iii - · pdf filedialog interaktif : meningkatkan pemahaman tentang prinsip dan konsep tentang...
TRANSCRIPT
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa
atas terselesaikannya penyusunan perangkat materi Bimtek
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Materi pendampingan
disusun oleh tim pengembang terdiri atas unsur pengarah,
pengembang kurikulum 2013, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Balitbang Dikbud, Unit Implementasi Kurikulum 2013 (UIK),
Badan PSDMK&PMP, Narasumber (NS), instruktur nasional
(IN), dosen, widyaiswara, dan dari unsur lapangan yaitu
pengawas, kepala sekolah, guru SMP pelaksana Kurikulum
2013.
Materi bimtek ini merupakan bahan acuan bagi narasumber,
peserta bimtek pendampingan, dan kepala sekolah SMP
pendamping serta kepala SMP sasaran dalam memantapkan
pelaksanaan Kurikulum 2013 melalui program pendampingan
dengan pola “in – on – in – on – in”. Pola pendampingan “In”
berarti para kepala SMP berhimpun di Musyawarah Kerja
Kepala Sekolah (MKKS) untuk mendiskusikan berbagai kendala
yang terkait dengan implementasi Kurikulum di sekolahnya, dan
pola “On” berarti kepala SMP pendamping melakukan kunjungan
pendampingan ke SMP sasaran dalam rangka melakukan
refleksi dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi
dalam implementasi kurikulum 2013. Materi/bahan ajar pada
bimtek pendampingan kepala sekolah SMP meliputi Kebijakan
Implementasi Kurikulum 2013, Penyusunan KTSP, Integrasi
Muatan Lokal, Integrasi Ekskul Kepramukaan, Matrikulasi,
Pemahaman terhadap buku guru dan buku siswa, Penyusunan
RPP, Media Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran,
iv
Pelaksanaan Penilaian, Pengelolaan Layanan BK dan Persiapan
Peminatan, Interaksi dengan Orangtua Siswa, Pengelolaan
Peran Guru TIK.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih serta
penghargaan atas dedikasi yang tinggi para tim pengembang
materi yang berupaya untuk menggali dan mengantisipasi
sejumlah permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan
kurikulum di sekolah dan berupa mencari alternatif solusi yang
disesuaikan dengan kebutuhan perbaikan mutu implementasi
Kurikulum 2013 secara berkelanjutan.
Semoga materi bimtek ini dapat membantu narasumber, peserta
bimtek, kepala SMP pendamping, kepala SMP sasaran dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013.
Jakarta, Agustus 2014
Direktur Pembinaan PTK
Dikdas
Sumarna Surapranata, Ph.D
NIP. 195908011985031002
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
PETA KONSEP .......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Petunjuk Pembelajaran .................................................................... 1
B. Tujuan .............................................................................................. 2
C. Kompetensi yang Akan Dicapai ....................................................... 3
D. Ruang Lingkup Materi ...................................................................... 3
E. Aktivitas Pembelajaran ..................................................................... 5
BAB II STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN
PERSIAPAN PEMINATAN ........................................................................ 6
A. Konsep ............................................................................................. 6
B. Tujuan ............................................................................................ 11
C. Tingkat Arah Peminatan ................................................................. 12
D. Aspek Arah Peminatan .................................................................. 14
E. Langkah Pokok Pelayanan Arah Peminatan Siswa ....................... 16
F. Deskripsi Pengelolaan Layanan B&K dan Persiapan Peminatan .. 21
BAB III TINDAK LANJUT PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING DAN PELAKSANA DAN ARAH PEMINATAN ........... 22
A. Pelaksana Peminatan .................................................................... 22
B. Mekanisme ..................................................................................... 24
C. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Dan Konseling.......................... 27
iv
PETA KONSEP
Gambar-1
Peta Konsep Pengelolaan Layanan Bimbingan Konseling
v
Peta Konsep
Tingkat dan Arah
Aspek Pemintan
Gambar-2
Peta Konsep Peminatan
1
BAB I PENDAHULUAN
Materi Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Layanan Bimbingan
Konseling dan persiapan Peminatan didasarkan atas : (1) Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum 2013, dan penyempurnaannya (2)
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMP/MTs yang mencakup kelompok mata
pelajaran Wajib (kelompok A dan B) dan kelompok mata pelajaran
pilihan (kelompok C/Peminatan ), (3) Permendikbud Nomor 70 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK yang
mencakup kelompok mata pelajaran Wajib (kelompok A dan B) dan
kelompok mata pelajaran pilihan (kelompok C/Peminatan), serta (4)
PP No. 32 tahun 2013, Pasal 77B ayat (7) tentang Struktur Kurikulum
untuk satuan pendidikan menengah yang terdiri atas: a. muatan
umum; b. muatan peminatan akademik; c. muatan akademik kejuruan;
dan d. muatan pilihan lintas minat/peminatan.
Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai
dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimilikinya, melainkan
sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta
didik mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan
bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap
dinamika kehidupan yang dihadapinya.
A. Petunjuk Pembelajaran
1. Materi ajar ini digunakan selama mengikuti Bimtek pada mata
Bimtek Pengelolaan Layanan Bimbingan dan Konseling dan
2
Persiapan Peminatan, dengan alokasi waktu tatap muka 3 JB
atau 135.
Materi Bimtek ini memandu ketercapaian kompetensi kepala
sekolah dalam mengelola Layanan Bimbingan konseling dan
persiapan peminatan. selama proses pembelajaran bim
menggunakan pendekatan saintifik dan metode yang sesuai
dengan karakteristik materi sehingga peserta berperan aktif
selama pelatihan untuk memperoleh pengalaman belajar yang
optimal.
2. Selama Bimtek materi pokok/submateri pokok difasilitasi
dengan Lembar Kegiatan (LK), yaitu LKKS untuk mendukung
ketercapaian tujuan pembelajaran.
3. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran Bimtek dan
produk yang dihasilkan oleh peserta baik secara individu/dan
atau kelompok.
B. Tujuan
1. Tujuan Umun
Setelah mengikuti bimtek, kepala sekolah mampu mengelola
layanan bimbingan konseling dan persiapan peminatan dalam
menjamin terwujudnya efektivitas siswa belajar sehingga
memenuhi kompetensi lulusan kurikulum 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan Konsep BK dan Peminatan
b. Mendeskripsikan Pengelolaan Layanan B&K dan Persiapan
Peminatan
c. Menjelaskan Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling
d. Menjelaskan Asas dan Prinsip Bimbingan dan Konseling
e. Menjabarkan Komponen Bimbingan dan Konseling
3
f. Membimbing Aktivitas Pembelajaran Pendampingan layanan
B&K dan persiapan Peminatan
C. Kompetensi yang Akan Dicapai
1. Dapat memfasilitasi guru bimbingan dan konseling atau
konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
dan tindak lanjut layanan bimbingan dan konseling;
2. Dapat memberi acuan dalam mengembangkan program
layanan bimbingan dan konseling secara utuh dan optimal
dengan memperhatikan hasil evaluasi dan daya dukung sarana
dan prasarana yang dimiliki;
3. Dapat memberikan acuan dalam mempersiapkan siswa
memahami program peminatan SMA dan SMK
4. Dapat melaksanakan program monitoring, evaluasi dan
supersivi penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
5. Mampu menggkoordinasikan kegiatan layanan bimbingan dan
konseling
6. Dapat menginformasikan promgram persiapan peminatan SMK-
SMA
D. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi bimtek mencakup peningkatan mutu
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan dan evaluasi serta
pelaporan aktivitas layanan bimbingan konseling dan persiapan
peminatan dalam menjamin terwujudnya keunggulan mutu lulusan
pada tingkat satuan pendidikan sesuai dengan target yang
ditetapkan sekolah. Berdasarkan itu, materi dapat dikembangkan
dalam sub materi berikut:
1. Pendampingan perencanaan pengelolaan layanan B&K dan
persiapan peminatan.
