal antara 'epublik ndonesia dan warga Negara asing diputuskan

menurut konensi tersebut dan untuk mewakili ' dalam persetujuan tersebut

dengan hak substitusi.0elanjutnya pasal - menyebutkan untuk melaksanakan

 putusan *ahkamah /rbitrase sebagaimana dimaksud dalam konensi tersebut

mengenai perselisihan tersebut antara ' dengan warga Negara asing di wilayah

' diperlukan surat pernyataan */ bahwa putusan tersebut dapat

dilaksanakan.*/ mengirimkan surat pernyataan dimaksud dalam ayat (") kepada

5

Page 46: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 46/204

4engadilan Negeri dalam daerah hukum mana putusan itu harus dijalankan dan

memerintahkannya untuk dilaksanakan.

Ker&a!ama M$da% A!"n# dan M$da% Na!"$na%

4asal 1- menetapkan tentang kemungkinan kerjasama antara modal asing

dan modal nasional dalam bidang!bidang usaha yang terbuka bagi pihak 

asing.Begitu juga menurut pasal 18 ("),perusahaan yang seluruh modalnya adalah

modal asing wajib memberi kesempatan partisipasi bagi modal nasional secara

efektif setelah jangka waktu tertentu dan menurut sumbangan yang ditetapkan

 pemerintah.3ikalau partisipasi trmaksud dalam ayat (") dilakukan dengan

 penjualan saham!saham yang telah ada maka hasil penjualan tersebut dapat

ditransfer dalam aluta asing dari modal asing yang bersangkutan.

4ertama!tama,kerjasama antara modal asing dan modal nasional menurut

 pasal 1- adalah tidak wajib,karena pasal ini hanya menyebut kata >dapat?.Namun

dengan seminggu setelah terjadinya huru!hara ketidakpuasan masyarakat

 berwujud dalam anti modal 3epang.0idang $ewan 0tabilisasi =konomi tanggal 11

3anuari "85 mengumumkan kebijaksanaan baru dalam penanaman modal

asing,yaitu:

". 4enanaman modal asing di ndonesia harus berbentuk 3oint

+enture dengan modal nasional

1. 4enyertaan nasional baik dalam inestasi yang lama maupun yang

 baru harus menjadi " 9 di dalam jangka waktu "2 tahun

-. 4artner asing harus memenuhi ketentuan pengalihan tenaga kerja

kepada karyawan!karyawan ndonesia

5. 4artisipasi pengusaha pribumi ndonesia baik dalam penanaman

modal asing maupun modal dalam negeri harus bertambah besar 

$ari sudut hukum,## No." tahun "8 mengenai 4enanaman modal /sing

memberikan kekuasaan kepada pemerintah untuk mengatur jangka waktu mulai

 berlakunya pengalihan saham kepada partner nasional dan berapa besar bagian

 penyertaan modal nasional dalam perusahaan tersebut.Namun,## No." tahun

"8 tidak melarang penanaman modal asing yang dilakukan oleh perusahaan

5

Page 47: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 47/204

yang seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak asing.$engan adanya keputusan

sidang $ewan 0tabilisasi =konomi tanggal 11 3anuari "85 tersebut yang

mewajibkan penanaman modal dalam bentuk 3oint +enture,maka kebijaksanaan

ini mengubah secara diam!diam ## No." tahun "8.Banyak pihak berpendapat

 bahwa perubahan tersebut seharusnya dilakukan dalam bentuk amandemen

terhadap ## NE." tahun "8,sehingga peraturan yang lebih rendah tingkatannya

tidak bertentangan dengan suatu undang!undang,sehubungan dengan

kebijaksanaan baru ini,

4ada tanggal "" Ektober "85,Badan Koordinasi 4enanaman *odal

mengeluarkan 0urat =daran yang mengumumkan lebih terperinci mengenai

kebijaksanaan tersebut yaitu,

". Bagi proyek!proyek yang memakan waktuu maksimum - tahun

dalam periode pembangunan proyekny,kenaikan sahamnyanasional

menjadi mayoritas,minimum "9 dalam waktu "2 tahun terhtung

mulai tanggal Cin #saha 4royek yang dikeluarkan oleh

$epartemen @eknis

1. Bagi proyek!proyek yang memakan waktu lebih dari - tahun dalam

 pembangunan proyeknya,kenaikan saham nasional menjadi

mayoritas,minimu " 9 dalam waktu "2 tahun dihitung mulai

tanggal pertengahan antara tanggal Cin #saha 4royek yang

dikeluarkan oleh $epartemen @eknis dan tanggal mulai

 berproduksi secara komersil.

-. Bagi proyek!proyek yang persetujuan sementara ke luar sebelum

tanggal 1" 0eptember "85,kenaikan saham masional menjadi

mayoritas,minimum " 9 dalam masa "2 tahun,terhitung tetap

mula tanggal pengesahan 4@ oleh $epartemen Kehakiman seperti

yang berlaku sebelum petunjuk 4residen tanggal 1" 0eptember 

"85.

5. Bagi proyek!proyek yang belum ke luar persetujuan sementara atau

sudah ke luar persetujuan sementara sesudah tanggal 1" 0eptember 

58

Page 48: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 48/204

"85,berlaku ketentuan dictum " dan dictum 1 di atas untuk 

kenaikan saham nasional menjadi mayoritasminimum " 9

=mpat bulan kemudian,BK4* mengeluarkan lagi 0urat =daran

yang memberikan penjelasan terhadap surat edaran terdahulu,yaitu

".4edoman yang dimuat dalam surat edaran no.B!

""G/GBK4*GG"85 tertanggal "" Ektober "85 hanya berlaku bagi

 penanam modal asing yang persetujuan sementaraGprinsipnya dari

BK4* dikeluarkan sejak tanggal 1" 0eptember "85.$engan

demikian penanaman modal asing:

a.Fang telah mendapat persetujuan 4residen sebelum bulan

Debruari "85,baik yang berupa penanaman modal asing penuh

( straight inestment ) ataupun yang berupa joint enture,sebelum

dibebani keterangan tentang penyertaan dan peningkatan saham

nasional mencapai mayoritas.$alam hal ini,peningkatan saham

nasional yang telah disetujui pemerintah tetap terhitung mulai tanggal

 pengesahan badan hukum oleh $epartemen Kehakiman.

 b.Fang telah disetujui oleh 4residen antara bulan Debruari "85

dan 1" 0eptember "85,peningkatan saham nasional menjadi

mayoritas dalam jangka waktu selambat!lambatnya "2 tahun tetap

terhitung sejak tanggal pengesahan badan hukumnya oleh $epartemen

Kehakiman.

c.Fang 0urat persetujuan sementara dari BK4* dikeluarkan

sebelum tanggal 1" 0eptember "85,peningkatan saham nasional

menjadi mayoritas tetap juga diperhitungkan sejak tanggal pengesahan

Badan ;ukum oleh $epartemen Kehakiman.

1.$apat pula ditetapkan sebagai alternatie lainnya,bahwa tanggal dimulainya

 jangka waktu peningkatan saham nasional adalah tanggal terbitnya surat

4ersetujuan 4residen.

-.Bagi proyek!proyek penanaman modal asing yang khusus sifatnya ditinjau dari

segi bidang usahanya,besarnya inestasui,tingkat teknologi yang

diperlukan,penyerapan tenaga kerja,lokasi dan lain sebagainya,pemerintah dapat

56

Page 49: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 49/204

mempertimbangkan suatu perubahan atas kewajiban meningkatkan penyertaan

saham nasional menjadi mayoritas dalam jangka waktu seperti yang telah

diuraikan di atas.

0ebagai kesimpulan,persyaratan minimum bagi peningkatan saham

nasional harus dilaksanakan oleh inestasi asing di ndonesia.Namun

demikian,4emerintah tampaknya tidak hendak terburu!buru melaksanakan

kebijaksanaan tersebut.Bahkan membuka pula kemungkinan bagi perubahan

kebijaksanaan itu sendiri atas dasar proyek per proyek.

4ada tanggal " 3uli "6",enam tahun kemudian,BK4* mengeluarkan

 pedoman intern tentang peningkatan saham nasional.

*enghubungkannya pula dengan pengembangan 4asar *odal dan

Koperasi.4edoman baru ini antara lain menyebutkan:

". 4erusahaan 4enanaman modal asing,baik yang "229 sahamnya dimiliki

asing maupun yang berbentuk usaha patungan,yang telah memperoleh

 persetujuan 4residen sebelum tanggal 1" 0eptember "85 :

a.diwajibkan memenuhi ketentuan peningkatan saham nasionalnya sesuai

dengan ketentuan yang tercantum dalam surat 4ersetujuan 4residen tersebut di

atas.Kewajiban peningkatan saham tersebut terhitung sejak produksi

komersil,kecuali jika surat 4ersetujuan 4emerintah menentukan lain.

 b.diminta untuk mengusahakan agar pada tanggal -" $esember "6" posisi

 pemilikan saham nasionalnya minimal telah menjadi -2 9 dari jumlah saham

yang disetor dan ditempatkan,kecuali jika surat 4ersetujuan 4emerintah

menentukan lain.

1. 4erusahaan patungan penanaman modal asing yang memperoleh

 persetujuan 4residen sesudah tanggal 1" 0eptember "85,diwajibkan

meningkatkan saham nasionalnya sampai "9 dari saham yang disetor 

dan ditempatkan pada tahun kelima sampai dengan tahun kesepuluh sejak 

 produksi komersil,kecuali jika surat 4ersetujuan 4emerintah menentukan

lain.

-. 4erusahaan penanaman modal asing,baik yang "229,sahamnya hanya

dimiliki asing maupun berbentuk usaha patungan yang menambah modal

5

Page 50: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 50/204

saham dalam rangka perluasan,diwajibkan untuk menjual "9 dari modal

saham tambahannya tersebut kepada peserta nasional mulai tahun kelima

sampai dengan tahun kesepuluh sejak berproduksi komersil dari proyek 

 perluasannya,kecuali persetujuan pemerintah yang mendasarinya

menentukan lain.

5. Khusus di bidang kehutanan sesuai dengan Keputusan 4residen no.12

tahun "8,perusahaan penanaman modal asing yang memegang ;ak 

 pengusahaan ;utan (;4;) diwajibkan memindahkan "9 pemilikan

kepada perusahaan nasional selmbat!lambatnya dalam waktu "2 tahun

sejak dikeluarkannya ;4;.

. Kecuali ditentukan lain,sekurang!kurangnya 129 saham perusahaan

 penanaman modal asing harus sudah merupakan penyertaan nasional sejak 

 perusahaan didirikan.$alam hal perluasan,129 tersebut dihitung dari

tambahan modal saham.Khusus untuk industri kayu lapis ketentuan

 penyertaan nasional adalah "9.

. @ermasuk pengertian penyertaan nasional adalah penyertaan modal saham

 perusahaan modal asing oleh,

a.4erorangan nasional

 b.4erusahaan nasional

c.Koperasi

d.&embaga Keuangan non!bank 

e.Bapindo

f.4erorangan atau perusahaan nasional melalui pasar modal ( go public)

8.$alam rangka memberikan peranan yang penting dan yang lebih besar 

kepada gerakan koperasi sewaktu!waktu yang akan datang,kecuali jika

terdapat >the right of first refusal? pada pemegang saham nasional yang sudah

ada,dianjurkan agar dalam rangka peningkatan saham nasional,kepada

koperasi diberikan kesempatan yang seluas!luasnya.

4artisipasi modal nasional dalam perusahaan penanaman modal

asing telah menjadi kecenderungan yang umum baik di Negara!negara yang

sedang berkembang maupun di Negara!negara maju.a merupakan

2

Page 51: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 51/204

 pencerminan nasionalisme di bidang ekonomi dan keinginan untuk 

menghindarkan ketergantungan pada dan control asing terhadap perekonomian

mereka.Negara!negara penerima modal telah melakukan penekanan terhadap

 joint enture internasional agar supaya mayoritas penyertaan modal berada

 pada pihak nasional melalui berbagai system.*alaysia

umpamanya,mewajibkan agar perusahaan!perusahaan joint enture yang telah

disetujui sebelum " 3anuari "81 mengajukan rencana mereka agar penyertaan

nasional menjadi 829 menjelang tahun "2 (termasuk di dalamnya

 pemilikan -29 oleh pribumi *alaysia).4hilipina juga menentukan bahwa

 penyertaan asing dalam perusahaan!perusahaan yang bukan merupakan

 pioneer tidak boleh melebihi 529,kecuali dimana kapasitas belum sepenuhnya

dilaksanakan oleh pihak asing.4erusahaan!perusahaan pioneer boleh memiliki

"229 oleh pihak asing dalam hal modal local tidak cukup

tersedia.Namun,perusahaan!perusahaan tersebut diwajibkan untuk 

memindahkan saham!sahamnya sehingga mayoritas 4hilipina akan menjadi

29 dalam waktu -2 tahun (atau 52 tahun),ketika 829 dari rencana produksi

telah tercapai.$i /merika 0elatan,undang!undang perindustrian 4eru

menentukan bahwa setelah "2 tahun,pemerintah harus membeli sedikitnya dua

 pertiga dari industri!industri dasar dan menjualnya kembali kepada pengusaha

nasional 4eru.$i samping itu,dalam waktu singkat inestor asing dalam

industri lainnya harus mengalihkan saham!sahamnya kepada pihak 

nasional,sehingga penyertaan asing dalam industri yang bersangkutan tidak 

akan melebihi 19.Karyawan!karyawan akan merupakan pemilik 

mayoritas,dimana tiap!tiap perusahaan harus menyisihkan "9 dari

keuntungannya setiap tahunnya dalam bentuk pembelian saham!saham

karyawannya sampai mencapai jumlah "9.$i +eneCuela,?#ndang!undang

4erusahaan /suransi dan 'easuransi "? menentukan bahwa usaha asuransi

dan reasuransi di negeri tersebut mayoritas harus dimiliki oleh >0ocedades

anonimes?.*inimum "9 dari saham!saham perusahaan asuransi harus

dimiliki oleh pengusaha nasional +eneCuela.$i samping itu,$ewan $ireksi

dari perusahaan!perusahaan tersebut harus terdiri paling sedikit lima orang dan

"

Page 52: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 52/204

daripadanya mayoritas harus dijabat oleh warga +eneCuela.0ituasi yang sama

terdapat juga di beberapa Negara maju.4emerintah %anada misalnya

menentukan bahwa 29 dar industri bergerak di bidang minyak dan gas harus

dimiliki oleh pemerintah %anada menjelang tahun "2.Kebijaksanaan untuk 

membatasi penyertaan asing juga dianut oleh 3epang.4emerintah 3epang lebih

menyukai jika inestor asing hanya memiliki 29 atau kurang dari saham!

saham dalam perusahaan joint enture di Negara tersebut.Bertambahnya

secara perlahan!lahan partisipasi nasional baik di sector public maupun swasta

dalam pemilikan perusahaan!perusahaan penanaman modal asing,pembatasan

atas aktiitas perusahaan!perusahaan asing di sector!sektor tertentu dan lain!

lain larangan adalah hasil dari perasaan nasionalisme di bidang

 perekonomian.Namun dari sudut inestor sendiri,kebijaksanaan tersebut

dirasakan sebagai >creeping? nasionalisasi: erosi pemilikan dan control

terhadap manajemen dari perusahaan!perusahaan penanaman modal tersebut.

4ada tahun "68 pemerintah mengeluarkan keputusan ketua

BK4* No.G0KG"68 tertanggal 1- $esember "68 tentang persyaratan

 pemilikan saham nasional.$alam 4erusahaan 4*/ harus berbentuk usaha

 patungan dengan penyertaan modal nasional sekurang!kurangnya 129 dari

nilai saham perusahaan pada waktu pendirian perusahaan,dan meningkat

menjadi sekurang!kurangnya "9 dalam waktu " tahun sejak dimulainya

 produksi komersial perusahaan.

0elanjutnya,perusahaan 4enanaman *odal /sing (4*/) yang

 berlokasi di kawasan berikat dan mengekspor "229 hasil produksinya dapat

didirikan dengan penyertaan nasional 9 atau lebih tanpa keharusan

 peningkatan saham nasional,(ayat 1),kemudian ketentuan ayat (") dan (1)

 pasal ini berlaku pula bagi setiap tambahan modal saham perusahaan karena

 penambahan inestasi,

4asal 1 (") menyatakan,bahwa perusahaan 4enanaman modal

/sing (4*/) yang:

a.Nilai inestasi sekurang!kurangnya #07 "2.222.222 atau

1

Page 53: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 53/204

 b.Berlokasi di 4ropinsi 3ambi,Bengkulu,Kalimantan

@engah,0ulawesi @engah,0ulawesi @enggara,Nusa @enggara Barat,Nusa

@enggara @imur,@imor!timur,*aluku,rian 3aya dan kabupaten tertentu di

 propinsi lainnya yang diterapkan kemudian,atau

c.0ebagian besar hasil produksinya diekspor,yaitu yang sekurang!

kurangnya 9 produksinya dijual untuk pasaran ekspor,dapat didirikan

dengan saham nasional sekurang!kurangnya 9 dari nilai saham,dan dapat

ditingkatkan menjadi sekurang!kurangnya 129 dari nilai saham perusahaan

dalam jangka waktu "2 tahun sejak dimulainya produksi komersial

 perusahaan.Ketentuan tersebut pada ayat (") a dan b pasal ini berlaku

sepanjang bidang!bidang usaha tersebut terbuka dalam $aftar 0kala 4rioritas

untuk penanaman modal asing (ayat 1).4erusahaan yang memenuhi

 persyaratan ayat (") pasal ini,harus meningkatkan penyertaan nasional menjadi

sekurang!kurangnya "9 dalam " tahun sejak dimulainya produksi

komersial perusahaan (/yat -).Ketua Badan Koordinasi 4enanaman *odal

dapt memperpanjang jangka waktu peningkatan saham nasional sebagaimana

tersebut pada ayat (-) pasal ini dengan tahun lagi.(/yat 5)

4asal -(") menyatakan,bagi perusahaan 4*/ yang memperoleh

 persetujuan presiden sebelum akhir $esember "85 berlaku ketentuan

 peningkatan saham nasional sesuai dengan yang telah ditetapkan dengan

Keputusan *enteri dari $epartemen yang membina bidang usaha yang

 bersangkutan,atau dapat pula berlaku ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam

keputusan ini.$alam hal perusahaan tersebut pada ayat (") pasal ini

menambah modal saham untuk perluasan usahanya,ketentuan pasal " dan 1

keputusan ini berlaku pula untuk tambahan modal sahamnya (ayat 1).

$i samping mengadakan inestasi dalam perusahaan

sendiri,perusahaan 4*/ dapat menanam kembali laba perusahaan atau

menggunakan dana lainnya untuk mendirikan perusahaan atau membeli saham

 pada perusahaan lain di ndonesia,baik perusahaan yang didirikan baru

maupun yang perusahaan yang sudah berdiri ( pasal 5).

-

Page 54: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 54/204

4asal mengatakan dalam hal dana tersebut pada pasal 5

keputusan ini digunakan untuk mendirikan perusahaan 4*/ baru,bagi

 perusahaan 4*/ baru tersebut berlaku ketentuan penyertaan saham nasional

sebagaimana dimaksud dalam pasal " dan 1 keputusan ini.

0elanjutnya pasal menyebutkan,dalam hal dana tersebut pasal 5

keputusan ini digunakan untuk membeli saham perusahaan 4*/ yang sudah

ada,pemilikan saham nasional pada perusahaan 4*/ yang dibeli tidak boleh

kurang dari 129.(/yat ").3angka waktu iCin perusahaan yang dibeli (/yat

1).$alam hal perusahaan mengadakan tambahan inestasi untuk perluasan

usahanya,iCin perluasan diberikan untuk selama!lamanya -2 tahun sejak 

 perluasannya disetujui pemerintah.(/yat -)

4asal 8 kemudian menyatakan,dalam hal dana tersebut pada pasal 5

keputusan ini untuk membeli saham perusahaann 4*$N atau perusahaan Non

4*$NG4*/ yang sudah ada,pemilikan saham nasional pada perusahaan

4*$N atau perusahaan non 4*/G4*$N yang dibeli tidak boleh berkurang

129 (ayat ")./tas perusahaan 4*$N dan perusahaan non 4*/G4*$N

tersebut pada ayat (") pasal ini berlaku ketentuan ## No." tahun "" tentang

 penanaman modal asing,dan iCinnya ditetapkan menjadi -2 tahun sejak 

 pembelian sahamnya oleh perusahaan 4*/ disetujui pemerintah (ayat

1).$alam hal perusahaan mengadakan tambahan inestasi untuk perluasan

usahanya,iCin perluasan diberikan untuk selama!lamanya -2 tahun sejak 

 perluasannya disetujui pemerintah.(ayat -)

4asal 6 menetapkan bahwa,pengalihan pemilikan saham peserta

asing kepada peserta nasional didasarkan atas harga yang disepakati bersama

antara penjual dan pembeli (ayat ").$alam hal tidak tercapai kesepakatan

harga,kedua belah pihak dapat bermufakat menunjuk pihak ketiga yang tidak 

memihak,untuk membantu menetapkan harga saham.(ayat 1)

4ada tahun "6 ketentuan tersebut dirubah dengan Keputusan

Ketua BK4* No.26G0KG"6 tgl *ei "6.4*/ yang mengekspor "229

hasil produksinya dan berlokasi di kawasan berikat atau memiliki status

5

Page 55: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 55/204

entrepol partikelir dapat didirikan dengan penyertaan nasional 9 atau lebih

tanpa keharusan peningkatan saham nasional.

0elanjutnya,4*/ yang menjual sahamnya minimal 129 melalui

 pasar modal sebagai saham atas nama sehingga minimal 59 sahamnya

dimiliki oleh Negara danGatau swasta nasional diberi perlakuan sama seperti

4*$N sehingga tidak diwajibkan meningkatkan saham nasionalnya menjadi

sekurang!kurangnya "9.

4ada tahun "6 keluar lagi Keputusan Ketua BK4* yang

menetapkan bahwa,4*/ dapat didirikan dengan penyertaan saham seluruhnya

"229 dimiliki oleh peserta asing,dengan syarat:

(a) berlokasi di 4.Batam yang merupakan satu kawasan berikat

(b) seluruh hasil produksinya untuk diekspor 

(c) $alam waktu tahun sesudah berproduksi secara komersial

 paling sedikit 9 dari sahamnya dijual kepada mitra usaha

ndonesia,tanpa keharusan peningkatan saham nasional

4ada tahun "5 pemerintah mengeluarkan 0K *enteri Negara

4enggerak $ana nestasi.Ketua BK4* No."G0KG"5.4asal 1

0urat Keputusan ini menyatakan:

4enanaman modal asing dapat dilakukan dalam bentuk:

a.patungan antara modal asing yang dimiliki oleh warga

asing,danGatau badan hukum asing dengan modal yang dimiliki

warga Negara ndonesia danGatau badan hukum ndonesia yang

terdiri dari B#*N,B#*$.koperasi,perusahaan 4*/,4erusahaan

4*$N,perusahaan non 4*/G4*$N,atau

 b.&angsung,dalam arti seluruh modalnya terdiri dari modal asing

yang dimiliki oleh warga Negara asing atau badan hukum asing.

nestasi dapat terdiri dari seluruhnya modal sendiri atau modal

sendiri dan modal pinjaman.

Ketentuan jumlah inestasi sepenuhnya diserahkan kepada

 penanam modal yang bersangkutan disesuaikan dengan kelayakan

ekonomi dan kewajaran jumlah inestasi kegiatan usahanya.

Page 56: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 56/204

4ada tahun "5 keluar 0urat Keputusan 0K *enteri

 Negara 4enggerak $ana nestasiGKetua BK4* No."G0KG"5

tentang ketentuan pelaksanaan pemilikan saham dalam perusahaan

yang didirikan dalam rangka 4*/

4asal 6 (") menetapkan bahwa,perusahaan penanaman

modal asing yang melakukan kegiatan usaha di bidang:

a.4elabuhan

 b.4roduksi,transmisi dan distribusi tenaga listrik untuk 

umum

c.@elekomunikasi

d.4elayaran

e.4enerbangan

f./ir minum

g.Kereta api umum

h.4embangkitan tenaga atom

i.*ass media

wajib mendirikan perusahaan patungan.

4erusahaan patungan sebagaimana dimaksud dalam ayat

("),didirikan dengan modal saham perusahaan yang disetor dan

ditempatkan sekurang!kurangnya 9 dari jumlah modal saham

 perusahaan diambil bagian oleh warga Negara ndonesia danGatau

 badan hukum ndonesia yang seluruh modalnya dimiliki oleh

 Negara danGatau warga Negara ndonesia ( ayat 1).4erubahan

 pemilikan saham ecara langsung dalam perusahaan penanaman

modal asing patungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),baik 

karena pengalihan pemilikan saham maupun penambahan modal

saham,tidak boleh mengakibatkan pemilikan saham pihak 

ndonesia menjadi lebih kecil dari modal saham perusahaan yang

disetor dan ditempatkan sebelumnya (/yat -)

4engusahaan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud

dalam ayat (") oleh perusahaan patungan,tetap dengan

Page 57: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 57/204

memperhatikan peraturan perundang!undangan yang berlaku (ayat

5)

4asal "" 0urat Keputusan ini menyatakan,perusahaan

 penanaman modal asing yang seluruh modal sahamnya dimiliki

oleh warga Negara asing danGatau badan hukum asing,wajib

menjual sebagian sahamnya kepada warga Negara ndonesia

danGatau badan hukum ndonesia dalam jangka waktu paling

lambat " tahun sejak berproduksi komersial sebagaimana

tercantum di dalam Cin #saha @etapnya (ayat ").*odal saham

yang disetor dan ditempatkan yang dijual kepada pihak ndonesia

sebagaimana dimaksud dalam ayat (") ditetapkan berdasarkan

kesepakatan para pihak.(ayat 1)

4asal "1 menyebutkan,bahwa perusahaan penanaman

modal yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing

langsung yang telah berproduksi komersial sebagaimana tercantum

didalam Cin #saha @etapnya,dapat mendirikan perusahaan baru

(/yat ").

/yat 1 menetapkan,perusahaan baru yang didirikan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (") memiliki status:

a.sebagai perusahaan yang didirikan dalam rangka

 penanaman modal asing,apabila diantara peserta yang berpatungan

dalam perusahaan baru tersebut terdapat warga Negara asing

danGatau badan hukum asing baru,atau

 b.sebagai perusahaan yang didirikan dalam rangka

 penanaman modal dalam negeri,apabila

") "229 modal sahamnya dimiliki oleh perusahaan

 penanaman modal asing dimaksud,atau

1) peserta terdiri dari badan hukum ndonesia danGatau

warga Negara ndonesia

4asal "- 0urat Keputusan ini,menetapkan:

8

Page 58: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 58/204

(") 4engalihan pemilikan saham perusahaan yang didirikan dalam rangka

 penanaman modal asing yang telah berproduksi komersial danGatau telah

sah berbadan hukum ndonesia,dilakukan dengan cara menjual saham

melalui pemilikan langsung danGatau pasar modal dalam negeri.

(1) 4engalihan saham sebagaimana dimaksud dalam ayat (") wajib dengan

kesepakatan para pihak yang dituangkan dalam '#40

(-) Bagi perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing dan

 belum berproduksi komersial danGatau yang belum sah berbadan hukum

ndonesia,pengalihan pemilikan modal sahamnya dilakukan melalui

 perubahan pemilikan saham.

(5) 4erubahan pemilikan modal saham sebagaimana dimaksud dalam

ayat(-),wajib dengan kesepakatan para pihak yang tersebut dalam surat

4emberitahuan 4ersetujuan 4residen.

0elanjutnya,pasal "5 menyebutkan:

(") 4erusahaan penanaman modal asing patungan yang telah berproduksi

komersial sebagaimana tercantum dalam iCin #saha @etapnya,dapat

membeli saham perusahaan yang sudah berdiri dan berbentuk 4erseroan

@erbatas menurut hukum ndonesia

(1) 4erusahaan yang akan dibeli sahamnya sebagaimana dimaksud dalam ayat

("),adalah

a.4erusahaan yang telah berproduksi komersial sebagaimana tercantum dalam

iCin #saha @etapnya atau

 b.4erusahaan yang belum berproduksi komersial tetapi telah sah berbadan

hukum menurut hukum ndonesia.

4asal " menyatakan,

(") 4elaksanaan pembelian saham perusahaan yang sudah berdiri oleh

 perusahaan penanaman modal asing patungan dapat dilakukan melalui

 pemilikan langsung danGatau pasar modal dalam negeri

6

Page 59: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 59/204

(1) 4embelian saham oleh perusahaan penanaman modal asing patungan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (") yang dilakukan melalui pemilikan

langsung,hanya dapat dilaksanakan apabila bidang usaha perusahaan yang

akan dibeli sahamnya tersebut pada saat pembelian,terbuka bagi

 penanaman modal asing.

(-) 0tatus perusahaan yang dibeli sahamnya sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) sama dengan status perusahaan penanaman modal tersebut pada

saat didirikan.

(5) $alam hal perusahaan yang akan dibeli sahamnya sebagaimana dimaksud

dalam ayat (") belum berproduksi komersial dan belum sah berbadan

hukum menurut hukum ndonesia,sedangkan jangka waktu penyelesaian

 proyek sebagaimana ditetapkan dalam surat persetujuan penanaman

modalnya belum berakhir,para pendiri dapat melaksanakan perubahan

 pemilikan saham di dalam perusahaan penanaman modal dimaksud.

4asal " 0urat Keputusan juga menetapkan:

(") Badan hukum asing danGatau perusahaan penanaman modal asing

langsung danGatau warga Negara asing dapat membeli saham perusahaan

yang sudah berdiri dan berbentuk 4@ menurut hukum ndonesia

(1) 4erusahaan yang akan dibeli sahamnya sebagaimana dimaksud dalam ayat

(") adalah,

a.4erusahaan yang telah berproduksi komersial sebagaimana tercantum dalam

Cin #saha @etap!nyaAatau

 b.4erusahaan yang belum berproduksi komersial tetapi telah sah berbadan

hukum menurut hukum ndonesia

0elanjutnya pasal "8 mengatur hal!hal sebagai berikut:

(") 4elaksanaan pembelian saham perusahaan yang sudah berdiri oleh badan

hukum asing danGatau perusahaan penanaman modal asing danGatau warga

 Negara asing dimaksud,dapat dilakukan melalui pemilikan langsung

danGatau pasar modal dalam negeri.

(1) 4embelian saham perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat ("),yang

dilakukan melalui pemilikan langsung,hanya dapat dilaksanakan apabila

Page 60: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 60/204

 bidang usaha perusahaan yang akan dibeli sahamnya tersebut pada saat

 pembelian saham terbuka bagi penanaman modal asing.

(-) 3umlah saham peserta ndonesia didalam perusahaan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) tidak boleh menjadi lebih kecil dari 9 dari

 jumlah modal saham disetor dan ditempatkan.

4asal "6 kemudian menetapkan,bahwa pembelian saham

 perusahaan sebagaimana dimaksud dalam pasal " ayat (1),dilakukan dalam

rangka penyelamatan dan penyehatan perusahaan yang bersangkutan,dengam

maksud:

a.*elanjutkan pembangunan yang sedang dalam

tahapkonstruksi:danGatau

 b.*elakukan konersi modal pinjaman menjadi modal

saham:danGatau

c.*eningkatkan pemasaran hasil produksiAdanGatau

d.*eningkatkan ekspor danGatau menggunakan teknologi baru

0tatus perusahaan yang sebagian sahamnya dibeli oleh badan

hukum asing danGatau perusahaan penanaman modal asing langsung danGatau

warga Negara asing adalah sama dengan status perusahaan pada saat didirikan.

(4asal " ayat ").Bagi perusahaan yang dibeli sahamnya sebagaimana

dimaksud dalam ayat ("),untuk selanjutnya tetap berlaku ketentuan yang

dipersyaratkan sebagaimana ditetapkan dalam pasal "8 ayat (1).$alam hal

 perusahaan yang sahamnya dibeli adalah perusahaan yang didirikan dalam

rangka penanaman modal dalam negeri dan bermaksud mengubah status

 perusahaan menjadi 4*/.<ajib memperoleh persetujuan *eninesGketua

BK4* (pasal 12 ayat ").$alam hal perusahaan yang sahamnya dibeli adalah

 perusahaan yang didirikan bukan dalam rangka penanaman modal dalam

negeri dan bukan dalam rangka penanaman modal dalam negeri dan bukan

dalam rangka 4*$N dan bukan dalam rangka 4*/ dan bermaksud

mengubah status menjadi perusahaan yang didirikan dalam rangka

4*/,perusahaan yang bersangkutan wajib memperoleh persetujuan

*eninesGKetua BK4*.(/yat 1).

2

Page 61: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 61/204

$alam hal perusahaan yang sudah berdiri sebagaimana dimaksud

dalam pasal " ayat (") yang belum memproduksi komersial dan belum sah

 berbadan hukum menurut hukum ndonesia,sedangkan jangka waktu

 penyelesaian sebagaimana ditetapkan.$alam surat persetujuan penanaman

modalnya belum berakhir,dapat melaksanakan perubahan pemilikan saham

didalam perusahaan penanaman modal dimaksud. (4asal 1")

"

Page 62: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 62/204

+. N@='N/@EN/& B#0N=00 @'/N0/%@EN : @/

@/;/4 L @/ /04=K 

@ransaksi bisnis dapat dibagi dua menurut pihak yang terlibat dalam bisnis

tersebut.  Pertama, transaksi bisnis dalam negeri, yaitu transaksi bisnis yg

dilakukan oleh dua pihak yang datang dari dua hukum yang sama. *isalnya,

transaksi bisnis yang dilakukan oleh dua perusahaan ndonesia atau dua orang

ndonesia. $alam hal ini tidak ada masalah hukum mana yang berlaku bagi

 perjanjian yang mereka buat, karena para pihak menganut hukum yang sama,

dalam hal ini hukum ndonesia.  Kedua, transaksi bisnis internasional, yaitu

dimana para pihak datang dari dua hukum yang berbeda. *isalnya perjanjian

antara perusahaan ndonesia yang tunduk pada hukum ndonesia dengan

 perusahaan 3epang yang tundak pada hukum. 4ara pihak perlu memutuskan lebih

dahulu hukum mana yang berlaku bagi perjanjian yang mereka buat.

$ari segi hukum kontrak, transaksi bisnis terdiri dari tiga tahap: tahap

 persiapan ( Preparation Phase), tahap pelaksanaan ( Performance Phase), tahap

 penegakan hukum kontrak ( Enforcement Phase). @ahap ketiga ini muncul jika

terjadi sengketa. $alam tiga tahap itu seorang konsultan hukum harus mengetahui

 bahwa ada tiga aspek yang mengiringinya: budaya (cultural ), hukum ( Legal ),

 praktis ( practical ). 0kema tiga tahan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

4'=4/'/@EN4;/0=

4='DE'*/N%=4;/0=

=NDE'%=*=N@4;/0=

%#&@#'/& " 5 8

&=/& 1 6

4'/%@%/& -

/. @/;/4 4='0/4/N ( Preparation Phase)

". /spek Budaya (cultural aspect )

1

Page 63: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 63/204

4ertama, aspek budaya dalam persiapan kontrak ( preparation phase)

mencakup dua hal, yaitu peranan lawyer  dan peranan kontrak dalam transaksi

 bisnis. 4eranan lawyer  berbeda dari suatu masyarakat ke masyarakat lainnya.

4ada masyarakat Barat terutama /merika 0erikat, lawyer  memegang peranan

 penting dalam negosiasi untuk menyusun kontrak.  Lawyer   akan melindungi

kepentingan kliennya, untuk mempertahankan haknya yang menjadi kewajiban

 pihak lain. *asyarakat /merika 0erikat menggangap hukum itu adalah hak 

(rights). Karena menganggap hukum sebagai hak, masyarakat /merika

terkenal sebagai masyarakat yang litigious  L pelanggaran hukum adalah

 pelanggaran terhadap hak, pengadilan dianggap sebagai salah satu cara untuk 

mempertahankan haknya, misalnya mereka mempertahankan haknya yang

dilanggar dalam kasus  sexual harassment, marital rape, malpractice, bahkan

ada gugatan anak yang memutuskan hubungannya dengan orang tua. $i

/merika, hak pemegang saham minoritas untuk atas nama perusahaan @erbatas

menggugat direksi amat ditakuti oleh direksi perusahaan. Eleh karena itu,

$ireksi meminta gaji besar dan mengasuransikan dirinya terhadap

kemungkinan gugatan pemegang saham minoritas dalam >derivative action?.

4ada masyarakat @imur, umpamanya %ina, 3epang dan Korea, lawyer tidak 

 banyak berperanan pada tahap persiapan, karena masyarakat ini menganggap

hukum itu adalah order , perintah untuk menjaga ketertiban. 0engkete!sengketa

dagang diselesaikan di luar pengadilan seperti mediasi dan perdamaian.

4andangan ini berakar dari ajaran %onfucius. $alam hukum %ina tradisional

dikenal konflik antara %onfucius dengan &egalist. <aktu %onfucius hidup

("0*!580*), pada masa sinasti %hIin menganggap bahwa ketertiban

masyarakat tercapai jika lima hubungan dijaga keharmoniannya. 'akyat harus

tunduk pada kaisar, kaisar harus bijaksana. steri harus tunduk pada suami,

suami harus bijaksana. /dik harus tunduk pada kakak, kakak harus bijaksana.

Kawan yang muda harus tunduk pada yang lebih tua, yang lebih tua harus

 bijaksana. Namun sebaliknya kaum &egalist, yaitu diplomat, birokrat, dan

militer dari kekaisaran %ina berpendapat tidak semua orang dilahirkan

 berkelakuan baik, ada juga yang mengacaukan masyarakat, merusak ketertiban.

-

Page 64: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 64/204

#ntuk mereka ini perlu aturan!aturan tertulis yang jelas, yang jika dilanggar 

dikenakan sanksi hukuman oleh negara melalui pengadilan. Negara tidak 

mencampuru sengketa!sengketa di masyarakat, yang di masa sekarang

diklasifikasikan sebagai sengketa perdata. 0engketa semacam ini diselesaikan

oleh masyarakat sendiri. 4ada masa %ina kuno, sengketa antara sesame anggota

masyarakat diselesaikan oleh kepala clan, pemuka masyarakat atau gilda

(perkumpulan pedagang, perkumpulan tukang, dan sebagainya). Eleh karena

itu masyarakat %ina kuno tidak suka pada hukum, karena hukum dan

 pengadilan itu menurut %onfucius hanya untuk orang!orang jahat. Budaya ini

masih terasa sampai sekarang, dimana peranan  lawyer  di %ina tidak banyak 

 berarti dalam masyarakat. ;ukum dianggap sebagai instrument penguasa untuk 

menjaga ketertiban.

Eleh karenanya dalam negosiasi kontrak dengan masyarakat @imur 

 pada tahap permulaan lawyer jarang tampil. Berbeda dengan masyarakat Barat

sejak kesempatan pertama lawyer   tampil untuk merumuskan hak!hak pihak 

yang diwakilinya dalam kontrak. *embawa lawyer dalam bernegosiasi dengan

 pengusaha!pengusaha @imur akan menimbulkan kecurigaan, >apakah ingin

 berdagang ataukah cari!cari kesalahan.? 0ampai sekarang perusahaan!

 perusahaan 3epang, Korea, maupun %ina tidak menyandarkan diri mereka

kepada lawyer,  berlainan dengan  partner  mereka dari Barat seperti /merika

yang mengganggap hukum sebagai bagian penting dari bisnis. Eleh karenanya

dalam negosiasi kontrak dengan /merika lawyer  harus tampil kedepan sejak 

 permulaan sekali, sebaliknya tidak demikian dalam negosiasi yang pertama

dengan pengusaha!pengusaha dari @imur.

0elanjutnya masyarakat bisnis dari @imur, umpamanya 3epang, Korea,

dan %ina menganggap kontrak hanyalah simbol kerjasama, yang setiap waktu

dapat diubah jika tidak menguntungkan lagi. *asyarakat Barat, utamanya

/merika menganggap kontrak adalah dokumen hukum, dimana semua hal

tentang hak dan kewajiban yang memungkinkan timbulnya sengketa

5

Page 65: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 65/204

dituangkan secara rinci. Eleh karenanya typically  kontrak!kontrak dengan

Barat tebal, sedangkan kontrak dengan pelaku bisnis dari @imur tipis. “Trust 

the people rather than  paper” kata orang 3epang.

1. /spek ;ukum ( Legal spect )

/spek hukum dalam tahap preparation menyangkut hukum mana yang

 berlaku terhadap kontrak yang akan dibuat khususnya bila para pihak datang

dari dua hukum yang berlainan. Lawyer  hanya bisa memberi nasehat kepada

 pihak yang diwakilinya menurut hukum yang dipahaminya yaitu hukum

nasionalnya sendiri. Eleh karenanya hukum mana yang berlaku bagi kontrak 

harus diputuskan pada permulaan sekali walaupun pasal choice of law  atau

 governing law  atau applica!le law  terletak pada bagian akhir kontrak.

0elanjutnya lawyer  harus mengetahui seluruh peraturan perundang!undangan

yang berkaitan dengan bisnis tersebut karena salah satu syarat sahnya kontrak 

adalah kontrak itu tidak melanggar hukum.

$i dalam negosiasi perlu membawa semua peraturan perundang!

undangan yang berkaitan dengan bisnis tersebut dan bila dibutuhkan dapat

menemukan peraturan!peraturan yang berkaitan seketika pada waktu negosiasi

kontrak berlangsung.

-. /spek 4raktis ( Practical spect )

$ari sudut praktis, draft   kontrak harus diterima dalam waktu yang

cukup untuk membahasnya lebih dahulu dengan pihak yang diwakili.

 Pertama  apakah pasal!pasal dalam kontrak tersebut sudah memenuhi

kebutuhan transaksi yang bersangkutan.  Kedua  pembahasan perlu untuk 

menentukan target maksimum dan minimum dalam perundingan nanti,

umpamanya apakah membayar royalty 59 atau 19 atau lebih rendah dari itu

 berdasarkan perhitungan financial yang matang. Berapakah jumlah anggota

$ewan $ireksi dan anggota $ewan Komisaris misalnya. %ontoh lain lagi,

mana yang lebih murah dan efisien memilih arbitrase di 4aris atau Kuala

Page 66: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 66/204

&umpur yang lebih dekat dengan 3akarta. ;al!hal tersebut harus dibicarakan

lebih dahulu secara informal sebelum masuk ke perundingan untuk menyusun

kontrak. @ahap persiapan berakhir pada waktu kontrak ditandatangani,

selanjutnya para pihak masuk ke tahap pelaksanaan kontrak ( performance

 phase".

