iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah...
TRANSCRIPT
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
SEBAGAI PESAN DAKWAH
(KAJIAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI
RRI SEMARANG 2006)
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)
PRIHATIN 1102027
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2008
ب
NOTA PEMBIMBING Lamp : 5 bendel Hal : Persetujuan Naskah Skripsi
KepadaYth. Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang Di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah membaca, mengoreksi dan mengadakan perbaikan sebagaimana
mestinya, maka kami menyatakan bahwa naskah Skripsi Saudara:
Nama : PRIHATIN NIM : 1102027 Konsentrasi : KPI/Penyiaran Judul : Iklan Layanan Masyarakat Sebagai Pesan Dakwah
(Kajian iklan layanan masyarakat di RRI Semarang 2006)
Dengan ini telah disetujui dan mohon segera diujikan. Demikian atas
perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Semarang, 31 Desember 2007 Pembimbing
Bidang Subtansi Materi Bidang Metodologi & Tata Tulis
Drs.Muchlis Yahya, M.si. Dr.Ilyas Supena, M.Ag NIP. 150 236 300 NIP. 150 318 454
ج
SKRIPSI
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SEBAGAI PESAN DAKWAH
(KAJIAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI RRI SEMARANG 2006)
Disusun oleh
PRIHATIN 1102027
Telah dipertahankan di Depan Penguji pada tanggal 29 Januari 2008
dan dinyatakan telah lulus memenuhi sarat
Susunan Dewan Penguji
Ketua Dewan Penguji/ Anggota Penguji Dekan / Pembantu Dekan Penguji I Drs. Ali Murtadho. M.Pd Drs. Fachrurrozi, M.Ag NIP. 150 274 618 NIP. 150 267 750 Sekretaris Dewan Penguji/ Pembimbing Penguji II DR. Ilyas Supena, M.Ag Dra. Amelia Rahmi, M.Pd NIP. 150 318 454 NIP. 150 260 671
د
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri
dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga lainnya. Pengetahuan yang
diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/ tidak diterbitkan, sumbernya
dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
Semarang, PRIHATIN 1102027
ه
MOTO
ولنبلونكم بشيء من الخوف والجوع ونقص من األموال واألنفس
ابرينر الصشبات ورالثمو
Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar
(Q.S. al-Baqarah (2);155)
ا بالصبر والصالة إن الله مع الصابرينيا أيها الذين آمنوا استعينو
Hai orang-orang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar
(Q.S. al-Baqarah (2);153)
و
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Orang-orang penyabar, cinta sesama, melayani orang lain dengan
hati, dan orang-orang yang hidup dengan LUPUS (odapus),
“Yakinlah, Allah tidak akan menimpakan suatu musibah atau ujian
melebihi batas kemampuan hambanya”.
ز
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu mencari makna terhadap masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek dari penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. obyek penelitian ini menggunakan Teks iklan layanan masyarakat yang disiarkan RRI Semarang selama periode 2006.
Pesan iklan layanan masyarakat yang disiarkan RRI Semarang sebagai sebuah landasan kebutuhan pengetahuan masyarakat agar memiliki kesadaran sikap dan perubahan perilaku untuk kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri. Setelah dianalisis, secara garis besar materi iklan telah menjawab berbagai persoalan dimasyarakat yang kesemuanya masih berpegang pada sumbernya yaitu al-Qur’an dan al-Hadits.
Selain iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah di RRI Semarang, penulis juga menganalisis faktor penunjang dan penghambat terhadap siaran iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah, Faktor Penunjangnya meliputi melimpahnya materi yang bisa dijadikan pesan iklan layanan masyarakat di RRI Semarang baik dari buku-buku maupun keadaan sosial masyarakat, Sedangkan faktor Penghambat siaran iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah di RRI Semarang antara lain:
Pertama: Kesulitan mendapatkan artis (pengisi suara) produksi iklan terbentur minimnya dana, selama ini pengisi suara iklan RRI Semarang diisi oleh para crew yang ada walaupun adakalanya cocok dengan materi iklannya, Kedua: Padatnya jadwal rekaman, sehingga produksi iklan layanan masyarakat terhambat sehingga harus menunggu, Ketiga: Sukar mengetahui, apakah mereka berhasil dalam menyampaikan pesan iklan. dalam bentuk mengamalkan serta menjalankan dalam kehidupan sehari-hari, Keempat: Perbedaan gaya penulisan antar programa yang menyebabkan tidak kesesuaian iklan terhadap target pendengar, Kelima: Letak gelombang frekwensi RRI Semarang yang berada di tepi kurang menguntungkan gelombang frekwensi yang ideal ditengah-tengah, dan terakhir Keenam: hasil iklan kurang menarik dan kurang kreatif disebabkan faktor usia, crew RRI Semarang rata-rata sudah berusia 40 tahun keatas.
ح
KATA PENGANTAR
Assamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
yang senantiasa telah menganugerahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis
dalam rangka menyelesaikan skripsi dengan judul: IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT SEBAGAI PESAN DAKWAH (Kajian iklan layanan
masyarakat di RRI Semarang periode 2006).
Skripsi ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana
Sosial Islam (S.Sos.I) bidang komunikasi Penyiaran Islam (KPI) di Fakultas
Dakwah IAIN Walisongo Semarang.
Melalui kesempatan ini dengan rasa tulus dan ikhlas, penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada terhormat :
1. Prof. DR. H. Abdul Djamil, MA, selaku Rektor IAIN Walisongo
Semarang.
2. Drs. H. M. Zain Yusuf, M.M, selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang.
3. Drs. Muchlis Yahya, M.Si, dan Dr. Ilyas Supena, M.Ag, selaku dosen
pembimbing yang telah berkenan membimbing dengan keikhlasan dan
kebijaksanaannya meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk
memberikan pengarahan hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Drs. H. Ahmad Hakim, M.A. Ph.D, Dra. Hj. Siti Sholikhati, M.A, Drs.
Fachrurozi, M.Ag dan Dra. Hj. Ummul Baroroh, M.Ag. selaku penguji
sidang komprehensif, terima kasih atas ilmu dan nasehatnya yang
diberikan kepada penulis.
5. Dra. Wafiyah, dosen wali studi semoga beliau tetap sehat dan panjang
umur sehingga bisa terus membimbing mahasiswanya.
6. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI),
serta seluruh dosen beserta staff karyawan di tingkat civitas akademik
Fakultas dakwah IAIN Walisongo Semarang yang telah membantu
ط
kelancaran penulisan skripsi ini dan telah membagi ilmunya kepada
penulis.
7. Keluarga Besar RRI Semarang: Sub Bagian SDM (Drs. Karno), Bidang
Layanan Publik (Dra. Arianti Retno Astuti, MM) khususnya Seksi
Layanan Publik (Bamabang Kusharjono A.Md), Seksi Perencanaan dan
Evaluasi Programa (Dra. Endang Widiastuti), tidak bisa penulis sebut satu
persatu, yang telah bersedia meluangkan waktu dan berbagi informasi
kepada penulis hingga terselesainya skripsi ini.
8. Pimpinan dan Karyawan, Perpustakaan Fakultas Dakwah, Perpustakaan
IAIN Walisongo, Balai TKPS, Perpustakaan Fisip UNDIP, Perpustakaan
Daerah, Perpustakaan RRI Semarang. Terima kasih atas kesediaannya
memberikan pinjaman buku demi kelancaran penulisan skripsi ini.
9. Bapak Nyamin dan Ibu Suwartini (alm), Pahlawan ku tanpa tanda jasa
sejati
10. Keluarga H. Muhammad Logika beserta staf dan karyawan CV Miskasari
Group, terima kasih atas dukungannya.
11. Keluarga besar Radio MBS FM Fakultas Dakwah IAIN Walisongo
Semarang.
12. Teman-teman KPI A angkatan 2002
13. Teman-teman seperjuangan, Miftah, Syukron, Juki, Aji, Camroni,
Hamidah, Candra, Tri Listiani, Fitroh, Samsul, Novi dan semua pihak
yang mendukung selesainya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu namanya.
Semoga amal baik yang diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari
Allah SWT, serta menjadikan amal shalih dihadapan-Nya.
Dalam penulisan ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun
penulis menyadari bahwa apa yang penulis kerjakan dalam skripsi ini tidak
terlepas dari kekurangan.
ي
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis senantiasa memohon taufik
serta hidayah-Nya, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca. Amiin Ya Robbal’Alamiin.
Wassalmu’alaikum. Wr. Wb.
Semarang,
PRIHATIN 1102027
ك
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
HALAMAN ABSTRAKSI ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 9
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 9
1.4. Tinjauan Pustaka ................................................................. 10
1.5. Metode Penelitian ................................................................. 15
1.6. Sistematika Penulisan .......................................................... 22
BAB II DAKWAH, IKLAN DAN RADIO
2.1.Dakwah .................................................................................. 24
2.1.1. Pengertian Dakwah ..................................................... 24
2.1.2. Dasar Hukum dan Tujuan Dakwah ............................ 26
2.1.3. Unsur-Unsur Dakwah ................................................. 32
2.2.iklan
2.2.1. Pengertian Iklan .......................................................... 43
ل
2.2.2. Dinamika Iklan ........................................................... 43
2.2.3. Fungsi-Fungsi Komunikasi Iklan ............................... 46
2.2.4. Jenis Iklan ................................................................... 47
2.2.5. Daya Tarik Pesan Iklan .............................................. 47
2.2.6. Iklan Layanan Masyarakat di Radio Sebagai Media
Dakwah ....................................................................... 52
2.3.Radio ...................................................................................... 55
2.3.1. Pengertian Radio ........................................................ 55
2.3.2. Fungsi Radio ............................................................... 55
2.3.3. Radio sebagai Media Dakwah .................................... 58
BAB III DISKRIPSI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
DI RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) SEMARANG
3.1.Gambaran Umum Radio RRI Semarang ........................... 63
3.1.1. Sejarah Singkat Radio Republik Indonesia ................ 63
3.1.2. Visi dan Misi Radio Republik Indonesia (RRI)
Semarang .................................................................... 68
3.1.3. struktur organisasi radio republik Indonesia (RRI)
Semarang .................................................................... 69
3.1.4. Program-Program Dakwah Radio Republik
Indonesia (RRI) Semarang ......................................... 70
3.1.5. Deskripsi Pesan Iklan Layanan Masyarakat Radio
Republik Indonesia (RRI) Semarang ......................... 73
BAB IV ANALISIS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SEBAGAI
PESAN DAKWAH DI RRI SEMARANG
4.1.Analisis Iklan Layanan Masyarakat Sebagai Pesan
Dakwah Di RRI Semarang .................................................. 112
م
4.1.1. Tema Religius ............................................................. 113
4.1.2. Tema Non Religius ..................................................... 122
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan ........................................................................... 150
5.2.Saran-Saran .......................................................................... 151
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ن
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : PRIHATIN Tempat/ Tanggal Lahir : Grobogan/ 15, Juni 1981 Alamat : Jl. Diponegoro No 20 RT 03/ 02, Ds: Penawangan,
Kec: Penawangan, Kab: Grobogan. PENDIDIKAN
1. SD N Jatilor, Godong, Grobogan. Lulus Tahun 1995 2. MTS Yapim Ngeluk, Penawangan, Grobogan Lulus Tahun 1998 3. MA Yapim Ngeluk, Penawangan, Grobogan Lulus Tahun 2001 4. Fakultas Dakwah IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Walisongo
Semarang Masuk tahun 2002
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Menurut Onong Uchjana Effendy, periklanan atau advertising
adalah kegiatan menyebarluaskan pesan komunikasi kepada khalayak untuk
memberitahukan sesuatu atau menawarkan barang atau jasa dengan jalan
menyewa media massa (Effendy, 1989: 87). Sebagai sebuah pesan yang
disampaikan oleh komunikator, secara prinsip, sebenarnya iklan telah
dilakukan manusia sejak jaman Neolitikum kira-kira 5000 tahun sebelum
Masehi. Karena merupakan bentuk penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan, maka aktifitas tersebut sama dengan kegiatan
komunikasi. Jadi secara prinsip, aktivitas iklan adalah aktivitas komunikasi
(Widyatama, 2005: 49).
Menurut Jack Angel, sebagaimana dikutip oleh Rendra Widyatama
dalam bukunya “Pengantar Periklanan” (2005:50), bentuk iklan yang
paling awal adalah disampaikan melalui komunikasi lisan. Yaitu
penyampaian pesan dari komunikator pada komunikannya dalam bentuk
personal yang dilakukan secara tatap muka melalui mulut ke mulut (word of
mounth), praktek semacam ini oleh ahli sejarah periklaan disebut sebagai
bentuk mentransfer pesan (terjadi jaman Batu Muda 5000 tahun SM). Pada
saat itu, manusia saling menukar barang yang mereka miliki dengan saling
berkomunikasi melalui komunikasi lisan. Bahasa yang digunakan mereka
2
masih sangat sederhana dan cenderung sangat tidak terstruktur dengan baik
dan efektif. Bahkan, karena belum banyak terjadi kesepakatan dalam
melambangkan sebuah konsep dan ide dalam bentuk kata-kata, pesan
akhirnya banyak disampaikan dengan bantuan bentuk komunikasi non
verbal visual melalui gerak tubuh (gestural). Pesan yang disampaikan
sangat sederhana. Visualisasi pesan menjadi ikut berperan dan sangat
dibutuhkan. Artinya masyarakat lebih mudah menyampaikan pesan
bilamana benda yang dipercakapkan ada didepan mata, bilamana obyek
yang diperbincangkan tidak telihat secara bersama, maka kesulitan
komunikasi akan terjadi.
Pada masa Yunani Kuno, praktik periklanan lisan masih banyak
dilakukan oleh para penjaja barang (salesman) yang berteriak keliling kota.
Menurut Jack Angel (1980), praktek periklanan semacam ini mendapat
tempat karena kebanyakan masyarakat (sekalipun kelas atas), banyak yang
tidak mampu baca tulis. Mereka akan lebih mengerti simbol-simbol visual
bukan tertulis dan komunikasi verbal. Di kota Athena misalnya, para penjaja
tersebut menawarkan produk kosmetik merek aesclyptos yang saat itu
sangat terkenal. Dalam menawarkan kosmetiknya, para penjual
mengkomunikasikannya melalui nyanyian semacam puisi. Bentuk nyanyian
itu mereka gunakan untuk lebih memikat calon konsumen. Salah satu
contoh dari syair puisi yang disampaikan tersebut sebagaimana dituliskan
oleh Dunn (Dunn & Barban, 1978);
"For eyes that are shining, for cheeks like the dawn,
3
for beauty that lasts after girl hood is gone
for princes in reason, the woman who knows,
will buy her cosmetics of Aesclyptos."
Bila syair di atas terjemahan secara bebas berarti :
“Demi mata bersinar, demi pipi bagaikan fajar,
Demi kecantikan yang hanya akan sirna sesudah masa remaja
itu purna,
Demi harga sebagai alasannya, kaum wanita yang mengerti,
Akan membeli kosmetik Aesclyptos.”
Setelah ditemukannya kertas pada tahun 1275 di Cina dan mesin
cetak oleh Guttenberg tahun 1455 di Jerman dunia periklanan berkembang
dengan pesat. Perkembangan iklan ditandai banyak berdirinya biro-biro
periklanan, baik lokal maupun multinasional. Di Amerika biro iklan tertua
didirikan pada tahun 1869 di Philadelphia oleh Francis Ayer. Biro iklan
yang diberi nama N.W. Ayer & Son itu merupakan biro iklan pertama yang
bertugas untuk menentukan biaya pembelian ruang atau space di suratkabar
dan melakukan survei pasar formal. Baru pada tahun 1892, Ayer menjadi
biro iklan pertama yang beroperasi seperti biro iklan modern yaitu
merencanakan, menciptakan dan menjalankan kampanye iklan, atas
permintaan pengiklan (Noviani, 2002: 5).
Indonesia sebagai salah satu Negara yang sedang berkembang
tidak luput dari fenomena perkembangan iklan, iklan Indonesia mengalami
perkembangan yang pesat setelah tumbangnya orde lama. Era baru yang
cenderung memberikan perhatian pada masalah ekonomi merupakan angin
4
segar bagi industri periklanan. Periklanan mulai diakui secara jelas peran
dan fungsinya sebagai kepanjangan tangan dari bagian pemasaran barang
dan jasa. Hal ini ditambah dengan semakin banyaknya media-media baru
yang bermunculan seperti Surat kabar, Majalah, Televisi bahkan Radio.
Pada tahun 1970, pertumbuhan iklan mengalami perkembangan
yang gemilang, meskipun dari segi teks masih sangat sederhana,
mengingat terbatasnya sumber daya teknologi yang ada, iklan pada saat itu
masih didominasi naskah atau copy.
Perkembangan periklanan di negara-negara maju (Amerika-Eropa)
sangat pesat. Hal ini berdampak juga terhadap perkembangan periklanan
di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Dari bangun tidur
sampai mau tidur kembali , setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan
setiap detik rutinitas tiap hari kita selalu dikelilingi berbagai demonstrasi
iklan dengan tujuan menjual barang dan jasa. Baik iklan elektronik (TV,
Radio, Internet dll) maupun iklan luar ruang atau autdor (Baliho,
Spanduk, Brosur, Pamplet dll). Pembagian secara khusus iklan
berdasarkan tujuannya dapat dibagi dalam dua jenis: Pertama Iklan
Komersial, iklan komersial sering disebut pula dengan iklan bisnis. Iklan
bisnis bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya
peningkatan penjualan. Kedua Iklan Non komersial atau Layanan
Masyarakat adalah iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi,
mempersuasi atau mendidik khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk
mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial.
5
Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan
pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap
masalah yang diiklankan, serta mendapatkan citra baik di mata masyarakat
(Widyatama,2005:104).
Di negara-negara maju, iklan layanan masyarakat telah dirasakan
manfaatnya dalam menggerakkan solidaritas masyarakat manakala
menghadapi suatu masalah sosial. dalam iklan tersebut disajikan pesan-
pesan sosial yang dimaksudkan untuk membangkitkan kepedulian
masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus dihadapi yakni kondisi
yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum (Yuwono, Jurnal
Ilmu Komuinikasi, 2004: 184).
Jadi tujuan iklan layanan masyarakat selaras dengan tujuan dakwah
yaitu, untuk mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia yang
kurang baik menjadi lebih atau meningkatkan kualitas iman dan Islam
seseorang secara sadar dan timbul dari kemauannya sendiri, tanpa merasa
terpaksa oleh apa dan siapa pun (Azis, 2004: 60). Objek penelitian ini
adalah teks iklan layanan masyarakat yang bermaterikan pesan-pesan
dakwah yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Hadits secara implisit serta
permasalahan yang terjadi di masyarakat, disiarkan oleh RRI Semarang
selama periode 2006.
Iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah merupakan iklan
yang fokus isi pesan atau materi dakwah dengan tujuan amar ma’ruf nahi
munkar. Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya "Dasar-Dasar Strategi
6
Dakwah Islam" (1983: 60), membagi materi dakwah menjadi tiga, yaitu
Masalah Akidah (keimanan), Masalah Syariah (keislaman) dan Masalah
Akhlak (budi pekerti).
Menurut Saifuddin Anshari sebagaimana dikutip oleh Wafiyah dan
Awaludin Pimay dalam bukunya “Sejarah Dakwah” (2005: 4), dakwah
adalah segala aktivitas yang mengubah suatu situasi kepada situasi lain
yang lebih baik menurut ajaran Islam. Tetapi juga berupaya usaha-usaha
menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan dan seluruh umat.
Konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini
yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar, dengan berbagai media dan cara
yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam
kehidupan perorangan, perikehidupan berumah tangga (usrah),
perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara.
Dakwah untuk bisa berhasil diperlukan alat pendukung dalam
kegiatan dakwah yaitu media dakwah. Media dakwah adalah alat obyektif
yang menjadi saluran, yang menghubungkan ide dengat umat, suatu
elemen yang vital dan merupakan urat nadi dalam totaliteit dakwah
(Ya’qub, 1992: 47). Salah satu media massa yang bisa dipakai sebagai
media dakwah adalah Radio (media elektronik). Radio merupakan media
auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat dan bisa dibawa atau
didengarkan di mana-mana. Radio berfungsi sebagai media komunikasi,
dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi,
sebab sebagai media yang buta, Radio menstimulasi begitu banyak suara
7
dan berupaya memvisualisasikan sistem suara penyiar ataupun informasi
faktual melalui telinga pendengar (Masduki, 2005: 9). Bila dicermati
betapa banyak manfaat dan banyak informasi yang datang dari Radio,
sehingga hampir setiap orang memiliki Radio.
