ikan nila

4
Ikan Nila (Oroechromis niloticus) Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika pada tahun 1969 dna kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar dan dibeberapa waduk di Indonesia. Nama ilmiah pada ikan Nila adalah Oreochromis Niliticus, dan di dalam Bahasa Inggris ikan ini dikenal dengan sebutan Nile Tilapia. Keramba jala apung untuk memelihara ikan Nila di Ranu Pakis, Klakah, Lumajang. Ikan pemeliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm. Sirip punggung (dorsal) dengan 16-17 (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 8-11 cm jari-jari. Ikan Nila termasuk kelompok ikan tilapial (Trewavas, 1982). Selain itu mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik diberbagai jenis air, contohnya hidup di air tawar, air payau, dan air laut. Ikan ini juga tahan terhadap perubahan lingkungan, bersifat omnivora dan mampu mencerna makanan secara efisien. Pertumbuhannya cepat dan tahan terhadap serangan penyakit. Ikan ini memiliki kebiasaan yang unik setelah memijah. Klasifikasi Ikan Nila Menurut Dr. Trewavas (1982) klasifikasi lengkap Ikan Nila adalah sebagi berikut : Fillum : chordate Sub Fillum : vertebrata Kelas : detoichtyas Sub Kelas : achanthoptarigi Ordo : parcomorphi Sub Ordo : parchokka Family : cichlidan Genus : oreochromis Spesies : Oroechromis niloticus

Upload: fadhilahairani

Post on 01-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ikan Nila

Ikan Nila (Oroechromis niloticus)

Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika pada tahun 1969 dna kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar dan dibeberapa waduk di Indonesia. Nama ilmiah pada ikan Nila adalah Oreochromis Niliticus, dan di dalam Bahasa Inggris ikan ini dikenal dengan sebutan Nile Tilapia. Keramba jala apung untuk memelihara ikan Nila di Ranu Pakis, Klakah, Lumajang. Ikan pemeliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm. Sirip punggung (dorsal) dengan 16-17 (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 8-11 cm jari-jari. Ikan Nila termasuk kelompok ikan tilapial (Trewavas, 1982). Selain itu mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik diberbagai jenis air, contohnya hidup di air tawar, air payau, dan air laut. Ikan ini juga tahan terhadap perubahan lingkungan, bersifat omnivora dan mampu mencerna makanan secara efisien. Pertumbuhannya cepat dan tahan terhadap serangan penyakit. Ikan ini memiliki kebiasaan yang unik setelah memijah.

Klasifikasi Ikan Nila

Menurut Dr. Trewavas (1982) klasifikasi lengkap Ikan Nila adalah sebagi berikut :

Fillum : chordate                   

Sub Fillum : vertebrata

Kelas : detoichtyas

Sub Kelas : achanthoptarigi

Ordo : parcomorphi                                                             

Sub Ordo : parchokka

Family : cichlidan

Genus : oreochromis

Spesies : Oroechromis niloticus

Nama Latin :Oroechromis niloticus

Nama Indonesia : Nila

(Ditetapkan Dirjen Perikanan 1972)

Daerah penyebaran : Afrika, Amerika, Eropa, Asia

Page 2: Ikan Nila

Morfologi Ikan Nila

Ikan nila mempunyai nilai bentuk tubuh yang pipih kea rah vertical (kompres) dengan

profil empat persegi panjang kea rah anteroposterior, posisi mulut terletak di

ujung/termal. Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis yang vertical dan pada sirip

punggungnya garis terlihat condong lekuknya. Ciri ikan nila adalah garis-garis vertikal

berwarna hitam pada sirip, ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal/ ekor

yang berbentuk membulat warna merah dan biasa digunakan  sebagai indikasi

kematangan gonad. Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe

scenoid. Ikan nila juga ditandai dengan jari-jari darsal yang keras, begitupun bagian

awalnya. Dengan posisi siap awal dibagian belakang sirip dada (abdormal) (Pratama,

2009).

Anatomi Ikan Nila

Bentuk badan ikan nila adalah pipih kesamping memanjang. Mempunyai garis vertikal

9-11 buah, garis-garis pada sirip ekor berwarna hitam sejumlah 6-12 buah. Pada sirip

punggung terdapat garis-garis miring. Linea literalisnya terputus jadi dua bagian dan

dilanjutnya dengan garis yang terletak di bawah. Letak linea literalis memanjang di atas

sirip dada. Jumlah sisik pada garis rusuk 39 buah. Tipe sisik ctenoid. Bentuk sirip ekor

perpinggiran tegak

Sistem Pencernaan Ikan Nila

Sistem pencernaan pada ikan nila melalui proses sebagai berikut. Dari mulai anggota

mulut, esophagus atau kerongkongan, lambung, usus dan terakhir anus.

Proses penyedeerhanaan pada ikan nila melalui cara fisik dan kimia. Sehingga menjadi

sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus kemudian diedarkan ke seluruh

organ tubuh melalui system peredaran darah. Sisitem pencernaan pada hewan

Page 3: Ikan Nila

vertebrata dibangun oleh pembuluh-pembuluh yang sifatnya sangat muskuler, yang

dimulai dari bagian mulut sampai anus.

Ekskresi dan Reproduksi

Sistem ekskresi dan reproduksi pada Ikan Nila adalah sebagai berikut:

A. Sistem Ekskresi

Mekanisme system Ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar adalah : ikan tidak

banyak minum, aktif menyerap ion organic, melalui insang dan mengeluarkan

urin yang encer dalam jumlah yang besar. Sistem Ekskresi melibatkan organ

insang, kulit, Ginjal berfungsi mengekskresikan zat-zat sisa metabolism yang

mengandung Nitrogen. Insang sebagai organ pernafasan ikan. Kulit sebagai

organ ekskresi karena mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan 5%,

10%dari seluruh metaydisme (Pratama, 2009).

B. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi pada jantan mempunyai tistis. Pada ikan betina mempunyai

indung telur, keduanya terletak pada rongga perut. Sebelah kandung kemih dan

kanan cili mentari keadaan Gonad Ikan sangat menentukan kedewasaan ikan,

meningkat dengan makin meningkatnya fungsi Gonad. Ikan nila umumnya

memiliki gonad, terletak pada bagian posterior rongga perut disebelah bawah

ginjal. Nila berasal dari sungai nil, secara ilmiah atau alamiah dapat berkembang

biak sepanjang tahun. Namun frekuensi pemijahan, banyak terjadi pada musim

penghujan. Ikan ini mudah berkembang biak tanpa perlakuan khusus. Sebelum

melangsungkan perkawinan, nila jantan biasanya membuat kubangan berbentuk

bulat didasar perairan, kolam (Pratama, 2009).

Sumber

Dwisang, 2008. Struktur Tubuh Ikan Nila: Yogyakarta

Pratama, 2009. Morfologi Ikan Nila. Airlangga. Jakarta

Trewavas.Dr, 2009 Klasifikasi Nila. http://meitanisyah.wordpress.com

http://finasaindri.blogspot.com/2012/03/anatomi-ikan-nila.html