iii - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... ·...
TRANSCRIPT
iii
i
ABSTRAK
Wahyudin 11150510000186
Strategi Komunikasi Majelis Syubbanul Muslimin Dalam
Mengajak Generasi Milenial Bershalawat Melalui YouTube
Majelis Syubbanul Muslimin merupakan salah satu organisasi
kepemudaan yang bergerak di bidang dakwah. Majelis tersebut
mempunyai Strategi khusus dalam mengajak generasi muda
bersholawat, sehingga banyak disukai oleh anak-anak muda, diliat
dari subscribe 1,84 juta. Dalam penerapannya, Majelis Syubbanul
Muslimin berdakwah melalui YouTube dengan seni Sholawat di
kemas dengan lagu-lagu yang menarik, bahasa yang mudah dan
suara yang merdu merupakan keunikan organisasi ini.
Berdasarkan keunikan tersebut peneliti tertarik untuk
menggali bagaimana strategi komunikasi Majelis Syubbanul
Muslimin dalam mengajak Generasi Milenial Bersholawat melalui
YouTube? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi untuk dianalisis dalam teknik
pengumpulan data berupa deskriptif analisis.
Adapun teori yang digunakan untuk pisau bedah penelitian
adalah teori konsep strategi Hafied Cangara yang menjelaskan
tentang tahapan-tahapan strategi untuk mencapai suatu tujuan.
Terdapat tiga tahap yang memiliki kesamaan makna dari kedua
tahap tersebut Adapun tahapanny yaitu, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi strategi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan strategi yang
dilakukan Majelis Syubbanul Muslimin dalam dakwah melalui
YouTube dapat berjalan secara baik. Hal ini dibuktikan dengan
membuat perencanaan dengan baik, memanfaatkan kinerja anggota,
memaksimalkan pemain hadroh, menggunakan media yang tepat,
membangun jaringan dengan tokoh sekitar, memanfaatkan koperasi.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
komunikasi dengan memanfaatkan jejaring sosial secara maksimal
seperti media Youtube, dapat digunakan supaya sholawat yang
disampaikan lebih mudah diterima. Dan juga kegiatan dakwah dari
Majelis Syubbanul Muslimin yang berjalan dengan baik.
Kata Kunci : Strategi, Komunikasi, Majelis Syubbanul
Muslimin, Bersholawat, Generasi Milenial, YouTube
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji serta Syukur saya sampaikan kepada Allah SWT atas
segala kelimpahan nikmat, kasih sayang, dan juga karunia-Nya,
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam
semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga
kita termasuk umat-nya yang mendapatkan pertolongan di hari
kiamat.
Alhamdulillahi Robbil’alamin, berkat usaha dan doa demi
skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Majelis Syubbanul
Muslimin Dalam Mengajak Generasi Milenial Bersholawat
Melalui YouTube” dapat terselesaikan. Penulis menyadari
banyaknya bantuan, dukungan, motivasi, serta bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin berterima kasih kepada
yang terhormat:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A
selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah
Jakarta.
2. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag, M.SW. selaku
Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Nour M.Ag
selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, dan Drs.
Cecep Castrawijaya, MA selaku Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan.
3. Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku Ketua dan Dr. H. Edy Amin
selaku Sekertaris jurusan Komunikasi Penyiaran Islam,
iii
beserta para staff Tata Usaha dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu selama
penulis melakukan studi.
4. Drs. Masran, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing Akademik,
sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi Terima kasih telah
membimbing saya sehingga Seminar Proposal saya bisa
lancar. Terima kasih karna telah memberikan waktu, ilmu, dan
juga energi selama proses penulisan skripsi ini berlangsung.
Tanpa mu, skripsi ini tak akan bisa selesai.
5. Kepada seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah tulus mendidik dan memberikan ilmu
nya yang berharga untuk saya.
6. Kepada seluruh Staff dan Karyawan Perpustakaan Utama
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah membantu dalam peminjaman buku-buku yang
digunakan sebagai referensi penulis serta memberikan
pelayanan yang baik kepada penulis sehingga sangat
mempermudah saya dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Narasumber Skripsi Gus Hafidz Hakim, Mas Babun, Ustadz
Syakur, Mas Bombom dan Pengurus Majelis Syubbanul
Muslimin.
8. Teruntuk Umi dan Abiku tersayang, Abah KH. Dayat dan Hj.
Nuriah, beribu kata terima kasih dan rasa syukurku tak akan
pernah habis untuk kedua orang tuaku tersayang. Terima kasih
sudah menjadi motivasi dalam hidupku, membimbingku jug
iv
9. Untuk kakak dan adiku, Kh. Heri, H. Irfan Nurhidayat, H.
Rahmatullah, A Husni Ramdhan, Teh Sarah & Siti Salmah.
Terimakasih atas semua keceriaan, canda, tawa, suka, maupun
duka yang telah memberikan suntikan semangat hari-hariku.
Tanpa kalian hidup terasa hampa.
10. Semua teman-teman di keluarga Besar Majelis Atanwier
Nurhidayah, Alhabib Abdullah bin Jakfar Alhabsy, Anjar dll
atas kebersamaanya selama ini berjuang dan syiar tanpa henti,
khususnya buat Habibana yang terus tanpa lelah sabar, dan
ikhlas bimbing kami semua.
11. Rekan-rekan KPI D dan Public Speaking yang telah
menemani perjuangan selama di kampus tercinta, semoga
perjuangan mencari ilmu kalian semua dipenuh keberkahan.
Khususnya sahabat Ridwan Maulana yang telah menemani
saya berjuang melakukan penelitian, nuhun pisan.
12. Para pembaca, terima kasih atas waktunya untuk
mengapresiasi karya ilmiah ini lewat membacanya.
13. Dan seluruh orang yang telah mendukung perjuangan selama
di kampus terkhusus selama penelitian dan penyusunan tugas
akhir ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan dengan
sebaik-baik balasan.
Demikian ucapan terima kasih yang bisa penulis sampaikan.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan-kebaikan mereka dan
meridhoi mereka. Pada akhirnya peneliti menyadari bahwa dalam
penelitian ini masih banyak kekurangan, sebab itu peneliti
mengharapkan saran serta kritik juga masukan agar ke depan dapat
v
lebih baik Meskipun terdapat banyak kekurangan dari penyusunan
skripsi ini, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
kalangan.
Jakarta, 31 Oktober 2019
Wahyudin
11150510000186
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................2
B. Batasan Masalah ...........................................................8
C. Rumusan Masalah .........................................................8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................8
E. Tinjauan Pustaka ...........................................................9
F. Metodologi Penelitian .................................................11
G. Sistematika Penulisan .................................................16
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...........................................19
A. Strategi Komunikasi ..................................................19
1. Pengertian Strategi Komunikasi..............................19
2. Fungsi Strategi Komunikasi ....................................20
3. Tahapan Strategi Komunikasi ................................22
4. Langkah-langkah Strategi Komunikasi ..................26
B. Generasi Millenial ....................................................46
C. Shalawat ....................................................................48
1. Pengertian Shalawat ..............................................48
2. Macam-macam Shalawat .......................................49
vii
BAB III GAMBARAN UMUM ...................................... 65
A. Latar Belakang dan Sejarah Majelis Syubbanul
Muslimin ................................................................ 54
B. Profil dan Keorganisasian Majelis Syubbanul
Muslimin ................................................................ 58
1. Profil .................................................................. 58
2. Logo .................................................................. 58
3. Visi dan Misi ..................................................... 60
4. Tagline............................................................... 60
5. Platform Media yang digunakan ....................... 60
6. Struktur Keorganisasian .................................... 60
7. Program Kegiatan dan Fasilitas Majelis
Syubbanul Muslimin ......................................... 62
C. Jaringan Majelis Syubbanul Muslimin .................. 62
BAB IV DATA DAN TEMUAN ..................................... 65
BAB V PEMBAHASAN .................................................. 96
A. Perencanaan Strategi Komunikasi Majelis
Syubbanul Muslimin dalam mengajak Generasi
Milenial Bersholawat melalui You Tube ............... 96
B. Pelaksanaan Strategi Komunikasi Majelis
Syubbanul Muslimin dalam mengajak Generasi
Milenial Bersholawat melalui You Tube ............. 111
C. Evaluasi Strategi Komunikasi Majelis Syubbanul
Muslimin dalam mengajak Generasi Milenial
Bersholawat melalui You Tube ........................... 120
BAB VI PENUTUP………………………………......129
A. Kesimpulan .......................................................... 133
B. Saran .................................................................... 134
DAFTAR PUSTAKA .................................................... 136
LAMPIRAN ................................................................... 139
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tinjaan Pustaka ............................................................. 10
Tabel 2 Kajian Pustaka ............................................................... 52
Tabel 3 Profil Majelis Syubbanul Muslimin .............................. 55
Tabel 4 Daftar lagu-lagu Majelis Syubbanul Muslimin ............. 65
Tabel 5 Daftar Jaringan Komunitas Majelis
Syubbanul Muslimin .................................................................. 74
Tabel 6 Daftar Jadwal Acara Majelis Syubbanul
Muslimin ..................................................................................... 80
Tabel 7 Media Persuasi Majelis Syubbanul Muslimin .............. 83
Tabel 8 Daftar Konten You Tube Majelis
Syubbanul Muslimin .................................................................. 86
Tabel 9 Persiapan Majelis Syubbanul Muslimin
sebelum acara ............................................................................. 89
Tabel 10 Perencanaan Strategi Komunikasi Majelis Syubbanul
Muslimin dalam mengajak Generasi
Milenial Bershalawat Melalui Youtube ...................................... 102
Tabel 11 Pelaksanaan Strategi Komunikasi Majelis Syubbanul
Muslimin dalam mengajak Generasi Milenial Bershalawat Melalui
Youtube ...................................................................................... 110
Tabel 12 Evaluasi Strategi Komunikasi Majelis Syubbanul dalam
mengajak Generasi Milenial Bershalawat Melalui Youtube 118
Tabel 13 Pembahasan ................................................................. 133
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Majelis Syubbanul Muslimin ......................... 55
Gambar 4.1 Foto Jamaah Majelis Syubbanul Muslimin ............. 71
Gambar 4.2 Foto kegiatan sosial Majelis
Syubbanul Muslimin ............................................... 72
Gambar 4.3 Foto komunitas sepeda Majelis Syubbanul
Muslimin ................................................................. 73
Gambar 4.4 Foto Gus Hafidz bersama komunitas sepak bola
ASYIBYAN ................................................................................ 73
Gambar 4.5 Foto Gus Hafidz bersama Team Hadrah ................. 75
Gambar 4.6 Foto pengajian Gus Hafidz bersama
Team Hadrah ............................................................ 76
Gambar 4. 7 Foto suasana latihan Team Hadrah ........................ 77
Gambar 4.8 Foto Pamplet acara Syubbanul Muslimin ............... 80
Gambar 4.9 Foto penghargaan Majelis Syubbanul
Muslimin dari Youtube ............................................................... 84
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdakwah, melaksanakan amar ma’ruf dan nahyi-
munkar, adalah salah satu kewajiban setiap Muslim di mana
pun mereka berada menurut kemampuanya.1 Dakwah pada
hakekatnya adalah segala aktifitas dan kegiatan yang
mengajak orang untuk berubah dari situasi yang mengandung
nilai kehidupan yang bukan Islami kepada nilai kehidupan
yang Islami. Aktifitas dan kegiatan itu dilakukan dengan
mengajak, mendorong, menyeru, tanpa tekanan, paksaan dan
provokasi. Dakwah merupakan ajakan yang tujuanya dapat
tercapai hanya dengan persetujuan tanpa paksaan dari obyek
dakwah.2
Tentu kesadaran kita untuk terbiasa dalam berdakwah
harus terus dilatih, supaya bisa saling mengingatkan dan
saling tolong-menolong dalam kebaikan. Setiap orang yang
telah mengikrarkan kesaksian (syahadah) bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan Muhammad SAW adalah Rasul Allah, maka
ia terkait dengan tugas dan kewajiban untuk melakukan
dakwah.
Pada zaman sekarang, era globalisasi dengan kecanggihan
teknologi dan informasi yang begitu cepat, membawa imbas
1 Ya’kub, Hamzah, Publisistik Islam, Bandung : C.V. Diponegoro
1981, h. 21 2 Suparta, Munzier, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Group,
2003), h. 31-32
2
pada perubahan perkembangan dan tata laku kehidupan
masyarakat. Pertukaran informasi di antar penduduk dunia
berlangsung sangat cepat dalam jumlah banyak dan beragam
yang menyebabkan manusia baik individu maupun masyarakat
secara kolektif harus terus menerus melakukan penyesuaian
baru.
Pengaruh tersebut tentu memberikan dampak yang besar
apalagi terhadap generasi muda Indonesia saat ini, setiap
melihat berita di berbagai media informasi pemberitaan
tentang rusaknya moral anak-anak dan remaja. Mulai dari
tawuran, kekerasan baik fisik, psikis verbal maupun seksual,
narkoba dan bullying, sesuai dengan berdasarkan data dari
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat
sebanyak 37 kasus terhadap anak terjadi sepanjang januari
hingga April 2019.1
Generasi Milenial, tidak bisa dilepaskan dengan
perkembangan teknologi apalagi internet. Maka tidak heran,
semuanya memanfaatkan media internet, dengan berbagai tipu
daya, sehingga tak sadar dan sangat sulit untuk dikendalikan.
Melihat berbagai persoalan tersebut, tentu harus benar-
benar disadari oleh para da’i dalam berdakwah. Karena
Aktifitas dakwah dalam Islam merupakan proses penyampaian
ajaran agama Islam terhadap umat manusia di setiap ruang dan
1 https://m.detik.com diakses pada tanggal 02 Mei 2019 pukul 20.00
WIB
3
waktu dengan berbagai metode dan media yang sesuai dengan
situasi dan kondisi para penerima (mad’u) dakwah tersebut.2
Semakin muncul masalah baru, sehingga seorang da’i
harus mampu berdakwah dengan metode yang sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan mad’u (obyek dakwah). Salah satunya
dengan memanfaatkan teknologi dan pesan-pesan harus
dikemas dengan sesuatu yang lebih menarik dan mudah
diterima khususnya pada generasi milenial yang lebih
cenderung suka dengan seni.
Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an surat An-Nahl
ayat 125:
دلهم بٲلتي ٱدع إلى سبيل ربك بٲلحكمة وٱلمىعظة ٱلحسنة وج
سه إن ربك هى أعلم بمه ضل عه سبيلهۦ وهى أعلم هي أح
٥٢١بٲلمهتديه
Artinya:”Ajaklah (manusia) kepada jalan Tuhanmu
dengan hikmah dan tutur yang baik, dan bantahlaj mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa saja yang tersesat dari jalan-
Nya. Dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat peyunjuk.” (QS An-Nahl ayat 125).
2 Enjang & Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, (Bandung: Widya
Padjadjaran, 2009, h. 145
4
4
Seni adalah cara untuk memperindah dan mempermudah
pesan yang disampaikan supaya lebih cepat diterima karena
sesuai dengan kebutuhan. Tentu para penyebar ajaran Islam
terdahulu, menyampaikan pesan-pesan dakwah ke Nusantara
dikemas dengan berbagai seni, seperti menggunakan wayang
yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga, sehingga mampu
mendapat reaksi yang cepat, dan mudah menarik perhatian
para pendengarnya.
Berbagai masalah muncul di era globalisasi ini, tetapi
yang menjadi sasaran utama adalah akhlaknya, ketika sudah
rusak akhlaknya, maka akan sulit untuk mencari siapa yang
dijadikan tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal
Rasulullah SAW sebagai tauladan kita, dalam berbagai aspek
kehidupan. Namun seringkali banyak yang tidak mengenal
siapa sosok Rasulullah SAW.
Oleh karena itu perlu adanya tekanan untuk mengajak dan
memperkenalkan sosok Rasulullah SAW kepada generasi saat
ini, agar mereka bisa mencontoh akhlak yang menjadi solusi
dari berbagai macam permasalahan yang muncul ditengah-
tengah kita.
Pada tahun 2005, Ustadz Jefri Al-Bukhori seorang da’i
muda yang tentu menjadi sorotan publik pada waktu itu,
dengan gaya yang khas, kekinian dan selalu di selingi shalawat
dalam dakwahnya, sehingga mampu mendapatkan respon yang
baik dari para pendengarnya, khususnya generasi muda,
bahkan shalawat-shalawatnya masih terus terdengar dan di
ingat sampai saat ini, walaupun beliau sudah meninggal dunia.
5
Belum lama, pada tahun 2017 muncul Grup Musik
Sabyan Gambus yang sangat populer dengan lagu-lagu Islami
ataupun shalawat nabi yang dibawakan, bahkan hingga saat
ini, jutaan orang telah berlangganan di Chanel Youtube-nya
(Sabyan Official) yang mulai menggunggah video sejak 2017
lalu. Grup Sabyan Gambus menjadi viral karena setiap
mengeluarkan video baru selalu menjadi trending. Mereka
berdakwah dengan menggunakan seni shalawat, mempunyai
tujuan yang sama yaitu mengajak pendengarnya untuk
senantiasa mengingat Allah SWT dan lebih mengenal sosok
manusia yang begitu mulia dan menjadi suri tauladan dalam
berbagai aspek yaitu Rasulallah SWT.
Setelah menjadi viral beberapa lagu majelis syubbanul
muslimin, sehingga beberapa personilnya seperti Azmi
Iskandar, dan Ahkam diundang diacara Hitam Putih Trans 7
pada tanggal 26, Februari 2019 untuk membahas tentang lagu-
lagu yang khas ciptaan sendiri, sehingga mampu menarik
perhatian khususnya anak-anak muda.3
Majelis Syubbanul Muslimin, Merupakan sebuah Majelis
yang berada di sebuah desa yaitu terletak di Paiton Kabupaten
Probolinggo, yang berawal melakukan dakwahnya dari rumah
ke rumah, desa ke desa, sampai saat ini dakwahnya terus
meluas bukan hanya ke luar kota bahkan ke luar negri, tentu
dengan perjalanan yang panjang, sabar dan ikhlas yang terus
dilakukan, sehingga pada akhirnya Majelis tersebut, terus
3 Diakses pada tanggal 20, Februari 2019, di akun Youtube Trans7
Official, pada pukul 20.00 WIB.
6
6
mendapatkan banyak apresiasi dari masyarakat, terlihat dari
jumlah jama’ah yang hadir, followers 951 ribu di Istagram,
dan subscribe 1, 7 Juta di YouTube terus bertambah apalagi
pada generasi muda, bahkan lagu-lagu dan sholawatnya terus
terdengar di setiap acara-acara Peringatan Hari Besar Islam
(PHBI).
Majelis Syubbanul Muslimin mampu mengubah
pandangan anak-anak muda terhadap Majelis Shalawat, yang
tadinya tidak tertarik, bahkan sibuk dengan tawuran, dan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat, menjadi lebih
lebih tertarik dan cinta terhadap shalawat.
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yaitu
media sosial seperti Youtube sehingga dakwah yang
disampaikan bisa terus meluas, dan bisa dirasakan manfaatnya
di manapun dan kapanpun. Sering kali, ketika ada acara ke
luar kota, jamaah dari berbagai daerah bahkan, kurang lebih
ribuan orang berbondong-bondong ingin menghadiri acara
tersebut. Semua ini menunjukan bahwa dakwah yang
disampaikan memberikan dampak positif dan manfaat bagi
para pendengarnya, sehingga jarak pun tidak menjadi halangan
untuk bisa menghadiri acara tersebut.
Majelis Syubbanul Muslimin, tidak pernah lelah dalam
menyampaikan dakwahnya melalui seni shalawat, dengan
jargon istiqamah tanpa batas, dan semuanya karena cinta yang
selalu menjadi penyemangat dan pegangan mereka dalam
berdakwah. Jarak bukan menjadi penghalang Majelis ini dalam
berdakwah, baik ke desa, luar kota, bahkan ke luar negri
7
mereka akan tempuh yang penting shalawat bisa terus tersebar
di seluruh penjuru Nusantara.
Bahkan dengan memanfaatkan Media YouTube sebagai
salah satu strategi dalam menyampaikan pesan, media tersebut
sangat tepat, apalagi saat ini Majelis Syubbanul Muslimin
mendapatkan banyak perhargaan dari YouTube seperti sepuluh
medali perak, dan satu medali emas dengan menghasilkan
uang setiap bulan sebesar 30-35 juta.
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan diatas, maka peneliti mencoba untuk mengangkat
sebuah penelitian yang berjudul “Strategi Komunikasi
Majelis Syubbanul Muslimin dalam mengajak
Generasi Milenial Bersholawat melalui You
Tube”.
B. Identifikasi Masalah
Pemuda-pemuda, khususnya Paiton Probolinggo pada
waktu itu sangat memperihatinkan, seperti mabuk, narkoba
dan tawuran, bahkan tidak tertarik dengan kegiatan sholawat
Majelis Syubbanul Muslimin, tetapi Majelis Syubbanul
Muslimin mampu membuat pemuda-pemuda menjadi tertarik
dan mendukung kegiatan Majelis Syubbanul Muslimin,
bahkan metode dakwahnya sampai saat ini terus berkembang
dari subscribe 1, 85 Juta yang terus bertambah. Berdasarkan
hal tersebut penulis ingin melihat strategi komunikasi Majelis
Syubbanul Muslimin dalam mengajak generasi milenial
bershalawat melalui Youtube.
8
8
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dibahas. Peneliti
membatasi penelitian ini hanya pada Strategi Komunikasi
yaitu , perencanaan, pelaksanaan, evaluasi yang dilakukan
Majelis Syubbanul Muslimin dalam mengajak Generasi
Milenial Bershalawat melalui You Tube. Dan Peneliti
membatasi Generasi Milenial yaitu usia 11-21 tahun.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
a. Bagaimana Perencanaan Strategi Komunikasi Majelis
Syubbanul Muslimin dalam mengajak Generasi
Millenial Bershalawat melalui You Tube ?
b. Bagaimana Pelaksanaan Strategi Komunikasi Majelis
Syubbanul Muslimin dalam mengajak Generasi
Millenial Bershalawat melalui You Tube ?
c. Bagaimana Evaluasi Strategi Komunikasi Majelis
Syubbanul Muslimin dalam mengajak Generasi
Millenial Bershalawat melalui You Tube?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui Perencanaan strategi
Komunikasi Majelis Syubbanul dalam mengajak
Generasi Milenial Bershalawat.
9
b. Untuk mengetahui Pelaksanaan/Implementasi
Strategi Komunikasi Majelis Syubbanul Muslimin
dalam mengajak Generasi Milenial Bershalawat.
c. Untuk mengetahui Evaluasi Strategi Komunikasi
Majelis Syubbanul Muslimin dalam mengajak
Generasi Milenial Bershalawat?
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis
kepada berbagai pihak sebagai berikut:
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan memberikan masukan, terutama bagi para da’i yang
berdakwah mengajak cinta pada sholawat. Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat khususnya pada generasi
milenial saat ini.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat di
masa yang akan datang. Dapat memberikan masukan bagi
para pembaca yang tertarik menjadi seorang da’i yang
lebih fokus untuk mempopulerkan shalawat pada
generasi milenial .
F. Tinjauan Pustaka
Sebelum penelitian lebih lanjut, dalam penyusunan
skripsi ini penulis melakukan tinjauan pustaka terhadap
beberapa skripsi yang memiliki kemiripan dalam
10
10
pembahasannya. Hal ini penulis lakukan untuk menghindari
bentuk penjiplakan atau plagiarism.
1. Muhammad Hanif Fiqriza meneiliti tentang “ Pesan
Dakwah Dalam Lirik Lagu “Ibu Aku Rindu” Yang
Dibawakan Group Sholawat Syubbanul Muslimin” di
tahun 2019 . Skripsi ini memiliki persamaan dengan
penelitian penulis, yaitu analisisnya memiliki persamaan
yaitu subjek yang diteliti yaitu Majelis Syubbanul
Muslimin. Sedangkan perbedaanya terletak pada objek
dan teori yang digunakan.4
2. Nur Fauzia meneliti tentang “ Revitalisasi Seni Tradisi
Sebagai Strtategi Dakwah Di Era Globalisasi Studi Kasus
Pada Ki Ageng” di tahun 2011. Skripsi ini memiliki
persamaan dengan penelitian penulis, yaitu analisisnya yang
memilih objek yang sama yaitu Strategi Dakwah Di Era
Globliasasi. Sedangkan perbedaanya, penelitian ini
membahas Revitalisasi Seni Tradisi, sedangan penulis
membahas Majelis Muslimin melalui Youtube5
Tabel 1.1
No Temuan Persamaan Perbedaan
1 Pesan Dakwah Subjek, Objek dan
4 Muhammad Hanif Fiqriza, Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu “Ibu
Aku Rindu” yang dibawakan Group Sholawat Syubbanu Muslimin, (skripsi S1,
Fakultas Ushuludin Dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri,
2019. 5 Nur Fauzia, Revitalisasi Seni Tradisi sebagai streategi Dakwah Di
Era Globalisasi Studi Kasus Pada Ki Ageng Ganjur, (Skripsi S1, Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi , UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011).