Dakwah melalui Radio sangat efektif dan efisien, di samping radio
dapat dipancarkan ke berbagai penjuru yang jauh jaraknya. Sangat praktis
jika dakwah dilakukan melalui siaran Radio berarti dakwah mampu
menjangkau jarak yang begitu luas. Efektivitas dan efisien lebih terdukung
jika da’i mampu memodifikasi dakwah dalam metode yang cocok dengan
situasi dan kondisi siaran, misalnya melalui metode tanya jawab, ceramah,
dan sandiwara. Keunggulan dakwah melalui Radio adalah tidak tergantung
pada ruang, waktu dan berkumpulnya mad’u, biaya relatif lebih murah
efektif dan efisien, ditinjau dari banyaknya orang yang memiliki Radio
serta banyak gelombang Radio yang setiap saat menyiarkan dakwah
(Abda, 1994: 29-30).
Da’i sebagai subyek dakwah harus mampu mengubah manusia
lebih bernilai dan memberi kemampuan kepada manusia untuk menjadikan
hidupnya bahagia di dunia dan akhirat. Manusia sebagai obyek dakwah,
mulai dari individu, keluarga, kelompok, golongan, kaum dan umat
seluruhnya. Manusia pada umumnya mempunyai cita-cita luhur yang
kemudian dimanifestasikan dalam bentuk keinginan mengarah kepada
tujuan hidup di dunia ini. Dakwah sudah menjadi tujuan manusia dan
melaksanakan tugasnya amar ma’ruf-nahi munkar (Jamaludin, 1993: 32).
8
Maka manusia sebagai obyek dakwah memerlukan pengetahuan
tentang Agama, siaran rohani, ceramah-ceramah tentang Agama agar
manusia berjalan sesuai dengan perintah Allah dan selalu menjauhi
larangannya. Maka Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, ikut andil
dalam mewujudkan manusia yang Islami, membentuk dakwah bil-lisan,
dibawakan oleh para mubalig professional, tentu mempunyai pengetahuan
luas, kepribadian yang baik dapat dicontoh dan lemah lembut dalam
menjalankan dakwah.
Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang merupakan salah satu
Radio siaran di Indonesia yang dimiliki dan dikuasai pemerintah yang ada
di Kota Semarang. Terdapat berbagai siaran keagamaan, misalnya
Penyejuk kalbu, Nuansa hati, Kapsul religi, Mimbar Islam, Kuliah subuh
yang disiarkan melalui pro dan siaran keagamaannya, disiarkan setiap hari
dan materi dakwahnya dapat mendorong kita dalam menambah iman serta
ketaqwaan dalam beragama.
Dari pemaparan di atas penulis tertarik untuk menggali lebih lanjut
program yang disiarkan di RRI Semarang yang terkait dengan pesan
dakwah yaitu “Iklan Layanan Masyarakat Sebagai Pesan Dakwah (Kajian
iklan layanan masyarakat di RRI Semarang periode 2006)”.
9
1.2. Perumusan Masalah
Dari titik tolak latar belakang di atas, maka penulis tertarik ingin
meneliti dengan mengangkat permasalahan sebagai berikut:
1. Pesan-pesan apa saja yang terdapat dalam Iklan layanan Masyarakat
Sebagai Pesan Dakwah di RRI Semarang selama periode 2006?
2. Apa faktor penunjang dan faktor penghambat siaran Iklan Layanan
Masyarakat di RRI Semarang?
1.3. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Pesan-Pesan Dakwah pada Iklan Layanan
Masyarakat di RRI Semarang selama periode 2006.
2. Untuk mengetahui faktor penunjang dan faktor penghambat siaran
Iklan layanan Masyarakat sebagai Pesan Dakwah.
1.3.2. Manfaat Hasil Penelitian.
Selain tujuan penelitian, juga diharapkan manfaat hasil
penelitian baik secara teoritis maupun praktis:
10
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan menambah khasanah keilmuan
dibidang Agama tentang iklan layanan masyarakat pada
komunikasi dan penyiaran Islam.
2. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan atau
referensi bagi orang-orang yang terlibat dalam dunia periklanan
(baik para pengiklan maupun praktisi periklanan) lebih khusus
iklan layanan masyarakat di dunia Radio maupun media lainnya.
Penelitian ini sebagai masukan kepada pengelola manajer
RRI Semarang dalam membuat kebijakan baru agar pesan yang
disampaikan dalam iklan layanan masyarakat lebih menarik dan
berkualitas.
1.4. Tinjauan Pustaka
Permasalahan tentang pemanfaatan iklan untuk siaran dakwah
maupun sekedar pesan moral memang sudah ada yang membahasnya namun
ada sisi yang belum dibahas oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Apabila
sekarang melihat kebutuhan informasi oleh masyarakat harus terpenuhi,
maka penulis uraikan beberapa hasil penelitian yang ada relevansi
diantaranya:
Pertama, penelitian yang berjudul: Rasisme Dalam Iklan Televisi
(Analisis Wacana Rasisme Dalam Iklan Produk Pemutih Kulit), skripsi
11
ditulis oleh Siti Munasifah (2005). Subyek penelitian tersebut menggunakan
iklan produk pemutih kulit di televisi dilakukan untuk menguraikan adanya
ideologi rasisme yang bekerja dibalik sebuah iklan dalam melakukan
pengukuhan putih sebagai sesuatu yang ideal. Penelitian ini menggunakan
analisis wacana model Norman Fairclough yang mencoba menghubungkan
iklan sebagai teks yang mikro dengan konteks masyarakat yang makro
mengenai gagasan tentang kulit putih.
Dalam iklan produk pemutih seperti Citra white, Pond’s dan Biore
ditemukan praktik rasisme terselubung. Iklan tersebut dalam dirinya
menyembunyikan ideologi pemasang iklan. Dengan memberikan stereotip
yang positif pada fitur kulit putih, secara tidak langsung memberikan
penilaian yang negative terhadap fitur kulit yang lain. Kulit putih yang
ditampilkan dalam iklan produk pemutih kulit di televisi sebagai sosok yang
menarik, cantik, diperhatikan, percaya diri dan modern merupakan
manifestasi ideologi rasisme yang sebenarnya secara laten berada di balik
iklan. Ideologi tersebut bekerja pada tataran psikologis khalayak untuk
mengikuti ideology pemasang iklan yakni menjadikan putih sebagai
idealized beauty.
Indonesia sebagai Negara bekas jajahan begitu memuja kulit putih,
kemudian dimanfaatkan oleh kapitalis untuk memperoleh keuntungan
ekonomis dan politis dengan melempar produk kosmetik dengan label
whitening, begitu akrab dengan kehidupan yang semakin tidak memberi
pilihan selain turut terpesona dengan kulit putih. Kulit putih menempuh
12
segala cara untuk mempertahankan superioritasnya. Melalui budaya yang
seolah-olah berjalan alamiah, mereka melakukan hegemoni yang tidak lain
manifestasi baru dari penjajahan. Produk pemutih kulit merupakan agen
rasisme yang mengusung kepentingan kapitalis untuk akumulasi modalnya.
Melalui iklan yang di tayangkan, sadar tidak sadar bahwa bangsa ini sedang
dijajah oleh nilai-nilai whiteness. Masyarakat menerimanya dengan wajar
karena memang demikianlah, iklan membungkus nilai-nilai rasisme dengan
begitu rapi dan tidak tampak nyata (Munasifah, 2005).
Kedua, penelitian yang berjudul: Studi Persepsi Terhadap Iklan Lux
Di Televisi. Skripsi ditulis oleh Tressa Saesari (2006). Dalam penelitian
tersebut menggunakan metode deskripsi kualitatif, yaitu suatu bentuk
observasi yang dekat dengan fenomena. Data yang telah terkumpul secara
lengkap dari lapangan kemudian dianalisis yaitu dikerjakan dan
dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga penelitian berhasil mengumpulkan
kebenaran yang diajukan dalam penelitian.
Hasil temuan penelitian menunjukkan ada tiga kategori tema yang
muncul dari hasil wawancara dengan informan, yakni 1) makna cantik yang
unisex, ada 2 informan yang memaknai Lux bukan hanya sebagai sabun
kecantikan khusus untuk wanita, tetapi sabun kecantikan yang juga biasa
digunakan untuk laki-laki. Menurut peneliti, informan ini berkeyakinan
bahwa tidak ada batasan jenis kelamin untuk urusan tubuh, laki-laki dan
perempuan sama-sama memiliki kebutuhan untuk tampil menarik. 2) cantik
yang menjadi tuntutan, cantik dimaknai sebagai bentuk tuntutan untuk
13
masuk ke dalam katagori cantik, hal ini terjadi pada diri informan III dan IV.
Dalam hal ini, informan yang memiliki harapan tentang kecantikan, yakni
dengan berkulit halus, lembut akan menilai positif konsep cantik iklan Lux.
3) konsep cantik Lux yang hiperbolis, peneliti menemukan adanya tema
unik, dimana ada dua informan yang memiliki pemaknaan bahwa konsep
cantik dalam iklan Lux berlebihan dan tidak realistis. Penyimpulan sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan yang ada dalam ingatan, informan di atas
memiliki pengetahuan tentang kecantikan yang bertentangan dengan konsep
kecantikan Lux. Iklan Lux menampilkan representasi kecantikan yang tidak
sesuai dengan apa yang diyakini oleh beberapa subyek penelitian. Melalui
kekuatan media, Lux mencoba untuk mempengaruhi pikiran penonton untuk
meyakini bahwa cantik itu seperti apa yang ditampilkan oleh Lux dalam
iklannya, yang dipresentasikan melalui penampilan bintang-bintang Lux.
Namun upaya Lux untuk mempengaruhi pikiran penonton dibatasi oleh
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh subyek penelitian yang
bersifat aktif dan kritis.
Iklan-iklan kecantikan selama ini kecenderungan menonjolkan
kecantikan fisik semata. Sepertinya terpaan iklan kecantikan perlu dibarengi
dengan kesadaran (awareness) dari penonton, bahwa iklan kecantikan
selama ini merupakan hasil rekayasa dari pengiklan ataupun produsen. Hal
ini perlu agar penonton tidak mudah terperosok ke dalam nilai-nilai
kecantikan yang terkonstruksi oleh iklan. Sehingga penonton mampu
14
menganalisis media dengan kritis dan memiliki peran aktif dalam
pembentukan makna (Saesari, 2006).
Ketiga, penelitian yang berjudul: Kekuasaan Televisi Dalam
Konstruksi Sosial Kulit Putih Sebagai Kecantikan Ideal. Skripsi ditulis oleh
Muftaminah (2005). Penelitian tersebut menggunakan analisis semiotik
terhadap iklan pemutih (Pond’s, citra, purity) dan beberapa tayangan
lainnya. Dasar penelitian ini adalah pemikiran Poucault tentang kekuasaan
atau pengetahuan di mana kekuasaan mendisiplinkan tubuh melalui control
yang lebih bersifat stimulatif daripada represif.
Pemaknaan kulit putih, maka representasinya dihubungkan dengan
kecantikan fisik perempuan. Putih dan hitam adalah bentuk oposisi biner.
Oposisi biner mensyaratkan adanya hal yang mendominasi dan yang
didominasi. Dalam hal ini kulit putih adalah yang mendominasi kulit hitam.
Kenyataan tentu tidak terlepas dari stereotip-stereotip yang mengikutinya,
seperti stereotip kelas (status sosial), fetisisasi kulit dan femininitas
perempuan.
Produk-produk pemutih memposisikan diri sebagai agen purifikasi
yang biasa mentransformasi tubuh individu agar menjadi lebih diterima oleh
orang lain dan diri sendiri. Selain itu, teknologi yang mendukung proses
produksi tayangan televisipun ternyata memihak kulit putih. Hal ini secara
otomatis semakin meminggirkan kulit hitam dan kenyataan ini juga semakin
menegaskan, bahwa keseluruhan industri media mengkontruksi konsep yang
15
sama tentang kecantikan perempuan yang termanifestasikan dalam
penampilan kulit putihnya (Muftaminah, 2005).
Berdasarkan telaah pustaka di atas masalah tentang Iklan Layanan
Masyarakat Sebagai Pesan Dakwah (kajian iklan layanan masyarakat di RRI
Semarang periode 2006) belum ada yang menelitinya, maka penulis tertarik
mengangkat permasalahan itu untuk diteliti. Penelitian ini menggunakan
pendekatan komunikasi persuasif, yaitu suatu tindakan yang berdasarkan
segi-segi psychologis yang dapat membangkitkan kesadaran individu
(Abdurrahman, 1971: 69).
1.5. Metode Penelitian
1.5.1. Jenis, Pendekatan dan Spesifikasi Penelitian
Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Menurut
Nursyam penelitian kualitatif bersifat teoritis dan sistematik terkait
sebagai keseluruhan tidak bertumpu pada pengukuran (Syam, 1991:
11). Peneliti ini tidak menggunakan data-data numerik yang nantinya
akan dijadikan data dan analisis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan komunikasi persuasif.
Komunikasi persuasif, yaitu: suatu tindakan yang berdasarkan segi-
segi psychologis yang dapat membangkitkan kesadaran individu
(Abdurrahman, 1971: 69). Menurut M.O. Palapah, persuasif hendak
menyakinkan seseorang dan atau sesuatu kelompok seolah-olah
keyakinan itu timbul atas dasar kesadaran sendiri. Sebab dengan
16
kesadaran tersebut efek komunikasi menjadi sangat tinggi dan mantap
(Sunarjo dan Sunarjo, 1983: 32). Pendekatan ini dilakukan untuk dapat
mengetahui sekaligus sebagai acuan penulis untuk dapat memahami
lebih detail pada pesan iklan layanan masyarakat yang disiarkan RRI
Semarang selama periode 2006.
1.5.2. Definisi Operasional
1. Iklan layanan masyarakat
Dalam UU Negara RI Nomor. 32 Th 2002 tentang
penyiaran, Siaran iklan didefinisikan sebagai siaran informasi yang
bersifat komersial dan layanan masyarakat tentang tersedianya
jasa, barang dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak
dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga penyiaran yang
bersangkutan.
Menurut Rendra Widyatama (2005: 104), iklan non
komersial atau layanan masyarakat adalah iklan yang digunakan
untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik
khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan
keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial. Keuntungan
sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan,
kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat terhadap
masalah yang diiklankan, serta mendapatkan citra baik di mata
masyarakat.
17
Rhenald Kasali, mengartikan iklan layanan masyarakat
adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang
dimaksudkan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat
terhadap sejumlah masalah yang harus dihadapi yakni kondisi yang
bisa mengancam keserasian (Yuwono, Jurnal Ilmu Komunikasi,
2004: 184). Dari pengertian iklan dan iklan layanan masyarakat
diatas bisa disimpulkan bahwa iklan layanan masyarakat adalah
suatu bentuk penyampaian pesan-pesan komunikasi yang bertujuan
membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sesuatu masalah.
Dakwah secara etimologi adalah suatu proses penyampaian
pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan tersebut (Tasmara, 1997:
31). Jadi tujuan iklan layanan masyarakat selaras dengan tujuan
dakwah yaitu, mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia
yang kurang baik menjadi lebih atau meningkatkan kualitas iman
dan Islam seseorang secara sadar dan timbul dari kemauannya
sendiri tanpa merasa terpaksa oleh apa dan siapa pun (Azis, 2004:
60). Untuk itu iklan yang penulis jadikan kajian obyek penelitian
adalah teks Iklan Layanan Masyarakat yang bermaterikan pesan-
pesan dakwah yang bersumber dari Al-Qur’an dan AL-Hadits
secara implisit serta permasalahan yang terjadi di masyarakat,
disiarkan oleh RRI Semarang selama periode 2006.
18
2. Pesan dakwah
Menurut Onong Uchjana Effendy, dalam kamus
komunikasi (1989, 224) mendefinisikan pesan atau message,
sebagai suatu komponen dalam proses komunikasi berupa paduan
dari pikiran dan perasaan seseorang yang dengan menggunakan
lambang bahasa atau lambang-lambang lainnya disampaikan
kepada orang lain.
Pesan dakwah atau materi dakwah merupakan isi ajakan,
anjuran dan ide gerakan dalam rangka mencapai tujuan dakwah.
Sebagai isi ajakan dan ide gerakan dimaksudkan agar manusia mau
menerima dan memahami serta mengikuti ajaran tersebut sehingga
ajaran Islam ini benar-benar diketahui, difahami, dihayati, dan
selanjutnya diamalkan sebagai pedoman hidup dan kehidupannya.
Adapun ajaran Islam sebagai pesan atau materi dakwah secara
garis besar terdiri akidah, syariah dan akhlak (Sanwar, 1985: 75).
Berdasarkan definisi operasional diatas, dapat dipahami
bahwa yang dimaksud “Iklan Layanan Masyarakat Sebagai Pesan
Dakwah (Kajian iklan layanan masyarakat di RRI Semarang
periode 2006)” adalah siaran yang menginformasikan pesan
dakwah dan layanan masyarakat dengan tujuan amar ma’ruf nahi
munkar, untuk masyarakat kota Semarang pada khususnya dan
propinsi Jawa Tengah pada umumnya disiarkan RRI Semarang
selama periode 2006.
19
1.5.3. Sumber dan Jenis Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dimana data
dapat diperoleh (Arikunto, 1996: 114).
1. Sumber Primer
Sumber primer disini adalah mencakup naskah atau
rekaman CD/kaset berupa iklan layanan masyarakat yang disiarkan
dan didapat dari RRI Semarang.
2. Sumber Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian adalah berupa
orang (person), yaitu sumber data berupa jawaban lisan melalui
wawancara, sumber data ini untuk melengkapi data primer.
Dengan demikian pihak manajemen RRI Semarang
merupakan sumber sekunder sekaligus pelengkap dari sumber
utama oleh sebab itu, karena penelitian ini adalah menitik beratkan
pada siaran iklan layanan masyarakat melalui RRI Semarang, maka
pihak manajemen Radio diharapkan akan memaparkan segala
sesuatu yang berkaitan dengan seluk beluk (latar belakang) Radio
serta program-programnya terutama berkaitan dengan pesan iklan
layanan masyarakat.
Dengan adanya sumber primer yang didukung dengan
sumber sekunder, peneliti akan memperoleh wawasan yang luas
sebagai bahan analisis serta pengembangannya.
20
1.5.4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun untuk mengumpulkan data dalam penelitian, penulis
menggunakan beberapa metode antara lain:
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi, digunakan untuk menyelidiki dari
benda-benda tertulis seperti buku-buku, surat kabar, catatan harian
dan sebagainya (Arikunto, 1997: 148). Artinya bahwa dokumentasi
ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil rekaman siaran
iklan layanan masyarakat, rancangan program dan kumpulan
program kerja yang telah dilaksanakan, dan dari dokumen-
dokumen lain yang erat kaitannya dengan program Radio terutama
berkaitan dengan siaran iklan layanan masyarakat hasil rekaman
tahun 2006 tersebut merupakan siaran berdurasi.
2. Metode Wawancara
Metode Wawancara atau Interview, merupakan dialog yang
dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh
informasi dari terwawancara (Arikunto, 1996: 115). Dengan kata
lain suatu metode pengumpulan data Tanya jawab sepihak yang
dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan
penyelidikan.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang
gambaran umum, sejarah berdiri dan perkembangan RRI, faktor
21
penunjang dan penghambat pelaksanaan program siaran iklan
layanan masyarakat.
Dalam hal ini penulis memakai interview guide, yakni
dalam melaksanakan wawancara, peneliti membawa pedoman atau
catatan garis besar pertanyaan sebagai pokok permasalahan,
sehingga dalam wawancara tersebut dapat terhindar dari
wawancara yang bertele-tele, bahkan tidak mengena sampai
sasaran karena tidak ada pertanyaan yang dapat menfokuskan
persoalan (Syam, 1991: 106).
1.5.5. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode
deskriptif-kualitatif, yaitu suatu metode sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan
keadaan obyek dari penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak
atau sebagaimana adanya (Nawawi, 1996: 73). Sedangkan untuk
meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan
berupaya mencari makna (meaning) dan mengkategorikan untuk
mempermudah penganalisisan data. Untuk mempertajam analisis,
dengan kata lain riset ini bertujuan untuk menguraikan tentang sifat-
sifat (karakteristik) dan suatu keadaan (Supranto, 1997: 42). Dalam hal
ini program pesan iklan layanan masyarakat, serta factor-faktor
penunjang dan penghambatnya. Sehingga penulis dapat mengambil
saripati dari muatan dakwah yang terkandung dari acara tersebut.
22
Dengan demikian penekanan analisis deskriptif adalah
menguraikan data dengan menggambarkan senyata mungkin sesuai
dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Karena tujuan analisis
data ini adalah menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan diinterpretasikan (Nawawi, 1997: 139).
