identifikasi bentuk lahan sig

4
Identifikasi Satuan Bentuklahan Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan Menggunakan Aplikasi Penginderaan Jauh dan SIG October 1, 2009 # 3:12 pm # Artikel, SIG # 3 Comments Oleh: Puguh Dwi Raharjo, S.Si Studi bentuklahan merupakan studi yang menitikberatkan pada bentuklahan penyusun konfigurasi permukaan bumi. Proses yang terjadi di permukaan bumi selalu mengalami perubahan dari waktu- kewaktu sebagai proses geomorfologi. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi spasial suatu wilayah dapat di deteksi dengan mudah. Penggunaan data penginderaan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografis) dalam ekstraksi informasi mengenai keruangan dan kewilayahan dapat digunakan untuk pengkajian wilayah secara me nyeluruh dalam hubungannya dengan sumberdaya permukaan. Citra Landsat TM merupakan sensor citra penginderaan jauh yang sering digunakan pada saat ini, Identifikasi bentuklahan dengan mudah dilakukan dengan menggunakan citra yaitu dengan mengaitkan berbagai parameter dipermukaan. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuklahan di wilayah Cagar Alam Geologi Karangsambung yang mempunyai potensi ilmiah dalam me mpelajari ilmu kebumian dengan menggunakan wahan citra satelit. Metode yang digunakan menggunakan analisis 3 dimensi hasil pengolahan vektor dari garis kontur dan juga menggunakan analisis intepretasi secara visual citra Landsat TM komposit warna 452. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini bahwa Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung mempunyai 3 jenis bentuk lahan, yaitu bentukan lahan asal proses struktural (perbukitan patahan, lembah antiklin, gawir, igir perbukitan antiklin) ; bentukan lahan asal proses fluvial (gosong sungai, sungai teranyam, meandering, dataran banjir, dataran aluvial, point bar, pothole) ; dan bentuklahan asal proses de nudasional (perbukitan terisolasi). puguh dwi raharjoKarakteristik suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh bentuklahan, hal ini akan menentukan zonasi-zonasi keruangan serta peruntukkannya dalam aspek kewilayahan. Bentuklahan

Upload: igor-yoga-bahtiar

Post on 06-Jul-2015

158 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

5/7/2018 Identifikasi Bentuk Lahan SIG - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/identifikasi-bentuk-lahan-sig 1/4

 

Identifikasi Satuan Bentuklahan Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan Menggunakan

Aplikasi Penginderaan Jauh dan SIG

October 1, 2009 # 3:12 pm # Artikel, SIG # 3 Comments

Oleh: Puguh Dwi Raharjo, S.Si

Studi bentuklahan merupakan studi yang menitikberatkan pada bentuklahan penyusun konfigurasi

permukaan bumi. Proses yang terjadi di permukaan bumi selalu mengalami perubahan dari waktu-

kewaktu sebagai proses geomorfologi. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi spasial suatu

wilayah dapat di deteksi dengan mudah. Penggunaan data penginderaan jauh dan SIG (Sistem Informasi

Geografis) dalam ekstraksi informasi mengenai keruangan dan kewilayahan dapat digunakan untuk

pengkajian wilayah secara menyeluruh dalam hubungannya dengan sumberdaya permukaan.

Citra Landsat TM merupakan sensor citra

penginderaan jauh yang sering digunakan pada saat ini, Identifikasi bentuklahan dengan mudah

dilakukan dengan menggunakan citra yaitu dengan mengaitkan berbagai parameter dipermukaan.

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuklahan di wilayah Cagar Alam Geologi

Karangsambung yang mempunyai potensi ilmiah dalam mempelajari ilmu kebumian dengan

menggunakan wahan citra satelit. Metode yang digunakan menggunakan analisis 3 dimensi hasil

pengolahan vektor dari garis kontur dan juga menggunakan analisis intepretasi secara visual citra

Landsat TM komposit warna 452. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini bahwa Kawasan Cagar Alam

Geologi Karangsambung mempunyai 3 jenis bentuk lahan, yaitu bentukan lahan asal proses struktural

(perbukitan patahan, lembah antiklin, gawir, igir perbukitan antiklin) ; bentukan lahan asal proses fluvial

(gosong sungai, sungai teranyam, meandering, dataran banjir, dataran aluvial, point bar, pothole) ; dan

bentuklahan asal proses denudasional (perbukitan terisolasi).

puguh dwi raharjoKarakteristik suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh bentuklahan, hal ini akan

menentukan zonasi-zonasi keruangan serta peruntukkannya dalam aspek kewilayahan. Bentuklahan