2. Pendampingan pelaksanaan layanan B&K dan persiapan
4
peminatan sehingga terlaksana upaya memandirikan dan
memfasilitasi siswa dalam rangka tercapainya perkembangan
yang utuh dan optimal
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi dan membuat laporan
secara bulanan, semesteran dan tahunan sebagai bahan
perbaikan proses dan mengetahui pencapaian program.
4. Menggunakan data hasil monitoring sebagai bahan perbaikan
mutu berkelanjutan.
5
E. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran dalam bimtek meliputi;
1. Dialog interaktif : Meningkatkan pemahaman tentang prinsip dan
konsep tentang perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan
penilaian
2. Diskusi-tanya jawab: Mengidentifikasi permasalahan dalam
pengelolaan pembelajaran
3. Kerja Kelompok dan presentasi : Merumusakan model instrumen
untuk menghimpun data kesesuaian antara konsep ideal dengan
realita pelaksanaan pengelolaan pembelajaran dalam implementasi
K-13
4. Kerja Kelompok: Merumuskan model analisis data hasil
pemantauan dan rencana tindak lanjut
5. Tugas Individu;
Merumuskan model perencanaan pendampingan untuk
memecahkan masalah yang timbul dalam pengelolaan
pembelajaran pada tingkat satuan pendidikan
a) Tujuan pendampingan
b) Menentukan strategi pendampingan
c) Menentukan materi pendampingan.
d) Menentukan langkah pendampingan
e) Menganalisis data hasil pelaksanaan pendampingan
f) Merefleksi pendampingan
g) Menyusun laporan pelaksanaan pendampingan
6
BAB II STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN
PERSIAPAN PEMINATAN
A. Konsep
1. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Layanan Bimbingan dan Konseling adalah
upaya sistematis, objektif, logis,
berkelanjutan, dan terprogram oleh
konselor atau guru Bimbingan dan
Konseling untuk memfasilitasi
siswa/konseli mencapai kemandirian
sehingga mampu, memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan diri secara bertanggung
jawab untuk mencapai kebahagiaan dan
kesejahteraan hidupnya
Apakah Bimbingan dan
Konseling ?
Bimbingan dan Konseling
adalah upaya
memandirikan dan
memfasilitasi siswa
dalam rangka tercapainya
perkembangan yang utuh
dan optimal.
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor adalah guru
yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap
sejumlah siswa.
Layanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor dalam menyusun rencana
pelayanan bimbingan dan konseling, melaksanakan pelayanan
bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil pelayanan
bimbingan dan konseling serta melakukan perbaikan tindak lanjut
memanfaatkan hasil evaluasi.
Layanan bimbingan dan konseling dalam implementasi
kurikulum 2013 dilaksanakan oleh konselor atau guru bimbingan dan
konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu
7
tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu
siswa/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri,
sukses, sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergisitas kerja
antara guru bimbingan dan konseling, guru matapelajaran, pimpinan
sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak lain yang
dapat membantu kelancaran proses dan pengembangan peserta
didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karir.
a. Fungsi Dan Tujuan Layanan Bimbingan Dan Konseling
1. Layanan Bimbingan dan Konseling berfungsi untuk :
a. Perluasan pemahaman diri dan lingkungan
b. Pendorong pertumbuhan dan perkembangan
c. Proses penyesuaian diri dengan lingkungan
d. Penyaluran pilihan pendidikan,pekerjaan da karir
e. Solusi atas masalah
f. Perbaikan dan penyembuhan
g. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif
8
h. Pengembangan potensi diri secara optimal
2. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling
Membantu konseli/siswa agar dapat mencapai perkembangan
optimal dan kemandirian secara utuh dalam aspek
pribadi,belajar,social dan karir
b. Asas dan prinsip layanan bimbingan dan konseling
Asas layanan bimbingan dan konseling
1. Kerahasiaan sesuai kode etik bimbingan dan konseling
2. Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan
3. Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi
4. Keaktifan dalam penyelesaian masalah
5. Kemandirian dalam pengambilan keputusan
6. Kekinian dalam penyelesaian masalah pada kehidupan konseli
7. Kedinamisan dalam memandang konseli
8. Keterpadian kerja antarpemangku kepentingan pendidikan
9. Keharmonisan layanan dengan visi dan misi sekolah serta nilai
dan norma kehidupan yang berlaku
10. Kehadiran dalam pelayanan yang sesuai kaidah akademik dan
professional
11. Alih tangan kasus untuk layanan di luar keahlian dan
kewenangan
12. Tut wuri handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik
c. Prinsip Layanan Bimbingan Dan Konseling
1. Pelayanan bimbingan dan konseling untuk semua siswa dan
tidak diskriminatif
2. Bimbingan sebagai proses pelayanan individu karena setiap
peserta didik memiliki keunikan masing-masing
9
3. Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk membangun
pandangan positif pada diri dan lingkungan
4. Bimbingan dan konseling berlangsung dalam konteks kehidupan
5. Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia
6. Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan
berkelanjutan
7. Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga
professional
8. Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program yang
berbasis hasil analisis kebutuhan siswa sesuai dengan
perkembangannya
9. Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk
sebagai dasar perbaikan proses layanan dan untuk mengukur
hasil yang dicapai.
d. Komponen Bimbingan Dan Konseling
Komponen Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Program Layanan
b. Bidang Layanan
c. Struktur dan bidang Layanan
d. Format layanan
e. Kegiatan dan Alokasi waktu
Program Layanan dalam kelas maupun di luar kelas yang
dirumuskan dalam bentuk program tahunan dan program semester
meliputi kegiatan:
a. Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan
penyiapan pengalaman terstruktur dan sistematis agar dapat
menyesuaikan diri dengan tugas tugas perkembangan secara
alamiah dan normal
10
b. Layanan peminatan perencanaan individual agar peserta didik
belajar sesuai dengan minatnya dan mengikuti proses
sistematik untuk merencanakan masa depannya.
Layanan responsif, merupakan pemberi bantuan dalam
menghadapi masalah dalam proses perkembangannya
2. PEMINATAN
Definisi dan Hakekat Peminatan
Dalam implementasi kurikulum
2013, peminatan peserta didik
merupakan upaya advokasi dan
fasilitasi perkembangan peserta
didik agar secara aktif
mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara (arahan
Pasal 1 angka 1 UU Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional) sehingga
mencapai perkembangan optimal.
Peminatan peserta didik harus
dikelola dengan baik agar peserta
didik dapat menentukan pilihan
yang sesuai dan kemungkinan
berhasil dalam belajar.
Mengapa Peminatan
penting untuk Siswa
SMP/Mts
Peminatan adalah suatu
keputusan yang
dilakukan peserta didik
untuk memilih kelompok
mata pelajaran sesuai
minat, bakat, dan
kemampuan selama
mengikuti pembelajaran
di SMA. Pemilihan
peminatan dilakukan
atas dasar kebutuhan
untuk melanjutkan
keperguruan tinggi.