11
Dalm Lirik Lagu
“Ibu Aku Rindu”
yang dibawakan
Group Syubbanul
Muslimin
Metode
Penelitian
lebih
ditekankan
kepada
lagunya
2 Revitalisasi Seni
Tradisi Sebagai
Strategi Dakwah di
Era Globliasasi
pada studi kasus Ki
Ageng Ganjur
Objek,
sama-sama
membahas
seni dan
Globalisasi
Subjek, dan
strategi
dakwah
yang sesuai
dengan
generasi
Milenial
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan
pendekatan kualitatif. Secara harfiah, sesuai dengan
namanya, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur
kuantifikasi, perhitungan statistik, atau bentuk cara-cara
lainnya yang menggunakan ukuran angka.6
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah studi
kasus. Penelitian studi kasus adalah penelitian fenomena
6 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2013), h. 82
12
12
yang kontemporer secara utuh dan menyeluruh sesuai
dengan kondisi sebenarnya, dengan menggunakan
berbagai sumber data, dan dilakukan pada kondisi yang
sebenarnya, dengan pendekatan penelitian naturalistik.7
Penelitian studi kasus dipilih oleh penulis
dengan berfokus pada suatu kasus dimana strategi
komunikasi yang dilakukan oleh Majelis Syubbanul
Muslimin dapat mengajak Mad’u mencintai sholawat,
maka diperlukan pengumpulan data dari informan agar
dapat mengetahui dan memahami peristiwa yang terjadi.
Berdasarkan pengertian diatas, maka pada penulisan
ini, penulis akan mengamati dan melakukan teknik
pengumpulan data wawancara, dokumentasi, dan
observasi pada Majelis Syubbanul Muslimin untuk
mengetahui bagaimana strategi komunikasi dalam
berdakwahnya.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Majelis
Syubbanul Muslimin. Sedangkan yang dijadikan sebagai
objek penelitian ini adalah Strategi Komunikasi dalam
mengajak Generasi Milenial Bershalawat melalui You
Tube
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
7 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik
(Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2013) hal.121
13
Dalam penelitian ini penulis membatasi waktu
penelitian pada bulan Mei-September 2019. Dalam
penelitian ini penulis melakukan penelitian di Pondok
Pesantren Nurul Qadim Dusun Potos Rt 011/Rw 003,
Paiton, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur.
5. Sumber Data
Sumber data merupakan sesuatu hal yang sangat
penting untuk digunakan dalam penelitian guna
menjelaskan valid atau tidaknya suatu penelitian
tersebut. Dalam hal ini penulis menggunakan:
a. Data Primer
Data Primer merupakan data yang didapat dari
sumber pertama, dari individu seperti hasil wawancara
atau hasil pengisian kuisioner yang dilakukan peneliti,
yakni peneliti melakukan sendiri observasi di lapangan
maupun di laboratorium.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tersusun dalam
bentuk dokumen-dokumen maupun informasi, dalam
penelitian ini adalah undang-undang, buku-buku,
jurnal, makalah, website dan sumber informasi lainnya
yang memiliki relevansi dengan masalah penelitian
sebagai penunjang penelitian.
6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan
adalah menggunakan teknik pengumpulan data
kualitatif, yaitu berupa pengumpulan data dalam bentuk
14
14
kata-kata dan pernyataan. Dalam pelaksanaannya
melalui:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan
yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.8
Teknik observasi pada awalnya dipergunakan dalam
penelitian etnografi, yakni merupakan studi tentang
kebudayaan suatu bangsa dan tujuannnya adalah untuk
memahami suatu acara cara hidup dari pandangan
orang-orang yang terlibat didalamnya.9 Observasi yang
peneliti lakukan adalah observasi non partisipan,
peneliti hanya bagaimana situasi dilapangan.
b. Wawancara
Wawancara atau interview adalah percakapan
atau tanya jawab antara dua orang atau lebih untuk
mendapatkan sebuah informasi. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan wawancara tidak terstruktur,
yakni wawancara yang tidak tertuju pada satu pedoman
wawancara atau wawancara yang dilakukan bebas di
mana penulis hanya menggunakan garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan10
. Beberapa
8 Husaini Usman dan Purnomo Akbar Setiady, Metodologi Penelitian
Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), h. 53. 9 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan
Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 20030, h. 33 10
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan
Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 20030, h. 33
15
narasumber yang akan peneliti wawancara, yaitu Ketua
Mjelis Syubbanul Muslimin, Team Multimedia,
Sekretaris, Kordinator lapangan, ketua koperasi
Syubbanul Muslimin.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang
diperoleh melalui dokumen-dokumen berupa data-data,
arsip-arsip dan gambar-gambar ataupun bentuk
lainnya. Di mana dalam kaidah metodologi penelitian,
sumber data dibagi menjadi dua menurut cara
perolehannya yakni data primer (primary data) yang
merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
objek penelitian perorangan, kelompok atau organisasi
dan data sekunder (secondary data) yakni data yang
diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau tesedia
melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di
berbagai organisasi atau perusahaan, termasuk majalah
jurnal, Website dan sebagainya.11
7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu proses
mengorganisasikan dan mengurutkan ke dalam pola,
kategori dan suatu uraian dasar kemudian dianalisa agar
mendapatkan hasil berdasarkan yang ada. Hal ini
11
Rosady Ruslan, Metode Penelitian.., h. 29-30
16
16
disesuaikan dengan metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif.12
Secara garis besar langkah-langkah menganalisis data
adalah sebagai berikut:
a. Redaksi data, merupakan bentuk analisis yang
relevan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian
rupa hingga kesimpulan - kesimpulannya dapat
ditarik dan diverifikasi.
b. Penyajian data, setelah data mengenai
manajemen diperoleh maka data tersebut
disajikan dalam bentuk narasi, gambar, visual,
bagan, matriks, tabel bahkan dengan uraian pun
sehingga tujuan dari penelitian dapat terjawab.
8. Teknik Penulisan Skripsi
Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman
pada Keputusan Rektor No. 507 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah “Skripsi, Tesis
dan Disertasi” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
H. Sistematika Penulisan
Pada sistematika penulisan ini penulis menyajikan
kerangka skripsi yang dibagi menjadi enam bab. Hal ini agar
mempermudah dan memperjelas pembahasan dari penulisan
ini. Adapun sistematika penulisannya yaitu :
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), Cet ke-9, h. 11
17
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian,
tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Berisi tentang pengertian dan penjelasan dari Strategi,
Komunikasi, Generasi Milenial , Sholawat dan You Tube.
BAB III : GAMBARAN UMUM
Di Bab ini akan menjelaskan latar belakang dan sejarah
Majelis Syubbanul muslimin, profil dan keorganisasian
Majelis Syubbanul muslimin, logo, visi misi, tagline,
platform media yang digunakan, struktur korganisasian, dan
jaringan Majelis Syubbanul muslimin.
BAB IV : DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Di bab ini akan menjelaskan data yang ditemukan dilapangan,
selama penelitian di Paiton Probolinggo Jawa Timur, terkait
Strategi komunikasi Majelis Syubbanul Muslimin dalam
mengajak generasi milenial bersholawat melalui Youtube,
seperti bagaimana strategi perencanaanya, pelaksanaan dan
evaluasi yang akan dianalisis di bab v.
BAB V : PEMBAHASAN
Di bab ini akan menjelaskan hasil analisis data-data yang telah
ditemukan selama penelitian, terkait strategi komunikasi
Majelis Syubbanul Muslimin dalam mengajak generasi milenial
bersholawat.
BAB VI : PENUTUP
18
18
Di bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian
mengenai Strategi komunikasi Majelis Syubbanul Muslimin
dalam mengajak generasi milenial bersholawat melalui
Youtube, dan disertai dengan saran-saran agar Majelis tersebut
ke depan menjadi lebih baik lagi.
19
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi Komunikasi
1. Pengertian Strategi Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya
“Dimensi-dimensi Komunikasi” mengungkapkan bahwa,
strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan
komunikasi (communication Planning) dan komunikasi
manajemen (communication management) untuk
mencapai suatu tujuan.
Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi
harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya
secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatan
(approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari
situasi dan kondisi.1
Menurut Muhammad Arni mengatakan bahwa
strategi komunikasi yaitu semua yang terkait mengenai
rencana, dan taktik atau cara yang akan dipergunakan
untuk melancarkan komunikasi dengan menampilkan
pengirim, pesan, dan penerima nya pada proses
komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.2
1 Onong Uchjana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi (Bandung:
Alumni, 1981), h. 84 2Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara,
2004) Cet. Ke 6, h. 65
20
20
Selanjutnya ditambahkan dengan peryataan dari
Middleton bahwa “Strategi komunikasi adalah kombinasi
yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari
komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai
pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai
tujuan komunikasi yang optimal”.3 Sedangkan menurut
Hafied Cangara skomunikasi meliputi lima tahap, yaitu:
Penelitian, Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, dan
Pelaporan.4
Dari beberapa pendapat diatas bisa disimpulkan
menurut pendapat peneliti bahwa strategi adalah cara
atau taktik dengan melakukan berbagai tahapan dan
langkah-langkah untuk mencapai suatu tujuan, dan yang
menjadi alasan kenapa peneliti memilih teori Strategi
Komunikasi Hafied Cangara, karena teori tersebut
lengkap dari mulai penelitian, perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pelaporan dan disertai tahapan-tahapan,
sehingga mempermudah dalam proses penelitian.
2. Fungsi Strategi Komunikasi
Berhasil tidaknya komunikasi bergantung pada strategi
komunikasi. Lebih-lebih dalam kegiatan komunikasi
massa, tanpa strategi komunikasi media massa dalm
bentuk apapun, atau bahkan lembaga-lembaga yang
mengikutsertakan komunikasi akan berpengaruh pada
3 H. Hafied Canggara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi,
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013) h. 61 4 H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 72-73
21
hasil yang negative. Dengan ini secara makro (planned
multimedia strategy) maupun secara mikro (single
communication medium strategy) mempunyai fungsi
ganda:
a) Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat
informatif, persuasif, dan intruktif secara sistematis
kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang
optimal.
b) Menjembatani “kesenjangan budaya” (cultural gap)
akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan
dioperasionalkan media massa yang begitu ampuh,
yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai
budaya.5
Secara sentral, tujuan strategi komunikasi yang
dituturkan oleh R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan
M. Dallas Burnett dalam bukunya, Techniques For
Effective Communication, menyatakan bahwa tujuan
sebtral kegiatan komunikasi terdiri dari tiga tujuan utama,
yaitu:
a. To secure understanding
b. To establist acceptance
c. To motivate action
Tiga tujuan ini sangat erat, karena pertama to secure
understanding, memastikan bahwa komunikasi mengerti
5 Onong Uchjan Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004) h. 28
22
22
pesan yang diterimanya. Andai kata ia sudah mngerti dan
menerima, maka penerimanya itu harus dibina (to establish
acceptance). Pada akhirnya kegiat22an di motivasikan (to
motivation action).6
3. Tahapan Strategi Komunikasi
Hafied Cangara dalam bukunya yang berjudul
“Perencanaan dan Strategi Komunikasi” menyebutkan
tahapan perencanaan komunikasi meliputi lima tahapan,
yaitu: Penelitian, Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi dan
Pelaporan. Sedangkan Bambang Hariadi dalam buku
“Menejemen Strategi” mengakatan, bahwa “proses
strategi menejemen pada dasarnya meliputi tiga langkah
utama, yaitu: perumusan strategi, implementasi strategi,
dan evaluasi strategi.7 Terdapat tiga tahap yang memiliki
kesamaan makna dari kedua tahap tersebut. Dengan
demikian tahapan strategi komunikasi terdiri dari lima
tahapan, yaitu:
a. Penelitian
Sebuah organisasi atau Lembaga memerlukan
tenaga spesialis yang berfungsi untuk menangani
masalah-masalah komunikasi seperti keperluan
pencitraan perusahaan atau kegiatan kerjasama dengan
pemangku kepentingan lainya. Penelitian dimaksudkan
6 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) h. 32 7Bambang Hariadi, Strategi Menejemen: Strategi Memenangkan
Bisnis, (Malang: Bayumedia, 2005) h. 4
23
untuk mengetahui problematic yang dihadapi sebuah
lembaga. Problematic bisa dalam bentuk wabah
penyakit yang akan menyerang anggota masyarakat,
kerugian perusahaan, ketidak percayaan terhadap
organisasi dan lain sebagainya.8
Dalam tahapan penelitian dapat juga sebagai
tahapan dalam menemukan fakta. Tahapan ini
bertujuan untuk mencari fakta atau permasalahan yang
terjadi untuk dijadikan bahan rumusan strategi
komunikasi yang akan dilakukan oleh lembaga atau
organisasi untuk mencapai tujuannya.
b. Perencanaan
Suatu masyarakat yang sudah modern
(berkembang maju berkat pengalaman hidup
bermasyarakat) salah satu cirinya adalah dibuatnya
perencanaan dalam setiap aktivitasnya, baik dalam
skala aktivitas individu, keluarga, kelompok,
masyarakat, lembaga atau pemerintahannya. Islam
mengajarkan pentingnya mengamalkan apa yang
diyakini benar (Al-Qur’an dan Al-Hadits) dan
meninggalkan yang diyakini salah dan hendaknya
setiap orang memperhatikan (evaluasi) apa yang telah
diperbuat untuk kepentingan hari esok, masa yang
8 H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 72
24
24
akan datang, bahkan untuk kehidupan sesudah mati
yang lebih baik dan kekal.9
Perencanaan sama dengan perumusan, yaitu
proses penyusunan langkah-langkah kedepan yang
dimaksudkan untuk menetapkan tujuan strategis, serta
merancang merancang strategi untuk mencapai tujuan
tersebut.10
Dengan demikian, dalam tahapan
perumusan diperlukan strategi tentang pemilihan atau
penentuan sumber (komunikator), pesan, media,
sasaran (segmen), dan efek yang diharapkan.11
Sumber
atau komunikator disini adalah individu atau lembaga
yang bersifat pemberi pesan yang berupa informasi
atau penyuluhan. Selanjutnya media adalah perantara
yang digunakan oleh sumber untuk menyampaikan
pesannya kepada sasaran yang ingin dituju, yaitu
komunikannya. Sasaran dari tahap perumusan bisa
berupa masyarakat luas atau kelompok tertentu,
dengan tujuan memperoleh efek yang diharapkan.
c. Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan adalah tindakan yang diambil dalam
rangka implentasi rumusan strategi yang telah dibuat.
Tahap pelaksanaan dalam sebuah lembaga berarti
pengorganisasian seluruh divisi-divisi di perusahaan
9 Hamidi, Teori Komunikasi dan Strategi Dakwah, (Malang: UMM
Press, 2010), h. 110 10
Bambang Hariadi, Strategi, Strategi Menejemen: Strategi
Memenangkan Perang Bisnis, h. 5 11
H. Hafied Cangara. Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h.72
25
tersebut untuk menjalankan rumusan yang telah
disepakati. Tahapan pelaksanaan bisa dilakukan dalam
bentuk tayangan di televisi, wawancara di radio,
pemasangan iklan di surat kabar, pemasangan
baliho,atau spanduk di jalanan, dan pemberangkatan
tim penyuluhan untuk bertatap muka dengan
komunitas di lokasi yang menjadi target sasaran.12
d. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil akhir
dari kegiatan yang telah dilaksanakan, apakah kinerja
sesungguhnya sesuai dengan kinerja yang diharapkan.
Seperti apakah media yang digunakan efektif untuk
digunakan sebagai implementasi strategi tersebut,
apakah tujuan dari strateginya tercapai, apakah pesan
yang disampaikan dapat dipahami oleh penerima, dan
tindakan apa yang dilakukan oleh khalayak setelah
menerima dan mengerti informasi yang disampaikan.
Tahap evaluasi sangat penting untuk dilakukan karena
bila strategi itu berjalan dengan baik maka strategi itu
bisa dipakai pada masalah-masalah berikutnya, tetapi
bila ada kekurangan bisa diperbaiki untuk pelajara
kedepannya.
e. Pelaporan
Pelaporan (report), ialah tindakan terakhir dari
kegiatan strategi komunikasi yang telah dilaksanakan.
Laporan sebaiknya dibuat secara tertulis kepada
12
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 73
26
26
pimpinan kegaiatan (proyek) untuk dijadikan bahan
pertimbangan. Jika dalam laporan itu diperoleh hasil
positif dan berhasil, maka bisa dijadikan sebagai
landasan untuk program selanjutnya (multi-years).
Tapi jika dalam laporan itu ditemukan hal-hal kurang
sempurna, maka temua tersebut bisa dijadikan
sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi
memodifikasi program yang akan dilakukan.13
4. Langkah-langkah Strategi Komunikasi
Dalam rangka menyusun strategi komunikasi
diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan
faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat
a. Memilih dan Menetapkan Komunikator
Dalam berbagai kajian komunikasi, komunikator
menjadi sumber dan kendali semua aktivitas
komunikasi. Karena itu jika suatu proses komunikasi
tidak berhasil dengan baik, maka kesalahan utama
bersumber dari komunikator, karena komunikatorlah
tidak memahami penyusunan pesan, memilih media
yang yang tepat, dan mendekati khalayak yang
menjadi target sasaran. Sebagai pelaku utama dalam
aktivitas komunikasi, komunikator memegang
peranan yang sangat penting. Untuk itu seorang
komunikator yang akan bertindak sebagai ujung
13
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 77
27
tombak suatu program harus terampil berkomunikasi,
kaya ide, serta penuh daya kreativitas.
Ada tiga syarat yang harus dipenuhi seorang
komunikator, yakni; (1) tingkat kepercayaan orang
lain kepada dirinya (kredibilitas), (2) daya tarik
(attractive), (3) kekuatan (power). Kredibilitas
adalah seperangkat persepsi tentang kelebihan-
kelebihan yang dimiliki seorang komunikator
sehingga bisa diterima oleh target sasaran.
Kredibilitas menurut Aristoteles, bisa diperoleh jika
komunikator memiliki ethos, pathos, dan logos. Etos
menunjukkan krakter kepribadian seorang sehingga
ucapan-ucapannyaa dapat dipercaya. Pathos ialah
kekuatan yang dimiliki komunikator dalam
mengendalikan emosi pendengarnya, sedangkan
logos ialah kekuatan yang dimiliki seorang
komunikator melalui argumentasinya.
James McCroskey lebih jauh menjeleaskan
bahwa kredibilitas seorang komunikator dapat
diperoleh dari kompetensi (competence), sikap
(attitude), tujuan (intention), kpribadian
(personality) dan dinamika (dynamism). Kompetensi
ialah penguasaan yang dimiliki seorang komunikator
pada masalah yang dibahasanya.
Berlo seorang pakar komunikasi dari Michigan
State University menambahkan bahwa kredibilitas
seorang komunikator bisa timbul jika ia memiliki
28
28
keterampilan berkomunikasi (communication skill),
berpengetahuan yang luas (knowledge), sikap jujur
dan bersahabat (attitude) serta mampu beradaptasi
dengan sistem sosial budaya (social and cultural
system) masyarakat yang dihadapinya. Faktor lain
yang penting dimiliki seorang komunikator adalah
“daya tarik” (attractivess). Dari berbagai hasil kajian
yang pernah dilakukan, ternyata simpati tubuh
karena daya tarik yang ditampilkan seseorang. Daya
tarik pada umumnya disebabkan karena cara bicara
yang sopan, murah senyum, cara berpakaian yang
apik dan necis, dan postur tubuh yang gagah.
Milldan Anderson menemukan dalam penelitiannya
bahwa komunikator yang memiliki fisik yang
menarik, lebih menggungah pendapat dan sikap
seseorang.14
b. Menetapkan Target Sasaran dan Analisis Kebutuhan
Khalayak
Memahami masyarakat, terutama yang akan
menjadi target sasaran program komunikasi merupakan
hal yang sangat penting, sebab semua aktivitas
komunikasi diarahkan kepada mereka. Merekalah yang
menentukan berhasil tidaknya suatu program, sebab
bagaimanapun besarnya biaya, waktu dan tenaga yang
dikeluarkan untuk memengaruhi mereka, namun jika
14
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h, 133-
135
29
mereka tidak tertarik pada program yang ditawarkan,
maka kegiatan komunikasi yang dilakukan akan sia-
sia.
Di dalam masyarakat ada kelompok-kelompok
yang menentukan besarnya pengaruh suatu program.
Kelompok itu adalah:
1. Kelompok yang memberi izin, yaitu suatu
lembaga atau badan yang membuat peraturan
dan memberi izin sebelum suatu program
disebarluaskan.
2. Kelompok pendukung, ialah kelompok yang
mendukung dan setuju pada program yang akan
dilaksanakan.
3. Kelompok opisisi, ialah mereka yang menantang
atau bertentangan dengan ide perubahan yang
ingin dilakukan.
4. Kelompok evaluasi, ialah mereka yang terdiri
dari orang-orang yang mengkritisi dan
momonitor jalannya suatu program. Misalnya
unsur legislatif yang terus memantau
pelaksanaan program, sejauhmana manfaat dan
efeknya terhadap masyarakat.
Karena manusia tidak bisa dipisahkan
dengan kelompok, maka masyarakat sering
dikelompokkan menurut segmentasinya. Untuk
mengetahui dan memahami segmentasi
masyarakat, para peneliti sering kali memulai
30
30
dengan cara memetakan (scanning) karakteristik
masyarakat. Ada tiga cara yang bisa digunakan
untuk memetakan karakteristik masyarakat,
yakni;
a. Aspeksosiodemografik, mencangkup usia,
jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tingkat
pendapatan (income), agama, ideologi, etnis,
termasuk pemilikan media
b. Aspek profil psikologis, mencangkup sikap
yang tercermin dari kejiwaan masyarakat,
misalnya temperamen, tenang, sabar, terbuka,
emosional, tidak sabar, dendam, antipati, terus
terang, tertutup, berani, penakut.
c. Aspek karakteristik perilaku masyarakat,
mencangkup kebiasaan-kebiasaan yang
dijalani dalam kehidupan suatu masyarakat.
Misalnya agamais (religius), santun, suka
pesta mabuk-mabukan, suka menabung, suka
protes, tegang rasa (tepo sliro), pelit dan
ekonomis (serba perhitungan), boros, suka
menolong, solidaritas tinggi, individual, jujur,
tanggung jawab.15
c. Teknik Menyusun Pesan
Pesan adalah segala sesuatu yang disampaikan oleh
seseorang dalam bentuk simbol yang dipersepsi dan
15
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 136-
137
31
diterima oleh khalayak dalam serangkaian makna.
Kemampuan manusia menciptakan simbol membuktikan
bahwa manusia sudah memiliki kebudayaan yang tinggi
dalam berkomunikasi, mulai dari simbol yang sederhana
seperti bunyi, isyarat, dan warna sampai pada simbol-
simbol yang dimodifikasi dam sinyal-sinyal melalui
gelombang udara dan cahaya. Simbol adalah hasil kreasi
manusia yang mengandung makna sehingga bisa
digunakan dalam berkomunikasi antarsesama manusia.
Menurut bentuknya, simbol yang disampaikan dapat
dibedakan atas dua macam, yakni simbol verbal dan
non verbal. Simbol verbal dalam pemakaianya
menggunakan bahasa. Bahasa ialah seperangkat kata
yang disusun secara berstruktur sehingga menjadi
himpunan kalimat yang menjadi arti. Bahasa dapat
membantu kita menyusun struktur pengetahuan
menjadi logius dan mudah dimengerti oleg orang lain.
Bagaimanapun bagusnya sebuah ide, kalau tidak
disusun menurut struktur bahasa yang benar maka ide
yang baik akan menjadi kacau. Bahasa bukan hanya
membagi pengalaman, tetapi juga membentuk
pengalaman itu sendiri. Tanpa bahasa manusia tidak
bisa berpikir, bahasalah yang memengaruhi persepsi
dan pola-pola berpikir seseorang. Kata pakar linguistik
Benyamin Lee Whorf dan Edward Sapir (1956).
Pesan bergantung pada program yang mau
disampaikan. Jika program itu bersifat komersial untuk
32
32
mengajak orang agar membeli barang yang dipasarkan,
maka pesanya bersifat persuasif dan propokatif,
sedangkan jika produk dalam bentuk program
penyuluhan untuk menyadarkan masyarakat maka sifat
pesannya harus persuasif dan edukatif. Tapi jika
program yang ingin disampaikan sifatnya hanya untuk
sekedar diketahui oleh masyarakat maka sifat pesannya
harus bersifat informatif. Pesan informatif sebenarnya
harus melakat pada semua program akah itu komersial,
politik, penyuluhan, dan informasi publik, sebab
sebuah pesan yang tidak memiliki nuansa informatif
bisa menimbulkan kesalahan persepsi.
Masalah kedua dalam penyusunan pesan, adalah
sifat dan produk itu sendiri. Jika produk sifatnya nyata
(tangible) dan barangnya bisa dimiliki, maka pesan
yang digunakan tidak perlu terlalu banyak sebab setiap
anggota masyarakat bisa mengevaluasinya sendiri.
