human evolution - staff official site...
TRANSCRIPT
Evolusi Primata
• Evolusi Primata ≠ Manusia berasal dari Kera • Salah satu definisi “evolusi” adalah merupakan
suatu ilmu yang mempelajari perubahan yang berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan lingkungan biotik dan abiotik.
• Pada dasarnya evolusi tidak untuk membuktikan apakah suatu spesies berasal dari spesies yang lain.
• yang dipelajari dalam evolusi adalah “proses perubahannya”
Primata
• Primous utama, pertama, unggul
• Manusia masuk dalam subordo Anthropoidea
Anthropoidea
Ceboidea Cercopithecoidea Hominoidea
Monyet Amerika Monyet Asia Kera dan Manusia
Monyet vs Kera
MONYET (MONKEY) KERA (APE)
Umumnya berekor Tidak berekor
Tungkai depan dan belakang relatif sama panjang
Tungkai depan lebih panjang daripada tungkai belakang
Persamaan Manusia dengan Kera
• Arah mata ke depan
• Berkuku (bukan bercakar)
• Memiliki jari tungkai yang bisa memegang
• Tidak berekor
Manusia vs Kera
MANUSIA KERA
Tungkai depan lebih pendek daripada tungkai belakang
Tungkai depan lebih panjang daripada tungkai belakang
Jari dan telapak tungkai belakang tidak bisa
digunakan untuk memegang
Jari dan telapak tungkai belakang bisa digunakan
untuk memegang
Perbandingan Molekular Manusia dan
Kera • Analisis DNA Hemoglobin
▫ Asam amino Hb Manusia = Simpanse
▫ Berbeda 12 macam dengan monyet
▫ Berbeda 43 macam dengan kuda
• Aspek Imunologis
▫ Serum manusia 64% sama dengan gorilla
▫ 42% sama dengan orang utan
▫ 2% sama dengan kuda
Radiasi Primata
• Divergen • Radiasi Primata berlangsung ketika muncul spesies
Purgatorius ceratops pada zaman kapur • Pada masa Kenozoikum muncul Primata seukuran
kucing, Plesiadapis sp. • Kala Eosen muncul genus Notharctus dan
Smilodectes • Akhir kala Eosen muncul Rooneiya • Oligosen: Dryopithecus • Miosen: Gigantopithecus, Sitapithecus dan
Ramapithecus
Kemunculan Manusia
• Kala Pliosen, Australopithesin Genus Austropithecus (500.000-1 Juta tl)
• Dikenal tiga jenis A. Africanus, A. Robustus, A. Afarensis
• A. Afarensis diduga menjadi cikal bakal lahirnya Homo afarensis
• H. Afarensis H. Habilis H. Erectus
H. sapiens
Kapasitas Kranial (ml)
PRIMATA KISARAN RATA-RATA
Macaca - 100
Papio - 200
Hylobates 87 – 130 89
Pan 320 - 480 394
Gorilla 340 – 752 498
Pongo 295 – 475 411
Australopithecus 435 – 600 508
Homo erectus 775 – 1225 978
Homo sapiens 1000 – 2000 1300
Indeks Sefalisasi
• Proporsi berat otak terhadap berat badan
Kelompok Hewan Indeks Sefalisasi
Mamalia non Primata 0,06
Kera besar 0,29
Monyet 0,41
Manusia modern 0,92
BUDAYA
• Budaya adalah keseluruhan yang dipraktekkan, dibuat dan dipikirkan oleh masyarakat tertentu (Oakley dalam Campbell, 1971)
• Evolusi memandang budaya sebagai totalitas perilaku kelompok sosial makhluk hidup
Perkembangan Primata Primitif ke Primata Maju Hubungan antara tulang vetebrata dan tengkorak mengalami perubahan yang berangsur-angsur menuju ke titik berat tengkorak.
foramen magnum yang mula-mula berada di bagian posterior, berangsur-angsur bergeser ke posisi anterior.
diikuti perubahan cara berjalan dari kuadripedal ke bipedal
otot leher menjadi lebih lemah (karena tidak lagi menahan rahang yang besar, dengan gigi-geligi yang besar pula)
panggul menjadi lebih penting dan kuat
tengkorak, rahang dan moncong makin memendek
rongga hidung makin mengecil
Bola mata pada non primata tidak mempunyai tulang yang melingkupinya.
