i. tata cara pendaftaran wajib pajak a. prosedur
TRANSCRIPT
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
LAMPIRAN
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor : SE- /PJ/2020
Tanggal :
I. TATA CARA PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan pendaftaran Wajib
Pajak, baik yang diajukan oleh Wajib Pajak secara elektronik dan tertulis maupun yang
dilakukan secara jabatan.
A. Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat.
3. Wajib Pajak memilih menu Pendaftaran Wajib Pajak, mengisi Formulir
Pendaftaran Wajib Pajak dengan lengkap dan benar, melakukan upload
dokumen persyaratan, serta mengirimkan formulir permohonan dan dokumen
persyaratan tersebut melalui Aplikasi Registrasi.
4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE dan NPWP yang dikirimkan melalui alamat
e-mail Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran pada KPP memantau informasi permohonan pendaftaran
Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak
permohonan Wajib Pajak.
6. Petugas Pendaftaran meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan;
c. pernyataan akan/belum akan melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
d. indikasi NPWP ganda.
7. Berdasarkan hasil penelitian:
a. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen persyaratan tidak
benar/lengkap, dan Wajib Pajak memilih/tidak memilih ditetapkan sebagai
WP NE, Petugas Pendaftaran memberitahukan kepada Wajib Pajak
melalui Aplikasi Registrasi dan mencetak konsep Surat Permintaan
Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen;
b. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen yang dipersyaratkan
benar dan lengkap, serta Wajib Pajak memilih ditetapkan sebagai WP NE,
Petugas Pendaftaran mencetak konsep Nota Dinas Usulan Wajib Pajak
Non-Efektif;
c. dalam hal NPWP terindikasi ganda, Petugas Pendaftaran mencetak
konsep Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda;
d. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen yang dipersyaratkan
benar dan lengkap, serta Wajib Pajak tidak memilih ditetapkan sebagai WP
NE, Petugas Pendaftaran mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, dan
konsep Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi,
dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
- 29 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
8. Berdasarkan prosedur pada angka 7 huruf a, Kasi Pelayanan meneliti dan
menandatangani konsep Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan
Kelengkapan Dokumen dan menyerahkan Surat Permintaan
Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen kepada Petugas Pendaftaran
untuk dikirimkan kepada Wajib Pajak.
9. Berdasarkan tanggapan Wajib Pajak atas Surat Permintaan
Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen sebagaimana dimaksud pada
angka 8, Petugas Pendaftaran:
a. mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, konsep Surat Pengantar Pengiriman
EFIN yang belum diaktivasi, dalam hal dokumen yang dipersyaratkan
benar dan lengkap;
b. konsep Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif, dalam hal dokumen
yang dipersyaratkan tidak benar/lengkap atau Wajib Pajak tidak
memberikan tanggapan,
dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
10. Berdasarkan:
a. prosedur pada angka 7 huruf b dan 9 huruf b, Kasi Pelayanan meneliti dan
menandatangani Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif;
b. prosedur pada angka 7 huruf c, Kasi Pelayanan meneliti dan
menandatangani Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi
Ganda,
serta menyampaikan kepada Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten sesuai zona
pengawasan.
11. Berdasarkan Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif atau Nota Dinas
Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda, Kasi Waskon III/IV atau Kasi
Eksten menugaskan AR Seksi Waskon III/IV atau Seksi Eksten untuk
melakukan penelitian administrasi.
12. AR Seksi Waskon III/IV atau Seksi Eksten melakukan penelitian administrasi
dan membuat konsep:
a. LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif; atau
b. LHPt Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda,
serta menyampaikannya kepada Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.
13. Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani konsep
LHPt, serta menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
14. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
15. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti LHPt dengan mencetak:
a. Kartu NPWP, konsep SKT, konsep Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang
belum diaktivasi, dan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak
Non-Efektif, dalam hal berdasarkan LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif sebagaimana dimaksud pada angka 12 huruf a diperoleh
kesimpulan bahwa Wajib Pajak ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-
Efektif;
b. Kartu NPWP, konsep SKT, dan konsep Surat Pengantar Pengiriman EFIN
yang belum diaktivasi, dalam hal Wajib Pajak yang berdasarkan LHPt
Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda sebagaimana dimaksud pada
angka 12 huruf b diperoleh kesimpulan bahwa NPWP terbukti tidak ganda;
- 30 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
c. konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP, dalam hal berdasarkan
LHPt Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda sebagaimana dimaksud
pada angka 12 huruf b diperoleh kesimpulan bahwa NPWP terbukti ganda,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
16. Berdasarkan prosedur pada angka 7 huruf d, angka 9 huruf a, serta angka 15,
Kasi Pelayanan:
a. meneliti Kartu NPWP dan menyerahkan kembali kepada Petugas
Pendaftaran;
b. meneliti dan menandatangani konsep SKT, konsep Surat Pengantar
Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi, konsep Surat Pemberitahuan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, dan/atau konsep Surat Keputusan
Penghapusan NPWP,
serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran.
17. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu
NPWP, SKT, Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi, Starter
Kit NPWP, Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, dan/atau
Surat Keputusan Penghapusan NPWP kepada Wajib Pajak.
18. Proses selesai.
A.2. Dokumen Input
1. Formulir Pendaftaran Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi.
2. Dokumen persyaratan sesuai PER-04.
3. Surat tanggapan atas Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan
Dokumen.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
1. Penerbitan NPWP dilakukan seketika atau paling lama 1 (satu) hari kerja
setelah BPE diterbitkan.
2. Penyampaian Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen
kepada Wajib Pajak paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah penerbitan NPWP
sebagaimana dimaksud pada angka 1.
3. Penyampaikan klarifikasi kelengkapan dokumen dari Wajib Pajak paling lama
15 (lima belas) hari kalender sejak Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan
Kelengkapan Dokumen diterbitkan.
4. Penyampaian Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif dari Kasi Pelayanan
ke Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten, paling lama 1 (satu) hari kerja setelah:
a. Penerbitan NPWP, dalam hal dokumen lengkap/benar dan Wajib Pajak
memilih ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif;
b. tanggapan Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan
Dokumen diterima KPP atau tanggal jatuh tempo penyampaian tanggapan
dari Wajib Pajak, dalam hal dokumen tidak lengkap/benar.
5. Penyampaian Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda dari
Kasi Pelayanan ke Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten, paling lama 1 (satu)
hari kerja setelah penerbitan NPWP.
A.4. Dokumen Output
1. Kartu NPWP.
2. SKT.
3. Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi.
4. Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan Dokumen.
5. Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif.
- 31 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
6. Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda.
7. LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
8. LHPt Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda.
9. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
10. Surat Keputusan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak.
- 32 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pendaftaran Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi
!+ 9%s
Menugaskan untu
ii3 menindaklanjuti ND Meneliti dan
usutan yp NE/ menandatang.ant - ii penghapusan NP Laporan Has
dengan penetitian enetitian �" administrasi 13 g°
i • ener 0an
Merelirti dan menandatangani konsep
menandatangari konsep ·x Merugaskan SKI Surat Pengantar
SKT, Surat Klanfikasi Pet0gas
b Pengiriman £FIN yang
z nota cinas usulan Np/ Pendaftaran untuk � be/um diaktrvasi, dan/atau
$ terindikasi ganda, atau merindaklanyuti Surat Pemberitahuan
« usutan wp NE LHP Penetapa WP NE atau
8 Surat Keputusan : • penaha0usan NW
: •
% % Melak ukan penelrtian
administrasi dan l l membuat L4Pt - c Penetapan NE /
2 j
enghapusan NW
i a.
3 E
Tonini.asd £ ganda Moo�<ak kom;op No<a I- Mencetak kartu NW,
I
Dias Usulan konsep SKT Surat
Pengapusan NW Pengantar Pengiriman
Terindikasi Ganda EFIN yang betum
-. diaktivasi dan/atau Surat
Pembertahuan
Meneliti isian formulir Lengap Penetapan WP NE, atau
dokumen persyaratan, da benar Menoetak konsep Nota � Surat Keputusan
Memantau Dias Usulan Way.b Penghapusan NPWP
e G permohonan pernyataan akan/belum ·X Pajak Non-Efektif
i pendaftaran Wab ]» akan melaksanakan + Payak pada Aplisi hak an kewajban Memidih NE
Registrasi perpajakan serta X indikasi NP ganda
l Moore<akkoosep S,ca< � • Tida permintaan Klarifi as/
X lengkap/bear Pemenuhan
Tatak terindiast Kelengkapan Dokumen
ganda
• e X
Sop Tata Cara
Tida . Penatausahaan
·0 Dokumen WP Memmiih NE E '
Menoetak kartu NP\NP �
' Lengap dan onsep SKT
' an be0at
l
'
D -----------------------------------·
D • _ a Merilih menu $ Membuka situs Membuat akun Upload softcopy
a DJP http/ ➔ baru dan i0gin ➔ endaftaran
➔ okuren c wwwpajak go id Aplikasi Registrasi
Wajb Pajak dan persyaratan Surat
= mengisi forrulir Np
Petrin ta.an Kartu NW Surat Keputus.an
Klar#as Permenuhan
SKT EFIN Starter Kit enghapusan NP
Dokumen NPWP an/atau Surat
Pembertahuan Penetapan WP NE
- 33 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak di Tempat Pelayanan Terpadu KPP
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dan menyampaikannya
bersama dokumen persyaratan ke KPP, secara langsung atau melalui pos,
perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dan
dokumen persyaratan, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan;
c. pernyataan akan/belum akan melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
d. indikasi NPWP ganda.
3. Selain melakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 2, Petugas
Pendaftaran juga meneliti status terdaftar Wajib Pajak, yakni:
a. dalam hal Wajib Pajak telah terdaftar, baik berstatus pusat atau cabang,
maka diberitahukan bahwa Wajib Pajak telah terdaftar dan Wajib Pajak
cukup menggunakan NPWP yang telah terdaftar pada KPP tersebut; dan
b. dalam hal Wajib Pajak tetap membutuhkan NPWP Cabang untuk
kepentingan lain, maka permohonan Wajib Pajak tetap dapat diproses.
4. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran mengisi serta menandatangani
kolom isian petugas pada Formulir Pendaftaran Wajib Pajak, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
serta menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan
menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dengan bukti pengiriman surat.
5. Petugas Pendaftaran memberikan informasi perpajakan kepada Wajib Pajak
kemudian menyerahkan BPS yang telah diterbitkan sebagaimana dimaksud
pada angka 4 huruf a angka 1).
6. Petugas Pendaftaran merekam data isian Formulir Pendaftaran Wajib Pajak
pada Aplikasi Registrasi dan mencetak:
a. Kartu NPWP, konsep SKT, dan EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN
yang belum diaktivasi; dan
b. konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, dalam
hal Wajib Pajak memilih ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif,
kemudian menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan:
a. meneliti Kartu NPWP dan/atau EFIN; dan
- 34 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
b. meneliti dan menandatangani SKT, Surat Pengantar Pengiriman EFIN
yang belum diaktivasi, dan/atau Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib
Pajak Non-Efektif,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu
NPWP, SKT, EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi,
Starter Kit NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.
B.2. Dokumen Input
1. Formulir Pendaftaran Wajib Pajak.
2. Dokumen persyaratan sesuai PER-04.
B.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang
belum diaktivasi, atau Surat Pengembalian Permohonan Wajib Pajak paling lama 1
(satu) hari kerja setelah BPS diterbitkan.
B.4. Dokumen Output
1. Kartu NPWP.
2. SKT.
3. EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi.
4. Surat Pengembalian Permohonan Wajib Pajak.
- 35 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pendaftaran Wajib Pajak di Tempat Pelayanan Terpadu KPP
c c e c >, c a (l_
% .x w 0 c « 0 w ¥
.M c F a £ c c e >, (
6 a � C
9 � c £ "' 0 c ¥ o c w
0 � c 0 % 0
Meneliti status
Wajib Pajak
Sudah
terdattar
X
Belum
terdaftar
wP putuh
NPWP Cabang
WP tidak butuh
NPWP Cabang
Meneliti formulir
dan dokumen
persyaratan
Mengembalikan
permohonan
Lengkap
X
Tidak
lengkap
Menerbitkan BPS
dan LPAD
Memberikan
informasi
perpajakan dan
menyerahkan BPS
Merekam data
isian Formulir
Pendaftaran
Wajib Pajak
Meneliti dan
menandatangani
konsep SKT EFIN
dan/atau Surat
Pemberitahuan
Peneta an WP NE
Mencetak Kartu
NPVVP, konsep
SKT,EFIN, dan/
atau Surat
Pemberitahuan
Peneta an WP NE
SOP Tata Cara
Penatausahaan
Ookumen WP
l
Mengisi dan
menandatangani
Formulir
Pendaftaran WP Formulir
Pendaftaran WP
dan dokumen
persyaratan
• BPS D Kartu NPWP
SKT,EFIN. Starter Kit NPWP dan/atau
Surat Pemberitahuan
Penetapan WP NE
- 36 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak di Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dan menyampaikannya
bersama dokumen persyaratan ke KP2KP, secara langsung atau melalui pos,
jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Pendaftaran Wajib Pajak dan
dokumen persyaratan, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan;
c. pernyataan akan/belum akan melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
d. indikasi NPWP ganda.
3. Selain melakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 2, Petugas
Pendaftaran juga meneliti status terdaftar Wajib Pajak, yakni:
a. dalam hal Wajib Pajak telah terdaftar, baik berstatus pusat atau cabang,
maka diberitahukan bahwa Wajib Pajak telah terdaftar dan Wajib Pajak
cukup menggunakan NPWP yang telah terdaftar pada KPP tersebut; dan
b. dalam hal Wajib Pajak tetap membutuhkan NPWP Cabang untuk
kepentingan lain, maka permohonan Wajib Pajak tetap dapat diproses.
4. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran mengisi serta menandatangani
kolom isian petugas pada Formulir Pendaftaran Wajib Pajak, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
serta menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan
menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dengan bukti pengiriman surat.
5. Petugas Pendaftaran memberikan informasi perpajakan kepada Wajib Pajak
kemudian menyerahkan BPS yang telah diterbitkan sebagaimana dimaksud
pada angka 4 huruf a angka 1).
6. Petugas Pendaftaran merekam data isian Formulir Pendaftaran Wajib Pajak
pada Aplikasi Registrasi dan mencetak:
a. Kartu NPWP, konsep SKT, dan EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN
yang belum diaktivasi; dan
b. konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, dalam
hal Wajib Pajak memilih ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif,
kemudian menyampaikan kepada Kepala KP2KP.
7. Kepala KP2KP:
a. meneliti Kartu NPWP dan/atau EFIN; dan
- 37 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
b. meneliti dan menandatangani SKT, Surat Pengantar Pengiriman EFIN
yang belum diaktivasi, dan/atau Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib
Pajak Non-Efektif,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu
NPWP, SKT, EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi,
Starter Kit NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.
C.2. Dokumen Input
1. Formulir Pendaftaran Wajib Pajak.
2. Dokumen persyaratan sesuai PER-04.
C.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang
belum diaktivasi, atau Surat Pengembalian Permohonan Wajib Pajak paling lama 1
(satu) hari kerja setelah BPS diterbitkan.
C.4. Dokumen Output
1. Kartu NPWP.
2. SKT.
3. EFIN/Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi.
4. Surat Pengembalian Permohonan Wajib Pajak.
5. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
- 38 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pendaftaran Wajib Pajak di Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
0 ¥ cv
Meneliti dan
a ¥
menandatangani
c konsep SKT, EFIN,
« a
dan/atau konsep
s:! Surat
Pemberitahuan
Penetapan WP NE
•
Lergkap Menerbitkan BPS
a Belum • dan LPAD
¥ terdaftar Meneliti formulir
cu . dan dokumen
a.
• .
¥ persyaratan
@> Meneliti status
Wajib Pajak WP butuh
t w ..
o NPWP Cabang Mencetak Kartu
c 0
• Memberikan Merekam data NPWP, konsep
SOP Tata Cara
a � 'i' informasi isian Formulir � SKT,EFIN, dan/
Penyampaian ·O c Sudah
Dokumen pada
0» Tidak perpajakan dan Pendaftaran . atau Surat
? terdaftar lengkap menyerahkan BPS Wajib Pajak Pemberitahuan Fr a . Penetapan WP NE
Mengembalikan Id - permohonan WP tidak butuh
NPWP Cabang
•
:
Mengisi dan
menandatangani
Formulir
Pendaftaran WP Formulir
Pendaftaran WP
dan dokumen
persyaratan
• BPS • Kartu NPWP SKT
EFIN, Starter Kit NP\WP dan/atau
Surat Pemebritahuan
Penetapan WP NE
- 39 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D. Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak secara Jabatan
Pendaftaran Wajib Pajak secara jabatan di KPP dilakukan berdasarkan hasil
pemeriksaan atau hasil penelitian administrasi, termasuk dari kegiatan ekstensifikasi.
D.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon III/IV atau Kasi
Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
2. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten menugaskan Petugas
Pemeriksa Pajak atau AR untuk melakukan pemeriksaan atau penelitian
administrasi.
3. Petugas Pemeriksa Pajak atau AR:
a. melakukan pemeriksaan atau penelitian administrasi dan membuat LHP
atau LHPt, serta:
1) mengisi dan menandatangani Formulir Pendaftaran Wajib Pajak
dalam hal LHP atau LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi
ketentuan untuk diberikan NPWP secara jabatan; atau
2) mengarsipkan LHP atau LHPt, dalam hal LHP atau LHPt menyatakan
Wajib Pajak tidak memenuhi ketentuan untuk diberikan NPWP secara
jabatan;
dan/atau
b. menyampaikan LHP atau LHPt kepada Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon
III/IV atau Kasi Eksten.
4. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan
menandatangani LHP atau LHPt serta menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP
atau LHPt.
6. Petugas Pendaftaran merekam data isian Formulir Pendaftaran Wajib Pajak
pada Aplikasi Registrasi dan mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, dan Surat
Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi, kemudian menyampaikan
kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan:
a. meneliti Kartu NPWP; dan
b. meneliti dan menandatangani SKT serta Surat Pengantar Pengiriman
EFIN yang belum diaktivasi,
dan menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu
NPWP, SKT, Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi, dan
Starter Kit NPWP kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.
D.2. Dokumen Input
1. LHP atau LHPt.
2. Formulir Pendaftaran Wajib Pajak.
D.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum
diaktivasi paling lama 1 (satu) hari kerja setelah LHP atau LHPt diterima.
D.4. Dokumen Output
1. Kartu NPWP.
2. SKT.
3. Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi.
- 40 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pendaftaran Wajib Pajak secara Jabatan
le. Menugaskan untuk
menindaklanjuti data dan/atau
2 formnas
i j ?· Menugask.an untuk
Menelrt dan .$ melakuk.an menandatangant
+ pereniksaan Lap0ran +lasd
preks.aa
! 55
' e
[2sg Menugask.an untuk Menelti dan ... t% melak uk.an menandatangani
Fi! penelrtian Laporan Has.id armrestrasi Peneltan
= % d
" i l d
I Meugask.an untu Menelti da
i merindaitanjuti menandatanganu
& LHP/LP; konsep SKT
� J 2
% Merenut Menges dan
f
a menandatangami
fomuli , Melakuk.an endattaran peelian g.al
administras dan
& memboat Lap0ran
l tasd Pernenksaan Mengarsupkan -O hid.al menu/ti Laporan las.d
$ya8rat Pere0ksaa
1 renut Mengisi darn
• menandatangani
t Formulir f-----
Melak ukan endattaran
! peelian wub Pa»ak ams«is tras an
membuat Laporan
! tast Peneltan Mengarsipkan -O Laporan Hasd fek mnernenut Peneldan
$ya0at
J 4
! Merear at.a Menoetak Kartu SOP Tata Cara ·O isian Formuli Penatausahaan � Pendattaran --- Nydan Dokumnen w $ wab Papai konsep SKT G �
a
5 2 £ 3
Kart NW SKT an
Starter Kit Np
- 41 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif
Sebagai Tindak Lanjut Pendaftaran Wajib Pajak
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PENETAPAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF SEBAGAI TINDAK LANJUT
PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)
5. Kode KLU : ...........................................7)
B. DASAR PENELITIAN
………………………………….…8)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…9)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
……………………………………10)
E. SIMPULAN
……………………………………11)
F. DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………12)
Mengetahui,
Kasi …………………….14),
....................................................15)
................., ………...................13)
Account Representative,
…….........................................16)
- 42 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENETAPAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF
SEBAGAI TINDAK LANJUT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 7 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha (Kode KLU) Wajib Pajak yang
diteliti.
Angka 8 : Diisi dengan nomor dan tanggal Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif.
Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.
Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 14 : Diisi dengan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.
- 43 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
F. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PENGHAPUSAN NPWP TERINDIKASI GANDA
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)
5. Kode KLU : ...........................................7)
B. DASAR PENELITIAN
………………………………….…8)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…9)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
…………………………………….10)
E. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa11)
… Wajib Pajak telah terdaftar dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak dengan NPWP
…(diisi NPWP lama)…, sehingga diusulkan untuk dilakukan Penghapusan NPWP atas
NPWP yang diterbitkan terakhir.
Wajib Pajak belum terdaftar dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak sehingga
diusulkan untuk diterbitkan Surat Keterangan Terdaftar dan Kartu NPWP dengan NPWP
…(diisi NPWP baru)…..
F. DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………12)
Mengetahui,
Kasi …………………...,
....................................................14)
................., ………...................13)
Account Representative,
…….........................................15)
- -
- 44 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGHAPUSAN NPWP
TERINDIKASI GANDA
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 7 : Diisi dengan Kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 8 : Diisi dengan nomor dan tanggal Nota Dinas Usulan Penghapusan NPWP
Terindikasi Ganda.
Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.
Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 14 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.
- 45 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
II. TATA CARA PERUBAHAN DATA WAJIB PAJAK
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan perubahan data Wajib
Pajak, baik yang diajukan oleh Wajib Pajak secara elektronik atau tertulis, dan perubahan
data yang dilakukan secara jabatan.
A. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Perubahan Data Wajib Pajak, mengisi Formulir
Perubahan Data Wajib Pajak dengan lengkap dan benar, melakukan upload
dokumen pendukung, serta mengirimkan formulir permohonan dan dokumen
pendukung tersebut melalui Aplikasi Registrasi.
4. Petugas Pendaftaran pada KPP memantau informasi permohonan perubahan
data Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak
permohonan Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
6. Berdasarkan hasil penelitian, Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui
Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan dan dokumen
pendukung lengkap dan benar; atau
b. menyampaikan pemberitahuan kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi
Registrasi bahwa permohonan tidak memenuhi ketentuan, dalam hal
formulir permohonan dan dokumen pendukung tidak benar/lengkap.
7. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti permohonan yang telah diterbitkan BPE
dengan melakukan perubahan data dan mencetak:
a. konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data; dan/atau
b. Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP, dalam hal perubahan data
menyebabkan perubahan informasi dalam Kartu NPWP, SKT dan/atau
SPPKP,
kemudian menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan:
a. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Perubahan
Data, SKT, dan/atau SPPKP; dan/atau
b. meneliti Kartu NPWP,
kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP kepada
Wajib Pajak.
10. Proses selesai.
- 46 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.2. Dokumen Input
1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah BPE diterbitkan.
A.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Perubahan Data.
2. Kartu NPWP.
3. SKT.
4. SPPKP.
- 47 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi
SOP Tata Cara
Penatausahaan
Dokumen WP
G
Meneliti dan
menandatangani konsep
Surat Pemberitahuan
Perubahan Data, dan/atau
Kartu NPWP, konsep
SKT danlatau SPPKP
Mencetak konsep Surat
Melakukan Pemberitahuan p] Perubahan Data, dan/atau
perubahan data Kartu NPWP, konsep
SKT, dan/atau SPPKP
Menerbitkan
BPE
Memberitahukan
bahwa tidak
memenuhi
ketentuan Tidak lengkap
Meneliti formulir
dan dokumen
pendukung
Memantau
permohonan
Perubahan Data
pada Aplikasi
Registrasi
D Surat Pembertahuan
Perubahan Data, dan/atau Kartu
NPWP, SKT, dan/ atau SPPK
DC Pembertahuan BPE
bahwa tidak memenuhi ketentuan
Upoad softcopy
dokumen
pendukung
Memilih menu
Perubahan
Data WP dan
mengisi formulir
Membuat Akun
Aplikasi Registrasi
Sudah punya
" p,]login Aplikasi Registrasi
Memilih
menu
Aplikasi
Registrasi
- 48 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak melalui Contact Center
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak menghubungi contact center Direktorat Jenderal Pajak dan
menyampaikan permohonan perubahan data.
2. Petugas contact center melakukan verifikasi identitas untuk menguji validitas
identitas Wajib Pajak (PORO).
3. Berdasarkan hasil validasi identitas Wajib Pajak, Petugas contact center:
a. menindaklanjuti permohonan perubahan data yang disampaikan Wajib
Pajak, dalam hal identitas Wajib Pajak valid; atau
b. menolak permohonan perubahan data yang disampaikan Wajib Pajak,
dalam hal identitas Wajib Pajak tidak valid.
4. Petugas contact center meminta Wajib Pajak memberikan pernyataan afirmasi
atau pernyataan secara sungguh-sungguh atas permohonan perubahan data
Wajib Pajak. Dalam hal Wajib Pajak tidak memberikan afirmasi, permohonan
perubahan data Wajib Pajak tidak diproses lebih lanjut.
5. Petugas contact center menindaklanjuti permohonan dengan melakukan
validasi data yang akan diubah dengan cara:
a. mengirimkan token untuk perubahan elemen data berupa nomor
handphone atau mengirimkan link validasi untuk perubahan elemen data
berupa nomor telepon (PSTN) atau alamat email, untuk disetujui oleh Wajib
Pajak; atau
b. membandingkan antara data yang disampaikan Wajib Pajak dengan data
dan/atau informasi Wajib Pajak yang terdapat pada:
a. basis data DJP; atau
b. instansi lain yang memiliki Perjanjian Kerja Sama dalam rangka
pertukaran data dengan DJP.
6. Berdasarkan hasil validasi data, Petugas contact center:
a. menerbitkan BPE, melakukan perubahan data, menyampaikan
pemberitahuan perubahan data kepada Wajib Pajak dan KPP tempat Wajib
Pajak terdaftar, serta membuat Konsep Surat Pemberitahuan Perubahan
Data dalam hal:
1) Wajib Pajak dapat melakukan verifikasi atas token/Iink validasi yang
telah dikirim; atau
2) data yang diajukan perubahan sesuai dengan data pembanding
sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf b.
b. tidak menindaklanjuti permohonan perubahan data dan memberitahukan
kepada Wajib Pajak bahwa permohonan tidak dapat diproses, dalam hal:
1) Wajib Pajak tidak dapat melakukan verifikasi atas token/Iink validasi
yang telah dikirim; atau
2) data yang diajukan perubahan tidak sesuai dengan data pembanding
sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf b.
7. Pejabat yang ditunjuk Direktur Jenderal Pajak (Pejabat) meneliti dan
menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data, kemudian
menyerahkannya kembali kepada Petugas yang ditunjuk Pejabat.
8. Petugas yang ditunjuk Pejabat menatausahakan dokumen dan menyampaikan
Surat Pemberitahuan Perubahan Data kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.
- 49 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.2. Dokumen Input
1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.
B.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data dilakukan paling lama 1 (satu)
hari kerja setelah BPE diterbitkan.
B.4. Dokumen Output
Surat Pemberitahuan Perubahan Data.
- 50 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak melalui Contact Center
• :, r 2± Meneliti dan "# menandatangani oa. £e konsep Surat 5
5 Pemberitahuan
Perubahan Data e z ..
Mengirimkan token/link MemintaWP
Menindaklanjuti memberikan
validasi dan
p permohonan pernyataan -p» membandingkan data
Valid perubahan data afirmasi
yang disampaikan dengan .. basis data DJP e Menyampaikan . s
@» Melakukan ·j
:�
pemberitahuan SOP Tata Cara 0 Melakukan perubahan data
/·O w verifikasi identitas Menerbitkan Penatausahaan G p perubahan ]b» dan mencetak s (PORO) BPE Dokumen WP c data konsep Surat l 0 9 • Pemberitahuan 0 Tidak
T Perubahan Data
I valid Menolak ·O va
I --. permohonan
Cr- Menyampaikan
I bahwa I
I permohonan tidak
I dapat diproses : :
' I I
1
• Menghubungi _ D c ·- Contact Center 0 a DJP dan .0
menyampaikan % 3
permohonan perubahan data BPE Pembenitahuan Surat
Perubahan Data Pembenitahuan
Perubahan Data
- 51 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan
menyampaikannya bersama dokumen pendukung ke KPP, secara langsung
atau melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti
pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan
dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran mengisi serta menandatangani
kolom isian petugas pada Formulir Perubahan Data Wajib Pajak, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
serta menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti
pengiriman surat.
4. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti permohonan yang telah diterbitkan BPS
dengan melakukan perubahan data dan mencetak:
a. konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data; dan/atau
b. Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP, dalam hal perubahan data
menyebabkan perubahan informasi dalam Kartu NPWP, SKT dan/atau
SPPKP,
serta menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan:
a. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Perubahan
Data, SKT, dan/atau SPPKP; dan/atau
b. meneliti Kartu NPWP,
kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
6. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP kepada
Wajib Pajak.
7. Proses selesai.
C.2. Dokumen Input
1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.
- 52 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah BPE diterbitkan.
C.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Perubahan Data.
2. Kartu NPWP.
3. SKT.
4. SPPKP.
- 53 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
c c c c0 >, c0 %
Meneliti dan
0 %
menandatangani konsep
¥ -x <1l
Surat Pemberitahuan
c 0
F c
Perubahan Data, dan/atau
a a
Kartu NPWP, konsep
C: 0 <1l
SKT, dan/atau SPPKP
c 4 C:
.. c >, c % a � c Lengkap 0 i" . Menerbitkan
i: c t
• � BPS dan LPAD
0 c0 v
• r
¥ o c
@» Meneliti formulir
Mencetak konsep Surat
<1l
SOP Tata Cara
0 dan dokumen Melakukan
Pemberitahuan
0
. Perubahan Data, dan/atau
Penatausahaan
·0O c pendukung
perubahan data
0
DokumenWP
Kartu NPWP, konsep
% . Mengembalikan
G 0 9
� SKT, dan/atau SPPKP
Tidak lengkap permohonan
I I
I
\< .x
I C .s D C c Mengisi dan a .. menandatangani
3 Formulir
Perubahan Data Formulir Perubahan
BPS Surat Pemberitahuan
Data dan dokumen
Perubahan Data,
pendukung
dan/atau Kartu
NPWP, SKT. danl
atau SPPKP
- 54 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
D.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan
menyampaikannya bersama dokumen pendukung ke KP2KP, secara langsung
atau melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti
pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Perubahan Data Wajib Pajak
dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan upload
Formulir Perubahan Data Wajib Pajak dan dokumen pendukung pada
Aplikasi Registrasi, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, serta menggabungkan LPAD
dengan berkas permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:
1) mengembalikan permohonan perubahan data Wajib Pajak, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan
menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dengan bukti pengiriman surat.
4. Berdasarkan BPS yang telah diterbitkan, Petugas Pendaftaran KP2KP
meneruskan permohonan perubahan data Wajib Pajak sebagaimana dimaksud
pada angka 3 huruf a melalui Aplikasi Registrasi ke KPP.
5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan perubahan data
Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas permohonan yang
disampaikan ke KP2KP, dan mencetak permohonan yang diunggah KP2KP.
6. Petugas Pendaftaran KPP menindaklanjuti permohonan yang telah diterbitkan
BPS dengan melakukan perubahan data dan mencetak:
a. konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data;
b. Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP, dalam hal perubahan data
menyebabkan perubahan informasi dalam Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP,
serta menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan:
a. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Perubahan
Data, SKT, dan/atau SPPKP; dan/atau
b. meneliti Kartu NPWP,
kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KPP.
- 55 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
8. Petugas Pendaftaran KPP menatausahakan dokumen dan menyampaikan
Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP
kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.
D.2. Dokumen Input
1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.
D.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah BPS diterbitkan.
D.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Perubahan Data.
2. Kartu NPWP.
3. SKT.
4. SPPKP.
- 56 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
c 00 c co
Meneliti dan >, c menandatangani konsep a
a Surat Pemberitahuan % .- Perubahan Data, dan/atau
-f Q)
t 0 Kartu NPWP, konsep 'iu c0
SKT dan/atau SPPKP 0. « 0
C: Q) 4
t ¥ C: t >, c % 0. c � 9 � ' c0 C: d Memantau Mencetak konsep Surat c c0 SOP Tata Cara ¥ o
permohonan Mencetak Pemberitahuan -0 c Penatausahaan Q) - Melakukan b 0 Perubahan Data berkas � perubahan data
Perubahan Data, dan/atau Dokumen WP "' pada Aplikasi permohonan Kartu NP\WP, konsep G c
0» Registrasi SKT, dan/atau SPPKP %
0 4 ' ---------------------------------------,
I
' I : - Mengunggah Meneruskan
" Lengkap dokumen pada Menerbitkan permohonan � ____. b c
/·$ Aplikasi BPS dan LPAD melalui Aplikasi "' 0. c Registrasi Registrasi o @> Meneliti formulir
4 c : cu Q) dan dokumen 0. o ¥ 0 pendukung
"' 0 2
Mengembalikan % 0 4 ,
permohonan I
Tidak
I lengkap : :
I
!< I 1
Mengisi dan
menandatangani
Formulir
Perubahan Data Formulir Perubahan
Data dan dokumen
pendukung
D BPS
D Surat Pemberitahuan
Perubahan Data, dan/atau Kartu
NPWP, SKT, dan/
atau SPPKP
- 57 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
E. Prosedur Perubahan Data Wajib Pajak secara Jabatan
E.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pelayanan untuk menindaklanjuti data
dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh dengan perubahan data Wajib Pajak.
2. Terhadap data/informasi yang dimiliki/diperoleh petugas selain Petugas
Pendaftaran, petugas dimaksud melalui Kasi masing-masing, meneruskan data
kepada Kasi Pelayanan untuk ditindaklanjuti dengan perubahan data Wajib
Pajak.
3. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk melakukan
perubahan data Wajib Pajak.
4. Petugas Pendaftaran melakukan penelitian atas data dan/atau informasi yang
dimiliki/diperoleh.
5. Berdasarkan penelitian, Petugas Pendaftaran melakukan perubahan data dan
mencetak:
a. konsep Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP;
b. konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Data; dan/atau
c. kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP, dalam hal perubahan data
menyebabkan perubahan informasi dalam Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
6. Kasi Pelayanan:
a. meneliti dan menandatangani Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak
dan/atau PKP, Surat Pemberitahuan Perubahan Data, SKT, dan/atau
SPPKP; dan/atau
b. meneliti kartu NPWP,
serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
7. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP; dan
b. Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
8. Proses selesai.
E.2. Dokumen Input
1. Formulir Perubahan Data Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.
E.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Perubahan Data, Kartu NPWP, SKT, dan/atau
SPPKP segera setelah data/informasi diterima oleh Petugas Pendaftaran
berdasarkan pertimbangan Kasi Pelayanan.
