i. pendahuluan10 dzulhijjah, dilaksanakan kurang lebih pada sa’at waktu dhuha. 2. shalat sunnah...
TRANSCRIPT
1
I. PENDAHULUAN
Shalat menurut bahasa, ialah doa. Sedangkan menurut syariat yaitu ucapan-
ucapan dan gerakan-gerakan tertentu yang dilakukan dengan niat shalat, dimulai
dengan takbir, dan diakhiri dengan salam.
Dalam agama islam, shalat menempati bagian amat penting dalam kehidupan
seorang muslim, sebagai “perjalanan spiritual” menuju Allah SWT yang ia lakukan
pada waktu-waktu tertentu setiap harinya.
Shalat sunnah (biasa disebut tathawwu’, shalat nafilah’ atau nawafil’) adalah
shalat-shalat yang tidak diwajibkan untuk mengamalkannya dan di luar shalat fardhu
yang wajib dikerjakan, tetapi dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Adapun manfaat shalat sunnah adalah menutup kekurangsempurnaan kita dalam
mengamalkan shalat fardhu serta menambah pahala kita.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa itu Shalat Sunnah?
B. Apa saja macam-macam Shalat sunnah?
C. Bagaimana cara melaksanakan Shalat sunnah Dhuha, jenazah, dan Tahajjud? Dan
bagaimana menurut imam Madzhab?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Shalat Sunnah
Shalat sunnah (biasa disebut tathawwu’, shalat nafilah’ atau nawafil’) adalah
shalat-shalat yang tidak diwajibkan untuk mengamalkannya dan di luar shalat
fardhu yang wajib dikerjakan, tetapi dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Kedudukan hukum shalat-shalat ini adalah sunnah, artinya sangat utama
diamalkan dan berpahala, tetapi tidak berdosa jika meninggalkannya. Bagi orang-
orang yang suka mencari keutamaan dalam amalnya, mereka senang mengamalkan
amalan-amalan sunnah ini.
B. Macam-macam Shalat sunnah
Di antara macam-macam shalat sunnah, yang sangat dianjurkan mengerjakannya
secara rutin (atau biasa disebut rawatib muakkadah) adalah shalat yang dikerjakan
sebelum shalat fardhu dan juga setelahnya.
Yang dikerjakan sebelum shalat fardhu disebut shalat sunnah qabliyyah; yaitu :
1. 2 Rakaat sebelum shalat subuh (atau disebut shalat sunnah al-fajr)
2
2. 2 rakaat sebelum shalat zhuhur. (bisa juga ditambah dua rakaat lagi yang
tidak termasuk rawatib muakkadah).
(Ada shalat sunnah sebelum shalat fardhu yang tidak termasuk rawatib
muakkadah, yaitu 2 atau 4 rakaat sebelum shalat asar, dan 2 rakaat sebelum
shalat maghrib.)
Adapun yang dikerjakan sesudah shalat fardhu atau shalat sunnah ba’diyyah
adalah :
1. 2 rakaat sesudah shalat zhuhur (bisa ditambah 2 rakaat lagi yang tidak
termasuk rawatib muakkadah).
2. 2 rakaat sesudah shalat maghrib.
3. 2 rakaat sesudah shalat isya’.
Dengan demikian shalat sunnah yang termasuk rawatib muakkadah (qabliyyah
dan ba’diyyah) berjumlah sepuluh rakaat.
Menurut kepentingan dilakukannya, shalat sunnah itu dapat dikelompokan
menjadi :
1. Shalat sunnah yang dilakukan berkaitan dengan adanya peristiwa
tertentu :
a. Shalat Jenazah
Hukum Shalat Jenazah sebenarnya adalah Fardhu Kifayah yaitu apabila
sudah ada orang yang shalat jenazah, maka tidak wajib bagi yang lain
untuk melaksanakannya.