5/7/2018 Identifikasi Bentuk Lahan SIG - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/identifikasi-bentuk-lahan-sig 2/4

 

dikontrol oleh adanya tenaga yang bekerja pada permukaan, adanya struktur geologi, serta topografi

permukaan. Studi bentuklahan merupakan studi yang menitikberatkan pada bentuklahan penyusun

konfigurasi permukaan bumi. Proses yang terjadi di permukaan bumi selalu mengalami perubahan dari

waktu-kewaktu sebagai proses geomorfologi, proses tersebut dapat diakibatkan dari dalam bumi

(endogen) maupun yang diakibatkan dari luar bumi (eksogen). Proses endogen berasal dari aktivitas

vulkanik dan diatropisme sebagai pembentukan pegunung-api-an, pembentukan perbukitan dan

pegunungan serta mempengaruhi struktur geologi. Sedangkan proses eksogen sangat ditentukan oleh

adanya tenaga geomorfologis yang bekerja sebagai medium alami yang mengkikis dan mengangkut

material di permukaan bumi (Dibyosaputro, 1998).

Citra Landsat TM merupakan sensor citra penginderaan jauh yang sering digunakan pada saat ini, citra

ini mempunyai 7 Saluran yang terdiri dari spektrum tampak pada saluran 1, 2, dan 3, spektrum

inframerah dekat pada saluran 4, 5, dan 7 dan spektrum inframerah termal pada saluran 6. resolusi

spasial pada saluran 1- 5 dan 7 mencapai 30 meter, sedangkan untuk saluran 6 resolusi spasial mencapai60 meter. Analisis digital mempermudah dalam mendeteksi fenomena permukaan, adanya transformasi

nilai digital yang dapat menonjolkan tema-tema tertentu sesuai dengan kebutuhan mempermudah

dalam melakukan intepretasi citra. James (1996) menyatakan indeks vegetasi merupakan suatu

ukuran kuantitatif berdasarkan nilai digital citra satelit untuk mengukur biomasa suatu vegetasi. Salah

satu indeks vegetasi adalah Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) yang merupakan kombinasi

antara teknik penisbahan dengan teknik pengurangan citra. Hartono, dkk (2005).

Dalam melakukan analisis mengenai bentuklahan pada penelitian ini dilakukan dua tahap, yang pertama

dilakukan dengan analisis SIG dan yang kedua dengan intepretasi citra. Analisis dengan menggunakan

sistem informasi geografis diperlukan suatu data kenampakan tiga dimensional yang memperlihatkan

kondisi topografi wilayah. Dengan menggunakan ektensi 3D modeling pada software pengolah data

vektor data dasar yang berupa garis kontur wilayah dirubah dalam bentuk TIN (Triangular Irregular

Network) yaitu berupa garis-garis yang membentuk segitiga yang tidak beraturan guna menggambarkan

kenampakan 3 dimensional.

saluran komposit warna semu RGB 452 citra landsat TM yang menonjolkan kenampakan topografi,

dengan mengunakan saluran tersebut igir-igir perbukitan serta alur dan riil aliran dapat terlihat dengan

 jelas. Warna merah (R) diberikan pada saluran 4 (inframerah dekat) yang mempunyai panjang

gelombang 0,78 µm 0,90 µm, saluran ini peka terhadap pantulan vegetasi. Warna hijau (G) diberikan

pada saluran 5 (inframerah tengah) yang mempunyai panjang gelombang 1,55 µm 1,75 µm, saluran ini

peka terhadap pantulan tanah kering, sedangkan warna biru (B) diberikan pada saluran 2 (Hijau) yang

mempunyai panjang gelombang 0,53 µm 0,61 µm, saluran ini peka terhadap pantulan tanah kering

dengan sedikit vegetasi dan tubuh air. Penggabungan dari tiga saluran ini (gambar. 4) memperlihatkan

dengan jelas ukiran-ukiran permukaan bumi, pada citra tersebut juga terlihat permukaan yang terkesan

5/7/2018 Identifikasi Bentuk Lahan SIG - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/identifikasi-bentuk-lahan-sig 3/4

 

keras, permukaan dengan resistensi erosi tinggi dan rendah, perbedaan topografi serta terlihat jelas riil-

riil pengalirannya. Dengan menggunakan dasar intepretasi bentuklahan wilayah penelitian dapat

dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu bentuklahan bentukan asal struktural (S), bentuklahan bentukan

asal fluvial (F) serta bentuklahan bentukan asal denudasional (D).