1.6.Sistematika Penulisan
Agar pembahasan skripsi ini lebih mudah dipahami maka penyusunan
nya dapat dirumuskan menjadi 5 bab dengan membagi tiap-tiap bab menjadi
beberapa sub dengan maksud untuk mempermudah dalam mengetahui hal-hal
yang akan dibahas di dalam skripsi ini adapun sistematika pembahasannya
sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Pada Bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat hasil penelitian, tinjauan pustaka, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: DAKWAH, IKLAN DAN RADIO
Pada bab ini memuat landasan teori yang penulis bahas tentang
dakwah, iklan dan radio pembahasannya meliputi: pengertian
dakwah, dasar hukum dan tujuan dakwah, unsur-unsur dakwah,
pengertian iklan, dinamika iklan, fungsi komunikasi iklan, jenis
iklan., daya tarik pesan iklan dan iklan radio sebagai media dakwah
23
Pengertian radio, fungsi radio dan iklan layanan masyarakat di
radio sebagai media dakwah.
BAB III: DISKRIPSI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
DI RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) SEMARANG
Pada Bab ini berisi tentang sejarah radio, sejarah radio Indonesia,
visi dan misi Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, program-
program dakwah di RRI Semarang, deskripsi iklan layanan
masyarakat di RRI Semarang, faktor penghambat dan penunjang
iklan layanan masyarakat di RRI Semarang.
BAB IV: ANALISIS
Pada Bab ini berisi tentang analisis terhadap iklan layanan
masyarakat sebagai pesan dakwah di RRI Semarang dan faktor
penghambat dan penunjang iklan layanan masyarakat sebagai
pesan dakwah.
BAB V: PENUTUP
Pada Bab ini meliputi, Kesimpulan, saran-saran, dan pada bagian
akhir penulis lengkapi dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran
dan daftar riwayat hidup.
24
BAB II
DAKWAH, IKLAN DAN RADIO
2.1. Dakwah
2.1.1. Pengertian Dakwah
Kata dakwah secara semantik berasal dari bahasa Arab yakni
Da’a-Yad’u ( yang artinya mengajak, mengundang, atau ( يدعو-دعا
memanggil. Kemudian menjadi kata Da’watan (دعوة) yang artinya
panggilan atau undangan atau ajakan (Bahri ,1997: 5). Secara harfiah
(etimologi) kata dakwah mengandung arti antara lain: ajakan, seruan,
permohonan (do’a), pembelaan, dan lain sebagainya. Selain kata
‘dakwah’ yang berarti seruan, Al-Qur’an juga menyebutkan kata yang
memiliki pengertian yang hampir sama dengan ‘dakwah’ yakni kata
‘tabligh’ yang berarti penyampain, dan ‘bayan’ yang berarti
penjelasan. Kata dakwah disebutkan dalam Al-Qur’an, dalam berbagai
bentuk, seperti fi’il madhi ‘da’a’, fi’il mudhari’ ‘yad’u’, fi’il amar
‘ud’u’, mashdar ‘da’watan’ (Pimay, 2005: 13).
Hal ini bisa dilihat dalam Ayat Al-Qur’an, diantaranya:
ار السو إلى دعدي اللهالمو Artinya: ‘Allah meyeru/mengajak menuju ke Negara yang selamat’.
(QS. Yunus/10:25).(Pimay, Wafiyah, 2005: 3)
25
Secara terminologi dakwah dapat diartikan sebagai sisi positif
dari ajakan menuju keselamatan dunia akhirat. Menurut Toha Yahya
Oemar, Sebagaimana dikutip Ali Aziz (2004: 4-5) mengatakan bahwa
dakwah adalah mengajak manusia dengan bijaksana kepada jalan yang
benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan
kebahagiaan mereka dunia dan akhirat. Sedangkan menurut Hamzah
Ya’qub, dalam bukunya Publistik Islam (1981:18) dakwah adalah
mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk
mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana Allah SWT
berfirman dalam Surat An-Nahl Ayat 125
المة وبالحكم كببيل رإلى س عاد م بـالتي هـيادلهجة ونسعظة الحو
دينتهبالم لمأع وهبيله ون سل عن ضبم لمأع وه كبإن ر نسأح
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan cara yang bijaksana dan dengan pelajaran (nasehat) yang baik serta berdebatlah dengan cara yang baik pula. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”, (QS. An Nahl: 125) (Syukir, 1983: 19).
Dakwah dapat diartikan dari dua segi atau dua sudut pandang
pengertian yakni pengertian dakwah yang bersifat pembinaan dan
pengertian dakwah yang bersifat pengembangan. Pembinaan artinya
suatu kegiatan untuk mempertahankan dan menyempurnakan sesuatu
hal yang telah ada sebelumnya. Sedangkan pengembangan berarti
suatu kegiatan yang mengarah kepada pembaharuan atau mengadakan
26
sesuatu hal yang belum ada (Syukir, 1983: 20). Sedang orang yang
melakukan seruan atau ajakan tersebut dikenal dengan panggilan da’i
(orang yang menyeru) dan mubaligh yaitu orang yang berfungsi
sebagai komunikator untuk menyampaikan pesan (message) kepada
pihak komunikan (Tasmara, 1997: 31).
2.1.2. Dasar Hukum dan Tujuan Dakwah
2.1.2.1. Dasar Hukum Dakwah
Dasar hukum kewajiban berdakwah disebutkan dalam
Al-Qur’an yaitu Surat Ali Imron/3: 104:
ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهـون
.عن المنكر وأولـئك هم المفلحون
Artinya: "Dan hendaklah diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung” (Q.S. Ali Imron: 104).
Meskipun ulama sepakat bahwa dakwah merupakan
kewajiban umat Islam, tetapi mereka berbeda pendapat tentang
hukum menyampaikan dakwah, apakah hukumnya Wajib’ain
atau wajib kifayah. Sebagian ulama berpendapat bahwa
berdakwah itu hukumnya wajib ‘ain (Fardhu ‘ain), maksudnya
setiap orang Islam yang sudah dewasa, kaya-miskin, pandai-
bodoh, wajib melaksanakan dakwah. Pendapat ini didasarkan
pada penafsiran kata “wa al-takun” bahwa perintah Allah
wajib dilaksanakan, sedangkan “minkum” adalah kata
27
keterangan, penjelasan (bayaniah) dan bukan diartikan
sebagian. Selain ayat tersebut, hukum berdakwah juga
didasarkan pada kata “khaira ummatin ukhrijat linnas” dalam
surat Ali Imron ayat 110 mencakup semua orang Islam, baik
berbeda suku, warna, bahasa dan strata sosialnya. Semua
muslim wajib berdakwah (Pimay, 2005: 30-31).
Menurut Jum’ah Amin Abdul Aziz dalam bukunya
Fiqih Dakwah bahwa mengenai hukum dakwah adalah Fardhu
Kifayah jika dilakukan di negara-negara yang para da’i telah
menegakkannya. Karena setiap Negara dan wilayah
membutuhkan dakwah secara kontinu, maka dalam keadaan
seperti ini, dakwah menjadi Fardhu Kifayah, yaitu apabila telah
dilakukan oleh sekelompok orang, beban kewajiban itu gugur
dari orang lain. Pada saat itu, dakwah bagi yang lain menjadi
Sunnah Muakadah dan merupakan amal saleh. Tetapi, kalau
tidak ada yang melaksanakannya secara sempurna maka
dosanya ditanggung oleh seluruh umat. Sebab mereka terkena
kewajiban ini. Setiap muslim wajib melaksanakan dakwah
menurut kemampuannya. Kalau dilihat secara umum, maka
Negara wajib mengarahkan team secara khusus yang
melaksanakan dakwah diseluruh penjuru bumi, untuk
menyampaikan risalah Allah dan menjelaskan perintah-Nya
dengan cara-cara yang memungkinkan. Rasulullah SAW. Telah
28
mengutus para da’i dan mengirimkan Surat ke raja-raja dan
para pemimpin untuk memeluk agama Islam (Abdul Azis,
2003: 36).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa hukum dakwah
menjadi Fardhu ‘Ain apabila disuatu tempat tidak ada orang
yang melakukannya. Demikian juga dengan amar ma’ruf dan
nahi munkar bisa menjadi Fardhu ‘Ain, bisa juga Fardhu
Kifayah. Ketika jumlah para da’i masih sedikit, sementara
kemungkaran menjadi banyak dan kebodohan merajalela
seperti keadaan seperti ini. Maka dakwah menjadi Fardhu ‘Ain
bagi setiap orang sesuai dengan kemampuannya. Ia juga bisa
menjadi Fardhu ‘Ain bagi orang-orang tertentu, dan sunnah
bagi orang-orang lainnya, karena ditempat mereka sudah ada
orang yang melakukan tugas tersebut secara memadai (Abdul
Azis, 2003: 36)
2.1.2.2. Tujuan Dakwah
Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar-Dasar
Strategi Dakwah Islam bahwa tujuan dakwah secara khusus
umum (major obyektive) adalah merupakan suatu yang hendak
dicapai dalam seluruh aktifitas dakwah. Sedangkan tujuan
khusus (minor obyektive) adalah merupakan perumusan tujuan
sebagai perincian daripada tujuan umum dakwah. Tujuan ini
dimaksudkan agar dalam pelaksanaan seluruh aktifitas dakwah
29
dapat jelas diketahui kemana arahnya, ataupun jenis kegiatan
apa yang hendak dikerjakan, kepada siapa berdakwah, dengan
cara bagaimana dan sebagainya secara terperinci (Syukir, 1983:
51-54).
Sedangkan menurut Awwaludin Pimay dalam bukunya
Paradigma Dakwah Humanis (2005: 38) tujuan dakwah
sebagaimana yang dikatakan Ahmad Ghallusy dan Ra’uf
Syalaby dirumuskan dalam tiga bentuk, yaitu tujuan praktis,
tujuan realistis, dan tujuan idealistis.
1. Tujuan Praktis
Merupakan tujuan tahap awal untuk menyelamatkan umat
manusia dari lembah kegelapan dan membawanya ketempat
yang terang benerang, dari jalan yang sesat kepada jalan
yang lurus, dari lembah kemusyrikan dengan segala bentuk
kesengsaraan menuju kepada tauhid yang menjanjikan
kebahagiaan.
2. Tujuan Realistis
Merupakan tujuan antara, yakni berupa terlaksananya
ajaran Islam secara keseluruhan dengan cara yang benar
dan berdasarkan keimanan, sehingga terwujud masyarakat
yang menjunjung tinggi kehidupan beragama dengan
merealisasikan ajaran Islam secara penuh dan menyeluruh.
30
3. Tujuan Idealistis
Merupakan tujuan akhir pelaksana dakwah yaitu
terwujudnya masyarakat muslim yang diidam-idamkan
dalam suatu tatanan hidup berbangsa dan bernegara, adil,
makmur, damai dan sejahtera di bawah limpahan rahmat,
karunia dan ampunan Allah SWT (Pimay, 2005: 38).
Sedangkan menurut Masyhur Amin dalam bukunya
Dakwah Islam Dan Pesan Moral (Amin, 1997: 15-19),
tujuan tersebut di atas dapat diklasifikasikan lagi
berdasarkan kriteria berupa aspek obyek dakwah dan aspek
materi dakwah.
a. Tujuan dakwah dari segi obyeknya
1) Tujuan perorangan yaitu terbentuknya pribadi
muslim yang mempunyai iman yang kuat, perilaku
sesuai dengan hukum-hukum yang disyariatkan
Allah SWT dan berakhlak karimah. Diharapkan
agar pribadi-pribadi umat manusia itu menjadi
muslim secara tuntas, dari ujung rambut sampai
ujung kuku.
2) Tujuan untuk keluarga, yaitu terbentuknya keluarga
bahagia, penuh ketentraman dan cinta kasih antara
anggota keluarga.
31
3) Tujuan untuk masyarakat, yaitu terbentuknya
masyarakat yang sejahtera yang penuh dengan
suasana ke-islaman. Suatu masyarakat dimana
anggota-anggotanya mematuhi peraturan-peraturan
yang telah disyariatkan oleh Allah SWT, baik yang
berkaitan antara hubungan manusia dengan
Tuhannya, manusia dengan sesamanya saling bantu
membantu penuh persaudaraan, persamaan dan
senasib sepenanggungan.
4) Tujuan untuk umat manusia seluruh dunia, yaitu
terbentuknya masyarakat dunia yang penuh dengan
kedamaian dan ketenangan. dengan tegaknya
keadilan, persamaan hak dan kewajiban, tidak
adanya diskriminasi dan eksploitasi, saling tolong
menolong dan hormat menghormati.
b. Tujuan dakwah dari segi materinya
1) Tujuan akidah, yaitu tentramnya suatu akidah yang
mantap disetiap hati seseorang, sehingga keyakinan-
keyakinan tentang ajaran-ajaran Islam itu tidak lagi
dicampuri dengan cara keraguan atau syak
wasangka. Dalam hal ini agar orang yang belum
beriman menjadi beriman, bagi orang yang imannya
masih ikut-ikutan menjadi orang yang beriman
32
karena melalui bukti-bukti baik dalil aqli maupun
naqli.
2) Tujuan hukum, yaitu kepatuhan setiap orang kepada
hukum-hukum yang disyariatkan oleh Allah SWT.
Realisasinya adalah orang yang belum melakukan
ibadah menjadi orang yang mau melakukan ibadah
dengan penuh kesadaran.
3) Tujuan akhlak, yaitu terbentuknya muslim yang
berbudi luhur dihiasi dengan sifat-sifat yang terpuji
dan bersih dari sifat tercela. Realisasi dari tujuan ini
dapat dilihat hubungan dia dari Tuhannya,
hubungan dia dengan sesama manusia dan
hubungan dia dengan alam sekelilingnya dapat
berjalan dengan seimbang dan harmonis tanpa berat
sebelah (Amin, 1997: 15-19).
2.1.3. Unsur-Unsur Dakwah
2.1.3.1. Da’i (Pelaku Dakwah)
Subyek dakwah adalah pelaksana dari kegiatan
dakwah, baik secara perorangan atau individu maupun secara
bersama-sama secara terorganisasikan. Sedangkan pelaksana
dakwah biasa kita sebut sebagai Da’i. Da’i adalah setiap
muslim baik laki-laki maupun wanita yang baligh dan berakal,
baik ulama maupun bukan ulama, karena kewajiban berdakwah
33
adalah kewajiban yang diberikan kepada mereka seluruhnya
(Sanwar, 1985: 4), dimana yang dimaksud disini adalah
kewajiban berdakwah bagi setiap umat muslim terhadap umat
muslim lainnya terhadap non muslim itu sendiri.
Menurut Ali Azis dalam bukunya Ilmu Dakwah
(2004) seorang Da’i harus mengetahui apa yang disajikan
dakwah tentang Allah, alam semesta, dan kehidupan, serta apa
yang dihadirkan dakwah untuk memberikan solusi, terhadap
problema yang dihadapi manusia, juga metode-metode yang
dihadirkannya untuk menjadikan agar pemikiran dan perilaku
manusia tidak salah dan tidak melenceng (Azis,2004:78).
Berkaitan dengan hal-hal yang memerlukan ilmu dan
keterampilan khusus, memang kewajiban berdakwah terpikul
dipundak orang-orang tertentu.
2.1.3.2. Mad’u (Mitra Dakwah Atau Penerima Dakwah)
Mad’u adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah
atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun
sebagai kelompok. Baik manusia yang beragama Islam maupun
tidak, atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan (Azis,
2004: 90).
34
2.1.3.3. Maddah (Materi Dakwah)
Maddah adalah masalah isi pesan atau materi yang
disampaikan da’i pada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas yang
menjadi maddah adalah ajaran Islam sendiri. Oleh karena,
membahas yang menjadi maddah dakwah adalah membahas
ajaran Islam itu sendiri, sebab semua ajaran Islam yang sangat
luas itu bisa dijadikan maddah dalam dakwah (Azis, 2004: 94).
Pesan dakwah disebut juga ideologi dakwah adalah
ajaran Islam itu sendiri, ajaran Islam berpangkal pada dua
pokok yaitu: al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW. (Ya’qub,
1981: 29). Pesan dakwah adalah ajaran-ajaran agama Islam.
Ajaran-ajaran Islam itu wajib disampaikan kepada umat
manusia dan mengajaknya agar mau menerima dan
mengikutinya (Amin, 1997: 11).
Akan tetapi dalam situasi dan kondisi yang semakin
pesat kemajuan zaman ini seorang da’i harus cermat dan
mampu untuk menunjukkan kemampuannya dalam
menyampaikan pesan dakwah materi dakwah pesan dakwah
hendaklah dikemukakan dengan baik dan bijaksana, sehingga
orang yang mendengarkan atau yang diajaknya benar-benar
terpikat untuk mengikutinya.
35
Pesan dakwah atau materi dakwah tidak lepas dari tiga
hal yang utama, yaitu masalah Akidah, Syari’ah, dan Akhlak
(Aziz, 2004: 94).
1. Akidah, adalah sesuatu yang berhubungan dengan
keyakinan. Akidah merupakan fondamen yang menjadi
dasar untuk memberi arah bagi hidup dan kehidupan
seorang muslim.
2. Syari’ah, merupakan peraturan-peraturan yang
disyari’atkan oleh Allah SWT untuk umat manusia, baik
secara terperinci maupun pokoknya saja, kemudian
Rasulullah memberikan keterangan dan penjelasan (Amin,
1997: 12).
3. Akhlak, merupakan pendidikan jiwa agar jiwa seseorang
dapat bersih dari sifat-sifat tercela dan dihiasi dengan sifat
terpuji, seperti rasa persaudaraan, tolong-menolong dan
sifat yang lain.
Ali Yafie sebagaimana dikutip oleh Ali Aziz juga
menyebutkan ada lima pokok materi dakwah, yaitu:
1. Masalah Kehidupan
Kehidupan yang dianugerahkan Allah kepada
manusia merupakan modal dasar yang harus dipergunakan
secermat mungkin. Ada dua jenis kehidupan yaitu
kehidupan di bumi yang terbatas ruang dan waktu dan
36
kehidupan akhirat yang terbatas dan kekal abadi sifatnya
(Aziz, 2004: 96).
2. Masalah Manusia
Manusia adalah makhluk ‘muhtarom’ yang
hidupnya harus dilindungi (Aziz, 2004: 96).
3. Masalah Harta Benda
Masalah benda (mal) yang merupakan perlambang
kehidupan (zinaatul hayatid dunya) QS. Kahfi: 46 tidak
dibenci dan hasrat untuk memilikinya tidak dimatikan dan
dibekukan. Akan tetapi, ia hanya dijinakkan dengan ajaran
qana’ah (apa adanya) dan dengan ajaran cinta sesama dan
kemasyarakatan, yaitu ajaran ‘infaq’ (pengeluaran) harta
benda bagi kemaslahatan diri (Aziz, 2004: 96).
4. Masalah Ilmu Pengetahuan
Dakwah menerangkan tentang pentingnya ilmu
pengetahuan, sebab ilmu adalah hak manusia. Islam
menetapkan tiga jalur ilmu pengetahuan.
a. Mengenal tulisan dan membaca
b. Penalaran (an-ndar) dalam penelitian (at-taamul) atas
rahasia alam.
c. Penggambaran di bumi seperti study tour dan expedisi
ilmiah (Aziz, 2004: 96-97).
37
5. Masalah Akidah
Akidah menjadi materi utama dakwah, memiliki
ciri-ciri yang membedakan dengan kepercayaan agama lain,
yaitu:
a. Keterbukaan melalui kesaksian (Syahadat) (Aziz, 2004:
97).
b. Cakrawala pandangan yang luas dengan
memperkenalkan bahwa Allah adalah Tuhan seluruh
alam, bukan Tuhan kelompok atau bangsa tertentu
(Aziz, 2004: 97).
c. Kejelasan dan kesederhanaan. Seluruh ajaran akidah
baik soal ketuhanan, kerasulan, ataupun alam gaib
sangat mudah dipahami (Aziz, 2004: 98).
Ketuhanan antara iman dan Islam atau antara iman dan
amal perbuatan. Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan
manifestasi dari iman dipadukan dengan segi-segi
pengembangan diri dan kepribadian seseorang dengan
kemaslahatan masyarakat yang menuju pada kesejahteraannya.
Akidah memiliki keterlibatan dengan soal-soal kemasyarakatan
(Aziz, 2004: 98). Menurut Asmuni Syukir (1983) ajaran Islam
sebagai materi dakwah pada pokoknya mengandung tiga
prinsip, yaitu:
38
1) Akidah (tauhid) yaitu bersifat i’tiqad bathiniah yang
menyangkut masalah-masalah yang erat hubungannya
dengan rukun iman.
2) Syari’ah (fiqh) yaitu yang berhubungan erat dengan amal
lahir (nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan atau
hukum Allah guna mengatur hubungan manusia dengan
Tuhan-Nya dan mengatur pergaulan hidup antara sesame
manusia.
Akhlak (tasawuf) merupakan sebagai pelengkap yakni
untuk melengkapi keimanan dan keIslaman seseorang.
Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan
berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan dengan
masalah keimanan dan keIslaman, akan tetapi akhlak adalah
sebagai penyempurna keimanan dan keIslaman. Sebab
Rasulullah SAW. Sendiri pernah bersabda yang artinya “Aku
(Muhammad) diutus oleh Allah di dunia ini untuk
menyempurnakan akhlak” (Syukir, 1983: 60-63).
Menurut Moh Ali Aziz (2004) Akidah menjadi materi
dakwah utama, sebab memiliki ciri-ciri yang membedakan
dengan kepercayaan agama lain diantaranya:
1. Keterbukaan melalui kesaksian (syahadat). Dengan
demikian seorang muslim selalu jelas identitasnya dan
bersedia mengakui identitas keagamaan orang lain.
39
2. Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan
bahwa Allah adalah Tuhan seluruh alam, bukan Tuhan
kelompok atau bangsa tertentu.
3. Kejelasan dan kesederhanaan . seluruh ajaran akidah baik
soal ketuhanan, kerasulan, ataupun alam ghaib sangat
mudah dipahami.
4. Ketuhanan antara iman dan Islam atau antara iman dan
amal perbuatan. Dalam ibadah-ibadah pokok yang
merupakan manifestasi dari iman dipadukan dengan segi-
segi pengembangan diri dan kepribadian seseorang dengan
kemaslahatan masyarakat yang menuju pada
kesejahteraannya. Akidah memiliki keterlibatan dengan
soal-soal kemasyarakatan (Azis, 2004: 97-98).
2.1.3.4. Wasilah (Media Dakwah)
Media berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan
sebagai alat perantara untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan
demikian media dakwah adalah alat obyektif yang menjadi
saluran, yang menghubungkan urat nadi dalam totaliteit
dakwah, yang dapat digolongkan menjadi lisan, lukisan,
audiovisual, dan perbuatan atau akhlak (Abdullah, 1987: 59).
Hamzah Ya’qub membagi media dakwah menjadi lima
macam, yaitu:
40
a. Lisan, adalah media yang paling sederhana yang
menggunakan lidah dan suara, dakwah ini berupa pidato,
ceramah, kuliah dan sebagainya.
b. Tulisan, yaitu berupa majalah, surat kabar, spanduk.
c. Lukisan, gambar, karikatur dan sebagainya.
d. Audio visual, yaitu alat dakwah yang, merangsang indera
pendengaran atau penglihatan dan kedua-duanya, Radio,
Televisi, Film, Internet dan sebagainya.
e. Akhlak, perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan
ajaran Islam dapat dinikmati serta didengarkan oleh mad’u
(Aziz, 2004: 120).
Sedangkan menurut Asmuni Syukir yang termasuk
media dakwah adalah sebagai berikut:
1. Lembaga pendidikan formal, artinya lembaga pendidikan
yang memiliki kurikulum, siswa sejajar kemampuannya,
pertemuan rutin dan sebagainya. Seperti Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama dan lain sebagainya.
2. Lingkungan Keluarga, keluarga merupakan kesatuan sosial
yang terdiri dari ayah, ibu dan anak atau kesatuan sosial
yang terdiri beberapa keluarga yang masih ada hubungan
darah.
41
3. Organisasi-organisasi Islam.
4. Media massa, yang termasuk media massa, yaitu Radio,
Televisi, Surat kabar, Majalah dan sebagainya.
2.1.3.5. Thoriqoh (Metode Dakwah)
Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang
dilakukan oleh seorang da’i (Komunikator) kepada Mad’u
untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih
sayang. Hal ini mengandung arti bahwa pendekatan dakwah
harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented
menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia
(Munir, 2003: 7-8).
Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar-dasar Setrategi
Dakwah (1983) membagi metode dakwah menjadi tujuh, yaitu
sebagai berikut:
1. Metode Ceramah (retorika dakwah). Metode ini banyak
diwarnai oleh ciri karakteristik berbicara seseorang da’i
pada suatu aktifitas dakwah. Metode ini efektif bila obyek
berjumlah banyak, da’i ahli ceramah.
2. Metode Tanya jawab adalah metode penyampaian materi
dakwah dengan mendorong sasarannya (obyek dakwah)
untuk menyatakan suatu masalah yang belum dimengerti
dan da’i berfungsi sebagai penjawab.
42
3. Metode mujadalah (debat). Mujadalah yang dimaksud
adalah mujadalah yang baik, ada argumen namun tidak
ngotot sampai menimbulkan pertengkaran.
4. Metode percakapan antar pribadi. Metode ini bertujuan
menggunakan kesempatan yang baik dalam percakapan
antar da’i dan pribadi dari individu yang menjadi sasaran
dalam berdakwah.
5. Metode demonstrasi. Metode ini adalah berdakwah dengan
memperlihatkan contoh, baik berupa benda, peristiwa,
perbuatan dan sebagainya.
6. Metode pendidikan dan pengajaran. Dalam devinisi dakwah
terdapat makna yang bersifat pembinaan, juga terdapat
makna pengembangan.
7. Metode silaturahmi. Metode ini digunakan oleh para juru
penerangan agama. Metode home visit (silaturahmi) dapat
dilakukan dua cara yaitu undangan tuan rumah dan atas
inisiatif pribadi (Syukir, 1983: 105-106).
2.1.3.6. Atsar (Efek Dakwah)
Menurut Moh Ali Azis (2004) Atsar berasal dari bahasa
Arab yang berarti bekasan, sisa atau tanda. Istilah ini
selanjutnya digunakan untuk menunjukan suatu ucapan atau
perbuatan yang berasal dari sahabat atau tabi’in yang pada
perkembangan selanjutnya dianggap sebagai hadist, karena
43
memiliki ciri-ciri sebagai hadist. Atsar sering di sebut sebagai
feed back (umpan balik) dari proses ini dakwah sering
dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian da’i.
kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah
disampaikan maka selesailah dakwah. Padahal, atsar sangat
besar artinya dalam penetuan langkah-langkah dakwah
berikutnya (Azis, 2004: 138).
2.2. Iklan
2.2.1. Pengertian Iklan
Dalam kamus komunikasi, Onong Uchjana Effendy (1989: 8)
mendefinisikan periklanan atau advertising adalah kegiatan
menyebarluaskan pesan komunikasi kepada khalayak untuk
memberitahukan sesuatu atau menawarkan barang atau jasa dengan
jalan menyewa media massa.
Dalam UU Negara RI Nomor 32 Th 2002 tentang penyiaran,
mendefinisikan siaran iklan adalah siaran informasi yang bersifat
komersial dan layanan masyarakat tentang tersedianya jasa, barang
dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau
tanpa imbalan kepada lembaga penyiaran yang bersangkutan
2.2.2. Dinamika Iklan
Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi non personal yang
digunakan manusia sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan
44
penerangan. Selain itu iklan sering kali dijadikan sebagai media
hiburan bagi orang yang menikmatinya. Bahkan kadang-kadang
dengan melihat, mendengar iklan seseorang dapat memahami
sekaligus menikmati segala sesuatu hal dari sebuah bangsa tertentu
yang memiliki akar kebudayaan berbeda dengannya. Melalui iklan
pula seseorang dapat dengan mudah mengungkapkan sebuah
kebudayaan atau tradisi suatu bangsa atau suatu daerah kepada orang
lain. Kini iklan tidak semata-mata sebagai alat untuk memperkenalkan
sebuah produk, jasa, ide-ide, atau gagasan dari seseorang kepada
orang lain, tetapi dalam perkembangannya iklan telah menjadi sebuah
media untuk menciptakan suatu gambaran dari kehidupan yang
diimpikan oleh orang yang melihat atau mendengarnya. Iklan dapat
menciptakan impian tentang suatu gaya hidup yang menyenangkan
bagi penikmat iklan.
Sampai sekarang perkembangan iklan merupakan suatu segi
perkembangan peradaban manusia yang sangat menarik mampu
menunjukkan kemajuan dibidang industri, teknologi media massa
serta kebutuhan umat manusia pada jamannya. Demikian pula melalui
analisis perkembangan iklan terlihat hubungan yang erat antara
kehidupan perusahaan, agen periklanan, pendapatan media serta
ketergantungan pembeli, bahkan mungkin ketergantungan pemerintah
dari pajak periklanan yang nampaknya bukan merupakan sesuatu yang
rahasia.
45
Iklan kini maupun dimasa mendatang tetap merupakan suatu
fenomena menarik yang membantu proses pemasaran dan pembelian
produk kebutuhan manusia. Bagaimanapun juga iklan tetap
menyandang fungsi-fungsinya antara lain, membawa informasi dan
memberi penerangan serta mempengaruhi khalayaknya. Akibat
komulatif terpaan iklan dapat terjadi sepanjang kehidupan seseorang
dan berperan untuk peneguhan nilai-nilai baru dan memodifikasi atau
membuang nilai-nilai lama.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perkembangan
iklan dari masa ke masa telah merefleksikan dunia kehidupan
manusia. Iklan Surat Kabar, Majalah, Radio, Televisi, dapat
menunjukkan seberapa jauh relasi sosial, ekonomi, bisnis dari media
dengan pemasang iklannya, juga hubungan media dengan
khalayaknya. Iklan dalam hal ini juga sekaligus memberikan
gambaran tentang hasil kebudayaan serta peradaban umat manusia
yaitu budaya, ekonomi, konsumsi, pemasaran, dan sebagainya.
Apalagi pemasang iklan berusaha mengikuti perkembangan dan
perubahan teknologi media penggunaan media yang dipilih pemasang
iklan biasanya dipertimbangkan media massa yang memiliki
kemampuan menyampaikan informasi kepada khalayak secepat
mungkin dengan teknik dan daya penampilan yang berkualitas tinggi.
46
2.2.3. Fungsi-Fungsi Komunikasi Iklan
Ada lima fungsi komunikasi dalam periklanan (Shimp, 2003:
357) yaitu:
1. Informing (memberikan informasi), Periklanan membuat
konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, mendidik
mereka tentang fitur dan manfaat merek, serta menfasilitasi
penciptaan citra merek yang positif.
2. Persuading (mempersuasi), Iklan yang efektif akan mampu
mempersuasi atau membujuk pelanggan untuk mencoba produk
dan jasa yang diiklankan.
3. Reminding (mengingat), Iklan menjaga agar merek perusahaan
tetap segar dalam ingatan dalam konsumaen. Periklanan yang
efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang
sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak
dipilihnya.
4. Adding Value (memberikan nilai tambah), Periklanan memberikan
nilai tambah pada merek dengan memengaruhi persepsi
konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek
dipandang lebih elegan, menarik lebih bergengsi.
5. Assisting (mendampingi), Periklanan hanyalah salah satu anggota
atau alat dari team atau bauran komunikasi pemasaran.
47
2.2.4. Jenis Iklan
Menurut Rendra Widyatama dalam bukunya Pengantar
Periklanan (2005: 104) pembagian iklan secara khusus berdasarkan
tujuannya dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Iklan komersial atau iklan bisnis.
Iklan ini bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi,
utamanya peningkatan penjualan. Produk yang ditawarkan dalam
iklan ini sangat beragam, baik barang, jasa, ide, keanggotaan
organisasi, dan lain-lain.
2) Iklan non komersial atau layanan masyarakat
Iklan Layanan Masyarakat, adalah iklan yang digunakan
untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik
khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan
keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial. Keuntungan
sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan
pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku masyarakat
terhadap masalah yang diiklankan, serta mendapatkan citra baik di
mata masyarakat (Widyatama, 2005:104).
2.2.5. Daya Tarik Pesan Iklan
Daya tarik pesan dapat diciptakan melalui penyusunan pesan
iklan yang kreatif. Iklan diadakan untuk memberikan informasi dan
membujuk. Isi komunikasi iklan inti apa yang dapat dilakukan oleh
iklan tersebut. Aspek ini sering disebut sebagai “kreatif”, seperti
48
departemen kreatif dalam perusahaan iklan, dan pesan atau isi iklan
disebut “pekerjaan kreatif”. Yang jelas adalah bahwa iklan harus
menarik khalayak, menyedot perhatian mereka, merangsang keinginan
mereka dan memberi mereka perasaan yang lebih tajam mengenai
produk atau jasa yang diiklankan. Untuk menghasilkan itu diperlukan
wawasan, imajinasi, serta ketrampilan kreatif yang besar (Farbey,
1997: 83).
Iklan layanan masyarakat di RRI Semarang merupakan
penyampaian pesan dakwah kepada pendengarnya (mad’u).
eksistensinya benar-benar sangat membantu pihak komunikator (da’i)
dalam mempengaruhi afeksi pendengar, iklan menggiring emosi
pendengar dengan komunikasi persuasive. Sekalipun terdapat banyak
teknik pendekatan penyampaian pesan iklan, namun sebenarnya dapat
dikategorikan dalam 3 kelompok besar yaitu:
a. Rational Appeals, merupakan teknik penyampaian pesan dengan
menggunakan dasar rasional atau pemikiran. Segala penyampaian
pesan yang ‘memainkan’ logika maka dapat dikategorikan
menggunakan teknik rational appeals. Misalnya, penggunaan
konsep nilai ekonomis, kehandalan, awet / tahan lama, kekuatan
dan semacamnya.
b. Emotional Appeals, merupakan teknik penyampaian pesan dimana
komunikator bermain-main dalam ranah emosi atau perasaan
khalayak.
49
c. Normative / Etics Appeals, merupakan teknik penyampaian pesan
yang menggunakan nilai-nilai normatif sebagai teknik
pendekatannya. Standar normatif berkait dengan budaya
masyarakat disetiap lingkup geografis Negara berbeda. Contohnya
terkait dengan agama, dalam agama Islam, daging babi haram
hukumnya, sehingga secara normatif, daging babi tidak boleh
dimakan oleh umat muslim. Dalam Islam, salah satu daging yang
diperbolehkan untuk dimakan umat muslim adalah daging sapi.
Sebaliknya, umat hindu mensucikan hewan sapi dan
membolehkan umatnya makan daging babi. Oleh karena itu,
sebelum menggunakan pendekatan normatif, perlu dipelajari
terlebih dahulu secara jelas, bagaimana standar normatif khalayak
sasaran yang akan dibidik oleh iklan.
Menurut AD Farbe (1997: 8), dalam bukunya How to Produce
Successful Advertising (Kiat Sukses Membuat Iklan) kekuatan
maksimal yang dapat dicapai oleh iklan sama besarnya kekuatan yang
dimiliki produk atau jasa yang diiklankannya. Selain iklan dituntut
untuk mendapatkan perhatian, menarik, membangkitkan keinginan
komunikan, iklan juga dituntut mencerminkan tradisi beriklan yang
sehat. Adapun tradisi beriklan yang sehat menurut Dr. A. Alatas
Fahmi adalah mencerminkan tiga aspek yaitu;
50
1. Etis
Iklan yang disajikan selalu memperhatikan etika dan norma-
norma sosial yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat
sehingga informasi yang disampaikan tidak mencerminkan
pelanggaran terhadap norma sosila, norma kehidupan, bermasyarakat
berbangsa dan bernegara, diantara lain tidak bersinggungan dengan
suku, agama dan ras (SARA)
2. Estetis
Iklan yang digunakan sebagai sarana informasi sedapat
mungkin menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai
keindahan sebagai bagian dari kehidupannya sehari-hari serta
senantiasa memberikan kemungkinan bagi lahirnya penghargaan
terhadap kebutuhan asasi manusia terhadap keindahan tanpa terasa
bahwa materi iklan yang digunakan menghadirkan pesan-pesan yang
selanjutnya menjadi bagian dari kehidupan masyarakat khalayak
sasaran.
3. Artistik
Materi iklan sebaiknya menerjemahkan secara optimal pesan
atau informasi yang disampaikan oleh suatu media (radio) dalam
kemasan yang berkualitas secara audial atau visual sehingga mampu
membentuk kesan yang positif pada kalayak sasaran yang dituju.
Sentuhan penggarapannya setidaknya nampu selaras (dan membentuk)
dengan rasa (taste) kalayak sasaran yang dituju dan tidak mengecoh
51
masyarakat atau mendorong terjadinya tindakan peniruan yang
berbahaya bagi khalayak sasaran khususnya anak-anak (Fahmi, 1997;
152).
Jadi iklan dapat dikatakan sebagai salah satu pesan komunikasi
yang praktis khususnya pesan iklan layanan masyarakat pada bidang
informasi dan misi tertentu, baik pesan yang menyangkut
pembangunan masyarakat, Politik, Agama dan sebagainya, ringkasnya
iklan dapat digunakan bagi penyampai misi Islam. media iklan sangat
besar manfaatnya dalam penyebaran pesan-pesan dakwah Islam
(Masruroh, 2000: 2)
Inti kegiatan periklanan adalah menemukan ide yang relevan
untuk mengkomunikasikan pesan sehubungan dengan isi dan kegunaan
pesan sehingga ia tergerakkan untuk bertindak, iklan yang efektif baik
berupa layanan masyarakat maupun komersial di radio haruslah iklan
yang memenuhi nilai ketertarikan (interest) pendengar (Phil, 1977:
209)
Dalam iklan radio terdapat dua daya tarik, diantaranya:
pertama, Daya tarik fisik berupa suara, efek (backsound, intro,
extrosmash), salah satu efek suara pada radio adalah menampilkan
efek suara yang berasal dari berbagai macam suara selain suara
manusia seperti suara petir atau halilintar, angin, siulan burung atau
gonggongan binatang dan lain-lain, efek suara ini bertujuan untuk
menguatkan kesan iklan yang natural atau untuk mendapat kan efek
52
suasana (Masduki; 2004, 73) kedua, Daya tarik pesan; iklan dikatakan
menarik manakala mampu mempersuasi pendengarnya melalui pesan-
pesannya, Djoko purwanto dalam bukunya yang berjudul Komunikasi
Bisnis (2003), membuat empat kerangka pesan-pesan persuasif antara
lain; Attention (Perhatian), Interest (Minat), Desire (Hasrat), Action
(tindakan) (Purwanto, 2003; 24-25), sedangkan menurut Masduki
dalam memproduksi iklan mengenal tiga pendekatan untuk membuat
daya tarik pesan yang meliputi, provokatif (Paksaan psikologis,
sloganistik) informatif (narasinya kaya dengan informasi, data, sebab-
akibat) Sugesti (menggugah keinginan melalui metafora atau kalimat
puitis) (Masduki, 2004: 73).
2.2.6. Iklan Layanan Masyarakat di Radio Sebagai Media Dakwah
Radio tidak pernah ditinggalkan sebagai sarana periklanan,
walaupun telah ditemukan media baru seperti Televisi. Menurut
Engels, Mc Gann dan Russel, Sisors dan Sumarnek (Moeryanto, 1996:
116), radio sebagai sarana periklanan diantaranya memiliki pendengar
yang sangat banyak, selektif, cepat dan fleksibel, murah dan memiliki
efek psikologis. Sedangkan kelemahan Radio sebagai sarana
periklanan antara lain: hanya menghandalkan suara sekejap dan
bersifat lokal. Iklan Radio, disebut iklan elektronik, karena media yang
digunakan sebagai tempat dipasangnya pesan iklan adalah karena
menggunakan media yang berbasis perangkat elektronik. Iklan Radio,
memiliki karekteristik yang khas, yaitu hanya dapat didengarkan
53
melalui audio (suara) saja. Suara dalam iklan radio merupakan
perpaduan:
1) Kata-kata (voice), adalah ucapan yang mengandung arti yang
disampaikan oleh manusia. Voice adalah suara manusia yang
teratur, semacam kata-kata bertutur monolog maupun percakapan
atau dialog.
2) Musik adalah perpaduan bunyi-bunyian yang teratur dengan ritme
tertentu dan harmonis sehingga enak didengar, baik dengan
maupun tanpa syair lagu yang didendangkan oleh penyanyi.
3) Sound effect adalah suara-suara tidak beraturan maupun efek suara
alam (suara gemuruh halilintar, suara burung, suara hujan, suara
angin, dan lain-lain).
Iklan Radio terdiri beberapa jenis kategori, yaitu:
• Ad lib, iklan ini disampaikan oleh penyiar secara langsung berupa
siaran kata saja (bukan hasil rekaman). Ad lib dilakukanoleh
penyiar disela-sela ia melakukan siaran, baik mengantarkan acara
musik, dialog dan sebagainya. Dalam iklan ad-lib terlebih dahulu
disiapkan naskah, sehingga penyiar tinggal menyampaikan pesan
disertai dengan gaya bahasa dan improvisasi. Hal ini bisa juga
dilakukan penyiar yang hendak menyampaikan pesan dakwah,
tentu dengan cara tersebut mad’u atau pendengar lebih mudah
menerima pesan materi dakwah yang sesuai kemampuan
pendengar.
