ii - coresetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan...

118

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing
Page 2: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

ii

PEMBELAJARAN SOSIOLOGI BERBASIS INTEGRASI

(STUDI KASUS DI SMA AL-RIFA’IE GONDANGLEGI MALANG)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Diajukan Oleh:

ATHIK FARADISA MAHARSARI

NIM 11130052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2015

Page 3: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

iii

Page 4: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

iv

Page 5: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin...

Sebuah langkah usai sudah, satu cita telah kugapai. Namun, itu bukan akhir

dari perjalanan tetapi awal dari sebuah perjuangan Setulus hatimu ibu, searif

arahanmu abah. Doamu hadirkan keridhaan untukku, petuahmu tuntunkan

jalanku, pelukmu berkahi hidupku Dan sebait doa telah telah merangkul diriku,

menuju hari yang depan yang cerah. Kini diriku telah selesai dalam studi sarjana

Dengan kerendahan hati yang tulus bersama keridhaan-Mu ya Allah,

kupersembahkan karya tulis ini untuk yang tercinta Abah Basori dan Ibu Ely

Aisiyah Annajiyah. Mungkin tak dapat selalu terucap, namun hati ini selalu

bicara sungguh saya menyayangi kalian. Terima kasih kepada adek Gigih dan

Habib yang tak henti memberikan doa, serta semangat dan motivasinya selama

perjalanan study ku ini.

Semua dosen, guru, ustadz, ustadzah yang selama ini telah memberikan ilmunya

kepada saya , hingga saya mengetahui hal-hal yang belum pernah saya pelajari.

Seluruh sahabat, teman-teman, dan keluarga ku yang telah mengisi kehidupan

ku dalam keadaan suka maupun duka. pemberian semangat, doa dan motivasi

kalian sangat berguna bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini dalam meraih

cita-cita.

Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang telah

melancarkan dan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Ya Rabb, ku haturkan ucapan syukur kepada Mu yang telah memberikan orang-

orang yang mencintaiku, yang telah hadir dalam keadaan suka maupun duka.

Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

mereka. Semoga rahmat dan hidayah tercurahkan kepada mereka.

Amien...

Page 6: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

vi

MOTTO

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang

Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar

manusia apa yang tidak diketahuinya.”1 ( QS. Al-„Alaq 1-5)

1 Departemen Agama R.I., Al Quran dan terjemahnya, (Semarang: CV. ALWAAH, 1995)

Page 7: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

vii

Page 8: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

viii

Page 9: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

A. UMUM

Transliterasi adalah pemindah alihan tulisan arab ke dalam tulisan

Indonesia (latin), bukan terjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.

Termasuk dalam katagori ini ialah nama Arab, sedangkan nama arab dari bangsa

selain arabditulis sebagaimana ejaan bahasa nasionalnya, atau sebagaimana yang

tertulis dalam buku yang menjadi rujukan. Penulisan judul buku dalam footnote

maupun daftar pustaka, tetap menggunakan ketentuan transliterasi ini.

Banyak pilihan dan ketentuan transliterasi yang dapat digunakan dalam

penulisan karya ilmiah, baik yang berstandar internasional, maupun ketentuan

khusus yang digunakan penerbit tertentu. Transliterasi yang digunakan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik

Ibrahim Malang menggunakan transliterasi yang didasarkan atas Surat Keputusan

Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia tanggal 22 Januari 1998, No 158/1987 dan 0543.b/U/1987,

sebagaimana tertera dalam Buku Pedoman Transliterasi Arab (A Guide Arabic

Transliteration), INIS Fellow 1992.

B. Konsonan

dl = ض a = ا

th = ط b = ب

dh = ظ t = ت

(koma menghadap ke atas) ‘ = ع ts = ث

gh = غ j = ج

f = ف h = ح

q = ق kh = خ

k = ك d = د

l = ل dz = ذ

m = م r = ر

n = ن z = ز

Page 10: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

x

w = و s = س

h = ه sy = ش

y = ي sh = ص

Hamzah ) ء ( yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak

diawal kata maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan.

Namun, apabila terletak ditengah atau diakhir kata maka dilambangkan dengan

tanda koma diatas (‟), berbalik dengan koma („) untuk pengganti lambang “ ع”.

C. Vokal Panjang

Setiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah

ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan

panjang masing-masing ditulis dengan cara sebagai berikut:

Vokal (a) panjang = â misalnya

Vokal (i) panjang = ȋ

Vokal (u) panjang = ȗ

D. Vokal Dipotong

aw = أَو

ay = أيْ

ȗ = أُوْ

ȋ = إِيْ

Page 11: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

xi

KATA PENGANTAR

بسمْهللاْالرحمهْالرحيم

Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya kepada penulis. Sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan

skripsi ini, sebagai salah satu persyaratan mendapat gelar Strata Satu (S-1).

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

yang telah mengantarkan kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang

benderang yakni dengan agama Islam.

Penulis ucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis

haturkan kepada:

1. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tak pernah

terputus kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Mudjia Raharjo M,Si selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Bapak Dr. H. Nur Ali, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

4. Bapak Dr.H.Abdul Bashith, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

5. Bapak Dr. H.M. Zainuddin, M.A. selaku pembimbing skripsi yang sabar dalam

membimbing dan mengarahkan dalam proses penyempurnaan skripsi.

6. Ibu Titik Nurhayati, M.Pd.I selaku Kepala Sekolah SMA Al-Rifa‟ie

Gondanglegi Malang yang telah memberikan izin untuk terlaksananya

penelitian ini di lembaga terkait.

7. Bapak Eko Setiawan, S.Si selaku Waka Kurikulum SMA Al-Rifa‟ie

Gondanglegi Malang yang telah senantiasa meluangkan waktunya untuk

membantu peneliti dalam memperoleh data.

8. Segenap guru-guru Sosiologi SMA Al-Rifa‟ie Gondanglegi Malang yang telah

memberikan data dan informasinya bagi peneliti.

Page 12: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing
Page 13: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian yang Sudah Ada ......... 11

Tabel 4.1 Bentuk Kegiatan Pembelajaran pada RPP ......................................... 52

Page 14: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran 1 : Surat Penelitian untuk Sekolah

B. Lampiran 2 : Surat Bukti Penelitian

C. Lampiran 3 : Pedoman Wawancara

D. Lampiran 4 : Bukti Konsultasi

E. Lampiran 5 : Foto Pembelajaran

F. Lampiran 6 : Curiculum Vitae

Page 15: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ............................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... vi

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................... vii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv

ABSTRAK ............................................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitan............................................................................. 5

D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6

E. Definisi Istilah ............................................................................... 7

F. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 7

Page 16: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

xvi

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 15

A. Proses Pembelajaran ...................................................................... 15

B. Hakikat Sosiologi .......................................................................... 18

C. Integrasi .......................................................................................... 23

D. Pesantren ....................................................................................... 27

1. Pengertian Pendidikan Pesantren ............................................ 27

2. Tujuan Pendidikan Pesantren ................................................... 28

E. Integrasi Pembelajaran Sosiologi .................................................. 32

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 34

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..................................................... 34

B. Lokasi dan Objek Penelitian .......................................................... 35

C. Waktu Penelitian ............................................................................ 35

D. Kehadiran Peneliti .......................................................................... 36

E. Data dan Sumber Data .................................................................... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 38

1. Observasi ................................................................................... 39

2. Wawancara ................................................................................ 39

3. Studi Dokumentasi .................................................................... 40

G. Analisis Data .................................................................................. 40

H. Pengecekan Keabsahan Data .......................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................... 42

A. Deskripsi Data ................................................................................ 42

Page 17: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

xvii

B. Paparan Data .................................................................................. 47

1. Proses Perencanaan Pembelajaran Sosiologi Berbasis

Integrasi .......................................................................................... 47

2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi Berbasis

Integrasi .......................................................................................... 54

3. Hasil Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi ...................... 67

BAB V PEMBAHASAN .......................................................................... 72

A. Proses Perencanaan Pembelajaran Sosiologi Berbasis

Integrasi .......................................................................................... 72

B. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi Berbasis

Integrasi .......................................................................................... 75

C. Hasil Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi ........................... 78

BAB VI PENUTUP .................................................................................. 82

A. Kesimpulan ..................................................................................... 82

1. Proses Perencanaan Pembelajaran Sosiologi Berbasis

Integrasi .......................................................................................... 82

2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi Berbasis

Integrasi .......................................................................................... 83

3. Hasil Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi ...................... 84

B. Saran ............................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................... 88

Page 18: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

مستخلص البحث

. تعليم علم اإلجتماع قائم على االندماج )حبث عن 5102ماهارساري، أتيك فاراديسا. املشكالت يف املدرسة الثانوية الرفاعي جونداقليجي ماالنق(. حبث اجلامعي، قسم تعليم

احلكومية علوم االجتماعية. كلية علوم الرتبية والتعليم. جامعة موالنا ملك إبراهيم االسالمية ماالنق.

مشرف حبث اجلامعي: الدكتور حمّمد زينالدين احلاج املاجيستري

الكلمة املفتاحية: تعليم علم األجتماع، اإلندماج

تعليم علم اإلجتماع قائم على االندماج مل يستخدمه كثري من املدارس العامة. و قد االندماج من ظهور منهج طبقت املدرسة الثانوية الرفاعي تعليم علم اإلجتماع قائم على

. املعهد غالبا يكون املكان لتعليم علوم الدينية، بل اليوم ال بّد لناأن حنيط أّن الدين 5102والدنيا ال بّد على املوازنة. فذلك اّلذي يكون سببا درايتنا على أمهّية تعليم قائم على

اإلندماج.

قائم م علم اإلجتماع ( معرفة تصميم تعلي0األهداف من هذا البحث اال وهو: )( معرفة معاملة و 5على االندماج يف املدرسة الثانوية الرفاعي جونداقليجي ماالنق. )

قائم على االندماج يف املدرسة الثانوية الرفاعي جونداقليجي تعليم علم اإلجتماع خطوات انوية قائم على االندماج يف املدرسة الثتعليم علم اإلجتماع ( معرفة نتائج 2ماالنق. )

الرفاعي جونداقليجي ماالنق.

ولنيل تلك األهداف تستخدم الباحثة مدخل حبث الكيفي باملنهج حبث عن املشكالت. أّما ألة احلث املفتاحية يعين الباحثة نفسها، و التقنيقي جلمع البيانات املستخدم

Page 19: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

ضاءل البيانات و يف هذا البجث يعين املالحظة واملقابلة و الوثائقية. حتليل البيانات بطريقة تقدميها و اثباهتا أو االستنباط.

قائم على االندماج يف ( تصميم تعليم علم اإلجتماع 0نتائج البحث دللت أّن:)املدرسة الثانوية الرفاعي جونداقليجي ماالنق يعين بصناعة تصميم إعاد التعليم و تعيني

( معاملة تعليم علم اإلجتماع قائم 5الدراسية، )أنواع التعليم لتسهيل املعّلم يف تقدمي املواد على االندماج يف املدرسة الثانوية الرفاعي جونداقليجي ماالنق يعين بزيادة االيات من القرأن

( معّلم علم االجتماع يقوم تقومي التالميذ ليس باعتبار 2الكرمي يف الدرس اّلذي ستعّلم. )يستطيع أن 5102أيضا كما عرف أّن منهج على النتيجة املكتوبة وحدة ولكن بالسلك

يرفع الرتبية أساسا على األخالق من التالميذ.

Page 20: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

xviii

ABSTRAK

Maharsari, Athik Faradisa. 2015. Pembelajaran Sosisologi berbasis Integrasi

(Studi Kasus di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang. Skripsi, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Pembimbing Skripsi: Dr. H.M. Zainuddin, MA

Kata Kunci: Pembelajarn Sosiologi, Integrasi

Pembelajaran Sosiologi berbasis Integrasi belum banyak digunakan di

berbagai sekolah umum. SMA Al-Rifa’ie telah menerapkan pembelajaran Sosiologi

berbasis integrasi semenjak adanya Kurikulm 2013. Pesantren pada umumnya

merupakan tempat mempelajari ilmu agama, tetapi pada dewasa ini, kita harus sadar

betapa agama dan dunia harus berjalan dengan berdampingan dan seimbang. Hal

tersebutlah akhirnya yang menyadarkan betapa pentingnya pembelajaran berbasis

integrasi.

Tujuan Penelitian ini adalah : (1) Mengetahui perencanaan pembelajaran

Sosiologi berbasis Integrasi di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang, (2) Mengetahui

proses pembelajaran Sosiologi berbasis Integrasi di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi

Malang, (3) Mengetahui hasil pembelajaran Sosiologi berbasis Integrasi di SMA Al-

Rifa’ie Gondanglegi Malang.

Untuk mencapai tujuan diatas peneliti menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Instrumen kunci adalah peneliti sendiri,

dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan

melakukan verifikasi atau penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) Perencanaan pembelajaran

Sosiologi berbasis Integrasi di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang adalah dengan

membuat Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) dan menentukan variasi

pembelajaran, untuk memudahkan guru menyampaikan dan menyajikan materi

pelajaran, (2) Proses pembelajaran Sosiologi berbasis Integrasi di SMA Al-Rifa’ie

Gondanglegi Malang yaitu dengan menyelipkan ayat Al-Quran pada BAB yang akan

dipelajari, (3) Guru Sosiologi mengevaluasi peserta didik bukan berdasarkan nilai

tertulis saja, tetapi perilaku siswa juga menjadi acuan dalam penilaian seperti yang

kita tahu bahwa Kurikulum 2013 dapat meningkatkan pendidikan berkarakter seorang

peserta didik.

Page 21: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

xx

ABSTRACT

Maharsari, Athik Faradisa. 2015. Sociology Learning based on Integration

(Case Study at SMA Al-Rifa'ie Gondanglegi Malang. Thesis, Social education

program , Faculty of Tarbiyah Teaching Sciences, State Islamic University

Maulana Malik Ibrahim of Malang.

Supervisior : Dr. H.M. Zainuddin, MA

Keywords : Sociology Learning, Integration

Sociology learning based on integration has not been widely used in public

schools. SMA Al-Rifa'ie was implemented Sociology learning based integration since

from the appear of 2013 curriculum. Generally, boarding school is a place to study

about religious sciences, but today we must know that religious sciences and general

sciences must be balance. From this reason above, is an important point of the

importance of integration based learning.

The objectives of this study are: (1) Understand the learning plan based on

Integration Sociology at SMA Al-Rifa'ie Gondanglegi Malang, (2) Understand the

learning process based integration Sociology at SMA Al-Rifa'ie Gondanglegi

Malang, (3) Understand the learning result of Sociology Integration based on SMA

Al-Rifa'ie Gondanglegi Malang.

To achieve the above objectives, researcher using descriptive qualitative

research approach. The key of this instrument is the researcher, and data collection

techniques are observation, interview, and documentation. Data were analyzed by

reducing the data, presenting data, and verify or conclusion. After the researchers

used triangulation to the validity of the data.

The results of this research are, (1) Plan of sociology learning based on

integration at SMA Al-Rifa'ie Gondanglegi Malang is making of Preparation Plan

(RPP) and determine the variation of learning, to easier the teacher in the learning

process, (2) The learning process of Sociology integration at SMA Al-Rifa'ie

Gondanglegi Malang by inserting verses of the Quran in Chapter which will be

studied, (3) Sociology teacher evaluate the students rather than on the value of the

written, but the student's behavior is also a reference in the assessment as we know

that Curriculum 2013 can improve the educational character of learner.

Page 22: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pesantren yang merupakan jenis pendidikan khas

Indonesia tidak diragukan lagi selama puluhan tahun bahkan ada yang

telah seabad lebih, memberi andil dan perannya dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa. Dalam dekade terakhir jumlah pesantren semakin

berkembang dan kini jumlahnya sekitar 16.000 pesantren. Pesantren

dengan corak dan ciri khasnya telah berjasa dalam melahirkan lapisan

generasi terdidik umat Islam di berbagai pelosok tanah air1.

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan keagamaan tidak

hanya salah satu jenis pendidikan, tetapi sudah memiliki berbagai

bentuknya seperti pendidikan diniyah, pesantren dan bentuk lain yang

sejenis. Selain itu pada Undang-Undang yang sama menyatakan bahwa

keberadaan lembaga-lembaga pendidikan agama dan keagamaan dibawah

pembinaan dan pengelolaan Kementrian Agama, hal ini jelas mempertegas

posisi pesantren dalam kesatuan sistem pendidikan nasional.

Kehidupan itu adalah suatu yang dinamis yang artinya dapat

mengalami perubahan serta pergeseran dan pada konteks manusia, maka

manusiapun juga akan mengalami perubahan, baik ia sebagai individu

1 Suryadharma Ali, Paradigma Pesantren: Memperluas Horizon Kajian dan Aksi (Malang : UIN

Maliki Press, 2013), hlm 3-4

Page 23: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

2

maupun masyarakat. Dan dalam perubahan yang terjadi pada masyarakat

bisa terjadi dalam pola perilaku individu maupun organisasi, perubahan

dalam norma sosial, interaksi juga termasuk pendidikan.

Pendidikan pesantren tidak selamanya bisa berjalan sendiri tanpa

adanya pendidikan formal begitu juga sebaliknya. Pada jaman dahulu

banyak sekali pesantren yang telah berdiri sebagai salah satu pendidikan

yang ada di Indonesia. Tetapi, tidak banyak yang menyediakan sekolah

formal. Sekarang di jaman modern ini kita dapat melihat banyak sekali

pondok pesantren yang dilengkapi dengan adanya sekolah formal,

meskipun status sekolah tersebut masih banyak yang belum terakreditasi.

Hal ini membuktikan, bahwa pesantren juga tidak mau ketinggalan tentang

kemajuan teknologi yang saat ini sangat cepat perkembangannya.

Bukan hanya itu, hari ini banyak sekali lembaga pendidikan yang

mengadopsi sistem pendidikan yang dipraktikan di pesantren, seperti

adanya asrama yang dinilai lebih efektif. Seperti adanya asrama di UIN

Maulana Malik Ibrahim, hal ini tidak lepas dari pemikiran tentang sistem

pendidikan pesantren.

Guru memiliki peran penting dalam membangun moral bangsa

karena, guru dapat diartikan sebagai orang yang berwenang dan

bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik

secara individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun diluar sekolah.

Jadi dapat diartikan bahwa orang tua kita termasuk guru bagi kita. Pada

era ini para orang tua lebih berhati-hati dalam memilihkan jalur

Page 24: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

3

pendidikan anaknya. Kebanyakan dari para orang tua khawatir tentang

perkembangan anak mereka dan mengharapkan pendidikan terbaik untuk

anak-anaknya. Kekhawatiran orang tua jelas berdampak pada pemilihan

sekolah, ekskul, dan lain-lain.

