@iii perawatan

40
III. PERAWATAN III. PERAWATAN PENDAHULUAN Kemajuan teknologi demikian pesatnya yang masuk disetiap segi kehidupan. Kita di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan ini, dan bahkan terlibat di dalamnya. Entah ini berperan langsung ataupun hanya sebagai pengguna. Banyak hasil-hasil kemajuan teknologi diserap ke Indonesia, bahkan boleh dikatakan kita membeli teknologi tersebut. Baik berupa peralatan, mesin-mesin dan barang investasi lainnya. Yang terjadi adalah begitu mudahnya menanam investasi, membeli mesin-mesin dari luar negeri, tetapi cenderung mengabaikan perawatannya. Perawatan dianggap kegiatan yang membuang waktu, tenaga dan biaya. Dan yang paling parah lagi adalah perawatan dianggap tindakan yang dilakukan bila mesin rusak/mati. Berapa banyaknya orang menyadari betapa besarnya peranan manajemen perawatan dalam menjamin kelancaran dan kestabilan proses suatu kegiatan. 1

Upload: abednego-destio-tambun

Post on 01-Dec-2015

100 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

perawatan

TRANSCRIPT

Page 1: @III Perawatan

III. PERAWATANIII. PERAWATAN

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi demikian pesatnya yang masuk disetiap segi kehidupan. Kita di

Indonesia tidak terlepas dari perkembangan ini, dan bahkan terlibat di dalamnya.

Entah ini berperan langsung ataupun hanya sebagai pengguna. Banyak hasil-hasil

kemajuan teknologi diserap ke Indonesia, bahkan boleh dikatakan kita membeli

teknologi tersebut. Baik berupa peralatan, mesin-mesin dan barang investasi lainnya.

Yang terjadi adalah begitu mudahnya menanam investasi, membeli mesin-mesin dari

luar negeri, tetapi cenderung mengabaikan perawatannya. Perawatan dianggap

kegiatan yang membuang waktu, tenaga dan biaya. Dan yang paling parah lagi adalah

perawatan dianggap tindakan yang dilakukan bila mesin rusak/mati.

Berapa banyaknya orang menyadari betapa besarnya peranan manajemen perawatan

dalam menjamin kelancaran dan kestabilan proses suatu kegiatan.

Para manajer dan orang-orang yang terlibat dalam perawatan dituntut untuk

memperbaiki standar perawatan, meningkatkan kerja dan akhirnya mengurangi biaya

operasional.

1

Page 2: @III Perawatan

MENGAPA DIBENTUK BAGIAN PERAWATAN

Dibentuknya bagian perawatan dalam suatu perusahaan/industri adalah:

a. Agar semua mesin dan peralatan selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal

sehingga dapat menjamin kelangsungan produksi.

b. Memperpanjang masa penggunaan barang investasi (terutama sekali pada negara

berkembang yang cenderung memakai daripada merawat.

c. Menjamin keselamatan personil dalam menggunakan fasilitas sehingga operator

mesin dapat bekerja secara optimal dengan aman dan nyaman.

Bagian Perawatan Mesin merupakan satu kegiatan dengan bagian lain dalam

menjalankan fungsinya masing-masing. Ketergantungan bagian produksi (operasi)

terhadap bagian perawatan mesin dirasakan semakin besar dengan semakin rumitnya

mesin-mesin/peralatan produksi yang dipakai dalam industri-industri yang mutahir.

Sehingga untuk dapat membayar kembali modal yang diinvestasikan, maka seluruh

bagian yang berkepentingan dengan mesin harus bekerja sama dengan bagian

perawatan mesin untuk:

d. Menjaga agar mesin selalu dalam kondisi stabil, sehingga dapat mempermudah

perencanaan operasi.

Pada suatu awal perkembangan industri, perawatan hanya diperhatikan dan

dilaksanakan apabila terjadi kerusakan, kelainan atau penyetelan ulang akan tetapi

industri yang telah modern tidak menghendaki terjadinya kerusakan yang

mengakibatkan produksinya terhambat. Oleh karena itu diterapkanlah sistem

perawatan pencegahan (preventive maintenance).

Preventive maintenance dilaksanakan menurut jadwal dan jangka waktu tertentu

sehingga kita dapat:

e. Mengetahui kerusakan sedini mungkin, maka kerusakan yang mendadak dan fatal

dapat dihindarkan.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERAWATAN MESIN

Secara definisi dikatakan bahwa perawatan adalah suatu kombinasi dari

semua tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan

suatu peralatan pada kondisi yang dapat diterima.

Pelumasan dan kebersihan suatu mesin adalah salah satu tindakan perawatan paling

dasar yang harus dilaksanakan sebelum dan sesudah mempergunakan mesin, karena

hal tersebut dapat mencegah terjadinya keausan atau korosi.

2

Page 3: @III Perawatan

Keausan atau korosi adalah faktor utama penyebab kerusakan elemen-elemen mesin

oleh karena itu pelumasan yang semestinya dan penggantian serta penambahan secara

berkala, memegang peranan utama didalam perawatan kepresisian dan mencegah

terjadinya keausan. Pelumasan pada suatu mesin itu sebanding atau sama pentingnya

dengan sirkulasi darah pada manusia.

APA YANG DIKERJAKAN OLEH PERAWATAN MESIN

Pekerjaan pertama yang paling mendasar dalam maintenance adalah

membersihkan peralatan dari debu maupun kotoran-kotoran lain yang dianggap tidak

perlu. Debu ini akan menjadi inti bermulanya proses kondensasi dari uap air yang

berada di udara.

Butir air yang terjadi pada debu tersebut lambat laun akan merusak permukaan kerja

dari peralatan tadi sehingga secara keseluruhan peralatan tersebut akan menjadi rusak.

Pekerjaan membersihkan ini pada umumnya diabaikan orang karena dianggap tidak

penting. Padahal dalam melakukan pekerjaan ini perlu ada petunjuk tentang:

- bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut

- kapan pekerjaan tersebut dilakukan

- alat bantu apa saja yang diperlukan

- hal-hal apa saja yang harus dieprtahankan dan dihindari dalam melakukan

pekerjaan tersebut.

Pekerjaan kedua adalah memeriksa bagian-bagian dari peralatan yang

dianggap cukup kritis yang perlu dilakukan secara teratur mengikuti suatu pola

jadwal tertentu. Jadwal ini dibuat atas dasar pertimbangan-pertimbangan:

- berdasarkan pengalaman yang lalu dalam suatu jenis pekerjaan yang sama

diperoleh informasi me0ngenai selang waktu atau frekwensi untuk melakukan

pemeriksaan seminimal mungkin dan seekonomis mungkin tanpa menimbulkan

resiko yang berupa kerusakan pada unit instalasi yang bersangkutan.

- berdasarkan sifat operasinya yang dapat menimbulkan kerusakan setelah unit

instalasi beroperasi dalam selang waktu tertentu.

- berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat unit instalasi yang bersangkutan.

Pekerjaan selanjutnya adalah memperbaiki bila terdapat kerusakan pada bagian unit

instalasi sewaktu melaksanakan. Pemeriksaan pekerjaan memperbaiki ini, harus

sedemikian rupa sehingga mencapai standar semula dengan usaha dan biaya yang

wajar.