B. @/;/4 4=&/K0N//N KEN@'/K ( Performance Phase)

5. /spek Budaya (#ultural spect )

$alam pelaksanaan kontrak juga perlu diperhatikan aspek budaya

 pihak!pihak yang terkait dalam kontrak. Ketentuan!ketentuan dalam kontrak 

fungsinya adalah rambu!rambu yang tidak boleh dilanggar. $alam

 pelaksanaannya perlu memperhatikan budaya pihak lainnya. #mpamanya

kontrak menetapkan barang dikirim dan tiba pada tanggal tertentu. 4ihak 

 pemesan barang tidak akan terpaku pada tanggal yang disebutkan dalam

kontrak, ia berinisiatif menelepon rekan bisnisnya, dengan lembut menanyakan

kapan barang!barang bisa dikirim dan tiba di tempat tujuan. $ia harus

memahami budaya seseorang yang mau mengorbankan apa saja apabila dia

tersinggung. Ketersinggungan perasaan ini akan membuat kontrak tidak 

 berguna, dan dapat merusak hubungan bisnis. *isalnya, perusahaan Boeing di

/merika 0erikat tidak jarang menggunakan bahasa nasional dari pembeli

 pesawatnya dengan kata!kata yang lemah lembut. 4adahal surat tersebut isinya

mengingatkan akan waktu pembayaran pesawat yang hampir tiba. Erang!orang

@imur lebih menekankan kepada menjaga hubungan baik daripada

menyandarkan bisnisnya kepada kontrak, bagi mereka hubungan baik akan

dapat menyelesaikan semua masalah.

. /spek ;ukum ( Legal spect )

Kontrak mempunyai jangka waktu yang berbeda!beda ada kontrak 

untuk satu kali pengiriman barang, kontrak lainnya untuk satu tahun

 pengiriman barang yang sedang dilakukan berkali!kali. 4erjanjian waralaba

adakalanya berlangsung untuk - sampai tahun. 4erjanjian joint enture

Page 67: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 67/204

 berlangsung selama perusahaan  $oint venture berdiri, yaitu -2 tahun dan dapat

diperpanjang lain. $alam jangka waktu tersebut di atas tidak jarang terjadi

 perubahan undang!undang atau keluarnya suatu peraturan pemerintah yang

 baru. 4eraturan baru tersebut dapat mempengaruhi isi kontrak, sehingga

umpamanya pasal!pasal tertentu harus diubah. *isalnya, keluarnya #ndang!

#ndang Nomor @ahun " @entang &arangan 4raktek *onopoli dan

4ersaingan #saha @idak 0ehat melarang adanya, antara lain  price fixing 

agreement  (perjanjian penetapan harga). Ketentuan ini mungkin harus merubah

suatu 4erjanjian $istribusi ( %istri!utorship greement ) atau 4erjanjian

Keagenan ( gency   greement ). 0eorang penasehat hukum perusahaan

(#orporate Lawyer ) harus mengikuti perkembangan peraturan perundang!

undangan yang terjadi dan memberitahukan kliennya pengaruh dari peraturan!

 peraturan baru tersebut terhadap kontrak yang mereka buat. %ontoh lain lagi,

lahirnya #ndang!#ndang tentang 4erlindungan Konsumen (#ndang!#ndang

 Nomor 6) mempengaruhi produsen, misalnya mengenai siapa yang

 bertanggung jawab bila terjadi cacat suatu produk. ni harus ditegaskan

umpamanya dalam 4erjanjian $istribusi atau 4erjanjian Keagenan. &ahirnya

#ndang!undang @enaga Kerja yang baru mungkin harus mengubah perjanjian

kerja yang ada antara perusahaan dan buruhnya.

. /spek 4raktis ( Practical spect )

$alam pelaksanaan kontrak kita harus memperhatikan aspek praktis.

$imana sebenarnya >&uality control ? suaru barang dilakukan, umpamanya.

/pakah di tempat pemberangkatan atau di tempat barang itu tiba. ni

tergantung pada sifat barang tersebut. Batu bara tentu diperiksa pada tempat

 pemberangkatan, sedangkan udang pada tempat barang itu tiba. %ontoh lain

lagi ukuran sepatu kemeja, tidak sama untuk semua orang. > Large? untuk 

orang ndonesia mungkin menjadi > small ? untuk orang /merika. $alam hal ini

untuk menghindarkan perbedaan tersebut perlu dikirimkan contoh sebelum

 proses produksi dimulai.

8

Page 68: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 68/204

3ika tidak ada persengketaan, dimana para pihak dapat memenuhi isi

 perjanjian, maka pelaksanaan perjanjian tersebut berlangsung terus atau

 berakhir dengan baik. Namun tidak jarang salah satu pihak tidak dapat

memenuhi isi kontrak, baik karena ketidakmampuannya sendiri maupun karena

suatu keadaan darurat yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Keadaan ini

dapat menimbulkan sengketa. $alam hal ini para pihak masuk dalam tahap

 penegakan hukum kontrak ( Enforcement Phase).

%. @/;/4 4=N=/K/N ;#K#* KEN@'/K ( Enforcement Phase)

8. /spek Budaya (#ultural spect )

Kontrak menetapkan bahwa sengketa yang tidak dapat diselesaikan

secara musyawarah akan dibawa ke depan 4engadilan atau /rbitrase,

tergantung kepada isi perjanjian. $i dalam praktek pelaksanaan ketentuan itu

adalah upaya terakhir (The last resort ), setelah segala usaha untuk perdamaian

tidak berhasil. 4enyelesaian sengketa harus lebih dahulu memperhatikan

 budaya pada pihak. 4engusaha %ina atau 3epang umpamanya lebih suka

menyelesaikan sengketa mereka di luar pengadilan, melalui mediasi atau

konsiliasi. *ediasi diartikan sebagai pengikutsertaan pihak ketiga sebagai

mediator atau penengah dalam proses penyelesaian sengketa, sedangkan

konsiliasi adalah penyelesaian sengketa kepada sebuah komisi sebagai usaha

mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan

dan menyelesaikan perselisihan tersebut. *asing!masing pihak yang

 bersengketa mengajukan usul penyelesaian. Konsiliator kemudian menetapkan

usul penyelesaian yang dapat diterima keduabelah pihak yang bersengketa.

%ara ini ditempuh agar kedua belah pihak tidak kehilangan muka dan

hubungan baik.

6. /spek ;ukum ( Legal spect )

Kita harus memperhatikan apakah suatu putusan /rbitrase &uar Negeri,

umpamanya, atau suatu putusan 4engadilan asing dapat dilaksanakan di

ndonesiaM <alaupun ndonesia menjadi anggota  'ew (or) #onvention  "6

6

Page 69: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 69/204

@entang *ecognition and Enforcement of +oreign r!itral ward   (4engakuan

dan 4elaksanaan Keputusan /rbitrase &uar Negeri), belum tentu setiap

keputusan /rbitrase luar negeri dapat dilaksanakan di ndonesia. $alam

 beberapa hal 4engadilan ndonesia menolak untuk melaksanakan keputusan

/rbitrase luar negeri yang ditolak pelaksanaannya oleh pengadilan ndonesia

dapat dilihat dalam perkara Trad"n# $r'$rat"$n $+ Pak"!tan L"m"ted -. PT.

Bakr"e / Br$ther!, N$. 0123K4Pdt43567. 4erkara ini timbul dari kontrak jual

 beli minyak kelapa sawit mentah antara 4@. Bakrie Brothers dan @raiding

%orporation of 4akistan &imited No. 26G4oG"".NG"8, tanggal 1" Noember 

"8.

#ntuk memenuhi kontrak tersebut Bakrie Brothers telah menutup

kontrak pembelian minyak kelapa sawit mentah (#rude Palm il ) dengan

 pihak &arita(s) 4te. &td. 0ingapura sebanyak 222 metrik ton seharga #0 7 82

G *@. $emikian juga untuk menyelenggarakan pengangkutan minyak mentah

kelapa sawit itu Bakrie Brothers telah mengadakan %harter 4arty dengan

maskapai 'osemuss 0hipping nc. &iberia.

4ihak &arita(s) 4te. &td. telah gagal memenuhi kontrak pembelian 222

* G @ minyak kelapa sawit mentah tersebut, sehingga kapal yang telah siap di

 pelabuhan 0ingapura tidak jadi memuat minyak kelapa sawit dimaksud.

Bakrie Brothers karenanya gagal memenuhi kewajibannya.

@rading %orporation of 4akistan &imited mengajukan sengketa ini

kepada Badan /rbitrase, Dederation of Eils, 0eed and Dats /ssosiation &td.

Badan /rbitrase tersebut dengan putusan No. 1161 tanggal 6 0eptember "6"

membebani Bakrie Brothers selaku penjual membayar ganti rugi 76."2.85

kepada pembeli.

4akistan @rading %ompany &td. telah memohon pada 4engadilan

 Negeri 3akarta 0elatan untuk melaksanakan Keputusan /rbitrase &ondon

Page 70: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 70/204

tersebut. #ntuk pelaksanaan putusan /rbitrase &ondon tersebut, pemohon

mengajukan beberapa alasan :

". Keputusan 4residen 'epublik ndonesia No. -5 @ahun "6"

tentang 4engesahan Konensi New Fork telah

mengesahkan berlakunya Konensi tersebut di ndonesia

sejak tanggal /gustus "6".

1. Keputusan 4residen No. -5 @ahun "6" berlaku secara

resiprositas antara negara!negara yang telah meratifikasi

Konensi New Fork "6. dan nggris adalah salah satu

anggota Konensi New Fork dari tanggal 1 Drebruari

"8.

Berdasarkan alasan!alasan tersebut pemohon berpendapat bahwa

4utusan /rbitrase > +ederation of ils, -eed and +ats? dapat dilaksanakan di

ndonesia.

Bakrie Brothers mendalilkan bahwa pasal "5 kontrak No.

26G4oG"".NG"8 menentukan bahwa >4enjual akan mengadakan 4erformance

Bond (surat jaminan pelaksanaanGgaransi bank) untuk pelaksanaan kontrak.

4erformance Bond tersebut akan dikeluarkan oleh %itibank of 4akistan Karachi

dengan nilai -9 dari nilai total barang dalam 4roforma yang ditentukan oleh

 pembeli dalam waktu " hari sejak diterima tawaran tanggal 1" Noember 

"8 oleh pembeli.?

Bakrie Brothers selaku penjual telah memenuhi kewajiban tersebut.

Karenanya merasa telah menyediakan 4erformance Bond, Bakrie Brothers

yang tidak dapat memenuhi isi kontrak, tidak bersedia membayar ganti rugi.

@ermohon dalam bantahannya mendalilkan bahwa walaupun negara

nggris yang menjadi tempat keputusan arbitrase merupakan salah satu anggota

Konensi New Fork, akan tetapi pihak yang berperkara (%ontracting 0tates)

82

Page 71: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 71/204

adalah 4akistan dan ndonesia, bukan nggris dan ndonesia, sehingga

 permohonan 4emohon tidak memenuhi ketentuan Keppres No. -5 @ahun "6".

oleh karenanya berdasarkan Keppres No. -5 @ahun "6" tersebut, putusan

arbitrase tersebut harus ditolak, 4emohon hanya dapat menggunakan putusan

arbitrase tersebut sebagai alat bukti untuk gugatan biasa.

*enurut termohon, putusan tersebut tidak dibuat dalam >territory of 

another  contracting state? yaitu 4akistan. 0elanjutnya @ermohon mendalilkan

 bahwa prosedur pengambilan putusan oleh Badan /rbitrase tidak 

mengindahkan rasa keadilan dan kepatutan karena @ermohon selaku pihak 

 penjual tidak didengar dan diberi kesempatan membela diri. /tas dasar hal

tersebut @ermohon mendalilkan bahwa ia adalah penjual minyak kepala sawit

mentah yang beritikad baik. Ketidakmampuan memenuhi perjanjian

 penyaluran minyak kepada 4emohon adalah akibat kegagalan dari &arita(s)

4te. &td. dan bukan karena wanprestasi @ermohon melainkan disebabkan oleh

hal!hal yang tidak dapat diatasi oleh @ermohon ( force ma$eur ).

4engadilan Negeri 3akarta 0elatan mengabulkan bantahan @ermohon

dengan alasan > ward of r!itration? tidak berkekuatan hukum sehingga tidak 

dapat dilaksanakan. /lasan dalam putusannya menyatakan :

". 4utusan arbitrase tidak sah karena putusan tersebut dibuat

di nggris sedangkan menurut asas resiprositas yang

tercantum dalam Keppres No. -5 @ahun "6", nggris tidak 

 berhak memutus perkara arbitrase ini sebab negara yang

saling berhubungan (contracting states) adalah ndonesia

dan 4akistan, bukan ndonesia dan nggris.

1. 4utusan arbitrase tersebut juga bertentangan dengan

 prosedur pengambil putusan oleh badan arbitrase kerena

@ermohon tidak diberi kesempatan untuk membela diri dan

tidak pernah didengar pendapatnya, sehingga putusan

tersebut tidak memenuhi syarat untuk dilaksanakan.

8"

Page 72: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 72/204

-. 4engadilan berwenang menilai putusan arbitrase

 berdasarkan 4asal + ayat (") Konensi New Fork yang

mengatur bahwa: >pengakuan dan pelaksanaan putusan

dapat ditolak setelah salah satu pihak menyatakan pada

 pihak yang berwenang. 4ihak yang berwenang ini adalah

4engadilan Negeri karena badan inilah yang akan

melaksanakan eksekusi putusan arbitrase, atas dasar itu

4engadilan bisa menilai putusan arbitrase tersebut sesuai

 jiwa konensi.

$alam @ingkat Banding, 4engadilan @inggi 3akarta menguatkan

 putusan 4engadilan Negeri.

$emikian juga dalam tingkat Kasasi, *ahkamah /gung tidak dapat

membenarkan pandangan 4emohon Kasasi karena 3ude Dacti tidak salah

menerapkan hukum.

Begitu juga dengan pelaksanaan putusan 4engadilan asing, ndonesia

tidak terikat untuk melaksanakan putusan pengadilan asing berdasarkan asas

 sovereignity  (kedaulatan), kecuali ada perjanjian antara ndonesia dengan

negara tersebut sebelumnya. 0ampai saat ini belum ada satupun perjanjian

antara ndonesia dan negara lain untuk melaksanakan putusan pengadilan

asing. Berkenaan dengan pengakuan dan pelaksanaan 4utusan /rbitrase

nternasional, 4asal #ndang!#ndang Nomor -2 @ahun " @entang

/rbitrase dan /lternatif 4enyelesaian 0engketa antara lain mengatur sebagai

 berikut:

>Fang berwenang menangani masalah pengakuan dan

 pelaksanaan 4utusan /rbitrase nternasional adalah 4engadilan

 Negeri 3akarta 4usat.?

81

Page 73: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 73/204

>4utusan /rbitrase nternasional hanya diakui serta dapat

dilaksanakan di wilayah hukum 'epublik ndonesia, apabila

memenuhi syarat!syarat sebagai berikut:

a. 4utusan /rbitrase nternasional dijatuhkan oleh arbiter atau

majelis arbitrase di suatu negara yang dengan negara

ndonesia terikat pada perjanjian, baik secara bilateral

maupun multilateral, mengenai pengakuan dan pelaksanaan

4utusan /rbitrase nternasional.

 b. 4utusan /rbitrase nternasional sebagaimana dimaksud

dalam huruf a terbatas pada putusan yang menurut

ketentuan hukum ndonesia termasuk dalam lingkup hukum

 perdagangan.

c. 4utusan /rbitrase nternasional sebagaimana dimaksud

dalam huruf a hanya dapat dilaksanakan di ndonesia

terbatas pada putusan yang tidak bertentangan dengan

ketertiban umum.

d. 4utusan /rbitrase nternasional dapat dilaksanakan di

ndonesia setelah memperoleh eksekuator dari ketua

4engadilan Negeri 3akarta 4usatA dan

e. 4utusan /rbitrase nternasional sebagaimana dimaksud

dalam huruf a yang menyangkut Negara 'epublik 

ndonesia sebagai salah satu pihak dalam sengketa, hanya

dapat dilaksanakan setelah memperoleh eksekuatur dari

*ahkamah /gung 'epublik ndonesia yang selanjutnya

dilimpahkan kepada 4engadilan Negeri 3akarta 4usat.?

>(") 4ermohonan pelaksanaan 4utusan /rbitrase nternasional

dilakukan setelah putusan tersebut diserahkan dan

didaftarkan oleh arbiter atau kuasanya kepada 4anitera

4engadilan Negeri 3akarta 4usat.

8-

Page 74: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 74/204

>(1) 4enyampaian berkas permohonan pelaksanaan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (") harus disertai

dengan :

a. &embar asli atau salinan otentik 4utusan /rbitrase

nternasional, sesuai ketentuan perihal otentifikasi

dokumen asing, dan naskah terjemahan resminya

dalam Bahasa ndonesia.

 b. &embar asli atau salinan otentik perjanjian yang

menjadi dasar 4utusan /rbitrase nternasional sesuai

ketentuan perihal otentifikasi dokumen asingm dan

naskah terjemahan resminya dalam bahasa ndonesiaA

dan

c. Keterangan dari perwakilan diplomatic 'epublik 

ndonesia di negara tempat arbitrase nternasional

tersebut ditetapkan, yang menyatakan bahwa negara

 pemohon terikat pada perjanjian, baik secara bilateral

maupun multilateral dengan negara 'epublik 

ndonesia perihal pengakuan dan pelaksanaan 4utusan

/rbitrase nternasional.?

Kasus pertama bagi ndonesia yang menolak pelaksanaan keputusan

arbitrase luar negeri berdasarkan ketertiban umum adalah 4utusan

*ahkamah /gung dalam perkara E.D. / 8. Man 9Su#ar: Ltd. -. ;an"

Har<ant$ N$m$r 31=> K4Pdt4355=. 4utusan ini telah mengakibatkan

4enetapan *ahkamah /gung ' tanggal " *aret "" menganai

dikabulkannya permohonan eksekusi putusan arbitrase &ondon "6

menjadi irreleant untuk dilaksanakan. 4utusan *ahkamah /gung ' dalam

 perkara jual beli gula tersebut menunjukkan pendirian bahwa pengusaha

ndonesia, yakni Fani ;aryanto, tidak berwenang mengadakan perjanjian

 jual beli dimaksud karena berdasarkan Keppres No. 5-G"8" tanggal "5 3uli

"8", import gula hanya boleh dilakukan oleh Bulog. *enurut *ahkamah

85

Page 75: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 75/204

/gung perjanjian tersebut batal demi hukum karena ada bertentangan

dengan ketertiban umum, yaitu peraturan yang ada.

$alam praktek, berbagai keputusan hakim diberbagai negara anggota

Konensi New Fork "6 menggunakan 4asal + ayat (") Konensi New

Fork sebagai alasan agar keputusan arbitrase dianggap bertentangan dengan

ketertiban umum. 4asal + ayat (") Konensi tersebut menyatakan bahwa

 permohonan untuk pelaksanaan keputusan arbitrase asing bisa ditolak atas

 permintaan pihak terhadap siapa keputusan tersebut akan dilaksanakan,

apabila ia dapat membuktikan antara lain bahwa “The parties to the

agreement referred to in article were, under the law applica!le to them,

under some incapacity, or said agreement is not valid under the law to

which the parties have su!$ected it or, failing any indication thereon, under 

the law of the country where the award was made.”

$i samping itu pengakuan dan pelaksanaan putusan arbitrase asing

dapat ditolak, jika badan yang berwenang di negara dimana keputusan

tersebut diminta untuk diakui dan dilaksanakan menemukan bahwa > the

recognition or enforcement of the award would !e contrary to the pu!lic of 

that country.?

. /spek 4raktis ( Practical spect ).

4enyelesaian suatu sengketa mengenai kontrak harus didasarkan pada

cost benefit ratio, mana yang lebih menguntungkan. 4enyelesaian suatu

kontrak didasarkan pada perhitungan ekonomi, bukan didasarkan pada

 perhitungan ekonomi, bukan didasarkan kepada prestige. Kita harus memilih,

mana yang lebih menguntungkan, menerima pembayaran, umpamanya, 122

 juta 'upiah pada hari ini atau diangsur selama - bulan, dibandingkan dengan

 penyelesaian di depan 4engadilan berdasarkan gugatan -22 juta 'upiah, yang

memakan waktu -!5 tahun sampai pada tingkat *ahkamah /gung, jika

8

Page 76: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 76/204

menang perkaraM /dalah praktis dan efisien untuk menerima penyelesaian

yang pertama daripada yang belakangan, dari sudut perhitungan ekonomi.

8

Page 77: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 77/204

+. /N/@E* 4='3/N3/N >3EN@ +=N@#'=?

". 4engantar 

4erjanjian $oint venture bersumber kepada pasal dan pasal 1- ayat (")

#ndang!#ndang No. " @ahun "8 tentang 4enanaman *odal /sing

(selanjutnya disebut ## 4*/). 4asal menyebutkan ada bidang!bidang usaha

yang tertutup untuk penanaman modal asing secara penguasaan penuh. /rtinya

dalam bidang!bidang usaha tersebut, perusahaan asing harus mengikut sertakan

 pelaku usaha dari pihak ndonesia, sehingga inestor asing tidak menjadi

 pemegang saham "229 atau penguasaan penuh dalam perusahaan tersebut.Bidang!bidang itu adalah bidang yang penting bagi negara dan menguasai hajat

hidup orang banyak seperti :

a. 4elabuhanA

 b. 4roduksi, transmisi, dan distribusi tenaga listrik umumA

c. @elekomunikasiA

d. 4elayaranA

e. 4enerbanganA

f. /ir minumA

g. Kereta api umumA

h. 4embangkit tenaga atomA dan

i. *ass media.

0elanjutnya pasal 1- ayat (") ## 4*/ menyebutkan bahwa : dalam

 bidang!bidang yang terbuka dalam modal asing dapat diadakan kerja sama

antara modal asing dan modal nasional.

#ntuk melaksanakan kedua pasal tersebut, pengusaha asing dan

 pengusaha lokal membentuk suatu perusahaan baru yang disebut perusaahn

 $oint venture dimana mereka menjadi pemegang saham yang besarnya sesuai

dengan kesepakatan bersama. 4ada umumnya pihak asing menjadi pemegang

saham mayoritas dan pihak lokal menjadi pemegang saham minoritas.

4erjanjian antara kedua belah pihak untuk membentuk perusahaan joint enture

88

Page 78: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 78/204

tersebut disebut 4erjanjian 3oint +enture. 4erjanjian joint enture ini sifatnya

internasional karena para pihak dalam perjanjian ini datang dari dua hukum

yang berlainan.

$i samping karena undang!undang mengharuskan joint enture untuk 

 bidang usaha tertentu seperti yang disebutkan di atas, pada bidang usaha yang

tidak diwajibkan adanya joint enture para pengusaha asing juga memilih  $oint 

venture dalam 4enanaman *odal /sing di suatu negara karena alasan!alasan

ekonomi, politik dan sosial.

4ertama, pihak asing memilih  $oint venture  dengan pengusaha lokal,

karena pengusaha lokal telah berpengalaman dan menguasi pasar di dalam

negeri. 0ebagai contoh inestor asing bekerja sama dengan pengusaha tekstil

lokal, karena pengusaha lokal tersebut telah mempunyai jaringan distribusi atau

 penjualan dan menguasai pasar lokal. $an dengan demikian mereka tidak perlu

lagi mengeluarkan biasa untuk membangun jaringan pemasaran.

Kedua, bahwa pengusaha lokal telat memiliki sumber bahan baku,

misalnya, inestor di bidang playwood mengajak pengusaha lokal yang

mempunyai ;ak 4enguasaan ;utan, sehingga pasokan kayu untuk bahan baku

 playwood  telah tersedia. 4engusaha asing juga mengajak pengusaha lokal untuk 

mendirikan  $oint venture, antara lain untuk menekan perasan >nasionalisme?

masyarakat lokal. $engan memberikan kesempatan pengusaha lokal menjadi

 pemegang saham "29 misalnya, masyarakat lokal secara politis menganggap

 bahwa partisipasi nasional sudah ada, sehingga ekonomi tidak seluruhnya

dikuasi oleh asing.

/lasan berikunya mengadakan joint enture adalah untuk memudahkan

hubungan dengan pemerintah dan masyarakat lokal, karena partner lokal lebih

mengenal social budaya masyarakat setempat. Begitu juga akan lebih mudah

86

Page 79: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 79/204

 berhubungan dengan pemerintah setempat bila yang datang itu adalah

 pengusaha nasional.

1. Karakteristik 3oint +enture

Karakteristik joint enture yang pertama adalah, masing!masing pihak 

menjadi pemegang saham dari suatu perusahaan yang didirikan untuk suatu

aktifitas ekonomi tertentu, sesuai dengan proporsi yang disepakati. Biasanya

inestor asing menjadi pemegang saham mayoritas. Kedudukan sebagai

 pemegang saham mayoritas dan minoritas. 0elain menentukan besarnya

deiden yang diterima, juga mempengaruhi formasi yang ditempati dalam

$ewa Komisaris dan $ewa $ireksi. 4emegang saham mayoritas tentu

menduduki tempat posisi yang lebih banyak dan signifikan daripada pemegang

saham minoritas.

Karakteristik yang kedua dari joint enture adalah, pemegang saham

mayoritas yang biasanya berbentuk perusahaan asing menjadi induk perusahaan

dari perusahaan joint enture yang didirikan tersebut. Fang terakhir ini disebut

anak perusahaan ( su!sidiary). 4erusahaan  $oint venture  biasanya akan

memproduksi barang!barang yang sama kualitasnya dengan barang!barang dari

induk perusahaannya di luar negeri. Eleh karena itu dalam perjanjian joint

enture dicantumkan bahwa perusahaan asing tersebut wajib melakukan alih

teknologi kepada perusahaan joint enture, sehingga perusahaan joint enture

dapat memproduksi barang yang sama kualitasnya. $alam alih teknologi ini

terkait lisensi paten, lisensi merek, dan kewajiban pelatihan tenaga!tenaga lokal

oleh perusahaan asing.

Karakteristik ketiga, dengan adanya alih teknologi tersebut, kedua belah

 pihak harus menjaga rahasia dagang atau trade secret dalam rangka alih

teknologi.

8

Page 80: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 80/204

0elanjutnya para pihak tidak boleh bekerja sama dengan pihak lain

untuk membuka perusahaan joint enture yang lain yang memproduksi barang!

 barang yang sama atau yang bersain di ndonesia. Bahkan para pihak tidak 

 boleh memiliki saham dari perusahaan lain yang  go pu!lic, biasanya dalam

 batas presentase tertentu, misalnya kurang dari 129, yang menghasilkan

 barang!barang yang sama maupun yang bersaing. 0eorang yang memegang

saham 129 pada prusahaan go public biasanya sudah bisa mengendalikan

 perusahaan (controlling shareholder ). ;al ini untuk mencegah parah pihak 

tidak dapat memusatkan perhatiannya pada perusahaan joint enture yang

mereka dirikan, bahkan bisa menjadi saingannya.

0uatu kontrak dari sudut struktur dapat dibagi dalam - bagian. Bagian

 pertama terdiri dari judul kontrak, tanggal kontrak, para pihak dalam kontrak,

kata sepakat, tujuan dibuatnya kontrak (mengenai sesuatu hal) dan kemudian

dimuali dengan 4asal " mengenai $efinisi. /da kalanya setelah >parah pihak?

kontrak menyebutkan pula latar belakang dibuatnya perjanjian tersebut

('=%@/&). 4aragraf ini hanya sebagai pemanis dalam perjanjian dan bukan

suatu unsur yang mutlak untuk sahnya suatu perjanjian.

Bagian kedua, terdiri dari pasal!pasal yang isinya membedakan satu

kontrak dengan kontrak lainnya. $ari bagian kedua ini dapat dilihat suatu

 perjanjian joint enture berbeda dengan perjanjian waralabaA suatu perjanjian

$istribusi berbeda dengan perjanjian /gency, suatu perjanjian 3ual Beli berbeda

dengan perjanjian 0ewa *enyewa.

0elanjutnya bagian ketiga, terdiri dari pasal!pasal yang harus ada pada

kontrak yang baik, yaitu pasal!pasal yang berkenaan dengan wanprestasi,

 pemberitahuan atau peringatan, pengakhiran perjanjian, ganti rugi, keadaan

darurat, hukum yang berlaku, penyelesaian sengketa, bahasa, jangka waktu

 perjanjian, amandemen, dan the empire agreement.

62

Page 81: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 81/204

/. B//N 4='@/*/ (4embukaan)

". 3udul 4erjanjian

0uatu perjanjian yang baik harus mempunyai judul. 3udul itu harus

spesifik, yaitu menunjukkan nama dari perjanjian tersebut, misalnya :  /oint 

0enture  greement . Biasanya disebutkan pula nama para pihaknya, misalnya :

 /oint 0enture greement !etween /ohn #orp and PT ndoraya. $engan

demikian permbaca mengetahui dengan seketika perjanjian tentang hal apa

yang diatur.

1. @anggal 4erjanjian

0etiap perjanjian harus mempunyai tanggal ditandatanganinya

 perjanjian tersebut. 4ada umumnya tanggal diletakkan pada permulaan sekali di

 bawah judul. @anggal ini berguna untuk menunjukkan kapan perjanjian itu

mulai berlaku. Kemudian juga ada perjanjian!perjanjian yang mempunyai

 jangka waktu, misal : perjanjian pembelian untuk - tahun, perjanjian waralaba

untuk tahun, perjanjian  /oint 0enture  8 tahun. 0ehingga tanggal ini

menentukan kapan perjanjian berlaku dan tanggal berakhirnya.

-. 4ara 4ihak 

$i bawah tanggal, setiap perjanjian mencantumkan para pihak. 4ara

 pihak ini bukan sekedar nama, tetapi yang lebih penting apakah para pihak yang

namanya tercantum tersebut mempunyai kapasitas untuk menandatangani

 perjanjian dimaksud. 0eorang anak di bawah umur, atau seorang yang berada di

 bawah kurator, dipandang tidak cakap untuk menandatangani perjanjian, artinya

yang bersangkutan tak punya kapasitas untuk menandatangani perjanjian.

3ika /nggaran $asar (untuk selanjutnya disebut >/$?) suatu 4erseroan

@erbatas menyatakan bahwa persoalan diwakili oleh dua dari tiga direktur 

dalam membuat perjanjian dengan pihak lain, makan satu orang direktur saja

tidak mempunyai kapasitas untuk menandatangani perjanjian tersebut. /pabila

anggaran dasar suaru perseroan terbatas menyatakan bahwa direksi harus

6"

Page 82: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 82/204

mendapatkan persetujuan komisaris untuk meminjam atau meminjamkan uang,

maka tanpa persetujuan komisaris direktur tidak mempunyai kapasitas untuk 

menandatangani perjanjian pinjam meminjam uang.

## No. " @ahun " 4erseroan @erbatas (untuk selanjutnya disebut

>##4@?) pasal mengatakan bahwa diperlukan persetujuan '#40, dengan

1G- suara, untuk menjaminkan sebagian besar harta 4erseroan @erbatas (untuk 

selanjutnya disebut >4@?). 0eorang $irektur tidak mempunyai kapasitas

menandatangani perjanjian penjaminan tersebut tanpa adanya persetujuan 'apat

#mum 4emegang 0aham (untuk selanjutnya disebut >'#40?) yang dimaksud.

0elanjutnya ##4@ pasal 6 mengatakan bahwa untuk melakukan merger,

akuisisi, dan konsolidasi diperlukan persetujuan '#40 berdasarkan O suara,

maka tanpa persetujuan '#40 yang semacam itu $irektur 4@ tidak punya

kapasitas untuk menandatangani perjanjian, merger, akuisisi dan konsolidasi.

0eorang penasehat hukum perusahaan harus meneliti hal!hal tersebut di atas

dari #ndang!undang yang berlaku dan juga dari /nggaran $asar perseroan.

5. Kata 0epakat

ni adalah suatu unsur mutlak yang perlu ada dalam suatu perjanjian

dicerminkan dengan kata!kata :

• >hereby agree? P atau

• >Now, therefore, (0eller and $istributor) agree as follows:!

> atau

• >Now it is hereby agrees as follows:!>

$engan demikian perjanjian tidak bisa dibuat dengan paksaan atau

 penipuan. 0ebelum kata sepakat ini adakalanya terdapat paragraf yang

menyebutkan latar belakang kedua belah pihak, sering disebut dengan

>'=%@/&?. 4aragraf ini hanya sebagai pemanis dalam perjanjian dan bukan

merupakan unsur yang mutlak. 0ebagai contoh:

• “1hereas2

3" The +ranchisor trading as 4Tootsies5 has esta!lished a

reputation and demand for high &uality mo!ile unisex foot 

61

Page 83: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 83/204

restoration services 34the -ervices5" within +rance, taly

and 6elgium.

36" The +ranchisor, through its expensive research and  practical !usiness experience has developed secret,

 su!stantial and identified )now7how which forms a systemas descri!ed in this agreement 34the -ystem5" for the

 profita!le opration of the -ervices, a written accrd of whichcontained in the +ranchistor5s operational manual 34the

 8anual5" and which is the +ranchistor5s sale property.”

• “1itnesseth2

1hereas -eller manufactures and mar)ets certain Products as defined in rt. 9 hereunder and whereas -eller 

desires to appoint %istri!utor solely in the Territoryhereinafter descri!ed in order to reach a steadily growing 

mar)et share for products, and %istri!utor is willing to

underta)e distri!ution of Products.”

. *engenai 0esuatu

0uatu perjanjian harus mencantumkan tujuan perjanjian itu dibuat, ada

 perjanjian yang bertujuan spesifik, misalnya untuk membentuk 3oint +enture

%ompany yang akan memproduksi sesuatu barang tertentu. Namun ada juga

yang bertujuan umum yaitu umpamanya, mendirikan suatu perusahaan untuk 

keuntungan bersama dalam berbagai bidang usaha.

0ebagai contoh,

• $alam -ole %istri!utionship greement :

-eller here!y appoint %istri!utor to -ole and Exclusive %istri!utorship of Product as defined in rticle 9, in the

Territory as defined in rticle :, and %istri!utor accepts such

appointment and agrres to respect the terms and conditionshereinafter set out. %uring the term of this greement -eller 

agrees to supply %istri!utor with Products on a continuous!asis. %istri!utor agrees to !uy such Product from -eller and to

use its !est efforts to sell Products in the Territory as specified 

hereafter in rticle :.”

• $alam $oint venture agreement :

 /oint 0enture.

6-

Page 84: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 84/204

 6 and shall from a limited lia!ility company ender the laws of 

the *epu!lic of ndonesia for the puspose of manufacturing 

corrugated metal drainage pipe, sewer pipe, tunnels,under!asses with galvani;ed and othe coatings, corrugated 

metal superspan structuresm retaining walls and highway guardrails with galvani;ed and other coatings corrugated sheet 

 piling for trenches and excavations, metal posts for guardrails, fa!ricated water control gates and miscellaneous $o!

 galvani;ing. The name of such company shall !e PT 6 and

3hereinafter caller “67" or such other name as may !e agreed upon !y the parties and approved !y the %epartment of /ustice.”

. @idak *elanggar ;ukum G 0esuatu yang ;alal0alah satu unsur penting dari sahnya suatu perjanjian, perjanjian tersebut

tidak melanggar peraturan perundang!undangan yang ada.

#nsur!unsur tersebut dapat kita lihat misalnya dalam suatu joint enture

agreement disebutkan kata!kata:

• “<whose o!$ectives are not contrary to law<” atau

• “<the Parties hereto shall esta!lished the = in accordance

with the law of the *epu!lic ndonesia.” tau

•“<is permited !y and consistent with ndonesian lawapplica!le regulations<”

8. 4asal ": $efinisi

4asal " dari perjanjian joint enture sebagaimana perjanjian!perjanjian

yang lainnya, yang baik, harus memuat definisi. Klausula ini berguna untuk 

menghindarkan perbedaan pernafsiran tentang istilah!istilah yang dipergunakan

dalam perjanjian ini. Dungsi kedua adalah untuk menghindarkan penggunaan

kalimat!kalimat yang panjang.

0ebagai contoh:

• $alam perjanjian +ranchase2

‘Know-how’  means a pac)age of non patented practical 

information, resulting from experience and testing !y the franchisor, which is secret, su!stantial and identified>

‘Secret’   means that the )now7how, as a !ody or in the

 precise configuration and assem!ly of its components, is not 

65

Page 85: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 85/204

 generally )nown or easily accessi!le, it is not limited in the

narrow sense that the individual component of the )now7how

 should !e totally un)nown or uno!taina!le outside the franchisor5s !usiness>

‘Substantial’   means that the )now7how includes

information which is importance for the sale of goods or the provision of services to and users, and in particular for the

 presentation of good for sale, the processing of goods in

connection with the provision of services, methods of dealing with customers, and administration and financial management>

the )now7how is useful for the franchise !y !eing capa!le, at the date of conclusion of the agreement, of improving the

competitive position of the franchise in particular !y improving the franchise5s performance and helping to enter a new mar)et.

• $alam perjanjin $oint venture:

‘Assets’ 2

The interests of the Partnership in the Lease, any drilling contract and any other assets of the Partnership from time to

time including 3without limitation" any residual value in the *ig,

retained earnings if any and sums to the credit of the Partnership in any !an account.

‘Day’ 2

  period of twenty7four 39?" consecutive hours !eginning and ending at @2AA a.m. Breenwich 8ean Time>

‘Dollars’ 2That agreement to ac&uire, that agreement to lease together with

any amendments thereto and any extensions thereof or  su!stitutions therefore together with any ancillary agreements

3as respectively therein define".

‘Month’ 2

 8onth of the year.

‘Quarter’ 2

  period !eginning23C" in the case of the first such periode on date hereof> and 

39" in any other case on the expiry of the preceding periode.  nd ending on the 8arch, :A /une, :A -eptem!er or :C

 %ecem!er next following the commencement of such periode.

6

Page 86: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 86/204

‘Year’ 2

The periode from the date hereof to the :C %ecem!er next 

 following and thereafter from C st  /anuary to :C %ecem!er ineach year.

0etelah pencantuman tujuan mendirikan 4erusahaan  /oint 

0enture,dicantumkan pula tentang /nggaran $asar 4erseroan @erbatas (4@)

sebagai berikut:

 rticles of association. The rticles of ssociation of 67

 shall !e written in accordance with the spirit and intent of this greement, !ut not contrary to the laws and regulations of the

 *epu!lic of ndonesia. 6 and shall ta)e the appropriate step tocause the formation of 67 soon as possi!le following issuance of 

the re&uired approvals and licenses !y the appropriate

 governmental authorities.

4erjanjian joint enture adalah semacam konstitusi dari 4@ 3oint

+enture. /nggaran $asar 4@ 3oint +enture tersebut mengatur hal!hal yang

lebih teknis. @idak semua substansi dari perjanjian joint enture ada di dalam

/nggaran $asar 4@, misalnya mengenai keadaan darurat.

4asal 1, besarnya modal dan proporsi masing!masing pemegang saham.

 nitial #apital and #apital #ontri!ution

 67 shall have an initial authori;ed capital of twelve thousand 

registered ordinary shares having a parvalue of ne Dundred nited 

-tates %ollars 3- FCAA" per share, for a total authori;ed capital of ne 8illion Two Dundred Thousand nited -tates %ollars 3F

C.9AA.AAA". Promptly following approval of the rticles of ssosiationof 67 !y the appropriate authorities, 67 shall issue shares to the

 parties, and the parties shall pay 67 therefore !y contri!ution in )ind 

or in cash at parvalue, as follows23a". 9?AA share shall !e issued to 6 for contri!ution in )ind consisting 

of certain real property with 6 shall transfer to 67. -uch property contri!uted !y 6 3more specifically descri!e in ppendix

  attached hereto and made a part of this greement" shall 

consist of 9.G hectares, more or less, of which an area of at least 9.: contiguous hectares is easily, accessa!le and commercially

 suita!le for construction of a main !uilding for machine

 processing and galvani;ing as well as the other plant facilities

6

Page 87: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 87/204

descri!e for 67 operations in +oreign nvestment pplication

 +orm 6 to !e su!mitted !y the parties hereto. well, or wells, on

 such contri!uted property, to !e drilled at reasona!le cost, shall  yield ade&uate water supplies for all galvaning and other plant 

operations of 67. The parties hereto agree that this propertyconstitutes a contri!ution in )ind !y 6 of - F9?A.AAA. 6

represents it has full right of ownership to the property and that  such property is free and clear of all morgages, liens, tax claims

and prohi!itive encum!rances except as noted in ppendix .

3!". H.IAA shares shall !e issued to cash payment of - FHIA.AAA.

Ketentuan permodalan dalam pasal ini harus mengikuti #ndang!

#ndang No. " @ahun " tentang 4erseroan @erbatas (selanjutnya disebut

##4@) dan peraturan!peraturan lainnya, yaitu mengenai besarnya modal dan

macam modal.

4ertama, pasal 1 ayat (") ## 4erseroan @erbatas menyatakan bahwa

 besarnya modal dasar (authori;ed capital ) untuk membentuk 4@ adalah

minimal 12 juta rupiah. 0ekalipun demikian 4asal 1 ayat (1) memberikan

keleluasaan kepada peraturan perundang!undangan lainnya untuk menetapkan

modal dasar di bidang usaha tertentu. *isalnya, untuk bergerak di bidang

 perbankan *enteri Keuangan menentukan besarnya modal dasar bagi

 pendirian suatu bank. @idak mungkin suatu bank didirikan dengan modal

dasar 12 juta rupiah. %ontoh lain lagi dalam bidang!bidang tertentu dalam

rangka penanaman modal asing pemerintah menetapkan modal dasar minimal

yang jauh lebih besar dari 12 juta rupiah. *isalnya, perusahaan securitas (jual

 beli saham), modal dasarnya " milyar rupiah.Kedua, modal dalam 4erseroan @erbatas terdiri dari - macam: modal

dasar (authori;ed capital ), modal yang ditempatkan (issued capital ) dalam

 bentuk pengeluaran saham!saham, modal yang disetor ( paid up capital ) yaitu

modal yg disetor dalam bentuk tunai maupun bentuk lainnya.

*enurut 4asal 1 ## 4@:

". 4ada saat pendirian perseroan, paling sedikit 19 dari modal dasar 

sebagaimana dimaksud dalam 4asal 1 ## 4@ harus telah ditempatkan.

68

Page 88: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 88/204

1. 0etiap penempatan modal sebagaimana dimaksud dalam ayat (") harus

telat disetor paling sedikit 29 dari nilai nominal setiap saham yang

dikeluarkan.

-. 0eluruh saham yang telah dikeluarkan harus disetor penuh pada saat

 pengesahan perseroan dengan bukti penyetoran yang sah.

$alam contoh di atas modal dasar (authori;ed capital ) adalah #0 7

".122.222. *odal tersebut terbagi dalam saham!saham seharga #0 7"22 per 

saham. 22 saham (629) dimiliki oleh inestor asing, sedangkan sisanya

1522 saham dimiliki oleh pihak pengusaha lokal. 4engusaha lokal ini tidak 

menyetor tunai tetapi setorannya dalam bentuk 1.8 hektar tanah, dimana 1.-

hektar di antaranya merupakan satu plot yang baik untuk pembangunan pabrik 

dimaksud. 4enyetoran dalam bukan bentuk tunai ini diperbolehkan oleh ##

4@.

*enurut pasal 18 ## 4@:

". 4enyetoran atas saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan

atau dalam bentuk lainnya.

1. $alam hal penyetoran saham dilakukan dalam bentuk lain,

 penentuan harga ditentukan oleh ahli yang tidak terikat pada

 perseroan.