• pada primata yang didalamnya termasuk manusia, mata sudah sepenuhnya terlindungi → mata menjadi organ yang sangat penting.
• mata yang semula menghadap ke samping, menjadi berangsur-angsur ke depan
• penglihatan berubah dari dua dimensi menjadi tiga dimensi (stereoskopik)
• kemampuan melihat warna meningkat, dari hanya hitam putih untuk membedakan gelap dan terang, mampu melihat hampir semua spektrum warna.
+ cara hidup dari malam hari menjadi siang hari
+ untuk melihat makanan di antara ranting- ranting pohon
+ untuk menyelinap dengan mudah di antara belukar/hutan
Ujung jari bercakar secara berangsur-angsur berubah menjadi kuku (tupai bercakar, primata lain berkuku tebal, dan manusia berkuku tipis)
cakar mengganggu pergerakan dengan cepat dalam kehidupan arboreal membutuhkan kemampuan memegang ibu jari bersendi yang lain dibandingkan jari-jari yang lain
flora hutan sebagai habitat baru di permukaan bumi
Fungsi tangan menjadi lebih penting daripada kaki dalam kehidupan arboreal
kera mempunyai tangan yang lebih panjang dan lebih kuat daripada kaki → struktur ini penting untuk fungsi berayun dan berpindah (lebih mobil)
permukaan bumi berubah, jumlah hutan makin berkurang
beberapa primata berukuran besar tidak memperoleh penunjang yang cukup
mulai turun ke permukaan bumi
AKIBATNYA
+ kaki makin dominan fungsinya untuk mengejar mangsa dan menghindari dari predator
B. Bukti Evolusi Primat dari Rekaman Fosil
1. Dari lapisan Oligosen
Mesopithecus, Miopithecus dan Aegyptopithecus. Parapithecus dan Propliopithecus (-secara morfologis seperti bajing → tidak mempunyai hubungan kekerabatan yang cukup dengan manusia)
2. Dari lapisan Miosen
Dryopithecus, Limnopithecus, Brahmapithecus, Sivapithecus, Pliopithecus, Oreopithecus, dan Proconsul.
• Fosil Primata yang paling tua dan masih termasuk famili Hominidae
• Dryopithecus dianggap berkerabat dengan beruk
• Proconsul merupakan fosil Hominid tertua yang diduga berkerabat dengan gorilla dan simpanse
• Ramapithecus yang dianggap sebagai fosil yang erat hubungannya dengan manusia → Dryopithecus dan Kenyapithecus
3. Dari lapisan Pliosen
• Paraaustralopithecus althiopicus, Australopithecus africanus, Australopithecus afarensis, Paranthropus (Australopithecus boisei dan Australopithecus robustus)
4. Dari lapisan Pleistosen
5. Dari lapisan Holosen
• Homo sapiens
- Zinjanthropus, Homo habilis, Homo ergaster, dan Homo rudolfensis)
- Homo erectus (Sinanthropus, Pithecanthropus, dan Atlanthropus)
C. Genetika Molekuler Fosil Primata
Berdasarkan DNA Mitokondria manusia yang paling primitif terdapat di
Afrika kecepatan mutasi DNA mitokondria – manusia yang paling
primitif harus sudah berada di muka bumi sekitar 200.000 tahun yang
lalu.
EVA MITOCONDRIA
II. RADIASI PRIMATA
evolusi primat dimulai dari Mamalia pemakan serangga yang menurunkan Prosimian yang hidup pada zaman Paleosen.
Ciri : bertubuh kecil (seperti curut), bermoncong, dan berekor panjang. Ciri lain : tangkas dan cerdas, mempunyai organ- organ penggenggam dan lima jari
Prosimian Radiasi evolusi
Prosimian modern Caboidea (Monyet dunia baru) Carcopithecoidea (Monyet dunia lama) Hominoidea
A. Prosimian modern
1. – lemur dan loris – di Pulau Madagaskar
masih bermoncong, ekor panjang, berkuku
2. – Tarsier – Asia Selatan, Asia Tenggara (Indonesia : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi)
moncong tidak lagi panjang, mata lebih ke arah medial (dapat ke satu titik objek)
Tampak adanya peningkatan alat-alat penglihatan dan mekanisme
syaraf yang memberikan kemampuan untuk kedalaman persepsi (binocular stereoscopic vision) – sudah mulai tahap pengenalan aneka warna.