Penetapan peminatan merupakan hal penting dalam
implementasi kurikulum 2013 karena adanya pilihan
11
peminatan di SMA/MA, pilihan peminatan kelompok mata
pelajaran di SMA/MA dan pilihan peminatan kelompok
program keahlian di SMK. Peminatan kelompok mata
pelajaran dan pilihan mata pelajaran merupakan upaya untuk
membantu peserta didik dalam memilih dan mendalami mata
pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan, memahami
dan memilih arah pengembangan karir, dan menyiapkan diri
serta memilih pendidikan lanjutan sampai ke perguruan tinggi
sesuai dengan kemampuan dasar umum, bakat, minat dan
kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik. Upaya
mengoptimalkan potensi peserta didik tersebut menuntut
adanya kolaborasi yang baik antara guru mata pelajaran,
guru wali kelas, guru BK/Konselor atau konselor, kepala
sekolah/madrasah dan orang tua/wali, seperti pelayanan
pendalaman materi yang dilakukan guru mata pelajaran
merupakan salah satu bentuk pengayaan mata pelajaran.
PP No. 32 tahun 2013, Pasal 77B ayat (7) Struktur Kurikulum
untuk satuan pendidikan menengah terdiri atas:
a. Muatan umum;
b. Muatan peminatan akademik;
c. Muatan akademik kejuruan; dan
d. Muatan pilihan lintas minat/peminatan.
B. Tujuan
Secara khusus tujuan pelayanan arah peminatan adalah :
a. Di SD/MI/SDLB siswa diarahkan untuk memahami bahwa
pendidikan di SD/MI/SDLB merupakan pendidikan wajib yang
harus dikuti oleh seluruh warga negara Indonesia dan
setamatnya dari SD/MI/SDLB harus dilanjutkan ke studi di
SMP/MTs/SMPLB, dan oleh karenanya siswa perlu belajar
dengan sungguh-sungguh.
12
b. Di SMP/MTs/SMPLB siswa diarahkan untuk memahami dan
mempersiapkan diri bahwa :
(1) Semua warga negara Indonesia wajib mengikuti pelajaran
di sekolah sampai dengan jenjang SMP/MTs/SMPLB dalam
rangka Wajib Belajar 9 Tahun.
(2) Siswa SMP/MTs/SMPLB perlu memahami berbagai jenis
pekerjaan/ karir dan mulai mengarahkan diri untuk
pekerjaan/karir tertentu
(3) Setamat dari SMP/MI/SMPLB siswa dapatkan melanjutkan
pelajaran ke SMA/MA/SMALB atau SMK, untuk selanjutnya
kalau sudah tamat nanti dapat bekerja atau melanjutkan
pelajaran ke perguruan tinggi.
C. Tingkat Arah Peminatan
Tingkat arah peminatan yang perlu dikembangkan dapat digambarkan
sebagai berikut :
Perguruan Tinggi
4 4
SMA S SMALB
MA
SLTA
2
SD/MI/SD
LB
1
3a 3b
SMP /MTs SMPLB SLTP
13
Keterangan
1. Arah peminatan pertama perlu dikembangkan pada siswa
SD/MI/SDLB yang akan melanjutkan pendidikan ke
SMP/MTs/SMPLB. Mereka dibantu untuk memperoleh informasi untuk
memilih SMP/MTs/SMPLB (lihat no.1 pada gambar )
2. Arah peminatan kedua perlu dibangun pada siswa SMP/MTs/SMPLB
yang akan melajutkan ke SMA/MA/ SMALB dan SMK. Mereka dibantu
untuk memperoleh informasi yang cukup lengkap tentang jenis dan
penyelenggaraan masing-masing SMA/MA/SMALB dan SMK, pilihan
mata pelajaran dan arah karir yang ada, dan kemungkinan studi
lanjutannya.
3. Arah peminatan ketiga umum perlu dikembangkan pada siswa
SMA/MA/SMALB dan SMK untuk mengambil pilihan dan pendalaman,
serta keterkaitan lintas mata pelajaran tertentu, pilihan arah
pengembangan karir (lihat no. 3b pada gambar).
4. Arah peminatan ketiga kejuruan perlu dikembangkan pada siswa
SMK untuk memilih dan mendalami dan mengakses keterkaitan lintas
mata pelajaran praktik/kejuruan yag ada di SMK (lihat no. 3b pada
gambar).
5. Arah peminatan keempat perlu dikembangkan pada siswa di
SMA/MA/SMALB dan SMK yang akan melanjutkan studi ke perguruan
tinggi, mereka dibantu untuk memilih salah satu fakultas dengan
program studinya yang ada di perguruan tinggi, sesuai dengan bakat
dan minat, serta pilihan/pendalaman mata pelajaran di
SMA/MA/SMALB atau SMK (lihat no.4 pada gambar).
Masing-masing tingkat arah peminatan itu memerlukan penanganan
yang akurat sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakteristik siswa
yang bersangkutan, serta karaketristik satuan pendidikan di mana siswa
belajar.
14
D. Aspek Arah Peminatan
Untuk setiap tingkat arah peminatan digunakan lima aspek pokok
sebagai dasar pertimbangan bagi arah peminatan yang akan ditempuh.
Kelima aspek tersebut secara langsung mengacu kepada beberapa
karakteristik pribadi siswa dan lingkungannya, kondisi sekolah dan kondisi
pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pendidikan siswa yang
bersangkutan, yaitu :
1. Bakat, minat, yang dan kecenderungan pribadi yang dapat diukur
dengan tes bakat dan/atau inventori tentang bakat/ minat.
2. Kemampuan dasar umum (kecerdasan), yaitu kemampuan dasar
yang biasanya diukur dengan tes intelegensi.
3. Kondisi dan kurikulum yang memuat mata pelajaran dan/atau
praktik/latihan yang dapat diambil/didalami siswa atas dasar pilihan,
serta sistem Satuan Kredit Semester (SKS) yang dilaksanakan.
4. Prestasi hasil belajar, yaitu nilai hasil belajar yang diperoleh siswa
di sekolah/madrasah, baik (a) rata-rata pada umumnya, maupun (b)
per mata pelajaran, baik yang bersifat wajib maupun pilihan, dalam
rangka peminatan akademik, vokasional dan studi lanjutan.
5. Ketersediaan fasilitas sekolah/madrasah, yaitu apa yang ada di
tempat siswa belajar yang dapat menunjang pilihan atau arah
peminatan siswa.
6. Dorongan moral dan finansial, yaitu kemungkinan penguatan dan
berbagai sumber yang dapat membantu siswa , seperti orang tua
dan kemungkinan bantuan dari pihak lain, dan beasiswa.
Dalam penerapannya arah peminatan siswa merupakan gabungan
dan kemungkinan yang paling mengutungkan dari kombinasi semua yang
ada itu pada setiap jenis dan jenjang satuan pendidikan. Keterkaitan
antara tingkat dan aspek arah peminatan siswa tergambar dalam tabel
berikut.
