hydro test

10
Hydrotest Ivan Taufan Pak Farid, Saya mau mananyakan soal hydrotest procedure. Pada sebuah kegiatan hydrotest, persyaratan sertifikasi untuk kualitas air apakah masuk menjadi sebuah major finding? Owner menentukan misalnya air tidak boleh melebihi sekian ppm jumlah chloride untuk carbon steel, dan sekian ppm chloride dalam air untuk austenitic steel. Pertimbangan apakah kira2 mengenai kualitas air ini untuk kegiatan hydrotest sebuah pressure vessel? Apakah angka sekian ppm jumlah chloride dalam air itu telah menjadi ketentuan standard? Standard apakah gerangan? Yang kedua, mengenai calculation design pressure vessel untuk ketahanan terhadap tekanan. Saya membaca ada istilah MWAP Hot Corroded dan MWAP Cold and new. Mohon pencerahan istilah dimaksud itu apa, untuk apa, dan bagaimana kita bias menggunakannya sebagai parameter minimum untuk penentuan pressure test pada saat hydrotest atau test test lainnya? Salam hangat Crootth Crootth Mas Ivan, Setahu saya standard OSHA menyatakan kandungan chloride maksimum adalah 500 ppm atau pH sekitar 3.5. Saya kemarin menemukan standard lain sebesar 200 ppm Chloride maksimum, namun saya lupa... Air tanah rata rata memiliki pH antara 4 sampai 9 ...

Upload: horascanman

Post on 03-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Teknik & Requirement Hydrotest

TRANSCRIPT

Page 1: Hydro Test

Hydrotest

Ivan Taufan

Pak Farid,

Saya mau mananyakan soal hydrotest procedure. Pada sebuah kegiatan hydrotest, persyaratan sertifikasi untuk kualitas air apakah masuk menjadi sebuah major finding? Owner menentukan misalnya air tidak boleh melebihi sekian ppm jumlah chloride untuk carbon steel, dan sekian ppm chloride dalam air untuk austenitic steel. Pertimbangan apakah kira2 mengenai kualitas air ini untuk kegiatan hydrotest sebuah pressure vessel? Apakah angka sekian ppm jumlah chloride dalam air itu telah menjadi ketentuan standard? Standard apakah gerangan?

Yang kedua, mengenai calculation design pressure vessel untuk ketahanan terhadap tekanan. Saya membaca ada istilah MWAP Hot Corroded dan MWAP Cold and new. Mohon pencerahan istilah dimaksud itu apa, untuk apa, dan bagaimana kita bias menggunakannya sebagai parameter minimum untuk penentuan pressure test pada saat hydrotest atau test test lainnya?

Salam hangat

Crootth Crootth

Mas Ivan, Setahu saya standard OSHA menyatakan kandungan chloride maksimum adalah 500 ppm atau pH sekitar 3.5. Saya kemarin menemukan standard lain sebesar 200 ppm Chloride maksimum, namun saya lupa... Air tanah rata rata memiliki pH antara 4 sampai 9 ...

[email protected]

Karena Mas Darmawan lagi hectic...., saya ingin nambahin. :)

Aturan yang saya ingat secara jelas mengatur tentang kadar chloride di hydrotest water adanya di API 650 Appendix S Para S.4.10.1, yang kira-kira begini:- Untuk Kadar Chloride : below 50 ppm.Tambahan data lainnya:- Kadar Chlorine : at least 0.2 ppm (free chlorine)- pH : between 6 - 8.3- Exsposure time: 7 days for fresh water or 21 days (max) for potable water.

Page 2: Hydro Test

Untuk diketahui, API 650 Appendix S ini digunakan untuk Stainless Steel Tank saja. Setahu saya API 650 tidak mengatur sejelas ini untuk Carbon Steel Tank. Kemungkinan alasannya, seperti rekan lainnya sebutkan, SS material adalah yang paling rentan untuk terkena Pitting Corrosion (due to Chloride Content in test water), sedangkan CS material relatif jauh lebih baik ketahanannya. (Pls CMIIW).Untuk pressure vessel, biasanya limitasi Chloride-nya lebih rendah berkisar antara 25 ppm. Biasanya batasan ini disebutkan dalam Project Specification for Design.