B. Ceboidea (Monyet Dunia Baru)
hidup di lingkungan pohon (arboreal) – Amerika Utara, Tengah dan Selatan
Familia
Callithricidae (marmoset) – primata kecil yang berniche
seperti bajing → bercakar untuk memanjat dan
mobilisasi
Cebidae – Badan lebih besar daripada Callithricidae
yang sudah beradaptasi dengan ekologis pepohonan
“prehensile” (ekor penggenggam/”kaki ke-5”)
C. Cercopithecoidea (Kera Dunia Lama) semua Primata Dunia Lama, kecuali Prosimian adalah Catarrhini (hidung terbelah)
Familia : Cercopithecoidea
Cercopithecinae (babon)
Colobinae (kera pemakan daun)
- sudah ditemukan sejak zama Oligosen dan Miosen
1. Cercopithecinae • Sub familia ini menempati berbagai habitat, mulai dari savana terbuka sampai hutan
• Tingkah laku sosial babon dan Cercopithecinae terestrial banyak dipelajari oleh ahli antropologi untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang menolong membentuk nenek moyang manusia
# “quadrapedal” (dan mengembangkan kemampuan mencengkeram, tetapi tidak dengan ekor prehensil) # “branch walking” (berjalan di atas cabang) # “plantigrade” (kecenderungan bergerak pada permukaan plantar) # “digitrase” (kecenderungan bergerak dengan jari tangan atau kaki) → Gibbon, Orang Utan, dan Simpanse → Babbon → “ischial callosities”
2. Colobinae
hidup beradaptasi makan daun vegetasi muda mempunyai puncak gigi yang tajam pada gigi molar kantong pipi khusus
bentuk perut khusus untuk mencernakan makanan → pencernaan dilakukan dengan bantuan bakteri yang hidup pada perutnya yang mirip dengan kantong.
Langur
D. Hominoidea
muncul sejak zaman Paleosen
otak berkembang dengan fungsi lebih kompleks
Miosin Awal (familia)
Anthropoidea (kera) Hominidea (keluarga manusia)
- hilangnya ekor
- berkembangnya
ukuran badan
Kera-kera masa kini (4 genus)
- Gibbon
- Orang utan
- Simpanse
- Gorilla
III. SEBELUM HOMO SAPIENS
A. berdasarkan
hubungan kekerabatan
B. berdasarkan
ditemukannya fosil
Evolusi pra-homo sapiens
A. Klasifikasi : Kingdom : Animalia
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Sub-ordo : Anthropoidea
Famili : Hominoidea
Genus : Homo
Spesies : Homo sapiens
Familia Tupaiidea
Familia Lemuroidae
Familia Pongidae
Familia Hominidae
B. Bukti Fosil
a) Miosen (25 – 10 jt tahun yang lalu)
1. Tingkat pertama – Plopithecus - sepenuhnya bersifat kera → oleh karena itu dinamakan kera primitif - tubuh kecil dan pendek - kedua tangan masih digunakan untuk bergayut di dalam pohon - belum dapat berjalan tegak - hidup 35 – 25 juta tahun yang lalu
2. Tingkat kedua – Proconsul
- kera purba yang hidup sekitar 25 – 15 juta tahun yang lalu - muka, rahang dan gigi-geligi terdapat ciri yang ditafsirkan sebagai ciri manusia → tidak sepenuhnya bersifat kera
3. Tingkat ketiga – Dryopithecus - kera (raksasa) yang hidup sekitar 15 – 10 juta tahun yang lalu
- sejenis dengan Proconsul
- ditemukan di Eropa, India, China dan Afrika
- memiliki bentuk badan yang cukup besar serta mengembara untuk menempati hutan tropis yang sangat luas
4. Tingkat keempat – Ramapithecus
- primata yang dianggap sebagai leluhur manusia
- hidup sekitar 15 – 10 juta tahun yang lalu
- ukurannya lebih kecil dari manusia sekarang (0,9 – 1,2 m)
- kapasitas otak 400 cc
b) Zaman Pliosen (10 – 2 juta tahun yang lalu) - Pada zaman ini telah muncul makhluk baru yakni Primata yang tidak menyerupai Primata yang hidup sebelumnya - Makhluk ini bukan kera penghuni hutan, tetapi lebih banyak hidup di padang rumput terbuka - Berjalan tegak dengan kedua kakinya