E.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Perubahan Data.
2. Kartu NPWP.
3. SKT.
4. SPPKP.
5. Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP.
- 58 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
E.5. Bagan Alir (Flowchart) Perubahan Data Wajib Pajak secara Jabatan
5 Menugaskan untuk c t X menindaklanjuti ¥ El .. data dan/atau a nformasi 0. • ¥
•• a X 0 Menyampaikan 0 X 0 data dan/atau
-.¥ % informasi 0.
5 0 ¥
a c « £ e .. 4
% c 0 2 ¥
? t Meneliti dan �
c
m % Menugaskan untuk menandatangani konsep ¥ a.
menindaklanjuti Surat Pembertahuan z data dan/atau Perubahan Data, dan/atau d 0 informasi Kartu NPWP, konsep .. SKT. dan/atau SPPKP m 0. • • ¥
c ,. • � m
Mencetak konsep Surat " SOP Tata Cara t 2 Meneliti data an/ [,wee,]» Pemberitahuan Penatausahaan ·O 0 Perubahan Data, dan/atau 0 atau informasi perubahan data Dokumen WP . Kartu NPWP, onsep a 0
SKT, an/atau SPPKP 3 % c
• Surat Pemberitahuan
Perubanan Data dan/atau Kartu
NPP SKT dan/
atau SPPKP
- 59 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
G. Contoh Format Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
BERITA ACARA
PERUBAHAN DATA WAJIB PAJAK DAN/ATAU PKP
NOMOR BA-………………..2)
Pada hari ini .......................3), tanggal ...............4), bulan ...................5), tahun ..................6), telah
dilakukan perubahan data secara jabatan atas Wajib Pajak: NPWP : .................................................7) Nama : .................................................8) Alamat : .................................................9)
sebagai berikut: 10)
No. Data yang berubah Sebelum Sesudah
1.
2.
3.
dst.
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Mengetahui,
Kasi Pelayanan/Kepala KP2KP,
...................................................12)
Dibuat di..................................11)
Petugas Pendaftaran,
…….........................................13)
- 60 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PERUBAHAN DATA WAJIB PAJAK DAN/ATAU PKP
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak dan/atau PKP.
Angka 3 : Diisi dengan hari pembuatan Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak
dan/atau PKP.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak
dan/atau PKP.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak
dan/atau PKP.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Perubahan Data Wajib Pajak
dan/atau PKP.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan perubahan data.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan perubahan data.
Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan perubahan data.
Angka 10 : Diisi dengan data yang berubah.
Angka 11 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Berita Acara Perubahan Data
Wajib Pajak dan/atau PKP dibuat.
Angka 12 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 13 : Diisi dengan nama tanda tangan Petugas Pendaftaran.
- 61 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
III. TATA CARA PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan Pemindahan Tempat
Wajib Pajak Terdaftar yang diajukan oleh Wajib Pajak baik melalui Aplikasi Registrasi
maupun Tempat Pelayanan Terpadu KPP Lama, KPP Baru atau KP2KP Baru, berdasarkan
permohonan Wajib Pajak dan secara jabatan.
A. Prosedur Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Pemindahan Wajib Pajak, mengisi Formulir
Pemindahan Wajib Pajak dengan lengkap dan benar, melakukan upload
dokumen pendukung, serta mengirimkan formulir permohonan dan dokumen
pendukung tersebut melalui Aplikasi Registrasi.
4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail
Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran KPP Lama memantau informasi permohonan
pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan
mencetak permohonan Wajib Pajak.
6. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan permohonan kepada Kasi
Pelayanan KPP Lama.
7. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP
Lama untuk membuat konsep surat tugas penelitian bagi Petugas Penelitian
Lapangan KPP Lama, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak,
wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
8. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama membuat dan menyampaikan konsep
surat tugas penelitian kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
9. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
dan menyampaikannya kepada Kepala KPP Lama.
10. Kepala KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep surat tugas penelitian
dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
11. Kasi Pelayanan KPP Lama menyerahkan surat tugas penelitian kepada
Petugas Penelitian Lapangan KPP Lama.
12. Berdasarkan surat tugas penelitian, Petugas Penelitian Lapangan KPP Lama:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan/atau melakukan
konfirmasi lapangan untuk memastikan Wajib Pajak tidak lagi berada di
wilayah kerja KPP Lama dan/atau tidak melakukan kegiatan usaha di
lokasi, serta meneliti status pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak;
b. membuat LHPt dan/atau uraian singkat profil Wajib Pajak; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
13. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Lama
untuk merekam LHPt sebagaimana dimaksud pada angka 12.
- 62 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
14. Berdasarkan LHPt, Petugas Pendaftaran KPP Lama menindaklanjuti dengan
memastikan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan sesuai batas
waktu:
a. dalam hal permohonan belum lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP
Lama:
1) mencetak konsep Surat Pindah, untuk permohonan yang diterima;
atau
2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, untuk
permohonan yang ditolak;
atau
b. dalam hal permohonan telah lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP Lama
mencetak konsep Surat Pindah dan Berita Acara Pemindahan Tempat
Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu.
15. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan konsep Surat Pindah, konsep
Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu kepada Kasi
Pelayanan KPP Lama.
16. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep Surat Pindah,
konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu, kemudian
menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
17. Petugas Pendaftaran KPP Lama menatausahakan:
a. Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas
Waktu; dan/atau
b. Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan
menyampaikannya kepada Wajib Pajak serta menyampaikan Surat Pindah
melalui fax atau sarana elektronik lainnya ke KPP Baru.
18. Berdasarkan Surat Pindah, Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama:
a. menyiapkan dokumen dan berkas Wajib Pajak untuk dikirimkan ke KPP
Baru, termasuk uraian singkat profil Wajib Pajak dan dokumen
permohonan lain di bidang perpajakan yang telah disampaikan ke KPP
Lama namun belum diselesaikan; dan
b. mencetak konsep surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib
Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a;
serta menyampaikannya ke Kasi Pelayanan KPP Lama.
19. Kasi Pelayanan KPP Lama:
a. meneliti dokumen dan berkas Wajib Pajak; dan
b. meneliti serta menandatangani konsep surat pengantar pengiriman
dokumen dan berkas Wajib Pajak,
serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
20. Petugas Pendaftaran KPP Lama mengirimkan tembusan Surat Pindah, surat
pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak, serta dokumen dan
berkas Wajib Pajak ke KPP Baru.
21. Kepala KPP Baru menugaskan Kasi Pelayanan KPP Baru untuk
menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah dari
Wajib Pajak.
22. Kasi Pelayanan KPP Baru menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk
meneliti dan menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat
Pindah dari Wajib Pajak.
- 63 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
23. Petugas Pendaftaran KPP Baru:
a. meneliti informasi pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi atau
Surat Pindah dari KPP Lama atau dari Wajib Pajak dan menindaklanjuti
dengan mencetak kartu NPWP;
b. menyampaikan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak; dan
c. menatausahakan dokumen Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah
dari Wajib Pajak.
24. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak yang tidak berstatus PKP, atau berstatus PKP namun belum memiliki
Akun PKP Aktif, proses selesai.
25. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak dengan status PKP dan telah memiliki Akun PKP Aktif, Kasi Pelayanan
KPP Baru menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru untuk membuat
konsep surat tugas penelitian lapangan bagi Petugas Penelitian Lapangan KPP
Baru, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, serta
kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
26. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru mencetak konsep surat tugas penelitian
lapangan dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
27. Kasi Pelayanan KPP Baru meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
lapangan serta menyampaikannya kepada Kepala KPP Baru.
28. Kepala KPP Baru menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas
penelitian lapangan dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
29. Kasi Pelayanan KPP Baru menyerahkan surat tugas penelitian lapangan
kepada Petugas Penelitian Lapangan KPP Baru.
30. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan
KPP Baru:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan konfirmasi lapangan
untuk memastikan keberadaan dan kegiatan usaha/kegiatan Wajib Pajak;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
31. Kasi Pelayanan KPP Baru menelaah dan menandatangani LHPt, serta
menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk menindaklanjuti dengan:
a. menatausahakan dokumen, dalam hal LHPt menyatakan bahwa tempat
kegiatan usaha sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; atau
b. melakukan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan, dalam hal LHPt
menyatakan bahwa tempat kegiatan usaha tidak sesuai keadaan
sebenarnya.
32. Proses selesai.
A.2. Dokumen Input
1. Formulir Pemindahan Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
1. Penerbitan Surat Pindah oleh KPP Lama dilakukan paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah penerbitan BPE/BPS.
2. Penerbitan Kartu NPWP oleh KPP Baru dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja
setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.
3. Pelaksanaan penelitian lapangan oleh KPP Baru dilakukan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.
- 64 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.4. Dokumen Output
1. Surat Pindah.
2. Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah.
3. Surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak.
4. Kartu NPWP.
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui
Aplikasi Registrasi
! Menugas.can untie 2
B menu.a.a.t
! er.bus.an Surat
' Podah
' : ' w
i Menugas.ca untie
i menu.a.a.t tembus.an Surat
Paa
[ """"'"'""'" � untu me l.akua
penertian lapang.an
Mencl<ti dan }-
menan.data9a Surat Tugas
Menelllldan l nkn Surat Tugs [ --· J- me0a00art.a0gai d
meogas Petug.a en,data untul
menindalit Lt
M""t1l<b dan I et%
z] gulch. 9K9
I """"�" µ penea lapagan a
membuat LP T
] la.soon l '] st[
'
: Te 4..8.
re. no �CQtakk°": I r= .. ,_.., 1
0.04. Penatasaha
+ luff sf ula
Surat Pencabutan Dolrne WP
j pent.an Pengukuh KP (
Menetak artu lap0ga
I
NPP an X
Meuniak.at X men.ataus.ah.a.a uPt
i do#.ren Menus.
F Bu MN al.on.% dolt burro ebere
au Pe
:
:
:
• I
Meny,apkan berkPgr enbutk.
Surat pengawt pref
Mene•1 dan menancsataonganl kOnsep}- M&nellll berl<&S WP J : Surat Pih davat Bet4 Ac mnne an rid.ah.a Ten.at Ted.attar men.and.tag80
Mele wt 8at$ Walt at Surat konsep $ur at Pebhu Tia 0%pat 0id] [ogataro9o'
:
------------------------------------------------------------------------------------------------- , : ' ' : ' '
! .. -� � ° 1 0enag.aw Surat Tug :
4
== .±el } untuk mmnbuat ,,.--,1 A oosep suwrat mentions. meugars.a Petug8$
ii z Surat Tug. pd.attars untu ---- -·-· ., ut>t
• is I
Melillsuk.in penel/111111.
1 {l menbut Lt a t urii sing.al
prof
! ;
i i, f .4.-] z ii Surat Tug%
I £ 2
,
j J
::::.� -" perodaha lorrulir dar
pad.a pas dourer egstras pendulng
' .$._· -i
r -=i:: ::::.i.::: Men,;,,tais 11 Men,;,,tais Ko"""'
: I : emdaha Konsep Surat Surat Pember«tau ,t
Melewat, Batas Pfl<lan T o:lak Oapat Opndan '4 SOP Tata Cara: � ' •Penatauawhaa]"
r - T O.:..umenWf' 1
I Me111�am ha,s,I walOu OUml> G:] - - - �
z;/ »X ...' wt Deni.art
X 5-h pony• oWl f Log11 ¾>!okasl
] egtrasu
erooo.)f Ao Regis [
Merih mu Pemindaha Pa
men9ii forrule $0copy
do0uen
- 65 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Prosedur Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui Tempat Pelayanan
Terpadu pada KPP Lama
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pemindahan Wajib Pajak dengan lengkap dan
benar dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung kepada Petugas
Pendaftaran KPP Lama.
2. Petugas Pendaftaran KPP Lama menerima Formulir Pemindahan Wajib Pajak
dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KPP Lama:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KPP Lama:
1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
4. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan berkas permohonan kepada
Kasi Pelayanan KPP Lama.
5. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP
Lama untuk membuat konsep surat tugas penelitian bagi Petugas Penelitian
Lapangan KPP Lama, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak,
wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
6. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama membuat dan menyampaikan konsep
surat tugas penelitian kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
7. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
dan menyampaikannya kepada Kepala KPP Lama.
8. Kepala KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep surat tugas penelitian
serta menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
9. Berdasarkan surat tugas penelitian, Petugas Penelitian Lapangan KPP Lama:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan/atau melakukan
konfirmasi lapangan untuk memastikan Wajib Pajak tidak lagi berada di
wilayah kerja KPP Lama dan/atau tidak melakukan kegiatan usaha di
lokasi, serta meneliti status pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak;
b. membuat LHPt dan/atau uraian singkat profil Wajib Pajak; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
10. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Lama
untuk merekam LHPt.
- 66 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
11. Berdasarkan LHPt, Petugas Pendaftaran KPP Lama menindaklanjuti dengan
memastikan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan sesuai batas
waktu:
a. dalam hal permohonan belum lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP
Lama:
1) mencetak konsep Surat Pindah, untuk permohonan yang diterima;
atau
2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, untuk
permohonan yang ditolak;
atau
b. dalam hal permohonan lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP Lama
mencetak konsep Surat Pindah dan Berita Acara Pemindahan Tempat
Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu.
12. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan konsep Surat Pindah, konsep
Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu kepada Kasi
Pelayanan KPP Lama.
13. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep Surat Pindah,
konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu, kemudian
menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
14. Petugas Pendaftaran KPP Lama menatausahakan:
a. Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas
Waktu; dan/atau
b. Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan
menyampaikannya kepada Wajib Pajak serta menyampaikan Surat Pindah
melalui fax atau sarana elektronik lainnya ke KPP Baru.
15. Berdasarkan Surat Pindah, Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama:
a. menyiapkan dokumen dan berkas Wajib Pajak untuk dikirimkan ke KPP
Baru, termasuk uraian singkat profil Wajib Pajak dan dokumen
permohonan lain di bidang perpajakan yang telah disampaikan ke KPP
Lama namun belum diselesaikan;
b. mencetak konsep surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib
Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a,
serta menyampaikannya ke Kasi Pelayanan KPP Lama.
16. Kasi Pelayanan KPP Lama:
a. meneliti dokumen dan berkas Wajib Pajak; dan
b. meneliti serta menandatangani konsep surat pengantar pengiriman
dokumen dan berkas Wajib Pajak,
serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
17. Petugas Pendaftaran KPP Lama mengirimkan tembusan Surat Pindah, surat
pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak, serta dokumen dan
berkas Wajib Pajak ke KPP Baru.
18. Kepala KPP Baru menugaskan Kasi Pelayanan KPP Baru untuk
menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah dari
Wajib Pajak.
19. Kasi Pelayanan KPP Baru menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk
meneliti dan menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat
Pindah dari Wajib Pajak.
- 67 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
20. Petugas Pendaftaran KPP Baru:
a. meneliti informasi pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi atau
Surat Pindah dari KPP Lama atau dari Wajib Pajak dan menindaklanjuti
dengan mencetak kartu NPWP;
b. menyampaikan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak; dan
c. menatausahakan dokumen Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah
dari Wajib Pajak.
21. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak yang tidak berstatus PKP, atau berstatus PKP namun belum memiliki
Akun PKP Aktif, proses selesai.
22. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak dengan status PKP dan telah memiliki Akun PKP Aktif, Kasi Pelayanan
KPP Baru menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru untuk membuat
konsep surat tugas penelitian lapangan bagi Petugas Penelitian Lapangan KPP
Baru, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, serta
kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
23. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru mencetak konsep surat tugas penelitian
lapangan dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
24. Kasi Pelayanan KPP Baru meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
lapangan serta menyampaikannya kepada Kepala KPP Baru.
25. Kepala KPP Baru menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas
penelitian lapangan dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
26. Kasi Pelayanan KPP Baru menyerahkan surat tugas penelitian lapangan
kepada Petugas Penelitian Lapangan KPP Baru.
27. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan
KPP Baru:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan konfirmasi lapangan
untuk memastikan keberadaan dan kegiatan usaha/kegiatan Wajib Pajak;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
28. Kasi Pelayanan KPP Baru menelaah dan menandatangani LHPt, serta
menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk menindaklanjuti dengan:
a. menatausahakan dokumen, dalam hal LHPt menyatakan bahwa tempat
kegiatan usaha sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; atau
b. melakukan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan, dalam hal LHPt
menyatakan bahwa tempat kegiatan usaha tidak sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
29. Proses selesai.
B.2. Dokumen Input
1. Formulir Pemindahan Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.
B.3. Jangka Waktu Penyelesaian
1. Penerbitan Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah oleh
KPP Lama dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan
BPE/BPS.
2. Penerbitan Kartu NPWP oleh KPP Baru dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja
setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.
3. Pelaksanaan penelitian lapangan oleh KPP Baru dilakukan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.
- 68 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.4. Dokumen Output
1. Surat Pindah.
2. Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah.
3. Surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak.
4. Kartu NPWP.
B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui
Tempat Pelayanan Terpadu pada KPP Lama
! Merug.a untu ===] meruaiakaput
J ? tern.bus.an Surat 0era0dart.agar
dah Surat Tues
' A
: • is Mug.es unt =ere] ±.±..] Menelilj dan ] [=-=.] meed.tang.an 15 miodakl.jut untuk molal ukn mer.a4ak00seep kOnsep Sint
1 ternbusan Surat penetia la.pang mecg.ask Pet0gas it loofah
Surat Tugs pend.at.an untu pc.about
: rmdadu 1Pt Pengkuha PK
% : ' z 's I .... � .. 1-- 2 z? poet n 1 J! lapang.an de
: :
menu.at uPt
! i. ;
z ? 2 Jee-r] ;' Surat Tugs
2 st : £
' fek $... ode re] .= $.00. Menoetak kon: l pnataus.aha.an
t ula
Surat encattar Dolren WP peneloan
Peng th.a PK G Menoeta tu lap.a09.a
F : ind.all.a.jut X LP
J doren enataus.aha.an
bun4. S lord.6 okuer
i h4
bey.%
--------------------------------------------------------- ---------------------------------------- ' • ' ' ' 2
., __ }- '
1 menadatagan¥ ' Surat Tug8as ' '
' t ' f
i = =. ��"·"·-�-.,. .. ��!- -�.,, ........ � }ER untuk memtuat Menelllldan
, I ea0data0gad Sura Piah davat Boa Ac meneltd%
onsep surat mrnatafk0rs.p mrugas. Petugs eid.ah.a Twp.t wd.ft.at me0a0dataga toes penettan Surat Tug.as endataan untuk Mele wt Bat.as Wal tu at Surat lour
lapanga mer Pt Penberthu Tei. Dapat Dipindah pngt peen.
2
i !� ====] membuatut da : ii atar ura.a1 91g.al
' prof
• ± z i i, ! t I
... ,. ... !% .±e] berigger
:.; Surat Togas rnembutknp
I & $u0at pen9a.tr
t 0a
f :
: rd< Pindah = ll =l , Kansep8A encetalk tenet«Konsep
' Perona.an K0seep Surat Surat Pembetau.an
I Leng.ap cop_] "'w� �� ±; em,o '"'""•'"-'" � soe,= c.ra Waktu 9eatausahaan BPS an LPAD
i,,,,,,., i Dotumen V'o'P
# Merel lorrulr :zl oeeo [i] da dole X
' pendukung El X X Drtola
alumna
" Mengemba.an atu
ta Len9gap perobonan
l f
f
4
f
< I t c2 D D ! :
== : en.lat F onrul BPS ma.LE. Kart 4 Surat
Perdaha \ Form Pemioiaha en.abut
pd coke Diak Dapat engitan
peduce Dinah �-
- 69 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Prosedur Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui Tempat Pelayanan
Terpadu pada KPP Baru atau KP2KP Baru
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pemindahan Wajib Pajak dengan lengkap dan
benar dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung kepada Petugas
Pendaftaran KPP Baru atau KP2KP Baru.
2. Petugas Pendaftaran KPP Baru menerima Formulir Pemindahan Wajib Pajak
dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KPP Baru atau KP2KP Baru
melakukan upload dokumen pada Aplikasi Registrasi, kemudian
menerbitkan dan menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak; atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KPP Baru atau KP2KP
Baru:
1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
4. Kepala KPP Baru atau KP2KP Baru meneruskan permohonan Wajib Pajak
sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui Aplikasi Registrasi
kepada Kepala KPP Lama.
5. Petugas Pendaftaran KPP Lama memantau informasi permohonan
pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar yang disampaikan ke KPP Baru atau
KP2KP Baru pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, mencetak permohonan
Wajib Pajak, dan meneruskan permohonan kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
6. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP
Lama untuk membuat konsep surat tugas penelitian bagi Petugas Penelitian
Lapangan KPP Lama, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak,
wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
7. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama membuat dan menyampaikan konsep
surat tugas penelitian kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
8. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
dan menyampaikanmya kepada Kepala KPP Lama.
9. Kepala KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep surat tugas penelitian
serta menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
10. Berdasarkan surat tugas penelitian, Petugas Penelitian Lapangan KPP Lama:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan/atau melakukan
konfirmasi lapangan untuk memastikan Wajib Pajak tidak lagi berada di
wilayah kerja KPP Lama dan/atau tidak melakukan kegiatan usaha di
lokasi, serta meneliti status pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak;
b. membuat LHPt dan/atau uraian singkat profil Wajib Pajak; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Lama.
11. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Lama
untuk merekam LHPt.
- 70 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
12. Berdasarkan LHPt, Petugas Pendaftaran KPP Lama menindaklanjuti dengan
memastikan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan sesuai batas
waktu:
a. dalam hal permohonan belum lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP
Lama:
1) mencetak konsep Surat Pindah, untuk permohonan yang diterima;
atau
2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, untuk
permohonan yang ditolak;
atau
b. dalam hal permohonan lewat waktu, Petugas Pendaftaran KPP Lama
mencetak konsep Surat Pindah dan Berita Acara Pemindahan Tempat
Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu.
13. Petugas Pendaftaran KPP Lama menyampaikan konsep Surat Pindah, konsep
Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu kepada Kasi
Pelayanan KPP Lama.
14. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep Surat Pindah,
konsep Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan/atau Berita Acara
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas Waktu, kemudian
menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
15. Petugas Pendaftaran KPP Lama menatausahakan:
a. Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati Batas
Waktu; dan/atau
b. Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah, dan
menyampaikannya kepada Wajib Pajak serta menyampaikan Surat Pindah
melalui fax atau sarana elektronik lainnya ke KPP Baru.
16. Berdasarkan Surat Pindah, Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama:
a. menyiapkan dokumen dan berkas Wajib Pajak untuk dikirimkan ke KPP
Baru, termasuk uraian singkat profil Wajib Pajak dan dokumen
permohonan lain di bidang perpajakan yang telah disampaikan ke KPP
Lama namun belum diselesaikan;
b. mencetak konsep surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib
Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a;
serta menyampaikannya ke Kasi Pelayanan KPP Lama.
17. Kasi Pelayanan KPP Lama:
a. meneliti dokumen dan berkas Wajib Pajak; dan
b. meneliti serta menandatangani konsep surat pengantar pengiriman
dokumen dan berkas Wajib Pajak,
serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
18. Petugas Pendaftaran KPP Lama mengirimkan tembusan Surat Pindah, surat
pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak, serta dokumen dan
berkas Wajib Pajak ke KPP Baru.
19. Kepala KPP Baru menugaskan Kasi Pelayanan KPP Baru untuk
menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah dari
Wajib Pajak.
20. Kasi Pelayanan KPP Baru menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk
meneliti dan menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat
Pindah dari Wajib Pajak.
21. Petugas Pendaftaran KPP Baru:
- 71 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
a. meneliti informasi pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi atau
Surat Pindah dari KPP Lama atau dari Wajib Pajak dan menindaklanjuti
dengan mencetak kartu NPWP;
b. menyampaikan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak; dan
c. menatausahakan dokumen Surat Pindah dari KPP Lama atau Surat Pindah
dari Wajib Pajak.
22. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak yang tidak berstatus PKP, atau berstatus PKP namun belum memiliki
Akun PKP Aktif, proses selesai.
23. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak dengan status PKP dan telah memiliki Akun PKP Aktif, Kasi Pelayanan
KPP Baru menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru untuk membuat
konsep surat tugas penelitian lapangan bagi Petugas Penelitian Lapangan KPP
Baru, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, serta
kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
24. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru mencetak konsep surat tugas penelitian
lapangan dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
25. Kasi Pelayanan KPP Baru meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
lapangan serta menyampaikannya kepada Kepala KPP Baru.
26. Kepala KPP Baru menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas
penelitian lapangan dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
27. Kasi Pelayanan KPP Baru menyerahkan surat tugas penelitian lapangan
kepada Petugas Penelitian Lapangan KPP Baru.
28. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan
KPP Baru:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan konfirmasi lapangan
untuk memastikan keberadaan dan kegiatan usaha/kegiatan Wajib Pajak;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
29. Kasi Pelayanan KPP Baru menelaah dan menandatangani LHPt, serta
menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk menindaklanjuti dengan:
a. menatausahakan dokumen, dalam hal LHPt menyatakan bahwa tempat
kegiatan usaha sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; atau
b. melakukan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan, dalam hal LHPt
menyatakan bahwa tempat kegiatan usaha tidak sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
30. Proses selesai.
C.2. Dokumen Input
1. Formulir Pemindahan Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.
C.3. Jangka Waktu Penyelesaian
1. Penerusan Formulir Pemindahan Wajib Pajak dan dokumen pendukung oleh
KPP Baru atau KP2KP Baru ke KPP Lama dilakukan pada hari kerja yang sama
dengan saat permohonan diterima di KPP Baru atau KP2KP Baru.
2. Penerbitan Surat Pindah atau Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah oleh
KPP Lama dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan
BPE/BPS.
3. Penerbitan Kartu NPWP oleh KPP Baru dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja
setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.
- 72 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
4. Pelaksanaan penelitian lapangan oleh KPP Baru dilakukan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.
C.4. Dokumen Output
1. Surat Pindah.
2. Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah.
3. Surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak.
4. Kartu NPWP.
- 73 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melalui Tempat Pelayanan Terpadu pada KPP atau KP2KP
Baru
J Menelti dan
! menandatangani - Surat Tugas
A
±5 Meneliti. Meneliti dan menandatangani konsep Menelitti berkas w Menugaskan untuk
Meneliti dan menandatangani dar Surat Pidah dan/atau Benita Acara menelti dan 0 % membuat konsep � memarat konsep menugaskan Petugas f- pemindaha Tempat Terdafar menandatangant - 3 surat tugas
Surat Tugas Pendaftaran untuk Melewati Batas Waktu atau Surat konsep surat g¢ penelitian lapang.an menindaklaniuti LHPt Pemberitahua Tidak Dapat Dipindah pengantar penginman
A 4
± d c Mela ukan peneltian «
membuat LHPt dan/ • 0 ,__ €
atau uraian singkat 5 %& 35 profilWP
11 2
F £
; i, Men yiapkan
berkas WP seta
& �[ $ Membuat konsep membuat konsep
± % Surat Tugas surat pengantar 0 penqimnan
z £ 4
± Owrs Mec�tak 1.-4 + e Konsep BA Mencetak Mencetak Konsep • Pero~aha J)> » Konsep Surat Surat Pemberitahuan ; SOP Tata Cara
Melewati Batas Pindah Tidak Dapat Dpindah Penatausahaan I Waktu $ Dokumen WP «d
a Memantau I, ewat G . permohonan Merekam hasil waktu Ditenima ; e Mencetak berkas rn pemindahan WP p
penelitian, dan i permohonan X X pada Aplkasi mengecek batas Ditolak Registrasi waktu Belumn lewat
A waktu
e @ 9,,1
- 74 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
@ € £ t • z « Meneruskan Menugaskan untuk
z permohonan menindaklanyuti Meneliti dan
c:, melalui Aplkasi tembusan Surat menandatangani �
Registrasi Pindah Surat Tugas
d I f •
e Menugaskan untuk Meneliti, Meneliti dan
d menindaklanjuti menandatangani
5 Menunjuk Petugas Meneliti dan menanatangami dan
m tembusan Surat untuk melakukan � memarat konsep menugaskan Petugas � Surat Pencabutan
a « Pindat penelitian lapangan Surat Tugas Pendaftaran untuk Pengukuhan PK
2° I menindaklanjuti LHPt
4 ' A
z c . ' 5 %. Melakukan a 0 ¥ ±i peneltian �
a lapangan dan ¥ - membuat Hp; � F 2 1 2
0 C i;' 0 0
et z t l+ Membuat konsep
~ : e • Surat Tugas
£a
z &
( Mencetak kartu
Menerbitkan NPWP dan
7 BPS menatausahakan Tidak sesuai
A dokumen
° SOP Tata Cara
c sel Mencetak konsep Penatausahaan
: Surat Pencabutan Dokumen WP
i Mengunggah Sudah meridit Memberkan Pengukuhan PKp G
�
dokumen pada akun pKP pkti usulan Menindaklanjuti
& Aplkasi penehbian .::"° @·
Menelti formulir Regrstrast lapangan
dan dokumen X Lapangan
pendukung Menatausahakan
a L Mengembalkan Bukan PK
Se dokumen
permohonan betum mer sebenarya
, en9tap akn 9KP
' ' ' ' ' k
D t D D @
' l ' Mengrsidan [J(')[j 1
menandatangani
Formulrr Famult 8PS Kart NP Surat
Pemindahan WP Pemindahan encabu tan
dan dokuren Pengukuh, Surat Pina.h Surat
pendukung pp Pembertahuan Tak Dapat
Dipindal
- 75 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D. Prosedur Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar secara Jabatan
D.1. Prosedur
1. Kepala KPP Lama menugaskan Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi
Eksten KPP Lama untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang
dimiliki/diperoleh KPP Lama atau usulan dari KPP Baru dengan melakukan
pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar.
2. Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi Eksten KPP Lama menugaskan
Pelaksana Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Pelaksana Seksi Eksten KPP
Lama untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh
KPP Lama atau usulan dari KPP Baru dengan membuat konsep surat tugas
penelitian bagi Account Representatives KPP Lama sesuai dengan Assignment
Wajib Pajak.
3. Pelaksana Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Pelaksana Seksi Eksten KPP
Lama membuat konsep surat tugas penelitian dan menyampaikannya kepada
Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi Eksten KPP Lama.
4. Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi Eksten KPP Lama meneliti dan
memaraf konsep surat tugas penelitian, serta menyampaikannya kepada
Kepala KPP Lama.
5. Kepala KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep surat tugas penelitian,
serta menyerahkannya kepada Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi
Eksten KPP Lama.
6. Kasi Waskon II/III/IV KPP Lama atau Kasi Eksten KPP Lama menyerahkan
surat tugas penelitian kepada AR Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau AR
Seksi Eksten KPP Lama.
7. Berdasarkan surat tugas penelitian, AR Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau
AR Seksi Eksten KPP Lama:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan/atau melakukan
konfirmasi lapangan untuk memastikan Wajib Pajak tidak lagi berada di
wilayah kerja KPP dan/atau tidak melakukan kegiatan usaha di lokasi, serta
meneliti status pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,
termasuk status pemeriksaan, pemeriksaan bukti permulaan, atau
penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan; dan
b. membuat LHPt dan/atau uraian singkat profil Wajib Pajak.
8. Berdasarkan LHPt, AR Seksi Waskon II/III/IV KPP Lama atau AR Seksi Eksten
KPP Lama:
a. dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak dapat dipindahkan, mengisi dan
menandatangani Formulir Pemindahan Wajib Pajak, serta mengirimkan
LHPt dan Formulir Pemindahan Wajib Pajak kepada Kasi Pelayanan; atau
b. dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak tidak dapat dipindahkan:
1) mengarsipkan LHPt, untuk data dan/atau informasi yang berasal dari
KPP Lama; atau
2) menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan, untuk data dan/atau
informasi yang berasal dari KPP selain KPP Lama.
9. Kasi Pelayanan KPP Lama menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Lama
untuk merekam dan menindaklanjuti LHPt dan/atau Formulir Pemindahan
Wajib Pajak.
10. Petugas Pendaftaran KPP Lama merekam dan menindaklanjuti LHPt dan/atau
Formulir Pemindahan Wajib Pajak dengan mencetak:
a. konsep Surat Pindah, dalam hal Wajib Pajak dapat dipindahkan; atau
- 76 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
b. konsep Surat Pemberitahuan Wajib Pajak Tidak Dapat Dipindah secara
Jabatan, dalam hal Wajib Pajak tidak dapat dipindahkan,
dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan KPP Lama meneliti dan menandatangani konsep Surat Pindah
atau Surat Pemberitahuan Wajib Pajak Tidak Dapat Dipindah secara Jabatan,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
12. Petugas Pendaftaran KPP Lama menatausahakan dokumen dan
menyampaikan:
a. Surat Pindah kepada Wajib Pajak dan menyampaikan Surat Pindah melalui
fax atau sarana elektronik lainnya ke KPP Baru; atau
b. Surat Pemberitahuan Wajib Pajak Tidak Dapat Dipindah secara Jabatan
ke KPP Baru.
13. Berdasarkan Surat Pindah, Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Lama:
a. menyiapkan dokumen dan berkas Wajib Pajak untuk dikirimkan ke KPP
Baru, termasuk uraian singkat profil Wajib Pajak dan dokumen
permohonan lain di bidang perpajakan yang telah disampaikan ke KPP
Lama namun belum diselesaikan; dan
b. mencetak konsep surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib
Pajak sebagaimana dimaksud pada huruf a;
serta menyampaikannya ke Kasi Pelayanan.
14. Kasi Pelayanan KPP Lama:
a. meneliti dokumen dan berkas Wajib Pajak; dan
b. meneliti serta menandatangani konsep surat pengantar pengiriman
dokumen dan berkas Wajib Pajak,
serta menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran KPP Lama.
15. Petugas Pendaftaran KPP Lama mengirimkan tembusan Surat Pindah, surat
pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak, serta dokumen dan
berkas Wajib Pajak ke KPP Baru.
16. Kepala KPP Baru menugaskan Kasi Pelayanan KPP Baru untuk
menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama.
17. Kasi Pelayanan KPP Baru menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk
meneliti dan menindaklanjuti tembusan Surat Pindah dari KPP Lama.