Guru di sekolah dalam pesantren jelas merasakan perbedaan

dengan mengajar di sekolah yang ada di luar pesantren. Hal ini disebabkan

pada lingkungan pesantren siswa atau santri tidak hanya mendapatkan

pendidikan umum saja, melainkan juga mendapatkan pendidikan agama,

dan dalam proses itu tentu membutuhkan integrasi yang baik.

Proses pengintegrasian dalam pembelajaran sosiologi ini

merupakan salah satu pemikiran dari tokoh-tokoh intelektual muslim

terkait dengan Islamisasi ilmu pengetahuan. Seperti yang dijelaskan oleh

M Zainuddin, dalam bukunya paradigma pendidikan terpadu Islamisasi

pengetahuan merupakan pengintegrasian semua cabang ilmu dengan

ajaran Islam, sehingga tidak ada lagi dikotomi antara ilmu agama dengan

ilmu umum. Dengan adanya Islamisasi ilmu ini diharapkan pendidikan

mampu melahirkan manusia utuh (Insan Kamil) yakni manusia yang

beriman, berilmu, berakhlak, berketrampilan, dan bertanggung jawab2.

Yayasan pondok modern Al-Rifa’ie berdiri pada tahun 1999, dan

SMA Al-Rifa’ie sendiri berdiri pada tahun 2002. Hal ini sangatlah

memperjelas kemajuan pesat dari YPM Al-Rifa’ie itu sendiri. Dan dengan

usia yang sangat muda SMA Al-Rifa’ie berhasil bersaing dengan sekolah-

2 Zainuddin, M. Paradigma Pendidikan Terpadu : Menyiapkan Generasi Ulul Albab. (Malang :

UIN-Press. 2008) hlm 76

Page 25: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

4

sekolah yang ada disekitarnya. Pesantren yang didirikan oleh Almarhum

KH. Ahmad Zamachsyari ini sudah menampung sekitar 800-an santri

sebelum menginjak tahun kesepuluh berdirinya pesantren. Meskipun SMA

Al-Rifa’ie dapat bersaing dengan sekolah-sekolah disekitarnya, dengan

dibuktikan diperolehnya banyak prestasi tetapi, masih saja banyak yang

meragukan karena berada dilingkungan pesantren. Padahal ketika di

pesantren justru siswa atau santri dapat membentuk karakter dan

kepribadian3. Dengan alasan ini peneliti mengambil judul “Proses

Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi”.

Penelitian ini dilakukan di SMA AL-Rifa’ie Gondanglegi Malang

dengan objek penelitian di kelas XI IIS padahal penjurusan sudah

dilakukan semenjak kelas X. Hal ini dikarenakan siswa kelas XI siswa

sudah memiliki ketertarikan lebih pada setiap mata pelajarannya. Siswa

sudah tidak lagi hanya mengenal mata pelajaran sosiologi, tetapi juga

sudah mulai tertarik untuk mempelajarinya tentang semua teori yang ada

didalamnya.

Pada kelas XI siswa akan mulai membentuk keinginannya. Selain

itu, mata pelajaran sosiologi adalah mata pelajaran yang masuk pada ujian

nasional (UN), meskipun UN tak lagi berarti banyak tetapi UN masih

masuk pertimbangan kelulusan siswa. Diharapkan adanya integrasi juga

mempengaruhi pembelajaran sosiologi dimata siswanya, sehingga peneliti

3 http://alrifaiemalang.com/sma-alrifaie/ diakses pada tanggal 03/05/2015 pukul 19.42

Page 26: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

5

merumuskan judul penelitian “Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi

(Studi Kasus di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang)”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, sehingga peneliti merumuskan beberapa

masalah, yaitu :

1. Bagaimana proses perencanaan pembelajaran sosiologi berbasis

integrasi di SMA AL-Rifa’ie Gondanglegi Malang ?

2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran sosiologi berbasis

integrasi di SMA AL-Rifa’ie Gondanglegi Malang?

3. Bagaimanakah hasil pembelajaran sosiologi berbasis integrasi di

SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang ?

C. Tujuan

Dari beberapa rumusan masalah, peneliti menyimpulkan beberapa

tujuan penelitian, yaitu :

1) Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran sosiologi di SMA

Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang.

2) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran sosiologi di SMA

Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang.

3) Untuk mengetahui hasil integrasi pembelajaran sosiologi di SMA

Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang.

Page 27: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

6

D. Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi beberapa pihak, yakni:

1. Peneliti

a. Mengasah kemampuan diri terutama di bidang penelitian

pendidikan dan pengajaran.

b. Menjadi inspirasi bagi para mahasiswa khususnya untuk belajar

meneliti sejak dini, demi terwujudnya Tri Darma Perguruan

Tinggi.

c. Memberikan konstribusi terhadap universitas dan negara

terhadap peningkatan kualitas mahasiswa dalam bidang

penelitian dan pengajaran.

2. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Khususnya Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan.

Meningkatkan kualitas universitas dan fakultas dalam bidang

penelitian dan pengajaran.

3. SMA dan PM. Al-Rifa’ie

Menyadari pentingnya integrasi agama dengan pembelajaran

sosiologi terhadap peserta didik.

Page 28: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

7

E. Definisi Istilah

Pengertian Pembelajaran

Proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar4.

Pengertian Integrasi

Sebuah proses peleburan antara satu unsur dengan unsur yang lain.

Pengertian Pesantren

Sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan

belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai

dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri5.

Pengertian Pembelajaran Sosiologi berbasis Integrasi

Pembelajaran sosiologi yang menekan sisi lain sosiologi sebagai ilmu

umum yang mengintegrasikan sosilogi dengan pembelajaran agama yang

sudah ada.

F. Penelitian Terdahulu

Dalam rangka membantu menyajikan penulisan penelitian ini, maka

peneliti juga mencantumkan hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan

penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dalam

menyusun kerangka pemikiran dengan harapan hasil penelitian dapat tersaji

secara original dan mudah dipahami.

4 https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran diakses tanggal 5 Juli 2015.

5 https://id.wikipedia.org/wiki/Pesantren diakses tanggal 5 Juli 2015.

Page 29: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

8

Pada penelitian ini terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian

terdahulu. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah keterangan beserta tabel yang

menunjukkan perbedaan penelitian yang akan kami teliti.

Penelitian pertama yaitu penelitian yang dilakukan oleh M. Fakhur

Rozi6, penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan yang berbasis integral di

pesantren ini dapat terlihat disatukan dalam kesatuan pemahaman

keislaman yang universal dengan menjadikannya Islam sebagai Way Of

Life, Way Of Think dan Way of Do tanpa adanya cara pandang yang

dikotomis antara hal yang berbau agama atau non agama. Hal ini dalam

pelaksanaanya terwujud dalam semua pengurus pesantren atau guru-

gurunya SMA juga bertanggung jawab atas baik tidaknya proses

pembelajaran di SMA hal itu dilakukan karena tangung jawab yang

berlandaskan keimanan sehingga muncullah asrama pondok dam masjid

sebagai simbol spiritual dan sekolah sebagai simbol akademis.

Penelitian kedua oleh Annawiyah7, penelitian ini menggunakan

metode kualitatif dengan pendekatan teoritis dan empiris. Berdasarkan

hasil analisa data diperoleh bahwa sistem dalam pendidikan

tinggi nasional dewasa ini sangat memprihatinkan. Mahasiswa lulusan

perguruan tinggi belum mampu memberi kontribusi secara maksimal guna

pengembangan maupun peningkatan kehidupan bangsa dan negara.

6 M Fakhrur Rozi, Pendidikan Agama Islam Berbasis Integrasi (Studi Kasus di SMA Nurul Jadid

Paiton Probolinggo), UIN Maulana Malik Ibrahim, 2007 7 Annawiyah, Pengintegrasian Sistem Pendidikan Pesantren Kampus Dalam Sistem Pendidikan

Tinggi Untuk Membentuk Manusia Seutuhnya (Studi Terhadap Pendidikan Pesantren Kampus di

UIN Malang), UIN Maulana Malik Ibrahim, 2006

Page 30: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

9

Penerapan sistem pendidikan pesantren kampus di UIN Malang adalah

sebuah sistem dalam pendidikan tinggi untuk menumbuhkembangkan

karakter mahasiswa dari sisi intelektual sekaligus dari sisi rohaniah secara

selaras dan seimbang. Pengintegrasian sistem pendidikan pesantren

kampus ke dalam sistem pendidikan tinggi dengan cara mengambil model

kegiatannya.

Penelitian ketiga oleh Ririn Rahmawati8, penelitian ini

menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun hasil yang diperoleh

dari penelitian ini adalah kepala sekolah dalam kepemimpinannya

menggunakan tipe atau model demokratis. Sehingga semua elemen

sekolah menjadi unsur yang penting dalam pengembangan sekolah.

Program-program yang dicanangkan bersama, dapat berjalan dengan

lancar tanpa hambatan yang berarti. Kemampuan kepemimpinan yang

dimiliki kepala sekolah, dapat mengintegrasikan madrasah dengan

pesantren melalui penerapan sistem boarding school. Dengan harapan

dapat mencetak lulusan yang ber-IPTEK sekaligus ber-IMTAQ.

Penelitian keempat oleh M Cholid Zamzami9, dalam penelitian ini

peneliti menggunakan paradigma penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif, dan metode dalam penelitian ini adalah studi kasus. Dalam

penelitian ini diketemukan beberapa temuan sebagai berikut;

8 Ririn Rahmawati, Kepemimpinan Lembaga Pendidikan dalam Mengintegrasikan Madrasah

dengan Pesantren (Studi Kasus di Sekolah Alam Bilingual Surya Buana Malang), UIN Maulana

Malik Ibrahim, 2009 9 M Cholid Zamzami, Pembaruan Pemikiran Pendidikan Islam; Studi Integrasi Ilmu Pengetahuan

dan Agama di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Maulana

Malik Ibrahim, 2012

Page 31: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

10

Pertama, program pelaksanaan inetegrasi ilmu pengetahuan dan agama di

UIN Maliki Malang adalah amanat yang berasal dari SK Presiden tentang

pembentukan UIN Malang. Kedua, pelaksanaan integrasi ilmu dan agama

di UIN Maliki didasarkan pada struktur Body of Knowledge, dalam bentuk

metafora Pohon Ilmu. Ketiga, pada aspek pelaksanaan pembelajaran

integrasi ilmu dan agama ditingkat fakultas, pelaksanaan program inetgrasi

dalam pembelajaran cenderung sporadic, namun telah terstruktur dalam

dokumen pembelajaran dan strategi pengembangan SDM atau tenaga

pendidik yang dilakukan oleh masing-masing fakultas. Hal ini dikarenakan

belum adanya pedoman pelaksanaan inetgrasi ilmu pengetahuan dan

agama dalam petunjuk tekhnis. Pada sisi kelembagaan UIN Maliki Malang

telah mempersiapkan sarana dan prasarana dalam menunjang pelaksanaan

integrasi ilmu pengetahuan dan agama, termasuk dalam pencitpaan kultur

yang bernuansa integrasi. Hal ini terjadi karena pelaksanaan inetgrasi ilmu

pengetahuan dan agama sesuai dengan tujuan lembaga dan kebutuhan

masyarakat.

Penelitian kelima oleh Husniyatus Salamah10

, penelitian ini sama

seperti penelitian sebelumnya yaitu menggunakan metode penelitian

kualitatif. Adapun hasil penelitian ini ada dua point penting yang pertama

bahwa model integrasi Ma’had Sunan Ampel Al-Aly kedalam sistem

pendidikan UIN Malang, dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu integrasi

lembaga dan integrasi kurikulum.

10

Husniyatus Salamah, Integrasi Pesantren ke dalam Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi Agama

Islam (Studi di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang), UIN Maulana Malik Ibrahim, 2012

Page 32: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

11

Point kedua adalah Integrasi pesantren dan UIN Maliki Malang

secara filosofis dilatar belakangi oleh pandangan bahwa pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bersifat value-free, tetapi value-

bond. Bangunan ilmu yang telah terintegrasi tidak banyak berarti jika

dipegang oleh orang yang tidak bermoral dan tidak bertanggung jawab,

maka perlu dibenahi pada aspek aksiologinya.

Secara praktis, pendirian Ma’had Sunan Ampel Al-Aly untuk

merespon rendahnya pengetahuan agama Islam di kalangan mahasiswa

UIN Maliki Malang yang salah satu sebabnya adalah lemahnya

penguasaan bahasa Arab. Karena itu, pendirian Ma’had Sunan Ampel Al-

Aly bertujuan untuk menciptakan suasana kondusif bagi pengembangan

kepribadian mahasiswa yang memiliki kemantapan akidah dan spiritual,

keagungan akhlak, keluasan ilmu, kemantapan professional, dan

pengembangan bahasa Arab dan Inggris.

Page 33: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

12

Berikut adalah tabel tentang perbedaan penelitian terdahulu dan

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

Tabel 1.1

Perbedaan penelitian dengan penelitian sebelumnya

No Nama

Peneliti

Judul Hasil Penelitian

1.

M. Fakhur

Rozi

(2007)

Pendidikan

Agama Islam

Berbasis

Integrasi

(Studi Kasus

di SMA Nurul

Jadid Paiton

Probolinggo)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pelaksanaan pendidikan yang berbasis

integral di pesantren ini dapat terlihat

disatukan dalam kesatuan pemahaman

keislaman yang universal dengan

menjadikannya Islam sebagai Way Of Life,

Way Of Think dan Way of Do tanpa adanya

cara pandang yang dikotomis antara hal

yang berbau agama atau non agama.

2.

Annawiyah

(2006)

Pengintegrasia

n Sistem

Pendidikan

Pesantren

Kampus

Dalam Sistem

Pendidikan

Tinggi Untuk

Membentuk

Manusia

Seutuhnya

(Studi

Terhadap

Pendidikan

Pesantren

Kampus di

UIN Malang)

Penelitian kedua oleh Annawiyah, penelitian

ini menggunakan metode kualitatif,

menggunakan pendekatan teoritis dan

empiris. Berdasarkan hasil analisa data

diperoleh bahwa sistem dalam pendidikan

tinggi nasional dewasa ini sangat

memprihatinkan. Mahasiswa lulusan

perguruan tinggi belum mampu memberi

kontribusi secara maksimal guna

pengembangan maupun peningkatan

kehidupan bangsa dan negara. Penerapan

sistem pendidikan pesantren kampus di UIN

Malang adalah sebuah sistem dalam

pendidikan tinggi untuk

menumbuhkembangkan karakter mahasiswa

dari sisi intelektual sekaligus

dari sisi rohaniah secara selaras dan

seimbang.

3.

Ririn

Kepemimpina

n Lembaga

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini

adalah kepala sekolah dalam

Page 34: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

13

Rahmawati

(2009)

Pendidikan

dalam

Mengintegrasi

kan Madrasah

dengan

Pesantren

(Studi Kasus

di Sekolah

Alam

Bilingual

Surya Buana

Malang)

kepemimpinannyang menggunakan tipe atau

model demokratis. Sehingga semua elemen

sekolah menjadi unsur yang penting dalam

pengembangan sekolah. Program-program

yang dicanangkan bersama, dapat berjalan

dengan lancar tanpa hambatan yang berarti.

Kemampuan kepemimpinan yang dimiliki

kepala sekolah, dapat mengintegrasikan

madrasah dengan pesantren melalui

penerapan sistem boarding school.

4.

M Cholid

Zamzami

(2012)

Pembaruan

Pemikiran

Pendidikan

Islam; Studi

Integrasi Ilmu

Pengetahuan

dan Agama di

Universitas

Islam Negeri

(UIN)

Maulana

Malik Ibrahim

Malang

Dalam penelitian ini diketemukan beberapa

temuan sebagai berikut pertama, program

pelaksanaan inetegrasi ilmu pengetahuan

dan agama di

UIN Maliki Malang adalah amanat yang

berasal dari SK Presiden tentang

pembentukan UIN Malang.

Kedua, pelaksanaan integrasi ilmu dan

agama di UIN Maliki didasarkan pada

struktur Body of Knowledge, dalam bentuk

metafora Pohon Ilmu.

Ketiga, pada aspek pelaksanaan

pembelajaran integrasi ilmu dan agama

ditingkat fakultas, pelaksanaan program

inetgrasi dalam pembelajaran cenderung

sporadic, namun telah terstruktur dalam

dokumen pembelajaran dan strategi

pengembangan SDM/ tenaga pendidik yang

dilakukan oleh masing-masing fakultas. Hal

ini dikarenakan belum adanya pedoman

pelaksanaan inetgrasi ilmu pengetahuan dan

agama dalam petunjuk teknis.

5.

Husniyatus

salamah

(2012)

Integrasi

Pesantren ke

dalam Sistem

Pendidikan

Perguruan

Tinggi Agama

Adapun hasil penelitian ini ada dua point

penting yang pertama bahwa model

integrasi Ma’had Sunan Ampel Al-Aly

kedalam sistem pendidikan UIN Malang,

dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu

integrasi lembaga dan integrasi kurikulum.

Page 35: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

14

Islam (Studi di

UIN Maulana

Malik Ibrahim

Malang)

Point kedua adalah Integrasi pesantren dan

UIN Maliki Malang secara filosofis dilatar

belakangi oleh pandangan bahwa

pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tidak bersifat value-free, tetapi

value-bond. Bangunan ilmu yang telah

terintegrasi tidak banyak berarti jika

dipegang oleh orang yang tidak bermoral

dan tidak bertanggung jawab, maka perlu

dibenahi pada aspek aksiologinya.

6. Athik

Faradisa

Maharsari

(2015)

Pembelajaran

Sosiologi

berbasis

Integrasi

(Studi Kasus

di SMA Al-

Rifa’ie

Gondanglegi

Malang)

_

Perbedaan dengan penelitian yang terdahulu adalah peneliti disini meneliti

dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus dan variabel yang berbeda

dengan penelitian sebelumnya. Selain itu, perbedaan lainnya adalah tempat

penelitian atau obyek yang diteliti.

Page 36: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

15

BAB II

Kajian Pustaka

A. Pembahasan Tentang Proses Pembelajaran

Belajar dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai kegiatan

psikofisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti

sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan meteri ilmu

pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya

kepribadian seutuhnya11.

Menurut Trianto proses pembelajaran pada hakikatnya adalah

usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya

(mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam

rangka mencapai tujuan yang diharapkan12

. Pembelajaran dalam makna

kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan

siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya)

dalam rangkan mencapai tujuan yang diharapkan.

Pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila ada perencaan

yang baik. Sesuai teori yang diungkapkan oleh Sugeng dan Faridah bahwa

perencanaan merupakan kegiatan untuk menentukan masa yang akan

datang, maka untuk membuat perencanaan yang baik harus menguasai

keadaan yang ada pada saat ini. Kondisi yang ada itulah berbagai proyeksi

11

Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,( Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2011),hlm 22 12

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif,(Jakarta: Kencana, 2009), hlm 17

Page 37: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

16

dapat dilakukan dan kemudian dituangkan dalam berbagai rangkaian

kegiatan dalam perencanaan13

.