5. Tingkat kelima – Australopithecus afarensis - diduga keturunan Ramapithecus - hidup 5 juta tahun yang lalu - dianggap sebagai Hominid paling awal yang mampu berjalan tegak - ditemukan oleh Louis Leakey dan Mary Leakey
6. Tingkat Keenam – Australopithecus africanus - ditemukan oleh Raymond Dart (1924) - ditemukan di Taung, Boswana - tengkorak menyerupai anak manusia yang berumur 5 sampai 6 tahun, namun kesan tengkorak masih ada - gigi-geligi menyerupai gigi manusia - letak foramen magnum langsung menghadap ke bawah - mungkin sudah berjalan tegak - berat badan : 50 kg dan tinggi : 1,2 m
c) Zaman Pleistosen (2 juta – 10.000 tahun yang lalu) - Manusia mengalami evolusi yang sangat cepat - Mereka sudah menggunakan perkakas batu dan kayu - Mereka sudah pandai berburu - Menggunakan api - Mampu berbicara
7. Tahap ketujuh – Australopithecus robustus - sejenis Australopithecus africanus dengan ukuran badan lebih besar - tinggi : 1,5 m berat : 65 – 75 kg - Gigi-geligi yang besar dan otot rahang yang kuat → herbivora
8. Tahap kedelapan – Australopithecus boisei - lebih besar ukuran badannya dibandingkan Australopithecus yang lain - hidup di Africa Timur sekitar 1,5 – 1 juta tahun yang lalu - badan tegap - muka dan gigi-geligi besar dan kokoh - tengkorak rendah dan bertekstur kasar
9. Tahap kesembilan – Homo habilis - mempunyai otak lebih besar - pembuat dan pemakai alat - hidup sekitar 2 – 1,5 juta tahun yang lalu
10. Tahap kesepuluh – Homo erectus - hidup sekitar 2 – 0,5 juta tahun yang lalu - berjalan tegak, berkaki panjang dan lurus, dan tulang tungkainya lebih maju - otak besar dengan volume 750 – 1.400 cc - pandai membuat perkakas (walau masih kasar) - berburu mamalia besar - menggunakan api - mampu berbicara - tersebar luas di permukaan bumi, khususnya Afrika, Asia dan Indonesia (Jawa)
11. Tahap kesebelas – Homo sapiens purba - hidup sekitar 400 ribu tahun yang lalu - tipe peralihan antara Homo erectus ke Homo sapiens yang lebih modern - kemampuan membuat alat jauh lebih maju
- hidup sekitar 75.000 – 30.000 tahun yang lalu (digantikan manusia Cro Magnon)
- di Lembah Neanderthal (1856)
- bentuk tubuhnya sepenuhnya manusia
- hidung terlihat mancung
- otak relatif lebih besar, hampir menyamai otak manusia modern
- tinggi badan berkisar 1,6 – 1,8 m, berbahu lebar, berdada cembung, dan berotot padat
- belum berdagu
- kemampuan berbicara yang berkembang dengan baik
- masih hidup di gua-gua, menggunakan api, dan dapat membuat peralatan dengan baik
- mengenal penguburan anggota yang mati dan ritualnya
12. Tahap keduabelas – Homo neanderthalensis
13. Tahap ketigabelas – Manusia Cro-Magnon - hidup sekitar 10.000 tahun yang lalu - bercocok tanam dan memelihara binatang - memanipulasi lingkungan - memiliki dagu yang sudah menonjol - hidung mancung - gigi kecil dan merata - berbadan tinggi dan tegak - berotak besar, seperti manusia modern - membuat perkakas dan benda-benda seni; selain batu, digunakan pula tulang, gading, tanduk dan rongga
14. Tahap keempatbelas – Homo sapiens sapiens
- munculnya hampir melingkupi semua benua (Benua Amerika masih disangsikan, belum ada bukti kuat)
• Charles R Darwin (1809-1882)
▫ Semua makhluk hidup yang ada di bumi ini merupakan hasil keturunan dari moyang yang sama yang mengalami modifikasi.