-. 4enyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak harus

diumumkan dalam 1 surat kabar harian. %ontoh benda tidak 

 bergerak adalah tanah, kapal laut di atas 1222 ton.

4asal 1 #ndang!#ndang No." @ahun "8 tentang 4enanaman *odal

/sing, menyatakan modal asing itu dapat juga berbentuk alat!alat untuk 

 perusahaan, penemuan!penemuan baru milik orang asing dan bahan!bahan

yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah ndonesia, selama tidak dibiayai

dari kekayaan deisa ndonesia. /rtinya modal asing itu tidak semata hanya

uang tunai tetapi bisa juga umpamanya mesin!mesin, hak milik intelektual

seperti paten. ;al ini seperti dikatakan tadi dimungkinkan juga oleh ## 4@.

66

Page 89: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 89/204

4asal -, kemungkinan pengalihan saham pada pihak lain.

 ndonesian E&uity wnership.

 Prior to the end of ten years following the formation of 67 either2

3a" 67 shall have increased its authori;ed capital from retained earnings and offer such additional shares for sale> or 

3!" shall offer a partion of its shares in 67 for sale to the extent 

necessary so that at the end of such ten year period 6 shall have first right to purchase the num!er of shares necessary in order to

own JC the capital shares of 67 pursuant to either su!section3a" or 3!" a!ove. -ales of such shares shall !e at a price e&ual to

 fair mar)et value esta!lished having due regard for !oth current 

and future earnings. -uch fair mar)et shall !e esta!lished !yagreement !etween 6 and or, failing such agreement, !y the $oint 

opinion of two independent appraisers, one of which shall !eappointed !y each party, or if such appraisers are una!le to agree,

!y the opinion of a third party, or if such appraisers are una!le to

agree, !y the opinion of a third appraiser appointed $ointly !y the first two appraisers.

Transfer of shares. 'either nor 6 shall transfer any shares in 67 other than to an

which more than fifty 3JA" of the voting stoc) is owned !y the transferor or to an entity which owns more than fifty 3JA" of the voting stoc) of the

transferor without the prior written consent of other, which consent shall not !e unreasona!ly withheld.

## 4@ mengatur tentang pengalihan saham. 4asal 2 mengatakan

 bahwa dalam /nggaran dasar dapat diatur ketentuan pembatasan pemindahan

hak atas saham, yaitu:(")Keharusan menawarkan lebih dahulu kepada kelompok pemegang

saham tertentu atau pemegang saham lainnyaA dan atau

(1)Keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari organ

 perseroan.

$alam hal /nggaran $asar mengharuskan pemegang saham

menawarkan terlebih dahulu sahamnya kepada kelompok pemegang saham

6

Page 90: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 90/204

lain yang tidak dipilihnya sendiri, perseroan wajib menjamin bahwa semua

saham yang ditawarkan dibeli dengan harga yang wajar dan dibayar tunai

dalam waktu -2 hari terhitung sejak penawaran dilakukan (4asal " ayat (")).

$alam contoh perjanjian di atas, dikatakan bahwa pengalihan saham

dari inestor asing kepada pengusaha lokal partnernya dilakukan dalam "2

tahun, dimana partner lokal dapat memiliki "9 saham. ;arga saham itu

didasarkan kepada harga pasar yang disetujui oleh kedua belah pihak. Bila

 persetujuan itu tidak tercapai harga saham itu dinilai oleh dua penilai

independen  yang diangkat oleh masing!masing pihak. 3ika dua penilai

independent itu tidak sepakat maka mereka (kedua penilai independen)

mengangkat penilai independen yang ketiga untuk menetapkan harga saham

tersebut.

4asal 5, penambahan modal dan pengeluaran saham baru.

ther ncreased of uthori;ed #apital.

-hould there !e an increase in authori;ed capital of 67 in

addition to any increase contemplated !y the provisions of -ections ?3!" or, all such new shares shall !e shareholdings. f either 6 nor

 fail to su!scri!e for their pro rata portion of the new shares then anyunsu!scri!ed for their pro rata portion of the new shares then any

unsu!scri!ed shares shall !e first offered to the other party.

4enambahan modal dan pengeluaran saham baru juga diatur oleh ##

4@.

4asal - ayat (") ## ini menyatakan: dalam hal /nggaran $asar tidak 

menentukan lain, seluruh saham yang dikeluarkan dalam penambahan modal

harus terlebih dahulu ditawarkan kepada setiap pemegang saham seimbang

dengan kepemilikan saham untuk klasifikasi saham yang sama.

$alam contoh di atas ini mengenai penambahan modal dasar 

dikatakan, jika salah satu pihak tidak ingin mengambil saham baru tersebut

sesuai dengan persentase kepemilikan sahamnya, maka tambahan saham

tersebut harus ditawarkan kepada partnernya.

2

Page 91: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 91/204

4asal , mengenai kepengurusan: $ewan Komisaris dan $ireksi.

 8anagement .

nless otherwise agreed !y 6 and the management of 67

 shall !e as follows2

a. The 6oard of #ommissioners shall supervise the management of  67 and shall consist of three mem!ers, one of which shall !e a

 President #ommissioner who shall !e nominated !y 6 and two

#ommissioners shall !e nominated !y . ma$ority of the 6oard of #ommissioners shall have the authority 3which need not !e

exercised" to approve or disapprove any %ecision of the 6oard of #ommissioners.

!. The 6oard of %irectors shall manage the !usiness of 67 su!$ect to the supervision of the 6oard of #ommissioners, and shall exercise all powers of 67 except for those powers as shall !e

reserved to the #ommissioners and the -hareholders. The 6oard of %irectors shall consist of President %irector who shall !e

nominated !y . The President %irector shall !e the chief 

executive officer of 67. ne of the two remaining %irectors shall !e designated as the chief operating officer and shall have charge

of day7to7day affairs of 6. ma$ority of the 6oard of %irector  shall have the authority 3which need not !e exercised" to approve

or disapprove any action !y any one %irector.

Ergan!organ dalam 4erseroan @erbatas terdiri dari 'apat #mum

4emegang 0aham ('#40), Komisaris, dan $ireksi (pasal " butir 1).

'#40 adalah forum tertinggi dalam perusahaan. Komisaris bertugas

mengawasi kebijaksanaan $ireksi dalam menjalankan perseroan serta

memberikan nasehat kepada $ireksi. 0ebuah 4@ harus mempunyai paling

sedikit seorang Komisaris.

*enurut pasal 5 ayat (1) ## 4@, 4@ yang bidang usahanyamengerahkan dana masyarakat, yang menerbitkan surat pengakuan hutang,

atau perseroan terbuka yaitu menjual sahamnya di pasar modal wajib paling

sedikit mempunyai dua orang Komisaris. /yat (-) mengatakan bahwa dalam

hal terdapat lebih dari " Komisaris, mereka merupakan majelis.

$alam contoh klausula di atas terlihat bahwa Komisaris terdiri dari

tiga, 1 diangkat oleh pihak asing menjadi Komisaris, " diangkat oleh partner 

lokal menjadi 4residen Komisaris. Keputusan $ewa Komisaris diambil

"

Page 92: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 92/204

dengan suara mayoritas artinya, pihak asing menentukan keputusan $ewan

Komisaris walaupun 4residen Komisarisnya dari pihak lokal.

## 4@ mengatur juga tentang $ireksi. $ireksi adalah pengurus

 perseroan. $ireksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk 

kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam

maupun di luar 4engadilan.

$alam klausula di atas terlihat bahwa $ewan $ireksi terdiri dari

4residen $irektur yang diangkat oleh partner lokal, dan dua $ireksi yang

diangkat oleh inestor asing. 4residen $irektur dalam perusahaan joint

enture ini adalah menjadi Kepala =ksekutif. 0atu dari dua orang $ireksi

adalah kepala operasi dan mempunyai tugas menjalankan perusahaan sehari!

hari dalam joint enture ini. Keputusan $ewan $ireksi diambil dengan suara

mayoritas. /rtinya walaupun partner lokal sebagai 4residen $irektur, ia tidak 

 bisa membuat keputusan sendiri tanpa persetujuan dari partner asingnya yang

menjadi direktur, sebaliknya bila dua direktur asing itu telah sepakat tentang

suatu putusan, 4residen $irektur yang dijabat oleh partner lokal itu tidak 

dapat berbuat apa!apa.

4asal , Technical ssistance and Know7Dow.

Technical ssistance and Know7Dow.

  shall provide 67 with the re&uired technical assistance, and 

)now7how to ena!le 67 accomplish the purpose ser forth herein, all 

at no license free, royalty, or the other charge. n the event that employees af shall travel to ndonesia at the specific re&uet of 67

to provide assistance and advice, 67 shall pay to 3the employee service fee, traveling and giving expenses for any such employee". t 

is the desire of and 6 that expatriate personel made availa!le !y

in setting up 67 for commercial operation shall !e replace !ycapa!le ndonesian personel as soon as such personel cal fully

trained. ccordingly, shall assist in training ndonesia personel in ndonesia and a!road to such end .

0alah satu tujuan 4*/ oleh negara maju di negara berkembang adalah

 pengalihan teknologi dan pengetahuan. ;al ini bisa dilakukan dengan

memberikan lisensi paten oleh perusahaan induk kepada perusahaan  $oint 

1

Page 93: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 93/204

venture!nya di negara berkembang sehingga berdasarkan lisensi tersebut

 perusahaan $oint venture dapat memproduksi dengan menggunakan paten dari

negara maju. $alam perjanjian lisensi paten antara perusahaan induk di luar 

negeri dengan perusahaan  $oint venture!nya dicantumkan bahwa perusahaan

 $oint venture  mendapat hak untuk menggunakan paten tersebut dalam

memproduksi barang, mendistribusikannya dan menjualnya. $alam

mendapatkan lisensi tersebut perusahaan  $oint venture  harus membayar 

sejumlah royalty  kepada perusahaan induknya. $i samping mendapatkan

lisensi paten perusahaan $oint venture juga mendapatkan bantuan teknik dan

 pengetahuan dari perusahaan induk sehingga dia mampu memproduksi barang

yang sama kualitasnya dengan yang diproduksi oleh perusahaan induknya

tersebut. 4elatihan ini dapat dilakukan baik di negara maju (perusahaan induk)

maupun di negara berkembang (perusahaan $oint venture). #ntuk maksud ini

tenaga!tenaga kerja dari perusahaan  $oint venture  mendapat latihan

diperusahaan!perusahaan induk dalam jangka waktu tertentu. 3alan lain adalah

 perusahaan induk mengirimkan tenaga!tenaga ahlinya untuk melatih tenaga!

tenaga kerja di perusahaan  $oint venture!nya. 0etelah jangka waktu tertentu

diharapkan tenaga!tenaga kerja lokal yang telah mendapatkan keahlian dan

 pengalaman tersebut bisa menggantikan tenaga!tenaga asing.

Klausula di atas menyebutkan bahwa bantuan teknik yang diberikan

oleh perusahaan induk yang bersangkutan kepada  $oint venture!nya di

ndonesia tidak mewajibkan pembayaran baik dalam bentuk royalty maupun

 biaya!biaya lain oleh perusahaan  $oint venture kepada perusahaan induknya.

;anya saja dalam pelatihan tersebut semua biaya dibebankan kepada

 perusahaan  $oint venture, seperti biaya perjalanan, biasa tenaga kerja luar 

negeri di tempat perusahaan $oint venture dan apa yang disebut “employment 

 service fee”. 

4asal 8, &isensi 4aten dan *erk $agang.

 Patents.

-

Page 94: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 94/204

 f a patenta!le invention is made !y 67, its employees, officers

or associates during the term of this greement, 67, will apply for 

 such patent at its own expense a!solutely !ut shall grant a royalty7 free license to under any such patents o!tained outside of 

 ndonesia.

Klausula di atas menunjukkan bahwa jika penemuan diperoleh oleh

 perusahaan  $oint venture!nya di ndonesia atau oleh pekerja!pekerjanya atau

rekan!rekannya selama berlakunya perjanjian ini perusahaan $oint venture!nya

di ndonesia akan mendaftarkan paten tersebut dengan biayanya sendiri di

ndonesia. /kan tetapi perusahaan  $oint venture  tersebut akanmemperbolehkan perusahaan induknya untuk memakai paten tersebut di luar 

ndonesia tanpa pembayaran royalty  apapun juga kepada perusahaan  $oint 

venture!nya.

4asal 6, Kerahasiaan.

#onfidentiality.

  and 6 shall use their !est endeavors )eep the information and 

)now7how supplied to 67 from time to time confidential and will not disclose any such information and )now7now to anyone not employed 

!y them.

4asal di atas menetapkan bahwa baik perusahaan inestor asing (/)

maupun perusahaan lokal (B) akan berusahaan sebaik!baiknya menjaga

informasi dan pengetahuan!pengetahuan lainnya yang dialihkan kepada

 perusahaan  $oint venture!nya di ndonesianya dan tidak akan memberikan

informasi dan pengetahuan tersebut kepada orang!orang yang tidak bekerja

untuk mereka.

4asal , @idak Besaing ( 'on #ompetition).

 'on7#ompetition.

 'either 6 nor shall at any time during the term of this greement engage !y any means whatsoever 3including participation

through shareholding" inany !usiness within the *epu!lic of 

5

Page 95: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 95/204

 ndonesia engaged in manufacturing and distri!uting products similar 

to or in competition with the products of 67.

Klausula di atas menunjukkan bahwa para pihak tidak boleh bekerja

sama dengan pihak lain untuk membuka perusahaan  $oint venture yang lain

yang memproduksi barang!barang yang sama atau yang bersaing di ndonesia.

Bahkan para pihak tidak boleh memiliki saham dari perusahaan lain yang  go

 pu!lic, biasanya dalam batas prosentase tertentu, misalnya kurang dari 129,

yang menghasilkan barang!barang yag sama maupun yang bersaing. 0eorang

yang memegang saham 129 pada perusahaan go pu!lic biasanya sudah bisamengendalikan perusahaan (controlling shareholder ). ;al ini untuk mencegah

 para pihak tidak dapat memusatkan perhatiannya pada perusahaan  $oint 

venture yang mereka dirikan, bahkan bisa menjadi saingannya.

;anya saja dalam klausula di atas memiliki saham pada perusahaan

lain di ndonesia untuk barang yang sama maupun yang bersain dilarang

secara total.

4asal "2, 4enggantian 4ara 4ihak.

 ssigna!ility.

3a" This greement and each and every convenant and conditionhereof shall !e !inding upon and act for the !enefit of the

 parties hereto and their respective successors in title and neither this greement nor any right hereunder shall !e

assigna!le directly or indirectly !y either party to any third  party without the written consent shall not !e withheld in theevent of the corporate construction of either party hereto.

3!" ny assignment under su!7clause 3a" for this clause, if consented to in writing !y the other party, shall ta)e effect upon

approval thereof ! the Bovernment of the *epu!lic of 

 ndonesia.

Ketentuan di atas menyatakan bahwa perjanjian ini hanya berlaku bagi

 para pihak dan penggantinya yang berhak. /kan tetapi para pihak tidak dapat

memindahkan hak dan kewajibannya dalam perjanjian ini secara langsung

Page 96: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 96/204

maupun tidak langsung kepada pihak ketiga, tanpa persetujuan tertulis

terlebih dahulu dari pihak lainnya dan perpindahan itu tidak dimungkinkan

 pada waktu pembangunan perusahaan ini.

/ndaikata pihak yang lain sudah memberikan persetujuan untuk 

 penggantian salah satu pihak dalam perjanjian ini, penggantian itupun harus

mendapat persetujuan dari 4emerintah 'epublik ndonesia.

4asal "", <anprestasi ( %efault )

4asal ini mencantumkan pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh

 para pihak kerena yang bersangkutan tidak memenuhi kewajiban yang

disyaratkan di dalam kontrak. $alam #ivil Law, bentuk!bentuk wanprestasi

dapat berupaA tidak melakukan apa yang diperjanjikanA melaksanakan apa

yang dijanjikan tetapi tidak sesuai dengan apa yang dijanjikanA melakukan apa

yang dijanjikan tetapi tidak tepat waktuA melakukan sesuatu yang menurut

 perjanjian tidak boleh dilakukan dalam  nglo7merican  atau #ommon Law,

 su!stantial performance tidak merupakan wanprestasi. *isalnya dalam kasus,

diperjanjikan bahwa penjual menjual "122 teleskop kepada pembeli. 0etelah

 pengiriman dengan baik dan benar sejumlah ""22 teleskop, penjual tidak lagi

mengirim sisa barangnya. 4embeli tidak dapat menuntut wanprestasi terhadap

 penjual, yang dapat dituntutnya adalah pembayaran atas sejumlah yang

diterima saja, bukan sejumlah diperjanjikan.

Kewajiban!kewajiban ini berlain!lainan atau berbeda dari satu kontrak 

ke kontrak lainnya. *isalnya di dalam  /oint 0enture greement   adalah

menjadi wanprestasi bilamana inestor asing tidak menyetor modal yang

disetujui dan disepakati, tidak melakukan alih teknologi, tidak mensuplay

 bahan!bahan penolong untuk produksi yang telah diperjanjikan. 0ebaliknya

untuk pihak ndonesia dalam suatu perjanjian  $oint venture, adalah

wanprestasi bila ia tidak menyetor modal, tidak mengurus perijinan seperti

yang telah diperjanjikan, tidak mendapatkan tenaga kerja seperti yang

dipersyaratkan.

Page 97: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 97/204

%ontoh lain lagi, dalam perjanjian <aralaba, adalah wanprestasi bagi

 penerima waralaba bila ia tidak dapat memenuhi target penjualan yang telah

diperjanjikan, tidak membayar royalty  tepat pada waktunya dalam jumlah

yang telah diperjanjikan, menjual barang yang tidak diperjanjikan. 0ebaliknya

dari pemberi waralaba adalah wanprestasi bila ia tidak melatih tenaga!tenaga

lokal, tidak memberikan rahasia dagang seperti resep makanan dalam suatu

 +ranchise 'estoran, sebagaimana diperjanjikan.

%ontoh berikutnya adalah, wanprestasi bagi seorang penyewa rumah

yang tidak membayar sewa rumah tepat pada waktunya, tidak memelihara

rumah dengan baik. Namun sebaliknya pemilik rumah bisa dianggap

wanprestasi, bila ia tidak memperbaiki kerusakan besar dari rumah tersebut.

%ontoh lagi adalah wanprestasi dalam perjanjian kredit bank bila

debitur tidak membayar angsuran kredit tepat pada waktunya, atau adalah

wanprestasi bagi bank sebagai kreditur bila tidak menyalurkan kredit

sebagaimana yang telah diperjanjikan.

4asal "1, 4eringatan ( 'otice)

4asal ini berisi peringatan bagi pihak yang melakukan wanprestasi

untuk memenuhi isi perjanjian yang telah disepakati. 4eringatan tersebut

 biasanya sampai - kali dengan memperhatikan jangka waktu tertentu. Bila

sampai peringatan ketiga, pihak yang terkena peringatan tersebut tidak 

memenuhi kewajibannya, maka biasanya pihak yang dirugikan dapat

memutuskan kontrak secara sepihak dengan mengenyampingkan 4asal "1

dan "18 K#; 4erdata. /rtinya dia dapat mengakhiri kontrak secara sepihak 

tanpa minta persetujuan hakim sebagaimana disyaratkan oleh 4asal "1 dan

"18 K#; 4erdata. 0uatu putusan pengadilan yang membenarkan pendapat

ini dapat dilihat dalam perkara Adu% Kar"m -. Ha&" Adu% Mad&"d N$. 30

K4S"'435>2 92= N$-emer 35>>:. *ahkamah /gung 'epublik ndonesia

dalam tingkat kasasi dalam pertimbangannya menyatakan bahwa berdasarkan

 pasal akta notaris, kedua belah pihak yang termasuk dalam golongan rakyat

ndonesia asli dan hidup sehari!hari di bawah hukum adat telah menundukkan

8

Page 98: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 98/204

diri secara sukarela kepada hukum perdata Barat yang memang dimungkinkan

menurut pasal 1 dan 18 0tb. ""8: "1. *ahkamah /gung selanjutnya

menyatakan bahwa peraturan!peraturan tentang pemecahan perjanjian timbal

 balik sebagaimana halnya dengan jual beli menurut pasal "1 K#; 4erdata

hendaknya diminta dari hakim, bukanlah suatu ketentuan yang bersifat

memaksa (dwingend recht ). *ahkamah /gung berpendapat pihak!pihak 

diperbolehkan menyimpang dari peraturan 4asal "1 K#; 4erdata tersebut.

0alah satu contoh bentuk peringatan dapat dilihat dari klausula

> %efault  !y Either Party? dalam perjanjian $oint venture di bawah ini:

“%efault !y Either party”.

pon default !y either party in the performance of anyo!ligation to !e performed !y that party under this greement the

other party may give notice in writing to the party in default 

 specifying the thing or matters in default. nless such default !eremedied within two months following the giving of such notice, or, if 

action for the remedy thereof !e not underta)en promptly upon receipt 

of such notice and diligently prosecuted thereafter, the party giving  such notice may give further written notice to other party terminating 

this greement, in which event this agreement shall terminate onemonth after the date of such notice. Therefore the parties will 

remounce and waive the provisions contain in rticles C9II and C9IG of the #ivil #ode prevailing in the *epu!lic of ndonesia. -uch right 

of termination shall !e ini additional to any remedy pursuant to

ar!itration under -ection 9C hereof that may !e availa!le to the party serving such notice against the party in default and any termination in

the exercise of such right shall not relieve either party in default fromlia!ility and damages to the other for !reach of this greement.”

4asal "-, anti Kerugian (#ompensation)

4asal ini berisikan ketentuan mengenai ganti kerugian bagi pihak yang

merasa dirugikan karena pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya

karena kesalahannya sendiri. <alaupun perjanjian telah diputuskan, pihak 

yang dirugikan tetap bisa menuntut kerugian yang dialaminya. anti rugi

dapat juga berupa denda dalam jumlah tertentu atau dalam presentase tertentu,

6

Page 99: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 99/204

karena pihak lain idak dapat memenuhi perjanjian pada waktu yang disepakati

semula.

$alam #ivil Law  sistem, terhadap bentuk wanprestasi pihak yang

dirugikan dapat menuntut: ganti kerugian (Biaya, rugi, dan bunga),

 pembatalan perjanjian, peralihan resiko dan membayar biaya perkara kalau

sampai ke pengadilan. $alam #ommon Law, kompensasi atas tidak 

terlaksananya kontrak dikenal dengan istilah compensatory damages  yang

 pada umumnya berupa monetary compensation, bahkan melalui li&uidated 

damages clause  para pihak dalam beberapa kontrak dapat memperjanjikan

sejumlah tertentu sebagai ganti rugi jika salah satu pihak wanprestasi.

4rinsip ganti rugi dalam perjanjian selalu hadir dalam setiap sistem

hukum. 0etiap pihak yang dirugikan berhak untuk menuntut ganti rugi atas

tidak dipenuhinya atau dilanggarnya atau diabaikannya suatu ketentuan dalam

 perjanjian oleh pihak lainnya. /dalah tugas dari pembuat kontrak untuk 

memberikan pengertian dan batasan atas ganti kerugian tersebut karena

 prinsip ganti rugi dalam hukum ndonesia mungkin berbeda dengan sistem

hukum lain. 4encantuman istilah ganti rugi dalam suatu perjanjian dapat

menimbulkan masalah jika tidak dijelaskan secara rinci, karena para pihak 

mungkin pada waktu pembuatan perjanjian memahami istilah tersebut dalam

konteks yang berlainan.

4asal "5, Keadaan $arurat ( +orce 8a$eur )

0alah satu pihak yang tidak dapat memenuhi kewajibannya karena

mengalami keadaan darurat tidak dapat dituntut ganti rugi. Keadaan darurat

adalah suatu keadaan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya pada waktu

 perjanjian tersebut ditanda tangani atau suatu akibat yang tidak 

tertanggungkan karena suatu peristiwa yang tidak dapet diperkirakan

sebelumnya akan terjadi. 4asal ini menyebutkan peristiwa!peristiwa yang

masuk dalam kategori Qkeadaan daruratI biasanya dengan kata!kata bersayap

Pincluding !ut not limited to (termasuk tetapi tidak terbatas kepada bencana

alam, pemogokan buruh, huru!hara, sabotase, banjir, pemberontakan,

Page 100: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 100/204

keluarnya peraturan pemerintah). 4ihak yang mengalami keadaan darurat

harus memberitahukan hal itu kepada pihak lainnya dalam jangka waktu yang

sebelumnya telah disepakati oleh para pihak. 0etelah itu kedua belah pihak 

harus merundingkan bagaimana mengatasi akibat dari keadaan darurat

tersebut. Keadaan darurat tidak otomatis bisa membatalkan kontak.

0ebagai contoh:

“+orce 8a$eur.

 ny delay or failure !y either party hereto in the performancehereunder shall !e excused if and to the extent caused !y occurrences

!eyond the parties control including !ut not limited to acts of Bod, stri)e or other la!or distur!ances, war, sa!otage, unavaila!ility of 

materials or e&uipment and any other causes of a li)e nature which

cannot !e controlled !y either party.”

“The parties hereto shall not !e responsi!le for performhereunder due to force ma$eur, which shall include, !ut not !e limited to,

 fires, floods, riots, stri)es, la!or disputes, freight em!argos, or 

transportation delays, shortage of la!or, ina!ility to secure fuel,materials, supplies, e&uipment or power on account of shortages

thereof, or any other cause, all of which shall !e !eyond the reasona!le

control of such party. f forese ma$eur shall occur, the affected party shall promptly give notice thereof to the other party, and use !est efforts

to cure or correct such event of force ma$eur. party hereto may, during a period of shortage or delay due to any such cause, prorate its supply

in such a manner as deemed e&uia!le in the $udgement of the party. f the event of force ma$eur shall continue for a period of six months,

either party shall have the right to terminate this agreement.”

4asal ", ;ukum Fang Berlaku ( pplica!le Law)

$alam perjanjian internasional dimana para pihak datang dari dua

hukum yang berbeda, maka pasal ini menjadi penting untuk menghindarkan

keragu!raguan atau ketidak pastian mengenai hukum mana yang berlaku bagi

 perjanjian dimaksud. 4ilihan hukum ini hanya dapat dibatasi ketentuan

memaksa yang terdapat dalam hukum nasional mengenai suatu perjanjian

tertentu. *isalnya, di ndonesia, semua perjanjian yang menyangkut

 pekerjaan yang dilakukan di ndonesia harus berdasarkan hukum ndonesia.

Begitu juga suatu 4eraturan 4emerintah mengenai perjanjian <aralaba

"22

Page 101: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 101/204

menentukan bahwa perjanjian <aralaba yang dilaksanakan di ndonesia

haruslah berdasarkan hukum ndonesia.

*isalnya:

#hoice of Law.

This greement shall !e governed according to the laws of  *epu!lic of ndonesia.

This greement and all actions contemplated here!y shall !e governed !y and construed and enforced in accordance with laws of 

the *epu!lic of ndonesia.

 pplica!le Law.

This greement and all the terms and provisions and conditions

of this greement and all &uestion of construction validity and  performance hereunder shall !e governed !y English Law.

This greement and the rights ang o!ligation of the partieshereto shall !e governed and interpreted in accordance with the laws

of the state of Texas, nited -tate of merica.

4asal ", 4enyelesaian 0engketa (-ettlement of %ispute).

4asal ini memuat penyelesaian sengketa yang mungkin terjadi antara

 para pihak, baik mengenai penafsiran perjanjian maupun pelaksanaan

 perjanjian dimaksud.

/da dua kemungkinan tempat penyelesaian sengketa. /da pihak!pihak 

yang lebih suka menyelesaikan sengketa di depan pengadilan dan ini

membuka dua kemungkinan pula, yaitu apakah di pengadilan dalam negeriatau di pengadilan luar negeri. ;anya saja harus diingat tidak semua negara

terikat untuk melaksanakan keputusan pengadilan luar negeri berdasarkan

asas kedaulatan (-overeignity). ndonesia umpamanya menganut paham ini

yaitu tidak terikat kepada keputusan pengadilan luar negeri kecuali perjanjian

antara ndonesia dan negara yang bersngkutan. 0ampai saat belum ada

 perjanjian semacam itu antara ndonesia dan negara lain.

"2"

Page 102: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 102/204

Kemungkinan lainnya adalah penyelesaian sengketa dilakukan melalui

arbitrase dan hal ini juga membuka dua kemungkinan, yaitu penyelesaian

sengketa di depan arbitrase luar negeri atau arbitrase dalam negeri. 4ara pihak 

dapat pula menyepakati apakah memilih arbitrase ad hoc)  yaitu arbitrase yang

dibentuk setelah terjadinya sengketa A atau arbitrase permanen atau institusi,

yaitu badan!badan arbitrase yang sudah ada seperti nternasional #ham!er of 

#ommerce (%%) 4aris, Badan /rbitrase Nasional ndonesia (B/N). $alam

klausula ini tidak boleh ada keragu!raguan apakah penyelesaian sengketa

melalui pengadilan atau arbitrase, para pihak harus memilih salah satunya

dengan pasti.

This agreement and the rights and o!ligations of the parties shall !e

constued and ta)e effect in accordance with and !e governed !y the laws of the *epu!lic of ndonesia and each party expressly su!mits to the non7

exclusive $urisdiction of the court of ndonesia.

This agreement shall !e governed !y the laws of 8alaysia and thecourt of 8alaysia shall have ful exclusive $urisdiction over any dispute

arising thereform.

 ll disputes arising in connection with the present contract shall !e finally settled under the *ules of conciliation and r!itration of the

 nternational #ham!er of #ommerce !y one or more ar!itrators inaccordance with the said *ules.

 ny dispute or claim arising2 from this greement shall !e settled under the *ules of #onciliation and r!itration of the nternational #ham!er 

of #ommerce !y onear!otrator appointed in accordance with the

 nternational #ham!er of #ommerce *ules and held in =urich, -wit;erland.This greement shall !e enforcea!le and $udgement upon any award rendered 

!y ar!itrator may !e entered in any court of any country having $urisdiction.

4asal "8, Bahasa ( Language)

Klausula ini menjadi penting dalam perjanjian transaksi internasional,

karena para pihak memiliki bahasa yang berbeda. 4ada umumnya perjanjian

transaksi internasional menggunakan bahasa nggris dengan bahasa lain

sebagai terjemahan. @idak jarang dikatakan bahwa walaupun ada terjemahan,

apabila terjadi sengketa maka yang digunakan adalah perjanjian yang

memakai teks bahasa nggris.

0ebagai contoh:

"21

Page 103: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 103/204

 Language.

This greement shall !e executed in uplicated in the English

language, and each copy shall !e deemed and original and each party shall retain one original hereof.

 Language.

 ll notice given under this greement shall !e in English and if there is any discrepancy !etween any document and any 3<"

version of the same, the English version shall !e the definitive and authoritative one.

4asal "6, 3angka <aktu 4erjanjian ( %uration)

Klausula ini menyebutkan untuk berapa lama perjanjian tersebut

diadakan hal mana tergantung kepada macamnya perjanjian. /da perjanjian

 jual beli barang untuk waktu satu tahun, ada perjanjian waralaba untuk selama

lima tahun, tidak jarang perjanjian distribusi atau agency untuk jangka waktu

tiga tahun. /da perjanjian 3+ yang mencantumkan jangka waktu -2 tahun.

3angka waktu tersebut dihitung biasanya sejak tanggal perjanjian tersebut

ditandatangani.

%ontoh:

 %uration

This agreement shall !e effective from 3<.date<.." and shall 

terminate on 3<date<" su!$ect to the provisions of article G hereinafter.

The decision wether or not to renew this agreement shall !edetermined through consultation !etween -eller and %istri!ution three

months !efore the said termination date. f no decision to renew the

agreement is reached, the agreement shall terminate and neither party shall !e re&uired to pay any compensation to the other party as a

result of any losses suffered !y such party due to such termination.

4asal ", 4engakhiran 4erjanjian (Termination)

Klausula ini menyebutkan bagaimana perjanjian yang bersangkutan

diakhiri atau dapat diperpanjang. 0uatu perjanjian dapat berakhir karena

diputuskan oleh salah satu pihak karena pihak lain tidak dapat

"2-

Page 104: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 104/204

melaksanakannya, atau karena masa berlakunya perjanjian tersebut sudah

 berakhir. Biasanya perpanjangan suatu perjanjian dapat dilakukan dalam

 jangka waktu tertentu sebelum perjanjian itu berakhir, tentu dengan

 persetujuan tertulis pihak lainnya. 3ika persetujuan itu tidak diperoleh maka

 perjanjian tersebut berakhir dengan sendirinya.

Termination

! The Licensor shall have the right to terminate this agreement onthree months prior written notice in the event of the following.

!  f the License contests the -ecrecy of the Know7how, the Licensor shall have the right to terminate this agreement 

without notice.!  n the event that the agreement is extended in accordance with

#lase G.C a!ove !oth parties shall have the right to terminate at 

the expiry of each three year period after the end of the original ten year term !y giving six months prior written notice.

Term

This greement shall remain in effect for twenty 39A" years

 following the date of this greement. Either party may thereafter terminate !y despachtch of written notice. This greement may !e

extended for such additional term as the parties agree to in writing.

4asal 12, /mandemenG4erubahan ( mendments)

0emua perjanjian yang baik harus memiliki klausula ini, karena tidak 

 jarang keadaan pada waktu dilaksanakannya perjanjian telah berubah

dibandingkan dari keadaan pada saat mana perjanjian tersebut ditandatangani.

*ungkin keadaan sekarang ini tidak menguntungkan lagi bagi salah satu pihak, misalnya karena inflasi, tidak tersedianya barang, naiknya harga!harga.

@entu perubahan tersebut harus mendapat persetujuan tertulis lebih dahulu

dari pihak lainnya. 4erubahan tersebut biasa dicantumkan dalam /ddendum

(4erjanjian @ambahan) atau juga perubahan tersebut menyeluruh, maka perlu

dibuat perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama.

 mendments.

"25

Page 105: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 105/204

 'o revision, alteration or amendments of this greement shall !e

made other than in writing signed !y 6 and .

4asal 1", Keseluruhan 4erjanjian (The Entire greement )

4asal ini berguna untuk menghapuskan keragu!raguan, manakala para

 pihak menandatangani lebih dari satu perjanjian yang berbeda substansinya.

*isalnya, suatu perjanjian didahului oleh  8emorandum of nderstanding 

(*E#) atau suatu perjanjian diubah oleh perjanjian berikutnya. #ntuk 

mengapuskan keragu!raguan tersebut, maka bunyi 4asal ini adalah: “%engan

ditandatanganinya per$an$ian ini ma)a per$an$ian7per$an$ian se!elumnyatida) !erla)u lagi.”

%ontoh:

1hole greement 

The -u!7+ranchisor ac)nowledge that this greement and these

conditions contain the whole agreement !etween the Parties and hasnot relied upon any oral or written representations made to it !y the

 +ranschisor or its employees or agents and has made its own

independent investigation into all matters relevant to the 6usiness.

"2

Page 106: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 106/204

+. 4='#0/;//N 3EN@ +=N@#'=

/. 4=N/N@/' 

4engelolaan perusahaan dan struktur manajemen yang bagaimanakah yang

harus dijalankan oleh suatu perusahaan $oint ventureM *anajemen adalah suatu hal

yang penting untuk suksesnya perusahaan  $oint venture. *anajemen dari

 perusahaan joint enture bertambah diakui, dan menuntut keahlian dari tingkat

tertentu, yang berbeda dalam banyak hal dari keahlian manajemen untuk 

menjalankan suatu perusahaan yang "229 dimiliki. 0etidak!tidaknya ada empat

(5) model manajemen untuk perusahaan joint enture:". *odel >transplant ?, dimana perusahaan induk mencangkokkan rumus!

rumus bisnis mereka dan praktek!praktek manajemen mereka kepada

 perusahaan joint enture tersebutA

1. *odel >dominant parent ?, dimana gaya manajemen yang dominant berasal

dari pemegang saham mayoritas dan bagian!bagian yang lebih rendah

diberikan kepada pemegang saham minoritasA

-. *odel >independent roles?, dimana masing!masing pemegang saham

mempunyai penyertaan yang sama dalam manajemen, dan sebagai

akibatnya terdapat tanggung jawab yang terpisah untuk fungsi!fungsi

manajemen tertentuA

5. *odel > shared management ?, dimana manajemen pada tingkat puncak 

merupakan tugas!tugas bersama dengan tanggung jawab bersama terhadap

 perusahaan induknya masing!masing.

B. $'=K@#' 

*asalah kunci dalam menetapkan cara pengelolaan perusahaan dan

struktur manajemen dalam perusahaan joint enture adalah sebagai berikut:

". ;ak 0uaraA

;ak suara tetap ada pada 'apat #mum 4emegang 0aham ('#40),

Komisaris dan tingkat $ireksi.

1. 0truktur dan *anajemenA

"2

Page 107: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 107/204

0truktur manajemen di ndonesia terdiri dari Komisaris yang mengawasi

 perusahaan sehari!hari dan $ewan $irektur yang menjalankan perusahaan

sehari!hari.

-. ndependent $irectorA

@idak semua perusahaan joint enture di ndonesia mempunyai independent

director, karena independent director disyaratkan pada perusahaan!

 perusahaan yang go public, yaitu direktur yang berkepentingan, biasanya

mewakili pemegang saham minoritas yang ada di pasar.

5. @ugas!tugas $irekturA

/pakah direktur itu bertugas terutama untuk perusahaan joint enture, atau

untuk pemegang saham yang mengangkat merekaM *enurut ## 4@ di

ndonesia, direktur menjalankan perusahaan untuk kepentingan perusahaan,

 bukan untuk kepentingan pemegang saham.

. 4engangkatan dan 4enggantian $irekturA

Bagaimana mekanisme pengangkatan dan penggantian direkturM /pakah

masing!masing pemegang saham mengangkat direktur yang menjadi

 bagiannyaM /taukah direktur tersebut diangkat oleh '#40, sehingga

 pemegang saham mayoritas menentukan pengangkatan tersebutM

. Juorum dan +otingA

/dakah ketentuan yang khusus diperlukan untuk tercapainya kuorum dan

keharusan bagi adanya suatu suara mayoritas untuk mengambil keputusanM

8. 'apat $ireksiA

Berapa kali rapat direksi diharapkan berlangsung dan dimanaM ##4@ di

ndonesia tidak menyebutkan secara spesifik mengenai hal ini, kecuali

ketentuan tentang '#40 yang berkaitan dengan $ireksi dalam pasal .

6. @im *anejemenA

0iapakah yang mengangkat $ewan $ireksiM /pakah '#40 atau masing!

masing pihak pemegang sahamM

.  8anagement greement A

/pakah salah satu pihak dalam joint enture memiliki perjanjian

manajemen yang terpisah dengan perusahaan joint entureM

"28

Page 108: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 108/204

"2. Kekuasan dari *anajemenA

Kekuasaan apakah yang diberikan kepada masing!masing direktur dalam

 perusahaan joint entureM /dakah keputusan!keputusan yang harus diambil

melalui 'apat $ireksiM Bagaimana pula keputusan!keputusan itu diambilM

"". 4ersetujuan Komisaris atau 4emegang 0ahamA

@indakan!tindakan manakah yang memerlukan persetujuan komisaris atau

 bahkan pemegang sahamM /dakah hak istimewa pemegang saham tertentu

atas suatu keputusan tertentuM ;al ini berkenaan dengan adanya pemegang

saham istimewa, atau dalam bentuk lainnya yang disebut sebagai golden

share.

"1. /nggaran dan 'encana 4erusahaanA

Bagaimana anggaran dan rencana perusahaan dipersiapkan, disetujui, dan

mendapat persetujuanM

"-. &aporan dan nformasiA

Bagaimana jalur laporan dan prosedurnya antara manajemen dari joint

enture dengan perusahaan induknya.

"5. %ead loc)  (jalan buntu)A

Bagaimana dead loc)  dalam manajemen dihindarkanM /dakah mekanisme

 penyelesaian dead loc)   yang formalM $i dalam /nggaran $asar 'umah

@angga (/$!'@) biasanya disebutkan bagaimana $ewan $ireksi

mengambil keputusan pertama!tama dengan cara musyawarah, tetapi jika

tidak tercapai maka dengan cara otingGpengambilan suara terbanyakA

". Ergan!organ 4erusahaan 3oint +entureA

4erusahaan  $oint venture  berbentuk 4erseroan @erbatas (4@), sehingga

organ!organ dari $oint venture ini terdiri dari '#40, $ewan Komisaris dan

$ewan $ireksi (lihat ##4@ masing!masing organ). ;al!hal yang tidak ada

di dalam ##4@, pada umumnya diatur dalam /$!4@ (lihatGkutip contoh

/nggaran $asar 3oint +enture). 0eperti hal!hal pengambilan keputusan,

 pengangkatan dan pemberhentian $ireksi dan Komisaris, <ewenang

$ireksi, <ewenang Komisaris.

". +iduciary %uty $irekturA

"26

Page 109: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 109/204

0emua direktur berkewajiban memberikan  fiduciary duty  terhadap

 perusahaan yang menunjuknya sebagai direktur. 0ecara umum dapat

dikatakan, bahwa direktur bertanggung jawab terhadap perusahaan joint

enture itu sendiri, dan bukan terhadap para pemegang saham. /kan

menimbulkan kesulitan!kesulitan tertentu, manakala direktur suatu

 perusahaan joint enture juga merupakan direktur pemegang saham

mayoritas.

%. $=</N KE*0/'0

$i negara!negara berkembang pengusaha lokal biasanya menjadi pemegang

saham minoritas dalam perusahaan joint enture. /kibatnya, sebagian besar posisi

dalam $ewan Komisaris dan $ewan $ireksi diduduki oleh pemegang saham

mayoritas yaitu inestor asing. $i ndonesia misalnya, dalam hal Komisaris terdiri

dari - orang, pada umumnya 4residen Komisaris ditempati oleh inestor asing,

dan satu dari dua Komisaris juga untuk inestor asing. 0edangkan pihak lokal

 biasanya hanya mendapat satu kursi Komisaris.

4ada umumnya mekanisme pengambilan keputusan rapat dalam $ewan

Komisaris dimulai dengan musyawarah, tetapi kalau tidak terdapat kata sepakat,

maka akan diambil dengan cara pemungutan suara terbanyak. 4utusan dilahirkan

dengan mayoritas sederhana ( simple ma$ority), artinya dua dari tiga anggota

komisaris harus menyetui keputusan yang diambil. $engan perkataan lain, partner 

lokal akan selalu mengikuti keinginan inestor asing.

 Namun ada kalanya 4residen Komisaris ditempati oleh partner lokal, dan

dua anggota Komisarisnya dari pihak inestor asing. $engan cara pengambilan

keputusan mayoritas sederhana, maka walaupun inestor lokal menduduki kursi

4residen Komisaris, dia tidak dapat berbuat apapun, terutama apabila dua dari

anggota komisarisnya tidak menyetujuinya.