3

Page 4: @III Perawatan

FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PERAWATAN

Sebagai personil yang bekerja di bagian perawatan, pernahkan dipikirkan apa

yang dapat diberikan terhadap bagian lain atau apa faktor penentu keberhasilan

bagian perawatan. Kunci keberhasilan adalah hal-hal yang dapat mendukung

keberhasilan perawatan dalam melayani atau memberikan layanan yang tepat pada

bagian lain. Kunci keberhasilan tidak lain juga faktor-faktor yang sebaiknya dimiliki

oleh bagian perawatan antara lain:

1. Kemampuan personil untuk merawat dan tidak sekedar ketrampilan memperbaiki

mesin

2. Ketersediaan data mesin

3. Kelancaran arus informasi

4. Kejelasan perintah kerja

5. Ketersediaan standar pengerjaan

6. Kemampuan, kemauan membuat rencana perawatan

7. Kedisiplinan personil perawatan

8. Kesadaran masing-masing personil perawatan bagi kepentingan perusahaan

secara keseluruhan

9. Keselamatan dan keamanan kerja

10. Ketelitian kerja

11. Kelengkapan fasilitas kerja

12. Kesesuaian sistem dan prosedur kerja

TANTANGAN BAGIAN PERAWATAN MESIN

Memang, ada dua yang menjadi masalah yakni:

- seberapa jauh bagian-bagian/orang di luar perawatan menyadari pentingnya

perawatan dan karenanya turut membantu pengamanan dalam penggunaannya.

- seberapa jauh bagian perawatan sendiri sudah melaksanakan tanggung jawabnya

sesuai dengan seharusnya.

Dalam menjalankan pekerjaan perawatan dan dalam usaha mencapai kunci

keberhasilan, perlu disadari adanya tantangan yang dihadapi manajemen perawatan,

beberapa diantaranya:

1. Dampak kemajuan teknologi

- bagaimana meningkatkan kemampuan mekanik

- bagaimana kebikan suku cadang bagi mesin lama dan mesin baru

2. Adanya anggaran terbatas

4

Page 5: @III Perawatan

- bagaimana meningkatkan efektivitas kerja

- bagaimana mencari subtitusi bahan/suku cadang

- bagaimana mengatur rencana perawatan

3. Belum dimilikinya angka-angka standar perawatan

- kurang berfikir dan bekerja secara kuantitatif

- data tidak terlalu tersedia

- belum adanya ratio-ratio perawatan

4. Sumber daya manusia

- belum ada klasifikasi mekanik

- kecenderungan untuk tidak disiplin

- komunikasi yang kurang lancar antara mekanik dan penyelia

5. Persoalan suku cadang

- belum adanya suku cadang/sulitnya suku cadang

- kesulitan menentukan minimum stock

- asas pareto belum diterapkan

JENIS PERAWATAN

Perawatan dapat berupa perawatan terencana dan perawatan tidak terencana, secara

jelas dapat dilihat pada skema dibawah ini:

5

Perawatan

Terencana Tidak Terencana

Perawatan Pencegahan

Perawatan Koreksi

Emergency Maintenance

InspeksiPenyetelanPemberian

pelumas

Penambahan beberapa komponen sehubungan dengan inspeksi

Running maintenance

Shutdownmaintenance

Reparasi karena

kerusakan

Break down maintenance

Page 6: @III Perawatan

Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang memang sudah

diorganisir, dilakukan rencana, pelaksanaannya sesuai jadwal, pengendalian dan

pencatatan. Perawatan pencegahan yaitu perawatan yang dilakukan dengan interval

tertentu yang maksudnya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan

kemacetan atau kerusakan mesin. Perawatan koreksi yaitu jenis perawatan yang

dimasudkan untuk mengembalikan mesin pada standar yang diperlukan. Dapat

berupa reparasi atau penyetelan bagian-bagian mesin.

Running maintenance adalah perawatan yang dilakukan bila mesin tersebut sengaja

dihentikan.

Shutdown maintenance adalah perawatan yang hanya dilakukan bila mesin tersebut

sengaja dihentikan.

Breakdown maintenance adalah pekerjaan perawatan yang hanya dilakukan karena

mesin benar-benar dimatikan karena rusak, akan tetapi kerusakan tersebut sudah

diperkirakan sebelumnya.

Emergency maintenance adalah jenis perawatan bersifat perbaikan terhadap

kerusakan yang belum diperkirakan sebelumnya.

Melihat jenis perawatan tersebut, bisa dikembalikan pada lingkungan kerja

kita, jenis perawatan yang bagaimana yang cocok untuk dilaksanakan.

Yang paling mudah untuk dilakukan adalah emergency maintenance karena memang

tidak melakukan rencana apapun. Tetapi jenis ini akan menimbulkan kesulitan

dikemudian hari, bukan hanya kita tidak dapat mempersiapkannya tetapi juga

kerusakan akan lebih parah dan mahal.

Sebaliknya dengan mengadakan perawatan terencana berarti dituntut adanya

perencanaan yang terperinci baik interval bulanan maupun mingguan dan

membutuhkan hubungan dengan bagian lain.

EMERGENCY MAINTENANCE

Jenis perawatan ini hanya dilakukan apabila mesin sama sekali tidak mati

karena ada kerusakan atau ada kelainan dan tidak mungkin dapat dioperasikan.

Untuk dapat memperbaikinya maka prinsip kerja dari peralatan yang bersangkutan

harus dapat dikuasai. Dengan dikuasainya prinsip kerja peralatan tersebut maka

diagnosa terhadap kerusakan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Pengalaman yang lalu dan catatan tentang mesin tersebut harus digunakan sebagai

perhitungan untuk mempercepat penemuan. Mintalah keterangan yang jelas dari

6

Page 7: @III Perawatan

operator mesin tersebut, kapan, bagaimana, dan apa tanda-tanda terjadinya

kerusakan/kesulitan itu untuk mendekatkan analisa diagnosa yang harus diambil.

PERAWATAN PENCEGAHAN

Melalui pemanfaatan prosedur perawatan mesin yang baik, dimana terjadi

kordinasi yang baik antara orang-orang bagian produksi dengan orang-orang bagian

perawatan mesin maka:

1. Kerugian waktu operasi/produksi dapat diperkecil.

2. Biaya perbaikan yang mahal dapat dikurangi atau dihindari.

3. Interupsi terhadap jadwal yang telah direncanakan waktu produksi maupun

perawatan dapat dihilangkan atau dikurangi.

Pada waktu yang lalu sering terjadi ketidak serasian antara orang-orang bagian

produksi dan bagian perawatan mesin mengenai metoda yang sesuai untuk

memperoleh hasil kerja yang maksimum dari suatu mesin/alat produksi.

Orang-orang bagian produksi biasanya mengoperasikan peralatan mesin selama

mungkin dan semaksimal mungkin untuk dapat melampaui target produksi yang telah

ditetapkan (ada kaitannya dengan bonus?). Sampai sampai peralatan produksi

tersebut mengalami kerusakan dan kemudian secara tergesa-gesa diperbaikinya,

untuk segera dioperasikan lagi.