Shalat Jenazah adalah Shalat yang dikerjakan dengan empat kali takbir,
dilakukan manakala jenazah belum dimakamkan.
b. Shalat sunnah tarawih
Shalat Tarawih atau Shalat Lail (Shalat yang dilakukan pada malam Bulan
Ramadhan).
c. Shalat sunnah Khusuful Qamar (gerhana bulan)
Shalat yang dilakukan ketika terjadi gerhana bulan.
d. Shalat sunnah kusufusy Syams (gerhana matahari)
Shalat yang dilakukan ketika terjadi gerhana matahari.
e. Shalat sunnah Idul Fitri
Shalat sunnah yang dilakukan pada sa’at hari raya Idul Fitri yaitu 1
Syawal dan dilaksanakan kurang lebih pada sa’at waktu Dhuha.
f. Shalat sunnah Idul Adha
Shalat sunnah yang dilakukan pada sa’at hari raya Idul Adha yaitu tanggal
10 Dzulhijjah, dilaksanakan kurang lebih pada sa’at waktu Dhuha.
2. Shalat sunnah yang dilakukan berkaitan dengan penghormatan.
a. Shalat sunnah Tahiyatul Masjid
Shalat sunnah yang dilakukan untuk menghormati masjid dan dilakukan
setiap kali masuk masjid.
b. Shalat Sunnah Tasbih
Shalat yang dilakukan dengan memperbanyak bacaan Tasbih disetiap
gerakan Shalatnya.
c. Shalat sunnah setelah akad nikah
3
Shalat sunnah yang dilakukan pasangan suami istri yang baru saja
melakukan aqad nikah sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan
kepada Allah Swt.
d. Shalat sunnah setelah Thawaf
Shalat sunnah yang dilakukan setelah melakukan Thawaf 7 kali
mengelilingi ka’bah diwaktu umrah atau haji.
e. Shalat sunnah Witir
Sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari dengan jumlah rakaatnya
ganjil, sebagai penghormatan dan syukur kepada Allah Swt
f. Shalat sunnah antara Maghrib dan Isya
Sholat sunnah yang dilakukan antara waktu Maghrib dan Isya, sesudah
melaksanakan sholat Maghrib.
g. Shalat Sunnah intizhar (Menunggu datangnya imam Jum’at)
Sholat sunnah yang dilakukan sesudah sholat Takhiyatul Masjid Dan
Khotib Jum’at belum datang.
h. Shalat Sunnah safar
Sholat sunnah yang dilakukan sebelum atau sesudah kembali dari safar.
i. Shalat sunnah antara Azan dan Iqamah
Sholat sunnah yang dilakukan sesudah Adzan dan sebelum Iqamah.
j. Shalat sunnah Syukrul Wudhu
Sholat sunah yang dilakukan setelah selsai berwudhu.
3. Shalat sunnah yang dilakukan berkaitan karena adanya kebutuhan.
a. Shalat Sunnah Fajar
Sholat sunnah yang dilakukan setelah adzan subuh sebelum Iqamah di
kumandangkan.
b. Shalat Sunnah Dhuha
Sholat sunnah yang dilakukan setelah matahari naik sampai menjelang
waktu Dzuhur.
c. Shalat sunnah istisqa’
Sholat sunnah yang dilakukan untuk memohon turunnya hujan karna
kemarau panjang.
d. Shalat sunnah istikharah
Sholat sunnah yang dilakukan untuk memohon diberi petunjuk dalam
menentukan pilihan yang terbaik dan yang diridhoi Allah.
e. Shalat sunnah tahajjud
Sholat sunnah yang dilakukan di waktu malam antara sholat Isya dan
Subuh (setelah bangun tidur).
f. Shalat sunnah taubat
Sholat sunnah yang dilakukan untuk memohon ampun kepada Allah dari
dosa-dosa yang telah di lakukannya.
4
C. Cara melaksanakan Shalat Jenazah, dhuha, dan Tahajjud.
1. Shalat Jenazah
Hukum sholat jenazah ialah fardlu kifayah menurut kesepakatan empat
madzhab (abdurrahman ibn muhammad ‘aud al-jaziri: 451). Artinya, jika sudah
ada sebagian orang yang melaksanakannya, maka tidak mengapa sebagian yang
lain tidak melaksanakannya.
Para ulama sepakat bahwa takbir dalam sholat jenazah ada empat kali.
