hukum mad

Upload: agita-siti-johana

Post on 12-Jul-2015

104 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HUKUM MAD Mad adalah memanjangkan lama suara ketika mengucapkan huruI mad. HuruI mad ada tiga yaitu : - (waw sukun) yang huruI sebelumnya berharokat dhommah. - (ya` sukun) yang huruI sebelumnya berharokat kasrah. - ' (aliI) yang huruI sebelumnya berharakat Iat-hah. Contoh: ' +- = - Mad secara umum terbagi menjadi dua, yaitu Mad Ashli dan Mad Far`i. I. Adapun pembagian mad Ashli adalah sebagai berikut: a. Mad Thabi`i, yaitu mad yang tidak terpengaruhi oleh sebab hamzah atau sukun, tetapi didalamnya ada salah satu huruI mad yang tiga; aliI, ya`, waw. Contoh: =' - =~ - ' - ~- = b. Mad Badal, yaitu apabila terdapat hamzah bertemu dengan mad. Panjangnya 2 harakat. Contoh: ~' - ' ~- - - ' c. Mad Iwadh, yaitu berhenti pada huruI yang bertanwin Iat-hah. Panjangnya 2 harakat. Catatan: HuruI Hamzah yang bertanwin Iat-hah terkadang disudahi dengan aliI, atau terkadang didahului aliI, cara membaca tetap sama 2 harakat. Dan pengecualian berhenti pada Ta` Marbuthah yang bertanwin Iat-hah cara membacanya ta` harus mati dan berubah menjadi Ha`. Contoh:' ~- = ' ~- =' ~- = ' - =-' ~ ' ~- '- = d. Mad Tamkin, yaitu apabila terdapat ya` bertasydid bertemu dengan ya` sukun. Panjangnya 2 harakat. Contoh: -- = ' ~ --~ `' e. Mad Shilah Qashirah, yaitu apabila terdapat ha` dhamir (bunyi hu atau hi) bertemu dengan selain hamzah. Panjangnya 2 harakat. Contoh: = =' ' ~ = ~' ~ - ~= ` -` - Keterangan: - Ha` dhamir tidak dibaca panjang 2 harakat apabila salah satu huruI sesudah atau sebelumnya mati. Kecuali ayat 69 didalam surah Al-Furqan, yaitu: '-' + ~- ~ = - maka ha` dibaca panjang 2 harakat walaupun sebelumnya didahului huruI mati. Mad ini disebut Mad Al-Mubalaghah. - Selain ha` dhamir tidak dibaca panjang. Contoh: '-~ - - - II. Adapun pembagian mad Far`i adalah sebagai berikut: - Mad Far`i yang bertemu dengan hamzah ada 3 macam: a. Mad Wajib Muttashil, yaitu apabila terdapat mad bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Panjangnya 4 harakat ketika washal, sedangkan dalam keadaan waqaI boleh dibaca 4, 5 atau 6 harakat. Contoh: ' - --' = ' ~ - '- ~ . ~ - ~. b. Mad 1a`iz Munfashil, yaitu apabila terdapat mad bertemu dengan hamzah dalam kalimat yang terpisah. Panjangnya 4 atau 5 harakat. Contoh: ' - ' ~ - ` ' ~ ' ~ ,-- ~= c. Mad Shilah Thawilah, yaitu apabila terdapat ha` dhamir bertemu dengan hamzah dalam kalimat yang terpisah. Panjangnya 4 atau 5 harakat. Contoh: - ~ = ' ~ -~ ` - ~- = _ -~ - - Mad Far`i yang bertemu dengan Sukun atau Tasydid ada 5 macam: a. Mad Farqi, yaitu mad badal sesudahnya berupa huruI yang bertasydid. Panjang 6 harakat. Mad ini hanya terjadi pada 2 kalimat dan terdapat di dalam tiga surat, yakni surat Al-An`am : 143-144, Yunus : 59 dan An-Naml : 59. LaIazhnya: - ~' - . ' - -- = b. Mad