15
Tabel 1
Tingkatan dan Aspek-aspek Arah Peminatan
Tingkat
Arah
Peminat
an
Posisi Siswa
di
Arah
Peminat
an
Akadem
ik
Arah
Peminatan
Kejuruan
Arah
Peminatan
Studi
Lanjutan
1. Arah
pemin
atan
perta
ma
SD/MI/ SDPLB
Meminat
i semua
mata
pelajara
n
Pemahama
n awal
tentang
pekerjaan/k
arir
SLTP :
SMP/MTs/SM
PLB/ SMPLB
2. Arah
pemin
atan
kedua
SMP/MTs/SMPLB/S
MPLB
Meminat
i semua
mata
pelajara
n
Pemahama
n tentang
pekerjaan/k
arir dan
kemungkin
an bekerja
SLTA :
SMA/MA/
SMALB/SMK
3. Arah
pemin
atan
ketiga
umum
SMA/MA/SMALB Meminat
i semua
mapel
pilihan
dan
lintas
mapel
Pemahama
n definitif
tentang
pekerjaan/k
arir dan
arah
pelaksanaa
n
pekerjaan/k
arir
Prog. Khusus
bidang studi
IPA/IPS/BHS
4. Arah SMK Meminat Arah Prodi Khusus
16
Tingkat
Arah
Peminat
an
Posisi Siswa
di
Arah
Peminat
an
Akadem
ik
Arah
Peminatan
Kejuruan
Arah
Peminatan
Studi
Lanjutan
pemin
atan
ketiga
i mapel
pilihan
dan
lintas
mapel/
kejuruan
definitif
tentang
pelaksanaa
n
pekerjaan/k
arir (jenjang
operator)
Bidang
Kejuruan
5. Arah
pemin
atan
keem
pat
Tamat
SMA/MA/SMALB/SM
K
Bekerja
atau
kuliah
sesuai
dengan
pilihan
mapel
dan
lintas
mapel/
kejuruan
di SLTA
Arah
pekerjaan/k
arir (jenjang
teknisi/anali
s, profesi,
atau ahli)
Fak dan Prodi
di PT
E. Langkah Pokok Pelayanan Arah Peminatan Siswa
Pelayanan arah peminatan dimulai sejak sedini mungkin, yaitu sejak
siswa menyadari bahwa ia berkesempatan memilih jenis sekolah dan/atau
mata pelajaran dan/atau arah karir dan/atau studi lanjutan. Ketika itulah
langkah-langkah pelayanan arah peminatan secara sistematik dimulai,
17
mengikuti sejumlah langkah yang disesuaikan dengan tingkat arah
peminatan tertentu.
1. Langkah pertama: Pengumpulan Data
Langkah ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang :
a. Data pribadi siswa : kemampuan dasar (intelegensi), bakat dan
minat serta kecenderungan potensi.
b. Keluarga
c. Kondisi lingkungan
d. Mata pelajaran wajib dan pilihan
e. Sistem pembelajaran, termasuk Sistem Kredit Semester (SKS)
f. Informasi pekerjaan/karir
g. Bahan informasi karir
h. Bahan informasi pendidikan lanjutan
i. Data kegiatan belajar
j. Data hasil belajar
k. Data khusus tentang siswa.
2. Langkah kedua: layanan informasi/orientasi arah peminatan
a. Dengan langkah ini kepada para siswa diberikan informasi
selengkapnya, sesuai dengan jenis dan jenjang satuan pendidikan
siswa, yaitu informasi tentang :
b. Sekolah ataupun program yang sedang mereka ikuti dan setamat
dari sekolah atau selepas dari kelas yang mereka duduki sekarang.
c. Kurikulum dan berbagai mata pelajaran baik yang wajib maupun
pilihan yang diikuti siswa, terutama berkenaan dengan arah dan
pendalaman mata pelajaran, serta lintas mata pelajaran.
a. Informasi tentang karir atau jenis pekerjaan yang perlu dipahami
dan/atau yang dapat dijangkau oleh tamatan pendidikan yang
18
sedang ditempuh sekarang, terutam berkenaan dengan peminatan
vokasional.
b. Informasi tentang studi lanjutan setamat pendidikan yang sedang
ditempuh sekarang.
Layanan informasi tentang berbagai hal di atas dapat dilakukan
melalui layanan informasi klasikal. Layanan informasi ini dapat dilengkapi
dengan layanan orientasi melalui kunjungan ke sekolah/ madrasah
dan/atau lembaga kerja yang dapat menjadi arah pemi-natan/ pilihan
siswa.
3. Langkah ketiga : Identifikasi dan Penetapan Arah Peminatan
Langkah ini terfokus pada kecocokan antara kondisi pribadi siswa
dengan syarat-syarat atau tuntutan mata pelajaran pilihan dan/atau
sekolah/madrasah, arah pengembangan karir, kondisi orang tua dan
lingkungan pada umumnya, terutama dalam rangka peminatan akademik,
vokasional, dan studi lanjutan. Keadaan yang diinginkan ialah kondisi
pribadi siswa benar-benar cocok atau sejajar, atau setidak-tidaknya
mendekati, dengan persyaratan dan kesem-patan yang ada itu.
Kecocokan itu disertai dengan tersedianya fasilitas yang ada di sekolah
yang cukup memadai, serta dukungan moral dan finansial yang memadai
pula (terutama dari orang tuanya).
Langkah ketiga itu dilaksanakan melalui kontak langsung Guru BK
atau Konselor dengan siswa melalui penyajian angket ataupun modul.
Kontak langsung ini disertai pembahasan individual, diskusi kelompok dan
kegiatan lain melalui strategi transformasional-BMB3 yang mengajak
siswa berpikir, merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab
atas berbagai aspek pilihan yang tersedia dan keputusan yang diambil1).
4. Langkah keempat : Penyesuaian
Langkah ketiga di atas dapat menghasilkan pilihan yang tepat bagi
siswa dan orang lain yang berkepentingan (terutama orang tua), atau 1) Strategi transformasional-BMB3 juga perlu ditempuh pada layanan informasi dan orientasi pada langkah pertama.
19
pilihan yang tepat bagi siswa tetapi tidak disetujui oleh orang tuanya.
Apabila ketidakcocokan itu terjadi maka perlu dilakukan peninjauan
kembali melalui layanan konseling perorangan baik terhadap siswa
dan/ataupun orang tuanya.
Apabila pilihan tepat tetapi sekolah/madrasah yang sedang atau akan
diikuti tidak tersedia pilihan yang diinginkan, maka siswa yang
bersangkutan dapat dianjurkan untuk mengambil pilihan itu di sekolah lain.
Lebih jauh, apabila pilihan tepat dan fasilitas di sekolah/madrasah
tersedia, tetapi dukungan finansial tidak ada, maka perlu dilakukan
konseling perorangan (dengan siswa dan orang tuanya untuk membahas
kemungkinan mencari bantuan atau beasiswa). Apabila pilihan tidak tepat,
maka siswa yang bersangkutan perlu mengganti pilihan lain dan perlu
dilakukan penyesuaian-penyesuaian pada diri siswa dan pihak-pihak yang
berkepntingan. Untuk ini diperlukan layananan konseling perorangan bagi
siswa yang bersangkutan. Demikian, langkah keempat dilaksanakan
seoptimal mungkin demi kesuksesan studi siswa.
5. Langkah kelima: Monitoring dan Tindak Lanjut
Guru BK atau Konselor memonitor penampilan dan kegiatan siswa
asuhnya secara keseluruhan dalam menjalani program pendidikan yang
diikutinya, khususnya berkenaan dengan arah peminatan yang dipilihnya.
Perkembangan dan berbagai permasalahan siswa perlu diantisipasi dan
memperoleh pelayanan Bimbingan dan Konseling secara komprehensif
dan tepat.
Kegiatan monitoring dapat menggunakan format-format (lihat
lampiran) yang diadministrasikan, secara berkala, minimal setiap tengah
dan akhir/awal semester, yang isian format itu kemudian mendapatkan
pembahasan dan tindak lanjut secara tepat.
20
Penguatan pengetahuan melalui Diskusi kelompok dan curah
pendapat !