Pada saat ini para manajer telah sadar untuk menjamin kelangsungan produksi maka

harus dilakukan perencanaan dan penjadwalan kegiatan perawatan dengan interupsi

sekecil mungkin pada bagian produksi.

Sebenarnya tidak cukup hanya dengan menetapkan bahwa setiap mesin harus

memiliki program pemeliharaan yang terencana untuk mengurangi kemungkinan

terjadinya kerusakan mesin. Tetapi juga harus diadakan usaha untuk sedapat mungkin

menghindari terjadinya interupsi-interupsi pada jadwal yang telah ditetapkan. Hal ini

dapat dilaksanakan dengan memusatkan perhatian pada unit-unit yang dianggap

rawan atau kritis.

Suatu kualifikasi terhadap unit yang rawan didasarkan kepada:

1. Kerusakan pada unit tersebut dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan.

2. Kerusakan dapat mempengaruhi kwaliltas produk.

3. Kerusakan dapat menyebabkan proses produksi terhenti.

4. Modal yang tertanam pada unit tersebut dinilai cukup tinggi.

7

Page 8: @III Perawatan

Mungkin akan lebih ekonomis membiarkan sampai rusak suatu unit produksi

yang dianggap tidak kritis daripada harus melakukan program perawatan pencegahan.

Dan mungkin cukup dengan Emergency maintenance.

Suatu unit dapat dimasukkan kedalam kegiatan perawatan preventiv apabila kegiatan

ini lebih menghemat biaya dibanding dengan biaya perawatan secara tidak teratur

(random).

PERAWATAN KOREKSI

Perawatan koreksi tidak hanya berarti memperbaiki, tetapi juga mempelajari sebab-

sebab terjadinya kerusakan serta cara-cara mengatasinya dengan cepat, tepat dan

benar sehingga tercegah terulangnya kerusakan yang serupa.

Untuk mencegah terulangnya kerusakan yang serupa perlu dipikirkan dengan mantap

tindakan yang tepat untuk mengulanginya misalnya:

1. Merubah proses produksi, sehingga semua sistim produksi dirubah.

2. Mengganti jenis material dari komponen yang mengalami kerusakan.

3. Merubah konstruksi menjadi lebih baik sesuai perhitungan.

4. Seluruh mesin diganti dengan mesin baru.

5. Memperbaiki jadwal dan tindakan perawatan untuk mesin tersebut.

6. Melatih operator dari mesin tersebut dapat mengoperasikan mesin tersebut dengan

benar.

7. Merubah/mengurangi beban pada unit tersebut.

Oleh karenanya laporan terperinci tentang kerusakan peralatan adalah sangat penting

untuk dianalisa sehingga dapat diambil kesimpulan dan tindakan yang tepat untuk

mengatasi atau mencari alternatif penyelesaian.

Perbaikan pada perawatan koreksi dilaksanakan pada waktu diadakan perawatan

preventiv atau memang sengaja direncanakan untuk memperbaiki mesin karena mesin

tersebut telah rusak karena sudah tua setelah dilakukan perawatan jenis emergency.

PREDICTIVE MAINTENANCE

seperti yang sudah diketahui bersama salah satu kegiatan perawatan mesin

adalah mengganti komponen yang telah rusak atau aus, akan tetapi kadang-kadang

rusaknya diikuti oleh rusaknya komponan lain yang atau paling tidak menurun

kondisinya.

8

Page 9: @III Perawatan

Untuk mengatasi masalah ini maka diterapkan teknik perawatan Ramalan (Predictive)

yaitu yang bentuk baru dari teknik perawatan terencana dimana penggantian

komponen/suku cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan. Untuk

industri-industri yang besar dan berproduksi secara berantai seperti industri kimia,

pengecoran logam, industri makanan, obat-obatan dan lain-lain, akan tetapi sangat

menguntungkan sekali menerapkan sistim perawatan ini karena terhentinya aliran

produksi beberapa menit saja akan dapat menimbulkan kerugian yang besar.

Contoh dari tindakan perawatan ramalan ini adalah:

1. Mengganti semua bola lampu listrik dalam bengkel setelah beroperasi dalam

waktu tertentu.

2. Mengganti seluruh bantalan (roler bearing) yang berada pada satu poros walaupun

diketahui hanya satu buah saja yang mengalami kerusakan.

UMUR MESIN

Keausan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang memburuk dari suatu

permukaan kerja akibat dari pemakaiannya (gesekan). Hal ini dapat terjadi pada

berbagai kondisi kerja. Suatu mesin yang baru dioperasikan, akan terjadi laju keausan

yang cukup tinggi, hal ini disebabkan karena bagian-bagian permukaan kerja dari alat

masih kasar, sehingga ketika terjadi kontak kerja permukaan, permukaan kasar

tersebut akan menjadi halus atau rata.

Oleh karena hal tersebut anjuran dari pabrik pembuat mesin tentang

penggantian pelumasan pada perioda yang telah ditentukan, harus selalu

dilaksanakan, karena pelumas tersebut telah bercampur dengan beram-beram akibat

dari keausan tadi. Masa ini dikenal sebagai masa penyesuaian (running in) yang

dalam diagram dibawah ini digambarkan makin lama makin menurun tingkat

keausannya dan berhenti pada titik tingkat keausan yang normal.

Setelah melewati phase I karena suaian-suaian yang bergerak telah

sesuai/cocok/berpasangan dengan lancar, maka keausan dapat dikatakan sangat

lambat pada kondisi normal. Titik inilah yang nantinya akan dijadikan titik acuan

untuk menentukan perioda umur mesin yang sebenarnya. Apabila titik ini berbeda

pada titik nol dengan mengalami phase I yang sangat panjang niscaya umur mesin

akan menjadi lama apabila diikuti dengan perawatan yang baik. Phase II ini dikenal

dengan istilah Useful life period. Karena permukaan bidang kerja mempunyai lapisan

kekerasan dengan ketebalan yang terbatas, maka laju keausan akan meningkat dengan

cepat apabila lapisan tersebut telah hilang karena aus. Perioda ini dikenal sebagai

tingkat keausan yang cepat (wearing out period).

9

Page 10: @III Perawatan

PROSEDUR PERENCANAAN PERAWATAN

Kebanyakan dari kepala bagian perawatan dan personil perawatan telah cukup

mengenal atau mendengar tentang perencanaan perawatan dan tahun mengenai

masalahnya. Juga dengan tidak ragu-ragu mengadakan perbaikan pada mesin-mesin

yang harus dilayani. Untuk satu bagian kecil memang terlihat jelas. Akan tetapi

bagaimana sebenarnya jalur dalam prosedur perawatan terencana.

Skema di bawah ini akan menjelaskan bagaimana sistem kerja perawatan.

- Langkah pertama menentukan terlebih dahulu apa yang akan dirawat. Hal ini

amat tergantung persiapan segala fasilitas. Jadwal perawatan harus disiapkan

untuk setiap bagian pabrik atau peralatan/mesin yang akan dirawat. Mencakup

pula keterangan-keterangan bagaimana perawatan itu dilakukan. Bagi yang belum

melaksanakan perawatan pencegahan, mungkin lebih baik memulainya dengan

mesin-mesin utama dulu. Karena tidak mungkin mengubah tipe emergency

maintenance menjadi preventive maintenance dalam waktu singkat.