Pentingnya belajar dengan adanya integrasi Al-Qur’an juga

diungkapkan oleh al-Ghazali, Al-Qur’an itu laksana lautan yang tak

bertepi, dan jika sekiranya lautan itu menjadi tinta untuk menjelaskan

kata-kata Tuhanku, niscaya lautan itu akan habis sebelum kata-kata Tuhan

itu berakhir14

. al-Suyut’i memiliki pandangan yang sama dengan

mengatakan, bahwa Al-Qur’an itu mengandung seluruh ilmu-ilmu klasik

dan modern. Kitab Allah itu mencakup segala sesuatunya. Tidak ada

bagian atau problem dasar suatu ilmu pun yang tidak ditunjukkan didalam

Al-Qur’an15

.

Hasil pembelajaran juga merupakan serangkaian aktivitas

pembelajaran. Hakikat hasil belajar adalah perubahan tingkah laku

individu yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik16

.

Menurut Nana Sudjana hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh

dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang

datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan17

. Faktor yang datang

dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan

siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai.

13

Sugeng Listyo dan Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran ( Malang : UIN Press,

2010) hlm 2 14

al-Ghazali. Ihya ‘Ulum al-Din, jilid I & V (Libanon: Dar al-Ma’arif,1975), hlm 32 15

al-Suyuti, al-itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, Juz 1, (Beirut: Dar al-Fikr,1979), hlm 1 16

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya,

2005), hlm 3 17

Nana Sudjana, Teknologi Pengajaran, (Bandung : PT Sinar Baru, 1989), hlm 38-40

Page 38: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

17

Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain,

seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

Hasil belajar merupakan segala upaya yang menyangkut aktivitas

otak (proses berfikir) terutama dalam ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Proses berfikir ini ada enam jenjang, mulai dari yang

terendah sampai dengan jenjang tertinggi18

. Keenam jenjang tersebut

adalah: (1) Pengetahuan (knowledge) yaitu kemampuan seseorang untuk

mengingat kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus- rumus dan

lain sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk

menggunakannya. (2) Pemahaman (comprehension) yakni kemampuan

seseorang untuk memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan

diingat melalui penjelasan dari kata- katanya sendiri.

Ketiga penerapan (application) yaitu kesanggupan seseorang untuk

menggunakan ide- ide umum, tata cara atau metode- metode, prinsip-

prinsip, rumus- rumus, teori- teori, dan lain sebagainya dalam situasi yang

baru dan kongkret. (4) Analisis (analysis) yakni kemampuan seseorang

untuk menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian- bagian

yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian- bagian

tersebut. (5) Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berfikir memadukan

bagian- bagian atau unsur- unsur secara logis, sehingga menjadi suatu pola

18

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),hlm 114-

115

Page 39: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

18

yang baru dan terstruktur. (6) Evaluasi (evaluation) yang merupakan

jenjang berfikir paling tinggi dalam ranah kognitif menurut Taksonomi

Bloom.

B. Pembahasan Hakikat Sosiologi

Sosiologi berasal dari bahasa Latin socius yang artinya kawan dan

logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi, sosiologi ialah ilmu

pengetahuan yang mempelajari hubungan antara teman dan teman, yaitu

hubungan antara seorang dengan seorang, seorang dengan golongan

maupun golongan dengan golongan. Dalam perumusan ini terdapat

perkataan hubungan antara teman dengan teman. Pengertian teman di sini

berbeda dengan pengertian sehari-hari yang biasa kita pakai. Pengertian

teman di sini ialah bahwa di dalamnya termasuk pengertian kawan dan

lawan19

.

Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni yang

hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha

peningkatan kualitas ilmu itu sendiri, namun sosiologi bisa juga menjadi

ilmu terapan yang menyajikan cara-cara untuk mempergunakan

pengetahuan ilmiahnya guna memecahkan masalah praktis atau masalah

sosial yang perlu ditanggulangi20

.

19

Ruswanto, Sosiologi SMA (Jakarta : Mefi Caraka, 2009) hlm 2 20

J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi : Teks pengantar dan Terapan

(Jakarta:Kencana, 2007), hlm.2

Page 40: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

19

Kekhususan sosiologi adaah bahwa perilaku manusia selalu dilihat

kaitannya dengan struktur-struktur kemasyarakatan dan kebudayaan yang

dimiliki, dibagi, ditunjang bersama. Sosiologi bisa dikatakan ilmu

tersendiri, karena sosiologi adalah disiplin intelektual yang secara khusus,

sistematis dan terandalkan mengembangkan pengetahuan tentang

hubungan social manusia pada umumnya dan tentang hubungan social

manusia pada umumnya dan tentang produk dari hubungan tersebut.

“Selo Soemardjan dan Soelaman Soemardi yang dikutip oleh

Soerjono Soekanto menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat

adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial

termasuk perubahan-perubahan sosial”21

Menurut Auguste Comte ilmuan yang berasal dari Franch dan

dikenal sebagai bapak Sosiologi dan dikutip oleh Bernard Raho

mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu positif tentang masyarakat. Ia

menggunakan istilah positif yang artinya sama dengan empiris. Jadi, bagi

dia, sosiologi adalah studi empiris tentang masyarakat. Menurut Comte

focus dari studi sosiologis tentang masyarakat ada dua, yakni struktur

masyarakat yang disebutnya statika sosial dan proses-proses sosial di

dalam masyarakat yang disebut dengan istilah dinamika sosial22

.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sosiologi

merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari tentang masyarakat,

21

Soerjono Soekanto, Memperkenalkan Sosiologi (Jakarta:CV. Rajawali, 1982), hlm 21 22

Bernard Raho, Sosiologi-Sebuah Pengantar (Surabaya:Ladelero, 2004), hlm 2

Page 41: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

20

hubungan antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan

kelompok dengan kelompok. Banyak yang dipelajari dalam sosiologi

seperti interaksi dalam masyarakat, hubungan social masyarakat dan lain-

lain, semua materi yang dipelajari berkembang sesuai dengan keadaan

sosial yang terjadi saat ini. Sosiologi mempunyai 2 objek penting yaitu :

a) Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan

proses hubungan antarmanusia yang mempengaruhi kesatuan hidup

manusia itu sendiri.

b) Objek formal sosiologi, yaitu ditekankan pada manusia sebagai makhluk

sosial atau masyarakat. Dengan demikian, objek formal sosiologi adalah

hubungan antarmanusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia

di dalam masyarakat.

Sedangkan, orientasi sosiologi mencakup beberapa hal yakni ;

1) Keluarga adalah soko guru dari kelompok masyarakat.

2) Kelangsungan hidup masyarakat memerlukan sejumlah ketentuan untuk

mengatur tingkah laku manusia.

3) Kehidupan manusia banyak dipengaruhi oleh lembaga-lembaga sosial

yang ada di sekelilingnya, dan harus mampu menyesuaikan diri dengan

lembaga-lembaga tersebut.

4) Individu, keluarga, dan masyarakat mempunyai kecenderungan untuk

mengklasifikasikan dirinya secara sosial menurut keturunan, tingkat

kemakmuran, pendidikan, jabatan, keanggotaan kelompok, dan status

sosial lainnya.

Page 42: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

21

5) Adanya komunikasi dengan kebudayaan dan masyarakat lain akan

menimbulkan perubahan-perubahan nilai budaya.

6) Kerja sama dan saling menghormati merupakan tuntutan kemanusiaan.

7) Realisasi kehidupan pribadi dibentuk melalui hubungannya dengan yang

lain.

8) Perbuatan-perbuatan yang dapat diterima oleh suatu masyarakat dapat

merupakan perbuatan yang tabu bagi masyarakat yang lain.

9) Migrasi atau perpindahan bangsa-bangsa menimbulkan percampuran

budaya antarindividu dan antarkelompok.

10) Lingkungan sekitar baik fisik dan sosial akan mempengaruhi kehidupan

manusia, dan manusia pun akan mempengaruhi lingkungannya23

.

Jadi, sosiologi merupakan ilmu yang membahas tentang struktur,

proses, dan perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat. Sosiologi

memiliki ciri-ciri empiris, teoritis, kumulatif, dan non-etis.

a) Ruang lingkup sosiologi.

Pitrim Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang

mempelajari :

1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-

gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga

dengan moral, hukum denan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik

dan lain sebagainya).

23

Ruswanto, Sosiologi SMA (Jakarta : Mefi Caraka, 2009) hlm 3

Page 43: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

22

2. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan

gejala-gejala non sosial (misalnya gejala geografis, biologis, dan lain

sebagainya).

3. Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial24

.

b) Persepektif Sosiologi

Didalam setiap ilmu pengetahuan, senantiasa ada persepektif atau

imajinasi tertentu; di dalam sosiologi hal itu disebut sebagai persepektif

atau imajinasi sosiologi (Sociological persepective atau sociological

imajination). Untuk dapat memahami suatu ilmu dengan baik, maka

terlebih dahulu harus dikuasai dasar-dasar konsepsional dari persepektif

ilmu yang bersangkutan, yaitu:

a) Interaksi sosial

Adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, kelompok

dengan kelompok, serta individu dengan kelompok.

b) Struktur sosial

Adalah jalan unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat mencakup

antara lain:

1. Kelompok sosial, baik yang teratur maupun tidak teratur.

2. Kebudayaan yang merupakan hasil karya, rasa dan cipta yang

didasarkan pada karsa.

3. Lembaga sosial, yaitu himpunan kaidah-kaidah dari segala tingkatan

yang berkisar pada kebutuhan pokok manusia.

24

Bernard Raho, Sosiologi-Sebuah Pengantar (Surabaya:Ladelero, 2004), hlm 29

Page 44: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

23

4. Stratifikasi sosial, yaitu lapisan-lapisan dalam masyarakat yang

didasarkan pada kenyataan, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kehormatan,

dan sebagainya.

5. Kekuasaan dan wewenang. Kekuasaan merupakan kemampuan untuk

mempengaruhi pikiran orang lain, sehingga orang tersebut mengikuti

kehendak yang memberi pengaruh; wewenang merupakan kekuasaan

yang diakui.

c) Jangka waktu atau aspek historis.

Setiap masyarakat terikat oleh jangka waktu atau ruang waktu. Misalnya,

walaupun di Bali atau didaerah lain dewasa ini masyarakat masih terbagi

atas kasta (stratifikasi), akan tetapi kasta-kasta tersebut pasti berbeda

dengan keadaannya dua puluh tahun yang lalu.

d) Ruang dimana suatu masyarakat hidup.

Ruang tempat suatu masyarakat tinggal, juga perlu diperhatikan didalam

pemikiran sosiologis25

C. Pembahasan Tentang Integrasi

Integrasi atau perpaduan antara agama dan ilmu pengetahuan tumbuh

dari keinginan setiap manusia untuk mencari kesatuan dalam pemahaman kita

terhadap dunia. Karena upaya ini tampaknya mau dengan tertib rapi mau

mendamaikan agama dan ilmu, jutaan orang pun merasa tertarik kepadanya.

Termasuk diantaranya kaum pemikir religious maupun pemikir sekular.

25

Ibid, hlm 8-10

Page 45: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

24

Dalam buku Murtadha Muthahhari dijelaskan oleh Muhammad Iqbal

bahwa dewasa ini manusia membutuhkan tiga hal: pertama, interpretasi

spiritual tentang alam semesta. Kedua, kemerdekaan spiritual. Ketiga,

prinsip-prinsip pokok yang memiliki makna universal yang mengarahkan

evolusi masyarakat manusia dengan berbasiskan rohani”.26

Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah tertanamnya nilai-

nilai dalam kehidupan sehari-hari, yang hanya dengan ini dapat mengantarkan

kepada kebahagiaan dunia akhirat. Maka untuk menuju pada tujuan tersebut,

kiranya salah satu jalan yang tepat adalah dengan mengintegrasikan agama

dengan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini agama membawa kita kepada

revolusi batiniyah (spiritual), dan ilmu pengetahuan membawa kita pada

revolusi lahiriyah (material). Sehingga dari sini jika keduanya dapat

dipadukan dengan benar, maka kebahagiaan dunia dan akhirat sebagai tujuan

pendidikan Islam akan dapat tercapai.

Jika dilihat, ilmu dan agama memang bahwa keduanya itu berhadap-

hadapan, berkonfrontasi. Dalam tiap kesatuan sosial di mana berlangsung

perkembangan ilmu, maka suatu ketika ia akan berkonfrontasi dengan agama.

Dalam dunia modern, konfrontasi itu berlanjut menjadi pertentangan dan

perlawanan.27

Menurut Harun Nasution sebagaimana dikutip oleh Mujamil,

pertentangan ini dapat diungkapkan secara ringkas sebagai berikut:

26

Murtadha Muthahhari, Manusia dan Alam Semesta: Konsepsi Islam tentang Jagat Raya,

(Jakarta: Lentera Basritama, 2002), hlm. 14 27

Sidi Gazalba, Ilmu dan Islam: Pembicaraan Ilmiah Pokok-Pokok Ajaran Islam Dalam Rangka

Menjawab Tantangan Modern, (Jakarta:CV. Mulia,1969), hlm. 153

Page 46: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

25

1. Dalam bidang agama terdapat sifat statis, di dalam bidang ilmiah

terdapat sifat dinamis.

2. Dalam bidang agama terdapat sikap tertutup, di dalam bidang ilmiah

terdapat sikap terbuka.

3. Dalam bidang agama terdapat sikap emosional, di dalam bidang ilmiah

terdapat sikap rasional.

4. Dalam bidang agama terdapat sikap yang sangat terikat pada tradisi, di

dalam bidang ilmiah terdapat sikap mudah melanggar tradisi.

5. dalam bidang agama terdapat sukar dan sulit menerima pembaruan atau

modernisasi, di dalam bidang ilmiah terdapat sikap mudah menerima

perubahan dan modernisasi.28

Akibat dari pandangan dikotomik mengenai pertentangan tersebut,

agama diabaikan, ditinggalkan, bahkan ada yang sampai mengingkari sumber

agama itu, yakni Tuhan. Sedangkan menurut dunia Islam, konfrontasi ilmu

dan agama tidak bergerak pada perlawanan, tetapi pada kerjasama dalam

membina keselamatan dunia dan akhirat.29

Oleh karena itu Harun Nasution menyarankan agar perasaan (filsafat

dan ilmu pengetahuan tidak bisa sejalan dengan agama) itu harus dihapuskan.

Sebab pandangan yang mempertentangkan antara agama dan ilmu

28

Mujamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam: Dari Metode Rasional Hingga Metode Kritik,

(Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 146 29

Sidi Gazalba, Ilmu dan Islam: Pembicaraan Ilmiah Pokok-Pokok Ajaran Islam Dalam Rangka

Menjawab Tantangan Modern, (Jakarta:CV. Mulia,1969),hlm. 153

Page 47: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

26

pengetahuan itu justru akan memperlemah dinamika peradaban manusia.30

Oleh karena itu, menurut M. Arifin, “dalam Islam tidak dikenal adanya ilmu

pengetahuan yang religius dan non religius (sekuler).”31

Seperti yang

dinyatakan Gazalba, “Ilmu dan agama diintegrasikan dalam al-dien. Ilmu

adalah bagian dari kebudayaan addinul Islam berisikan agama dan

kebudayaan dalam jalinan integrasi.”32

Dengan demikian ilmu dan agama berdampingan bekerjasama

mengisi kehidupan dalam bidangnya masing-masing. Ilmu bidangnya dunia,

sasarannya yang nyata, tugasnya membina kebudayaan, agama bidangnya

akhirat sasarannya yang ghaib, tugasnya membina ibadat, guna mewujudkan

kehidupan keselamatan kurun waktu setelah dunia.

Berangkat dari pola pikir integratif dalam hubungannya dengan

dunia pendidikan, yaitu menyatukan kehidupan dunia dan akhirat, maka

pendidikan umum pada hakikatnya adalah pendidikan agama juga; begitu

sebaliknya. Idealnya tak perlu terjadi persoalan ambivalensi dan dikotomik

dalam orientasi pendidikan Islam.

Sehingga dalam pengembangan lmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK), integrasi agama dan ilmu pengetahuan menjadi langkah awal bagi

pendidikan Islam menuju manusia yang intelek, etis, dan bertanggung jawab,

menjadi ilmuwan sekaligus agamawan di tengah-tengah masyarakat modern

30

Mujamil Qomar, Epistemologi Pendidikan Islam: Dari Metode Rasional Hingga Metode Kritik,

(Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 146 31

Ibid., hlm. 150 32

Sidi Gazalba, Ilmu dan Islam: Pembicaraan Ilmiah Pokok-Pokok Ajaran Islam Dalam Rangka

Menjawab Tantangan Modern, (Jakarta:CV. Mulia,1969), hlm. 153

Page 48: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

27

seperti sekarang ini. Bagaimanapun, setinggi-tinggi manusia itu berilmu

haruslah tetap menundukkan keimanan hatinya kepada sang Khaliq, yaitu

Allah SWT.

D. Pembahasan Tentang Pesantren

a) Pengertian Pendidikan Pesantren

Pesantren barasal dari kata santri, dengan awalan pe dan akhiran

an, bararti tempat tinggal santri33

. Menurut Manfred Ziemek

menyebutkan bahwa secara etimologi pesantren barasal dari kata pe-

santri-an,berarti “tempat santri”34

. Versi Ensiklopedi Islam memberi

gambaran yang berbeda, menurutnya pesantren berasal dari bahasa

tamil yang berarti guru ngaji atau bahasa India “sastria’ dan kata

“sastra” yang bebarti buku-buku suci, buku-buku agama atau ilmu

tentang pengetahuan35

.

Secara terminologi pesantren adalah lembaga pendidikan Islam

untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam

(tafaquh fiddina) dengan menekankan pentingnya moral agama Islam

sebagai pedoman hidup sehari-hari36

.

Sistem pendidikan adalah totalitas interaksi dari seperangkat unsur-

unsur pendidikan dan bekerja sama secara terpadu, dan saling

33

Zamahsyari Dhofier, Tradisi pesantren (Jakarta: LP3ES, 1984), hlm. 18 34

Manfret Ziamek, Pesantren Islamiche Bildung In Sozialen Wandel, Butche B.Soendjojo, (penj),

(Jakarta: Guna Aksara,1986) hlm.16 35

Ictiar Baru Van Houve, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ictiar Baru Van Houve,1993) hlm.107 36

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian Tentang Unsur dan Nilai Sisten

Pendidikan Pesantren, ( Jakarta: INIS, 1994),hlm. 6

Page 49: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

28

melengkapi satu sama lain menuju tercapainya tujuan pendidikan yang

telah menjadi cita-cita bersama pelakunya.