Anda dimita mendiskusikan :
1. Permasalahan yang paling esensial berkaitan dengan
Layanan B&K
2. Identifikasi jenis permasalahan B&K dan temukan solusinya
3. Tahapan proses peminatan bagi siswa SMP/Mts
4. Merangkum merumuskan pemahaman tentang layanan B&K
dan persiapan peminatan
Lembar Kerja – BK KS-01
No Jenis permasalahan Solusi
1. Menurunnya motivasi
belajar
Aktivitas Belajar 1
21
F. Deskripsi Pengelolaan Layanan B&K dan Persiapan Peminatan
Aktivitas pembelajaran dalam bimtek meliputi;
1. Dialog interaktif : Meningkatkan pemahaman tentang prinsip
dan konsep tentang perencanaan, pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian
2. Diskusi-tanya jawab: Mengidentifikasi permasalahan dalam
pengelolaan pembelajaran
3. Kerja Kelompok dan presentasi : Merumusakan model
instrumen untuk menghimpun data kesesuaian antara
konsep ideal dengan realita pelaksanaan pengelolaan
pembelajaran dalam implementasi K-13
4. Kerja Kelompok: Merumuskan model analisis data hasil
pemantauan dan rencana tindak lanjut
Tugas Individu;
Merumuskan model perencanaan pendampingan untuk
memecahkan masalah yang timbul dalam pengelolaan pembelajaran
pada tingkat satuan pendidikan
Tujuan pendampingan
Menentukan strategi pendampingan
Menentukan materi pendampingan.
Menentukan langkah pendampingan
Menganalisis data hasil pelaksanaan pendampingan
Merefleksi pendampingan
Menyusun laporan pelaksanaan pendampingan
22
BAB III TINDAK LANJUT PENYELENGGARAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PELAKSANA DAN ARAH
PEMINATAN
A. Pelaksana Peminatan
Memperhatikan tingkat aspek pokok dan langkah-langkah arah
peminatan di atas, pelaksana dan peranannya masing-masing adalah :
1. Guru Kelas, karena di SD/MI/SDLB pada umumnya belum
ditugaskan Guru BK atau Konselor secara khusus, maka pelayanan
BK di SD/MI/SDLB pada umumnya dilaksanakan oleh Guru Kelas2).
Dalam hal ini guru kelas SD/MI/SDLB dan khususnya Guru Kelas
VI SD/MI/SDLB adalah pelaksana pelayanan arah peminatan
tingkat pertama bagi siswa-siswa SD/MI/SDLB, yang akan tamat
SD/MI/SDLB (terutama kelas VI) dan melanjutkan pelajarannya ke
SMP/MTs/SMPLB. Guru kelas VI SD/MI/SDLB dapat bekerja sama
dengan Guru BK atau Konselor SMP/MTs/SMPLB atau
SMA/MA/SMALB atau SMK yang terdekat dalam pelayanan alih
tangan kasus.
2. Guru BK atau Konselor di SMP/MTs/SMPLB dan SMA/MA/ SMALB
adalah pelaksana pelayanan arah peminatan tingkat kedua di
SMP/MTs/SMPLB, tingkat ketiga umum SMA/MA/SMALB, tingkat
ketiga kejuruan SMK. Dalam menjalankan tugasnya guru BK atau
konselor dapat bekerjasama dengan petugas yang berwewenang
menyelenggarakan tes intelegensi dan tes bakat, dengan Guru
Mata Pelajaran, Wali Kelas, dan orang tua, serta kepala satuan
pendidikan. Guru BK atau Konselor melaksanakan dan
mengkoordinasikan upaya pelayanan arah peminatan
(sebagaimana diuraikan pada Bab III) secara menyeluruh.
2)
Bagi satu atau sekelompok SD/MI/SDLB yang mampu dapat mem- pekerjakan/mengangkat
Konselor untuk bertugas di satu atau sekelompok SD/MI/SDLB yang dimaksud.
23
3. Guru Mata Pelajaran, baik untuk mata pelajaran umum maupun
mata pelajaran praktik/kejuruan yang bersifat wajib ataupun pilihan.
Guru Mata Pelajaran secara khusus menyediakan nilai-nilai
prestasi belajar sisw dan informasi pendidikan/pekerjaan yang
memerlukan informasi dari mata pelajaran yang dimaksudkan.
Guru Mata Pelajaran Praktik/Kejuruan di SMK khususnya
menyediakan nilai-nilai prstasi belajar siswa dan informasi
pendidikan/pekerjaan/karir yang memerlukan penge-
tahuan/keterampilan kejuruan yang dimaksudkan itu.
4. Orang Tua siswa yang bersangkutan, mendorong anaknya untuk
memilih mata pelajaran atau studi lanjutan yang sesuai dengan
bakat, minat, dan kecenderungan siswa, dan menyediakan fasilitas
bagi kelanjutan pendidikan anaknya.
5. Kepala Sekolah, khususnya memperlancar pelaksanaan upaya
pelayanan arah peminatan di sekolah/madrasah dengan
memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi Guru Kelas, Guru BK
atau Konselor, Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas untuk
menjalankan peranannya secara tepat dalam rangka pelayanan
arah peminatan siswa.
Di samping itu, Kepala Sekolah menyediakan waktu, format-format,
dan dana serta fasilitas lain bagi keberhasilan upaya arah
peminatan siswa. Lebih jauh, Kepala Sekolah juga memberikan
kesempatan dan mendorong orang tua untuk berkonsultasi da
memperoleh informasi tentang pilihan yang ada serta bakat/minat/
kecenderungan siswa. Dengan demikian orang tua diharapkan
memberikan dorongan dan fasilitas untuk pengembangan
bakat/minat/kecenderungan siswa secara tepat dan optimal.
Demikian pula, kepada para siswa diberikan kesempatan seluas-
luasnya untuk mengungkapkan potensi diri dan menyampaikan aspirasi
24
tentang pilihan pelajaran, pilihan karir, dan pilihan sekolah/program yang
diinginkannya.
B. Mekanisme
Pihak-pihak yang terlibat dalam mekanisme pelayanan arah
peminatan siswa adalah sebagaimana terlihat pada bagan berikut, yaitu
Kepala Sekolah (A), Guru BK atau Konselor (B), Guru Mata Pelajaran (B),
Wali Kelas (B2), Orang Tua (D), dan siswa yang bersangkutan (E).
Peranan masing-masing adalah :
A Kepala Sekolah
(Satuan Pendidikan)
E
Siswa
6 10 9 11 8
14
15
D
Orang Tua
B
Guru BK
atau
Konselor
4
12 13
1
B.1 Guru Mata
pelajaran
B.2 Wali Kelas
7 5
2 3
25
Keterangan
1. Kepala Sekolah (Satuan Pendidikan) :
a. Mendorong dan memfasilitasi kepada Guru BK atau Konselor
(1), Guru Mata Pelajaran (2), dan Wali Kelas (3) untuk
berpartisipasi/berperan dalam upaya pelayanan arah peminatan
siswa.
b. Memberikan kesempatan kepada orang tua (4) untuk
berkonsultasi dan memperoleh informasi tentang program
pendidikan yang ada di sekolah/madrasah, adanya proses
pilihan, serta upaya pengembangan program pendidikan sesuai
dengan bakat/minat/kecenderungan siswa.