Lazim Kilmiy Mutsaqqal, yaitu apabila huruI atau bacaan mad sesudahnya berupa huruI yang bertasydid. Panjangnya 6 harakat. Contoh:, ' ~ ~ _' = -' = c. Mad Lazim Kilmiy Mukhoffaf, yaitu mad badal sesudahnya terdapat huruI sukun. Panjangnya 6 harakat, dan mad ini hanya terdapat pada surat Yunus: 51 dan 91. Contoh: '- ~ = ~ - d. Mad Lazim Harfiy Mutsaqqal, yaitu mad yang terjadi pada huruI Muqaththa`ah yang terdapat di sebagian beberapa awal surat. Cara membaca huruI tersebut sesuai dengan nama huruInya, dibaca panjang 6 harakat dan diidghamkan. Contoh:'- ~ ` - ~= - ~ - ~'= e. Mad Lazim Harfiy Mukhaffaf, yaitu mad yang terjadi pada huruI Muqaththa`ah yang terdapat disebagian beberapa awal surat. Cara membaca huruI tersebut sesuai dengan nama huruInya, dibaca panjang 6 harakat, tetapi tanpa diidghamkan. Contoh:-' ~=- ~ - =-' - Mad Far`i karena waqaI, ada 2 macam: a. Mad Aridh Lissukun, yaitu apabila mad thabi`i jatuh sebelum huruI yang diwaqaIkan. Panjangnya boleh 2, 4 atau 6 harakat. Contoh: - - ~ ~ - - ~ ' ' - ~~ =' b. Mad Liin, yaitu apabila berhenti pada suatu huruI sebelumnya berupa waw sukun atau ya` sukun yang didahului oleh huruI berharakat Iat-hah. Panjangnya boleh 2, 4 atau 6 harakat. Contoh:- =-- -'- ' - =- ~' . ` ~ hLLp//glzanherbalwordpresscom/2011/02/13/rlngkasanllmuLa[wld/ HURUF MAD, HUKUM SYAMSIAH DAN HUKUM QOMARIYAHA.HURUFMAD Mad menurut bahasa berarti 'tambah. Menurut istilah arti qiraatberarti: membaca sebuah huruI denganpanjang. HuruImadituada3,yaitu: 1.AliImatisesudahIathah() 2.Wawmatisesudahdhammah( ) 3.Yamatisesudahkasrah( , ) KetigahuruIdiatasdikumpulkandalam-_,''--,'' --~,atau'- - =- PembagianBaacaanMad Maddibagimenjadi2,yaitu: 1.MadThobi`iy(_- =' ~~ ')/MadAshliy(~~ ' _ -`') 2.MadFar`iy(_='~~ ' ) 1.MADTHOBI`I Madyangdibaca1aliI(2harakat),karenatidakmenghadapisebab(sukun/hamzah).Sebab dinamakanmad thobi`I karena orangyangmempunyai tabiatyang sehat dannormal tidak akan membacanyalebihataukurangdari1aliI(2harakat),baikketikawashal(dibacaterus)atau waqaI. Contoh-contohMadThobi`i: MadThobi`idibagimenjadibeberapabagian,yaitu: A.MadIwadh Yaitu jika ada Iathatain pada akhir kata yang diwaqaIkan (dibaca berhenti), seperti ('=' - ') maka tanwinnyadigantimadthobi`i. Contoh: Dibaca: ' = B.MadBadal YaitulaIadhyangtadinyaterdiridari2hamzah,kemudianhamzahyangkeduadigantidengan mad.MenurutRowiHaIshanyabolehdibaca1aliI(2harakat). Contoh: ~'aynlasA~ '~-' Asalnya'~-'''Asalnya'' C.MadShilahQoshirah YaituHadhomir(kataganti)seperti,( , , -)yangdiapitolehharkatIathah,kasrahdan dhommahdantidakbertemudenagnhamzah(). Contoh ~' - '--=-~'+-'acabiD-= -~-~=`Dibaca`=~-~-~~'_-' ~ Dibaca~~'_-'~ +Catatan Ha dhomir yang mendahului seperti = ~' dibaca pendek, juga yang didahului sukun seperti -~, -= , -- .KecualipadasuratAl-Furqan:69,yaitu D.MadTamkin Yaitu Ya yang bertasydid yang dibaca kasrah yang sesudahnya berupa Ya