54
• Spot, iklan ini disampaikan dengan teknik perekaman sebelumnya,
sehingga membutuhkan naskah terlebih dahulu. Dalam iklan spot
Radio, dapat berisi perpaduan antara voice (siaran kata), musik
dan sound effect . umumnya durasi yang digunakan untuk
menyiarkan sebuah spot berkisar antara 15 sampai 60 detik.
Namun umumnya lama penyiaran spot menggunakan waktu 30
detik. Ikan spot dapat disampaikan secara monolog maupun
dialog.
• Sponsor Program, adalah pemberian waktu khusus kepada
sponsor untuk menyampaikan pesan dengan cara membiayai
sebuah program acara Radio
Iklan layanan masyarakat atau iklan sosial biasanya hasil kerja
sama dengan pihak media, maka kemunculannya pun tidak sesering
iklan-iklan komersial. Walaupun demikian, iklan ini merupakan
bagian tak terpisahkan dari dunia periklanan. Umumnya, materi pesan
yang disampaikan dalam iklan jenis ini berupa informasi-informasi
publik untuk menggugah khalayak untuk melakukan suatu kebaikan
yang normatif sifatnya, misalnya anjuran tertib berlalu lintas, memiliki
budaya membuang sampah pada tempatnya, menyukai kebersihan
lingkungan, peduli terhadap pelestarian alam dan sebagainya.
Selain mendatangkan kebaikan dan peningkatan kualitas
hidup masyarakat dan munculnya kesadaran sikap serta perilaku
sebagaimana inti pesan yang disampaikan. Selain menguntungkan
55
pengiklan juga mendapatkan citra baik di tengah masyarakat.
Selayaknya iklan sebagai media dakwah patas disandang oleh iklan
layanan masyarakat atau iklan lainnya yang mempunyai misi yang
sama.
2.3. Radio
2.3.1. Pengertian Radio
Radio merupakan media komunikasi yang dipergunakan dalam
mengirim warta jarak jauh yang dapat ditangkap oleh sekelompok
orang yang mendengarnya melalui pemancar radio yang diinginkan.
Dalam kegiatan dakwah keberadaan radio sangat penting dalam
penyampaian materi dakwah dalam bentuk-bentuk pidato, ceramah
atau yang lainnya. Oleh karena itu pesawat radio merupakan media
yang efektif dalam penyampaian dakwah ke seluruh penjuru atau
semua kalangan (Ghazali, 1997: 37).
2.3.2. Fungsi Radio
Onong Uchjana Effendy dalam bukunya dimensi-dimensi
komunikasi menjelaskan fungsi utama daripada radio adalah sebagai
berikut :
a. Alat hiburan.
Orang mendengarkan radio biasanya berprioritas untuk menghibur
diri, yaitu dengan mendengarkan musik ataupun drama yang
disiarkan oleh stasiun radio tertentu.
b. Alat Propaganda
56
Radio mempunyai fungsi sebagai alat propaganda yaitu untuk
mempengaruhi orang atau kelompok untuk mengikuti apa yang
telah disampaikan.
c. Alat pendidikan.
Pendidikan dalam hal ini yang sifatnya teori radio dapat digunakan
sebagai sarana penyebaran informasi yang dikemas dalam berbagai
bentuk yang dikemas dengan baik (Effendy, 1981: 135).
Sementara itu ada beberapa faktor efektivitas radio siaran yang
disebababkan daya kekuatan yang dimiliki, yaitu daya langsung, daya
tembus, dan daya tarik.
1. Daya Langsung
Tabligh melalui siaran radio, untuk mencapai sasarannya, yakni
para pendengar tidak mengalami proses yang kompleks. Setiap
materi tinggal diucapkan sebanyak yang diinginkan.
Pelaksanaannya pun berlangsung dengan mudah dan cepat.
2. Daya Tembus
Daya tembus yang dimaksud adalah siaran radio tidak mengenal
jarak dan rintangan. Selain waktu, jarak pun tidak menjadi
masalah. Bagaimana pun jauhnya tempat yang akan dijangkau oleh
tabligh lewat radio siaran, dapat ditembusnya selama dalam
jangkaun pemancar.
3. Daya Tarik
57
Faktor yang selanjutnya menjadikan radio siaran tetap hidup
karena daya tarik, yaitu sifat tabligh yang serba hidup berkat tiga
unsur yang ada padanya. Diantaranya musik, kata-kata, dan suara
efek.
a. Musik
Tulang punggung tabligh lewat radio siaran adalah musik.
Orang menyetel radio terutama untuk mendengarkan musik,
sebab musik merupakan hiburan. Karena itu petugas radio
siaran berusaha agar segala macam program diupayakan
bernuansa hiburan (Kusnawan, 2005: 7).
b. Kata-kata
Kata-kata yang ada dalam siaran radio, disamping berbentuk
hiburan, juga sebagai penerangan dan pendidikan. Bahkan,
tabligh dapat menyajikan warta berita atau ceramah-ceramah
yang bermanfaat. Begitu juga tabligh yang dilakukan melalui
radio yaitu dengan menggunakan kata-kata (Kusnawan, 2005:
8).
c. Efek Suara
Efek suara yang dimaksud adalah musik pengiring atau
pengantar yang dikemas secara nyata. Dan seperti halnya
dengan Iklan Layanan Masyarakat di RRI Semarang dalam
penyampainnya pun diiringi dengan efek suara, sehingga
menjadi menarik untuk didengarkan oleh pendengarnya.
58
4. Biaya yang relatif murah
Banyak Negara di dunia ketiga Asia, dan Afrika, dan Amerika
Latin, radio umumnya telah menjadi media utama yang memiliki
setiap penduduk, baik yang kaya maupun yang miskin. Bedanya,
cuma kecanggihan dari radio itu sendiri.
5. Mampu menjangkau tempat terpencil
Beberpa Negara, radio bahkan merupakan satu-satunya alat
komunikasi yang efektif untuk menghubungi tempat-tempat
terpencil (Aziz, 2004:152).
2.3.3. Radio Sebagai Media Dakwah
Radio siaran mendapat julukan “kekuasaan kelima” atau the
fifth estate, setelah pers dianggap sebagai “kekuasaan keempat” (the
fourh estate) dan tiga lembaga lainnya-eksekutif, legislatif, yudikatif
masing-masing sebagai kekuasaan pertama, kedua, dan ketiga.
Dibandingkan dengan televisi siaran, televisi sebenarnya lebih lengkap
daripada Radio sebab, jika Radio bersifat auditif-hanya untuk
didengarkan-Televisi bersifat audio-visual, selain untuk didengar, juga
untuk dilihat. Meskipun demikian, sampai sekarang Televisi belum
pernah diberi julukan “kekuasaan keenam” (the sixth estate) (Effendy,
1993: 107)
Para ahli komunikasi memberi julukan kekuasaan kelima
kepada Radio karena dibuktikan oleh sejarah yakni ketika menjelang,
semasa, dan, sesudah perang dunia II, tatkala Jerman, Itali, dan Jepang
59
disatu pihak, terlibat dalam perang Radio dengan Inggris, Amerika,
Rusia, dan Negara-negara lainnya di pihak lain. Sampai sekarangpun,
jika terjadi perebutan kekuasaan disebuah Negara, diantara sekian
banyak media massa, yang pertama-tama diincar adalah stasiun Radio.
Mengapa Radio dijuluki kekuasaan kelima? Ada tiga faktor yang
mendukungnya, (Effendy, 1993: 107) yaitu Radio siaran bersifat
langsung, Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan, serta Radio
siaran memiliki daya tarik yang ketiga-tiganya sudah penulis jelaskan
sebelumnya, dari fungsi Radio.
Dengan keunggulan radio yang dipunyai, Radio dipandang
efektif untuk mempropaganda atau mempengaruhi pendengarnya
secara persuasif. Dalam kegiatan dakwah keberadaan media sangat
penting, salah satunya adalah radio. Radio sangat penting dalam
penyampaian materi dakwah (Ghazali, 1997: 37). Siaran radio adalah
siaran dalam bentuk audio atau dengan suara yang dapat didengar
melalui telinga dengan sistem pemancar dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. Radio dalam fungsinya sebagai media informasi,
hiburan, pendidikan hanya dalam bentuk suara.
Dakwah tidak bisa dilakukan dengan sempurna tanpa suatu
media. Media yang dimaksud adalah alat obyektif yang menjadikan
saluran, yang menghubungkan idea dengan umat, suatu elemen yang
vital dan merupakan urat nadi dalam totalitas dakwah, yang dapat
60
digolongkan menjadi lisan, tulisan, lukisan, audio visual, dan
perbuatan atau akhlak (Abdullah, 1989: 157).
Radio merupakan salah satu media yang cukup populer
dikalangan masyarakat saat ini. Dimana radio banyak didengar oleh
semua lapisan masyarakat. Radio juga tentunya memiliki berbagai
program, dimana program tersebut disuguhkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat atau pendengar.
Dalam hal ini banyak da’i yang memanfaatkan sebuah media
untuk berdakwah. Diantaranya yaitu dengan melalui stasiun radio.
Karena radio dianggap efektif untuk menyampaikan pesan dakwah
dengan alasan radio dapat menembus ke semua lapisan masyarakat
dengan menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Asmuni Syukir dalam bukunya ‘Dasar-Dasar Strategi Dakwah
Islam’ Radio sebagai media dakwah memiliki beberapa keutamaan
antara lain:
a. Program radio dipersiapkan oleh seorang ahli, sehingga bahan
yang disampaikan benar-benar berbobot (bermutu)
b. Radio merupakan bagian dari budaya masyarakat.
c. Harga dan biaya cukup murah, sehingga masyarakat mayoritas
memiliki alat itu.
d. Mudah dijangkau oleh masyarakat. Artinya pendengar cukup di
rumah (Syukir,1983: 176)
61
Tentunya radio sebagai media dakwah mempunyai kelemahan
diantaranya:
1) Siaran hanya sekali didengar, kecuali memang dari pusat
pemancarnya.
2) Terikat oleh pusat pemancarnya dan waktu siaran.
3) Terlalu peka akan gangguan sekitar, baik bersifat alami maupun
teknis (Syukir, 1983: 177).
Akan tetapi dakwah melalui media radio secara umum dapat
dikatakan efektif dan efesian. Karena dengan menggunakan Radio
sebagai media dakwah atau untuk menyampaikan dakwah dilihat dari
segi biaya lebih murah dan dapat menjangkau ke semua lapisan
masyarakat.
Aktivitas dakwah yang dapat dilakukan Dai atau mubaligh
salah satunya adalah siaran Radio, Dai penyiar adalah orang yang
memanfaatkan media Radio untuk menyajikan materi dakwahnya
kepada para pendengarnya. Sementara materi siaran sendiri
merupakan hasil yang telah diolah oleh bagian produksi siaran
berdasarkan program yang telah disusun oleh staf khusus.
Penyiaran sendiri adalah suatu usaha untuk
mengkomunikasikan informasi, untuk memberitahukan sesuatu.
Meskipun siaran dapat diakses jutaan pendengar, namun siaran
sejatinya ditujukan kepada perorangan, serta komunikasi yang
dilakukan akan sempurna jika penyiar memposisikan diri sebagai
62
teman pendengar, sehingga pendengar mengerti, merasa tertarik yang
selanjutnya ia akan melakukan apa yang ia dengar (Kusnawan, 2004:
60).
Dari uraian tersebut Radio telah banyak membantu masyarakat
untuk mendapatkan pencerahan dalam kehidupannya. Radio juga
merupakan sarana komunikasi yang efektif untuk mengembangkan
dakwah Islamiyah, yaitu dengan berbagai macam program-program
yang di dalamnya berisikan dakwah.
63
BAB III
DISKRIPSI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI RADIO
REPUBLIK INDONESIA (RRI) SEMARANG
3.1. Gambaran Umum Radio RRI Semarang
3.1.1. Sejarah Singkat Radio Republik Indonesia
Berdirinya Radio republik Indonesia Semarang, tidak lepas
dari sejarah Radio di Indonesia. Radio pertama kali dikenal di
Indonesia pada tahun 1920-an yang dalam masa perkembangannya,
ternyata pada 16 Juni 1925 terbentuk perkumpulan Radio amatir di
Jakarta dengan nama Batavia Radio Vereneging. Dengan
dikeluarkan-nya undang-undang pada tahun 1934 berdirilah
perkumpulan radio belanda dengan nama NIROM (Nederlandsch
Indische Radio Omroep Miij), yang selanjutnya di daerah-daerah
strategis didirikan stasiun Radio siaran, antara lain Bandung, Tegal,
Pekalongan, Semarang, Magelang, Yogyakarta, Surakarta, Malang
dan Surabaya dengan sasaran pendengarnya orang-orang Belanda.
Pada awal perang dunia II, Belanda mencoba mengubah
politiknya melalui pendekatan dengan bangsa timur. Maka, pada
tahun 1933 di Solo lahir SRV (Solo Radio Vereneging). Tahun 1934
di Jakarta lahir Verenile Osterche omron, di Bandung lahir Voor
Venerile luisteranrc Vereneging Voor Radio Omroep).
64
Satu-satunya perkumpulan bangsa Indonesia yang
menggunakan istilah ketimuran ialah RRI Solo yang berdiri pada
tahun 1936, orentasi siarannya semata-mata hanya kesenian. Radio
Semarang lahir dari studio kecil yang berkekuatan 150 watt
bertempat diarena pasar malam jalan seteran dengan dilengkapi alat-
alat yang dirakit sendiri oleh teknisi-teknisi pribumi. Radio
Semarang yang didirikan oleh orang-orang yang mencintai seni,
beranggotakan 1000 orang dan setiap orang dikenai iuran setengah
rupiah.
Setelah empat tahun berdiri, Radio Semarang semakin
berkembang dengan anggota menjadi 2000 orang. Pada tahun 1943
Radio Semarang pindah kesebuah pavilium, sebuah gedung bioskop
GRAND waktu itu, sekarang menjadi kawasan perdagangan, red).
Di studio baru itu anggotanya bukan hanya para pemain dari
perkumpulan-perkumpulan musik atau kerawitan, namun juga
seluruh lapisan masyarakat yang ada di kota Semarang.
Tahun 1942, tepat pada tanggal 8 maret 1942, Belanda
menyerah kepada Jepang pada saat itu semua Radio siaran yang ada
dihentikan termasuk Radio Semarang, kemudian Jepang mendirikan
Badan penyiaran yang dinamakan HOSO KANRI KYOKU, dengan
cabangnya sebagai berikut
1. HOSO KYOKU Jakarta
2. HOSO KYOKU Bandung
65
3. HOSO KYOKU Purwokerto
4. HOSO KYOKU Semarang
5. HOSO KYOKU Yogyakarta
6. HOSO KYOKU Surakarta
7. HOSO KYOKU Malang
8. HOSO KYOKU Surabaya
HOSO KYOKU Semarang, saat itu bertempat di jalan
Pandanaran (Semarang jalan Ahmad Yani, red) yang di pimpin
langsung oleh seorang jepang bernama Yamawaaki, dengan program
siaran Asia Timur Raya. Program siaran ini merupakan suatu
propaganda untuk tentara pemerintah Jepang dan disiarkan dalam
dua bahasa, yaitu Melayu dan Jepang.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, Hirosima dibom atom,
menyusul pada tanggal 16 Agustus 1945, Nagasaki juga dibom
atom. Dengan menyerahnya Jepang tanpa syarat pada tanggal 14
Agustus 1945, semua siaran HOSO KANRI KYOKU dihentikan
oleh Jepang.
Pada tanggal 11 September 1945, pukul 17.00 WIB, delegasi
Radio HOSO KANRI KYOKU berkumpul di Gedung Road Van
Indie yang terdiri atas Abdulracman Saleh, Adang Kadarusman,
Sukanti, Sutardi Harjo, Lukito, Sumarmadi, Sudomo Marto dan
Maladi. Dalam pertemuan tersebut disimpulkan hal-hal berikut
66
1. Delegasi akan membentuk perarturan Radio Republik Indonesia
yang meneruskan 8 stasiun Radio HOSO KYOKU di Jawa
2. Radio Republik Indonesia akan dipersembahkan kepada
Presiden dan Pemerintah Republik Indonesia sebagai alat
penghubung rakyat.
Selanjutnya pada pukul 24.00 WIB tanggtal 11 September
1945 diadakan pertemuan lagi di rumah Adang Kadarusman
dipimpin oleh Abdul Rachman Saleh, yang dihadiri oleh utusan 6
studio, yaitu Jakarta, Bandung, Purwokerto, Semarang, Surakarta
dan Yogyakarta (minus Malang dan Surabaya), dari pertemuan
tersebut menghasilkan ketetapan antara lain sebagai berikut.
1. Tanggal 11 September 1945 dinyatakan sebagai tanggal
berdirinya Radio Republik Indonesia
2. Tercetusnya Tri Prasetya RRI, yang menjadikan landasan kerja
angkasawan RRI pada waktu itu.
Mengingat Radio HOSO KYOKU Semarang termasuk di
dalam dan studio Radio Republik Indonesia, kiranya tidak salah
kalau RRI Semarang berdiri pada tanggal 11 September 1945. Pada
masa pemerintahan orde baru, RRI orientasinya lebih banyak
menjadi Radio pembangunan, karena isi siarannya lebih banyak
bermuatan pesan pembangunan. Bahkan dalam hal menggali materi
siarannya lebih banyak yang bersifat instruktif (top down), bukan
hasil keinginan dan kebutuhan khalayak pendengar atau bottom up
67
planning. Seiring perkembangan komunikasi dan informasi, dampak
informasi tahun 1998 dan likuidasinya Departemen Penerangan,
status RRI yang semula unit kerja Departemen Penerangan berubah
menjadi perusahaan jawatan. Dasar perusahaan ini ialah
dikeluarkannya peraturan pemerintah nomor 37 tahun 2000 pada
tanggal 7 Agustus 2000, dibawah pembinaan departemen keuangan.
Peraturan tersebut mengisyratkan RRI sebagai Radio publik yang
mengutamakan kebutuhan masyarakat, kini dengah lahirnya UU
Negara RI Nomor 32 Th 2002 pasal 14 wajah RRI Kembali
ketitahnya yaitu, sebagai lembaga penyiaran yang berbadan hukum
yang didirikan Negara, bersifat independent, netral, tidak komersial,
dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.
Dalam penyiarannya RRI Semarang terbagi atas 4 progama,
diantaranya sebagai berikut:
- PRO 1 AM 801 Khz, FM 89 Mhz (Ragam Musik dan Informasi
dengan segmentasi umum)
- PRO 2 FM 95,3 Mhz (Gaya Hidup dengan segmentasi
kaulamuda / remaja).
- PRO 3 FM 90,6 Mhz (Jaringan Berita Nasional relay dari RRI
pusat Jakarta).
- PRO 4 AM. 1170 Khz (Hiburan Tradisional dan Budaya dengan
segmentasi umum) (Dokumen Radio Republik Indonesia (RRI)
Semarang, tanggal 8 November 2007).
68
3.1.2. Visi dan Misi Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang
Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang merupakan
lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum didirikan oleh
negara yang berada di kota Semarang, dengan visi dan misi yang
telah ditentukan.
Adapun visi Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang
adalah Radio Republik Indonesia Sebagai Lembaga Penyiaran
Publik Yang Independen, Netral, Mandiri, Dan Profesional.
Sedangkan misinya adalah:
1. Memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan
kepada semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia
2. Mendukung terwujudnya kerjasama dan saling pengertian
dengan Negara-negara sahabat khususnya dan internasional pada
umumnya.
3. Ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan mendorong
terwujudnya masyarakat informasi.
4. Meningkatkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang demokratis dan berkeadilan, serta menjunjung
tinggi supremasi hukum dan hak asasi manusia.
5. Merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
6. Melaksanakan control sosial.
69
7. Mengembangkan jatidiri dan budaya bangsa (Dokumentasi visi
dan misi Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, 8
November 2007)
3.1.3. Struktur Organisasi Radio Republik Indonesia (RRI)
Semarang
Adapun struktur organisasi Stasiun RRI Semarang sampai
tahun 2007 sebagai berikut:
DEWAN DIREKSI :
KEPALA STASIUN : Ir. Nining Pujiastuti R.
BAGIAN TATA USAHA : Drs. H. Mahdan
Sub Bagian SDM : Drs. Karno
Sub Bagian Keuangan : Sri Astuty
Sub Bagian Umum : Y. Andi Prijanto, S.Sos.
BIDANG PROGRAM SIARAN : Dra. Trismulyanti
Seksi Perencanaan & Evaluasi Programa : Dra. Endang Widiastuti
Seksi Programa I : Indah Pudjiati, S. Sos.
Seksi Programa II : Dra. Setyastuti
Seksi Programa IV : Zaenal Abidin, S.Sos.
BIDANG PEMBERITAAN : Supardal, S.H.
Seksi Liputan, Berita dan Dokumentasi: Yohanes Eko Priyanto, MM
Seksi Olah Raga : Yogo Sanjoyo, S.H.
Seksi Pengembangan berita : Supariyo, S.Pd.