- Spesifikasi kerja pada dasarnya merupakan alat komunikasi dengan pelaksana

untuk mengarahkan dalam menjalankan kegiatan perawatan pada mesin tertentu.

Beberapa aspek manfaat dari spesifikasi kerja antara lain:

1. Merupakan instruksi dasar tindakan yang harus dilakukan.

2. Menunjukkan metode kerja, alat-alat apa yang dibutuhkan atau alat uji apa yang

harus digunakan.

Laporan perawatan

Data rencana perawatan mesin tahunan/bulanan

Jadwal perawatan mesin tahunan

Kartu riwayat mesin

Laporan Work Order

Staff perawatan

Work Order

Staf Produksi

Pelaksana Perawatan

Spesifikasi Kerja

Jadwal perawatan mesin bulanan/mingguan

10

Page 11: @III Perawatan

3. Dapat dianggap sebagai standar kerja, sehingga siapapun yang melakukan akan

mempunyai cara yang sama. Sekaligus mempengaruhi keselamatan kerja.

- Bagian perawatan sebaiknya merencanakan program perawatan berkala untuk

selama jangka waktu tertentu. Secara ideal memang dijabarkan dalam jangka

waktu satu tahun, tetapi biasanya perusahaan-perusahaan sulit melakukannya

karena banyak faktor yang akan mempengaruhi produksi dan kebutuhan

pabrik/perusahaan secara keseluruhan. Sebagian mencoba menjabarkan dalam

periode bulanan, tetapi ada juga dalam mingguan. Kegiatan ini memerlukan

hubungan yang erat dengan bagian produksi/operasi untuk saling mengumpulkan

informasi. Hasilnya sudah barang tentu harus diketahui oleh kedua belah pihak.

Tanggung jawab untuk menentukan siapa yang akan mengerjakan tergantung dari

foreman atau supervisor yang bersangkutan, yang tentu sangat mengetahui siapa

yang sepantasnya melakukan pekerjaan tersebut.

- Walaupun sudah mempercayai kemampuan dari mekanik, tetap laporan hasil

inspeksi diperlukan sebagai usaha untuk menyimpan data dari tindakan perawatan

(History record).

DATA RENCANA PERAWATAN MESIN TAHUNAN

Didalam hal mempersiapkan jadwal tahunan, data masing-masing jenis/tipe

didaftar seperti Tabel 1. Siklus reparasi dan perioda antara dua masa perawatan mesin

dibuat sesuai menurut instruksi dari pabrik pembuat mesin pada buku petunjuk

pemeliharaan dan dikombinasikan dengan pengalaman yang pernah didapat di

lapangan.

Periode penggantian minyak pelumas dan minyak hidrolik harus dilaksanakan menurut buku instruksi

pemeliharaan. Bila tidak memiliki buku tersebut, maka dapat menggunakan dasar pedoman sebagai

berikut:

Kapasitas minyak Masa penggantian dalam satuan bulan

Hingga 10 liter10 hingga 50 literLebih dari 50 liter

812

18 - 24

Data diatas diambil apabila mesin terus menerus dipakai selama 8 jam sehari.

Semua jenis minyak pada sebuah mesin, penggantiannya dilaksanakan dalam

waktu yang bersamaan pada waktu diadakan perawatan preventive, karena sangat

tidak menguntungkan apabila dilaksanakan diluar jadwal perawatan.

Tingkat kerumitan perawatan (Repaircomlexity) dibutuhkan untuk menentukan

pembagian dalam penyusunan jadwal tahunan sehingga bobot kerja setiap bulan

dapat seimbang sesuai dengan program kerja pabrik secara keseluruhan.

11

Page 12: @III Perawatan

Tingkat kerumitan perawatan juga berfungsi untuk menentukan periode antara dua

masa dalam siklus dan dua masa bongkar total dalam tahun, apabila tidak terdapat

dalam buku instruksi pemeliharaan tentang penentuan siklus.

DATA JADWAL PERAWATAN PREVENTIVE “TAHUNAN”

Mesin Model

Siklus perawatan preventiv Pelumasan

Siklus reparasi

Periode antara 2 masa dalam bulan,

1 giliran

Bak oli Jenis oliBanyaknya dalam liter

Periode penggantian dalam bulan, 1 giliran

Bubut GrazioliDania 180

B-I1-K1-I2-K2-I3-M1-I4-K3-I5-K4-I6-M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B

12

Bak roda gigi kepala tetap, pemakanan, kecepatan eretan

Tellus 33 7 12

Gerinda datar

B-I1-I2-I3-I4-K1-I6-I7-I8-I9-I10-K2-

I11-I12-I13-I14...

2

Sistem hidrolikPoros ulirGerindaMangkok oli

Turbo oilTelluss 15Tonna 33

15 12242

Gerinda silinder

Kellen berger 600 UR

B-I1-I2-K1-I3

12

Poros ulirGerinda oliHidrolikPengarah meja

Tellus 11Tellus 33Tonna 33

1065

121812

Frais Schaublin 53N B-I1-K1-I2-K2-I3-M1-I4-K3-I5-K4-I6-M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B

12

Poros ulir vertikal, bak roda gigi spindel, pemakanan, poros ulir memanjang

Tonna 33Tellus 27Tonna 33Tonna 33

2,32,53

0,5

12

Crane Demag B 20 B-I1-I2-I3-I4-K1-I5-I6-I7-I8-K2-I9-I10-I11-I12-K3-I13-I14-I15-I16-K4-I17-

I18...

4

Bak roda gigi cacing

Tonna 33 15 12

NILAI KERUMITAN PERAWATAN

Nilai kerumitan perawatan adalah nilai relatif dari kerumitan yang tergantung

dari ukuran dan kemampuan departemen perawatan mesin untuk menangani sebuah

mesin tertentu yang dibandingkan dengan mesin-mesin lain yang ada dibengkel

tersebut.

Konsep dasar dari nilai kerumitan, ditentukan oleh aspek-aspek seperti:

1. Harga mesin

2. Kebutuhan suku cadang per tahun

3. Biaya perawatan per tahun

4. Tingkat kepresisian mesin

5. Prioritas penggunaan

6. Tingkat kesulitan perawatan

7. Frekwensi kerusakan

8. Situasi dan kondisi operasi

9. Waktu operasi tiap bulan

10. Biaya operasional per tahun

11. Faktor keselamatan kerja

12

Page 13: @III Perawatan

Seluruh jenis mesin didaftar seperti tabel data, lalu dibandingkan satu demi

satu menurut aspek-aspek yang kita tentukan seperti diatas untuk menentukan nilai

total hasil penjumlahan nilai-nilai yang kita tentukan pada waktu membandingkan.

Seperti contoh, misalnya:

Nama Mesin Tipe JumlahAspek-aspek pembanding (contoh)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Bubut Sch 150 3

Frais F–3 8

Sekrap SH–625 2

Sekrap SH –350 3

Gerinda silinder HTG 400 3

Gerinda datar MHP 500 1

Jig borring KF– 2 2

Copy milling NF–2 1

Bor GT–16 7

SIKLUS PERAWATAN

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventiv,

diklasifikasikan sebagai berikut:

- Inspeksi I

- Reparasi kecil K

- Reparasi medium M

- Bongkar total B

Contoh siklus perawatan:

Repair

Complexity

Siklus perawatan Periode

antara dua

masa (Bulan)

Periode

antara B ke B

(Tahun)Siklus I K M

0 s/d 30 B.I1.K1.I2.K2.I3.M

1.I4.K3.I5.K4.I6.M

2.I7.K5.I8.K6.I9.B1

.............