mati. Dinamakan Mad Tamkinkarenaiakeluardengankuatdikarenakanadanyasyaddah(tasydid). Contoh: --= ----'E.LimaHuruIDiawalSurat YaitukelimahuruItrsebutdirumuskandalam==+.HuruI-huruItersebutdibacasatualiI(2 harokat). Contoh: 2. MAD FAR`IY alLuMadyangdlbacaleblhdarlsaLuallfkarenamenghadapsebabbalkberupasukunaLauhamzah Madmar'lylnldlbaglduayalLu AMadangulsebabkanPamzah 1MadWa[lbMuLLasll alLumadyangberLemuhamzahdalamsaLukaLaMenuruLhafswa[lbdlbaca2/2Zallf ConLoh 2Mad!alzMunfasll alLumadyangberLemuhamzahpadalalnkaLamenuruLmadhafsharusdlbaca2/2Zallf conLoh 3MadSlllah1owllah alLuhadhomlryangdlaplLharokaLdanmenghadaplhamzahMakaharusdlbaca2/2Zallf conLoh keLerangan SeLlapmadyangdlsebabkanhamzahmenuruLhafspan[angmadnyaadalahempaL/llmaharakaLdan menuruL waroz pan[ang madnya adalah enem harakaL sedangkan menuruL lmlam qolun ukuran pan[ang madwa[lbmuLaslradalahempaLharakaLdanmad[alzmunfasllduaharakaL 8MadangulsebabkanSukun MadlnladaduamacamyalLu 1Madyangdlsebabkankarenasukunashlly/lazlm alLu sebuah huruf mad LerdapaL huruf maLl ashlly la harus dlbaca harus dlbaca 3 allf ( 6 harakaL ) Mad lazlmlnldlbaglmen[adlempaLyalLu aMadLazlmkllmlMuLsaqqol AdalahmadyangberLemudengansukunLeLapyangdlldhghomkan/dlLasdldyangadadalamsaLu perkaLaan ConLon bMadLazlmkllmlMukhoffaf Adalah mad yang berLemu dengan sukun LeLap yang Lldak dl ldhghomkan /Lldak dlLasydldkan yang ada dalamlalnkaLa ConLoh cMadLazlmParflMuLsqqol PanyaLerdapaLpadaawalsuraLyalLuyangberbenLukhurufyangdlldghomkan/dlLasdyd ConLoh LampadadMadLazlmParflMukhoffaf SeperLldlaLasLeLaplLldakdlldghomkan/dlLasdydkan ConLoh 8apadaMlmpadaPurufhurufmadlazlmharflyangadapadapembukaanpembukaansuraLdldalamalqur'anada8 dlkumpulkandalamrumus=~= - ~ 2MadangulsebabkankarenaSukunArldly(8aru) alLusesudahhurufmadLerdapaLhurufmaLlbaru(karenadlwakafkan)MadlnlduayalLu aMadArldhLlssukun alLu mad yang berLemu sukun karena dlwaqofkan Mad lnl boleh dlbaca saLu allf dua allf aLau Llga allf ConLoh bMadLln !lkaadahuruffaLhahberLemuwawmaLlaLauamaLlsesudahlLuberahlrpuladenganhurufmaLl lalnnyakarenadlwakafkanseperLl Pukumnya[awazarLlnyabolehdlbaca1allf2allfaLau3allf 8PukuMluCPCMSASlAP Apabllaada.' berLemudengansalahsaLuhurufempaLbelasyangLerkumpuldalamsyalr - ' ~-- ' ~=.- ` = ' - ~=~_~ MakahukumbacaannyadlsebuLldghomsyamslyyah(lebur/kaburlaksanamaLaharlblladlpandang) ConLoh ' -=' = -'` ' - ' ~= ' -' ' .`- ' ~~ '_=' ~' ~ -- ' _-~ ~' -+ =' = ' ~ ' .-' . ' CPukuMlZPA8CCMA8lAP Apablla ada .' dlrangkalkan dengan salah saLu huruf empaL belas yang Lerkumpul dalam ~- =-==== _'dlsebuLbacaanlzharqomarlyyah(Leranglaksanabulan) ConLoh .`' ' -=~'' _ '_- ='_.-=''-' = ~~ '_- ='-.- '_- '-'- --'=~'-,~- ' uAl1A8uS1AkA Wahyudl Muhammad 2006 PukumPukum 8acaan AlCur'an Surabaya enerblL lndah Surabaya ulposkan oleh ZuLllk8l dl kamls !unl 18 2009 hLLp//flkrlnaLunablogspoLcom/2009/06/hurufmadhukumsyamslahdanhukumhLml BAB XV HUKUM MAD