BIDANG SUMBERDAYA TEKNOLOGI: Heri Sulawan, S.T.
70
Seksi Teknik Studio dan Multimedia : Akhmad Safrudin, A. Md.
Seksi Teknik Transmisi : Soemardjiyanto, A. Md.
Seksi Sarana dan Prasarana Penyiaran : Wirasatya Dinar, S.T.
BIDANG LAYANAN DAN USAHA : Arianti Retno Astuti, MM.
Seksi Layanan Publik : Bambang Kusharjono A,Md
Seksi Pengembangan Usaha : Eddy S. Bramiyanto, MM.
Seksi Pencitraan : Dibyo Sudjarwo, B.A.
Struktur ini dibentuk untuk memudahkan dalam setiap
pelaksanaan program-program yang telah direncanakan, sehingga
masing-masing personil dapat melaksanakan semua aktivitas dan
tugasnya dengan baik dan tanggungjawab.
3.1.4. Program-program Dakwah Radio Republik Indonesia (RRI)
Semarang
Program-program yang disiarkan oleh Radio republik
Indonesia (RRI) Semarang mengupayakan untuk memenuhi layanan
masyarakat dalam bentuk pendidikan, informasi, hiburan, seni
budaya, musik serta IMTAQ dan IPTEK atau iman taqwa dan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Dalam pelaksanaan program dakwah di RRI Semarang,
selama ini masih dalam bentuk ceramah, baik monolog maupun
dialog interaktif. Dalam ceramah interaktif pendengar dapat
melakukan interaksi langsung untuk menanyakan sesuatu yang
menjadi permasalahan dan dijawab langsung. Program dakwah yang
71
disiarkan RRI Semarang adalah mendatangkan Da’i ke studio
sebagai pembicara baik, secara On Air maupun Off Air atau
direkam terlebih dahulu baru kemudian disiarkan. Adapun jenis-
jenis program dakwah di Radio Republik Indonesia (RRI)
Semarang:
“Nuansa Hati”
Disiarkan setiap hari dari pukul 04.45 sampai 05.00 WIB, di
Pro1 AM 801.Khz dan FM. 89 Mhz. Format yang digunakan berupa
uraian, obrolan yang diselingi cerita-cerita agar pendengarnya cepat
menangkap apa maksud pengisi dakwah.
Tujuan acara ini adalah memberi motivasi hidup agar lebih
dinamis dan berkualitas yang sesuai dengan ajaran Islam
“Penyejuk Kalbu”
Disiarkan setiap hari kecuali kamis dari pukul 17.00 sampai
17.30 di Pro1 AM.801. Khz dan FM 89 Mhz. Format yang
digunakan dialog yang direkam dahulu atau dialog interaktif terbuka
dengan telepon pendengar. Adapun targetnya adalah memberikan
wahana kepada masyarakat untuk menanyakan permasalahan
dibidang agama Islam, yang dikemas semenarik mungkin.
“Mimbar Islam”
Disiarkan setiap hari kamis pukul 20.00 sampai 20.15 di
Pro1 baik AM maupun FM. Dengan format penyajian obrolan atau
wawancara yang dikemas semenarik mungkin agar tidak bosan,
72
dengan pemaparan tentang perilaku manusia dan relevansinya
dengan norma-norma Agama Islam. Adapun target acaranya adalah
untuk memberikan bimbingan kerohanian lewat Radio dan
meningkatkan kualitas hidup umat Islam dalam era globalisasi:
ekonomi, informasi, ideologi. Sehingga tidak terjadi erosi moral,
yang tetap pada norma-norma Agama Islam, yaitu Al-Quran dan Al-
Hadits.
Siaran Khusus “Siaran Ramadhan”
Sebagai siaran khusus yang disiarkan di bulan Ramadhan di
RRI Semarang acara ini menggunakan format diantaranya: uraian,
dialog, serta telepon interaktif dengan pendengar, yang dikemas
semenarik mungkin agar tidak monoton. Adapun tujuan acara ini
adalah memberikan motivasi hidup agar lebih dinamis dan
berkualitas, lebih khusus dalam menjalankan perintah agama di
bulan yang penuh rahmat ini, yaitu bulan Ramadhan. Dengan acara
yang disiarkan RRI Semarang untuk para pendengar, diharapkan
dapat menambah keimanan ketakwaan kepada Allah SWT.
Di antara program dakwah yang lainnya, seperti yang muda
yang bertaqwa, kuliah subuh, hiburan musik qasidah, rebana, dan
pelajaran seni baca Al-Qur’an, selain itu juga terdapat acara silang
yaitu siaran langsung sholat jumat dan kutbah dari masjid-masjid
secara bergantian, dengan tujuan memberikan informasi dan
penyejuk hati bagi umat Islam yang tidak melakukan sholat jum’at
73
di masjid, disiarkan setiap hari jumat pukul 11.45 sampai 12.30
disemua Pro RRI Semarang (Deskripsi acara siaran Programa tahun
2007 LPP RRI Semarang, seksi perencanaan dan evaluasi
programa).
3.1.5. Deskripsi Pesan Iklan Layanan Masyarakat Radio Republik
Indonesia (RRI) Semarang
Iklan layanan masyarakat (ILM) secara garis besar
mempunyai misi yang sama dengan misi RRI itu sendiri,
memberikan pelayanan informasi, pendidikan, ikut mencerdaskan
kehidupan bangsa, meningkatkan kesadaran bermasyarakat. dalam
penyampaian pesannya, RRI Semarang hanya menghimbau,
memperingatkan, atau mengajak tidak memakasa, semuanya
dikembalikan pada pendengarnya. Misalnya, saat musim hujan
seperti ini, Iklan layanan masyarakat RRI Semarang menghimbau
masyarakat untuk mewaspadai banjir dan tanah longsor, dan juga
memperingatkan bahaya narkoba untuk generasi muda dan lain-lain.
Pada prinsipnya ILM yang disiarkan RRI Semarang, sampai
sekarang masih diputar karena masih relevan dan aktual dengan
kondisi problematika masyarakat sekarang. ILM klasifikasi
siarannya mencapai 15 % rata-rata disiarkan dalam satu hari 3 kali
disesuaikan dengan DAS (Daftar Acara Siar) harian (wawancara
dengan Bambang Kusharjono, seksi layanan publik tanggal 12
November 2007).
74
Materi dakwah sebagai pesan dakwah merupakan isi ajakan,
anjuran dan idea gerakan dalam rangka mencapai tujuan dakwah.
Sebagai isi ajakan dan idea gerakan dimaksudkan agar manusia mau
menerima dan memahami serta mengikuti ajaran tersebut. sehingga
ajaran Islam ini benar-benar diketahui, dipahami, dihayati dan
selanjutnya diamalkan sebagai pedoman hidup dan kehidupannya
(Sanwar, 1985: 74).
Dibawah ini dicantumkan deskripsi pesan iklan layanan
masyarakat yang disiarkan RRI Semarang selama periode 2006.
Iklan, penulis copy dari file Yanmas (iklan layanan masyarakat)
ditranskip ke dalam CD kemudian direkam di kaset.. Semua materi
iklan masih terkait seputar ajaran Agama Islam, bersumber Al-
Qur’an dan AL-Hadits secara implisit, serta fenomena permasalahan
yang terjadi di masyarakat. Disini penulis terlebih dahulu
mengkategorikan iklan ke dalam tema-tema, kemudian dianalisis
(bab IV), sehingga bisa diketahui kategori materi akidah, syariah
atau akhlak. Adapun iklannya terdiri: Pertama Kategori Tema
Religius (materi iklan secara implisit memuat ajaran agama Islam)
yaitu iklan-iklan pesan ajaran agama Islam dan Kedua Kategori
Tema Iklan Non Religus (materi iklan seputar permasalahan sosial
yang dihadapi masyarakat) meliputi iklan-iklan: Pesan Moral,
Narkoba, KKN, Kenakalan Remaja dan Kriminalitas, Tertib Berlalu
lintas, kebersihan dan Kesehatan, serta Pelestarian Alam.
75
Hasil rekaman tanggal 14 November 2007
1. Kategori Iklan Tema Religius
a. Iklan Pesan Ajaran Islam
“Surat Al-Anfal Ayat 2-3 “
ANNCR :SESUNGGUHNYA ORANG YANG BERIMAN ADALAH ORANG YANG APABILA DISEBUT NAMA ALLAH GEMETARLAH HATINYA DAN APABILA DIBACAKAN KEPADANYA AYAT-AYAT AL QUR’AN BERTAMBAHLAH IMANNYA KEMUDIAN MENDIRIKAN SHOLAT DAN MENAFKAHKAN SEBAGIAN REZEKINYA. IA PEMURAH TIDAK BAKIL DAN TIDAK PULA BOROS.
Pesan iklan diatas tentang ciri-ciri orang yang
beriman adalah, bila disebut nama Allah hatinya bergetar dan
semakin beriman bila dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an. Ciri-
ciri lainnya orang beriman adalah mendirikan sholat,
menafkahkan sebagian rezekinya, dermawan dan tidak pula
boros.
“Surat Ali-Imron Ayat 102”
ANNCR 1:
تموتن إال وأنتم اته واليا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تق
مسلمون
ANNCR 2 :HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, BERTAQWALAH KEPADA ALLAH SEBENAR-BENAR TAQWA KEPADANYA DAN JANGANLAH SEKALI-KALI KAMU
76
MATI MELAINKAN KAMU DALAM KEADAAN MUSLIM
Pesan iklan di atas menyampaikan kepada orang
beriman untuk bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa,
menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Orang
beriman senantiasa berpegang teguh dengan keyakinan
Islam sebagai agamanya, sampai ajal menjemputnya.
“Sholat 5 Waktu”
AYAH : GUFAR” KAMU SUDAH SHOLAT ATAU BELUM?
GUFAR : YA” SEBENTAR AYAH, TANGGUNG…NI! AYAH : MELAKUKAN SHOLAT TEPAT WAKTU
LEBIH MULIA LHO….FAR! BILA DIBANDINGKAN DENGAN MENANGGUHKAN.
ANNCR : SHOLAT LIMA WAKTU SEHARI SEMALAM MERUPAKAN PERINTAH LANGSUNG DARI ALLAH SWT KEPADA NABI MUHAMMAD SAW SAAT MELAKUKAN ISRO MI’ROJ. SHOLAT LIMA WAKTU, WAJIB DILAKUKAN OLEH UMAT ISLAM.
Pesan iklan diatas mengajak kaum muslimin
menyegerakan sholat dan meninggalkan sementara semua
pekerjaan. sholat 5 waktu wajib hukumnya, karena
merupakan perintah langsung dari Allah SWT kepada nabi
Muhammad saat beliau isro mi’raj.
77
“Sholat Jumat”
☺
☺
ANNCR : HAI ORANG-ORANG BERIMAN,
APABILA DISERU UNTUK SHOLAT PADA HARI JUMAT MAKA HENDAKLAH KAMU BERSEGERA UNTUK MENGINGAT ALLAH DAN TTNGGALKANLAH JUAL BELI. DEMIKIANLAH YANG LEBIH BAIK BAGI KAMU JIKA KAMU MENGETAHUI.
Pesan iklan di atas menyampaikan kepada kaum
muslimin, bila mendengar panggilan (adzan) sholat jumat
maka segera mendatanginya dan diperintahkan
meninggalkan sementara jual beli serta pekerjaan lainnya.
“Halal-Haram”
ANNCR 1 : BAHWASANYA SESUATU YANG HALAL ITU JELAS DAN YANG HARAM JUGA JELAS DAN DIANTARA KEDUANYA ADA YANG SAMAR-SAMAR, YANG KEBANYAKAN MANUSIA ITU TIDAK MENGETAHUI NYA.
ANNCR 2: MAKA, BARANG SIAPA YANG MENJAGA DIRINYA DARI YANG SAMAR-SAMAR ITU MAKA TELAH MEMBERSIHKAN AGAMANYA DAN KEHORMATANNYA DAN BARANG SIAPA YANG JATUH KE DALAM YANG SAMAR-SAMAR MAKA BERARTI DIA
78
TELAH JATUH KEDALAM HAL YANG HARAM.
Pesan iklan di atas menyampaikan kepada kaum
muslim bahwa sesuatu yang halal dan haram itu jelas dan
kita hendaknya menjauhi hal yang samar-samar karena hal
yang samar-samar lebih mendekatkan ke hal yang haram.
Dan barang siapa yang mampu meninggalkan yang samar-
samar berarti telah mambersihkan agama dan
kehormatannya, yaitu Islam.
“Beramal“
ANNCR 1: SESUNGGUHNYA SAH ATAU TIDAKNYA SESUATU AMAL TERLETAK PADA NIAT DAN TIAP-TIAP ORANG AKAN MEMPEROLEH BUAH AMALNYA DARI NIATNYA
ANNCR 2: ALLAH TIDAK AKAN MENERIMA SESUATU AMAL SESEORANG KECUALI AMAL YANG DIKERJAKAN KARENA IKHLAS TERHADAP ALLAH SEMATA-MATA DAN MENURUT KERIDHOAN-NYA
ANNCR 1: ALLAH TELAH MENULIS KEBAJIKAN-KEBAJIKAN DAN KEJAHATAN-KEJAHATAN KEMUDIAN MENJELASKAN-NYA. BARANG SIAPA BERNIAT MENGERJAKAN KEBAJIKAN LALU TIDAK DAPAT MELAKSANAKANNYA MAKA ALLAH TELAH MENULIS BAGINYA SATU KEBAJIKAN PENUH DAN BARANG SIAPA YANG BERNIAT MELAKSANAKAN KEBAJIKAN LALU MELAKSANAKANNYA, MAKA ALLAH TELAH MENULIS BAGINYA SEPULUH KEBAJIKAN SAMPAI TUJUH RATUS LIPAT GANDA KEBAJIKAN BAHKAN LEBIH BANYAK LAGI. BARANG SIAPA
79
BERNIAT MENGERJAKAN KEJAHATAN LALU TIDAK MELAKSANAKANNYA, MAKA ALLAH TELAH MENULIS BAGINYA SATU KEBAJIKAN YANG PENUH DAN BARANG SIAPA YANG BERNIAT MENGERJAKAN KEJAHATAN LALU MENGERJAKAN-NYA MAKA ALLAH MENULIS BAGINYA SATU KEJAHATAN.
Pesan iklan diatas menjelaskan bahwa: Allah SWT
tidak akan menerima amal seseorang kecuali diniati dengan
ikhlas mencari Ridho dari Allah SWT. Allah SWT menulis
satu kebajikan penuh, bagi siapa yang berniat berbuat
kebajikan walaupun belum dikerjakannya. Allah menulis
sepuluh kebajikan atas niat melakukan kebajikan kemudian
dilakukannya, bahkan pahalanya dilipat gandakan sampai
tujuh ratus lipat ganda. Barang siapa berniat melakukan
kejahatan namun tidak dikerjakan, oleh- Allah ditulis satu
kebajikan penuh. Allah menulis satu kejahatan bagi siapa
yang berniat melakukan kejahatan dan melakukannya.
“Hadits Abu Dawud “
ANNCR : PERINTAHLAH PUTRA-PUTRIMU UNTUK MENDIRIKAN SHOLAT. ANAK PUTRI BERUSIA TUJUH TAHUN DAN ANAK PUTRA BERUSIA SEPULUH TAHUN, JIKA MEREKA BELUM MAU SHOLAT PUKULLAH DAN PISAHKAN DARI KAMARNYA (Hadist Riwayat Abu Daud).
Pesan iklan diatas menyampaikan kepada orang tua
memerintah putra-putrinya untuk sholat. Batas maksimal
80
anak harus dididik untuk sholat yaitu: anak putri berusia
tujuh tahun, dan anak putra berusia sembilan tahun. Bila
mereka tidak mau, maka orang tua boleh memukulnya
dengan pukulan yang tidak menyakitkan atau beri pelajaran
dan pisahkan dari kamarnya.
“Surat An Nur Ayat 56”
وأقيموا الصلاة وآتوا الزكاة وأطيعوا الرسول لعلكم ترحمون
ANNCR : DIRIKANLAH SHOLAT, BAYARLAH ZAKAT DAN TAATILAH RASULULLAH MUHAMMAD AGAR KAMU DIBERI RAHMAT
Pesan iklan diatas menjelaskan perintah kepada
kaum muslim untuk mendirikan sholat, membayar zakat
dan mentaati nabi Muhammad SAW. Melalui tiga hal ini
Allah SWT akan mencurahkan rahmatnya.
“Surat Al Baqoroh Ayat 153 “
ابرينالص عم الة إن اللهالصر وبوا بالصعينتوا اسنآم ا الذينها أيي
ANNCR : HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN JADILAH SABAR DAN SHOLAT MENJADI PENOLONGMU, UNTUK MENCAPAI CITA-CITAMU SESUNGGUHNYA ALLAH BESERTA ORANG-ORANG YANG SABAR.
Pesan iklan diatas mengisyarakatkan orang beriman
selalu sabar dan mendirikan shalat. Sebab, sabar dan shalat
bisa menjadi penolong manusia untuk mewujudkan cita-
81
citanya, karena sholat sebagai do’a dan sabar sebagai
ikhtiar.
“Berinfak”
ANNCR : ORANG YANG MENGINFAKKAN HARTA BENDANYA KARENA RIYA’ ATAU PAMER TIDAKLAH ADA ARTINYA, SEBALIKNYA JIKA BERINFAK MENGHARAPKAN RIDHO ALLAH AKAN TETAP SELALU MENERIMA PAHALANYA, INFAK ITU IBARAT KEBUN YANG SUBUR YANG MENDAPATKAN CURAHAN HUJAN DAN SELALU MENGHASILKAN BUAH-BUAHAN.
Pesan iklan di atas menyampaikan kepada kaum
muslim tentang berinfak karena riya’ tidak ada artinya.
Sebaliknya berinfak dengan niat ikhlas karena mencari
ridho Allah SWT maka akan menerima pahalanya. Berinfak
yang diniati ikhlas ibarat sebuah kebun yang subur yang
selalu mendapatkan curahan hujan dan selalu berbuah
disepanjang musim, artinya pahalanya tiada henti-henti.
“Ironi”
ANNCR : DUNIA SEMAKIN PANAS, BAGAIMANA TIDAK!
DALAM KEHIDUPAN, NORMA DAN ETIKA MULAI TERABAIKAN. MALU BERBUAT SALAHPUN, SEMAKIN DILUPAKAN ORANG. BAHKAN BANYAK DALIL-DALIL KEHIDUPAN HANYA DIPAKAI SEBAGAI KAMUPLASE ATAU TOPENG. TAK JARANG ORANG BERSYAHADAT, TETAPI MEMENDAM SYIRIK. MENGAKU KERASULAN MUHAMMAD TETAPI ENGGAN
82
MENELADANI AKHLAKNYA. TAK SEDIKIT ORANG SHOLAT, TETAPI GEMAR BERBUAT MAKSIAT. TAK SEDIKIT ORANG BERZAKAT TETAPI SENANG MERAMPAS HAK SESAMA. DALAM KEHIDUPAN NYATA TAK JARANG ORANG BERPUASA, TETAPI SUKA MENGGUNJING DAN MENCELA. BERHAJI HANYA UNTUK MELENGKAPI STATUS SOSIALNYA. HANYA SEBUAH IRONI ATAU PERTANDA KIAMAT SEMAKIN DEKAT. UNTAIAN KATA INI AKAN JADI BERMAKNA JIKA KITA MAU MERENUNGINYA.
Pesan iklan diatas menyampaikan sebuah renungan
dimana realitas keberagamaan orang Islam sekarang hanya
mengedepankan simbol-simbol agama. Banyak perilaku
yang tidak mencerminkan kepribadian orang muslim. Bisa
dibilang renungan iklan diatas adalah tanda-tanda kiamat
sudah dekat dengan hilangnya esensi keislamannya. Dalam
kehidupan norma dan etika terabaikan, Tidak malu berbuat
salah, bahkan banyak dalil-dalil kehidupan hanya dipakai
sebagai kamuplase atau topeng, orang bersyahadat, tetapi
berperilaku syirik, tidak meneladani akhlak rasul
Muhammad SAW, Orang rajin sholat, tetapi masih berbuat
maksiat. berzakat tetapi senang merampas hak sesama.
Orang berpuasa, masih saja suka menggunjing dan
mencela. Berhaji hanya jaga gengsi atau untuk melengkapi
status sosialnya.
83
“Pungkasane Jaman“
ANNCR : MONGSO KOLO WES ANEKONI, TENGORO PUNGKASANE JAMAN YO-DINO KIAMAT KAHANAN JAGAT SOYO RUSAK, GUNUNG JUGRUG, SEGARO KOCAK.
AKEH LAKNAT, AKEH PENGHIANAT MENUNGSO ORA GELEM TOBAT MALAH SING DIGEDEK-AKE TUMINDAK MAKSIAT.
