hukum tik

2
TELEKOMUNIKASI MENURUT UU No 36 Th 1999 memiliki 5 landasan filosofis yakni 1. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual 2. Penyelenggara telekomunikasi mempunyai arti strategis dalam upaya memperkukuh peraturan dan kesatuan bangsa 3. Pengaruh globalisasi teknologi telekomunikasi yang sangat pesat tlah mengakibatkan perubahan yang mendasar 4. Bahwa segala sesuatu yang berkaian dengan perubahan mendasar dan cara pandang terhadap telekomunikasi memerlukan penataan dan pengaturan kembali 5. Bahwa sehubungan dengan hal hal tersebut diatas, maka UU No 3 Th 1989 tentang telekomunikasi dipandang tidak sesuai lagi Asas penyelenggaraan telekomunikasi menurut UU No 36 Th 1999 tentang Telekomunikasi diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika dan kepercayaan pada diri sendiri. Tujuan dari UU No 36 Th 1999 yaitu untuk mendukung kesatuan dan persatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan serta meningkatkan hubungan antar bangsa. Fungsi penetapan kebijakan yang antara lain mencakup perumusan mengenai perencanaan dasar strategis dan perencanaan dasar teknis nasional Fungsi pengaturan mencakup kegiatan yang bersifat umum dan teknis operasional yang tercemin dalam peraturan perizinan dan persyaratan dalam penyelenggaraan telekomunikasi. Fungsi Pengawasan mencakup pengawasan terhadap penyelenggaraan telekomunikasi, termasuk pengawasan terhadap perusahaan, pemasukan, perakitan, penggunaan frekuensi, satelit, alat perangkat, sarana prasarana telekomunikasi. Hak dan kewajiban penyelenggara diatur dalam pasal – pasal undang undang ini. Pembangunan, pengoprasian dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi, penyelenggara telekomunikasi dapat memanfaatkan atau melintasi tanah negara dan pembangunan yang dimiliki atau di kuasai pemerintahaan Dalam penetapan kewajiban pelayanan universal, pemerintah memperhatikan perinsip ketersediaan pelayanan jasa

Upload: dana-irwanda

Post on 08-Jul-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Telekomunikasi

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum TIK

TELEKOMUNIKASI MENURUT UU No 36 Th 1999 memiliki 5 landasan filosofis yakni

1. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual

2. Penyelenggara telekomunikasi mempunyai arti strategis dalam upaya memperkukuh peraturan dan kesatuan bangsa

3. Pengaruh globalisasi teknologi telekomunikasi yang sangat pesat tlah mengakibatkan perubahan yang mendasar

4. Bahwa segala sesuatu yang berkaian dengan perubahan mendasar dan cara pandang terhadap telekomunikasi memerlukan penataan dan pengaturan kembali

5. Bahwa sehubungan dengan hal hal tersebut diatas, maka UU No 3 Th 1989 tentang telekomunikasi dipandang tidak sesuai lagi

Asas penyelenggaraan telekomunikasi menurut UU No 36 Th 1999 tentang Telekomunikasi diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum, keamanan, kemitraan, etika dan kepercayaan pada diri sendiri.

Tujuan dari UU No 36 Th 1999 yaitu untuk mendukung kesatuan dan persatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan serta meningkatkan hubungan antar bangsa.

Fungsi penetapan kebijakan yang antara lain mencakup perumusan mengenai perencanaan dasar strategis dan perencanaan dasar teknis nasional

Fungsi pengaturan mencakup kegiatan yang bersifat umum dan teknis operasional yang tercemin dalam peraturan perizinan dan persyaratan dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

Fungsi Pengawasan mencakup pengawasan terhadap penyelenggaraan telekomunikasi, termasuk pengawasan terhadap perusahaan, pemasukan, perakitan, penggunaan frekuensi, satelit, alat perangkat, sarana prasarana telekomunikasi.

Hak dan kewajiban penyelenggara diatur dalam pasal – pasal undang undang ini. Pembangunan, pengoprasian dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi, penyelenggara telekomunikasi dapat memanfaatkan atau melintasi tanah negara dan pembangunan yang dimiliki atau di kuasai pemerintahaan

Dalam penetapan kewajiban pelayanan universal, pemerintah memperhatikan perinsip ketersediaan pelayanan jasa telekmonunikasi yang menjangakau daerah berpenduduk dengan mutu yang baik dan tarif yang layak. Kewajiban pelayanan universal ini terutama ditujukan untuk wilayah yang secara georafis terpencil dan yang secara ekonomi belum berkembang serta membutuhkan biaya pembangunan tinggi termasuk di daerah perintisan, pedalaman, pinggiran terpencil, dan daerah yang ekonomi kurang menguntungkan.

Mengenai tarif, undang – undang ini mengatur bahwa susunan tarif penyelenggaraan jaringan komunikasi dan tarif penyelenggaraan jasa telekomunikasi diatur dengan peraturan pemerintah. Susunan tarif jaringan dan jasa telekomunikasi meliputi struktur dan jenis tarif (1) biaya pasang baru (2) Biaya berlangganan (3) Biaaya penggunaan (4) Biaya jasa tambahan.

UU juga melarang melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan gangguan fisik dan elektromagnetik terhadap penyelenggaraan telekomunikai. Adapun perbuatan yang dilarang

Page 2: Hukum TIK

tersebut berupa (1) tindakaan fisik yang menimbulkan kerusakan (2) tindakan fisik yang mengakibatkan telekomunikasi tidak berjalan semestinya (3) penggunaan alat telekomunikasi yang tidak sesuuai dengan persyaratan teknis yang berlaku (4) penggunaan alat telekomunikasi yang bekerja dengan gelombang radio yang tidak sebagaimana mestinya yang menimbulkan gangguan (5) penggunaan alat bukan telekomunikasi yang tidak sebagaimana mestinya.

Mengenai sanksi administratif, UU ini memuat dua belas ketentuan yang berkaitan dengan sanksi administratif, adapun sanksi administratif ini dapat berupa pencabutan izin yang dilakukan setelah peringatan tertulis

Sanksi pidana dalam uu ini mencantumkan kepada penyelenggara telekomunikasi. Untuk denda pidana penjara paling lama 6 tahun atau denda paling banyak Rp. 600.000.000 (Enam Ratus Juta Rupiah).