18. Petugas Pendaftaran KPP Baru:
a. meneliti informasi pemindahan Wajib Pajak pada Aplikasi Registrasi atau
Surat Pindah dari KPP Lama dan menindaklanjuti dengan mencetak kartu
NPWP;
b. menyampaikan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak; dan
c. menatausahakan dokumen Surat Pindah dari KPP Lama.
19. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak yang tidak berstatus PKP, atau berstatus PKP namun belum memiliki
Akun PKP Aktif, proses selesai.
20. Dalam hal pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar dilakukan terhadap Wajib
Pajak dengan status PKP dan telah memiliki Akun PKP Aktif, Kasi Pelayanan
KPP Baru menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru untuk membuat
konsep surat tugas penelitian lapangan bagi Petugas Penelitian Lapangan KPP
Baru, dengan memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, serta
kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
21. Pelaksana Seksi Pelayanan KPP Baru mencetak konsep surat tugas penelitian
lapangan dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
- 77 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
22. Kasi Pelayanan KPP Baru meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian
lapangan serta menyampaikannya kepada Kepala KPP Baru.
23. Kepala KPP Baru menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas
penelitian lapangan dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
24. Kasi Pelayanan KPP Baru menyerahkan surat tugas penelitian lapangan
kepada Petugas Penelitian Lapangan KPP Baru.
25. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan
KPP Baru:
a. melakukan penelitian administrasi perpajakan dan konfirmasi lapangan
untuk memastikan keberadaan dan kegiatan usaha/kegiatan Wajib Pajak;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan KPP Baru.
26. Kasi Pelayanan KPP Baru menelaah dan menandatangani LHPt, serta
menugaskan Petugas Pendaftaran KPP Baru untuk menindaklanjuti dengan:
a. menatausahakan dokumen, dalam hal LHPt menyatakan bahwa tempat
kegiatan usaha sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; atau
b. melakukan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan, dalam hal LHPt
menyatakan bahwa tempat kegiatan usaha tidak sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
27. Proses selesai.
D.2. Dokumen Input
1. Formulir Pemindahan Wajib Pajak.
2. Dokumen pendukung.
D.3. Jangka Waktu Penyelesaian
1. Penerbitan Surat Pindah oleh KPP Lama dilakukan paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah penugasan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar secara
jabatan diterima oleh AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten,
berdasarkan pertimbangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
2. Penerbitan Kartu NPWP oleh KPP Baru dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja
setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.
3. Pelaksanaan penelitian lapangan oleh KPP Baru dilakukan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah Surat Pindah diterima KPP Baru.
D.4. Dokumen Output
1. Surat Pindah.
2. Surat Pemberitahuan Tidak Dapat Dipindah.
3. Surat pengantar pengiriman dokumen dan berkas Wajib Pajak.
4. Kartu NPWP.
- 78 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar secara
Jabatan
1 -··-1 ===.], mer4a mnaat 1 tee. Surat Surat Tua
dh 2 ' .
' . I
i =. 4eel. da
==] re:] [==.] menaeat094 me.ad0g.a er.ta tu rel nnfke lone.p Surat 25 trb. rt pet.d. la.a.a Sat Tug. n.a.Pel- enabuta 84 --� -...... 1 Pewguha .PP
mood tit+it
i . i I· -z ! pet
l! lag.d
i nett Lf ±
J . led not....g ez er --·7 0
Peabut0 Pea..
t • « 0 . Perguhe KP oknee
Oat'le p. G 1-···- lapg F 0de X
tr X Jee] I t,lenndal<lln,.,., X z .%..a Sat Tu. uPt
1 0 0we .as.h. 9-4 8 8. • «d4 .0
4n000¢ be.. ff
:
'------ - - - - - - - ------ - - - - - - - ------- ---------------------------------------------------------------------------------1 I --�·-1 ee] 2 0 no.al.all
j et z: di0.
z i, • {] .= =,] n.al.all .00 devt Sat fug
ht tr. =. I -·� =J i mart.. neat.gakep 0et u4tug St+ah at Sat rat.g i pat tu Pembertah Te. kn.rat 4 Oat Oda 0gar po9nae : t
z 1·-·--· -·-1 t onto.tu.Pt de X .: x us.t
! ; pro4 pot had .pf
� I on ! 5 l Or y9.a X i rt
D..al 4%.
! u� Jer] Saoat Tug.a%
i
h I �� .... bis$st.a at0.p ii rt9tr !° 0nan
T
9--· ' l toeta .] %
Ee Sura Pember.a
I $0Ph10C,,, 2 Tdak Dpt Deida Penate.a.a
' e" ----- % Lat ; l oh
la:l X he par
a
I I
I 00 • at «0at
Dor
00 Kt NP Suet
enabu z
- 79 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Lapangan Pemindahan Tempat Wajib
Pajak Terdaftar
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK 1. NPWP : ...........................................3) 2. Nama : ...........................................4) 3. Alamat : ...........................................5) 4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6) 5. Pengurus/Penanggung Jawab : ...........................................7) 6. Kegiatan Usaha : ...........................................8) 7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)
C. SURAT TUGAS DAN TUJUAN PENELITIAN
1. Nomor : …………………11)
2. Tanggal : …………………12)
3. Tujuan : …………………13) D. PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Data/Dokumen yang tersedia ………………………………….…14)
2. Kronologi Penelitian ………………………………….…15)
E. URAIAN HASIL PENELITIAN 1. Keberadaan Wajib Pajak
………………………………….…16) 2. Kegiatan Usaha Wajib Pajak
………………………………….…17) a. Gambaran umum kegiatan usaha Wajib Pajak. b. Gambaran umum harta yang digunakan untuk kegiatan usaha yang berada di lokasi
usaha pada saat penelitian lapangan. c. Foto tempat/lokasi kegiatan usaha Wajib Pajak.
F. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
………………………………….…18) G. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………….…19)
Mengetahui, Kasi …………………….21), ....................................................22)
Menyetujui, Kepala Kantor, ....................................................23)
................., ………...................20) Petugas Peneliti, …….........................................23)
- 80 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama pengurus atau penanggung jawab.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan nomor surat tugas penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan tanggal surat tugas penelitian.
Angka 13 : Diisi dengan tujuan penerbitan surat tugas penelitian.
Angka 14 : Diisi dengan data/dokumen yang tersedia.
Angka 15 : Diisi dengan kronologi penelitian lapangan secara urut, rinci dan jelas
mengenai tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal penerimaan
permohonan/surat usulan atau tanggal pelaksanaan visit lapangan,
pengecekan lapangan sesuai dengan urutan kejadian.
Angka 16 : Diisi dengan uraian keberadaan Wajib Pajak.
Angka 17 : Diisi dengan uraian gambaran umum kegiatan usaha, harta yang digunakan
untuk kegiatan usaha, dan foto tempat/lokasi kegiatan usaha Wajib Pajak.
Angka 18 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas.
Angka 19 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,
termasuk surat permohonan, surat tugas penelitian, foto lokasi usaha, dan
lain-lain.
Angka 20 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 21 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 22 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 23 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Peneliti.
Angka 24 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.
- 81 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
F. Contoh Format Surat Usulan Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
Nomor : ......................................... 2) ..................,……................3)
Sifat : Sangat Segera
Lampiran : 1 (satu) set
Hal : Usulan Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar
Yth. Kepala KPP.................... 4)
di ........................................... 5)
Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..6) dan
berdasarkan data dan/atau informasi yang kami miliki, dengan ini kami mengusulkan Wajib Pajak
sebagai berikut :
NPWP : .......................................... 7) Nama : .......................................... 8)
agar dipindahkan dengan pertimbangan bahwa tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib
Pajak beralamat di .............................9) yang merupakan wilayah kerja KPP .............................10).
Demikian disampaikan untuk dapat ditindaklanjuti.
Kepala Kantor,
…….........................................11)
- 82 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT USULAN PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas (KPP
Baru).
Angka 2 : Diisi dengan nomor Surat Usulan Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar.
Angka 3 : Diisi dengan kota tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan Surat Usulan
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar.
Angka 4 : Diisi dengan KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.
Angka 5 : Diisi dengan alamat KPP tempat Wajib Pajak terdaftar (KPP Lama).
Angka 6 : Diisi dengan dasar usulan.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang diusulkan untuk dilakukan pemindahan tempat
terdaftar.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diusulkan untuk dilakukan pemindahan
tempat terdaftar.
Angka 9 : Diisi dengan alamat tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak yang
diusulkan untuk dilakukan pemindahan tempat terdaftar.
Angka 10 : Diisi dengan KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal/tempat
kedudukan Wajib Pajak yang diusulkan untuk dilakukan pemindahan tempat
terdaftar.
Angka 11 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.
- 83 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
G. Contoh Format Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar Melewati
Batas Waktu
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
BERITA ACARA
PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR MELEWATI BATAS WAKTU
NOMOR BA-………………..2)
Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
telah dilakukan Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melewati batas waktu atas Wajib
Pajak: NPWP : .......................................... 7) Nama : .......................................... 8)
Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar melewati batas waktu dilakukan karena:9)
1. ..........................................................................
2. ..........................................................................
3. .....................................................................dst.
Sesuai dengan ketentuan, Wajib Pajak tersebut dilakukan Pemindahan Tempat Wajib
Pajak Terdaftar ke KPP ................ 10), terhitung mulai tanggal ...............11), bulan .....................12),
tahun .................. 13).
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Mengetahui,
Kasi Pelayanan,
...................................................15)
Menyetujui,
Kepala Kantor,
...................................................17)
Dibuat di..................................14)
Petugas Pendaftaran,
…….........................................16)
- 84 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PEMINDAHAN TEMPAT WAJIB PAJAK TERDAFTAR MELEWATI BATAS
WAKTU
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak Terdaftar
Melewati Batas Waktu.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak
Terdaftar Melewati Batas Waktu.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak
Terdaftar Melewati Batas Waktu.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak
Terdaftar Melewati Batas Waktu.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak
Terdaftar Melewati Batas Waktu.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan pemindahan tempat Wajib Pajak
terdaftar.
Angka 9 : Diisi dengan alasan dilakukannya pemindahan tempat Wajib Pajak terdaftar.
Angka 10 : Diisi dengan KPP Baru tempat Wajib Pajak terdaftar.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal Wajib Pajak mulai terdaftar pada KPP Baru.
Angka 12 : Diisi dengan bulan Wajib Pajak mulai terdaftar pada KPP Baru.
Angka 13 : Diisi dengan tahun Wajib Pajak mulai terdaftar pada KPP Baru.
Angka 14 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pemindahan Tempat Wajib Pajak
Terdaftar Melewati Batas Waktu dibuat.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.
- 85 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
IV. TATA CARA PENETAPAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif, berdasarkan permohonan Wajib Pajak yang disampaikan melalui Aplikasi Registrasi
maupun Tempat Pelayanan Terpadu KPP tempat Wajib Pajak terdaftar atau KP2KP yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal, tempat kedudukan, atau tempat kegiatan usaha
Wajib Pajak, atau secara jabatan.
A. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, mengisi formulir
permohonan dengan lengkap dan benar, melakukan upload dokumen
pendukung, dan mengirimkan formulir permohonan dan dokumen pendukung
secara online melalui Aplikasi Registrasi.
4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail
Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran memantau informasi permohonan Penetapan Wajib
Pajak Non-Efektif pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak
permohonan Wajib Pajak.
6. Petugas Pendaftaran mencetak dan menyampaikan konsep nota dinas
penerusan permohonan kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menandatangani dan menyampaikan nota dinas penerusan
permohonan kepada Kasi Waskon I untuk ditindaklanjuti dengan penelitian
administrasi.
8. Kasi Waskon I menugaskan AR Seksi Waskon I untuk menindaklanjuti nota
dinas penerusan permohonan.
9. AR Seksi Waskon I:
a. melakukan penelitian administrasi dan/atau konfirmasi lapangan untuk
memastikan Wajib Pajak memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai
dengan PER-04;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon I.
10. Kasi Waskon I meneliti dan menandatangani LHPt serta menyerahkan pada
Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
12. Berdasarkan LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif:
a. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk ditetapkan sebagai Wajib
Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:
1) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status
Non-Efektif;
2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif;
- 86 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
3) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak
Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
b. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan
sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:
1) mencetak konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif;
2) menyampaikan konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Kasi Pelayanan.
13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau konsep Surat Penolakan Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.
14. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat Penolakan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.
15. Proses selesai.
A.2. Dokumen Input
1. Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat
Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah penerbitan BPE.
A.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
- 87 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Aplikasi Registrasi
c
3 e
• 5% ±± i? e
%¥ Uc a% c 0 • <
C
2 g -" • a
.¢ z • ( 0 « m
0 z c d .. ¥ c .. >, 0 % 0 ± � 9 "' £ c 0 3 < �
8 or 1' • 8 9
«<t
c e 0
1s: 2 @> • a - c 0 . % a
Menugaskan
Account Representative
untuk
menindaklanjuti
Menandatangani
ND penerusan
permohonan
- Meneliti dan
menandatanganu
Laporan Hasil
Penelitian
•• Menugaskan untuk
menindaklanyuti
Laporan Hasil
Penelitian
Melakukan penelitian
administrasi dan/atau
p konfirmasi lapangan
serta membuat Laporan
Hasil Penelitian
Meneliti dan
menandatangani konsep
Surat Pemberitahuan
Penetapan WP NE atau
Surat Penolakan
Penetapan WP NE .
Tidak memenuhi Mencetak
• riteria
konsep Surat ,. Penolakan
Memantau I ,.
Penetapan WP SOP Tata Cara permohonan -, Meacetak Mencetak ND
I Me,ekam
X NE Penatausahaan ·O Penetapan WP NE berkas penerusan Laporan Hasil Dokumen wp
pada Aplikasi permohonan permohonan Penelitian Melakukan Mencelak [ Registrasi perubahan
konsep Surat » Pemberitahuan A t Memenuhi status WP
Penetapan WP , knitenia menjadi NE NE
M�:�h l Sud::inunya ..._ [ Login Aplikasi L... ;!�::��a�8��
Aplikasi "] Registrasi ]"I NE dan mengisi
Registrasi formulir
Membuat Aka, ) "
eel Aplikasi Registrasi [
akun
Upload sottcopy dokumen
pendukung BPF Surat Pembertahuan
Penetapan WP NE atau Surat Penolakan
Penetapan WP NF
--------------------------- 1
- 88 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Contact Center
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak menghubungi contact center Direktorat Jenderal Pajak dan
menyampaikan permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Petugas contact center melakukan verifikasi identitas untuk menguji validitas
identitas Wajib Pajak (PORO).
3. Berdasarkan hasil validasi identitas Wajib Pajak, Petugas contact center:
a. menindaklanjuti permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif yang
disampaikan Wajib Pajak, dalam hal identitas Wajib Pajak valid; atau
b. menolak permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif yang
disampaikan Wajib Pajak, dalam hal identitas Wajib Pajak tidak valid.
4. Petugas contact center:
a. merekam permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif;
b. meminta Wajib Pajak memberikan pernyataan afirmasi atau pernyataan
secara sungguh-sungguh atas permohonan penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif, dalam hal Wajib Pajak tidak memberikan afirmasi, permohonan
penetapan Wajib Pajak Non-Efektif tidak diproses lebih lanjut;
c. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak
memenuhi kriteria penetapan Wajib Pajak Non-Efektif sesuai dengan PER-
04.
5. Berdasarkan hasil penelitian administrasi:
a. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai
Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas contact center:
1) menerbitkan BPE;
2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status
Non-Efektif;
3) menyampaikan pemberitahuan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif
kepada Wajib Pajak dan KPP tempat Wajib Pajak terdaftar;
4) membuat konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif, dan menyampaikannya kepada Pejabat yang ditunjuk Direktur
Jenderal Pajak;
atau
b. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan
sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas contact center tidak
menindaklanjuti permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan
memberitahukan kepada Wajib Pajak bahwa permohonan tidak dapat
diproses.
6. Pejabat yang ditunjuk Direktur Jenderal Pajak (Pejabat) meneliti dan
menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas yang ditunjuk
Pejabat.
7. Petugas yang ditunjuk Pejabat menatausahakan dokumen dan menyampaikan
Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.
8. Proses selesai.
B.2. Dokumen Input
Permohonan melalui contact center atau saluran tertentu lainnya.
- 89 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan
paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPE.
B.4. Dokumen Output
Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
- 90 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Contact Center
• :, r E± Meneliti dan "# menandatangani pa £ e konsep Surat
% ?5 Pemberitahuan ( +
0 Penetapan WP NE .. a a
Menindaklanjuti Meminta WP Melakukan
p permohonan ➔
memberikan ___. penelitian penetapan WP pernyataan
Valid NE afirmasi
adiministrasi .. £ Menyampaikan
8 Memenuhi
@» Melakukan
[+j kritenia Melakukan pemberitahuan SOP Tata Cara O
]» penetapan WP NE ·O w verifikasi identitas
X Menerbitkan perubahan Penatausahaan G H- dan mencetak
l!! (PORO) BPE status WP Dokumen WP e nnenjadi NE
konsep Surat G 0
9 Tidak memenuhi Pemberitahuan C Tidak kniteria
Penetapan WP NE ' I valid Menolak ·O I b permohonan
Menyampaikan ' I O bahwa I
permohonan tidak I I dapat diproses
• ' ' ' I I I
• Menghubungi
° • • .!!,
Contact Center e a. DJP dan n
menyampaikan % 3
permohonan
penetapan WP NE BPE Pemberitahuan Surat
Penetapan WP Pemberitahuan
NE Penetapan WP
NE
- 91 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu
KPP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dengan
lengkap dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung kepada
Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif
dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
4. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran mencetak
dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi
Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menandatangani dan menyampaikan nota dinas penerusan
permohonan kepada Kasi Waskon I untuk ditindaklanjuti dengan penelitian
administrasi.
6. Kasi Waskon I menugaskan AR Seksi Waskon I untuk menindaklanjuti nota
dinas penerusan permohonan.
7. AR Seksi Waskon I:
a. melakukan penelitian administrasi dan/atau konfirmasi lapangan untuk
memastikan Wajib Pajak memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai
dengan PER-04;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon I.
8. Kasi Waskon I meneliti dan menandatangani LHPt serta menyerahkan pada
Kasi Pelayanan.
9. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
10. Berdasarkan LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif:
a. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai
Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:
1) merekam LHPt;
- 92 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status
Non-Efektif;
3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif; dan
4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak
Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan
sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:
1) merekam LHPt;
2) mencetak konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif; dan
3) menyampaikan konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau konsep Surat Penolakan Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.
12. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat Penolakan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.
13. Proses selesai.
C.2. Dokumen Input
1. Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.
C.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat
Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah penerbitan BPS.
C.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif; atau
2. Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
- 93 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
c � 5 33 Menugaskan e
? Account Meneliti dan
o Representative - � menandatangant
%¥ untuk Laporan Hasil
c menindaklanjuti penelitian
±° • • <
C 0 C
,:_ ,.
4
Menelrti dan
• l
Menugaskan untuk menandatangani konsep a Menandatangani
z ND penerusan menindaklanjuti Surat Pemberitahuan -
ad $ permohonan
Laporan Hasil Penetapan WP NE atau
e l -" A
Penelitian Surat Penolakan
es Penetapan WP NE
c a
z $ A
e ,.. e z 1 3 " c c
z $ Melakukan penelrtian
i administrasr dan/atau
----. konfirmasi lapangan
I serta membuat Laporan
Hasi Penelitian
<t
e
1 Tidak memenuti Mencetak
e Lengkap Mencetak ND krtena konsep Surat
• £ Menerbitkan
BPSdan LPAO penerusan w Penolakan
P permohonan
r Me,ekam
Penetapan WP SOP Tata Cara d Meneliti formulir X
NE ·0 a c dan dokumen X
Laporan Hasil Penatausahaan
5 penelitian Mencetak Dokumen \w
E pendukung
Melakukan konsep Surat El
a ',' Mengembal;kan ] perubahan
➔ Pemberitahuan
I permohonan Memenuhi status WP
I Tiak lengap kriteria menjadi NE
Penetapan WP
NE I
< [J ~
' D "" . . 0 Mengisi dan
. . F
. . a menandatangani
.. ..·
.a Formulir
% Penetapan WP NE BPS
2 Formulir Penetapan WP NE dan
Surat Pemberitahuan
dokumen pendukung Penetapan WP NE
atau Surat Penolakan Penetapan WP NE
d
- 94 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu
KP2KP
D.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan
menyampaikannya bersama dokumen pendukung ke KP2KP, secara langsung
atau melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti
pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; serta
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan upload
Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan dokumen pendukung
pada Aplikasi Registrasi, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, serta menggabungkan LPAD
dengan berkas permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:
1) mengembalikan permohonan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif,
untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan
menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dengan bukti pengiriman surat.
4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan permohonan Wajib Pajak yang
dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui Aplikasi
Registrasi ke KPP.
5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan penetapan Wajib
Pajak Non-Efektif pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas permohonan yang
disampaikan ke KP2KP, dan mencetak permohonan Wajib Pajak.
6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran mencetak dan
menyampaikan konsep nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menandatangani dan menyampaikan nota dinas penerusan
permohonan kepada Kasi Waskon I untuk ditindaklanjuti dengan penelitian
administrasi.
8. Kasi Waskon I menugaskan AR Seksi Waskon I untuk menindaklanjuti nota dinas
penerusan permohonan.
9. AR Seksi Waskon I:
a. melakukan penelitian administrasi dan/atau konfirmasi lapangan untuk
memastikan Wajib Pajak memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai
dengan PER-04;
b. membuat LHPt; dan
- 95 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon I.
10. Kasi Waskon I meneliti dan menandatangani LHPt serta menyerahkan pada Kasi
Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHPt.
12. Berdasarkan LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif:
a. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai Wajib
Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:
1) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Non-
Efektif;
2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif;
3) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Kasi Pelayanan;
b. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai
Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas Pendaftaran:
1) mencetak konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif;
2) menyampaikan konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Kasi Pelayanan.
13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau konsep Surat Penolakan Penetapan Wajib
Pajak Non-Efektif, serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
14. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat Penolakan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.
15. Proses selesai.
D.2. Dokumen Input
1. Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.
D.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif atau Surat
Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan paling lama 5 (lima) hari
kerja setelah penerbitan BPS.
D.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif; atau
2. Surat Penolakan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
- 96 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
5 £ 3# Me nugaskan
Meneliti dan Account 3 Representative � ,--. menandatangani
z5 untuk Laporan Hasil
e menindaklanjuti penetitian
s3 3 • $
e . w i enehiti dan
Menugaskan untuk menandatangani konsep
+ Menandatangani menindaklanjuti Surat Pemberitahuan
i NO penerusan penetapan WP NE atau - ad permohonan
Laporan Hasi Surat Penolakan e Penelitian ... ! • Penetapan WP NE a
c . e iii
? a E s s c % Aelakukan penetitian
z 5 administrasi dan/atau
� konfrmasi lapang.an 0 serta membuat Laporan
5 las enelitian
8 tr
Tidak memenuhi Menetak
konsep Surat
<{> £ kriteria Penolakan • £ Memantau
1 ,, Penetapan W Sop Tata Cara
2 permohonan -, Mencetak Mencetak ND I Merekam
X NE Penatausahaan ·-O ,l'. Penetapan Wp NE berkas penerusan Laporan Hasi
Dokumen W
$ pada Aplikasi permohonan permohonan Penelitian Melakukan Mencetak (= Registrasi perubahan
➔ konsep Surat
Pemberitahuan E 4, Memenuhi status WP
riteris menyadi NE fenetapan W ', - NE
Lengap Mengunggah Meneruskan
8 dokumen pada -[
Mene,b,!kan �
permohonan
£ Aplikasi BPS dan LPAD melalui Aplikasi
a z Menelit formulir Registrasi Registrasr
� dan dokumen X ¢ ± pendukung
2 4, Mengembalikan
' Tidak lengap permohonan
' I k I t
.c Mengisi dan
' e « menandatang ani a £ Formulir BPS # Penetapan \w NE Formulif
3 Penetapan Surat Pemberitauan NE dan Peneta pan NE
dokurer atau Surat Penolakan penduung penetapan w NE
- 97 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
E. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara Jabatan
E.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten untuk
menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
2. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR Seksi Waskon II/III/IV
atau AR Seksi Eksten untuk melakukan penelitian administrasi.
3. AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten:
a. melakukan penelitian administrasi dan/atau konfirmasi lapangan untuk
memastikan Wajib Pajak memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif; dan
b. membuat LHPt:
1) dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk
ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, AR Seksi Waskon II/III/IV
atau Seksi Eksten mengisi dan menandatangani Formulir Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif.
2) dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk
ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, AR Seksi Waskon II/III/IV
atau AR Seksi Eksten mengarsipkan LHPt.
4. AR Seksi Waskon II/III/IV atau Seksi Eksten menyampaikan Formulir
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan LHPt kepada Kasi Waskon II/III/IV atau
Kasi Eksten.
5. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menelaah dan menandatangani LHPt,
serta menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan.
6. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
7. Petugas Pendaftaran:
a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Non-
Efektif;
b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif;
c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkan kembali kepada
Petugas Pendaftaran.
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib Pajak.
10. Proses selesai.
E.2. Dokumen Input 1. Formulir Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif. 2. Dokumen pendukung.
E.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penugasan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan diterima oleh AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten, berdasarkan pertimbangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
E.4. Dokumen Output Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
- 98 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
E.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara Jabatan
{e Menugaskan untuk
menindaklanyut
data dan/atau informasi
,:!
i ' cs
lg3± Menugaskan untuk Meneliti dan 5t3 melak uk.an menandatangani . ,
penetian Laporan Hasl 3 5# administrasi Peneltian
@ . - « 2
-f C
5 2 .. <:!. c ; Menugasan Meneiti dan t
Petugas menandatangani C a « 2 Perdattaran untuk konsep Surat >---- �
I $8 menindaklanjuti Pemberitahuan
1 LHPL Penetapan WP NE
5 £ ,:! z
' Memenu hi Mengisi dan
! ntenia menandatangani
+ Melakukan
-· Formulir
peneltiar Penetapan WP
• administrasi dan/ NE
8 atau konfrmast er apangan serta ; membuat Laporan Mengarsipkan ·O Hasit Peneltian Laporan +tasl
«< rteria Peneltian
I • Mencetak
[==]. Melakukan onsep Surat SOP Tata Cara
perubaban Penatausahaan ·O & Laporan Has.l status WP J Pemberitahuan
Dokuren WP . Peneltian menjadi NE
Penetapan WP G . NF
S &
•
D e a .. 4
% 3
Surat Pembenitatuan
Penetapan \W NE
- 99 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
F. Contoh Format Surat Pernyataan Wajib Pajak Non-Efektif
SURAT PERNYATAAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : .................................................1)
NPWP : ................................................ 2)
Alamat : ................................................ 3)
Bertindak selaku : □ Wajib Pajak
□ Wakil/Pengurus/Pejabat dari Wajib Pajak:
Nama : ................................................... 4)
NPWP : ................................................... 5)
Alamat : ................................................... 6)
dengan ini menyatakan bahwa Wajib Pajak sebagaimana dimaksud di atas memenuhi ketentuan
untuk ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif dengan alasan:7)
Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas tetapi secara nyata
tidak lagi menjalankan kegiatan usaha atau tidak lagi melakukan pekerjaan bebas;
Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan
penghasilannya di bawah Penghasilan Tidak Kena Pajak;
Wajib Pajak orang pribadi yang memiliki NPWP untuk digunakan sebagai syarat administratif
antara lain guna memperoleh pekerjaan atau membuka rekening keuangan;
Wajib Pajak orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di luar negeri lebih dari 183
(seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan tidak
bermaksud meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;
Wajib Pajak yang mengajukan permohonan penghapusan dan belum diterbitkan keputusan;
Wajib Pajak yang tidak lagi memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif tetapi belum
dilakukan penghapusan NPWP;
Wajib Pajak yang tidak menyampaikan SPT dan/atau tidak ada transaksi pembayaran pajak
baik melalui pembayaran sendiri atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain,
selama 2 (dua) tahun berturut-turut;
Wajib Pajak yang diterbitkan NPWP Cabang secara jabatan dalam rangka penerbitan SKPKB
Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri;
Instansi Pemerintah yang tidak memenuhi persyaratan sebagai pemotong dan/atau pemungut
pajak namun belum dilakukan penghapusan NPWP;
Alasan lain ………………………………………..
Saya bersedia menerima akibat hukum apabila ternyata di kemudian hari Surat
Pernyataan ini terbukti tidak benar.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
tekanan/paksaan dari pihak manapun.
.......................,.........................8)
Wajib Pajak/Wakil/Pengurus/Pejabat9)
…….........................................10)
d
- 100 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF
Angka 1 : Diisi dengan nama Wajib Pajak atau wakil/pengurus/pejabat yang mengajukan
permohonan.
Angka 2 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak atau wakil/pengurus/pejabat yang mengajukan
permohonan.
Angka 3 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak atau wakil/pengurus/pejabat yang mengajukan
permohonan.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diajukan permohonan penetapan sebagai
Wajib Pajak Non-Efektif.
Angka 5 : Diisi dengan NPWP yang diajukan permohonan penetapan sebagai Wajib
Pajak Non-Efektif.
Angka 6 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diajukan permohonan penetapan
sebagai Wajib Pajak Non-Efektif.
Angka 7 : Diisi memberi tanda (x) pada pilihan alasan atau isi alasan lain yang menjadi
pertimbangan pengajuan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
Angka 8 : Diisi dengan kota tempat, tanggal, bulan dan tahun Surat Pernyataan dibuat.
Angka 9 : Pilih yang sesuai.
Angka 10 : Diisi dengan nama sesuai identitas dan tanda tangan pembuat pernyataan.
- 101 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
V. TATA CARA PENGAKTIFAN KEMBALI WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian pengaktifan kembali Wajib Pajak
Non-Efektif, berdasarkan permohonan Wajib Pajak yang disampaikan melalui Aplikasi
Registrasi atau Tempat Pelayanan Terpadu KPP, dan secara jabatan.
A. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif,
mengisi Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif dengan lengkap
dan benar, melakukan upload dokumen pendukung, dan mengirimkan formulir
permohonan dan dokumen pendukung secara online melalui Aplikasi
Registrasi.
4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail
Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran memantau informasi permohonan pengaktifan kembali
Wajib Pajak Non-Efektif pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan
mencetak permohonan Wajib Pajak.
6. Petugas Pendaftaran menyampaikan permohonan pengaktifan kembali Wajib
Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk
menindaklanjuti permohonan.
8. Pelaksana Seksi Pelayanan:
a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak tidak
memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai dengan PER-04;
b. membuat LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Petugas Pendaftaran.
9. Berdasarkan LHPt sebagaimana dimaksud pada angka 8, Petugas
Pendaftaran:
a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Aktif;
b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif;
c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali
kepada Petugas Pendaftaran.
11. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib
Pajak.
12. Proses selesai.
- 102 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.2. Dokumen Input
1. Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPE.
A.4. Dokumen Output
Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
- 103 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Aplikasi Registrasi
c co c co Meneliti dan 2 co
Menugaskan menandatangani '" a Pelaksana Seksi konsep Surat % " • - Pelayanan untuk Pemberitahuan ., 0 menindaklanjuti Pengaktifan co
Kembali WP NE a 0
�
.f c c co « c i c a. >-
C 4 Melakukan c .,
c a penelitian c %
>, • administrasi dan c ., Gi 0 membuat Laporan a co
Hasil Penelitian c � co 9
.,, • C co c '" ¥ 0.
c � w co Memantau w
Mencetak konsep "' SOP Tata Cara co permohonan o
@> Mencetak Merekam Melakukan Surat c Pengaktifan Penatausahaan ., ____..
berkas Laporan Hasil p» perubahan status I---+ Pemberitahuan .
o Kembali WP NE . Dokumen WP . .,, pada Aplikasi
permohonan Penelitian WP menjadi Aktif Pengaktifan G 00 0 Kembali WP NE € Registrasi
a A 6
:
R :
D Surat
Pemberitahuan
Pengaktifkan
Kembali WP NE
BPE
[J Upload softcopy dokumen
pendukung
Memilih menu
Pengaktifan
Kembali WP NE
dan mengisi
formulir
Login Aplikasi
Registrasi
Sudah punya
akun
Membuat Akun
Aplikasi Registrasi
X Memilih
menu
Aplikasi
Registrasi
- 104 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Contact Center
B.1 Prosedur
1. Wajib Pajak menghubungi contact center Direktorat Jenderal Pajak dan
menyampaikan permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Petugas contact center melakukan verifikasi identitas untuk menguji validitas
identitas Wajib Pajak (PORO).
3. Berdasarkan hasil validasi identitas Wajib Pajak, Petugas contact center:
a. menindaklanjuti permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif,
dalam hal identitas Wajib Pajak valid; atau
b. menolak permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif, dalam
hal identitas Wajib Pajak tidak valid.
4. Petugas contact center:
a. menerbitkan BPE;
b. merekam permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif;
c. meminta Wajib Pajak memberikan pernyataan afirmasi atau pernyataan
secara sungguh-sungguh atas permohonan pengaktifan kembali Wajib
Pajak Non-Efektif, dalam hal Wajib Pajak tidak memberikan afirmasi,
permohonan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif tidak diproses
lebih lanjut;
d. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak
memenuhi kriteria pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif sesuai
dengan PER-04;
5. Berdasarkan hasil penelitian administrasi:
a. dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan
sebagai Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas contact center:
1) menerbitkan BPE;
2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status
Aktif;
3) menyampaikan pemberitahuan pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-
Efektif kepada Wajib Pajak dan KPP tempat Wajib Pajak terdaftar;
4) membuat konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif, dan menyampaikannya kepada Pejabat yang
ditunjuk Direktur Jenderal Pajak.
b. dalam hal Wajib Pajak memenuhi kriteria untuk dapat ditetapkan sebagai
Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas contact center tidak menindaklanjuti
permohonan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif dan memberitahukan
kepada Wajib Pajak bahwa permohonan tidak dapat diproses.
6. Pejabat yang ditunjuk Direktur Jenderal Pajak (Pejabat) meneliti dan
menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kepada Petugas yang ditunjuk
Pejabat.
7. Petugas yang ditunjuk Pejabat menatausahakan dokumen dan menyampaikan
Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada
Wajib Pajak.
8. Proses selesai.
B.2 Dokumen Input
Permohonan melalui contact center atau saluran tertentu lainnya.
- 105 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.3 Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPE.