0elanjutnya dalam $ewan $ireksi, inestor asing sebagai pemegang saham

mayoritas menduduki posisi!posisi kunci dalam jumlah yang lebih besar 

dibandingkan dengan partner lokal sebagai pemegang saham minoritas. *isalnya,

dalam $ewan $ireksi yang terdiri dari lima () posisi, posisi 4residen $irektur 

"2

Page 110: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 110/204

 pada umumnya ditempati oleh inestor asing. Begitu juga posisi $irektur 

Keuangan, $irektur 4roduksi dan $irektur 4emasaran. 0edangkan partner lokal

hanya mendapatkan $irektur #mum dan 4ersonalia. *enarik dalam kasus ini

adalah Perkara Ah&u -. S$et$m$ dan Perkara Sant$ -. Kre%"n#.

$. @/N#N 3/</B 4=*=/N 0/;/*, KE*0/'0, $/N $'=K0

4emegang saham perusahaan (perseroan) tidak bertanggung jawab secara

 pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan, dan tidak bertanggung

 jawab atas kerugian perseroan melebihi nilai saham yang telah diambilnya (4asal

- ayat (") ##4@).

Ketentuan!ketentuan tidak berlaku, apabila:

". 4ersyaratan perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhiA

1. 4emegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak 

langsung dengan itikad butuk memanfaatkan perseroan semata!mata untuk 

kepentingan pribadiA

-. 4emegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan

hukum yang dilakukan oleh perseroanAatau

5. 4emegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak 

langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan perseroan, yang

mengakibatkan kekayaan perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi

utang perseroan. (4asal - ayat (1) ##4@).

0edangkan tanggung jawab Komisaris adalah menjalankan tugas untuk 

kepentingan dan usaha perseroan (4asal 6 ayat (") ##4@). /dapun tugas

Komisaris adalah mengawasi kebijaksanaan $ireksi dalam menjalankan perseroan

serta memberikan nasihat kepada $ireksi (4asal 8 ##4@). /tas nama perseroan,

 pemegang saham yang mewakili paling sedikit "G"2 (satu persepuluh) bagian dari

 jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dapat mengajukan gugatan

""2

Page 111: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 111/204

melalui 4engadilan Negeri melalui terhadap Komisaris karena kesalahannya atau

kelalaiannya menimbulkan kerugian pada perseroan (pasal 6 ayat (1) ##4@).

$ireksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk 

kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun

di luar 4engadilan (4asal 61 ##4@). $alam hal anggota $ireksi terdiri lebih dari

satu orang, maka yang berwenang mewakili perseroan adalah setiap anggota

$ireksi, kecuali ditentukan lain dalam ##4@ dan atau /nggaran $asar 4@.

/nggaran $asar dapat menentukan pula pembatasan wewenang anggota $ireksi

(4asal 6- ##4@).

Berkaitan dengan masalah tanggung jawab terhadap perseroan, berikut

terdapat sengketa mengenai pihak manakah yang bertanggung jawab terhadap

 perseroan, yang diputuskan melalui 4utusan 4engadilan Negeri 3akarta 4usat

 Nomor "[email protected]"[email protected]@. Berikut ringkasan perkaranya:

4erkara bermula dari gugatan oleh /llegro 4ty. &td. (penggugat), yang

 berdomisili di /ustralia, terhadap 4@ *ultan 4erushadi *itra (tergugat ), 'obin

/. <ijaya (tergugat ), 0tefanus 0utikno (tergugat ), *ulyono @anuwijaya

(tergugat +), dan 4@ /rha 4uja /badi sebagai @urut @ergugat. 4ada awalnya,

transaksi perdagangan impor sapi terjadi antara /llegro 4ty. dengan 4@ /rha 4uja

/badi, namun dalam perkembangannya 4erseroan ini tidak melanjutkan

hubungan dagang tersebut, dengan alasan kesulitan memasarkan komoditas

daging sapi. #ntuk selanjutnya, hubungan dagang diteruskan oleh 4@ *ultan

4erushadi *itra, dengan menggunakan fasilitas 4@ /rha 4uja /badi yang

disetujui oleh /llegro 4ty. &td.

4ada mulanya, transaksi antara 4enggugat dengan @ergugat adalah

lancar, namun dalam perkembangannya terjadi penundaan pembayaran sampai

sebesar "82.222 $ollar /ustralia, sehingga 4enggugat mengalami kerugian.

ugatan pembayaran disertai bunga disampaikan kepada 'obin /. <ijaya,

0tefanus 0utikno, dan *ulyono @anuwijaya, karena merupakan pendiri 4@ *ultan

4erushadi *itra, yang dianggap bertanggung jawab terhadap perseroan. $alam

hal ini, 'obin /. <ijaya berkedudukan sebagai $irektur. 0tefanus 0utikno selain

"""

Page 112: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 112/204

 berkedudukan sebagai pendiri perseroan, juga merupakan pihak yang aktif 

memasarkan komoditas daging sapi. 0edangkan *ulyono @anuwijaya selain

merupakan pendiri perusahaan, juga memberikan modal terhadap usaha dagang

tersebut.

$alam kenyataannya, sampai saat gugatan ini didaftarkan di 4engadilan

 Negeri 3akarta 4usat, 4@ *ultan 4erushadi *itra belum mendapat pengesahan

sebagai Badan ;ukum dari *enteri Kehakiman '. $alam hal ini, 4engadilan

memutuskan, bahwa yang bertangung jawab atas perbuatan yang

mengatasnamakan 4@ *ultan 4erushadi *itra adalah para pendiri dan pemegang

sahamnya. Eleh karenanya, mereka bertanggung jawab secara tanggung renteng

untuk membayar hutang atas perbuatan hukum 4@ *ultan 4erushadi *itra.

=. *=K/N0*= */N/3=*=N 4='#0/;//N 3EN@ +=N@#'=

*ekanisme manajemen dalam perusahaan joint enture 4@ 0oal

Batamindo ndustrial ases, yang berkedudukan di Batam, berdasarkan

Keputusan *enteri ;ukum dan perundang!undangan ' Nomor %!"1"-

;@.2".2".@;1222 adalah berikut:

". *odal

*asalah besarnya modal yang disetor dalam perusahaan adalah

 penting, karena hal ini mencerminkan posisi para pemegang saham.

*odal dasar perseroan paling sedikit sebesar 'p 12.222.222,! (4asal 1

ayat (") ##4@). 4ada saat pendirian perseroan, paling sedikit 19 dari

modal dasar harus telah ditempatkan, dan setiap penempatan modal

harus telah disetor paling sedikit 29 dari nilai nominal setiap saham

yang dikeluarkan (4asal 1 ayat (") dan (1) ##4@). 0eluruh saham yang

telah dikeluarkan harus disetor penuh pada saat pengesahan perseroan

dengan bukti penyetoran yang sah (4asal 1 ##4@). $alam /$!4@ ini

dinyatakan, bahwa besarnya modal dasar perseroan adalah 'p

"2.62.222.222,!, yang terdiri dari 'p 8..222.222,! berasal dari

0ingapore Eygen /ir &iHuid 4te. &td. dan 'p -.1.222.222,! berasal

dari 4@ Batamindo nestment %orporation. 0eluruh ("229) dari nilai

""1

Page 113: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 113/204

nominal setiap saham telah disetor penuh dengan uang tunai oleh

masing!masing pendiri kepada 4erseroan pada saat penandatanganan

akta pendirian perseroan.

1. 0ahamA

4asal 5 ##4@ menyatakan bahwa dalam /nggaran $asar 

diperbolehkan menetapkan lebih dari satu klasifikasi saham, yaitu:

a. 0aham dengan hak suara khusus, bersyarat, terbatas, atau tanpa hak 

suaraA

 b. 0aham yang setelah jangka waktu tertentu dapat ditarik kembali

atau dapat ditukar dengan klasifikasi saham yang lainA

c. 0aham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk 

menerima pembagian deiden secara kumulatif atau non kumulatifA

dan atau

d. 0aham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk 

menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas

 pembagian deiden dan sisa kekayaan perseroan dalam likuidasi.

*enurut 4asal , 8, 6, dan /$!4@ tersebut, maka perseroan ini

hanya terdiri dari saham biasa, dan tidak terdapat saham istimewanya.

-. $ireksiA

Berdasarkan 4asal 6- ##4@ ditetapkan bahwa perseroan boleh

mengangkat lebih dari satu orang $ireksi. 4enetapan siapakah yang

menjadi $ireksi diatur lebih lanjut di dalam /$, biasanya penetapan

anggota $ireksi didasarkan pada besarnya saham yang disetorkan oleh

 para pendiri. #mpamanya dalam /$!4@ ini, perseroan menetapkan

$ireksi yang terdiri dari orang anggota: satu orang 4residen $irektur,

satu orang <akil $irektur, dan - orang $irektur, dengan ketentuan bahwa

4residen $irektur dan dua orang $irektur harus diangkat dari calon!calon

yang diajukan pemegang saham asing, sedangkan <akil $irektur dan

seorang $irektur lainnya diangkat dari calon!calon yang diajukan

""-

Page 114: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 114/204

 pemegang saham ndonesia (4asal "2 /$!4@). $ireksi bertanggung jawab

 penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan 4erseroan dalam

mencapai maksud dan tujuannya (4asal "" /$!4@).

5. 'apat $ireksiA

Ketentuan mengenai 'apat $ireksi tidak diatur dalam ##4@.

*enurut /$!4@ ini, 'apat $ireksi dapat diadakan setiap waktu bilamana

dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota $ireksi atau atas

 permintaan tertulis dari Komisaris atau atas permintaan tertulis dari

seraong pemegang saham atau lebih yang bersama!sama mewakili "G"2

(satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah

dikeluarkan dengan hak suara yang sah (4asal "1 ayat (")).

. Komisaris

##4@ menetapkan bahwa jenis perseroan yang bidang usahanya

mengerahkan dana masyarakat perseroan yang menerbtkan surat

 pengakuan utang, atau 4erseroan @erbuka wajib mempunyai paling sedikit

1 orang Komisaris (4asal 5 ##4@). $alam /$!4@ ini, Komisaris terdiri

dari - orang anggota dengan susunan " orang 4residen Komisaris dan "

komisaris harus diangkat dari calon yang diajukan oleh pemegang saham

 pihak asing, sedangkan <akil 4residen Komisaris dari pihak ndonesia

(pasal "-).

. 'apat KomisarisA

'apat Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang

 perlu oleh seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan

tertulis seorang atau lebih anggota $ireksi atau atas permintaan dari satu

 pemegang saham atau lebih yang bersama!sama mewakili "G"2 bagian

seluruh jumlah saham yang dikeluarkan dengan hak suara yang sah (4asal

").

8. '#40A

'#40 menurut ##4@ terdiri dari '#40 @ahunan dari '#40

lainnya. *enurutnya /$!4@ ini, '#40 dalam perseroan adalah '#40

""5

Page 115: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 115/204

tahunan dan '#40 lainnya disebut dengan '#40 luar biasa, yaitu '#40

yang diadakan sewaktu!waktu berdasarkan kebutuhan.

6. Korum, ;ak 0uara, dan Keputusan '#40A

*enurut 4asal 8- ##4@, '#40 dapat dilangsungkan apabila

dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari R bagian jumlah

seluruh saham dengan hak suara yang sah. '#40 kedua sah dan berhak 

mengambil keputusan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang

mewakili paling sedikit "G- bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak 

suara yang sah. $alam hal korum '#40 kedua tidak tercapai, atas

 pemohonan perseroan korum ditetapkan oleh Ketua 4engadilan Negeri.

0edangkan dalam /$!4@ ini ditentukan, bahwa '#40 dapat

dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili

seluruh jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan 4erseroan dengan

hak suara yang sah. 'apat kedua adalah sah dan berhak mengambil

keputusan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili sedikitnya

89 dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan dengan hak suara yang

sah. $alam hal korum rapat kedua tidak tercapai, maka atas pemohonan

4erseroan, korum ditetapkan oleh Kedua 4engadilan Negeri yang

wilayahnya meliputi tempat kedudukan perseroan.

. 4enggunaan &abaA

##4@ tidak mengatur mengenai penggunaan lama perseroan.

 Namun /$!4@ ini menentukan, bahwa laba bersih perseroan dalam setiap

tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang

telah disahkan oleh '#40 tahunan, dibagi menurut cara penggunaannya

yang ditentukan oleh rapat tersebut. $alam hal '#40 tahunan tidak 

menentukan penggunaannya, laba bersih setelah dikurangi dengan

cadangan yang diwajibkan oleh #ndang!undang dan /nggaran $asar 

4erseroan dibagi sebagai deiden (4asal 1- /$).

"2. 4enggunaan $ana %adanganA

4enggunaan dana cadangan tidak diatur dalam ##4@, namun /$!

4@ ini menentukan, bahwa bagian dari laba yang disediakan untuk dana

""

Page 116: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 116/204

cadangan ditentukan oleh '#40 dengan mengindahkan perundang!

undangan yang berlaku. $ana cadangan sampai dengan jumlah 129 dari

modal yang ditempatkan, hanya digunakan untuk menutup kerugian yang

diderita oleh perseroan.

"". 4erubahan /nggaran $asarA

4asal 8 ##4@ menetapkan, bahwa keputusan '#40 untuk 

mengubah /nggaran $asar sah apabila dihadiri oleh pemegang saham

yang mewakili paling sedikit 1G- bagian dari jumlah seluruh saham dengan

hak suara yang sah dan disetujui paling sedikit 1G- bagian dari jumlah

suara tersebut. $alam /$!4@ ditentukan, bahwa pengubahan /$

ditetapkan oleh '#40 yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili

sedikitnya O dari seluruh saham yang telah dikeluarkan yang mempunyai

hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh sedikitnya O dari jumlah

suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat. 4engubahan /$ tersebut

harus dibuat dengan /kta Notaris dan dalam bahasa ndonesia. Ketentuan

mengenai perubahan /$ dalam 4@ ini lebih bersifat membatasi daripada

ketentuan dalam ##4@.

"1. 4enggabungan, 4eleburan, dan 4engambil!alihanA

##4@ menetapkan mengenai 4enggabungan, 4eleburan, dan

4engambil!alihan dalam 4asal!pasal "21 sampai dengan "2, sedangkan

/$!4@ ini tidak menentukan apapun mengenai hal ini.

"-. 4embubaran dan &ikuidasiA

Ketentuan mengenai pembubaran dalam ##4@ ditetapkan

 berdasarkan 4asal 85 yang pada dasarnya menyatakan, bahwa keputusan

'#40 diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Namun dalam hal

tidak tercapai kata mufakat, maka pembubaran perseroan diambil

 berdasarkan keputusan '#40 yang dihadiri oleh pemegang saham yang

mewakili paling sedikit O bagian dari seluruh saham dengan hak suara

yang sah dan disetujui paling sedikit O bagian dari jumlah suara tersebut.

Ketentuan mengenai korum dalam pembubaran 4@ berdasarkan /$ ini

adalah sama dengan ##4@.

""

Page 117: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 117/204

0edangkan ketentuan mengenai likuidasi, ##4@ menetapkan,

 bahwa pembubaran perseroan diikuti dengan likuidasi dari likuidator 

(4asal "" ##4@). /$!4@ ini menetapkan, bahwa apabila perseroan

dibubarkan, baik karena berakhirnya jangka waktu berdirinya atau

dibubarkan berdasarkan '#40 atau karena dinyatakan bubar berdasarkan

 penetapan 4engadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator (4asal

18 ayat (1) ##4@).

3. 0anto . './. Kreling cs, G30G"61

Berikut ini adalah suatu sengketa diantara $ireksi 4@. 3oint +enture.

4erkara ini bermula dari gugatan 3. 0antoA $irektur 4@. % 4aints ndonesia,

terhadap './. Kreling selaku 4residen $irektur 4@. % 4aints ndonesia dan

kelima $irektur lainnya di 4engadilan Negeri 3akarta 0elatan. 4enggugat terpilih

sebagai salah seorang $irektur pada '#40 1 *aret "62. pembagian kerja (job

description) antara para $ireksi, menugaskan 4enggugat sebagai $irektur yang

tercantum dalam /nggaran $asar 4erusahaan:

". *enentukan kebijaksanaan dalam bidang personalia, khususnya dan

terutama dalam hal pemilihan calon!calon tenaga kerja bangsa asing

yang menduduki jabatan!jabatan kunciA

1. 4enyusunan > $o! description? masing!masing jabatan dalam organisasi

 perusahaanA

-. 4enyusunan /nggaran perusahaan yang menyangkut tenaga kerja

 bangsa asing.

@ugas!tugas tersebut, menurut 4enggugat, tidak diperkenan dilakukannya

oleh para @ergugat. ;al mana akan merugikan perusahaan. Eleh karenanya

4enggugat minta 4engadilan untuk mengabulkan gugatan 4enggugat yang antara

lain menghukum para @ergugat untuk mengikut sertakan 4enggugat dalam hal!hal

sebagai berikut:

""8

Page 118: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 118/204

(a)*enentukan kebijaksanaan dalam bidang personalia khususnya dan

terutama dalam hal pemilihan calon!calon tenaga bangsa asing yang

menduduki jabatan!jabatan kunciA

(b)4enyusunan > $o! description? dari masing!masing dan setiap jabatan

dalam organisas perusahaanA

""6

Page 119: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 119/204

VIII. PENANAMAN MODAL ASING DAN TRANS8ER 

TEKNOLOGI PENEGAKAN HAK ATAS KEKA;AAN

INTELEKTUAL 9HAKI:

0alah satu tujuan inestor asing datang ke suatu negara adalah

mendapatkan keuntungan dengan menjual teknologi. Eleh karena itu, negara!

negara maju berkepentingan sekali agar negara!negara berkembang memiliki

;/K yang komprehensif dan penegakannya yang konsekuen. $engan adanya

## 4aten, *erek, ## %ircuit @erpadu, dan ## $esgn ndustri, maka inestor 

asing berharap teknologi mereka akan dilindungi dari penjiplakan atau pengambil!

alihan tanpa ijin. 0ebaliknya, negara!negara berkembang yang pada umumnya

adalah negara agraris berkeinginan besar menjadi negara industri, dan ini hanya

dapat tercapai bila terjadi: alih teknologi dari negara!negara maju kepadanya.

0alah satu instrumen untuk mendapatkan alih teknologi ini adalah pendirian

 perusahaan joint enture.

Ma!a%ah @ Ma!a%ah Da%am HAKI

$ari sudut ;ak *ilik ntelektual, masalah!masalah kunci adalah sebagai berikut:

". /pakah para pihak tetap sebagai pemilik dari pengetahuan (know!how)

atau penemuan!penemuan yang sudah ada, dengan memberikan lisensi

kepada pihak lainnya dalam hubungan dengan produksi dari perusahaan

 joint entureM &isensi itu artinya mendapat ijin untuk membuat, menjual,

dan mendistribusikan barang yang dibuat berdasarkan know!how atau

 penemuan pemiliknya.

1. /pakah pengetahuan (know!how) atau penemuan!penemuan yang berasal

dari program research dalam joint enture menjadi milik bersama, atau

tetap sebagai pemilik dari pihak tertentu yang melaksanakan penelitianM

-. Bagaimana hasil penemuan tersebut dilindungi dan bagaimana ;ak /tas

*ilik ntelektual (;/K) tersebut, seperti paten dapat diakui atau lahirM

""

Page 120: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 120/204

5. /pakah kewajiban!kewajiban para pihak untuk memelihara dan

mempertahankan ;/K, atau melindungi pengetahuan, yang lahir dari

kerja sama joint enture tersebutM

. /pakah para pihak bebasM Berkenaan dengan kepemilikan, menggunakan

hasil penelitian, atau hasil penelitian tersebut diusahakan bersama.

. /dakah pembatasan!pembatasan untuk mengusahakan penemuan!

 penemuan tersebut oleh para pihakM

<alaupun masalah alih teknologi ini dicantumkan dalam perjanjian joint

enture, akan tetapi akan diikuti oleh perjanjian tersendiri antara perusahaan asing

yang menjadi induk perusahaan joint enture dengan perusahaan joint enture itu

sendiri. 4erjanjian bantuan teknik dibuat berkenaan dengan adanya alih teknologi

untuk membuat sesuatu barang oleh pihak lain. &isensi untuk membuat suatu

 barang bisa terjadi karena adanya perjanjian  $oint venture, di mana perusahaan

 $oint venture harus memproduksi barang yang sama kwalitasnya dengan barang

yang diproduksi oleh induk perusahaanya. /lasan kedua adanya perjanjian lisensi,

untuk menjaga pasar di suatu negara, sementara negara itu masih melarang impor 

 barang tersebut.  Principal  tidak ingin kehilangan pasar, sehingga ia mengijinkan

 perusahaan setempat untuk memproduksi barang tersebut melalui perjanjian

lisensi yang disertai bantuan teknik.

4erjanjian alih teknologi ini merupakan perjanjian yang tidak dapat

terpisahkan dari perjanjian joint enture itu sendiri. 4erjanjian alih teknologi atau

 biasa disebut dengan technology licencing agreement  terdiri dari berbagai pasal,

sebagai berikut:

". nformasi mengenai teknis dan pasokanA

nformasi ini menggambarkan teknis dan istilah yang luas serta

 pengetahuan dan keahlian yang tersedia, misalnya cara melakukan

transfer, ketentuan mengenai kerahasiaan, sifat!sifat dari informasi yang

?dikecualikan?, sifat!sifat dokumentasi, jumlah dan bentuk dari barang

yang ditiru, serta bahasan yang digunakan.

1. =ksklusiitasA

"12

Page 121: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 121/204

$alam hal ini perlu diketahui apakah negara pemegang lisensi diberikan

hak eksklusif atau non!eksklusif yang meliputi wilayah tertentu.

-. 4eningkatan dan 4engembanganA

5. ;ak untuk *enggunakanA

. Dee atau 'oyaltiA

. 3aminanA

8. @echnical assitanceA

6. 4atenA

. KerahasiaanA

"2. 4embayaranA

"". 4ernyataan!pernyataan dan catatanA

"1. @anda $iawalinya 4erjanjian (commencement date)

"-. 4engakhiran perjanjianA

"5. @untutan @anggung 3awab 4rodukA

". 0eerabilityA

". Ketentuan!ketentuan standar lainnya, seperti pilihan hukum, arbitrase, no

assignment, dan entire agreement.

Karakter"!t"k Per&an&"an Tehn"a% A!!"!tane 9Per&an&"an Bantuan Tekn"k:

ada%ah !ea#a" er"kut

4ertama, pemilik informasi teknis memberikan hak kepada penerima

lisensi untuk memproduksi barang yang dimaksud dengan memberikan lisensi

 paten atas barang tersebut.

Kedua, &icensor (pemilik informasi teknis) akan memberikan kepada

 penerima lisensi sejumlah informasi teknis yang tertulis untuk dipergunakan oleh

 penerima lisensi dalam membuat danGatau merakit produk atau barang yang

dimaksud. nformasi teknis tersebut biasanya dituangkan dalam suatu daftar yang

tidak terpisahkan dari perjanjian bantuan teknik.

Ketiga, begitu juga selama perjanjian berlangsung bilamana diperlukan

oleh penerima lisensi, pemberi lisensi akan melengkapi penerima lisensi dengan

nasehat!nasehat dan informasi tambahan.

"1"

Page 122: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 122/204

Keempat, pemberi lisensi akan melatih personalia penerima lisensi, baik 

dengan cara personalia lisensi mengunjungi pabrik  Licensor  atau para ahli dari

 Licensor   melatih personalia  Licensee  ditempat  Licensee  berada, sehingga

 personalia  Licensee  mampu memproduksi dan atau merakit produk yang

dimaksud.

Kelima,  Licensor  mengawasi atau melakukan pengujian test atas produk 

yang dibuat oleh Licensee untuk menjaga mutu dari barang tersebut. 0egala biaya

yang dikeluarkan untuk pelatihan tersebut baik di dalam negeri maupun di luar 

negeri menjadi beban penerima lisensi.

Keenam, bila terjadi perbaikan dari produksi yang ditemukan oleh

 penerima lisensi, perbaikan tersebut boleh dipergunakan oleh &icensor. /da dua

kemungkinan, perbaikan tersebut menjadi paten dari  Licensee atau menjadi milik 

 bersama.

Ketujuh, untuk bantuan teknik tersebut penerima lisensi akan membayar 

kapada &icensor apa yang disebut Technical ssistance +ee.

Kedelapan, biasanya produk tersebut memakai merek dagang yang sama

dengan barang yang diproduksi oleh pemberi lisensi.

/khirnya semua informasi teknik tersebut bersifat rahasia, artinya tidak 

 boleh diberikan kepada pihak lain.

K%au!u%a(k%au!u%a <an# !'e!"+"k da%am 'er&an&"an tehn"a% a!!"!tane

a. Technical ssistance

!. Licenses

c. *emuneration

d. 8aintenance of &uality

e. Trademar) 

 f. Beneral Provisions

a. Technical ssistance

Technical nformation and dvice2

9.AC %uring the term of this greement, Licensor shall furnish Licensee witha set of written technical information for use !y Licensee in the manufacture

andor assem!ly of the Products to the extent freely disposa!le !y Licensor 

without any o!ligation to any third party, necessary for the Production of the

"11

Page 123: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 123/204

 Products !y Licensee. -uch information 3hereinafter called “Technical 

 nformation”" shall !e as set forth in Exhi!it 6 attached hereto and made a

 part of this greement.

9.AC6 +rom time to time during the term of this greement, whenever the new Product is selected pursuant to rticle C.A9. hereof, Licensor will furnish

 Licensee with the technical information therefore, to the extent provided for in rticle 9.AC hereof and re&uired in addition to what has !een previously

 supplied. -uch technical information shall also !e the Technical nformation.

9.AC # +rom time to time during the term of this greement, whenever 

necessary in the reasona!le $udgement of Licensse, Licensor will furnish Licensee with advice and information which is incidental or supplemental to

the Technical nformation furnished pursuant to rticles 9.AC and 9.AC6hereof and which may !e properly disclosed !y Licensor.

9.AC% ll Technical nformation furnished hereunder shall !e in the Englishlanguage and the measurements and specifications used therein shall !e in the

metris system.

9.A9 Technical -ervice2

9.A9 +rom time to time during the term of this greement, at the reasona!lere&uest of Licensee in writing, Licensor may permit officers andor employees

of Licensee to visit Licensor5s facilities at which it manufactures or assem!les

the Products, for such periods of time as mutually agreed, to train such personnel of Licensee in the process of manufacturing and assem!ling the

 Products.

9.A96 +rom time to time during the term of this greement, at the reasona!le

re&uest of Licensee in writing, Licensor may send one or more of its engineer andor technicians to Licensee5s facilities at which it manufactures andor 

assem!les the Products, for such periods of time as mutually agreed, to

 provide advisory and instructive technical service to Licensee regarding themanufacture andor assem!ly of the Products hereunder.

9.A9# %etails of the term and conditions applica!le to the technical services

to !e provided to Licensee as set forth in rticles 9.A9 and 9.A96 that are to

!e rendered !y Licensor5s engineers or technicians visiting Licensee5s factoryas herein provided shall !e confirmed in writing !etween !oth parties hereto

to the extent pratica!le prior to any such visit.

9.A9% +rom time to time during the term of this greement, at the reasona!le

re&uest of Licensee, Licensor may inspect or test samples of the Products produced !y Licensee or the #omponents o!tained !y Licensee pursuant to

the provisions of rticle ?.A9 hereof, and Licensor may inform Licensee of the

results of such inspection or the test with any pertinent comments, if any, that 

"1-

Page 124: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 124/204

 Licensor free of charge and at the sale expense of Licensee, Licensee shall 

also reim!urse Licensor, in 3...." for the expenses of inspection or test of such

 samples, the customs clearance charges, transportation expenses and all other sundry expenses involved after receipt !y Licensee of Licensor5s invoice

therefore.

9.A: MNO costs and expenses for the technical information, advice and  services to !e provided to Licensee as set forth in rticles 9.AC and 9.A9

hereof 3hereinafter called “Technical -ervices”", including those for technical 

information, advice, technical service, accommodation, transportation to and  form 3..." !y air coach meals and allowances in respect of Licensor5s

engineers andor technicians and Licensee5s officers andor employees as thecase may !e, shall !e paid, or if paid !y Licensor, shall !e reim!ursed, !y

 Licensee to Licensor in 3<" !y means of telegraphic transfer within MNO after  Licensor5s presentation to Licensee of !ills or invoices any such costs or expenses.

Klausula!klausula di atas memperlihatkan karakteristik technical 

assistance agreement , antara lain dalam pasal 1 mengenai bantuan teknik 

disebutkan bahwa licensor akan memberikan sejumlah informasi tehnis yang

tertulis yang dapat dipakai oleh  Licensee  untuk memproduksi dan atau merakit

 produk dimaksud.  0elanjutnya  Licensor  juga memberikan kepada  Licensee

informasi teknis berkenaan dengan adanya produk baru. $alam pasal 1 juga dapat

dilihat bahwa  Licensor   akan mengijinkan bahwa pejabat dan atau karyawan

 Licensee  mengunjungi tempat  Licensor   dalam rangka pelatihan. Kemungkinan

lainnya para ahli dari pabrik  Licensor   akan mengunjungi pabrik  Licensee untuk 

melatih pekerja!pekerja Licensee dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk 

membuat, memproduksi atau merakit barang yang dimaksud. $alam pasal

tersebut juga dapat kita baca bahwa  Licensor   dapat memeriksa atau mengujicontoh produksi dari Licensee.

/yat berikutnya menunjukkan biaya dan pengeluaran lainnya untuk 

keperluan pemberian informasi teknis dan pelatihan tersebut menjadi beban dari

 penerima lisensi atau Licensee.

!. Licenses

:.AC %uring the term of this greement, Licensor here!y grants to Licensee

a MNO license, with MNO, to use the Technical nformation and advice and 

"15

Page 125: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 125/204

information related thereto and the Technical -ervices and such other 

technical assistance as may !e furnished !y Licensor hereunder 3all of which

are hereunder collectively called “Technical ssistance”" in order tomanufacture andor assem!le the Products in P.*. #hina for sale, use, lease

or other disposition of the same in P.*. #hina.

:.AC6 T the extent any patent owned !y Licensor is em!odied within theTechnical ssistance and is applica!le to manufacturing or selling the

 Products. Licensor agrees and here!y grants to Licensee during the term

hereof, a MNO license under such patent, with no right to su!license, to theextent necessary to exercise the license granted under rticle :.AC.

:.AC# 'otwithstanding rticles :.AC and :.AC6, Licensee shall grant a su!7

license of the license granted to it under rticles :.AC and :.AC6 to MNO3hereinafter called “-u!7Licensee”", as long as the -u!7License remains a-u!sidiary of the Licensee and provided that the Licensee o!tains at its ris) 

and responsi!ility any permits and licenses necessary for such su!7licenseincluding, !ut not limited to, those !y the governments of MNO, that the

 Licensee shall have -u!7Licensee o!serve and comply with the terms and 

conditions hereof, and that Licensee shall !e responsi!le for the performanceof the -u!7Licensee. n the event there is a ma$or change in the management 

or ownership of the -u!7Licensee, the Licensee shall inform the Licensor thereof without delay.

:.AC% n the event the Licensee or the -u!7Licensee invents, creates or  perceives any improvement, enhancement, addition or other modification on

the Products andor Technical ssistance during the term of this greement,

the Licensee and the -u!7Licensee here!y grants to Licensor and its-u!sidiaries a MNO license, with no right to su!license, to use such

improvement, enhancement and modification in order tomanufactureassem!le the tem for sale, use, lease or other disposition of the

 same.

:.ACE n the event any improvement, enhancement, addition or other 

modification on the Products andor Technical ssistance is invented, created or perceived $ointly !y 3i" the Licensor and 3ii" the Licensee andor -u!7

 Licensee during the term of this greement, such improvement, enhancement,

addition or other modification shall !e $ointly owned !y the Licensor 3or its parent company, " and the Licensee. The application for protection

and its costs for such $ointly owned improvement, enhancement, addition or other modification 3“/oint Property”" shall !e dsscussed separately !y the

 parties. Each party and its ffiliates may use such /oint Property for any

 purpose.

0elanjutnya pasal - mengenai lisensi dikatakan bahwa  Licensor 

memberikan hak kepada  Licensee  untuk menggunakan paten dalam rangka

"1

Page 126: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 126/204

membuat atau merakit barang tersebut. $alam hal penerima paten menemukan

 perbaikan, penambahan atau modifikasi lainnya dari barang tersebut  Licensee

akan memberikan kepada  Licensor   dan anak perusahaannya hak untuk 

menggunakan perbaikan, tambahan atau modifikasi tersebut dalam membuat atau

merakit barang yang dimaksud. 4erbaikan, tambahan atau modifikasi tersebut

menjadi milik bersama Licensor  dan Licensee. 

c. *emuneration

J.A: Licensee agrees to provide Licensor with written reports, in such a form as may !e reasona!ly indicated an re&uested !y Licensor, within 3N"

after the end of each #alculation Period !eginning with #alculationg  Period commencing on the Effective %ate, setting forth the num!er of 

 Products to !e calculated !ased on the #omponents )it of the Products

 shipped from Licensor during the immediately precending #alculationg  Period, and also showing computation of the technical assistance fee

 paya!le pursuant to the provisions of this rticle and compensation of thetax descri!ed in rticle J.AJ hereof. The report following expiration or 

termination of this greement shall include all of the Products shipped from

 Licensor prior to the expiration or termination hereof and not previouslyreported to Licensor.

1ithin 3N" after the end of each #alculating Period, Licensor shall pay to Licensor the technical assistance fee for the Products included in such

report in nited -tates %ollars, !y telegraphic transfer to Licensor5saccount at such !an) as shall !e designated !y Licensor. The conversion to

nited -tates %ollars from #hinese (uan shall !e made !ased on the TT6rate &uoted !y the #iti!an) in #alifornia, .-.. on the date of reiative

 payment.

J.A? Licensee agrees to )eep records showing the total num!er of the

 Products calculated !ased on the #omponents )it of the Products shipped  from Licensor, and showing other related information in sufficient detail to

ena!le the technical assistance fee paya!le hereunder !y License to !edetermined. License further agrees, if Licensor so re&uests, to permit its!oo) and records to !e examinated !y Licensor from time to time during the

term hereof and for one 3C" year after termination or expiration hereof and to ta)e extracts there from, to verify the technical assistance fee due and 

 paya!le hereunder. -uch examination representative3s" or agent3s"

appointed !y Licensor.

J.AJ The technical assistance fee paya!le to Licensor !y Licensee hereunder 

is net of the withholding tax or the tax at the source, and, if there is any such

tax, the amount of the technical assistance fee is ad$usted to compensate for 

"1

Page 127: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 127/204

 such tax. Licensee shall promptly after payment of such tax furnish Licensor 

with a copy, or the pertinent receipt of such tax issued !y the tax agency or 

 proof of payment thereof.

J.AI f, as the expiration of termination of this greement, there are any2 3C" Products then completed !y Licensee !ut not yet sold or otherwise disposed 

of2 or 39" Products then in the process or manufacture or assem!ly> thetechnical assistance fee shall !e paid thereon, as set forth a!ove, !y

 Licensee to Licensor !y telegraphic transfer for all of such products within.

3N" after such expiration or termination hereof. Licensee agrees to provide

 Licensor with written reports in respect of any Products provided for in thisarticle J.AI in li)e form and manner set forth in article J.A: hereof, within

3N" after the expiration or termination hereof, setting forth the num!er of each such Product then completed or then in process as or the date of expiration or termination hereof.

4asal tentang remuneration menerangkan antara lain bahwa  Licensee  akan

membayar kepada  Licensor technical assistance fee  sebagai imbalan untuk 

 bantuan teknik tersebut.

d.  8aintenace of Quality

I.AC Licensee agrees that in order for Licensor to properly provide the

Technical ssistance to Licensee pursuant to this greement, Licensee shall 

 strictly comply, in the Production of the Products hereunder, with all  specifications and &uality standarts of the Products. Licensee agrees to

 su!mit to Licensor, as Licensor reasona!ly re&uests, Licensee5s &ualitycontrol and inspection data in such form as may !e reasona!ly esta!lished 

!y Licensor for its inspection.

 Licensor shall )eep, during and for one 3C" year after the term of this

 greement, copies of such &uality control and inspection data so furnished to Licensor. Licensee agrees, upon reasona!le re&uest of Licensor, to send to

 Licensee samples of Products or the #omponents o!tained !y Licensee or its

-u!7Licensee in reasona!le &uantities. Licensor may give Licensee, as promptly as possi!le, such Technical ssistance and such pertinent advice

andor instructions in written form in English with respect to the Productsandor #omponents, as shall !e necessary in the reasona!le opinion of 

 Licensor after inspecting andor testing such sample andor after reviewing 

the reports of &uality control, inspection andor manufacturing data.

I.AC6 f, at any time during the term of this greement, Licensee and 

 Licensor deem it necessary, Licensor may send to Licensee, Licensor5s

"18

Page 128: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 128/204

engineer3s" andor technician3s" for the purpose of chec)ing andor 

inspecting the &uality andor performance of the products andor 

#omponents manafactured or assem!led !y, andor the performance of the Production E&uipment andor the &uality of the #omponents purchased !y,

 Licensee or the -u!7Licensee, and in any such event, the provisions of  rticle 9.A: hereof shall !e applica!le to such sending of Licensor5s

engineer3s" andor technician3s".

I.AC# Licensee further agrees to promptly furnish Licensor with information

in connection with complaints or claims, if any, from users with respect tothe Products the nature of such complaints or claims in written or oral form.

 Licensor may give Licensee appropiate advice in connection with suchcomplaints and clalims after chec)ing the information furnished !y

 Licensee. The preceding provision shall not !e interpreted to o!lige Licensor to !e responsi!le for any such complaints or claims andor  Licensor5s advice.

I.AC% Licensee here!y agrees to inform Licensor forthwith in writting of 

any current of future standarts, legal or otherwise, applica!le to the

 Products, if any, in 3N". Licensor agrees to provide Licensee with suchinformation and assistance as may !e reasona!ly re&uired !y Licensee in

o!taining any approvals, ratings or listing for the Products.

I.A9 8anufacture and assem!ly of the Products and the sale or either 

disposition thereof !y Licensee5s customers of the Products including,without limitation, responsi!ility for Products lia!ility, o!taining approval 

 for the Products pursuant to any standart, legal or otherwise, applica!le to

the Products, shall !e at Licensee5s sole cost and expense and at Licensee5s sole ris) and responsi!ility, and Licensor shall not !e responsi!le therefore

to Licensee, the -u!7Licensee or any third party. Licensee shall indemnify Licensor for the hold Licensor harmless from any loses, lia!ilities, damages,

claims, actions, suits, proceedings, costs and expenses 3including fees and 

expenses of counsel" arising out of or in connection with the use !y Licenseehereunder and the manufacture or assem!ly and sale or other disposition of 

the Products or #omponents hereunder, including, without limitation, claims for product lia!ility 3excepting those claims relating to defects in design of 

the Products" and o!taining approval for the Products pursuant to any

 standarts, legal or otherwise applica!le to the Products or for infringement  for any patents trademar)s or other proprietary rights or any third party.

I.A: The sole o!ligation of Licensor with respect to the Technical 

 ssistance, advice or service to !e provided to Licensee under this

 greement shall !e to furnish the sama to Licensee as provided for in this greement. Licensor shall have no responsi!ility for the a!ility of Licensee

or the -u!7Licensee to use such Technical ssistance. Technical 

"16

Page 129: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 129/204

information, advice or service or for the Products manufactured or 

assem!led !y Licensee or the -u!7Licensee thereunder.

Kemudian dalam pasal mengenai maintenace of &uality, dikatakan

&icensee akan secara ketat mentaati proses produksi, semua spesifikasi dan

standart kwalitas dari &icensor. #ntuk itu  Licensee akan meminta Licensor  untuk 

melakukan pemeriksaan kwalitas dan pengawasan data.

e. Trademar) 

G.AC Licensee shall affix Licensee5s !rand name andor its trade namedesignoted !y Licensee on the Products. Licensee shall not use any

trademar), model num!er or trade name used !y the Licensor or any mar) 

which shall !e, in the Licensor5s opinion, similar to or shall resem!le such Licensor5s trademar)s, model num!ers or trade name, on the Products or 

with respect to the sale, use, lease or other desposition thereof 3including relevant printing and advertising materials".

$alam klausula trademark, &icensee akan memakai merek dagangnya

sendiri dan tidak akan memakai merek dagang &icensor.

f. Beneral Provisions

@.AC -ecrecy and nauthori;ed se of Technical [email protected] Except as specifically set forth in rticle @.AC hereof or otherwise

approved !y Licensor in a separate writing, Licensee agrees to treat and )eep secret and confidential and not to disclose, except as herein provided 

 pursuant to rticle @.AC6 !elow, to any person, Licensor5s technical )now7

how which may !e disclosed !y Licensor5s engineers or technicians andor ac&uired !y Licensee5s officer or employees and agents, as well as all 

Technical nformation, advice and service furnished or disclosed !y Licensor to Licensee hereunder, except to the extent Licensee may !e

re&uired to disclose the same to o!tain any approvals for the Products as

 provided for in rticle I a!ove or as may otherwise !e re&uired !y law. Licensee further shall not use any Technical information, advice or service

 furnished hereunder for any purpose other than that of this greement and  shall not file or cause to !e filed application for any patent or similar right 

in any countries !ased on or with respect to the Technical information,

advice or service furnished hereunder.

@.AC6 n the event Licensee shall disclose any of the Technical information

to the -u!7Licensee, except as provided in rticle @.AC hereof, Licensee

"1

Page 130: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 130/204

 shall o!tain from the -u!7Licensee a confidential information agreement or 

arrangement as shall !e mutually satisfactory to Licensor and Licensee.

@.AC# Licensee shall ta)e all necessary actions to comply and to compel 

compliance with the provisions of rticle @.AC hereof and with the provisions of any confidential information agreement or arrangement 

entered into pursuant to the provisions of rticle @.AC6.

@.AC% The provisions of rticle @.AC hereof shall survive the expiration or 

termination of this greement, unless and until any Technical nformationand advice or service furnished in connection therewith, as reffered to in

 rticle @.AC a!ove, shall have !ecome part of the pu!lic domain or until two 39" years after the expiration or termination of this agreement.

/khirnya dalam pasal 6 mengenai ketentuan umum, penerima lisensi akan

menjaga kerahasiaan segala informasi teknis yang diberikan oleh &icensor 

terhadap siapapun juga. Karena di dalam perjanjian ini &icensee dapat

memberikan -u!7Licensee kepada pihak lain, maka ia dapat memberikan

informasi yang rahasia tersebut kepada -u!7Licensee berdasarkan perjanjian

yang memuaskan Licensor  dan Licensee.

"-2

Page 131: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 131/204

I. PENANAMAN MODAL ASING DAN PER)AN)IAN

DISTRIBUSI4erjanjian distribusi terjadi karena produsen, dalam hal ini 4erusahaan

4enanaman *odal /sing, tidak selalu menjual sendiri barang yang dibuatnya.