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau dari

I1 ke K1, atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1.

13

Page 14: @III Perawatan

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila periode antara dua masa perawatan mesin adalah

6 bulan berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan periode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda, seperti:

- Tipe produksi massal/berantai/satuan

- Jenis material yang dikerjakan, baja/besi tuang/aluminium tuang/perunggu.

- Shift atau giliran kerja per hari, 1 shift / 2 shift / 3 shift yang biasanya 1 shift

adalah 8 jam kerja per hari.

- Memakai pendingin alat potong atau tidak memakai pendingin alat potong.

Siklus perawatan untuk mesin-mesin penunjang seperti crane atau pemadam

kebakaran harus lebih padat dan tidak perlu banyak dibongkar sehingga perawatan

hanya cukup dengan inspeksi dan reparasi kecil saja. Jarak antara bongkar total

dengan bongkar total harus benar-benar diperhitungkan, karena terlalu singkat tidak

baik dan terlalu lama juga tidak baik.

14

Page 15: @III Perawatan

Per

iod

e A

nta

ra D

ua

Bon

gkar

T

otal

Dal

am T

ahu

nan

Gil

iran

Ker

ja/H

ari

3 3.0

3.5

3.5

4.5

4.0

4.5

4.5

6.0

4.5

5.0

5.5

6.5

4.0

4.5

5.0

6.0

5.5

6.0

6.5

8.0

6.5

6.5

7.0

9.0

7.5

8.5

2 4.5

5.0

5.5

6.5

6.0

6.5

7.0

8.5

7.0

7.5

8.0

10.0

6.5

7.0

7.0

9.0

8.0

9.0

9.5

11.5

9.5

10.0

11.0

26.5

10.5

11.5

dst

1 9.5

10.0

10.0

13.0

12.0

13.0

13.5

17.0

14.0

15.0

16.0

19.5

12.5

13.5

14.5

18.0

16.0

17.5

18.5

23.5

18.5

20.0

21.5

26.5

21.0

22.5

Per

iod

e A

nta

ra D

ua

Mas

a P

eraw

atan

Dal

am B

ula

n

Gil

iran

Ker

ja/H

ari

3 2.0

2.5

2.5

3.0

3.0

3.0

3.0

4.0

3.0

3.5

3.5

4.6

1.5

1.5

1.5

2.0

2.0

2.0

2.0

2.5

2.0

2.5

2.5

2.5

2.0

2.0

2 3.0

3.5

3.5

4.5

4.0

4.5

4.5

6.0

4.5

5.0

5.5

6.5

2.0

2.5

2.5

3.0

2.5

3.0

3.0

4.0

3.0

3.5

3.5

3.5

2.5

3.0

dst

1 6.0

6.5

7.0

8.5

8.0

9.0

9.5

11.5

9.5

10.0

10.0

13.0

4.0

4.5

5.0

6.0

5.5

5.5

6.5

8.0

6.5

6.5

7.0

7.0

5.0

5.0

Bah

an B

end

a P

rod

uk

si

Baj

a ka

rbon

& c

orA

lum

iniu

m c

orP

erun

ggu

Baj

a ko

nstr

uksi

Baj

a ka

rbon

& c

orA

lum

iniu

m c

orP

erun

ggu

Baj

a ko

nstr

uksi

Baj

a ka

rbon

& c

orA

lum

iniu

m c

orP

erun

ggu

Baj

a ko

nstr

uksi

Baj

a ka

rbon

& c

orA

lum

iniu

m c

orP

erun

ggu

Baj

a ko

nstr

uksi

Baj

a ka

rbon

& c

orA

lum

iniu

m c

orP

erun

ggu

Baj

a ko

nstr

uksi

Baj

a ka

rbon

& c

orA

lum

iniu

m c

orP

erun

ggu

Baj

a ko

nstr

uksi

Baj

a ka

rbon

& c

orA

lum

iniu

m c

or

Tip

e P

rod

uk

si

Mas

alS

eri

Uni

t

Mas

alS

eri

Uni

t

Ser

i

dst

Sik

lus

Per

awat

an

Jum

lah

MK

I

2 6

9

2 6

27

2 9

36

Sik

lus

B.I

1.K1.I

2.K2.I

3.M1.I

4.K3.I

5.K4.I

6.M2.I

7.K

5.I8.K

6.I9.B

1

B.I

1.I2.I

3.K1.I

4.I5.I

6.K2.I

7.I8.I

9.M1.I

10.I

11.

I 12.K

3.I13

.I14

.I15

.K4.I

16.I

17.I

18.M

2.I19

.I20

.I21

.K5.I

22.I

23.I

24.K

6.I25

.I26

.I27

.B1

B.I

1.I2.K

1.I4.I

5

Nil

ai K

eru

mit

an

Per

awat

an

0 s/

d 30

30 s

/d 1

50

Dia

tas

150

15

Page 16: @III Perawatan

JADWAL PERAWATAN MESIN TAHUNAN DAN BULANAN

Perencanaan penjadawalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan

operasi perusahaan secara keseluruhan, sebelum menetapkan rencana harus dilakukan

analisis terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk menetapkan

jadwal perawatan mesin adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kerumitan perawatan

2. Jadwal perkiraan waktu produksi

3. Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

4. Kartu riwayat mesin

5. Kemampuan personil pelaksana perawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama, harus

dibagi merata selama setahun, untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak

merata. Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan

sesuai dengan waktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi

kelebihan waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi.

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek, jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang.

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian

yang berupa pelumasan pada waktu mesin akan dipakai dan pelumasan mesin pada

waktu mesin selesai dipakai. Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari

mesin yang bersangkutan. Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan

dengan baik sehingga tidak terjadi kesalahan pemberian pelumas. Simbol-simbol

pelumasan harus ditempelkan didekat mesin tersebut. Untuk mesin-mesin dengan

pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral, harus diberikan petunjuk untuk

melaksanakan pekerjan pelumasan tersebut.

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalam penyusunannya harus

disesuaikan dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutn, sehingga

tidak terjadi bentrokan.

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan; berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk

kegiatan perawatan tersebut dapat direncanakan. Jadwal perawatan mesin jangka

sedang juga berupa pemeriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang

berupa penambahan, perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan

peluncur-peluncur.

Waktu yang dibutuhkan untuk perawatan, pemeriksaan, harus dibatasi sesedikit

mungkin karena,

16

Page 17: @III Perawatan

Contoh-contoh jadwal perawatan mesin tahunan, bulanan, harian dapat dilihat pada Tabel 3, Tabel 4

dan Tabel 5.