Bentuklahan struktural merupakan bentuklahan yang diakibatkan keran adanya tenaga endogen yang

bekerja, sehingga terjadi adanya patahan dan lipatan di permukaan bumi. Bentuklahan struktural di

kawasan cagar alam geologi karangsambung terdapat berbagai macam bentukan lahan asal proses

struktural, bentuklahan pada zona lipatan meliputi lembah antiklin, igir lembah antiklin, gawir,

sedangkan pada zona patahan terdapat bentuklahan berupa perbukitan-pegunungan sesar. Pada zona

lipatan (S1) merupakan daerah dengan umur batuan tersier sedangkan pada zona patahan (S2) sebagian

besar merupakan daerah pra tersier yang sering di sebut daerah melang. Pada bentuklahan daerah

patahan mempunyai tekstur yang kasar dengan bentuk yang tidak teratur serta mempelihatkan kesan

topografi tinggi yang seragam dan alur sungai rapat dengan pola yang seragam, hal ini menandakanbahwa permukaannya tersusun oleh batuan-batuan yang kompak serta proses erosi intensif yang tidak

mampu menggerus permukaan secara utuh. Bentuklahan struktural lipatan pada daerah penelitian

merupakan suatu aniklin yang telah tererosi/terdenudasi sehingga membentuk suatu lembah antiklin

yang menyerupai seperti tapal kuda (gambar. 4). Akibat adanya denudasi tersebut maka munculan

bentukan-bentukan lahan lainnya seperti gawir (pada sisi lereng bagian dalam lembah antiklin), serta

igir-igir lembah antiklin.

Bentukan lahan asal proses fluvial merupakan bentuklahan yang diakibatkan karena adanya proses

aliran air permukaan. Pada lokasi penelitian mempunyai karakteristik yang unik hal ini dilihat dari sistem

sungai yang terbentuk pada dominan topografi berbukit, jenis sungai mempunyai jenis dendritik dan

rektangular dengan erosi dan sedimentasi yang intensif. Bentukan lahan proses fluvial pada daerah ini

meliputi gosong sungai, sungai meander, sungai teranyam, point bar dan pothole, dataran banjir, serta

dataran aluvial. Adanya hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan sebagian besar akan menjadi aliran

permukaan akibat dari kondisi permukaan yang mempunyai kandungan tanah tipis, jenis lempung serta

terdapat banyaknya singkapan. Lokasi dengan topografi sebagian besar berbukit nilai aliran permukaan

sangat tinggi sehingga proses erosi, transportasi dan deposisi terjadi dengan cepat. Aliran permukaan

yang masuk pada sistem sungai akan menggerus batuan/permukaan yang lunak, dan apabila terdapat

dinding/permukaan sungai yang keras akan terjadi pembelokan arah dan sungai menjadi meandering,

dalam bentukan tersebut akan disertai juga dengan pembentukan pothole dan point bar, dengan

berangsurnya waktu dan proses masih yang intensif terjadi cut-off pada lengkungan sungai.

Bentukan lahan asal proses denudasional (D) merupakan suatu proses yang sangat dipengaruhi oleh

adanya pelapukan, gerakan masa, dan pengendapan. Pada dasarnya proses ini mempengaruhi

bentukan-bentukan lahan lainnya, di mana statu bentuklahan akan terjadi degradasi dan agradasi lahan

5/7/2018 Identifikasi Bentuk Lahan SIG - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/identifikasi-bentuk-lahan-sig 4/4

 

dan membentuk suatu bentukan baru dengan struktur asli yang mulai ditinggalkan. Pada lokasi

penelitian bentuk lahan asal denudasional ini berupa perbukitan terisolasi, pada bentuklahan struktural

berupa lembah antiklin juga merupakan suatu bentukan akibat adanya proses denudasi, akan tetapi

struktur lipatan masih terlihat dengan jelas. Dari citra satelit (gambar. 4) perbukitan terisolasi berada

pada lembah antiklin dan juga berada di sisi dari bentuklahan asal proses fluvial. Perbukitan ini

menandakan bahwa mempunyai batuan yang kompak dan erosi tidak mampu mengikisnya secara cepat

sehingga teringgal dan membentuk suatu perbukitan yang menyendiri.

Puguh Dwi Raharjo. 2009. Identifikasi Satuan Bentuklahan Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung

Dengan Menggunakan Aplikasi Penginderaan Jauh dan SIG. http://karangsambung.lipi.go.id/?p=623 

(pukul 09.00 WIB / 3 April 2011)