ii - kemenparekraf.go.id€¦ · usaha desain grafis/desain komunikasi visual; 5) panduan pendirian...
TRANSCRIPT
i1
ii
iii
iv
Sumber: http://dreamstime.com
v
PANDUAN PENDIRIAN USAHA PENERBITAN DIGITAL
Penyusun
Kristiandi
Djoko Purnomo
Narasumber
Ari Juliano Gema – Badan Ekonomi Kreatif
Sabartua Tampubolon – Badan Ekonomi Kreatif
Bambang Priwanto – Badan Ekonomi Kreatif
Eddy Triharyanto – Universitas Sebelas Maret
Susantiningrum – Universitas Sebelas Maret
Tutik Susilowati – Universitas Sebelas Maret
Irfan Adam – Aksaramaya Yogyakarta
Wawan Arif Rahmat – Relasi Inti Media Yogyakarta
I Gede Suyadnyana – Denpasar Pos Bali
Erlan Primansyah – PT Buqu Global Jakarta
Abdul Najib – Penerbit Pedati Surabaya
Arief Fajar Nursyamsu – Online Marketing Consultant & Web Developer
Wiwin Hartanto – Online Marketing Consultan t & Web Developer
Diterbitkan oleh:
Badan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan
Universitas Sebelas Maret
vi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Pendahuluan 1
Permodalan dan Manajemen Keuangan 9
Manejemen Sumber Daya Manusia 19
Manajemen Produksi 23
Manajemen Pemasaran 39
Pengendalian Mutu dan Pengembangan Usaha 47
Hak Kekayaan Intelektual 53
Penutup 59
Daftar Pustaka 61
Glosarium 63
LAMPIRAN
Bentuk Badan Usaha
Dokumen Hukum dan Izin Badan Usaha
Contoh Perjanjian Tertulis
vii i
KATA PENGANTAR
uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penyusunan Buku Panduan Pendirian Usaha Bidang Ekonomi Kreatif
dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan Buku Panduan Pendirian 8
(delapan) Bidang Usaha Ekonomi Kreatif ini adalah kerjasama antara Badan Ekonomi
Kreatif (BEKRAF) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) dan merupakan lanjutan dari
buku Panduan Pendirian 10 (sepuluh) Bidang Usaha Ekonomi Kreatif yang telah terbit
pada 31 Juli 2017 lalu.
Buku Panduan 8 (delapan) bidang usaha ekonomi kreatif, antara lain: 1) Panduan
Pendirian Usaha Tenun Tradisional; 2) Panduan Pendirian Usaha Desain Kemasan; 3)
Panduan Pendirian Usaha Desain dan Pengembang Laman; 4) Panduan Pendirian
Usaha Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual; 5) Panduan Pendirian Usaha Kerajinan
Kayu Non Furniture; 6) Panduan Pendirian Usaha Kedai Kopi; 7) Panduan Pendirian
Usaha Penerbitan Mandiri; 8) Panduan Pendirian Usaha Penerbitan Digital.
Buku Panduan ini dipersiapkan dalam 2 (dua) versi yaitu versi cetak dan elektronik
(e-book). Penyiapan e-book dimaksudkan untuk memudahkan pembaca mengakses
buku panduan ini.
Pada prinsipnya sasaran buku panduan ini adalah para calon atau pelaku usaha
pemula yang tertarik untuk mendirikan dan mengembangkan usaha ekonomi kreatif.
Oleh karena itu, penulisan buku dibuat sesederhana mungkin dengan harapan mudah
dipahami dan diterapkan oleh para pembaca.
Penulisan buku panduan ini belum bisa dikatakan sempurna apalagi referensi
untuk pelaku usaha ekonomi kreatif yang sudah berkecimpung lama dibidangnya.
Untuk itu, kepada masyarakat sangat diharapkan memberikan saran dan masukan
guna penyempurnaan buku panduan ini di masa mendatang.
Akhir kata atas nama Badan Ekonomi Kreatif, saya mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan buku
panduan ini. Semoga upaya dan kerja keras yang dilakukan ini dapat mendorong
pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.
Jakarta, Februari 2018 Kepala Badan Ekonomi Kreatif
Triawan Munaf
P
viii
Sumber: http://dreamstime.com
1
PENDAHULUAN
enerbitan digital adalah penyebarluasan informasi, ide dan gagasan
ilmiah dan/atau gagasan populer bersifat fiksi atau nonfiksi tertulis
yang dapat diakses masyarakat dengan menggunakan alat elektronik
berbasis komputer. Secara umum p enerbitan digital adalah penerbitan yang
memanfaatkan teknologi digital untuk menggantikan penerbitan
konvensional. Penerbitan digital tidak sekadar menghasilkan produk berupa
file elektronik yang diakses mengg unakan komputer, namun juga mencakupi
manajemen akses digital terhadap produk digital.
Ruang Lingkup
Produk usaha penerbitan digital mencakupi e-book (buku ilmiah dan
fiksi), e-journal, e-magazine , materi belajar interaktif, dan arsip elekt ronik. E-
book adalah singkatan dari electronic book atau buku elektronik, atau dengan
kata lain sebuah bentuk buku yang dibuka atau diakses menggunakan alat
elektronik seperti PC atau Desktop dan Smartphone . Format e-book ada
beberapa macam, di antaranya Epub, Mobi, Kindle, dan iBook.
P
Usaha penerbitan digital meliputi kegiatan penerbitan dari
hulu sampai ke hilir dengan menggunakan platform digital.
Usaha penerbitan digital dimulai dengan penentuan konsep,
pengembangan content (tema dan isi), pengembangan
platform digital, pemasaran secara digital atau daring dan
pemeliharaan akses digital atau daring.
2
Gagasan dan Peluang Usaha
Arus deras perubahan teknologi dari analog ke digital telah membawa
dampak pada pergeseran gaya hidup manusia yang cenderung praktis
dinamis dan sangat erat dengan penggunaan teknologi informasi. Perubahan
ini diikuti oleh transformasi moda penyebarluasan informasi dari media
cetak ke media digital.
Peluang usaha di bidang ini semakin menjanjikan seiring peningkatan
dukungan teknologi informasi yang berupa perkembangan teknologi
informasi terkini, infrastruktur jaringan yang semakin baik, harga alat
komunikasi digital yang sangat
terjangkau, dan kemudahan akses
terhadap informasi digital . Selain itu
kebijakan pemerintah untuk
menyediakan layanan informasi
pendidikan kepada masyarakat ( e-book
untuk sekolah dan i-pusnas) memberi
angin kepada pengembangan usaha
penerbitan digital.
Selain faktor pendukung di atas,
faktor pasar produk penerbitan digital
juga sangat menjanjikan. Data
menunjukkan angka pasar produk
penerbitan digital untuk bidang
akademik sebesar 44.792.826 siswa ,
yang merupakan pasar buku teks dan
buku pelajaran (www.dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id ). Prediksi jumlah
pembaca yang dapat mengakses produk digital untuk 2017 men capai 74,9
juta. Angka ini diprediksi mencapai 83,5 juta pada tahun 2018 dan 92 juta
pada tahun 2019 (www.databoks.katadata.co.id). Dengan tingginya jumlah
target pembaca produk digital berdasarkan data di atas , peluang usaha
penerbitan digital semakin menjanjikan.
Peluang usaha
penerbitan digital
semakin berkembang
karena tuntutan gaya
hidup masyarakat,
perkembangan
teknologi informasi
dan komunikasi,
ketersediaan dan
keterjangkauan
infrastruktur serta
alat komunikasi
digital.
3
Bentuk Badan Usaha
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) adalah organisasi bisnis berbadan hukum resmi
yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya
berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau pers eorangan.
Pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan. Pemilik modal dapat
menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk
mendirikan PT dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu
(Rp 500 juta) dan berbagai persyarata n lain. Para pemegang saham
mempunyai tanggung jawab terbatas pada modal yang telah disertakan, dan
tidak ikut menanggung utang -utang perusahaan, dalam arti bahwa kekayaan
pribadi pemilik tidak ikut menanggung utang -utang perusahaan.
Syarat pendirian dan perizinan PT
Penerbitan digital memungkinkan untuk menggandakan
materi dalam jumlah tak terhingga dan mengakses materi
setiap saat di manapun dengan murah. Produk
penerbitan digital dapat dijual dalam bentuk dan kondisi
apapun serta mudah didapat oleh seluruh lapisan
masyarakat.
Fotokopi akta pendirian perseroan serta data akta pendirian
perseroan yang telah diketahui oleh pejabat berwenang
Fotokopi keputusan pengesahan sebagai badan hukum
Fotokopi Surat Izin Usaha
Fotokopi sertifikat keahlian pemilik
4
Commanditaire Vennontschap (CV)
Seperti PT, Commanditaire Vennontschap yang biasa disebut CV adalah
suatu permitraan yang terdiri atas satu atau lebih mitra aktif dan satu
atau lebih mitra pasif (komanditer). Komanditer secara pribadi bertanggung
jawab untuk semua utang permitraan, namun hanya bertanggung jawab
sebesar kontribusinya. Dalam CV hanya sekutu aktif yang boleh mengadakan
hubungan dengan pihak ketiga. Jadi yang bertanggung jawab kepada pihak
ketiga hanya sekutu aktif.
Syarat pendirian dan perizinan CV
Fotokopi akta pendirian perusahaan
Fotokopi NPWP
Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP) persekutuan komanditer
Fotokopi Surat Izin Perdagangan (SIUP) Kecil
Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas
Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar
Fotokopi NPWP
5
Perizinan dan Legalitas Usaha
Perizinan merupakan syarat utama untuk mendirikan usaha.
Perusahaan yang memiliki izin usaha yang lengkap akan mendapat jaminan
untuk menjalankan usaha. Perizinan pendirian usah a penerbitan digital
meliputi izin dari lingkungan dan izin dari pemerintah.
Legalitas usaha adalah pengakuan hukum atas usaha yang didirikan.
Setiap usaha yang menyinggung hajat hidup orang banyak dan mengandung
risiko hukum perlu memiliki dukungan hukum dan pembelaan hukum.
Pelaku usaha penerbitan digital perlu mengamankan usahanya dari aspek
hukum dan pembelaan hukum bilamana diperlukan. Bukti legalitas usaha
yang perlu dimiliki dalam menjalankan usaha penerbitan digital terdiri atas
dokumen identitas perusahaan yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah
atau lembaga yang berwenang.
Dokumen izin dan identitas perusahaan
Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
• Perijinan yang pertama kali diurus calon pengusaha
• Digunakan sebagai lampiran dalam pengurusan izin usaha yang lain
• Dikeluarkan oleh kantor kelurahan/kecamatan dimana usaha
didirikan.
Setiap usaha yang berpotensi bersinggungan dengan masyarakat
harus mendapat ijin dari pihak terkait. Usaha yang dijalankan juga
harus memiliki kekuatan hukum sebagai antisipasi terhadap
kemungkinan-kemungkinan munculnya masalah yang terkait
dengan hukum seperti perselisihan atas status perusahaan.
6
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
• Mempermudah administrasi perpajakan
• Merupakan tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak
• Diurus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau ke Kantor Pengamatan
Potensi Perpajakan (KP4) di kabupaten/kota domisili wajib pajak
• Diisi secara daring.
Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK)
• Diurus di kantor kecamatan lokasi usaha masing-masing
• Persyaratan untuk pengurusan IUMK: fotokopi KTP, pasfoto 2 x4
sebanyak dua lembar, fotokopi Kartu Keluarga, dan surat keterangan
RT, RW, kelurahan, dan kecamatan
• Tidak dipungut biaya.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
• Wajib untuk usaha perorangan maupun yang berbadan hukum seperti
Koperasi, CV, Firma dan PT
• Bermanfaat untuk mendapatkan kepastian usaha sehingga
mempermudah perluasan usaha
• Persyaratan pengurusan izin TDP: (1) NPWP perusahaan; (2) KTP dan
NPWP direktur (pemilik usaha); dan (3) surat kuasa (bila dikuasakan).
Hinderordonnantie (HO) /Izin Gangguan
• Dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota
• Khusus untuk usaha yang mempunyai potensi menimbulkan bahaya
kerugian dan gangguan, ketenteraman dan ketertiban umum.
• Persyaratan pengajuan Izin HO: (1) fotokopi Surat Tanah atau bukti
lain; (2) fotokopi KTP; (3) fotokopi NPWP; (4) fotokopi Akta Pendirian;
(5) fotokopi Tanda Pelunasan PBB; (6) pernyataan tidak berkeberatan
dari tetangga atau masyarakat yang berdekatan; (7) daftar bahan
baku penunjang; (8) fotokopi IMB/ siteplan
7
Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP)
• Diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan domisili perusahaan
• Berlaku di seluruh Indonesia
• SIUP dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: (1) SIUP Kecil, modal 200 juta di
luar tanah dan bangunan; (2) SIUP Menengah, modal 200 juta sampai
dengan Rp 500 juta di luar tanah dan bangunan; (3) SIUP Besar, modal
di atas 500 juta di luar tanah dan bangunan.
• Manfaat utama SIUP adalah mempermudah dalam mengajukan
pinjaman dana dari bank, lembaga keuangan nonbank, maupun
program CSR/PKBL.