Namun yang menjadi perbedan adalah mengangkat tangan pada saat takbir dan
bacaan yang dibaca setelah takbir. berikut adalah tabel tentang perbedaan
mengangkat tangan saat takbir menurut imam madzhab (abdurrahman ibn
muhammad ‘aud al-jaziri: 452-455) :
Bacaan yang dibaca setelah takbir menurut imam madzhab :
a. Syarat shalat jenazah :
Bagi mayyit : Mayyit muslim, berada di tempat sucinya mayyit, berada di depan
ketika dishalati, bukan mati syahid.
Bagi musholli : Sama dengan syarat sholat pada umumnya. (abdurrahman ibn
muhammad ‘aud al-jaziri: 455)
b. Rukun shalat jenazah :
1. Niat. (Menurut Imam Malik dan Syafi’i, sedangkan menurut imam Hanafi dan
Hambali adalah masuk ke dalam syarat Shalat Jenazah.)
HANAFI MALIKI SYAFI’I HANBALI
Takbir I Ya Ya Ya YA
Takbir II Tidak Tidak Ya Ya
Takbir III Tidak Tidak Ya Ya
Takbir IV Tidak Tidak Ya Ya
HANAFI MALIKI SYAFI’I HANBALI
Takbir I Pujian bagi Allah Doa Alfatihah Ta’awudz &
fatihah
Takbir II Sholawat Doa Sholawat Solawat
Takbir
III
Doa untuk mayyit Do’a bagi
mayyit
Do’a bagi
mayyit
Do’a bagi mayyit
Takbir
IV
– – Do’a –
5
Niat shalat jenazah untuk mayyit laki-laki sebagai makmum :
ى ىات ف ىرضى الكهفىلايىةه مىأموملا ه لله ت ىعى لا االمىيهته اىربىعى تىكبه اصىلهى عىلىى هىذىNiat shalat jenazah untuk mayyit laki-laki sebagai imam :
ى ىات ف ىرضى الكه فىلايىةه إهمىلاملا ه لله ت ىعىلا االمىيهته اىربىعى تىكبه ا صىلهى عىلىى هىذىArtinya :
Saya niat shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah dan menjadi
makmum/imam karena Allah Ta’ala.
Niat shalat jenazah untuk mayyit perempuan sebagai makmum :
ى ىات ف ىرضى الكهفىلايىةه مىأ موملا ه لله ت ىعىلا اصىلهى عىلىى هىذههه المىيهتىةه اىربىعى تىكبهNiat shalat jenazah untuk mayyit perempuan sebagai imam :
ى ىات ف ىرضى الكهفىلايىةه إهمىلاملا ه لله ت ىعىلا اصىلهى عىلىى هىذههه المىيهتىةه اىربىعى تىكبهArtinya :
Saya niat shalat atas mayit perempuan ini empat kali takbir fardhu kifayah dan menjadi
makmum/imam karena Allah Ta’ala.
2. Takbiratul Ihram
3. Berdiri
4. Do’a bagi mayyit
5. Salam
c. Tata cara shalat Jenazah
1) Jenazah dibaringkan melintang di hadapan orang yang menshalatkannya, bagi
jenazah perempuan posisi imam berada searah posisi perut mayyit, dan bagi
jenazah laki-laki posisi imam yang menshalati berada di arah kepalanya.
2) Shaf shalat dibuat tiga baris atau lebih.
3) Membaca niat shalat mayyit.
4) Shalat dilakukan dengan 4 kali takbir dengan berdiri.
a. Takbir pertama : Membaca surat Alfatihah
6
b. Takbir kedua : Membaca shalawat Nabi saw.
Artinya : “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas
keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim
dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad dan para
keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberikan berkah kepada Nabi
Ibrahim dan para keluarganya. Di seluruh alam ini Tuhanlah yang Maha Terpuji
yang Maha Mulia.”
c. Takbir ketiga : Membaca doa pertama bagi mayyit
Artinya : “Ya Allah ampunilah dia, sejahterakan ia, dan ampunilah dosa dan
kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya,
bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa
sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah
yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang
7
baik dari ahli keluarganya yang dahulu, dan peliharalah (hindarkanlah) ia dari siksa
kubur, dan azab api neraka.
d. Takbir keempat : membaca doa kedua untuk yang hidup dan mati
Artinya : “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami,
dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah
kami dan dia, dan bagi saudara-saudara kita yang mendahului kita dengan
iman, dan janganlah Engkau menjadikan unek-unek / gelisah dalam hati kami
dan bagi oraang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya
Engkaulah maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
5) Ditutup salam. Tangan bersedekap, kepala mengengok ke kanan lalu ke
kiri sambil mengucap salam.