Arti dari mad adalah memanjangkan suara suatu bacaan. Huruf mad ada tiga yaitu :'

Jenis mad terbagi 2 macam, yaitu : 1. Mad Ashli / mad thobi'i Mad Ashli / mad thobi'I terjadi apabila : -huruf berbaris fathah bertemu dengan alif -huruf berbaris kasroh bertemu dengan wawu mati -huruf berbaris dhommah bertemu dengan ya mati Panjangnya adalah 1 alif atau dua harokat. contoh :

2.Mad far'i Adapun jenis mad far'i ini terdiri dari 13 macam, yaitu :

1) Mad Wajib Muttashil Yaitusetiapmadthobi'ibertemudenganhamzahdalamsatukata.Panjangnya adalah 5 harokat atau 2,5 alif. (harokat = ketukan/panjang setiap suara) Contoh :

2) Mad Jaiz Munfashil Yaitu setiap mad thobi'i bertemu dengan hamzah dalam kata yang berbeda.Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).Contoh :

3) Mad Aridh Lisukuun Yaitu setiap mad thobi'i bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan dibaca waqof (berhenti).Panjangnyaadalah2,4,atau6harokat(1,2,atau3alif). Apabilatidakdibaca waqof, maka hukumnya kembali seperti mad thobi'i. Contoh :

4) Mad Badal Yaitu mad pengganti huruf hamzah di awal kata. Lambang mad madal ini biasanya berupa tanda baris atau kasroh tegak . Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif) Contoh :

5) Mad 'IwadYaitumadyangterjaiapabilapadaakhirkalimatterdapathurufyangberbaris fathatain dan dibaca waqof.Panjangnya 2 harokat (1 alif). Contoh :

6) Mad Lazim Mutsaqqol KalimiYaitu bila mad thobi'i bertemu dengan huruf yang bertasydid. Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif). Contoh :

7) Mad Lazim Mukhoffaf KalimiYaitu bila mad thobi'i bertemu dengan huruf sukun atau mati. Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif). Contoh :

8) Mad Lazim Harfi Musyba'Mad ini terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur'an. Huruf mad ini ada delapan, yaitu : Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif) Contoh :

9) Mad Lazim Mukhoffaf harfi () Mad ini juga terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur'an. Huruf mad ini ada lima, yaitu : Panjangnya adalah 2 harokat. Contoh :

10)Mad LayyinMad ini terjadi bila : hurufberbarisfathahbertemuwawumatiatauyamati,kemudianterdapathuruf lain yg juga mempunyai baris. Mad ini terjadi di akhir kalimat kalimat yang dibaca waqof (berhenti).Panjang mad ini adalah 2 - 6 harokat ( 1 - 3 alif). Contoh :

11)Mad ShilahMadiniterjadipadahuruh"ha"diakhirkatayangmerupakandhomirmuzdakkar mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 laki-laki). Syarat yang harus ada dalam mad ini adalah bahwa huruf sebelum dan sesudah "ha" dhomir harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun.