Tapi jika program yang dipasarkan sifatnya tidak nyata
(intangible) maka memerlukan yang lebih lengkap,
mudah dimengerti, dan menjajikan prospek apa yang
akan diperoleh setelah menerima program tersebut.
Bagaimana cara menggunakan bahasa dalam
penyusunan pesan? Ada tiga teori yang membicarakan
tentang penyusunan pesan, yakni:
1. Over power’ em theory. Teori ini menunjukan
bahwa bila pesan sering kali diulang, panjang
33
dan cukup keras, maka pesan itu akan berlalu
dari khalayak.
2. Glamour theory. Suatu pesan (ide) yang dikemas
dengan cantik, kemudian ditawarkan dengan
daya persuasi, maka khalayak akan tertarik untuk
memiliki ide itu.
3. Don’t tele’em theory. Bila suatu ide tidak
disampaikan kepada orang lain, maka mereka
tidak akan memegangnya dan menanyakannya.
Karena itu mereka tidak akan membuat pendapat
tentang ide itu. Selain dari itu, ada juga teknik
penyusunan pesan dalam bentuk; (1) One-side
issue, yaitu teknik penyampaian pesan yang
menonjolkan sisi kebaikan atau keburukan
sesuatu. Artinya seorang komunikator dalam
menyampaikan pesan sesuatu harus memebri
tekanan apakah pada kebaikannya atau
sebaliknya pada keburukannya. Teknik
penyampaian pesan seperti ini hanya cocok
untuk mereka yang kurang berpendidikan,
sehingga tidak mempun ya alternatif pilihan, (2)
Two-side Issue, Yaitu teknik penyampaian pesan
di mana komunikator selain mengemukakan
yang baik-baik, juga menyampaikan hal-hal yang
kurang baik. Komunikator memberi kesempatan
kepada khalayak untuk berpikir apakah
keuntungan jika mereka melaksanakan informasi
34
34
yang diterimanya. Biasanya teknik seperti ini
lebih cocok disampaikan kepada khalayak yang
berpendidikan dan bersikap kritis. Untuk
mengelola dan menyusun pesan yang mengena
dan efektif perlu memerhatikan beberapa hal,
yaitu:
1. Harus menguasai lebih dahulu pesan
yang disampaikan, termasuk struktur
penyusunannya yang sistematis,
2. Mampu mengemukakan argumentasi
secara logis. Untuk itu harus mempunyai
alasan berupa fakta dan pendapat yang bisa
mendukung materi yang disajikan.
3. Memiliki kemampuan untuk membuat
intonasi bahasa (vokal), serta gerakan-
gerakan tubuh yang dapat menarik
perhatian pendengar.
4. Memiliki kemampuan membumbui pesan
berupa humor untuk menarik perhatian dan
mengurangi rasa bosen pendengar.16
Menurut Dr. Edi Suryadi, M.Si di dalam bukunya
yang berjudul Strategi Komunikasi Sebuah Analisis Teori
dan Praktis di Era Global mengatakan ada beberapa hal
16
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 139-
141
35
yang harus diperhatikan terhadap pesan yang ingin
disampaikan diantaranya:
a. benar;
b. autentik;
c. rasional;
d. terukurbanyak
e. valid;
f. reliable
g. cepat
h. jelas sumbernya
i. selalu menjadi pemerkaya pesan lainnya.17
d. Memilih Media atau Saluran Komunikasi
Memilih media komunikasi harus
mempertimbangkan karakteristik isi dan tujuan isi
pesan yang ingin disampaikan, dan jenis media yang
dimiliki oleh khalayak. Isi pesan maksudnya ialah
kemasan pesan yang ditunjukan untuk masyarakat luas
dan kemasan pesan untuk komunitas tertentu. Untuk
masyarakat luas sebaiknya disalurkan melalui media
massa misalnya surat kabar dan televisi, dan untuk
komunutas tertentu digunakan media selemberan atau
saluran komunikasi kelompok. Pengetahuan media di
kalangan masyarakat harus diketahui terlebih dahulu
berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan. Hal ini
17
Edi Suryadi, M. Si, (Strategi Komunikasi Sebuah Analisis Teori
dan Praktis di Era Global, (Bandung: Rosdakarya, 2018), h. 33
36
36
penting untuk menghindari pemborosan biaya, waktu,
dan tenaga. Tidak ada gunanya memakai media televisi
jika siaran yang dimaksud tidak diterima oleh
masyarakat.
Unesco memberi petunjuk bahwa dalam melakukan
pemilihan media komunikasi, beberapa hal perlu
mendapat perhatian, antara lain;
1. Sumber daya komunikasi yang tersedia di suatu
tempat, dengan cara:
2. Kumpulkan data tentang sumber daya komunikasi
yang ada, berapa banyak stasiun radio, penerbit
surat kabar, stasiun TV dan berapa banyak jumlah
dan jenis surat kabar yang beredar dalam
masyarakat
3. Analisis status sumber daya komunikasi, apakah
stasiun TV dan radio ada milik swasta atau
pemerintah, siapa penerbit surat kabar harian dan
mingguan yang ada.
4. Membuat analisis kritis yang dibutuhkan
masyarakat terhadap media, informasi apa yang
mereka perlukan, dan bagaimana pendapat atau
komentar mereka.
5. Pemilikan media dikalangan masyarakat sasaran,
berapa banyak penduduk yang memiliki pesawat
televisi, tv kabel, radio, dan pelanggan surat kabar
6. Terjangkau tidaknya pesan yang akan disampaikan,
apakah semua siaran televisi dapat diterima oleh
37
pemirsa di suatu provinsi, apakah pelanggan surat
kabar hanya terbatas di kota atau ada juga di desa-
desa.
Sebenarnya dalam menentukan jenis media yang
akan digunakan, sering kali terjadi pergeseran. Hal ini
disebabkan perkembangan media itu sendiri selalu
berubah dan berkembang dari waktu ke waktu secara
cepat. Misalnya media cetak (surat kabar, majalah,
tabloid), media elektronik (radio dan TV), media luar
ruang, dan media tradisional sudah digolongkan sebagai
media lama (konvensional), sedangkan internet dan telpon
selular (handphone) digolongkan sebagai media baru
(new media).
1. Media Lama
Media cetak, memproduksi media cetak
biasanya tergantung bentuk dan sifat program yang
akan diluncurkan (launching). Produksi media cetak
bisa dalam bentuk surat kabar, tablois, buku,
bulletin, atau selebaran.
Media elektronik, Memproduksi media
elektronik juga cukup rumit, sebab memerlukan
skenario bagaimana pesan-pesan yang akan
dibawakan dalam gambar, terutama untuk media
televisi. Bagi seorang perencana komunikasi yang
ingin mempromosikan suatu program, bisa bekerja
sama dengan production house atau perusahaan
periklanan. Bisa juga langsung kepada stasiun TV
38
38
untuk membuat program talk show dan
semacamnya.
Media luar ruang, meski jangkauanya tidak sejauh
dengan media elektronik dan media cetak, tetapi
media luar ruang seperti spanduk, baliho, reklame,
iklan bus, atau kereta api, electronic board, bendera,
dan umbul-umbul, balon dan iklan pohon cukup
memberi pengaruh pada orang yang lalu lalang
agtau melihat media tersebut. Tentu saja diharapkan
media luar ruang dibuat lebih menarik karena
sifatnya visual. Untuk media luar ruang sedapat
mungkin menggunakan foto yang close-up dan
tidak memuat banyak pesan tertulis, sebab media
seperti ini tujuanya hanya untuk mengingatkan
orang pada program yang akan dilaksanakan.
Media format kecil, seperti; leaflet, selembaran,
brosur, poster, kalender, stiker, pin (lencana), kaos
oblong, dasi, blocknotes, payung, kantong
jingjingan, topi, baju rompi, dan yang lainnya.
2. Media Baru
Internet, menggunakan media internet
sekarang menjadi trend dan dipandang sangat
ketinggalan jika media ini tidak digunakan. Telepon
Selular (SMS), penggunaan pesan singkat (SMS)
melalui telepon selular cukup banyak digunakan
sebagai media untuk menyebarluaskan informasi.
Hanya saja karena ruang baca telepon selular sangat
39
terbatas untuk memuat pesan dalam jumlah banyak,
maka pesan dalam SMS harus singkat, padat, dan
informatif. Untuk memanfaatkan telepon selular
sebagai media penyebarluasan informasi, diperlukan
seorang atau beberapa orang yang bertugas
membuat dan menyebarkan informasi itu.
e. Telepon Selular dan Pesan
Begitu maraknya penggunaan telepon selular
dengan pengiriman SMS di kalangan Masyarakat, di
Indonesia sampai tahun 2007 diperkirakan sudah ada
63 juta telpon selular (sumber: Telkom dan
Depkominfo) beredar di tangan pejabat tinggi,
pegawai, ibu-ibu rumah tangga, sopir, tukang becak
sampai pada penjual sayur menggunakan media
komunikasi ini. Melalui SMS masyarakat tidak saja
memenuhi kebututuhannya untuk berkomunikasi
dengan cepat dalam urusan organisasi, bisnis dan
kegiatan sosial lainnya, tetapi juga berkembang
menjadi masalah-masalah hubungan antarpribadi.
f. Produksi Media
Setelah menetapkan media mana yang akan
digunakan, maka tiba saatnya kita memproduksi
media. Memproduksi media sangat tergantung pada
ide atau bentuk media mana yang akan dibuat,
sebab memproduksi media cetak akan sangat
berbeda dengan memproduksi media elektronik,
demikian juga media ruang dan media format kecil.
40
40
g. Uji Materi Awal Komunikasi
Suatu hal yang sering dilupakan dan menjadi
kesalahan yang fatal dalam produksi media, ialah
ketidakbiasaan melakukan uji awal (pretesting)
materi komunikasi. Kesalahan ini tidak saja sering
dilakukan oleh para perencana, tapi juga industri
media sering melalaikan hal ini. Kelalaian biasanya
disebabkan keterbatasan waktu dan ingin cepat
ditayangkan sehingga sering menimbulkan protes
dari kalangan masyarakat jika ada adegan atau
pesan yang kurang berkenaan, apakah itu sifatnya
pelecehan atau kurang mendidik.
Pekerjaan untuk menilai atau menguji awal
(pretesting) materi komunikasi yang ingin
disebarluaskan, dapat dilakukan dengan meminta
bantuan tenaga ahli atau pakar dalam bidang:
komunikasi, psikologi massa, agama, bahasa, seni
(estetika). Pakar komunikasi diperlukan untuk
melihat sejauhmana pesan dan media yang dipilih
bersinergi dengan target khalayak yang menjadi
sasaran. Mereka bisa dimintai pendapatnya tentang
efektivitas komunikasi yang dilakukan apakah
sudah tepat dan mengena sasaran. Pakar psikologi
massa diperlukan untuk melihat dampak social
psychology komunikasi terhadap orang banyak,
sementara kalangan ulama diminta pendapat untuk
melihat apakah pesan-pesan yang akan disampaikan
41
tidak melecehkan agama. Berdasarkan uji awal itu,
maka dapat dilakukan revisi dalam bentuk
pengurangan atau penambahan terhadap hal-hal
yang belum tercakup dalam iklan atau media
tersebut sebelum disebarluaskan.
h. Menyebarluaskan Media Komunikasi
Penyebarluasan media sangat menentukan
keberhasilan suatu program, sebab jika tidak selain
akan membuang waktu dan tenaga juga bisa
menjadi pemborosan dari segi uang. Untuk
distribusi media cetak, selain surat kabar yang
sudah memiliki agen dan distributor, penerbitan
khusus seperti tabloid, majalah dan buku dapat
disalurkan melalui toko-toko buku atau kios penjual
srat kabar atau majalah.
Berbeda dengan media televisi, perencana
komunikasi harus mengetahui prime time dan
kemampuan jangkauan siaran ke wilayah mana saja
yang diterima, sebab tidak semua stasiun televisi di
Jakarta dapat diterima di daerah. Untuk media luar
ruang seperti spanduk, baliho, reklame, bendera,
umbul-umbul, balon, dan iklan pohon,
penempatannya harus pada lokasi yang bisa
menarik perhatian orang yang lalu lalang.
Mengenai distribusi media format kecil seperti
stiker, tanda gambar, bulletin, kalender kantong dan
pin diperlukan orang terlatih. Penyebaran media
42
42
seperti ini biasanya disebarluaskan di kampus-
kampus, rumah tangga, warung-warung, pasar,
swalayan, serta di bus dan kereta api.
Penyebarluasan media format kecil dilakukan
dengan Cuma-Cuma, dan tidak memaksakan orang
mau menerima atau tidak. Demikian juga
pemasangan pamflet harus seizin dengan pemilik
toko, rumah, mobil, becak, dokar, dan semacamnya.
i. Menganalisis Efek Komunikasi
Semua program komunikasi yang dilakukan
mempunyai tujuan, yakni mempengaruhi khalayak.
Pengaruh atau efek ialah perbedaan antara apa yang
dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima
sebelum dan sesudah menerima pesan ( Stuart dan
Jamias dalam Cangara, 2007). Pengaruh sangat
penting dalam proses komunikasi. Tujuannya untuk
mengetahui berhasil tidaknya kegiatan komunikasi
yang kita lakukan. Pengaruh dapat dikatakan
mengena jika perubahan (P) yang terjadi pada
penerima informasi sama dengan tujuan (T) yang
diinginkan oleh komunikator atau sumber (P=T)
atau dengan kata lain pengaruh (P) yang dihasilkan
oleh proses komunikasi san gan ditentukan oleh
Sumber, Pesan, Media, dan Penerima atau dengan
Formula (P=S/Ps/M/Pn).
Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan
pengetahuan (knowledge) , sikap (attitude) dan
43
perilaku (behavior). Pada tingkat pengetahuan
pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan
persepsi dan perubahan pendapat (opinion). Adapun
yang dimaksdu dengan perubahan sikap, ialah
adanya perubahan internal pada diri seseorang yang
diorganisasi dalam bentuk prinsip, sebagai hasil
evaluasi yang dilakukan terhadap suatu objek.
Dalam banyak hal, terutama yang berkaitan dengan
keperc ayaan atau ideologi, orang berubah sikap
karena melihat bahwa apa yang tadinya dipercayai
tidak benar. Oleh karena itu dia berubah sikap
karena kepercayaanya. Sementara yang dimaksud
dengan perubahan perilaku ialah yang terjadi dalam
bentuk tindakan.
j. Memobilisasi Kelompok Berpengaruh
Dalam berbagai program komunikasi, apakah itu
penyadaran masyarakat, pemasaran, promosi,
kampanye politik, setelah dilakukan dalam bentuk
media maka memobilisasi massa juga perlu dilakukan.
Mobilisasi dilakukan dengan menggerakkan
masyarakat untuk bisa mengerti, memahami, dan
menerima program-program yang ditawarkan. Untuk
menggerakkan atau memobilisasi masyarakat tentu
tidak mudah, apalagi dalam situasi reformasi di mana
orang merasa sudah tidak tergantung pada orang lain.
Sikap individualisme dan kapitalisme lebih menonjol
ketimbang solidaritas kelompok.
44
44
Namun di beberapa negara sedang berkembang di
Asia, Afrika, dan Amerika Latin, masih ditemui warga
dalam mengambil keputusan masih tergantung pada
tokoh-tokoh informal, khususnta mereka yang masih
tinggal di daerah pedesaan. Para warga memiliki
hubungan sangat erat dengan para tokoh-tokoh formal
dan informal. Tokoh formal misalnya camat, kepala
desa, kepala kampung, ketua RW/RT. Sedangkan
tokoh nonformal misalnya imam desa, guru-guru, tetua
adat, punggawa dan semacamnya. Para warga hanya
bisa menerima sesuatu pembaruan jika para tokoh-
tokoh masyarakat yang mereka panuti lebih dulu
menerima perubahan ini.
Untuk menggerakkan masyarakat agar bisa
menerima program-program yang dikomunikasikan,
maka peran tokoh-tokoh masyarakat sangat penting.
Seorang perencana komunikasi yang profesional akan
tahu dan bisa menghubungi para tokoh-tokoh
masyarakat ini untuk memperoleh dukungan terhadap
program yang ditawarkan.
k. Penetapan Rencana Anggaran
Mengenai besarnya belanja media pada prinsipnya
tergantung target sasaran. Tidak ada patokan yang
resmi, sebab tidak ada gunanya mengeluarkan dana
untuk beriklan di televisi jika sasaran target khalayak
tidak terjangkau oleh siaran televisi. Karena itu
sebelum membelanjakan dana untuk media kampanye,
45
sebaiknya dilakukan survei awal, apakah media itu
memiliki daya sebar yang luas, apakah target sasaran
memiliki atau berlangganan media yang akan
digunakan. Suatu hal yang tidak boleh diabaikan
adalah pentingnya memberi porsi dana khusus bagi
saluran-saluran komunikasi antarpribadi (door to
door). Memang kelihatnnya penggunaan saluran
komunikasi antarpribadi tidak sevulgar apa yang
dibuat melalui media massa seperti TV dan media
cetak, tetapi memiliki daya persuasi yang sangat tinggi
dalam memengaruhi orang lain, terutama dari aspek
kekeluargaan, koleginitas, maupun dengan tetangga
atau sahabat (Lazarsfeld, 1944 dan Berent, 1948).
Beberapa indikator untuk komponen strategi
komunikasi ini mencangkup:
1. Sesuai dengan rangcangan anggaran belanja dan
program kerja organisasi;
2. Terukur;
3. Efisien;
4. Multitahun;
5. Dapat disesuaikan
6. Bersumber dari hasil kinerja sebelumnya;
7. Memiliki peluang memperoleh dukungan dari pihak
terkait;
8. Proporsional pada setiap unit kerja;
9. Dapat dipantau penggunaannya;
10. Dapat menghasilkan keuntungan berupa materiil;
46
46
11. Dijalankan berdasarkan sistem informasi
keuangan yang inovatif.18
l. Penetapan Tim Kerja
Untuk melaksanakan suatu program
komunikasi diperlukan personil yang handal dan
memahami tugas-tugas komunikasi yang akan
dilaksanakan. Ada beberapa indikator untuk
komponen ini mencangkup:
1. Dilakukan sesuai kompetensi dan kualifikasi;
2. Memanfaatkan sebuah uji kompetensi dan
seleksi;
3. Memanfaatkan potensi yang ada;
4. Memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh
organisasi;
5. Dilenkapi dengan sistem penjaminan kinerja;
6. Selalu memiliki program penderdayaan in
service training;
7. Dilengkapi dengan sarana dan sumber daya
pendukung yang tepat.19
B. Generasi Millenial
1. Pengertian Generasi Millenial
18
Edi Suryadi, Strategi Komunikasi Sebuah Analisis Teori dan
Praktis di Era Global, h. 39
19
Edi Suryadi, Strategi Komunikasi Sebuah Analisis Teori dan
Praktis di Era Global, h. 39
47
Generasi Milenial adalah terminologi generasi yang saat
ini banyak diperbincangkan oleh banyak kalangan di dunia
diberbagai bidang, apa dan siapa gerangan generasi
milenial itu? Millenials (juga dikenal sebagai Generasi
Milenial atau Generasi Y) adalah kelompok demografis
(cohort) setelah Generasi X. Peneliti sosial sering
mengelompokan generasi yang lahir diantara tahun 1980 an
sampai 2000 an sebagai generasi millennial. Jadi bisa
dikatakan generasi millenni adalah generasi muda masa
kini yang saat ini berusia dikisaran 15-34 tahun. Dibanding
generasi sebelum, generasi millennial memang unik, hasil
riset yang dirilis oleh Pew Researh Center misalnya secara
gamblang menjelaskan keunikan generasi millennial
dibanding generasi-generasi sebelumnya. Yang mencolok
dari generasi Milennial ini disbanding generasi sebelumnya
adalah soal penggunaan teknologi dan budaya pop/music.
Kehidupan generasi Milennial tidak bisa dilepaskan dari
teknologi terutama internet, entertainment/hiburan sudah
menjadi kebutuhan pokok bagi generasi ini.
Gaya hidup anak muda yang cenderung hedonis
terutama dikota-kota besar sudah menjadi rahasia umum,
mereka memiliki cara tersendiri untuk meluapkan ekspresi
mereka, dunia hidup mereka tidak bisa lepas dari hiburan
teknologi terutama internet.
Akhirnya dengan memahami secara utuh potret generasi
millennial di Indonesia maka kita memiliki gambaran
pandangan, aspirasi dan sudut pandang mereka terhadap
48
48
segala aspek didalam kehidupan mereka, sehingga
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya bisa tepat
sasaran, dan Negara ditentukan.20
Menurut pendapat saya, Generasi Milineal itu adalah
Generasi di mana lebih suka dengan menggunakan dan
memanfaatkan tekhnologi terutama internet, dan lebih
mudah diterima pesan-pesan yang disampaikan melalui
seni terutama seni musik. Generasi ini, lebih cenderung
menyukai berbagai pembahasan yang mudah dan ringan.
C. Shalawat
1. Pengertian Shalawat
Jika bentuknya tunggal, sholat. Jika berbentuk
jama’ sholawat, yang berarti doa untuk mengingat Allah
SWT terus menerus.21
Shalawat adalah sebuah sarana
untuk menambah iman kita kepada Allah SWT dan cinta
kepada Rasulullah SAW. Shalawat merupakan rasa terima
kasih kita kepada kekasih Allah yang paling mulia.
Shalawat pun menjadi bagian rukun dari Shalat. Kita
diwajibkan membacanya pada saat tasyahud.
Jika tidak, shalat kita menjadi tidak sah. Kemudian
agar doa kita menjadi lebih bertambah berkah dan
diterima maka dianjurkan membaca shalawat. Kita
sebagai umat Islam tentu diajarkan di dalam Al-Qur’an
20
Hasanudin, A. (2017, oktober 06). Generasi Milineal Indonesia:
Tantangan dan Peluang Pemuda Indonesia Retrieved from
https//www.hasanuddinali.com 21
Muhammad Ali Rahmatullah, Kitab Lengkap Shalat, dzikir, dan
Doa Terpopuler Sepanjang Masa, (Yogyakarta: Sabil, 2016), hal, 180
49
untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW, dicontohkan
oleh Allah SWT dan para malaikatnya bersholawat, Allah
berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56:
أيهب ٱلذيه ءامنىا صلىا ئكتهۥ يصلىن على ٱلنبي ي ومل إن ٱلل
١٥ليمب عليه وسلمىا تس
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para
malaikatnya bershalawat kepada Nabi Muhammad
SAW. Wahai orang-orang yang beriman
bershalawatlah kalian kepadanya dan bersalamlah
dengan sungguh-sungguh.”
Jadi, menurut saya dengan definisi diatas shalawat
adalah sebuah bentuk cinta yang disampaikan kepada
seorang kekasih yang begitu mulia, sebuah ungkapan
yang ketika terus disampaikan akan mendapatkan
keselamatan, ketenangan, kedamaian. Maka terus
tebarkan shalawat agar senantiasa mendapatkan
kebahagian dunia dan akherat.
2. Macam-macam Shalawat
a. Shalawat Allah pada Rasulullah SAW berupa rahmat
dan kemuliaan.22
22
Kamaludin, Rahasia Dasyat Shalawat Keajaiban Lafadz Rasulullah
Saw, (Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta, 2006), hal. 7
50
50
b. Shalawat Malaikat kepada Nabi Muhammad SAW
berupa permohonan rahmat dan kemuliaan kepada
Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW.
c. Shalawat orang-orang yang beriman ialah permohonan
rahmat dan kemuliaan kepada Allah SWT untuk Nabi
SAW.
D. You Tube Sebagai Media Komunikasi
You Tube adalah situs portal video yang sering diakses
para pengguna internet, juga mempunyai fitur berbagi video
(video sharing) sehingga dapat dilihat oleh siapapun yang
mengklik video tersebut. Terdapat didalamnya berbagai
macam video seperti tutorial, video musik, berita, dan lain-
lain.23
Situs berbagi video yang sering diakses masyarakat ini
didirikan tiga mantan karyawan Paypal pada tahun 2005,
yaitu Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Hurley
pernah belajar desain di Indiana Unervisity of Pennsyvania,
sementara Chen dan Karim belajar ilmu komputer di
University of linois at Urbana Champaign.24
Lalu pada 13
November 2006, Gogle membeli situs tersebut dengan biaya
sebesar 1,65 Triliyun Dollar. Kantor pusat saat ini berada di
San Bruno, California.25
23
Asdani Kindarto, Belajar Sendiri You Tube (Menjadi Mahir Tanpa
Guru), (Jakarta: Pt Elexmedia Komputindo, 2008), h.1 24
https;id.wikipedia.org/wiki/You Tube, diakses tanggal 20 Agustus
2017 25
Asdani Kindarto, Belajar Sendiri You Tube (Menjadi Mahir Tanpa
Guru) 9Jakarta: PT Elexmedia Komputindo, 2008), h. 3
51
Seiring perkembangannya, peran You Tube bertambah
menjadi jalur distribusi bagi berbagai kalangan, mulai dari
pembuat konten sampai pengiklan, sebagai ajang berbagi,
menginformasikan dan menganspirasi para pengguna
internet di berbagai belahan dunia.26
Sejak kemunculannya,
You Tube banyak mengalami perkembangan hingga menjadi
komunitas berbagi video tersebar sekarang. Layanan yang
beralamat www.youtube.com lebih menjadi tujuan utama
bagi mayoritas pengguna internet dunia untuk menonton, dan
berbagi video, baik melalui website, perangkat mobile, blog,
bahkan e-mail.27
Tentu bagi generasi Milenial tidak akan
asing lagi dengan namanya You Tube.
