Ibadah yang Berakar di dalam KristusBagaimana kita tahu bahwa kita telah melakukan ibadah dengan benar? Lepas dari segala perdebatan tentang tata cara liturgi atau jenis alat musik yang harus digunakan di dalam ibadah, ibadah yang benar seharusnya ditandai oleh sedikitnya dua hal ini:1. Ibadah yang benar seharusnya menghasilkan perubahan hidup. Perubahan ini adalah perubahan holistik yang mencakup pikiran, prinsip/standar nilai, karakter dan cara hidup. Ketika perubahan itu terjadi, orang yang berubah akan berada di dalam kondisi yang sama sekali berbeda dengan orang-orang yang hidup dengan cara duniawi. Itulah sebabnya, orang-orang yang beribadah akan menderita aniaya, sedangkan orang jahat akan bertambah jahat. 2. Ibadah yang benar seharusnya bersumber pada Alkitab. Alkitab, dan bukan euphoria rohani lah, yang menjadi dasar suatu ibadah. Jika ibadah yang benar seharusnya menghasilkan perubahan hidup, maka perubahan hidup itu hanya mungkin ketika Alkitab dipaparkan dengan benar dan dipahami maknanya. Pengajaran harus menjadi pusat ibadah. Mengatakan hal ini tidak berarti bahwa bagian lain di dalam ibadah tidak penting. Melalui pujian dan penyembahan, kita memuji dan menyembah Allah. Melalui khotbah, kita mendengarkan firman Allah. Semuanya harus sinergi sebab ibadah adalah sebuah kencan dengan Allah. Pada akhirnya, ibadah yang benar adalah ibadah yang berakar pada Kristus, dimana firman Kristus diperdengarkan sehingga umat dapat berubah menjadi semakin menyerupai Kristus (JL/SBP)