Mad shilah terbagi 2, yaitu : a)Mad Shilah Qashiroh Terjadi bila setelah "ha" dhomir terdapat huruf selain hamzah. Dan biasanya mad inidilambangkandenganbarisfathahtegak,kasrohtegak,ataudhommah terbalik pada huruf "ha" dhomir. Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif). Contoh :

b)Mad Shilah Thowilah Terjadi bila setelah "ha" dhomir terdapat huruf hamzah.Panjangnya adalah 2-5 harokat (1 - 2,5alif). Contoh :

12)Mad FarquTerjadibilamadbadalbertemudenganhurufyangbertasydiddanuntuk membedakan antara kalimat istifham (pertanyaan) dengan sebuutan/berita. Panjangnya 6 harokat. Contoh :

13)Mad TamkinTerjadibila2buahhurufyabertemudalamsatukalimat,dimanayapertama berbaris kasroh dan bertasydid dan ya kedua berbaris sukun/mati. Panjangnya 2 - 6 harokat (1 - 3 alif). Contoh :

hLLp//c1asphosLcom/slbln/La[wld/8A8xvhLm MadMad( ~~ ). Dari sudut bahasa: Lebih / Tambahan. Dari sudut istilah Ilmu Tajwid: Memanjangkan sebutan lebih dari dua harakat ketika membaca huruI Mad (pemanjang) atau Lin yang bertemu dengan huruI Hamzah atau baris Sukun. HuruI Mad terdiri dari tiga huruI iaitu AliI( ' ), Wau( )dan Ya'( ). HuruI Wau disyaratkan huruI sebelumnya berbaris di hadapan dan huruI Ya' pula disyaratkan huruI sebelumnya berbaris di bawah manakala huruI AliI tidak baris lain yang berada sebelumnya selain baris di atas. HuruI Ya' dan Wau apabila berbaris Sukun dan huruI sebelumnya berbaris di atas, kedua-dua huruI tersebut tidak dinamakan huruI Mad tetapi ia dinamakan HuruI Lin. 1. Mad Tabi'i( - =' ~ ~ ')atau Mad Asli( _ -`' ~ ~ ' ).Mad yang terdapat huruI hijaiah selain dari huruI Hamzah dan Sukun selepasnya dan ia dinamakan Tabi'i ialah kerana pembaca yang memiliki siIat kejadian yang sempurna tidak mengurangkan kadar Madnya iaitu dua harakat dan tidak pula melebihi dari itu. Ketika berhenti dan Sambung Apabila huruI Mad berada dalam keadaan tetap, sambung dan berhenti, huruI tersebut dibaca secara Mad (panjang) sama ada ketika sambung dan berhenti. Begitu juga sama ada ketika berada di pertengahan kalimah seperti( - --)(= ' ~ )atau di akhir kalimah seperti( ~~ ' ' - ' =-). Di dalam bahagian ini disyaratkan tidak terdapat huruI Hamzah atau Sukun selepas huruI Mad. Ketika Sambung Mad Asli atau Tabi'i dalam keadaan berhenti sahaja khususnya yang berkaitan dengan Mad Silah Kecil( ,-'-' ~~ )iaitu huruI Wau kecil yang terdapat selepas Ha' Dhamir berbaris hadapan( )dan huruI Ya' kecil terletak selepas huruI Ha' Dhamir berbaris bawah( ), begitu juga supaya huruI Ha' kinayah disambung dengan huruI Wau atau Ya', huruI Mad disyaratkan mestilah terletak di antara dua huruI yang berbaris hidup seperti kalimah( '--)(- - ). Dalam keadaan ini huruI wau dan Ya' dibaca secara Mad sepanjang dua harakat (dengan syarat tidak terdapat huruI Hamzah yang berasingan darinya di dalam kalimah lain) dalam keadaan sambung tetapi jika dalam keadaan berhenti ia tidak dibaca secara Mad. Ketika Berhenti Mad Asli atau Tabi'i dalam keadaan berhenti sahaja akan dibaca secara panjang sekiranya huruI Mad tersebut tetap berada di dalam keadaan berhenti bukan ketika sambung. Ia dibaca panjang pada huruI-huruI AliI yang ditukar dari baris dua di atasnya (Tanwin) seperti( ' ~-= ' ~-= )dengan memberhentikan bacaan pada huruI AliI( ' ~-= )dan disyaratkan supaya AliI ini dibaca secara Mad tanpa menyambungnya dengan kalimah yang berada selepasnya. 