2. Guru BK atau Konselor :
a. Bekerjasama dengan guru Mata Pelajaran (5) dan/atau Wali
Kelas (7) untuk tersedianya secara lengkap nilai-nilai hasil
belajar siswa yang akan diperhitungkan sebagai salah satu
aspek arah peminatan siswa.
b. Memberikan pelayanan kepada siswa (9) berkenaan dengan :
a. Informasi sekolah/madrasah yang sedang dijalani siswa.
b. Informasi mata pelajaran wajib dan pilihan yag dapat dipilih
oleh siswa dalam rangka penyelesaian studi pada satuan
pendidikan yang sedang ditempuh, dan pendidikan
lanjutannya, terutama berkenaan dengan peminatan
akademik dan sistem SKS.
c. Informasi pekerjaan/karir sesuai dengan tingkat arah
peminatan siswa, terutama peminatan vokasional
d. Materi, prosedur, dan mekanisme pelayanan arah peminatan
yang dilaksanakan Guru BK atau Konselor terhadap siswa,
termasuk di dalamnya penerapan strategi BMB3 dan
26
kemungkinan dilaksanakannya layanan konseling
perorangan.
c. Memberikan kesempatan kepada orang tua (12) untuk
berkonsultasi da memperoleh informasi tentang pilihan mata
pelajaran, arah pekerjaan/karir, dan pendidikan lanjutan
(peminatan akademik, vokasional, dan studi lanjutan) yang
dapat dipilih oleh siswa mengacu pada bakat/ minat/
kecenderungan siswa, serta materi, prosedur, dan mekanisme
pelayanan arah peminatan siswa.
d. Menyelenggarakan instrumentasi dan mengolah data tentang
aspek-aspek arah peminatan serta mempertimbangkan peng-
gunaan hasil-hasilnya.
e. Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah tentang keseluruhan
upaya pelayanan arah peminatan siswa serta hasil-hasilnya.
3. Orang Tua :
a. Berusaha memperoleh informasi dan berkonsultasi tentang
bakat/minat/kecenderungan siswa serta kemungkinan
kecocokan dengan aspek-aspek pilihan yang ada pada program
pendidikan yang dijalani siswa, baik dari Kepala Sekolah (4)
maupun dari Guru BK atau Konselor (12).
b. Memberikan dorongan dan fasilitas yang memadai searah
dengan pilihan siswa dalam menjalani pendidikannya (14)
4. Siswa
a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan instrumentasi, pengumpulan
data tentang diri pribadi siswa oleh Guru BK atau Konselor.
b. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelayanan arah peminatan
yang menyangkut pilihan mata pelajaran, pilihan
pekerjaan/karir, dan pilihan pendidikan lanjutan (peminatan
akademik, vokasional, dan studi lanjutan) yang diselenggarakan
27
oleh Guru BK atau Konselor, Guru Mata Pelajaran dan Wali
Kelas (6) (8) (9) (10) (11)
c. Berkonsultasi dengan orang tua tentang berbagai aspek pilihan
yang perlu dilakukan di sekolah/madrasah tempat belajar (15).
d. Menjalani hasil pelayanan arah peminatan dengan sebaik-
baiknya dan setiap kali berkonsultasi dengan Guru BK atau
Konselor (9).
C. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Dan Konseling
1. Tugas Guru Bk
Melaksanakan tugas profesi bimbingan dan konseling secara
utuh sesuai dengan konsep bimbingan dan konseling
2. Bidang Layanan Bimbingan Dan Konseling
a. BK Pribadi meliputi pemahamam diri, keselarasan
perkembangan, cipta rasa, karsa,kedewasaan, aktualisasi
diri, dan tanggung jawab
b. BK Sosial untuk memahami interaksi social yang positif,
keterampilan berinteraksi, dan mengatasi masalah dalam
hubungan social
c. BK Belajar merupakan bantuan untuk mengenali potensi diri,
sikap dan keterampilan belajar, keterampilan merencanakan
pendidikan, kesiapan mental menghadapi ujian sehingga
mendapat hasil belajar yang optimal
d. BK Karir merupakan bimbingan untuk mengalami
pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi,aspirasi dan
pengambilan keputusan karir secara rasional dan realitas.
28
3. Program Layanan Bimbingan Dan Konseling
Program layanan dalam kelas maupun luar kelas yang
dirumuskan dalam bentuk program tahunan dan program
semester meliputi kegiatan :
a. Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan
layanan persiapan pengalaman terstruktur dan
sistematis agar dapat menyesuaikan diri dengan
tugas-tugas perkembangan secara alamiah dan
normal.
b. Layanan peminatan perencanaan individual agar
peserta didik belajar sesuai dengan minatnya dan
mengkuti proses sistematik untuk merencanakan
masa depannya.
c. Layanan respinsif, merupakan pemberi bantuan
dalam menghadapi masalah dalam proses
perkembangannya.
d. Dukungan system merupakan pemberian layanan BK
secara langsung dengan dukungan manajemen,tata
kerja dan infratruktur seperti penggunaan TIK dalam
memfasilitasi perkembangan konseli.
4. Struktur Dan Program Layanan Bimbingan Dan Konseling
2. Struktur Program
Rasional
Visi dan misi
Deskripsi kebutuhan
Tujuan
Komponen Program
Bidang layanan
Rencana Kegiatan
Tema/topic
Rencana pelaksanaan layanan BK
29
Evaluasi,pelaporan dan tindak lanjut
Rencana Anggaran
3. Program Layanan
Tahunan
Semesteran
5. Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Kelas
a. Tatap muka dan terjadwal
b. Volume kegiatan klasikal 2 jam pelajaran per rombel
per minggu
c. Materi layanan meliputi : aspek perkembangan
pribadi, sosial, belajar,karier serta materi lain yang
peserta didik perlukan
d. Materi dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan
Layanan Bimbingan Klasikal (RPLBK)
e. Bimbingan diberikan oleh konselor professional
dengan kualifikasi Sarjana Pendidikan (S1)
6. Layanan BK Di Luar Kelas
Kegiatan layanan BK di luar kelas mencakup :
a. Konseling individual
b. Kelompok
c. Bimbingan Kelompok
d. Bimbingan kelas besar dan lintas kelas
e. Konsultasi atau berbagi kepedulian konselor dengan
konseli
f. Konferensi kasus atau membahas masalah konseli
g. Kunjungan rumah
h. Advokasi atau pendampingan terhadap konseli yang
mengalami perlakuan yang tidak mendidik
i. Kolaborasi, atau kerja sama guru BK dengan
berbagai pihak
30
j. Alih tangan kasus, atau pelimpahan kepada pihak lain
yang memerlukan keahlian professional lain
k. Pengelolaan media
l. Pengelolaan kontak masalah, dan
m. Manajemen program berbasis kompetensi
n. Penelitian dan pengembangan
o. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan
kegiatan lain yang relevan
Perhitungan Ekuivalensi Kegiatan Layanan BK di Luar Kelas
N
o
KEGIAT
AN
URAIAN PELAPORAN DURAS
I
JUMLAH
PERTEMUAN
EKUIVA
LEN
1
.
Konselin
g
individua
l,
Merupakan
suatu
proses
pemberian
bantuan
yang
bersifat
pengentas
an
masalah
peserta
didik/konse
li secara
tatap muka
dengan
menerapka
n
pendekata
n dan
teknik
pemberian
bantuan
yang
Status
Konseling
(laporan
konseling
individual)
+/- 20
menit
3-4
pertemu
anatau 3
konseli
Setara
dengan
1 jam
pelajara
n
2
N
o
KEGIAT
AN
URAIAN PELAPORAN DURAS
I
JUMLAH
PERTEMUAN
EKUIVA
LEN
sesuai
dengan
karakteristi
k peserta
didik/konse
li.
2
.
Konselin
g
kelompo
k,
Layanan
yang
dilakukan
dalam
situasi
kelompok
untuk
membantu
menyelesai
kan satu
atau
beberapa
masalah
konseli.