B.4 Dokumen Output
Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
- 106 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.5 Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Contact Center
"' ::, e 2% Meneliti dan
# menandatangani o» a konsep Surat £e
% Pemberitahuan ?E Pengaktifan E5
t Kembali WP NE 'i6' A a
Menindaklanjuti Meminta WP Melakukan
J permohonan
➔ memberikan -l penelitian
Valid pengaktifan pernyataan
administrasi ... kembali WP NE afirmasi Men yampaikan
e :�""'
pemberitahuan ,. c 0
@> Melakukan
[·j NF
Melakukan pengaktifan SOP Tata Cara C kembali WP NE ·O t verifikasi identitas Menerbitkan
� perubahan Penatausahaan
g (PORO) BPE status WP � dan mencetak Dokumen WP
e menjadi Aktif konsep Surat G 0
? Memenuh : Pemberitahuan
Q Tidak Kniteria NE Pengaktifan I valid b Menolak ·O Menyampaikan Kembali WP NE I
permohonan O I bahwa I permohonan tidak I
! dapat diproses
' :
' I 1
Menghubungi .¢ Contact Center
D D ( 'F DJP dan a
menyampaikan .. F perrnohonan
3 pengaktifan
kembali WP NE BPE Pemberitahuan Surat
Pengaktifan Pembertahuan
Kembali WP NE Pengaktifan
Kembali WP NE
- 107 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan
Terpadu KPP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
dengan lengkap dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung
kepada Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Pengaktifan Kembali Pajak Non-
Efektif dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
4. Petugas Pendaftaran menyampaikan permohonan kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk
menindaklanjuti permohonan.
6. Pelaksana Seksi Pelayanan:
a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak tidak
memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai dengan PER-04;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Petugas Pendaftaran.
7. Berdasarkan LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, Petugas
Pendaftaran:
a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Aktif;
b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif;
c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali
kepada Petugas Pendaftaran.
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib
Pajak.
10. Proses selesai.
- 108 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C.2. Dokumen Input
1. Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.
C.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPE.
C.4. Dokumen Output
Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
- 109 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
c c c c0
Meneliti dan � c Menugaskan menandatangani a a Pelaksana Seksi konsep Surat
%% - M ,
Pelayanan untuk Pemberitahuan <1> <I) menindaklanjuti Pengaktifan Kembali 4 WP NE co o
<1> . ¥
• • c
£ "' ' c co C � 0 4 Melakukan C <1> e a penelitian >, a% administrasi dan e .d
% <1> membuat Laporan a U cg Hasil Penelitian : c co � -f e .9
¥ <1> a
c Lengkap - Menerbitkan .. l" , BPS dan LPAD
I w co
/·9 "' Mencetak konsep
SOP Tata Cara 00 Meneliti formulir Surat o
@» Merekam Melakukan
Penatausahaan -O c i-. t Pemberitahuan <1> dan dokumen Laporan Hasil perubahan status Dokumen WP a � pendukung Penelitian WP menjadi Aktif Pengaktifan G 00
Kembali WP NE 0 4 - Mengembalikan 2
% I ,
permohonan a I Tidak lengkap I I
' ' '<·· I
[J [J 1 .r Mengisi dan D c
menandatangani « 0 Formulir .n Pengaktifan =;;-
Kembali WP NE BPS Surat
;: Formulir Pengaktifan Pemberitahuan
Kembali WP NE dan Pengaktifkan
dokumen pendukung Kembali WP NE
- 110 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif melalui Tempat Pelayanan
Terpadu KP2KP
D.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif dan
menyampaikannya bersama dokumen pendukung ke KP2KP, secara langsung
atau melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti
pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; serta
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan upload
Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif dan dokumen
pendukung pada Aplikasi Registrasi, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, serta menggabungkan LPAD
dengan berkas permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:
1) mengembalikan permohonan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif,
untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan
menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dengan bukti pengiriman surat.
4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan permohonan Wajib Pajak yang
dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui
Aplikasi Registrasi ke KPP.
5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan pengaktifan
kembali Wajib Pajak Non-Efektif pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas
permohonan disampaikan ke KP2KP di Aplikasi Registrasi, dan mencetak
permohonan Wajib Pajak.
6. Petugas Pendaftaran KPP menyampaikan permohonan kepada Kasi
Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk
menindaklanjuti permohonan.
8. Pelaksana Seksi Pelayanan:
a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan Wajib Pajak tidak
memenuhi kriteria Wajib Pajak Non-Efektif sesuai dengan PER-04;
b. membuat LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Petugas Pendaftaran KPP.
9. Berdasarkan LHPt sebagaimana dimaksud pada angka 8, Petugas Pendaftaran
KPP:
- 111 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Aktif;
b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif; dan
c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkan kembali
kepada Petugas Pendaftaran KPP.
11. Petugas Pendaftaran KPP menatausahakan dokumen dan menyampaikan
Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada
Wajib Pajak.
12. Proses selesai.
D.2. Dokumen Input
1. Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.
D.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penerbitan BPS.
D.4. Dokumen Output
Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
- 112 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
Berdasarkan Permohonan melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
Menugaskan
Pelaksana Seksi
Pelayanan untuk
menindaklanyuti
Meneliti dan
menandatangani
konsep Surat
Pemberitahuan
Pengaktfan
Kembali WP NE
Melakukan
penelitian
administrasi dan
membuat Laporan
Hasil Peneltian
9 '---------------------------------------------------- '
Memantau
permohonan
Pengaktifan
Kembali WP NE
pada Aplikasi
Reaistrasi
' r Mencetak konsep
-+H II SOP Tata Cara
Mencetak Merekam Melak,ka, }--. Surat Penatausahaan
·-O berkas Laporan Hasil perubahan status Pemberitahuan Dokumen WP
permohonan Penelitiar WP menjadi Aktif Pengaktifan WP [ NE
Menerusk.an
Menerbitkan permohonan
BPS dan LPAD melalu Aplikasi
few_J
Mengunggah H Lengkap dokumen pada
Aplkasi
Registrasi
r») Menelti formulir
h dan dokumen
pendukung
"zz:] I
: f(·· l [J [J -ad
Mengisi dan
t ·;;- menandatangani Q.
Formulr n Pengaktfan :� BPS Surat
3 Kembali WP NE Formulir Pengaktitan Pemberitahuan Kembaf WP NE dan Pengaktifkan dokumen pendukung Kembali WP NE
- 113 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
E. Prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif secara Jabatan
E.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pelayanan untuk menindaklanjuti data
dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
2. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti data
dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
3. Petugas Pendaftaran:
a. melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status Aktif;
b. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif;
c. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
4. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, kemudian menyerahkan kembali
kepada Petugas Pendaftaran.
5. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib
Pajak.
6. Proses selesai.
E.2. Dokumen Input
1. Formulir Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Dokumen pendukung.
E.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja setelah penugasan pengaktifan kembali
Wajib Pajak Non-Efektif diterima Petugas Pendaftaran, berdasarkan pertimbangan
Kasi Pelayanan.
E.4. Dokumen Output
Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
- 114 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
E.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif secara
Jabatan
% t Menugaskan untuk co
@> < menindaklanjuti c data dan/atau a 0 informasi "' "'
.x c c .... co i a c cg c � Menelili dan .. 4
Menugaskan untuk menandatangani c "' c ll. menindaklanjuti konsep Surat >- ;;; .. .x data dan/atau Pemberitahuan
% "' informasi Pengaktifan Kembali a G � • WPNE g 00
0 •• c "' z <
c � w co ' d Mencetak konsep SOP Tata Cara c0 e Melakukan Surat Penatausahaan -O c 0 perubahan status Pemberitahuan Dokumen WP ll. � WP menjadi Aktif Pengaktifan l co
KembaliWPNE 0 • % ll.
V .¢
• c « a £
% = Surat
Pemberitahuan
Pengaktifan
Kembali WP NE
- 115 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
G. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-
Efektif
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PENGAKTIFAN KEMBALI WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)
5. Kode KLU : ...........................................7)
B. DASAR PENELITIAN
………………………………….…8)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…9)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
……………………………………10)
E. SIMPULAN
……………………………………11)
F. DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………12)
Mengetahui,
Kasi …………………….14),
....................................................15)
................., ………...................13)
Pelaksana Seksi Pelayanan,
…….........................................16)
- 116 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGAKTIFAN KEMBALI WAJIB PAJAK NON-EFEKTIF
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 7 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha (Kode KLU) Wajib Pajak yang
diteliti.
Angka 8 : Diisi dengan dasar penelitian pengaktifan kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.
Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 14 : Diisi dengan Kasi Pelayanan.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Pelaksana Seksi Pelayanan.
- 117 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
VI. TATA CARA PENGHAPUSAN NPWP
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian penghapusan NPWP, berdasarkan
permohonan Wajib Pajak yang diajukan baik melalui Aplikasi Registrasi maupun Tempat
Pelayanan Terpadu dan secara jabatan.
A. Prosedur Penghapusan NPWP melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Penghapusan NPWP, mengisi formulir permohonan
dengan lengkap dan benar, melakukan upload dokumen pendukung, dan
mengirimkan formulir permohonan dan dokumen pendukung secara online
melalui Aplikasi Registrasi.
4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail
Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran memantau informasi permohonan Penghapusan NPWP
pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak permohonan Wajib
Pajak.
6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPE, Petugas Pendaftaran:
a. mencetak konsep nota dinas penerusan permohonan penghapusan NPWP
kepada Kasi Pemeriksaan, dan menyampaikannya kepada Kasi
Pelayanan; dan/atau
b. melakukan prosedur penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan
dalam hal Wajib Pajak belum berstatus Non-Efektif, sebagai berikut:
1) merekam nomor BPS sebagai pengganti nomor LHPt Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif;
2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status
Non-Efektif;
3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif; dan
4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak
Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan:
a. menandatangani konsep nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi
Pemeriksaan; dan/atau
b. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif,
serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dan menyampaikan:
a. nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi Pemeriksaan; dan/atau
b. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib
Pajak.
9. Kasi Pemeriksaan menyampaikan LHP Penghapusan NPWP kepada Kasi
Pelayanan.
- 118 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
10. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP
Penghapusan NPWP.
11. Berdasarkan LHP Penghapusan NPWP:
a. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan sesuai batas waktu:
1) untuk Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan dilakukan penghapusan
NPWP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Keputusan
Penghapusan NPWP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan;
atau
2) untuk Wajib Pajak yang tidak memenuhi ketentuan dilakukan
penghapusan NPWP, Petugas Pendaftaran:
a) mencetak konsep Surat Penolakan Penghapusan NPWP dan
menyampaikan kepada Kasi Pelayanan; dan/atau
b) melakukan prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
secara jabatan terhadap Wajib Pajak yang sebelumnya telah
dilakukan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan,
sebagai berikut:
(1) merekam nomor LHP Penghapusan NPWP sebagai nomor
LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif;
(2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak
menjadi Status Aktif;
(3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali
Wajib Pajak Non-Efektif;
(4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan
Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan melewati batas waktu, Petugas
Pendaftaran:
1) membuat konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP; dan
2) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Penghapusan
NPWP Melewati Batas Waktu,
dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
12. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP, konsep Surat Penolakan
Penghapusan NPWP, dan/atau konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan
Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali kepada
Petugas Pendaftaran; dan/atau
b. konsep Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu, dan
menyampaikannya kepada Kepala Kantor.
13. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Berita Acara Penghapusan NPWP
Melewati Batas Waktu, serta menyerahkan kembali kepada Kasi Pelayanan.
14. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu kepada Petugas Pendaftaran.
15. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Surat Keputusan Penghapusan NPWP, Surat Penolakan Penghapusan
NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak; dan/atau
b. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.
16. Proses selesai.
- 119 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.2. Dokumen Input
1. Formulir Penghapusan NPWP.
2. Dokumen pendukung.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan NPWP atau Surat Penolakan
Penghapusan NPWP dilakukan paling lama:
1. 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi; atau
2. 12 (dua belas) bulan untuk Wajib Pajak Badan,
setelah BPE diterbitkan.
A.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
3. Surat Keputusan Penghapusan NPWP.
4. Surat Penolakan Penghapusan NPWP.
5. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.
- 120 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penghapusan NPWP melalui Aplikasi Registrasi
� s Menelrti dan l $2 menandatangani BA
to I
¢ ¥ Penghapusan NPW
Melewati Batas Waktu
2 Menyampaikan Jl:;, LHP gs t @ Penghapusan d£ 28
NPW
e
2 !l- •• Meneliti dan menandatangani Surat
• & Menandatangan Meneliti dan Menugaskan
Keputusan Penghapusan NPWP dan/atau
a i konsep ND menandatangani Petugas
BA Penghapusan NPWP Melewati Batas
e penerusan Surat Pemberitahuan Pendaftaran untuk Waktu atau Surat Penolakan Penghapusan ... permohonan Penetapan WP NE merindaklanjuti NP\WP dan/atau Surat Pemberitahuan .. • c 3 A LHP Pengaktifan Kembali WP NE
2 � A e "' � "' G .. ± Mencetak
z konsep Surat Melakukan ·° Mencetak Konsep
emberitahuan d" perubahan Surat Pemberitahuan
Penetapan WP status WP /2._ Pengaktifan Kembali
NE meniacdi NE E Wp NE
A - " / - 1 t c
Merekam nomor
� Mencetak konsep Mencetak Mencetak Mencetak
ND penerusan .
• BPE sebagar
0 - Konsep BA Konsep Surat Konsep Surat see 'la permohonan nomor LHPt
Penghapusan d»> perubahan
2 Belum penetapan WP NE
Keputusan Penolakan
ID NE NPW Melewati Penghapusan Penghapusan status WP
a Batas Waktu NPWP meniadi aktif
0
NPWP
0 Memantau t 0
@» ,.
• ~ permohonan
.Jee] Merekam nomor
a Penghapusan berkas Merekam LHP
NP\WP pada permohonan dan mengecek X Cek
LHP sebagar
Aplikasi Registrasi batas waktu status
NE� nomor LHPI w pengaktfan
t kembali Wp NE SOP Tata Cara
·O 5 Penatausahaan
.........................................................................................................• Dokumen WP
G ' ' -------------- ---�
[J [j aa Memilih
�-- Memilih menu
4 akun . f Login
Aplikasi)-. Upload softcopy S"'at Kep,tu,ao D F menu Penghapusan l» Penghapusan NP\W
a Aplikasi "] Registrasi NPWPdan dokumen atau Surat Penolakan
.n pendukung
± Registrasi mengisi formulir BPE Penghapusan NPW
Surat dan Surat
Membuat Akun emberitahuan pemberitahuan
Be Apl;kas; Reg,stras;
�
Penetapan WP Pengaktitan Kembali
akun NE WP NE
- 121 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Prosedur Penghapusan NPWP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Penghapusan NPWP dengan lengkap dan benar
dan menyerahkan formulir dan dokumen pendukung kepada Petugas
Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran menerima Formulir Penghapusan NPWP dan dokumen
pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
4. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran:
a. mencetak konsep nota dinas penerusan permohonan penghapusan NPWP
kepada Kasi Pemeriksaan, dan menyampaikannya kepada Kasi
Pelayanan; dan/atau
b. melakukan prosedur penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan
dalam hal Wajib Pajak belum berstatus Non-Efektif, sebagai berikut:
1) merekam nomor BPS sebagai pengganti nomor LHPt Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif;
2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status
Non-Efektif;
3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif; dan
4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak
Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan:
a. menandatangani nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi
Pemeriksaan; dan/atau
b. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif,
serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
6. Petugas Pendaftaran menatausahakan dan menyampaikan:
a. nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi Pemeriksaan; dan/atau
b. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib
Pajak.
- 122 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
7. Kasi Pemeriksaan menyampaikan LHP Penghapusan NPWP kepada Kasi
Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP
Penghapusan NPWP.
9. Berdasarkan LHP Penghapusan NPWP:
a. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan sesuai batas waktu:
1) untuk Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan dilakukan penghapusan
NPWP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Keputusan
Penghapusan NPWP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan;
atau
2) untuk Wajib Pajak yang tidak memenuhi ketentuan dilakukan
penghapusan NPWP, Petugas Pendaftaran:
a) mencetak konsep Surat Penolakan Penghapusan NPWP dan
menyampaikan kepada Kasi Pelayanan; dan/atau
b) melakukan prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
secara jabatan terhadap Wajib Pajak yang sebelumnya telah
dilakukan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan,
sebagai berikut:
(1) merekam nomor LHP Penghapusan NPWP sebagai nomor
LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif;
(2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak
menjadi Status Aktif;
(3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali
Wajib Pajak Non-Efektif; dan
(4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan
Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
b. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan melewati batas waktu, Petugas
Pendaftaran:
1) membuat konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP; dan
2) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Penghapusan
NPWP Melewati Batas Waktu,
dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP, konsep Surat Penolakan
Penghapusan NPWP, dan/atau konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan
Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali kepada
Petugas Pendaftaran; dan/atau
b. konsep Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu, dan
menyampaikannya kepada Kepala Kantor.
11. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Berita Acara Penghapusan NPWP
Melewati Batas Waktu, serta menyerahkan kembali kepada Kasi Pelayanan.
12. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu kepada Petugas Pendaftaran.
13. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Surat Keputusan Penghapusan NPWP, Surat Penolakan Penghapusan
NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak; dan/atau
b. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.
14. Proses selesai.
- 123 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.2. Dokumen Input
1. Formulir Penghapusan NPWP.
2. Dokumen pendukung.
B.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan NPWP atau Surat Penolakan
Penghapusan NPWP dilakukan paling lama:
1. 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi; atau
2. 12 (dua belas) bulan untuk Wajib Pajak Badan,
setelah BPE diterbitkan.
B.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
3. Surat Keputusan Penghapusan NPWP.
4. Surat Penolakan Penghapusan NPWP.
5. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.
- 124 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.5. Bagan Alir (Flowchart) Penghapusan NPWP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
. " Meneliti dan --" o 3&
menandatangani BA
to ¢ ¢
Penghapusan NPW
Melewati Batas Waktu
A
zs Men yampaikan d t 0g LHP gs e @ Penghapusan ~ E 2&
NPW
c 0 c g3 .. Meneliti dan menandatangani Surat
• � Menandatangani Meneliti dan Menugaskan Keputusan Penghapusan NPWP dan/atau
0 .¢ i
konsep ND menandatangani Petugas BA Penghapusan NPWP Melewati Batas
% penerusan Surat emberitahuan Pendaftaran untuk Waktu atau Surat Penolakan Penghapusan
a permohonan Penetapan WP NE menindaklanjuti NPWP dan/atau Surat Pemberitahuan
c • LHP Pengaktifan Kembali wp NE 0 A e a c � A
t ¢ � "' d a
� Mencetak
2 konsep Surat
Melakukan
• Mencetak Konsep
pemberitahuan d perubahan Surat Pemberitahuan
Penetapan WP status WP
+ Pengaktifan Kembali
NE meniadi NE - WP NE
A l i c Mencetak konsep Merekam nomor
� . BPS sebagai Mencetak Mencetak Mencetak
e ND penerusan � ·P Konsep BA Konsep Surat Konsep Surat Melakukan
., nomor LHPt «E» 0 permohonan Penghapusan perubahan
o Belum penetapan WP NE Keputusan Penolakan
c NE NPWP Melewati Penghapusan Penghapusan status WP
� 0
meniadi aktif
� Batas Waktu • NP\WP NPWP
e
1 �-·-1 A
'e ,.
Me neliti BPS dan LPAD
� ·�· Merekam nomor
formulir dan Merekam LHP LHP sebagai
dan mengecek - Cek
dokumen .... status NE �
nomor LHPt ,. pendukuna
batas waktu pengaktfan
4'- Mengembalikan 1 kembali WP NE SOP Tata Cara
·O I Tidak lengka permohonan - Penatausahaan
I
. Dokumen WP
I G I .
I K ............... I [J [J D .f Mengisi dan
····- D ( menandatangani « Penghapusan NP\WP
a. Formulir atau Surat Penolakan
.n Penghapusan Penghapusan NP\WP
± NPW BPS Surat dan Surat
Formulir Pemberitabuan Pemberitahuan
Penghapusan NPW Penetapan WP Pengaktifan Kembali
dan dokumen NE WP NF
pendukung
d
- 125 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Prosedur Penghapusan NPWP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Penghapusan NPWP dan menyampaikannya
bersama dokumen pendukung ke KP2KP, secara langsung atau melalui pos,
perusahaan jasa ekspedisi, atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Pengaktifan Kembali Wajib
Pajak Non-Efektif dan dokumen pendukung, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; serta
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan upload
Formulir Penghapusan NPWP dan dokumen pendukung pada Aplikasi
Registrasi, dan:
1) menerbitkan BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD),
menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, serta menggabungkan LPAD
dengan berkas permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:
1) mengembalikan permohonan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif,
untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan pendaftaran Wajib Pajak dengan
menyampaikan Surat Pengembalian Permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dengan bukti pengiriman surat.
4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan permohonan Wajib Pajak yang
dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui
Aplikasi Registrasi ke KPP.
5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan penghapusan
NPWP pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas permohonan yang
disampaikan ke KP2KP di Aplikasi Registrasi, dan mencetak permohonan
Wajib Pajak.
6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran:
a. mencetak konsep nota dinas penerusan permohonan penghapusan NPWP
kepada Kasi Pemeriksaan, dan menyampaikannya kepada Kasi
Pelayanan; dan/atau
b. melakukan prosedur penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan
dalam hal Wajib Pajak belum berstatus Non-Efektif dan tidak berstatus
PKP, sebagai berikut:
1) merekam nomor BPS sebagai pengganti nomor LHPt Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif;
2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak menjadi Status
Non-Efektif;
3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-
Efektif; dan
- 126 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak
Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan:
a. menandatangani nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi
Pemeriksaan; dan/atau
b. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Penetapan
Wajib Pajak Non-Efektif,
serta menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dan menyampaikan:
a. nota dinas penerusan permohonan kepada Kasi Pemeriksaan; dan/atau
b. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif kepada Wajib
Pajak.
9. Kasi Pemeriksaan menyampaikan LHP Penghapusan NPWP kepada Kasi
Pelayanan.
10. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP
Penghapusan NPWP.
11. Berdasarkan LHP Penghapusan NPWP:
a. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan sesuai batas waktu:
1) untuk Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan dilakukan penghapusan
NPWP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Keputusan
Penghapusan NPWP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan;
atau
2) untuk Wajib Pajak yang tidak memenuhi ketentuan dilakukan
penghapusan NPWP, Petugas Pendaftaran:
a) mencetak konsep Surat Penolakan Penghapusan NPWP dan
menyampaikan kepada Kasi Pelayanan; dan/atau
b) melakukan prosedur Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif
secara jabatan terhadap Wajib Pajak yang sebelumnya telah
dilakukan penetapan Wajib Pajak Non-Efektif secara jabatan,
sebagai berikut:
(1) merekam nomor LHP Penghapusan NPWP sebagai nomor
LHPt Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif;
(2) melakukan perubahan Status Master File Wajib Pajak
menjadi Status Aktif;
(3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali
Wajib Pajak Non-Efektif; dan
(4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan
Kembali Wajib Pajak Non-Efektif kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal penghapusan NPWP dilakukan melewati batas waktu, Petugas
Pendaftaran:
1) membuat konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP; dan
2) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Penghapusan
NPWP Melewati Batas Waktu,
dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
12. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP, konsep Surat Penolakan
Penghapusan NPWP, dan/atau konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan
- 127 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
Kembali Wajib Pajak Non-Efektif, serta menyerahkannya kembali kepada
Petugas Pendaftaran; dan/atau
b. konsep Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu, dan
menyampaikannya kepada Kepala Kantor.
13. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani Berita Acara Penghapusan NPWP
Melewati Batas Waktu, serta menyerahkan kembali kepada Kasi Pelayanan.
14. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu kepada Petugas Pendaftaran.
15. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Surat Keputusan Penghapusan NPWP, Surat Penolakan Penghapusan
NPWP, dan/atau Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak
Non-Efektif, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak; dan/atau
b. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.
16. Proses selesai.
C.2. Dokumen Input
1. Formulir Penghapusan NPWP.
2. Dokumen pendukung.
C.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan NPWP atau Surat Penolakan
Penghapusan NPWP dilakukan paling lama:
1. 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi; atau
2. 12 (dua belas) bulan untuk Wajib Pajak Badan,
setelah BPE diterbitkan.
C.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif.
2. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Wajib Pajak Non-Efektif.
3. Surat Keputusan Penghapusan NPWP.
4. Surat Penolakan Penghapusan NPWP.
5. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.
- 128 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C.5. Bagan Alir (Flowchart) Penghapusan NPWP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
Menyampaian
]sis%~,, NPWP
Sor Tata Cara Penatausanaan [_
ookumeo we ["kh G
Mencetak Konsep Surat Pembertahuan engaktitan Kembal
WPNE
Mencia
Konsep Surat I Mela:u�an,] ·.s :7;; "gg° sag. a4
t Akllr Mereka! nomor LHP sebagai nomor L4pt
pengaktifan embali WP NE
Tolak
Terra
X
Meneliti dan menandatangani Surat
Keputusan Penghapusan NP dan/atau BA enghapusan NP\WP Melewati Batas
Waktu atau Surat enolakan enghapusan NP\W an/atau Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kemball WP NF
I
Wenelill dan
menandatang ani BA Penghaputan NPW
Melewati Batas Waktu
Menoetak Konsep Surat
Keputusan
Penghapusan NPW
Menceta Konsep BA
Pegrapusr [«h>» NPWP Melewat
Batas Waktu
Menugaskan Petugas
pendaftaran untuk
menindaklanjuti L4
I Merekam LHP
an mengecek ] p batas waktu
H .. �--"'" I perubahan
status WP meriadi NE
encetaK konsep Surat
Pembertahuan
Penovgpanww
H Meo�tak I berk.as
permohonan
';' ' \ ,
'
Mencetak konsep ] � ���as�b:�':i'r
2<zzz7'..< .Li penetapan WP NE
Memantau permohonan penghapusan NPWP pada
Aplikasi Registras
.s z8
« c ¢
i% « ±
Ii 5 l
ad z 4 8 .. 48
I % �
i 2
%
i i
Mengembalik.an permohonan
Menerusk an permohonan
melalui Aphkast
Registrasi
Mengunggal dokumen pada
Aplikasi
Registrasi H Menerbltkan �
BPS
'-----' '--------' '----� X
Lengap
Tilak lengkap
Menehiti formulir dan okumen pendukung
% .. j � if. ca ¢
t k l
Mengisi dan menandatang ant enghapusan
NPWP • F ormuhr Penghapus.an
NP an dokurer
penduung
0 BPS D
Surat Pemberitaua Penetapan VP
NE
Surat Keputusan D Penghapusan NW atau Surat Penolaan Penghapusan NPwW
dan Surat Pemberitahuan
Pengaktifan Kembalr
WP NE
- 129 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D. Prosedur Penghapusan NPWP secara Jabatan
D.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi
Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
2. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan Petugas
Pemeriksa Pajak atau AR untuk melakukan pemeriksaan atau penelitian
administrasi.
3. Petugas Pemeriksa Pajak atau AR:
1) melakukan pemeriksaan atau penelitian administrasi dan membuat LHP
Penghapusan NPWP atau LHPt Penghapusan NPWP;
2) menindaklanjuti LHP atau LHPt dengan:
a) mengisi dan menandatangani Formulir Penghapusan NPWP, dalam
hal LHP atau LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi ketentuan
untuk dilakukan penghapusan NPWP; atau
b) mengarsipkan LHP atau LHPt, dalam hal LHP atau LHPt menyatakan
Wajib Pajak tidak memenuhi ketentuan untuk dilakukan penghapusan
NPWP;
3) menyampaikan LHP atau LHPt kepada Kasi Pemeriksaan, Kasi
Waskon II/III/IV, atau Kasi Eksten.
4. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV, atau Kasi Eksten meneliti dan
menandatangani LHP atau LHPt, serta menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP
atau LHPt.
6. Petugas Pendaftaran:
a. merekam nomor LHP atau LHPt;
b. merekam data dalam Formulir Penghapusan Wajib NPWP;
c. mencetak konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP; dan
d. menyampaikan konsep Surat Keputusan Penghapusan NPWP dan konsep
Berita Acara Penghapusan NPWP kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Keputusan
Penghapusan NPWP, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Keputusan Penghapusan NPWP kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.
D.2. Dokumen Input
1. Formulir Penghapusan NPWP.
2. Dokumen pendukung.
D.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan NPWP atau Surat Penolakan
Penghapusan NPWP dilakukan paling lama:
1. 6 (enam) bulan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi; atau
2. 12 (dua belas) bulan untuk Wajib Pajak Badan,
setelah penugasan Petugas Pemeriksa Pajak untuk melakukan pemeriksaan,
dengan pertimbangan Kasi Pemeriksaan; atau
20 hari kerja setelah penugasan AR untuk melakukan penelitian administrasi,
dengan pertimbangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
- 130 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D.4. Dokumen Output
1. Surat Keputusan Penghapusan NPWP.
2. Surat Penolakan Penghapusan NPWP.
3. Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.
D.5. Bagan Alir (Flowchart) Penghapusan NPWP secara Jabatan
8 Menugaskan untuk 3@» memindaklanyut
data dan/atau informasi z
c
.3 ' « 3 t5£ Menugaskan untuk Meneliti dan
£= melakukan menandatangani = permeniksaan atau Laporan Hasd
$sg; peneltian Pemerksaan/
1l# administrasi Pereltian @
2 �
e e a 2 .. a 3 Menelti dan C � Menugaskan 2 Petugas
menandatangani
« a konsep Surat � i Pendattaran untuk
Keputusan l menindaklanjuti Penghapuasan • LHP/LHPt
NPWP 5 z 4 r :! �
i: ' Memenuhi Mengisi dan
�
menandatangani
a.£ Melakukan Formulir
i pemeriksaan atau Penghapusan
e peneltian NPWP ¢
administrasi dan E @a membuat Laporan Mergarspkan 0 ·O 0 _ Has4 emenksaan/ Laporan +tasl
% Peneltian Pemeriksaan/
&< kriteria Penelitian
c •• I ' Merekam
Mencetak SOP Tata Cara Laporan Hasl
konsep Surat Penatausahaan
/·O £ Pemerksaan/ Keputusan Ookumen WP g Peneltian Penghapusan G .
NPW 0
2 &
. D
t a a • ;;- 3
Surat Keputusan
Penghapusan
NP\WP
- 131 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penghapusan NPWP
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)
5. Kode KLU : ...........................................7)
B. DASAR PENELITIAN
………………………………….…8)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…9)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
……………………………………10)
E. SIMPULAN
……………………………………11)
F. DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………12)
Mengetahui,
Kasi …………………….14),
....................................................15)
................., ………...................13)
Account Representative,
…….........................................16)
- 132 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 7 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha (Kode KLU) Wajib Pajak yang
diteliti.
Angka 8 : Diisi dengan dasar penelitian penghapusan NPWP.
Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.
Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 14 : Diisi dengan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.
- 133 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
F. Contoh Format Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
BERITA ACARA
PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK MELEWATI BATAS WAKTU
NOMOR BA-………………..2)
Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
telah dilakukan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) melewati batas waktu atas:
NPWP : ............................................... 7)
Nama : ............................................... 8)
Alamat : ............................................... 9)
Penghapusan NPWP melewati batas waktu dilakukan karena:10)
1. ....................................................................
2. ....................................................................
3. ...............................................................dst.
Sesuai dengan ketentuan, NPWP dihapus pada tanggal ...............11), bulan
.....................12), tahun .................. 13)
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Mengetahui,
Kasi Pelayanan,
...................................................15)
Menyetujui,
Kepala Kantor,
...................................................17)
Dibuat di..................................14)
Petugas Pendaftaran,
…….........................................16)
Gf
- 134 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PENGHAPUSAN NPWP MELEWATI BATAS WAKTU
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati Batas Waktu.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Penghapusan NPWP
Melewati Batas Waktu.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan penghapusan.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan penghapusan NPWP.
Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan penghapusan NPWP.
Angka 10 : Diisi dengan alasan dilakukannya penghapusan NPWP melewati batas waktu.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal penghapusan NPWP.
Angka 12 : Diisi dengan bulan penghapusan NPWP.
Angka 13 : Diisi dengan tahun penghapusan NPWP.
Angka 14 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Penghapusan NPWP Melewati
Batas Waktu dibuat.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.
- 135 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
VII. TATA CARA PEMBATALAN PENGHAPUSAN NPWP
Prosedur ini menguraikan tata cara pembatalan penghapusan NPWP yang telah dilakukan
penghapusan (status Hapus) untuk kembali menjadi status Aktif. NPWP dengan status
Hapus merupakan keputusan KPP melalui Surat Penghapusan NPWP yang diterbitkan
berdasarkan hasil pemeriksaan atau penelitian dalam rangka penghapusan NPWP.
Prosedur ini hanya dilakukan secara jabatan oleh KPP.
A. Prosedur Pembatalan Penghapusan NPWP A.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten untuk
menindaklanjuti data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa Wajib Pajak
yang telah diterbitkan Surat Penghapusan NPWP ternyata masih memenuhi
persyaratan subjektif dan objektif.
2. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR Seksi Waskon II/III/IV
atau AR Seksi Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang
menunjukkan bahwa Wajib Pajak yang telah diterbitkan Surat Penghapusan
NPWP ternyata masih memenuhi persyaratan subjektif dan objektif.
3. AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten:
a. meneliti dan memastikan kebenaran data dan/atau informasi;
b. membuat LHPt Pembatalan Penghapusan NPWP; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
4. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
5. Berdasarkan LHPt Pembatalan Penghapusan NPWP:
a. dalam hal Wajib Pajak benar dalam keadaan tidak memenuhi persyaratan
subjektif dan objektif pada saat diterbitkannya Surat Penghapusan NPWP,
Petugas Pendaftaran mengarsipkan LHPt;
b. dalam hal penghapusan NPWP tidak seharusnya dilakukan dan/atau LHPt
memuat rekomendasi untuk Pembatalan Penghapusan NPWP, Petugas
Pendaftaran melakukan pembatalan penghapusan NPWP dengan:
1) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan
NPWP; dan
2) mencetak dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan
Penghapusan NPWP,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
6. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan NPWP, serta
menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran; dan
b. konsep Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP, serta
menyampaikannya kepada Kepala Kantor.
7. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan
Penghapusan NPWP, serta menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP
kepada Petugas Pendaftaran.
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Surat Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan NPWP dan
menyampaikannya kepada Wajib Pajak; dan
b. Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.
10. Proses selesai.
- 136 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.2. Dokumen Input
Penugasan Kepala Kantor dalam rangka pembatalan penghapusan NPWP.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan NPWP dilakukan segera
setelah penugasan AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten untuk
melakukan pembatalan penghapusan NPWP, dengan pertimbangan Kasi Waskon
II/III/IV atau Kasi Eksten.
A.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Pembatalan Penghapusan NPWP.
2. Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pembatalan Penghapusan NPWP
ie. Menugaskan untuk Meneliti dan
menindaklanyuti menandatangani konsep data dan/atau Berta Acara Pembatalan
3 informas Penghapusan NP\WP
A
35 e a
l9 e Menugaskan untuk Meneliti dan z±2
Et? melakukan menandatangani '- l> penelitian Laporan Hasil
id administrasi Pereltian Bi° . - «
k=
• e t a .
' C a � Meneliti dan C Menugaskan t -.
Petugas menandatangani konsep
c a Surat Pemberrtahuan • ? pendataran untuk
pembatalan • • menindalanjuti % 0 Penghapusan NPWP dan a. -" LHPt kon or Benita Acara 5 z C e t ¥
?EI l
zz Meneliti dan memastikan
83 kebenaran data dan/atau � 0. informasi serta membuat + Laporan Hasit Penelitian <tC
Tidak seharusnya Melakukan
Menoetak konsep Surat
,I. dihapus pembatalan
Pemberitahuan C
·i l» Pembatalan • penghapusan i NPP Penghapusan NPWP dan • Melakukan konsep Berita Acara
£ perubahan status SOP Tata Cara . wp menjadi NE
Mengarsipkan ·O Penatausahaan -O . 0
Laporan Hasl Dokumen wp , l F Penghapusan peneltian
sudah benar
•
D ... t a .0
3 Surat Pembertatuan
Pembatalan
Penghapusan NP\WP
- 137 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Pembatalan Penghapusan NPWP
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PEMBATALAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Pengurus/Penanggung Jawab : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…11)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
………………………………….…12)
E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
Setelah dilakukan penelitian, dinyatakan bahwa Surat Penghapusan Nomor Pokok Wajib
Pajak atas Wajib Pajak di atas dibatalkan dengan alasan …………….13) dan NPWP atas
Wajib Pajak tersebut menjadi status Aktif.
F. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………….…14)
………….., ………….15)
Mengetahui,
Kasi …………………….16), Petugas Peneliti,
....................................................17) ....................................................18)
Menyetujui,
Kepala Kantor,
....................................................19)
Gf
- 138 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBATALAN PENGHAPUSAN
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama pengurus/penanggung jawab.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal penghapusan NPWP,
alasan penghapusan NPWP, dan sumber data yang diperoleh terkait
pembatalan penghapusan NPWP.
Angka 12 : Diisi dengan uraian informasi, data, keterangan, temuan, dokumen/bukti
pendukung yang diperoleh, pengujian yang telah dilakukan, dan lain-lain yang
diperoleh.
Angka 13 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas, termasuk alasan pembatalan
penghapusan NPWP.
Angka 14 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan sebagai
pendukung dalam penelitian, dll.
Angka 15 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 16 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Peneliti.
Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.
- 139 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Contoh Format Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
BERITA ACARA PEMBATALAN PENGHAPUSAN NPWP
NOMOR BA-………………..2)
Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
berdasarkan Laporan Hasil Penelitian nomor ……………7) tanggal………………8), telah dilakukan
Pembatalan Surat Penghapusan NPWP nomor ........................ 9) tanggal.......................... 10) atas
Wajib Pajak: NPWP : ..................................................... 11) Nama : ..................................................... 12) Alamat : .................................................... 13),
dengan alasan: 14)
1. ………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………...dst.
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Mengetahui
Kasi Pelayanan,
..........................................16)
Dibuat di.......................................15)
Petugas Pendaftaran,
..........................................17)
Menyetujui
Kepala Kantor,
..........................................18)
- 140 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PEMBATALAN PENGHAPUSAN NPWP
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Pembatalan Penghapusan
NPWP.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pembatalan Penghapusan
NPWP.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP.
Angka 7 : Diisi dengan nomor LHPt dalam rangka pembatalan penghapusan NPWP.
Angka 8 : Diisi dengan tanggal LHPt dalam rangka pembatalan penghapusan NPWP.
Angka 9 : Diisi dengan nomor Surat Penghapusan NPWP.
Angka 10 : Diisi dengan tanggal Surat Penghapusan NPWP.
Angka 11 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan pembatalan penghapusan NPWP.
Angka 12 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan pembatalan penghapusan
NPWP.
Angka 13 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan pembatalan penghapusan
NPWP.
Angka 14 : Diisi dengan alasan pembatalan penghapusan NPWP.
Angka 15 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pembatalan Penghapusan NPWP
dibuat.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.
- 141 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
VIII. TATA CARA AKTIVASI SEMENTARA WAJIB PAJAK HAPUS
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara pengaktifan sementara status Master File Wajib
Pajak dari status Hapus menjadi status Aktivasi Sementara dalam rangka pelaksanaan suatu
hak atau kewajiban Wajib Pajak yang muncul setelah NPWP-nya dihapus.
A. Prosedur Aktivasi Sementara Wajib Pajak Hapus A.1. Prosedur
1. Berdasarkan data atau informasi yang menunjukkan adanya hak atau
kewajiban perpajakan yang harus diselesaikan atas Wajib Pajak Hapus, Kepala
Kantor menugaskan Kasi Pelayanan untuk mengaktifkan sementara status
Master File Wajib Pajak agar hak dan kewajiban perpajakan dapat segera
diselesaikan.
2. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti data
dan/atau informasi yang menunjukkan adanya hak atau kewajiban perpajakan
yang harus diselesaikan atas Wajib Pajak Hapus.
3. Petugas Pendaftaran:
a. melakukan aktivasi sementara status Master File Wajib Pajak Hapus
menjadi status Aktif Sementara (AS);
b. mencetak konsep Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib Pajak Hapus;
c. menandatangani konsep Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib Pajak
Hapus dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
4. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Aktivasi
Sementara Wajib Pajak Hapus, serta menyampaikannya kepada Kepala
Kantor.
5. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Aktivasi
Sementara Wajib Pajak Hapus, dan menyerahkannya kepada Kasi Pelayanan.
6. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib Pajak
Hapus kepada Petugas Pendaftaran.
7. Petugas Pendaftaran menatausahakan Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib
Pajak Hapus.
8. Proses selesai.
A.2. Dokumen Input
Penugasan Kepala Kantor dalam rangka aktivasi sementara status Master File
Wajib Pajak Hapus.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Aktivasi sementara dilakukan segera setelah penugasan Petugas Pendaftaran
dalam rangka aktivasi sementara status Master File Wajib Pajak Hapus, dengan
pertimbangan Kasi Pelayanan.
A.4. Dokumen Output
Berita Acara Aktivasi Sementara Wajib Pajak Hapus.
- 142 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Aktivasi Sementara Wajib Pajak Hapus
5 c Menugaskan untuk Meneliti dan c ¥ . menindaklanjuti menandatangani konsep 0 �
data dan/atau Serita Acara Aktivasi 7 0 informasi Sementara WP Hapus ID ¥ A
.¢
c a 0.
' C: 5 C « .x Menugaskan untuk Meneliti dan C: ID "' « 0 c menindaklanjuti menandatangani konsep "' >- 00 data dan/atau Berita Acara Aktivasi .!! m
0 0 informasi Sementara WP Hapus a go � 9 C: « c '. ¥ !'!
0 Melakukan aktivasi " Mencetak dan SOP Tata Cara c o sementara WP
Penatausahaan c . menandatangani konsep . d Hapus menjadi 0 . Berita Acara Aktivasi Dokumen WP t status Aktivasi
Sementara WP Hapus l c Sementara 0 �
% 0.
- 143 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Contoh Format Berita Acara Aktivasi Sementara
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
BERITA ACARA AKTIVASI SEMENTARA
NOMOR BA-………………..2)
Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
telah dilakukan Aktivasi Sementara Status Master File Wajib Pajak: NPWP : ............................…………... 7) Nama : ..............................................8)
Alamat : ..............................................9)
Alasan aktivasi sementara Status Master File tersebut adalah: 10)
1. Penerbitan surat ketetapan pajak dan Surat Tagihan Pajak;
2. Pembetulan SPT atau pengungkapan ketidakbenaran SPT;
3. Pembayaran pajak;
4. Pelaksanaan Putusan Banding atau Peninjauan Kembali;
5. Penerbitan SPMKP;
6. Alasan lainnya ...................................................................
Aktivasi sementara berlangsung selama satu bulan dimulai dari hari ini sampai dengan
hari .....................11), tanggal ................... 12). Setelah masa aktivasi sementara berakhir, Status
Master File wajib pajak akan kembali berstatus Hapus (DE).
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Mengetahui,
Kasi Pelayanan,
...................................................14)
Menyetujui,
Kepala Kantor,
...................................................16)
Dibuat di..................................13)
Petugas Pendaftaran,
…….........................................15)
- 144 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA AKTIVASI SEMENTARA
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Aktivasi Sementara.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Aktivasi Sementara.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Aktivasi Sementara.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Aktivasi Sementara.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Aktivasi Sementara.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan aktivasi sementara.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan aktivasi sementara.
Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan aktivasi sementara.
Angka 10 : Diisi dengan alasan Aktivasi Sementara.
Angka 11 : Diisi dengan nama hari berakhirnya masa aktivasi sementara.
Angka 12 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya masa aktivasi sementara.
Angka 13 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Aktivasi Sementara dibuat.
Angka 14 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.
- 145 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
IX. TATA CARA PERMINTAAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permintaan Sertifikat Elektronik
yang diajukan oleh Wajib Pajak dalam bentuk tertulis melalui Tempat Pelayanan Terpadu
KPP atau KP2KP.
A. Prosedur Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak atau proses
administrasi lainnya, maka tidak perlu membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Permintaan Sertifikat Elektronik, mengisi Formulir
Permintaan Sertifikat Elektronik dengan lengkap dan benar, serta mengirimkan
formulir permohonan dan dokumen persyaratan secara online melalui Aplikasi
Registrasi.
4. Petugas Pendaftaran pada KPP memantau informasi permintaan Sertifikat
Elektronik pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak permohonan
Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran:
a. meneliti Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dan dokumen
persyaratan yang disampaikan melalui Aplikasi Registrasi; dan
b. melakukan pengujian verifikasi dan autentikasi atas data Wajib Pajak.
6. Berdasarkan penelitian dan pengujian pada angka 5, Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui
Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan dan dokumen
persyaratan lengkap dan benar, serta identitas Wajib Pajak terverifikasi dan
autentik; atau
b. menerbitkan Surat Pengembalian Permohonan dan menyampaikannya
kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir
permohonan dan dokumen persyaratan tidak lengkap/benar dan/atau
identitas Wajib Pajak tidak terverifikasi atau tidak autentik.
7. Petugas Pendaftaran meneruskan permintaan Sertifikat Elektronik yang telah
diberikan BPE kepada Petugas Khusus.
8. Petugas Khusus menindaklanjuti dengan:
a. meminta Wajib Pajak, wakil Warisan Belum Terbagi, pengurus, pimpinan
cabang, atau pejabat Instansi Pemerintah, untuk menyiapkan dan
mengetik secara langsung passphrase sebagai pengaman Sertifikat
Elektronik;
b. memberikan persetujuan atas permintaan Sertifikat Elektronik;
c. mengunduh Sertifikat Elektronik;
d. menyerahkan Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat
Elektronik melalui e-mail Wajib Pajak.
9. Petugas Khusus menatausahakan dokumen permintaan Sertifikat Elektronik.
10. Proses Selesai.
A.2. Dokumen Input
1. Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik.
2. Dokumen persyaratan.
- 146 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik diterbitkan paling lama
1 (satu) hari kerja terhitung setelah permohonan diterima lengkap serta dilakukan
pengujian verifikasi dan autentikasi.
A.4. Dokumen Output
1. Sertifikat Elektronik.
2. Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik.
- 147 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Aplikasi Registrasi
SOP Tata Cara
Penatausahaan
my" Menyerahkan
Sertifikat Elektronik
dan Bukti Penerbitan
Sertifikat Elektronik
Mengunduh
Sertifikat Elektronik
Menerbitkan
BPE
Menerbitkan
Surat
Pengembalian
Permohonan
Memberikan
persetujuan
Meminta WP
mengetik
passphrase
Tidak lengkap/benar, atau tidak
terverfikasi/autentik
Lengkap, benar terverifikasi, autentik
Gene1 rmmuI dokumen
persyaratan dan
melakukan
pengujian verifikasi
serta autentikasi
Memantau
Permintaan Sertifikat
Elektronik pada
Aplikasi Registrasi
Belum punya
akun
Membuat Akun
Aplikasi Registrasi
Sertifikat Bukti Penerbitan
Elektronik Sertifikat
Elektronik
. . . .
ce1 Surat
Pengembalian Permohonan
Upload softcopy dokumen
persyaratan
Memilih menu
Permintaan
Sertifikat
Elektronik dan
mengisi formulir
Login Aplikasi
Registrasi
Sudah punya
akun
Memilih
menu Aplikasi
Registrasi
- 148 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Prosedur Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dengan lengkap
dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen persyaratan kepada
Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran:
a. meneliti Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dan dokumen
persyaratan; dan
b. melakukan pengujian verifikasi dan autentikasi atas data Wajib Pajak.
3. Berdasarkan penelitian dan pengujian pada angka 2, Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, dalam hal formulir
permohonan dan dokumen persyaratan lengkap dan benar, serta identitas
Wajib Pajak terverifikasi dan autentik; atau
b. mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, dalam hal formulir
permohonan dan dokumen persyaratan tidak lengkap/benar dan/atau
identitas Wajib Pajak tidak terverifikasi atau tidak autentik.
4. Petugas Pendaftaran meneruskan berkas permintaan Sertifikat Elektronik
kepada Petugas Khusus.
5. Petugas Khusus menindaklanjuti dengan:
a. meminta Wajib Pajak, wakil Warisan Belum Terbagi, pengurus, pimpinan
cabang, atau pejabat Instansi Pemerintah, untuk menyiapkan dan
mengetik secara langsung passphrase sebagai pengaman Sertifikat
Elektronik;
b. memberikan persetujuan atas permintaan Sertifikat Elektronik;
c. mengunduh Sertifikat Elektronik;
d. menyerahkan Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat
Elektronik melalui e-mail Wajib Pajak.
6. Petugas Khusus menatausahakan berkas permintaan Sertifikat Elektronik.
7. Proses Selesai.
B.2. Dokumen Input
1. Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik.
2. Dokumen persyaratan.
B.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik diterbitkan paling lama
1 (satu) hari kerja terhitung setelah permohonan diterima lengkap serta dilakukan
pengujian verifikasi dan autentikasi.
B.4. Dokumen Output
1. Sertifikat Elektronik.
2. Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik.
- 149 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
SOP Tata Cara Menyerahkan
·O Mengunduh Sertifikat Elektronik b Penatausahaan
"' Meminta WP
Memberikan
·m" •
b Sertifikat ]b dan Bukti Penerbitan
"' mengetik J
persetujuan Elektronik
Sertifikat Elektronik
c
passphrase ¥ u
.
c .x 0 0 - a % a. 0.. c
.
0
•
c c Lengkap, benar,
2 c terverifikasi, autentik
Menerbitkan % a c
BPS dan LPAD � !" ... ,.,,,, ''�"'"
� , .... 0 - c c t:
dokumen c c persyaratan dan X
¥ o
@» c Q)
0.. melakukan u
pengujian verifikasi Mengembalikan
c 0
serta_autentikasi b permohonan % ) Tidak lengkap/benar,
•
0.. I atau tidak
I terverifikasi/autentik � l
I <
D l
········•. Mengisi dan
D • D
-x menandatangani 0 Formulir F
Permintaan BPS 0
J:I Sertifikat Elektronik
Formulir dan : dokumen
Sertifikat Bukti Penerbitan persyaratan
Elektronik Sertifikat
Elektronik
- 150 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Prosedur Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Tempat Pelayanan Terpadu
KP2KP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dan
menyampaikannya bersama dokumen persyaratan kepada Petugas
Pendaftaran KP2KP.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP:
a. meneliti Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik dan dokumen
persyaratan; dan
b. melakukan pengujian verifikasi dan autentikasi atas data Wajib Pajak.
3. Berdasarkan penelitian dan pengujian pada angka 2, Petugas Pendaftaran
KP2KP:
c. menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, dalam hal formulir
permohonan dan dokumen persyaratan lengkap dan benar, serta identitas
Wajib Pajak terverifikasi dan autentik; atau
d. mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, dalam hal formulir
permohonan dan dokumen persyaratan tidak lengkap/benar dan/atau
identitas Wajib Pajak tidak terverifikasi atau tidak autentik.
4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan berkas permintaan Sertifikat
Elektronik kepada Petugas Khusus KP2KP.
5. Petugas Khusus KP2KP menindaklanjuti dengan:
a. meminta Wajib Pajak, wakil Warisan Belum Terbagi, pengurus, pimpinan
cabang, atau pejabat Instansi Pemerintah, untuk menyiapkan dan
mengetik secara langsung passphrase sebagai pengaman Sertifikat
Elektronik;
b. memberikan persetujuan atas permintaan Sertifikat Elektronik;
c. mengunduh Sertifikat Elektronik;
d. menyerahkan Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat
Elektronik melalui e-mail Wajib Pajak.
6. Petugas Khusus KP2KP menatausahakan berkas permintaan Sertifikat
Elektronik.
7. Proses Selesai.
C.2. Dokumen Input
1. Formulir Permintaan Sertifikat Elektronik.
2. Dokumen persyaratan.
C.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Sertifikat Elektronik dan Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik diterbitkan paling lama
1 (satu) hari kerja terhitung setelah permohonan diterima lengkap serta dilakukan
pengujian verifikasi dan autentikasi.
C.4. Dokumen Output
1. Sertifikat Elektronik.
2. Bukti Penerbitan Sertifikat Elektronik.
- 151 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Sertifikat Elektronik melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
Menyerahkan SOP Tata Cara
·O Penatausahaan
0
Meminta WP Mengunduh Sertifikat Elektronik
� "my"
:,
Memberikan Sertifikat � dan Bukti Penerbitan
"'
' 2
mengetik � persetujuan Elektronik
Sertifikat Elektronik
c s:: passphrase "'
•
c 0
'C %% a
� a. ¥
Lengkap, benar, u a.
terverifikasi, autentik Menerbitkan
¥
BPS dan LPAD c
.. � Meneliti formulir, co
t dokumen c
persyaratan dan o @)- c 0
melakukan tl.
pengujian verifikasi Mengembalikan
"' c serta autentikasi_
permohonan
0 2
Tidak lengkap/benar, %
atau tidak a
tervenifikasi/autentik : I
I <
t ¢-
.. .. Mengisi dan + □ □
.¥ menandatangani c Formulir «
Permintaan BPS a .2 Sertifikat Elektronik
Formulir dan + dokumen
Sertifikat Bukti Penerbitan
3 persyaratan
Elektronik Sertifikat
Elektronik
- 152 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
X. TATA CARA PENGUKUHAN PKP
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian pengukuhan PKP, baik
berdasarkan permohonan yang diajukan oleh Wajib Pajak secara elektronik atau tertulis,
maupun yang dilakukan secara jabatan.
A. Prosedur Pengukuhan PKP melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak atau proses
administrasi lainnya, maka tidak perlu membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Pengukuhan PKP, mengisi Formulir Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak dengan lengkap dan benar, melakukan upload
dokumen persyaratan, dan mengirimkan formulir permohonan dan dokumen
persyaratan secara online melalui Aplikasi Registrasi.
4. Petugas Pendaftaran memantau informasi permohonan pengukuhan PKP pada
Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak permohonan PKP.
5. Petugas Pendaftaran meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan; dan/atau
c. kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan dan
pemenuhan kewajiban atas utang pajak, sesuai dengan PER-04.
6. Berdasarkan hasil penelitian, Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui
Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan dan dokumen
persyaratan lengkap dan benar; atau
b. menerbitkan Surat Pengembalian Permohonan dan menyampaikannya
kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir
permohonan dan dokumen persyaratan tidak lengkap dan/atau tidak benar.
7. Berdasarkan hasil penelitian administrasi, Petugas Pendaftaran:
a. dalam hal permohonan pengukuhan PKP diterima, Petugas Pendaftaran
memastikan pengukuhan PKP dilakukan sesuai batas waktu dan
menindaklanjuti dengan:
1) mencetak konsep SPPKP, untuk pengukuhan PKP yang dilakukan
sesuai batas waktu; atau
2) mencetak konsep SPPKP serta mencetak dan menandatangani Berita
Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu, untuk pengukuhan
PKP yang dilakukan melewati batas waktu;
atau
b. dalam hal permohonan pengukuhan PKP ditolak, Petugas Pendaftaran
mencetak konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,
dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep SPPKP;
b. konsep Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau
c. konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
- 153 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau
b. SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP, serta menyampaikannya
kepada Wajib Pajak.
10. Proses Selesai.
A.2. Dokumen Input
1. Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2. Dokumen persyaratan.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP dilakukan paling lama
1 (satu) hari kerja setelah penerbitan BPE.
A.4. Dokumen Output
1. SPPKP.
2. Surat Penolakan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.
- 154 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengukuhan PKP melalui Aplikasi Registrasi
Meneliti dan menandatangani konsep
Surat Pengukuhan pK danlatau BA
Pengukuhan pK Melewati Batas
Waktu atau konsep Surat Penolakan
Pengukuhan PK
_
SOP Tata Cara
Penatausahaan
Ookumen WP
El
Surat Pengukuhan PK
atau Surat Penolakan
Pengukuhan PK
Mencetak Konsep
Surat Penolakan
Pengukuhan PKP
Diterima
Mencetak
Konsep Surat
Pengukuhan PKP
Belum lewat
waktu
Lewat
waktu
} }S Dtolak
t Surat BPE
Pengembahan
Perrnohonan
Mencetak
Konsep BA
Pengukuhan
PK Melewati
Batas Waktu
Melakukan
penelitian
administrasi
Upload softcopy
dokumen
persyaratan
Memilih menu
Pengukuhan
PKP dan
mengisi formulir
Menerbitkan BPE
Lengkap
Login Aplikasi
Registrasi
Membuat Akun
Aplikasi Registrasi
I
I
I
I
I l ,
Sudah punya
akun
Meneliti
formulir,
dokumen
pesyaratan, dan
kepatuhan
Memilih
menu
Aplikasi
Registrasi
Memantau
permohonan
pengukuhan PK
pada Aplikasi
Registrasi
a d
F C 0 C e >- .!! m a
3 c C � 0 co 4 "" co
2 ID
Q.
u co 0 2
% 0
- 155 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Prosedur Pengukuhan PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dengan
lengkap dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen persyaratan
kepada Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran melakukan penelitian status pengukuhan PKP dan:
a. menindaklanjuti permohonan, dalam hal Wajib Pajak belum dikukuhkan
sebagai PKP; atau
b. memberitahukan bahwa Wajib Pajak telah dikukuhkan sebagai PKP dan
mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, dalam hal Wajib Pajak
sebelumnya telah dikukuhkan sebagai PKP.
3. Atas permohonan yang ditindaklanjuti sebagaimana dimaksud pada angka 2
huruf a, Petugas Pendaftaran menerima Formulir Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak dan dokumen persyaratan, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan.
4. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan secara langsung, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
5. Petugas Pendaftaran melakukan penelitian administrasi atas pemenuhan
persyaratan pengukuhan PKP yaitu:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan; dan/atau
c. kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan dan
pemenuhan kewajiban atas utang pajak, sesuai dengan PER-04.
6. Berdasarkan hasil penelitian administrasi, Petugas Pendaftaran:
a. dalam hal permohonan pengukuhan PKP diterima, Petugas Pendaftaran
memastikan pengukuhan PKP dilakukan sesuai batas waktu dan
menindaklanjuti dengan:
1) mencetak konsep SPPKP, untuk pengukuhan PKP yang dilakukan
sesuai batas waktu; atau
2) mencetak konsep SPPKP serta mencetak dan menandatangani Berita
Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu, untuk pengukuhan
PKP yang dilakukan melewati batas waktu;
atau
- 156 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
b. dalam hal permohonan pengukuhan PKP ditolak, Petugas Pendaftaran
mencetak konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,
dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep SPPKP;
b. konsep Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau
c. konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
8. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau
b. SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP, serta menyampaikannya
kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.
B.2. Dokumen Input
1. Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2. Dokumen persyaratan.
B.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP dilakukan paling lama
1 (satu) hari kerja setelah penerbitan BPE.
B.4. Dokumen Output
1. SPPKP.
2. Surat Penolakan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.
- 157 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengukuhan PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
c co c co >-
Meneliti dan menandatangani konsep • 0 0 Surat Pengukuhan PKP dan/atau BA
z Pengukuhan PKP Melewati Batas w Waktu atau konsep Surat Penolakan G m Pengukuhan PK co 0 l d ¥
X A . � 0 . ± . « /w l a E « Mencetak c Mencetak to Konsep BA Mencetak Konsep >- >» Konsep Surat £ Pengukuhan
Pengukuhan Surat Penolakan
a. pKp Melewati Pengukuhan PK
± e Batas Waktu PKP
�
;
�tenma e 0 Lewat ¥ t waktu to �
-" l Melakukan i c Lengkap
Menerbitkan d penelitian
. X a • I BPS dan LPAD j
. i@»
Meneliti Meneliti administrasi Ditolak SOP Tata Cara
status formulir dan
? Belum lewat Penatausahaan [-O pengukuhan dokumen
waktu OokumenWP
PKP pesyaratan Tidak Lengkap
[!] l,'
I Bel�
• I PKP I
» X Mengembalikan I I permohonan I Sudah
I PKP I
I I
• I
; I I I <
[J I
D -f 1
5 Mengisi dan D a menandatangani .£ Formulir
± Pengukuhan PKP BPS Surat Pengukuhan
Formulir PKP atau Surat Pengukuhan PKP Penolakan
dan dokumen Pengukuhan PKP persyaratan
- 158 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Prosedur Pengukuhan PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dengan
lengkap dan benar dan menyerahkan formulir dan dokumen persyaratan
kepada Petugas Pendaftaran KP2KP.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan penelitian status pengukuhan PKP
dan:
a. menindaklanjuti permohonan, dalam hal Wajib Pajak belum dikukuhkan
sebagai PKP; atau
b. memberitahukan bahwa Wajib Pajak telah dikukuhkan sebagai PKP dan
mengembalikan permohonan kepada Wajib Pajak, dalam hal Wajib Pajak
sebelumnya telah dikukuhkan sebagai PKP.
3. Atas permohonan yang ditindaklanjuti sebagaimana dimaksud pada angka 2
huruf a, Petugas Pendaftaran KP2KP menerima Formulir Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak dan dokumen persyaratan, serta meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan.
4. Berdasarkan penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan berkas permohonan, untuk
permohonan yang disampaikan melalui pos, perusahaan jasa
ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran KP2KP:
1) mengembalikan permohonan secara langsung, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
5. Petugas Pendaftaran KP2KP melakukan penelitian administrasi atas
pemenuhan persyaratan pengukuhan PKP yaitu:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir;
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan; dan/atau
c. kepatuhan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan dan
pemenuhan kewajiban atas utang pajak, sesuai dengan PER-04.
6. Berdasarkan hasil penelitian administrasi, Petugas Pendaftaran:
a. dalam hal permohonan pengukuhan PKP diterima, Petugas Pendaftaran
KP2KP memastikan pengukuhan PKP dilakukan sesuai batas waktu dan
menindaklanjuti dengan:
1) mencetak konsep SPPKP, untuk pengukuhan PKP yang dilakukan
sesuai batas waktu; atau
2) mencetak konsep SPPKP serta mencetak dan menandatangani Berita
Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu, untuk pengukuhan
PKP yang dilakukan melewati batas waktu;
atau
- 159 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
b. dalam hal permohonan pengukuhan PKP ditolak, Petugas Pendaftaran
KP2KP mencetak konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,
dan menyampaikannya kepada Kepala KP2KP.
7. Kepala KP2KP meneliti dan menandatangani:
a. konsep SPPKP;
b. konsep Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau
c. konsep Surat Penolakan Pengukuhan PKP,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran KP2KP.
8. Petugas Pendaftaran KP2KP menatausahakan:
1. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu; dan/atau
2. SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP, serta menyampaikannya
kepada Wajib Pajak.
9. Proses selesai.
C.2. Dokumen Input
1. Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2. Dokumen persyaratan.
C.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan SPPKP atau Surat Penolakan Pengukuhan PKP dilakukan paling lama
1 (satu) hari kerja setelah penerbitan BPE.
C.4. Dokumen Output
1. SPPKP.
2. Surat Penolakan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.
- 160 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengukuhan PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
Meneliti dan menandatangani konsep
Surat Pengukuhan PKP dan/atau BA Pengukuhan PKP Melewati Batas
Waktu atau konsep Surat Penolakan
Pengukuhan PKP
SOP Tata Cara
Penyampaian
Dokumen pada
KP2KP
G
Mencetak Konsep
Surat Penolakan Pengukuhan PK
Mencetak Konsep Surat
Pengukuhan
PKP
Belum lewat
waktu
Lewat waktu Diterima
Mencetak
Konsep BA
Pengukuhan PKP Melewati
Batas Waktu
Melakukan
penelitian
administrasi
Menerbitkan BPS dan LPAD
Tidak Lengkap
X
Lengkap
Mengembalikan
permohonan X
Meneliti
formulir dan
dokumen
Belum
PKP
Meneliti
status
pengukuhan
PKP
a. ¥ cu a ¢ a
¥ CV a ¥ c � co t co o c 0 0 � co 0 � z
uiafl\ PKP
' I I
I < I
I Mengisi dan
menandatangani Formulir
Pengukuhan PKP
Formulir Pengukuhan PKp
dan dokumen persyaratan
[J BPS D
Surat Pengukuhan
pKP atau Surat
Penolakan Pengukuhan PK
- 161 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D. Prosedur Pengukuhan PKP secara Jabatan
D.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon III/IV atau Kasi
Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
2. Dalam hal pengukuhan PKP secara jabatan dilakukan melalui kegiatan
pemeriksaan:
a. Kasi Pemeriksaan menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak untuk
menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh.
b. Petugas Pemeriksa Pajak:
1) melakukan pemeriksaan sesuai Tata Cara Pemeriksaan;
2) membuat LHP;
3) mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan Pengukuhan
PKP, dalam hal LHP menyatakan Wajib Pajak memenuhi persyaratan
untuk dikukuhkan sebagai PKP; dan
4) menyampaikan LHP kepada Kasi Pemeriksaan.
c. Kasi Pemeriksaan meneliti dan menandatangani LHP serta:
1) menyampaikan LHP beserta Formulir Permohonan Pengukuhan PKP
kepada Kasi Pelayanan, dalam hal Wajib Pajak memenuhi persyaratan
untuk dikukuhkan sebagai PKP; atau
2) menyerahkan LHP kembali kepada Petugas Pemeriksa Pajak untuk
diarsipkan, dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi persyaratan untuk
dikukuhkan sebagai PKP.
3. Dalam hal pengukuhan PKP secara jabatan dilakukan melalui kegiatan
penelitian administrasi:
a. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR dengan
memperhatikan Assignment Wajib Pajak, wilayah kerja, atau kompetensi
dan beban kerja AR yang ditunjuk.
b. AR menindaklanjuti dengan:
1) melakukan penelitian administrasi dalam rangka pengukuhan PKP
untuk memastikan identitas dan tempat kegiatan usaha Wajib Pajak;
2) membuat LHPt;
3) mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan Pengukuhan
PKP, dalam hal LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi persyaratan
untuk dikukuhkan sebagai PKP;
4) menyampaikan LHPt dan Formulir Permohonan Pengukuhan PKP
kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
c. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani LHPt
serta:
1) menyampaikan LHPt beserta Formulir Permohonan Pengukuhan PKP
kepada Kasi Pelayanan, dalam hal Wajib Pajak memenuhi persyaratan
untuk dikukuhkan sebagai PKP; atau
2) menyerahkan LHP kembali kepada AR untuk diarsipkan, dalam hal
Wajib Pajak tidak memenuhi persyaratan untuk dikukuhkan sebagai
PKP.
4. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP
atau LHPt.
5. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti LHPt dengan:
a. merekam nomor LHP atau LHPt;
b. merekam data dalam Formulir Permohonan Pengukuhan PKP;
- 162 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
c. mencetak konsep SPPKP; dan
d. menyerahkan konsep SPPKP kepada Kasi Pelayanan.
6. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani SPPKP, serta menyerahkannya
kembali kepada Petugas Pendaftaran.
7. Petugas Pendaftaran menatausahakan SPPKP dan menyampaikannya kepada
Wajib Pajak.
8. Proses selesai.
D.2. Dokumen Input
1. Formulir Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2. Dokumen persyaratan.
D.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah LHP atau LHPt
diterima Kasi Pelayanan.
D.4. Dokumen Output
SPPKP.
- 163 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pengukuhan PKP secara Jabatan
Menugaskan untuk
memindaklanyut data an/atau
informasi
' Merugaskan untuk
melakukan permeniksaan atau
peneltian
administrasi
Meneliti dan
menandatangani Laporan Hasd Pemerksaan/
Pereltian
' Menugaskan
Petugas Pendattaran untuk
menindalanjuti
LHP/LHPt
Meneliti dan
menandatangani konsep Surat
Pengukuhan PKP
d
c
I & . . 0
2 &
d Memenuhi Mengisi dan
pem���:::i:tau :{ syarat
PKP �:n�;��::m penetian PK
administrasi dan
membuat Laporan Mengarsipkan Hast Pemenksaan/ Laporan Has.d ] ,
""" Tak remeof Pememksaav [ "«_J syarat PK Penelitian
' {'.z Penelitian dan p/ onsep Surat
romo "Pg" Pengukuhan PKP
SOP Tata Cara Penatasahaar[
omen we [" l
D Surat Pengukuthan
PK
- 164 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
E. Contoh Format Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
BERITA ACARA
PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK MELEWATI BATAS WAKTU
NOMOR BA-………………..2)
Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
telah dilakukan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) melewati batas waktu atas: NPWP : ..................................... 7) Nama : ..................................... 8)
Alamat : ..................................... 9)
Pengukuhan PKP melewati batas waktu dilakukan karena:10)
1. .......................................................
2. .......................................................
3. ..................................................dst.
Sesuai dengan ketentuan, Wajib Pajak tersebut dikukuhkan sebagai PKP pada tanggal
.................11), bulan...............12), tahun………...13)
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Mengetahui,
Kasi Pelayanan/Kepala KP2KP15),
...................................................16)
Dibuat di..................................14)
Petugas Pendaftaran,
…….........................................17)
- 165 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PENGUKUHAN PKP MELEWATI BATAS WAKTU
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati
Batas Waktu.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati
Batas Waktu.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas
Waktu.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati Batas
Waktu.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak yang dikukuhkan sebagai PKP.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dikukuhkan sebagai PKP.
Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dikukuhkan sebagai PKP.