Legalitas usaha berkaitan erat dengan bentuk badan usaha yang
dijalankan. Badan usaha yang paling banyak digunakan untuk menjalankan
usaha adalah Perseroan Terbatas (PT) dan Commanditaire Vennontschap (CV).
Berikut adalah kriteria badan usaha PT dan CV serta syarat -syarat
mendirikan badan usaha tersebut.
8
Pengawasan
Penggunaan
Perencanaan
PERMODALAN DAN
MANAJEMEN KEUANGAN
Sumber Modal
9
Modal sendiri (bootstrap)
Untuk memulai usaha, pelaku usaha pemula dapat
menggunakan modal sendiri atau iuran beberapa
orang yang ikut mendirikan usaha. Modal ini dapat
berupa dana, alat, keterampilan, dan pengetahuan.
Dengan memaksimalkan modal sendiri, pelaku
usaha pemula dapat mencapai target usaha sesuai
dengan kapasitas usaha dan modal yang dimiliki.
Kemitraan
Beberapa instansi BUMN dan perusahaan swasta
menawarkan bantuan modal/dana melalui Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan/PKBL (BUMN) dan
Corporate Social Responsibility/CSR (swasta). Untuk
mendapatkan modal melalui program kemitraan,
pendiri usaha harus mengajukan proposal tertulis
disertai bukti legalitas usaha. Informasi tentang PKBL
dapat diakses di http://infopkbl.bumn.go.id
Inkubator usaha
Beberapa lembaga seperti perguruan tinggi,
Bekraf, LIPI, PT Telkom, dan beberapa
perusahaan swasta mempunyai pro gram
inkubator usaha yang menyediakan dana
dan pendampingan teknologi, manajemen
dan pemasaran bagi pengusaha pemula.
Usaha yang didampingi biasanya usaha kecil
yang sudah berjalan.
10
Pinjaman bank
Beberapa bank seperti BNI, BRI, Bank Mandiri,
BTN dan BTPN menawarkan Kredit Usaha
Rakyat (KUR). Kredit ini merupakan program
nasional dengan pinjaman dana dengan bunga
rendah untuk usaha kecil.
Investor
Jika usaha yang didirikan dini lai memiliki
prospek keuntungan besar, banyak investor
yang akan menanamkan modal. Dengan
menggunakan modal dari investor, pemilik
usaha tidak harus mengembalikan modal
jika usaha yang dijalankan menjadi
bangkrut. Namun, investor sering
melakukan intervensi usaha. Untuk itu,
perlu dibuat perjanjian usaha dengan
kertas bermaterai untuk menyatakan hak
dan kewajiban masing-masing pihak.
Ada dua macam investor, yaitu angel
investor dan venture capital investor (investor
modal ventura). Angel investor adalah orang
kaya, biasanya pemilik perusahaan besar,
yang mengetahui seluk-beluk usaha yang
akan didanai. Investor modal ventura
adalah penyandang dana yang bersedia
mendanai usaha dengan tujuan memiliki
sebagian saham.
11
Crowdfunding
Jika modal sendiri tidak cukup besar untuk
mendirikan usaha dan akses untuk mendapat
pinjaman dana dari bank tidak tersedia, modal
dapat diperoleh dari donasi masyarakat
(crowdfunding) . Biasanya penggalangan dana dengan
crowdfunding dilakukan secara daring.
Jenis crowdfunding yang sesuai untuk penggalangan modal usaha penerbitan
digital adalah equity crowdfunding dan debt crowdfunding. Equity crowdfunding
adalah penggalangan modal dari masyarakat berbasis kepemilikan saham.
Contoh laman untuk equity crowdfunding adalah www.symbid.com dan
www.crowdcube.com. Debt crowdfunding adalah penggalangan modal d ari
masyarakat berbasis utang atau keuntungan finansial. Contoh laman yang dapat
diakses yaitu www.prosper.com, www.crunchbase.com, dan
www.lendingclub.com . Contoh laman crowdfunding Indonesia untuk menggalang
modal pendirian usaha yaitu www.akseleran.com , kitabisa.com, dan
www.wujudkan.com.
Strategi untuk menggalang dana dengan crowdfunding
PROPOSAL
• Buat proposal yang menarik dalam bentuk video, slideshow, atau teks
UNGGAH
• Pilih situs yang sesuai dan unggah proposal
PANTAU
• Pantau setiap perkembangan
• Beri respon yang baik untuk setiap pertanyaan atau tanggapan user
UPDATE
• Selalu update kampanye agar masyarakat tahu bahwa proyek ini aktif
PROMOSI
• Mulailah promosi ke teman dekat, kolega dan teman-teman di media sosial
12
Manajemen Keuangan
Pengertian dan Tujuan
Manajemen keuangan adalah pengelolaan dan pengawasan t erhadap
fungsi-fungsi keuangan. Tujuan manajemen keuangan adalah
memaksimalkan nilai perusahaan dengan menganut prinsip ekonomis,
efisien dan efektif, keterampilan dan pengetahuan.
Prinsip Manajemen Keuangan
Prinsip manajemen keuangan terdiri atas: perencanaan, penggunaan,
dan pengawasan. Ketiga unsur manajemen keuangan ini harus diterapkan
secara sinergis, terus menerus dan berkesinambungan
Manajemen keuangan terdiri atas perencanaan, penggunaan, dan pengawasan/pengendalian
Perencanaan
Penggunaan
Pengawasan
13
Perencanaan Sebagai dasar efisiensi dan efekti vitas penggunaan uang, perencanaan
yang merupakan kunci keberhasilan manajemen keuangan harus
didasarkan pada pokok kebijakan usaha. Perencanaan ini harus
dituangkan dalam dokumen perencanaan yang baik. Dokumen ini akan
menjadi dasar untuk pelaksanaan belanja usaha.
Penggunaan
Penggunaan uang harus sesuai rencana dan harus
menghasilkan target usaha. Setiap pembelanjaan
uang harus berorientasi pada pengembangan usaha
sebagaimana yang telah direncanakan. Pengeluaran
dalam usaha penerbitan digital wajib dicatat agar
dapat memberikan informa si tentang penjualan
hingga laporan penjualan harian maupun bulanan.
Pencatatan keuangan dapat dilakukan secara manual
maupun menggunakan komputer dengan perangkat
lunak excel. Bagi usaha penerbitan digital yang belum
terlalu besar, paling tidak pengusaha dapat
menyiapkan BUKU KAS sehingga dapat mengetahui
aliran kas usaha setiap hari agar dapat memilah
antara keuangan pribadi dan keuangan usaha. Selain
itu, melalui buku kas dapat diketahui berapa omset
penjualan setiap bulan. Dengan mengetahui omset
penjualan, pengusaha akan dapat melaporkan
usahanya ke kantor pajak atau pihak lain berdasar
data keuangan dari buku kas tersebut.
14
Contoh buku kas sederhana
Buku Kas Penerbitan Publish First
No Tanggal Jenis
Belanja/Transaksi Kredit (Rp) Debit (Rp) Saldo (Rp)
1 01-Jan-17 Saldo Desember
2016
520.000.000 520.000.000
2 01-Jan-17 Gaji karyawan
bulan Januari
25.000.000 495.000.000
3 30-Jan-17 Penjualan buku
bulan Januari
120.000.000 615.000.000
4 30-Jan-17 Pendapatan iklan
Januari
17.500.000 632.500.000
5 30-Jan-17 Biaya perawatan
jaringan dan
server
15.000.000 480.000.000
6 30-Jan-17 Mobilisasi 9.000.000 606.000.000
Pengawasan/pengendalian
Setiap penggunaan uang untuk
pengembangan usaha harus dicatat
dalam buku pengeluaran tersendiri
agar dapat dipantau dan dievaluasi.
Setiap pengeluaran dan pemasukan
uang yang dicatat dalam buku kas
perlu dievaluasi secara periodik. Hasil
evaluasi akan menjadi masukan untuk
menilai efisiensi dan efektifitas
penggunaan dana dan ketercapaian
target pengembangan usaha.
15
Pajak usaha
Kegiatan usaha tidak lepas dari permasal ahan pajak. Setiap kegiatan
usaha yang sudah terdaftar untuk mendapat NPWP sebenarnya mendapat
fasilitas dari kantor pajak berupa penanggung jawab/pengawas. Penanggung
jawab/pengawas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai konsultan pajak yang
disediakan oleh negara. Namun demikian, pelaku usaha juga perlu
mengetahui tarif pajak yang berlaku.
Ada tiga pengelompokan tarif pajak yang berlaku untuk kegiatan usaha ,
baik usaha perorangan maupun badan usaha. Tarif tersebut didasarkan atas
penghasilan bruto (peredaran bruto) yaitu:
a. Usaha dengan penghasilan bruto dalam setahun kurang dari 4,8
miliar rupiah akan dikenai pajak 1% dari penghasilan bruto.
b. Usaha dengan penghasilan bruto dalam setahun antara 4,8 s.d. 50
miliar rupiah akan dikenai pajak (0,25 - 0,6 Miliar/Gross Income) kali
Penghasilan Kena Pajak (PKP).
c. Usaha dengan penghasilan bruto dalam setahun lebih besar dari 50
miliar akan dikenai pajak 25% dari Penghasilan Kena Pajak.
Pajak yang dikenakan pada usaha penerbitan digital adalah sebagai berikut.
PPh (Pajak Penghasilan)
Dalam setiap transaksi, pengusaha dikenakan Pajak Penghasilan (PPh).
Saat ini belum ada aturan khusus mengenai perlakuan PPh atas
pengusaha penerbitan digital , sehingga pungutan pajak masih
mengikuti ketentuan pajak penghasilan secara umum. B erdasarkan PP
Nomor 46 tahun 2013, pengusaha dengan penghasilan/omzet bruto
tidak melebihi Rp 4,8 milliar dikenakan pajak sama dengan pajak
UMKM, yaitu 1% dari omzet.
Pajak Daerah
Mengacu pada otonomi daerah, setiap kegiatan usaha yang
menghasilkan keuntungan biasanya dikenai kewajiban untuk
16
membayar retribusi daerah yang besarnya sesuai dengan peraturan
daerah masing-masing.
PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
Sejak 1 Januari 2014, pemerintah telah menetapkan aturan mengenai
batasan Pengusaha Kena Pajak (PKP), yaitu pengusaha yang omzetnya
mencapai Rp 4,8 miliar per tahun. Dengan demikian, semua pelaku
usaha yang omzetnya sudah mencapai atau melebihi jumlah tersebut
harus mengajukan PKP karena wajib memungut PPN sebe sar 10% atas
setiap transaksi untuk dibayarkan ke kantor pajak.
Agar tidak mendapatkan kendala dalam memenuhi kewajiban
pajak, pengusaha baru disarankan untuk sering konsultasi
dengan penanggung jawab PWP yang difasilitasi kantor pajak,
sehingga dapat memperoleh informasi teknis tentang
perpajakan yang berkaitan dengan usahanya.
17
18
19
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ecara umum, untuk dapat merekrut karyawan , sebuah perusahaan
harus mematuhi peraturan dan perundangan yang terkait dengan
tenaga kerja (UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan) .
Perusahaan tersebut harus mampu memberikan kepastian kesejahteraan
kepada karyawan, baik kesejahteraan material maupun nonmaterial.
Calon karyawan usaha penerbitan digital harus memenuhi kualifikasi
sesuai kebutuhan bidang pekerjaan dalam penerbitan digital. S ecara umum
calon karyawan tersebut harus memiliki kemampuan pengoperasian
komputer, menguasai Microsoft O ffice, menguasai perangkat lunak dan
jaringan serta memahami konsep e-book, e-magazine, e- journal dan produk
penerbitan digital lain.
Klasifikasi Sumber Daya Manusia
Berdasarkan jenis, sumber daya manusia usaha penerbitan digital terdiri
atas sumber daya manusia organik, nonorganik, dan pengguna ( user).
Sumber daya manusia organic Termasuk dalam klasifikasi ini adalah karyawan biasa (karyawan
tetap) dan karyawan tidak tetap atau bebas ( freelance). Karyawan
tidak tetap mendapatkan gaji sesuai dengan kadar pekerjaan yang
diselesaikan. Sedangkan karyawan tetap biasanya mendapatkan
gaji rutin relatif kecil, tetapi mendapatkan bagi hasil.
Non organik Pada umumnya karyawan utama penerbitan digital yang
dimulai dari skala kecil adalah pendiri usaha. SDM non
organik ini pada awalnya melaksanakan sebagian besar
pekerjaan penerbitan digital.
Pengguna (User)
Usaha penerbitan digital dapat memberi peran kep ada pembaca
untuk memberi kontribusi materi untuk memperkaya isi produk
penerbitan digital. Pembaca atau user ini dapat diklasifikasikan
sebagai karyawan yang memberikan kontribusi materi secara
sukarela. Produk yang dihasilkan juga dapat diakses oleh masy arakat
luas secara gratis, sebagai contoh wikipedia dan kompasiana.
Berdasarkan tugas dan fungsi, sumber daya manusia dalam penerbitan
digital diklasifikasikan sebagai berikut.
S
20
Digital c ontent
Sumber daya manusia yang tergabung dalam divisi digital content
bertanggung jawab untuk memilih naskah yang akan dipublikasikan,
memastikan kelayakan yang meliputi kualitas isi, jumlah halaman dan
aksesibilitas, memvalidasi naskah, dan memproses penyimpanan digital
content dalam server. Divisi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan
finalisasi kualitas digital content, yang meliputi editing, tata letak (layout),
dan desain sampul depan.