XII

I 10

10 10

XI

x I 8 10 32

X K2

35 55

IX x I 7 10 K1

30 40

VII I

L I 3 15 K2

30 45

VII

K1

30 x I 6 10 40

VI

S1

30 I 8 10 40

V

o K1

18 40

IV K1

30 I 2 15 I 7 10 55

III

I 5 10 K2

35 45

II I 4 10 K2

25 L I 6 10 45

I

I 1 8 I 4 10 38

Tah

un la

lu Bul

an

repa

rasi

IV VII

XI

X III

VI

X II VII

I

IX XII

Jum

lah

jam

per

awat

an ti

ap b

ulan

Jeni

s re

para

si

I 1 B I 3 K1 I 2 I 2 I 1 I 3 K2 I 2 I 3

Sik

lus

12 6 2 6 12 4 6 12 12 12 2

Gil

ira

n 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2

Kar

akte

rist

ik

tekn

ik

360

x 10

00

360

x 10

00

500

x 20

0

1100

x 2

50

1100

x 2

50

2000

x

1200

1000

x

3200

1000

x

3200 625

x 40

0

125

x 60

0

20 to

n

! =

gan

ti o

lix I 4

. .

. = h

anya

gan

ti o

li d

alam

man

gkok

o K! =

gan

ti o

li h

idro

lik

dala

m m

angk

ok

Mod

el

Gra

ziol

iD

ania

180

Gra

ziol

iD

ania

180

Tri

pet

MH

P 5

00

Sch

aubl

in

53 N

Sch

aubl

in

53 N

K 1

200

7210

7210

Erd

mab

S

H-6

25

Kel

lenb

erge

r 60

0 U

R

Dem

ag B

20

Mod

el

leta

k

BU

17

BU

18

GR

2

FR

14

FR

15

BO

14

KE

7

KE

6

KE

9

GS

3

CR

1

Mes

in

1.

Bub

ut

2.

Bub

ut

3.

Ger

inda

da

tar

4.

Fra

is

5.

Fra

is6.

Bor

ing

hori

sont

al

7.

Pla

ner

8.

Pla

ner

9.

Ket

am

10.

Ger

inda

si

lind

er

11.

Cra

ne

JADWAL PERAWATAN PREVENTIV “BULANAN” BULAN IV TAHUN 19..

17

Page 18: @III Perawatan

No. MesinNo.

LetakModel

Jenis

Reparasi

Waktu

Perawatan

Waktu

dalam

hari

Tanggal

Dimasuk

kan pada

kartu

mesin

Mulai Selesai Tgl Paraf

1 Bubut BU 17 Grazioli

Dania 180

K1 30 5

2 Frais FR 14 Schaublin

53 N

I2 15 2,5

3 Crane CR 1 Demag B 20 I7 10 1,5

Catatan :

Disamping perawatan diatas:

- Kepala universal mesin frais FR 15 diberi gemuk

- Volume oli masing-masing mesin harus diperiksa

SPESIFIKASI KERJA

Untuk mengarahkan dalam menjalankan tindakan perawatan mesin, baik yang

sudah terjadwal maupun pekerjaan yang mendadak, harus dijelaskan sejelas-jelasnya

kepada pelaksana perawatan tersebut baik lisan maupun tulisan, karena tindakan

perawatan mesin menyangkut keselamatan obyek, yaitu:

a. Keselamatan diri sendiri

b. Orang lain/pengguna

c. Mesin/investasi

Dengan diadakannya spesifikasi kerja secara tertulis maka dapat dianggap sebagai

standar kerja dan mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

a. Siapapun yang melaksanakannya akan mempunyai cara yang sama

b. Keselamatan kerja menjadi lebih diperhatikan

c. Pekerjaan menjadi lebih cepat

d. Batasan-batasan perawatan lebih jelas

e. Waktu yang dibutuhkan menjadi lebih singkat

f. Instruksi menjadi lebih mudah (terutama untuk pekerjaan yang tidak dapat

diawasi karena tempatnya berjauhan)

Contoh: Batasan-batasan untuk melaksanakan perawatan preventive

Inspeksi

a. Memeriksa fungsi dari mekanisme kecepatan putar dan kecepatan potong.

b. Memeriksa dan menyetel kopling gesek, kopling roda gigi, poros utama dan

bantalan peluncur, rem, mur pembawa.

18

Page 19: @III Perawatan

c. Membersihkan filter oli pelumas dan oli pendingin, sistem pengolian dan

penyalur oli, serta serbuk kotoran dan debu pengarah.

d. Mengencangkan mur-mur dan baut-baut pengikat, ganti bila perlu.

e. Ganti oli

Reparasi kecil

a. Kerjakan semua tindakan yang harus dilakukan pada inspeksi.

b. Membongkar 2 sampai 3 unit yang kemungkinan besar akan aus atau kotor dan

membersihkannya, lamak lagi kantung-kantung oli bila perlu, ganti bagian yang

sudah rusak lalu rakit dan setel (contoh: tool post dan apron/carriage).

c. Mengadakan perbaikan bila diperlukan atau yang telah dicatat pada inspeksi.

Reparasi Medium

a. Kerjakan semua tindakan yang harus dilakukan pada reparasi kecil ditambah

dengan membongkar semua bagian yang kemungkinan akan aus dan harus diganti

atau diperbaiki (contoh: head stock, apron, tool post, tail stock).

b. Mengecat permukaan mesin yang sudah rusak catnya.

c. Kalibrasi ulang.

d. Scraping/grinding semua permukaan pengarah.

Bongkar seluruhnya

a. Kerjakan semua tindakan yang harus dilakukan pada reparasi medium tetapi

pembongkaran menyangkut setiap unit, semua komponen yang sudah rusak atau

aus diganti dengan komponen baru, gerinda dan lamak semua pengarah.

b. Memeriksa fondasi, perbaiki bila perlu.

c. Mengecat semua permukaan yang harus dicat dengan cat baru.

Mesin Potong Logam

Inspeksi I

1. Periksa bagian luar (tanpa membongkar) seluruh mesin dan tiap bagiannya, dan

buat catatan tentang kerusakan, kekurangan, dan kondisi operasi mesin.

Setel, periksa bagian-bagian yang kendor, bagian yang bersuaian: misalnya

bagian landasan meja, bagian puli, roda-roda penggerak roda gigi, kopling, dan

sebagainya.

2. Buka penutup suatu bagian, periksa dan amati kondisi mekanis transmisinya.

3. Setel kelonggaran antara poros transportir dengan ulir pasangannya pada eretan,

bagian penggerak eretan, pembawa, dan sebagainya.

4. Setel spindel utama.

5. Periksa dan setel rangkaian dan hubungan tuas kecepatan, roda gigi untuk

kecepatan pemakanan, posisi tuas yang semestinya.

6. Periksa dan setel gesekan atau tegangan kekuatan pengereman.

19

Page 20: @III Perawatan

7. Periksa dan setel bagian-bagian yang meluncur, meja eretan, eretan atas

memanjang, eretan atas melintang, pembawa, lengan peluncur, bagian-bagian

pemegang.

8. Periksa kondisi permukaan meja, permukaan pembawa, atau bagian-bagian lain

yang bergesekan, dan perbaiki bagian-bagian yang cacad.

