ii. kajian pustaka a. sumber pustaka 1....
TRANSCRIPT
4
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Sumber Pustaka
1. Rujukan
Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang
sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang
bersayap indah, terdapat beberapa tahap metamorfosis yang perlu
dilewati.
Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki
keanekaragaman warna, motif dan simetri yang luar biasa. Kupu-kupu
merupakan simbol kesempurnaan karena keindahan yang dimiliki serta
bentuknya yang simetris dan seimbang.
Kupu-kupu memiliki warna mencolok dan pola pada sayap
mereka. Beranekaragam permainan warna serta motif pada sayap kupu-
kupu yang dapat menghasilkan keindahan yang dilihat secara visual.
Menikmati keindahan tidak hanya memandangnya ataupun
mengamatinya tetapi dengan cara memvisualisasikan kembali ke dalam
sebuah karya seni.
Kupu-kupu memiliki berbagai kelebihan dari mulai anatomi
tubuh serta siklus hidup yang panjang dan keanekaragaman jenis warna
yang sangat menarik. Selain memiliki keindahan warna dan bentuk,
5
serangga ini juga memiliki siklus hidup yang sangat unik (Ismaya,
2012 : 33).
2. Landasan Teori
a. Kupu-kupu
Kupu-kupu dan ngengat merupakan serangga yang tergolong ke
dalam ordo Lepidoptera, atau serangga bersayap sisik (lepis, sisik
dan pteron, sayap). Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan menjadi
dua yaitu kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal),
sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal) (
Ismaya, 2012:33).
Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat
cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap
indah, terdapat beberapa tahap metamorfosis yang perlu dilewati.
Tahap metamorfosis kupu-kupu dimulai dari telur. Telur kupu-
kupu biasanya berada di permukaan daun. Telur kemudian menetas
menjadi ulat. Ulat makan selama berhari-hari, lama kelamaan ulat
behenti makan, ulat mulai berubah menjadi kepompong. Masa
kepompong berlangsung selama berhari-hari. Jika telah
sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong. Kupu-kupu dewasa
berkembangbiak dengan bertelur. Dari telur itu,
proses metamorfosis dimulai lagi (Ismaya, 2012:33).
6
b. Ciri Khas yang Divisualisasikan pada Karya
Kupu-kupu, suatu keindahan alam yang sangat menarik untuk
diamati. Keistimewaan yang dimiliki kupu-kupu adalah sayapnya.
Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki keanekaragaman
warna, motif dan simetri yang luar biasa. Kupu-kupu memiliki warna
mencolok dan pola pada sayap mereka. Beranekaragam permainan
warna serta motif pada sayap kupu-kupu yang dapat menghasilkan
keindahan yang dilihat secara visual. Menikmati keindahan tidak hanya
memandangnya ataupun mengamatinya tetapi dengan cara
memvisualisasikan kembali kedalam sebuah karya seni.
Gambar 1. Ragam Warna Kupu-kupu
(Sumber: https://sahabatgallery.wordpress.com/page/4/ di unduh pada
tanggal 27/06/2016 05:16 WIB)
7
c. Komponen dan Unsur Visual dalam Penciptaan Karya Seni
1. Subject Matter
Pengertian subject matter atau tema pada umumnya dimaksudkan
juga sebagai tema atau juga bisa disebut pokok persoalan yang selalu
dijumpai dalam suatu karya seni.
“Tema adalah sesuatu (persoalan) yang akan
diungkapkan pada suatu dalil atau prinsip yang
dipertahankan atau diperjuangkan dalam suatu karya.
Sekalipun tema selalu ada pada suatu karya, ini tidak
berarti bahwa tema mengikat senimannya” ( Mulyadi,
1993:28)
2. Bentuk
Dalam bukunya, Sadjiman Ebdi Sanyoto “Nirmana Elemen-elemen
Seni dan Desain”, ia menulis bahwa benda apa saja di alam ini, juga karya
seni atau desain, tentu mempunyai bentuk. Bentuk apa saja yang ada di
alam dapat disederhanakan menjadi titik, garis, bidang, gempal (Ebdi,
2012).
Bentuk dimaksudkan sebagai totalitas karya. Bentuk adalah
organisasi (desain) dari segenap unsur yang mewujudkan suatu karya seni
itu sendiri. Bentuk juga sangat dikenal dengan “totalitas karya” yang
merupakan organisasi unsur-unsur seperti garis, bidang, gelap terang dan
warna sehingga terwujud apa yang dimaksud karya.
“…ini berarti bahwa bentuk adalah sesuatu yang dapat
ditangkap oleh panca indera yaitu dilihat dan diraba…”
(Mulyadi, 1996:16).
8
3. Isi atau Makna
Isi adalah bagian terpenting dalam karya dimana diadalamnya
mengandung arti dan kualitas karya. Isi dalam suatu karya seni itu
adalah tumpahan perasaan, suasana hati dari perupa tersebut.
Perupa atau seniman memang memiliki maksud atau tujuan
sendiri dalam menciptakan karya tetapi tidak semua penikmat seni
dapat menangkap isi atau maksud dalam karya tersebut. Dalam kata
lain mereka memiliki penilaian yang berbeda-beda.