You Tube berbeda dengan televisi konvensional,
videonya dapat diputar berulang-ulang oleh penonton.
Televisi hanya dapat ditonton saat disiarkan, tidak hanya
You tube menyajikan konten yang sangat bervariasi, berbagai
macam video yang sudah ada dalam situs ini bisa ditonton
secara gratis. Baik dari penyaji konten maupun penonton
juga dapat berbagi video yang dimilikinya, asalkan
terhubung dengan koneksi internet.
26
Abraham A, Sukses menjadi Artis dengan You Tube, (Surabaya:
Reform Media, 2011) h. 45 27
Abraham A, Sukses menjadi Artis dengan You Tube, (Surabaya:
Reform Media, 2011), h.23
52
Tabel 2.1
Strategi Komunikasi
Hafied Cangara 2013
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi
Macam-macam Shalawat
1.Shalawat Allah
pada Rasulullah
SAW berupa
rahmat dan
2.Shalawat
Malaikat kepada
Nabi Muhammad
SAW berupa
3.Shalawat
orang-orang
beriman ialah
permohonan
Dakwah Ramzi
Melalui Youtube
(News Media)
Asdani Kindanto 2008
53
kemulian permohonan
rahmat dan
kemuliaan
kepada Allah
SWT untuk Nabi
Muhammad
SAW
rahmat dan
kemuliaan
kepada Allah
SWT untuk
Nabi SAW
54
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Latar Belakang dan Sejarah Majelis Syubbanul
Muslimin
Majelis Syubbanul Muslimin didirikan oleh seorang
sosok pemuda, yang multitalenta, seorang anak Kiyai besar
pengasuh salah satu pondok pesantren yang tidak asing, di
daerah Kalikajar Paiton Probolinggo yaitu KH. Hafidz
Hakiem Nour, biasa dikenal dengan sebutan Gus Hafidz.
Beliau mendirikan Majelis pada hari Jum’at, 25 November
2005, Gus Hafidz dan para pemuda Islam memutuskan
memulai dakwah dengan sholawat. Berawal dari
keperihatinan beliau melihat pemuda-pemuda di daerah
Paiton sudah sangat mengkhawatirkan. Tawuran antar desa
dan antar kelompok pemuda telah menjadi hal yang lumrah
karena terjadi hampir setiap minggunya.1 Kemudian dari
bentuk keperihatinan Gus Hafidz kepada para pemuda yang
minum-minuman keras dan narkoba, Beliau mencoba
merangkul mereka karena bagaimanapun mereka
merupakan aset bangsa dan aset agama, kata Bung Karno
berikan aku sepuluh pemuda maka akan ku goncangkan
Dunia.2
Perlahan namun pasti, Gus Hafidz meninjau dan
mempelajari psikologis para pemuda zaman now di
1 Nasirul Haq, Syubbanul Muslimin menebar Dakwah dengan Cinta,
2 Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, tanggal 18 Juli 2019 di
Sampang Madura
55
lingkunganya. Setelah beberapa minggu, beliau
menemukan ide kreatif untuk mengakomodir para remaja
dengan kegiatan positip. Awalnya para pemuda
dikumpulkan dan diajak ngopi, dan secara tidak langsung
beliau juga memberikan contoh akhlakul karimah. Setelah
beberapa hari, beliau mulai mencoba menawarkan kegiatan
keagamaan dari setiap pertemuan yang ada.
Maklum saja karena mereka masih tahap dasar mengenal
ilmu agama. Jadi perlu pendekatan persuasif dalam
mengetuk hati mereka. Akhirnya disepakati setiap
kumpulan ada sholawatan dan sedikit tausiyah singkat.
Akan tetapi yang terpenting itu semua adalah harapan
dakwah yang didambakan pahala kebaikan di dalamnya.3
Akhirnya beliau memulai dakwahnya, semuanya serba
sederhana, beliau menfokuskan pada para pemuda, awalnya
anam muda yang sering berkumpul berjumlah 40 orang
pemuda. 40 orang ini mau berkumpul setelah di ajak door
to door oleh Gus Hafidz.4
Namanya saja dakwah pasti ada yang merespon baik dan
ada juga yang merespons negatif. Begitu juga Syubbanul
Muslimin saat memulai dakwahnya bersama para pemuda
tidak serta merta berjalan mulus. Saat Syubban dirintis
pertama kali, ada segelintir orang yang mencomooh
Syubban dengan mengakatan, “ Halah, Majelis yang tidak
3 Nasirul Haq, Syubbanul Muslimin menebar Dakwah dengan Cinta.
4 Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, tanggal 18 Juli di Sampang
Madura.
56
56
akan bertahan lama, paling-paling hanya seumur jagung.
Nanti orang akan bosan dan bubar.”
Hal itu dikarenakan Majelis Syubban di daerah timur
masih belum populer dan terkesan unik. Awalnya, syubban
tidak punya rebana, dan rasanya sholawat tidak pake rebana
itu tidak enak. Hingga akhirnya Gus Hafidz memutuskan
menjual handphone satu-satunya milik beliau yaitu Nokia
3310 ditambah uang pribadinya, itupun hanya mampu beli
2 rebana saja. Belum lagi diteror dari remaja yang nakal.
Terkadang mereka hadir di ke Syubban memang mencari
lawan tawuran, bahkan pernah Gus Hafidz mendengarkan
kabar bahwa pengedar narkoba marah karena pelanggannya
banyak yang taubat. Hingga dikirim pil ekstasi ke dalam
Majelis melalui anak-anak muda secara gratis.
Syubban juga sering digembosi oleh pemuda yang
belum masuk Syubban. Anak yang ikut Syubban didoktrin
agar tidak usah lagi ikutan rutinan Syubban dengan
berbagai kabar hoax. Bahkan tidak jarang ada oknum yang
tidak bertanggung jawab mengadu domba Syubban kepada
para habaib dan masyayikh atau Majelis lain. Namun,
halangan dan rintangan itu tidak membuat Gus Hafidz dan
anggota Syubban patah arang. Mereka terus berdoa dan
berikhtiar agar Syubban bisa lebih diterima di masyarakat.5
Dinamakan Majelis Syubbanul Muslimin oleh
ayahandanya yang bernama KH. Muhammad Nuruddin
Musyiri, salah satu pengasuh pondok pesantren Nurul
5 Nasirul Haq, Syubbanul Muslimin Menebar Dakwah dengan Cinta.
57
Qadim Kalikajar, Paiton Probolinggo, Gus Hafidz
sebelumnya tidak ada inisiatif memberikan nama itu,
namun ketika pertama kali di buka Majelisnya, beliau
mendatangkan abahnya, kemudian bilang, namakan Majelis
ini, Majelis Syubbanul Muslimin, yang bermakna pemuda-
pemuda Islam.6
Kiai Nuruddin menjelaskan mengapa harus di beri nama
Syubbanul Muslimin, Syubban itu berarti pemuda pemudi,
tapi bukan sembarang pemuda-pemudi, akan tetapi
pemuda-pemudi yang muslimin. Muslimin berasal dari kata
Islam yan g maknanya berserah diri kepada Allah SWT,
dan Islam juga bermakna damai. Jadi, harapan saya, nama
ini menjadi wadah perkumpulan pemuda yang jiwanya
semua untuk Allah, yang memiliki karakteristik lembut,
cinta damai, tidak mengenal tawuran.7
Gus Hafidz dalam merspons dawuh abahnya,
memberikan motto Majelis Syubbanul Muslimin senada
dengan harapan abahnhya. “ Damai gak kenal tawuran,
Lembut tapi gak penakut, slengek’an tapi punya iman,
taqwa jauhi narkoba.8
6 Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, tanggal 18 Juli 2019, di
Sampang Madura. 7 Nasirul Haq, Syubbanul Muslimin menebar Dakwah dengan Cinta.
h. 29 8 Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, tanggal 18 Juli 2019 di
Sampang Madura.
58
58
B. Profil dan Keorganisasian Majelis Syubbanul Muslimin
1. Profil
Tabel 3.1
Nama Lembaga Majelis Syubbanul Muslimin
Alamat Lengkap
Dusun Krajan, Kalikajar Kulon, Kec.
Paiton, Probolinggo, Jawa Timur
67291
Telepon 082330518043 (ustadz Syakur)
Website www.syubbanulmuslimin.org
Istagram @syubbanulMuslimin
You Tube
SyubbanulMuslimin
B2 Multimedia
Kabar THS
Facebook SyubbanulMuslimin
Nama Jaringan Syubban Lovers Nusantara
Tahun Berdiri 25, November 2005
Bidang Usaha Dakwah, Sholawat
2. Logo
59
Gambar 3.1 Logo Majelis Syubbanul Muslimin
Makna Logo Majelis Syubbanul Muslimin
1. Satu bintang diatas bermakna Allah.
2. Ditopang dan dijungjung tinggi tiang keduanya
adalah ruh perjuangan kami.
3. Di bawahnya ada tulisan Syubbanul Muslimin ditulis
dengan lentur dan ada sedikit bunga pada huruf nun,
menunjukan dakwah kita lembut dengan merangkul
dan bersaudara.
4. Tulisan Syubbanul Muslimin huruf latin di bawah
berwarna putih menunjukan bahwa kita ingin
mengajak kepada kesucian dan kebaikan. Tulisan
fontnya semi latin dan Arab menunjukan agama dan
budaya tidak bisa dipisahkan, bersatu padu hingga
kita menjadi Indonesia.
5. Bulan sabit bermakna Nabi Muhammad. Nabi adalah
Badrun atau rembulan.
6. Kubah di bawahnya berwarna hijau yaitu Qubbatul
Khodro’ (kubah makam Nabi Muhammad SAW).
Bermakna kita ingin menyebarkan nilai-nilai
perjuangan Rasulullah SAW.
7. Warna kuning emas pada lambang bermakna arti
kebahagian karena kita ingin mengajak semua menuju
kebahagian mengapai surga.
8. Warna hitam di bawah bermakna bahwa kami ini
adalah majelis yang kompak, kokoh,kuat. Mampu
mewarnai dan bermanfaat untuk umat.
60
60
3. Visi dan Misi
Majelis Syubbanul Muslimin memiliki visi dan misi
dalam menjalankan dakwahnya yaitu Ingin
membumikan sholawat Nabi, menjaga Generasi, dan
supaya sholawat mampu memberikan suatu pencerahan
kepada anak muda, mengajak dengan bahasa-bahasa
kekinian, menarik, dan membuat nyaman para pemuda
untuk hadir di Majelisnya.9
Dan pada intinya semua cara dilakukan Majelis
Syubbanul Muslimin bertujuan supaya Generasi muda
cinta terhadap Sholawat.10
4. Tagline
Istiqamah Tanpa Batas
Semuanya Karena Cinta
5. Platform Media yang digunakan
a. Facebook
b. Istagram
c. Website
d. YouTube
e. Aplikasi Adroid dan Apple Store
6. Struktur Keorganisasian
9 Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, tanggal 18 Juli 2019 di
Sampang Madura. 10
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, tanggal 18 Juli 2019 di
Sampang Madura pukul 15.00 WIB.
61
STRUKTUR YAYASAN MAJELIS SYUBBANUL
MUSLIMIN AL HASYIMI11
Pendiri :KH.Hafidz Hakim
Ketua :KH.Hafidz Hakim
Ketua Umum : M. Syakur
Sekretaris Umum :Moh. Samsul Bahri
Bendahara Umum : H.M. Mahfud
Pengawas : Syamsuri
Ketua Tim Keamanan : Muhari
Ketua Tim Patwal : Jamaluddin
Ketua Tim Koperasi : Sutari
Ketua Tim Dekorasi : Samsudin
Ketua Tim Multimedia : Moh. Babun
Ketua Tim Hadrah : Nur Kholis majid
Ketua Tim Montir :Andy Pranata
Ketua Tim Perlengkapan : yayuk
Ketua Tim Shound System : H. Edi
Ketua Tim Medis :Syasmul Huda
Ketua Tim Pentas dan Penerangan : Syamsuri
Ketua Tim Shodaqah : Misnadi
Ketua Syubban Lovers Nusantara : KH. Hafidz Hakim
Wakil : Samsul Bahri
Sekretaris : Maya Okta Sagita
Bendahara : Rahma Widya
11
Hasil wawancara dengan Saiful Bahri Sekretaris Umum, dikirim
via whatsaap, Jakarta 7 Agustus 2019, pukul 20.00 WIB.
62
62
Tim Kebersihan : Seluruh Pengurus
Majelis Syubanul
Muslimin
7. Program Kegiatan dan Fasilitas Majelis Syubbanul
Muslimin12
a. Rutinan Mingguan Malam Sabtu dan Selasa
b. Kafita ( Kajian Fiqih Tasawuf ) Senin sore (putra),
jum’at sore (putri)
c. Setiap bulan Maulid mengadakan kegiatan Safari
Maulid 41 malam
d. Road Show ke Luar kota (Undangan)
e. Ngaji bareng dengan SLN (Syubban Lovers
Nusantara)
f. Meramaikan PHBI (Perayaan Hari Besar Islam)
g. Milad Syubban ( dengan mengadakan berbagai
kegiatan)
h. Kegiatan Sosial
i. Pembuatan konten You Tube
C. Jaringan Majelis Syubbanul Muslimin
Awalnya terbentuk Syubban Lovers Nusantara karena
inisiatif dari salah satu anggota Syubban bernama Moh. Ainur
Huda. Saat itu dia berbincang-bincang dengan Laila dan Bahri
untuk membuat grup yang mewadahi pecinta Syubban.
Diberilah nama tersebut dengan “ Syubban Lovers Nusantara”.
12
Hasil wawancara dengan Saiful Bahri Sekretaris Umum, dikirim
via whatsaap,, Jakarta 7 Agustus 2019, Jam 20.00 WIB.
63
Syubban Lovers Nusantara diresmikan oleh Gus Hafidz
pada tanggal 26 Maret 2018. Ainur Huda atau akrab di sapa
Pak Dhe mengajak anak-anak yang ngefans pada Syubbanul
Muslimin melalui chatingan DM. Alhamdulillah, ternyata
mereka antusias khussunya akhwat. Pak Dhe mengajak untuk
membentuk Syubban Lovers Daerah. Di antara kota yang
pertama kali memiliki koordinator yaitu Mojokerto, Tegal,
Pekalongan, Serang, Jombang, Jakarta, Malang, Sragen, dan
Jember.
Kemudian Pak Dhe memberikan pengarahan pasca
dibentuknya koordinator daerah (korda) mengenai hal-hal
terkait Syubbanul Muslimin. Mereka senang karena adanya
korda ini lebih mudah untuk menyatukan Syubban Lovers di
daerahnya.
Dari daerah-daerah yang memiliki korda tersebut,
kemudian mereka berunding untuk membantu pembentukan
korda di daerah lain yang belum memliki korda. Saat ini
sudah terbentuk 27 korda di berbagai kota di Indonesia.
Dengan adanya korda inilah Syubban Lovers semakin lebih
tertata. Mereka pun sepakat untuk membentuk kepengurusan
untuk semakin memajukan Syubban Lovers Nusantara.
Syubban Lovers Nusantara atau yang disingkat SLN ini
dibentuk karena banyaknya grup-grup baik di Facebook,
Istagram dan di media sosial lainnya yang mengatasnamakan
pecinta Syubbanul Muslimin. Dikhawatirkan jika ini tidak
diwadahi secara resmi akan muncul info-info hoax,
pemungutan dana ilegal, atau berbagi penipuan berkedok
64
64
Syubbanul Muslimin. Kenapa diakhiri dengan Nusantara
karena untuk merangkul pecinta Syubban di seluruh pelosok
negeri.
Di dalam grup itu mereka bisa berbagi info terkait
Syubban akan tampil di mana, mendapatkan videop dan
quote ceramah dari Gus Hafidzul Hakim, atau memberikan
saran bagi sesama yang ingin hijrah untuk menuju lebih baik
lagi. Berkat ketekunan tim SLN, alhamdulillah saat ini
Syubban Lovers Nusantara sudah ada di 220 korda di
kabupaten dan kota se- Indonesia. 13
13
Nasirul Haq, Syubbanul Muslimin menebar Dakwah dengan Cinta,
h. 132-135
65
BAB IV
DATA DAN TEMUAN
Dalam menjalankan dakwahnya, sebagai Majelis
Syubbanul Muslimin mempunyai kantor pusat di Paiton
Probolinggo. Untuk bisa menjalankan tugasnya dengan baik
dan lancar maka harus didukung dengan adanya sarana
prasarana yang baik pula. Adapun sarana prasarana yang
dimiliki yaitu. 1
Majelis Syubbanul Muslimin di kenal sebagai Majelis
yang mewakili majelisnya anak-anak muda, karena yang di
tonjolkan adalah anak-anak muda, dari pemain hadrohnya,
lagu-lagunya, tim multimedia, bahkan ketua Majelis
Syubbanul Muslimin Gus Hafidz adalah dari sosok muda
yang berwibawa.
“Majelis Syubbanul Muslimin di kenal sebagai
Majelis yang mewakili Majelisnya anak-anak muda,
karena yang di tonjolkan adalah anak-anak muda,
dari pemain hadrohnya, lagu-lagunya, tim
multimedia, bahkan ketua Majelis Syubbanul
Muslimin Gus Hafidz adalah dari sosok muda yang
berwibawa”2
1 Hasil Dokumentasi Lapangan Majelis Syubbanul Muslimin, 20 Juli
2019 2 Hasil wawancara dengan Mas Babun, pada tanggal 20 Juli 2019, di
Mesjid Nurul Qadim, Paiton, Probolinggo, pukul 12.00 WIB
66
66
Karena target atau sasaran Majelis Syubanul Muslimin
adalah anak-anak muda, makanya dari lagu-lagu yang di buat
maindshetnya anak-anak muda, yang kami tonjolkan adalah
anak-anak muda, dari para pemain hadrohnya, tim
multimedia . Gus Hafidz ingin supaya Majelis Syubbanul
Muslimin bisa mewakili anak-anak mjuda suapaya mau
bershalawat kepada Rasulullah SAW.
“Target kita anak-anak muda, makanya dari lagu-lagu
yang kami buat maindshetnya anak-anak muda, yang
kami tonjolkan adalah anak-anak muda, dari para pemain
hadrohnya, tim multimedia. Jadi kami ingin, majlis
Syubbanul Muslimin bisa mewakili anak-anak muda
supaya mau bershalawat kepada Rasulullah SAW”.3
Dari data yang ditemukan, Strategi Komunikasi yang
digunakan oleh majelis Syubbanul Muslimin dalam mengajak
generasi Milenial bersholawat melalui youTube, bermula Pada
Tahun 2017, muncul satu Majelis sholawat yang viral di salah
satu media sosial yaitu You Tube dengan lagu-lagunya yang
khas, kekinian, dan menarik. Majelis tersebut menjadi idola
khususnya oleh anak-anak muda, karena lagu-lagu yang
disodorkan sangat relevan dengan kehidupanya, seperti lagu awal
yang paling fenomenal ciptaan Gus Hafidz yang sampai sekarang
masih populer di kalangan Syubban Lovers yaitu yang berjudul
3 Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal 18 Juli 2019, di
Sampang Madura, pukul 15.00 WIB.
67
“Istigfar”. Lagu ini ditulis dengan bahasa madura karena waktu
itu yang didakwahi kalangan yang berbahasa Madura.4
Akhirnya muncul ide untuk membuat lagu-lagu Syubban.
Misalnya lagu berjudul “Ayah” dan yang berjudul “ibu” tidak
sedikit dari mereka yang terketuk hatinya dan meneteskan air
mata.
“Maka syubban itu yang kuat di lagunya, kenapa
seperti ini karena mainshet yang saya bangun untuk
anak muda, anak muda kalau dinasehati kan sulit, tapi
kalau dengan lagu kan mereka menangis seperti lagu
ayah, ibu, kalau mereka dinasehati kamu jangan
berani sama orangtuamu paling masuk kanan keluar
kiri, tapi kan kalau lewat lagu, tak jarang dari mereka
menangis”.5
Menurut peneliti, Generasi milenial saat ini, atau anak-
anak muda lebih mudah diterima dengan lagu-lagu. Seperti di
daerah Jawa Timur banyak anak-anak muda yang senang dengan
lagu jaran goyang, dari situlah Majelis Syubban pun hadir dengan
mengcover lagu jaran goyang versi Syubban merubah syair-
syairnya dengan nilai-nilai kebaikan dan relevan dengan
kebutuhanya. Sehingga secara perlahan mereka mau
mendengarkan dan tidak sedikit yang terketuk hatinya karena
lagu-lagu tersebut.
4 Hasil observasi media YouTube, pada tanggal 15, Juli 2019, pukul
19.00 WIB 5 Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, tanggal 18 Juli 2019, di
Sampang Madura, pukul 15.00 WIB
68
68
Tabel 4.1
Daftar lagu-lagu Sholawat Majelis Syubbanul Muslimin
yang paling viral:6
No Nama Lagu-lagu sholawat
1 Istigfar/Astagfirullah
2 Cinta dalam Istikhoroh
3 Jangan bilang I Love You
4 Jaran goyang versi Syubban
5 Aku Rindu
6 “Dilan”
7 Kami datang mengharap Cinta (maskurane)
8 Sahabat jabir
9 Selamat ulang tahun Syubbanul Muslimin
10 Sholawat Anti Narkoba
11 Nurul Qadim Al Ma’di
12 Sholatullah versi lek marni
13 Santri Sejati
14 Syubban Lovers Nusantara
15 Kami Santri Bukan Artis
16 Ya Syakhona
17 Ibu Aku Rindu
18 Ayah
19 Air Mata Kerinduan
20 Kemaren (cover Seventeen)
6 Nasirul Haq, Syubbanul Muslimin Menebar Dakwah dengan Cinta,
(Probolinggo: Araska, 2019), h. 121-124
69
21 Mengapai Cintanya
22 Jomblo Santai
23 Manusia Pilihan
24 Malaikatku
25 Sarjana (Sarungan Aja kemana-mana)
26 Nyareh Bekal/Nyari Tunangan
27 Jalal-jalal
28 Cahaya Cinta
29 Sujudku Terburu-buru
30 Oi Adek
31 Kisah Sang Rasul Versi Syubban
32 Ukhti Sholehah
33 Amanah Hati
34 Pesta Lebaran
35 Ramadhan
36 Deen Assalam Versi Syubban
37 Selamanya Tetap Santri
38 Cinta Diatas Sajadah
39 Sandaran Jiwa
40 Semua Karena Cinta
41 Abinih Duwek
42 Jomblo Fii Sabilillah
43 Istiqamahkan Hati
44 Kerrongan Ateh
45 Maha Guru
46 Selama ini Ku Tunggu
70
70
47 Sahabatku Engkaulah Bintang Hatiku
48 Berjuang Menggapai Cintanya
49 Miftahul Jannah
50 Istriku Engkau Ratu Di Hatiku
51 Bila Kau Cinta
52 Abatasya Versi Syubban
53 Mabruk Alfa Mabruk
54 Mon Onggu Cinta
55 Demi Massa
56 Lopot Nyareh Kancah
57 Oh Baginda
58 Demam Sosmed
59 Salah Siapa
60 Posang Lakonah Otang
61 Terro Mergemmah Bintang
62 Penyekit Ateh
63 Sholatuhaima Versi Wedus
64 Cahaya Nurul Qadim
65 Kodung Pote
66 Percuma
67 Selamat Ulang Tahun Majelisku
68 Wajah Yang Cantik
69 Mars Syubbanul Muslimin
70 Yatim Piatu
71 Ayo Move On
72 Turi Putih
71
73 Istri Sholehah
74 Adik Berkerudung Biru
75 Eta Terangkanlah
76 Zaujati/Istriku
78 Annabi Shollu Alaihi
79 Ayo Mondok
80 Surat Cinta Untuk NKRI
81 Sy’ir NKRI Harga Mati
82 Terus Maju
83 Alfaatihah Untukmu
84 Selama ini Ku Tunggu
85 Aurat
86 Bidadari Surgaku
87 Tabbasam
88 Ummah
89 Syurga Tak Dikenal
90 Sa’duna Fiddunya Versi Indonesia
91 Syubban Lovers Saduluran
92 Jangan Pindah Dari Syubban
93 Ya Ala Baitin Nabi
94 Sholatullahi Malahat Versi Syubban
95 Oh Tanah Airku
96 Addiluna versi Syubban
97 Isfa’lana
98 Ayo Bangkit Wahai Pemuda
99 Kita Anak Indonesia
72
72
100 Yaatuna Dunya
101 Man Ana Versi Indonesia
102 Spesial Pengantin Baru
103 Ayah Ibu Kau Pahlawanku
104 Hari Kemenangan
105 Ramadhanmu
106 Senandung Rindu
107 Antara Mawar dan Mahar
108 Santri Ngapa Yak
109 Qo..Qo..Qo
110 Nurul Qadim Pesantrenku Tercinta
111 Sang Guru Sandaran Jiwa
Menurut salah satu anggota Syubban lovers nusantara,
Majelis Syubban pun hadir menjadi penyejuk di pagi hari,
sehingga anak-anak muda mampu melangkah dengan lebih
optimis dan percaya diri. Slogan Majelis Syubbanul Muslimin
yang menjadi andalan dan kesukaan anak-anak muda yaitu
Istiqamah Tanpa Batas, dan Semuanya Karena Cinta. Sehingga
membuat mereka pantang untuk menyerah, dan tetap semangat
untuk melangkah.