9. Periksa dan setel tegangan pegas.

10. Periksa dan setel atau mungkin ganti, baut, mur, pena, sekrup, dan lain-lain.

11. Periksa dan setel fungsi tombol pembatas, stoper, pembalik.

12. Bersihkan dan setel atau perbaiki bagian-bagian lain seperti rantai, sabuk

penggerak, sepatu rem, dan sebagainya.

13. Periksa kondisi sirkulasi minyak pendingin/pemotong, bila perlu diadakan

perbaikan kecil/penyetelan.

14. Periksa kondisi pengaman-pengaman, pagar dan lain-lain, bila perlu diadakan

perbaikan kecil/penyetelan.

15. Periksa kondisi pelumasan atau sistim hidroliknya bila perlu diadakan

perbaikan kecil/penyetelan.

Ganti oli hidroli pada semua tangki penampungan bila perlu.

16. Periksa dan setel semua bagian, dan timbang terimakan pada pengawas

bengkel.

17. Catat barang-barang atau suku cadang yang perlu diganti untuk program

perawatan berikutnya (K, M, B).

18. Kerjakan inspeksi-inspeksi khusus yang dianjurkan oleh pabrik pembuat

mesin tersebut.

19. Periksa dan pasang kembali perlengkapan peralatan lain bila perlu diadakan

perbaikan.

Reparasi Kecil K

1. Membongkar beberapa bagian penting pada mesin yang tampak aus atau kotor.

Selebihnya buka dan inspeksi bagian dalam lainnya dan dibersihkan/dicuci.

2. Bersihkan seluruh bagian yang dibongkar dan dicuci.

3. Lepaskan poros ulirnya/spindel, bersihkan atau hilangkan bagian yang tajam pada

hubungan antara permukaan.

Periksa dan bersihkan bantalan-bantalan utamanya.

Pasang kembali dan setel hingga semestinya.

Batasan Reparasi Kecil: poros ulir/spindel besar, presisi berat sekali, dan bagian-

bagian lain yang spesifik tidak dilakukan pada program ini.

4. Periksa kondisi suaian antara poros dengan bantalan jurnalnya, ganti bantalan

jurnalnya, bila telah aus. Setel dan periksa bantalan antifriksinya. Ganti bila aus.

20

Page 21: @III Perawatan

5. Setel kopling geseknya, bersihkan permukaan sarung dan kopling tirusnya. Setel

pula remnya.

6. Bersihkan pinggiran roda gigi yang tajam, ganti roda giginya bila telah aus.

7. Ganti bagian pemegang pahat yang patah/aus, baut-baut pengikatnya, pelat

pembantu dan lain-lain.

8. Bersihkan bagian yang tajam pada pelat pencekam, wedge yang disetel.

9. Periksa dan bersihkan kondisi poros transportir, pembawa dan bagiannya, ganti

mur setangkup transportir bila aus.

10. Periksa dan setel tuas pembalik putaran, tuas pemakanan, pengikatan,

pengaman mekanis, stoper dan lain-lain.

11. Ganti suku cadang yang jangka pakainya diperkirakan tidak cukup tinggi

perawatan berikut (K, M, B).

12. Bersihkan bagian/ujung yang tajam/rusak pada permukaan meja mesin,

pembawa, peluncur, tiang pengarah/lengan.

13. Perbaiki pagar pengaman, pengaman sabuk, pulli, pelindung beram, pelindung

suaian, kotoran, dan lain-lain.

14. Periksa dan perbaiki sistim-sistim lubrikasi dan hidroliknya, ganti

pelumas/minyak dalam bak penampungan.

15. Setel suaian pada eretan-eretan, meja, tiang pengarah. Kendorkan dan setel

wedges serta pelat pencekamnya.

16. Setel tegangan pegas, hubungan cacing dengan roda giginya, dan hubungan-

hubungan mekanis yang lain, yang sejenisnya.

17. Periksa kondisi dan fungsi stoper, pembalik pembatas, dan lain-lain.

18. Periksa dan reparasi bila perlu sistim sirkulasi minyak pemotongan/pendingin.

Perbaiki sambungan pipa instalasinya bila bocor. Reparasi pompa dan salluran-

salurannya.

19. Buat daftar suku cadang yang harus diganti pada perawatan berikut (K, M, B).

20. Bersihkan permukaan meja mesin.

21. Periksa kepresisian mesin sebagaimana mestinya menurut petunjuk buku.

22. Periksa dan coba hidupkan mesin tanpa dan dengan beban pada masing-

masing kecepatan putar/potong. Periksa kepresisian dan kekasaran permukaan

benda percobaan.

Reparasi Medium M

1. Periksa kondisi kepresisian mesin sebelum dilaksanakan pembongkaran.

2. Periksa dan ukur keausan basis-basis permukaan sebelum dilakukan reparasi

(meja, suaian, dan sebagainya).

3. Reparasi dan bongkar bagian demi bagian.

21

Page 22: @III Perawatan

4. Cuci dan bersihkan kotoran bagian yang telah dibongkar, cuci dan bersihkan pula

kotoran pada bagian selebihnya yang tidak dibongkar.

5. Inspeksi bagian demi bagian setelah dibongkar.

6. Buat daftar kerusakan tiap bagian dan perkirakan reparasinya.

7. Gerinda suaian/permukaan poros yang menumpu bantalan.

8. Ganti/perbaiki poros-poros penggeraknya.

9. Ganti bantalan jurnal dan antifriksi yang telah aus.

10. Ganti pelat kopling gesek, kopling gesek tirus, ganti sepatu rem, rem

piringannya.

11. Ganti roda gigi transmisi yang aus, cacing-roda gigi cacing.

12. Ganti atau perbaiki poros transportirnya, mur pasangan, gerak memanjang,

dan pemakanan.

13. Ganti baut pengikat, sekrup-sekrup lain yang rusak/aus.

14. Ganti atau perbaiki wedge yang dapat disetel beserta pelat pencekamnya.

15. Reparasi kondisi kepresisian poros transportir dengan membetulkan ulirannya.

16. Periksa dan bersihkan bagian-bagian mekanis mesinnya yang tidak rusak/aus.

17. Reparasi pompa minya pemotongan/pendinginan dan saluran-salurannya.

18. Reparasi pompa minyak sistem lubrikasi/hidroliknya dan ganti minyaknya

dengan yang baru.

19. Lamak/gerinda permukaan pengarah meja mesin, peluncur eretan, pembawa,

lengan pengarah, blok pengarah (jika masih mungkin dan belum melampaui batas

ukurannya).

20. Reparasi atau ganti, pagar pengaman, bagian-bagian pengaman lain seperti

untuk beram, serbuk percikan, tutup sabuk penggerak, rumah pelindung, dan lain-

lain.

21. Rakit bagian-bagian yang telah selesai direparasi, periksa kondisi, mekanisme

masing-masing bagian sebagaimana mestinya.

22. Cat kembali badan mesin seperti keadaan semula/baru.

23. Periksa dan hidupkan mesin tanpa atau dengan beban pada masing-masing

kecepatan pemakanan.

Periksa pula suara berisik atau kenaikan panasnya.

24. Periksa kepresisian mesin sebagaimana mestinya menurut petunjuk. Periksa

pula kepresisian hasil benda percobaan begitu pula kepresisian perlengkapan

mesin lainnya seperti penepat yang dimiliki.