Jadi, sistem pendidikan pesantren adalah kumpulan dasar-dasar

umum tentang bagaimana lembaga pendidikan di selenggarakan dalam

rangka membekali pengetahuan kepada siswa yang di dasarkan kepada

al-Qur’an dan sunah37

.

Pesantren sebagai lembaga pendidikan merupakan sistem yang

memiliki beberapa sub sistem, setiap sub sistem memiliki beberapa

sub-sub sistem dan seterusnya, setiap sub sistem dengan sub sistem

yang lain saling mempengarui dan tidak dapat dipisahkan. Sub sistem

dari sistem pendidikan pesantren antara lain,

1) Aktor atau pelaku: Kyai; ustadz; santri dan pengurus

2) Sarana perangkat keras: Masjid; rumah kyai; rumah dan asrama

ustadz; pondok dan asrama santri; gedung sekolah atau madrasah;

tanah untuk pertanian dan lain-lain.

3) Sarana perangkat lunak: Tujuan; kurikulum; kitab; penilaian; tata

tertib; perpustakaan; pusat penerangan; keterampilan; pusat

pengembangan masyarakat; dan lain-lain38

. Setiap pesantren sebagai

institusi pendidikan harus memiliki ke-3 sub sistem ini, apabila

kehilangan salah satu dari ke-3nya belum dapat dikatakan sebagai

sistem pendidikan pesantren.

37

Ahmad Syahid (edt), Pesantren dan Pengembangan Ekonomi Umat, (Depag dan INCIS, 2002),

hlm. 30-31. 38

Ibid, hlm. 25

Page 50: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

29

b) Tujuan Pendidikan Pesantren

Tujuan dan fungsi pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan sebagai usaha untuk menjadikan pondok pesantren tetap terjaga

dalam eksistensinya. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan

yang unik dan berbeda dengan lembaga pendidikan yang lain, untuk itu

pengembangan fungsi dan tujuan pendidikan pesantren sebagai panduan

dan arah pendidikan sangat penting.

Secara umum tujuan pendidikan pesantren sebagaimana yang

tertulis dalam kitab Ta’lim al –Mutaalim karya Zarnuzi, sebagai pedoman

etika dan pembelajaran di pesantren dalam menuntut ilmu, yaitu menuntut

dan mengembangkan ilmu itu semata-mata merupakan kewajiban yang

harus dilakukan secara ikhlas. Keikhlasan merupakan asas kehidupan di

pesantren yang ditetapkan secara taktis dalam pembinaan santri, melalui

amal perbuatan sehari-hari. Sedangkan ilmu agama yang dipelajari

merupakan nilai dasar yang mengarahkan tujuan pendidikannya, yakni

membentuk manusia yang memiliki kesadaran tinggi bahwa ajaran Islam

sebagai dasar nilai yang bersifat menyeluruh39

.

Tujuan pendidikan di atas bersifat ideal, umum dan sulit untuk

dilaksanakan secara langsung oleh lembaga pendidikan dalam level

praktis, untuk itu setiap pondok pesantren memiliki hak untuk menentukan

tujuan secara operasional tujuan pendidikannaya. Menurut H.M. Arifin

tujuan pesantren dibagi:

39

Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren, (Jakarta: Paramadina, 1997),hlm. 18

Page 51: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

30

1. Tujuan umum: membimbing anak didik untuk menjadi manusia

yang berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmunya menjadi

mubaligh Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya.

2. Tujuan khusus: mempersiapkan para santri untuk menjadi orang

yang alim dalam ilmu agama yang diajarka oleh kyai yang bersangkutan

dan mengamalkan dalam masyarakat40

.

Sedangkan menurut beberapa peneliti pesantren seperti yang

dikemukakan oleh Mastuhu, bahwa tujuan pendidikan pesantren adalah

menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu pribadi yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi

masyarakat atau berkhidmad pada masyarakat dengan jalan menjadi kaula

atau abdi masyarakat atau rasul, yaitu menjadi pelayan masyarakat

sebagaimana pribadi Nabi Muhammad (mengikuti sunah nabi), mempu

berdiri sendiri, bebas dan tangguh dalam kepribadian, menyebarkan agama

atau menegakkan Islam dan kejayaan umat islam ditengah-tengah umat

masyarakat (‘zzul Islam wal Muslimin) dan mencintai ilmu dalam rangka

mengembangkan kepribadian Indonesia41

.

Menurut Nur Kholis Madjid, bahwa tujuan pendidikan pesantren

adalah: terbentuknya manusia yang memiliki kesadaran setinggi-tingginya

akan bimbingan agama Islam, weltanschaung yang bersifat menyeluruh,

dan diperlengakapi dengan kemampuan setinggi- tinginya untuk

mengadakan responsi terhadap tentangan-tantangan hidup dalam konteks

40

H.M Arifin, Kapita Selekta Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. 3, hlm., 148 41

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian Tentang Unsur dan Nilai Sisten

Pendidikan Pesantren, ( Jakarta: INIS, 1994),hlm. 55-56

Page 52: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

31

ruang dan waktu yang ada: Indonesia dan dunia abad sekarang42

. Sesuai

dengan pendapat di atas bahwa tujuan pendidikan pesantren secara umum

adalah untuk membentuk santri yang beriman dan bertaqwa sehingga

terbentuk manusia yang paripurna (insan kamil). Tujuan utama ini akan

tampak sempurna apabila seorang santri juga dibekali dengan pengetahuan

umum dan teknologi serta pemanfaatannya untuk membentuk manusia

yang kaffah, sebagaimana Firman Allah dalam surat Al Qhashas ayat: 77.

“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan oleh Allah kepada

mu(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan

bagianmu dari (kenikmatan) dunia…” (Q.S. Al Qhashas ayat: 77)43

Dari beberapa tujuan pendidikan pesantren di atas juga

menekankan pentingnya tegaknya Islam ditengah-tengah kehidupan

sebagai sumber utama moral atau akhlak mulia. Dan akhlak mulia ini

merupakan kunci keberhasilan hidup masyarakat sebagaimana akhlah

Rasulullah, serta tujuan pendidikan pesantren berusaha untuk

menumbuhkan jiwa nasionalisme.

42

Nur Kholis Madjid, Dalam “Merumuskan Kembali Tujuan Pesantren” dalam Dawam Rahardjo

(edt), Pergulatan Dunia Pesantren Menbangun Dari Bawah , (Jakarta: P3M, 1985), hlm. 15 43

Departemen Agama R.I., Al Quran dan terjemahnya, (Semarang: CV. ALWAAH, 1995),

hlm.623

Page 53: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

32

E. Pembahasan Tentang Integrasi Pembelajaran Sosiologi dengan

Pesantren.

Bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam

telah bertekad membentuk negara kesatuan Republik Indonesia yang

didasarkan pada UUD 1945. Dalam UUD 1945 menyatakan bahwa

“pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran

nasional yang diatur oleh Undang-Undang”. Namun pada kenyataannya,

bangsa Indonesia telah mewarisi sistem pendidikan yang dualistik, yaitu

sistem pendidikan umum warisan kolonial Belanda, dan sistem pendidikan

Islam yang tumbuh dalam masyarakat Islam pribumi44

. Meskipun awalnya

kedua sistem tesebut dianggap bertentangan tetapi, upaya penyatuan

pendidikan Islam kedalam sistem pendidikan Nasional ditegaskan dengan

keluarnya SKB tiga menteri pada tanggal 24 maret 1975 yang menyatakan

bahwa ijazah madrasah sama dengan ijazah sekolah umum yang sederajat.

Konsep keterpaduan agama yang diajarkan di pesantren dengan

ilmu sosiologi bukan hanya pada kurikulum, tetapi dikhususkan kepada

perilaku dan moral siswa. Karena pada konsep integrasi ini jelas

mengharapkan dampak yang baik pada kepribadian para siswa atau santri.

Seperti yang kita tahu bahwa sosiologi mempelajari banyak hal yang

bersangkutan dengan kepribadian seorang individu ataupun kelompok.

Dalam teori yang diungkapkan oleh M. Arifin, “dalam Islam tidak

dikenal adanya ilmu pengetahuan yang religius dan non religius (sekuler).”

44

M. Zainuddin, Paradigma Pendidikan Terpadu : Menyiapkan Generasi Ulul Albab (Malang :

UIN-Press, 2008), hlm 64-65

Page 54: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

33

Seperti yang dinyatakan Gazalba, “Ilmu dan agama diintegrasikan dalam

al-dien. Ilmu adalah bagian dari kebudayaan addinul Islam berisikan

agama dan kebudayaan dalam jalinan integrasi.” Dengan demikian ilmu

dan agama berdampingan bekerjasama mengisi kehidupan dalam

bidangnya masing-masing.

“Al-Qur’an itu laksana lautan yang tak bertepi, dan jika sekiranya

lautan itu menjadi tinta untuk menjelaskan kata-kata Tuhanku, niscaya

lautan itu akan habis sebelum kata-kata Tuhan itu berakhir45

. al-Suyut’i

memiliki pandangan yang sama dengan mengatakan, bahwa Al-Qur’an itu

mengandung seluruh ilmu-ilmu klasik dan modern. Kitab Allah itu

mencakup segala sesuatunya. Tidak ada bagian atau problem dasar suatu

ilmu pun yang tidak ditunjukkan didalam Al-Qur’an46

45

al-Ghazali. Ihya ‘Ulum al-Din, jilid I & V (Libanon: Dar al-Ma’arif,1975), hlm 32 46

al-Suyuti, al-itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, Juz 1, (Beirut: Dar al-Fikr,1979), hlm 1

Page 55: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

Penelitian ini berlangsung untuk mendeskripsikan fenomena tentang

pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi yang ada di SMA AL-Rifa’ie

Gondanglegi Malang. Fenomena ini akan dipaparkan oleh peneliti dengan

menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu memberikan gambaran,

merinci dan menganalisa data pada permasalahan yang terjadi pada saat ini,

serta memusatkan pada pemecahan permasalahan yang aktual. Berkaitan

dengan hal ini Lexy J. Meleong menjelaskan bahwa “pendekatan kualitatif

adalah penelitian yang mengungkapkan, menganalisis, lalu

menginterprestasikannya dari objek yang ada pada setting tertentu”.47

Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi

kasus. Sebuah definisi dengan bersifat teknis sehingga sangat membantu

tentang studi kasus diberikan oleh Robert Yin, yang menyebutkan bahwa studi

kasus adalah suatu inkuiri empiris yang: menyelidiki fenomena dalam konteks

kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak

tampak dengan tegas, dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan48

.

Jadi, peneliti melakukan jenis penelitian studi kasus yang merupakan

strategi penelitian dimana didalamnya peneliti menyeliki secara cermat suatu

program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu.

47

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2004)

hlm. 38 48

Abdul Aziz.SR, Memahami Fenomena Sosial Melalui Studi Kasus, (Jakarta : PT RajaGrafindo

Persada, 2003) , hlm. 18

Page 56: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

35

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Lembaga Pendidikan

Sekolah Menengah Atas Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang. Dan yang menjadi

objek dari penelitian ini diambil secara purposif (bertujuan) yang meliputi;

Guru Sosiologi Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Atas Al-Rifa’ie

Gondanglegi Malang, Guru BK Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Atas

Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang, Pengurus pondok pesantren Al-Rifa’ie

Gondanglegi Malang,dan Siswa kelas XI IIS Lembaga Pendidikan Sekolah

Menengah Atas Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang.

C. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksankan pada bulan Mei – Juni 2015. Karena

dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif maka

perlu waktu yang cukup dalam memperoleh data yang diiginkan peneliti agar

sesuai dan mampu menjawab permasalahan yang diangkat oleh peneliti.

Penelitian dengan subyek penelitian pada siswa kelas XI IIS dan obyek

penelitian pada guru mata pelajaran sosiologi. Agar penelitian dapat berjalan

dengan baik dan sesuai waktu yang direncanakan maka peneliti akan meneliti

bab konflik dan integrasi sosial masyarakat pada pelajaran sosiologi kelas XI

(sebelas) , karena pada bab ini menyangkut tentang topik atau masalah yang

diangkat oleh peneliti.

Page 57: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

36

D. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti sendiri dengan bantuan orang lain dalam

mengumpulkan data. Hal itu dilakukan karena, apabila memanfaatkan alat

yang bukan manusia dan mempersiapkannya terlebih dahulu sebagai yang

lazim digunakan dalam penelitian klasik, sangat tidak mungkin mengadakan

penyesuaian terhadap kenyatan-kenyataan yang ada di lapangan. Selain itu

hanya manusia sebagai alat sajalah yang dapat berhubungan dengan responden

atau objek lainnya, dan hanya manusia sebagai instrumen pulalah yang dapat

menilai apakah kehadirannya menjadi faktor penggangu sehingga apabila

terjadi hal yang demikian ia pasti dapat menyadari serta dapat mengatasinya.

Oleh karena itu, pada waktu mengumpulkan data di lapangan peneliti berperan

serta dalam kegitan kemasyarakatan.49

Berdasarkan pandangan di atas, maka pada dasarnya kehadiran peneliti

disini disamping sebagai intrumen penelitian juga menjadi faktor penting

dalam seluruh kegiatan penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti melakukan

penelitian selama satu sampai dua bulan, yakni Mei-Juni 2015. Selama proses

penelitian berangsung, peneliti akan melakukan wawancara dengan kepala

sekolah, wakil kepala bagian kurikulum, guru Sosiologi serta pengamatan

langsung dilapangan, baik dengan melihat dokumen-dokumen yang ada di

kantor SMA AL-Rifa’ie Gondanglegi Malang.

49

M. Djunaidi Ghoni dan Fauzan Almansur, Metodologi Penelitian Kualitatif (Malang:

AR-Ruzz Media, 2012), hlm. 33

Page 58: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

37

E. Data dan Sumber Data

Penelitian ini memerlukan beberapa data dan sumber data, diantaranya

adalah beberapa arsip sekolah tentang kurikulum yang sudah dan sedang

digunakan. Selain itu, peneliti memerlukan data tentang informan yang

nantinya dapat menjadi sumber data untuk mendapatykan kesimpulan.

Menurut Lexy J. Moleong data adalah keterangan atau bahan nyata yang

dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari tempat atau

lokasi penelitian melalui pengamatan langsung (observasi) dan

wawancara (interview) dari objek yang diteliti, yaitu pada guru sosiologi,

siswa kelas XI IPS, guru BK SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang, serta

pengurus Yayasan Pondok Modern Al-Rifa’ie.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan tertulis yang

berupa data informasi dari catatan guru sosiologi SMA AL-Rifa’ie

Gondanglegi Malang mengenai perilaku siswa serta data-data lainnya.

Sumber data adalah subjek darimana data – data dapat diperoleh.50

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, oleh karena itu teknik

pengambilan sampel dilakukan secara selektif. Dalam hal ini peneliti

memakai berbagai pertimbangan berdasarkan konsep teori yang

dipergunakan, keinginan peneliti, karakteristik pribadi dan sebagainya,

sehingga mampu memperoleh informasi yang valid dan penuh pemaknaan

50

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta : Rineka Cipta,

2002), hlm. 90

Page 59: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

38

dan lebih berharga dari sekedar ungkapan dalam bentuk angka.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Tempat penelitian, meliputi lokasi penelitian yaitu di SMA AL-Rifa’ie

Ketawang Gondanglegi Malang. Dari tempat penelitian ini diperoleh data

utama dan data pendukung untuk meyempurnakan hasil penelitian ini.

b) Dokumen, merupakan laporan-laporan tertulis untuk melengkapi data

yang diperoleh dari tempat penelitian. Dokumen yang dimaksud

berupa laporan yang diperoleh dari data sekunder terkait dengan objek

penelitian berupa pembelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Al-

Rifa’ie Gondanglegi Malang.

c) Informan, Pemilihan informan ini di dasarkan atas subjek yang

menguasai permasalahan, memiliki data dan bersedia memberikan data.

Dalam penelitian ini yang menjadi key informan adalah guru sosiologi

SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang. Dalam penelitian ini sumber data

yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder.

Sumber data primer diperoleh langsung dari subjek yang diteliti

(responden), sedangakan sumber data sekunder diperoleh dari keterangan-

keterangan dari orang lain yang mengerti mengenai objek yang diteliti

dan keterangan-keterangan dari buku, artikel, dan sejenisnya, yang ada

hubungannya dengan obyek yang diteliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan peneliti saat menyelesaikan penelitian, seperti

adanya observasi dan wawancara langsung di tempat penelitian. Hal ini dilakukan

Page 60: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

39

agara proses penelitian dapat berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan

oleh peneliti. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Observasi. Merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang

mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang

berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda, waktu,

peristiwa, tujuan dan perasaan. Observasi merupakan cara yang

sangat baik untuk mengawasi perilaku subjek penelitian seperti

perilaku dalam lingkungan atau ruang, waktu dan keadaan

tertentu.51

Metode observasi digunakan dalam penelitian ini dengan

tujuan untuk memperoleh suatu gambaran yang lebih jelas melalui

pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek

penelitian yaitu pembelajaran sosiologi di SMA Al-Rifa’ie

Ketawang Gondanglegi. Dengan observasi dapat mengumpulkan

data secara lebih cermat dan terinci.

2. Wawancara, yaitu suatu pedoman yang digunakan untuk melakukan tanya

jawab agar pertanyaan tersebut terarah dengan baik. Pertanyaan tersebut

diajukan kepada pihak-pihak yang terkait untuk memperoleh dan

mengumpulkan data informasi mengenai masalah yang diteliti agar

memudahkan proses wawancara, penggalian data dan informasi.52

51

Ida Bagus Mantra, Filsafat Penelitian & Metode Penelitian Sosial (Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 2008), hlm.79 52

Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : Alfabeta, 2007), hlm. 65

Page 61: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

40

3. Studi dokumentasi, yaitu studi yang dilakukan dengan mempelajari

dokumen resmi, surat-surat dan lainnya yang dapat dipakai sebagai

narasumber bagi peneliti. Melalui studi dokumentasi dapat memperkuat data

hasil wawancara. Dokumen yang diketik dapat berbagai macam, tidak hanya

dokumen resmi, dokumen dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku

harian, laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, rekaman kaset, video,

foto dan lain sebagainya.53

berkaitan dengan pembelajaran sosiologi

berbasis integrasi di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang.

G. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data berupa reduksi, display untuk

menarik kesimpilan dalam penelitian. Analisis data menurut Patton adalah

proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola,

kategori, dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor

analisis data merupakan proses yang merinci suatu usaha secara formal untuk

menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh

data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis data yaitu proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan

uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis

kerja seperti yang disarankan oleh data.54

53

Sukandar Rumidi, Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula (Yogyakarta

: Gadjah Mada University Press, 2004), hlm. 100-101 54

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,

2004),hlm. 103

Page 62: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

41

H. Pengecekan Keabsahan Data

Agar data ini dapat dipertanggung jawabkan, maka dalam penelitian

kualitatif dibutuhkan metode pengecekan keabsahan data. Dalam hal ini

peneliti merasa perlu mengadakan pemeriksaan keabsahan data tersebut.

Adapun cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh keabsahan data

tersebut adalah teknik triangulasi.

Teknik triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.55

Dalam hal ini peneliti

memeriksa data yang diperoleh dari subjek peneliti kemudian data tersebut

peneliti bandingkan dengan data dari luar yaitu sumber lain sehingga

keabsahan data tersebut dapat dipertanggung jawabkan.

55

Ibid, hlm. 330

Page 63: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang

SMA Al-Rifa’ie terletak di wilayah Kabupaten Malang, yaitu 18

km sebelah selatan kota Malang, di Jalan Raya Ketawang No.1 Desa

Ketawang Kecamatan Gondanglegi. SMA Al-Rifa’ie berdiri sejak tahun

2002, luas lahan 15.000 M², jumlah ruang belajar 12 kelas semua masuk

pagi. SMA Al-Rifa’ie berdiri dibawah naungan Yayasan Pondok Modern

Al-Rifa’ie yang seluruh siswanya bertempat tinggal di Pondok.

Lingkungan Sekolah dekat dengan Kantor Kepala Desa,

Puskesmas, Pasar dan komplek pendidikan mulai dari SD sampai SMA.

Jarak antar sekolah terdekat 500 m dan jarak sekolah terhadap Kantor

Dinas Pendidikan Kabupaten Malang sejauh 10 km.

Kurikulum SMA Al-Rifa’ie merupakan seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan SMA Al-Rifa’ie. Kurikulum yang digunakan

saat ini adalah kurikulum 2013. Hal tersebut jelas berkaitan dengan aspek

penilaian yaitu, aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dalam

pelaksanaan Kurikulum 2013, Departemen Pendidikan Nasional telah

menetapkan kerangka Dasar yang meliputi Standar Kompetensi Lulusan

(SKL), Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

Page 64: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

43

Kurikulum 2013 SMA Al-Rifa’ie terdiri dari tujuan

pendidikan, sturktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan dan

silabus. Pengembangannya berdasarkan kontekstual, potensi daerah atau

karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat daerah Kabupaten Malang

dan peserta didik SMA Al-Rifa’ie yang semuanya adalah putri.

SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang semua siswanya adalah putri

berada dalam naungan Yayasan Pondok Modern Al-Rifa’ie yang dalam

kesehariannya siswa menyesuaikan dengan pendidikan Pondok Pesantren.

Siswa selain belajar di SMA Al-Rifa’ie jam 07.00 s/d 13.00 WIB juga

harus menempuh pendidikan Madrasah Diniyah sebagai pembelajaran

agama dengan kurikulum sendiri. Selain itu siswa harus menempuh

pendidikan ekstrakurikuler dengan berwawasan keputrian, Al-Qur’an,

bahasa arab, Inggris, pidato bahasa arab, kesenian hadrah, Qiro’ah, Drum

band, dan menempuh pendidikan keputrian yaitu masak (tata boga) dan

tata busana.

Program kegiatan belajar, Ketenagaan yang dipakai 100 % sarjana

dan berkompeten di bidangnya. Belajar merupakan aktivitas terpenting

untuk menghasilkan lulusan sesuai dengan standart kompetensi lulusan.

Metode pembelajaran menggunakan media teknologi informasi, internet,

LCD dan Laptop.

SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang memiliki tenaga pengajar

yang terdiri dari sarjana S1 dan S2. Keseluruhan tenaga pengajar ini

adalah tenaga pengajar yang professional di bidangnya. Secara kualitatif,

Page 65: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

44

tenaga pengajar yang ada cukup berkualitas untuk mengantarkan siswa

dalam prestasi. Di sisi lain, keberadaan tenaga ketatausahaan yang siap

melayani siswa dalam menuntut ilmu, juga menjadi faktor penunjang

kualitas sumber daya manusia (SDM) di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi

Malang.

Keadaan siswa SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang saat ini

cukup banyak yaitu sekitar ±400 siswa, yang terdiri dari kelas X,XI, XII.

Untuk kelas X jumlah siswanya adalah 165 siswa. Kelas XI jumlah

siswanya adalah 109 siswa. Untuk kelas XII jumlah siswanya adalah 125

siswa. Semua siswa SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang sebagian besar

berasal dari lulusan SMP Al- Rifa’ie Gondanglegi Malang.

Sekolah yang telah mendapatkan akreditasi A ini tentu tidak akan

jauh dari prestasi-prestasi akademik ataupun non-akademik. Hal ini

terbukti dari pencapaian SMA Al-Rifa’ie yang pernah menjuarai Lomba

Sains kelas XII Tingkat Malang Raya yang diselenggarakan Dinas

Kabupaten Malang tahun 2006. Bukan hanya itu saja diluar prestasi

akademik sekolah ini juga pernah menjuarai Drum Band Tingkat SMA se-

Jawa Timur tahun 2010 sebagai juara pertama. Sebab itulah tidak salah

ketika SMA yang baru berdiri pada tahun 2002 ini layak mendapatkan

akreditasi A pada usia yang belum menginjak 10 tahun.

Page 66: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

45

Visi, Misi dan Tujuan SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang.

1) Visi SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang.

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti:

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang

sangat cepat, era informasi, dan berubahnya kesadaran masyarakat

dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk

merespon tantangan sekaligus peluang itu. SMA Al-Rifa’ie

Gondanglegi Malang memiliki citra moral yang menggambarkan

profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan

dalam Visi sekolah,

“Mewujudkan Sekolah Berprestasi dalam Iptek yang Berdasarkan

Akhlaqul Karimah, Iman Dan Takwa”

Indikator visi:

Terwujudnya prestasi belajar siswa yang dapat di ukur dengan nilai

rata-rata belajar >75

Terwujudnya lulusan yang melanjutkan belajar di perguruan tinggi

negeri/swasta

Terwujudnya tatanan akhlak mulia dalam pergaulan keseharian

Terwujudnya ketrampilan dalam penguasaan IT

Terwujudnya keseimbangan antara penguasaan Agama dan

Teknologi

Page 67: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

46

Terwujudnya alumni santri putri yang menghiasi daerah asal santri

di seluruh nusantara.

Misi SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang.

Membentuk watak dan kepribadian siswa yang bermartabat dan

berakhlak mulia

Mengembangakan potensi kecerdasan intelektual, emosional dan

spiritual

Mengembangkan pendidikan iptek, seni, dan budaya yang unggul

Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas sekolah sebagai

pusat pengembangan pendidikan berdasarkan standar nasional dan

global

Tujuan SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang.

Menegakkan aturan dan tata krama yang berlaku di SMA Al-

Rifa’ie Gondanglegi Malang

Mewujudkan masyarakat sekolah sebagai masyarakat aman, tertib,

terkendali dan kondusif

Meningkatkan dan mengamankan Visi dan Misi Sekolah yang

telah digariskan

Mendorong kinerja komponen-komponen dan atau warga di

sekolah agar lebih tertib, aman, termotivasi, dedikasi dan

akuntabilitas yang tinggi serta disiplin yang kuat.

.

Page 68: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

47

B. Paparan data

1. Proses perencanaan pembelajaran sosiologi berbasis integrasi di

SMA AL-Rifa’ie Gondanglegi Malang

Pada perencanaan pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi di

SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang guru menyiapkan silabus dan

RPP. Didalam RPP guru dijelaskan materi yang akan diajarkan

dengan tema Integrasi dan reintegrasi sosial sebagai upaya pemecahan

masalah konflik dan kekerasan.

Dalam RPP dijelaskan bahwa metode yang digunakan adalah

observasi atau pengamatan langsung, guru menggunakan metode

tersebut dengan tujuan agar siswa mengenal lingkungannya dengan

baik. Didalam pesantren terdapat berbagai macam suku dan budaya,

bagaimanpun siswa atau santri harus dapat beradaptasi dengan baik.

Apabila tidak dapat beradaptasi maka biasanya akan menimbulkan

konflik.

Pada RPP dijelaskan bahwa pada awal pelajaran guru membaca

do’a bersama untuk menanamkan nilai religius hal ini dapat dikatakan

bahwa sekolah sudah berintegrasi dengan pendidikan pesantren.

Setelah berdoa guru menjelaskan sedikit tentang materi yang akan

dibahas hari itu, dan guru tidak lupa menyelipkan ayat Al-Qur’an

untuk menambah semangat siswa. Menyelipkan ayat Al-Qur’an dapat

menambah point plus dalam pembelajaran sosiologi berbasis integrasi

di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang.

Page 69: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

48

Pada materi ini, guru memberikan kesempatan siswa untuk

mengobservasi secara langsung konflik yang ada didalam pesantren

atau lingkungan tinggal siswa. Seperti yang sudah kita bahas

sebelumnya bahwa di pesantren terdapat banyak jenis suku dan

budaya dari berbagai lapisan masyarakat, oleh karena itu setiap siswa

atau santri diharuskan dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat

tinggal mereka yaitu pesantren.

Pemanfaatan lingkungan pesantren sebagai bahan observasi dapat

dikatakan bahwa pembelajaran Sosiologi yang diajarkan di SMA Al-

Rifa’ie Gondanglegi Malang sudah berintegrasi dengan baik. Integrasi

yang diterapkan di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang didukung

dengan adanya Kurikulum 2013 yang telah diterapkan di SMA

tersebut. Pembelajaran sosiologi berintegrasi ini belum banyak

dilakukan di sekolah-sekolah lain, baik di luar ataupun di luar

pesantren lain.

Setelah siswa melakukan observasi tanpa disadari ternyata, banyak

sekali konflik yang ada di dalam pesantren. Mulai dari konflik

individu dengan individu, individu dengan kelompok sampai

kelompok dengan kelompok. Permasalahan yang banyak diangkat

adalah masalah kelompok yang mempunyai kesamaan hobi atau

kesenangan. Biasanya mereka menyebut kelompok-kelompok tersebut

dengan genk. Genk dibentuk oleh beberapa siswa atau santri dengan

tujuan tertentu. Menanggapi adanya kelompok tersebut siswa atau

Page 70: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

49

santri yang tidak termasuk didalamnya bersikap acuh asalkan

kelompok tersebut tidak membuat onar.

Selain itu, ada pula konflik yang membawa pada tahun masuk

pesantren. Biasanya mereka yang masuk lebih dahulu (Sejak SMP)

akan semena-mena dengan yang baru saja masuk ketika SMA. Mereka

menyebut dengan program 6 tahun dan program 3 tahun. Meskipun

ketika beberapa siswa tidak merasa melakukan bulliying terkadang

masih saja ada yang terlihat berbeda dari masing-masing kelompok

tersebut.

Sebenarnya dari pengamatan peneliti siswa yang mempunyai

kelompok sosial justru merasa lebih tenggang rasa terhadap orang-

orang didalam kelompok tersebut. Hanya saja mereka akan sulit

menerima sesuatu yang baru dalam kelompok mereka. Hal ini bisa

dibuktikan dengan beberapa siswa yang masih sulit beradaptasi di

dalam kelas. Kebanyakan siswa memang terlihat aktif ketika guru

memulai pelajaran, tetapi ada juga siswa yang hanya diam dan hanya

sesekali memperhatikan.

Ketika beberapa siswa mulai presentasi di depan kelas, suasana

kelas kembali riuh dengan pernyataan dan pertanyaan. Hal inilah yang

membuat pembelajaran dapat dikatakan lebih efektif dari pada hanya

guru yang menerangkan dan siswa mendengarkan. Siswa juga

diperbolehkan membawa media seperti laptop untuk browsing

menambah materi. Sehingga pembelajaran berjalan dengan baik.

Page 71: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

50

Dalam evaluasi pembelajaran, selain mempunyai KKM >75 siswa

juga mendapatkan nilai sikap saat berada didalam kelas. Pada evaluasi

UAS atau UTS guru memberikan soal yang lebih banyak mengarah

pada realita yang ada dilingkungan siswa yang dipadu padankan

dengan teori-teori yang ada didalam buku. Hal ini tentu akan membuat

siswa berfikir lebih terbuka daripada guru hanya memberikan soal-

soal yang mengaruskan siswanya menghafal tanpa memahami.

Berikut ini adalah RPP dari tema Integrasi dan reintegrasi sosial

sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA/ MA : SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi

Program : Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata Pelajaran : Sosiologi

Kelas/ Semester : XI/2

Tema : Integrasi dan reintegrasi sosial sebagai upaya pemecahan

masalah konflik dan kekerasan

Sub : 1) Integrasi dan Reintegrasi Sosial

2) Penelitian Sosial tentang Integrasi dan Reintegrasi

Sosial

3) Sikap Jujur dalam Penelitian

Sub-sub Tema : 1) Pengertian Integrasi Sosial

2) Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial

3) Bentuk-bentuk Integrasi Sosial

4)Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Integrasi Sosial

5)Tahapan Integrasi Sosial

Alokasi Waktu : 32 JP

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

Page 72: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

51

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar

3.5 Menerapkan metode penelitian sosial berorientasi pada pemecahan masalah

berkaitan dengan konflik, kekerasan dan penyelesaiannya

4.5 Merancang, melaksanakan dan menyusun laporan penelitian sosial

berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan konflik, kekerasan

dan penyelesaiannya serta mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan,

lisan dan audio-visual

C. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran ini adalah :

1) Menjelaskan Integrasi dan reintegrasi sosial sebagai upaya pemecahan

masalah konflik dan kekerasan.

2) Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan

Integrasi dan reintegrasi sosial sebagai upaya pemecahan masalah

konflik dan kekerasan.

3) Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk Integrasi dan reintegrasi

sosial sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan.

D. Materi Pembelajaran

1. Integrasi dan Reintegrasi Sosial

1) Pengertian Integrasi Sosial

2) Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial

3) Bentuk-bentuk Integrasi Sosial

4) Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Integrasi Sosial

5) Tahapan Integrasi Sosial

2. Penelitian Sosial tentang Integrasi dan Reintegrasi Sosial

1) Pengertian Metode Pemetaan Sosial

2) Output yang diharapkan

3) Memahami Masyarakat dan Masalah Sosial

4) Pendekatan Pemetaan Sosial

5) Teknik Pengumpulan Data

6) Analisis dan Penyimpulan Data dan Informasi

7) Teknik Analisis

8) Langkah-langkah Pelaksanaan Pemetaan Sosial

9) Kelebihan dan Kelemahan Pemetaan

3) Sikap Jujur dalam Penelitian

Page 73: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

52

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1) Pendekatan :

2) Metode :

3) Model :

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan

a. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dan

berdoa bersama bila pemebelajaran dilaksanakan pada

jam pertama, (nilai-nilai religius).

b. Mengecek kehadiran Siswa. Bila ada Siswa yang sakit

didoakan supaya lekas sembuh, dan mensyukuri nikmat

Tuhan berupa kesehatan.

c. Memotivasi peserta didik dengan menyampaikan

secara singkat manfaat mempelajari Pengertian dan

jenis kelembagaan sosial.

Apersepsi:.

1. Guru bertanya tentang materi yang akan dibahas.

2. Guru memancing siswa dengan pertanyaan seputar

materi yang akan dibahas.

10 Menit

Inti

Mengamati

Guru memberikan ayat Al-Qur’an tentang materi

yang disampaikan.

Guru memberikan penjelasan tentang materi

20 Menit

Page 74: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

53

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

ALOKASI

WAKTU

Menanya

Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan

seksama.

Guru berkeliling kelas mengamati kegiatan siswa

Mengumpulkan Data / Informasi

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang

masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang.

Mengolah Informasi

Guru memberikan tugas kepada masing-masing

kelompok unrtuk mengamati hal-hal yang ada

dilingkungan tinggal dan berhubungan dengan materi.

Guru

Mengkomunikasikan

Guru memberikan peluang untuk peserta didik

bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.

Guru menanggapi dari peserta didik yang bertanya.

Kesimpulan

Page 75: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

54

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN

ALOKASI

WAKTU

Penutup

a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan

b. Melakukan refleksi dengan menanyakan umpan balik

dari siswa, misalkan dengan pertanyaan: “apakah

kegiatan pembelajaran ini menarik”; “Bagaimana

keinginan untuk pembelajaran berikutnya”

c. Menugaskan peserta didik menggali materi untuk

pertemuan berikutnya

d. Menutup pelajaran dengan pembacaan Hamdallah

(religius).

10 Menit

Tabel 4.1 Bentuk Kegiatan Pembelajaran pada RPP

G. Sumber Pembelajaran

1. Buku Sosiologi XI

2. LKS Kharisma

3. Buku lain yang relevan

4. Berbagai macam media cetak maupun media elektronik yang relevan

2. Proses pelaksanaan pembelajaran sosiologi berbasis integrasi di

SMA AL-Rifa’ie Gondanglegi Malang

Pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi di SMA Al-Rifa’ie

Gondanglegi Malang berjalan sesuai dengan apa yang ada didalam

RPP. Seperti yang sudah diungkapkan pada perencanaan pembelajaran

diatas bahwa pembelajaran sosiologi berbasis integrasi bukan hanya

melalui ayat yang diberikan guru, tetapi memanfaatkan lingkungan

Page 76: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

55

tempat tinggal siswa atau pesantren sebagai penguatan pada materi

sehingga siswa bukan hanya hafal pada teori tetapi memahami.

Proses pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi menjadi inti dari

penelitian ini. Proses pembelajaran seharusnya berjalan dengan baik

karna, sebelum adanya proses pembelajaran tersebut sudah ada

perencaan. Proses pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi di SMA

AL-Rifa’ie Gondanglegi Malang berjalan dengan baik, meskipun

tidak bisa dikatakan sudah bagus saat menggunakan KTSP. Seperti

yang diungkapkan oleh informan ibu Gaby Yohardini, S.P bahwa :

“Untuk pelaksanaan meskipun belum bisa dikatakan

bagus saat menggunakan Kurikulum 2013 siswa terasa

lebih semangat, dan guru dapat dengan mudah mengenali

karateristik masing-masing siswa didalam kelas tersebut.

Seperti yang kita ketahui, siswa berbeda kelas mempunyai

tingkat belajar yang berbeda karna bagaimanapun

lingkungan sangat mempengaruhi hal tersebut58

.”

Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari informan lain ibu Upita

Armida, S.E, bahwa :

“Lebih tertata saat pelaksanaan didalam kelas, dan

siswa lebih terarah dalam melaksanakan pembelajaran.