▫ Spesies bukan merupakan sesuatu yang kekal atau tidak mengalami perubahan, melainkan berevolusi melalui proses perubahan bertahap dari berbagai spesies yang telah ada, dan bahwa semua spesies mempunyai hubungan kekerabatan, sampai sedemikian setiap 2 spesies yang ada di bumi ini pada suatu saat dalam riwayatnya mempunyai leluhur sama.
▫ Manusia, sebagai makhluk hidup, tentu juga dipengaruhi oleh seleksi alam. ▫ Perubahan evolusi terjadi oleh beberapa kekuatan, paling utama yi seleksi alam. ▫ Didasarkan pada 2 kenyataan dan dibuat 2 kesimpulan, yi: variabilitas dan keturunan
lebih banyak dp yg hidup - yg lebih fit yg hidup dan ciri yg diperoleh dr seleksi tsb diwariskan.
▫ Istilah struggle for life (dari Malthus, ahli ekonomi, demografi, pendeta); istilah survival of the fittest (dari Herbert Spencer, ahli ilmu alam dan filsafat); tidak ada hukum rimba (prinsip kekuatan), yang kuat tidak selalu sukses atau lebih banyak terdapat di alam. Yang banyak keturunan adalah yang sesuai (fit) dg lingkungannya, yang unfit atau less fit yang terseleksi alam secara negatif. Persaingan yg terjadi melalui reproduksi yg berbeda (mempunyai reproductive fitness) dlm jangka panjang sehingga ia terseleksi positif.
• The Origin of Species (1859): • Semua spesies dapat menghasilkan keturunan lebih cepat daripada
pertambahan suply makanan. • Semua makhluk hidup menunjukkan variasi; tidak ada dua individu
dari 1 spesies yang benar2 sama. • Karena ada lebih banyak individu dari pada yg mungkin dapat
survive, terjadi perjuangan untuk bertahan hidup “struggle for existence”, dan variasi dlm ukuran, kekuatan, atau ciri lain yang penting untuk survival akan menghasilkan keuntungan/kelebihan daripada lainnya.
• Variasi tersebut diwariskan pada generasi selanjutnya; ciri yang tidak menguntungkan akan lebih sedikit diturunkan daripada ciri yang menguntungkan.
• Dalam kurun waktu geologis lama, variasi yang sukses menghasilkan perubahan besar yang menghasilkan spesies baru.
Skala waktu geologis dan pertanggalan serta peristiwa penting
Era Periode Epoch Dates ( th BP) Life record
Eon Phanerozoic
Cenozoic Mesozoic Paleozoic
Quartery Tertiary Cretaceus Jurassic Triassic Permian Pennsylvanian Mississippian Devonian Silurian Ordovician Cambrian
Holocene Pleistocene Pliocene Miocene Oligocene Eocene Paleocene
1 juta 13 juta 25 juta 36 juta 58 juta 65 juta 135 juta 180 juta 230 juta 280 juta 350 juta 405 juta 425 juta 500 juta 600 juta (?)
Pithecanthropus Australopithecus (4,5 jt) monyet, kera (30 jt) mammalia mammalia I (125 jt), reptilia vertebrata I (200 jt) hewan darat I (300 jt), ikan tumbuhan darat (400 jt) Trilobita fossil tertua
Eon Cryptozoic (4,5-3 M – 600 juta ?)