Back-end (back office)
Sumber Daya Manusia dalam divisi ini bertanggung jawab dalam sistem
integrasi yang menghubungkan server , laman, dan aplikasi. Sistem ini
merupakan rumah dari produk penerbitan digital dan etalase penjualan
produk penerbitan digital .
Front-end (front office )
Sumber Daya Manusia dalam divisi ini bertugas membuat aplikasi yang
digunakan oleh pengguna untuk mengaks es produk penerbitan digital.
Aplikasi ini tersedia dalam toko daring seperti bookstore atau appstore.
Server
Sumber Daya Manusia dalam divisi server bertanggung jawab atas
keamanan, kecepatan akses, kualitas data , dan koneksi keluar masuk
sistem. Divisi ini bertugas menstabilkan jaringan dan menjaga keamanan
server serta jaringan. Selain itu mereka juga bertanggung jawab dalam
pemeliharaan perangkat yang digunakan.
Komunikasi dan pemasaran
Sumber Daya Manusia dalam divisi ini bertugas untuk mencari event-
event yang dapat digunakan untuk memasarkan produk digital , membuat
press release dan berita, menentukan target pemasaran , memilah materi
yang akan dipublikasikan, mendapatkan proyek dan koneksi bisnis .
Selain itu mereka juga membantu penerbit dan klien dalam hal memberi
informasi mengenai penerbitan digital .
21
Pengembangan usaha
Sumber Daya Manusia di divisi ini bertanggung jawab atas penentuan
target pasar yang akan dibidik dan budget yang diperlukan, SDM yang
terlibat, dan mengelola proyek yang diperoleh.
Riset dan pengembangan
Divisi ini bertugas untuk melakukan riset tentang teknologi baru dan
desain yang dibutuhkan untuk suatu proyek , kebutuhan teknis seperti
alat dan software apa saja yang diperlukan . Mereka bertugas untuk
melakukan sinkronisasi kebutuha n dengan jenis proyek yang dikelola .
Selain itu, divisi ini juga mengelola Hak Kekayaan Intelektual atas
produk yang dihasilkan.
Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja tertulis diperlukan untuk memberi kepastian dan
kenyamanan antara pemberi kerja dan penerima kerja. Perjanjian kerja
tertulis sekurang-kurangnya memuat:
a. nama, alamat perusahaan, jenis usaha;
b. nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/ buruh;
c. jabatan atau jenis pekerjaan;
d. tempat pekerjaan;
e. besar upah dan cara pembayaran .
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
PHK hanya dapat dilakukan setelah memperoleh penetapan dari lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial dengan memperhatikan
peraturan yang berlaku (UU Ketenagakerjaan). Pengusaha yang melakukan
PHK wajib membayar uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa
kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima dengan
perhitungan yang diatur dalam pasal 156 UU Ketenagakerjaan .
22
23
MANAJEMEN PRODUKSI
Sarana dan Prasarana Produksi
arana dan prasarana produksi yang dibutuhkan dalam penerbitan
digital terdiri atas perangkat keras ( hardware) dan perangkat lunak
(software).
Perangkat keras
Perangkat lunak
Untuk menyiapkan naskah buku digital, perangkat lunak yang digunakan
dalam proses produksi adalah sebaga i berikut.
a. Microsoft Office (R )
Program ini digunakan untuk menulis dan menyunting naskah.
b. Adobe Indesign ( R )
Program ini digunakan untuk menyusun tata letak buku dengan luaran
cetak (.pdf) dan digital (.epub).
S
Komputer Server Wifi Scanner
Video camera Kamera digital Sound
Recorder
Handphone
24
c. Corel Draw (R )
Program ini digunakan untuk meng atur presisi tata letak untuk
keperluan cetak. Selain menghasilkan tata letak dengan presisi yang
tinggi, Corel Draw menghasilkan dokumen dengan tingkat resolusi yang
tinggi sehingga obyek gambar dan/atau tulisan yang dihasilkan tidak
akan pecah jika diperbesar.
d. Perangkat lunak (software) untuk membuat e-book (misalnya: Sigil (R ),
Viewporter (R ), Kotebee (R ), Calibri (R ), dll.)
Program ini digunakan untuk finalisasi naskah digital yang akan
dipublikasikan. Program ini juga berfungsi untuk memastikan kualitas e-
book yang akan dipublikasikan, misalnya memeriksa adanya kesalahan
HTML kemudian memeriksa apakah daftar isi sudah aktif atau belum dan
apakah metadata sudah diisi atau belum. Setelah semua langkah
tersebut dilalui, langkah selanjutnya adalah melakukan pub likasi naskah
digital. Publikasi ini dilaksanakan dengan menggunakan platform yang
berupa aplikasi. Dalam publikasi ini juga perlu dipikirkan aspek
pemasarannya: perusahaan mana yang akan d iajak kerja sama, bentuk
model kerja sama, dan apa teknologi yang a kan digunakan.
Alur Produksi
Alur produksi digital dimulai dari peyiapan naskah digital (meliputi
penyusunan konsep digital, penyuntingan, tata letak, dan validasi ),
penyiapan dan pemeliharaan keamanan jaringan, pengembangan dan
pemeliharaan platform digital, dan diakhiri dengan publikasi.
Penyiapan isi naskah digital
Penyiapan isi naskah digital bukan proses penulisan naskah yang
merupakan tugas atau bagian penulis, tetapi penyiapan isi naskah dari
tulisan yang sudah ada untuk tujuan pengembangan konsep naskah yang
akan diproduksi menjadi buku digital (meliputi naskah, redaksi, tata
letak). Isi naskah merupakan tanggung jawab redaksi sedangkan digital
layout merupakan tanggung jawab divisi content.
25
Di dalam penyiapan isi naskah, perlu dilakukan seleksi da n
penyuntingan. Seleksi naskah sangat penting untuk memastikan bahwa
naskah yang akan diterbitkan memenuhi kualitas dan kebutuhan pasar.
Penyuntingan penting agar naskah memiliki tingkat keterbacaan tinggi.
Selain itu, pemilihan dan penyuntingan naskah jug a bertujuan untuk
memastikan bahwa naskah yang diterbitkan tidak melanggar peraturan
dan perundangan penerbitan, tidak berisi unsur -unsur yang tidak sesuai
dengan target pembaca, dan tidak menyesatkan masyarakat. Setelah
naskah lolos proses penyuntingan, n askah siap untuk dipublikasikan baik
dalam bentuk digital (e-book) maupun cetak. Setiap jenis publikasi
tersebut harus memenuhi standar yang berbeda dan harus disimpan
dalam file dengan ekstensi yang berbeda. Naskah yang akan diterbitkan
dalam bentuk cetak biasanya disimpan dalam bentuk .pdf (Adobe (R )) atau
.cdr (Corel Draw (R )). Format PDF bukan merupakan format e-book
meskipun masih banyak dgunakan sebagai e-book dan “dianggap” e-book.
Alur produksi dalam penyiapan isi naskah terdiri atas penentuan
konsep penerbitan digital dan penentuan format. Konsep penerbitan
digital meliputi e-book, e-magazine, e-journal, CD interaktif, dan arsip
digital. Setelah konsep penerbitan digital ditentukan , langkah
selanjutnya adalah menentukan format penerbitan yang dapat berupa
.epub dan .pdf. Apabila naskah akan diterbitkan dalam bentuk digital
dan cetak, format .epub dan .pdf akan digunakan. Apabila naskah hanya
akan diterbitkan secara digital , format yang akan digunakan adalah
.epub.
Epub atau Electronic Publication dirancang untuk reflowable content,
yang berarti bahwa pembaca file .epub dapat mengoptimalkan teks untuk
semua perangkat layar. Format ini dimaksudkan sebagai format tunggal
yang dapat digunakan penerbit dan rumah konversi untuk kebutuhan in-
house dan untuk distribusi serta penjualan. Epub menjadi standar resmi
IDPF (International Digital Publishing Forum ) karena kelebihan epub yaitu
kompatibel terhadap alat yang elektronik dari ukuran kecil ( mobile)
sampai layar lebar (desktop) dan enak dibaca. Kelebihan lain dari epub
adalah pembaca tidak perlu zoom in dan zoom out untuk membaca dengan
26
tampilan teks pada layar dengan kualitas yang baik. Selain itu juga
terdapat fitur-fitur seperti bookmark, note, pen tools , dan translate.
Alur konversi file format .pdf dan .doc ke format .epub
Penyiapan dan pemeliharaan keamanan jaringan
Jaringan merupakan infrastruktur utama yang harus disiapkan.
Jaringan meliputi perangkat keras ( server, HUB, modem, wifi) dan
perangkat lunak (Windows, Macintosh atau Linux). Hal yang perlu
diperhatikan adalah kapasitas server dan bandwidth, kualitas perangkat
koneksi jaringan, dan keamanan jaringan dan server. Kapasitas server
menentukan kapasitas penyimpanan file dan layanan akses terhadap file
tersimpan di server. Kapasitas bandwidth menentukan kecepatan akses.
Kualitas perangkat dan koneksi jaringan juga menentukan kecepatan
akses. Oleh karena itu, pemilihan server, kapasitas bandwidth dan
perangkat jaringan sangat penting dalam memberi kemudahan dan
kecepatan akses.
27
Jenis pilihan layanan server yang bisa digunakan pengusaha pemula:
1. Shared Hosting (Manage Service )
Semua fitur layanan yang dibutuhkan untuk membangun laman
sudah tersedia, dan semua kelancaran fitur layanan menjadi
tanggung jawab penyedia layanan. Karena di dalam satu server
terdapat banyak user, server rentan terhadap masalah keamanan .
2. Dedicated Hosting (Manage Service )
Semua fitur layanan yang dibutuhkan untuk membangun laman
sudah tersedia, dan semua kelancaran fitur layanan menjadi
tanggung jawab penyedia layanan. D i dalam satu server hanya
terdapat satu user sehingga pemakaian resource dan keamanan server
lebih terjaga. Kapasitas penyimpanan data lebih besar dan biaya sewa
lebih besar dari shared hosting.
3. Virtual Private Server
Semua fitur layanan yang dibutuhkan untuk membangun laman harus
di-install dan dikelola oleh pelanggan sendiri. P elanggan harus
melakukan pengelolaan sendiri mulai dari backup , menjaga
keamanan dan memelihara fitur layanan supaya tetap berjalan
dengan baik. Virtual Private Server memungkinkan pengguna untuk
lebih mudah dan lebih fleksib el dalam melakukan pengelolaan
server. Server ini berupa virtual server, yaitu satu server fisik digunakan
oleh beberapa pengguna. Karena bersifat virtual, upgrade hardware
dapat dilakukan dengan lebih mudah dan fleksibel.
4. Dedicated Server
Dedicated server hampir mirip dengan Virtual Private Server , tetapi di
sini pelanggan mendapat 1 server fisik, dan mendapat akses ke
hardware . Semua fitur layanan dan perawatan fitur layanan
merupakan tanggung jawab pelanggan.
28
5. Co-location
Pelanggan mempunyai server sendiri dan menitipkan perangkat server
kepada penyedia layanan. Semua isi server merupakan tanggung
jawab pelanggan.
Untuk pengusaha penerbitan digital pemula dengan kebutuhan
penyimpanan file dalam jumlah kecil, bisa digunakan server portab el yang
dikenal dengan Network Attached Storage (NAS). NAS adalah server dengan
sistem operasi khusus untuk melayani kebutuhan penyimpanan dan a kses
data. NAS dapat diakses langsung melalui jaringan area lokal dengan
protokol seperti TCP/IP. NAS memiliki kelebihan, yaitu memiliki sistem
recovery , yang memungkinkan untuk mem -backup salah satu host rusak. NAS
tidak bergantung hanya pada satu server , namun bisa diintegrasikan dengan
NAS yang lain. NAS memiliki kecepatan tran sfer file tinggi dengan gigabite
ethernet serta memiliki kapasitas penyimpanan yang terbagi dalam 2
harddisk, sebagai back up dan untuk dibaca.
Keamanan server dan jaringan perlu dijaga dari hackers
agar data yang disimpan aman dan jaringan tetap
stabil. Untuk mengantisipasi pembobolan data yang
dapat mengakibatkan data di server hilang, perlu
disiapkan minimal backup server. Untuk menjaga
keamanan server dan jaringan serta untuk menjaga
keamanan data, perlu dilakukan langkah-langkah
pengamanan yang sistemik.
29
SOP perawatan dan pemantauan server
server
30
SOP perawatan jaringan LAN p ada kantor
31
Pengembangan dan pemeliharaan platform digital
Langkah pertama dalam penyiapan platform adalah penentuan
konsep penerbitan. Setelah konsep penerbitan ditentukan, kemudian
ditentukan infrastruktur yang diperlukan ( back-end dan front-end),
manajemen produksi dan pemasaran ( bussiness development dan
marketing communication ),
serta pengamanan akses.
Laman Front End
Secara umum halaman
laman dibagi menjadi 3
bagian, yaitu header, isi dan
footer. Header dan footer
umumnya memiliki isi yang
sama untuk semua laman.