Agenda
kegiatan,
RPLBK dan
Form Laporan
Kegiatan
kelompok
+/- 20
menit
2-3 kali
pertemu
anatau 3
Kelomp
ok
Setara
dengan
1 jam
pelajara
n
3
.
Bimbing
an
kelompo
k,
merupakan
pemberian
bantuan
kepada
peserta
didik/konse
li melalui
kelompok
kecil terdiri
atas dua
sampai
sepuluh
orang
untuk
maksud
pencegaha
Agenda
kegiatan,
RPLBK dan
Form Laporan
Kegiatan
kelompok
+/- 20
menit
2-3 kali
pertemu
an atau
3
Kelomp
ok
Setara
dengan
1 jam
pelajara
n
3
N
o
KEGIAT
AN
URAIAN PELAPORAN DURAS
I
JUMLAH
PERTEMUAN
EKUIVA
LEN
n masalah,
4
.
Bimbing
an
klasikal
Kegiatan
tatap muka
konselor
atau guru
Bimbingan
dan
Konseling
dengan
peserta
didik/konse
li di setiap
kelas
secara
terjadwal.
Agenda
kegiatan,
RPLBK dan
Form Laporan
Kegiatan
Klasikal
+/-
2x40
menit
Satu kali
pertemu
an 2 jam
pelajara
n
Setara
dengan
2 jam
pelajara
n
5
.
Bimbing
an kelas
besar
atau
lintas
kelas.
Bimbingan
dan
Konseling
yang
melayani
sejumlah
besar
peserta
didik
(jumlah
peserta
didik lebih
dari satuan
kelas/
rombongan
belajar)
melalui
kegiatan
secara
tatap muka
di suatu
ruangan
+/- 90
menit
Satu kali
pertemu
an
Setara
dengan
2 jam
pelajara
n
4
N
o
KEGIAT
AN
URAIAN PELAPORAN DURAS
I
JUMLAH
PERTEMUAN
EKUIVA
LEN
besar/aula.
6
.
konsulta
si,
Kegiatan
berbagi
pemahama
n dan
kepedulian
antara
konselor
atau guru
Bimbingan
dan
Konseling
dengan
guru mata
pelajaran,
orang tua,
pimpinan
sekolah/m
adrasah,
atau pihak
lain yang
relevan
dalam
upaya
membangu
n
kesamaan
persepsi
dan
memperole
h
dukungan
yang
diharapkan
dalam
memperlan
car
Catatan
Konsultasi
+/- 20
menit
3-4
pertemu
anatau 4
konseli
Setara
dengan
1 jam
pelajara
n
5
N
o
KEGIAT
AN
URAIAN PELAPORAN DURAS
I
JUMLAH
PERTEMUAN
EKUIVA
LEN
pelaksana
an
program
layanan
Bimbingan
dan
Konseling.
7
.
Kolabora
si
dengan
Guru
Konselor
atau guru
Bimbingan
Dan
Konseling
bekerjasa
ma dengan
guru atas
dasar
prinsip
kesetaraan
, saling
pengertian,
saling
mengharga
i dan saling
mendukun
g.
Catatan
Komunikasi
+/- 20
menit
3 kali Setara
1 jam
pelajara
n
8
.
Kolabora
si
dengan
Orang
Tua
Konselor
atau guru
Bimbingan
dan
Konseling
bekerjasa
ma dengan
orang tua
atas dasar
prinsip
kesetaraan
Buku tamu
+/- 20
menit
2 kali Setara
1 jam
pelajara
n
6
N
o
KEGIAT
AN
URAIAN PELAPORAN DURAS
I
JUMLAH
PERTEMUAN
EKUIVA
LEN
, saling
pengertian,
saling
mengharga
i dan saling
mendukun
g.
9
.
Kolabora
si
dengan
Ekspert
Lain
Konselor
atau guru
Bimbingan
dan
Konseling
bekerjasa
ma dengan
pihak/ ahli
lain atas
dasar
prinsip
kesetaraan
, saling
pengertian,
saling
mengharga
i dan saling
mendukun
g.
Surat Rujukan
reveral
+/- 20
menit
3 kali Setara
1 jam
pelajara
n
1
0
.
Kolabora
si
dengan
Lembag
a Lain
Konselor
atau guru
Bimbingan
Dan
Konseling
bekerjasa
ma dengan
pihak/
suatu
lembaga
profession
Surat Rujukan
reveral
+/- 20
menit
3 kali Setara
1 jam
pelajara
n
7
N
o
KEGIAT
AN
URAIAN PELAPORAN DURAS
I
JUMLAH
PERTEMUAN
EKUIVA
LEN
al atas
dasar
prinsip
kesetaraan
, saling
pengertian,
saling
mengharga
i dan saling
mendukun
g.
1
1
.
Konferen
si kasus,
kegiatan
yang
diselengga
rakan oleh
guru
Bimbingan
dan
Konseling
atau
konselor
dengan
maksud
membahas
permasala
han
peserta
didik
/konseli
yang
melibatkan
pihak yang
berhubung
an dengan
kasus
Notulen
Konferensi
Kasus
+/- 40
menit
1 kali Setara
1 jam
pelajara
n
1
2
Kunjung
an
rumah
Kegiatan
mengunjun
gi tempat
Laporan Home
visit
+/- 120
menit
1 kali Setara
1 jam
pelajara
8
N
o
KEGIAT
AN
URAIAN PELAPORAN DURAS
I
JUMLAH
PERTEMUAN
EKUIVA
LEN
. (home
visit)
tinggal
orangtua/w
ali
pesertadidi
k/konseli
dalam
rangka
klarifikasi,
pengumpul
an data,
konsultasi
dan
kolaborasi
untuk
penyelesai
an
masalah
peserta
didik/
konseli.
n
1
3
.
Layanan
advokasi
Layanan
Bimbingan
dan
Konseling
yang
dimaksudk
an untuk
memberi
pendampin
gan
peserta
didik/konse
li yang
mengalami
perlakuan
tidak
mendidik,
diskriminati
Belangkolapor
anadvokasi
+/- 20
menit
3 kali Setara
dengan
1 jam
pelajara
n
9
N
o
KEGIAT
AN
URAIAN PELAPORAN DURAS
I
JUMLAH
PERTEMUAN
EKUIVA
LEN
f, mal
praktik,kek
erasan,
pelecehan,
dan tindak
kriminal.
1
4
.
Pengelol
aan
papan
Bimbing
an
Kegiatan
yang
dilakukan
dalam
memberika
n layanan
bimbingan
dengan
mengemba
ngkan isi
atau materi
pembimbin
gan
dengan
media
tampilan
(papan
bimbingan)
secara
kontinyu
dan
sistematis.
Tampilan
pembaharuan
setiap minggu
yang
didokumentasi
kan
1
karya
1 kali Setara
1 jam
pelajara
n
1
5
.
Pengelol
aan
kotak
masalah
Kegiatan
yang
dilakukan
dengan
memanfaat
kan berupa
kotaksurat
untuk
Pengelolaan
dengan
mengadministr
asikan dan
memfile
dengan
menindaklanju
ti
3
masala
h
1 kali Setara
1 jam
pelajara
n
10
N
o
KEGIAT
AN
URAIAN PELAPORAN DURAS
I
JUMLAH
PERTEMUAN
EKUIVA
LEN
memberika
n layanan
bimbingan
secara
kontinyu
dan
sistematis.
1
6
.
Pengelol
aan
leaflet
Layanan
bimbingan
dankonseli
ng dengan
memanfaat
kan
kekuatan
sugesti
berupa
kata atau
kalimat
dengan
bentuk
poster/
lembaran.