2. Mad Far'i( =-'~~ ')ialah Mad yang telah ditambah lebih panjang bacaannya dari Mad Asli disebabkan terdapat Hamzah( - )atau tanda Sukun()selepas huruI Mad. a. Mad Muttasil iaitu berangkai( .- ~ ')ialah HuruI Mad yang bertemu dengan huruI Hamzah dalam kalimah yang sama. Ia dinamakan Mad Muttasil kerana huruI Mad bertemu dengan huruI Hamzah di dalam satu kalimah. Mad Muttasil ialah Mad wajib dan kadar bacaannya adalah empat harakat, lima harakat atau enam harakat ketika berhenti. b. Mad MunIasil iaitu bercerai( .--- ~ ')ialah huruI Mad yang disusuli oleh huruI Hamzah (secara berasingan) yang terdapat pada awal kalimah berikutnya. Ia dinamakan Mad MunIasil ialah kerana huruI Mad terpisah dari huruI Hamzah yang terletak di dalam kalimah yang lain. Hukumnya: Harus membacanya secara pendek dengan kadar dua harakat, empat harakat atau lima harakat mengikut bacaan riwayat HaIs. Mad SilahKubra (iaitu huruI Wau kecil yang terdapat selepas Ha' Dhamir berbaris hadapan( )dan huruI Ya' kecil terletak selepas huruI Ha' Dhamir berbaris bawah( )) juga termasuk di dalam hukum Mad MunIasil. Apabila terdapat huruI Hamzah yang berada dalam keadaan berasingan di dalam kalimah berikutnya selepas huruI Wau Silah dan Ya' Silah, hukumnya adalah mengikut hukum Mad MunIasil jika dalam keadaan sambung tetapi jika dalam keadaan berhenti, ia tidak boleh dibaca secara Mad. c. Mad 'Aridh( ~ ' ')ialah Mad yang bertemu dengan huruI Lin Sukun Aridh (Sukun yang mendatang) kerana ingin menghentikan bacaan. Ia dinamakan 'Aridh (mendatang) ialah kerana huruI terakhir di dalam kalimah tersebut terpaksa dibaca dengan Sukun kerana memberhentikan bacaan padanya, jika sekiranya bacaan disambung, ia akan menjadi Mad Tabi'i. Hukumnya: Harus membacanya dengan tiga bentuk bacaan: Membaca secara pendek dengan kadar dua harakat, membaca secara pertengahan dengan kadar empat harakat dan membacanya secara sempurna dengan kadar enam harakat seperti:( - ~ ' '--~ ~ = ' ) .Mad 'Aridh mengambil hukum Mad Lin iaitu memanjangkan bacaan Wau dan Ya' Sukun dan terdapat huruI berbaris atas sebelum Wau dan Ya' ketika berhenti. Ia dinamakan dengan nama tersebut ialah kerana sebutannya terlalu lembut dan mudah seperti di dalam ayat:( -' ~ - - '' ~ -) d. Mad Badal( .~ ')ialah huruI Hamzah berada sebelum huruI Mad di dalam satu kalimah dan tidak terdapat huruI Hamzah atau Sukun selepas huruI Mad. Ia dinamakan dengan Mad Badal ialah kerana kebiasaannya huruI Mad ditukar dari huruI Hamzah kerana asal Mad Badal ialah bertemu dua Hamzah di dalam satu kalimah di mana Hamzah pertama berbaris hidup dan Hamzah kedua berbaris Sukun (mati). HuruI Hamzah kedua ditukar kepada huruI Mad mengikut baris huruI Hamzah pertama untuk meringankan bacaan. Jika huruI Hamzah pertama berbaris di atas, huruI Hamzah kedua ditukar menjadi huruI AliI( ' )seperti:( '- ~ )kerana asalnya( ' - ~ -). Jika huruI Hamzah pertama berbaris di bawah, huruI Hamzah kedua ditukarkan menjadi huruI Ya' seperti:( '- ' ~- )kerana asalnya( '- ' ~- ). Sekiranya huruI Hamzah pertama berbaris hadapan, huruI Hamzah kedua ditukar menjadi huruI Wau( )seperti:( ' )kerana asalnya( ' ). Hukumnya: Ia dibaca secara Mad dengan kadar dua harakat seperti Mad Tabi'i. e. Mad Lazim( ` ' ~ ~' )iai tu hur uIMadyangdi susul i dengantandaSukunasl i tet apdidal ambacaan bersambung atau berhenti sama ada di dalam satu kalimah atau harI (sendi nama). Ia dinamakan Mad Lazim (Tetap) ialah kerana bacaannya mestilah dibaca dengan enam harakat tanpa berubah, begitu juga kerana sebabnya iaitu Sukun ketika bacaan sambung dan berhenti. - Mad Lazim HarIi Muthaqqal( .