1. Laman (web)
Menu pada isi halaman
Isi laman front-end
• Daftar Buku terbaru dan terpopuler tiap kategori
• Daftar buku pilihan
Tampilan
• Gambar sampul
• Judul buku
• Nama penulis
• Harga dan tombol untuk menambahkan ke keranjang belanja
Men
u p
ada
Foot
er
Tautan profil perusahaan
Tautan media sosial
Ikon metode pembayaran atau bank
Hak cipta
Link
Logo
Kolom Pencarian
Pilihan Bahasa
Link Masuk (sign-in)
Menu Utama (Kategori Buku)
Keranjang Belanja
Iklan
Menu Header
32
2. Halaman daftar buku per kategori
3. Halaman detail buku
4. Halaman pembuatan akun dan halaman login
Daftar Buku Terbaru dalam kategori
• ditampilkan berupa gambar sampul, disertai teks judul buku, nama penulis, harga dan tombol untuk menambahkan ke keranjang belanja
Daftar Buku Terpopuler dalam kategori
• ditampilkan berupa gambar sampul, disertai teks judul buku, nama penulis, harga dan tombol untuk menambahkan ke keranjang belanja
Daftar subkategori
Gambar sampul buku
Judul buku dan nama penulis
Harga buku Sinopsis
Tombol untuk menambahkan ke keranjang belanja
Formulir data pengguna (user)
•berisi kolom input nama, surel, password dan konfirmasi password
Menu login
•berisi kolom input nama/surel dan password
Isi
Isi
Isi
33
5. Halaman keranjang belanja
6. Halaman check out
Back-end Laman dan Aplikasi
Back-end/admin area merupakan bagian dari laman yang berfungsi
untuk mengelola konten dan buku yang ditampilkan di dalam lam an.
Halaman admin area meliputi halaman login, halaman dashboard admin,
halaman pengelolaan buku, halaman pengelolaan order, halaman
laporan, dan halaman pengelolaan user.
Daftar buku yang dibeli beserta harga dan total nilai belanja
Tombol untuk check out
Pemilihan metode pembayaran
Tombol untuk menyelesaikan transaksi
Isi
Isi
34
Menu Back-end Laman dan Aplikasi
Front end aplikasi
1. Halaman pembuatan akun dan login
Formulir data pengguna (user)
•berisi kolom input nama, surel, password dan konfirmasi password
Menu login
•berisi kolom input nama/surel dan password
LOGIN
USER
35
Isi
2. Dashboard anggota
3. Halaman daftar buku per kategori
Pencarian Daftar kategori
Daftar buku favorit
Riwayat pembelian
Pengaturan akun Logout
Menu
Isi
Daf
tar
bu
ku y
ang
tela
h
dib
eli
Ditampilkan judul buku yang telah dibeli pelanggan
Daf
tar
Bu
ku t
erb
aru
dan
te
rpo
pu
ler
tiap
kat
ego
ri
Ditampilkan berupa gambar sampul, disertai teks judul buku, nama penulis, harga dan tombol untuk menambahkan ke keranjang belanja
Daf
tar
Bu
ku P
ilih
an
Ditampilkan berupa gambar sampul, disertai teks judul buku, nama penulis, harga dan tombol untuk menambahkan ke keranjang belanja
Daftar Buku Terbaru dalam kategori:
ditampilkan berupa gambar sampul, disertai teks judul buku, nama penulis, harga dan tombol untuk menambahkan ke keranjang belanja
Daftar Buku Terpopuler dalam kategori:
ditampilkan berupa gambar sampul, disertai teks judul buku, nama penulis, harga dan tombol untuk menambahkan ke keranjang belanja
Daftar subkategori
36
Daftar buku yang dibeli beserta harga dan total nilai belanja
Tombol untuk check out
4. Halaman detail buku
5. Halaman keranjang belanja
6. Halaman check out
Gambar sampul
buku
Judul buku dan
nama penulis
Harga buku
Sinopsis Tombol untuk
menam-bahkan ke keranjang
belanja
Pemilihan metode pembayaran
Tombol untuk menyelesaikan transaksi
Isi
Isi
Isi
37
Selain pengamanan dan pemeliharaan server dan jaringan
untuk memastikan stabilitas akses, keamanan server dan database ,
perlu dilakukan pemeliharaan dan pengamanan laman back-end, dan
aplikasi (front-end) untuk mengamankan sistem dan naskah digital
yang dijual. Pengamanan penting untuk menjaga akses naskah digital
dari tindakan yang tidak diinginkan. Berikut adalah contoh usaha
untuk mengamankan akses aplikasi pasca penjualan:
a. mengubah ekstensi file dengan Format Priority (R )
b. mengaplikasikan rekaman waktu ( timer) pada aplikasi
c. menggunakan file jenis .epub untuk tujuan non-printing
d. menerapkan kunci coding dengan parameter “umur”
Untuk menjaga kenyamanan pengguna dalam mengakses produk
penerbitan digital, perlu dilakukan pemeliharaan jaringan dan
aplikasi. Untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan sebagai berikut.
Selain menjaga keamanan jaringan, database dan aplikasi, transaksi
keuangan berdasarkan akses/penjualan digital juga harus diamankan
dari hackers sehingga tidak terjadi penga ksesan produk secara ilegal
dan/atau pembajakan pembayaran melalui virtual account.
perkembangan
teknologi
38
Sumber: http://dreamstime.com
39
MANAJEMEN PEMASARAN
Segmen dan Target Pasar
asar produk penerbitan digital dapat dibagi menjadi pasar dalam
negeri dan luar negeri. Pasar dalam negeri dapat dikategorikan
menjadi pelajar, mahasiswa, akademisi, dan masyarakat umum.
Pelajar (SD -SMA/K)
Segmen pasar ini merupakan pasar yang paling besar untuk produk
buku pelajaran. Berdasarkan data Dapodik tahun 2017, jumlah siswa
sekolah dari SD sampai SMA/SMK adalah 44.792.826. Berdasarkan
kebutuhan akademik mereka, setiap tahun dibutuhkan sejumlah buku
pelajaran per semester. Kebutuhan buku teks dan buku pelajaran ini akan
terus ada setiap semester setiap tahun. Dengan dukungan kebijakan
pemerintah untuk pengadaan buku teks digital, pengusaha penerbitan
digital dapat menyediakan buku teks untuk siswa melalui program
pengadaan pemerintah.
Mahasiswa
Mahasiswa merupakan target pasar buku teks akademik yang
potensial. Kebutuhan literatur referensi perkuliahan, praktikum dan
penelitian merupakan peluang untuk menjual produk buku teks digital.
Akademisi
Akademisi yang terdiri atas dosen dan peneliti juga meru pakan target
konsumen buku teks digital yang cukup potensial. Mereka membutuhkan
literatur terkini dalam b entuk jurnal digital dan buku teks.
Masyarakat umum
Masyarakat umum terdiri atas semua segmen pasar yang telah
disebut di atas. Segmen ini merupakan ztarget pasar yang potensial
untuk produk penerbitan digital yang bersifat populer, hobi dan
panduan-panduan praktis. Untuk menjual produk penerbitan digital
P
40
untuk konsumsi masyarakat umum, sistem ritel merupakan sistem yang
paling tepat.
Strategi Pemasaran dan Model Bisnis
Strategi pemasaran
Agar penjualan produk dapat sukses dan meraup keuntungan
maksimal, perlu dipilih strategi pemasaran yang sesuai dengan jenis
produk dan konsumen yang dibidik. Pengusaha harus jeli dalam memilih
strategi pemasaran produk penerbitan digital agar mendapatkan
keuntungan yang menjadi target. Tidak semua produk akan
menghasilkan keuntungan dengan penjualan biasa.
a. Promosi
Promosi merupakan strategi pengenalan produk yang paling umum
digunakan dalam menjual produk baru. Untuk penjualan produk
penerbitan digital, promosi dapat berupa pemberian akses baca gratis
dengan periode tertentu atau akses baca gratis untuk bagian atau bab
tertentu (freemium). Selain itu, promosi juga dapat dilakukan untuk
mengenalkan produk-produk baru melalui media sosial, surel, maupun
SMS. Untuk itu, di dalam aplikasi bisa ditambah mekanisme pengisian
data user yang dapat digunakan untuk menyampaikan promosi dalam
bentuk telemarketing.
41
Mekanisme pengisian data user untuk promosi
b. Kerja sama
Pada dasarnya kerja sama merupakan perluasan cakupan pemasaran.
Dengan kerja sama dengan pihak lain, pemasaran produk percetakan
digital akan lebih luas. Kerja sama pemasaran ini dapat berupa kerja
sama penjualan putus (tunai) atau penjualan akses (sewa) baca.
Misalnya, dua usaha penerbitan digital yang memiliki toko daring
dapat saling memasarkan produk kedua pene rbit melalui toko daring
yang dikelola.
Model bisnis
Berbagai jenis produk penerbitan digital dapat mendatangkan
banyak keuntungan melalui berbagai model penjualan. Agar produk
penerbitan digital dapat memberi keuntungan maksimal, penerbit perlu
memikirkan langkah-langkah strategi pemasaran dari awal penyusunan
konsep penerbitan digital sampai pada penjualan produk dan
turunannya. Karena produk penerbitan digital merupakan hasil karya
cipta intelektual, maka semua hasil karya cipta yang sudah mendapatkan
sertifikat hak cipta harus dikelola dan dipasarkan sebagai produk utama
(buku, novel, komik majalah, dll.) dan produk turunan (misal: karakter
komik). Selain produk utama, produk turunan tersebut dapat memberi
keuntungan yang besar. Merchandise berupa kaos dan produk garment
dengan gambar karakter komik dapat memberikan keuntungan besar.
Oleh karena itu, penerbit perlu menyusun sebuah model bisnis sebagai
Guest user melakukan registrasi dan mengisikan alamat surel dan nomor telepon seluler (ponsel)
Verifikasi user menggunakan surel atau kode akses yang dikirim melalui SMS
Surel sebagai dasar untuk mengirimkan informasi produk terbaru
Nomor ponsel untuk memudahkan konfirmasi transaksi
42
kerangka bisnis yang terkait dengan konsep penerbitan digital agar
keuntungan yang diperoleh dapat maksi mal. Berikut adalah contoh
model bisnis penerbitan digital.
Keunggulan
• Seperti membuka laman toko baru (cloning laman yang sudah ada)
• Harga borongan • Keuntungan
diketahui di awal penjualan
Kelemahan
• Pada model unduhan, file ebook bisa disalin/digandakan
Keunggulan
• Pembayaran langsung ketika cetak
• Hanya mencetak buku berdasarkan pesanan dari pembeli
• Lebih menghemat tenaga, waktu dan biaya
Kelemahan
• Sistem perlu diintegrasikan dengan mesin cetak jarak jauh
• Harga mesin cetak tinggi
• Mesin cetak harus selalu dalam kondisi siap
Keunggulan • Sistem sederhana • Pengguna langsung
melakukan pendaftaran, memilih buku, membayar, kemudian tautan unduhan dikirim ke surel
Kelemahan
• Pada model unduhan, file ebook bisa disalin/ digandakan
Bulanan, Tahunan, Uji coba/Akses Gratis
Keunggulan
• Manfaat bagi pelanggan lebih banyak karena hanya sekali bayar
• Bisa akses ke banyak ebook • Menambah jumlah
pelanggan= menambah penghasilan
Kelemahan
• Jumlah ebook harus selalu ditambah
• Pada model baca daring, pelanggan tidak bisa mempunyai salinan ebook dalam bentuk file
Keunggulan
• Sistem sederhana • Pengguna tidak
perlu melakukan pendaftaran
• Dapat bekerja sama dengan banyak perusahaan (iklan)
Kelemahan
• Pendapatan dari iklan tergantung jumlah pengunjung
BERLANGGANAN
JUAL PUTUS AKSES GRATIS
PRINTING ON DEMAND
Keunggulan
• Sistem sederhana • Pengguna langsung
melakukan pendaftaran, memilih buku, membayar, kemudian tautan unduhan dikirim ke surel
Kelemahan • Pada model
unduhan, file ebook bisa disalin/digandakan
FREEMIUM ACCESS
JUAL KELOLA
Model Bisnis Penerbitan Digital
Jual Putus
Model jual putus merupakan model yang paling mudah. Model ini
dipilih untuk produk yang populer atau produk koleksi seperti buku
ajar dan novel. Untuk penjualan produk penerbitan digital dengan
model ini, penerbit dapat membatasi akses produk (misal: akses
untuk satu pembaca) atau membebaskannya. Dengan membatasi
jumlah akses pembaca, penerbit dapat memaksimalkan keuntungan
dengan memaksimalkan jumlah penjualan. Apabila jumlah akse s
pembaca dibebaskan, penerbit dapat mengambil keuntungan dari
promosi toko daring yang tercantum dalam produk yang dijual.
Semakin banyak pembaca, semakin banyak orang mengenal toko
daring yang dimiliki penerbit.
Jual dan kelola
Model ini merupakan model penjualan produk penerbitan digital dan
jasa pengelolaan akses. Opsi penjualan dengan model ini antara lain
adalah dengan penjualan putus disertai jasa pengelolaan akses baca.