AKEH WONG ORA JUJUR, AKEH WONG TAKABUR, UGO AKEH WONG ORA SYUKUR. MANUNGSO PODO NGAWULO BONDO, ORA PEDULI PRANATAN AGAMO ORA BISO TRISNO MARING SASONO, ORA GELEM RUKUN MALAH SENENG AGAWE DUSO.
GUSTI WIS PARING SASMITO ING DINO WEKASAN BAKAL ONO MONGSO REKOSO, WONG PODO MIKIR AWAK-E DEWE, MIKIR BUTUHE DEWE TEGEL MITNAH MARANG BANGSO-NE DEWE, BEBASAN DUDU SANAK DUDU KADANG YEN MATI ORA KILANGAN AKEH LELORO AKEH PRAHORO TEKO KANG TANTENGIRO MONGKO IKU TENGORO PENGUASAN GUSTI KANG MOHO KUOSO. IWOH SEMONO MANUNGSO MALAH SENENG CIDRO DIGAWE BECIK MALAH AMBIKSORO DITUTURI SING APIK MALAH DADI PERKORO.
NANGING ILING DEN ILING TITIH WANCI WES ANEKANI, SETITI LAN NGATI-ATI BAKAL ANTUK PANGAYANING GUSTI LEKASANE GESANGE ISTIQOMAH SIDANE KHUSNUL QOTIMAH.
Pesan iklan diatas bila diterjemahkan secara bebas
bahwa: Suatu masa kiamat sudah dekat dengan tanda dunia
semakin rusak, gunung meletus, lautan pasang
84
bergelombang, banyak kutukan, banyak orang penghianat.
Manusia tidak tobat malah semakin banyak berbuat
maksiat. Banyak orang tidak jujur, sombong serta orang
jauh dari syukur.
Manusia diperbudak oleh harta tidak peduli pranata
Agama, jauh dari kasih sayang antar sesama, tidak mau
rukun malah sering berbuat dosa. Tuhan telah memberi
peringatan hari kiamat bakal ada jaman susah orang pada
memikirkan diri sendiri, tega menfitnah sesama bangsanya
sendiri. Peribahasa: bukan saudara bukan keluarga kalau
meninggal tidak ada rasa kehilangan, banyak penyakit,
banyak musibah yang tak terhingga, maka itu tanda
kekuasaan Tuhan yang maha kuasa.
Sudah tahu begitu manusia masih berbuat maksiat,
enggan perbuatan baik dan memusuhi bila diberi nasehat.
Namun, ingat ! dan ingatlah waktunya sudah tiba, hanya
orang yang berhati-hati yang bakal mendapat pertolongan
Tuhan dengan hidup istiqomah dan meninggal khusnul
qotimah.
2. Tema Non religius
a. Iklan Pesan Moral
“Tegar (Musibah)”
ANNCR : GARISKAN DUKA CITA, SEKEJAP TAPI TOREHKAN KENANGAN LUKA YANG
85
SULIT TERLUPAKAN HARTA BENDA MUSNAH TANPA DUGA, NYAWA HILANG TAK TERBILANG, MANUSIA TIADA KUASA UNTUK MEMBENDUNGNYA. SAUDARAKU YANG TERJADI SEMUA TELAH NYATA ESUK ATAU LUSA KITA TIDAK MAMPU BERPREDIKSI PASTI, TAPI INGAT KEHIDUPAN ADALAH GAIRAH YANG TELAH LEKAT DENGAN SEMANGAT UNTUK KITA PACU MENGOBATI SEGALA RATAP DAN DUKA. SAUDARAKU, KITA HARUS TETAP TEGAR MENYONGSONG HARI DEPAN, KITA HARUS BERJUANG MEMBANGUN SEMANGAT DIRI, KITA SONGSONG KEPASTIAN SAMPAI KAPAN USIA HARI NANTI.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan moral bagi
para korban bencana seperti gempa bumi dan sejenisnya.
Mengingat para korban banyak kehilangan harta benda,
trauma, kehilangan sanak saudara yang dicintai bahkan
nyawanya sendiri terancam. Demi menyongsong hari esuk
lebih baik iklan ini memberi semangat untuk terus berjuang
menghadapi keadaan dengan tegar. Musibah, bencana adalah
ujian dari Tuhan yang telah ditentukan, manusia tidak
sanggup menghidarinya.
“Budi Pekerti”
KARTO : ADA APA PAK? IMAM : SAYA ITU MERASA HERAN MELIHAT
TINGKAHLAKU ANAK-ANAK KITA SEKARANG INI LHO PAK KARTO?
KARTO : HERAN BAGAIMANA THO, PAK IMAM? IMAM : LHA, ITU ADA ORANG TUA DUDUK DIA
LEWAT…. YA HANYA DIAM SAJA TU.
86
INI CONTOH YANG SEPELE PAK KARTO! BELUM YANG LAIN
KARTO : YA LANTAS KALAU BEGITU YANG SALAH SIAPA YA PAK? GURUNYA, ORANG TUA, ATAU MEMANG PENGARUH JAMAN.
ANNCR : BUDI PEKERTI, TINGKAH LAKU, SOPAN SANTUN SUDAH MULAI LUNTUR DARI GENERASI SEKARANG KEWAJIBAN KITA MEWARNAI MEREKA.
Pesan iklan diatas menyampaikan pesan agar
masyarakat khususnya orang tua memperhatikan
pendidikan budi pekerti putra-putrinya, karena pengaruh
globalisasi dewasa ini yang berdampak pada perilaku
negative pada anak-anak, sehingga sirnanya sopan santun
dari perilakunya.
“Peran Ibu”
FVO : WUUH SEBEL DITA SAMA IBU!, APA-APA NDAK BOLEH, PAKAI BAJU MINI DILARANG, PULANG MALAM DIUMELIN….KUNO! JAMANNYA SUDAH BERUBAH KAK, INI JAMAN MODERN KOLOT IBU ITU !
FVO 2 : EH….DEK, MEMANG KITA HIDUP DI JAMAN MODERN, TAPI NDAK BENERKAN KITA MELUPAKAN PERAN DARI JASA IBU.
ANNCR : DALAM KEHIDUPAN IBULAH PONDASI PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KELUARGA.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa
perubahan jaman modern mempengaruhi perilaku anak
remaja sekarang ini. Pengaruh itu seperti memakai baju
mini, kebiasaan pulang malam, maka ibu mempunyai peran
87
sebagai pendidik untuk mengarahkan anak-anaknya
berperilaku sopan dan bagi keluarga khususnya anak-anak
tidak boleh melupakan jasa ibu ditengah-tengah keluarga.
“Narkoba (kekuatan Iman)”
AYAH : DENGAR! KAMU JANGAN SEKALI-KALI MENCOBA NARKOBA SEKALI MENCOBA KAMU SULIT MELEPASKAN DIRI
ARDI : AYAH TIDAK PERLU KAWATIR SAMA ARDI, ARDI TAHU BETUL RESIKO PENGGUNA NARKOBA YAH !
AYAH : BAGAIMANA AYAH TIDAK KAWATIR, SEKARANG KAMU BANYAK BERUBAH YANG BIASANYA KAMU RAJIN, SEKARANG BERANTAKAN SUKA MENYENDIRI, WAJAH KAMU KELIHATAN PUCAT DAN KUYUB.
ARDI : ARDI MEMANG BERUBAH YAH, TAPI BUKAN BERARTI PAKAI NARKOBA. ARDI SADAR YAH, GANJARAN SETIMPAL BAGI PECANDU NARKOBA ITU PENJARA.
AYAH : BAGUS”, PESAN BAPAK YA! HATI-HATI DAN WASPADA.
ANNCR : PENJARA GANJARAN SETIMPAL BAGI PENGGUNA NARKOBA DAN HUKUMAN SEBERAT-BERATNYA BAGI PENGEDAR NARKOBA.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa,
orang tua mempunyai kewajiban mengawasi anak-anaknya
agar mereka tidak terjerat narkoba. Sekali mencoba
seseorang akan sulit untuk bisa lepas dari jeretannya. Maka
hati-hati dan waspada penjara hukuman bagi pecandu
narkoba dan hukuman seberat-beratnya bagi pengedar
narkoba.
88
b. Iklan Pesan Narkoba
“Narkoba Pemuda”
FVO 1 : BARANG NYA SUDAH ADA BELUM ? FVO 2 : BELUM ADA TIN, KEMARIN SAYA
KETEMU MR. N BARANGNYA HABIS BELUM ADA KIRIMAN LAGI.
FVO 1 : BUSETT…AKU DAPAT PELANGGAN BARU NIH. OKE, SEKARANG DIA PESAN SEPULUH GRAM.
FVO 2 : ADUUH…. YA MAAF TIN, HABIS SERING ADA OPERASI SIH.
ANNCR : NARKOBA PENGGUNA DAN PENGEDAR SAMA NISTANYA, JAUHI DAN HINDARI SEPAK TERJANGNYA. NARKOBA PENGHANJUR ASA ……………PEMUDA AKAN KAMU BAWA KEMANA NEGERI DAN BANGSA INI.DIPUNDAK MU KAMI BERHARAP.
Pesan iklan diatas menyampaikan pesan bahwa
pengedar dan pengguna narkoba sama-sama nistanya.
Aparat keamanan dan masyarakat harus bekerja sama untuk
memberatas pengedaran narkoba. Pengedar narkoba
biasanya mendekati anak-anak untuk memudahkan
jalannya. Maka hindari sepak terjangnya karena Pemuda
adalah harapan negeri, pemuda pecanduan akan
menghancurkan masa depan negeri ini.
c. Iklan Pesan KKN
“Ambrastho Korupsi “
MVO : IKI LHO BU ! AKU WINGI-KI NGURUS SURAT-SURAT KOK DIJALUKI DUWET SING TANPA KUITANSI THO BU ?
FVO : LHA….NGONOKUWI THO PAK ! OPNUM-OPNUM PELAYAN MASYARAKAT SING
89
GUNAKAKE KESEMPATAN KANGGO KEPENTINGAN DEWE, SING NGONO KUWI OJO DIURUSI
MVO : YEN ORA TAK URUSI RAK TAK MENEHI DUWIT, AGEK URUSANKU DIULUR-ULUR ORA NDANG DIRAMPUNGKE
FVO : PAK SAKIKI ORA JAMANE MANEH URUSAN SLINTAT-SLINTUT BURI. YEN BAPAK ISIH GELEM MENEHI HARAK PODOWAE MENDUKUNG PERBUATAN KORUPSI, PETUGAS RAKYAT RAK-WES NOMPO GAJI.
ANNCR : LERES…AMBRASTHO TUMINDAK KORUPSI DIWIWITI SAKING PERKAWIS ALET MENAWI KITO SAGET NGETRAPAKEN GEGAYUHAN WUJUDAKEN NEGARA ADIL MAKMUR ENGGAL SAGET KASEMBATAN.
Pesan iklan diatas mengajak masyarakat untuk ikut
memerangi korupsi di lembaga pemerintah dengan tidak
memberi uang pelicin dalam urusan surat-menyurat.
Pegawai pemerintah sudah digaji Negara dan hendaknya
pegawai pemerintah memberi contah tidak korupsi yang
dapat merugikan Negara.
“Merusak Moral”
MVO : WAH, MAAF PERSYARATANNYA BELUM LENGKAP….HEM…JADI, BELUM BISA DIPROSES.
FVO : SUDAHLAH PAK, SAYA MINTA TOLONG PAK! DAN INI BEAYA UNTUK OPERASIONALNYA.
MVO : MAAF YA DIK, BUKAN INI MAKSUD SAYA SUPAYA BISA DIPROSES LENGKAPI DULU BERKASNYA !
ANNCR : KKN DISAMPING TINDAKAN MELAWAN HUKUM JUGA MERUPAKAN PERILAKU YANG HARUS DIKIKIS DARI BUMI INDONESIA “ KKN MERUSAK
90
SENDI-SENDI MANUSIA BERADAB DAN MENJERUMUSKANNYA KE DALAM JURANG KEMISKINAN.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa
KKN merupakan perbuatan melanggar hukum serta merusak
moral bangsa dan menjerumuskan ke dalam jurang
kemiskinan. perbuatan suap menyuap dapat meruasak sendi-
sendi manusia beradab.
d. Iklan Tentang Kenakalan Remaja dan Kriminal
“Masa Depan Remaja”
FVO 1 : BU SRI, BU SRI……JONI PUTRANYA PAK TONO KEMARIN DICARI POLISI, LHO BU! ADA APA YA?
FVO 2 : O…ITU BENAR KATA ORANG-ORANG, KATANYA DIA ITU TERLIBAT TAWURAN DISEKOLAH
ANNCR : USIA REMAJA SAAT SESEORANG MENCARI JATI DIRI. DENGAN BIMBINGAN YANG TERARAH AKAN MEMBAWA PUTRA-PUTRI KITA KEARAH MASA DEPAN YANG PENUH HARAPAN.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa
remaja yang terlibat tawuran di sekolah perlu mendapatkan
perhatian untuk dibimbing. Usia remaja merupakan usia
saat seseorang mencari jati diri. Orang yang disekelilingnya
(orang tua) perlu mengarahkan kepada mereka tentang
perilaku yang baik untuk masa depan yang cerah.
91
“Waspada Dalam Kendaraan”
FVO 1 : EGH….EGH…EGH… SETELAH DI KASIH MINUMAN KEMASAN KOTAK PAK ! KEPALA SAYA JADI PUSING SAYA TERUS TIDAK TAHU APA-APA, SEKARANG BARANG SAYA HABIS TERMASUK SURAT-SURAT PENTING HILANG DIAMBIL ORANG.
FVO 2 : KEJADIANNYA SAMA PAK ! SETELAH SADAR PERHIASAN, DOMPET BERISI UANG DAN SURAT-SURAT SUDAH HILANG.
ANNCR : DEMI KEAMANAN DALAM BERKENDARAAN UMUM JANGAN MENERIMA TAWARAN AIR MINUMAN DALAM KEMASAN, DARI ORANG YANG BELUM DIKENAL DENGAN BAIK. JANGAN MENGGUNAKAN PERHIASAN BERLEBIHAN KARENA AKAN MERANGSANG ORANG LAIN MELAKUKAN KEJAHATAN.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan pada
masyarakat untuk mewaspadai terhadap bentuk kejahatan
dimana pelaku berpura-pura menawarkan minuman.
Minuman tersebut ternyata sudah dicampur dengan obat
bius, setelah korban tak sadarkan diri maka pelaku beraksi
merampas harta benda yang dikenakan atau yang dibawa
korban, maka masyarakat dihimbau untuk tidak
mengenakan perhiasan berlebihan karena dapat merangsang
orang lain melakukan kejahatan.
92
“Cablek”
FVO 1 : “SIAL, FVO 2 : KENAPA? FVO 1 : BARU DITEPUK BAHUKU SEMUA
HILANG MELAYANG. FVO 2 : LHO…. MEMANGNYA KENAPA? FVO 1 : ADA ORANG GINI LHO, MENEPUK
BAHUKU MENGAKU TEMAN SEKOLAH FVO 2 : TERUS,…HE?. FVO 1 : E….SECARA TIDAK SADAR! AKU
MENYERAHKAN SEMUA YANG ADA DI DOMPET BAHKAN JAM TANGAN KU JUGA IKUT AKU SERAHKAN, GILA NDAK!
FVO 2 : LHA, ITU YANG NAMANYA KENA GENDAM.
ANNCR : WASPADAILAH TERHADAP SESEORANG YANG MENEPUK BAHU ATAU PUNGGUNG ANDA SEBAB SIAPA TAHU ORANG TERSEBUT BERNIAT JAHAT MENGGUNAKAN ILMU GENDAM.
Pesan iklan diatas menyampaikan pesan agar
masyarakat berhati-hati terhadap tindak kejahatan yang
menggunakan ilmu gendam atau ilmu hitam. Ilmu gendam
yaitu, ilmu yang mampu membuat korban tak sadarkan diri
dan mau menuruti semua permintaan tersangka.
e. Iklan Pesan Tertib Berlalu Lintas
“Tanpa Lampu”
MVO 1 : WAH, SIAL GARA-GARA GAK PAKAI LAMPU HAMPIR NABRAK ORANG, KALAU NDAK KABUR AKU BISA BABAK BELUR NIH.
MVO 2 : SALAH SENDIRI JALAN MALAM MOTOR NDAK PAKAI LAMPU!…NIH, MOTORKU LENGKAP.
MVO 1 : EH…EH…EH ITU KUNO, NDAK GAUL!
93
MVO 2 : GAUL SIH GAUL JAGA KESELAMATAN DIRI DAN ORANG LAIN ITU PENTING APALAGI MALAM, PAKAI LAMPU!
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan terhadap
pengguna sepeda motor agar mentaati peraturan lalulintas
terutama dimalam hari dengan menyalakan lampu untuk
menghindari kecelakaan diri dan orang lain dijalan raya.
“Parkir Sembarangan”
MVO 1 : MAAF DIK, DISINI DILARANG PARKIR SILAHKAN KENDARAAN ANDA DIPINDAHKAN
MVO 2 : MASAK TAHU ATURAN PARKIR, PARKIR SE-ENAKNYA SENDIRI, TU GIMANA.
MVO 3 : YA..YA SEBENTAR, SAYA HANYA SEBENTAR KOK,
MVO 1 : HE,..HE..,MESKIPUN HANYA SEBENTAR INI DAERAH LARANGAN UNTUK PARKIR SILAHKAN KENDARAANNYA DIPINDAH SANA ATAU DITEMPATKAN YANG BENAR.
MVO 3 : YA,..YA, PAK” ANNCR : PARKIRLAH KENDARAAN ANDA PADA
TEMPAT YANG SEMESTINYA, TERTIB DALAM BERPARKIR MENDUKUNG KELANCARAN LALU LINTAS DAN MENCEGAH TERJADINYA KEMACETAN.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa,
untuk mendukung kelancaran berlalu lintas dan mencegah
kemacetan, masyarakat diminta parkir pada tempatnya.
“Kesabaran”
FVO : SABAR THO PAK ! MVO : SABAR…SABAR! FVO : JANGAN BLUSAK-BLUSUK SEPERTI INI,
ANTRIKAN LEBIH BAIK
94
MVO : ANTRI…ANTRI KALAU YANG LAIN NYEROBOT-KAN PERCUMBU.
FVO : AH BAPAK ITU. ANNCR : SABAR, SOPAN, TENGGANGRASA,
TIDAK MENYEROBOT ATAU MENYALIP SAAT LALULINTAS PADAT MERUPAKAN TINDAKAN TERPUJI DALAM BERLALULINTAS UNTUK MENDUKUNG KELANCARAN DAN KETERTIBAN DI JALAN RAYA
Pesan iklan di atas menyampaikan bahwa budaya
sabar berlalu lintas dengan tidak menyerobot saat lalu lintas
padat adalah sifat orang berakhlak terpuji tercermin pada
perilakunya. Selain menghindari kecelakaan untuk diri
sendiri juga keselamatan orang lain dan demi menciptakan
budaya tertib berkendaraan dijalan raya.
f. Iklan Pesan Kebersihan dan Kesehatan
“Perlu Kandang”
MVO 1 : E..E…HUS…HUS….HUS, KAMU INI LHO KAMBING ATAU WEDUS KURANG AJAR! HUS…HUS….AYO….TANAMAN DI MAKAN HAYO…HUS…HUS..
MVO 2 : LHO…LHO…LHO…PAK? KAMBING SAYA JANGAN DIPUKULI PAK! KASIHAN, KAMBING DIPUKULI.
MVO 1 : KASIHAN, KASIHAN-KASIHAN APA! COBA KALAU TANAMAN TEMPAT MU YANG DIRUSAK KAMBING ! MARAH TIDAK?
MVO 2 : YA-YA MA-RAH PAK! “TAPI… MVO 1 : MARAH-MARAH, MAKANYA
KAMBINGNYA SAYA USIR! ANNCR :KANDANGKANLAH DAN IKATLAH
HEWAN PELIHARAAN ANDA. DENGAN DIKANDANGKANNYA HEWAN PELIHARAAN LINGKUNGAN MENJADI BERSIH DAN LESTARI, SEBAB
95
TANAMAN TIDAK RUSAK DAN KOTORAN HEWAN TIDAK BERCECERAN.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa,
masyarakat yang mempunyai hewan peliharaan agar
dikandangkan atau diikat bila berada di luar kandang
supaya tidak merusak tanaman dan menciptakan
lingkungan bersih karena kotoran hewan berceceran.
“PSN”
FVO : BEGINI BAPAK-BAPAK, IBU-IBU. SAYA USUL! SEKARANGKAN MUSIM D-B SUPAYA TIDAK MENYERANG DAERAH KITA. KITA PERLU KERJA BAKTI MEMPERLANCAR GOT YANG MAMPET.