“Majelis Syubban pun hadir menjadi penyejuk di pagi
hari, sehingga anak-anak muda mampu melangkah
dengan lebih optimis dan percaya diri. Slogan Majelis
Syubbanul Muslimin yang menjadi andalan dan kesukaan
73
anak-anak muda yaitu Istiqamah Tanpa Batas, dan
Semuanya Karena Cinta. Sehingga membuat mereka
pantang untuk menyerah, dan tetap semangat untuk
melangkah.”7
Syubban di idolakan oleh anak-anak muda karena selalu
menggunakan bahasa-bahasa yang mudah, mengena dan
kekinian, seperti selalu menggunakan bahasa Cinta dalam setiap
syair dan dakwahnya. Kehadiran mereka di setiap acara Syubban
baik langsung maupun melalui media menjadi penghangat pelipur
kerinduan, sehingga mereka selalu merasakan kenyamanan.
“Syubban di idolakan oleh anak-anak muda karena
selalu menggunakan bahasa-bahasa yang mudah,
mengena dan kekinian, seperti selalu menggunakan
bahasa Cinta dalam setiap syair dan dakwahnya.
Kehadiran mereka di setiap acara Syubban baik
langsung maupun melalui media menjadi penghangat
pelipur kerinduan, sehingga mereka selalu merasakan
kenyamanan.”8
Menurut peneliti, pada intinya Majelis Syubbanul
Muslimin hadir untuk mengajak generasi muda cinta akan
sholawat, menjadikan Sholawat sebagai obat dikala duka selalu
7 Hasil wawancara dengan Mas Yadi, pada tanggal 18, Juli 2019 , di
Karang Penang, Sampang, Madura, pukul 18.00 WIB 8 Hasil wawancara dengan Mas Yadi, pada tanggal 18, Juli 2019, di
Karang Penang, Sampang, Madura, pukul 18.00 WIB
74
74
menerpa. Majelis tersebut selalu berusaha, update, upgrade, dan
mengikuti perkembangan zaman supaya anak-anak muda betah
dan merasa nyaman duduk di Majelis Sholawat. Ketika mereka
sudah mulai suka dan mencintai sholawat maka karakter mereka
pun akan menjadi lebih baik, karena berusaha meneladani sosok
akhlak Rasulullah SAW.
Gambar 4.1: Hasil Observasi lapangan, acara Road Show Syubban di Karang
penang, Sampang Madura pada tanggal 18 Juli 2019 pukul 21.00 WIB.
Dari Gambar diatas bisa kita lihat, semangat dan sangat
antusias para jamaah untuk menghadiri acara Syubban, dan lebih
banyak yang hadir adalah anak-anak muda, bahkan datang dari
berbagai daerah, walaupun jarak yang lumayan jauh, namun tidak
menjadi alasan untuk tidak hadir di acara Syubban.9
Salah satu keberhasilan dakwah Majelis Syubban adalah
selalu membangun jaringan atau silaturahim dengan komunitas-
komunitas anak-anak muda kemudian dengan mengadakan
kegiatan yang positif seperti mengadakan gerakan sosial berbagi
kepada lorang yang membutuhkan. Beliau merangkul komunitas
sepeda motor, beliau pun mengoleksi motor-motor gaya anak
muda.
9 Hasil observasi lapangan, pada tanggal 18 Juli 2019, di Karang
Penang, Sampang Madura, pukul 21.00 WIB
75
Gambar 4.2: Hasil observasi media Istagram @Syubbanul Muslimin, diakses
pada 22 Juli 2019, pukul 20.00 Wib
Bukan hanya sepeda motor, namun beliau pun merangkul
komunitas sepeda gunung, dan mengadakan kegiatan-kegiatan
positif.10
Gambar 4.3: Hasil observasi media Istagram @SyubbanulMuslimin, diakses
pada 22 Jul 2019, pada pukul 20.50 Wib
Beliau pun sangat memperhatikan, anak-anak kecil
sebagai aset penerus bangsa ke depan. Seperti merangkul
komunitas sepak bola anak-anak. Bahkan secara perlahan
mengarahkan kepada kegiatan hal yang positif, seperti dari mulai
nama komunitas, mengandung berbagai makna tentang kebaikan,
kemudian memulai latihan dengan membaca sholawat, bahkan
ketika mengadakan lomba-lomba sepak bola pun, hukumanya
kartu kuning dan merah, menggantinya dengan membaca
10
Hasil observasi media Istagram@SyubbanulMuslimin, diakses pada
tanggal 22 Juli 2019, pukul 20. 00 WIB
76
76
sholawat. Mereka pun, merasa bahagia, karena hobi nya masih
bisa terus berkembang namun tetap dengan bertambah nilai-nilai
kebaikan.11
Gambar 4.4: Hasil observasi lapangan, rapat bersama ASYIBYAN di Paiton
Problinggo, pada tanggal 23 Juli 2019, pukul 20.00 WIB
Tabel 4.2
Daftar Jaringan Komunitas Majelis Syubbanul
Muslimin12
No Nama Komunitas
1 Asyibyan, komunitas sepak bola anak-anak
2 Komunitas Motor croos
3 Komunitas Sepeda Gunung
4 Komunitas Sepeda Ontel
5 Majelis-majelis sekitar Probolinggo, Madura, Bandung,
Jakarta, Solo, Malang.
6 Santri dan Alumni Ponpes Nurul Qadim Paiton
Probolinggo
7 Syubban Lovers Nusantara
Gus Hafidz, merupakan sosok yang sangat penting di
Majelis Syubbanul Muslimin, beliau mampu memotivasi Tim
11
Hasil observasi lapangan, pada tanggan 23 Juli 2019, di Paiton
Probolinggo, pukul 20. WIB 12
Hasil observasi lapangan Majelis Syubbanul Muslimin, pada
tanggal 20, Juli 2019
77
untuk semangat dalam berjuang. Bahkan banyak sekali para
pemuda-pemuda berdatangan, mereka memasrahkan dirinya
untuk bisa berjuang bersama Syubban, tentu dengan
kemampuanya masing-masing. Beliau sosok yang sangat sayang,
dan sangat memperhatikan para anggotanya, walaupun beliau
tidak pernah menganggap bahwa Majelis Syubban merupakan
milikinya, tapi beliau mengajak bahwa Syubban ini meruapakan
milik kita bersama. Maka dengan itu, kita jaga bersama-sama.
Beliau tidak pernah mau dipanggil ketua Majelis, walaupun
peranya sangat penting di Majelis Syubban, tapi beliau selalu
menganggap Khodimul Majelis yang artinya pelayan majelis.
Gus Hafidz, merupakan sosok yang sangat penting di
Majelis Syubbanul Muslimin, beliau mampu memotivasi Tim
untuk semangat dalam berjuang. Bahkan banyak sekali para
pemuda-pemuda berdatangan, mereka memasrahkan dirinya
untuk bisa berjuang bersama Syubban, tentu dengan
kemampuanya masing-masing. Beliau sosok yang sangat sayang,
dan sangat memperhatikan para anggotanya, walaupun beliau
tidak pernah menganggap bahwa Majelis Syubban merupakan
milikinya, tapi beliau mengajak bahwa Syubban ini meruapakan
milik kita bersama. Maka dengan itu, kita jaga bersama-sama.
Beliau tidak pernah mau dipanggil ketua Majelis, walaupun
peranya sangat penting di Majelis Syubban, tapi beliau selalu
menganggap Khodimul Majelis yang artinya pelayan majelis.13
13
Hasil wawancara dengan Mas Babun, pada tanggal 20 Juli 2019, di
Mesjid Nurul Qadim, Paiton, probolinggo, pukul 12.00 WIB.
78
78
Gambar 4.5 : Hasil observasi Media Istagram @syubbanulmuslimin,
diakses pada tanggal 23 Juli 2019, pukul 21.00 WIB
Bisa kita liat dari foto tersebut betapa dekatnya beliau Gus
Hafidz dengan Tim, dan mereka pun semuanya menangis dan
memeluk beliau dengan sangat erat. Semua itu menunjukan
betapa pentingnya peran sosok Gus Hafidz bagi mereka.
Menurut data yang penulis temukan, salah satu yang
membuat Majelis Syubbanul Muslimin ini terus berkembang.
Beliau sangat tegas, mendidik Tim Majelis Syubbanul Muslimin,
khususnya Tim Hadrah untuk terus istiqamah dalam kebaikan.
Baik dalam ibadah sholat, mengaji, dan dalam kegiatan-kegiatan
yang lainya. Walaupun sesibuk apapun beliau selalu menjaga
keistiqamahan tersebut, seperti mengajar ngaji Tim Hadrah
sebelum pentas bersholawat.
Gambar 4.6: Hasil observasi media Istagram @syubbanulmuslimin,
diakses pada tanggal 23 Juli 2019, pukul 22.00 WIB
Kemudian, beliau selalu mendidik Tim Majelis,
khususnya Tim Hadrah untuk semangat dan giat dalam berlatih.
79
Majelis Syubbanul Muslimin selalu berlatih menambah
keilmuanya, baik dengan membuat lagu-lagu baru, pukulan
hadrah baru dan lainya. Sehingga yang membuat orang tertarik
hadir di Majelis Syubban, karena selalu ada yang baru di Majelis
Syubbanul Muslimin.14
Gambar 4.7: Hasil observasi lapangan, pada tanggal 20 Juli 2019, di
Kantor pusat, Paiton, Probolinggo, pukul 15.00 WIB
Dan yang menjadi salah satu pembeda Majelis Syubbanul
Muslimin dengan Majelis yang lainya, adalah Tim dan
perlengkapan yang sangat lengkap. Dari Mulai Tim Multimedia,
Tim Dekorasi, Keamanan, Patwal, Penerangan, Shodaqah,
kebersihan, Kesehatan, Pentas, Shound System, koperasi, Montir,
dan Tim Perlengkapan. Semua itu yang menunjang
perkembangan Majelis Syubbanul Muslimin selama ini.
Menurut Gus Hafidz, Majelis Syubbanul Muslimin selalu
mempersiapkan media yang tepat, supaya pesan yang
disampaikan lebih mudah diterima oleh generasi muda, tentu
dengan memanfaat media tekhnologi, seperti Istagram, facebook,
bahkan youtube, mereka bisa mengenal Majelis Syubbanul
Muslimin.
14
Hasil observasi lapangan, pada tanggal 20 Juli 2019, di Kantor pusat, Paiton, Probolinggo, pukul 15.00 WIB
80
80
“Majelis Syubbanul Muslimin selalu mempersiapkan
media yang tepat, supaya pesan yang disampaikan
lebih mudah diterima oleh generasi muda, tentu
dengan memanfaat media tekhnologi, seperti Istagram,
facebook, bahkan youtube, mereka bisa mengenal
Majelis Syubbanul Muslimin”.15
Selain itu kreativitas dan kecerdasan Tim Multimedia,
yang terus berusaha, belajar dan berlatih, seperti membuat
Pamplet acara yang sangat menarik, berani tampil beda dengan
majelis-majelis yang lainya. Sehingga orang yang melihat
Pamplet tersebut, menjadi lebih tertarik untuk hadir di Majelis
tersebut.
Awalnya saya sering buat poster, jadi dengan poster
itu orang pengen hadir, makanya poster itu sebagai
penarik biar tau ada acara, dulu sebelum saya buat,
gak ada pengajian model poster paling gak poster
model kubah mesjid, saya berani dulu keluar dari
zona seperti itu seperti posterFilm, pokonya yang
menarik supaya orang hadir gara-gara liat poster
ini.16
15
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal 18, Juli 2019, di
Karang Penang Sampang Madura, pukul 15.00 WIB 16
Hasil Wawancara dengan mas Babun, pada tanggal 20 Juli 2019, di
Ponpes Nurul Qadim Paiton Probolinggo.
81
Bahkan pertama kali Syubban mengadakan acara besar,
karena Pamplet tersebut jamaah banyak sekali yang hadir.
Makanya buatlah Pamplet semenarik mungkin.
”kalau bapak tau ya, dulu pas Syubban mengadakan
acara pertama kali, lapangan penuh dengan jamaaah
gara-gara liat Pamplet itu. karena aku bilang buatlah
semenarik mungkin, kalau sudah menarik pasti mau,
aku ingin tuh orang-orang punya rasa bangga untuk
ngeshare pamplet, banyak waktu itu bilang bang mau
izin share, ya. Buatlah pamplet semenarik mungkin
seperti pamplet film-film, iya ide dari sendiri, dari
film-film”.17
Semuanya belajar secara ototidak, walaupun mereka
bukan lulusan pendidikan, banyak dari mereka yang hanya
sampai lulusan Sd, jadi kuli bangunan, jualan pentol, tapi karena
kegigihan mereka, terus belajar, dan semangat, yang membuat
mereka mendapatkan hasil yang memuaskan.
“makanya saya dari awal bilang yang penting
orangnya mau, kalau udah mau meskipun tidak
belajar pasti bisa, kalau udah dasarnya gak mau
susah, Awalnya kita ngundang yang ahli Fotografer,
17
Hasil wawancara dengan mas Babun, pada tanggal 20 Juli 2019, di
Ponpes Nurul Qadim Paiton Probolinggo.
82
82
itupun buat dasar-dasar saja selebihnya ototidak
belajar sendiri”18
Karena kerja keras Tim Multimedia, yang membuat
Majelis Syubban bisa dikenal di mana-mana, dan diundang
kemana-mana bahkan sampai ke luar negeri, seperti Hongkong,
Taiwan, China dan lainya.
“Sangat membantu, itu menjadi perantara Syubban
bisa dikenal di mana-mana sampai bisa diundang ke
berbagai daerah, sampai ke luar negeri”19
Gambar 4.8: Hasil observasi Media Istagram @syubbanulmuslimin,
diakses pada 22 Juli, pukul 19.00 WIB
Tabel 4.3
Daftar Jadwal Acara Majelis Syubbanul Muslimin ke
Luar Kota dan Luar Negeri20
18
Hasil wawancara dengan Mas Babun, pada tanggal 20 Juli 2019,
di Ponpes Nurul Qadim , Paiton Probolinggo. 19
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal 18 Juli, di
Sampang Madura. 20
Hasil observasi media Istagram@syubbanulmuslimin, diakses pada
tanggal 21, Juli 2019 pukul 21.00 Wib
83
No Nama Acara Tempat Tanggal Keterangan
1 Hongkong
Bersholawat Hongkong
28-29-30
September
2019
Terlaksana
2 Bojonegoro
Bersholawat Bojonegoro
01
September
2019
Terlaksana
3 Gresik
Bersholawat Gresik
02
September
2019
Terlaksana
4 Lamongan
Bersholawat Lamongan
05,
September
2019
Terlaksana
5 Karawang
Bersholawat Karawang
21,
September
2019
Terlaksana
6
Pondok Aren,
Tangerang
Bersholawat
Pondok
Aren
Tangerang
22,
September
2019
Terlaksana
7 Indramayu
Bersholawat Indramayu
23,
September
2019
Terlaksana
8 Magetan
Bersholawat Magetan
24,
September
2019
Terlaksana
9 Bandung Bandung 3-4, Terlaksana
84
84
Bersholawat Agustus
2019
10 Muncar
Bersholawat Bayuwangi
15,
Agustus
2019
Terlaksana
11 Tenggarong
Bersholawat
Kalimantan
Timur
26-27,
Agustus
2019
Terlaksana
12 Pamekasan
Bersholawat Madura
31,
Agustus
2019
Terlaksana
13 Ngawi
Bersholawat
Alun-alun
Kota
Ngawi
25,
Agustus
2019
Terlaksana
14 Cengkok
Bersholawat Nganjuk
14, Juli
2019 Terlaksana
15 Adiwarna
Bersholawat Tegal
28, Juli
2019 Terlaksana
16 Kebumen
Bersholawat Kebumen
29, Juli
2019 Terlaksana
17 Pekalongan
Bersholawat Pekalongan
27, Juli
2019 Terlaksana
18 Brebes
Bersholawat Brebes
14, Juni
2019 Terlaksana
19 Kediri
Bersholawat Kediri
20, Juni
2019 Terlaksana
85
20 Unisma
Bersholawat Malang
22,Juni
2019 Terlaksana
21 Jakarta
Bersholawat
Kedoya
Jakarta
13, April
2019 Terlaksana
22 Lampung
Bersholawat Lampung
14, April
2019 Terlaksana
23 Cirebon
Bersholawat Cirebon
11, Maret
2019 Terlaksana
24 Depok
Bersholawat Depok
21,
Desember
2019
Terlaksana
25 Majalengka
Bersholawat Majalengka
28,
Desember
2019
Terlaksana
26 Taiwan
Bersholawat Taiwan
14-17,
April 2018 Terlaksana
27 Hongkong
Bersholawat Hongkong
24-28,
Februari
2018
Terlaksana
28
Jakarta dan
Tangerang
Bersholawat
Kalideres,
Tangerang
Selatan,
Jakarta
Utara
16-18,
Februari
2019
Terlaksana
29 China
Bersholawat China
29,
Februari Terlaksana
86
86
2019
Tabel 4.4
Media Persuasi Majelis Syubbanul Muslimin21
No Nama Media Persuasi
1 Membuat Pamplet
2 Membuat Spanduk
3 Membuat Selembaran
4 Membuat Video Teaser
5 Memasang Umbul-umbul
Bahkan, karena kerja keras Tim Multimedia, dengan
memanfaatkan berbagai media sosial, seperti YouTube, Istagram,
Facebook, dan lainya, sehingga Majelis Syubban mendapatkan
penghargaan dari YouTube 8 penghargaan, dan mendapatkan
uang 30 juta setiap bulanya. Hasil uang tersebut, dijadikan
modal untuk upgrade alat perlengkapan Tim Multimedia, seperti
kamera dan lainya.
“sangat tepat, karena siapapun lebih mudah mengakses,
khususnya buat nambah pemasukan Tim Multimedia,
karena semua pendapatan untuk upgrade alat, baru aja
kemarin buat beli kamera 30 juta”22
21
Hasil observasi lapangan Majelis Syubbanul Muslimin, pada
tanggal 22, Juli 2019 pukul 15.00 Wib 22
Hasil wawancara dengan Mas Babun, pada tanggal 20 Juli 2019, di
Ponpes Nurul Qadim Paiton Probolinggo.
87
Gambar 4.9: Hasil Observasi Media Istagram @syubbanulmuslimin,
diakses pada 22 Juli, pukul 22.30 Wib
Data yang penulis temukan juga, Majelis Syubbanul
Muslimin dalam membuatkan konten apapun selalu mempunyai
nilai Filosopi yang dalam, seperti makna lagu, dan tempat yang
digunakan. Sehingga benar-benar bisa memberikan nilai yang
banyak, ketika melihat konten dari Syubban.
“ya, saya selalu ketika membuat lagu, atau pun memilih
tempat video clip selalu mempunyai makna yang dalam,
antara makna lagu dan tempat harus sesuai, biar
hasilnya bisa dirasakan, seperti lagu ibu, video clip di
Rumah tua, itu mengambarkan bahwa sampai
kapanpun ibu adalah sosok yang sangat berharga
dalam hidup walaupun sudah tua renta”.23
Majelis Syubbanul Muslimin, terus berkembang, karena
kehadiranya selalu dirindukan oleh jamaah, khususnya para
generasi muda. Karena semuanya berkesinambungan dan
23
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal, 18 Juli, di
Sampang Madura, pukul 15.00 WIB
88
88
berkualitas, saling melengkapi, baik dari segi lagu yang khas,
vokal yang merdu, wajah yang tampan, dan media yang kreatif.
“dalam kata lain lagi baik lagu, dan vokal yang kita
sodorkan berkualitas, baik wajah suara dan syair ini
berkesinambungan, banyak suaranya bagus wajahnya
tidak bagus, ada yang wajahnya bagus suaranya tidak
bagus, ada nyang wajahnya bagus suaranya bagus
syairnya tidak bagus, dari ini berkesinambungan
sudah, ada wajah bagus, suara bagus medianya gak
mendukung, kalau kita kan perangkatnya semuanya
sudah siap, dari sana langsung digarap oleh temen-
temen media”.24
Majelis Syubbanul Muslimin terus mengikuti
perkembangan dan kebutuhan para generasi Milenial, khususnya
dalam mengisi konten di media YouTube, sehingga Media
YouTube bisa terus disukai oleh para penonton, karena
menggunakan beberapa pase-pase, pake hadroh, dengan syair-
syair arab, ketika ranting mulai naek, terus mencoba
menggunakan alat musik modern, ketika dengan alat musik mulai
naek, kemudian mencoba membuat film-film pendek, itu adalah
beberapa strategi yang digunakan Syubban sehingga tidak pernah
bosen.
24
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal, 18 Juli 2019,
di Sampang Madura.
89
“dan saya pake beberapa pase-pase, pake hadroh,
hadroh mentok syair-syair arab, ayok saatnya kreasi
pakai musik, makanya banyak kan lagu-lagu syubban
pakai musik, ketika ranting mulai naek, saatnya buat
film-film pendek”.25
Tabel 4.6
Daftar Konten You Tube Majelis Syubbanul Muslimin26
No Nama
Konten Nonton Like
Kome
n
Subscribe
1 Lagu
Sa’duna
Fidunya
93 ribu 12
ribu 683
1,7 Juta
2 Lagu
Qo..Qo..Qo
833
ribu
22
ribu 763
3
Lagu
Yaatuna
Dunia
1,1
Juta
58
ribu
3,1
ribu
4 Hari
Kemenangan 2 juta
92
ribu
5,2
ribu
5 Lagu
Ramadhanmu
2,6
Juta
114
ribu
6,4
ribu
6 Senandung
Rindu
8,5
Juta
203
ribu
9,1
ribu
25
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal 18 Juli 2019, di
Sampang Madura. 26
Hasil observasi Media YouTube SyubbanulMuslimin, diakses pada
tanggal 25, Juli 2019 pukul 19.00
90
90
7 Santri Ngapa
Yak
1,6
Juta
35
ribu
1,1
ribu
8
Lagu Cover
Kemaren
Seventeen
2,3
Juta
103
ribu
4,6
ribu
9
Lagu Air
Mata
Kerinduan
5,4
Juta
142
ribu
6,8
ribu
10
Lagu
Malaikatku
Ummi
4,6
Juta
132
ribu
5,7
ribu
11
Lagu Sarjana
Sarungan Aja
Kemana-
mana
1,4
Juta
22
ribu 507
12 Lagu Jomblo
Santai
1,7
Juta
40
ribu
1,2
ribu
13
Lagu Cinta
Diatas
Sajadah
6 Juta 48
ribu
1,8
ribu
14 Lagu Dilan 3,7
Juta
44
ribu
1,8
ribu
15 Lagu Ahmad
Ya Habibi
5,6
Juta
38
ribu 1 ribu
16 Lagu Santri
Bukan Artis
3,9
Juta
37
ribu 2 ribu
91
17
Lagu Surat
Cinta Untuk
Nabi
7,4
Juta
80
ribu
2,9
ribu
18 Lagu Ayo
Mondok
3,2
Juta
32
ribu
1,6
ribu
19 Lagu Ayo
Move On
4,9
Juta
41
ribu
1,6
ribu
20
Lagu Cinta
dalam
Istokhoroh
19 Juta 172
ribu
6,7
ribu
21 Lagu Annabi
Shollu Alaih
7,1
Juta
55
ribu
2,4
ribu
22 Lagu
Astagfirullah
7,4
Juta
48
ribu
1,8
ribu
Majelis Syubbanul Muslimin, selalu mempersiapkan
apapun dengan baik, termasuk sebelum memulai kegiatan. Tim
Kordinator yang menjadi tugas untuk melihat langsung lokasi
acara, baik dari segi tempat parkir kiayi, jamaah, lokasi
pengajian, dan langsung rapat dengan panitia setempat, kemudian
mengunjungi ulama dan tokh setempat.