Mengenai kaitan MAWP dan Test Pressure?Saya coba bantu juga - Rekan lainnya Pls CMIW.Sequence design ASME BPV VIII Div 1:Setelah didapat "Calculated Thickness(+CA)" di Pressure vessel as min. thickness at "Design Pressure", maka designer (Manufaktur) melakukan pendekatan ke available market thickness (biasanya sedikit lebih tebal). Kita sebut ini "Used Thickness". Dihitung balik, dengan used thickness, berapa kemampuan vessel tsb untuk menahan pressure disetiap pressure part, misal nozzle neck, shell, heads, etc. Diambil bagian yang paling lemah, ini lah yang disebut MAWP (Cold & New) karena vessel belum dioperasikan. Kalau MAWP Hot & Corroded artinya thickness dipertimbangkan saat vessel telah beroperasi dan corroded (remaining CA=0).Korelasinya dengan Hydrotest Pressure,.... biasanya yang dipakai limitasi adalah the weakest pressure part's MAWP (C&N) and reducing by static head loadnya. Formulasinya Hydrotest Pressure = 1.3 times of this MAWP corrected by hydrostatic head at element. Ini menurut ASME Edisi terbaru, yang lama dulu kalau nggak salah sampai 1.5 times.Satu hal lagi jika MAWP tidak ditentukan saat design, maka nilai yang dikalikan adalah Design Pressure instead of MAWP. Refer to ASME BPV VIII Div.1 Para UG-99. Untuk material khusus seperti cast iron, ada bagian lain dari ASME yang mengatur ttg hal ini.

Segitu dulu. Semoga bisa sedikit membantu.Edf

Crootth Crootth

Kalau hydrotest untuk pipeline bermil-mil apa bener tuh ngikut API-650 juga... pastinya engga... karena nyari air dengan kadar chloride di bawah 50 ppm pastinya susah kaleee... APa benar juga pH 6 kadar chloridenya di bawah 50 ppm, perlu dipastikan lagi nih... mau ikutan yang pH 6 atau yang chloride di bawah 50 ppm.... hehehe, ngga ikutan... ngabur ah...

Ilham B Santoso

Salam,

Berdasarkan ASME VIII, disyaratakan fluida untuk hydrotest adalah fluida yang non corrosive. Namun secara tegas batas kandungan chloride tidak ditentukan (CMIIW ?). Demikian pula pada API 510. Dalam API 570, disyaratkan air harus potable (dapat diminum, max chloridenya 250ppm). Namun seperti kita ketahui bahwa cholride sangat berpotensi ssebagi penyebab terjadinya pitting, crevise ataupun Stress-Corrosion Crack, untuk itu kandungan chlor harus dijaga dengan ketat. Daya tahan terhadap chlor ini tergatung jenis materialnya misalnya: 200ppm untuk grade 304L,

Page 3: Hydro Test

2000ppm untuk 316L, dn 4000ppm untuk Duplex, sayangnya harga2 tersebut bukanlah harga konservative, artinya pada kondisi tertentu dapat ditemui kegagalan akibat chloride corrosion pada ppm yang lebih rendah. SCC sering ditemukan ada kondisi chloride dibawah 200ppm, ..namun secara umum hampir tidak pernah terjadi pada 30ppm ditemperatur normal (dibawah 50 C). Pada temperatur tinggi sangat mungkin terjadi SCC pada chlor di baw ah 30ppm.

Selain masalah corosive, ASME dan API 510 juga mengatur temperatur air, yaitu : harus minimal diatas 30F dari temperatur desain material pada vessel dengan tebal di atas 2 inci, dan 10F jika tebalnya kurang dari 2 inci. Dan temperatur tidak boleh lebih dari 120F (50C).

Selain itu sebenarnya pertimbangan bakteri juga diperlukan, karena dapat memicu microbiological induced corrosion, itu salah satu pertimbangannya mengapa harus potable, air untuk hydrotest.

MAWP pak ya? Maximum allowable working presure? Hot corroded..MAWP dengan asumsi vessel telah terekspos pada temperatur operasi dan seluruh tebal yang diijinkan terkorosi (corrosion allowance) telah habis terkorosi. Cold new..MAWP dengan asumsi vessel masih baru, jadi belum terkorosi (corrosion allowance masih utuh)dan belum terekspose pada temperatur kerja (CMIIW). Salam, semoga membantu.

