ibnu sina

8
IBNU SINA 980-1037

Upload: imam-wahyudi

Post on 25-Jul-2015

37 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: IBNU SINA

IBNU SINA

980-1037

Page 2: IBNU SINA

Biogarafi

Filsafat

Metafisika

Fisika

Jiwa

Wujud

IBNU SINA

Page 3: IBNU SINA

Biografi

Abu Ali Husein Ibn Abdillah Ibn Sina lahir di Afsyana, suatu tempat yang terletak di dekat Bukhara pada tahun 980 M. orang tuanya pegawai tinggi pada pemerintahan Dinasti Samani. Menurut Jurjani, ia mempelajari ilmu fisika, matematika, kedokteran, hukum, dll. Pada usia 17 tahun ia telah dikenal sebagai dokter. Setelah orang tuanya meninggal ia pindah ke Juzjan, suatu kota dekat laut Kaspia dan di sana ia mulai menulis ensiklopedi tentang ilmu kedokteran yang diberi nama Al-Qanun fi al-Tibbi (The Canon). Kemudian pindah ke Ray, suatu kota sebelah Teheran, dan bekerja untuk Ratu Sayyedah dan anaknya Majid al-Dawlah. Sultan Syam al-Daulah yang berkuasa di Hamdan (bagaian barat Iran) mengangkat Ibnu Sina menjadi menterinya. Terakhir ia pindah ke Isfahan dan meninggal di sana pada tahun 1037 M.

Page 4: IBNU SINA

FilsafatDari sisi jaman, Ibnu Sina membagi ilmu menjadi dua : (a). Ilmu yang hanya berlaku pada jaman tertentu saja karena sering berubah-ubah. (b). Ilmu yang tidak terkait dengan jaman, yaitu ilmu hikmah. Ilmu hikmah terdiri dari : logika, matematika, ketuhanan, ilmu kulli, akhlak, mengatur pergaulan keluarga dalam rumah tangga (tadbir al-manzil), mengatur pergaulan umat dalam negara (tadbir al-madinah) dan kenabian.Ilmu hikmah mengantarkan manusia untuk memperoleh kesempurnaan. Kesempurnaan hanya dapat dicapai dengan bekerja dan berusaha agar hidupnya sesuai dengan apa yang diketahuinya

Page 5: IBNU SINA

MetafisikaMetafisika adalah ilmu yang membahas sesuatu yang berada di luar alam empiris dan bahasan yang terpenting adalah ilmu Ketuhanan.a. Dalil wujud Allah.Ibnu Sina terpengaruh dalil ontologi Aristoteles dan mengikuti al-Farabi. Ia membagi wujud menjadi dua jenis, yakni wajib wujud dan mumkin wujud.b. Dzat dan sifat.Allah adalah kebaikan (khair) dan kesempurnaan (kamal), karena mustahil diri-Nya mengandung ketiadaan. Allah Maha Benar dalam arti yang sebenarnya. Tidak ada sesuatupun yang menyamai dzat Nya yang maha sempurna.Sifat allah tidak berbeda dengan dzat Nya, merupakan satu kesatuan yang tidak berbeda, yakni sifat identik dengan dzat.

Page 6: IBNU SINA

FisikaMengenai bagaimana alam ini dijadikan, Ibnu Sina menerangkan dengan teori emanasi, yakni dari Tuhan memancar Akal Pertama dan dari akal pertama memancar akal kedua dan langit pertama, demikian seterusnya hingga mencapai akal ke sepuluh dan bumi. Dari akal kesepuluh memancar segala apa yang terdapat di bumi yang berada di bawah bulan. Akal pertama adalah malaikat tertinggi dan akal kesepuluh adalah Jibril.Akal pertama mempunyai dua sifat: sifat wajib wujudnya, sebagai pancaran dari Allah, dan sifat mumkin wujudnya jika ditinjau dari hakekat dirinya. Dengan demikian ia mempunyai tiga obyek pemikiran; Tuhan, dirinya sebagai wajibul wujud dan dirinya sebagai mumkinul wujud. Dari pemikiran tentang Tuhan timbul akal-akal, dari pemikiran tentang dirinya sebagai wajibul wujud timbul jiwa-jiwa dan dari pemikiran tentang dirinya sebagai mumkinul wujud timbul langit-langit.

Page 7: IBNU SINA

Jiwa

Ibnu Sina membagi jiwa menjadi tiga :a. Jiwa tumbuh-tumbuhan dengan daya-daya : makan, tumbuh dan berkembang biak.b. Jiwa binatang, dengan daya-daya: gerak, menangkap (dari luar dan dalam).c. Jiwa manusia, dengan dua daya: praktis dan teoritis.Teoritis mempunyai empat tingkatan: akal materiil, akal bakat (intelectus in habitus), akal aktuil dan akal mustafat.

Page 8: IBNU SINA

Wujud

Bagi Ibnu Sina wujudlah yang terpenting dan yang mempunyai kedudukan di atas segala sifat lain. Esensi terdapat di dalam akal, sedang wujud terdapat di luar akal. Wujud yang membuat setiap esensi yang dalam akal mempunyai kenyataan di luar akal. Tanpa wujud, esensi tidak besar artinya. Oleh sebab itu wujud lebih penting dari esensi. Tidak mengherankan jika Ibnu Sina dikatakan sebagai pendahulu filsafat wujudilah atau existentiallism dari filosof-filosof lain.Esensi dan wujud jika dikombinasikan menjadi :a. Esensi yang tak dapat mempunyai wujud.b.Esensi yang boleh mempunyai wujud dan boleh pula tidak mempunyai wujud.c. Esensi yang tak boleh tidak mesti mempunyai wujud.