*embuat suatu jaringan distribusi untuk suatu wilayah yang sangat luas di dalam

dan luar negeri akan memakan biaya yang tidak sedikit, oleh karenanya produsen

mengangkat distributor atau agen!agen penjualan. /da perbedaan antara

keduanya, pertama, distributor menjual barang untuk dan atas nama dirinya

sendiri, sebaliknya agen menjual barang untuk dan atas nama prinsipalnya. Kedua,distributor menjual barang yang sudah menjadi miliknya, sementara agen menjual

 barang untuk dan atas nama prinsipalnya. Ketiga, distributor bertanggung jawab

atas barang!barang yang cacad kepada konsumen yang dirugikan akibat cacadtnya

 produk tersebutA dalam pada itu agen tidak bertanggung jawab terhadap cacadnya

 barang. @anggung jawab itu tetap ada pada prinsipalnya.

$alam perjanjian distribusi, distributor bertindak sebagai pembeli barang!

 barang dari prinsipalnya atau produsen, sehingga ia sebenarnya menjual barang!

 barang yang telah menjadi miliknya sendiri. 0ementara itu perjanjian keagenan

dapat disamakan dengan pemberian kuasa, yaitu suatu persetujuan dengan mana

satu pihak memberikan kekuasaan kepada pihak lain yang menerimanya, untuk 

atas namanya menyelenggarakan suatu urusan (pasal "81 K#;4erdata).

3. Karakter"!t"k Per&an&"an D"!tr"u!"

4erjanjian distribusi mempunyai karakteristik, yaitu:

a. /danya persetujuan untuk mendistribusikan barang produsen dalam suatu

wilayah tertentu yang bersifat tunggal (distributor tunggal!eksklusif),

atau bersama pihak lainnya mendistribusikan barang yang sama (non

eksklusif).

 b. $istributor membeli dan menjual barang untuk dan atas nama dirinya

sendiri.

c. $alam perjanjian distribusi selalu dicantumkan target penjualan tertentu

dalam jangka waktu tertentu.

1. K%au!u%a(k%au!u%a Khu!u! dan S'e!"+"k Da%am Per&an&"an D"!tr"u!"

"-"

Page 132: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 132/204

a. =ksklusif atau Non =ksklusif 

 b. &arangan =ksport, Keharusan membeli barang dari prinsipal dan larangan

untuk menjual barang yang kwalitasnya sama, dengan harga sama tetapi

dari merek yang berlainan

c. Kwalitas, Erganisasi 4enjualan, 0tok dan Kebijakan 4emasaran

d. &ayanan 4urna 3ual

e. 3aminan dan Barang yang cacad

f. ;arga, Engkos dan Biaya!biaya

g. &aporan

h. 4embelian *inimum

i. 4ublikasi dan klan

 j. ;ak *erek $agang

k. 3angka <aktu 4erjanjian

Berikut ini adalah beberapa klausula penting dalam suatu perjanjian distribusi,

dimana prinsipalnya di luar negeri dan distributornya di ndonesia.

a. =ksklusif atau Non =ksklusif 

 rticle CC" The %istri!utor shall !e a non7exclusive distri!utor of  

!earing the trademar), -3”the Products”" for the territory ndonesia.

The territory shall not include %uty +ree shops and areas.9" The distri!utor shall !uy and sell the Products on its own account and 

name.

$ari pasal " perjanjian tersebut di atas dapat dilihat bahwa pemberian hak 

untuk mendistribusikan barang dengan merek 0 tersebut hanya berlaku di

ndonesia dan tidak pula termasuk >daerah bebas bea? (duty free) serta bersifat non eksklusif. /rtinya, prinsipal dapat mengangkat distributor lain

dalam wilayah yang sama.

4asal " di atas juga dengan tegas mengatakan bahwa distributor membeli

dan mejual barang dengan dananya sendiri dan atas nama dirinya sendiri.

Konsekwensi dari ketentuan ini adalah, bila konsumen dirugikan akibat

 penjualan barang tersebut, prinsipalnya tidak bertanggung jawab.

"-1

Page 133: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 133/204

 b. &arangan eksport, Keharusan membeli barang dari prinsipal dan larangan

untuk menjual barang yang kwalitasnya sama, dengan harga sama tetapi

merek yang berlainan.

 rticle 9

C" The distri!utor shall not sell andor distri!ute the Products outside theTerritory and shall ta)e all necessary steps to avoid any re7exportation

of the Products, made directly or indirectly.9" The distri!utor shall !uy the Product exclusively at “-” or through an - 

 group su!sidiary as specified in writing !y - Ltd.

:" The distri!utor shall not, whether directly nor through an affiliated or related firm on company, manufacture or distri!ute another !rand 

 similar in &uality, price and standing to the Products without the writtenauthori;ation of -.

4asal 1 tersebut di atas menyatakan bahwa distributor tidak akan

menjual atau mendistribusikan barang tersebut di luar daerah yang telah

ditentukan atau mengekspor barang tersebut keluar negeri, baik secara

langsung maupun tidak langsung. ;al ini disebabkan prinsipal telah

mengadakan perjanjian dengan distributor lain untuk daerah yang dimaksud.

0elanjutnya pasal 1 tesebut di atas juga menyatakan bahwa distributor 

harus membeli barang merek 0 tersebut dari prinsipal atau anak 

 perusahaannya yang ditunjuk secara tertulis. ;al ini untuk mencegah

kemungkinan, bahwa distributor membeli barang dengan merek yang sama

itu dari pabrik lain ditempat lain tanpa ijin prinsipal atau menjual barang

selundupan, yang tentu merugikan prinsipal.

Kemudian pasal 1 ayat - melarang distributor baik secara langsung

maupun melalui perusahaan afiliasinya, membuat, atau mendistribusikan

 barang merek lain walaupun kwalitas dan harganya sama, tanpa ijin tertulis

dari prinsipalnya. Ketentuan ini adalah untuk mencegah persaingan atas

 barang yang sama tetapi dari merek yang berlainan, atau distributor 

diharuskan untuk mamfokuskan dirinya hanya menjual barang prinsipal

sendiri.

c. Kwalitas, Erganisasi 4enjualan, 0tok dan Kebijakan 4emasaran.

 rticle :

"--

Page 134: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 134/204

C" - shall supply the distri!utor with Products of a &uality appropriate to

the - standards and reputation.

9" The distri!utor shall maintain an ade&uate sales organi;ation and  sufficient stoc) of products to meet the re&uirement of the Territory.

:" The distri!utor shall offer, sell and distri!ute the Products in accordancewith the mar)eting policy as form time to time esta!lished !y - for the

 Products and the Territory and notified to the distri!utor.?" The distri!utor shall !e responsi!le that the points of sale and the

 presentation of the Products correspond to the image and representation

of -.

4ertama!tama, pasal - menyatakan bahwa prinsipal akan mengirimkan

 barang yang sesuai dengan standar kwalitas dan reputasi prinsipal.0elanjutnya distributor diharuskan untuk memiliki jaringan penjualan

yang cukup di wilayah yang dimaksud sebagaimana yang disyaratkan.

$istributor akan menawarkan, menjual dan mendistribusikan barang

tersebut sesuai dengan kebijaksanaan pemasaran yang ditetapkan oleh

 prinsipal dari waktu ke waktu. $istributor juga bertanggung jawab untuk 

menjual barang!barang tersebut dengan cara yang sesuai dengan image dari

 prinsipal.

d. &ayanan 4urna 3ual

 rticle ?

The distri!utor underta)e to maintain at its cost and effective after sales service at reasona!le price as well as an ade&uate stoc) original spare parts

to !e used for the repairs of the Products. The spare parts shall !e delivered !y - at list prices.

4asal 5 tersebut di atas menetapkan bahwa, distributor harus melakukan

 pelayanan purna jual dengan biaya yang wajar sebagaimana juga

menyediakan suku cadang yang cukup. 0uku cadang tersebut akan

dikirimkan oleh prinsipal disertai daftar harganya.

e. 3aminan dan Barang yang %acad

 rticle JC" The products shall !e guaranteed !y the distri!utor for one year after 

their sale to the consumer according to the nternational Buarantee of 

-.

"-5

Page 135: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 135/204

9" The distri!utor underta)es to any out all guarantee repairs of the

 Products free of charge irrespective of their origin.

:" The distri!utor is o!liged to analy;e and )eep records of all returns inorder to seure and prove the &uality level of the Products.

?" ll charge and cost in connection with the after sales and guarantee service shall !e !orne !y the distri!utor.

J" n re&uest from -, the distri!utor will return to - defective productsreplaced during one year. - may also inspect the defective products at 

the distri!utor5s premises at any time during normal !usiness hours.

4asal ayat (") dan (1) di atas menunjukkan lagi karakteristik dari

 perjanjian distributor, bahwa distributorlah yang bertanggung jawab atas

 barang tersebut.

4asal di atas juga menunjukkan bahwa distributor yang bertanggung

 jawab untuk memperbaiki, mengeluarkan ongkos!ongkos berkenaan dengan

 pelayanan purna jual.

$istributor akan mengembalikan barang!barang yang cacad kepada

 prinsipal dalam tempo satu tahun. 4rinsipal dapat memeriksa barang!barang

yang cacad di tempat distributor setiap waktu selama jam kerja.

f. ;arga, Engkos dan Biaya!biaya

 rticle I 

C" ll prices &uoted !y - for the Products are in -wiss +rances, ex factory

-wit;erland or in -ingapore %ollars, ex7-ingapore warehouse. - shall determine the typr of currency !ased on the agreed delivery

arrangements.9" The invoice prices are those prevailing at the date order - shall have the

right to modivy the price of the Products at any time. - shall advise the

distri!utor in due time of all such changes.:" ll cost and expenses in connection with the shipment and the delivery

of the Products such as pac)aging, freight, insurance, custom duties,legali;ation cost shall !e !orne !y the distri!utor.

?" %eliver shall !e made against advance payment or against secured 

 payment term !y 6an)er5s Buarantee or against deposit )ept !y - for theaccount of the distri!utor ny change of condition of payment must !e

agreed !y - in writing.

4asal ayat (") tersebut di atas menetapkan bahwa harga produk 

tersebut berdasarkan mata uang 0wiss untuk produk yang berasal dari

0witCerland atau dalam 0ingapura dollar untuk barang yang berasal dari

 pabrik di 0ingapura.

"-

Page 136: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 136/204

0elanjutnya dalam ayat (1) dinyatakan bahwa harga barang tersebut

sebagaimana tercantum dalam invoice pada hari pemesanan.

$alam ayat (-) diatur pula bahwa prinsipal memiliki hak untuk merubah

harga dari barang tersebut setiap waktu.

Kemudian ayat (5) menyatakan bahwa semua biaya dan pengeluaran

sehubungan dengan pengapalan dan pengiriman barang, seperti kemasan,

 pengangkutan, asuransi, pajak, bea masuk adalah menjadi tanggung jawab

distributor.

@erakhir ayat () mengatur bahwa pengiriman dilakukan berdasarkan

 pembayaran di muka atau pembayar yang dijamin oleh Bank garansi atau

oleh deposit yang dilakukan oleh distributor. 0etiap perubahan syarat!syarat

 pembayaran harus mendapat persetujuan prinsipal.

a.&aporan

 rticle G

 t regular intervals 3monthly", the distri!utor shall inform - on theactual mar)et situations as well as on its turnover, pu!licity activities

and stoc) of Products.

4asal di atas menyatakan bahwa setiap bulan distributor akan mengirimkan

informasi pada prinsipal mengenai situasi pasar terkini. Begitu juga

 perputaran barang, kegiatan periklanan dan stok barang.

 b. 4embelian *inimum

 rticle @

C" The distri!utor underta)es to purchase from - the following annual minimum &uantities of Products2 CJ.AAA units.

9" -hould the minimum &uantities indicated a!ove not have !een purchased !y the distri!utor in any calendar year, - has the righ toterminate this agreement !y notice given on or !efore 8arch :C st  , of 

the year su!se&uent to such calendar year, such termination to !eeffective 3six" months from the date notice is given.

4asal 6 menunjukkan kewajiban dari distributor untuk membeli barang

dalam jumlah yang minimal.

Bila jumlah minimal barang tersebut tidak dibeli oleh distributor maka

 prinsipal akan mengakhiri perjanjian ini setelah memberitahukan pada atau

"-

Page 137: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 137/204

sebelum -" *aret tahun berikutnya. 4engakhiran perjanjian tersebut berlaku

efektif bulan sejak tanggal pemberitahuan.

c.4ublikasi dan klan

 rticle H

C" The parties agree that the distri!utor shall plan, organi;e and execute the pu!licity and advertising of the products within the

Territory. -uch pu!licity shall !e !ased on CA of the !udgeted 

annual sales turnover 3ex7distri!utor" and the cost shall !e !orne !ythe distri!utor. ny advertising contri!ution !y - shall !e set down

in a separate letter to !e agreed !etween the parties.9" dvertising shall !e media advertising 3T0, radio, other audio7visual 

media, print with the exeption of coop advertising" and promotions.The distri!utor shall !e responsi!le for the planning and executionof such advertising within the Territory. ny advertising shall !e

 su!mitted to - for prior written approval.

4asal menunjukkan bahwa para pihak setuju, distributor akan

merencanakan dan mejalankan publikasi dan periklanan dari produk 

dalam wilayah yang telah ditentukan. 4ublikasi tersebut berdasarkan

"29 dari anggaran tahunan yang menjadi beban dari distributor.

0umbangan iklan dari prinsipal akan dibuat dalam kesepakatan tersendiri

dari para pihak.

4eriklanan harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari

 prinsipal.

d. ;ak *erk $agang

 rticle CAC" - is the sale and exclusive registered owner of the trademar) -, - Q

and P- in -wit;erland, in the Territory and in most countries of theworld.

9" The distri!utor shall respect the trademar) right of - and shall not 

attac) or contest the ownership of - or the validity of the a!ove7mentioned trademar)s, even after termination of this agreement.

:" The distri!utor underta)es not to o!tain or try to o!tain any rights,either through registration or use to any trademar) owned or use !y

- in the Territory or elsewhere and further not to ma)e use of such

trademar)s other than in promoting the sale of the Products under this greement. t is understood that the distri!utor will use the

a!ove trademar) only in the manner specifically permitted !y -.

"-8

Page 138: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 138/204

?" The distri!utor shall use the following footnote in his pu!licy and on

his promotional material2 3 ". -uch footnote !eing 

amended from time to time as - may re&uest.J" The distri!utor shall inform - of any counter feiting coming to its

)nowledge of the said trademar)s in the Territory and shall cooperate, if necessary, in their protection.

4asal "2 di atas menunjukkan bahwa merek dagang tetap menjadi

milik prinsipal.

$istributor harus menghormati hak merek dagang prinsipal tersebut

dan tidak mengajukan bantahan atau gugatan kepemilikan merek 

tersebut, bahkan setelah perjanjian berakhir.

$istributor tidak akan berusaha untuk mengambil hak atas merek 

dagang tersebut baik melalui pendaftaran atau pemakaiannya dan

selanjutnya tidak akan memakai merek dagang tersebut selain untuk 

menjual barang yang diperjanjikan.

Kemudian distributor akan memberikan informasi kepada prinsipal

 bila ia mengetahui penyalahgunaan merek dagang tersebut oleh pihak 

lain dan bila perlu distributor harus bekerja sama untuk melindungi

merek dagang tersebut.

e. 3angka <aktu 4erjanjian

 rticle C

C. This greement comes into force on the first 3C st  " day of /anuary9AAA and shall remain effective until the thirty first 3:C st  " day of 

 %ecem!er 9AAA.9. The parties shall enter into negotiation until end of cto!er 9AAA

in order to discuss a new contract for 9AAC. f such agreement 

 shall !e made, than the parties shall agree upon new minimum&uantities and the respective advertising contri!utions. t is

understood that there is no o!ligation of the parties to conclude anew agreement.

4asal "" ayat (") menunjukkan jangka waktu perjanjian ini yaitu hanya berlaku

untuk " (satu) tahun dan dapat diperpanjang setelah itu.

"-6

Page 139: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 139/204

. PEN;ELESAIAN SENGKETA DALAM PENANAMAN

MODAL ASING INVESTOR ASING V!. PARTNER LOKAL

DAN INVESTOR ASING V!. PEMERINTAH R.I.

$alam penanaman modal asing terdapat kemungkinan timbul sengketa

antara partner asing dengan partner lokal dalam kerjasama mereka atau

 perusahaan joint enture, atau antra inestor asing dengan pemerintah lokal.

$alam rangka meyakinkan inestor asing bahwa ndonesia akan

menyelesaikan sengketa dengan inestor asing dengan cara seefisiensi dan seadil

mungkin, maka ndonesia menandatangani dua Konensi penting sehubungan

dengan penyelesainan sengketa antara inestor asing ersus parter local dan antara

inestor asing ersus pemerintah ', melalui arbitrase.

/. 0=NK=@/ /N@/'/ N+=0@E' /0N $/N 4/'@N=' &EK/&

;ampir secara pasti dapat dikatakan perjanjian  $oint venture sudah

mengantisipasi kemungkinan terjadinya sengketa antara para pihak. $alam perjanjian  $oint venture  ditetapkan, umpamanya, sengketa yang akan

timbul diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Bila

tidak tercapai mufakat, maka kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan,

misalnya di pengadilan. 4enyelesaian di pengadilan ini bisa di pengadilan

lokal tempat partner lokal berada, atau di pengadilan asing tempat inestor 

asing berasal. ;anya saja harus diingat atau harus diperhatikan, apakah

suatu Negara akan tunduk pada keputusan pengadilan Negara lain, karena

hal ini berkaitan dengan masalah kedaulatan. ndonesia umpamanya, tidak 

dapat melaksanakan keputusan pengadilan luar negeri dengan alasan

kedaulatan.

4emilihan pengadilan di tempat partner lokal berada seringkali

ditolak inestor asing, karena mereka beranggapan pengadilan lokal tidak 

dapat dipercaya, atau hakim pengadilan local dianggap tidak 

"-

Page 140: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 140/204

 berpengalaman dalam masalah!masalah yang rumit berkenaan dengan

inestasi.

4emilihan pengadilan di Negara ketiga mungkin juga tidak tepat,

karena alasan!alasan yurisdiksi, biaya, dan pelaksanaan keputusan. 0elalu

sulit untuk menduga apakah pengadilan Negara ketiga yang tidak 

mempunyai hubungan apapun dengan para pihak yang bersengketa atau

 perusahaan tersebut mempunyai yurisdiksi dan bersedia untuk memeriksa

sengketa. 0elanjutnya, dalam proses litigasi di pengadilan Negara ketiga

mungkin akan memakan biaya yang besar berhubung dengan pemakaian

lawyer  lokal dan menghadiri sidang!sidang di Negara tersebut. /khirnya,

 belum tentu keputusan pengadilan tersebut dapat dilaksanakan di Negara

 para pihak yang bersengketa.

Eleh karena itu dalam banyak hal, sengketa antar para pihak dalam

 perusahaan  $oint venture  diselesaikan melalui arbitrase. 4emilihan

arbitrase ini bisa dilakukan dengan menunjuk badan arbitrase yang sudah

ada (institusional ar!itration), atau membentuk arbitrase ad hoc, yaitu

dewan arbitrase yang didirikan setelah terjadinya sengketa.

@empat arbitrase juga mempunyai dua kemungkinan, yaitu di

dalam negeri atau di luar negeri. 4elaksanaan arbitrase luar negeri itu

masuk dalam ruang lingkup Konersi 'ew (or)  "6 tentang 4engakuan

dan 4elaksanaan Keputusan /rbitrase &uar Negeri.

4ara pihak dalam  $oint venture  di ndonesia sebagian besar 

memilih penyelesaian sengketa melalui arbitrase ini antara lain adalah :

". Netralitas dari $ewan /rbitrase yang dipilih oleh para pihak,

artinya tidak mempunyai national character .

1. 4elaksanaan putusan arbitrase mungkin lebih bernilai bagi pihak 

yang dimenangkan daripada putusan pengadilan, karena cenderung

siap untuk dilaksanakan berdasarkan Konensi 'ew (or) .

-. 4enyelesaian sengketa melalui arbitrase adalah rahasia dan tidak 

terbuka untuk umum, seperti litigasi dalam pengadilan. ;al ini

"52

Page 141: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 141/204

khususnya menjadi penting apabila pihak!pihak yang bersengketa

ingin meneruskan hubungaHn mereka setelah putusan arbitrase.

5. 4ara pihak dalam penyelesaian melalui arbitrase bebas untuk 

memilih prosedur penyelesaian sengketa tersebut, dibandingkan

dengan pengadilan yang terikat dengan ;ukum /cara 4erdata yang

sudah ada.

. 4ara pihak bebas untuk memilih anggota arbitrator, jumlah mereka

yang pasti harus ganjil, keahlian, dan integritas mereka sebagai

arbitrator. ;al ini mungkin tidak diperoleh jika sengketa tersebut

diselesaikan melalui pengadilan.

. Keluwesan dalam prosedur arbitrase, artinya akan mempercepat

 penyelesaian sengketa melalui arbitrase, dan hal ini akan

menghemat biaya.

8. $alam penyelesaian sengketa melalui pengadilan, maka keputusan

 pengadilan dapat dibanding ke pengadilan tinggi, bahkan sampai

 pada tingkat kasasi di *ahkamah /gung. 0ebaliknya, putusan

arbitrase dapat disepakati sebagai putusan akhir dan mengikat,

artinya tidak dapat ditinjau lagi.

6. 4ara pihak mempunyai keleluasaan untuk sepakat mengenai tempat

dimana proses arbitrase tersebut akan dilakukan. ni menjadi

 putusan yang penting, bukan saja ia akan menentukan, apakah

 pelaksanaan arbitrase tersebut berdasarkan Konensi  'ew (or) ,

karena tempat di mana putusan arbitrase diambil berbeda dengan

tempat di mana putusan itu dilaksanakan. Bila tidak ada perbedaan

tempat itu, maka pelaksanaa arbitrase akan dilaksanakan

 berdasarkan hukum nasional salah satu pihak.

$i samping keuntungan!keuntungan tersebut di atas, sedikitnya terdapat

tiga kekurangan dalam penyelesaian arbitrase :

". $i beberapa Negara, arbitrator mempunyai kekuasaan yang

terbatas dibandingkan dengan hakim di pengadilan. #mpamanya,

arbitrator tidak dapat menarik pihak ketiga yang tidak secara

"5"

Page 142: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 142/204

kontraktual menjadi pihak dalam arbitrase. $alam hal belakangan

ini, salah satu pihak tetap menyandarkan diri pada pengadilan

setempat.

1. 4enyelesaian arbitrase akan mengalami kesulitan bila masuk 

kepada multiparty ar!itration  (lebih dari dua pihak). <ewenag

arbitrator berasal dari perjanjian kontraktual dari para pihak yang

setuju memilih arbitrase sebagai tempat penyelesaian sengketa

mereka. Eleh karenanya, $ewan /rbitrase tidak mempunnyai

kekuasaan untuk menarik pihak ketiga ke dalam proses arbitrase,

karena pihak ketiga tersebut tidak terikat (tidak menjadi pihak)

dalam perjanjian tersebut.

-. /khirnya, putusan arbitrasetidak dapat menyikat hak ketiga yang

tidak terlibat dalam penyelesaian sengketa melalui arbitrase

tersebut.

4ermohonan 4elaksanaa 4utusan /rbitrase &uar Negeri $apat $itolak.

'epublik ndonesia melalui Keppres no. -5 tahun "6" menjadi anggota

Konensi New Fork tahun "6. *eskipun demikian, ndonesia tidak selalu harus

mengabulkan setiap permohonan pelaksanaan keputusan arbitrase luar negeri.

Konensi 'ew (or)  tahun "6 sendiri telah menetapkan syarat!syarat bagi tidak 

dapat dilaksanakannya keputusan arbitrase luar negeri di Negara!negara

 penandatangan konensi. 4asal + Konensi  'ew (or)   tahun "6 menyatakan

 bahwa pengakuandan pelaksanaan putusan arbitrase dapat ditolak atas

 permohonan pihak yang diminta untuk melaksanakan putusan tersebut. 4enolakan

terhadap pelaksanaan putusan tersebut dapat terjadi apabila pihak yang minta

 penolakan tersebut dapat membuktikan hal!hal yang tercantum dalam pasal +

kepada pejabat yang berwenang di tempat pengakuan dan pelaksanaan putusan

arbitrase tersebut diminta, yaitu :

a. 4ara pihak dalam perjanjian seperti yang diatur dalam pasal ,

menurut hukum yang berlaku, tidak mempunyai kapasitas, atau

 perjanjian tersebut tidak sah menurut hukum yang berlaku, atau

"51

Page 143: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 143/204

tidak ada petunjuk bahwa perjanjian tersebut sah, berdasarkan

hukum Negara dimana keputusan tersebut dibuat.

 b. 4ihak yang diminta untuk melaksanakan keputusan tidak mendapat

 pemberitahuan wajar mengenai penunjukan para wasit atau dalam

 proses arbitrase ia tidak dapat menyampaikan kasusnya.

c. 4utusan berkenan dengan hal yang berbeda atau tidak sesuai

dengan hal!hal yang diajukan kepada wasit, atau putusan

mengandung hal!hal di luar ruang lingkup pengajuan arbitrase. 3ika

keputusan atas hal!hal yang diajukan kepada arbitrase dapat

dipisahkan dari hal!hal yang tidak diajukan, bagian dari putusan

yang mengandung keputusan!keputusan atas hal!hal yang diajukan

 pada arbitrase dapat diakui dan dilaksanakan.

d. Komposisi dari kekuasaan arbitrase atau prosedur arbitrase tidak 

sesuai dengan perjanjian yang dibuat oleh para pihak, atau

 persetujuan seperti itu gagal jika tidak sesuai dengan hukum

 Negara di tempat arbitrase berlangsung.

e. 4utusan belum mempunyai kekuatan mengikat terhadap para

 pihak, atau telah dikesampingkan ata ditangguhkan oleh badan

yang berwenang dari Negara atau berdasarkan hukum Negara,

dimana putusan itu dibuat.

/yat 1 pasal + Konensi  'ew (or)   "6 juga menyatakan bahwa

 pengakuan dan pelaksanaan dari suatu putusan arbitrase dapat juga ditolak 

 jika badan yang berwenang dari Negara tempat pengakuan dan

 pelaksanaan putusan arbitrase dimohon menemukan :

". 4okok persengketaan tidak dapat diselesaikan melalui

arbitrase berdasarkan hukum Negara itu.

1. 4engakuan atau pelaksanaan putusan akan bertentangan

dengan kepentingan umum Negara itu.

0uatu contoh dari keputusan arbitrase luar negeri yang ditolak pelaksanaannya

oleh pengadilan ndonesia dapat dilihat dalam perkara Trad"n# $r'$rat"$n $+ 

Pak"!tan L"m"ted -. PT. Bakr"e / Br$ther!, 51-" KG4dtG"6. 4erkara ini

"5-

Page 144: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 144/204

timbul dari kontrak jual beli minyak kelapa sawit mentah antara 4@. Bakrie

Brothers dan @rading %orporation of 4akistan &imited No. 26G4EG"".NG"8.

#ntuk memenuhi kontrak tersebut Bakrie Brothers telah menutup kontrak 

 pembelian minyak kelapa sawit mentah (#rude Palm il ) dengan pihak &arita (s)

4te. &td 0ingapura sebanyak 222 metrik ton dengan harga #07 82G*@. Bakrie

Brothers untuk menyelenggarakan pengangkutan minyak mentah kelapa sawit itu

telah mengadakan %harter 4arty degan maskapai 'osemuss 0hipping nc. &iberia.

4ihak &arita(s) 4te. &td telah gagal memenuhi kontrak pembelian sebanyak 222

mGt minyak kelapa sawit mentah tersebut, sehingga kapal yang telah siap

dipelabuhan 0ingapura tidak jadi memuat minyak kelapa sawit dimaksud. Bakrie

Brothers mendalilkan bahwa pasal "5 kontrak no.26G4EG"".NG"8 Dor %rude

4alm Eil tanggal 1" Nopember "8 menentukan bahwa penjual akan

mengadakan 4erformance Bond (0urat 3aminan 4elaksanaanGaransi Bank) untuk 

melaksanakan kontrak. 4erformance Bond tersebut akan dikeluarkan oleh

%itibank of 4akistan Karachi dengan nilai -9 dari nilai total barang dalam

4roforma yang ditentukan oleh pembeli dalam " hari sejak diterima tawaran

 pembantah tanggal 1"!""!"8. Bakrie Brothers selaku penjual telah memenuhi

kewajiban tersebut. Eleh karena Bakri Brothers tidak dapat memenuhi isi kontrak 

dan tidak bersedia membayar ganti rugi, @rading %orporation of 4akistan &imited,

mengajukan masalah kepada Badan /rbitrase tersebut melalui putusan no.1161

tanggal 6 0eptember "6", membebani pihak Bakrie Brothers selaku penjual

untuk membayar kepada pembeli sebagai ganti rugi 7 6."2.85. 4akistan @rading

%orporation &td telah memohon pengadilan Negeri 3akarta 0elatan untuk 

melaksanakan Keputusan /rbitrase &ondon tersebut. 4emohon mengajukan

 beberapa alasan untuk pelaksanaan arbitrase &ondon tersebut. 4ertama, Keputusan

4residen 'epublik ndonesia no. -5 tahun "6" tentang pengesahan Konensi

 New Fork "6 telah mengesahkan berlakunya Konensi tersebut di ndonesia

sejak tanggal /gustus "6". Kedua, Keppres No.-5 tahun "6" berlaku secara

resiprositas antara Negara!negara yang telah meratifikasi Konensi New Fork 

"6. nggris adalah salah satu anggota Konensi New Fork dari tanggal 1

Debruary "8 sehingga 4emohon berpendapat bahwa putusan arbitrase

"55

Page 145: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 145/204

>Dederation of Eils, seed and Dats? dapat dilaksanakan di ndonesia. @ermohon

dalam bantahannya mendalilkan bahwa walaupun Negara nggris yang menjadi

tempat keputusan arbitrase merupakan salah satu anggota Konensi New Fork,

akan tetapi pihak yang berperkara (%ontracting 0tates) adalah 4akistan dan

ndonesia, bukannya nggris dan ndonesia sehingga permohonan 4emohon tidak 

memenuhi ketentuan Keppres No.-5 tahun "6". Berdasarkan Keppres no.-5

tahun "6" tersebut putusan arbitrase tersebut harus ditolak dan paling banter 

4emohon hanya dapat menggunakan putusan arbitrase tersebut sebagai alat bukti

untuk gugatan biasa. *enurut 4emohon putusan tersebut tidak dibuat dalam

>@erritory of another contracting state? yaitu 4akistan sebagai domisili pemohon,

lebih lanjut termohon mendalilkan bahwa prosedur pengambilalihan putusan oleh

Badan /rbitrase tidak mengindahkan rasa keadilan dan kepatutan, karena

@ermohon selaku pihak penjual tidak didengar dan diberi kesempatan untuk 

membela diri. /tas dasar tersebut termohon mendalilkan bahwa ia adalah penjual

minyak kelapa sawit mentah yang beritikad baik. Ketidakmampuan memenuhi

 perjanjian penyaluran minyak kepada pemohon adalah akibat kegagalan dari

&ariCa(s) 4te. &td. $an bukan karena wanprestasi @ermohon melainkan

disebabkan oleh hal!hal yang tidak dapat diatasi oleh termohon (Dorce *ajeure).

@ermohon telah memberikan performance Bond yang besarnya -9 dari total

harga barang.

4engadilan Negeri 3akarta 0elatan dalam putusannya

o.5G4dtGG"[email protected]=&, mengabulkan bantahan termohon. 4engadilan

tersebut menyatakan bahwa >award of /rbitration? no.1161 tanggal 6 september 

"65 tidak berkekuatan hukum sehingga tidak dapat dilaksankan. $alam

 pandangannya hakim 4engadilan Negeri membenarkan keberatan atas

 pelaksanaan keputusan tersebut. /lasan 4engadilan Negeri adalah bahwa putusan

arbitrase tersebut tidak syah karena putusan arbitrase tersebut dibuat di nggris

sedangkan menurut aCas responsitas yang tercantum dalam Keppres no.-5 tahun

"6" nggris tidak berhak memutus perkara arbitrase ini sebab Negara yang saling

 berhubungan (contacting 0tates) adalah ndonesia dan 4akistan bukan ndonesia

dan nggris. 4andangan 4engadilan Negeri yang lainnya adalah bahwa keputusan

"5

Page 146: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 146/204

tersebut bertentangan dengan prosedur pengambilan putusan oleh badan arbitrase

karena termohon tidak diberi kesempatan untuk membela diri dan tidak pernah

didengar pandapatnya sehingga putusan tersebut tidak memenuhi syarat untuk 

dilaksanakan. $alam pandangannya lebih lanjut majelis menolak pendapat

 pemohon yang menyatakan bahwa pengadilan tidak berwenang menilai putusan

arbitrase tersebut. *enurut majelis dari pasal + Konensi New Fork dapat

disimpulkan bahwa pengakuan dan pelaksanaan putusan dapat ditolak setelah

salah satu pihak menyatakan pada pihak yang berwenang. 4ihak yang berwenang

ini adalah 4engadilan Negeri karena badan inilah yang akan melaksanakan

eksekusi putusan arbitrase tersebut dan atas dasar itu 4engadilan bisa menilai

apakah putusan arbitrase tersebut sesuai dengan jiwa konensi.

/tas putusan 4engadilan Negeri tersebut pemohon selaku pihak yang dikalahkan

mengajukan banding ke 4engadilan @inggi 3akarata. 4engadilan @inggi 3akarta

dengan putusan No.0ipG4dtG"6G4@. $K menguatkan putusan 4engadilan Negeri

tersebut. $alam pandangannya 4engadilan @inggi menyatakan bahwa tidak ada

hal!hal yang dapat melemahkan putusan majelis hakim 4engadilan pertama.

4ermohonan kasasi Trad"n# $r'$rat"$n $+ Pak"!tan L"m"ted, ditolak oleh

*ahkamah /gung. *ahkamah /gung dalam pandangannya tidak dapat

membenarkan keberatan!keberatan yang dikemukakan oleh pemohon kasasi.

*ahkamah /gung berpendapat bahwa 3ude Dacti tidak salah dalam menerapkan

hukum. Keputusan 3ude Dacti tersebut, menurut *ahkamah /gung tidak 

 bertentangan dengan #ndang!undang no."5 tahun "82 pasal "2 ayat -, #ndang!

#ndang No."5 tahun "6 pasal -2, pasal - '+, - '+ dan 51'+. &ebih

lanjut *ahkamah /gung tidak dapat membenarkan keberatan 4emohon Kasasi

yang menyatakan bahwa 3ude Dacti telah salah menafsirkan pasal +: sub b

konensi New Fork "6 dan Keputusan 4residen ' No.-5 tahun "6.

 Negara!negara lain yang meratifikasi Konensi New Fork "6 juga menghadapi

 putusan!putusan arbitrase yang ditolak pengakuan dan pelaksanaannya dinegara!

negara tersebut. ;al itu berdasarkan pasal + (") a sampai dengan + (")e dan 4asal

+(1)a sampai dengan +(1)b Konensi New Fork "6.

"5

Page 147: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 147/204

 Negara!negara lain yang menjadi anggota Konensi New Fork "6 juga tidak 

selalu mengakui dan melaksanakan keputusan arbitrase luar negeri, berdasarkan

 pasal + (") dan 4asal +(1) Konensi New Fork "6.

4utusan /rbitrase &uar Negeri dapat ditolak pelaksanaannya karena alasan!alasan

seperti berikut:

". 4ara 4ihak tidak berwenang membuat perjanjian arbitrase (pasal

+(")a).

4endapat pengadilan tentang tidak berwenangnya para pihak dalam

membuat perjanjian arbitrase dikemukan oleh pengadilan tinggi ;ague

(Netherlands) dalam perkara Keek Sen# 9!: Pte Ltd. 9S"n#a'$re:, and

K.S Ed"%e O"% 9H.K: Ltd. 9H$n#k$n#: -. Hunt(Ce!!$n 8$$d!, In

9USA: 93563:. 4erkara ini timbul dari kontrak jual beli minyak kelapa

0umatraG*alaysia (*alaysianG0umateran 4alm Eil) sebanyak "22ton

seharga #0 7 1".1 per pound, %D #0/ antara ;unt!<esson dan *atthes

4ortion sebagai broker Keek 0eng =dible Eils &td. Fang bertindak 

sebagai penjual. 4ada hari yang sama ;unt!<esson juga mengirimkan

>%onfirmation of %ontract no."-1"2? kepada Keek 0eng (s) 4te &td.

0ingapore. 4ada tanggal 1" /pril "86 antara ;unt!<esson dan *attes

4orton, sebagai agen, telah ditandatangani kontrak perbaikan jual beli.

$alam perbaikan kontrak ini yang bertindak sebagai penjual adalah K.0

=dile Eils ;.K &td of ;ongkong. 0ekali lagi pada hari yang sama ;unt!

<asson mengirimkan suatu Konfirmasi.

$alam konfirmasinya dinyatakan bahwa kontrak no. "-1"2 /

menggantikan kontrak no."-1"2. Kedua Kontrak mensyaratkan bahwa

keduanya diatur oleh ketentuan NE4 (National nstitute of Eilseed

4roduct, 0an Dransisco, #0/). 4ada waktu penjual gagal melakukan

 pengiriman minyak kelapa, ;unt!<esson mengajukan perkara tersebut

kepada /sosisasi /rbitrase /merica sesuai dengan Klausula arbitrase yang

terdapat dalam ketentuan!ketentuan NE4. 4utusan arbitrase tanggal 1

oktober "8 menyatakan sebagai tergugat Keek 0eng (s) 4te &td. K.0

=dible Eil (;.K) &imited telah gagal melakukan kewajiban yang diatur 

"58

Page 148: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 148/204

dalam kontrak. Kemudian dewan arbitrase mengabulkan gugatan ;unt!

<esson sejumlah 11.222 #0 dollars ditambah dengan bunga tahunan 89.

;unt!<esson kemudian meminta pelaksanaan putusan arbitrase di

Belanda karena Keek 0eng mempunyai dana di bank Belanda. 4engadilan

 Negeri 'otterdam mengabulkan permohonan tersebut dengan menyatakan

 bahwa konensi New Fork "6 dapat diterapkan karena telah dianut oleh

Belanda dan #0/.

Keek 0eng (s) 4te &td. 0ingapore, and K.0 =dible Eils (;.K) &td,

;ongkong, mengajukan banding terhadap pelaksanaan putusan tersebut

kepada 4engadilan @inggi ;ague.

4engadilan @inggi berdasarkan dokumen!dokumen perjanian berpendapat :

 berdasarkan perjanjian tanggal "1 /pril "86, Keek 0eng (s) 4te &td,

0ingapore dengan ;unt!<esson, telah sepakat untuk mengajukan

 perselisihan yang timbul pada arbitrase. Kemudian pada tanggal 1" /pril

"86 ;unt!<esson menggantikan Keek 0eng (s) 4te &td, 0ingapore,

sebagai pihak dalam perjanjian, dengan Keek 0eng =dible Eils &td,

;ongkong, sehingga mengesampingkan perjanjian tanggal "1 /pril "86,

sehingga sejak tanggal 1" april "86 tidak lagi terdapat perjanjian arbitrase

antara ;unt!<esson dan Keek 0eng (s) 4te &td, 0ingapore, dipandang ada

 jika dua perusahaan merupakan perusahaan yang sama. 4engadilan @inggi

 berpendapat bahwa dari dokumen!dokumen yang ada tidak terbukti bahwa

setelah 1" april "86, Keek 0eng (s) 4te &td, 0ingapore, telah terikat untuk 

menyelesaikan perselisihan melalui arbitrase sehubungan dengan

 perselisihan yang timbul dengan ;unt!<esson. 4engadilan Banding dalam

 pendapatnya lebih lanjut menyatakan bahwa pelaksanaan putusan terhadap

Keek 0eng (s) 4te &td, 0ingapore tidak sesuai dengan syarat!syarat dalam

Klausula arbitraseatau pengajuan pada arbitrase tidak dapat diterima

sehingga pelaksanaan putusan harus ditolak. 4utusan 4engadilan Negeri

'otterdam dibatalkan oleh 4engadilan @inggi ;uHue.

"56

Page 149: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 149/204

1. 4emberitahuan yang tidak laCim tentang akan atau sedang

 berlangsungnya proses arbitrase kepada pihak yang berkepentingan

(pasal + (")b).

4erkara yang menarik sehubungan dengan pelaksanaan pasal + (")b

Konensi New Fork "6 adalah perkara Pem"%"k Ga%an#an Ka'a%

8"n%and"a 9: -. Penharter ka'a% S'an<$% 9<:, "" februari "6". 4erkara

ini timbul dari perjanjian chapter kapal (%harter 4arty) yang ditutup oleh

 pengusaha galangan Kapal Dinlandia () dengan pencharter 0panyol pada

tanggal 1" 3anuari "8. 4erjanjian ini timbul untuk mengangkut 22 ton

ikan beku dengan kapal >3arsoe? menuju pelabuhan ;arcout (Dinlandia).

$alam perjanjian terdapat suatu syarat hukuman kelebihan waktu berlabuh

 berjumlah ".622 #0 $ollar per hari. >%harter 4arty? dibuat dalam bentuk 

formalitas >encon? (suatu bentuk formalitas yang disepakati Konferensi

Baltik dan &aut nternasional (B*E) tahun "11, diubah tahun "85).

4asal 1 >%harter 4arty? memuat proses arbitrase di &ondon. 4engkapalan

mengalami keterlambatan 82 hari 5 jam. /tas dasar itu pencharter kapal

0panyol menolak untuk membayar. 4emilik galangan kapal Dinlandia

mengangkatGmenunjuk @uan 3hon di &ondon sebagai wasit pilihannya, dan

memohon secara tertulis pencharter kapal 0panyol untuk menunjuk 

wasitnya. 0etelah jangka waktu 1" hari habis, F tidak menjawab

 permohonannya dan tidak pula mengangkat arbiternya. 4emilik kapal

Dinlandia mengankat arbiternya sebagai arbiter tunggal. 4enunjukan

arbiter terakhir juga permulaan proses arbitrase diberitahukan kepada F

 pada tanggal 1 0eptember "8. memorandum klaim dan tata cara

 peraturan dari arbitrase disampingkan pada tanggal Debruary "86.

4emberitahuan dengan pendapat arbitrase tanggal 1 3uni "86,

disampingkan pada tanggal " /pril "86. F tetap tidak memberikan

reaksi atas pemberitahuan!pemberitahuan tersebut yang semuanya dibuat

oleh Notaris 0panyol.

"5

Page 150: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 150/204

4utusan arbitrase tanggal " 3uni "86, F dihukum untuk membayar

sejumlah #07"1".2 ditambah 69 bunga per tahun dari 1- /pril "8

hingga tanggal putusan.

$alam bantahannya di *ahkamah /gung 0panyol F menyatakan bahwa

 putusan arbitrase tidak dapat dilaksanakan karena putusan itu dibuat tanpa

kehadiran F (4ihak 0panyol). *ahkamah /gung 0panyol dengan

menunjuk pasal +(")b Konensi New Fork "6 menolak bantahan F.