Ilham B Santoso

Salam,

maaf mas...maksud saya 30F diatas temperatur desain minimum, pada ASME 30F diatas britle temperatur hasil test impact.

qaqcptmeco

Salam Rekan2 Klaras.

Saya hanya menambahi apa yang telah di sampaikan sobat Ilham ( Cak Ilham ) untuk ketentuan air dengan chloride content memang tidak disyaratkan dalam BPV Sect. VIII. Menyitir dari pernyataan Cak Ilham Fluida yang non corrosive. Kalaulah ada persyaratan itu biasanya dari specification pemesan.Biasanya kalau kita menggunakan air dari PDAM chloride contentnya 300 mg/l Kalau di konversi ke ppm ?. Perlu diingat juga selain kandungan chloride yang perlu diperhatikan kandungan Natrium (Na), Kalium, Ioudium unsur-unsur ini akan mempengaruhi corrosion resistant pada material Stainless Steel.

Kalau saya amati korosi yang sering terjadi pada saat melakukan Hydro Test adalah PITTING CORROSION. Oleh karena itu pada saat kita melakukan hydro test pada material Stainless Steel air perlu di uji biarpun di Code sendiri tidak disyaratkan.

Zulfahmi

Page 4: Hydro Test

Mas farman,

Cloride contents in the water akan menyebabkan Pitting corrosion atau SCC pada material SS ?

Ilham B Santoso

Salam,

SCC..biasanya diawali oleh pitting, atau gemoteri material yang tajam, sehingga ada konsentrasi tegangan (stress concentration), yang dapat memicu retak--> proses mekanik. Retakan ini akan menjadi celah masuknya chloride ke dalam SS. Karena pada celah, tersebut oksigen sangat miskin..maka pembentukan chromium oksida (sebagai pelindung korosi pada SS) tidak memungkinkan sehingga korosi akan berkembang semakin cepat --> proses elektrokimia, dan kekuatan material akan turun dengan drastis..sehingga memicu retakan yang lebih dalam--> proses mekanik. Proses elektrokimia dan mekanik tersebut terjadi berulang-ulang sehingga kegagalan akibat SCC akan terjadi.

Tanpa adanya stress (tegangan akibat beban), maka chloride hanya akan menyebabkan pitting atau crevise corrosion (CMIIW). SCC dapat terjadi pada logam apasaja termasuk logam mulia.

Zulfahmi

Makasih pak Ilham,Pengalaman kami di plant tempat saya bekerja, kami sering menemukan SCC pada SS dan tidak menemukan pada CS.dan kami sering menemukan Pitting Corrosion pada pipa atau pada Vessel. pertanyaan saya apakah alur ceritanya Pitting dulu baru SCC ?Apakah retakan terjadi dulu baru SCC ?Apakah crevise corrosion juga mendahului SCC Apakah SCC yang terjadi pada carbon steel disebabkan oleh chlorde ?Dan lain lain.

Ilham B Santoso

Salam,

SCC adalah fenomena kegagalan material, akibat tegangan yang jauh dibawah tensile strength nya, akibat adanya pengaruh korosi.Seberapa besar penurunan kekuatan dari tensile strength nya sangat dipengaruhi oleh beberapa factor, misalnya:- jenis ion yang ada dilingkunganya, misal hidrogen ion--> hydrogen embritlement, chloride --> chloride SCC pada besi dan turunannya, amonium-->SCC pada tembaga, dll.; - temperatur lingkungannya; -oxygen content dilingkungan; -level stress; -pH; geometri structure (takikan--> konsentrasi tegangan); dan komposisi material.

Pada daerah yang tajam geometerinya, material menerima beban yang berlipat besarnya dibanding area yang halus kontur geometrinya. Ketajaman geometeri ini dapat terjadi karena desain awal yang salah, atau perubahan geometri akibat proses misalnya terkena benturan, terkena korosi pitting, terkena crevice corrosion, dll. Jadi faktor-faktor tadi dapat memicu stress

Page 5: Hydro Test

corrosion cracking. Jadi untuk mencegah SCC salah satunya adalah menghilangkan profil geometri yang diskontinu (berubah secara tajam), walaupun ini tidak selalu berhasil. Seperti pada kasus SCC akibat hydrogen embriltlement..maka intrusi hydrogen hampir tidak terpengaruh oleh diskontinuitas geometeri (CMIIW).