Model ini cocok untuk penjualan sumber -sumber referensi yang
merupakan koleksi perpustakaan. Pengelolaan akses baca dalam
model ini adalah pengelolaan akses baca oleh anggota perpustakaan
atau pelanggan. Penerbit atau pengelola toko daring bertanggung
jawab atas kemudahan akses dan keamanan jaringan. Semua sarana
pendukung seperti server dan aplikasi menjadi tanggung jawab
penerbit. Dengan model ini, penerbit mendapat keuntungan ganda
dari penjualan produk dan jasa.
Berlangganan (Subcription)
Model penjualan dengan sistem berlangganan merupakan model
penjualan akses baca saja. Dengan model ini, pelanggan hanya
membeli hak akses untuk membaca. Hak akses ini bisa dibatasi
jumlah dan/atau durasinya atau dibebaskan. Biasanya, semakin
populer produk yang dijual, semakin ketat pembatasan akses
terhadap produk tersebut. Dengan model ini, penerbit bertanggung
jawab penuh atas kemudahan dan kenyamanan akses baca.
Keunggulan
Sistem sederhana
Pengguna tidak perlu melakukan pendaftaran
Dapat bekerjasama dengan banyak perusahaan (iklan)
Kelemahan
Pendapatandari iklan tergantung
jumlah pengunjung
Free Access dengan iklan
Model ini merupakan model penjualan yang paling mudah. Penerbit
mendapat keuntungan dari iklan yang dihitung berdasar jumlah
pembaca atau orang yang mengakses produk yang digratiskan.
Biasanya, pemula menggunakan Google Adsense atau media sosial
yang berbasis iklan untuk memasarkan produknya dengan model ini.
Keuntungan model ini adalah penerbit mendapat keuntungan bersih
dari penyedia iklan.
Freemium
Freemium adalah sebuah model bisnis dengan cara menawarkan
layanan dasar/terbatas secara cuma -cuma, namun pelanggan harus
membayar untuk fitur khusus atau lanjutan. Model ini bisa digunakan
untuk menjual e-book dengan cara memberi akses gratis untuk
beberapa bab kepada pelanggan. Selanjutnya pelanggan harus
membayar untuk membaca bab-bab selanjutnya.
Model-model penjualan freemium:
Dibatasi oleh fitur
Dibatasi oleh waktu
Dibatasi oleh kapasitas
Dibatasi oleh jumlah paket kursi
Dibatasi menurut kelas pelanggan
Printing on demand
Printing on demand merupakan model penjualan produk penerb itan
digital dalam bentuk cetak di tempat. Prod uk yang dijual dapat
dicetak dimana pun selama terdapat akses internet dan mesin cetak
di tempat tersebut. Keuntungan model ini adalah pene rbit dapat
menjual buku cetak secara langsung di berbagai tempat tanpa ada
batas minimal oplah cetak.
Mekanisme pemesanan secara daring
Penentuan Harga
Harga produk penerbitan digital ditentukan dengan dasar kesepakatan
antara penulis dan penerbit serta pajak yang harus ditanggung. Kesepakatan
ini harus dibuat secara tertulis dengan perjanjian yang memiliki kekuatan
hukum. Penentuan harga jual naskah digital perlu mempertimbangkan
margin keuntungan penulis, perusahaan percetakan digital, dan pajak.
Selain itu harga juga ditentukan berdasar jenis akses yang disediakan . Harga
untuk akses sepanjang masa akan lebih mahal dibandingkan harga akses
berbasis waktu. Harga untuk buku-buku edisi khusus yang biasanya dijual
dalam bentuk printing on demand juga akan berbeda dengan harga penjualan
biasa. Hal penting yang harus dijadikan pertimbangan dalam menentukan
harga adalah pajak penjualan. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI
nomor 122 tahun 2013, produk cetak dan bisnis daring percetakan dikenakan
PPN dan PPh (kecuali buku pelajaran umum, kitab suci, buku pelajaran
agama).
Proses order dilakukan oleh pelanggan
Transaksi diterima bagian penjualan penerbit
Transaksi akan divalidasi oleh pihak penjualan bahwa user request valid
Bagian penjualan membuat tagihan pembayaran (versi tagihan manual) dan melakukan cek pembayaran, bagian penjualan memeriksa pembayaran dari pelanggan (versi sistem)
Bagian penjualan memastikan pemesanan sudah diterima dengan baik dan mendapatkan feedback
Sumber: http://dreamstime.com
PENGENDALIAN MUTU DAN PENGEMBANGAN USAHA Dokumentasi dan Manual Mutu
ntuk menjaga kualitas dan mutu publikasi penerbitan digital, perlu
dilakukan dokumentasi yang baik atas semua naskah publikasi.
Selain itu, proses produksi harus mengikuti manual mutu yang akan
bermuara pada standar mutu produk. Berikut adalah daftar dokumen mutu
yang perlu disusun dan diikuti dalam proses produksi.
U •Manual Mutu Perusahaan
•SOP Pengendalian Dokumen dan Rekaman
•SOP Pengendalian Produk Tidak Sesuai
•SOP Tindakan Korektif dan Tindakan Pencegahan
•SOP Penerimaan Naskah
•SOP Review Naskah
•SOP Distribusi Produk
•SOP Pengadaan dan Pemeliharaan Aset Perusahaan
•SOP Kerja sama Pemasaran
•SOP Kerja sama Pembayaran Virtual Account
•SOP Stok Produk
•SOP Layanan Toko Buku Daring
•SOP Cetak Buku
•SOP Evaluasi Kepuasan Pelanggan
•SOP Pengelolaan Buku Elektronik dan Produk Percetakan Digital Lainnya
Peningkatan Kualitas Content
Standar isi
Standar isi merupakan tolok ukur kualitas naskah yang akan menarik
konsumen. Kualitas isi naskah biasanya selaras dengan kualitas penulis
naskah tersebut. Untuk memastikan kualitas naskah yang akan
dipublikasikan perlu dilakukan p roses penyuntingan isi dan tata letak.
Standar layout
Standar tata letak produk penerbitan digital harus sesuai dengan alat
yang akan digunakan untuk mengakses naskah digital tersebut . Untuk
memastikan keterbacaan naskah, antara lain, perlu dipilih jenis huruf
yang tidak rapat. Berikut adalah aspek-aspek yang perlu diperhatikan
agar tata letak naskah digital memenuhi standar akses digital.
a. Jumlah halaman kurang dari 100 halaman dengan ukuran kertas A4
b. Jenis huruf yang tidak rapat
c. Spasi 1,15
d. Tidak ada backgroud
e. Tidak ada bingkai
f. Resolusi gambar minimal 96 dpi
g. Ukuran e-book full text kurang atau sama dengan 2 MB
h. Ukuran e-book umum (berisi gambar) kurang atau sama dengan 10 MB
i. Ukuran e-book yang berisi multimedia biasanya berukuran 100 MB
atau lebih
j. Ukuran cover .epub minimal 450x550 piksel dan maksimal 650x750
piksel.
Kelengkapan Badan Usaha
Struktur organisasi perusahaan penerbitan digital (CV/PT)
Pem
ilik
Per
usa
haa
n (
Ko
mis
aris
) • Pemilik perusahaan memiliki peran sesuai dengan jenis badan usaha yang didirikan, apakah itu Firma, CV, PT atau bentuk badan usaha lain.
Dir
ektu
r U
tam
a • Direktur Utama bertugas sebagai seorang komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola, dan eksekutor. Direktur utama mengambil keputusan yang mencakup keputusan tingkat tinggi terkait kebijakan dan strategi. Sebagai pemimpin, Direktur utama memberi saran kepada dewan direktur, memotivasi karyawan, dan menggerakkan perubahan dalam organisasi.
Dir
ektu
r • Di dalam perusahaan penerbitan digital, ada empat direktur yang memimpin bidang hukum, pemasaran, teknologi, dan content (Redaksi dan Quality Control). Direktur bidang hukum bertanggung jawab atas legalitas usaha dan produk penerbitan digital. Direktur pemasaran mengelola produk penerbitan digital dan strategii pemasarannya. Direktur bidang teknologi mengelola peralatan dan teknologi yang digunakan untuk produksi. Direktur bidang content mengelola proses penyiapan naskah dan quality control.
Kep
ala
Div
isi • Di dalam
perusahaan penerbitan digital terdapat tiga divisi yang dikelola oleh manajer. Manajer server bertanggung jawab mengelola server, baik dari segi perangkat keras, perangkat lunak, maupun kinerjanya. Manajer penelitian dan pengembangan melaksanakan riset-riset pengembangan yang terkait dengan teknologi informasi terbaru. Manajer infrastruktur mengelola laman dan sistem (back-end) dan aplikasi (front-end) yang digunakan untuk proses produksi dan penjualan.
Pemilik Perusahaan/
Komisaris
Chief Executive Officer (CEO)
Direktur Bidang Hukum
Direktur Pemasaran
Direktur Bidang
Teknologi
Kepala Divisi Server
Kepala Divisi R&D
Kepala Divisi Infrastruktur
Direktur Content
E-ISBN dan E-ISSN
Berdasarkan UU No. 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak
Dan Karya Rekam, buku yang dipublikasikan baik dalam bentuk cetak
maupun file digital wajib memiliki ISBN, dan untuk jurnal adalah ISSN. ISBN
diterbitkan oleh Perpusnas berdasarkan usulan untuk tiap judul buku, dan
ISSN diterbitkan oleh LIPI untuk setiap jurnal. ISBN buku cetak berbeda
dengan ISBN buku digital atau e-book. Demikian pula ISSN jurnal cetak
berbeda dengan ISSN jurnal digital atau e-journal. Oleh karena itu, ISBN
buku cetak dan e-book serta ISSN jurnal cetak dan e-journal didaftarkan
terpisah. Proses pengusulan cukup mudah, yaitu dengan mengajukan surat
ke Perpusnas untuk ISBN dengan mengisi formulir secara daring di laman
http://isbn.perpusnas.go.id/ . Sedangkan untuk ISSN, prosedur dan alur
pendaftaran dapat dilihat di laman http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?info&3 .
Formulir pendaftaran diisi secara daring di laman berikut:
http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?formulir .
Sumber : http://isbn.perpusnas.go.id/
ONSITE
ONLINE
Jejaring dan Mitra
Salah satu indikasi keberhasilan sebuah usaha adalah luas jejaring dan
jumlah mitra usaha. Berikut adalah contoh jaringan usaha dan mita usaha
penerbitan digital.
digital
digital
digital
digital
digital digital
gadget
Sumber: http://vickyintan.blogspot.co.id/2015/04/hak-kekayaan-intelektual.html
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Kekayaan Intelektual
ekayaan intelektual (KI) adalah kekayaan yang timbul atau lahir
karena kemampuan intelektual manusia melalui daya cipta, ras a, dan
karsanya yang dapat berupa karya di bidang teknologi, ilmu
pengetahuan, seni, dan sastra . Untuk dapat menciptakan karya -karya
intelektual tersebut diperlukan pengorbanan tenaga, waktu dan bahkan
biaya. Hasil karya tersebut memiliki
nilai investasi ekonomi yang perlu
dilindungi. Desain industri telepon
genggam Apple®, misalnya, memiliki
nilai ekonomi yang sangat tinggi karena
model desain telepon genggam tersebut
banyak digunakan oleh telepon
genggam merek lain dengan membayar
royalti kepada pemilik KI desain Apple®.
Perlindungan terhadap KI akan
berdampak pada peningkatan
kesejahteraan hidup pemilik KI. Selain
itu, perlindungan terhadap KI akan
mendorong pertumbuhan ekonomi,
menciptakan dan/atau memperluas
lapangan kerja, dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat di suatu
negara. Pengelolaan KI yang efektif dan efisien akan menciptakan kesadaran
akan pentingnya KI sebagai pemercepat laju pembangunan kesejahteraan
ekonomi, sosial, dan budaya.
Kekayaan Intelektual Penerbitan Digital
Kekayaan Intelektual yang terkandung dalam usaha penerbitan digital
adalah hak cipta, merek, dan desain industri.
K Perlindungan dan
pemanfaatan KI yang baik akan
menciptakan dan memperluas
lapangan kerja, meningkatkan
kesejahteraan dan kualitas
hidup masyarakat,
memantapkan posisi
perdagangan dan investasi,
mengembangkan teknologi,
dan meningkatkan daya saing
bangsa di tingkat internasional.
Hak cipta
Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam
bentuk nyata tampa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentua n
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pencipta adalah seorang
atau beberapa orang yang secara sendiri -sendiri atau bersama-sama
menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi. Ciptaan
adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan
sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi,
kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk
nyata. Pemegang hak cipta adalah : (a) Pencipta s ebagai pemilik hak
cipta; (b) Pihak yang menerima hak cipta secara sah dari pencipta, atau
(c) pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima
hak tersebut secara sah.
Permohonan pencatatan hak cipta diajukan kepada kemenkumham
dengan cara mengisi formulir yang tersedia dalam bahasa Indonesia dan
diketik rangkap 3 (tiga). Permohonan penciptaan hak cipta juga dapat
dilakukan secara daring melalui laman https://e -hakcipta.dgip.go.id.