Guru dapat dengan mudah mengetahui siswa dengan

kebutuhan khusus ataupun siswa yang dapat menjadi tutor

bagi teman-temannya59

58

Hasil wawancara dengan Ibu Gaby Yohardini, S.P Guru Sosiologi pada tangga l 5 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 59

Hasil wawancara dengan Ibu Upita Armida, S.E Guru Sosiologi pada tanggal 6 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 77: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

56

Kesulitan siswa dalam memahami materi dapat menjadi bahan

diskusi dan guru sebagai penengah sekaligus moderator meskipun

tidak serapi dibangku kuliah. Pembelajaran kelas yang dibuat

sedemikian rupa jelas akan menjadi kemudahan guru untuk

menyampaikan materi yang diajarkan. Hal ini disampaikan oleh guru

Sosiologi ibu Gaby Yohardini, S.P bahwa :

“Guru merasa diuntungkan dengan adanya kurikulum

2013 siswa lebih aktif dan guru hanya mengatur agar

kelas bisa dikondisikan. Jika diperlukan saya membuka

diskusi pada materi pembelajaran dengan memberikan

para murid waktu untuk dapat memecahkan masalah yang

berhubungan dengan materi. Hal ini jelas sangat

membantu saya dalam menyampaikan materi60

.”

Pernyataan tersebut dikuatkan dengan pernyataan dari guru

Sosiologi lainnya ibu Upita Armida, S.E, bahwa :

“Untuk sementara ini belum ada masalah yang berarti,

hanya saja guru yang belum paham benar dengan

kurikulum 2013 tetap memposisikan dirinya sebagai pusat

pembelajaran. Guru hendaknya mendapat kemudahan

untuk menyampaikan materi, karena siswa dibebaskan

membawa laptop untuk browsing materi saat jam istirahat

dan jika diperlukan boleh membawa laptop didalam kelas

dengan rekomendasi dari guru mata pelajaran.

Pernyataan saya barusan jelas sekali disini bahwa siswa

dapat menemukan hal-hal baru sesuai dengan materi yang

dipelajari, dan dapat didiskusikan dengan teman atau

guru mata pelajaran tersebut seperti Sosiologi61

60

Hasil wawancara dengan Ibu Gaby Yohardini, S.P Guru Sosiologi pada tangga l 5 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 61

Hasil wawancara dengan Ibu Upita Armida, S.E Guru Sosiologi pada tanggal 6 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 78: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

57

Pembelajaran sosiologi di SMA AL-Rifa’ie Gondanglegi Malang

jelas berbeda dengan pembelajaran Sosiologi di SMA lainnya,

meskipun sama-sama ada di dalam pesantren. Meskipun, tidak banyak

ada saja perbedaan yang dapat diketahui dengan jelas. Seperti

ungkapan dari informan ibu Gaby Yohardini, S.P bahwa :

“Meskipun tidak banyak ada saja perbedaanya. Seperti

yang kita tahu sosiologi sendiri mengkaji tentang manusia

dan perilakunya. Dari keterangan saya barusan sangat

jelas meskipun sama-sama usia 17 tahun antara anak

yang hidup dipesantren dan tidak jelas berbeda dalam hal

perilaku baik yang terlihat ataupun tidak. Jadi, guru dapat

menyesuaikan materi dan contoh kongkrit yang dihadapi

oleh peserta didik tersebut62

Hal senada juga diungkapkan oleh Sosiologi lainnya ibu Upita

Armida, S.E, bahwa :

“Ada beberapa seperti ketika mempelajari materi konflik.

Seperti yang kita tahu peserta didik didalam pesantren

jelas memiliki konflik yang berbeda dengan peserta didik

yang tidak tinggal di pesantren. Hal tersebut sudah dapat

kita jadikan sebagai contoh dari materi yang dapat kita

gambarkan kepada peserta didik63

Perbedaan pembelajaran Sosiologi di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi

Malang bisa dikatakan sebagai pembelajaran berintegrasi dengan

pesantren karena dalam pembelajaran Sosiologi sendiri mengajarkan

62

Hasil wawancara dengan Ibu Gaby Yohardini, S.P Guru Sosiologi pada tangga l 5 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 63

Hasil wawancara dengan Ibu Upita Armida, S.E Guru Sosiologi pada tanggal 6 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 79: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

58

kita banyak hal terutama tentang manusia dan lingkungan yang ada

disekitarnya, baik itu antara individu dengan individu lain ataupun

individu dengan kelompok. Seperti yang dijelaskan oleh informan ibu

Gaby Yohardini, S.P bahwa :

“Saya tadi memberikan contoh tentang perilaku, maka

jelas ada hubungannya, karna yang saya tahu didalam

pesantren siswa diajarkan beberapa kitab salah satunya

adalah ta’lim muta’alim yaitu kitab yang mengajarkan

perilaku seorang siswa. Saya rasa kitab tersebut ada

hubungannya dengan akhlak dan juga beberapa materi

yang saya ajarkan64

Ungkapan yang sama juga dinyatakan oleh informan lain ibu Upita

Armida, S.E bahwa :

“Kalau menurut saya pribadi bisa saja pembelajaran

Sosiologi disini dianggap berintegrasi, karna arti

integrasi adalah peleburan. Jika kita berbicara integrasi

disini berarti sosiologi dapat berbaur dengan ilmu lain

yang ada dipesantren. Materi sosiologi sendiri memiliki

beberapa materi yang didalamnya berisi tentang

hubungan sosial, hal tersebut bisa dikaitkan dengan

kehidupan yang ada didalam pesantren65

Jika pembelajaran Sosiologi berbasis Integrasi di SMA AL-Rifa’ie

Gondanglegi Malang sudah berjalan sesuai dengan tujuan

pembelajaran itu sendiri, maka hal tersebut sebenarnya tidak lepas dari

peran Kurikulum 2013 yang sudah diterapkan di SMA AL-Rifa’ie

64

Hasil wawancara dengan Ibu Gaby Yohardini, S.P Guru Sosiologi pada tangga l 5 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 65

Hasil wawancara dengan Ibu Upita Armida, S.E Guru Sosiologi pada tanggal 6 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 80: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

59

Gondanglegi Malang. Hal tersebut diperkuat dengan adanya

pernyataan dari informan ibu Gaby Yohardini, S.P, bahwa :

“Pada Kurikulum 2013 guru selalu menyertakan

kompetensi inti yang mencakup 4 hal, salah satu

kompetensi inti yaitu Menghayati dan mengamalkan

ajaran agama yang dianutnya. Jadi, guru dengan mudah

mengarahkan siswa dengan materi yang ada dan guru

juga dapat mencapai KI tersebut66

Hal yang hampir serupa juga diungkapkan oleh informan lain ibu

Upita Armida, S.E bahwa :

“Jika kita menghubungkan jelas saja ada, tetapi

sebenarnya meskipun tidak ada kurikulum 2013, siswa

sudah selayaknya dapat mengintegrasikan materi-materi

yang ada pada mata pelajaran sosiologi dengan

kehidupannya di dalam pesantren67

Bukan hanya pada perencaan saja yang akan mendapatkan

kesulitan. Pada saat pembelajaran guru pasti akan menemukan

kendala dalam proses pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi,

seperti guru yang belum bisa menyesuaikan kelas dengan materi dan

penggabungan materi dengan lingkungan akan menghambat poses

pembelajaran. Hal tersebut akan menimbulkan siswa yang kurang

paham dan siswa yang bosan.

66

Hasil wawancara dengan Ibu Gaby Yohardini, S.P Guru Sosiologi pada tangga l 5 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 67

Hasil wawancara dengan Ibu Upita Armida, S.E Guru Sosiologi pada tanggal 6 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 81: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

60

Ada pula masalah siswa yang sudah terbiasa menjadikan guru

sebagai pusat pembelajaran sehingga, ketika temannya mengeluarkan

pendapat akan tampak acuh tak acuh. Hal-hal yang demikian

sebenarnya juga bukan kendala besar, tetapi apabila kita meremehkan

maka akan menimbulkan dampak yang tidak baik, seperti yang

disampaikan oleh informan ibu Gaby Yohardini, S.P bahwa :

“Guru yang belum bisa menyesuaikan kelas dengan

materi dan penggabungan materi dengan lingkungan akan

menghambat poses pembelajaran. Menurut saya hal

tersebut akan menimbulkan siswa yang kurang paham dan

siswa yang bosan. Bukan itu saja, siswa yang sudah

terbiasa menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran

sehingga, ketika temannya mengeluarkan pendapat akan

tampak acuh tak acuh, tetapi saya rasa hal tersebut bukan

sebuah masalah besar yang benar-benar dapat

menghambat proses pembelajaran meskipun sebenarnya

hal tersebut juga tidak dapat kita abaikan68

Pernyataan tersebut dikuatkan dengan pendapat dari guru yang lain ibu

Upita Armida, S.E bahwa :

“Sebenarnya kendala yang sering kita hadapi ketika kita

tidak mengetahui lingkungan mereka secara detail. Kita

hanya mendengarkan cerita tanpa mengetahui asal

muasal cerita tersebut, apabila kita mau berbagi dengan

mereka secara individu lama kelamaan kita akan benar-

benar memahami mereka secara detail. Adapula kendala

siswa yang malas mencari materi dan hanya

mengandalkan teman kelompoknya, atau siswa yang

bahkan tidak tau ada tugas apa, hal-hal yang demikian

68

Hasil wawancara dengan Ibu Gaby Yohardini, S.P Guru Sosiologi pada tangga l 5 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 82: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

61

saya anggap kendala yang wajar dalam proses

pembelajaran69

Pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi yang diterapkan di SMA

AL-Rifa’ie Gondanglegi Malang bukan merupakan tuntutan dari

sekolah ataupun Yayasan Pondok Modern AL-Rifa’ie tetapi guru

hanya menyesuaikan materi dengan kehidupan ala pesantren. Dari

materi yang disesuaikan tersebut siswa dapat dengan mudah mengerti,

apalagi hal tersebut didukung dengan penggunakan Kurikulum 2013 di

SMA AL-Rifa’ie Gondanglegi Malang. Hal ini disampaikan oleh guru

Sosiologi ibu Gaby Yohardini, S.P bahwa :

“Tidak ada tuntutan dari manapun, hanya guru yang

menyesuaikan antara materi dan kehidupan santri hal

tersebut juga didukung adanya kurikulum 2013. Menurut

saya hal tersebut sangat membantu memahami materi

yang diajarkan dan diaplikasikan d kehidupan mereka70

Hal tersebut diamini oleh guru lainnya ibu Upita Armida, S.E

bahwa :

“Setau saya tidak ada tuntutan dari yayasan ataupun

kepala sekolah. Dan karna di sekolah ini sudah

menggunkan kurikulum 2013 guru dapat dengan mudah

mencapai kompetensi inti yang ada pada kurikulum 2013.

69

Hasil wawancara dengan Ibu Upita Armida, S.E Guru Sosiologi pada tanggal 6 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 70

Hasil wawancara dengan Ibu Gaby Yohardini, S.P Guru Sosiologi pada tangga l 5 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 83: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

62

Pada dasarnya adanya integrasi akan memudahkan guru

menjelaskan materi kapada siswa71

Siswa dalam pembelajaran Sosiologi berbasis Integrasi juga

memiliki peran penting. Jika dilihat dari materi Sosiologi yang pernah

mereka pelajari maka sebenarnya ada hubungan antara dan

berkesinambungan. Sebagai contoh kehidupan di dalam pesantren,

didalam mata pelajaran sosiologi kita mempelajari tentang pembedaan

ras, suku bangsa dll dan di pesantren tidak sedikit siswa yang berasal

dari luar jawa. Ketika kita saling menghargai antara suku maka tidak

akan terjadi konflik baik antar individu atau individu dengan

kelompok. Hal ini merupakan argumen dari seorang siswa Alvi Nur

hanifah, bahwa :

“Ada beberapa materi yang berkesinambungan. Sebagai

contoh kehidupan di dalam pesantren, didalam mata

pelajaran sosiologi kita mempelajari tentang pembedaan

ras, suku bangsa dll dan di pesantren tidak sedikit teman

yang berasal dari luar jawa. Apabila hubungan antar

suku, ras dan budaya berjalan harmonis saya rasa ndak

akan ada konflik. Pada mata pelajaran Sosiologi juga

diajrakan bab tentang Konflik72

Hal serupa juga disampaikan oleh siswa lainnya Afifatu Nur

Arifah, bahwa :

71

Hasil wawancara dengan Ibu Upita Armida, S.E Guru Sosiologi pada tanggal 6 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 72

Hasil wawancara dengan Alvi Nur Hanifah siswi kelas XI IIS I pada tanggal 26 Mei 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 84: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

63

“Ada sepertinya, kalau di sosiologi kita belajar tentang

norma dan perilaku kalau di MAD-DIN kita belajar

akhlaq73

Meskipun keterangan informan ke-dua tidak detail seperti

informan pertama tetapi dari dua penyataan tadi kita dapat mengambil

kesimpulan bahwa siswa dapat menjelaskan adanya integrasi

pembelajaran Sosiologi dengan pesantren. Lebih lanjut tentang

pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi, guru memberikan contoh

melalui banyak hal. Diskusi bersama dengan membahas tentang

lingkungan dan konflik sosial salah satu materi yang dijelaskan oleh

guru di dalam kelas. Berbagai macam konflik sosial yang ada di dalam

pesantren, salah satunya adalah genk-genk-an atau istilah untuk

perkumpulan dengan karateristik yang hampir sama. Sebenarnya

kelompok- kelompok kecil seperti genk bisa menjadikan sesorang

individu lebih solid terhadap pertemanna mereka, tetapi terkadang

dapat menjadikan konflik sosial. Berikut keterangan dari informan

Alvi Nur Hanifah, bahwa :

“Kemarin materi yang baru diajarkan tentang konflik dan

integrasi sosial, jadi saya ingat sedikit tentang tugas yang

diberikan kepada kelas kami. Membuat makalah yang

berisi tentang konflik yang ada di dalam pesantren. Dan

tanpa disadari ketika teman mempresentasikan hasil

temuannya banyak sekali macam-macam konflik yang

73

Hasil wawancara dengan Afifatu Nur Arifah siswi kelas XI IIS 2 pada tanggal 26 Mei 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 85: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

64

ada. Ada konflik yang ditimbulkan oleh individu ataupun

kelompok seperti adanya genk74

Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari siswa lain Afifatu Nur

Arifah, bahwa:

“Kadang-kadang saja guru memberikan contoh, karena

guru selalu membebaskan kita membawa referensi dari

selain buku pegangan, seperti internet, koran, majalah dll

sehingga siswa biasanya dapat menemukan contoh dan

didiskusikan dengan teman75

Mendengar penjelasan siswa, peneliti semakin penasaran dengan

adanya MADDIN di Yayasan Pondok Modern AL-Rifa’ie. Salah satu

informan menjelaskan bahwa dia adalah salah satu peserta Bahtsul

Masail yang membahas tentang ilmu fiqih. Pada momen tersebut

permasalahan diambil dari fenomena-fenomena yang ada disekitar kita

dan sebenarnya membutuhkan perhatian khusus. Hal tersebut

diungkapkan oleh informan Alvi Nur Hanifah :

“Kemarin waktu ada kegiatan bahtsul masail se-Jawa

Timur kebetulan saya ikut dan materi dari bahtsul masail

tersebut diambil dari fenomena disekitar kita dan saya

rasa membutuhkan perhatian khusus. Jawaban pada

materi juga didukung dari masalah yang sudah ada

sehingga memudahkan dalam menarik kesimpulan. 76

74

Hasil wawancara dengan Alvi Nur Hanifah siswi kelas XI IIS I pada tanggal 26 Mei 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 75

Hasil wawancara dengan Afifatu Nur Arifah siswi kelas XI IIS 2 pada tanggal 26 Mei 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 76

Hasil wawancara dengan Alvi Nur Hanifah siswi kelas XI IIS I pada tanggal 26 Mei 2015di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 86: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

65

Senada dengan informan pertama, informan kedua Afifatu Nur

Arifah juga menganggap ada kesinambungan mata pelajaran yang ada

di MADDIN, bahwa :

“Ada beberapa asatidz dan asatidzah yang menjelaskan

beberapa tentang materi di MADDIN dan

menghubungkan dengan materi dibeberapa mata

pelajaran sekolah, sebagai contoh tentang akhak baik dan

buruk. Jika di MADDIN sudah diajarkan sejak awal

begitu juga akan dibahas juga pada mata pelajaran

Sosiologi77

Pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi yang diterapkan di SMA

AL-Rifa’ie Gondanglegi Malang meskipun belum dapat dikatakan

baik tetapi setidaknya siswa sudah dapat mengetahui bahwa

sesunggunya mata pelajaran di sekolah ataupun MADDIN memiliki

kesinambungan. Informan Alvi Nur Hanifah dan Afifatu Nur Arifah

juga menjelaskan bahwa ada kesinambungan juga ada dibeberapa mata

pelajaran selain Sosiologi.

“Ada hubungan, kalau di ilmu umum itu sastra kalau di

MAD-DIN itu ada sejarah yang kita bisa mensingkronkan

antara Islam di Indonesia dengan Islam yang ada sejak

zaman Nabi”78

“Ada mungkin mbak, Soalnya kalau kita tidak belajar

matematika kita tidak dapat menghitung zakat yang harus

dikeluarkan”79

77

Hasil wawancara dengan Afifatu Nur Arifah siswi kelas XI IIS 2 pada tanggal 26 Mei 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 78

Hasil wawancara dengan Alvi Nur Hanifah siswi kelas XI IIS I pada tanggal 26 Mei 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 79

Hasil wawancara dengan Afifatu Nur Arifah siswi kelas XI IIS 2 pada tanggal 26 Mei 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 87: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

66

Variasi dalam pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi jelas

dibutuhkan. Selain itu, penggunaan Kurikulum 2013 juga sangat

mendukung adanya variasi dalam pembelajaran. Variasi-variasi pada

pembelajaran digunakan sesuai dengan materi, hal ini dilakukan untuk

mengurangi kebosanan siswa didalam kelas. Berikut pernyataan yang

diungkapkan oleh informan Alvi Nur Hanifah :

“Guru selalu mengganti-ganti cara belajar siswa, mulai

didalam ruangan sampai kita mengamati dilapangan.