Cara shalat jenazah menurut imam madzhab :
o Hanafi :
berdiri di depan dada mayyit → niat shalat janazah→ takbirotul ihrom
dengan mengangkat tangan → membaca pujian → takbir tanpa
mengangakat tangan → membaca shalawat atas nabi → takbir ketiga tanpa
mengangkat tangan → berdoa untuk si mayyit → takbir keempat dengan
tanpa mengangkat tangan → salam 2x (salam pertama menghadap kanan
dengan niat salam bagi orang di sebelah kannanya dan salam kedua
menghadap kiri dengan niat salam bagi orang di sebelah kirinya)
o Maliki :
berdiri di depan dada mayyit (jika laki-laki) dan pusar (jika perempuan) →
niat shalat janazah→ takbirotul ihrom dengan mengangkat tangan →
membaca doa → takbir tanpa mengangakat tangan → berdoa → takbir
ketiga tanpa mengangkat tangan → berdoa untuk si mayyit → takbir
keempat dengan tanpamengangkat tangan → salam menghadap kanan
dengan niat untuk keluar dari sholat
o Syafii’:
berdiri di depan kepala mayyit (laki-laki) atau pusar (perempuan) → niat
shalat janazah→ takbirotul ihrom dengan mengangkat tangan → membaca
taawudz dan alfatihah→ takbir mengangkat tangan → membaca shalawat
atas nabi → takbir ketiga mengangkat tangan → berdoa untuk si mayyit →
8
takbir keempat dengan mengangkat tangan→ اللهم ال تحرمنا أجره وال تفتنا بعده →
berdoa salam 2x (salam pertama menghadap kanan dengan niat salam bagi
orang di sebelah kannanya dan salam kedua menghadap kiri dengan niat
salam bagi orang di sebelah kirinya)
o Hambali :
berdiri di dada mayyit → niat shalat janazah→ takbirotul ihrom dengan
mengangkat tangan → membaca taawudz dan alfatihah→ takbir
mengangkat tangan → membaca shalawat atas nabi → takbir ketiga
mengangkat tangan → berdoa untuk si mayyit → takbir keempat dengan
mengangkat tangan → salam menghadap kanan
2. Shalat Dhuha
Shalat sunnah dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan pada waktu mulai
terbit matahari (dhuha) sampai menjelang dzuhur. Pelaksanaan dhuha menurut
pendapat beberapa ulama ada yang 2 rakaat, 4 rakaat, 6 rakaat, 8 rakaat, dan 12
rakaat.
Apabila dilakukan secara dawwam (terus-menerus) ada keutamaan
a. Tercukupinya kebutuhan sehari-hari, sebagaimana tersebut dalam hadits
Dari Nu’aim bin Hammmar , dari muhammad Saw, Bersabda ”tuhanmu
yang maha gagah maha tinggi berfirman ,’Wahai bani Adam! Lakukanlah
sholat 4 rokaat pada awal siang dan aku akan mencukupkanmu pada akhir
siangmu itu’”. (HR. Ahmad Dan Abu Daud, Shahih li Ghoirihi)
b. Pelakunya di masukan kedalam golongan yang bertaubat
Dari Zaid bin Arqam berkata, “Nabi Saw. Keluar kepada ahli Quba’ ketika
mereka sedang sholat Dhuha. Maka beliau bersabda, ‘Sholat orang-orang
yang bertaubat adalah ketika anank-anak unta kepanasan oleh sinar
matahari di waktu pagi.’” (HR. Ahmad dan Muslim)
Membiasakan diri sholat sunnah Dhuha 12 rokaat, Allah menjanjikan istana
megah di surga. Dari Anas r.a. berkata “Rasulullah Saw. Bersabda, ‘barang siapa
Sholat Dhuha 12 rokaat, Allah akan membangunkan istana di surga. ‘“ (HR.
Turmudzi, Hadits ghorib).