1 karya 1 kali Setara
1 jam
pelajara
n
1
7
.
Pengem
bangan
media
BK
Pembuata
n atau
pengemba
ngan hasil
kreatifitas
guru
bimbingan
dan
konseling
atau
konselor
sekolah
berupa
alatperaga,
cetak,
elektronik ,
Hasil
rekayasa/kreat
ifitas berupa:
softcopy
(power poin,
pengembanga
n excel),
pengembanga
n film dan
flash,
elektronik dan
non elektronik
11
N
o
KEGIAT
AN
URAIAN PELAPORAN DURAS
I
JUMLAH
PERTEMUAN
EKUIVA
LEN
film dan
komputer
1
8
.
Kegiatan
tambaha
n
Kegiatan
yang
dilakukan
dalam
mendukun
g kegiatan
bimbingan
dan
konseling,
seperti:
Pembina
ekstrakurik
uler,
menyusun
atau
pengemba
ngan
instrument
untuk need
assessmen
t,
himpunan
data,
penelitian
dan
pengemba
ngan
keilmuan,
dll.
Laporankegiat
anperbulan
(agenda
kegiata yang
diketahuiwakil
kesiswaan),
instrument
yang di buat
(angket,
inventori,
rancangan
wawancara,
dll), buku/ form
himpunan
data, hasil
penelitian atau
sertifikat
pelatihan.
Pelaks
anaan
setiap
kegiata
n yang
terjadw
aldan
tidak
terjadw
al
Dilaksan
akan
sesuai
yang
terprogr
am dan
insidentil
Setiap
kegiata
n setara
2 jam
pelajara
n
1
9
.
Melaksa
nakan
dan
meninda
klanjuti
asesmen
Kegiatan
yang
dilakukan
dalam
mengumpu
lkan data
peminatan
Instrument non
test/ inventori,
rekap hasil
asesmen test
dan non test
Setiap
kegiata
n yang
memerl
ukan
asesm
Terprogr
am dan
insiden
Setara
2 jam
setiap
melaksa
nakan
12
N
o
KEGIAT
AN
URAIAN PELAPORAN DURAS
I
JUMLAH
PERTEMUAN
EKUIVA
LEN
t ,
melaksana
kan
assessmen
t dengan
test dan
non test
ent
2
0
.
Menyusu
n dan
melapor
kan
program
kerja
Membuat
persiapan
sampai
menjadi
program
setiap
semester
diikuti
pembuatan
pelaporan
kegiatan
setiap
bulan,
mingguan
dan harian
Hasil need
assessment,
program
tahunan dan
semesteran,
laporan
bulanan, rekap
kegiatan
mingguan dan
agenda kerja/
kegiatan
harian
Per-
semest
er, tiap
bulan,
minggu
dan
harian
Setara
4 jam
pelajara
n se
bulan
2
1
.
Membua
t
evaluasi
Melaksana
kan dan
melaporka
n evaluasi
pelaksana
an
program
Form Laporan
evaluasi
1 kali
sebula
n
Dilaksan
akan
Setiap
bulan
2
2
.
Melaksa
nakan
administr
asi dan
manaje
men
Bimbing
an dan
Mengelola
buku
masalah,
buku
kasus,
menginven
tarisir dan
input data
Buku masalah,
buku kasus,
buku
komunikasi,
data siswa di
computer,
lembarkerja/
porto folio,
Setiap
hari
Dilaksan
akan
setiap
hari
Setara
1 jam
pelajara
n
13
N
o
KEGIAT
AN
URAIAN PELAPORAN DURAS
I
JUMLAH
PERTEMUAN
EKUIVA
LEN
Konselin
g
harian,
data
pendampin
gan
peminatan,
merekap
dan
menganali
sis
kehadiran;
absensi,
keterlamba
tan, bolos
dan
dispensasi
yang
ditindaklanj
uti
rekap absensi,
surat
panggilan
orang tua
7. Perhitungan Beban Kerja Guru Bk
Beban Kerja Guru Bimbingan dan Konseling antara 150 sampai
160 siswa yang diampu terhitung sama dengan 24 jam
pelajaran.
Contoh : guru BK yang mengampu konseling kurang dari 150
siswa :
Seorang guru BK memiliki siswa sebanyak 75 orang, sama
dengan 75/150x100 = 50%. Maka ybs memiliki beban kerja
50% x 24 jam = 12 jam pelajaran dan ybs kekurangan jam.
Dalam kasus seperti itu, maka guru BK melakukan kegiatan :
1. Mengampu 75 siswa atau setara 2 kelas. Maka
dengan 2 kelas seminggu melakukakan layanan
klasikal 2 x 2 jam = 4 jam
14
2. Melakukan kegiatan tambahan 2 kali yang ekuivalen 2
jam sama dengan 4 jam
3. Melakukan pengembangan media membuat
penyajian dengan power point/film 2 buah setara 1
jam, dan membuat leaflet seminggu sama dengan 1
jam
4. Melakukan kolaborasi dengan 4 orang guru tiap 2
guru dihitung 2 jam
5. Maka jam kerja yang terkumpul seminggu untuk guru
tersebut : 12+4+4+1+1+2= 24 jam
8. Tabel Alokasi Layanan Bimbingan Dan Konseling
Program SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK/MAK
Layanan Dasar 45-
55%
35-45% 25-35%
Layanan
Peminatan dan
Perencanaan
Individual
5-10% 15-15% 25-35%
Layanan
Responsif
20-
30%
25-35% 15-25%
Dukungan
Sistem
10-
15%
10-15% 10-15%
15
9. Contoh Perhitungan Alokasi Waktu Layanan Bimbingan Dan
Konseling
Program Pembagian waktu Layanan
(24-40 jam kerja)
Layanan Dasar 35 % x (24-40 jam kerja)=8-14 jam
kerja
Layanan Responsif 25 % x (24-40 jam kerja) =6-10 jam
kerja
Layanan Peminatan
dan Perencanan
Individual
30 % x (24-40 jam kerja) = 3-4 jam
kerja
Dukungan sistem 10 % x (24-40 jam kerja) = 3-4 jam
kerja
16
10. Penataan ruang bimbingan konseling
Model Tata Ruang BK
17
11. Peran Kepala Sekolah
Kepala sekolah memegang peranan penting dalam
pengelolaan layanan bimbingan konseling dan peminatan.
Diharapkan kepala sekolah mampu membangun kolaborasi dan
sinergisitas kerja antara guru bimbingan dan konseling, guru
matapelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf administrasi,
orang tua, dan pihak lain yang dapat membantu kelancaran
proses dan pengembangan peserta didik/konseli secara utuh
dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain :
1. Menyatukan kekuatan SDM sekolah dalam menerapkan
strategi yang sudah dsepakati bersama.
2. Kepala sekolah sebagai manajer mengarahkan SDM
sekolah untuk mencapai tujuan yang sudah di rencanakan.
3. Kepala sekolah membangun tanggung jawab kepada
semua SDM sekolah dalam pengelolaan layanan BK
RUANG BK KELOMPOK RUANG BK KELOMPOK
RUANG KERJA
DAN RUANG KONSELING
R. TAMU
R. S
TA
FF
RUANG KERJA
DAN RUANG KONSELING
RUANG KERJA
DAN RUANG KONSELING
RUANG BIBLIOTERAPI RUANG DATA
6000 5000 5000
40
00
20
00
40
00
40
00
30
00
30
00
3000 3000 5000 1000 4000
16000
10
00
0