Selain itu, guru banyak memberikan contoh-contoh

dengan hal-hal yang ada disekitar kita. Hal tersebut saya

rasa dapat mengurangi rasa bosan yang ada saat KBM

berlangsung, guru juga memberikan ayat Al-Qur’an pada

setiap bab yang berhubungan dengan materi80

Hal ini diperkuat dengan argumen dari informan lainnya Afifatu Nur

Arifah, bahwa :

“Saya merasa senang karena, ibunya memberi ayat al-

Qur’an yang sesuai materi, guru tidak monoton hanya

menerangkan materi, tetapi guru terkadang membiarkan

kami mencari referensi lain kemudian didiskusikan yang

diikuti oleh seluruh siswa dikelas tersebut81

Jadi, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dapat

mempengaruhi pola pikir seorang siswa. Proses pembelajaran dapat

80

Hasil wawancara dengan Alvi Nur Hanifah siswi kelas XI IIS I pada tanggal 26 Mei 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 81

Hasil wawancara dengan Afifatu Nur Arifah siswi kelas XI IIS 2 pada tanggal 26 Mei 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 88: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

67

dikatakan berhasil apabila telah mencapai tujuan pembelajaran

tersebut. Penggunaan variasi dan strategi yang bagus dapat

mempengaruhi kualitas pembelajaran tersebut.

3. Hasil pembelajaran sosiologi berbasis integrasi di lingkungan

Pondok Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang.

Ketika kita membicarakan proses pembelajaran jelas kita

mengharapkan hasil yang lebih baik dari yang direncanakan. Adanya

pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi benar-benar diharapkan

menjadi sebuah jembatan untuk mengintegrasikan pembelajaran yang

ada di sekolah dengan pesantren sebagai lingkungan tinggal para

peserta didik. Hasil dari pembelajaran Sosiologi bebasis integrasi

tersebut memberikan dampak yang positif terutama bagi siswa, materi

yang diajarkan dapat terserap dengan baik, tidak hanya itu saja

pelanggaran yang dilakukan oleh siswapun menurun. Hal tersebut

diungkapkan oleh guru Sosiologi, Ibu Gaby Yohardini, S.P beliau

mengatakan bahwa :

“Menurut saya siswa lebih aktif ketika guru

menggabungkan antara mata pelajaran umum dengan

hal-hal yang ada di pesantren. Sehingga siswa banyak

yang paham tentang mata pelajaran sosiologi tanpa harus

menghafal82

82

Hasil wawancara dengan Ibu Gaby Yohardini, S.P Guru Sosiologi pada tangga l 5 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 89: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

68

Hal tersebut juga ditambah dengan informasi dari guru BK ibu

Khusnatul Ulfah, S.Psi bahwa :

“sampai saat ini belum ada laporan dari guru ataupun

keluhan dari siswa dengan adanya kurikulum 2013.

Pembelajaran sosiologi berbasis integrasi sendiri menurut

saya sangat membantu guru dalam mata pelajaran yang

diajarkan. Apalagi sosiologi yang telah kita ketahui

mengajarkan beberapa perilaku sebagai individu ataupun

kelompok. Hal ini jelas dapat menunjang belajar siswa

lebih aktif83

Menurut pengurus di Pondok pesantren Ustadzah Irma Aida, S.Pd

bahwa :

“siswa atau santri di Al-Rifa’ie yang mendapatkan mata

pelajaran formal seperti Sosiologi dan mendapatkan

pelajaran diniyah jelas sudah harus bisa menjalankan

keduanya secara seimbang. Bukan melulu harus ada yang

dinomer 2-kan jadi hasilnyapun akan memuaskan

terutama kepada diri sendiri. Untuk saat ini Alhamdulillah

kenakalan santri atau siswa tidak begitu membutuhkan

perhatian khusus atau bisa dikatakan wajar. Karna yang

saya tahu banyak orang mengatakan bahwa pada masa

sekolah seorang individu adalah proses pencarian jati

diri84

Menurut Wali santri ibu Sri Hartatik Wahyuni, bahwa :

“putri saya sudah sejak lulus sekolah dasar sudah masuk

di Al-Rifa’ie. Jika berbicara hasil belajar anak saya maka

83

Hasil wawancara dengan Ibu Khusnatul Ulfah, S.Psi Guru BK pada tangga 16 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 84

Hasil wawancara dengan ustadzah Irma Aida, S.Pd pengurus pondok pada tangga 16 Juni 2015

di YPM Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 90: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

69

sebenarnya saya tidak menuntut anak selalu menjadi

peringkat pertama atau dapat disebut berprestasi. Karna

saya tahu bahwa didalam pesantren seolah santri harus

bisa menyeimbangkan ilmu umum dan agama85

Adanya pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi juga berdampak

pada tingkah laku dan akhlak peserta didik ketika di sekolah maupun

di lingkungan pesantren. Santri atau peserta didik diajarkan disiplin

sejak bangun tidur sampai akan tidur lagi, sehingga perilaku peserta

didik dapat terkontrol dengan baik oleh guru di sekolah ataupun

pengurus pesantren. Hal ini diungkapkan oleh guru BK ibu Khusnatul

Ulfah, S.Psi bahwa :

“Perilaku seorang siswi biasanya bergantung pada

lingkungan. Kenakalan siswi yang saya amati dalam

sekolah ini tidak banyak, karena kegiatan siswi juga

sudah tertata sejak bangun tidur sampai tidur lagi.

Kalaupun ada siswi yang tidak masuk sekolah tanpa izin

biasanya kami selaku guru menghubungi pengurus

pondok86

Hal yang hampir serupa juga diungkapkan oleh pengurus pondok,

Ustadzah Irma Aida, S.Pd bahwa :

“perilaku siswi saat dipondok ataupun disekolah sama

saja, para pengurus juga selalu mengontrol kegiatan

siswa selama di sekolah. Hal ini dikarenakan pesantren

dan SMA berada di lingkungan yang sama. Hukuman atau

ta’ziran juga masih berlaku ketika santri masih

berseragam lengkap SMA dan bel pulang SMA belum

85

Hasil wawancara dengan ibu Sri Hartatik wahyuni pada tanggal 25 Juli 2015 di Jl Raya Candi

no 515 Karang Besuki Malang 86

Hasil wawancara dengan Ibu Khusnatul Ulfah, S.Psi Guru BK pada tangga 16 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 91: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

70

berbunyi. Jika siswi melakukan kesalahan maka ia akan

dipanggil oleh pengurus yang melihat. Saat ini perilaku

siswi menurut saya pribadi ada beberapa kemunduran

tetapi kemunduran tersebut seperti sudah sangat wajar,

jika saya memperkirakan mungkin saja penyebabnya

adalah siswi sudah kebal dengan hukuman atau ta’ziran

yang ada. Jadi, santri sering meyepelehkan hukuman

tersebut87

Menurut orang tua santri, ibu Sri Hartatik Wahyuni bahwa :

“putri saya selama berada di pesntren saat dibangku SMP

sampai sekarang tidak pernah berperilaku yang tidak

sesuai meskipun putri saya tersebut mempunyai kebiasaan

berperilaku semaunya sendiri. Di rumah dia juga mau

membantu pekerjaan saya seperti memasak, mencuci

piring bahkan dia juga mengikuti kegiatan bersama

warga. Saya rasa itu adalah bentuk dari kepeduliannya

pada lingkumgannya. Sedangkan, banyak sekali warga

yang anaknya tidak mondok tapi tak pernah terlihat

dimanapun (kegiatan kemasyarakatan). Bagi saya sendiri

hal tersebut menjadi beban bagi saya selaku orang tua88

Sedangkan menurut guru Sosiologi ibu Gaby Yohardini, S.P

bahwa:

“Alhamdulillah, siswi disini dapat mentaati peraturan

dengan baik. Meskipun, masih saja ada siswi yang

menyalahi aturan tetapi masih dalam tingkat kewajaran

seorang siswi atau pelajar89

87

Hasil wawancara dengan ustadzah Irma Aida, SP.d pengurus pondok pada tangga 16 Juni 2015

di YPM Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi 88

Hasil wawancara dengan ibu Sri Hartatik wahyuni pada tanggal 25 Juli 2015 di Jl Raya Candi

no 515 Karang Besuki Malang 89

Hasil wawancara dengan Ibu Gaby Yohardini SP Guru Sosiologi pada tangga l 5 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 92: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

71

Hasil bukan hanya ada pada perilaku siswa. Hasil pembelajaran

Sosiologi bukan hanya berhenti pada perilaku, sebagai guru Sosiologi

tentu dapat menilai dengan baik bagaimana siswa belajar. Seperti yang

diungkapkan oleh ibu Gaby Yohardini, S.P bahwa :

“Hasil belajar siswa menurut saya cukup memuaskan,

bukan hanya itu tingkat remidi pada siswa berkurang

drastis saat ulangan harian. KKM yang harus ditempuh

oleh masing-masing siswi adalah 75. Dan hasil dari siswi

XI IS 1 ataupun 2 dapat dikatakan baik90

Jadi, dapat disimpulkan bagaimana hasil pembelajaran Sosiologi

berbasis integrasi dapat berjalan dengan baik apabila perencaan

pembelajaran sesuai dengan karaterisrik siswa. Pembelajaran dengan

tambahan ayat Al-Quran pada setiap tema dapat dikatakan berintegrasi

dengan lingkungan pesantren.

90

Hasil wawancara dengan Ibu Gaby Yohardini SP Guru Sosiologi pada tangga l 5 Juni 2015 di

SMA Al-Rifa’ie Ketawang Gondanglegi

Page 93: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

72

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Dalam bab V ini peneliti akan membahas mengenai pembelajaran Sosiologi

berbasis integrasi di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang. Setelah peneliti

mengumpulkan data dari hasil penelitian di kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 SMA Al-

Rifa’ie Gondanglegi Malang melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi maka

peneliti akan melakukan analisis data untuk menjelaskan lebih lanjut dari hasil

penelitian.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis data dalam

penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif studi kasus dari data yang telah

dikumpulkan oleh peneliti selama mengadakan penelitian dengan lembaga terkait.

Di bawah ini adalah hasil dari analisa peneliti mengenai pembelajaran

Sosiologi berbasis integrasi di kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 SMA Al-Rifa’ie

Gondanglegi Malang

A. Perencanaan Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi di Kelas XI IIS 1

dan XI IS 2 SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang

Dalam perencanaan pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi guru

menanamkan nilai-nilai keagamaan pada pembelajaran. Perencanaan sangat penting

adanya sebelum proses pembelajaran di kelas atau yang biasa kita kenal dengan

KBM. Perencanaan seorang guru juga tidak lepas dari kurikulum yang digunakan.

Guru menyiapkan silabus yang sudah dimusyawarahkan melalui MGMP. Sedangkan,

Page 94: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

73

RPP dibuat oleh guru sesuai dengan tema pembelajaran dan keadaan kelas. Sesuai

teori yang diungkapkan oleh Sugeng dan Faridah bahwa “perencanaan merupakan

kegiatan untuk menentukan masa yang akan datang, maka untuk membuat

perencanaan yang baik harus menguasai keadaan yang ada pada saat ini. Kondisi

yang ada itulah berbagai proyeksi dapat dilakukan dan kemudian dituangkan dalam

berbagai rangkaian kegiatan dalam perencanaan108

”.

Pembelajaran Sosiologi di SMA Al-Rifa’ie diajarkan oleh tiga orang guru.

Ketiga guru tersebut dibagi dalam kelas-kelas yang berbeda. Pada kelas XI IIS mata

pelajaran sosiologi diajarkan oleh ibu Gabby Yohardini, SP. Pada dasarnya, rata-rata

dari guru tersebut membuat RPP dengan mengidentifikasi keadaan dan lingkungan

siswa terlebih dahulu. Setelah itu, dari hasil identifikasi kondisi siswa, guru dapat

mengetahui kebutuhan-kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut dilakukan

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ada pada RPP. Karateristik siswa yang

berbeda tentu akan membawa dampak yang berbeda pula saat KBM jika tidak

disikapi secara tepat. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh E.Mulyasa

bahwa perencanaan pembelajaran setidaknya terdiri dari 3 kegiatan, yakni : a)

mengidentifikasi kebutuhan b) mengidentifikasi kompetensi c) menyusun program

pembelajaran.109

108

Sugeng Listyo dan Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran ( Malang : UIN Press, 2010)

hlm 2 109

E.Mulyasa, Standart Kompetensi Sertifikasi Guru, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2007), hlm

25

Page 95: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

74

Dalam membuat RPP pembelajaran sosiologi berbasis integrasi guru tidak

banyak mengalami kesulitan karena ada beberapa faktor pembantu seperti sudah

diterapkannya kurikulum 2013 beserta pelatihan-pelatihan untuk guru. Adanya

kurikulum 2013 jelas membantu guru dalam pembuatan RPP tersebut karena dalam

RPP kurikulum 2013 tedapat KI atau kompetensi Inti 1 yaitu menghayati dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Hal tersebut bukan hanya dimaknai

dengan berdoa bersama diawal pembelajaran tetapi juga menerapkan nilai-nilai

keagamaan dalam pembelajaran.

Guru dapat merencanakan pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi menjadi

semenarik mungkin dengan adanya variasi-variasi dan metode pembelajaran yang

jauh dari kata membosankan. Jika penerapan variasi dan model pembelajaran menarik

siswa akan dengan muda menangkap tujuan pembelajaran tersebut. Guru dapat

menjadikan pembelajaran sekereatif mungkin.

Pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi sudah semestinya dilakukan oleh

instansi pendidikan terutama, instansi yang sudah menggunakan kurikulum 2013. Hal

ini sesuai dengan teori tentang integrasi. Dalam buku Murtadha Muthahhari

dijelaskan oleh Muhammad Iqbal bahwa dewasa ini manusia membutuhkan tiga hal:

pertama, interpretasi spiritual tentang alam semesta. Kedua, kemerdekaan spiritual.

Ketiga, prinsip-prinsip pokok yang memiliki makna universal yang mengarahkan

evolusi masyarakat manusia dengan berbasiskan rohani”.110

110

Murtadha Muthahhari, Manusia dan Alam Semesta: Konsepsi Islam tentang Jagat Raya,

(Jakarta: Lentera Basritama, 2002), hlm. 14

Page 96: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

75

Pada kenyataan dilapangan awal mulanya guru kesulitan membuat RPP

dengan menggunakan Kurikulum 2013 tetapi akhir-akhirnya guru merasa Kurikulum

2013 sangat membantu pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi di SMA Al-Rifa’ie

Gondanglegi Malang. Guru merasa bahwa adanya Kuikulum 2013 sangat membantu,

karena pada kurikulum 2013 terdapat pendidikan karakter yang didalamnya

mencakup sikap yang seharusnya dimilki oleh pelajar.

Adanya integrasi pada pembelajaran Sosiologi juga turut mendukung

kesuksesan dari adanya Kurikulum 2013, karena pada pembelajaran Sosiologi

berbasis integrasi guru benar-benar membuat perencanaan dengan matang yang

sesuai dengan karateristik siswa. Siswa yang tinggal di pesantren jelas berbeda

dengan siswa yang umum lainnya. Kurikulum 2013 membawa tradisi baru dengan

adanya pendidikan karakter yang mampu mengendalikan sikap siswa.

B. Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi di Kelas XI IIS 1

dan XI IIS 2 SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang

Pelaksanaan pembelajaran Sosiologi berbasis Integrasi di kelas XI IIS 1 dan 2

SMA AL-Rifa’ie Gondanglegi Malang berjalan sesuai dengan RPP yang telah dibuat

oleh guru mata pelajaran. Pelaksaan pembelajaran sosiologi berbasis integrasi di

SMA Al-Rifa’ie mempunyai daya tarik tersendiri bagi peneliti, karena guru

mempunyai keunggulan dengan menerapkan pembelajaran berbasis Al-Qur’an.

Dalam pelaksanaannya guru selalu mengintegrasikan pembelajaran sosiologi dengan

Al-Qur’an dengan harapan siswi paham dengan pelajaran yang dikaji dan mengetahui

Page 97: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

76

maksud atau tujuan pembelajaran tersebut. Guru mencoba menyeimbangkan

kehidupan di pesantren dengan mata pelajaran yang diajarkan.

Dalam teori yang diungkapkan oleh M. Arifin, “dalam Islam tidak dikenal adanya

ilmu pengetahuan yang religius dan non religius (sekuler).”111

Seperti yang

dinyatakan Gazalba, “Ilmu dan agama diintegrasikan dalam al-dien. Ilmu adalah

bagian dari kebudayaan addinul Islam berisikan agama dan kebudayaan dalam jalinan

integrasi.”112

Dengan demikian ilmu dan agama berdampingan bekerjasama mengisi

kehidupan dalam bidangnya masing-masing.

Secara harfiah atau etimologi sosiologi berasal dari bahasa latin yaitu socius dan

logos. Socious artinya teman, kawan, sahabat (dapat juga diartikan sebagai pergaulan

hidup manusia atau masyarakat), dan logos berasal dari bahasa yunani yang artinya

ilmu pengetahuan. Jadi, Sosiologi adalah suatu ilmu tentang masyarakat113

.

Pada pelaksanaannya, tentu pembelajaran Sosiologi memiliki cara khusus agar

siswa tertarik dengan pembelajaran tersebut. Salah satunya dengan integrasi

pesantren. Adanya integrasi tentu membawa dampak tersendiri bagi siswa, siswa

dengan mudah mengingat pembelajaran yang telah dipelajari disekolah dan

diterapkan di pesantren atau lingkungan tempat tinggalnya. Guru memberikan ayat

Al-Qur’an pada bab yang akan dipelajari, hal tersebut dapat dikatakan bahwa

111

E.Mulyasa, Standart Kompetensi Sertifikasi Guru, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2007), hlm

150 112

Sidi Gazalba, Ilmu dan Islam: Pembicaraan Ilmiah Pokok-Pokok Ajaran Islam Dalam Rangka

Menjawab Tantangan Modern, (Jakarta:CV. Mulia,1969), hlm. 153 113

M. Sitorus, Berkenalan dengan Sosiologi (Jakarta:Erlangga, 1999), hlm. 2

Page 98: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

77

pembelajaran Sosiologi di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang berintegrasi dengan

pesantren yang menjadi lingkungan tempat tinggal siswanya.

Adanya integrasi sendiri diharapkan dapat sebagai motivasi belajar para siswa

selama dikelas. Para siswa tidak menyepelekan ilmu umum yang ada di sekolah

karena dianggap tidak berdampak pada kehidupannya, karena pada nyatanya di Al-

Qur’an sudah ada teori tentang banyak hal.

“Al-Qur’an itu laksana lautan yang tak bertepi, dan jika sekiranya lautan itu

menjadi tinta untuk menjelaskan kata-kata Tuhanku, niscaya lautan itu akan habis

sebelum kata-kata Tuhan itu berakhir114

. al-Suyut’i memiliki pandangan yang sama

dengan mengatakan, bahwa Al-Qur’an itu mengandung seluruh ilmu-ilmu klasik dan

modern. Kitab Allah itu mencakup segala sesuatunya. Tidak ada bagian atau problem

dasar suatu ilmu pun yang tidak ditunjukkan didalam Al-Qur’an115

.

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi dengan

menyelipkan ayat Al-Qur’an pada awal bab mata pelajaran yang akan diajarkan dapat

memotivasi siswa dalam memahami pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan,

terutama mendukung adanya Kurikulum 2013. Pendidikan karakter yang diharapkan

ada pada Kurikulum 2013 jelas memberikan amunisi tersendiri bagi guru untuk

melaksanakan pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi.