Angka 10 : Diisi dengan alasan dilakukannya pengukuhan PKP melewati batas waktu.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 12 : Diisi dengan bulan pengukuhan PKP.
Angka 13 : Diisi dengan tahun pengukuhan PKP.
Angka 14 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pengukuhan PKP Melewati
Batas Waktu dibuat.
Angka 15 : Diisi dengan memilih salah satu, yaitu Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.
- 166 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
XI. TATA CARA PERMINTAAN AKTIVASI AKUN PKP
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permintaan Aktivasi Akun PKP
yang diajukan oleh Wajib Pajak secara elektronik atau tertulis melalui Tempat Pelayanan
Terpadu KPP atau KP2KP.
A. Prosedur Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Permintaan Aktivasi Akun PKP, mengisi Formulir
Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak dengan lengkap dan benar,
serta mengirimkan formulir permohonan secara online melalui Aplikasi
Registrasi.
4. Petugas Pendaftaran memantau informasi Permintaan Aktivasi Akun PKP pada
Aplikasi Registrasi setiap hari kerja.
5. Petugas Pendaftaran meneliti Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha
Kena Pajak yang disampaikan melalui Aplikasi Registrasi, serta
menindaklanjuti dengan:
a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui
Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan telah diisi dengan
lengkap dan benar; atau
b. menerbitkan Surat Pengembalian Permohonan dan menyampaikannya
kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir
permohonan tidak diisi dengan lengkap/benar.
6. Petugas Pendaftaran mencetak permohonan yang telah diterbitkan BPE dan
menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk membuat
konsep surat tugas penelitian lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP bagi
Petugas Penelitian Lapangan, dengan memperhatikan Assignment Wajib
Pajak, wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
8. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep surat tugas penelitian lapangan
dalam rangka Aktivasi Akun PKP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
9. Kasi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian lapangan
dalam rangka Aktivasi Akun PKP, serta menyampaikannya kepada Kepala
Kantor.
10. Kepala Kantor menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas penelitian
lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP dan menyerahkannya kepada Kasi
Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan KPP menyerahkan surat tugas penelitian lapangan dalam
rangka Aktivasi Akun PKP kepada Petugas Penelitian Lapangan.
12. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan:
a. melakukan penelitian lapangan dalam rangka menguji kesesuaian
informasi yang tercantum dalam dokumen persyaratan Pengukuhan PKP
dan Permintaan Aktivasi Akun PKP, dengan keadaan yang sebenarnya;
- 167 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
b. memastikan PKP yang bersangkutan, wakil, salah satu pengurus, atau
pejabatnya harus berada di lokasi penelitian;
c. membuat Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun
PKP, dan bersama dengan PKP menandatangani Berita Acara Penelitian
Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP;
d. membuat LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP;
e. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani LHPt Lapangan Dalam Rangka
Aktivasi Akun PKP, serta menugaskan Petugas Pendaftaran untuk
menindaklanjuti LHPt.
14. Berdasarkan LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP:
a. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa melakukan aktivasi Akun
PKP:
1) Petugas Pendaftaran meminta PKP datang langsung ke KPP dan
meminta Petugas Khusus untuk melakukan pengujian validitas
identitas PKP.
2) Petugas Khusus melakukan pengujian validitas identitas PKP dengan
cara:
a) mencocokkan foto PKP yang ditemui saat penelitian lapangan
dengan PKP yang datang melakukan aktivasi akun PKP;
b) memastikan validitas e-KTP asli yang ditunjukkan ke sistem
kependudukan nasional; dan
c) memastikan validitas dokumen asli yang harus ditunjukkan oleh
PKP dalam rangka aktivasi Akun PKP.
3) Berdasarkan hasil pengujian validitas identitas PKP, Petugas Khusus:
a) dalam hal identitas PKP valid:
(1) menerbitkan dan menyerahkan secara langsung kode aktivasi
kepada PKP, wakil, pengurus, atau pejabat dalam amplop
tertutup;
(2) mengirimkan password kepada PKP melalui alamat e-mail
PKP yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak; dan
(3) meminta PKP melakukan aktivasi akun PKP.
b) dalam hal identitas PKP tidak valid, Petugas Khusus meminta PKP
memenuhi ketentuan validitas identitas PKP sampai dengan valid.
b. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa mencabut pengukuhan
PKP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
15. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP, serta menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.
16. Petugas Pendaftaran menatausahakan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP
dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
17. Proses selesai.
A.2. Dokumen Input
Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Aktivasi akun PKP atau pencabutan pengukuhan PKP dilakukan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah:
- 168 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
1. tanggal pengukuhan PKP, dalam hal permintaan aktivasi akun PKP
disampaikan bersamaan dengan permohonan pengukuhan PKP; atau
2. tanggal permintaan aktivasi akun PKP diterima yang tercantum dalam BPE,
dalam hal permintaan aktivasi akun PKP disampaikan tidak bersamaan dengan
permohonan pengukuhan PKP atau dikukuhkan PKP secara jabatan.
A.4. Dokumen Output
1. Kode aktivasi dan password.
2. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.
- 169 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Aplikasi Registrasi
Menyeuju dan
menandatangani konsep Surat
Tugas
; i 2 s
Meugaskan untuk membuat
onspsurat
tugas penetitian
lapangan
.
Meneliti dan
memaraf konsep
Surat Tugas
Meneliti
menandatangani dan
menugaskan petugas
pendaftaran untuk
menindaklaniuti LHPt
•
Meneliti dan .e Pengukuhan pp
0
%
' £
Melakukan penelitian
lapangan, membuat dan
menandatangami BA
Penelitian Lapagan dan
Laporan Hasil Penelitian
• Tidal Memm a un UK l Valid memenuhi
I Melak"ka"
ententuan
validitas pengupan
X validitas
identitas Me nerbitkan Memmta k d kode aktivasi dan
pKp aktivasi Valid mengirimkan
akur
I Me"=••· � konsep Surat
Tugas
' \ l
Blur puny.a al un
Surat D
Pencabutan Penguutan
p
SOP Tata Cara Penatausaaar[_~"
Dokomen wP ] "J [+]
Kode aktivast an Password t
Surat BPE Pengembatan Permohonan
I Mencetak konsep I Surat pencabutan penaukthan pK
Meminta
PKPdatang 1 lanasunq
Akun
Memih menu
errintaan
Aktivasi Aun pKp dan mengisi
formulir
I Lengap Menerbitkan I BPE
Mere/iti X formulir
Mengembal1kan l Tidal permohonan
lengkap
Sudah punya akun ]Login Aplikasi]
"] Registrasr ]
Membuat Akun 1 j
Apllkasl Reglstrasl �
X Memhh
menu
Aplikasi
Registrasi
Memantau
permohonan aktivasi Akan pK pala
Aplikasi Registrasi
c
• $ £ g
0
£
d
- 170 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Prosedur Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak
dan menyerahkannya kepada Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran menerima dan meneliti formulir permohonan, serta dalam
hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan yang
disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
b. dinyatakan belum lengkap:
1) mengembalikan permohonan secara langsung kepada Wajib Pajak,
untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
3. Petugas Pendaftaran mencetak permohonan yang telah diterbitkan BPS dan
menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
4. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk membuat
konsep surat tugas penelitian lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP bagi
Petugas Penelitian Lapangan, dengan memperhatikan Assignment Wajib
Pajak, wilayah kerja, serta kompetensi dan beban kerja pegawai yang ditunjuk.
5. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep surat tugas penelitian lapangan
dalam rangka Aktivasi Akun PKP dan menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
6. Kasi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep surat tugas penelitian lapangan
dalam rangka Aktivasi Akun PKP, serta menyampaikannya kepada Kepala
Kantor.
7. Kepala Kantor menyetujui dan menandatangani konsep surat tugas penelitian
lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP dan menyerahkannya kepada Kasi
Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan KPP menyerahkan surat tugas penelitian lapangan dalam
rangka Aktivasi Akun PKP kepada Petugas Penelitian Lapangan.
9. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan:
a. melakukan penelitian lapangan dalam rangka menguji kesesuaian
informasi yang tercantum dalam dokumen persyaratan Pengukuhan PKP
dan Permintaan Aktivasi Akun PKP, dengan keadaan yang sebenarnya;
b. memastikan PKP yang bersangkutan, wakil, salah satu pengurus, atau
pejabatnya harus berada di lokasi penelitian;
c. membuat Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun
PKP, dan bersama dengan PKP menandatangani Berita Acara Penelitian
Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP;
d. membuat LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP; dan
e. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani LHPt Lapangan Dalam Rangka
Aktivasi Akun PKP, serta menugaskan Petugas Pendaftaran untuk
menindaklanjuti LHPt.
- 171 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
11. Berdasarkan LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP:
a. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa melakukan aktivasi Akun
PKP:
1) Petugas Pendaftaran meminta PKP datang langsung ke KPP dan
meminta Petugas Khusus untuk melakukan pengujian validitas
identitas PKP.
2) Petugas Khusus melakukan pengujian validitas identitas PKP dengan
cara:
a) mencocokkan foto PKP yang ditemui saat penelitian lapangan
dengan PKP yang datang melakukan aktivasi akun PKP; dan
b) memastikan validitas e-KTP asli yang ditunjukkan ke sistem
kependudukan nasional; dan
c) memastikan validitas dokumen asli yang harus ditunjukkan oleh
PKP dalam rangka aktivasi Akun PKP.
3) Berdasarkan hasil pengujian validitas identitas PKP, Petugas Khusus:
a) dalam hal identitas PKP valid:
(1) menerbitkan dan menyerahkan secara langsung kode aktivasi
kepada PKP, wakil, pengurus, atau pejabat dalam amplop
tertutup;
(2) mengirimkan password kepada PKP melalui alamat e-mail
PKP yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak; dan
(3) meminta PKP melakukan aktivasi akun PKP.
b) dalam hal identitas PKP tidak valid, Petugas Khusus meminta PKP
memenuhi ketentuan validitas identitas PKP sampai dengan valid.
b. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa mencabut pengukuhan
PKP, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
12. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP, serta menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.
13. Petugas Pendaftaran menatausahakan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP
dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
14. Proses selesai.
B.2. Dokumen Input
Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.
B.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Aktivasi akun PKP atau pencabutan pengukuhan PKP dilakukan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah:
1. tanggal pengukuhan PKP, dalam hal permintaan aktivasi akun PKP
disampaikan bersamaan dengan permohonan pengukuhan PKP; atau
2. tanggal permintaan aktivasi akun PKP diterima yang tercantum dalam BPE,
dalam hal permintaan aktivasi akun PKP disampaikan tidak bersamaan dengan
permohonan pengukuhan PKP atau dikukuhkan PKP secara jabatan.
B.4. Dokumen Output
1. Kode aktivasi dan password.
2. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.
- 172 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
l a
$
J Menugaskan
untuk membuat
konspsurat
tugas penelitan
lapangan
Menyetujui dan
menanatagani konsep Surat
Tugas
Meneliti dan
menarafkonsp
Surat Tugas
Menelti,
menardatangami dan
menugaskan Petugas ]
Pendaftaran untuk
menindalanjyui L4Pt
�
Meneliti dan .±zz Pengukuhan pKp
c
I Mencetak
konsep Surat
Tugas
Menelit formulir
';'
' ' ' '
Lengap
X
' Melakukan penelitian
lapangan membuat dan
menandatargani BA f-
Penelitian Lapangan dan
Laporan Hasil Penelitian
Menerb1tkan l BPS dan LPAD
Tea Vaid
I Melak�kan zzz: x denttas
Vaid
I Mencetak konsep l Surat pencabutan oenaukuhan PK
nnemin1a uniu11 I merenuhi
ententuan
validitas
renerbrtkan kode aktivasi dan
menginimkan
Memmta ;l-0 PK aktivasi
akun
SOP Tata Cara Penatausahaan] _
ookomen we ; "«J +J
Mengembal1kan 1 permohonan ...,' Mengisi dan
menandatangani
Formulir Aktivast Akan pKP Foumuli Aktivas
Akan pKP
t BPS
t Kode aktrvas
da PaSwOrd
D Surat
Pencabutan pengukhan
PK
- 173 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Prosedur Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu
KP2KP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak
dengan lengkap dan benar, dan menyerahkannya kepada Petugas
Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran menerima dan meneliti formulir permohonan, serta dalam
hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan yang
disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
b. dinyatakan belum lengkap:
1) mengembalikan permohonan secara langsung kepada Wajib Pajak,
untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
3. Petugas Pendaftaran menyampaikan permohonan yang telah diterbitkan BPS
kepada Kepala KP2KP.
4. Kepala KP2KP menugaskan Pelaksana KP2KP untuk membuat konsep surat
tugas penelitian lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP bagi Petugas
Penelitian Lapangan KP2KP, dengan memperhatikan kompetensi dan beban
kerja pegawai yang ditunjuk.
5. Pelaksana KP2KP mencetak konsep surat tugas penelitian lapangan dalam
rangka Aktivasi Akun PKP dan menyampaikan kepada Kepala KP2KP.
6. Kepala KP2KP meneliti, menyetujui, dan menandatangani konsep surat tugas
penelitian lapangan dalam rangka Aktivasi Akun PKP atas nama Kepala KPP,
serta menyerahkannya kepada Petugas Penelitian Lapangan KP2KP.
7. Berdasarkan surat tugas penelitian lapangan, Petugas Penelitian Lapangan
KP2KP:
a. melakukan penelitian lapangan dalam rangka menguji kesesuaian
informasi yang tercantum dalam dokumen persyaratan Pengukuhan PKP
dan Permintaan Aktivasi Akun PKP, dengan keadaan yang sebenarnya;
b. memastikan PKP yang bersangkutan, wakil, salah satu pengurus, atau
pejabatnya harus berada di lokasi penelitian;
c. membuat Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun
PKP, dan bersama dengan PKP menandatangani Berita Acara Penelitian
Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP;
d. membuat LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP; dan
e. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
8. Kepala KP2KP meneliti dan menandatangani LHPt Lapangan Dalam Rangka
Aktivasi Akun PKP, serta menugaskan Petugas Pendaftaran KP2KP untuk
menindaklanjuti LHPt.
9. Berdasarkan LHPt Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun PKP:
- 174 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
a. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa melakukan aktivasi Akun
PKP:
1) Petugas Pendaftaran KP2KP meminta PKP datang langsung ke
KP2KP dan meminta Petugas Khusus KP2KP untuk melakukan
pengujian validitas identitas PKP.
2) Petugas Khusus KP2KP melakukan pengujian validitas identitas PKP
dengan cara:
a) mencocokkan foto PKP yang ditemui saat penelitian lapangan
dengan PKP yang datang melakukan aktivasi akun PKP;
b) memastikan validitas e-KTP asli yang ditunjukkan ke sistem
kependudukan nasional; dan
c) memastikan validitas dokumen asli yang harus ditunjukkan oleh
PKP dalam rangka aktivasi Akun PKP.
3) Berdasarkan hasil pengujian validitas identitas PKP, Petugas Khusus
KP2KP:
a) dalam hal identitas PKP valid:
(1) menerbitkan dan menyerahkan secara langsung kode aktivasi
kepada PKP, wakil, pengurus, atau pejabat dalam amplop
tertutup;
(2) mengirimkan password kepada PKP melalui alamat e-mail
PKP yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak; dan
(3) meminta PKP melakukan aktivasi akun PKP.
b) dalam hal identitas PKP tidak valid, Petugas Khusus KP2KP
meminta PKP memenuhi ketentuan validitas identitas PKP sampai
dengan valid.
b. dalam hal LHPt memberikan keputusan berupa mencabut pengukuhan
PKP, Petugas Pendaftaran KP2KP mencetak konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan KPP.
15. Kasi Pelayanan KPP meneliti dan menandatangani konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP, serta menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.
16. Petugas Pendaftaran menatausahakan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP
dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
10. Proses selesai.
C.2. Dokumen Input
Formulir Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.
C.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Aktivasi akun PKP atau pencabutan pengukuhan PKP dilakukan paling lama
10 (sepuluh) hari kerja setelah:
1. tanggal pengukuhan PKP, dalam hal permintaan aktivasi akun PKP
disampaikan bersamaan dengan permohonan pengukuhan PKP; atau
2. tanggal permintaan aktivasi akun PKP diterima yang tercantum dalam BPE,
dalam hal permintaan aktivasi akun PKP disampaikan tidak bersamaan dengan
permohonan pengukuhan PKP atau dikukuhkan PKP secara jabatan.
C.4. Dokumen Output
1. Kode aktivasi dan password.
2. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP
- 175 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C.5. Bagan Alir (Flowchart) Permintaan Aktivasi Akun PKP melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
;-------------------------- ---D
' ' ' ' '
Aeneliti an
menanatangani
Surat Pencabutan pengukuhan pK
I SOP Tata Cara penatausahaan
Dokumen
( 0
Menugask.an urtuk merbuat
04$.epufat
tugas peneittian lapangan
Men liti
fefyeojut daf
enandata9an%
onsep Surat
Tugas I Moeo,,,,. � menanatangami dam
reogaskan Petugas endaftaran untu
memindaklariuti L4Pt
• '
I Mencetak
�
konsep Surat Tugas -
f orrufir Aktiwas
Aken p encabutan
Pengukuha
PK
Surat
Merninta PK aktiva.sf
a.kun
Koe aktivat
dan Pas.w0O
D
M8m n a un,u"
I eeneut kententua
rep@rota ode aktivasi dan
mengma vah+
X
iota Valid •
I Melakukan pengutan
vahdtas dentitas
Mem,nta I pp aatang lanasuna
Ake,
I MencelaK konsep I Surat pencabutan
penguuhan PK
D
l Menerb1tkan I BPS dan LPAD
Melakukan penelitian
lapangan, mmbuat dan
menandatangami BA Penelitian Lapagan dan
aporan Mast Penelitian
X
D
Mengembal,kan I perrnohonan Tidal ,
ten9ap
'
'i' ' ' ' '
Meneliti forrulir
Mengisi dan menandatangan Formula Aktivast
Akun PK
J % z
a i 5 z%
& 2 ¢ ii
a ,t
; � ,t �
±3 ,t
e ; c
3
±
d
- 176 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D. Contoh Format Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun
PKP
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
BERITA ACARA
PENELITIAN LAPANGAN DALAM RANGKA AKTIVASI AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR BA-………………..2)
Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
telah dilakukan peneltian lapangan terhadap Pengusaha Kena Pajak:
NPWP : ...............................................7) Nama : ...............................................8)
Alamat : ...............................................9)
berdasarkan Surat Tugas nomor ...................10) tanggal ..............11) sebagai tindak lanjut
Permintaan Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak berdasarkan permohonan Nomor BPS:
………………12) tanggal …………… 13)
Hasil atas penelitian lapangan ini 14):
Pengusaha Kena Pajak bersedia hadir ke KPP/KP2KP*) …..........15) untuk melakukan aktivasi
Akun Pengusaha Kena Pajak pada hari ................16), tanggal ...............17), bulan
.....................18), tahun .................. 19).
Keberadaan tempat kegiatan usaha ditemukan/tidak ditemukan*).
Pengurus berhasil/tidak berhasil*) ditemui.
………………………………………..**)
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Petugas Peneliti,
..........................................21)
Dibuat di.......................................20)
Pengusaha Kena Pajak,
.....................................................22)
.....................................................23)
*) coret yang tidak perlu
**) diisi dengan keterangan lain yang ditemukan
- 177 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PENELITIAN LAPANGAN
DALAM RANGKA AKTIVASI AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi
Akun Pengusaha Kena Pajak.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam
Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam
Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam
Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam
Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP Pengusaha Kena Pajak yang dilakukan penelitian
lapangan.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan penelitian lapangan.
Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan penelitian lapangan.
Angka 10 : Diisi dengan nomor surat tugas penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal surat tugas penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan nomor BPS Permintaan Aktivasi Akun PKP.
Angka 13 : Diisi dengan tanggal BPS Permintaan Aktivasi Akun PKP.
Angka 14 : Centang sesuai hasil penelitian lapangan.
Angka 15 : Diisi dengan nama KPP/KP2KP yang menerbitkan Berita Acara Penelitian
Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak.
Angka 16 : Diisi dengan hari yang direncanakan PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke
KPP/KP2KP dengan memperhatikan batas waktu aktivasi akun PKP.
Angka 17 : Diisi dengan tanggal yang direncanakan PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke
KPP/KP2KP.
Angka 18 : Diisi dengan bulan yang direncanakan PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke
KPP/KP2KP.
Angka 19 : Diisi dengan tahun yang direncanakan PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke
KPP/KP2KP.
Angka 20 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Penelitian Lapangan Dalam
Rangka Aktivasi Akun Pengusaha Kena Pajak dibuat.
Angka 21 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Peneliti.
Angka 22 : Diisi dengan nama dan tanda tangan PKP/wakil/pengurus/pejabat yang
ditemui.
Angka 23 : Diisi dengan jabatan PKP/wakil/pengurus/pejabat yang ditemui.
- 178 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Lapangan Dalam Rangka Aktivasi Akun
Pengusaha Kena Pajak
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPANGAN
DALAM RANGKA AKTIVASI AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Permintaan Aktivasi Akun PKP dengan Nomor BPS: ………………10) tanggal …………… 11).
C. SURAT TUGAS DAN TUJUAN PENELITIAN
1. Nomor : …………………12)
2. Tanggal : …………………13)
3. Tujuan : …………………14)
D. PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Data/Dokumen yang tersedia
………………………………….…15)
2. Kronologi Penelitian
………………………………….…16)
E. URAIAN HASIL PENELITIAN
1. Keberadaan PKP (Syarat Subjektif)
KONDISI PKP PADA SAAT PENELITIAN LAPANGAN
a. Pengusaha Orang Pribadi Badan Instansi Pemerintah
b. Alamat17) Sesuai data KPP Tidak sesuai data KPP
c. Status Kepemilikan
Tempat Usaha Milik Sendiri Sewa
Sewa Kantor Virtual Lainnya
d. Kegiatan Usaha/KLU18) Sesuai data KPP Tidak sesuai data KPP
e. Status PKP Pusat Cabang
f. PKP ybs/ Pengurus19): Dapat di temui Tidak dapat ditemui
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
- 179 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
Nama
NPWP
Jabatan
Alamat/Telepon
…
...
...
…
…
2. Kegiatan PKP (Syarat Objektif)
a. Gambaran umum kegiatan usaha PKP
………………………20)
b. Gambaran umum harta yang digunakan untuk kegiatan usaha yang berada di lokasi
usaha pada saat penelitian lapangan.
………………………21)
c. Foto tempat/lokasi kegiatan usaha PKP
………………………22)
F. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
G. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………….…25)
Mengetahui,
Kasi Pelayanan/Kepala KP2KP27),
...................................................28)
....................., ……….............. 26)
Petugas Pendaftaran,
…….........................................29)
Setelah dilakukan penelitian lapangan antara kesesuaian dokumen pada saat pengukuhan PKP dengan
keadaan yang sebenarnya, dinyatakan bahwa aktivasi Akun PKP atas nama PKP tersebut di atas:
diterima
ditolak, dengan alasan ………………………23)
PKP/pengurus dapat hadir ke KPP pada tanggal ……………………24)
(wajib diisi dalam hal permohonan aktivasi Akun PKP diterima)
□ □
- 180 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPANGAN DALAM RANGKA
AKTIVASI AKUN PKP
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan nomor BPS permintaan aktivasi Akun PKP.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal BPS permintaan aktivasi Akun PKP.
Angka 12 : Diisi dengan nomor surat tugas penelitian.
Angka 13 : Diisi dengan tanggal surat tugas penelitian.
Angka 14 : Diisi dengan tujuan penerbitan surat tugas penelitian.
Angka 15 : Diisi dengan uraian informasi, data, keterangan, temuan, dokumen/bukti
pendukung yang diperoleh, pengujian yang telah dilakukan sesuai dengan
tujuan penelitian, dan lain-lain yang diperoleh selama penelitian lapangan
berlangsung dengan jelas.
Angka 16 : Diisi dengan kronologi penelitian lapangan secara urut, rinci, dan jelas
mengenai tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal penerimaan
permohonan/surat usulan atau tanggal pelaksanaan visit lapangan,
pengecekan lapangan sesuai dengan urutan kejadian.
Angka 17 : Diisi dengan alamat yang sebenarnya dalam hal alamat tidak sesuai dengan
data KPP.
Angka 18 : Dalam hal kegiatan usaha tidak sesuai dengan data KPP, maka kegiatan
usaha yang ditemukan pada saat penelitian lapangan diuraikan dalam kolom
isian angka 2 huruf a.
Angka 19 : Diisi dengan detail PKP/wakil/pengurus/pejabat yang ditemui.
Angka 20 : Diisi dengan uraian gambaran umum kegiatan usaha Wajib Pajak.
Angka 21 : Diisi dengan uraian gambaran umum harta yang digunakan untuk kegiatan
usaha Wajib Pajak.
Angka 22 : Diisi dengan foto Wajib Pajak saat penelitian lapangan dan tempat/lokasi
kegiatan usaha Wajib Pajak.
Angka 23 : Diisi dengan alasan penolakan.
Angka 24 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun yang direncanakan
PKP/wakil/pengurus/pejabat hadir ke KPP/KP2KP untuk melakukan aktivasi
akun PKP.
Angka 25 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,
termasuk surat permohonan, surat tugas penelitian, foto lokasi usaha, dll.
Angka 26 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 27 : Pilih salah satu, Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP.
Angka 28 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP.
Angka 29 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.
- 181 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
F. Contoh Checklist Pemenuhan Persyaratan Permintaan Aktivasi Akun PKP
Pemenuhan Persyaratan Permintaan Aktivasi Akun PKP
Nama Wajib Pajak : ...........................................
NPWP : ...........................................
No. Rincian Penelitian Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. Asli KTP/Paspor/KITAS/KITAP
2. Asli Kartu Keluarga Pengurus
3. BPS/tanda terima pelaporan SPT Tahunan
4. Asli surat pengangkatan sebagai pengurus (PKP Badan)
5. Asli surat penunjukkan sebagai pimpinan cabang (PKP
Cabang)
6. Asli surat pengangkatan (PKP Instansi Pemerintah)
7. Asli akta atau dokumen pendirian kerja sama operasi (joint
operation) (PKP kerja sama operasi)
8. Dokumen pewarisan, ahli waris, pelaksana wasiat, atau pihak
yang mengurus (PKP Warisan Belum Terbagi)
...........................,………......................
Kasi Pelayanan/Kepala KP2KP …………., Petugas Khusus,
............................................................. .............................................................
d
- 182 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
XII. TATA CARA PENONAKTIFAN SEMENTARA AKUN PKP
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penonaktifan sementara Akun PKP yang
dilakukan secara jabatan oleh KPP.
A. Penonaktifan Sementara Akun PKP A.1. Prosedur
1. AR Seksi Waskon II/III/IV atau Seksi Eksten melakukan penelitian administrasi
terhadap data dan/atau informasi terkait kewajiban pembayaran dan
pelaporan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai dari PKP.
2. Berdasarkan hasil penelitian administrasi, AR Seksi Waskon II/III/IV atau Seksi
Eksten membuat Surat Teguran dan mengirimkannya kepada PKP.
3. Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi kewajiban dalam jangka waktu yang
ditentukan dalam Surat Teguran, AR Seksi Waskon II/III/IV atau Seksi Eksten
membuat LHPt dan menyampaikannya kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi
Eksten.
4. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani LHPt,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk
menindaklanjuti LHPt.
6. Pelaksana Seksi Pelayanan menindaklanjuti dengan:
a. merekam LHPt;
b. melakukan penonaktifan sementara Akun PKP;
c. mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penonaktifan Sementara Akun
Pengusaha Kena Pajak; dan
d. menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penonaktifan Sementara
Akun Pengusaha Kena Pajak kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan
Penonaktifan Sementara Akun Pengusaha Kena Pajak, serta
menyerahkannya kembali kepada Pelaksana Seksi Pelayanan.
8. Pelaksana Seksi Pelayanan menatausahakan dokumen Surat Pemberitahuan
Penonaktifan Sementara Akun Pengusaha Kena Pajak dan
menyampaikannya kepada PKP.
9. Proses selesai.
A.2. Dokumen Input
LHPt Penonaktifan Sementara Akun PKP.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Penonaktifan Sementara Akun Pengusaha Kena
Pajak dilakukan segera setelah LHPt Penonaktifan Sementara Akun PKP diterima.
A.4. Dokumen Output
Surat Pemberitahuan Penonaktifan Sementara Akun Pengusaha Kena Pajak.
- 183 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penonaktifan Sementara Akun PKP
E c .e o a s e Z c c Meneliti dan £5 " = menandatangani - � > - 2
c Laporan Hasil • 3 a penelitian c I9 r e « e
$= l
c 2 , Meneliti dan co �
menandatangani « 0
Menugaskan untuk konsep Surat a_ z menindaklanjuti Pemberitahuan
• LHPt Penonaktifan ad <I) e co Sementara Akun « « PKP a a £ 0
l 0 C c e � e
£. % a 9 i £ cg ; SOP Tata Cara ¥
@» Melakukan .=]. Membuat LHPt
%8 penelitian Penatausahaan
'
X penonaktifan
" administrasi terkait Surat Dokumen \yp sementara Akun ; kewajiban PKP
Teguran G PK
WP tidak «t
memenuh kewapiban
:
z Mencetak konsep ,. ,.
0 c Surat SOP Tata Cara <I) c Merekam Melakukan
/-O 0 c Pemberitahuan Penatausahaan
�� Laporan Hasil b penonaktifan b Penonaktifan Dokumen /p £ Peneltian Akun PKP
G e Sementara Akun c • PKP a
Surat Teguran
D Surat Pember tahuan
Penonaktfan Sementara Akun PKP
- 184 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penonaktifan Sementara Akun PKP
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PENONAKTIFAN SEMENTARA AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…11)
D. HASIL PENELITIAN
No. Rincian Penelitian12) Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. PKP tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa
Pajak Pertambahan Nilai untuk 3 (tiga) Masa Pajak
berturut-turut.
2. PKP tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa
Pajak Pertambahan Nilai untuk 6 (enam) Masa Pajak
dalam periode 12 (dua belas) bulan.
3 PKP menyampaikan dokumen pendukung dalam
pengukuhan PKP namun tidak sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya dan/atau dokumen yang dipalsukan.
Uraian Hasil Penelitian (bila ada):
……………………………………13)
E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
Setelah dilakukan penelitian, dinyatakan bahwa Wajib Pajak atas nama tersebut di atas
dilakukan Penonaktifan Sementara Akun PKP; dengan alasan
………………………………………14)
F. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………………15)
Mengetahui,
Kasi …………………….17),
....................................................18)
................., ………...................16)
Account Representative,
…….........................................19)
- 185 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENONAKTIFAN SEMENTARA
AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 12 : Pilih salah satu sesuai penelitian kriteria penonaktifan sementara akun PKP
dan beri tanda (√), memenuhi atau tidak memenuhi.
Angka 13 : Diisi dengan uraian hasil penelitian berdasarkan data-data dan informasi yang
ada.
Angka 14 : Diisi dengan simpulan dan usul Petugas, termasuk alasan penonaktifan
sementara akun PKP.
Angka 15 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,
termasuk surat teguran, dll.
Angka 16 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 17 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.
- 186 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
XIII. TATA CARA PENYELESAIAN KLARIFIKASI TERHADAP PENONAKTIFAN
SEMENTARA AKUN PKP
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian klarifikasi terhadap penonaktifan
sementara akun PKP yang diajukan oleh Wajib Pajak secara tertulis ke KPP.
A. Prosedur Penyelesaian Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuat surat klarifikasi secara tertulis terhadap penonaktifan
sementara Akun PKP, yang ditandatangani dan disampaikan secara
langsung oleh:
a. Pengusaha yang bersangkutan, bagi PKP orang pribadi;
b. wakil Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi, bagi PKP Warisan Belum
Terbagi;
c. salah satu pengurus, bagi PKP berbentuk badan, bentuk usaha tetap,
atau Kerja Sama Operasi (KSO);
d. pimpinan cabang, bagi PKP Badan dengan status cabang;
e. pejabat, bagi Instansi Pemerintah,
kepada Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran memastikan identitas PKP, menerima klarifikasi, dan
meneliti kelengkapan klarifikasi, serta menindaklanjuti dengan:
a. menerbitkan BPS, dalam hal surat klarifikasi dan dokumen pendukung
lengkap dan benar; atau
b. mengembalikan surat klarifikasi secara langsung kepada PKP, dalam hal
surat klarifikasi dan dokumen pendukung tidak lengkap dan/atau tidak
benar.
3. Atas surat klarifikasi yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran
mencetak dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan surat klarifikasi
dan surat klarifikasi kepada Kasi Pelayanan.
4. Kasi Pelayanan menandatangani dan menyampaikan nota dinas penerusan
surat klarifikasi dan surat klarifikasi kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi
Eksten sesuai dengan Assignment Wajib Pajak.
5. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR sesuai dengan
Assigment Wajib Pajak untuk melakukan penelitian administrasi.
6. AR menindaklanjuti dengan:
a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan:
1) pemenuhan kewajiban penyampaian SPT Masa PPN yang menjadi
kriteria penonaktifan sementara akun PKP;
2) pemenuhan kewajiban pelunasan atas sanksi administrasi dalam hal
terdapat pajak yang tidak atau kurang dibayar atas penyampaian
SPT Masa PPN yang menjadi kriteria penonaktifan sementara akun
PKP; dan/atau
3) dokumen persyaratan permohonan pengukuhan PKP telah sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya atau dokumen tidak dipalsukan;
b. membuat LHPt Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP;
dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
7. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani LHPt,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
- 187 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
9. Berdasarkan LHPt Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP:
a. dalam hal LHPt menyatakan bahwa klarifikasi diterima, Petugas
Pendaftaran:
1) merekam nomor LHPt;
2) mengaktifkan kembali akun PKP;
3) membuat dan mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan
Kembali Akun PKP; dan
4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali
Akun PKP kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal LHPt menyatakan bahwa permohonan klarifikasi ditolak,
Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHPt;
2) melakukan pencabutan pengukuhan PKP dengan mencetak konsep
Surat Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
3) menyampaikan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP
kepada Kasi Pelayanan.
10. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Akun PKP; atau
b. konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP,
kemudian menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
11. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Akun PKP; atau
b. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP,
dan menyampaikannya kepada PKP/Wajib Pajak.
12. Proses selesai.
A.2. Dokumen Input
Surat klarifikasi secara tertulis terhadap penonaktifan sementara Akun PKP.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Akun PKP atau Surat
Pencabutan Pengukuhan PKP dilakukan segera setelah penelitian administrasi
Klarifikasi Terhadap Pencabutan Pengukuhan PKP dilakukan.
A.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Pengaktifan Kembali Akun PKP; atau
2. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.