*ahkamah /gung, dalam kasus ini, menyatakan bahwa semua

 pemberitahuan telah dibuat secara tepat waktu oleh karena itu terbantah

mampu menyampaikan kasusnya, lebih jauh *ahkamah /gung

 berpendapat bahwa kegagalan terbantah untuk tampil dihadapan dewan

arbitrase tidak berdasar, melainkan hanyalah kehendak sepihak yang tidak 

 berdasarkan hukum untuk menghadiri 3urisdiksi yang telah secara bebas

dan sukarela di terima oleh F.

-. /rbiter telah melampaui batas wewenangnya (pasal +(")c).

4erkara mengenai pelaksanaan putusan arbitrase asing berdasarkan pada

 pasal +(")c dapat dilihat dari perkara yang diputus oleh *ahkamah /gung

0wedia tanggal "- /gustus "8. 4erkara AB G$ta-erken 9S*ed"a: -.

Genera% Nat"$na% Mar"t"me Tran!'$rt $m'an< 9GMT: L"<a, !$

3071 SVEA $urt $+ A''ea%, ("86). 4erkara ini terjadi dari penolakan

*@% untuk mengambil tiga kapal tanker minyak tanah dari perusahaan

galangan kapal >otaerken? 0wedia. >0wedish 0hipyard otaerken?

telah mengajukan perkara ini e arbitrase %% sesuai dengan klasula

arbitrase dalam - (@iga) buah kontrak untuk pembangunan kapal.

4utusan arbitrase memerintahkan *@% untuk mengambil kapal!kapal

dan membayar cicilan terakhir harga pembelian yang jumlahnya

mendekati #0 7 -2 juta. 4utusan /rbitrase tanggal april "86

ditandatangani oleh arbiter 4erancis sebagai Ketua /rbitrase dan arbiter 

 Norwegia. /rbiter &ibya tidak menandatangani putusan perkara arbitrase

ini. 4ada tanggal 6 agustus "86 *@% mengadakan 1 kali perlawanan

terhadap pelaksanaan putusan arbitrase di 4erancis. $i depan 4engadilan

"2

Page 151: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 151/204

4ertama 4aris *@% mengajukan perlawanan pelaksanaan putusan.

@indakan ini belum menghasilkan putusan. $i depan 4engadilan banding

4aris *@% mengajukan permohonan pembatalan. #paya terakhir 

dibatalkan oleh 4engadilan Banding 4aris dengan putusan tanggal 1"

Debruary "62 atas dasar bahwa putusan tidak dapat dianggap sebagai

 putusan 4engadilan 4rancis. 4ada waktu *@% mengajukan perlawanan!

 perlawanan terhadap pelaksanaan putusan di 4erancis. otaerken

memohon pelaksanaan putusan arbitrase mengenai eksekusi atas tiga buah

kapal di 0wedia.

4engadilan Banding 0+=/ di 0tocholm pada tanggal "- $esember "86

mengabulkan permohonan pelaksanaan putusan arbitrase otaerken.

$alam salah satu bantahannya *@% mendalilkan bahwa arbiter!arbiter 

telah melampaui kewenangannya seperti yang ditentukan dalam pasal

+(")c Konensi New Fork "6. 4ertama, *@% menegaskan bahwa

 para arbiter tidak pernah diminta untuk menentukan apakah harus ada

suatu pengurangan harga. /tas bantahan ini pengadilan Banding

 berpendapat bahwa tugas para arbiter untuk menentukan apakah *@%

 berkewajiban untuk mengambil pengiriman kapal!kapal dan membayar 

angsuran terakhir harga pembelian. ni berarti bahwa mereka mempunyai

wewenang untuk menentukan bahwa *@% harus mengambil pengiriman

dan harus membayar angsuran terakhir dengan suatu pengurangan untuk 

kerusakan yang tidak besar atas kapal!kapal. 3ad pengurangan harga bukan

suatu putusan atas kerugian yang diminta kepada *@% tapi lebih sekedar 

suatu penyesuaian harga dihubungkan dengan ketentuan umum bahwa

*@% berhutang angsuran terakhir. Kedua, *@% menunjuk kepada

 pernyataan no.8 dalam putusan. Fang terbaca >dengan pelaksanaan

 putusan ini, kedua belah pihak akan dianggap telah memenuhi semua

kewajiban mereka atas tiga buah kontrak?. *@% mendalilkan bahwa

 pernyataan ini diluar kewenangan para arbiter, yang seharusnya terbatas

 pada permasalahan!permasalahan yang diajukan pada mereka. 4engadilan

 berpendapat bahwa sifat umum dari pernyataan ini tidak menyangkut

""

Page 152: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 152/204

 pelaksanaan, karena itu, tidak relean dengan pertanyaan apakah ijin

 pelaksanaan harus diberikan.

4ada tingkat *ahkamah /gung, dalam permohonannya *@% meminta

*ahkamah /gung, pada prinsipnya, membalik keputusan 4engadilan

Banding dan membatalkan permohonan pelaksanaan putusan arbitrase

oleh otaerken, atau setidaknya menunda keputusan hingga keputusan

akhir menyangkut perkaranya di 4aris dapat ditetapkan. #ntuk 

memperkuat permohonannya *@% menegaskan kembali alasan!alasan

yang dikemukakan di depan pengadilan Banding.

*ahkamah /gung dalam pertimbangannya mengenai alasan yang

dikemukakan *@% didepan 4engadilan Banding, yang salah satunya

mengenai kewenangan arbiter yang melampaui batas, menyatakan secara

tegas bahwa tidak ada alasan untuk menyimpang dari keputusan

4engadilan Banding. *ahkamah /gung 0wedia dengan keputusannya

tanggal "- /gustus "8 menguatkan keputusan 4engadilan Banding.

5. Komposisi dari arbitrator atau prosedur arbitrase tidak sesuai

dengan apa yang telah diperjanjikan (pasal +(")d).

4erkara pelaksanaan putusan arbitrase sehubungan dengan pasal + (")d

Konensi New Fork dapat dilihat dalam Genera% Nat$na% Mar"t"me

Tran!'$rt $m'an< 9GMT: L"<a -. AB G$ta-erken 9S*ed"a:

9356=:. 4erkara ini timbul dari jual beli kapal tanker minyak antara *@%

&ibya sebagai pembeli dengan G$ta-erken, 0wedia. 0uatu perusahaan

galangan kapal sebagai penjual. /tas dasar penolakkan *@% untuk 

mengambil pengiriman tiga buah kapal dari galangan kapal otaerken

0wedia oleh pihak terakhir ini diajukan penyelesaiannya ke arbitrase %%.

;al ini sesuai dengan klausula arbitrase dalam tiga buah kontrak untuk 

 pembuatan kapal tersebut. 4utusan arbitrase tanggal april "86

ditandatangani oleh ketua arbitrase dari 4erancis dan arbiter dari

 Norwegia. 4ihak &ibya tidak menunjuk arbiternya. $alam putusan arbitrse

tersebut *@% diperintahkan untuk mengambil pengiriman kapal dan

untuk membayar angsuran terakhir dari harga pembelian dengan jumlah

"1

Page 153: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 153/204

mendekati #0 7 -2 juta. otaerken memohon pelaksanaan putusan

arbitrase di 0wedia. 0ementara itu *@% mengadakan perlawanan

melalui dua proses peradilan di depan 4engadilan 4erancis. 4ertama di

depan 4engadilan tingkat pertama 4aris dengan permohonan perlawanan

terhadap ijin pelaksanaan arbitrase. Kedua di hadapan 4engadilan 4aris

dengan permohonan pembatalan. /tas permohonan banding tersebut

otaerken mengajukan bantahan!bantahan yang mengharuskan

4engadilan 4erancis untuk mengatakan bahwa dirinya tidak berwenang

memutus banding tersebut. 0alah satu dalil utama yaitu bahwa putusan

tidak dapat dipandang sebagai suatu putusan yang diatur oleh aturan

arbitrase 4erancis. /rbitrase harus dipandang sebagai suatu arbitarse

nternational. 0esuai dengan pasal "" aturan arbitrase %% hukum otonomi

yang berlaku terhadap prosedur arbitrase mengesampingkan hukum

tempat arbitrse. 4emilihan 4aris sebagai tempat arbitrase bukan unsur yang

menentukan bagi keberlakuan hukum 4erancis, agaknya, pemilihan

hanyalah kebetulan saja sugatnya, hanya untuk alasan kenyamanan atau

kenertralan sebagai jalan tengah antara para pihak. Baik para pihak 

maupun kontraknya tidak mempunyai hubungan dengan 4erancis.

G$ta-erken  menambahkan bahwa menurut Konersi New Fork,

 peraturan arbitrase dari tempat arbitrase hanya memainkan peranan kedua,

dengan kata lain, itu hanya berlaku jika tidak ada perjanjian antara para

 pihak sehubungan dengan prosedur arbitrase. $alam hal perjanjian antara

*@% dengan otaerken, para pihak telah menyatakan untuk menunjuk 

 pada peraturan arbitrase %%.

4engadilan Banding 4aris menolak permohonan pembatalan keputusan

arbitrase olah *@% tersebut. 4engadilan Banding menolak pula

 permohonan *@% agar persengketaan diselesaikan oleh peraturan

arbitrase 4erancis. $alam pertimbangannya 4engadilan Banding

menyatakan bahwa klausula arbitrase dalam kontrak mensyaratkan bahwa

arbitrase harus berlangsung di 4aris dan diatur oleh peraturan!peraturan

konsilisasi dan arbitrase %%. $ari putusan 4engadilan Banding tersebut

"-

Page 154: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 154/204

dapat disimpulkan bahwa putusan arbitrase tidak menyimpang dari pasal +

(")d Konensi New Fork "6 mengenai prosedur arbitrase.

. 4utusan arbitrase belum mengikat (pasal + (")e)

4erselisihan mengenai pelaksanaan putusan arbitrase asing atas dasar pasal

+(")e Konensi New Fork "6 dapat dilihat dalam perkara M. %aude

%a"r 98rene:-.M.L$u"! Berard" 9356=:. 4ada tanggal 1 oktober "8-,

&ouis Berardi secara pribadi dan sebagai wakil dari beberapa pemegang

saham abonese 0./. >'outiere? menutup perjanjian dengan %laude %lair 

di enewa. $alam perjanjian disebutkan bahwa 5.22 saham dari "2.222

keseluruhan modal saham dialihkan kepada %laude %lair dengan harga DD

"8.652.222. $itentukan pula dalam perjanjian bahwa harga akan

ditetapkan atas dasar >balance 0heet?per -" $esember "81. 4enjual

menjamin asset bersih dari abonese 0./ >'outiere? nilainya tidak akan

kurang dari yang ada pada >balance sheet?ditambah 522juta Drancs %D/

(%entral /frican %urrency). 4enjual juga akan membayar ganti rugi

sampai sejumlah ini jika nilainya berkurang pada saat tanggal

 penandatanganan kontrak. $alam kontrak ditentukan suatu klausula

arbitrase yang mensyaratkan arbitrase menurut peraturan konsiliasi dan

arbitrase %% (") yang akan diadakan di enewa. Klausula arbitrase

 juga mensyaratkan bahwa ;ukum 4erancis dapat diterapkan. 4ada tanggal

"" $esember "8- Berardi menutup kontrak baru dengan %laude %laire,

 juga di enewa. 4ada kesempatan ini %lair bertindak dalam kapasitas

sebagai >4resident of Drench 0./. B/%%?. 4erjanjian yang baru

menyangkut pengalihan 5.22 saham yang sama kepada B/%% dengan

harga DD "2."2.22, yang akan dibayar dengan promissory note dari

B/%%, ditandatangani dengan aal oleh %lair. Kontrak ini mengandung

ketentuan yang sama dengan kontrak pertama, kecuali klausula ganti rugi,

klausula arbitrase yang sama juga dimasukkan dalam kontrak.

4ada tanggal yang sama %lair memberitahukan Berardi dengan surat atas

keputusannya membiarkan B/%% melaksanakan sebagian hak dan

kewajibannya dari kontrak pertama tanggal 1 oktober "8-, tetapi

"5

Page 155: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 155/204

menegaskan pada saat yang sama bahwa hal ini, dia menjamin bahwa

semua klausula dari kontrak ini secara penuh akan dilaksanakan.

4ada tanggal 6 april "85, %lair atas nama B/%%, menggugat kebenaran

 balance sheet tanggal -" desember "81 dan dari 0./. >'outiere?, juga

mengenai asset!aset bersih dari perusahaan tanggal 1 oktober "8-.

Berardi tidak mengakui gugatan!gugatan ini. /tas dasar itu B/%% dan

%lair menghentikan pembayaran promissory notes pada waktu tanggal

 jatuh tempo. 4ara pihak secara bersama!sama mengajukan permohonan

kepada arbitrase %%. 4ada tanggal 12 juli "86, para arbiter dalam

 putusannya menghukum %lair untuk membayar kepada Berardi sejumlah

mendekati DD "8 juta ditambah bunga, juga sebanyak D 5 juta sebagai

ganti rugi. $alam putusan yang sama, semua klaim B/%% di tolak oleh

$ewan /rbitrase.

4ada tanggal - oktober "86, atas permohonan Berardi, ketua pengadilan

tingkat pertama. 4aris memberikan ijin pelaksanaan keputusan di 4erancis

dan menolak perlawanan terhadap pelaksanaan putusan tersebut yang

diajukan oleh %lair pada tanggal 1- 3uli "8. /kan tetapi pada tanggal -"

Ektober "8 putusan arbitrase yang sedang dipermasalahkan dibatalkan

oleh 4engadilan Banding wilayah enewa.

$alam tingkat banding yang diajukan oleh %lair, 4engadilan Banding 4aris

membalik putusan ketua pengadilan pertama tanggal 1- 3uli "8 dan

membatalkan putusan tanggal - Ektober mengenai pemberian pelaksanaan

 putusan arbitrase. $alam pertimbangannya 4engadilan tingkat Banding

mengatakan bahwa putusan arbitrase yang diputuskan di enewa adalah

 putusan Negara 0wiss. ;al ini didasarkan pada pasal " %% 'ules "

yang menyatakan bahwa ketiadaan pilihan oleh para pihak, menjadikan

 peosedur hukum dari tempat arbitrase, yaituA arbitrase 0wiss dapat dipakai.

4engadilan Banding juga membenarkan bantahan %lair yang menyatakan

 bahwa putusan arbitrase telah dikesampingkan oleh pengadilan di enewa

 pada tanggal -" Ektober "8. Eleh karena itu, pelaksanaan putusan

"

Page 156: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 156/204

arbitrase tersebut di 4erancis harus ditolak atas dasar 4asal +(")e New

Fork %onention "6.

#ndang!undang no.-2 tahun " tidak seluruhnya mengulang syarat!

syarat penolakan terhadap 4utusan /rbitrase nternational, sebagaimana

dimuat dalam pasal + konensi New Fork "6. 4asal a #ndang!

undang no.-2 tahun " menyebutkan bahwa 4utusan /rbitrase

nternasional hanya diakui serat dapat dilaksanakan di ndonesia apabila

4utusan /rbitrase nternasional dijatuhkan oleh arbiter atau majelis

arbitrase disuatu Negara yang dengan Negara ndonesia terikat pada

 perjanjian, baik secara bilateral maupun multilateral, mengenai pengakuan

danpelaksanaan 4utusan /rbitrase nternasional. 4utusan arbitrase

internasional terbatas pada putusan yang menurut ketentuan hukum

ndonesia termasuk dalam ruang lingkup hukum perdagangan (pasal b).

 putusan arbitrase internasional dimaksud hanya dapat dilaksanakan di

ndonesia terbatas pada putusan yang tidak bertentangan dengan ketertiban

umum.

4elaksanaan Keputusan /rbitrase &uar Negeri dan Ketertiban #mum.

4eraturan *ahkamah /gung '. No." tahun "2 mengatur tentang

 pelaksanaan keputusan arbitrase luar negeri di ndonesia. 4asal - ayat - dan pasal

5 ayat 1 4eraturan *ahkamah /gung tersebut menyebutkan bahwa pelaksanaan

keputusan arbitrase luar negeri di ndonesia terbatas pada keputusan!keputusan

yang tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan *ahkamah /gung '. /kan

memberikan =ceHuatur apabila keputusan arbitrase luar negeri tersebut nyata!

nyata bertentangan dengan sendi!sendi aCasi dari seluruh sistim hukum dna

masyarakat di ndonesia (ketertiban umum).

@imbul pertanyaan apa saja yang dapat dianggap hal!hal yang

 bertentangan dengan ketertiban umumM $apatkah ketertiban umum dirumuskan

secara terperinci dan limitatie untuk menghindarkan ketidakpastian hukumM.

4utusan *ahkamah /gung dalam perkara =.$.D.*/N (sugar)&td..Fani

;aryanto, "12 KG4dtG"2 ("") tersebut boleh dikatakan kasus pertama bagi

"

Page 157: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 157/204

ndonesia yang menolak pelaksanaan keputusan arbitrase luar negeri berdasarkan

ketertiban umum. 4utusan ini telah mengkibatkan penetapan *ahkamah /gung

'. @anggal " *aret "" mengenai dikabulkannya permohonan =eHuatur 

 putusan /rbitrase &ondon "6 menjadi rrelevant  untuk dilaksanakan.

Ketertiban umum dikenal dengan berbagai istilah seperti orde public

(4erancis). 4ublic policy (anglo saon). Begitu juga pengertian mengenai makna

dan isinya tidak sama di berbagai Negara. Kerap kali pertimbangan politis dipakai

sebagai pegangan untuk menyatakan suatu kaidah asing bertentangan dengan

ketertiban umum dari forum hakim yang bersangkutan, sehingga tidak perlu

diperlakukan. Ketert"an umum  ada kalanya diartikan sebagai >ketertiban,

kesejahteraan dan keamanan?, atau disamakan dengan ketertiban hukum, atau

synonym dari istilah >keadilan?. $apat pula dipergunakan dalam arti kata bahwa

hakim wajib untuk mempergunakan pasal!pasal #ndang!undang tertentu.

Kembali kepada pengakuan dan pelasanaan keputusan arbtrase luar negeri,

 pasal +(") Konensi New Fork "6 sendiri menyatakan bahwa permohonan

untuk pelaksanaan keputusan arbitrase asing bisa ditolak atas permintan pihak 

terhadap siapa keputusan tersebut akan dilaksanakan, apabila ia dapat

membuktikan bahwa:

a. The parties to the agreement referred to in article were, under the lawapplica!le to hem, under some incapacity, or the said agreement is not 

valid under the law to which the parties have su!$ected it or, falling anyindication thereon, under the law of the country where the award was

made> or 

!. The party against whom the award is invo)ed was not given proper noticeof the appointment of the the ar!itrator or of the ar!itration proceeding or 

was otherwise una!le to present his case> or c. The award deals with a difference not contemplated !y or not falling 

within the terms of the su!mission to ar!itration, or it contains decisions

on matters !eyond the scope of the su!mission to ar!itration, provided that, if the decisions on matters su!mitted to ar!itration can !e separated 

 from those not so su!mitted, that part of the award which containsdecisions on matters su!mitted to ar!itration my !e recogni;e and 

enforced> or 

d. The composition of the ar!itral authority or the ar!itral procedure wasnot in accordance with the agreement of the parties, or, falling such

agreement, was not in accordance with the law of the country where the

ar!itration too) place> or 

"8

Page 158: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 158/204

e. The award has not yet !ecome !inding on the parties, or has !een set 

aside or suspended !y a competent authority of the country in which, or 

under the law of which, that award was made.

$isamping itu pengakuan dan pelaksanaan putusan arbitrase asing dapat ditolak,

 jika badan yang berwenang dinegara dimana keputusan tersebut diminta untuk 

diakui dan dilaksanakan, menemukan bahwa:

a. The su!$ect matter of the difference is not capa!le of settlement !yar!itration under the law of that country> or 

!. The recognition or enforcement of the award would !e contrary to the pu!lic policy of that country.

4utusan *ahkamah /gung ' dalam perkara jual beli gula tersebut

menunjukkan pendirian bahwa pengusaha ndonesia, Fani ;aryanto, tidak 

 berwenang mengadakan perjanjian jual beli gula dimaksud karena berdasrkan

Keppres No.5-G"8" tanggal "5 3uli "8", import fula hanya boleh dilakukan oleh

Bulog. *enurut *ahkamah /gung perjanjian tersebut batal demi hukum karena

 bertentangan dengan peraturan yang ada. Bandingkan dengan isi pasal +(")a

Konensi New Fork di atas.

$alam praktek, dari berbagai keputusan hakim diberbagai Negara anggota

Koncensi New Fork "6, alasan!alasan yang disebut dalam pasal +(")

adakalanya dijadikan alasan agar keputusan arbitrase dianggap bertentangn

dengan ketertiban umum seperti yang dimaksud dalam pasal +(1b) Konensi New

Fork "6.

Berbagai alasan atau dasar dikemukakan untuk mengatakan apakah suatu

 putusan arbitrase asing dianggap bertentangan dengan ketertiban umum suatunegara. 4ertama, adalah bertentangan dengan ketertiban umum, jika salah satu

 pihak tidak diberkan kesempatan untuk didengar dengan cekup sebelum

keputusan diambil. Namun, apabila pihak yang bersangkutan sudah dipanggil

namun menolak untuk mengambil bagian atau tidak aktif dalam arbitrase, keadaan

ini tidak dapat dianggap bertentangan dengan ketertiban umum. *isalnya dalam

keputusan antara sebuah perusahaan 0witCerland (0/) dengan sebuah

 perusahaan 0panyol (F), F berpendapat bahwa pengakuan dan pelaksanaan

"6

Page 159: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 159/204

keputusan arbitrase &ondon yang dibuat oleh $ewan /rbitrase >%offee @rade

Dederation? akan bertentangan dengan ketertiban umum 0panyol. /ntara lain

karena keputusan diambil tanpa hadirnya F, perusahaan 0panyol tersebut. Namun

*ahkamah /gung 0panyol berpendapat, bahwa ternyata F telah menerima >urgen

tele? dari 0/ tentang pembukaan sidang arbitrase dan F mengangkat wasit

(arbitrator) yang akan mewakilinya. 3ika diikuti, bahwa ketertiban umum harus

mencakup /rbitration &aw "- atau pasal 5 dari >the law of ciil

=nfocement?. Konensi New Fork "6 hanya akan menjadi huruf mati dan hal

mana akan cukup bagi pedagang!pedagang 0panyol untuk menutup pelaksanaan

keputusan arbitrase dimasa datang dengan tidak bekerjasama dalam pengangkatan

 para arbitrator.

4endapat yang serupa dikemukakan pula oleh *ahkamah /gung Bombay

(ndia) dalam =uropean rain 1 0hipping &td. (inggris) . 0eth Eil *ills &td

(ndia), "6-. Berdasarkan kontrak tanggal 1 *aret "8, 0eth Eil *ills &td

menjual kepada =uropean rain 22 *etrik @on >rice bran etraction?,

dikapalkan pada bulan juni dan juli "8 atas pilihan pembeli melalui pelabuhan

Bedi di Negara bagian ujarat. Kontrak dibuat menurut syarat!syarat dan

ketentuan!ketentuan dari @he rain /nd Deed @rade /ssociation (/D@/). 4asal

1 dari kontrak menyebutkan :

“any dispute arising out of or under the contract was to !e settled !y

ar!itration in London in accordance with the r!itration *ules of B+T

 'o.C9J,”Ketika 0eth Eil *ills tidak mampu mengirim sebanyak jumlah yang telah

disetujui, =uropean rain memberitahukan 0eth Eil *ills bahwa klaim akan

diserahkan kepada arbitrase. =uropean rain mengangkat arbitrator yang

mewakilinya sebagaimana ditentukan oleh /D@/ /rbitration 'ules, tetapi 0eth

Eil *ills tidak mengangkat arbitratornya dan tidak tampil didepan arbitrase

walaupun sudah diberitahu. $engan Keputusan /rbitrase yang tidak memuat

alasan!alasan tertanggal "8 *ei "88, 0eth Eil *ills diharuskan membayar 

kepada =uropean rain #K 1,1.

@atkala 0eth Eil *ills tidak membayar jumlah tersebut, =uropean rain pada

tanggal 1 /gustus "88, mengajukan permohonan pelaksanaan keputusan tersebut

"

Page 160: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 160/204

 berdasarkan ndian Doreign /wards /ct "", yang menjadi dasar pelaksanaan

Konensi New Fork "6 di ndia. $idepan *ahkamah /gung Bombay 0eth Eil

*ills antara lain mendalilkan, bahwa pelaksanaan keputusan arbitrase &ondon

tersebut akan bertentangan dengan ketertiban umum sebagaimana disebutkan

dalam 0ection 8(") (b) (ii) dari the act. 0ebelum 0eth Eil *ills menyelesaikan

 pengiriman untuk memenuhi kontrak ia menerima surat dari pemerintah Negara

 bagian 4unyab, yang membatalkan iCin eport, yang menyebabkan ia tidak 

mungkin memenuhi kontrak eport pecahan!pecahan kulit padi tersebut.

=uropean rain telah diberitahu mengenai hal itu begitu keputusan tersebut

diterima. 4asal "6 dari kontrak menyebutkan bahwa dalam hal pelarangan eport,

kontrak harus dibatalkan. 0eth oil *ills mengataka, adalah menjadi kenyataan

 bahwa /rbitrator mengeluarkan keputusan yang tidak mendapat dukungan hukum

dan dengan demikian bertentangan dengan ketertiban umum. Namun hakim

mengatakan, bahwa alasan tersebut yaitu larangan pemerintah harus dikemukakan

didepan arbitrator untuk menjadi bahan pertimbangan bagi mereka. $i dalam

kenyataannya termohon memilih untuk tidak tampil didepan arbitrase, hal mana

tidak cukup bagi *ahkamah untuk menolak pelaksanaan putusan arbitrase dengan

alasan bertentangan dengan ketertiban umum. @ambahan pula pengapalan

dilakukan melalui pelabuhan Bedi di Negara bagian ujarat dan hal mana tidak 

menghalangi sedikitpun termohon untuk mendapatkan pecahan kulit padi tersebut

dari pasaran bebas. #ntuk memenuhi kontrak alasan kedua diajukan pula oleh

termohon, yaitu karena keputusan arbitrase tidak memuat alasan!alasan, maka

 pelaksanaannya akan bertentangan dengan ketertiban umum. *ahkamah menolak 

dalil ini, karena pelaksanaan arbitrase /D@/ tidak mengharuskan keputusan

arbitrase memuat alasan!alasannya dan bila salah satu pihak tidak puas, bisa naik 

 banding kepada >board of appeal of /D@/?, seperti disebutkan oleh 'ule 6

/D@/. *ahkamah /gung Bombay mengabulkan permohonan pelaksanaan

keputusan arbitrase tersebut.

0ikap arbitrator yang tidak memihak (impartiality) adalah juga persyaratan

yang mendasar dalam setiap arbitase. 0yarat ini mengharuskan arbitrator tidak 

mempunyai kepentingan pribadi dalam masalah yang bersangkutan dan dia bebas

"2

Page 161: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 161/204

(independent)dari kedua belah pihak. 4engadilan!pengadilan pada umumnya

membedakan keadaan!keadaan yang menyebabkan arbitrator tidak mungkin

mengikuti untuk tidak memihak dan arbitrator yang dalam kenyataannya telah

 bersikap memihak. $alam $enis %oakley &td (inggris) . 0teI*ichel 'eerdy

(4erancis) ("6"), pada " 0eptember "86, 'eerdy menjual kepada %oakley

gandum sebanyak empat kali pengapalan. Kontrak menyebutkan bahwa

 perselisihan yang mungkin timbul akan diselesaikan melalui arbitrase dibawah

>arbitration 'ules of /D@/?. Ketika 'eerdy tidak dapat memenuhi

 pengapalan, perselisihan diserahkan kepada /rbitrase /D@/. *enurut peraturan

arbitrase /D@/, tiap pihak mengangkat arbitrator yang mewakilinya dan kedua

arbitrator ini kemudian mengangkat arbitrator yang ketiga.

@anggal 1- *ei "62, ketiga arbitrator tersebut mengeluarkan keputusan

yang diambil dengan suara bulat, memerintahkan 'eerdy membayar kepada

%oakley sejumlah uang. $alam tingkat banding, $ewan Banding /D@/

memperkuat keputusan tersebut dengan suara bulat pada tanggal 1- 0eptember 

"62. $alam perkara ini *r.0.3.0mith, salah seorang arbitrator dalam tingkat

 pertama, bertindak sebagai penasehat hukum %oakley didepan $ewan Banding

/rbitrase. 4ada tanggal 15 Noember "62, pengadilan tingkat pertama di @royes

mengabulkan permohonan pelaksanaan keputusan arbitrase /D@/ tingkat

 pertama dan tingkat banding. $ibawah oposisi 'eerdy, ketua pengadilan

mencabut kembali pelaksanaan keputusan arbitrase tersebut berdasarkan alasan

 bahwa *r.0mith yang menjadi salah seorang arbitrator dalam tingkat banding, hal

mana melanggar >international public policy?4erancis.

%oakley naik banding ke %ourt of /ppeal di 'eims yang menyatakan pelaksanaan

keputusan arbitrase tersebut berdasarkan alasan, antara lain:

". ketertiban umum yang akan diterapkan dalam pengakuan dan

 pelaksanaan keputusan arbitase asing bukan ketertiban umum dalam

negeri, tetapi ketertiban umum dari hukum internasional Negara

dimana keputusan tersebut dimohon.

1. seperti dinyatakan oleh hakim, kasus ini, tidak menunjukan bahwa

*r.0mith adalah penasehat hukum $enis %oakley &td. 0ebelum

""

Page 162: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 162/204

 pengangkatannya sebagai arbitrator pada $ewan /rbitrase tingkat

 pertama.

-. lagi pula, keputusan arbtirase tingkat pertama diambil dengan suara

 bulat oleh ketiga arbitrator dan *r.0mith yang bertindak sebagai

 penasehat hukum %oakley dalam $ewan /rbitrase tingkat banding,

 bukan merupakan keputusan dengan secara bulat pula. $an jelas juga,

 bahwa waktu *r.0mith bertindak sebagai penasehat hukum pada

$ewan arbitrase tingkat banding, $ewan arbitrase tingkat pertama

secara pasti tidak mempunyai kekuasaan apapun lagi.

5. ;al!hal tersebut diatas menyebabkan keputusan arbitrase tanggal 1

0eptember "2, tidak melanggar >international 4ublic policy?

4erancis.

$i /merika 0erikat, pengadilan distrik New Fork menyatakan dalam

Tran!mar"re Sea*a<! $r'. $+ M$nr$-"a -. mar r"h / $.A.G, 06= 8 Su''

2>19355: bahwa hubungan Nelson. 0alah seorang arbitrator, dengan termohon

*arc 'ich %o terlalu lemah untuk mendiskwalifikasikannya sebagai arbitrator 

yang berpengalaman dan dihormati di bidang maritim, khususnya 'ich mencarter 

kapal >Ecean +oyages? kepunyaan @ransmarine, untuk mengangkut minyak 

mentah dipelabuhan teluk 4arsi guna dipindahkan ke tanker yang lebih besar >@he

4egasus? 'ich memerintahkan >Ecean +oyages? menuju pelabuhan yang

ditentukan untuk membongkar muatannya dan memberitahu @ransmarine bahwa

salah satu tempat dekat pulau ;ormuC adalah tempat pemindahan muatan.

@ransmarine menolak permintaan dan meminta agar 'ich mengirim kapal tersebut

dan muatannya ke kapal tanker >@he 4egasus?. 0etelah beberapa kali pembicaraan

telpon dan tele, @ransmarine mengatakan ia akan mengirimkan >Ecean +oyages?

ke ;ormuC dan membongkar muatannya apabila 'ich setuju untuk merundingkan

lagi >%harter 4arty? tersebut dan membayar tambahan #0 7 "22,222. walaupun

agen 'ich marah dengan usul ini. 'ich menyetujui proposal tersebut. Berdasarkan

 persetujuan baru, 'ich berkewajiban membayar ongkos angkut dan kelebihan

waktu berlabuh. Namun demikian 'ich sebenarnya tidak ingin terikat kepada

"1

Page 163: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 163/204

 perjanjian baru tersebut. 0trateginya adalah membongkar muatan untuk 

dipindahkan ke the 4egasus dan kemudian menolak proposal tersebut. 0etelah ini

terjadi, @ransmarine mengajukan klaim kepada 'ich sehubungan dengan

tambahan ongkos dan kelebihan waktu berlabuh. 'ich menolak klaim tersebut dan

 perselisihan dibawa ke $ewan /rbitrase di Bew Fork sesuai dengan perjanjian

>%harter 4arty? yang pertama. $ewan /rbitrase terdiri dari dua arbitrator (Nelson

dan +an elder) dan arbitrator ketiga, Berg, diangkat oleh Nelson dan +an elder.

4ada waktu pembukaan sidang pertama, 'ich minta agar Nelson mengundurkan

diri karena ia adalah 4residen dari 4erusahaan sebagai agen perkapalan yang

mengajukan klaim kepada 'ich pada suatu arbitrase dan di pengadilan

sebelumnya. 'ich berpendapat Nelson akan bersikap subjektif. Nelson menolak 

mengundurkan diri, sidang dilanjutkan dan menghasilkan putusan yang

menguntungkan @ransmarine. @ransmarine mengajukan permohonan pelaksanaan

keputusan tersebut berdasarkan #.0.% 12" et seH, yang menjadi dasar 

 pelaksanaan konensi New Fork "6 mendalilkan bahwa keputusan tersebut

 bertentangan dengan ketertiban umum karena Nelson sebagai arbitrator dan

amandemen dari kontrak dibuat dibawah paksaan. 4engadilan menolak kedua

dalil ini.

$i talia, dalam E+"na! Sh"''"n# $ Ltd 9;unan": -. Ra*" Sh"''"n#

%"ne! Ltd 9L"an$n:, 9356=:, 4engadilan @inggi mengabulkan pelaksanaan

keputusan /rbitrase &ondon, walaupun salah satu pihak tidak mengangkat

arbitrator yang mewakilinya. $uduk perkaranya adalah sebagai berikut. =finas

mencharterkan kapal >aspaki? kepada 'awi untuk waktu bulan. Ketika 'awi

tidak membayar, =finas mengambil kapal tersebut sebagaimana diperjanjikan

dalam pasal perjanjian "8. perjanjian keputusan arbitrase tanggal juni "86,

yang tidak memat alasan!alasannya memutuskan, 'awi diharuskan membayar 

kepada =finas #0 7 ",-.- ditambah bunga "29 dari bulan juli 1", "88 sGd

 juni , "86 yaitu #0 7 "-,"1.81 dan ditambah bunga "29 dari juni ,"8 sGd

tanggal pembayaran. Keputusan tersebut diambil oleh $ewan /rbitrase dimana

'awi tidak mengangkat arbitratornya yang mewakilinya, dimana seharusnya

$ewan /rbitrase terdiri dari - orang : tiap pihak menunjuk satu orang, dan kedua

"-

Page 164: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 164/204

orang ini akan menunjuk arbitrator ketiga. 'awi tidak mengangkat arbitrator 

sedangkan =finas mengangkat *r./leander 3ohn KaCantCis sebagai arbitrator 

yang mewakilinya, yang kemudian sebagai satu!satunya arbitrator dalam perkara

ini. 4engadilan mencatat bahw pengangkatan ini diperkenakan oleh 0ection 8(b)

dari =nglish /rbitration /ct "2. 4engadilan Banding di enoa,

mempertimbangkan apakah suatu keputusan arbitrase yang diambil oleh seorang

arbitrator saja yang diangkat oleh salah satu pihak dan sah menurut hukum

nggris, tidak bertentangan dengan ketertiban umum talia. 4engadilan

menyatakan, walaupun jika >legal order? talia menentukan lain dalam perkara ini

sehubungan dengan pasal 6"2 ;ukum /cara 4erdata talia, dimana disebutkan

kekuasaan kehakiman mengankat arbitrator untuk pihak yang tidak menunjuk 

arbitrator untuk mewakilinya: ketentuan =nglish /rbitration /ct tidak dapat

dianggap mutlak bertentangan dengan ketertiban umum talia mengenai tidak 

memihaknya arbitrator.

4ertama!tama, seorang arbitrator yang hanya diangkat oleh salah satu

 pihak saja tidak akan selalu menimbulkan sikap memihak. Kedua, section 8(b)

=nglish /rbitration /ct, menyebutkan bahwa *ahkamah /gung atau ;akim dapat

mengeyampingkan pengangkatan tersebut.

0ehubungan dengan >lack of impartiality of arbitrator? sebagai dasar 

melanggar ketertiban umum, pengadilan $istrik Ehio (/0). *enyatakan bahwa

hubungan salah seorang arbitrator tidak sampai pada tingkat melanggar ketertiban

umum. $alam 8ert"%"Fer $r'$rat"$n $+ Ind"a, et.a% 9Ind"a: -. IDI

Mana#ement In 9Amer"a Ser"kat:, >2= 8. Su''. >01 93561:, kedudukan

*r.0en 0ebagai arbitrator dipersoalkan karena hubungan dengan DertiliCer 

%orporation of ndia. @untutan $ agar pengadilan menolak pelaksanaan

keputusan arbitrase, atas dasar diketemukan bukti hubungan *r.0en dengan D%,

tidak dikabulkan oleh 4engadilan. 4engadilan menganggap hubungan tersebut

tidak samapai pada tingkat sehingga bertentangan dengan ketertiban umum.

/lasan ketiga bagi dilanggarnya ketertiban umum dalam pelaksanaan

keputusan arbitrase asing ialah sehubungan dengan apakah keputusan arbitrase

tersebut memuat alasan!alasannya. $ibeberapa Negara, undang!undang arbitrase

"5

Page 165: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 165/204

setempat mengharuskan keputusan arbitrase memuat alasan!alasan yang menjadi

dasar keputusan tersebut. 0ebaliknya dibeberapa Negara >%ommon &aw? adalah

menjadi kebiasaan untuk tidak mencantumkan alasan!alasan yang menjadi dasar 

suatu keputusan arbitrase. 4ada umumnya, dengan penerapan yang membedakan

ketertiban umum dalam Negeri dan ketertiban umum internasional. 4engadilan!

 pengadilan Negara yang mewajibkan dimuatnya alasan!alasan dalam putusan

arbitrase, melaksanakan juga keputusan arbitrase yang tidak memuat alasan!

alasan, yang dibuat dinegara dimana keputsan seperti itu dianggap sah. *isalnya

dalam Den"! $ak%e< Ltd 9In##r"!: -. Ste M"he% Re-erd< 9Peran"!: 93563:,

4engadian Banding 'eims menyatakan bahwa keputusan arbitrase /D@/ yang

tidak memuat alasan!alasan yang menjadi dasar putusan tersebut, tidaklah

 bertentangan dengan ketertiban umum menurut ;ukum nternasional negera

4erancis. Begitu juga pendapat *ahkamah /gung Bombay dalam =uropean rain

0hipping &td(nggris) . 0eth Eil *ills &td (ndia) ("6-) ;akim mengatakan

 bahwa peraturan arbitrase /D@/ tidak mengharuskan dimuatnya alasan!alasan

dan hal ini sukar untuk dipakai sebagai dasar bahwa hai itu bertentangan dengan

ketertiban umum ndia.

 Namun, *ahkamah /gung talia dalam 8rate%" Dam"an$ !.n. 9Ita%"a: -.

Au#u!t Tr$'+er / $ 9)erman Barat: 93561:, telah menolak untuk 

menlaksanakan keputusan dari >@he /rbitration Board of the 0ugar /ssociation?

&ondon, karena keputusan tersebut tidak memuat alasan!alasannya. 0ebagai dasar 

hukumnya adalah 4asal + dari =uropean %onention on nternational

%ommercial /rbitration ("") dimana talia dan 3erman Barat menjadi anggota

Konensi ini, yang menyebutkan:

The parties shall !e presumed to have agreed that reasons shall !e given

 for the award unless they3a" either expressly declare that reasons shall not !e given > or 

3!" have assented to an ar!itral procedure under which it is not customaryto give reasons for awards, provided that in this case neither party

re&uested !efore the end of the hearing, or if there has not !een a

hearing then !efore the ma)ing of the award, that reasons !e given./lasan selanjutnya dipergunakan sebagai hal yang bertentangan dengan

ketertiban umum ialah apakah pengambilan keputusan arbitrase tersebut

"

Page 166: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 166/204

melanggar prosedur dari arbitrase. *isalnya dalam Den"! $ak%e< Ltd.9In##r"!:

-. SteM"he% Re-erd<9Peran"!: 93563:, pengadilan banding 'eims

 berpendapat, $ewan /rbitrase Banding tidak dapat dianggap melanggar prinsip!

 prinsip >due process? karena putusannya tidak didasarkan kepada dokumen yang

tidak diajukan dan tidak dapat disampaikan kepada $enis %oakley. 4utusan itu

hanya didasarkan pada tele yang memuat harga pasar pada waktu itu, sedangkan

dokumen bukti harga pasar itu tetap tinggal di kantor perusahaan *ichel 'eerdy

di Bar!0ur!0eine (4erancis).

$i dalam perselisihan antara )$!e'h Mu%%er A.G. 9S*"tFer%and: -. S"#-a%

Ber#e!en 9N$r*e#"a: 93561:. 0ehubungan dengan >%harter 4arty?, kedua belah

 pihak menandatangani tiga >%harter 4arty? di tahun ", "82, dan "8". @iap

 perjanian memuat ketentuan tentang penyelesaian sengketa melalui arbitrase di

 New Fork dan tunduk pada hukum Negara bagian New Fork. $isebutkan pula,

keputusan yang diambil oleh mayoritas arbitrator dapat dilaksanakan di

 pengadilan mana saja dan merupakan putusan yang >final dan binding on the

 parties anywhere in the world?. 4utusan arbitrase tanggal "5 $esember "86

mengharuskan 3oseph *uller /.. membayar kepada 0igal Bergesen #07

",52.2 ditambah bunga 69 setahun sampai tanggal pembayaran. 4engadilan

4ertama di Surich menyatakan putusan tersebut dapat dilaksanakan, putusan mana

kemudian dikuatkan oleh 4engadilan Banding. 3oseph *uller mengajukan lagi

 perkara ini ke *ahkamah /gung Dederal 0wiss dengan dalil putusan arbitrase

tersebut tidak mengikat karena tidak mendapat penguatan dari 4engadilan New

Fork, sesuai dengan hukum Negara bagian New Fork. *ahkamah /gung Dederal

0wiss menolak dalil, antara lain mengatakan bahwa otonomi para pihak menurut

 pasal + (") Konensi New Fork memberikan kemungkinan bagi para pihak untuk 

menentukan sendiri prosedur arbitrase.

$alam klausula arbitrase telah disebutkan bahwa, putusan arbitrase

menjadi >final and binding on the parties anywhere in the world? telah

menyampingkan perlunya penguatan pengadilan atas putusan arbitrase tersebut

seperti yang dimaksud section 8"2 of the New Fork %iil 4ractice &aw and

'ules. *enurut ketertiban umum 0wiss, apabila putusan tersebut tidak perlu

"

Page 167: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 167/204

mendapat penguatan, maka penolakan atas pelaksanaan putusan arbitrase tersebut

tidak berlaku di 0witCerland.