114

al-Ghazali. Ihya ‘Ulum al-Din, jilid I & V (Libanon: Dar al-Ma’arif,1975), hlm 32 115

al-Suyuti, al-itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, Juz 1, (Beirut: Dar al-Fikr,1979), hlm 1

Page 99: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

78

C. Hasil Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi di Kelas XI IIS 1 dan XI

IIS 2 SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang

Hasil pembelajaran sosiologi berbasis integrasi bukan hanya terpacu pada

nilai saat evaluasi akan tetapi, perilaku siswi juga menjadi acuan dalam penilaian

hasil pembelajaran sosiologi berbasis integrasi di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi

Malang. Hakikat hasil belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang mencakup

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik116

.

Menurut Nana Sudjana hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua

faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar

diri siswa atau faktor lingkungan117

. Faktor yang datang dari diri siswa terutama

kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya

terhadap hasil belajar yang dicapai. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki

siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan

kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

Hasil belajar merupakan segala upaya yang menyangkut aktivitas otak (proses

berfikir) terutama dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses berfikir ini

ada enam jenjang, mulai dari yang terendah sampai dengan jenjang tertinggi.118

Keenam jenjang tersebut adalah: (1) Pengetahuan (knowledge) yaitu kemampuan

116

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya,

2005), hlm 3 117

Nana Sudjana, Teknologi Pengajaran, (Bandung : PT Sinar Baru, 1989), hlm 38-40 118

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),hlm 114-115

Page 100: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

79

seseorang untuk mengingat kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus- rumus

dan lain sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. (2)

Pemahaman (comprehension) yakni kemampuan seseorang untuk memahami sesuatu

setelah sesuatu itu diketahui dan diingat melalui penjelasan dari kata- katanya sendiri.

Ketiga penerapan (application) yaitu kesanggupan seseorang untuk

menggunakan ide- ide umum, tata cara atau metode- metode, prinsip- prinsip, rumus-

rumus, teori- teori, dan lain sebagainya dalam situasi yang baru dan kongkret. (4)

Analisis (analysis) yakni kemampuan seseorang untuk menguraikan suatu bahan atau

keadaan menurut bagian- bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan

diantara bagian- bagian tersebut. (5) Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berfikir

memadukan bagian- bagian atau unsur- unsur secara logis, sehingga menjadi suatu

pola yang baru dan terstruktur. (6) Evaluasi (evaluation) yang merupakan jenjang

berfikir paling tinggi dalam ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom.

Guru mengevaluasi siswa bukan hanya lewat nilai hasil Ujian Tengah

Semester ataupun Ujian Akhir Semester, tetapi melalui sikap yang tercermin dalam

keseharian siswa. Sikap menjadi penilaian dalam Kurikulum 2013 yang digunakan

oleh SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang. Sikap atau perilaku yang sesuai dengan

yang diajarkan di pesantren tempat tinggal siswanya. Secara terminologi pesantren

adalah lembaga pendidikan Islam untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan

Page 101: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

80

ajaran agama Islam (tafaquh fiddina) dengan menekankan pentingnya moral agama

Islam sebagai pedoman hidup sehari-hari119

.

Menurut Nur Kholis Madjid, bahwa tujuan pendidikan pesantren adalah:

terbentuknya manusia yang memiliki kesadaran setinggi-tingginya akan bimbingan

agama Islam, weltanschaung yang bersifat menyeluruh, dan diperlengakapi dengan

kemampuan setinggi- tinginya untuk mengadakan responsi terhadap tentangan-

tantangan hidup dalam konteks ruang dan waktu yang ada: Indonesia dan dunia abad

sekarang120

.

Sesuai dengan pendapat di atas bahwa tujuan pendidikan pesantren secara

umum adalah untuk membentuk santri yang beriman dan bertaqwa sehingga

terbentuk manusia yang paripurna (insan kamil). Tujuan utama ini akan tampak

sempurna apabila seorang santri juga dibekali dengan pengetahuan umum dan

teknologi serta pemanfaatannya untuk membentuk manusia yang kaffah, ,

sebagaimana Firman Allah dalam surat Al Qhashas ayat: 77.

119

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian Tentang Unsur dan Nilai Sisten

Pendidikan Pesantren, ( Jakarta: INIS, 1994),hlm. 6 120

Nur Kholis Madjid, Dalam “Merumuskan Kembali Tujuan Pesantren” dalam Dawam Rahardjo

(edt), Pergulatan Dunia Pesantren Menbangun Dari Bawah , (Jakarta: P3M, 1985), hlm. 15

Page 102: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

81

“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan oleh Allah kepada

mu(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari

(keni’matan) dunia…” (Q.S. Al Qhashas ayat: 77)121

Hasil pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi di SMA Al-Rifa’ie

Gondanglegi Malang, juga terlihat pada nilai rapot siswa. Guru mengatakan bahwa

nilai siswa yang mempunya KKM >75 tersebut selalu banyak yang tuntas daripada

yang tidak. Nilai siswa diambil dari ulangan harian, Ujian tengah semester dan Ujian

akhir semester. Diharapkan adanya pembelajaran Sosiologi berbasis integrasi dapat

menambah nilai plus dalam pelaksanaan dan hasil dari pembelajaran.

121

Departemen Agama R.I., Al Quran dan terjemahnya, (Semarang: CV. ALWAAH, 1995), hlm.623

Page 103: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

82

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perencanaan Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi di Kelas XI

IIS 1 dan XI IIS 2 SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, guru Sosiologi di

SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi terlebih dahulu membuat perencanaan

pembelajaran. Dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), guru melihat karateristik siswa dan lingkungan siswa tinggal. Guru

berusaha sekereatif mungkin dalam menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Hal

ini juga didukung dengan adanya kurikulum 2013 yang telah digunakan di

sekolah tersebut. Pembelajaran berintegrasi ini selalu diselipkan ayat-ayat

Al-Qur’an pada setiap temanya.

Rerencanaan pembelajaran merupakan kegiatan merumuskan

tujuan-tujuan apa yang ingin dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran,

cara apa yang digunakan, materi atau bahan apa yang disampaikan untuk

mendukung pelaksanaan pembelajaran tersebut. Bentuk rencana

pembelajaran dijabarkan dari hal yang paling umum kepada yang paling

khusus dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Bentuk rencana

Page 104: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

83

pembelajaran ini meliputi bentuk satuan pembelajaran untk masing-

masing pokok bahasan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi di Kelas XI

IIS 1 dan XI IIS 2 SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi

Pelaksanaan pembelajaran sosiologi berbasis integrasi yang

dilaksanakan di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi berjalan sesuai dengan

perencanaan yang ada pada silabus dan RPP. Guru selalu memberikan

ayat Al-Qur’an pada awal bab yang akan dipelajari oleh siswa. Guru juga

menerapkan pembelajaran sosiologi berbasis integrasi dengan

menggunakan banyak metode dan variasi, salah satunya adalah dengan

menggunakan makalah yang sesuai dengan lingkungan di dalam

pesantren.

Siswa di SMA Al-Rifa’ie merasa pembelajaran sosiologi berbasis

integrasi sangat membantu memahami sosiologi, baik di dalam kelas

maupun di luar kelas (praktek). Guru dengan mudah akan berinteraksi

dengan baik ketika pembawaan di dalam kelas juga baik. Dalam

pembelajaran sosiologi berbasis integrasi di SMA Al-Rifa’ie, guru mampu

membawa siswa mencapai tujuan pembelajaran.

Page 105: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

84

3. Hasil Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi di Kelas XI IIS 1

dan XI IIS 2 SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi

Pencapaian hasil pembelajaran sosiologi berbasis integrasi di SMA

Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang bukan hanya dilihat dari nilai Ujian

Tengan Semester ataupun Ujian Akhir Semester. Hasil yang diharapkan

juga dapat berupa perilaku. Perilaku siswa SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi

Malang dapat dikatakan baik karena selama ini belum ada masalah tentang

perilaku siswa yang dianggap berlebihan. Perilaku siswa yang tidak baik

masih dapat dikatakan dalam tingkat kewajaran. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran sosiologi berbasis integrasi di SMA Al-

Rifa’ie Gondanglegi Malang mendapatkan hasil yang cukup memuaskan,

baik untuk guru, pihak pesantren maupun orang tua.

B. Saran

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama pembelajaran

sosiologi, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk instansi pendidikan

Instansi pendidikan seharusnya membuat pendidikan lebih

mengembangkan pembelajaran (khususnya sosiologi) dengan

menyertakan dalil Al-Qur’an agar nilai pendidikan karakter dari

Kurikulum 2013 dapat tersampaikan sesuai tujuan pendidikan.

Page 106: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

85

2. Untuk guru

Agar mudah tersampaikannya pendidikan karakter hendaknya

guru lebih kreatif dalam melaksanakan strategi pembelajaran dengan

menyertakan dalil Al-Qur’an.

3. Untuk penelitian selanjutnya

Untuk meningkatkan khazanah keilmuan dibutuhkan penelitian

yang lain tentang pembelajaran sosiologi berbasis integrasi dengan

variabel dan metode yang berbeda untuk mendapatkan pemahaman

yang lebih tentang hal tersebut.

Page 107: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

86

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta : Raja

Grafindo Persada.

Ahmad, Abu dan Cholid Narbuko. 1997. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi

Aksara.

Al-Ghazali. 1975. Ihya ‘Ulum al-Din, jilid I & V . Libanon : Dar al-Ma’arif.

Ali, Suryadharma. 2013, Paradigma Pesantren: Memperluas Horizon Kajian dan

Aksi. Malang : UIN - Maliki Press.

Al-Suyuti. 1979. al-itqan fi ‘Ulum al-Qur’an Juz 1. Beirut : Dar al-Fikr.

Arifin, H.M. 1995. Kapita Selekta Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta :

Rineka Cipta, 2002)

Aziz , Abdul SR. 2003. Memahami Fenomena Sosial Melalui Studi Kasus. Jakarta

: PT Raja Grafindo Persada.

Departemen Agama R.I. 1995. Al Quran dan terjemahnya. Semarang: CV.

ALWAAH.

Dhofier, Zamahsyari. 1984. Tradisi Pesantren. Jakarta : LP3ES

Gazalba, Sidi. 1969. Ilmu dan Islam: Pembicaraan Ilmiah Pokok-Pokok Ajaran

Islam Dalam Rangka Menjawab Tantangan Modern. Jakarta : CV. Mulia

Ghoni, M. Djunaidi dan Fauzan Almansur. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif

Malang: AR-Ruzz Media

Http://alrifaiemalang.com/sma-alrifaie/ diakses pada tanggal 03/05/2015 pukul

19.42

Https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran diakses tanggal 5 Juli 2015 pukul

20.00

Https://id.wikipedia.org/wiki/Pesantren diakses tanggal 5 Juli 2015 pukul 20.00

Page 108: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

87

Listyo, Sugeng dan Faridah Nurmaliyah. Perencanaan Pembelajaran. Malang :

UIN - Maliki Press

Madjid, Nur Kholis. 1985. Dalam “Merumuskan Kembali Tujuan Pesantren”

dalam Dawam Rahardjo (edt), Pergulatan Dunia Pesantren Menbangun

Dari Bawah. Jakarta: P3M

Mantra, Ida Bagus. 2008. Filsafat Penelitian & Metode Penelitian Sosial

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Mastuhu. 1994. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian Tentang

Unsur dan Nilai Sisten Pendidikan Pesantren. Jakarta : INIS.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosda Karya.

Muthahari, Murtadha. 2002. Manusia dan Alam Semesta : Konsepsi Islam tentang

Jagat Raya. Jakarta : Lentera Basritama.

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2007, Sosiologi : Teks pengantar dan

Terapan, Jakarta : Kencana.

Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta, 2007

Qomar, Mujamil. 2007. Epistemologi Pendidikan Islam: Dari Metode Rasional

Hingga Metode Kritik. Jakarta : Erlangga

Raho, Bernard. 2004. Soosiologi-Sebuah Pengantar. Surabaya : Ladelero.

Rumidi, Sukandar. 2004. Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk Peneliti

Pemula. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Rusmanto. 2009, Sosiologi SMA, Jakarta :Mefi Caraka

Sitorus, M. 1999, Berkenalan dengan Sosiologi, Jakarta : Erlangga.

Soekanto, Soerjono. 1982, Memperkenalkan Sosiologi Jakarta : CV. Rajawali.

Sudjana, Nana. 1989. Teknologi Pengajaran, Bandung : PT. Sinar Baru.

Sudjana, Nana. 2005. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosda Karya

Syahid, Ahmad. 2002. Pesantren dan Pengembangan Ekonomi Umat. Depag dan

INCIS.

Page 109: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

88

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta :

Kencana.

Zainuddin, M. 2008. Paradigma Pendidikan Terpadu : Menyiapkan Generasi

Ulul Albab. Malang : UIN- Malang Press.

Ziamek, Manfret. 1986. Pesantren Islamiche Bildung In Sozialen Wandel. Butche

B.Soendjojo. (penj), Jakarta : Guna Aksara.

Page 110: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing
Page 111: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing
Page 112: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

Pedoman Wawancara Penelitian

A. Perencaan Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi

Malang

NO Pertanyaan Objek

1 Kurikulum apa yang diterapkan di

SMA Al-Rifa’ie ?

Waka kurikulum, guru Sosiologi

2 Bagaimana dengan kurikulum

2013 (bila menerapkan)

Waka kurikulum, guru Sosiologi

3 Adakah kesulitan dalam

pelaksanaan kurikulum 2013 bagi

guru khususnya guru Sosiologi

Waka kurikulum, guru Sosiologi

4 Bagaimana perbedaan KTSP

dengan kurikulum 2013?

Waka kurikulum, guru Sosiologi

5 Dengan adanya kurikulum baru

ini apakah berpegaruh dalam

pembelajaran Sosiologi

Waka kurikulum, guru Sosiologi

6 Bagaimana penyusunan Silabus

dan RPP Pembelajaran Sosiologi

Guru Sosiologi

7 Adakah langkah khusus

penyusunan silabus yang

berintegrasi dengan pesantren

Guru Sosilologi

B. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi di SMA Al-Rifa’ie

Gondanglegi Malang

NO Pertanyaan Objek

1 Bagaimana proses pembelajaran

saat KBM ?

Guru Sosiologi

2 Apakah dalam menyampaikan

kepada peserta didik guru merasa

kesulitan ?

Guru Sosiologi

3 Apakah menurut guru

pembelajaran Sosiologi diluar dan

didalam pesantren berbeda ? (Jika

ada apa perbedaannya?)

Guru Sosiologi

4 Dari perbedaan tersebut, apakah

dapat dikatakan bahwa

pembelajaran Sosiologi disini

termasuk berbasis integrasi

dengan pesantren ?

Guru Sosilologi

5 Apakah kurikulum 13

mempengaruhi hal tersebut ?

Guru Sosilologi

6 Adakah kendala pada proses

pelaksanaan integrasi

pembelajaran Sosiologi mulai dari

perencanaan hingga proses?

Guru Sosilologi

Page 113: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

7 Apakah ada tuntutan untuk

mengintegrasikan pembelajaran

tsb ?

Guru Sosilologi

8 Apakah menurut saudara

pembelajaran mata pelajaran

Sosiologi berhubungan dengan

yang diajarkan didalam pesantren

? Jika berhubungan coba jelaskan,

mungkin dengan contoh !

Siswa

9 Apakah menurut saudara guru

selalu memberikan contoh yang

berhubungan dengan yang

diajarkan di pesantren ?

Siswa

10 Apakah guru MAD-DIN pernah

memberikan contoh yang

berhubungan dengan mata

pelajaran Sosiologi ?

Siswa

11 Menurut saudara apakah mata

pelajaran sekolah formal selain

Sosiologi juga berhubungan

dengan yang diajarkan di

pesantren, misal ekonomi atau

sejarah ?

Siswa

12 Bagaimana biasanya guru

memberikan materi ?

(metode,strategi) Apakah saudara

merasa senang dengan metode

belajar guru mata pelajaran

Sosiologi ?

Siswa

C. Hasil Pembelajaran Sosiologi Berbasis Integrasi di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi

Malang

NO Pertanyaan Objek

1 Bagaimana hasil belajar siswa

dengan pembelajaran berbasis

integrasi tersebut?

Guru Sosiologi, Guru BK, Pengurus

Pesantren, dan orang tua

2 Bagaimana Akhlak dan perilaku

siswa dengan diterapkannya

Integrasi pembelajaran pada mata

pelajaran Sosiologi ?

Guru Sosiologi, Guru BK, Pengurus

Pesantren, dan orang tua

3 Bagaimana hasil evaluasi

pembelajaran sosiologi berbasis

integrasi di SMA Al-Rifa’ie ?

Guru Sosiologi

Page 114: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing
Page 115: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

Peneliti Berdiskusi dengan Siswa kelas XI IIS sebelum mata pelajaran berlangsung

Peneliti Mewawancarai Informan Alvi Nur Hanifah

Page 116: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

Peneliti mewanwancarai Informan Afifatu Nur Arifah

Contoh lembar tuga siswa yang berbentuk Makalah

Page 117: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

Ibu Gaby Yohardini S.P Guru Sosiologi XI IIS

Ibu Upita Armida, S.E Guru Sosiologi

Page 118: ii - CORESetiap penulisan bahasa arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, dengan kasroh “i”, dlommah dengan “u”. sedangkan bacaan panjang masing-masing

Daftar Riwayat Hidup Penulis

Nama : Athik Faradisa Maharsari

NIM : 11130052

TTL : Malang, 25 Februari 1993

Alamat : Jl. Pahlawan raya 59 Bululawang Malang

E-Mail : [email protected]

Telephone : 085790777855

A. Pendidikan Formal

1. TK Mambaul Huda Gading Bululawang Tahun 1997-1999.

2. Madrasah Ibtidaiyah NU Tahun 1999-2005.

3. SMP Al-Rifa’ie Gonganglegi Malang Tahun 2005-2008.

4. SMA Al-Rifa’ie Gonganglegi Malang Tahun 2008-2011.

5. S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun 2011-sekarang.

B. Pengalaman Organisasi

1. Pengurus HMJ Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun 2012-2013 sebagai

Bendahara II.

2. Pengurus PMII RKC tahun 2012-2013 sebagai anggota Litbang.

3. Pengurus HMJ Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun 2013-2014 sebagai

Ketua.

4. Pengurus PMII RKC tahun 2013-2014 sebagai anggota pengkaderan.

5. Anggota Paduan Suara Mahasiswa GGB UIN Maliki Malang Tahun 2013-2014.

6. Pengurus DEMA FITK tahun 2014-2015 sebagai CO. PSDM