Bukunya (Pengetahuan Seni), tertulis bahwa apabila ada suatu
usaha untuk menganalisa mengapa bentuk suatu karya menimbulkan
emosi atau ekspresi terhadap kita atau menstimulasi aktifitas
intelektual penghayatannya, sebenarnya kita sedang berhadapan
dengan isi atau arti (Mulyadi, 1997:16 -17).
d. Unsur-unsur Dalam Karya Seni
Suatu karya seni juga harus memperhatikan unsur yang ada di
dalam karya seni. Berikut pengertian masing-masing dari unsur rupa
tersebut :
1. Garis
Pengertian atau penjelasan tentang sebuah garis menurut Arfial
Arsad Hakim adalah :
“Pengertian garis dimulai dari sebuah titik, merupakan
jejak yang ditimbulkan oleh titik-titik yang berhimpit.Juga
merupakan goresan atau sapuan yang sempit dan panjang
9
sehingga membentuk seperti benang atau pita” (Hakim,
1997:35).
Dharsono Sony Kartika (Kritik Seni), dalam bukunya ia menulis
bahwa garis merupakan dua titik yang dihubungkan. Pada dunia seni
rupa sering kali kehadiran garis bukan saja hanya sebagai garis tetapi
kadang sebagai simbol emosi yang diungkapkan lewat garis atau lebih
tepat disebut goresan. (Dharsono, 2007)
Garis terbentuk dari dua titik yang dihubungkan sehingga
membentuk seperti benang. Garis yang telah terbentuk akan
memberikan kesan psikologis yang berbeda pada setiap garis yang
dihadirkan. Sehingga dari kesan yang berbeda maka garis mempunyai
karakter yang berbeda pada setiap goresan yang terbentuk.
2. Shape
Pengertian shape menurut Arfial Arsad Hakim adalah :
“Shape dapat dibedakan atas shape geometri dan shape
biomorphic. Shape geometric merupakan bentuk yang
standar(ukuran, aturan dan batasan) dalam sifat berasal
dari ilmu ukur, seperti lingkaran, empat persegi, segitiga.
Shape biomorphic merupakan bentuk yang tak beraturan
(bebas dan organic)” (Arfial Arsad Hakim, 1997:54-55).
Pendapat lain pengertian tentang shape dari Dharsono Sony
Kartika dalam bukunya “Kritik Seni”, ia menulis bahwa shape adalah
suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur atau
garis dan dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau oleh gelap
terang pada arsiran karena adanya tekstur. Dalam karya seni, shape
10
digunakan sebagai simbol perasaan seniman di dalam menggambarkan
objek hasil subject matter, maka tidaklah mengherankan apabila
seseorang kurang dapat menangkap atau mengetahui secara pasti
tentang objek hasil pengolahannya (Dharsono, 2007:37).
3. Warna
Warna merupakan salah satu elemen yang sangat penting
dalam sebuah karya seni. Kehadiran warna tersebut sekedar untuk
memberikan tanda atau arti pada suatu karya seni. Selain itu juga warna
sebagai media ekspresi seniman ke dalam karyanya.
Menurut pendapat yang ditulis dalam bukunya, Dharsono Sony
Kartika “Kritik Seni”ia menulis bahwa warna sebagai satu elemen atau
medium seni rupa, merupakan unsur yang sangat penting, baik di
bidang seni murni maupun seni terapan. Bahkan lebih jauh dari pada itu
warna sangat berperan dalam segala aspek kehidupan manusia.
Demikian eratnya hubungan antar warna dengan kehidupan manusia,
maka warna mempunyai peranan yang sangat penting yaitu: warna
sebagai warna, warna sebagai representasi alam, warna sebagai lambang
atau simbol, dan warna sebagai simbol ekspresi (Dharsono, 2007:39).
4. Stilasi
Di dalam pengolahan obyek akan terjadi perubahan wujud
sesuai selera maupun latar belakang sang perupa, perbahan tersebut
adalah stilasi. Dalam bukunya, Dharsono Sony Kartika “Kritik Seni”ia
menulis bahwa stilasi merupakan cara penggambaran untuk mencapai
11
bentuk keindahan dengan cara menggayakan objek atau benda yang
digambarkan, yaitu dengan cara menggayakan setiap kontur pada objek
atau benda tersebut (Dharsono, 2007:71).
5. Drawing
Drawing sebagai ungkapan ekspresi diri sendiri yakni keraguan,
kesedihan, amarah dan kebimbangan bahkan masalah yang
mengakibatkan kemalangan atau kehilangan sesuatu yang
berharga.Ungkapan tersebut dituangkan melalui goresan pensil ataupun
drawing pen pada kertas gambar.
Buku Very “Belajar Menggambar dengan Pensil)”, tertulis
bahwa menggambar adalah sebuah proses kreasi yang harus dilakukan
secara intensif dan terus menerus. Menggambar merupakan wujud
pengeksplorasian teknis dan gaya, penggalian gagasan dan kreativitas,
bahkan bisa menjadi sebuah ekspresi dan aktualisasi diri. Hal ini karena
selain memiliki fungsi praktis, menggambar juga memiliki fungsi terapi
secara psikologis (Apriyanto, 2014:7).