• identitas pencipta
• identitas pemegang hak cipta
• identitas kuasa (jika dikuasakan)
• jenis dari judul ciptaan yang dimohonkan
• tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali
• uraian ciptaan
Ajukan permohonan pendaftaran rangkap 3 dalam
blangko yang disediakan
Surat permohonan Isi formulir
Lamp
iran
• contoh ciptaan, produk hak terkait atau penggantinya
• surat pernyataan kepemilikan ciptaan dan hak terkait
• bukti pembayaran biaya
Jika permohonan diajukan oleh beberapa orangyang se cara bersama-
sama berhak atas suatu ciptaan atau produk hak terkait, permohonan
dilampiri keterangan tertulis yang membuktikan hak tersebut. Jika
permohonan diajukan oleh badan hukum, permohonan dilampiri salinan
resmi akta pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh pejabat
berwenang. Jika permohonan diajukan oleh beberapa orang, nama
pemohon harus ditulis semua dengan menetapkan satu alamat pemohon
yang dipilih. Dalam hal permohonan diajukan oleh pemohon yang
berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan R epublik Indonesia,
permohonan wajib dilakukan melalui konsultan kekayaan intelektual
yang terdaftar sebagai kuasa.
Merek
Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa
gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2
(dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi
dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang
dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam
kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa .
Macam Merek
a. Merek dagang adalah merek barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama -sama atau badan
hukum untuk membedakan dengan barang -barang sejenis yang lain.
b. Merek jasa adalah merek jasa yang diperdagangkan oleh seseorang
atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan jasa-jasa sejenis yang lain.
c. Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau
jasa dengan karakteristik yang sama dalam hal sifat, ciri umum, dan
mutu barang atau jasa sert a pengawasannya yang akan
diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara
bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa
sejenis lainnya.
Hak atas merek diberikan oleh negara kepada pemilik merek yang
terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri
merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk
menggunakannya (UU RI No. 20 tahun 2016). Contoh merek pada
penerbitan digital adalah Kindle®.
Cara mendaftarkan merek
Desain Industri
Desain Industri (DI) adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi,
atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan
daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga
dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu
produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. Hak desain
industri yang terkait dengan produk penerbitan digital diantaranya
adalah karakter komik.
• tanggal-bulan-tahun permohonan
• identitas pemohon
• identitas kuasa (jika dikuasakan)
• klaim prioritas
• tipe merek
• merek yang dimohonkan (label merek)
• nama atau deskripsi merek
Ajukan permohonan pendaftaran rangkap 4
dalam blangko yang disediakan
Surat permohonan Isi formulir
Lamp
iran
• tiga lembar label merek • surat kuasa • surat pernyataan
kepemilikan merek • bukti prioritas dan
terjemahannya • salinan ketentuan
penggunaan merek kolektif
• bukti pembayaran biaya
Cara mendaftarkan desain industri
Informasi mengenai permohonan hak kekayaan intelektual dapat dilihat
pada laman berikut http://dgip.go.id/layanan-kekayaan-intelektual
• tanggal, bulan, tahun permohonan
• identitas pemohon
• identitas pendesain
• identitas kuasa (jika dikuasakan)
• nama negara dan tanggal penerimaan permohonan pertama kali (diajukan dengan hak prioritas)
Ajukan permohonan pendaftaran rangkap 3
dalam blangko yang disediakan
Surat permohonan
• contoh fisik atau foto dan uraian desain industri
• surat kuasa (jika dikuasakan)
• surat pernyataan kepemilikan desain industri
• bukti pembayaran biaya
Isi formulir
Lamp
iran
Contoh kekayaan intelektual sebuah komik
Sumber: http://marvel.com/comics/issue/59522/marvel_avengers_alliance_2016_4
PENUTUP
uku Prosedur Pendirian dan Pengelolaan Usaha Penerbitan Digital ini
disusun berdasarkan literatur yang dirujuk, peraturan dan
perundangan yang berlaku di Indonesia, dan informasi dari para
praktisi usaha di bidang Penerbitan Digital di berbagai wilayah di Indonesia.
Banyak informasi yang merupakan kumpulan dari berbaga i pengalaman para
praktisi digunakan untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari literatur.
Informasi-informasi tersebut merupakan hasil pengembangan diri para
praktisi dan/atau pengalaman empiris mereka. Dengan demikian, informasi
yang disajikan dalam buku prosedur ini bersifat dinamis dan perlu
dilengkapi dengan informasi terbaru berupa pengalaman empiris yang
diperoleh setelah pembaca membaca buku ini. Selain itu, berbagai peraturan
dan perundangan terbaru merupakan keniscayaan, dan oleh karena itu
informasi mengenai peraturan dan perundangan yang terkait dengan usaha
penerbitan digital perlu dipahami dan diikuti. Untuk memperdalam
pemahaman atas informasi yang disajikan dalam buku prosedur ini,
pembaca perlu mengakses informasi dari berbagai sumber te rkait.
B
DAFTAR PUSTAKA Cagan, M. 2005. Behind Every Great Product. Silicon Valley Product Group .
Falcon, A.. 2014. 20 Advertising Networks to Monetize Your Mobile App, diambil dari http://www.hongkiat.com/blog/mobile -app-monetizing- networks/, diakses tanggal 14 November 2016 .
Ginting, J. 2013. [Penerbitan Buku] Seputar Hak Cipta, Perizinan, ISBN dan Perpajakan, diambil dari https://jonru.com/2013/07/02/penerbitan -buku-seputar-hak-cipta-perizinan-isbn-dan-perpajakan/, diakses tanggal 31 November 2017.
http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/
http://databoks.katadata.co.id/
Kotler, P. 2002. Marketing Management, Millenium Edition. Pearson Custom Publishing.
Kumar, V. 2014. Making “Freemium” Work, diambil dari https://hbr.org/2014/05/making -freemium-work, diakses tanggal 6 Oktober 2017.
Mau Usaha tapi Kepentok Modal, Yuk Coba Pakai 4 Situs Crowdfunding di Indonesia Ini, diambil dari https://blog.duitpintar.com/mau-usaha-tapi-kepentok-modal-yuk-coba-pakai-4-situs-crowdfunding-di-indonesia-ini/, diakses tanggal 6 Oktober 2017.
Mengenal Macam-Macam Pajak untuk Bisnis Online, diambil dari https://www.cermati.com/artikel/mengenal -macam-macam-pajak-untuk-bisnis-online, diakses tanggal 31 November 2017.
Mueller, R. M dan Thoring, K. 2012. Design Thinking Vs. Lean Startup: A Comparison Of Two User-Driven Innovation Strategies, International Design Management Research Confrence, Boston.
Nugraha, F. 2013. Memahami In-App Purchase, diambil dari https://t ekno- jurnal.com/apa-itu-in-app-purchase/, diakses tanggal 18 November 2016.
Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual serta Hasil Kegiatan Penelitian Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pen gembangan.
Sims, G. 2014. How to monetize your Android app, diambil dari http://www.androidauthority.com/how -to-monetize-android-app-379638/, diakses tanggal 15 September 2016 .
Salinan Undang-undang Nomor. 20 Tahun 2016. Tentang Merek Dan Indikasi Geografis.
Sugianto, A. 2013. IT Startup Industry in Indo nesia, diambil dari http://www.slideshare.net/anggriawan/it -startup-industry-in- indonesia?qid=83c14a34-a9c9-4ea2-af6a- ded80c373db5&v=&b=&from_search=2, diakses tanggal 28 September 2016.
Tan, E.. 2013. Do you have more than the averag e of 25 mobile apps installed?Diambil dari https://e27.co/do-you-have-more-than-the-average-of-25-mobile-apps-installed/, diakses tanggal 1 Oktober 2016.
W&S Vietnam Market Research . 2016. Tracking Survey about Smartphone Application in Thailand, Indonesia and Vie tnam 2016, diambil dari http://www.slideshare.net/WS-Vietnam-Market-Research/tracking-survey- about-smartphone-application-in-thailand-indonesia-and-vietnam-2016- 63159943, diakses tanggal 4 November 2016 .
Undang-undang Republik Indonesia No. 4 tahun 1990 tentang Serah -Simpan Karya Cetak dan Karya Rekan.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.
Undang-undang Republik Indonesia No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta .
Undang-undang Republik Indonesia No. 31 tahun 2000 tentang Paten .
Uzzaman, A. (2016). Startup Pedia.Panduan Membangun Startup ala Silicon Valley. Penerbit Bentang, Indonesia .
Wikipedia.
GLOSARIUM Back-end Sistem yang ada pada server dan laman admin
Bootsrap Usaha modal sendiri
Crowdfunding Penggalangan dana proyek dari masyarakat,
biasanya melalui media sosial atau internet
CSR (Corporate Social
Responsibility)
Program perusahaan besar untuk ikut
menyejahterakan masyarakat sekitar dengan
memberi alokasi dana pembangunan
Daring Dalam jaringan (online)
Digital content Isi dokumen/naskah digital
Network-Attached Server
(NAS)
Server dengan sistem operasi khusus untuk
melayani kebutuhan penyimpanan dan akses
data
Free access Akses (baca) gratis
Freemium Akses (baca) gratis untuk produk, waktu,
dan/atau jumlah tertentu. Akses selanjutnya
berbayar.
Front-end Sistem yang ada pada laman pelanggan dan
pada aplikasi
Metadata Data mengenai data digital
Penyuntingan Proses editing
Printing on demand (PoD) Penjualan buku daring dengan sistem cetak
setelah transaksi pembelian
Reflowable format Format file digital dengan ukuran tampilan
teks yang menyesuaikan ukuran layar sehingga
huruf dapat dibaca dengan ukuran yang sama
pada layar dengan ukuran berbeda
Standard Operating
Procedure (SOP)
Prosedur Operasional Standar
Surel Surat elektronik (email)
Transformasi Perubahan bentuk
LAMPIRAN
Bentuk Badan Usaha
Terdapat beberapa bentuk badan usaha (badan yang bertujuan untuk memperoleh
keuntungan) dengan perbedaan sebagai berikut:
Bentuk Badan
Usaha Pendirian
Para Pihak, Kewajiban
dan Kewenangan Pertanggungjawaban
Perusahaan
Perorangan
Tidak ada
formalitas
pendirian.
Pemilik mempunyai
kewenangan penuh
untuk menjalankan
perusahaan.
Pemilik memikul
sendiri segala
tanggung jawab.
Utang usaha = utang
pribadi.
Persekutuan
Perdata
Tidak ada
formalitas
pendirian.
Masing-masing pemilik
dapat melakukan
perikatan dengan pihak
ketiga.
Tanggung jawab atas
perikatan dengan pihak
ketiga ditanggung oleh
pemilik yang
melakukan perikatan
tersebut.
Firma
Terdapat
formalitas
atau
prosedur
khusus
untuk
mendirikan
Firma,
memerlukan
akta otentik.
1. Setiap anggota
memberikan modal
dalam bentuk uang,
barang, dan/atau
bukan uang dan
bukan barang.
2. Setiap anggota
dapat melakukan
perikatan dengan
pihak ketiga
(kecuali Anggaran
Dasar mengatur
adanya hal tertentu
yang hanya dapat
dilakukan anggota
tertentu).
Seluruh tanggung
jawab ditanggung
bersama secara
tanggung renteng,
kecuali tanggung jawab
timbul sebagai akibat
adanya anggota yang
melakukan hal yang
bukan merupakan
kewenangannya.
Bentuk Badan
Usaha Pendirian
Para Pihak, Kewajiban
dan Kewenangan Pertanggungjawaban
Commanditaire
Vennontschap
(CV)
Terdapat
formalitas
atau
prosedur
khusus
untuk
mendirikan
CV,
memerlukan
akta otentik.
1. Sekutu Pasif:
memberi modal;
tidak berhak
bertindak atas
nama CV.
2. Sekutu Aktif: menjadi
pengurus CV dan
dengan demikian
berhak bertindak atas
nama CV.
Tanggung jawab hanya
ditanggung Sekutu
Aktif, kecuali tanggung
jawab timbul akibat
Sekutu Pasif
melakukan hal di luar
kewenangannya.
Peseroan
Terbatas (PT)
Terdapat
formalitas
atau
prosedur
khusus
untuk
mendirikan
PT,
memerlukan
akta otentik.
1. Direksi
2. Dewan Komisaris
3. Rapat Umum
Pemegang Saham
(RUPS)
Masing-masing pihak
atau organ memiliki hak
dan tanggung
jawabannya masing-
masing sebagaimana
diatur dalam Undang-
Undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan
Terbatas dan pengaturan
lebih lanjut dalam
Anggaran Dasar PT.
1. Hak dan kewajiban
PT terpisah dengan
hak dan kewajiban
pribadi pendiri,
direksi, dewan
komisaris, maupun
pemegang saham.
2. Suatu organ,
misalnya seorang
direktur, baru
bertanggung jawab
secara penuh
sampai dengan
harta pribadinya
apabila tanggung
jawab timbul
karena Ia bertindak
di luar
kewenangannya.
Berikut penjelasan mengenai pendirian badan hukum PT, khususnya PT UMKM (Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah).
PT adalah badan hukum yang didirikan oleh 2 (dua) orang (perorangan atau badan
hukum) atau lebih yang mengikatkan diri dalam perjanjian, bersama-sama memberikan
modal ditempatkan (yang terbagi dalam bentuk saham) untuk menjalankan kegiatan
usaha, serta memenuhi persyaratan dalam peraturan perundang-undangan.
Sebelum mencermati proses pendirian PT, perlu dipahami bahwa PT memiliki 3 (tiga)
organ, yaitu:
1. Direksi, yaitu yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan PT
untuk kepentingan PT, sesuai dengan maksud dan tujuan PT serta mewakili PT, baik
di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
2. Dewan Komisaris, yaitu yang bertugas melakukan pengawasan secara umum
dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada
Direksi.
3. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yaitu yang mempunyai wewenang yang
tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan
dalam UU PT dan/atau Anggaran Dasar.
Selain 3 (tiga) organ di atas, istilah yang penting untuk dipahami adalah Anggaran Dasar,
yaitu aturan main PT yang setidaknya berisi:
a. nama dan tempat kedudukan PT;
b. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PT;
c. jangka waktu berdirinya PT;
d. besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor;
e. jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiap
klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap
saham;
f. nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
g. penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS;
h. tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota Direksi dan Dewan
Komisaris;
i. tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen.
Tidak perlu khawatir akan banyaknya hal yang perlu diatur dalam Anggaran Dasar
ataupun Akta Pendirian. Hal-hal tersebut sudah dikuasai oleh Notaris, sehingga pelaku
usaha juga dapat meminta penjelasan dan panduan dari Notaris.
Salah satu keunggulan PT dari bentuk usaha lainnya (Perusahaan Perorangan, Firma,
atau CV) adalah adanya konsep pemisahan kekayaan antara kekayaan pribadi dengan
kekayaan PT. Tanggung jawab pemegang saham (orang yang memberikan modal kepada
PT) terbatas pada jumlah modal yang diberikannya kepada PT. Pemegang saham PT
tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan (perjanjian) yang dibuat atas
nama PT dan tidak bertanggung jawab atas kerugian PT melebihi saham yang dimiliki.
Hal tersebut berarti, apabila PT mengalami kerugian, maka harta pribadi pemegang
saham tidak dapat diganggu gugat. Tentunya, konsep tersebut berlaku dengan catatan
pemegang saham telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan
Anggaran Dasar.
Persyaratan Pendirian PT UMKM
1. Didirikan oleh 2 (dua) orang (orang perseorangan atau badan hukum) atau lebih.
2. Didirikan berdasarkan perjanjian tertulis antara Para Pendiri (akan dituangkan
dalam Akta Pendirian).
3. Para Pendiri memberikan modal yang terbagi dalam bentuk saham.
4. Kegiatan usaha yang dilakukan PT tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan.
5. Kegiatan usaha dilakukan di lokasi yang tidak dilarang untuk penyelenggaraan
kegiatan usaha tersebut. Perlu dicermati bahwa di beberapa daerah, rumah tinggal
tidak dapat dijadikan tempat usaha.
Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan untuk pendirian PT adalah:
1. Identitas Para Pendiri
a. KTP dan NPWP (untuk orang perseorangan);
b. Akta Pendirian, Surat Keputusan Pengesahan, NPWP Perusahaan, Anggaran
Dasar beserta seluruh perubahannya (untuk badan hukum).
2. Bukti setor modal (modal disetor). Dalam UU PT dikenal istilah modal dasar, modal
disetor, dan modal ditempatkan. Modal disetor adalah jumlah modal yang sudah
disetorkan ke dalam rekening PT.
Bukti kepemilikan tempat usaha atau perjanjian sewa tempat usaha atau Surat
keterangan dari RT/RW/Kelurahan/Kecamatan yang menyatakan bahwa tempat usaha
memang boleh digunakan untuk kegiatan usaha tersebut.
Tahapan Pendirian PT UMKM
1. Pengajuan Nama PT
Nama PT yang diajukan harus memenuhi persyaratan:
a. ditulis dengan huruf latin;
b. belum dipakai secara sah oleh PT lain atau tidak sama pada pokoknya dengan
nama PT lain;
c. tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan;
d. tidak sama atau tidak mirip dengan nama lembaga negara, lembaga
pemerintah, atau lembanga internasional, kecuali mendapat izin dari yang
bersangkutan;
e. tidak terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf atau rangkaian huruf yang
tidak membentuk kata;
f. tidak mempunyai arti sebagai Perseroan, badan hukum, atau persekutuan
perdata;
g. tidak hanya menggunakan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha sebagai
Nama PT; dan
h. sesuai dengan maksud dan tujuan, serta kegiatan usaha PT, dalam hal maksud
dan tujuan serta kegiatan usaha akan digunakan sebagai bagian dari Nama
PT.
Selain itu, pada praktiknya, nama PT UMKM harus menggunakan bahasa Indonesia.
Tahapan dalam pengajuan nama PT adalah:
a. Pengajuan nama PT disampaikan oleh Pemohon kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia (“Menteri”) sebelum PT didirikan, yaitu melalui jasa
teknologi informasi sistem administrasi badan hukum secara elektronik atau
melalui surat tercatat apabila di daerah tersebut belum ada jaringan elektronik
tersebut.
b. Menteri akan memberikan persetujuan atau penolakan (beserta alasan
penolakan) atas pengajuan Nama PT. Persetujuan atau penolakan tersebut
disampaikan secara elektronik kepada Pemohon paling lambat 3 (tiga) hari
kerja terhitung sejak tanggal pengajuan diterima secara lengkap.
c. Nama PT wajib dinyatakan dalam Akta Pendirian dalam jangka waktu paling
lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan Menteri atas
pengajuan Nama PT, atau persetujuan Menteri akan batal demi hukum.
2. Perolehan pengesahan badan hukum PT
PT memperoleh status sebagai badan hukum pada tanggal diterbitkannya
Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan. Setelah
pengajuan nama PT, tahapan untuk memperoleh Keputusan Menteri tentang
Pengesahan tersebut adalah:
1. Membuat Akta Pendirian (yang berisi Anggaran Dasar dan keterangan-
keterangan lain).
2. Paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal Akta Pendirian
ditandatangani, Para Pendiri bersama-sama atau diwakili oleh Notaris yang
menerima kuasa dari Para Pendiri (“Pemohon”) mengajukan permohonan
melalui jasa teknologi informasi sistem administrasi badan hukum secara
elektronik kepada Menteri dengan mengisi format isian dan melengkapi
dokumen pendukung. Apabila permohonan diajukan setelah lewat 60 (enam
puluh) hari setelah penandatanganan Akta Pendirian, Akta Pendirian menjadi
batal dan PT bubar.
3. Menteri secara elektronik akan:
a. menyatakan tidak keberatan atas permohonan secara elektronik tersebut,
yaitu apabila format isian dan dokumen pendukung sesuai telah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan; atau
b. memberitahukan penolakan beserta alasannya.
4. Paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pernyataan Menteri
tidak berkeberatan, Pemohon wajib menyampaikan secara fisik surat
permohonan yang dilampiri dokumen pendukung.
5. Paling lambat 14 (empat belas) hari setelah persyaratan telah dipenuhi secara
lengkap, Menteri akan:
a. menerbitkan keputusan tentang pengesahan badan hukum Perseroan
yang ditandatangani secara elektronik, yaitu apabila semua persyaratan
telah dipenuhi oleh Pemohon; atau
b. memberitahukan bahwa persyaratan jangka waktu dan kelengkapan
dokumen pendukung tidak dipenuhi, dan dengan demikian, pernyataan
tidak berkeberatan gugur.
Biaya jasa hukum Notaris untuk pendirian PT UMKM disebutkan dalam Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. 3 Tahun 2017 tentang Biaya Jasa Hukum
Notaris Untuk Pendirian PT UMKM, yaitu berdasarkan modal dasar PT UMKM:
1. Untuk PT UMKM dengan modal dasar di bawah Rp25.000.000,00
Persetujuan Pemakaian Nama PT dan Pengesahan PT Rp300.000,00
Biaya Akta Notaris Rp500.000,00
Biaya Pengumuman dalam Berita Negara RI dan
Tambahan Berita Negara RI Rp200.000,00
Total Biaya Jasa Hukum Notaris Rp1.000.000,00
2. Untuk PT UMKM dengan modal dasar Rp25.000.000,00 – Rp1.000.000.000,00
Persetujuan Pemakaian Nama PT dan Pengesahan PT Rp600.000,00
Biaya Akta Notaris Rp4.000.000,00
Biaya Pengumuman dalam Berita Negara RI dan
Tambahan Berita Negara RI Rp400.000,00
Total Biaya Jasa Hukum Notaris Rp5.000.000,00
Dokumen Hukum dan Izin Badan Usaha
Panduan yang diuraikan dalam buku ini difokuskan bagi usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM), yaitu:
Usaha Kekayaan Bersih (Tidak Termasuk
Tanah dan Bangunan)
Hasil Penjualan Tahunan
Usaha Mikro paling banyak Rp50.000.000,00 paling banyak Rp300.000.000
Usaha Kecil
lebih dari Rp50.000.000,00 sampai
dengan paling banyak
Rp500.000.000,00
lebih dari Rp300.000.000,00
sampai dengan
Rp2.500.000.000,00
Usaha
Menengah
lebih dari Rp500.000.000,00 sampai
dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00
lebih dari Rp 2.500.000.000
sampai dengan
Rp50.000.000.000,00
Secara umum, terdapat 5 (lima) dokumen hukum dan izin yang harus dimiliki oleh suatu
usaha yang termasuk UMKM, yaitu Nomor Pokok Wajib Pajak (“NPWP”), Surat
Keterangan Domisili Usaha (“SKDU”) atau Surat Keterangan Domisili Perusahaan
(“SKDP”), Surat Izin Usaha Perdagangan (“SIUP”), Tanda Daftar Perusahaan (“TDP”), dan
Izin Gangguan (Hinderodonantie / “HO”). Selain itu, bagi usaha mikro dan kecil juga
terdapat Izin Usaha Mikro dan Kecil (“IUMK”). Usaha yang berbentuk perusahaan
perorangan, Firma, CV, PT, maupun Koperasi wajib memiliki izin-izin tersebut. Dewasa
ini sebenarnya Pemerintah Pusat tengah berusaha untuk memangkas sejumlah izin bagi
usaha kecil dan menengah, seperti HO, izin tempat usaha dan izin prinsip. Namun
demikian, hal tersebut belum dapat terlaksana dan pada praktiknya di beberapa daerah,
pelaku usaha masih diwajibkan untuk memiliki sejumlah izin tersebut. Persyaratan dan
proses pengurusan izin di tiap daerah dapat berbeda-beda.
Dalam uraian berikut akan disebutkan persyaratan yang berlaku di DKI Jakarta yang
dapat menjadi gambaran besar bagi proses perizinan di daerah lain. Sebagai catatan,
pendaftaran NPWP badan usaha dapat saja mempersyaratkan fotokopi dokumen izin
padahal untuk pendaftaran izin tersebut juga membutuhkan NPWP badan usaha.
Dalam kondisi tersebut, pengurusan dokumen dan izin seyogyanya dapat dilakukan
secara bersamaan dengan meminta surat keterangan dari masing-masing instansi
berwenang yang menyatakan bahwa proses pengurusan dokumen dan/atau izin tengah
berjalan. Permohonan pendaftaran dokumen hukum dan izin badan usaha dilakukan
oleh Pengurus, yaitu seseorang yang namanya tercantum dalam dokumen pendirian
badan usaha. Apabila permohonan dilakukan oleh orang lain yang bukan pengurus
(Pemohon bukanlah Pengurus), maka harus ada surat kuasa dari Pengurus kepada orang
tersebut.
1. NPWP
Proses pembuatan NPWP dilakukan tanpa dipungut biaya, yaitu dengan datang
langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (“KPP”) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan
dan Konsultasi Perpajakan (“KP2KP”), atau terlebih dahulu melalui
www.pajak.go.id dan memilih menu e-reg (electronic registration). Yang perlu
dilakukan adalah mengisi formulir pendaftaran NPWP serta menyerahkan:
a. Fotokopi dokumen pendirian badan usaha beserta perubahannya;
b. Fotokopi KTP salah satu Pengurus badan usaha;
c. Fotokopi NPWP salah satu Pengurus badan usaha;
d. Surat Kuasa bermeterai Rp6.000,00 apabila pendaftaran NPWP dilakukan
oleh orang lain yang bukan merupakan Pengurus badan usaha; dan
e. Fotokopi dokumen izin usaha dan/atau izin kegiatan yang diterbitkan oleh
instansi yang berwenang atau fotokopi Surat keterangan tempat kegiatan
usaha dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala
Desa.
2. IUMK
IUMK adalah tanda legalitas bagi seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu,
dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum bagi usaha mikro dan kecil
untuk mengembangkan usahanya. Pemberian IUMK dibebaskan atau diberi
keringanan dengan tidak dikenakan biaya retribusi dan/atau pungutan lainnya.
IUMK diberikan oleh Camat yang mendapat delegasi dari Bupati/Walikota atau
Lurah atau Kepala Desa (di wilayah tertentu). Menurut peraturan perundang-
undangan, IUMK diberikan oleh Camat paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak
permohonan dan dokumen pelengkap diterima dengan lengkap dan benar.
Apabila dokumen persyaratan belum lengkap, Camat membuat surat penolakan
dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah permohonan dan dokumen pelengkap
diterima.
Untuk memperoleh IUMK, Pemohon harus mengisi formulir dan membawa
dokumen:
a. Surat pengantar dari RT atau RW terkait lokasi usaha;
b. KTP;
c. Kartu Keluarga; dan
d. 2 lembar pas foto terbaru Pengurus berwarna ukuran 4x6 cm.