Proterozoic era algae micro,
Archeozoic era blue green algae, very primitif fungi
Ordo Primates
LeGros Clark (1959): Ordo Primates sebagai kelompok alamiah mammal yang mempunyai
ciri kecenderungan evolusioner sbb: • Pemeliharaan struktur umum alat gerak, tangan dan kaki
pentadactylous (5 digit) dan retensi clavicula. • Mobilitas jari-jari, terutama ibu jari dan empu kaki. • Penggantian cakar dengan kuku. • Pemendekan progresif moncong/hidung • Perluasan apparatus visualis, penglihatan binokuler. • Reduksi indera pencium/pembau • Modifikasi gigi, termasuk perkembangan pola cuspes sederhana
pada gigi molar. • Perluasan otak, terutama kortex serebral. • Menyediakan makanan fetus selama kehamilan
Ciri-ciri umum Primates
• menggenggam (tangan prehensil) • jari-jari berkuku • oposabilitas • kedua mata menghadap ke depan (pandangan stereoskopis) • mengenali warna (color vision) • kepala lebih membulat karena viscerocranium lebih mundur • otot-otot muka lebih mobil - air muka wajah bisa berubah-ubah • spesialisasi gigi yg khas • otak relatif lebih besar • postur semierektus, bipedal atau quadrupedal • kelenjar mammae 2 - pada umumnya jumlah anak 1 • clavicula besar • ciri fisiologis: masa ketergantungan anak relatif lebih lama • ciri sosial
Ciri-ciri Primates pada manusia: • dapat berdiri tegak (berdiri di atas kaki 2)
spesialisasi fungsi
• otaknya relatif paling besar diantara angg Primates lainnya
• kebebasan tangan- ada kebudayaan
Ciri-ciri struktural primates yang berhubungan
dg ciri nenek moyang manusia:
• Pada dasarnya hidup di lingkungan arboreal, beberapa menjadi terestrial.
• Alat gerak, tangan dan kaki teradaptasi untuk lingkungan arboreal, dengan ibu jari yang dapat dipertentangkan, dan jari kaki besar yg mrp modifikasi untuk menggenggam cabang pohon.
• Penglihatan dan pendengaran merupakan indera khusus yang dominan, dengan perluasan daerah ttt di otak untuk penerima sensor dari mata dan telinga.
• Pembesaran/perluasan bersama-sama ruang otak , perkembangan bagian serebral otak mempunyai ruang lebih besar.
• Generalisasi geligi dan kebiasaan makan
Perjalanan evolusi ordo primates Waktu
(epoch) Spesies
Pleistocene Pliocene Miocene Oligocene Eocene Paleocene
- manusia - simpanse - orang utan - gorilla - gibbon - monyet - tarsier - lemur - ancestor
Insectivor
- fam Paromomyidae, Plesiadapidae
Taksonomi Ordo Primates Subordo Infraordo Superfamili Famili Subfamili Genus
1. Prosimii ---------------------- 2. Anthropoidea
1. Lemuriformes 2. Lorisiformes 3. Tarsiiformes ---------------------- 1. Platyrrhini (New World Monkey) 2. Catarrhini
1. Tupaioidea 2. Lemuroidea - 1. Lorisoidea 1. Tarsioidea ---------------------- 1. Ceboidea 1.Cercopithecoi- dea (Old World Monkey) 2. Hominoidea
1. Tupaioidae 1. Lemuridae 2. Indridae 1.Daubentoniidae 1. Lorisidae 2. Galagidae 1. Tarsiidae ---------------------- 1. Callithricidae 2. Cebidae 1.Cercopithecidae 1. Hylobatidae 2. Pongidae 3. Hominidae
1. Tupaiinae 2. Ptilocercinae 1. Lemurinae 2.Cheirogaleinae - - - - - ---------------------- - 1.Callimiconinae 2. Aotinae 3. Pithecinae 4. Alouattinae 5. Cebinae 6. Atelinae 1.Cercopithecinae 2. Colobinae - - (Homininae)
1. Tupaia 2. Dendrogale 3. Urogale 1. Ptilocercus 1. Lemur 2. Hapalemur 3. Lepilemur 1. Cheirogaleus 2. Microcebus 1. Indri 2. Lichanotus 3. Propithecus 1. Daubentonia 1. Loris 2. Nycticebus 3. Arctocebus 4. Perodicticus 1. Galago 1. Tarsius ---------------------- 1. Callithrix 2. Leontocebus 1. Callimico 1. Aotes 2. Callicebus 1. Pithecia 2. Chiropotes 3. Cacajao 1. Alouatta 1. Cebus 2. Saimiri 1. Ateles 2. Brachyteles 3. Lagothrix 1. Macaca 2. Papio 7. Cynopithecus 1. Presbytis 2. Pygathrix 3. Rhinopithecus 4. Simias 5. Nasalis 6. Colobus 1. Hylobates 2.Symphalangus 1. Pongo 2. Pan 3. Gorilla 1. Homo