Syarat syah sholat sunnah Dhuha
1. Sudah masuk waktunya.
2. Suci hadas dan najis serta suci tempat dan pakaian.
3. Menutup aurat dengan sempurna.
4. Menghadap kiblat
5. Niat ikhlas karena Allah SWT
Cara melaksanakan sholat dhuha adalah :
1. Niat sholat dhuha
Artinya : “Saya niat shalat dhuha dua raka’at karena Allah ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Membaca iftitah
9
4. Membaca surat alfatihah
5. Membaca salah satu surat dalam al-Qur’an (disunnahkan menggunakan surat
As-syamsi pada rakaat pertama)
6. Ruku’
7. I’tidal
8. Sujud
9. Duduk diantara dua sujud
10. Duduk tawaruk
11. Do’a perlindungan dalam shalat
12. Salam
Do’a khusus setelah shalat sunnah dhuha :
Artinya : “Wahai tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu,
keagungan adalah keagungan-Mu, Keindahan adalah keindahan-Mu, Kekuatan
adalah Kekuatan-Mu,penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila
rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka
keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram maka sucikanlah apabila
jauh dekatkanlah, dengan kebenaran dhuha-Mu (wahai Tuhanku), datangkanlah
padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang soleh”
3. Shalat Tahajjud
Shalat ini dinamakan Tahajjud karena dilakukan setelah bangun tidur, shalat
sunnah ini termasuk shalat sunnah yang dilakukan di malam hari, antara ba’da
iysa sampai terbit fajar (subuh).
Waktu-waktu dalam shalat malam dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Waktu 1/3 malam yang pertama yaitu antara pukl 19.00 s.d 22.00
b. Waktu 1/3 malam yang kedua yaitu antara pukul 22.00 s.d 01.00
c. Waktu 1/3 malam yang ketiga yaitu antara pukul 01.00 s.d terbit fajar
(menjelang subuh) waktu inilah yang paling utama atau disebut juga
ijabah, yakni waktu Allah berkenan mengijabahi do’a hambanya.
10
Jumlah rakaat shalat tahajjud antara lain :
a. Paling sedikit 2 rakaat
b. Lebih dari 2 rakaat, dan tiap 2 rakaat salam dengan jumlah tak terbatas.
c. Boleh langsung 4 rakaat. (ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan
shalat 4 rakaat tanpa tahiyyat awal, ada yang mengatakan juga 4 rakaat
memakai tahiyyat awal di rakaat kedua.)
d. Diutamakan ditutup dengan shalat witir 1 rakaat, 3 rakaat, atau 5 rakaat.
Keutamaan shalat Tahajjud :
a. Membiasakan shalat tahajjud setiap malam, menyebabkan bertambahnya
amalan sunnah sebagai amalan istimewa sa’at menghadap Allah s.w.t
b. Akan diberi kemampuan untuk menerima Al-qur’an dengan mudah.
c. Waktu terkabulnya do’a, sehingga apapun yag diminta insya Allah akan
dikabulkan Allah, baik permohonan maupun ampunan.
d. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang senang menjalankan
shalat tahajjud.
Syarat sah shalat sunnah tahajjud :
a. Dilakukan diwaktu malam sesudah tidur.
b. Suci dari hadats dan najis, serta suci tempat dan pakaian.
c. Menutup aurat degan sempurna
d. Menghaap kiblat.
e. Berniat di dalam hati ikhlas karena Allah.
Cara pelaksanaan shalat Tahajjud :
1. Niat
Artinya : “Saya niat shalat tahajjud dua raka’at karena Allah ta’ala”
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca iftitah
4. Membaca surat Al-fatihah
5. Membaca salah satu surat dalam Al-qur’an
6. Ruku
7. I’tidal
8. Sujud
9. Duduk diantara dua sujud
10. Duduk tawaruk (tahiyyat akhir)
11. Do’a memohon perlindungan dalam shalat.
12. Salam.
Do’a khusus shalat sunnah Tahajjud :
11
Bacaan Istighfar sebaiknya dibacakan sebanyak banyaknya atau minimal 32 kali sampai
100 kali setelah itu dilanjutkan dengan membaca Sholawat Nabi Muhammad Saw
Membaca Doa Sholat Tahajud Dzikir Shalawat Nabi sebanyak 32 kali, setelah itu dilanjut
membaca Bacaan Doa Setelah Sholat Tahajud seperti dibawah ini :
12
Artinya : ”Ya Allah, bagimu segala puji. Engkau-lah (Allah) penegak langit dan bumi dan
alam semesta serta segala isinya. Bagimulah segala puji, Engkau (Allah) Raja penguasa
langit dan bumi. Bagimu-lah (Allah) segala puji, pemancar cahaya langit dan bumi.