Kertertiban umum juga dikaitkan dengan apakah perjanjian dibuat dengan

 paksaan atau tidak. $alam Tran!mar"ne Sea*a<! $r'. $+ M$nr$-"a -. Marh

R"h / $.A.G., 06= 8.Su''.2>1 9355:, pengadilan $istrik 0elatan New Fork 

 berpendapat bahwa pengadilan tidak menemukan renegosiasi kontrak berlangsung

dibawah paksaan. 'ich juga tidak dapat membuktikannya dan beban pembuktian

ini menjadi kewajibannya, karena ketertiban umum menghendaki

dilaksanakannya perjanjian.

Ketertiban umum pernah pula dikaitkan dengan pemakaian ketentuan

umum asing. $alam Lam"n$"r!(Tre+"%"er"e!(a%er"e! de Len!, S.A. 98rene:

-.S$uth*"re $m'an< 9Un"ted State!:, 060 8.Su''. 3=72 9356=:, &aminoirs dan

0outhwire membuat suatu perjanjian dimana 0outhwire setuju untuk membeli dari

&aminoirs sejumlah kawat baha berlapis seng. ;arga beli untuk material tersebut

 berdasarkan harga pasar dunia dan disesuaikan dengan perkembangan harga di

 pasaran dunia. 4erselisihan kemudian timbul mengenai penafsiran klausula ni dan

 juga mengenai kwalitas dari kawat. 4ertikaian kemudin dibawa ke Badan

/rbitrase nternasional onamber of %ommerce sesuai dengan bunyi kontrak. 4ara

arbitrator memutuskan bahwa penafsiran &aminoirs mengenai harga pasar adalah

 benar dan oleh karena itu mengharuskan 0outhwire membayar sejumlah uang

dengan bunga ,9 sampai "29 setahun. *engenai kwalitas barang para pihak 

kemudian menyelesaikan dengan baik. 0outhwire mengajukan gugatan di

4engadilan /merika 0erikat untuk membatalkan keputusan arbitrase tersebut

sementara &aminoirs mengajukan perkara ke 4engadilan $istrik agar keputusan

arbitrase tersebut dilaksanakan.

0ehubungan dengan persoalan bunga pengadilan menolak apa yang

dikatakan 0outhwire bahwa pemakaian ketentuan tingkat bunga 4erancis adalah

melanggar ketertiban umum /merika 0erikat dan oleh karena itu keputusan

arbitrase tidak dapat dilaksanakna berdasarkan pasal +(1)(b) Konensi New Fork 

"6. 4engadilan berpendapat berdasarkan keputusan!keputusan 4engadilan

/merika 0erikat pelaksanaan keputusan arbitrase luar negeri dapat ditolak hanya

"8

Page 168: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 168/204

 jika pelaksanaan tersebut melanggar hal2hal yang paling dasar dari moralitas dan

keadilan. Berdasarkan hukum dari banyak Negara bagian /merika 0erikat yang

mengiCinkan ketentuan bunga berkisar dari , sampai "29 setahun dalam

keadaan!keadaan tertentu maka keputusan arbitrase yang mencantumkan

ketentuan bunga dari 4erancis tidaklah bertentangan dengan ketertiban umum.

4engadilan dalam hal ini menerapkan standar mengenai ketertiban umum seperti

disebutkan dalam Par!$n! / Ch"ttem$re O-er!ea! $. -. S$"ete Genera%e de

IIndu!tr"e du Pa'"er 9RAKTA:, >=6 8.1d 575,50 91d "r. 350: dan Sherk 

-. u%-er $m'., U.S Su'reme $urt )une 3, 350

“we cannot have trade and commerce in world mar)ets and in

international mar)ets exclusively on our terms, governed !y our laws and 

resolved in our courts”.$emikianlah berbagai ragam penafsiran ketertiban umum oleh pengadilan

 berbagai Negara anggota Konensi New Fork "6, yang bisa menjadi cermin

 bagi kita dalam memutuskan permohonan pelaksanaan arbitrase luar negeri,

antara lain yang bersangkutan dengan masalah ketertiban umum. ;al ini menjadi

 bertambah penting dengan lahirnya #ndang!undang No.-2 tahun ", yang

mengatur juga pengakuan dan pelaksanaan 4utusan /rbitrase &uar Negeri. 4asal

c menyebutkan bahwa 4utusan /rbitrase nternational sebagaimana dimaksud

dalam pasal a hanya dapat dilaksanakan di ndonesia terbatas pada putusan

yang tidak bertentangan dengan ketertiban umum.

Sut$m$ -.Ah<u 8$re!tr< $m'an<, 15104K4SIP43563.

*ahkamah /gung ' dalam putusannya mengenai suatu sengketa antara

nestor Korea dan parner lokalnya berpendirian, bahwa bila para pihak telah

sepakat dalam perjanjian joint enture memilih arbitrase sebagai badan

 penyelesaian sengketa yang mungkin timbul, maka 4engadilan tidak mempunyai

yuridiksi untuk memeriksa dan mengadili sengketa tersebut.

$uduk perkara bermula dari gugatan 0utomo kepada /hyu Dorestry

%ompany, suatu perusahaan Korea yang menjadi partnernya dalam perusahaan

3oint +enture yang bergerak dibidang pengusahaan hutan seluas "".222 ha di

Kalimantan Barat. 0utomo dalam gugatannya menyatakan, bahwa ia sebagai salah

"6

Page 169: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 169/204

seorang $irektur tidak pernah menandatangani cek seta tidak mengetahui pula

 pemasaran kayu yang dieksport oleh perusahaan patungan yang bernama 4@.

/hyu Balapan @imber tersebut. Berdasarkan alasan!alasan itu 0utomo selaku

4enggugat memohon kepada 4engadilan Negeri 3akarta #tara dalam putusan

4roisi, menyatakan management dari 4@./hyu Balapan @imber untuk seluruhnya

ditangani oleh 4enggugat sampai ada penyelesaian perkara dan mencairkan dana

 perusahaan yang dibekukan oleh Bang $agang Negara 3akarta antara lain, untuk 

keperluan biaya produksi dan gaji karyawan.

Kemudian dalam putusan primair, agar 4engadilan 3akarta #tara :

! *enerima dan mengabulkan gugatan 4enggugat untuk seluruhnya

! *enyatakan menurut hukum agar kerjasama perusahaan htan oleh

4enggugat dan @ergugat, menjadi putus karena hukum.

! *enyatakan semua saham @ergugat, beralih menjadi saham 4enggugat

sesuai dengan pasal 5 dari /kte 4endirian 4@./hyu Balapan @imber,

sebagai akibat perbuatan (Enrachtimatigedaad) dari @ergugat selama ada

3oint %ompany, yang merugikan 4enggugat.

! *enyatakan putusan 4roisi maupun putusan dalam pokok perkara dapat

dilaksanakan lebih dahulu walaupun ada bantahan, erCet, banding, atau

kasasi.

0ubsidair, memberikan putusan yang adil dan bijaksana.

@ergugat, atas gugatan tersebut mengajukan eksepsi, antara lain bahwa

sesuai dengan 6asic greement for /oint 0enture tanggal 12 *aret "85A pasal "

menyatakan semua sengketa antara para pihak berdasarkan perjanjian tersebut

harus diselesaikan melalui arbitrase dan apabila tidak dapat mencapai persetujuan

dalam -2 hari untuk menunjuk umpire, maka umpire ini akan ditunjuk oleh ketua

dari international cham!er of commerce  di 4aris. $engan demikian tergugat,

memohon agar 4engadilan Negeri 3akarta #tara menyatakan dirinya tidak 

 berwenang mengadili perkara ini.

*ajelis hakim 4engadilan Negeri 3akarta #tara berpendapat bahwa tugas

hakim di ndonesia mendamaikan kedua belah pihak. $alam perkara ini

4engadilan telah berkali!kali mencoba mendamaikan kedua belah pihak, tetapi

"

Page 170: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 170/204

 belum berhasil, sehingga hakim harus mengambil keputusan. ;al mana sama

dengan arbitrase.

4engadilan menolak eksepsi @ergugat, dan menyatakan dirinya berwenang

memeriksa dan mengadili perkara ini. Namun pengadilan hanya mengabulkan

sebagian gugatan 4enggugat, yaitu menyatakan 4enggugat berhak melakukan

kepengurusan 4@./hyu Balapan 3aya mencairkan dana!dana 4@./hyu Balapan

@imber yang dibekukan oleh Bank $agang Negara 3akarta.

Kedua hal tersebut, menurut 4engadilan Negeri 3akarta #tara untuk menjaga

kelancaran perusahaan dan mencegah pengangguran tenaga kerja.

4engadilan menolak gugatan selebihnya.

4engadilan tinggi 3akarta dalamKeputusan tanggal 8 *ei "6"

 No.8G"6" 4@ 4erdata, menguatkan keputusan 4engadilan Negeri 3akarta #tara

tersebut dalam tingkat banding.

*ahkamah /gung ' dalam tingkat kasasi membenarkan keberatan!

keberatan @ergugat asal, yaitu antara lain bahwa sebagaimana disebutkan dalam

Basic /greement for 3oint +enture, telah mengikat para pihak sebagai #ndang!

undang (pasal"--6 B<), oleh karena mana putusan judeks takti telah

 bertentangan dengan pasal " dan seterusnya dari Kitab #ndang!undang ;ukum

/cara 4erdata('+), dan dengan demikian pula telah melanggar ketentuan tentang

kompensasi absolute. *ahkamah /gung ' menerima permohonan kasasi yang

diajukan oleh @ergugat asli (4enggugat untuk Kasasi), membatalkan keputusan

4engadilan @inggi 3akarta dan Keputusan 4engadilan Negeri 3akarta #tara secara

menyatakan 4engadilan Negeri 3akarta #tara, tidak berkuasa mengaidili perkara

ini.

0ekarang ini terdapat sengketa antar nestor /sing dan partner lokalnya yang

 berkepanjangan yaitu pelaksanaan >keputusan arbitrase 3enea dalam Karaha

Bodas .4ertamina dan 4&N?.

Karaha B$da! -. Pertam"na dan PLN

0engketa ini bermula dari adanya Kontrak Eperasi Bersama (3oint Eperation

%ontract) dimana Karaha Bodas %ompany, suatu perusahaan yang didirikan di

"82

Page 171: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 171/204

%ayman slands, diberikan kuasa untuk mengembangkan proyek eotermal

Karaha Bodas berkapasitas 522 *<. 4royek tersebut meliputi wilayah Karaha

dan @elaga Bodas, di 3awa Barat. KB% membangun proyek tersebut dan menjual

tenaga listriknya ke 4&N atas nama 4ertamina. $alam perjalannya pada "8

keluar Keputusan 4residen 12 0eptember "8 yang menangguhkan proyek 

tersebut karena situasi ekonomi Negara memburuk. 4ada " nopember "8,

dengan Keputusan 4residen No.58G"8 proyek tersebut dilanjutkan kembali.

 Namun dengan adanya krisis ekonomi, keluar Keputusan 4residen No.G"6

yang menunda lagi pembangunan proyek tersebut. 0engketa muncul, ketika

Karaha Bodas mengajukan masalah tersebut ke badan /rbitrase. KB% menuntut

ganti rugi #07 juta ditambah kompensasi kehilangan keuntungan #07

"1,juta dan bunganya.

0ingkat kata $ewan /rbitrase di 3enewa pada tanggal "6 $esember 1222

memenangkan Karaha Bodas dan mewajibkan 4ertamina membayar ganti

kerugian #07 1,",5 berikut bunga 59 pertahun.

4ertamina mengajukan permohonan pembatalan putusan /rbitrase 3enewa

tersebut kepada 4engadilan Negeri 3akrta 4usat dalam putusan tanggal 18 /gustus

1221 membatalkan putusan arbitrase tersebut. *ajalah @empo baru!baru ini

menyatakan bahwa *ahkamah /gung '. *embatalkan putusan 4engadilan

 Negeri 3akarta 4usat tersebut.

$alam pada itu Karaha Bodas melalui 4engadilan dibeberapa Negara bagian

/merika telah meyita asset 4ertamina. Bersamaan dengan itu telah tersita pula

asset milik 4emerintah ', misalnya hasil penjualan minyak yang menjadi bagian

 pemerintah.

0ampai saat ini, sengketa ini belum terselesaikan.

B. SENGKETA ANTARA INVESTOR ASING DENGAN PEMERINTAH

 Negara!negara yang mempunyai program untuk menarik modal asing

mencantumkan di dalam #ndang!undang 4enanaman *odal mereka, bahwa

apabila terjadi sengketa antara pemerintah dengan inestor asing, maka

 penyelesaian sengketa tersebut akan diserahkan kepada arbitrase internasional.

"8"

Page 172: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 172/204

Eleh karenanya, Negara!negara penarik modal asing menjadi anggota Konensi

%0$ (nternational %onention 0ettlement nternational $isputes). 0utau center 

yang didirikan untuk menyelesaikan sengketa antara pemerintah dan inestor 

asing berkenaan dengan penanaman modal asing.

ndonesia dengan #ndang!#ndang No. tahun "6 (&N "6!-1)

memberikan persetujuan atas Konensi @entang 4enyelesaian 4erselisihan /ntar 

 Negara dan <arga Negara /sing mengenai 4enanaman modal tersebut. Konensi

ini disebutkan juga Konensi <ashington yang disponsori oleh Bank $unia atau

Konensi %0$ (nternational %enter for 0ettlement of nestment $isputes).

%hapter Konensi %0$ menyatakan bahwa %0$ mempunyai

Furisdiksi atas sengketa yang secara langsung timbul dari nestasi, antara Negara

 penandatangan dan warga Negara dari Negara penandatangan lainnya, dimana

 para pihak yang bersengketa setuju secara tertulis mengajukan sengketanya

kepada %0$. Bila persetujuan diberikan, tidak satu pihak pun boleh

mengundurkan diri. 4enyelesaian sengketa menurut koncensi ini dapat melalui

konsiliasi atau arbitrase. 4ertama, penyelesaian sengketa melelui konsiliasi adalah

dimana komisi konsiliasi yang dibentuk berdasarkan kesepakatan para pihak,

 berkewajiban menjelaskan masalah!masalah yang menjadi sengketa dan usaha

agar kedua belah pihak yang bersengketa mencapai kesepakatan penyelesaian

menurut syarat!syarat yang dapat diterima keduanya. Komisi pada setiap tingkat

 proses sampai berakhirnya, dari waktu ke waktu dapat memberi rekomendasi

untuk penyelesaian kepada para pihak. 4ara pihak harus bekerja sama dengan

komisi berdasarkan itikad baik agar komisi dapat menjalankan fungsinya dan

memberikan pertimbangan yang serius kepada rekomendasi komisi (4asal -5 ayat

"). 0elanjutnya jika para pihak mencapai persetujuan, komisi akan membuat

laporan tentang masalah yang disengketakan dan mencatat bahwa para pihak 

mencapai persetujuan. 3ika dalam setiap tingat dari proses, kelihatan oleh komisi

 bahwa sepertinya tidak akan tercapai persetujuan antara para pihak, komisi akan

mengakhiri proses tersebut dan menulis laporan bahwa para pihak gagal mencapai

 persetujuan. 3ika salah satu pihak tidak tampil dalam proses dan harus

menyempaikan laporan yang memuat keterangan bahwa salah satu pihak tidak 

"81

Page 173: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 173/204

tampil atau berpartisipasi (4asal -5 ayat 1). 4asal - menyatakan, bahwa kecuali

 para pihak yang bersengketa setuju, tidak satu pihak dalam proses konsiliasi ini

 berhak dalam proses lainnya apakah didepan arbitrase atau di pengadilan atau

yang lainnya, menyandarkan kepada pernyataan atau penerimaan atau penawaran

damai yang dibuat oleh pihak lain dalam proses konsiliasi, atau laporan atau

rekomendasi apapun yang dibuat oleh komisi.

Kedua, Bab + konensi ini mengatur tentang proses penyelesaian

sengketa melalui arbitrase. 4asal - (") menyatakan bahwa setiap Negara

 penandatangan atau warga Negara dari Negara penandatangan berkeinginan untuk 

melakukan penyelesaian sengketa melalui arbitrase, harus mengajukan permintaan

tersebut secara tertulis kepada sekertaris jenderal %0$ dan harus mengirimkan

salinannya kepada pihak lain.

4ermintaan tersebut harus berisi informasi mengenai masalah yang disengketakan,

identitas para pihak dan persetujuan mereka kepada arbitrase menurut ketentuan

 beracara arbitrase dan konsilisasi (ayat 1) sekertaris jenderal akan mendaftarkan

 permintaan tersebut, kecuali ia menemukan berdasarkan informasi dalam

 permintaan sengketa tersebut diluar jurisdiksi dari %0$. 4enolakan pendaftaran

tersebut harus diberitahukannya kepada para pihak (/yat -).

4asal 56 menyatakan bahwa putusan arbitrase diambil dengan suara

terbanyak dan anggota yang tidak sepakat boleh mencantumkan >dissenting

opinion?. 4utusan tidak boleh dipublikasikan tanpa persetujuan para pihak.

4asal 1 menyatakan bahwa salah satu pihak dapat meminta pembatalan putusan

arbitrase tersebut dengan mengajukan permohonan secara tertulis kepada

sekertaris jenderal %0$, berdasarkan salah satu contoh alasan berikut ini:

a. that the Tri!unal was not properly constituted 

!. that the Tri!unal has manifestly exceeded its powersc. that there was corruption on the part of a mem!er of the Tri!unal 

d. that there has !een a serious departure from a fundamental rule of  procedure

e. that the award has failed to state the reasons on which it is !ased 4asal - dan pasal 5 mengatur tentang pengakuan dan pelaksanaan putusan

arbitrase %0$. 4asal -(") menyatakan bahwa putusan arbitrase mengikat para

 pihak, dan tidak dapat disbanding atau usaha lain. @iap pihak harus tunduk dan

"8-

Page 174: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 174/204

melaksanakan ketentuan putusan kecuali jika ada penundaan sesuai dengan aturan

dalam Konensi. 4elaksanaan keputusan arbitrase harus berdasarkan hukum dari

 Negara dimana putusan tersebut minta untuk dilaksanakan.

Am$ A!"a $r'$rat"$n et.a% -. The Re'u%" $+ Ind$ne!"a N$.ARB46346. 3

Okt$er 355=.

0uatu sengketa antara nestor asing dan pemerintah ndonesia pernah

diputuskan oleh %0$ pada tahun "2. sengketa ini bermula dari perselisihan

antara amco asia, sebuah perusahaan /0 dan 4@.<isma yang sebelumnya

mengadakan &ease and *anagement /greement pada tahun "6. /mco /sia

%orporation mendirikan anak perusahaannya 4@./mco berdasarkan hukum

ndonesia. $alam permohonannya berisi klausula arbitrase %0$ sehubungan

dengan perselisihan yang mungkin timbul antara 4emerintah ' dengan 4@./mco.

selanjutnya 4@./mco mengadakan >-u!7Lease greement ? dengan /eropacific

untuk membiayai, membangun dan mengurus hotel. 0etelah kesulitan!kesulitan

timbul berkenaan dengan > su!7lease greement ? tanggal " Ektober "86,

4@.<isma dan 4@./mco mengadakan > Profit7-haring greement ? untuk 

manajemen hotel Kartika 4laCa. 0engketa timbul antara 4@./mco dan 4@.<isma,

khususnya mengenai jumlah bagian masing!masing pihak berdasarkan > profit 

 sharing agreement ? tersebut. 4ada tanggal -" maret sGd " /pril "62 hotel

tersebut diduduki oleh tentara dan manajemen hotel diambil alih oleh 4@.<isma.

BK4* mencabut iCin penanaman modal 4@./mco pada tanggal 3uli "62.

4engadilan @inggi 3akarta berdasarkan gugatan 4@.<isma terhadap 4@./mco

 pada Noember "6- membatalkan >*anagement and &ease /greement? "6

dan >4rofit 0haring /greement? "86.

4ada tanggal " 3anuari "6", /mco mengajukan permintaan putusan

arbitrase %0$, mempersoalkan hak 4emerintah ' untuk membekukan inestasi

dan iCinnya, serta meminta ganti rugi sebesar #07"1,--,222 termasuk bunga dan

ongkos.

$ewan /rbitrase memutuskan bahwa pertama2tama, bahwa para pihak tidak 

menyatakan adanya persetujuan tentang aturan yang dipakai untuk menyelesaikan

"85

Page 175: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 175/204

sengketa yang timbul diantara mereka. $ewan arbitrase menerapkan hukum

ndonesia, yaitu hukum yang berlaku bagi kontrak yang dibuat para pihak, dan

hukum yang berlaku bagi kontrak yang dibuat para pihak, dan hukum

internasional yang menurut $ewan dapat diterapkan dengan melihat masalah yang

dipersengketakan. 0etelah mempertimbangkan berbagai hal. 4ada Noember 

"65, $ewan /rbitrase memutuskan mengabulkan sebagian klaim /mco sebesar 

#07-,122,222 ditambah bunga 9 setahun sejak tanggal " 3anuari "6" sampai

tanggal pembayaran efektif.

4ada tanggal "6 *aret "6, pemerintah ndonesia mengajukan permohonan

 pembatalan keputusan tersebut, dimana komite ad hock membatalkan sebagian

dari putusan tersebut. Namun dewan tetap berpendirian bahwa tindakan aparat

 polisi dan militer di ndonesia adalah melanggar hukum dan /mco berhak atas

kerugian yang dideritanya.

/khirnya, pada putusan terakhir $ewan /rbitrase %0$ pada /gustus "2,

memutuskan 4emerintah ndonesia harus membayar gantu rugi #071,88,"1.12

ditambah bunga 9 sejak tanggal putusan sampai dengan tanggal pembayaran

yang efektif.

Pemer"ntah RI -er!u! eme Pen#ad"%an Saham.

0engketa antara 4emerintah ndonesia dan %eme, suatu perusahaan

semen *eico adalah berkaitan dengan [email protected] resik. 4emerintah memimiliki

"9 saham perusahaan semen ini sementara %eme 1,529 dan public 15,29.

[email protected] resik memiliki 9 saham [email protected] 4adang dan 9 saham

[email protected] @onasa. 4erselisihan yang menyangkut [email protected] resik ini pertama,

 berkaitan dengan keinginan [email protected] 4adang dan [email protected] @onasa untuk 

memisahkan diri [email protected] resik (0pin!off) A kedua hak opsi %eme untuk 

membeli saham milik 4emerintah ndonesia pada [email protected] resik sesuai dengan

 perjanjian jual beli (sale 4urchase /greement).

4ertama, semen padang dan semen tonasa ingin melepaskan diri dari [email protected]

resik, dengan alasan akan dapat lebih berkembang. [email protected] resik keberatan

dengan rencana pemisahan ini, karena pemisahan tersebut menyangkut

"8

Page 176: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 176/204

kepemilikan saham kedua perusahaan tersebut oleh [email protected] resik, dimana

1,529 sahamnya dipegang oleh %eme. >spin!off?akan menurunkan harga

saham [email protected] resik di 4asar *odal setidak!tidaknya katena akan

menurunnya produksi [email protected] resik secara keseluruhan bersama2sama

dengan0emen 4adang dan 0emen @onasa. $engan demikian menurunkan

 pendapatan [email protected] resik. 0elanjutnya jika >spin!off? terjadi harga saham

[email protected] resik akan menurun di 4asar *odal. 0ebab assetnya berkurang.

0eandainya >spin!off? disetujui, persoalan dan untuk mengambil alih saham

tersebut oleh 4emerintah $aerah, umpamanya, bukan soal yang mudah. 0elain itu

untuk semen padang, masalah lain adalah berkenaan dengan >%orporate

uarantee? dikeluarkan [email protected] resik atau utang [email protected] 4adang kepada

kreditornya. 4aling tidak rencana >spin!off? tersebut perlu berkonsultasi dengan

kreditor semen padang. ;al lainnya yang tidak mudah pula, bagaimana

mendapatkan persetujuan pemegang saham minoritas [email protected] resik di 4asar 

*odal, yang tentu keberatan dengan >spin!off? tersebut karena dapat menurunkan

nilai saham [email protected] resik. 4ersoalan >spin!off? ini kemudian mereda.

Kedua, masalah lainnya yang kemudian menjadi sengketa antara 4emerintah

ndonesia dan %eme, adalah gugatan %eme untuk membeli sebagian saham

4emerintah dalam [email protected] resik, yang menurut %eme, berdasarkan hak opsi

dalam >perjanjian jual beli saham?(0ale 4urchase /greement) tahun "6. %eme

mengajukan perselisihan ini ke /rbitrase %0$ pada "2 $esember 122-. %eme

akan mengajukan kembali sengketa ini ke /rbitrase %0$, bila tidak tercapai

 persetujuan 16 Debruari 122. %0$ mungkun akan bersidang enam bulan lagi

(0eptember 122). 4emerintah ndonesia sebagai pemegang saham mayoritas

("9), tampaknya enggan menual sahamnya lagi kepada %eme dan berusaha

menyelesaikan sengketa ini dengan usulan!usulan baru. 4emerintah, dikatakan ,

tidak akan menjual pabrik @uban , , dan dan sekaligus ingin

mempertanyakan "9 sahamnya di [email protected] resik. Direktur #tama [email protected]

resik mengatakan didepan Komisi + $4'!', apabila tiga pabrik semen di

@uban milik [email protected] resik tersebut dialihkan pengelolaannya kepada %eme

/sia ;oldings, laba [email protected] resik akan turun secara drastis. $elapan puluh

"8

Page 177: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 177/204

 persent (629) laba [email protected] resik berasal dari - pabrik tersebut. $4' menolak 

rencana pengalihan ketiga pabrik di @uban tersebut. (Koran tempo, 6 Debruary

122) pemerintah mengusulkan agar dilakukan pemnbangunan pabrik semen baru

dimana %eme akan menjadi salah satu pemegang sahamnya disamping

[email protected] resik (3oint enture). ni adalah solusi yang diajukan pemerintah

untuk menyelesaikan sengketanya dengan %eme mengenai hak Epsi (put

Eption) %eme membeli saham 4emerintah pada [email protected] resik (kompas, 6

maret 122).

"88

Page 178: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 178/204

I. MULTILATERAL DAN BILATERAL INVESMENT

GUARANTEE AGREEMENT DALAM PENANAMAN

MODAL ASING.

nestor dari Negara!negara maju kawatir sekali dengan kerugian yang

akan dideritanya berkenaan dengan peristiwa!peristiwa di Negara!negara

 berkembang yang bukan menjadi ancaman di negaranya. #mpamanya, inestor 

dari /merika 0erikat kawatir akan resiko timbulnya konflik militer seperti terjadi

di Bosnia, rak, Kuwait, &ebanon, Nicaragua, Northern sland, dan +ietnam.

Begitu juga kemungkinan kerugian akibat nasionalisasi di %ina, Kuba, dan 4eru.

@idak banyak perusahaan asuransi yang mau menanggung kerugian yang

diakibatkan oleh peristiwa seperti tersebut diatas. Eelh karenanya 4emerintah

/merika menciptakan programnya sendiri, #nited 0tates Eerseas 4riate

nesment %orporation (E4%), yang mendukung kebijakan 4emerintah /0, agar 

 perusahaan!perusahaan /0 melakukan inestasi diluar negeri. nestor yang dapat

diterima dalam program penjaminan E4% adalah perorangan warga Negara

/merika. 4erusahaan /merika yang pemegang saham lebih dari 29 warga Negara /merika atau perusahaan asing yang 9 sahamnya dimiliki oleh warga

 Negara /merika. Kerugian yang ditanggung E4% adalah kerugian yang tidak 

dapat ditukar akibat perang, reolusi, pemberontakan, pemogokan dan >business

interruption? akibat ketiga resiko tersebut diatas. E4% terbatas hanya untuk 

indiidu dan perusahaan yang dimiliki warga Negara /0, oleh karenanya Bank 

$unia (world Bank) pada tahun "6 membentuk *ultilateral nestment

uarantee /gency (*/). @ujuan dari */ antara lain mendorong

 bertambahnya inestasi dinegara!negara berkembang. Konensi */ lahir pada

"" oktober "6, berlaku ketika negara industri dan " negara berkembang

meratifikasi konensi tersebut. */ sekarang ini sudah ditanda tangani oleh "1

negara. 'esiko yang ditanggung oleh */ adalah peristiwa yang non!komersial,

depriatisasi pemilikan atau dibawah pengawasan pemerintah, pelarangan kontrak 

oleh pemerintah dimana tidak ada penyelesaian sengketa baik melalui pengadilan

maupun arbitrase, tindakan militer dan kekacauan sipil.

"86

Page 179: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 179/204

#raian berikut ini mencoba menerangkan secara lebih terperinci mengenai

>multilateral nestment uarantee /greement?dan >bilateral nestment

uarantee /greement?.

Mu%t"%atera% In-e!tment Guarantee A#reement

*/ yang didirikan oleh Bank $unia (world Bank) tidak saja menanggung

kerugian yang diderita oleh penanaman modal langsung (direct inestment), tetapi

 juga >serice and management contract?, >licensing?, >franchising?, dan

>production sharring contract?. 4ada tahun "5, bank dunia setuju memasukkan

international bank of reconstruction and deelopment (B'$) sebagai badan yang

turut menjamin untuk menolong proyek!proyek infrastruktur yang besar dinegara!

negara berkembang dalam rangka priatisasi, dengan menanggung resiko terhadap

 pembiayaan dengan utang kepada badan hukum public dan priat dinegara!negara

 berkembang.

*ereka yang ditanggung adalah inestor dari Negara!negara anggota */ dan

hanya inestor asing yang kwalifait. 'esiko yang ditanggung adalah kerugian

akibat:

". @ransfer mata uang (currency @ransfer). ;al ini mungkin timbul karena

 pemerintah setempat menetapkan transfer mata uangnya keluarnegeri atau

mata uang lain yang diterima oleh pihak yang menjadi tertanggung,

termasuk gagalnya pemerintah setempat bertindak dalam angka waktu

yang masuk akal atas permohonan inestor untuk melakukan transfer 

tersebut.

1. 4engambilalihan atau peraturan!peraturan seperti itu (epropriation and

similar measures)

-. 4elanggaran kontrak (Breach of %ontract). ;al ini bisa terjadi manakala

 pemerintah melanggar kontrak yang ditandatanganinya dengan inestor 

dan inestor tidak punya forum untuk menyelesaikan pelanggaran tersebut

dipengadilan atau arbitrase. Bisa juga karena tidak ada putusan atas

 penyelesaian sengketa akobat pelanggaran kontrak tersebut atau bila ada

 putusan, putusan tersebut tidak dapat dilaksanakan.

"8

Page 180: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 180/204

5. 4erang dan kekacauan sipil (war and ciil distutbance), termasuk tindakan!

tindakan militer, kekacauan sipil diwilayahdimana inestor menanamkan

modalnya.

Berdasarkan permohonan bersama antara Negara inestor dan Negara penerima

modal, $ewan dari */, dengan mayoritas khusus, dapat menyetujui perluasan

dari penanggungan */ terhadap resiko!resiko yang spesifik dari dealuasi atau

depresiasi mata uang. */ tidak menanggung kerugian akibat tindakan

 pemerintah penerima modal atau penghindaran untuk mana tertanggung setuju

 bahwa dialah yang bertanggung jawab. */ juga tidak menanggungkan

kerugian dari tindakan pemerintah penerima modal atau penghindaran atau

kejadian apa saja yang terjadi sebelum penandatanganan >contract of guarantee?.

nestasi yang masuk dalam ruang lingkup penanggungan oleh */, yaitu:

a. Eligi!le investment shall include e&uity interest, including medium or 

long7tern loans made or guaranteed !y holders of e&uity in the enterpriseconcerned, and such form of direct investment as may !e determined !y

the !oard.!. The !oard, !y special ma$ority, may extend eligi!ility to any other medium

or long7term of investment, except that loans other than those mentioned 

in section 3a" a!ove may !e eligi!le only if they are related to a specificinvestment covered or to !e covered !y the agency.

c. Buarantees shall !e restricted to investment the implementation of which

!egin su!se&uent to the registration of the application for the guarantee!y the agency.

-uch investments may include2i. any transfer of foreign exchange made to moderni;e, expand,

or develop an existing investment> and 

ii. the use of earnings from existing investments which could otherwise !e transferred outside the host country.

d. n guaranteeing an investment, the agency shall satisfy it self as to2i. the economic soundness of the investment and its contri!ution

to the development of the host country

ii. compliance of the investment with the host country5s laws and regulations

iii. consistency of the investment with the declared development o!$ectives and priorities of the host country> and 

i. the investment conditions in the host country, including the

availa!ility of fair and e&uita!le treatment and legal protection for the investment .

nestor yang menjadi tertanggung adalah perorangan atau badan hukum seperti

tersebut dibawah ini.

"62

Page 181: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 181/204

i. such natural person is a national of a mem!er other than the host 

country

ii. such $udicial person is incorporated and has its principal place of !usiness in a mem!er or the ma$ority of its capital is owned !y a

mem!er or mem!ers or national thereof, provided that such mem!er isnot the host country in any of the a!ove cases> and 

iii.  such $uridical person, whether or not it is privately owned, operates ona commercial !asis.

$alam hal inestor terdiri lebih dari satu kewarganegaraan, warganegara Negara

yang menjdai anggota konensi akan berlaku dari pada kewarganagaraan dari

 Negara yang bukan anggota, dan kewarganegaraan dari pemerintah

 penandatangan akan berlaku dari pada kewarganegaraan dari anggota konensilainnya.

Berdasarkan permohonan bersama inestor dan pemerintah Negara

 penerima modal, $ewan dengan mayoritas khusus, dapat memperluas indiidu

yang memenuhi syarat menjadi warga Negara penerima modal atau badan hukum

yang berkedudukan dinegara penerima modal atau mayoritas dari modalnya

dimiliki warganegaranya, bila asset dari inestasi tersebut ditransfer dari luar 

 Negara penerima modal.

*enurut pasal "5 konensi ini, inestasi yang ditanggung hanya jika inestasi

tersebut dilakukan diwilayah Negara!negara berkembang yang menjadi anggota

sampai tanggal -" $esember 122-, Negara!negara industri yang telah menjadi

anggota 11 termasuk /ustralia, /ustria, %anada, $enmark, Dinlandia, 4erancis,

erman, Funani, celand, reland, talia, 3epang, &uemburg, Netherland,

 Norwegia, 4ortugal, 0panyol, 0wedia, 0witCerland, nggris, dan /merika 0erikat.

$isamping itu "51 Negara berkembang telah menjadi anggota Konensi ini,

termasuk ndonesia. */ menurut pasal 1- juga melakukan penelitian,

melaksanakan keguatan untuk mendorong laju inestasi dinegara!negara

 berkembang yang menjadi anggota, dengan tujuan untuk memperbaiki iklim

inestasi asing yang akan datang ke Negara!negara tersebut. */ juga atas

 permintaan Negara anggota, menyediakan penasehat teknis dan bantuan teknis

untuk memperbaiki syarat!syarat inestasi diwilayah Negara anggota. $alam

menjalankan usahanya tersebut */ akan:

"6"

Page 182: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 182/204

i. !e guided !y relevant investment agreements among mem!er 

countries.

ii. -ee) to remove impediments, in !oth developed and developing mem!er countries to the flow of investment to developing mem!er 

countries>and iii. #oordinate with other agencies concerned with the promotion of 

 foreign investment and in particular the international financecorporation.

*/ juga akan mendorong penyelesaian sengketa berdasarkan kesepakatan

antara inestor dan Negara penerima modal. 0elanjutnya */ juga berusaha

untuk mengadakan perjanjian!perjanjian dengan Negara!negara berkembang yang

menjadi anggota, dan khususnya dengan calon Negara!negara penerima modal,yang akan menjamin */ berkenaan dengan penaggungan inestasi, memiliki

 perlakuan yang baik sepanjang yang disetujui oleh anggota yang bersangkutan.

#ntuk “the most    favored investment guarantee agency”  atau Negara yang

memiliki perjanjian berkenaan dengan inestasi, perjanjian mana harus disetujui

oleh mayoritas khusus dari $ewan */. 0elanjutnya */ akan mendorong

dan memfasilitasi pencapaian perjanjian antara Negara!negara anggotanya, dalam

 promosi dan perlindungan inestasi.

/khirnya */ juga akan memberikan perhatian khusus dalam usaha!usaha

 promosinya terhadap pentingnya pertambahan laju inestasi diantara Negara!

negara berkembang yang menjadi anggotanya.

Pen<e%e!a"an !en#keta antara Ne#ara An##$ta dan MIGA.

Berdasarkan pasal 8 Konensi, segala sengketa, kecuali pada kasus!kasus

dimana ada perjanjian antara */ dan Negara /nggota menurut section b("")

dari pasal 8, akan diselesaikan, pertama!tama, melalui perundingan (negotiation).

3ika perundingan mengalami kegagalan, baru akan diselesaikan melalui

konsilisasi atau arbitrase.

4ertama, negosiasi harus dilakukan untuk mencapai perdamaian dalam

waktu "12 hari sejak tanggal para pihak mengajukan permintaan negosiasi.

Kedua, jika perselisihan tidak dapat diselesaikan melalui negosiasi, salah

satu pihak belum mengajukan sengketa tersebut ke arbitrase sesuai dengan

ketentuan dalam pasal 5, kecuali para pihak dengan kesepakatan bersama,

memutuskan pertama!tama menyelesaikan melalui konsiliasi. Kesepakatan untuk 

"61

Page 183: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 183/204

mencari penyelesaian melalui konsiliasi harus mencantumkan masalah yang

menjadi sengketa, claim para pihak dan jika tersedia, nama!nama dari konsiliator.

4ara pihak boleh meminta sekertaris 3enderal nternational %enter for 0ettlement

of nestment $isputes (%0$) atau 4residen dari nternational %ourt of 3ustice

mengangkat seorang konsiliator. 4rosedur konsiliasi harus dibatalkan kalau dalam

waktu 2 hari konsiliator tidak diangkat.

Ketiga, procedure arbitrase dilakukan bila ada permintaan salah satu pihak 

yang bersengketa kepada pihak lainnya. 4emberitahuan tersebut berisikan sifat

dari sengketa tersebut claim yang diajukan dan nama arbitrator yang diangkat

olehnya. $alam waktu -2 hari sejak pemberitahuan tersebut, termohon

mengangkat arbitrator yang ditunjuknya. $alam -2 hari juga kedua arbitrator itu

akan mengangkat arbitrator ketiga, yang akan menjadi 4residen dari $ewan

/rbitrase. 3ika dalam jangka waktu tersebut arbiter gagal diangkat, para pihak 

kemudian dapat meminta 0ekertaris 3enderal %0$ untuk mengangkatnya. 3ika

dalam -2 hari sekertaris 3enderal gagal, salah satu pihak bisa meminta 4residen

international court of justice mengangkat arbiter yang dimaksud. Negara!negara

anggota harus mengakui bahwa putusan arbitrase adalah mengikat dan dapat

dilaksanakan diwilayah Negara penandatangan konensi sebagaimana putusan

akhir 4engadilan Negara tersebut. 4elaksanaan keputusan tersebut tunduk pada

hukum Negara penandatangan dan tidak dapat dikesampingkan dengan alasan

imunitas dari pelaksanaan.

B"%atera% "n-e!tment Guarantee A#reement

Berbagai Negara dalam rangka memperkuat kerjasama ekonomi dan

inestasi daiantara mereka menandatangani perjanjian bilateral bersangkutan

dengan perlindungan dan promosi penanaman modal asing. Berikut ini dua buah

contoh perjanjian bilateral dimaksud, yaitu antara /merika 0erikat dan 'epublik 

'akyat %ina diikuti contoh perjanjian bilateral yang dibuat antara ndonesia dan

 Norwegia. 4ertama, pada tahun "62 disepakati perjanjina antara /merika 0erikat

dan ''%. $alam surat $utabesar /0 kepada wakil menteri luar negeri ''%,

dikatakan bahwa kesepakatan tersebut berdasarkan persamaan kedudukan dan

"6-

Page 184: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 184/204

untuk keuntungan bersama berkenaan dengan inestasi /merika di ''%, dan

adanya asuransi inestasi (termasuk reasuransi) dan penanggungan inestasi yang

dilaksanakan oleh Eerseas 4riat nestment %ooperation (E4%). Kesepakatan

antara kedua Negara mencakup asuransi inestasi termasuk reasuransi berkaitan

dengan kerugian yang timbul akibat resiko politik atau penanggngan inestasi,

menurut perjanjian E4% atau oleh penggantinya instansi 4emerintah /merica

0erikat. 4asal 1 persetujuan tersebut mengemukakan bahwa persetujuan hanya

 berlaku untuk proyek!proyek yang telah disetujui 4emerintah ''%. 4asal -, bila

E4% atau instansi 4emerintah /0 atau penggantinya yang selanjutnya disebut

ssuer melaksanakan pembayaran berdasarkan perjanjian yang telah

ditandatangani para pihak. 4emerintah ''% akan,

“su!$ect to the provision of article ? hereof, recogni;e the transfer 

to the ssuer of any currency, credits, assets, of investment onaccount of which payment under such coverage is made, as well as

the succession of the issuer to any right title, claim or cause of 

action existing or which may arise, in connection therewith, su!$ect to existing, legal o!ligations.”

4asal 5 dari kesepakatan tersebut berbunyi:

“to the extent that laws of people5s *epu!lic of #hina partially or wholly invalidate or prohi!it the ac&uisition from a covered 

investor of any interest in any property within the territory of the

 People5s *epu!lic of #hina !y the issuer, the Bovernment of the people5s *epu!lic of #hina shall permit such investor and the

issuer to ma)e appropriate arrangements pursuant to which suchinterests are transferred to an entity permitted to own such

interests under the laws of the People5s *epu!lic of #hina.”Kedua, berikut ini perjanjian bilateral yang dibuat oleh 4emerintah donesia

dengan 4emerintah Norwegia mengenai promosi dan perlindungan inestasi.

4erjanjian antara pemerintah ndonesia dan pemerintah norwegia ini

ditandatangani pada tanggal 1 Nopember "" di 3akarta dalam rangka

mendorong dan saling melindungi inestasi dikedua Negara berdasarkan

 persamaan kedudukan dan untuk keuntungan bersama.

4asal ", menyebutkan definisi, antara lain, mengenai apa yang dimaksud dengan

>inestment? (nestasi). #ntuk kepentingan perjanjian ini:

@he term. >nestment? shall mean:

"65

Page 185: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 185/204

i. mova!le and immova!le property and any other property right such as

mortgages, liens, pledges, and similar rights.

ii. -hares, stoc)s, de!entures or any other forms of participation incompanies>

iii. #laims to money which has !een used to create an economic value or claims to any performance under contract having an economic value.

iv. 6usiness concessions conferred !y law or under contract including concessions to search for, cultivate, extract and exploit natural 

resource.*engenai definisi >inestor?, dikatakan :

@he term >inestor? shall mean any national or company of a contracting party

who effected or is effecting inestment in the territory of the other contracting

 party.

4asal menyebutkan bahwa tiap pihak penandatangan akan mempromosikan

dan mendorong di dalam wilayahnya inestasi oleh penanaman modal pihak 

 penandatangan lain dan menerima inestasi tersebut sesuai dengan hukum dan

 peraturan dan accord mereka secara sama dan perlakuan yang baik dan

melindunginya.

