ideologi, hegemoni
DESCRIPTION
Menjelaskan konsep ideologi dan hegemoni serta peran media dalam penanaman hegemoniTRANSCRIPT
Media, Ideologi, Hegemoni
Ade Armando
Ideologi
Media massa tidak menyajikan gambaran tentang dunia yang terpisah-pisah
Media massa menanamkan ‘ideologi’Ideology adalah pikiran yang terorganisir
– terdiri dari nilai, orientasi, dan presdisposisi yang membentuk perspektif ideasional
John B Thompson
John B Thompson menekankan bahwa yang lazim disebut sebagai ideologi adalah ‘ideologi dominan’ di mana bentuk-bentuk simbolik digunakan mereka yang berkuasa untuk membangun dan memelihara hubungan dominasi yang tidak simetrision
Kekuasaan
Kekuasaan ekonomiKekuasaan politikKekuasaan koersifKekuasaan simbolik: kemampuan
menggunakan bentuk-bentuk simbolik untuk mempengaruhi jalannya aksi atau peristiwa
Ideology and the mass media
Sejumlah ideologi diangkat dan digandakan, diberi legitimasi, disebarkan secara persuasif, kadang secara bergelora, oleh media massa kepada khalayak luas
Televisi adalah kendaraan paling ampuh dalam membawa ideologi
Media tidak melakukan penanaman ideologi ini secara kasat mata
Bahkan, penanaman ideologi ini tidak dilakukan secara ‘sengaja’
Ideologi ‘ditanamkan’ melalui lelucon, sinetron, berita, iklan, musik, editorial, berita
MEDIA MEMBANGUN KONSTRUKSIKODRAT WANITAALIRAN SESATFUNDAMENTALISMESOSIALITAMIDNIGHT SALEHOMO PASAR BEBAS
10/04/23 7
Karl Marx and Friedrich Engels menggunakan istilah ‘ideologi’ pada 1940an untuk menggambarkan ide dan representasi dominan dalam orde sosial
Di masa kapitalisme, nilai-nilai individualisme, profit, kompetisi dan pasar menjadi dominan, mengartikulasikan ideologi kelas borjuis yang mengkonsolidasikan kuasa kelasnya
Di era kapilatilsme global dan kontemporer, gagasan-gagasan yang mempromosikan globalisasi, teknologi digital dan masyarakat pasar bebas menjadi kepercayaan yang diyakini
Social Domination
Idoelogi mereproduksi dominasi sosial, mengabsahkan kekuasaan oleh mereka yang dominan atas kelompok subordinat, dan membantu mereplikasi kesenjangan dan hirarki kekuasaan dan kontrol
Melalui ideologi,gagasan-gagasan mereka yang berkuasa mereproduksi kepentingan masyarakat dominan yang menaturalisasi, mengidealkan dan mengabsahkan stuktur masyarakat yang ada serta lembaga-lembaga dan nilai-nilainya
Di mata kaum Marxist klasik, kelas penguasa mempekerjakan kaum intelektual dan produsen kebudayaan yang memproduksi gagasan-gagasan yang menggelorakan lembaga-lembaga dominan serta gaya hidup memperopagandakan gagasan-gagasan ini dalam bentuk-bentuk kebudayaan
Antonio Gramsci (1891-1937) mengembangkan gagasan ini lebih jauh, dengan berargumen bahwa kelompok-kelompok sosial ini memperoleh hegemoni atau dominasi dengan cara mempengaruhi agar kamu subordinat mayoritas bersepakat (consent) untuk tunduk pada kalangan dominan dalam konstalasi sosiopolitik yang ada
Menurut Gramsci, walau struktur kesatuan kelompok-kelompok masyarakat dibentuk oleh negara, namun lembagalembaga masyarakat sipil berperan besar dalam mempertahankan hegemoni
Termasuk di dalam masyarakat sipil adalah lembaga gereja, sekolah, media dan budaya pop
HegemonyHegemoni adalah kekuasaan mendominasi
yang dimiliki satu kelompok sosial atas kelompok sosial lainnya
Hegemoni mengimplikasikan adalah persetujuan sukarela masyarakat untuk diatur berdasarkan prinsip-prinsip, aturan-aturan dan hukum yang mereka percaya beroperasi untuk mesejahteraan bersama, walau sebenarnya tidak.
Social consent adalah sarana kontrol yang lebih efektif daripada koersi atau kekerasan
Gramsci: Mass media adalah sarana bagi kaum elit berkuasa untuk melanggengkan kekuasaan, kekayaan dan status dengan mempopulerkan filsafat, kebudayaan dan moralitas mereka
Pemilik dan manajer industri media dapat memproduksi dan mereproduksi isi yang merefleksikan gagasan yang menguntungkan kedudukan mereka
Gramsci bukan saja peduli pada kekuatan dominan yang memiliki otoritas hegemonik namun juga penyingkiran kekuatan, kelompok dan gagasan kontrahegemonik yang dapat menentang dan bahkan menggulingkan hegemoni yang berkuasa
Hegemony as an incomplete process
Gramsci tidak melihat Hegemoni sebagai sesuatu yang permanen
Hegemoni selalu mungkin dilawan oleh kekuatan-kekuatan kontrahegemoni
Karena itu ada pertarungan yang terus berlangsung untuk memperebutkan kekuasan ideologi
Bagaimanakan perubahan berlangsung?Diperlukan kehadiran kaum tercerahkan
untuk mengubah kesadaranPeran Kelas Menengah: intelektual
organik dan bukan intelektual tradisional
Dominasi di berbagai Area KehidupanIdeologi juga mereproduksi hubungan
dominasi di arena gender, ras, etnik, seksualitas dan wialayah-wilayah lain dalam kehidupan sehari-hari
Media
Mass Media mengekspos, mendramatisasi, mempopulerkan penggalan budaya dan fragmen informasi.
Media melakukannya melalui transmisi rutin program berita, iklan, dan juga hiburan.
Penggalan dan fragmen itu pada gilirannya membentuk ideologi
Image System (Lull, 1995)
Ideational Image Systems
Mediational Systems
Ideational Image Systems1. - Representational Units
2. - Internal Organizations
3. - Suggested Interpretations
Mediational Systems- Technological mediation- Social Mediation
Walter Benjamin
Walter Benjamin, had a more optimistic and activist view of the potential of media
Benjamin argued that film, sports, and other forms of mass entertainment were creating a new kind of spectator, able to critically dissect cultural forms and to render intelligent judgment on them
Benjamin postulated that film audiences as well can become experts of criticism and ably dissect the construction, meanings, and ideologies of film.