3. SKDU atau SKDP
Tahapan Permohonan:
a. Mengisi Formulir Permohonan SKDU yang ada di Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(“PTSP”). Untuk PT, Formulir Permohonan dilengkapi dengan Surat Kuasa
Pengurusan dan Surat Kuasa Penandatanganan apabila Direktur Utama meberi
kuasa penandatanganan kepada Direktur;
b. Membuat Surat Pernyataan Tempat Kedudukan/Domisili Usaha/Badan Usaha
sesuai dengan format yang ditentukan oleh PTSP BERMETERAI Rp6.000,00;
c. Membawa dokumen pelengkap:
1) Fotokopi KTP dan Paspor Pemohon (Pemohon adalah Pengurus atau orang
lain yang menerima kuasa);
2) Fotokopi penerima kuasa (apabila proses permohonan dilakukan oleh orang
yang menerima kuasa);
3) Fotokopi NPWP Badan Usaha;
4) Fotokopi Akta Pendirian dan Anggaran Dasar Badan Usaha beserta seluruh
perubahannya, serta Surat Keputusan Pengesahan terkait;
5) Bukti kepemilikan tanah/bangunan atau perjanjian sewa tanah/bangunan
yang menyatakan tidak keberatan tanah/bangunan digunakan serta KTP
pemilik tanah/bangunan (apabila tempat kegiatan usaha adalah tempat
yang disewa);
6) Bukti pembayaran PBB tahun terakhir; dan
7) Foto lokasi badan usaha.
4. SIUP dan TDP
SIUP adalah izin yang diterbitkan oleh Pejabat PTSP dan harus dimiliki badan usaha
untuk dapat melakukan kegiatan usaha perdagangan. SIUP juga akan berguna untuk
mempermudah pengajuan pinjaman dana dari Bank maupun lembaga keuangan
lainnya, ataupun untuk ikut serta dalam program Corporate Social Responsibility (“CSR”)
atau Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”).
Menurut peraturan perundang-undangan, SIUP dan TDP akan diterbitkan dalam
waktu 2 (dua) hari kerja setelah permohonan dan dokumen pelengkap diterima
dengan lengkap dan benar. Apabila dokumen persyaratan belum lengkap, Pejabat
Penerbit membuat surat penolakan dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah
permohonan dan dokumen pelengkap diterima. SIUP tidak perlu diperpanjang.
Permohonan diajukan oleh Pengurus, Penanggung Jawab Perusahaan Perdagangan
atau Pihak Ketiga kepada Pejabat Penerbit dengan mengisi formulir permohonan
SIUP dan TDP, dan ditanda tangani oleh Pengurus atau Penanggung Jawab
Perusahaan Perdagangan di atas meterai cukup. Untuk Perusahaan Perdagangan
berbentuk PT, formulir diajukan dengan melampirkan dokumen:
a. Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan;
b. Fotokopi Akta Perubahan Perusahaan (apabila ada);
c. Fotokopi Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum PT dari Kemenkumham;
d. Fotokopi KTP Penanggungjawab/Direktur Utama PT;
e. Surat pernyataan dan pemohon tentang lokasi usaha perusahaan;
f. Foto Penanggungjawab atau Direktur Utama perusahaan ukuran 3x4 cm (2
lembar); dan
g. Fotokopi NPWP.
Dokumen yang harus dilengkapi untuk Perusahaan Perdagangan berbentuk
koperasi, CV dan Firma, dan perorangan secara garis besar sama dengan dokumen-
dokumen yang disebutkan di atas.
Jenis SIUP menurut modal dan kekayaan bersih seluruhnya di luar tanah dan gedung
adalah:
a. SIUP Mikro, yang wajib dimiliki oleh Perusahaan Perdagangan Mikro
b. SIUP Kecil, modal dan kekayaan bersih seluruhnya sampai dengan
Rp200.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan;
c. SIUP Menengah, modal dan kekayaan bersih seluruhnya senilai
Rp200.000.000,00 sampai dengan Rp500.000.000,00 tidak termasuk tanah
dan bangunan; dan
d. SIUP Besar, modal dan kekayaan bersih seluruhnya senilai lebih dari
Rp500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan.
5. HO
Jenis usaha yang harus memperoleh HO dan persyaratan untuk memperoleh HO
ditentukan dalam peraturan daerah masing-masing daerah.
Dokumen yang harus dipersiapkan untuk pengurusan HO antara lain adalah:
a. Fotokopi Surat Tanah atau bukti lainnya;
b. Fotokopi KTP dan NPWP;
c. Fotokopi Akta Pendirian;
d. Fotokopi Tanda Pelunasan PBB;
e. Persyaratan tidak berkeberatan dari tetangga atau masyarakat yang
berdekatan; dan
f. Daftar bahan baku penunjang;
g. Fotokopi IMB/siteplan.
Contoh Perjanjian Tertulis
Kontrak atau perjanjian tertulis sangat diperlukan untuk menjamin hak dan kewajiban
para pihak. Perjanjian tertulis yang perlu dibuat adalah:
1. Perjanjian antara Badan Usaha dengan Klien; dan
2. Perjanjian Kerja antara Badan Usaha dengan Pekerja.
Perjanjian antara Badan Usaha dengan Klien setidak-tidaknya harus memuat:
Hal Contoh
1. Pembukaan
Menyebutkan nama perjanjian dan
tanggal diadakannya perjanjian.
Perjanjian ........... ini (“Perjanjian”)
tertanggal [Tanggal] disepakati oleh dan
antara:
2. Identitas Para Pihak
Menguraikan identitas pemberi
jasa/kerja dan penerima jasa/pekerjaan
Pertama-tama harus dilihat apakah
klien merupakan orang perorangan atau
mewakili suatu badan usaha. Apabila
klien mewakili badan usaha, berarti
pembayaran akan dilakukan oleh badan
usaha dan dengan demikian harus jelas
apakah klien yang datang memiliki
kapasitas atau jabatan dalam badan
usaha tersebut yang memang
berwenang mewakili badan usahanya
untuk membuat perjanjian dengan
pihak lain.
Identitas pemberi jasa/kerja dan/atau
penerima jasa/kerja badan usaha:
[Nama Badan Usaha], suatu [Jenis Badan
Usaha misalnya Perseroan Terbatas, CV,
Firma atau Koperasi] yang didirikan
berdasarkan hukum Negara [Nama
Negara], berkedudukan di [Alamat
Badan Usaha], dalam hal ini diwakili
oleh [Nama Individu], pemegang [Kartu
[Identitas Pemberi Jasa/pekerjaan] untuk
selanjutnya disebut (“Pemberi Jasa/Kerja”)
dan
[Identitas Penerima Jasa/Pekerjaan] untuk
selanjutnya disebut (“Penerima Jasa/Kerja”)
Untuk selanjutnya Pemberi Jasa/Kerja dan
Penerima Jasa /Kerja secara bersama-sama
disebut sebagai “Para Pihak”.
Hal Contoh
Tanda Penduduk apabila WNI atau Paspor
apabila WNA] [Nomor KTP atau Paspor],
dalam kapasitasnya sebagai [Jabatan]
[Nama Badan Usaha] dan dengan
demikian berwenang mewakili [Nama
Badan Usaha] dalam perjanjian ini.
Identitas pemberi jasa/kerja dan/atau
penerima jasa/kerja orang perorangan:
[Nama Individu], pemegang [Kartu
Tanda Penduduk apabila WNI atau Paspor
apabila WNA] [Nomor KTP atau Paspor],
beralamat di [Alamat sesuai KTP atau
Paspor].
3. Hak dan Kewajiban Para Pihak
Hak dan kewajiban masing-masing
pihak harus disebutkan secara jelas
berikut jangka waktunya.
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan
dapat dihitung satu persatu (per
tahap) ataupun secara
keleseluruhan.
Jumlah dan waktu revisi yang dapat
dimintakan oleh Penerima Jasa/Kerja
juga harus diatur dengan jelas.
Dapat juga diperjanjikan bahwa
pekerjaan akan dimulai setelah
Penerima Jasa/Kerja membayar uang
muka sejumlah Rp….
Para Pihak dapat mengatur
mengenai pengenaan bunga
ataupun denda dengan jumlah dan
jangka waktu yang jelas.
Tata cara komunikasi Para Pihak
seperti untuk pelaporan hasil tahap
pekerjaan oleh Pemberi Jasa/Kerja,
permintaan revisi oleh Penerima
Pasal [Nomor Pasal]
Pemberi Jasa/Kerja berkewajiban untuk:
1) …
2) …
3) …
untuk selanjutnya kewajiban-kewajiban
tersebut secara keseluruhan disebut sebagai
“Jasa/Kerja”.
Pasal [Nomor Pasal]
1) Pemberi Jasa/Kerja wajib melaporkan
hasil jasa sebagaimana dirinci di bawah
ini:
a) …dalam waktu [jumlah hari] [hari kerja
atau hari] terhitung sejak tanggal
penandatanganan Perjanjian.
b) …dalam waktu [jumlah hari] [hari kerja
atau hari] terhitung sejak pekerjaan
[nama pekerjaan b] dimulai.
c) …dalam waktu [jumlah hari] [hari kerja
atau hari] terhitung sejak pekerjaan
[nama pekerjaan c] dimulai.
2) Penerima Jasa/Kerja berhak meminta
Hal Contoh
Jasa/Kerja, serta penyampaian hasil
revisi oleh Pemberi Jasa/Kerja harus
duatur dengan jelas.
revisi sebanyak [jumlah revisi yang dapat
dimintakan Penerima Jasa] kali masing-
masing untuk hasil jasa/kerja:
a) …
b) …
c) …
dengan ketentuan bahwa revisi untuk
suatu tahap jasa/kerja (misalnya butir a)
tidak dapat dimintakan kembali apabila
Pemberi Jasa/Kerja tengah mengerjakan
tahap jasa selanjutnya (misalnya butir b).
3) Penerima Jasa/Kerja harus
menyampaikan permintaan revisi
selambat-lambatnya [jumlah hari] [hari
kerja atau hari] terhitung sejak Pemberi
Jasa/Kerja melaporkan hasil jasa kepada
Penerima Jasa/Kerja. Apabila tidak ada
permintaan revisi dalam jangka waktu
tersebut, maka Penerima Jasa/Kerja
dianggap tidak memerlukan revisi.
4) Pemberi Jasa/Kerja wajib menyampaikan
hasil revisi dalam [jumlah hari] [hari kerja
atau hari] terhitung sejak Penerima Jasa
/Kerja menyampaikan permintaan revisi
kepada Pemberi Jasa/Kerja.
5) Pemberi Jasa/Kerja wajib meneruskan
jasa tahap selanjutnya (misalnya butir b)
setelah Pemberi Jasa/Kerja
menyampaikan hasil revisi terakhir suatu
tahap jasa (misalnya butir a) kepada
Penerima Jasa/Kerja atau apabila
Penerima Jasa/Kerja tidak
menyampaikan permintaan revisi sampai
jangka waktu yang ditentukan, kecuali
diperjanjikan bahwa dimulainya
pemberian jasa bergantung pada suatu
pembayaran dan pembayaran tersebut
Hal Contoh
belum dilakukan oleh Penerima
Jasa/Kerja.
6) Pelaporan hasil tahap jasa oleh Pemberi
Jasa/Kerja, permintaan revisi oleh
Penerima Jasa,/Kerja serta penyampaian
hasil revisi oleh Pemberi Jasa/kerja harus
dilakukan melalui [email atau telefon atau
surat tercatat atau pertemuan langsung]
yaitu [alamat email atau nomor telefon atau
alamat untuk pengiriman surat sesuai
dengan cara komunikasi yang disepakati].
Pasal [Nomor Pasal]
1) Penerima Jasa/Kerja berkewajiban
untuk membayar jasa/kerja yang
diperjanjikan sejumlah dan pada
waktu-waktu yang disepakati Para
Pihak.
2) Apabila Penerima Jasa/Kerja terlambat
melakukan pembayaran, Penerima
Jasa dikenai denda senilai Rp… untuk
setiap 5 (lima) hari kerja
keterlambatan.
4. Penjelasan tentang pemeliharaan atau
jaminan harus secara detail karena pada
bagian ini sering terjadi permasalahan,
jadi perlu dijelaskan secara rinci berapa
kali pemberi jasa/kerja melakukan
pemeliharaan atau memberikan
jaminan.
5. Tata cara pembayaran. Pertama-tama
harus dijelaskan mengenai harga
transaksi, yaitu harga untuk jasa/kerja
yang akan diberikan oleh Pemberi
Jasa/Kerja. Harga dapat dihitung secara
keseluruhan atau dirinci per tahap
pemberian jasa/kerja.
Pasal [Nomor Pasal]
Para Pihak menyepakati bahwa harga
Pekerjaan adalah senilai Rp.. (“Harga
Jasa/Kerja”) dengan rincian jasa:
1) … seharga Rp…
2) … seharga Rp…
3) … seharga Rp…
Hal Contoh
Apabila disepakati pembayaran secara
bertahap, harus disebutkan dengan jelas
tahapan-tahapan pembayaran.
Pasal [Nomor Pasal]
Pembayaran dilakukan secara [tunai atau
transfer] ke .....
6. Kerahasisaan informasi antara dua pihak
7. Larangan-larangan dan penjelasan
pembatalan Perjanjian.
8. Lampiran-lampiran yang diperlukan,