4asal + menyatakan perjanjian ini memperlakukan prinsip >most faored nation

treatment?:

C. investment made !y investors of one contracting party in the territory of the other contracting party, as well as the returns there form, shall !e

accorded treatment no less favora!le than that accorded to investmentsmade !y investor of any third state.

9. the treatment granted under this article shall not apply no any advantage

accorded to investors of a third state !y the other contracting party !ased on any existing or future customs or economic union or similar 

international agreement, or free trade agreement to which either of thecontracting parties is or !ecomes a party. 'either shall such treatment 

relate to any advantage which either contracting party. 'either shall suchtreatment relate to any advantage which either contracting party accordsto investors of a third state !y virtue of a dou!le taxation agreement or 

other agreements regarding matters of taxation or any domesticlegislation relating to taxation.

 Prinsip “most favored nation treatment ? itu diperlakukan pula untuk pasal+ tentang kompensasi atas kerugian, yang berbunyi sebagai berikut:

“ investor of one contracting party whose investments suffer losses in the

territory of the other contracting party owing to war, revolution, other armed conflict, state of national emergency or other similar events shall 

!e accorded treatment no less $avora!le than that accorded to investors of 

"6

Page 186: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 186/204

any third state as regards restitution, indemnification, compensation or 

other settlement. -uch payments shall !e freely transfera!le.”

4asal + menyebutkan bahwa inestasi yang dilakukan oleh inestor suatu pihak 

di Negara pihak lainnya tidak dapat disita, dinasionalisasi, atau tindakan!tindakan

lainnya semacam itu yang menimbulkan akibat yang sama. 0emua tindakan

tersebut dimaksudkan >=propriation? (penyitaan), kecuali jika syarat!syarat

dibawah ini terpenuhi, yaitu:

i. the expropriation shall !e done for pu!lic interest and under domestic

legal procedures.ii. t shall not !e discriminatory

iii. t shall !e done only against compensation/yat 1 pasal ini menyatakan bahwa kompensasi tersebut haruslah berjumlah

sesuai dengan nilai pasar ketika penyitaan tersebut dilakukan dan harus dibayar 

tanpa ditunda.

Kompensasi tersebut termasuk bunga, dihitung mulai dari hari dilakukannya

 penyitaan sampai hari pembayaran, menurut bunga komersil yang berlaku dalam

 jangka waktu itu. 4embayaran kompensasi tersebut haruslah efektif dan atau dapat

ditransfer dengan bebas. 4asal + tentang transfer menyatakan, bahwa setiap

 pihak penandatangan, berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku, menjamin

inestor pihak penandatangan lainnya akan inestasi mereka, tanpa menunda

 pemindahan dari:

i. returns, royalties and other income resulting from investments

ii. the invested capital or the proceeds of the total or partial li&uidation

or alienation of an investment iii. funds in repayment of !orrowing in connection with an investment and 

interest due.iv. The earnings of employees who wor) within the framewor) of an

investment.0elanjutnya pemindahan mata uang menurut perjanjian ini akan dilaksanakan

tanpa penundaan dalam mata uang dapat dipertukarkan menurut mana inestasi

dilakukan atau mata uang lainnya yang disetujui inestor, berdasarkan nilai kurs

 pada hari pemindahan tersebut dilaksanakan.

4asal + perjanjian ini mengatur pula tentang subrogasi. $alam hal salah satu

 pihak penandatangan atau instansi yang telah ditetapkan telah menerima

 penjaminan atas resiko non komersil sehubungan dengan inestasi yang dilakukan

"6

Page 187: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 187/204

oleh inestor dan telah membayar jaminan kepada inestor tersebut, pihak lain

 penandatangan akan mengakui pemindahan hak tersebut. 0ubrogasi tersebut tidak 

akan melebihi hak semula (original rights) inestor tersebut. $alam hal

 pembayaran dilakukan berdasarkan subrogasi kepada pihak yang baru tersebut,

ketentuan pasal +, +, dan + tetap diperlakukan.

4asal mengatur tentang penyelesaian sengketa yang mungkin timbul antara

 Negara penandatangan perjanjian ini dan inestor. $alam hal terjadinya sengketa,

kedua belah pihak akan berusaha menyelesaikannya berdasarkan kesepakatan

 bersama. Bila hal tersebut gagal, dalam waktu (enam) bulan setelah

 pemberitahuan tertulis kegagalan tersebut, inestor dapat mengajukan sengketa,

menurut kebijaksanaannya, untuk mencapai penyelesaian, kepada:

a. pengadilan Negara penandatangan, dalam semua tingkatan, yang memiliki

yurisdiksi territorial.

 b. “the international centre for the settlement of investment disputes”,  untuk 

 penyelesaian melalui arbitrase menurut konensi <ashington "6 maret

".

0elama berlangsungnya proses arbitrase tersebut, kedua Negara penandatangan

tidak dapat melakukan interensi. 4erjanjian ini juga mengatur tentang

 perselisihan yang mungkin timbul antara Negara!negara penandatangan. 4asal

menyatakan:

C. disputes !etween the contracting parties concerning the interpretation or 

application of this agreement should, as far as possi!le, !e settled though

negotiations !etween the contracting parties9. if a dispute !etween the contracting parties can not thus !e settled within

 six months after the !eginning of negotiations, it shall upon the re&uest of either contracting party !e su!mitted to an r!itral tri!unal 

:. such an ar!itral tri!unal shall !e constituted for each individual case in

the following way2within three months from the receipt of the re&uest for ar!itration, each

contracting party shall appoint one mem!er of the tri!unal. These twomem!ers shall then select a national of a third state who one on approval 

!y the two contracting parties shall !e appointed chairman of the tri!unal.

The chairman shall !e appointed within two months from the date of appointment of the other two mem!ers.

?. if within the periods specified in paragraph : of this article the necessary

appointments have not !een made, either contracting party may, in the

"68

Page 188: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 188/204

a!sence of any other agreement, invite the president of the international 

court of $ustice to ma)e the necessary appointments. f the president is a

national of either contracting party or is prevented from discharging the said function, the vice7president is a national of either contracting party

or if he too is prevented from discharging the said function, the mem!er of the international court of $ustice next in seniority who is not a national of 

either contracting party shall !e invited to ma)e the necessaryappointments.

J. the ar!itral tri!unal determines its own procedure. The tri!unal reaches

its decision on the !asis of the provisions of the present agreement and of the general principles and rules of international law. The ar!itral tri!unal 

reaches its decisions !y an ma$ority on !oth contracting parties.I. each contracting party shall !ear the cost of its own mem!er of the

tri!unal and of its representation in the ar!itral proceeding> the cost of thechairman and the remaining costs shall !e !orne in e&ual parts !y thecontracting parties. The tri!unal may, however, in its decision %irect that 

a higher proportion of costs shall !e !orne !y one of the two parties and this award shall !e !inding on !oth parties.

4asal +, menyatakan perjanjian antara pemerintah ndonesia dan pemerintah

 Norwegia mengenai promosi dan perlindungan inestasi ini akan berlangsung

untuk jangka waktu "2 tahun. 4erjanjian dapat diakhiri degnan pemberitahuan

tertulis salah satu pihak (enam) bulan sebelumnya. Namun ia diperpanjang

dengan sendirinya untuk periode "2(sepuluh)tahun berikutnya, kecuali jika ada

 penyangkalan tertulis salah satu pihak paling tidak enam bulan sebelum perjanjian

diakhiri.

4emerintah ndonesia menandatangani perjanjian yang serupa dengan

 berbagai Negara untuk memajukan dan melindungi penanaman modal asing di

ndonesia. 4erjanjian yang paling akhir ditandatangani adalah antara 4emerintah

ndonesia dan 4emerintah 0ingapura tanggal " Debuari 122. ketentuan!

ketentuan kunci dari perjanjian tersebut termasuk:

a. most favoured nation treatment to !e accorded to investments

!. freely converti!le and transfera!le compensation in the event of expropriation and nationali;ation> and 

c. *eferral of investment disputes that cannot !e settled to the international centre for settlement of investment disputes, esta!lished !y the convention

on the settlement of investment disputes !etween the states and national of 

other states.

"66

Page 189: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 189/204

II. GATT 4 CTO, APE DAN INVESTASI ASING.

eneral /greement on @ariff and @rade (/@@) memasukkan perjanjianmengenai peraturan inestasi yang berkaitan dengan perdagangan (@rade 'elated

nestment *easures L @'*s) yang mempunyai implikasi luas. 0ebelum putaran

#ruguay (#ruguay /round "6!"-) /@@ tidak berhubungan dengan

inestasi asing, karena perjanjian perdagangan ini hanya berkenaan dengan tarif 

dan perdagangan dan inestasi asing bukan bentuk tradisional dari perdagangan.

 Namun tarif dan perdagangan menjadi relean dengan inestasi asing bila Negara

 penerima modal menerapkan peraturan!peraturan perdagangan terhadap

 penanaman modal asing, misalnya mewajibkan inestor untuk membeli produksi

dalam negeri tertentu, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam proyek 

inestasi, untuk membatasi atau mengawasi inestasi asing. *isalnya,

 berdasarkan %anadian Doreign nestment 'eiew /ct ("6), perusahaan annet

harus setuju untuk menjual produk dari perusahaan 4enanman *odal %anada

kepada perusahaannya di /0, dan /pple %omputer harus membeli suku cadang

untuk kegiatannya di %anada. 4eraturan!peraturan pengawasan seperti tersebut

diatas tidak dibuat untuk membatasi perdagangan, akan tetapi bisa menyimpang

dari prinsip!prinsip yang dianut oleh /@@.

4eraturan inestasi yang berhubungan dengan perdagangan (@rade 'elated

nestment *easures! @'*s) dibahas dalam putaran #ruguay yang bertujuan

untuk menyatukan kebijakan dari Negara!negara anggota dalam hubungannya

dengan inestasi asing dan mencegah proteksi perdagangan sesuai dengan prinsip!

 prinsip /@@, seperti >national treatment?(perlakuan nasional). 0eperti kita

ketahui, penanaman modal asing seperti juga bentuk lain dari perdagangan

international, bisa menimbulkan perbedaan kepentingan antar Negara penanam

modal (inestor) dan Negara penerima modal (host country). 4enanaman modal

asing tidak akan menjadi instrument perdagangan internasional, bila inestor tidak 

akan menerima keuntungan kompetitif atau keuntunan komparatif untuk inestasi

yang dibuatnya diluar negeri. 4ada waktu yang sama, begitu juga inestasi asing

tidak akan diterima oleh Negara penerima modal, bila Negara tersebut tidak 

mendapatkan keuntungan sebagai hasil langsung dari inestasi asing.

"6

Page 190: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 190/204

4ertimbangan!pertimbangan tersebut menjadi dasar perundingan yang

mengarahkan Negara!negara penerima modal mengatur inestasi asing dinegara

tersebut. @'*s melarang pengaturan!pengaturan penanaman modal yang tidak 

sesuai dengan prinsip!prinsip /@@ "5, sebagai instrument untuk membatasi

 penanaman modal asing. Namun ada pengecualian!pengecualian tertentu asal

memenuhi syarat!syarat tertentu pula.

4eraturan!peraturan dan kebijakan perdagangan yang mempengaruhi

 penanaman modal asing langsung atau tidak langsung masuk dalam ruang lingkup

@'*s, tidak diuraikan secara specific dan detail. 0ebagai contoh, daftar dibawah

ini diajukan oleh /merika 0erikat dan #ni =ropa dalam putaran #ruguay, yaitu

 peraturan!peraturan yang berkenaan dengan:

C. Local content re&uirement force the investor to purchase or to use input 

 from local sources in some a!solute amount or as a percentage of  production value or &uantity.

9. 4domestic manufacturing re&uirement5 o!lige an investor to manufacture

 some percentage or fixed amount of production or input in the host country.

:. 4trade !alance re&uirement5 restrict an investor from importing products

or using imported products to an amount corresponding in some way tothe amount of its exports.

?. 4exchange restrictions5 limit an investor5s access to foreign exchange generally or to that earned from exports.

J. 4domestic sales re&uirements5 re&uire the sale of a certain percentage of output or a minimum &uantity or value of production in the host country

mar)et.

I. 4export performance re&uirements5 o!lige an investor to export a specified  percentage or amount of production &uantity or value.

G. 4product mandating5 re&uires an investor to grant the investment exclusiverights to specified export mar)ets, or re&uires the investor to export to

certain foreign mar)ets or regions.@. 4technology transfer re&uirement5 re&uire an investor to include specified 

technology in its production process or to conduct some minimum level of 

research and development in the host country.H. 4local e&uity re&uirement5 re&uire local investor to hold or control a

minimum percentage of e&uity in an investment.

CA. 4licensing re&uirements5 o!lige an investor to license the production and use or to sell some product or technology, to domestic companies.

CC. 4manufacturing restrictions5 prevent an investor from manufacturing certain products.

C9. 4remittance restrictions5 limit an investor5s transfer of profits, earnings, or 

capital to the home country.

"2

Page 191: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 191/204

C:. 4incentives5 include measures which force foreign investors to accept 

certain T*8s, while also offering some !enefit or advantage to the

investor.4eraturan atau kebijakan tersebut diatas menyangkut bidang!bidang yang

sensitie, dimana pembatasan, keharusan dan prasyarat diperlakukan oleh Negara!

negara penerima modal asing. /dalah sangat sulit untuk melarangnya, karena dari

hal!hal tersebut diatas Negara!negara penerima modal mendapatkan keuntungan

dari penanaman modal asing.

@rade 'elated inestment *easures (@'*s)

@'*s terdiri dari enam pasal dan lampiran yang berisi daftar yang

mengindikasikan apa yang dimaksud sebagai @'*s.

4asal " dari @'*s menerangkan tentang ruang lingkup, yaitu:

“this agreement applies to investment measures related to trade in

 goods only3referred to in this agreement as “T*8s”"”.4asal " diatas memiliki dua alternatie, yaitu ruang lingkup @'*s adalah

 berhubungan dengan perdagangan barang, dan kedua, @'*s meliputi peraturan!

 peraturan yang mempunyai akibat penyimpangan dari prinsip /@@ dan

merugikan perdagangan barang.

4asal 1, mengatur tentang penerapan prinsip >national treatment? dan

>Huantitatie restruction?, yang berbunyi:

“1ithout pre$udice to other rights and o!ligation under BTT CHH?, no 8em!er  shall apply !y T*8s that is inconsistent with the provisions of article or 

article R of BTT CHH?.”

“n illustrative list of T*8s that are inconsistent with the o!ligation of national treatment provided for in paragraph ? of article of BTT CHH? and the

o!ligation of general elimination of &uantitative restrictions provided for in paragraph of article R of BTT CHH? is contained in nnex to this agreement.”4asal diatas menyatakan bahwa peraturan inestasi yang berhubungan dengan

 perdagangan barang tidak boleh bertentangan dengan pasal dan dari /@@

dan daftar ilustrasi sebagai apa yang dianggap sebagai @'*s berdasarkan pasal

ayat 5 dan pasal ayat " dari /@@. 4asal /@@ berhubungan dengan

“national   treatment”  dibindang perpajakan dalam negeri dan pasal

 berhubungan dengan pemakaian instrument tersebut untuk melakukan

diskriminasi barang!barang import, melarang perdagangan internasional atau

""

Page 192: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 192/204

melindungi produksi local. 4asal langsung dan menyatakan dengan jelas

 berhubungan dengan barang!barang import dan dalam negeri. 4asal

mengeleminasi penggunaan pembatasan kwantitatif, yang menjadi hambatan

terhadap pengembangan perdagangan internasional, bergantung kepada

kekecualian!kekecualian yang tercantum dalam pasal tersebut. Bila dibaca dengan

cermat, pasal sepertinya tiba pada kesimpulan bahwa pasal ini ingin melarang

atau mengeliminasi peraturan pajak, pungutan, hukum peraturan dan pembatasan

kwantitatif yang dimaksudkan untuk merugikan produk luar negeri atau

melindungi produk lokal @'*s berkaitan kepada pasal , sebab peraturan!

 peraturan tersebut diatas menyimpang dan merugikan perdagangan mengenai

 barang. nilah sebabnya mengapa @'*s diletakkan didalam kerangka hukum

dari /@@. $apat dikatakan bahwa pasal /@@ melarang Negara!negara

anggota menyimpang dari 'ational Treatment  pada saat menerapkan pajak dala

negeri, pungutan, undang!undang, perturan!peraturan dan kewajiban!kewajiban

untuk memproduksi, mejual, mengangkut, mendistribusikan, atau memakai

 produk dalam negeri atau produk impor. @iga elemen!elemen utama dapat

diidentifikasi dari peraturan tersebut. 'ational Treatment  pengunaan pajak dalam

negeri, pungutan, undang!undang, peraturan!peraturan dan persyaratan dan

 produk suatu Negara melanggar ketentuan ini bila ia memakai instrument!

instrumen tersebut kepada produk!produk yang bertentangan dengan prinsip

national treatment . 4asal dari /@@ membuat @'*s lebih cepat diandalkan

dan tidak membingungkan sebagaimana pasal . 4asal yang tidak 

diskriminatif mengeliminasi pemakaian pembatasan kwantitatif, kecuali

 pembatasan!pembatasan tersebut termasuk dalam ruang lingkup pengecualian dari

 pasal itu. 4eraturan!peraturan penanaman modal yang berbentuk pembatasan

kwantitatif masuk dalam ruang lingkup pasal , tanpa memerlukan pembuktian

terhadap akibat penyimpangan dan kerugian dalam perdagangan barang. Kesulitan

dengan @'*s berdasarkan pasal /@@ terhadap peraturan inestasi yang

 berhubungan dengan perdagangan barang. 4asal - dari @'*s memperbolehkan

 Negara anggota menyandarkan diri kepada seluruh pengecualian!pengecualian

 berdasarkan /@@ tahun "5 yang bisa mempengaruhi kewajiban!kewajibannya

"1

Page 193: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 193/204

menyesuaikan dengan national treatment dan mengeliminsi pemakaian

 pembatasan kwantitatif. ni berarti bahwa perjanjian dalam @'*s tidak 

memaksakan kewajiban tambahan terhadap Negara!negara anggota <@E, dimana

mereka tidak berkewajiban untuk mengikuti pasal dan 4asal /@@ "5.

4asal 5 dari perjanjian ini mengijinkan Negara!negara berkembang menyimpang

untuk sementara waktu dari kewajiban!kewajiban menerapkan larangan!larangan

@'*s. 4engecualian dibuat sehingga Negara!negara berkembang dapat

memelihara neraca perdagangannya. 0elanjutnya pasal dari @'*s mewajibkan

anggotanya untuk memberitahukan #ouncil for Trade in Boods  mengenai

 peraturan perundang!undangan mereka yang tidak konsisten dengan pasal 1 dari

 perjanjian ini. 4asal tersebut mengenai  'otification and Transnational 

 rrangements yang berisi sebagai berikut:

! a mem!er is o!liged to notify the #ouncil for Trade in Boods of all T*8s

which are inconsistent with the agreement on T*8s within HA days after the 1T greement enters into force.

!   mem!er which is a developed country is o!liged to eliminate all T*8s prohi!ited under the agreement on T*8s within two years of the date on

which the 1T agreement enters into force.!   mem!er which is a developing country is o!liged to eliminate all T*8s

 prohi!ited under the agreement on T*8s within five years of the date on

which the 1T agreement enters into force.!   mem!er is a least7developed country is o!liged to eliminate all T*8s

 prohi!ited under the agreement on T*8s within seven years of the date

on which the 1T agreement enters into force.! The transitional periods for phasing out the T*8s can !e extended !y the

#ouncil for Trade in Boods in the cases of developing or least7developed 

countries.!  8em!er are not permitted to increase the degree of inconsistency within

the transitional periods> and !   mem!er may, during the transitional periods, apply the same T*8s to

a new investment which is similar to the existing enterprises already

restricted !y the T*8 for the purpose of maintaining a fair competition!etween the new investment and the existing enterprises.

@'*s L /@@ membuat lampiran yang menyajikan contoh!contoh ilustratif 

tentang peraturan!peraturan penanaman modal yang berhubungan dengan

 perdagangan barang yang tidak konsisten dengan prinsip!prinsip /@@ "5

contoh peraturan!peraturan yang masuk dalam criteria sebagaimana tersebut

dibawah ini:

"-

Page 194: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 194/204

! a measure is mandatory or enforcea!le under domestic law or 

administrative rulings.

! The measure is compulsory in that compliance with it is a prere&uisite for a foreign investor to o!tain an advantage or !enefit.

! The measure re&uires the purchase or use !y an enterprise of product, specified product, specified volume or value of products, or a proportion

of local production! The measure re&uires the purchase or use of imported product !y an

enterprise !e limited to an amount related to the volume or value of local 

 products that it exports! The measure restricts the importation !y an enterprise of products to an

amount related to the volume or value of local production that it exports! The measure controls the importation !y an enterprise of products !y

restricting its access to foreign exchange to an amount related to the foreign exchange inflows attri!uta!le to the enterprise> and 

! The measure restrict the exportation or sale for export !y an enterprise of 

 product whether specified in terms of particular products, volume or valueof product or a proportion of volume or value of its local production.

APE NON(BINDING INVESTMENT PRINIPLES

<@E sebagai tindak lanjut dari /@@ mempunyai anggota yang begitu

 besar dan akan memakan waktu untuk melaksanakan kesepakatan!kesepakatan

yang dicapai dalam 4utaran #ruguay tersebut. Eleh karenanya Negara!negara

maju yang berada di lingkunagan /sia 4asifik ingin melaksanakan sesegera

mungkin prinsip!prinsip /@@ tersebut termasuk dibidang penanaman modal

asing.

$alam pertemuan Negara!negara /4=% ( sia Pasific Economic #ooperation)

yang diadakan di Bogor tanggal " Noember "5 selain menandatangani

“PE#  economic Leaders %eclaration of #ommon *esolve.? *enghasilkan juga

“pec non!!inding investment principles.? Negara!negara /4=% mengakui pentingnya dilaksanakan secara penuh @'*s /greement dari /@@ yang

kemudian menghasilkan prinsip!prinsip inestasi yang tidak menikat seperti

tersebut dibawah ini:

Transparency

 8em!er economies will ma)e all laws, regulations, administrative guidelines and  policies pertaining to investment in their economies pu!licly availa!le in a

 prompt, transparent and readily manner.

"5

Page 195: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 195/204

 'on7discrimination 6etween -ource Economies

 8em!er economies will extend to investor from any economy treatment in relation

to the esta!lishment, expansion and operation of their investment that is no less favoura!le than that accorded to investors from any other economy in li)e

 situations, without pre$udice to relevant international o!ligations and principles.

 'ational Treatment 1ith exceptions as provided for in domestic laws, regulations and policies,

mem!er economies will accord to foreign investors in relations to the

esta!lishment, expansion, operation and protection of their investments, treatment no less facouta!le than that accorded in li)e situations to domestic investors

 nvestment ncentives

 8em!er economies will not relax health, safety, and environmental regulations asan incentive to encourage foreign investment.

 Performance *e&uirement 8em!er economies will minimi;e the use of performance re&uirements that distort 

or limit expansion of trade and investment.

 Expropriation and #ompensation

 8em!er economies will not expropriate foreign investments or ta)e measures that have a similar effect, except for a pu!lic purpose and on a non7discriminatory

!asis, in accordance with the laws of each economy and principles of 

international law, and against the prompt payment of ade&uate and effectivecompensation.

 *epatriation and #onverti!ility 8em!er economies will future li!eralise to wards the goal of the free and prompt 

transfer of funds related to foreign investment, such as profits, dividends,royalties, loan payments and li&uidations, in freely converti!le currency.

-ettlement of %isputes 8em!er economies accept that disputes arising in connection with a foreign

investment will !e settled promptly through consultations and negotiations!etween the parties to the dispute or, failing this, through procedures for 

ar!itration in accordance with mem!ers international commitments or through

other ar!itration procedures accepta!le to !oth parties.

 Entry and -o$ourn of Personnel  8em!er economies will permit the temporary entry and so$ourn of )ey foreign

technical and managerial personnel for the purpose of engaging in activities

connected with foreign investment, su!$ect to relevant laws and regulations.

 voidance of %ou!le Taxation

"

Page 196: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 196/204

 8em!er economies will endeavour to avoid dou!le taxation related to foreign

investment.

 nvestor 6ehaviour 

 cceptance of foreign investment is facilitated when foreign investor a!ide !y thehost economy5s laws, regulations, administrative guidelines and policies. /ust as

domestic investors should.

 *emoval of 6arriers to #apital Exports

 8em!er economies accept that regulatory and institutional !arriers to theoutflow of investment will !e minimised.

*elihat ketentuan!ketentuan @'*s G /@@ dan /4=% non!bindinginestment principles. ndonesia tampaknya harus merubah undang!undang

4enanaman *odal /sing No." tahun "8 dan #ndang!undang 4enanaman

*odal $alam Negeri No tahun "6 menjadi satu #ndang!undang saja yaitu

#ndang!undang 4enanaman *odal. ni disebabkan karena ndonesia sebagai

anggota /@@ harus mematuhi prinsip!prinsip dalam @'*s seperti non

diskriminasi dan national treatment . /rtinya modal asing dan modal nasional

harus diperlakukan sama, kecuali dalam hal!hal tertentu yang jatuh pada pasal

>pengecualian? dari /@@.

"

Page 197: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 197/204

III. Te$r" Keter#antun#an 9De'enden< The$r<: dar" Te$r"

L"era% 9L"era% The$r<: da%am Huun#ann<a den#an

Penanaman M$da% A!"n#.

*odal /sing merupakan salah satu kendaraan yang dipakai untuk 

terjadinya pengalihan *odal, pengalihan teknologi, dan motor penggerak 

terserapnya tenaga kerja di Negara Berkembang. 4ara pemikir cenderung

 beralasan bahwa kunci perkembangan di suatu Negara berkembang adalah adanya

 pengalihan modal dan teknologi dari Negara maju ke Negara berkembang.

/sumsi yang dipercayai orang keanyakan adalah dengan adanya tambahan

modal terhadap perekonomian suatu Negara bukan saja menambah modal yang

dibutuhkan untuk perkembangan suatu Negara namun juga turut membantu

terciptanya tabungan Negara dan modal dalam negeri. /danya teknologi yang

canggih dan kemampuan manajemen yang baik yang dibawa oleh 4enanam

*odal /sing, maka akan membantu penyerapan tenaga kerja dan terciptanya

 pasar yang lebih baik di Negara penerima modal.4ada dasarnya 4enanam *odal /sing (4*/) mempunyai peranan bukan

saja di Negara berkembang namun juga yang penting baik di Negara maju.

4erkembangan penerimaan terhadap 4*/ mengalami kecenderungan perubahan

akhir!akhir ini. Negara!negara calon penerima 4*/ tidak lagi menganggap

masuknya modal asing sebagai suatu ancaman terhadap pertumbuhan

 perekonomian negaranya. 0ikap ini berbeda dengan yang terjadi pada awal tahun

"2!an hingga tahun "82!an. 4ada waktu itu Negara!negara sedang berkembang

masih kental menganggap bahwa masuknya modal asing adalah suatu bentuk 

 penjajahan baru (khususnya dalam bidang ekonomi) dari bekas Negara

kolonialnya (asing).

;al ini kemudian didukung dengan adanya data dari <orld @rade

ErganiCation (<@E) dalam suatu laporannya yang diterbitkan pada tahun ".

<@E menunjukan bahwa telah terjadi suatu perkembangan yang cukup mendasar 

di bidang penanaman modal, khususnya sejak tahun"62!an. 4ada tahun "6

"8

Page 198: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 198/204

aliran penanaman modal secara global hanya sekitar 2 (enam puluh) miliar dollar 

/0. Namun, dalam kurun waktu "2 (sepuluh) tahun kemudian, yaitu pada tahun

", angka ini mengalami peningkatan yang cepat, sebesar -" (tiga ratus lima

 belas) miliar dollar /0.

$emikian pula aliran penanaman modal asing ke Negara!negara

 berkembang yang mengalami perkembangan berarti dalam jangka waktu " tahun

terakhir. /liran penanaman modal asing ke Negara!negara ini telah mengalami

 peningkatan sekitar persen pada tahun "6- hingga "68, menjadi " persen

 pada tahun ". sehingga aliran penanaman modal asing pada tahun ini sekitar 

122 miliar dollar /0.

Beberapa pakar mempercayai bahwa perubahan ini terjadi kurang lebih

disebabkan adanya liberalisasi hukum penanaman modal asing baik di Negara

maju maupun Negara berkembang. &iberalisasi ini sangat dipercayai oleh para

 penganut @eori Neo!&iberal, suatu teori yang merupakan perkembangan lebih

lanjut dari @eori &iberal.

@eori &iberal (&iberal @heory) dan @eori Ketergantungan ($ependency

@heory) telah lama dikenal dalam hal hubungan suatu Negara dengan Negara lain

dalam lingkup yang lebih global. Kedua teori ini sangat erat hubungannya dengan

4enanaman *odal terutama dalah hal 4enanaman *odal secara langsung atau

dikenal dengan “direct investment”. @eori &iberal dikenal sebagai suatu teori yang

 berlawanan dengan @eori Ketergantungan ( %ependency Theory), yang

memepercayai 4*/ sebagai suatu ancaman atas pertumbuhan ekonomi Negara

 penerima modal tersebut.

4ada dasarnya, kedua teori tersebut terjadi dikarenakan besarnya

 perbedaan pandagan antara Negara maju dan Negara berkembang sehinga pada

akhirnya menimbulkan kesulitan dalam mencapai titik temu. Negara maju lebih

menekankan pada pentingnya keterbukaan dan peniadaan semua upaya atau

kebijakan penanaman modalterkait yang merintangi dan mengambat lancarnya

 penanaman modal tersebut. ;al sebaliknya, terjadi pada Negara berkembang yang

lebih menganut sikap preentif atau sikap waspada atas aliran modal asing. /lasan

yang seringkali digunakan adalah alasan kedaulatan dan alasan penekanan kepada

"6

Page 199: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 199/204

kebutuhan penanaman modal yang dikaitkan dengan aspek pembangunan Negara

tersebut.

0ikap preentif dari Negara berkembang tersebut sejalan dengan apa yang

dipercayai dalam teori ketergantungan. @eori ini merupakan bagian yang besar 

dalam teori perkembangan suatu Negara. 0alah satu dasar teori ini adalah suatu

keniscayaan bahwa dari sejak awal, kapitalisme berkembang sebagai suatu system

yang multinasional. ;al ini dapat terlihat pada perkembangan manufaktur di

nggris yang menunjukan suatu fenomena yang sama. 0ehingga dikhawatirkan

 pada akhirnya perkembangan kapitalisme ini akan menyeret Negara Berkembang

ke arah system ekonomi yang bukan menjadi keahlian mereka dikarenakan adopsi

langsung sstem ekonomi suatu Negara kepada Negara lain.

Beberapa ahli yang memberikan pengaruh cukup besar dalam @eori

Ketergantungan adalah Karl *ar dalam berkembang dan tidak berkembang

( %evelopment and underdevelopment ), 4aul Baran dalam kemunduran ekonomi

dan kemajuan ekonomi ( nalysis on Economic 6ac)wardness and Economic

Browth), under Drank dalam analisa atas perkembangan atas sesuatu yang tidak 

 berkembang ( nalysis of the development of underdevelopment ), dan juga 0amir 

/min dalam ketidakseimbangan pembangunan (ne&ual %evelopment ).

4ara ahli tersebut melihat 4*/ dari Negara maju, sebagai pusat system

ekonomi dunia (core periphery) dapat membahayakan pembangunan jangka

 panjang perekonomian Negara berkembang yang berada jauh diluar system

ekonomi mereka ( periphery). $ipercayai bahwa pembangunan yang terjadi di

 pusat system ekonomi di dunia mempunyai perbedaan dengan pembangunan yang

 berada di luar lingkar system ekonomi tersebut, dimana kerugian hubungan ini

dibuktikan baik dalam bidang ekonomi dan bidang politik.

 Negara yang berada di luar system ekonomi (periphery) Negara maju tidak 

mungkin akan menjadi Negara maju secara penuh apabila mereka tetap ikut

mejalankan system kapitalisme dunia. #ntuk dapat keluar dari hubungan yang

membuat lemah ini, Negara berkembang harus mempu mengembangkan modal

asing dan alat!alat dari Negara asing secara independent. Namun celakanya,

dengan adanya pemasukkan modal dari perusahaan besar, seringkali membuka

"

Page 200: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 200/204

 peluang bagi perusahaan!perusahaan tersebut untuk mengontrol usahanya dan

sumberalam yang mungkin sangat berguna untuk pembangunan nasional Negara.

0ehingga usaha dari Negara berkembang untuk dapat mengembangkan modal

asing dan alat!alat dari asing secara independent mengalami hambatan yang cukup

serius.

$ikemukakan dalam teori ketergantungan bahwa Negara maju menjadi

kaya dengan cara mempergunakan buruh dan sumber daya alam dari Negara

 berkembang. Kapitalisme semacam ini telah mempengaruhi adanya pembagian

global atas buruh yang menyebabkan distorsi, hambatan pada pertumbuhan

ekonomi, dan peningkatan ketidakseimbangan pendapatan di Negara

Berkembang.

/lasan lain yang dikemukakan teori ketergantungan adalah kecenderungan

 bahwa Negara berkembang tidak diberikan kompensasi semestinya atas

 penggunaan sumberdaya alam mereka. ;al ini dioeroarah karena seringkalinya

modal asing dari Negara maju masuk kedalam bidang!bidang yang sebenarnya

tidak terlalu dibutuhkan oleh Negara Berkembang. $engan demikian, inestasi

seperti itu hanya akan mendorong meningkatnya tingkat kemiskinan di Negara

Berkembang dan tingginya ketergantungan Negara Berkembang kepada Negara

*aju.

4ertanyaan besar yang selalu dipertanyakan dalam @eori Ketergantungan

adalah, >bagaimana melakukan pembangunan di Negara luar system yang hamper 

menyerupai pembangunan di pusat system tersebutM? atau pertanyaan >apabila

 jaringan dengan pusat system ekonomi rusak, dapatkah Negara yang berada di

luar lingkar system secara independent mempunyai beberapa atau semua elemen

yang diidentifikasi diinginkan oleh Negara pada pusat ekonomiM?. 4ertanyaan

tersebut dijawab dengan sikap yang pesimis oleh para penganut @eori ini.

0eperti telah disinggung diatas bahwa @eori Ketergantungan melihat 4*/

sebagai kelanjutan kolonialisme dalam ekonomi yang terstruktur dan sebagai

 penunjang imperialisme yang dilakukan oleh Negara Barat (terutama dalam hal

ini adalah /0). $engan memberikan dampak positif dalam jangka pendek pada

 pembangunan ekonomi, namun akumulasi modal asing dalam jangka panjang

122

Page 201: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 201/204

memberikan dampak yang menghambat pembangunan ekonomi yang kemudian

 pada akhirnya diasosiasikan dengan ketidakseimbangan pendapatan yang sangat

 besar.

 Namun Direbaugh ("6) menolak pendapat ini. $ia menunjukan studi

yang menemukan bahwa 4*/ dapat membahayakan Negara berkembang

dikarenakan adanya hubungan yang negatie antara rasio modal asing dengan

 pertumbuhan Negara perkapita ($4). Namun demikian , dikarenakan modal

merupakan factor penentu dalam tingkat inestasi, semakin besar modal tersebut,

semakin rendah tingkat inestasi baru. $engan demikian koefisien negatie atas

modal yang disebutkan dalam studi ketergantungan tidaklah mengindikasikan

adanya gangguan atas inestasi. Direbaugh ("6) juga menemukan Negara

dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat baik dalam jangka

 panjang maupun dalam jangka pendek.

Kemudian ;ein ("1) dengan menggunakan data pendapatan rendah dan

 pendapatan menengah keatas 5" orang /frika, /merika @engah, /merika &atin,

/sia @imur, dan Negara Karabia antara tahun "2 dan "82, ternyata tidak 

menemukan data yang mendukung teori ketergantungan. *akalah!makalah

 penelitian yang mengusung teori ketergantungan kebanyakan menggunakan

metode kuatitatif dan metode statistika dengan angka!angka penjelas yang

terbatas. *enghapus ariable penting dalam suatu penelitian cenderung

menimbulkan penelitian yang biasa. $alam penelitian tersebut banyak yang tidak 

menggunakan perbedaan tipe 4*/, walaupun dalam kritiknya penelitian!

 penelitian tersebut mengacu pada penanaman modal asing secara langsung dan

 perusahaan multinasional.

@eori ketergantungan diadopsi oleh banyak Negara pada era 82!an,

terutama Negara!negara /merika &atin. Banyak diantara Negara!negara tersebut

mengadopsi strategi substitusi dan menunjukan sikap menentang 4*/. Kebijakan

tersebut menurut penelitian ;ein ("1) telah memberikan pengaruh yang buruk 

 pada ekonomi Negara /merika @enggara yang melakukan cara!cara untuk 

menarik 4*/ masuk dalam perekonomiannya. Kebijakan ini menunjukan suatu

 periode adanya pertumbuhan ekonomi yang sangat di Negara /sia @enggara pada

12"

Page 202: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 202/204

masa "82!an dan "62!an (;ein "1). Kenyataan ini telah sedikit menurunkan

 popularitas teori ketergantungan dan beralih pada studi mengenai kontribusi

4*/.

@eori ketergantungan ini sangat ditentang oleh @eori &iberal (Neo!

ekonomi Klasik dan 4embangunan 0osial) yang kemudian diperbaharui dengan

@eori Neo!&iberal, bahwa Negara berkembang sangatlah kekurangan modal untuk 

mengambil alih proyek pembangunan. /rgumennya adalah Negara berkembang

tidak mempunyai simpanan yang memadai untuk memiliki asing dan keahlian

memadai untuk mengambil aliah seluruh pembangunan di tangan mereka sendiri.

4erusahaan multinasional dan 4*/ secara umumnya menyediakan dana untuk 

membantu pembangunan di Negara berkembang. $engan demikian 4*/

memberikan suplai modal yang dibutuhkan oleh Negara berkembang dengan

membawa modal segar dari luar Negara tersebut.

0uatu hal yang sangat dipercayai oleh para penganut teori ini adalah

adanya pasar bebas, yang sangat tergantung pada keinginan pasar. ;ubungannya

dengan penanaman modal asing adalah dibukanya keran penanaman modal asing

sebesar!besarnya baik itu dalam sector swasta maupun sector public.

@eori liberal sangat erat kaitannya dengan kepentingan ekonomi liberal.

4ihak ekonom ini menyataan bahwa seluruh kebijakan anggaran pemerintah

hendaknya ditujukan untuk melayani swasta, bukan untuk melayani kepentingan

 publik yang tidak produktif sehingga tidak menghasilkan akumulasi capital.

Karena itu anggaran pemerintah untuk pendidikan, kesehatan, perumahan,

 pension, dan jasa pelayanan public lainnya harus dihapuskan. /nggaran bagi

kepentingan public tidak dianggap sebagai basis bagi industrialisasi dan

modernisasi. Bahkan menurut mereka anggaran untuk sector!sektor tersebut hanya

membuat rakyat malasdan tidak produktif. $engan demikian interensi

 pemerintah ke dalam pasar harus dihapuskan. 0ubsidi menurut mereka adalah

 pemborosan anggaran dan bentuk distorsi pasar. 4adahal menurut logika kaum

social democrat, subsidi adalah bentuk koloborasi kelas, agar kaum buruh tidak 

melancarkan perjuangan kelas, dengan membatasi karakter progresif dan modal.

<alau akhirnya juga tidak mampu mencegah krisis kapitalisme. 0ubsidi bagi,

121

Page 203: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 203/204

misalnya, bahan bakar minyak, listrik, dan telpon, tidak pernah dianggap sebagi

 basis bagi industrialisasiA dan keuntungan industrialisasi justru tidak pernah

ditujukan untuk menekan harga!harga barang dan jasa yang menyangkut

kepentingan public. 3alan keluar bagi paham ini adalah pemotongan subsidi dan

adanya priatisasi.

0ector!sektor usahaG perekonomian yang selama ini dikuasai Negara dan

yang selama ini difungsikan untuk memproduksi barang!barang kebutuhan pokok 

rakyat harus diswastanisasi. *enurut mereka beban untuk mensubsidi B#*N!

B#*N ini memberatkan anggaran Negara dan menciptakan distorsi pasar bagi

komoditas sejenis.

Beberapa kalangan melihat bahwa pasar bebas yang diagung!agungkan

oleh penganut paham ini adalah imaginer, yang hanya ada dalam buku teks,

 berdasar asumsi berlaku sepenuhnya persaingan bebas. $alam realitas, tidak ada

 persaingan bebas sepenuhnya, kepentingan non!ekonomi, khususnya kepentingan

 politik(local atau global), telah mendistorsi dan menghalangi terjadinya

 persaningan bebas (em!argo, economic sanctions, disguised protections, strict 

 patents and copy right, dll ). @anpa persaingan bebas, sebagaimana dalam

kenyataannya, tidak akan ada pasar!bebas yang sebenarnya.

Beberapa hal yang mendasari penentangan atas pasar bebas dijabarkan berikut ini.

4asar bebas dianggap diskriminatif terhadap yang rendah produktifitasnya (tidak 

efisien), akibatnya tidak mudah memperoleh alokasi kredit yang berdasar 

 profitability itu. 4asar!bebas juga melinangi hak demokrasi ekonomi rakyat, yang

miskin tanpa daya beli akan hanya menjadi penonton belaka, berada di luar pagar!

 pagar transaksi ekonomi. 0elain itu pasar!bebas melahirkan priatisasi yang

melepaskan cabang!cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang

menguasai hajat hidup orang banyak ke tangan indiidu!indiidu.

4enentang pasar bebas ini menyebutkan pula bahwa pemujaan dan

 penyandaran (relance) pada pasar!bebas merupakan wujud dan parsialitas

 pemikiran ekonomi (mainstream) yang hanya mampu mengakui persaingan

(competition) dan inisiatif indiidual sebagai pengerak kemajuan ekonomi global,

mengabaikan kerjasama (cooperation) sebagai penggerak kekuatan ekonomi

12-

Page 204: Hukum Investasi

7/17/2019 Hukum Investasi

http://slidepdf.com/reader/full/hukum-investasi-568e6fbb7cfab 204/204

 berdasar mutualitas antar indiidu yang tak kalah handalnya. lobalisasi dan

 pasar!bebas memang diimaginasikan sebagai upaya meningkatkan efisiensi

global. 0aat ini imaginasi itu ditumpulkan kepada organisasi dunia <@E,

 pengganti /@@, yang memberikan patokan!patokan atas ekonomi pasar untuk 

mencapai efisiensi global.

*elihat pada keadaan Negara ndonesia yang sangat berjuang untuk dapat

keluar dari krisis ekonomi, maka dapatlah terlihat betapa kita sangat ingin untuk 

dapat mandiri di atas kaki kita sendiri dalam mengembangkan perekonomian kita.

 Namun demikian, 4*/ tidaklah dapat dinafikan ataupun dikesampingkan,

dikarenakan adanya kebutuhan yang mendesak untuk mendapatkan dana segar