identifikasi bakteri gram positif.docx

3
IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM POSITIF Berdasarkan metode pewarnaan gram, dibagi menjadi dua kelompok besar, yait bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri gram positif merupakan bakteri yang dinding selnya mampu menyerap/mempertahankan warna violet/ungu dan memiliki karakteristik yaitu lapisan peptidoglikan yang tebal dan lipid yang tipis Berdasarkan bentuknya, bakteri gram positif terbagi menjadi 2 : coccus dan basil 1. Gram positif coccus Merupakan bakteri yang berbentuk bulat, bakteri coccus memiliki beberapa variasi : - Mikrococcus - Diplococcus - Tetracoccus - Sarcina - Staphylococcus - Streptococcus 2. Gram positif basil Merupakan bakteri yang berbentuk batang, memiliki beberapa variasi : - Monobasil - Diplobasil - Streptobasil KATALASE TEST Selain dilakukan pewarnaan untuk membedakan bakteri gram positif dan negatif, pada bakteri juga dilakukan proses pengujian katalase. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat ada tidaknya aktifitas enzim katalase pada bakteri. Bakteri nantinya akan mengeluarkan enzim katalase untuk mengubah H 2 O 2 (hidrogen peroksida) menjadi H 2 O dan O 2 Prosedur :

Upload: pranadya-chandradewi

Post on 04-Dec-2015

54 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM POSITIF.docx

IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM POSITIF

Berdasarkan metode pewarnaan gram, dibagi menjadi dua kelompok besar, yait bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.

Bakteri gram positif merupakan bakteri yang dinding selnya mampu menyerap/mempertahankan warna violet/ungu dan memiliki karakteristik yaitu lapisan peptidoglikan yang tebal dan lipid yang tipis

Berdasarkan bentuknya, bakteri gram positif terbagi menjadi 2 : coccus dan basil

1. Gram positif coccusMerupakan bakteri yang berbentuk bulat, bakteri coccus memiliki beberapa variasi :- Mikrococcus- Diplococcus- Tetracoccus- Sarcina- Staphylococcus - Streptococcus

2. Gram positif basilMerupakan bakteri yang berbentuk batang, memiliki beberapa variasi :- Monobasil- Diplobasil- Streptobasil

KATALASE TEST

Selain dilakukan pewarnaan untuk membedakan bakteri gram positif dan negatif, pada bakteri juga dilakukan proses pengujian katalase. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat ada tidaknya aktifitas enzim katalase pada bakteri. Bakteri nantinya akan mengeluarkan enzim katalase untuk mengubah H2O2 (hidrogen peroksida) menjadi H2O dan O2

Prosedur :

Siapkan sediaan kaca, teteskan larutan H2O2 sebanyak 1-3 tetes (3%), dan letakkan sediaan yang berisi bakteri

Hasil yang diharapkan : - Jika terdapat gelembung -> disebut bakteri katalase positif : staphylococcus- Jika tidak ada gelembung -> disebut bakteri katalase negatif : streptococcus

Page 2: IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM POSITIF.docx

Bakteri Staphylococcus

Merupakan bakteri gram positif yang berbentuk sferis (bulat) dan bergerombol, biasanya daalam susunan yang tidak teratur, sebagian besar di permukaan kulit dan hidung manusia

Memproduksi katalse Menghasilkan asam laktat Memiliki 3 bakteri utama, yaitu : s. aureus, s. epidermidis, s. saprophyticus

Bakteri Streptococcus

Merupakan bakteri gram positif yang berbentuk sferis, bergerombol namun berbentuk seperti rantai.

Tidak memproduksi katalase Terdapat beberapa penyakit yang disebabkan oleh streptococcus, yaitu : pnemonia,

meningitis, endokarditis, dll

Untuk mengklasifikasikan bakteri streptococcus, dilakukan dengan cara mengamati kemampuan koloni untuk dapat menginduksi hemolisis yang ditanam dalam blood agar plate.

Hemolisis ada 3 jenis yaitu :

1. Alfa hemolitikMerupakan bakteri yang memiliki kemampuan untuk hemolisis sebagian, yang disebabkan oleh adanya oksidasi besi dan Hb, dan menghasilkan perubahan warna yaitu menjadi kehijauan. Contoh bakteri : s. salivarius

2. Beta hemolitikMerupakan bakteri yang menghasilkan zona jernih/transparan akibat hemolisis total/ lisis lengkap sel darah merah dan HbContoh bakteri : Streptococcus β-hemolitik

s. agalactine Streptococcus parabeuris

3. Gamma hemolitikMerupakan bakteri yang tidak mampu melakukan hemolisis pada media agar, sehingga tidak terjadi perubahan warna. Lebih bersifat virulen (lebih mampu menyebabkan penyakit). Dapat menyebabkan keracunan makanan dengan cara infeksi, gejala klinisnya : diare, mual, muntah, kram perut, pusing, dll.Contoh bakteri : golongan Enterococcus-> e. Faecalis, e.faecium