“Harus, seperti posisi panggung, tempat parkir mobil
kiayi dan tempatnya jama’ah, biasanya sebelum
acara kita surfei dulu lokasi pengajian dan langsung
rapat dengan tuan rumah dan panitia setempat dan
92
92
silaturahim dengan para tokoh dan ulama
setempat”.27
Tabel 4.6
Persiapan Tim Multimedia Syubbanul Muslimin
sebelum Acara28
No Persiapan Tugas
1
Memilih dan
menetapkan
pemain hadroh dan
petugas tim
Multimedia
Tim
Multimedia
bersama Tim
Kordinator
Tim Hadroh
2
Menetapkan lagu-
lagu apa saja yang
akan dibawakan
Tim
Multimedia
bersama Tim
Hadroh
3
Memilih media
yang akan di
gunakan
Tim
Multimedia
bersama Tim
Hadroh
4
Memilih media
yang akan di
gunakan
Tim
Multimedia
5 Membuat Tim
27
Hasil wawancara dengan Ustadz Syakur, pada tanggal 7 Agustus
2019, Via Whatshaap 28
Hasil observasi lapangan Majelis Syubbanul Muslimin, pada
tanggal 22, Juli 2019 pukul 13.00
93
undangan kegiatan,
berupa pamplet,
spanduk, teaser
Multimedia
6 Mengecek kembali
hasil produksi
Tim
Multimedia
7
Menyebarkan hasil
produksi seperti
pamplet, spanduk,
dan teaser
Tim
Multimedia
8
Memobilisasi
kelompok
berpengaruh
Ketua
bersama Tim
Multimedia
9 Menetapkan
rencana anggaran
Ketua
bersama Tim
Multimedia,
dan
Bendahara
10 Penetapan Tim
Kerja
Ketua
bersama Tim
Multimedia
dan Tim
Hadroh
Berkembangnya Majelis Syubbanul Muslimin, tentu tidak
lepas dari cara kepemimpinan Gus Hafidz yang selalu
memberikan kebebasan kepada Tim untuk bisa lebih kreatif
94
94
sesuai kemampunya, tidak pernah dibatasi, hanya saja diarahkan,
selebihnya mereka berpikir apa yang harus dilakukan.
“Saya selalu memberikan kebebasan kepada Tim untuk
bisa lebih kreatif sesuai kemampunya, tidak pernah
dibatasi, hanya saja diarahkan, selebihnya mereka
berpikir apa yang harus dilakukan”.29
Gus Hafidz selalu bilang kepada seluruh Tim Majelis
Syubbanul Muslimin, bahwa Majelis ini milik kita bersama, jadi
semuanya punya hak untuk memberikan yang terbaik, ketika
sudah dilapangan , semuanya sama, tidak saling mengandalkan,
walaupun harus bekerja sesuai dengan tugasnya, tetapi bukan
berarti tidak perduli dengan yang lainya. Selama acara masih
berlangsung, semuanya harus tetap mengawal jalannya acara.
“iya berjalan sesuai dengan tugasnya masing-masing,
harus lebih teliti apa saja yang harus dipersiapkan,
dan ketika dilapangan semuanya sama, bertugas saling
membantu tim satu dengan yang lain, selama acara
masih berlangsung, semuanya harus tetap mengawal
jalanya acara. Saya selalu bilang Majelis Syubban
milik kita bersama, jadi kita semuanya punya hak
untuk memberikan yang terbaik, tidak saling
mengandalkan, ketika sudah dilapangan semuanya
sama tidak ada yang merasa jabatanya tinggi dan
29
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal 8 Juli 2019, di
Sampang Madura.
95
sebagainya, semuanya sama, sama-sama memberikan
yang terbaik buat Rasulullah SAW”.30
Walapun banyak sekali hambatan selama ini, dalam
berdakwah, mengajak cinta kepada Rasulullah SAW, tetapi
beliau selalu menghadapinya dengan penuh ketenangan,
kekeluargaan, dan tentu selalu memohon kepada Allah SWT
supaya selalu diberikan kemudahan.
“Hadapi dengan hati yang tenang, penuh
kekeluargaan, dan tentu berdoa kepada Allah agar
selalu diberikan kemudahan”.31
30
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal 18 Juli 2019, di
Sampang Madura. 31
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal 18 Juli, 2019, di
Sampang Madura.
96
BAB V
PEMBAHASAN
Hafied Cangara dalam bukunya yang
berjudul “ Perencanaan dan Strategi Komunikasi”
menyebutkan tahapan perencanaan komunikasi
meliputi lima tahapan, yaitu: Penelitian,
Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, dan
Pelaporan. Sedangkan Bambang Hariadi dalam
buku “Strategi Manajemen” mengatakan bahwa
“proses strategi manajemen pada dasarnya meliputi
tiga langkah utama, yaitu: perumusan strategi,
Implementasi strategi, dan evaluasi strategi.”1
Dengan demikian tahapan strategi
komunikasi yang digunakan oleh Majelis
Syubbanul Muslimin dalam mengajak Generasi
Milenial Bersholawat melalui You Tube terdiri dari
tiga langkah , yaitu: Perencanaan,
Pelaksanaan/Implementasi dan Evaluasi
A. Perencanaan Strategi Komunikasi Majelis
Syubbanul Muslimin dalam mengajak Generasi
Milenial Bersholawat melalui You Tube
Perencanaan sama dengan perumusan, yaitu
proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang
1 Bambang Hariadi, strategi manajemen: Strategi
Memenangkan Perang Bisnis, (Malang: Bayumedia Publishing,
2005) h. 4
97
dimaksudkan untuk menetapkan tujuan strategis,
serta merancang strategi untuk mencapai tujuan
tersebut.2 Dengan demikian dalam tahap
perencanaan diperlukan strategi tentang pemilihan
atau penentuan sumber (komunikator), dan efek
yang diharapkan.3
Berikut penjelasanya:
1. Memilih dan Menentukan Komunikator
Untuk itu seorang komunikator yang akan
bertindak sebagai ujung tombak suatu program
harus terampil berkomunikasi, kaya ide, serta
penuh dengan kreativitas.4
Menurut Gus Hafidz selaku Ketua Majelis
Syubbanul Muslimin, Sebelum melaksanakan
program atau kegiatan acara, Gus Hafidz
sebagai Khodim Majelis Syubbanul Muslimin
menunjuk para pemain Tim Hadroh yang akan
tampil dan lagu apa saja yang akan dibawakan.
Tentu dalam memilih dan menentukan
Komunikator beliau mempunyai strategi, salah
satunya memilih pemain di kalangan anak
muda, khususnya para vokalis mereka yang
mempunyai suara yang merdu, wajah yang
2 Bambang Hariadi, Strategi Manajemen: Strategi
Memenangkan Perang Bisnis, h. 5. 3 H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi
Komunikasi, h. 72. 4 H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi
Komunikasi, h. 133
98
tampan, untuk pemain yang lainya
menyesuaikan sesuai kemampuanya.
“Tentu tahapan yang pertama rapat
terlebih dahulu dengan pengurus, lalu
membahas apa saja yang harus
dipersiapkan seperti mempersiapkan siapa
saja pemain hadroh yang akan tampil, lagu
apa saja yang akan dibawakan,
perlengkapan apa saja yang akan di bawa,
setelah itu di serahkan ke setiap tim untuk
menjalankan tugasnya masing-masing, dan
saya mempunyai strategi, jadi memilih
pemain dari kalangan anak muda,
khususnya para vokalis, yang mempunyai
wajah yang tampan, dan suara yang
merdu.5
Menurut Observasi peneliti, apa yang
disampaikan oleh Ketua Majelis Syubbanul
Muslimin memang benar sesuai dengan
kenyataan, pertama tentu mempersiapkan
siapa saja pemain yang akan tampil, lagu-lagu
5 Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal 18,
Juli 2019 di Sampang Madura, pukul 15.00 WIB
99
yang akan dibawakan dan dipersiapkan dengan
sebaik-baiknya.6
2. Menetapkan Target Sasaran dan Analisis
Kebutuhan Khalayak
Ketua Syubbanul Muslimin bersama
Tim Hadroh dan Tim Multimedia berkumpul
untuk menentukan target sasaranya, kemudian
melihat kebutuhan khalayak, sehingga bisa
menyesuaikan dengan lagu yang akan di
bawakan. Tetapi selama ini target kami
memang generasi muda, makanya lagu-
lagunya mainsdhet nya anak muda.
“Saya mengajak Tim hadroh dan Tim
Multimedia berkumpul untuk
menentukan target sasaranya,
sehingga bisa menyesuaikan dengan
lagu-lagu yang akan di bawakan,
tetapi selama ini memang target kami
ya, generasi muda, makanya lagu-
lagu kita maindshet nya anak muda.”7
Kemudian melakukan penelitian seperti
meneliti karakter masyarakat, dan melihat
6 Hasil observasi lapangan, pada tanggal 19, Juli 2019,
di Kantor pusat Majelis Syubbanul Muslimin, Paiton
Probolinggo, pukul 19.00 WIB 7 Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal 18,
Juli 2019 di Sampang Madura, pukul 15.00 WIB
100
apa yang dibutuhkan sehingga bisa menjadi
bahan buat membuat lagu-lagu.
“Iya, sampai pada tahap penelitian,
seperti melihat karakter
masyarakatr setempat, dari latar
belakang dan menganalisis
kebutuhanya, untuk jadi bahan
pembuatan lagu”
3. Tekhnik menyusun Pesan
Menurut Ketua Majelis Syubbanul
Muslimin, yang membedakan Majelis
Syubban dengan lainya, bisa dilihat dari
lagu-lagunya yang khas, baik dari segi
maknanya yang sangat relevan dengan
kehidupan anak muda, dan bersifat mendidik,
bahasa yang digunakan yang mudah dicerna
oleh khalayak.
“gunakan bahasa yang mudah,
pesan harus relevan dengan
kehidupan anak muda, dan harus
bersifat mendidik.”8
8Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal 20,
Juli 2019, di Sampang Madura, pukul 15.00 WIB
101
Menurut Observasi peneliti, apa yang
disampaikan ketua Majelis Syubban sangat
relevan dengan kenyataan, lagu-lagunya
sangat berpengaruh untuk Generasi Milenial,
mudah dihapal, dan enak untuk didengar.
4. Memilih Media atau Saluran Komunikasi dan
Produksi Media
Dalam hal ini, Gus Hafidz menyuruh
kepada Tim Multimedia, untuk memilih media
apa saja yang akan digunakan, tentu dengan
melihat kondisi di lapangan, biasanya Majelis
Syubbanul Muslimin membuat pamplet, teaser
acara untuk disebar di berbagai media sosial
seperti Facebook, Istagram dan YouTube. Dan
tim multimedia mempersiapkan perlengkapan
untuk live streaming setiap acara di mana saja.
“membuat pamplet, teaser acara
untuk disebar di berbagai media
sosial seperti Facebook, Istagram
dan YouTube. Dan tim multimedia
mempersiapkan perlengkapan untuk
Live Streaming setiap acara di mana
saja.”9
9 Hasil wawancara dengan Mas Babun, pada tanggal 20,
Juli 2019, di Mesjid Nurul Qadim Paiton Probolinggo, pukul 12.
00 WIB
102
Majelis Syubbanul Muslimin juga pernah
diliput di acara Warga Bayuwangi Bershalawat
bersama Syubbanul Syubbanul Muslimin oleh
detik.com10
dan Times Indonesia11
dan
Liputan6.com12
pada tanggal 23 November 2019.
Menurut Peneliti, memilih media yang
tepat adalah merupakan strategi yang sangat
penting untuk membantu sampainya pesan
dengan baik kepada khalayak.
5. Uji Awal Materi Komunikasi
Menurut ketua Tim Multimedia,
sebelum hasil produksi disebarluaskan, baik
dari pamplet, teaser, maupun konten
YouTube, biasa dilakukan terlebih
pengecekan ulang, dan dikoreksi oleh Gus
Hafidz selaku Ketua Majelis Syubbanul
Muslimin, kalau memang tiada ada koreksi
maka langsung disebar.
10
https://m.detik.com/news/berita-jawa-timur/d-479540/warga-bayuwangi-berselawat-bareng-syubbanul-muslimin-dan-gus-muwafiq diakses pada tanggal 21, Januari 2019, pada pukul 23.47 WIB.
11https://www.timesindonesia.co.id/readnews/234721
/hafidzul-hakiem-nur-berdakwah-dengan-syubbanull-muslimin diakses pada tanggal 21, Januari 2019, pada pukul 23.45 WIB.
12https://m.liputan6.com/news/read/4117944/salawat
-bersama-syubbanul-muslimin-dan-gus-muwafiq-sarat-pesan-untuk-kaum-muda diakses pada tanggal 21, Januari 2019, pada pukul 23. 50 WIB.
103
“diserahkan dulu ke Gus Hafidz
selaku pimpinan, kalau memang
tidak ada koreksian,langsung
disebarluaskan”13
Menurut Peneliti, mengecek terlebih
dahulu hasil produksi sebelum
disebarluaskan adalah proses yang sangat
penting, untuk menghindari terjadinya
kesalahan-kesalahan yang tidak diharapkan.
6. Penyebarluasan Media Komunikasi
Untuk Penyerbarluasan media luar ruang
seperti spanduk, baliho, reklame, bendera, dan
umbul-umbul, Tim Multimedia menyuruh
salah satu anggota untuk mengecek lokasi
penempatan media-media tersebut, harus
ditempatkan pada pada posisi yang menarik
perhatian orang yang bisa jelas melihatnya.
“Salah satu anggota kami, ada
yang mengecek lokasi, untuk
penempatan seperti baliho, umbul-
umbul, spanduk, bendera, harus di
tempatkan pada posisi yang
13
Hasil wawancara bersama Mas Babun, pada tanggal
20, Juli 2019, di Mesjid Nurul Qadim Paiton, Probolinggo, pukul
12.00 WIB
104
menarik dan bisa jelas orang-
orang melihatnya.”14
Menurut analisis peneliti, memang
sangat penting memilih tempat yang menarik
untuk menempatkan media-media tersebut
supaya bisa lebih jelas orang-orang
melihatnya, sebagus apapun kalau tidak tepat
pemasanganya, maka akan tidak efektif.
7. Menganalisis Efek Komunikasi
Menurut Gus Hafidz, efek setelah
acara Majelis Syubbanul Muslimin, yang
disiarkan live streaming atau melihat ulang
hasil rekaman acara tersebut melalui Youtube,
mendapatkan respon yang positif, diliat dari
komen-komen, like, dan subscribe nya dari
netizen semakin banyak.
“Dan efek setelah acara Majelis
Syubbanul Muslimin, yang disiarkan
live streaming atau melihat ulang
hasil rekaman acara tersebut melalui
Youtube, mendapatkan respon yang
positif, diliat dari komen-komen, like,
14
Hasil wawancara bersama Mas Babun, pada tanggal
20, Juli 2019, di Mesjid Nurul Qadim Paiton, Probolinggo, pukul
12.00 WIB
105
dan subscribe nya dari netizen
semakin banyak.
.”15
Menurut peneliti, menganalisis efek
komunikasi sangat penting dilakukan supaya
bisa menjadi motivasi untuk lebih semangat
dalam berjuang.
8. Memobilisasi Kelompok Berpengaruh
Memobilisasi kelompok berpengaruh
sangat penting, untuk kemajuan sebuah
Majelis, apalagi di pedesaan yang sangat
kental dengan penokohan. Gus Hafidz
menyebutkan bahwa besarnya Majelis
Syubbanul Muslimin tidak lepas karena
pengaruh tokoh-tokoh yang mendukung kami
dalam berdakwah, makanya sebelum memulai
acara kita pasti silaturahim ke tokoh-tokoh
masyarakat sekitar.
“bahwa besarnya Majelis Syubbanul
Muslimin tidak lepas karena
pengaruh tokoh-tokoh yang
mendukung kami dalam berdakwah,
makanya sebelum memulai acara
15
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz pada tanggal 19,
Juli 2019, di Sampang Madura, pukul 15.00 WIB.
106
kita pasti silaturahim ke tokoh-tokoh
masyarakat sekitar.”16
Gus Hafidz merangkul juga
komunitas-komunitas anak-anak muda,
seperti komunitas sepeda motor, depeda
gunung, komunitas sepak bola anak-
anak.17
Menurut Pendapat peneliti,
membangun jaringan dengan tokoh-
tokoh berpengaruh sangat penting
sehingga akan menambah dukungan
kekuatan untuk kemajuan sebuah
majelis, secara otomatis santri atau
jamaahnya akan ikut juga mendukung.
9. Penetapan Rencana Anggaran
Majelis Syubbanul Muslimin, memang
mempunyai prinsip jalan dulu, jangan mikir
anggaran, namun Majelis Syubbanul
muslimin selalu memberikan tugas kepada
Tim Multimedia dan Bendahara untuk
membahas berapa anggaran yang dibutuhkan.
16
Hasil wawancara bersama Gus Hafidz, pada tanggal
19, Juli 2019, di Sampang Madura, pukul 15.00 WIB
17
Hasil observasi lapangan, pada tangal 23, Juli 2019,
di Paiton Probolinggo pukul 19. 00 WIB
107
“Majelis Syubbanul Muslimin,
memang mempunyai prinsip jalan dulu,
jangan mikir anggaran, namun Majelis
Syubbanul muslimin selalu memberikan
tugas kepada Tim Multimedia dan
Bendahara untuk membahas berapa
anggaran yang dibutuhkan.”18
Menurut peneliti, penetepan anggaran
ini sangat penting, karena bagaimanapun
juga pendanaan adalah salah satu factor
keberhasilan sebuah acara.
10. Penetapan Tim Kerja
Gus Hafidz, bersama ketua Koordinator
tim multimedia, dan tim hadroh berkumpul
bersama, membahas penetepan kerja sesuai
dengan peran dan kemampuanya masing-
masing supaya sesuai dengan apa yang
diharapkan.
“Saya bersama ketua Koordinator tim
multimedia, dan tim hadroh berkumpul
bersama, membahas penetepan kerja sesuai
dengan peran dan kemampuanya masing-
18
Hasil wawancara dengan Mas Babun, pada tanggal
20, Juli 2019, di Mesjid Nurul Qadim, Paiton, Probolinggo,
pukul 12.00 WIB
108
masing supaya sesuai dengan apa yang
diharapkan”.19
Tabel 5.1
Teoritik
Temuan Pembahasan
Perencaan
Strategi
Komunikasi
a. Memilih dan
menentukan
komunikator
Dengan
memilih dan
menetukan
pemain hadroh
yang akan
tampil,
diutamakan
yang muda,
vokal yang
merdu, dan
mempunyai
wajah yang
tampan.
b. Menetapkan
Target Sasaran
dan Analisis
Kebutuhan
Khalayak
Target Majelis
Syubbanul
Muslimin
adalah anak-
anak muda,
sehingga dari
19
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal
18, Juli 2019, di Karang Penang, Sampang, Madura, pukul 15.00
WIB
109
lagu, pemain
hadroh
mainshetnya
anak-anak
muda
c. Tekhnik
Menyusun Pesan
Tekhnik
menyusun
pesan sangat
penting, supaya
pesan bisa
mudah
diterima oleh
khalayak
dengan baik
d. Memilih Media
atau Saluran
Komunikasi
Memilih media
yang tepat,
supaya pesan
bisa lebih
mudah
diterima oleh
khalayak yang
lebih luas
e. Uji Awal
Komunikasi
Untuk
menghindari
kesalahan yang
tidak
diharapkan,
maka harus di
cek kembali
110
sebelum
disebarluaskan
f. Menyebarluaskan
Media
Komunikasi
supaya media
yang
digunakan bias
tersampaikan
dengan baik
g. Menganalisis
Efek Komunikasi
h. Memobilisasi
Kelompok
Berpengaruh
Membangun
jaringan
dengan tokoh-
tokoh
berpengaruh
harus
dilakukan
untuk
menambah
dukungan dan
kekuatabn buat
perkembangan
sebuah Majelis
i. Penetapan
Anggaran
Penetapan
anggaran
tersebut,
supaya menjadi
111
acuan, berapa
dana yang
dibutuhkan,
sehingga bisa
dipersiapkan
dengan sebaik-
baiknya
j. Penetapan Tim
Kerja
Penetapan tim
kerja, harus
dilakukan
supaya dibagi
sesuai dengan
kemampuanya.
B. Pelaksanaan Strategi Komunikasi Majelis
Syubbanul Muslimin dalam mengajak Generasi
Milenial Bersholawat melalui You Tube
Pelaksanaan adalah tindakan yang diambil
dalam rangka implementasi rumusan strategi yang
telah dibuat. Tahap pelaksanaan dalam sebuah
lembaga berarti pengorganisasian seluruh divisi-
divisi di perusahaan tersebut untuk menjalankan
rumusan yang telah disepakati. Tahap pelaksanaan
bisa dilakukan dalam bentuk tayangan di televisi,
wawancara, di radio, pemasangan iklan di surat
kabar, pemasangan baliho, atau spanduk dijalanan,
dan pemberangkatan tim penyuluhan untuk
112
bertatap muka dengan komuntas di lokasi yang
menjadi target sasararan.20
1. Memanfaatkan kinerja anggota masing-masing.
Dalam Majelis Syubbanul Muslimin,
Kordinator Tim Multimedia membagi-bagi
tugas sesuai dengan keahlianya, sehingga
semuanya berjalan dengan baik, tetapi
kordinator selalu berusaha mengajak semua
anggota untuk bisa ditempatkan di manapun
saja, sehingga tidak ada ketergantungan, satu
dengan yang lainya. Jadi, ketika yang biasa
bertugas sedang berhalangan hadir, bisa
digantikan dengan yang lain.
“Saya membagi-bagi tugas kepada
anggota sesuai dengan keahlianya,
sehingga semuanya berjalan dengan
baik, tetapi saya, selalu berusaha
mengajak semua anggota untuk bisa
ditempatkan di manapun saja, sehingga
tidak ada ketergantungan, satu dengan
yang lainya. Jadi, ketika yang biasa
bertugas sedang berhalangan hadir, bisa
digantikan dengan yang lain, dan acara
20
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi
Komunikasi, h. 73
113
tetap berjalan sesuai dengan apa yang
telah dirancang sebelumnya.”21
Menurut Peneliti, sesuai hasil
observasi di Lapangan, semua anggota
Tim Multimedia berjalan dengan
tugasnya masing-masing dengan sangat
baik, dan saling membantu dengan
lainya.22
2. Memberikan kebebasan kepada Tim
Gus Hafidz, selalu memberikan
kebebasan kepada Tim untuk bisa lebih
kreatif sesuai kemampuanya, tidak
pernah dibatasi, hanya saja diarahkan,
selebihnya mereka berpikir apa yang
dilakukan.
“Saya selalu memberikan
kebebasan kepada Tim untuk
bisa lebih kreatif sesuai
kemampunya, tidak pernah
dibatasi, hanya saja diarahkan,
21
Hasil Wawancara dengan Mas Babun, pada tanggal
20, Juli 2019 di Mesjid Nurul Qadim Paiton, Probolinggo pukul
12. 30.WIB 22
Hasil observasi lapangan, pada tanggal 20, Juli 2019,
di Mesjid Nurul Qadim, Paiton, Probolinggo, pukul 12.00 WIB
114
selebihnya mereka berpikir apa
yang harus dilakukan”.23
Menurut peneliti, apa yang
dilakukan pimpinan, sangat tepat
karena bagaimanapun mereka bisa
lebih leluasa untuk lebih
mengembangkan potensinya, sehingga
tidak lagi dibatasi oleh kehendak
pimpinan.
3. .Memaksimalkan permainan Tim Hadroh
Tim Hadroh merupakan icon/
Maskot Majelis Syubbanul Muslimin
oleh karena itu, harus bener-bener
memberikan yang terbaik, semuanya
fokus pada peranya masing-masing, baik
dari segi pukulan, bahkan vokal dan
lagu-lagu yang dibawakan.
“Tim Hadroh merupakan icon/ Maskot
Majelis Syubbanul Muslimin oleh karena
itu, harus bener-bener memberikan yang
terbaik, semuanya fokus pada peranya
masing-masing, baik dari segi pukulan,
23
Hasil wawancara bersama Gus Hafidz, pada tanggal
18, Juli 2019, di Karang Penang, Sampang, Madura, pukul 15.00
WIB
115
bahkan vokal dan lagu-lagu yang
dibawakan’.24
Menurut Peneliti Majelis
Syubbanul Muslimin dikenal dengan
pemain hadrohnya, yang kompak, muda,
selalu tampil beda, dan ada yang baru
dalam penamilanya.
4. Menggunakan media yang tepat
Media merupakan salah satu faktor
penting kemajuan Majelis Syubbanul
muslimin, Tim multimedia selalu
menfaatkaan tekhnologi seperti
Istagram, You tube dalam menyebarkan
lagu-lagu syubban, kemudian undangan
acara-acara Majelis Syubban, dan
memasang di tempat-tempat yang tepat
supaya pesan bias lebih mudah diterima
oleh khalayak.
“Media merupakan salah satu
faktor penting kemajuan Majelis
Syubbanul muslimin, Tim multimedia
selalu menfaatkaan tekhnologi seperti
Istagram, You tube dalam menyebarkan
lagu-lagu syubban, kemudian
24
116
undangan acara-acara Majelis
Syubban, dan memasang di tempat-
tempat yang tepat supaya pesan bias
lebih mudah diterima oleh khalayak”.25
5. Membangun jaringan dengan tokoh
sekitar
Gus Hafidz selalu membangun
jaringan dengan tokoh-tokoh sekitar,
baik yang punya Majelis, Pondok
Pesantren, sampai komunitas-komunitas
di sekitar untuk diajak kerja sama dalam
menyebarkan shalawat. Sehingga
menambah dukungan dan kekuatan buat
majelis Syubbanul Muslimin.