- ` ~'=' ` ' ~ ~ ' )ial ahhur uIMadyangdi sus ul i dengan Sukun asli pada salah satu huruI hijaiah dengan syarat ia bertasydid. Ia dinamakan HarIi ialah kerana terdapat Sukun asli pada salah satu huruI hijaiah yang berada selepas huruI Mad di permulaan surah. Ia dinamakan Muthaqqal ialah kerana terlalu berat untuk menyebutnya disebabkan terdapat Tasydid pada Sukunnya. Hukumnya adalah wajib dibaca secara Mad enam harakat seperti huruI Lam di dalam kalimah( '). - Mad Lazim HarIi MukhaIIaI( . ' ~~ ' -- =~' =' '). Iaitu selepas huruI Mad terdapat Sukun asli pada salah satu huruI hijaiah yang tidak bertasydid. Ia dinamakan MukhaIIaI kerana sebutannya terlalu ringan disebabkan ia tidak bertasydid dan tidak berdengung seperti huruI Mim di dalam( .' ). Perhatian penting: HuruI hijaiah yang terletak di permulaan surah terdiri dari empat belas huruI terkumpul di dalam bait syair( ==~ '- =~ -)dan ia terbahagi kepada empat bahagian: Pertama: Ejaannya terbentuk dari tiga huruI di mana terdapat huruI Mad di pertengahannya. Ia terdiri dari tujuh huruI yang terkumpul di dalam bait syair( --. ~= )kecuali huruI 'Ain. Bahagian ini dibaca enam harakat dengan sempurna. Kedua: Ejaannya terbentuk dari tiga huruI di mana huruI Lin terdapat di pertengahannya iaitu huruI 'Ain. HuruI ini harus disempurnakan dengan bacaan enam harakat dan bacaan pertengahan empat harakat. Ketiga: Ejaannya terbentuk dari dua huruI di mana huruI keduanya ialah huruI Mad dan huruI-huruInya adalah sebanyak lima huruI yang terhimpun dalam bait syair( + = = ). Bahagian ini dibaca secara Mad Tabi'i dengan kadar dua harakat. Keempat: Ejaannya terbentuk dari tiga huruI di mana tidak terdapat satupun huruI Mad di pertengahannya. Ia terdiri dari satu huruI iaitu AliI dan tidak terdapat padanya huruI Mad. - Mad Lazim Kalimi Muthaqqal( .- ` ~'~ ' ` ' ~ ~ ' ).Iaitu selepas huruI Mad terdapat huruI bertasydid di dalam satu kalimah, hukumnya ia dibaca dengan enam harakat. Ia dinamakan Muthaqqal kerana berat atau susah untuk menyebutnya disebabkan terdapat tasydid pada Sukunnya. Contohnya AliI di dalam kalimah( - '- '), dari Iirman Allah s.w.t( - '- ' ` +- = --~' - =). - Mad Lazim Kalimi MukhaIIaI -- =~'~ ' ` ' ~ ~ ' . Iai tu sel epashur uIMadter dapathuruI Sukun yang tidak bertasydid di dalam satu kalimah. Hukumnya wajib dibaca dengan enam harakat. Ia dinamakan dengan Kalimi kerana terdapat Sukun asli selepas huruI Mad di dalam satu kalimah. Ia dinamakan MukhaIIaI kerana ringan atau mudah menyebutnya disebabkan keadaannya yang tidak bertasydid dan tidak berdengung. Contohnya di dalam kalimah( `' )didalam dua tempat surah Yunus ayat lima puluh satu dan sembilan puluh satu malah tidak terdapat di dalam al-Quran selain dari dua tempat tersebut. ilmutajwid-rizky.blogspot.com/2009/08/mad.html