- 188 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penyelesaian Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP
=z CM c 25 cu • c c
Menugaskan Meneliti dan 55 a
= untuk menandatangani = 2 & menindaklanjuti Laporan Hasil
3 c surat klarifikasi Penelitian gm 0 A ro > a au Q.- z=
e
2 g w c
Menugaskan
" Menandatangani Meneliti dan menandatangani konsep
0 untuk Surat Pemberilahuan Pengaklifan z NO penerusan
menindaklanjuti Kembali Akun PKP atau Surat w surat klarifikasi
.e 0 LHPt Pencabutan Pengukuhan PKP t -" .. .• c a 0 .. C e t c t � e a g a z w £ $
c « 3 Meneliti ¥ � elengkapan a • dan membuat
0 LHPt klarifikasi z • 0
0 9
«<t
Mencetak konsep
c Mencetak Terima Mengaktifkan Surat �
�-···"� konsep NO
a embali Akun » Pemberitahuan c w t Memastikan c BPS penerusan PK Pengaktifan SOP Tata Cara
2 @»
identitas PK dan
; . . . . surat klarifikasi Merekam Kembali Akun PKp Penatausahaan ·O w meneliti Laporan Hasil X 0 OokumenWP � kelengkapan surat Penelitian Melakukan l G 0 Mengembalikan Mencetak konsep
0 klarifikasi pencabutan ii 'i' permohonan pengukuhan
Surat Pencabutan 0
I lengkap secara langsung Tolak PKP Pengukuhan pKp
I
< I I
• I
D Surat Pembertahuan
• Menyampaikan ····D Pengaktifan Kembali t Akun PK atau Surat « surat klarifikasi .. Pencabutan
2 yang telat Pengukuhan PKP
5 ditandatangani Surat Klarifikasi BPS
- 189 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Klarifikasi Terhadap Penonaktifan Sementara Akun PKP
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN
KLARIFIKASI TERHADAP PENONAKTIFAN SEMENTARA AKUN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Surat Klarifikasi Wajib Pajak Nomor BPS: …..……….10) tanggal …..……….11)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…12)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
No. Rincian Penelitian13) Memenuhi Tidak
Memenuhi
A. Pemenuhan Kewajiban Pelaporan PKP
PKP telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa Pajak
Pertambahan Nilai yang menjadi kriteria penonaktifan.
B. Pemenuhan Kewajiban Pembayaran PKP
1. PKP telah melakukan pembayaran Pajak dalam hal
terdapat Pajak yang tidak atau kurang dibayar sebelum
menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa Pajak
Pertambahan Nilai yang menjadi kriteria penonaktifan
sementara.
2. PKP telah melakukan pembayaran atas sanksi
administrasi berupa denda sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang KUP dan/atau
sanksi administrasi berupa bunga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2a) Undang-Undang KUP
dalam hal terdapat Pajak yang tidak atau kurang dibayar
berdasarkan penyampaian Surat Pemberitahuan Masa
Pajak Pertambahan Nilai yang menjadi kriteria
penonaktifan sementara.
C. PKP menyampaikan dokumen pendukung dalam
pengukuhan PKP sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
- 190 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
Uraian Hasil Penelitian (bila ada):
……………………………………14)
E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
F. DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………16)
Mengetahui,
Kasi …………………….18),
....................................................19)
................., ………...................17)
Account Representative,
…….........................................20)
Setelah dilakukan penelitian terhadap Klarifikasi yang disampaikan oleh Wajib Pajak, dinyatakan bahwa
Klarifikasi Wajib Pajak atas nama tersebut di atas:
Diterima, dan selanjutnya dilakukan Pengaktifan Kembali Akun PKP;
Ditolak, dan selanjutnya dilakukan Pencabutan Pengukuhan PKP;
dengan alasan ……………………………………15)
□ □
- 191 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN KLARIFIKASI TERHADAP PENONAKTIFAN SEMENTARA
AKUN PKP
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan nomor BPS Surat Klarifikasi.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal BPS Surat Klarifikasi.
Angka 12 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal penonaktifan
sementara Akun PKP, tanggal penerimaan surat klarifikasi, dll.
Angka 13 : Diisi dengan memilih salah satu sesuai hasil penelitian dengan memberi
tanda (√), yaitu memenuhi atau tidak memenuhi.
Angka 14 : Diisi dengan uraian hasil penelitian berdasarkan data-data dan informasi yang
ada.
Angka 15 : Diisi dengan simpulan dan usul Petugas, termasuk alasan dari simpulan
petugas.
Angka 16 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,
termasuk surat Klarifikasi Wajib Pajak, dll.
Angka 17 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 18 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 20 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.
- 192 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
XIV. TATA CARA PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan pencabutan
pengukuhan PKP yang diajukan oleh Wajib Pajak baik melalui Aplikasi Registrasi maupun
Tempat Pelayanan Terpadu KPP, atas permohonan Wajib Pajak dan secara jabatan.
A. Prosedur Pencabutan Pengukuhan PKP melalui Aplikasi Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya yang dipakai untuk pendaftaran Wajib Pajak, maka tidak perlu
membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Pencabutan Pengukuhan PKP, mengisi Formulir
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dengan lengkap dan benar,
melakukan upload dokumen pendukung, dan mengirimkan formulir
permohonan dan dokumen pendukung secara online melalui Aplikasi
Registrasi.
4. Aplikasi Registrasi menerbitkan BPE yang dikirimkan melalui alamat e-mail
Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran memantau informasi pencabutan pengukuhan PKP pada
Aplikasi Registrasi setiap hari kerja, dan mencetak permohonan PKP.
6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPE, Petugas Pendaftaran mencetak
konsep nota dinas penerusan permohonan dan menyampaikannya kepada
Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menandatangani nota dinas penerusan permohonan dan
menyampaikannya bersama dengan permohonan PKP kepada Kasi
Pemeriksaan untuk ditindaklanjuti sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan.
8. Kasi Pemeriksaan menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak untuk
menindaklanjuti permohonan pencabutan pengukuhan PKP sesuai dengan
Tata Cara Pemeriksaan.
9. Petugas Pemeriksa Pajak:
a. melakukan pemeriksaan atas permohonan pencabutan pengukuhan PKP
sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan;
b. membuat LHP Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
c. menyampaikan LHP kepada Kasi Pemeriksaan.
10. Kasi Pemeriksaan meneliti dan menyetujui LHP Pencabutan Pengukuhan PKP,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP.
12. Berdasarkan LHP Pencabutan Pengukuhan PKP:
a. dalam hal PKP memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan pengukuhan
PKP, Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHP;
2) mencetak konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;
3) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Pencabutan
Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu kepada Kasi Pelayanan,
untuk permohonan yang penyelesaiannya melebihi batas waktu;
dan/atau
- 193 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
4) menyampaikan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP dan/atau
konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas
Waktu kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal PKP tidak memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan
pengukuhan PKP, Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHP; dan
2) mencetak konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP dan
menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;
b. konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;
dan/atau
c. konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
14. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;
dan/atau
b. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP, dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
15. Proses selesai.
A.2. Dokumen Input
1. Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP.
2. Dokumen pendukung.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP dilakukan paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal BPE/BPS
diterbitkan.
A.4. Dokumen Output
1. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.
2. Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.
- 194 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pencabutan Pengukuhan PKP melalui Aplikasi Registrasi
z5 Menugaskan Petugas
Meneliti dan I t 2 Pemeriksa Pajak
menyetujui LHP [ « ' untuk menindaklanjuti z£ ¢
'" 4
Meneliti dan menandatangani Surat Pencabutan
% 5 Menandatangani
l Menugaskan Pelugas l Pengukuhan PKP dan/atau BA % 0 co konsep ND
Pendaftaran untuk Melewati Batas Waktu atau �� penerusan menindaklanjuti LH Surat Penolakan Pencabutan q
permohonan Pengukuhan PK
g2° 4 A
ad ¢ « 1 a e
Sop Tata Cara e 0 c E.
Pemeriksaan ¢ &z � z go (
0
! i .. ¢
X - A I >E ' '
Mencetak onsep - ' Mencetak ND penerusan Mencetak Konsep
Mencetak Konsep SOP Tata Cara c
I BA Pencabutan Konsep Surat
Surat Penolakan Penatausahaan
·-O � permohonan «J>» e
Pengukuhan PK Pencabutan Pencabutan Dokumen WP "
Melewati Batas Pengukuhan Pengukuhan PK (
ro Memantau 2
Waktu PKP qd permohonan
H Mencetak Lewat
�1lerima 7 0
@» . - Pencabutan berkas waktu ro
Pengukuhan PK Merekam ]
0
permohonan
l X ? pada Aplikasi
Laporan +Hast p
. - X a
Reaistrasi emeriksaan Belum lewat
Ditolak
i waktu
6 r �------------------------ -- -,
[J D 1
Memilih menu .
-f Me milih Pencabutan Upload softcopy cg menu akun Login Aphikasi
Pengukuhan b dokumen « Aplikasi ] Registrasi a.
PK dan pendukung BPE • Registrasi mengisi formulir :�
Membuat Akun Surat Pencabutan Be Aphkas, Reg,stras, Y 3
Pengukuhan PKP Surat penolakan Pencabutan a un
Pengukuhan PK
- 195 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Prosedur Pencabutan Pengukuhan PKP yang Diajukan melalui Tempat Pelayanan
Terpadu KPP
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
dan menyerahkan formulir permohonan dan dokumen pendukung dengan
lengkap dan benar kepada Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan hasil penelitian, dalam hal permohonan Wajib Pajak:
a. dinyatakan lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) menerbitkan BPS dan LPAD, menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak,
dan menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan
yang disampaikan secara langsung; atau
2) menerbitkan BPS dan LPAD, mengarsipkan BPS, dan
menggabungkan LPAD dengan permohonan, untuk permohonan yang
disampaikan melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir;
atau
b. dinyatakan belum lengkap, Petugas Pendaftaran:
1) mengembalikan permohonan secara langsung kepada Wajib Pajak,
untuk permohonan yang disampaikan secara langsung; atau
2) mengembalikan permohonan dengan menyampaikan Surat
Pengembalian Permohonan, untuk permohonan yang disampaikan
melalui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir.
4. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran mencetak
dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan permohonan pencabutan
pengukuhan PKP kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menandatangani konsep nota dinas penerusan permohonan
dan menyampaikan nota dinas penerusan permohonan pencabutan
pengukuhan PKP beserta permohonan kepada Kasi Pemeriksaan untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan.
6. Kasi Pemeriksaan menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak untuk
menindaklanjuti permohonan pencabutan pengukuhan PKP sesuai dengan
Tata Cara Pemeriksaan.
7. Petugas Pemeriksa Pajak:
a. melakukan pemeriksaan atas permohonan pencabutan pengukuhan PKP
sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan;
b. membuat LHP Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
c. menyampaikan LHP kepada Kasi Pemeriksaan.
8. Kasi Pemeriksaan meneliti dan menyetujui LHP Pencabutan Pengukuhan PKP,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
9. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP.
10. Berdasarkan LHP Pencabutan Pengukuhan PKP:
a. dalam hal PKP memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan pengukuhan
PKP, Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHP;
2) mencetak konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;
- 196 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
3) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Pencabutan
Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu kepada Kasi Pelayanan,
untuk permohonan yang penyelesaiannya melebihi batas waktu;
dan/atau
4) menyampaikan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP dan/atau
konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas
Waktu kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal PKP tidak memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan
pengukuhan PKP, Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHP; dan
2) mencetak konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP dan
menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;
b. konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;
dan/atau
c. konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP,
serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
12. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
d. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;
dan/atau
e. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP, dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
13. Proses selesai.
- 197 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.2. Dokumen Input
1. Formulir Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2. Dokumen pendukung.
B.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP dilakukan paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal BPS
diterbitkan.
B.4. Dokumen Output
1. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.
2. Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.
- 198 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pencabutan Pengukuhan PKP yang Diajukan melalui Tempat Pelayanan Terpadu KPP
Menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak [
untuk menindaklanjuti r Menelit1 dan ll------
menyetujui LHP [
4
Menandatangani
konsep ND
penerusan
permohonan I
Menugaskan Petugas
Pendaftaran untuk
menindaklanjuti LHP
Meneliti dan menandatangant
Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP dan/atau BA Melewati Batas Waktu atau /-------
Surat Penolakan Pencabutan
Penaukuhan PK
9 £
z
' SOP Tata Cara
emeriksaan
1 Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP / Surat
Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP
Ditolak Belum lewat
waktu
A X I -+ '
de Mencetak
4J>>» Konsep Surat Mencetak Konsep SOP Tata Cara
Pencabutan Surat Penolakan Penatausahaan ·O Pengukuhan
Pencabutan DokumenWP
PKP Pengukuhan PK G Lewat
�iterima ' waktu •
X . X
Mencetak Konsep
BA Pencabutan
Pengukuhan PK
Melewati Batas
Waktu
I Merekam l
Laporan Hasil I Pemeriksaan ]
•
BPS D
l
t Formuli Pencabutan
Pengukuhan PKP
dan dokumen
pendukung
Menerb1tkan l Meneliti BPS dan LPAD
formulir dan
dokumen
Pen"ung ) Mengembaan l permohonan
: ngkap
I
I
I
I
'< ' Menglsi dan
menandatangani
Formulir
Permohonan
Pencabutan
Penaukuhan PK
Mencetak konsep
ND penerusan
permohonan
d
- 199 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Prosedur Pencabutan Pengukuhan PKP yang Diajukan melalui Tempat Pelayanan
Terpadu KP2KP
C.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP dan menyerahkan
formulir permohonan serta dokumen pendukung dengan lengkap dan benar
kepada Petugas Pendaftaran KP2KP.
2. Petugas Pendaftaran KP2KP meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
3. Berdasarkan hasil penelitian, Petugas Pendaftaran KP2KP:
a. melakukan upload dokumen pada Aplikasi Registrasi, menerbitkan BPS,
dan menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak, dalam hal permohonan
lengkap dan benar; atau
b. mengembalikan permohonan secara langsung kepada Wajib Pajak, dalam
hal permohonan tidak lengkap dan/atau tidak benar.
4. Petugas Pendaftaran KP2KP meneruskan permohonan Wajib Pajak yang
dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a melalui
Aplikasi Registrasi ke KPP.
5. Petugas Pendaftaran KPP memantau informasi permohonan pencabutan
pengukuhan PKP pada Aplikasi Registrasi setiap hari kerja atas permohonan
yang disampaikan ke KP2KP di Aplikasi Registrasi, dan mencetak permohonan
PKP.
6. Atas permohonan yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran KPP
mencetak dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan permohonan
kepada Kasi Pelayanan.
7. Kasi Pelayanan menandatangani konsep nota dinas penerusan permohonan
dan menyampaikan nota dinas penerusan permohonan pencabutan
pengukuhan PKP beserta permohonan kepada Kasi Pemeriksaan untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan.
8. Kasi Pemeriksaan menugaskan Petugas Pemeriksa Pajak untuk
menindaklanjuti permohonan pencabutan pengukuhan PKP sesuai dengan
Tata Cara Pemeriksaan.
9. Petugas Pemeriksa Pajak:
a. melakukan pemeriksaan atas permohonan pencabutan pengukuhan PKP
sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan;
b. membuat LHP Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
c. menyampaikan LHP kepada Kasi Pemeriksaan.
10. Kasi Pemeriksaan meneliti dan menyetujui LHP Pencabutan Pengukuhan PKP,
serta menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP.
12. Berdasarkan LHP Pencabutan Pengukuhan PKP:
a. dalam hal PKP memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan pengukuhan
PKP, Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHP;
2) mencetak konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;
3) membuat dan menandatangani konsep Berita Acara Pencabutan
Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu kepada Kasi Pelayanan,
untuk permohonan yang penyelesaiannya melebihi batas waktu;
dan/atau
- 200 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
4) menyampaikan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP dan/atau
konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas
Waktu kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal PKP tidak memenuhi ketentuan dilakukan pencabutan
pengukuhan PKP, Petugas Pendaftaran:
1) merekam nomor LHP; dan
2) mencetak konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP dan
menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
13. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP;
b. konsep Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;
dan/atau
c. konsep Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP,
d. serta menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
14. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu;
dan/atau
b. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP, dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
15. Proses selesai.
C.2. Dokumen Input
1. Formulir Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
2. Dokumen pendukung.
C.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atau Surat Penolakan Pencabutan
Pengukuhan PKP dilakukan paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal BPE/BPS
diterbitkan.
C.4. Dokumen Output
1. Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.
2. Surat Penolakan Pencabutan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu.
- 201 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C.5. Bagan Alir (Flowchart) Pencabutan Pengukuhan PKP yang Diajukan melalui Tempat Pelayanan Terpadu KP2KP
f Menugaskan Petugas
I Meneliti dan I
Pereriksa Pajak - meryetujur LP [ 4 untuk menindaklarjuti s
• Menenti dan menanatangani Surat Pencabutan e Meoaodataogaol
j l Menugaskan Petugas J Pengukuha PKP an/atau BA 8& konsep ND Pendaftaran untuk Melewati Batas Wakta atau s! penerusan
menindaklanjuti LHP Surat penolakan encabutan d A g4 permohonan
Penaukutan K . a
£ 1 , 1 £. SOP Tata Cara I- Pemeriksaan + : ( a i %
5 x ¢ I Mencetak konsep ] • Mencetak Konsep Mencetak Menetak Korsep SOP Tata Cara e
ND penerusan ad
I Konsep Surat -O j
permohonan BA encabutan
4J>> Surat Penolakan Penatausahaan
Pengukuhan PKp Pencabutan Pencabutan Dokumen WP
Melewati Batas engukuhan Pengukuhan pKp l Memantau
Waktu K 8: permohonan 4= Lewat �1tef'lma ; 5 Pencabutan watt
Pengukuhan PKp berk.as
l Merekam ] permohonan X X 8: pada Aphikasi Laporan Has Ditolak Reirstrasi Pemeriksaan ]
Belurm lewat .,, waktu
' ' ' -----------------------------------�
' Mergurggah
H ]· Meneruskan Lengkap c dokuren pada Menerbtkan permohonan e
Apliasi BPS melalui Aphikasf a j Registrasi Registrasi "' Meneliti formulir
X cu 8: EE dan dokumen a "' . pendukung .
9
i Mengembalik.an F Tidal lengkap permohonan
' '
k
[J .
s.rn, e.=o,rum D ad Mengisi dan D Pengukuhan PKP 4 menandatang ani atau Surat Penolakan
encabutan • Formulir BPS
Pegukuha KP 4
Pencabutan Formulir ;;- 3 Pengukuhan pK Pencabutan
Penguuha PK dan dokumen
pendukung
d
- 202 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D. Prosedur Pencabutan Pengukuhan PKP secara Jabatan
D.1. Prosedur
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV, atau Kasi
Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang dimiliki/diperoleh
dengan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan.
2. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV, atau Kasi Eksten menugaskan:
a. Petugas Pemeriksa Pajak untuk melakukan pemeriksaan; atau
b. AR untuk melakukan penelitian administrasi.
3. Dalam hal pencabutan pengukuhan PKP dilakukan dengan pemeriksaan,
Petugas Pemeriksa Pajak:
a. melakukan pemeriksaan dalam rangka pencabutan pengukuhan PKP
secara jabatan sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan;
b. membuat LHP Pencabutan Pengukuhan PKP;
c. mengisi dan menandatangani Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP,
apabila LHP menyatakan Wajib Pajak memenuhi ketentuan untuk
dilakukan pencabutan pengukuhan PKP; dan/atau
d. menyampaikan LHP dan/atau Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP
kepada Kasi Pemeriksaan.
4. Dalam hal pencabutan pengukuhan PKP dilakukan dengan penelitian
administrasi, AR:
a. melakukan penelitian administrasi dalam rangka pencabutan pengukuhan
PKP secara jabatan;
b. membuat LHPt Pencabutan Pengukuhan PKP;
c. mengisi dan menandatangani Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP,
apabila LHPt menyatakan Wajib Pajak memenuhi ketentuan untuk
dilakukan pencabutan pengukuhan PKP; dan/atau
d. menyampaikan LHPt dan/atau Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP
kepada Kasi Waskon II/III/IV.
5. Kasi Pemeriksaan, Kasi Waskon II/III/IV, atau Kasi Eksten meneliti dan
menandatangani LHP atau LHPt dan:
a. menyampaikan LHP atau LHPt dan/atau Formulir Pencabutan
Pengukuhan PKP kepada Kasi Pelayanan, dalam hal LHP atau LHPt
menyatakan Wajib Pajak memenuhi ketentuan untuk dilakukan
pencabutan pengukuhan PKP; atau
b. menyerahkan kembali LHP atau LHPt kepada Petugas Pemeriksa Pajak
atau AR untuk diarsipkan, dalam hal LHP atau LHPt menyatakan Wajib
Pajak tidak memenuhi ketentuan untuk dilakukan pencabutan pengukuhan
PKP.
6. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti LHP
atau LHPt.
7. Petugas Pendaftaran:
a. merekam nomor LHP atau LHPt;
b. merekam data dalam Formulir Pencabutan Pengukuhan PKP;
c. mencetak konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
d. menyerahkan konsep Surat Pencabutan Pengukuhan PKP kepada Kasi
Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani konsep Surat Pencabutan
Pengukuhan PKP, kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas
Pendaftaran.
- 203 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Surat
Pencabutan Pengukuhan PKP kepada Wajib Pajak.
10. Proses selesai.
D.2. Dokumen Input
1. Penugasan pencabutan pengukuhan PKP secara jabatan.
2. Formulir Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
D.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP dilakukan paling lama:
1. 6 (enam) bulan sejak tanggal penugasan pencabutan pengukuhan PKP secara
jabatan diterima Petugas Pemeriksa Pajak, dalam hal pencabutan pengukuhan
PKP dilakukan dengan pemeriksaan; atau
2. segera setelah tanggal penugasan pencabutan pengukuhan PKP secara
jabatan diterima AR, dalam hal pencabutan pengukuhan PKP dilakukan dengan
penelitian administrasi.
D.4. Dokumen Output
Surat Pencabutan Pengukuhan PKP.
- 204 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D.5. Bagan Alir (Flowchart) Pencabutan Pengukuhan PKP secara Jabatan
Menugaskan untuk
memindaklanyut
data an/atau
informasi
' Merugaskan untuk
melakukan
permeniksaan atau
peneltian
administrasi
Merelti dan
menandatang.an
Laporan Hasi
Pemeriksaan
Penelitian
' Menugaskan
Petugas
Pendattaran untuk
menindalanjuti
LHP/LHPt
Meneliti dan
menardatangani
onsep Surat
Pencabutan
Pengukuhan PKP
d
c
I & . . 0
2 &
' Memenuhi Mergisi dan
krteria menandatangant Melakukan
+. Formulir
pemeriksaan atau Pencabutan peneltian Pengukuhan PK
administrasi dan
membuat Laporan Mergarsipkan
·-O Has4 emenksaan/ Laporan Hasil
Peneltian Pererksaan/
kiteria Peneltian
Merekam
Laporan Hasl
Pemenksaan/
Peneltian
Mencetak
konsep Surat
] Pencabutan
Pengukuban
PKP
SOP Tata Cara
Penatausahaan Lt-\ Doker we 1' G
7 Surat Pencabutan
Pengukuhan PK
'
- 205 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
E. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Pencabutan Pengukuhan PKP
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…11)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
………………………………….…12)
E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
………………………………….…13)
F. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………….…14)
Mengetahui,
Kasi …………………….16),
....................................................17)
................., ………...................15)
Account Representative,
…….........................................18)
- 206 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan jalannya penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai tahap-
tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.
Angka 13 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas.
Angka 14 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan.
Angka 15 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 16 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.
- 207 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
F. Contoh Format Berita Acara Pencabutan Pengukuhan PKP Melewati Batas Waktu
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
BERITA ACARA
PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK MELEWATI BATAS WAKTU
NOMOR BA-………………..2)
Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
telah dilakukan Pencabutan Pengukuhan PKP melewati batas waktu atas:
NPWP : ............................................... 7)
Nama : ............................................... 8)
Alamat : ............................................... 9)
Pencabutan Pengukuhan PKP melewati batas waktu dilakukan karena:10)
1. ....................................................................
2. ....................................................................
3. ...............................................................dst.
Sesuai dengan ketentuan, Pencabutan Pengukuhan PKP berlaku sejak tanggal
...............11), bulan .....................12), tahun .................. 13)
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Mengetahui,
Kasi Pelayanan,
...................................................15)
Dibuat di..................................14)
Petugas Pendaftaran,
…….........................................16)
- 208 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
MELEWATI BATAS WAKTU
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak Melewati Batas Waktu.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 9 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 10 : Diisi dengan alasan dilakukannya pencabutan pengukuhan PKP melewati
batas waktu.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 12 : Diisi dengan bulan dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 13 : Diisi dengan tahun dilakukan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 14 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak Melewati Batas Waktu dibuat.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.
- 209 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
XV. TATA CARA PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara pembatalan pencabutan pengukuhan PKP yang
dilakukan dengan penelitian administrasi berdasarkan klarifikasi yang disampaikan Wajib
Pajak atau secara jabatan oleh KPP.
A. Prosedur Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP Berdasarkan Klarifikasi PKP
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuat surat klarifikasi secara tertulis terhadap pencabutan
pengukuhan PKP, yang ditandatangani dan disampaikan secara langsung oleh:
a. Pengusaha yang bersangkutan, bagi PKP orang pribadi;
b. wakil Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi, bagi PKP Warisan Belum
Terbagi;
c. salah satu pengurus, bagi PKP berbentuk badan, bentuk usaha tetap, atau
Kerja Sama Operasi (KSO);
d. pimpinan cabang, bagi PKP Badan dengan status cabang; atau
e. pejabat, bagi Instansi Pemerintah,
kepada Petugas Pendaftaran pada KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.
2. Petugas Pendaftaran menerima klarifikasi dan dokumen pendukung,
sepanjang:
a. klarifikasi diajukan paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat
Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
b. klarifikasi dilampiri dokumen pendukung yang menyatakan bahwa PKP
masih memenuhi ketentuan sebagai PKP.
3. Petugas Pendaftaran memastikan identitas Wajib Pajak, menerima klarifikasi,
dan meneliti kelengkapan klarifikasi, serta menindaklanjuti dengan:
a. menerbitkan BPS, dalam hal surat klarifikasi dan dokumen pendukung
lengkap dan benar; atau
b. mengembalikan surat klarifikasi secara langsung kepada Wajib Pajak,
dalam hal surat klarifikasi dan dokumen pendukung tidak lengkap dan/atau
tidak benar.
4. Atas surat klarifikasi yang telah diterbitkan BPS, Petugas Pendaftaran
mencetak dan menyampaikan konsep nota dinas penerusan surat klarifikasi
dan surat klarifikasi beserta dokumen pendukungnya kepada Kasi Pelayanan.
5. Kasi Pelayanan menandatangani nota dinas penerusan surat klarifikasi, dan
menyampaikan nota dinas beserta surat klarifikasi kepada Kasi Waskon II/III/IV
atau Kasi Eksten sesuai dengan Assignment Wajib Pajak.
6. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR sesuai dengan
Assignment Wajib Pajak untuk melakukan penelitian administrasi atas
klarifikasi terhadap pencabutan pengukuhan PKP.
7. AR menindaklanjuti dengan:
a. melakukan penelitian administrasi untuk memastikan bahwa WP masih
memenuhi kriteria sebagai PKP;
b. membuat LHPt Klarifikasi Terhadap Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
8. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani LHPt, serta
menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
9. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
10. Berdasarkan LHPt Klarifikasi Terhadap Pencabutan Pengukuhan PKP:
- 210 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
a. dalam hal LHPt menyatakan bahwa klarifikasi diterima, Petugas
Pendaftaran:
1) merekam nomor LHPt;
2) membuat dan mencetak konsep Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan PKP;
3) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan PKP; dan
4) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan PKP dan konsep Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan PKP kepada Kasi Pelayanan;
atau
b. dalam hal LHPt menyatakan bahwa klarifikasi ditolak, Petugas
Pendaftaran:
1) merekam nomor LHPt;
2) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan PKP; dan
3) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan PKP kepada Kasi Pelayanan.
11. Kasi Pelayanan meneliti dan menandatangani:
a. konsep Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP;
b. konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP;
dan/atau
c. konsep Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan PKP,
kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
12. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP; dan/atau
b. Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP atau
Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan
PKP, serta menyampaikannya kepada Wajib Pajak.
13. Proses selesai.
A.2. Dokumen Input
Surat klarifikasi secara tertulis terhadap pencabutan pengukuhan PKP.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP atau
Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP
dilakukan segera setelah hasil penelitian administrasi diterima.
A.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP atau
2. Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP.
3. Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP.
- 211 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP Berdasarkan Klarifikasi PKP
= E C .e o % 3 % c 47 Menugaskan Meneliti dan & " ;:: "' 3 untuk menandatanganl
a ; c menindaklanjuti Laporan Hasil • � surat klarifikasi penelitian c 9 « e A •> o
£=
c co
± ,. Meneliti dan menandatangani konsep
a Menandatangani
Menugaskan Surat Pemberitahuan dan BA a untuk Pembatalan Pencabutan Pengukuhan
j ND penerusan surat klanifkasi
menindaklanjuti PKP atau Surat Pemberitahuan a LHPt Penolakan Pembatalan Pencabutan e 00 .. Pengukuhan PK F 7
0
C • A • < C t
! � � y £ .,,
c to $ Meneliti < 9 kelengkapan o
cl! dan membuat
5 LHPt klarifikasi
8 <
Mencetak konsep Surat c Mencetak Terima �
�-"·'"� konsep ND
Pemberitahuan dan BA e w Pembatalan Pencabutan t Memastikan 0 BPS penerusan
Pengukuhan PKP SOP Tata Cara
P @» identitas PKP dan
:, . . . surat klarifikasi Merekam
Penatausahaan
+O • meneliti Laporan Hasil X X 0 Dokumen WP 00 kelengkapan surat Penelitian Mencetak konsep Surat J 5 klarifikasi Mengembalikan
Pemberitahuan Penolakan % ,,. permohonan
Pembatalan Pencabutan 0 lengkap secara langsung Tolak I Pengukuhan PKp
I
K I I
1 [J �--�-u � Menyampaikan L dan BA Pembatalan e Pencabutan ·a;- surat klarifikasi .. Pengukuhan PKP atau c yang telah Surat Pemberitahuan :;- dirtandatangani Penolakan Pembatalan 3 Surat Klarifikasi BPS
Pencabutan Pengukuhan PK
- 212 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.6. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Klarifikasi Terhadap Pencabutan
Pengukuhan PKP
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN
KLARIFIKASI TERHADAP PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Surat Klarifikasi Wajib Pajak Nomor BPS: …..……….10) tanggal …..……….11)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…12)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
………………………………….…13)
E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
F. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………….…15)
Mengetahui,
Kasi …………………….17),
....................................................18)
................., ………...................16)
Account Representative,
…….........................................19)
Setelah dilakukan penelitian terhadap Klarifikasi yang disampaikan oleh Wajib Pajak, dinyatakan bahwa
Klarifikasi Wajib Pajak atas nama tersebut di atas:
Diterima, dan selanjutnya diterbitkan Surat Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP; Ditolak; dan selanjutnya diterbitkan Surat Pemberitahuan Penolakan Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan PKP dengan alasan ……………………………………14)
□ □
- 213 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN KLARIFIKASI TERHADAP PENCABUTAN PENGUKUHAN
PKP
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan kode KLU Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan nomor BPS surat klarifikasi.
Angka 11 : Diisi dengan tanggal BPS surat klarifikasi.
Angka 12 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal Surat Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, tanggal penerimaan surat klarifikasi,
dan lain-lain.
Angka 13 : Diisi dengan uraian hasil penelitian berdasarkan data-data dan informasi yang
ada.
Angka 14 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas, termasuk alasan dari simpulan
petugas.
Angka 15 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan,
termasuk surat klarifikasi Wajib Pajak, dan lain-lain.
Angka 16 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 17 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan AR.
- 214 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Prosedur Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP secara Jabatan
B.1. Prosedur Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP secara Jabatan
1. Kepala Kantor menugaskan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten untuk
menindaklanjuti data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa Wajib Pajak
yang telah diterbitkan Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
masih memenuhi ketentuan sebagai PKP.
2. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR Seksi Waskon II/III/IV
atau AR Seksi Eksten untuk menindaklanjuti data dan/atau informasi yang
menunjukkan bahwa Wajib Pajak yang telah diterbitkan Surat Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak masih memenuhi ketentuan sebagai PKP.
3. AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten:
a. melakukan penelitian administrasi dan melakukan konfirmasi lapangan
untuk memastikan kebenaran data dan/atau informasi;
b. membuat LHPt; dan
c. menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
4. Kasi Pelayanan menugaskan Petugas Pendaftaran untuk menindaklanjuti
LHPt.
5. Berdasarkan LHPt, dalam hal:
a. Wajib Pajak masih memenuhi ketentuan sebagai PKP pada saat diterbitkan
Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Petugas
Pendaftaran:
1) mencetak konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
2) mencetak dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak; dan
3) menyampaikan konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan konsep Berita Acara
Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak kepada
Kasi Pelayanan.
b. Wajib Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagai PKP pada saat diterbitkan
Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Petugas
Pendaftaran mengarsipkan LHPt. Jika ingin dikukuhkan kembali sebagai
PKP, dapat dilakukan berdasarkan permohonan atau secara jabatan
melalui prosedur pengukuhan PKP.
6. Kasi Pelayanan:
a. meneliti dan menandatangani konsep Surat Pemberitahuan Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta menyerahkannya
kepada Petugas Pendaftaran; dan
b. meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta menyerahkannya
kepada Kepala Kantor.
7. Kepala Kantor meneliti dan menandatangani konsep Berita Acara Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta menyerahkannya
kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan menyerahkan Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak kepada Petugas Pendaftaran.
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan:
a. Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak; dan/atau
- 215 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
b. Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak kepada PKP dan menyampaikannya kepada PKP.
10. Proses selesai.
B.2. Dokumen Input
Penugasan Kepala Kantor dalam rangka pembatalan pencabutan pengukuhan
PKP.