“Saya selalu membangun
jaringan dengan tokoh-tokoh
sekitar, baik yang punya
Majelis, Pondok Pesantren,
sampai komunitas-komunitas di
sekitar untuk diajak kerja sama
dalam menyebarkan shalawat.
Sehingga menambah dukungan
25
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal
18, Juli 2019, di Karang Penang, Sampang, Madura, pukul 15.00
WIB
117
dan kekuatan buat majelis
Syubbanul Muslimin”26
6. Memanfaatkan koperasi Syubban
Koperasi Syubban ini salah satu strategi yang
hasilnya sangat membantu untuk keperluan
Majelis Syubbanul Muslimin, Awalnya
perbulan 3.500.000, 2-5.000.000, 3-7.000.000
perbulanya 4-9.000.000 perbulanya sekarang
naek 10.000.000 perbulanya.
“Koperasi Syubban ini salah satu
strategi yang hasilnya sangat membantu
untuk keperluan Majelis Syubban
Awalnya perbulan 3.500.000, 2-
5.000.000, 3-7.000.000 perbulanya 4-
9.000.000 perbulanya sekarang naek
10.000.000 perbulanya.”27
Menurut pendapat peneliti Memanfaatkan
koperasi tersebut tentu sangat membantu
perjuangan Majelis Syubbanul Muslimin, yang
26
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal
18, Juli 2019, di Karang Penang, Sampang, Madura, pukul 15.00
WIB 27
Hasil wawancara dengan Mas Babun, pada tanggal 20 Juli 2019, di Paiton Probolinggo, pukul 12.00 WIB.
118
mana hasilnya akan digunakan untuk keperluan
Majelis Syubbanul Muslimin.
Tabel 5.2
Teoritik Temuan Pembahasan
Pelaksanaan
Strategi
Komunikasi
1.Memanfaatkan kinerja
anggota masing-masing
Dengan
memanfaatkan
kinerja masing-
masing, sehingga
bisa focus
dengan tugasnya,
tetapi semua
anggota bisa
ditempatkan
dimanapun saja,
sehingga tidak
ada
ketergantungan
satu dengan
lainya
2.Memberikan
kebebasan kepada
Tim
Semua
anggota
diberikan
kebebasan
supaya bisa
lebih kreatif
119
3.memaksimalkan
permainan Tim
Hadroh
Pemain hadroh
selalu menjadi
sorotan utama
sehingga harus
memberikan
yang terbaik.
4.Menggunakan
media yang tepat
Supaya acara
bisa berjalan
dengan baik,
seperti dengan
live streaming
sehingga jarak
bukan menjadi
hambatan
untuk
mengikuti
acara Majelis
Syubban
5.Membangun
jaringan dengan
tohoh-tokoh
Membangun
jaringan,
supaya acara
bisa berjalan
dengan baik
dan
menambah
dukungan dan
120
kekuatan buat
Majelis
Syubbanul
Muslimin
6.Memanfaatkan
Koperasi Syubban
Koperasi
tersebut sangat
membantu
untuk
perjuangan
Majelis, yang
mana hasilnya
bisa digunakan
untuk
keperluan
Majelis
Syubbanul
Muslimin
C. Evaluasi Strategi Komunikasi Majelis
Syubbanul Muslimin dalam mengajak Generasi
Milenial Bersholawat melalui You Tube
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil
akhir dari kegiatan yang telah dilaksanakan,
apakah kinerja sesungguhnya sesuai dengan kinerja
yang diharapkan. Seperti apakah media yang
digunakan efektif untuk digunakan sebagai
121
implementasi strategi tersebut, apakah tujuan dari
strateginya tercapai, apakah pesan yang
disampaikan dapat dipahami oleh penerima dan
mengerti apa yang disampaikan.28
1. Mengadakan rapat bersama seluruh Tim
Multimedia
Ketua Majelis Syubbanul Muslimin
yaitu Gus Hafidz, selalu mengadakan rapat
bersama Tim Multimedia dan Tim Hadroh
untuk mengetahui hasil kinerja Tim
Multimedia dan Tim Hadroh di Lapangan.
Dengan melihat hasil fotografer, Live
Streaming, hasil rekaman.
“Setelah beres acara, biasanya
banyak yang laporan terkait acara
tersebut jika terjadi masalah,
tetapi kalau evaluasi bersama
pengurus itu 3-4 bulan sekali, ya
dengan mengundang seluruh
pengurus untuk rapat evaluasi
khususnya Tim Hadroh dan Tim
Multimedia itu selalu kordinasi
untuk memperbaiki apa yang
kurang, dari mulai media live
28
H.Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi
Komunikasi, h. 73
122
streaming, kemudian melihat hasil
fotografer, rekaman video.”29
Menurut Peneliti, strategi tersebut
sangat penting untuk mengetahui hasil kinerja
Tim, baik Tim Multimedia maupun Tim
Hadroh, karena kedua Tim tersebut yang
mempunyai peran yang besar, supaya tujuan
bisa tercapai, baik dari pesan yang
disampaikan melalui lagu-lagu dengan
menggunakan media yang tepat.
2.Setiap Tim membahas dan melaporkan hasil
kinerjanya
a. media yang digunakan
Ketua Kordinator Tim Multimedia,
yaitu Mas Babun, selalu mengatakan
berkembangnya Majelis Syubbanul
Muslimin tidak lepas dari kerja keras Tim
Multimedia.
“Di balik berkembangnya Majelis
Syubbanul Muslimin tidak lepas dari
kerja keras Tim Multimedia
sehingga bisa sebagai media,
masyarakat sekitar tau kegiatan-
29
Hasil wawancara bersama Gus Hafidz, pada tanggal
18, Juli 2019, di Sampang Madura, pukul 15.30 WIB
123
kegiatan Syubban, bahkan sampai
diundang ke berbagai daerah
sampai luarnegeri.”30
Tim Multimedia bertugas mengelola
semua yang berkaitan dengan Media,
seperti membuat pamplet, spanduk, live
streaming, membuat teaser sebelum
acara, editing hasil video, dan
menyebarkan konten-konten baik di
Istagram, Facebook, dan YouTube.
“Tim Multimedia bertugas
mengelola semua yang
berkaitan dengan Media,
seperti membuat pamplet,
spanduk, live streaming,
membuat teaser sebelum
acara, editing hasil video,
dan menyebarkan konten-
konten baik di Istagram,
Facebook, dan YouTube.”31
30
Hasil Wawancara bersama Mas Babun, pada tanggal
20, Juli 2019 di Mesjid Nurul Qadim, Paiton Probolinggo, pukul
12..00 WIB 31
Hasil wawancara bersama Mas Babun, pada tanggal
20, Juli 2019, di Mesjid Nurul Qadim, Paiton, Probolinggo,
pukul 12.00 WIB.
124
Media yang digunakan sangat tepat dan
membantu, apalagi media Youtube, karena
selain media yang banyak digunakan saat
ini, media yang mudah masuk pada setiap
generasi baik anak-anak sampai dewasa.
“Sangat tepat dan membantu,
itu menjadi perantara Syubban
bisa dikenal di mana-mana
sampai bisa diundang ke
berbagai daerah, sampai ke
luar negeri. Kelebihanya mudah
diakses di manapun, dan media
yang masuk pada setiap
generasi baik anak-anak sampai
dewasa, bahkan bisa menghasil
uang setiap bulan sekitar 30-35
juta, sangat membantu untuk
operasional kegiatan majelis”32
Menurut pendapat peneliti, media yang
digunakan Tim Multimedia Majelis
Syubbanul Muslimin sangat tepat, seperti
Istagram, Facebook, dan Youtube semua
itu media-media yang sering digunakan
32
Hasil wawancara dengan Gus Hafidz, pada tanggal
18, Juli 2019, di Sampang Madura, pukul 15.00 WIB
125
oleh generasi anak muda, sehingga media
tersebut selain membantu supaya pesan
yang disampaikan bisa sampai kepada
khalayak, tetapi dengan memanfaatkan
media tersebut bisa menghasil uang untuk
biaya operasional majelis.
2. Pesan yang disampaikan
Tim Hadroh Majelis Syubbanul
Muslimin, selalu berusaha membuat lagu-
lagu yang menarik, lirik-lirik yang
disampaikan mempunyai makna yang
dibutuhkan oleh generasi milenial, dengan
menggunakan bahasa-bahasa yang mudah
dihapal dan dipahami oleh mereka,
sehingga pesan-pesan yang disampaikan
selalu diterima dengan baik.
“Tim Hadroh Majelis Syubbanul
Muslimin, selalu berusaha membuat
lagu-lagu yang menarik, lirik-lirik
yang disampaikan mempunyai
makna yang dibutuhkan oleh
generasi milenial, dengan
menggunakan bahasa-bahasa yang
mudah dihapal dan disampaikan
dengan vokal yang bagus, sehingga
pesan-pesan yang disampaikan
126
selalu diterima dengan baik. Jadi,
antara lagu, makna, bahasa, dan
vokal harus saling mendukung
apalagi jika mempunyai wajah yang
tampan, itu akan sangat
membantu.”33
Jadi menurut pendapat peneliti dari
kesimpulan diatas, ada beberapa hal
yang membuat lagu-lagu , Majelis
Syubbanul Muslimin mudah diterima
oleh generasi muda.
a. Lirik harus mempunyai makna/pesan
yang sesuai dengan kebutuhan
khalayak.
b. Menggunakan bahasa-bahasa yang
mudah untuk didengar dan dihapal
oleh khalayak.
c. Di sampaikan dengan suara yang
merdu.
d. Mempunyai wajah yang tampan.
3. Tujuan Majelis Syubbanul Muslimin
Majelis Syubbanul Muslimin
mempunyai tujuan, supaya generasi
33
Hasil wawancara dengan Mas Babun, pada tanggal
20, Juli 2019, di Mesjid Nurul Qadim, Paiton, Probolinggo,
pukul 12.00 WIB.
127
muda/milenial cinta sholawat.
“Supaya generasi muda/milenial
cinta sholawat.”34
Tujuan tersebut, menjadi
pengangan Majelis Syubbanul
Muslimin dalam berdakwah, dan
alhamdulillah setelah mendengar
dan melihat lagu-lagu Syubban di
YouTube selalu mendapatkan
apresiasi dikalangan anak muda,
sehingga anak-anak muda menjadi
tumbuh rasa cinta kepada Rasulullah
SAW.
“Setelah mendengar dan melihat
lagu-lagu Syubban di YouTube
selalu mendapatkan apresiasi
dikalangan anak muda, sehingga
anak-anak muda menjadi tumbuh
rasa cinta kepada Rasulullah
SAW.”35
34
Hasil wawancara bersama Gus Hafidz, pada tanggal
18, Juli 2019, di Sampang Madura, pukul 15.00 WIB. 35
Hasill wawancara bersama Gus Hafidz, pada tanggal
18, Juli 2019 di Sampang, Madura, pukul 15.00 WIB
128
4. Faktor Pendukung dan Penghambat
Majelis Syubbanul Muslimin
Majelis Syubbanul Muslimin terus
berkembang, tentu selama berdiri
sampai saat ini, tidak lepas dari
beberapa faktor penghambat dan
pendukung Majelis Syubbanul
Muslimin. Di balik kesuksesan
dakwah Majelis Syubbanul Muslimin
pasti ada faktor penghambat yang
terus mencoba menghalangi
perjuanganya, di antaranya dicaci,
dihina, itu sudah biasa, kemudian
sering terjadi kesalah pahaman antar
pengurus, dan alat yang masih
sederhana dan seadanya, tapi
semuanya itu bisa kita lewati karena
ada sosok orangtua dan tim yang tetap
solid dan kompak yang membuat
kami terus bertahan dan alat
multimedia semakin lengkap.
”Faktor penghambat ya banyak,
misalkan terjadi kesalah pahaman antar
pengurus, dibilang ini itulah, dicaci,
dihina dan sebagainya sudah biasa.
Kemudian alat yang masih sederhana.
129
Faktor pendukung tentu kedua orang
tua, dan Tim yang solid dan terus
kompak dan alat multimedia semakin
lengkap”36
Tabel 5. 3
Teoritik Temuan Pembahasan
Evaluasi
Strategi
Komunikasi
1. Mengadakan
rapat bersama
seluruh Tim
Multimedia
Rapat
tersebut,
untuk melihat
hasil kinerja
masing-
masing.
2. Setiap Tim
Membahas dan
meleporkan hasil
kinerjanya
a. Media yang
digunakan
b. Pesanyang
disampaikan
c. Tujuan Majelis
Syubbanul
Muslimin
d. Faktor
Masing-
masing Tim
membahas
dan
melaporkan
hasil
kinerjanya
supaya bisa
jadi bahan
acauan buat
kedepanya
36
Hasil Wawancara dengan Gus Hafidz, apada tanggal
20 Juli, 2019, di Sampang Madura.
130
penghambat dan
pendukung
131
Tabel 5.4
Dakwah Ramzi
Melalui Youtube
No Strategi Komunikasi Temuan
1 Strategi Perencanaan Majelis
Syubbanul Muslimin dalam
mengajak Generasi Milenial
Bershalawat Melalui Youtube
Memilih dan menentukan
komunikator, menetapkan
target sasaran dan analisis
kebutuhan khalayak,
teknik menyusun pesan,
memilih media atau
saluran komunikasi,
produksi media, uji
komunikasi awal,
penyebarluasan media
komunikasi, memobilisasi
kelompok berpengaruh,
penetapan rencana
anggaran, penetapan tim
kerja
2 Strategi Pelaksanaan Majelis
Syubbanul Muslimin dalam
mengajak Generasi Milenial
Bershalawat melalui Youtube
Memanfaatkan kinerja
anggota masing-masing,
memberikan kebebasan
kepada tim,
memaksimalkan
permainan tim hadrah,
132
menggunakan media yang
tepat, membangun
jaringan dengan tokoh
sekitar, dan
memanfaatkan koperasi
Syubban
3 Strategi Evaluasi Majelis
Syubbanul Muslimin dalam
mengajak Generasi Milenial
Bershalawat melalui Youtube
Mengadakan rapat
bersama seluruh tim
Multimedia, setiap tim
membahas dan
melaporkan hasil
kinerjanya, seperti media
yang digunakan, pesan
yang disampaikan, dan
tujuan majelis Syubbanul
Muslimin berhasil apa
tidak, faktor penghambat
dan pendukung, yang
sering dievaluasi adalah
kekompakan dan lagu-
lagu seperti jaran gorang
133
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berikut kesimpulan yang peneliti sampaikan berdasarkan
penelitian yang sudah dilakukan.
1. Perencanaan strategi komunikasi Majelis Syubbanul
muslimin dalam mengajak generasi milenial bersholawat
melalui youtube yang tahap awal dalam sebuah
perencanaan. Dimana semua awal perencanaan yaitu
dengan, memilih dan menentukan komunikator,
menetapkan target sasaran dan analisis kebutuhan
khalayak, tekhnik menyusun pesan, memilih media atau
saluran komunikasi, produksi media, uji komunikasi
awal, penyebarluasan media komunikasi, memobilisasi
kelompok berpengaruh, penetapan rencana anggaran,
penetapan tim kerja. Perencanaan tersebut sesuai dengan
apa yang dirumuskan.
2. Implementasi/pelaksanaan strategi komunikasi yang
digunakan Majelis Syubbanul Muslimin, agar dalam
dakwahnya berjalan dengan lancar yaitu dengan
Memanfaatkan kinerja anggota masing-masing,
memberikan kebebasan kepada tim, memaksimalkan
permainan tim hadroh, menggunakan media yang tepat,
membangun jaringan dengan tokoh sekitar, dan
memanfaatkan Koperasi Syubban. Dengan implementasi
tersebut acara Majelis Syubbanul Muslimin berjalan
dengan baik.
134
3. Evaluasi strategi komunikasi yang ada pada Majelis
Syubbanul Muslimin dengan cara, mengadakan rapat
bersama seluruh Tim Multimedia, setiap tim membahas
dan melaporkan hasil kinerjanya, seperti media yang
digunakan, pesan yang disampaikan, dan tujuan Majelis
Syubbanul Muslimin berhasil apa tidak, faktor
pengmbambat dan pendukung. Hasil evaluasi tersebut
untuk acuan acara selanjutnya agar berjalan lebih baik
lagi.
B. Saran
Berdasarkan secara langsung maka beberapa saran
yang akan disampaikan kepada Majelis Syubbanul
Muslimin yang mengajak generasi Milenial
Bersholawat melalui Youtube, antara lain:
1. Majelis Syubbanul Muslimin, harus meningkatkan
kekompakan seluruh tim Majelis Syubbanul
Muslimin, supaya bisa lebih lagi.
2. .Majelis Syubbanul Muslimin harus tetap konsisten
fokus menyebarkan shalawat.
3. .Majelis Syubbanul, harus merubah maindshet anak-
anak muda, yang selama ini suka dengan Majelis
Syubban terhadap salah satu personil hadroh, tetapi
bener-bener murni cinta karena Allah SWT dan
Rasulullah SAW, sehingga tidak ada rasa
kekecewaan.
135
4. Majelis Syubbanul Muslimin, harus menciptakan
lagu-lagu perdamaian supaya menjadi penyejuk buat
keutuhan NKRI.
5. Majelis Syubbanul Muslimin harus tetap konsisten
mengisi konten-konten yang santun dan menyejukan
di Youtube supaya menjadi penyeimbang dengan
konten-konten yang tidak bermanfaat
136
DAFTAR PUSTAKA
Arni,Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2004).
Ali Rahmatullah, Muhammad Kitab Lengkap Shalat, dzikir, dan
Doa Terpopuler Sepanjang Masa, (Yogyakarta: Sabil, 2016)
Abraham A, Sukses menjadi Artis dengan You Tube, (Surabaya:
Reform Media, 2011).
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003).
Bambang, Hariadi, Strategi Menejemen: Strategi Memenangkan
Perang Bisnis, (Malang: Bayumedia, 2005) h. 4
Canggara, Hafied, Perencanaan dan Strategi Komunikasi,
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013).
Enjang& Aliyudin, Dasar-dasar Dakwah, (Bandung: Widya
Padjadjaran, 2009).
Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2013).
Hamidi, Teori Komunikasi dan Strategi Dakwah, (Malang:
UMM Press, 2010).
Husaini Usman dan Purnomo Akbar Setiady, Metodologi
Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003).
Haq, Nasirul, Syubbanul Muslimin menebar Dakwah dengan
Cinta, (Probolinggo: Araska 2019).
Hasanudin, A. (2017, oktober 06). Generasi Milineal Indonesia:
Tantangan dan Peluang Pemuda Indonesia Retrieved from
https//www.hasanuddinali.com.
137
Kindarto, Asdani, Belajar Sendiri You Tube (Menjadi Mahir
Tanpa Guru), (Jakarta: PT Elexmedia Komputindo, 2008).
Kamaludin, Rahasia Dasyat Shalawat Keajaban Lafadz
Rasulullah saw. (Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta, 2006).
Ruslan, Rosady, Metode Penelitian Public Relations dan
Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003).
Suryadi, Edi, Strategi Komunikasi Sebuah Analisis Teori dan
Praktis di Era Global
Suparta, Munzier, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2003).
Uchjana, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:
Rosdakarya, 1997).
Ya’kub, Hamzah, Publisistik Islam, (Bandung : C.V. Diponegoro
1981).
Website:
https://m.detik.com diakses pada tanggal 02 Mei 2019
https;id.wikipedia.org/wiki/You Tube, diakses tanggal 20
Agustus 2017.
1
https://m.detik.com/news/berita-jawa-timur/d-479540/warga-bayuwangi-berselawat-bareng-syubbanul-muslimin-dan-gus-muwafiq diakses pada tanggal 21, Januari 2019, pada pukul 23.47 WIB.
1https://www.timesindonesia.co.id/readnews/234721/hafidzul-
hakiem-nur-berdakwah-dengan-syubbanull-muslimin diakses pada tanggal 21, Januari 2019, pada pukul 23.45 WIB.
1https://m.liputan6.com/news/read/4117944/salawat-bersama-
syubbanul-muslimin-dan-gus-muwafiq-sarat-pesan-untuk-kaum-muda diakses pada tanggal 21, Januari 2019, pada pukul 23. 50 WIB.
138
Skripsi:
Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu “Ibu Aku Rindu”
yang dibawakan Group Sholawat Syubbanu
Muslimin dibuat oleh Muhammad Hanif Fiqriza
Fakultas Ushuludin Dan Dakwah, Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, 2019.
Revitalisasi Seni Tradisi sebagai streategi Dakwah Di
Era Globalisasi Studi Kasus Pada Ki Ageng
Ganjur dibuat oleh Nur Fauzia Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi , UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2011.
LAMPIRAN
Hasil Wawancara
(Narasumber : Khodim Majlis Syubbanul Muslimin)
Nama : KH. Hafiedz Hakiem Nour
Jabatan : Pimpinan Majlis Syubbanul
Muslimin
Tempat : di Sampang Madura (di
kediaman panitia acara)
Tanggal : Kamis, 18 Juli 2019
Pukul : 13.00 : 15.00 T: Bagaimana latar belakang berdirinya Majlis Syubbanul
Muslimin?
J: Tahun 2005 saya dirikan Majlis Syubban, ya dari bentuk
keperihatinan kita kepada para pemuda yang minum-minuman
keras dan narkoba, kita mencoba merangkul mereka karena
bagaimanapun mereka merupakan aset bangsa dan aset agama,
kata Bung Karno kan berikan aku sepuluh pemuda maka akan ku
goncangkan Dunia. Semuanya serba sederhana, belum seperti
sekarang ini, shound aja masioh minjem pondok, awalnya
kumpul ya 40 orang, semuanya pemuda.
T: Kenapa dinamakan Majlis Syubbanul Muslimin?
J: Saya tidak punya inisiatif ke sana, ketika pertama kali kita
buka, saya datangkan abah, langsung kata abah apa, namakan
Majlis ini Majlis Syubbanul Muslimin.
T: Apa visi, Misi dan Motto Majlis Syubbanul Muslimin?
J: Ingin membumikan sholawat Nabi, menjaga Generasi, kita
ingin sholawat itu mampu memberikan suatu pencerahan kepada
anak muda. Mottonya “Damai gak kenal tawuran, lembut tapi
gak penakut, slengek’an tapi punya iman, taqwa jauhi narkoba”.
T: Apa tujuan berdirinya Majlis Syubbanul Muslimin?
J: Supaya generasi muda cinta sholawat.
T: Apa fasilitas yang dimiliki Majlis Syubbanul Muslimin?
J: Media lengkap sudah kamera ada 5, dron dan sebagaimanya,
mobil, perlengkapan shound.
T: Ada berapa tenaga ahli bidang Ilmu Tekhnologi (IT) yang
dimiliki Majlis Syubbanul Muslimin?
J: Ada 15 orang, yang bisa editing banyak ada 8 orang, ada yang
bagian layar, fotografer dll.
T: Siapakah yang menjadi target/sasaran Majlis Syubbanul
Muslimin?
J: Saya mengajak Tim hadroh dan Tim Multimedia berkumpul
untuk menentukan target sasaranya, sehingga bisa menyesuaikan
dengan lagu-lagu yang akan di bawakan, tetapi selama ini
memang target kami ya, generasi muda, makanya lagu-lagu kita
maindshet nya anak muda.
T: Apakah ada kriteria khusus supaya bisa menjadi pemain
Hadroh Majlis Syubbanul Muslimin?
J: Kata saya tadi kita tuh alam yang menentukan, mengalir saja,
karena saya kepingin untuk orang-orang yang ingin bergabung
di Syubban ini, adalah orang-orang yang ingin berjuang. Tapi
kita buat strategi, dakwah itu kan harus pake strategi, begitupun
majlis ibaratkan itu seperti warung, warung ini kenapa ko laris
intinya kan ada masakan yang enak yang menjadi andalanya,
nah di Syubban juga seperti itu, ada Majlis itu yang menjual
ketokohanya. Maka syubban itu yang kuat di lagunya, kenapa
seperti ini karena mainshet yang saya bangun untuk anak muda,
anak muda kalau dinasehati kan sulit, tapi kalau dengan lagu kan
mereka menangis seperti lagu ayah, ibu, kalau mereka dinasehati
kamu jangan berani sama orangtuamu paling masuk kanan
keluar kiri, tapi kan kalau lewat lagu, tak jarang dari mereka
menangis. Jadi saya mencoba untuk menggabungkan dakwah
konvesional dengan alam selama ini kan kita dakwah ini stagnan
begini-begini saja, akhirnya kurang begitu diterima, padahal
media itu sebuah keniscayaan, dalam artian kita harus
memanfaatkan media, kita harus mengikuti arus tapi jangan
sampai terbawa arus, kita harus terus berkembang mengikuti
kebutuhan para pemuda.
T: Media sosial apa saja yang digunakan Majlis Syubbanul
Muslimin agar shalawat yang disampaikan mudah diterima
oleh Generasi Millenial?