Tentu saja SCC ini dapat terjadi pada carbon steel, dan material2 lain...Setiap material memiliki jenis ion yang menyebabkan potensi terjadinya SCC..(ana pengapesane dhewe-dhewe..ya ra cak faridz?). SCC pada Carbon stell, pada beberapa referensi, banyaka terjadi pada lingkungan dengan ion Hydroxides,Nitrates, Carbonate dan bicarbonate, Liquid ammonia dan Aerated water. Keberadaan (konsentrasi) chloride, tidak terlalu banyak mempengaruhi SCC pada carbon steel.

Salam, semoga membantu.

[email protected]

Ntuk Pak Zulfahmi, menjawab pertanyaan Chloride in water penyebab Pitting atau SSC?Jawabnya benar kurang lebih seperti penjelasan Pak Ilham dalam kombinasi proses mekanikal dan elektrokimia di bawah, terlihat bahwa sebenarnya Chloride sebagai salah satu initiator terjadinya Pitting.

Saya sadurkan sebuah tulisan yang mendukung hal tsb, (tahu karena nyontek ;-). )================== "Pitting is initiated by: a. Localized chemical or mechanical damage to the protective oxide film; water chemistry factors which can cause breakdown of a passive film are acidity, low dissolved oxygen concentrations (which tend to render a protective oxide film less stable) and high concentrations of chloride. b. Localized damage to, or poor application of, a protective coating c. The presence of non-uniformities in the metal structure of the component, e.g. nonmetallic inclusions."

================= Kaitannya dengan SSC juga ada seperti yang disebutkan Pak Ilham. Secara umum korosi kalau boleh dikelompokkan dari causes-nya:

- Karena faktor material sendiri (Chemical composition, Microstructure, Surface condition, etc)- Karena faktor environtment (Chemistry, Conductivity, Phase, Flow, etc)- Stress Factor etc

Yang ketiga ini yang suspected sebagai main cause of SCC. Dalam kondisi localized pitting, ada kehilangan thickness (due to corrosion pit), yang karena konturnya, sangat memungkinkan terjadinya kenaikan stress (atau Stress Konsentrasi) di area tsb. Hingga Stress Corrosion Cracking

Page 6: Hydro Test

may initiate at the base of corrosion pits. Hal ini mungkin yang sering membuat kita jadi keliru mengartikan Chloride sebagai penyebab SSC. CMIIW.

Demikian

[email protected]

Mas Darmawan,Saya mo tanya, soalnya jadi bingung nih.Setahu saya, pH khan, (Power of Hydrogent) yang menunjukkan konsentrasi dari Hydrogen ion di dalam water. Hydrogen ion concentration is the negative logaritm of the hydrogen ion (H+) concentration. So Higher pH means there are fewer free hydrogen ions. Sedangkan Chloride content ,... ya kira-kira kandungan chloride-nya dalam unit part per million. Jadi korelasinya gimana dong antara pH 6 dan chloride dibawah 50 ppm. He he he, jangan ngabur dulu... ;-).

----------------------------------------------------------

Mohon menggali ilmu ngelas

qaqcptmeco

1. cladding :Pelapisan material dengan metode mendeposite material dengan material las.2. Lining.Pelapisan material dengan dengan material sheet.3. Superduplex.Material masuk kategori stainless stell. dimana strukturnya terdiri dari 50% Austenite dan 50% Ferrite. Dimana type ini adalah type Stainless yang magnetik.4. SUS 304.Japanese standart pada material Austenite Stainless Steel. Equivalent dengan ASTM Type 304. Tergantung product form dari material tsb.5. Grind Flush.Penggerindaan pada weld material yang rata dengan base metal6. PWHT.Seluruh material Ferrous kecuali Stainless Steel material kalau di Sect IX dia masuk Kategori P.8. Istilah PWHT proses Normalizing pada material pengelasan yang tujuannya untuk menghindari terjadinya internal stress pada weld metal.

Mengenai glossary kalau nggak salah Mas Budhi pernah merilis ke milist dari Pa. Darmayadi. Saya sarankan anda bisa menggali knowledge pada orang yang mensupervisi anda (BKI). Pengalaman saya mentrain orang saya untuk memahami ASME Sect IX saya butuh waktu 3 minggu secara instensive dengan syarat dia punya basic knowledge metallurgi atau mekanikal enggineer.