B.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP
dilakukan segera setelah hasil penelitian administrasi diterima, dengan
pertimbangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
B.4. Dokumen Output
1. Surat Pemberitahuan Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak.
2. Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
- 216 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.5. Bagan Alir (Flowchart) Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PKP
3 Menugaskan untuk Menehit dan
{@- menindalaryuti menandatangani konsep
data dan/atau A embatalan
iformast Pencabutan Pengukuhan
2 PKP
£
5@ e [2:s Menugaskan untuk Menelili dan
ii relakukan menardatangani 6 2 '- =+ penelitian Laporan Hasil id t
8 administrasi Peneltian
S± • d 2
ad e t a 0 i c a 5 E Menugaskar
Meneliti dan
t z menandatanganikonsep c Petugas t Surat embertauan
= i Pendaftaran untuk
menindaklarjuti dan BA embatalan
& £ 1Hp; Pencabutan Pengukuhan
5 PKP
l! z t ¥
§I I Meoel1U daa =masUkaa l- 8! kebenaran data danlatau
�i informasi serta membuat
Laporan Hasit enelitian
Tidak seharusnya Melakukan Mencetak konsep Surat
E i dicabut pembatalan
e ·8 pencabutan emberitahuan dan BA
$ pengukuhan embatalan encabutan
Melakukan pK Pengukuhan pK . ,l' perubahan status SOP Tata Cara r
WP menjadi NE Mengarsipkan ·O enatausahaan ·O I Laporan Hasil DokumenWP
Pencabutan Penelitian [!] sudah benar
D 4 a �
= Surat Pemberitahuan Pembatatan encabutan
Pengukuhan pp
- 217 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Pembatalan Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Tanggal Pengukuhan PKP : ...........................................6)
5. Wakil/Pengurus/Pejabat : ...........................................7)
6. Kegiatan Usaha : ...........................................8)
7. Kode KLU : ...........................................9)
B. DASAR PENELITIAN
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor ….. tentang …..10)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…11)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
………………………………….…12)
E. SIMPULAN DAN USUL PETUGAS
Setelah dilakukan penelitian, dinyatakan bahwa Surat Pencabutan Pengukuhan PKP atas
Wajib Pajak di atas dibatalkan dengan alasan …………….13).
F. DAFTAR LAMPIRAN
………………………………….…14)
Mengetahui,
Kasi …………………….16),
....................................................17)
Menyetujui,
Kepala Kantor,
....................................................19)
.................,………...................15)
Petugas Peneliti,
…….........................................18)
- 218 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN
PENGUSAHA KENA PAJAK
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan tanggal Pengukuhan PKP.
Angka 7 : Diisi dengan nama wakil/pengurus/pejabat.
Angka 8 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 9 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 10 : Diisi dengan dasar penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian, misalnya tanggal pencabutan
pengukuhan PKP, alasan pencabutan pengukuhan PKP, dan sumber data
yang diperoleh terkait pembatalan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 12 : Diisi dengan uraian informasi, data, keterangan, temuan, dokumen/bukti
pendukung yang diperoleh, pengujian yang telah dilakukan, dan lain-lain yang
diperoleh.
Angka 13 : Diisi dengan simpulan dan usul petugas, termasuk alasan pembatalan
pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 14 : Diisi dengan semua dokumen atau surat-surat yang perlu dilampirkan sebagai
pendukung dalam penelitian, dll
Angka 15 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 16 : Diisi dengan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan petugas peneliti.
Angka 19 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.
- 219 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D. Contoh Format Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
BERITA ACARA PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
NOMOR BA-………………..2)
Pada hari ini ................3), tanggal ...............4), bulan .....................5), tahun .................. 6),
berdasarkan Laporan Hasil Penelitian nomor ……………7) tanggal………………8), telah dilakukan
Pembatalan Surat Pencabutan Pengukuhan PKP nomor ........................9)
tanggal.......................... 10) atas Wajib Pajak: NPWP : ..................................................... 11) Nama : ..................................................... 12) Alamat : .................................................... 13),
dengan alasan: 14)
1. ………………………………………………………………….
2. ………………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………...dst.
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya.
Mengetahui
Kasi Pelayanan,
..........................................16)
Dibuat di.......................................15)
Petugas Pendaftaran,
..........................................17)
Menyetujui
Kepala Kantor,
..........................................18)
- 220 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA PEMBATALAN PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Berita Acara Pembatalan Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak.
Angka 3 : Diisi dengan nama hari pembuatan Berita Acara Berita Acara Pembatalan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Angka 4 : Diisi dengan tanggal pembuatan Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Angka 5 : Diisi dengan bulan pembuatan Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Angka 6 : Diisi dengan tahun pembuatan Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Angka 7 : Diisi dengan nomor LHPt dalam rangka pembatalan pencabutan pengukuhan
PKP.
Angka 8 : Diisi dengan tanggal LHPt dalam rangka pembatalan pencabutan pengukuhan
PKP.
Angka 9 : Diisi dengan nomor Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Angka 10 : Diisi dengan tanggal Surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Angka 11 : Diisi dengan NPWP yang dilakukan pembatalan pencabutan pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak.
Angka 12 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang dilakukan pembatalan pencabutan
pengukuhan PKP.
Angka 13 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang dilakukan pembatalan pencabutan
Pengukuhan PKP.
Angka 14 : Diisi dengan alasan pembatalan pencabutan pengukuhan PKP.
Angka 15 : Diisi dengan nama kota tempat Berita Acara Pembatalan Pencabutan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dibuat.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Pelayanan.
Angka 17 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran.
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Kantor.
- 221 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
XVI. TATA CARA PENETAPAN TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT KEDUDUKAN WAJIB
PAJAK
Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian penetapan tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak, dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak yang berada pada wilayah kerja KPP yang berbeda dalam satu atau
lebih wilayah kerja Kanwil DJP.
A. Prosedur Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak
A.1. Prosedur
1. Kepala KPP menugaskan Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten untuk
membuat usulan penetapan tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib
Pajak, berdasarkan data dan/atau informasi yang menunjukkan tempat tinggal
atau tempat kedudukan Wajib Pajak berada di 2 (dua) atau lebih wilayah KPP
dan tidak dapat ditentukan sesuai keadaan sebenarnya.
2. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten menugaskan AR Seksi Waskon II/III/IV
atau AR Seksi Eksten untuk melakukan penelitian dan membuat usulan
penetapan tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak.
3. AR Seksi Waskon II/III/IV atau AR Seksi Eksten melakukan penelitian dan
membuat konsep Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan
Wajib Pajak, serta menyampaikan usulan kepada Kasi Waskon II/III/IV atau
Kasi Eksten.
4. Kasi Waskon II/III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan memaraf konsep Usulan
Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak, serta
menyampaikannya kepada Kepala KPP.
5. Kepala KPP meneliti dan menandatangani konsep Usulan Penetapan Tempat
Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak, serta menyampaikannya
kepada:
a. Kepala Kanwil DJP, dalam hal tempat tinggal atau tempat kedudukan
Wajib Pajak berada pada 2 (dua) atau lebih wilayah kerja KPP namun
masih dalam satu wilayah kerja Kanwil DJP; atau
b. Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian, dalam hal tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak berada pada 2 (dua) atau lebih wilayah kerja KPP
namun dalam wilayah kerja Kanwil DJP yang berbeda.
6. Kepala Kanwil DJP atau Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian menerima dan
mendisposisi Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan
Wajib Pajak kepada Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian
atau Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Pendataan.
7. Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian atau Kasubdit
Pendataan menerima dan mendisposisi Usulan Penetapan Tempat Tinggal
atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak kepada Kasi Bimbingan Pendaftaran
atau Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan.
8. Kasi Bimbingan Pendaftaran atau Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan
menugaskan Pelaksana Seksi Bimbingan Pendaftaran atau Pelaksana Seksi
Teknis Pendataan dan Pemetaan untuk menindaklanjuti Usulan Penetapan
Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.
9. Pelaksana Seksi Bimbingan Pendaftaran atau Pelaksana Seksi Teknis
Pendataan dan Pemetaan menindaklanjuti usulan dengan:
a. melakukan penelitian terhadap Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau
Tempat Kedudukan Wajib Pajak dan berkoordinasi dengan pihak terkait
dalam menentukan tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak;
- 222 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
b. membuat LHPt; dan
c. membuat konsep Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat
Kedudukan Wajib Pajak dan menyampaikannya kepada Kasi Bimbingan
Pendaftaran atau Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan.
10. Kasi Bimbingan Pendaftaran atau Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan:
a. meneliti dan menandatangani LHPt;
b. meneliti dan memaraf konsep Surat Penetapan Tempat Tinggal atau
Tempat Kedudukan Wajib Pajak,
dan menyampaikannya kepada Kepala Bidang Pendaftaran,
Ekstensifikasi, dan Penilaian atau Kasubdit Pendataan.
11. Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian atau Kasubdit
Pendataan:
a. meneliti dan menandatangani LHPt; dan
b. meneliti dan memaraf konsep Surat Penetapan Tempat Tinggal atau
Tempat Kedudukan Wajib Pajak, serta menyampaikannya kepada Kepala
Kanwil DJP atau Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian.
12. Kepala Kanwil DJP atau Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian meneliti dan
menandatangani konsep Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat
Kedudukan Wajib Pajak, serta menyerahkannya kepada Kepala Kantor terkait.
13. Kepala Kantor menindaklanjuti dengan prosedur Pemindahan Tempat Wajib
Pajak Terdaftar secara jabatan, dalam hal Tempat Tinggal atau Tempat
Kedudukan Wajib Pajak mengakibatkan pemindahan tempat Wajib Pajak
terdaftar di KPP lain.
14. Proses selesai.
A.2. Dokumen Input
1. Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak;
2. LHPt Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak
dilakukan segera setelah Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat
Kedudukan Wajib Pajak diterima.
A.4. Dokumen Output
Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.
- 223 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan
Wajib Pajak
Menerima dan Meneliti dan
� mendisposisi � menandatangan � � usu Ian surat 6 Penetapan
4) A c
dw ,!! ,!! c Meneliti, memaraf e z 0 c
Menugaskan untuk surat dan
" + «
menandatangani a. 0 0 menindaklanjuti c e LHPt
,£! {
'iii A £ c d "' e
Meneliti, memaraf 'iii =- DC c $g5
Menugaskan untuk surat dan e "ii menindaklanjuti menandatangani t -- 7 E • ~ LHPt w E
5 ¥ A 0
' " IeIaKuKan c
penelitian, c Menyerahkan c
koordinasi, dan 2 kepada Kepala co membuat LHPt Kantor terkait z beserta konsep
' Surat Penetapan T
5 Menerima dan Meneliti dan e
0
,-� mendisposisi menandatangani � ¥ �
0 usulan surat 7% Penetapan 0.
d
4 ¥ '
a Meneliti, memaraf u a 0 Menugaskan untuk surat dan -, u menindaklanjuti menandatangani 0 5
£ e LHPt ¥ c A >,
' c 3 %
' c � ¢ e
Meneliti, memaraf 9 gE C 3£ Menugaskan untuk surat dan c E m
menindaklanjuti menandatangani ¢ cg - d LHPt %
A ¥ ,, ' ,I,
Melakukan
2 penelitian, Menyerahkan o--r--------�------- ___ , £ koordinasi, dan kepada Kepala 0 membuat LHPt Kantor terkait
" a beserta konsep I I
Surat Penetapan I I
-----------------------------------, I I
Dalam satu I I 'CJ I I ? wilay ah kanwil I SOP Tata Cara
@» Menugaskan untuk Meneliti dan
I Pemindahan Tempat ·O 0 ¥ menindaklanjuti menandatangani
X ' Wajib Pajak Terdaftar e data dan/atau konsep usulan . secara jabatan "' 0. informasi penetapan Lebih dari satu G d
wilayah kanwil ¥
"' ¢ « =% a -u i c 5a c e t
Menugaskan untuk 0 � C £ d t Meneliti dan ¢ 3g5 melakukan
memaraf konsep >, ¢ ti% penelitian
usulan penetapan % 25¢ administrasi a � 7 A 9 ge £ &2 ¢ ¥
g "" Melakukan z3 • • penelitian dan
83 membuat usulan 9 < a penetapan ID 0r
- 224 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Contoh Format Laporan Hasil Penelitian Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat
Kedudukan Wajib Pajak
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
LAPORAN HASIL PENELITIAN
PENETAPAN TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT KEDUDUKAN WAJIB PAJAK
NOMOR LHPt-………………...2)
A. IDENTITAS WAJIB PAJAK
1. NPWP : ...........................................3)
2. Nama : ...........................................4)
3. Alamat : ...........................................5)
4. Kegiatan Usaha : ...........................................6)
5. Kode KLU : ...........................................7)
B. DASAR PENELITIAN
………………………………….…8)
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
………………………………….…9)
D. URAIAN HASIL PENELITIAN
……………………………………10)
E. SIMPULAN
……………………………………11)
F. DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………12)
Mengetahui,
Kasi …………………….14),
....................................................15)
................., ………...................13)
Petugas Peneliti,
…….........................................16)
Menyetujuii,
Kabid/Kasubdit …………………17),
....................................................18)
- 225 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENETAPAN TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT
KEDUDUKAN WAJIB PAJAK
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor LHPt.
Angka 3 : Diisi dengan NPWP yang diteliti.
Angka 4 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 5 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 6 : Diisi dengan kegiatan usaha Wajib Pajak yang diteliti.
Angka 7 : Diisi dengan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha (Kode KLU) Wajib Pajak yang
diteliti.
Angka 8 : Diisi dengan dasar penelitian Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat
Kedudukan Wajib Pajak.
Angka 9 : Diisi dengan pelaksanaan penelitian secara urut, rinci dan jelas mengenai
tahap-tahap pelaksanaan penelitian.
Angka 10 : Diisi dengan uraian hasil penelitian.
Angka 11 : Diisi dengan simpulan hasil penelitian.
Angka 12 : Diisi dengan dokumen atau surat yang perlu dilampirkan.
Angka 13 : Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan LHPt.
Angka 14 : Diisi dengan Kasi Bimbingan Pendaftaran atau Kasi Teknis Pendataan dan
Pemetaan.
Angka 15 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kasi Kasi Bimbingan Pendaftaran atau
Kasi Teknis Pendataan dan Pemetaan.
Angka 16 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Peneliti.
Angka 17 : Diisi dengan Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilaian atau
Kasubdit Pendataan
Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala Bidang Pendaftaran,
Ekstensifikasi, dan Penilaian atau Kasubdit Pendataan
- 226 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Contoh Format Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib
Pajak
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
Nomor : ......................................... 2) ....................,.......................3)
Sifat : Sangat Segera
Hal : Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak
Yth. Kepala KPP …………….4)
di .......................................... 5)
Berdasarkan Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak
dari KPP …..6) serta mempertimbangkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
04/PJ/2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Administrasi Nomor Pokok Wajib Pajak,
Sertifikat Elektronik, dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan berdasarkan data dan/atau
informasi yang kami miliki, dengan ini kami menetapkan Wajib Pajak sebagai berikut:
NPWP : .......................................... 7) Nama : .......................................... 8)
bahwa tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak beralamat di .............................9) yang
merupakan wilayah kerja KPP .............................10)
Demikian disampaikan untuk dapat ditindaklanjuti.
Direktur/Kepala Kantor,
…….........................................111)
Tembusan:
…………………..12)
- 227 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PENETAPAN TEMPAT TINGGAL ATAU TEMPAT KEDUDUKAN WAJIB PAJAK
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor Surat Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan
Wajib Pajak.
Angka 3 : Diisi dengan kota tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan Surat
Penetapan Tempat Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.
Angka 4 : Diisi dengan KPP yang menyampaikan Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau
Tempat Kedudukan Wajib Pajak.
Angka 5 : Diisi dengan alamat KPP yang menyampaikan Usulan Penetapan Tempat
Tinggal atau Tempat Kedudukan Wajib Pajak.
Angka 6 : Diisi dengan KPP yang menyampaikan Usulan Penetapan Tempat Tinggal atau
Tempat Kedudukan Wajib Pajak.
Angka 7 : Diisi dengan NPWP dari Wajib Pajak yang diusulkan dilakukan penetapan
tempat tinggal atau tempat kedudukan.
Angka 8 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang diusulkan dilakukan penetapan tempat
tinggal atau tempat kedudukan.
Angka 9 : Diisi dengan alamat tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak yang
ditetapkan Kepala Kanwil DJP atau Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian.
Angka 10 : Diisi dengan KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak yang ditetapkan Kepala Kanwil DJP atau Direktur
Ekstensifikasi dan Penilaian.
Angka 11 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Direktur atau Kepala Kanwil DJP.
Angka 12 : Diisi dengan unit terkait yang perlu ditembuskan.
- 228 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
XVII. TATA CARA PERMINTAAN KEMBALI KARTU NPWP, SKT, DAN/ATAU SPPKP
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan cetak ulang Kartu
NPWP, SKT, dan SPPKP secara elektronik atau tertulis di Tempat Pelayanan Terpadu KPP
atau KP2KP.
A. Prosedur Permintaan Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP melalui Aplikasi
Registrasi
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak membuka situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat
http://www.pajak.go.id.
2. Wajib Pajak memilih menu Aplikasi Registrasi dan membuat akun baru,
kemudian melakukan login ke aplikasi tersebut dengan mengisi username dan
password yang telah dibuat. Dalam hal Wajib Pajak sudah memiliki akun
sebelumnya, maka tidak perlu membuat akun baru.
3. Wajib Pajak memilih menu Permintaan Kembali, mengisi Formulir Permintaan
Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP dengan lengkap dan benar,
melakukan upload dokumen pendukung, serta mengirimkan formulir
permohonan dan dokumen pendukung tersebut melalui Aplikasi Registrasi.
4. Petugas Pendaftaran pada KPP memantau informasi permohonan Permintaan
Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP pada Aplikasi Registrasi setiap
hari kerja, dan mencetak permohonan Wajib Pajak.
5. Petugas Pendaftaran meneliti:
a. kelengkapan dan kesesuaian isian formulir; dan
b. kelengkapan dan kebenaran dokumen pendukung.
6. Berdasarkan hasil penelitian, Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPE dan menyampaikannya kepada Wajib Pajak melalui
Aplikasi Registrasi, dalam hal formulir permohonan dan dokumen
pendukung lengkap dan benar; atau
b. menyampaikan pemberitahuan kepada Wajib Pajak melalui Aplikasi
Registrasi bahwa permohonan tidak memenuhi ketentuan, dalam hal
formulir permohonan dan dokumen pendukung tidak benar/lengkap.
7. Petugas Pendaftaran menindaklanjuti permohonan yang telah diterbitkan BPE
dengan mencetak Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP, kemudian
menyampaikan kepada Kasi Pelayanan.
8. Kasi Pelayanan:
a. meneliti dan menandatangani SKT, dan/atau SPPKP; dan/atau
b. meneliti Kartu NPWP,
kemudian menyerahkannya kembali kepada Petugas Pendaftaran.
9. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu
NPWP, SKT, dan/atau SPPKP kepada Wajib Pajak, dalam bentuk fisik atau
dokumen elektronik.
10. Proses selesai.
A.2. Dokumen Input
1. Formulir Permintaan Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP.
2. Dokumen pendukung.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu) hari
kerja setelah BPE diterbitkan.
- 229 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.4. Dokumen Output
1. BPE.
2. Kartu NPWP.
3. Surat Keterangan Terdaftar.
4. Surat Pengukuhan PKP.
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Cetak Ulang Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP
melalui Aplikasi Registrasi
SOP Tata Cara Penatausahaan
Dokumen WP (
Menelti katu NPWP,dan
r7 Pembentahuan BPE Kat NAAp
SKT, dan/atau
SPPKP
Menerbrtkan BPE
Pemberitahuan permohonan tdak lengkap
Upload softcopy dokumen
pendukung
Memilih menu
Permintaan
Kembalidan
mengisi formulir
Memboat Aun
Aplikasi Registrasi
Sudah punya
akun Login Aplkasi Registrasi X
Belum puny.a akun
Memitih
menu
Aplikasi
Registrasi
c . ; a + ... £ � C ! e c e � • % a.
e
3 i c Me manta e i Mencetak Merelit formulf ¥ permohonan errintaan berkas dan douren
% Kembali pada permohonan pendukung
3 Aplikasi RR istrasi
z
- 230 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Prosedur Permintaan Kembali Kartu NPWP, SKT dan SPPKP melalui KPP atau
KP2KP
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengisi formulir permohonan Permintaan Kembali Kartu NPWP,
SKT, dan/atau SPPKP dan menyerahkan formulir permohonan dan dokumen
pendukung dengan lengkap dan benar kepada Petugas Pendaftaran.
2. Petugas Pendaftaran menerima formulir permohonan Permintaan Kembali Kartu
NPWP, SKT, dan/atau SPPKP serta dokumen pendukung, kemudian meneliti
kelengkapan berkas permohonan, serta menindaklanjuti dengan:
a. menerbitkan BPS, apabila formulir permohonan dan dokumen pendukung
sudah benar dan lengkap; atau
b. mengembalikan permohonan secara langsung, apabila formulir
permohonan dan dokumen pendukung tidak benar dan tidak lengkap.
3. Petugas Pendaftaran meneliti data isian formulir permohonan Permintaan
Kembali Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP, serta menindaklanjuti dengan:
a. melakukan penelitian status dan data Wajib Pajak dalam sistem informasi
DJP;
b. apabila terdapat perubahan data, Petugas Pendaftaran menghimbau Wajib
Pajak untuk melakukan perubahan data sesuai dengan Prosedur
Perubahan Data;
c. apabila diperlukan, Petugas Pendaftaran dapat menghubungi AR untuk
memperoleh konfirmasi atau klarifikasi terkait status dan data Wajib Pajak;
d. Petugas Pendaftaran mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, dan/atau
konsep SPPKP, kemudian menyerahkan konsep SKT dan/atau konsep
SPPKP kepada Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP dalam hal
permohonan dilakukan melalui KP2KP.
4. Kasi Pelayanan atau Kepala KP2KP menandatangani SKT dan/atau SPPKP,
kemudian menyerahkan kembali kepada Petugas Pendaftaran.
5. Petugas Pendaftaran menatausahakan dokumen dan menyampaikan Kartu
NPWP, SKT, dan/atau SPPKP, dalam bentuk fisik atau dokumen elektronik.
6. Proses selesai.
B.2. Dokumen Input
1. Formulir Permintaan Kembali Kartu NPWP, SKT dan/atau SPPKP.
2. Dokumen permohonan Wajib Pajak.
3. Surat pernyataan kehilangan.
B.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penerbitan Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP dilakukan paling lama 1 (satu)
hari kerja setelah BPS diterbitkan.
B.4. Dokumen Output
1. BPS.
2. Kartu NPWP.
3. Surat Keterangan Terdaftar.
4. Surat Pengukuhan PKP.
- 231 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.5. Bagan Alir (Flowchart) Cetak Ulang Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP
melalui KPP atau KP2KP
Kartu NW
SKT darn/atau $9PK
±
SO Tata Cara Penatausahaan Dokumen
(
Mencetak kart
NP\Np konsep
SK dan/atau $0pKp
Menandatanganl
SKT dan/atau
$PK
Menghimbau \w melakukan
perubahan data
Melakukan
peneltian status
dan data WP
dalam sister
[J Fomulir da
00ten
pendulung
Mengaukan
Permintaan
kembali
f
a t ¥ a' 43£ ¥
i � -� a. c : c : i Me nerbitkan
BBS : + tMeneliti fonmulir
E 0an dokumen
z i pendukung Mengembalikan
z permohon.an
- 232 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
XVIII. TATA CARA PELAYANAN DALAM KEADAAN KAHAR
Prosedur ini menguraikan tata cara penyelesaian pelayanan dalam keadaan kahar di KPP
atau di KP2KP, berdasarkan Pengumuman Keadaan Kahar. Pelayanan di KPP yang
dimaksud meliputi seluruh jenis permohonan yang menjadi wewenang KPP yang diajukan
secara tertulis dan disampaikan secara langsung ke KPP. Pelayanan di KP2KP yang
dimaksud meliputi permohonan pendaftaran Wajib Pajak, pengukuhan PKP, dan cetak
ulang Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP yang diajukan secara tertulis dan disampaikan
secara langsung ke KP2KP.
A. Prosedur Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di KPP
A.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengajukan permohonan secara tertulis dan disampaikan secara
langsung ke KPP.
2. Petugas Pendaftaran memberikan penjelasan kepada Wajib Pajak mengenai
Keadaan Kahar yang sedang terjadi dan menawarkan pilihan penyelesaian
atas permohonannya:
a. meminta persetujuan Wajib Pajak agar permohonan diselesaikan setelah
keadaan kahar berakhir; atau
b. meminta Wajib Pajak untuk datang kembali setelah keadaan kahar
berakhir.
3. Dalam hal Wajib Pajak menyetujui bahwa permohonan akan diselesaikan
setelah keadaan kahar berakhir sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a,
Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPS secara manual dengan mencantumkan informasi
keadaan kahar dan memberitahukan perkiraan waktu penyelesaian
permohonan kepada Wajib Pajak; dan
b. melanjutkan penyelesaian permohonan sesuai ketentuan setelah keadaan
kembali normal.
4. Dalam hal Wajib Pajak memilih untuk datang kembali setelah keadaan kahar
berakhir sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf b, Petugas Pendaftaran
membantu memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan dan/atau dokumen
pendukung dan memberitahukan perkiraan waktu layanan akan kembali
normal.
5. Proses selesai.
A.2. Dokumen Input
Dokumen permohonan Wajib Pajak.
A.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di KPP dilakukan paling lama
1 (satu) hari kerja sejak keadaan kembali normal.
A.4. Dokumen Output
BPS Manual.
- 233 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
A.5. Bagan Alir (Flowchart) Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di
KPP
Menerima
.!!. permohonan dan WP menyetujui Mencelak BPS Menyelesaikan t c
memberi permohonan manual dan a e permohonan E c perjelasan terkait X diselesaikan memberikan SOP terkairt m d sesuai 0 kondisi kahar, serta setelah kahar info perkiraan c
2 ketentuan G ( menawarkan selesai penyelesaian � 0
t 0 pilihan % t
0 a
5 g3 5
E 0 Membantu meneliti ( WP akan
kelengkapan dan x datang lagi
setelah kabar mengembalikan
berkas
K .........
1
° .¢ D m
Mengajukan F 0 permohonan .c secara tertulis dan =;- BPS
3 langsung Berkas Manual
permohonan
- 234 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B. Prosedur Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di KP2KP
B.1. Prosedur
1. Wajib Pajak mengajukan permohonan pendaftaran Wajib Pajak, pengukuhan
PKP, dan cetak ulang Kartu NPWP, SKT, dan/atau SPPKP secara tertulis dan
disampaikan secara langsung ke KP2KP.
2. Petugas Pendaftaran memberikan penjelasan kepada Wajib Pajak
bersangkutan mengenai keadaan kahar yang sedang terjadi dan menawarkan
pilihan penyelesaian atas permohonannya:
a. meminta persetujuan Wajib Pajak agar permohonan diselesaikan setelah
keadaan kahar berakhir;
b. meminta Wajib Pajak untuk datang kembali setelah keadaan kahar
berakhir;
c. meminta Wajib Pajak untuk menyampaikan permohonan langsung ke KPP;
atau
d. meneruskan permohonan ke KPP.
3. Dalam hal Wajib Pajak menyetujui bahwa permohonan akan diselesaikan
setelah keadaan kahar berakhir sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a,
Petugas Pendaftaran:
a. menerbitkan BPS secara manual dengan mencantumkan informasi
keadaan kahar dan memberitahukan perkiraan waktu penyelesaian
permohonan Wajib Pajak; dan
b. melanjutkan penyelesaian permohonan sesuai ketentuan setelah keadaan
kembali normal.
4. Dalam hal Wajib Pajak memilih untuk datang kembali setelah keadaan kahar
berakhir sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf b, Petugas Pendaftaran
membantu memeriksa kelengkapan dokumen persyaratan dan/atau dokumen
pendukung dan memberitahukan perkiraan waktu layanan akan kembali
normal.
5. Dalam hal Wajib Pajak memilih untuk menyampaikan permohonan ke KPP,
Petugas Pendaftaran membantu memeriksa kelengkapan dokumen
persyaratan dan/atau dokumen pendukung dan memberikan penjelasan
tambahan yang diperlukan Wajib Pajak.
6. Dalam hal Wajib Pajak memilih agar permohonan diteruskan ke KPP, Petugas
Pendaftaran:
a. memberikan Tanda Terima dan memberitahukan bahwa penyelesaian
permohonan akan dilakukan oleh KPP sesuai dengan prosedur kerja di
KPP;
b. meneruskan permohonan ke KPP melalui faksimile yang dilengkapi
dengan Surat Pengantar Faksimile. Jika faksimile tidak tersedia atau tidak
berfungsi dengan baik, penerusan permohonan dapat dilakukan melalui
pos atau perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir sesuai dengan SOP
Tata Cara Penyampaian Dokumen pada Unit KP2KP.
7. Proses selesai.
B.2. Dokumen Input
Dokumen permohonan Wajib Pajak.
- 235 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
B.3. Jangka Waktu Penyelesaian
Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di KP2KP dilakukan paling lama
1 (satu) hari kerja sejak keadaan kembali normal.
B.4. Dokumen Output
BPS Manual.
B.5. Bagan Alir (Flowchart) Penyelesaian Permohonan Dalam Keadaan Kahar di
KP2KP
... �, D Perganta c Do urn
prnnoon
Mruk penrnoho.ark4p
9an mg9una an fasrr at 0S
Soper yarn.po Douro«npaa er
[J Tada Terina
mnbaturret
klgkapanan
mngenn.bat.an eras
·O
tern.b.01kg00% T6ion.a
SOP terkat
El
Menelesaik.an
perobonan 9es08
etentuan
Akan datang
lagr sete/ah +aha
wpeneytahka lagsung le KP
Merren +2KP e.4ft4..ff
le +
pony.etujd
permnobona aiseesai.a sete/ah Kah.a
$el.es.a
peon.ith p.ha
lay.a
Mengjuk.an pernnohona
scata tertui a a0gng
Me0era perrohonan dan
remnbetipenjelas.a
tektkors k.aha eta rnenawa.an
pin
- 236 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
C. Contoh Format Tanda Terima
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
TANDA TERIMA
NOMOR ............................... 2)
Telah diterima satu berkas dokumen untuk permohonan …………............ 3) dari Wajib Pajak:
NPWP : ............................................... 4)
Nama : ............................................... 5)
Alamat : ............................................... 6)
yang terdiri dari:7)
1. ....................................................................
2. ....................................................................
3. ...............................................................dst.
untuk diteruskan dan ditindaklanjuti oleh KPP ............................... 8)
………………,......................... 9)
Petugas Penerima,
…….........................................10)
* Tanda Terima ini bukan merupakan Bukti Penerimaan Surat (BPS)
- 237 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
TANDA TERIMA
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nomor sesuai dengan tata cara penomoran di KP2KP.
Angka 3 : Diisi dengan jenis permohonan yang diajukan.
Angka 4 : Diisi dengan NPWP yang mengajukan permohonan.
Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak yang mengajukan permohonan.
Angka 6 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak yang mengajukan permohonan.
Angka 7 : Diisi dengan dokumen yang diserahkan.
Angka 8 : Diisi dengan nama KPP.
Angka 9 : Diisi dengan nama kota tempat, tanggal, bulan, dan tahun Tanda Terima
diterbitkan.
Angka 10 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Petugas Pendaftaran yang menerima
permohonan.
- 238 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
D. Contoh Format Surat Pengantar Faksimile
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
Yth. Kepala KPP…………………..2) ......................,...............................3)
u.p. Kasi Pelayanan
SURAT PENGANTAR FAKSIMILE
NOMOR SP-......................................... 4)
Sehubungan dengan keadaan kahar (force majeur), dengan ini disampaikan penerusan
permohonan Wajib Pajak sebagai berikut: 5)
No. Nama Wajib Pajak Jenis Permohonan Tanggal Permohonan
1.
2.
3.
dst.
Jumlah halaman : …………….6) lembar (termasuk pengantar)
Tanggal kirim : …………….7)
Petugas Pengirim8)
Nama : Jabatan :
Paraf :
Petugas Penerima9)
Nama : Jabatan :
Paraf :
Demikian disampaikan, untuk dapat ditindaklanjuti.
Kepala KP2KP,
…….........................................10)
Catatan:
Apabila dokumen telah diterima, agar lembar ini di isi dengan nama, jabatan, dan paraf Petugas
Penerima, serta dikirimkan kembali.
- 239 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PENGANTAR FAKSIMILE
Angka 1 : Diisi dengan nama instansi vertikal sesuai dengan Tata Naskah Dinas.
Angka 2 : Diisi dengan nama KPP tempat Wajib Pajak terdaftar.
Angka 3 : Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun pembuatan Surat Pengantar Faksimile.
Angka 4 : Diisi dengan nomor Surat Pengantar Faksimile.
Angka 5 : Diisi dengan nama Wajib Pajak, jenis permohonan, dan tanggal permohonan.
Angka 6 : Diisi dengan jumlah lembar halaman berkas yang dikirim.
Angka 7 : Diisi dengan tanggal pengiriman.
Angka 8 : Diisi dengan nama, jabatan, dan paraf petugas pengirim faksimile.
Angka 9 : Diisi dengan nama, jabatan, dan paraf petugas penerima faksimile.
Angka 10 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Kepala KP2KP.
- 240 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
E. Contoh Format Pengumuman Keadaan Kahar
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
…………………………………………1)
PENGUMUMAN
NOMOR Peng-.................................. 2)
TENTANG KEADAAN KAHAR
Sehubungan dengan kejadian berupa: ....................................................................3),
dengan ini kami umumkan bahwa keadaan tersebut di atas merupakan keadaan kahar (force
majeur) sehingga tidak memungkinkan untuk menjalankan prosedur dan memenuhi jangka
waktu penyelesaian pelayanan tertentu.
Jenis pelayanan yang mengalami gangguan adalah: 4)
1. ...................................
2. ...................................
3. ............................. dst.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, Wajib Pajak dipersilakan meminta
penjelasan kepada petugas.
Demikian untuk dimaklumi. Pengumuman ini hendaknya disebarluaskan.
Ditetapkan di ………………....5)
Pada tanggal.......................... 6)
……........................................7),
……........................................8)
- 241 -
Kp.:PJ.132/PJ.1301/2020
Angka 1 Angka 2
Angka 3
Angka 4
Angka 5
Angka 6
Angka 7
Angka 8
PETUNJUK PENGISIAN
PENGUMUMAN KEADAAN KAHAR
Diisi dengan nama instansi vertikal sesual dengan Tata Naskah Dinas
Diisl dengan nomor Pengumuman Keadaan Kahar.
Disi dengan deskripsi atau penjelasan keadaan kahar.
Diisi dengan jenis pelayanan yang mengalami gangguan,
Diisi dengan tempat dibuatnya Pengumuman Keadaan Kahar.
Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya Pengumuman Keadaan Kahar.
Diisi dengan nama jabatan pejabat yang menandatangani Pengumuman Keadaan
Kahar.
Disi dengan nama dan tanda tangan pejabat yang menandatangani Pengumuman
Keadaan Kahar.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3o Apre 202D.
=,' 'UR JENDERAL PAJAK,
/ S d#
I .� /-;;o;;;..,;s;;m,s;'r ,----\ t! jeNDFRAL • •