Bagimu-lah (Allah) segala puji, Engkau-lah (Allah) yg hak dan janjimu adalah benar dan
perjumpaanmu itu adalah hak dan firmanmu adlh benar, dan surga adlh hak dan Neraka
adlh hak dan Nabi – Nabi itu hak benar dan Nabi Muhammad Saw adalah benar, dan saat
hari Kiamat itu benar. Ya Allah kepadamulah kami berserah diri (bertawakal) kepada
Engkau jualah kami kembali dan kepadamulah kami rindu dan kpd engkaulah kami
Berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yg sudah kami lakukan dan yg sebelumnya
baik yg kami sembunyikan maupun yg kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yg terdahulu dan
Tuhan yg terakhir, Tiada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul Alamin. Tiada daya dan
kekuatan melainkan dg Allah ”.
Setelah selesai mengerjakan Sholat Sunah Tahajud dan Berdoa Setelah Shalat Tahajud,
lalu kita bisa beranjak tidur lagi dan sebelum tidur sebaiknya membaca Ayat Yasin, Surat
Al Ikhlas, Surat Al Falaq dan Surat An Nas yg bertujuan untuk memohon perlindungan
Allah dari godaan setan atau bisa membaca Al Qur’an sambil menunggu datangnya Waktu
Shalat Subuh.
13
IV. KESIMPULAN
Shalat sunnah merupakan ibadah yang tidak diwajibkan namun sangat
dianjurkan oleh Rasulullah saw. Untuk dilakukan karena beberapa keutamaan yang
terkandung.
Shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan secara rutin disebut shalat
sunnah rawatib muakkadah. Jumlah rakaat shalat yang termasuk adalah sepuluh
rakaat.Yaitu 2 rakaat sebelum subuh, 2 rakaat sebelum zhuhur, 2 rakaat sesudah
zhuhur, 2 rakaat sesudah Maghrib, dan 2 rakaat sesudah isya’.
Shalat sunnah berdasarkan kepentingan dilakukannya dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu (1) Shalat sunnah sebab adanya peristiwa, (2) Shalat sunnah sebab Adanya
penghormatan, (3) Shalat sunnah sebab adanya kebutuhan.
Shalat jenazah hukumnya fardhu kifayah yaitu tidak wajib bagi sebagian orang
apabila sudah ada sebagian lain yang melaksanakannya. Shalat dhuha dilakukan
pada waktu mulai terbit matahari (dhuha) sampai menjelang dzuhur. Sedangkan
shalat tahajud adalah shalat malam yang dimulai dari ba’da isya sampai sebelum
subuh.
14
DAFTAR PUSTAKA
Al-Habsyi Muhammad Bagir.2005.Fiqih Praktis I, Bandung : Mizan Media Utama
Ust. Hartono.2009.Tuntunan Shalat Sunnah (Sebab adanya Peristiwa),Solo:Tiga
Serangkai
Ust. Hartono.2009.Tuntunan Shalat Sunnah (Sebab adanya penghormatan),Solo:Tiga
Serangkai
Ust. Hartono.2009.Tuntunan Shalat Sunnah (Sebab adanya Kebutuhan),Solo:Tiga
Serangkai
Drs. Rifa’i Moh.2009.Risalah Tuntunan Shalat Lengkap,Semarang: Pt. Karya Toha Putra
https://lailynurarifa.wordpress.com/2011/10/07/shalat-jumat-dan-jenazah-menurut-empat-mazhab/
http://bersamadakwah.net/pukul-berapa-waktu-terbaik-shalat-dhuha/
http://rukun-islam.com/cara-dan-doa-sholat-tahajud/