B. Sumber Ide
1. Dian Rachmawati
Seorang mahasiswi Jurusan Seni Rupa UNY mencoba
berpartisipasi melestarikan budaya dengan menghasilkan sebuah karya
batik lukisnya. Era yang serba digital ini, tantangan tersendiri bagi para
seniman untuk tetap mempertahankan orisinalitas karya melalui tangan
12
emasnya. Terutama seniman muda untuk tetap mempertahankan budaya
warisan bangsa.
Batik merupakan salah satu warisan bangsa yang sangat
berharga, ciri khas yang begitu kuat menjadikan batik sebagai cermin
keunggulan bangsa Indonesia di mata dunia.
Sayap kupu-kupu yang indah juga menjadikan inspirasi pelukis dalam
menciptakan sebuah karya batik lukis yang cantik. Material subjek batik
lukis ini merupakan gambar tentang kupu-kupu yang sedang
berterbangan diantara tanaman dan sulur bunga, adapula beberapa kupu-
kupu yang sedang hinggap di atas bunga. Sayap kupu-kupu yang
berwarna-warni dengan beragam corak yang sangat indah.
Medium batik lukis Dian adalah pewarna batik remazol yang
dikerjakan di atas kain mori berukuran 100cm x 75cm dengan
kombinasi teknik canting tulis dan lukis. Teknik canting tulis dibuat
khusus pada bagian line atau garis berwarna putih sebagai pembatas
antara satu bidang dengan bidang lainnya dan satu warna dengan satu
warna lainnya. Sedangkan teknik lukis digunakan pada proses
pewarnaan disemua bidang gambar. Pemilihan media yang digunakan
dalam proses pewarnaan pada batik ini adalah dengan media
konvensional yaitu dengan menggunakan pewarna batik remazol.
Pewarna batik remazol dipilih agar tercipta warna-warna yang cerah dan
segar sesuai dengan yang diinginkan senimannya. Pemilihan warna pada
13
batik lukis ini adalah warna-warna yang cerah dan segar, memberikan
aksen keceriaan bagi yang menatapnya. Hal ini menunjukan proses
persiapan dan pemilihan warna terlihat cukup matang, warna-warni
yang terdapat dalam batik lukis ini seakan-akan menunjukkan karatker
dari sang pencipta, begitu pula dari bentuk kupu-kupu dan sulur
tanamannya. Untuk teknik penyusunan motif pada batik ini adalah
dengan cara menggunakan teknik random. Teknik random merupakan
salah satu teknik yang digunakan dengan cara menyusun motif secara
acak. Walaupun penyusunan motif disusun secara acak, namun seniman
tetaplah berusaha mengatur bagian perbagian motif agar penyusunan
tersebut dapat menghasilkan keseimbangan yang tepat.
Gambar 2. Karya Dian Rachmawati yang berjudul “Kehidupanku”
(Sumber:http://kritiksenirupakelasb.blogspot.co.id/2015_04_01_archive.ht
mldi unduh pada tanggal 27/06/2016 05:15 WIB)
14
2. Rony Wijaya
Berlandaskan dorongan ini seorang seniman mencoba
merealisasikan keinginan dengan memanfaatkan bentuk objek kupu-
kupu dan bunga kedalam bentuk yang imajinatif serta dekoratif.
Eksplorasi bentuk objek kupu-kupu dan bunga tersebut, membuat
bentuk-bentuk yang muncul menjadi beragam, namun tiap-tiap bentuk
yang dihadirkan memiliki pertimbangan sendiri-sendiri, kesan maksud
maupun sumber inspirasi yang ada, yaitu berdasarkan imajinasi
seniman.
Sumber-sumber yang melatarbelakangi seniman mencipatakan
karya seni ini tidak terlepas dari apa yang diamatinya dan dirasakannya.
Dengan mengamati dan merasakannya, seniman terinspirasi untuk
menciptakan karya seni. Bagi seorang seniman karya seni disini
merupakan bentuk ekpresi emosional yang divisualisasikan dari bentuk
imajinasi objek kupu-kupu dan bunga disusun menjadi satu kesatuan.
Imajinasi ornamen ini merupakan bentuk objek kupu-kupu dan
bunga yang dekoratif. Susunan objek tersebut menceritakan hubungan
antara kupu-kupu dan bunga yang tidak telepaskan satu dengan lainnya
serta saling membutuhkan seperti halnya pria dan wanita. Imajinasi
15
kupu-kupu dan bunga ini merupakan khayalan seniman sebagai bentuk
komunikasi seniman dengan orang lain.
Gambar 3. Karya Rony Wijaya yang berjudul “Imaji Ornament”
(Sumber:http://kritiksenirupakelasb.blogspot.co.id/2015_04_01_archive.ht
mldi unduh pada tanggal 27/06/2016 05:16 WIB)