J: semua media sosial, dari mulai Facebook, BBM, Istagram,
You Tube, Web.
T: Bagaimana menurut pendapat anda terkait dengan media
You Tube, apakah membantu Majlis Syubbanul Muslimin
dalam Mengajak Generasi Millenial Bershalawat? Apa saja
kelebihanya?
J: Sangat tepat dan membantu, itu menjadi perantara Syubban
bisa dikenal di mana-mana sampai bisa diundang ke berbagai
daerah, sampai ke luar negeri. Kelebihanya mudah diakses di
manapun, dan media yang masuk pada setiap generasi baik
anak-anak sampai dewasa. bahkan bisa menghasil uang setiap
bulan sekitar 30-35 juta, sangat membantu untuk operasional
kegiatan majelis.
T: Kenapa Majlis Syubbanul Muslimin banyak disukai oleh
Generasi Milenial?
J: karena itu, para generasi muda sebenarnya mereka butuh
terhadap hal-hal kebaikan namun seringkali mereka lebih
tertarik dengan yang lain, karena caranya yang tidak sesuai, nah
ada syubban hadir menjawab mereka, dalam artian apa tidak
dihilangkan melenialnya tetapi menjadi penyejuk pagi dalam
hidupnya, dalam kata lain lagi baik lagu, dan vokal yang kita
sodorkan berkualitas, baik wajah suara dan syair ini
berkesinambungan, banyak suaranya bagus wajahnya tidak
bagus, ada yang wajahnya bagus suaranya tidak bagus, ada
nyang wajahnya bagus suaranya bagus syairnya tidak bagus,
dari ini berkesinambungan sudah, ada wajah bagus, suara bagus
medianya gak mendukung, kalau kita kan perangkatnya
semuanya sudah siap, dari sana langsung digarap oleh temen-
temen media, dan saya pake beberapa pase-pase, pake hadroh,
hadroh mentok syair-syair arab, ayok saatnya kreasi pakai
musik, makanya banyak kan lagu-lagu syubban pakai musik,
ketika ranting mulai naek, saatnya buat film-film pendek.
Setelah mendengar dan melihat lagu-lagu Syubban di YouTube
selalu mendapatkan apresiasi dikalangan anak muda, sehingga
anak-anak muda menjadi tumbuh rasa cinta kepada Rasulullah
SAW. Dan efek setelah acara Majelis Syubbanul Muslimin, yang
disiarkan live streaming atau melihat ulang hasil rekaman acara
tersebut melalui Youtube, mendapatkan respon yang positif, diliat
dari komen-komen, like, dan subscribe nya dari netizen semakin
banyak.
T: Bagaimana caranya membuat lagu-lagu supaya bisa
diterima dengan baik oleh Generasi Milenial?
J: gunakan bahasa yang mudah, pesan harus relevan dengan
kehidupan anak muda, dan harus bersifat mendidik.
T: Apakah Majlis Syubbanul Muslimin membuat
perencanaan terkait program kegiatanya?
J: Tentu ada perencanaan sebelum melaksanakan program.
T: Bagaimana perencanaan tersebut dibuat?
J: Mengadakan rapat khusus dengan pengurus inti, kemudian
meminta saran terkait dengan program-program yang akan
dilaksanakan, kemudian hasilnya di rapatkan lagi dengan
seluruh pengurus Majlis Syubbanul Muslimin, meminta masukan
dengan terkait hasil rapat dengan pengurus inti, barangkali ada
tambahan dan pengurangan, ketika sudah sepakat semua, baru
diputuskan, jadi segala apapun kita kasih kesempatan semua
untuk berpendapat, karena majlis ini milik bersama bukan milik
pribadi jadi semuanya punya hak untuk membangun majlis
tersebut.
T: Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan rencana
tersebut?
J: Seluruh pengurus Majlis Syubbanul Muslimin
T: Apa saja program kegiatan Majlis Syubbanul Muslimin?
J: Rutinan malam sabtu, dan yang saya tanamkan ke teman-
teman kita harus bermanfaat untuk orang lain, sampai setiap
tahun bangun mesjid, madrasah, mushola.
T: Apa saja tahapan tahapan yang dilakukan untuk
merealisasikan program-program tersebut agar berjalan
sesuai dengan yang diharapkan?
J: Tentu tahapan yang pertama rapat terlebih dahulu dengan
pengurus, lalu membahas apa saja yang harus dipersiapkan
seperti mempersiapkan siapa saja pemain hadroh yang akan
tampil, lagu apa saja yang akan dibawakan, perlengkapan apa
saja yang akan di bawa, setelah itu di serahkan ke setiap tim
untuk menjalankan tugasnya masing-masing, dan saya
mempunyai strategi, jadi memilih pemain dari kalangan anak
muda, khususnya para vokalis, yang mempunyai wajah yang
tampan, dan suara yang merdu.
T: Apakah sebelum menyusun langkah-langkah tersebut ,
melakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap
acara/kegiatan yang akan dilakukan?
J: pasti melakukan pengamatan oleh Koordinator Lapangan
untuk mengecek lokasi.
T: Kalau memang iya, pengamatan apa saja yang dilakukan?
J: pengamatan lokasi acara, baik jalanya, tempat parkir, posisi
panggung, dan rapat bersama tuan rumah dan tokh setempat
untuk membahas lebih dalam seperti siapa saja yang harus
diundang, dan bagaimana karakter masyarakat setempat.
T: Apakah sampai pada tahap penelitian?
J: Iya, sampai pada tahap penelitian, seperti melihat karakter
masyarakatr setempat, dari latar belakang dan menganalisis
kebutuhanya, untuk jadi bahan pembuatan lagu.
T: Kalau memang iya apakah penelitian tersebut sangat
berpengaruh terhadap langkah2 yang akan disusun?
J: sangat penting, untuk menjadi acuan kami dalam berdakwah,
baik dari segi keamanan dan lagu-lagu yang akan dibawakan.
T: Bagaimana strategi pelaksanaanya agar bisa berjalan
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun?
J: iya berjalan sesuai dengan tugasnya masing-masing, harus
lebih teliti apa saja yang harus dipersiapkan, dan ketika
dilapangan semuanya sama, bertugas saling membantu tim satu
dengan yang lain, selama acara masih berlangsung, semuanya
harus tetap mengawal jalanya acara. Saya selalu bilang Majlis
Syubban milik kita bersama, jadi kita semuanya punya hak untuk
memberikan yang terbaik, tidak saling mengandalkan, ketika
sudah dilapangan semuanya sama tidak ada yang merasa
jabatanya tinggi dan sebagainya.
T: Apakah ada evaluasi setelah selesainya program yang
telah dilaksanakan?
J: Tentu pasti ada, tetapi evaluasi dilakukan sekitar 3-4 bulan
sekali karena melihat kegiatan yang sangat padat. Tetapi
biasanya kalau ada masalah langsung lapor kepada saya.
T: Bagaimana Strategi evaluasi yang dilakukan Majlis
Syubbanul Muslimin?
J: Setelah beres acara, biasanya banyak yang laporan terkait
acara tersebut jika terjadi masalah, tetapi kalau evaluasi
bersama pengurus itu 3-4 bulan sekali, ya dengan mengundang
seluruh pengurus untuk rapat evaluasi khususnya Tim Hadroh
dan Tim Multimedia itu selalu kordinasi untuk memperbaiki apa
yang kurang, dari mulai media live streaming, kemudia melihat
hasil fotografer, rekaman video.
T: Bagian apa saja yang sering di evaluasi?
J: keamanan, seperti terjadi kecelakaan karena jalan yang
ruksak, terjadi macet, tempat parkir, dan banyak jamaah yang
bersikap tidak wajar, seperti berjoget, dan berantem. Kemudian
penampilan Tim Hadroh, baik dari segi vokal, lagu dan
kekompakan.
T: Apa saja faktor penghambat dan pendukung selama ini
yang dirasakan majlis Syubbanul Muslimin dalam mengajak
generasi Milenial Bershalawat?
J: Faktor penghambat ya banyak, misalkan terjadi kesalah
pahaman, dibilang ini itulah, dicaci, dihina dan sebagainya alat
multimedia yang sederhana seadanya. Faktor pendukung tentu
kedua orang tua, dan Tim yang solid dan terus kompak dan alat
multimedia semakin lengkap.
T: Bagaimana caranya menyelesaikan hambatan-hambatan
tersebut?
J: Hadapi dengan hati yang tenang, penuh kekeluargaan, dan
tentu berdoa kepada Allah agar selalu diberikan kemudahan.
T: Menurut pendapat anda (panjenengan) apa saja yang
harus dimiliki seorang da’i?
J: Harus memberikan contoh yang baik, harus menganggap
dirinya sama dengan yang lain, berbaur dengan masyarakat,
loyal yang tinggi, tentu akhlak yang baik, dan harus mengerti apa
yang dirasakan dan dibutuhkan masyarakat sehingga kita bisa
tahu apa yang harus dilakukan, jangan sampai kita
menyinggung, apalagi sampai melukai hatinya.
T: Bagaimana karakter pemuda setempat setelah menghadiri
acara-acara Majelis Syubbanul Muslimin?
J: Setelah hadir, mempunyai dampak yang berbeda-beda sesuai
individunya. Tetapi kebanyakan karakter pemuda setempat
menjadi lebih baik, dan hapal sholawat-sholawat, lebih rajin dan
semangat mengaji.
T: Apa yang membuat Majelis Syubbanul Muslimin bisa
terus berkembang?
J: Majunya syubban karena kerja keras Tim yang solid, kompak,
pasti kalau kendala, biasalah salah paham, makanya ketika
ada sesuatu yang tidak seperti biasanya harus segera
dituntaskan, membuat mereka tetap semangat tentu dengan
memberikan pemahaman, dan motivasi tentang apa yang akan
dia dapatkan ketika terus berjuang untuk Rasulullah SAW. Saya
selalu memberikan kebebasan kepada Tim untuk bisa lebih
kreatif sesuai kemampunya, tidak pernah dibatasi, hanya saja
diarahkan, selebihnya mereka berpikir apa yang harus
dilakukan. Bahwa besarnya Majelis Syubbanul Muslimin tidak
lepas karena pengaruh tokoh-tokoh yang mendukung kami dalam
berdakwah, makanya sebelum memulai acara kita pasti
silaturahim ke tokoh-tokoh masyarakat sekitar.
T: Apakah sudah mempunyai jaringan yang sudah tersebar
dibeberapa daerah?
J: sudah
T: Sudah memiliki jaringan kemana saja?
J: Saat ini sudah terbentuk 27 korda di berbagai kota di
Indonesia.
T: Apakah sudah terbentuk kepengurusan diberbagai
daerah?
J: sudah terbentuk
T: Apakah ada nama tersendiri buat jaringan tersebut?
J: Syubban Lovers Nusantara
T: Selain melalui Majlis Shalawat, apakah ada wadah yang
lain yang intinya mengajak mereka bershalawat?
J: Asyibyan (komunitas sepak bola anak-anak), sepeda motor,
sepeda gunung.
T: Apakah Majlis Syubbanul Muslimin mempunyai jargon
yang mudah untuk diinget oleh Generasi Millenial?
J: Istiqamah tanpa batas, semuanya karena cinta.
T: Ada berapa divisi/tim Majlis Syubbanul Muslimin?
J: 12 Tim, Tim pentas, tim multimedia, tim shodaqah, tim
penerangan, tim kesehatan, tim dekorasi, tim montir, tim shound
syimtem, tim koperasi, tim kebersihan, tim perlengkapan, tim
keamanan.
T: Untuk Kepengurusan Majlis Syubbanul Muslimin sendiri
saat ini ada berapa?
J: Semuanya ada 350 pengurus, sementara dalam kepengurusan
majelis sendiri ini ada pengurus kordes, pengurus korwil,
pengurus pusat. Untuk pusat berkantor di PP Nurul Qadim,
kalau korwil di Wilayah kabupaten/kota, kecamatan, dan untuk
kordes di desa. Struktural ini untuk kabupaten probolinggo saja.
Jadi di Probolinggo ada 320 desa dan kordes Syubban tersebar
di 256 desa, jadi kalau ada acara koordinator pusat
menghubungi korwil dan kordes.
Pewawancara Narasumber
Wahyudin KH.Hafied Hakiem
HASIL WAWANCARA
Nama : Moh. Babun
Jabatan : Ketua Tim Multimedia Majlis
Syubbanul Muslimin
Tempat : Alas Tengah, Probolinggo
Tanggal : Sabtu, 20 Juli 2019
Pukul : 12.00- 13.00 WIB
T: Bagaimana awalnya bisa terbentuk Tim Multimedia?
J: Awalnya saya sering buat poster, jadi dengan poster itu orang
pengen hadir, makanya poster itu sebagai penarik biar tau ada
acara, dulu sebelum saya buat, gak ada pengajian model poster
paling gak poster model kubah mesjid, saya berani dulu keluar
dari zona seperti itu seperti posterFilm, pokonya yang menarik
supaya orang hadir gara-gara liat poster ini, awalnya dari itu,
terus ada alat terus nambah buat video, semua ototidak karena
semuanya basicnya sama, kalau orang udah ngerti contoh
fothosop bisa mau lari k primer bisa sudah, makanya saya dari
awal bilang yang penting orangnya mau, kalau udah mau
meskipun tidak belajar pasti bisa, kalau udah dasarnya gak mau
susah. Dari pamplet itu meskipun diluaran sana tidak tau
syubban, tapi jama’ah di sini sudah banyak gara-gara pamplet.
Penyebaran media di media sosial, kalau bapak tau ya, dulu pas
Syubban mengadakan acara pertama kali, lapangan penuh
dengan jamaaah gara-gara liat Pamplet itu. karena aku bilang
buatlah semenarik mungkin, kalau sudah menarik pasti mau, aku
ingin tuh orang-orang punya rasa bangga untuk ngeshare
pamplet, banyak waktu itu bilang bang mau izin share, ya.
Buatlah pamplet semenarik mungkin seperti pamplet film-film,
iya ide dari sendiri, dari film-film.
T: Apakah Tim Multimedia tersebut penting di miliki oleh
setiap Majlis?
J: Sangat penting supaya jamaah tau kegiatan-kegiatan
Syubban. Di balik berkembangnya Majelis Syubbanul Muslimin
tidak lepas dari kerja keras Tim Multimedia sehingga bisa
sebagai media, masyarakat sekitar tau kegiatan-kegiatan
Syubban, bahkan sampai diundang ke berbagai daerah sampai
luarnegeri.
T: Apa saja tugas Tim Multimedia?
J: Tim Multimedia bertugas mengelola semua yang berkaitan
dengan Media, seperti membuat pamplet, spanduk, live
streaming, membuat teaser sebelum acara, editing hasil
video, dan menyebarkan konten-konten baik di Istagram,
Facebook, dan YouTube.
T: Apa saja fasilitas yang di miliki Tim Multimedia Majlis
Syubbanul Muslimin dalam menjalankan tugasnya?
J: Komputer 3, komputer buat editing 1, kamera yang cinema
ada 3, satunya 30 juta, kamera
T: Ada berapa Anggota?
J: 15 Anggota
T: Apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan
keterampilan anggota tersebut?
J: Awalnya kita ngundang yang ahli Fotografer, itu pun buat
dasar-dasar saja selebihnya ototidak belajar sendiri.
T: Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum membuat
bertugas?
J: iya menyiapkan alat-alat, terus membagi tugas-tugas,
selebihnya kreatif sendiri-sendiri.
T: Menggunakan media apa saja untuk mensosialisasikan
kepada (Jamaah) terkait dengan kegiatan2 Majlis Syubban?
J: Facebook, Istagram, You Tube.
T: Bagaimana menurut pendapat anda terkait dengan media
You Tube, apakah tepat digunakan di era milenial ini? Dan
apa kelebihanya?
J: sangat tepat, karena siapapun lebih mudah mengakses,
khususnya buat nambah pemasukan Tim Multimedia, karena
semua pendapatan untuk upgrade alat, baru aja kemarin buat
beli kamera 30 juta.
T: Adakah program-program yang dilakukan Tim
Multimedia untuk mengisi konten di Media You Tube?
J: Streaming live acara-acara Syubban, membuat lagu-lagu
melenial, film-film pendek.
T: Bagaimana Strategi Pelaksanaanya?
J: Saya membagi-bagi tugas kepada anggota sesuai dengan
keahlianya, sehingga semuanya berjalan dengan baik, tetapi
saya, selalu berusaha mengajak semua anggota untuk bisa
ditempatkan di manapun saja, sehingga tidak ada
ketergantungan, satu dengan yang lainya. Jadi, ketika yang biasa
bertugas sedang berhalangan hadir, bisa digantikan dengan yang
lain, dan acara tetap berjalan sesuai dengan apa yang telah
dirancang sebelumnya. Seperti ada yang bagian membuat teaser
sebelum acara, membuat pamplet, mamasang spanduk, baliho,
umbul-umbul, selembaran di tempat yang telah ditetapkan, dan
menyebarnya di akun media sosial. Kemudian, menyiapkan
peralatan Live streaming, kamera LSR, setelah semuanya sudah
beres, semua anggota bertugas dengan perannya masing-masing.
T: Apakah sesuai dengan yang telah dirancang?
J: sesuai dengan apa yang telah dirancang, karena setiap
anggota mempunyai perang masing-masing sesuai dengan
keahlinya.
T: Bagaimana caranya agar konten-konten yang dibuat/ atau
pesan-pesan yang disampaikan mudah diterima dan disukai
oleh Generasi Milenial?
J: Tim Hadroh Majelis Syubbanul Muslimin, selalu berusaha
membuat lagu-lagu yang menarik, lirik-lirik yang disampaikan
mempunyai makna yang dibutuhkan oleh generasi milenial,
dengan menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dihapal dan
disampaikan dengan vokal yang bagus, sehingga pesan-pesan
yang disampaikan selalu diterima dengan baik. Jadi, antara
lagu, makna, bahasa, dan vokal harus saling mendukung apalagi
jika mempunyai wajah yang tampan, itu akan sangat membantu.
T: Apa yang dilakukan ketika konten selesai diproduksi,
apakah langsung disebarkan? Apa bagaimana?
J: di serahkan dulu ke Gus Hafidz selaku pimpinan.
T: Disebarkan melalui media apa saja?
J: Facebook, You Tube, Istagram.
T: Apakah ada evaluasi setelah konten tersebut
disebarluaskan?
J: pasti ada evaluasi.
T: Apakah ada pemasukan? Dari masa saja?
J: Alhamdulillah dari You Tube setiap bulanya 30-35 Juta
perbulan dan
Koperasi Syubban ini salah satu strategi yang hasilnya sangat
membantu untuk keperluan Majelis Syubban Awalnya perbulan
3.500.000, 2-5.000.000, 3-7.000.000 perbulanya 4-9.000.000
perbulanya sekarang naek 10.000.000 perbulanya.
T: Apa saja yang dibutuhkan oleh Team Multimedia untuk
menunjang produksi berjalan dengan baik?
J: Tentu alat yang mendukung, dan kerja Tim yang kompak.
Pewawancara Narasumber
Wahyudin Mas Babun
HASIL WAWANCARA
Nama : Ustadz Syakur
Jabatan : Ketua Umum sekaligus
kordinator Lapangan
Alamat : Kalikajar, Paiton Probolinggo
Tempat wawancara : Via Whatsaap
Tanggal : Rabu, 7 Agustus 2019
Pukul : 19.00 WIB
T: Apa saja tugas kordinator lapangan?
J: Yang megang jadwal rutinan Syubbanul Muslimin di wilayah
Kabupaten Probolinggo, dan mengecek lokasi acara, dam juga
melihat target sasaran jamaah dan bagaimana kebutuhan
masyarakat setempat.
T:Apakah kordinator ini sangat membantu perkembanganya
Majlis Syubbanul Muslimin?
J: Insya Allah iya, karena yang harus tau lokasi pengajian
adalah koordinator lapangan.
T: Apakah melakukan pengamatan dahulu sebelum mulai
acara?
J: Harus, seperti posisi panggung, tempat parkir mobil kiayi dan
tempatnya jama’ah, biasanya sebelum acara kita surfei dulu
lokasi pengajian dan langsung rapat dengan tuan rumah dan
panitia setempat dan silaturahim dengan para tokoh dan ulama
setempat.
T: Apakah sampai melakukan penelitian?
J: Iya juga, sebagai antisipasi terjadi sesuatu, misalnya meneliti
karakter masyarakat setempat.
T: Apa saja hambatan-hambatan menjadi Kordinator
Lapangan?
J: Iya ada aja tapi alhamdulillah bisa teratasi, seperti kalau kita
ingin mengadakan acara besar di lapangan itu harus izin
tempatnya, kadang dengan kepala desa di perbolehkan tetapi
pihak pengelola lapangan tidak diperbolehkan.
T: Bagaimana menghadapi hambatan-hambatan tersebut?
J: ya, tentu kita selalu melapor segala bentuk kejadian ke Gus
Hafidz, beliau selalu memberikan masukan.
T: Apakah sering diadakanya evaluasi selesai melaksanakan
tugasnya?
J: ya, ketika selesainya acara saya selalu melapor kejadian
apapun ke Gus Hafidz, kemudian biasanya diadakan rapat
khusus pengurus inti jika memang masalahnya lumayan besar.
Tetapi kalau evaluasi besar-besaran biasanya diadakan 3-4
bulan sekali karena waktu yang terbatas, karena jadwal sudah
sangat padat.
T: Apa saja yang sering di evaluasi?
J: Tempat parkir, keamanan, baik dari segi rute jalan, dan
tempat duduk jamaah.
T: Bagaimana strategi Evaluasinya?
J: dengan mengumpulkan seluruh pengurus untuk membahas
masalah-masalah yang terjadi.
T: Harapan ke depanya buat Majlis Syubbanul Muslimin?
J: mudah-mudahan semakin terus solid dan kompak.
T: Menurut anda (panjenengan) gimana kepemimpinan Gus
Hafidz?
J: Beliau sosok yang mengayomi semua golongan, akhlaknya
yang luar biasa, sosok sederhana, dan masih banyak lagi.
T: Apa yang membuat tim tetap bertahan dan semangat
berjuang di Syubban?
J: Karena sosok Gus Hafidz yang selalu memberikan motivasi
kepada kami. Karena di Syubban kami bisa berjuang
memberikan yang terbaik buat Rasulullah SAW.
T: Apa yang menyebabkan Majlis Syubbanul Muslimin bisa
terus berkembang sampai saat ini?
J: Karena kepemimpinan Gus Hafidz, yang selalu mmberikan
motivasi buat Tim agar tetap semangat dan kembali menata
niatnya, sosok beliau yang mengajarkan kepada kami arti
perjuangan, sehingga kami bisa terus solid dan kompak, karena
setiap masalah yang terjadi beliaulah yang mampu
menyelesaikanya.
T: Menurut anda (panjenegan ) apa dampak adanya Majlis
Syubbanul Muslimin buat warga setempat khususnya
generasi muda?
J: sangat baik, banyak yang berubah dari segi akhlak menjadi
lebih baik.
Pewawancara Narasumber
Wahyudin Ustadz Syakur
DOKUMENTASI
Peneliti bersama ketua Majelis
Syubbanul Muslimin
Peneliti bersama Team Kordinator
lapangan
Peneliti sedang observasi
Syubban Lovers Madura
Peneliti di Kantor Pusat Majelis
Syubbanul Muslimin
Penghargaan Majelis Syubbanul
Muslimin dari Youtube
Sarana Team Multiemedia
Sarana Team Multimedia
Peneliti sedang observasi acara
Syubbanul Muslimin di Sampang
Madura
Peneliti bersama Ketua Team
Multimedia
Peneliti sedang observasi di Mesjid
Nurul Qadim Paiton Probolinggo
Sarana Team Multimedia
Pengurus Majelis Syubbanul Muslimin
Live Streaming Majelis Syubbanul Muslimin
Peneliti observasi acara Majelis Syubbanul
Muslimin di Paiton Probolinggo
Sarana Majelis Syubbanul Muslimin
Sarana Majelis Syubbanul Muslimin
Peneliti observasi ketika
Team hadroh latihan
Pamplet acara Majelis Syubbanul
Muslimin
Pamplet acara Majelis
Syubbanul Muslimin ke luar
negeri
Peneliti observasi acara
musyawarah Syubban Lovers
Nasional
Antusias Syubban Lovers
menghadiri acara-acara Majelis
Syubban
Antusias anak-anak muda
menghadiri acara Syubbanul
Muslimin
Antusias anak-anak muda
menghadiri acara Majelis
Syubbanul Muslimin
(
KoperasI Syubbanul Muslimin
Produk Koperasi Syubban
Istagram Koperasi Syubban
Produk Koperasi Syubban
Media Youtube Majelis
Syubbanul Muslimin
Media Youtube Majelis
Syubbanul Muslimin
Media Youtube Majelis
Syubbanul Muslimin
Drone Team Multimedia
Jaringan Majelis Syubbanul
Muslimin
Jaringan sepeda gunung
Kegiat an Sosial bersama
komunitas sepeda gunung
Komunitas sepak bola anak-anak