Kartu inspeksi – I dan kartu reparasi kecil -k

Sebagai pedoman pada bagian perawatan mesin, dibutuhkan kartu kontrol

yang isinya terdiri dari segala sesuatu yang harus dilakukan selama mengadakan

perawatan preventif.

22

Page 23: @III Perawatan

Sebagai contoh, kartu kontrol pada sebuah mesin boring vertikal, masing-

masing model mesin yang terpasang mempunyai kartu kontrol secara tepisah.

1 2 3 4

No.Bagian-bagian yang harus diinspeksi atau

direparasi

Kode Insp. Atau reparasi kecil

Catatan

1.1.1.1.2.

1.3.

1.4.

1.5.

1.6.1.7.

1.8.1.9.

2.2.1.2.2.2.3.

2.4.

3.3.1.

3.2.

3.3.

3.4.

3.5.

3.6.

4.4.1.4.2.4.3.

Bak Roda Gigi Utama Penggerak MejaPeriksa Pompa lubrikasi dan bersihkan filterPeriksa kondisi roda gigi dan bagian lain dalam bak tersebut.Ganti roda gigi atau bagian lain yang diperkirakan akan rusak sebelum saat perawatan berikut (K, M, B).Periksa dan setel hubungan transmisi roda gigi sebagaimana fungsinya.Periksa penggerak/kopling penggerak dan setel sebagaimana mestinya, bila perlu kelonggaran bus dengan mur 2 5 mm.Setel kekutan cekaman/gesekan kopling bila perlu.Bersihkan bak olinya dan ganti oli baru tellus 33,30 liter.Periksa atau setel kondisi sabuk penggerak.Ganti sabuk penggerak baru, bila perlu.

Sistem HidrolikPeriksa tekanan kerja.Bersihkan filternya.Periksa instalasi pipa, sambungan dan keraskan bila ada yang kendor.Bersihkan bak oli hidroliknya dan ganti oli baru tellus 27,80 liter.

Bak Roda Gigi PemakananPeriksa kondisi masing-masing roda gigi tersebut dan bagian lain di dalamnya.Ganti roda gigi atau bagian lain yang diperkirakan akan rusak sebelum saat perawatan preventiv berikut (K, M, B).Periksa dan setel hubungan transmisi roda gigi sebagaimana fungsinya.Periksa dan setel bila perlu hubungan kopling sebagaimana mestinya.Setel kekuatan cekaman/gesekan kopling bila perlu.Bersihkan bak olinya dan ganti oli baru tellus 15,11 liter.

Column/TiangPeriksa pengarah tiang.Periksa poros transportir, murnya.Periksa kondisi roda gigi, bantalan dan bagian lain dari reduksi mekanisnya.

I + KI + K

K

I + K

I + K

KI + K

I + KI + K

I + KI + KI + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + KI + KI + K

23

Page 24: @III Perawatan

4.4.

4.5.

4.6.

5.5.1.

5.2.

5.3.5.4.5.5.

5.6.

5.7.

6.6.1.6.2.

6.3.

6.4.6.5.

6.6.

6.7.6.8.

7.

8.

9.

Ganti roda gigi bantalan dan bagian lain yang diperkirakan akan rusak sebelum perawatan preventiv berikutnya (K, M, B).Bersihkan bak oli dalam roda gigi reduksi, ganti oli baru tonna 33,15 liter.Bersihkan seal sapunya dari beram atau kotoran.

Pengarah Alur MelintangPeriksa pengarah, poros transportir, mur dan poros pemakanan.Bersihkan goresan-goresan pada pengarah dan ganti oli pelumas dalam mangkok bila perlu.Ganti poros transportir dan murnya bila perlu.Bersihkan seal sapu dari beram atau kotoran.Periksa pencekaman mekanis pada poros pengarah melintang, khususnya bagian persalnya.Periksa kondisi semua roda gigi, bantalan dan bagian lain dalam hak reduksi.Ganti roda gigi, bantalan atau bagian mekanis lain yang akan rusak sebelum saat perawatan preventiv berikut (K, M, B).

Pemegang PahatPeriksa pengarahBersihkan goresan/cacad bagian pengarah oli pelumas dalam mangkuk bila perlu.Periksa poros transportir dan murnya, setelah kelonggaran suaian bila perlu.Ganti poros transportir dan murnya bila perlu.Periksa “Wedges” dan lamak bila perlu, kelonggaran maksimum yang terjadi tidak boleh melampaui 0,05 mm masing-masing sisi.Periksa pompa oli pelumas, hubungan instalasi pipa saluran kencangkan bila perlu.Bersihkan distribusi saluran pelumasan.Bersihkan bak oli dan ganti oli baru tonna 33, 11 liter.

Pembatas/Stoper Dan Bagian PencekamanPeriksa kontak pembatas dari alur pengarah melintang, penggerak pembawa eretan.

Pengaman dan pelindungPeriksa kondisi pelindung sabuk penggerak, kencangkan ikatan bautnya, perbaiki bila perlu.

Catatan kerusakanBuat daftar catatan kerusakan yang bagiannya perlu diganti untuk perawatan preventiv berikut.

I + K

I + K

I + K

I + K

I + K

I + KI + KI + K

I + K

I + K

I + KI + K

I + K

KI + K

I + K

I + KI + K

I + K

I + K

I + K

Contoh 2: TUGAS DAN LATIHAN

Buat instruksi atau ketentuan langkah operasi membongkar eretan mesin bubut

SCHAUBLIN 102 N

24

Page 25: @III Perawatan

Contoh 3 : TUGAS DAN LATIHAN

Spesifikasi operasi “ALIGNMENT TEST” pada mesin bubut SCHAUBLIN 102

NVM

25

Page 26: @III Perawatan

DATA PEMELIHARAAN MESIN

Nama mesin : TC :

Tipe : No.Urut :

Lokasi Mesin :

Telah dilaksanakan program pelayanan perawatan/perbaikan mesin perkakas ini,

dengan reparasi berklasifikasi (I, S, M, O, TR*)

Data-data pelaksanaan:

TanggalJam Lokasi dan langkah

OperasiTenaga kerja

Jumlah jam kerjaMulai Selesai

MHMHMHMHMHMHMH

Jumlah total jam kerja MH

Material/suku cadang Jumlah Klasifikasi kasus

Bandung,

Pelaksana Teknisi Pemeliharaan Mesin,

1.

2.

3.

4.

26

Page 27: @III Perawatan

KARTU RIWAYAT MESIN

Semua tindakan yang menyangkut untuk mempertahankan kondisi mesin dan

mengembalikan kepada kondisi yang dapat diterima, disusun berupa laporan-laporan

kerja perawatan. Laporan dari perawatan mesin menurut jadwal perawatan tahunan

dan laporan dari permintaan perawatan/perbaikan disusun dan ditulis ulang didalam

kartu riwayat mesin.

POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG - ITB NO. MESIN :KARTU MESIN DAN PERAWATAN/PERBAIKAN

Mesin : Tahun datang :Tipe : Tahun produksi :No. Seri : Harga :Berat : kgDaya : KW ; Tegangan :

Lokasi Oli Frekwensi Jenis Oli Volume Oli

Tanggal Uraian pekerjaan yang telah dilakukan/catatan Pelaksana

27