MVO : ITU ADA BAIKNYA, TAPI NYAMUK PENULAR D-B HIDUPNYA TIDAK DISALURAN ATAU AIR KOTOR JADI KALAU KERJA BAKTINYA UNTUK TUJUAN ITU KURANG PAS.
ANNCR : CARA PEMBERANTASAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH, IALAH MENCEGAH BERKEMBANGBIAKNYA NYAMUK PENULAR DEMAM-BERDARAH MELALUI PEMBERSIHAN SARANG NYAMUK. P-S-N CARA PALING MURAH, MUDAH, AMAN DARI PENCEMARAN LINGKUNGAN … JANGAN LUPA PERLU LAKUKAN SECARA MASSAL, SERENTAK, DAN TERATUR.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa,
nyamuk penular demam berdarah hidupnya tidak disaluran
atau air kotor. Cara pemberantasan penyakit demam
berdarah, ialah mencegah berkembangbiaknya nyamuk
96
penular demam berdarah melalui pembersihan sarang
nyamuk. P-S-N cara paling murah, mudah, aman dari
pencemaran lingkungan dan perlu dilakukan secara massal,
serentak, dan teratur.
“Waspada DB”
FVO : ADA BINTIK-BINTIK MERAH-NYA JANGAN-JANGAN NINO KENA D-B ?
ANNCR : "WASPADALAH PERUBAHAN MUSIM DARI MUSIM HUJAN KEMUSIM KEMARAU ATAU SEBALIKNYA, SERING BERJANGKIT DEMAM BERDARAH, UNTUK MENGHINDARINYA SINGKIRKAN TEMPAT ATAU MEDIA BERKEMBANGBIAKNYA NYAMUK MENULAR DEMAM BERDARAH AIDES AIJEPTI.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan pada
masyarakat bahwa, perubahan musim dari musim hujan
kemusim kemarau atau sebaliknya menimbulkan
terjangkitnya penyakit demam berdarah. maka masyarakat
perlu mewaspadainya dengan menyingkirkan tempat atau
media berkembangbiaknya nyamuk aides aygepti untuk
menghindari wabah demam berdarah.
“TBC”
MVO 1 : UHUK…UHUK….UHUK MVO 2 : O..ALAH,…DI,…DI,..WATUK KOK DI-
INGU, WES SUWE THO WATUK MU MVO 1 : ORA, LAGI SESASI KEPUNGKUR KOK” MVO 2 : SESASI KOK LAGI, WES PRESO
DURUNG?
97
MVO 1 : DURUNG, JARE ANAK-KU WATUK-KU IKI KOYOK T-B-C WAH, NGISIN-NGISIN-AKE. LARANG YO OBATE?
MVO 2 : WES PRESO-PRESO DISIK DURUNG GON PUSKESMAS? NAK WES NGERTI T-B-C LAGI DIOBATI, AWAS LHO T-B-C IKU NULAR, ORA USAH ISIN KABEH WONG KUWI ISO KENO T-B-C YEN LORO T-B-C KUDU NGOMBE OBAT PALENG ORA ENEM SASI. WONG AKU WES NGALAMI KOK, OBAT T-B-C KUWI YO GRATIS.
MVO 1 : GRATIS? ..UHUK…UHUK…TENANE NING NGENDI?
MVO 2 : NING PUSKESMAS UTOWO POLIKLINIK KESEHATAN DESA, MULANE ! AJEG BEROBAT LAN AJEG OLEHE NGOMBE OBAT !, INSYA ALLAH WARAS.
MVO 1 : YO WES, TAK ENGGAL-ENGGAL TENG PUSKESMAS
ANNCR : MENOWO PANJENENGAN NGRASAK-KE WATUK ONO RIYA’E TELUNG MINGGU UTOWO LUWIH, DRODOG LAN MRIYANG SESASI UTOWO LUWEH. KRINGETEN WAYAH WENGI SENAJAN ORA NYAMBUT GAWE, NYERI DODO LAN SESEK NAFAS, METU RIYA’E CAMPUR GETIH SOYO DINO SOYO KURU, ENGGAL PRESO NING PUSKESMAS UTOWO POLIKLINIK KESEHATAN DESO.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan kepada
masyarakat bahwa penyakit TBC termasuk penyakit
menular yang membutuhkan pengobatan secara teratur,
minum obatnya selama enam bulan dan harus selalu periksa
ke dokter. Sekarang pemerintah menyediakan obatnya
secara gratis yang masyarakat dapat memperolehnya
melalui poliklinik desa atau PUSKESMAS. Adapun ciri-
ciri seseorang mengidap penyakit TBC antara lain: batuk
98
berdahak selama tiga minggu tidak sembuh-sembuh, badan
demam tinggi, berkeringat pada malam hari tidak seperti
biasa, dada nyeri dan sesak nafas, batuk berdahak campur
darah serta bnerat badan terus menurun.
“Demam Berdarah Tiga-M”
MVO : “WADUH, BU DOKTER! KENAPA ANAK SAYA BISA TERKENA DEMAM BERDARAH, BU? KAMPUNG KAMI-KAN SUDAH DISEMPROT.
FVO : PAK WIRYO, PENGASAPAN TIDAK MENJAMIN PEMBRANTASAN NYAMUK PENYEBAB DEMAM BERDARAH, MAKANYA KITA HARUS CINTA TIGA-M.
ANNCR : CEGAH DEMAM BERDARAH DENGAN TIGA-M, MENGURAS TANDON AIR DAN BAK MANDI DENGAN TERATUR, MENUTUP TANDON DAN, MENGUBUR BARANG–BARANG BEKAS YANG BISA MENJADI SARANG NYAMUK AIDES AYJEPTI.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan pada
masyarakat bahwa, pengasapan tidak menjamin
pemberantasan nyamuk penyebab demam berdarah, untuk
pencegahan demam berdarah masyarakat perlu melakukan
penanganan dengan TIGA M yaitu, menguras tandon air
dan bak mandi dengan teratur, menutup tandon dan
mengubur barang-barang bekas yang bisa menjadi sarang
nyamuk Aides Aygepti.
“Kebersihan Selokan”
MVO : WADUH BIYUNG-BIYUNG…….! SETIAP ADA HUJAN MESTI BANJIR TERUS.
99
FVO : YA, WAJAR PAK! YA, KARENA SALURAN SAMPAH. COBA KALAU SALURAN TIDAK PENUH SAMPAH. TIDAK AKAN BANJIR.
ANNCR : WAH, SALURAN KOK PENUH SAMPAH, MEMANGNYA INI TEMPAT APA?
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa,
untuk mencegah banjir salah satu tindakan adalah tidak
membuang sampah di selokan.
“Mencegah Banjir”
KARTO : SAYA PIKIR SERBA SALAH DIBIKIN BEGINI SALAH TIDAK BEGINI LEBIH PARAH, AAH…REPOT
RAHARJO: ADUH BAPAK KITA INI, RAJIN AMAT. HE…HEH.
KARTO : PAK RAHARJO, INI LHO PAK! AKIBAT DARI PENGHIJAUAN.
RAHARJO: LHO KOK BISA GITU, EMANGNYA GIMANA PAK KARTO?
KARTO : LHA INI, DAUN-DAUN RONTOK MASUK SELOKAN, KAN BISA MENYUMBAT SELOKAN. UJUNG-UJUNGNYA WARGA YANG DISALAHKAN TIDAK PEDULI, TIDAK MAU BERSIH-BERSIH MAU GINI, GITU AH….REPOT”
RAHARJO: LHA INI WARGA SEPERTI PAK KARTO INI YANG PERLU DIMELEKKAN HATINYA TERHADAP KEPEDULIAN LINGKUNGAN. PAK KARTO! PENGHIJAUAN ITU PERLU, NAMUN MENJAGA KEBERSIHAN TIDAK KALAH PENTINGNYA PAK!, MAKANYA PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN KALAU TIDAK INGIN KEBANJIRAN.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan pada
masyarakat bahwa, untuk mencegah kebanjiran yang perlu
100
diperhatikan masyarakat adalah kebersihan lingkungan.
salah satunya adalah kebersihan selokan bebas dari sampah.
“Menjaga Kebersihan”
FVO : E…E…MAS, KOK BUANG SAMPAH LEWAT JENDELA SIH?
MVO : ALAH…..AKU INI–KAN CUMA SEBAGIAN KECIL…TU..TU..LIHAT TU, DARI DALAM MOBIL SEDAN ITU ADA YANG MEMBUANG KULIT JERUK SAMA KERTAS TISU DI JALAN JUGA!
FVO : E…TAPI JANGAN DITIRU THO MAS, BIAR NAIK SEDAN MEWAH KALAU BUANG SAMPAH DISEPANJANG JALAN ITU TIDAK MENCERMINKAN ORANG BERBUDAYA, PEMAKAI JALAN SEHARUSNYA BELAJAR MENJAGA KEBERSIHAN
ANNCR : BENAR! MULAILAH PEDULI TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN, JANGANLAH MEMBUANG SAMPAH DARI KENDARAAN KE JALAN RAYA. SEDIAKANLAH TEMPAT SAMPAH DI DALAM KENDARAAN ANDA, KARENA BERSIH ITU INDAH.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan kepada
masyarakat khususnya pengguna jalan untuk menjaga
kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan
dan diminta menyediakan tempat sampah di dalam mobil.
“Merokok”
MVO : SUUDD,…. EH..EH. FVO : PENUH SESAK GINI KOK YA NGROKOK
THO MAS ? KASIHANKAN PRNUMPANG YANG LAIN.
MVO : ALAAH CEREWET. ROKOK-ROKOK SAYA SENDIRI KOK, ITU KAN HAK SAYA THO MBAK
101
FVO : HAK YA HAK TAPI LIHAT KONDISI THO MAS
ANNCR : MEROKOK MERUPAKAN HAK SESEORANG, NAMUN PEROKOK JUGA HARUS MEMPERHATIKAN HAK ORANG LAIN, SERTA MENJADI PEROKOK YANG SOPAN YAITU TIDAK MEROKOK DALAM KENDARAAN UMUM, TEMPAT ANTRIAN, RUANG BER AC, SERTA TEMPAT-TEMPAT ADA LARANGAN MEROKOK.
Pesan iklan diatas menyampaikan pesan kepada
masyarakat khusus nya perokok untuk tidak merokok di
sembarang tempat seperti tidak merokok dalam kendaraan
umum, tempat antrian, ruang ber ac, serta tempat-tempat
ada larangan merokok.
“Bersih-Bersih Lingkungan”
EKO : PAK BUDI ! BUDI : WAH…! EKO : LINGKUNGAN KITA KOTOR SEKALI,
SAMPAHNYA MENUMPUK BAUNYA TIDAK KARUAN LAGI.
BUDI : YA…. BEGINILAH LINGKUNGAN KITA…KO, TAMBAH GAK KARUAN SALURAN MAMPET, AIR WARNANYA ….
EKO : GIMANA YA, KALAU KITA BERDUA YANG YANG MEMBERSIHKAN YA TENTUNYA KITA TIDAK SANGGUP DONG!
BUDI : BEGINI SAJA, KO… EKO : GIMANA ? BUDI : BERSIH-BERSIHNYA KITA MULAI DARI
RUMAH SENDIRI. EKO : NAH..ITU! BUDI : NANTI PADA PERTEMUAN RUTIN KITA
BICARAKAN LAGI EKO : BETUL PAK BUDI BUDI : KALAU BEGITU KITA MULAI….
102
EKO : DARI SEKARANG. BERSIH ITU SEHAT LHO PAK BUDI, JANGAN LUPA PAK BUDI BERSIH ITU APA PAK BUDI?
BUDI & EKO : SEHAT ANNCR : LINGKUNGAN YANG BERSIH AKAN
MENJAUHKAN KELUARGA KITA DARI BERBAGAI PENYAKIT
Pesan iklan diatas menyampaikan pesan kepada
masyarakat tentang himbauan budaya bersih lingkungan
yang dimulai dari rumah sendiri dan dimulai dari sekarang,
karena budaya bersih menghindarkan diri dan keluarga dari
penyakit.
“Sungai Bukan Tempat Sampah”
MVO : LHO..LHO..LHO..! GIMANA THO INI BUANG SAMPAH KOK DI SUNGAI ?
FVO : ALAH !.. MUMPUNG BANJIR KANG, BIAR SAMPAHNYA LANGSUNG HANYUT
MVO : WAH…ORANG-ORANG SEPERTI KAMU INI YANG BIKIN SUNGAI MAMPET, BU!… DAN BIKIN BANJIR. MEMANGNYA SUNGAI INI TEMPAT SAMPAH !… SEMBRONO !
FVO : ALAH !… KANG-KANG, SOK TAHU KAMU INI.
ANNCR : BENCANA BANJIR DATANG KARENA OLAH MANUSIA SALAH SATUNYA MEMBUANG SAMPAH DISUNGAI. BUANG SAMPAH PADA TEMPAT YANG TELAH TERSEDIAKAN KAMI BUKANLAH TEMPAT SAMPAH.
Pesan iklan diatas menyampaikan pesan kepada
masyarakat bahwa, membuang sampah di sungai
103
mengakibatkan banjir dan untuk menghindarinya masyarakat
diharuskan membuang sampah pada tempatnya.
g. Iklan Pesan Pelestarian Alam
"Tebang Tanam"
ANNCR1 : TANAMAN KERAS YANG TUMBUH DI PEGUNUNGAN ADALAH PENGIKAT AIR PADA MUSIM PENGHUJAN DAN MENGELUARKANNYA SEBAGAI MATA AIR PADA MUSIM KEMARAU.
ANNCR 2: MARI KITA MENINGKATKAN KESADARAN DAN KEPEDULIAN KITA TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP, DEMI KENYAMANAN DAN KESEJAHTERAAN KITA BERSAMA.
ANNCR 1: TEBANG TANAM DAN MENCEGAH KEBAKARAN HUTAN MERUPAKAN UPAYA UNTUK MELESTARIAKAN HUTAN.
ANNCR 2: HINDARI PENEBANGAN POHON SECARA TIDAK BERATURAN, PEMBUANGAN SAMPAH DI SUNGAI, KARENA HAL INI AKAN MENGAKIBATKAN BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR DIMUSIM HUJAN SERTA BENCANA KEKERINGAN DIMUSIM KEMARAU.
ANNCR 1: LESTARINYA HUTAN MENJAMIN TERSEDIA AIR DAN MENCEGAH KEKERINGAN DIMUSIM KEMARAU
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan kepada
masyarakat bahwa, untuk meningkatkan kesadaran dan
kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, serta demi
kenyamanan dan kesejahteraan bersama. maka masyarakat
dihimbau menanam tanaman keras, tanaman keras yang
tumbuh di pegunungan adalah pengikat air pada musim
104
penghujan dan mengeluarkannya sebagai mata air pada
musim kemarau. Maka tebang tanam dan mencegah
kebakaran hutan merupakan upaya untuk melestariakan
hutan. Hindari penebangan pohon secara tidak beraturan,
pembuangan sampah di sungai, karena hal ini akan
mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor dimusim
hujan serta bencana kekeringan dimusim kemarau.
lestarinya hutan menjamin tersedia air dan mencegah
kekeringan dimusim kemarau.
“Tanah Longsor”
MVO 1 : “YA GINI INI AKIBATNYA”, COBA KALAU MAU MANUT ATURAN, GAK BAKALAN KELONGSORAN KAN PAK!
MVO 2 : SUDAHLAH PAK! BISA UNTUK PENGALAMAN SUPAYA TIDAK KELONGSORAN, MESKINYA KALAU MEMBANGUN LIHAT-LIHAT KEADAAN JANGAN DITEMPAT LABIL UNTUK MEMBANGUN
MVO 3 : TAPI PAK! KALAU HUTANNYA TIDAK DIGUNDULI YA TIDAK LONGSOR THO PAK? MESKIPUN BANGUNAN ADA DITEMPAT TERJAL.
MVO 1 : YA MEMANG TAPI KALAU PAK RAHMAT MEMBANGUN RUMAHNYA…
MVO 2 : YA SUDAHLAH PAK, JANGAN SALING MENYALAHKAN… TOH, SUDAH TERJADI.
ANNCR : UNTUK MENGURANGI TERJADINYA TANAH LONGSOR BUATLAH TRUCUK ATAU EMBUN PADA KANTONG AIR YANG ADA DI SEKITAR HUTAN DAN JANGANLAH MENEBANG TANAMAN KERAS TANPA MENGGANTI TANAMAN BARU, SEBAB TANAMAN KERAS
105
MERUPAKAN PENGUAT PADA LAHAN LABIL ATAU MIRING.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan bahwa,
untuk menghindari terjadinya tanah longsor, masyarakat
dilarang membangun rumah di dataran terjal dan dilarang
menebang pohon hutan secara liar serta masyarakat
dihimbau untuk membuat trucuk atau embun pada kantong
air yang ada di sekitar hutan.
“Kerusakan Alam”
ANNCR : ALAM SEMESTA, TERDIRI DARI BERBAGAI KOMPONEN MANUSIA MERUPAKAN SALAH SATU DIANTARANYA MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG SEMPURNA MEMILIKI KECENDERUNGAN MERUSAK KOMPONEN ALAM YANG LAINNYA. RUSAKNYA SALAH SATU KOMPONEN ALAM MENGAKIBATKAN TIDAK SEIMBANGNYA EKOSISTEM SECARA KESELURUHAN. DAN PADA GILIRANNYA AKAN MENYEBABKAN BENCANA ALAM YANG MENIMBULKAN KESENGSARAAN.
Pesan iklan di atas menyampaikan pesan kepada
masyarakat bahwa alam semesta terdiri dari berbagai
komponen yang selalu harus dinjaga ekosistemnya. Tidak
seimbangnya ekosistem alam ini akan mengakibatkan
bencana alam yang menimbulkan kesengsaraan.
106
“Pertiwiku”
FVO : AYAH-AYAH KENAPA YA? HAMPIR SEMUA DAERAH DI NEGERI KITA DILANDA BENCANA, BEBERAPA TAHUN INI. LIHAT YAH! KEMARIN TSUNAMI, FLU BURUNG, GEMPA BUMI, BANJIR JUGA YAH, DAN TANAH LONGSOR YANG LEBIH MENGERIKAN YAH, ADA KAPAL TENGGELAM, PESAWAT JATUH JUGA. POKOKNYA INDONESIA SEPERTI MAU RUNTUH YA, YAH.
MVO : MEMANG KITA SEDANG DIUJI” FVO : KOK BISA BEGITU YA,YAH, MVO : YANG JELAS BENCANA ITU DATANG
KARENA KELALAIAN MANUSIANYA SENDIRI.
FVO : BENER, YAH. SAYA JADI SEDIH YAH, MELIHAT OLAH MEREKA YANG KURANG BERTANGGUNGJAWAB ITU. SEMUA-KAN KENA AKIBATNYA.
MVO : MAKANYA NAK, SEBAGAI GENERASI MUDA JANGAN IKUT-IKUTAN MERUSAK ALAM UNTUK KEPUASAN DIRI SENDIRI. BERBUATLAH HAL YANG BERGUNA UNTUK NEGARA.
FVO : JADI YAH? MVO & FVO : LESTARIKAN ALAMKU, LESTARIKAN
INDONESIAKU.
Pesan iklan diatas menyampaikan pesan kepada
masyarakat bahwa semua datangnya bencana di negeri ini
karena kelalaian manusia sendiri, yaitu perbuatan orang-
orang yang tidak bertanggung jawab. Perbuatan merusak
alam seperti menggunduli hutan semakin memperparah
rusaknya alam Indonesia yang berakibat bencana melanda.
107
Maka generasi muda menjadi tulang punggung untuk
pelestarian pertiwi indonesia.
“Waspada Banjir BIKK”
FVO : WAAH……BANYAK TEMPAT DI NEGERI INI YANG KEBANJIRAN
MVO : YAA, SEMOGA PARA KORBAN SABAR DIBERI KEKUATAN BU-NE.
FVO : AMIN ! MVO : MEMANG SUDAH MENJADI KEHENDAK
TUHAN FVO : HE….”BUKAN SEMATA KEHENDAK
TUHAN PAK” TAPI JUGA KARENA OLAH MANUSIA SERING PADA GUNDULI HUTAN SAK-ENAKE DEWE, BUANG SAMPAH DI SUNGAI, TERUS ITU YANG NAMANYA SALURAN DITUTUP,…YA BEGINI INI ! AKIBATNYA, BANJIR!
ANNCR : BANJIR MEMBUAT HIDUP KITA TIDAK NYAMAN, CEGAHLAH BANJIR MULAI DARI DIRI SENDIRI DAN KELUARGA. BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR DISEBABKAN OLAH MANUSIA YANG TIDAK MENJAGA KESEIMBANGAN EKOSISTEM LINGKUNGAN, MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN, PENEBANGAN LIAR, DAN PENJARAHAN HUTAN…………MARI KITA SADARKAN DIRI SENANTIASA MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN AGAR TERHINDAR DARI BENCANA.
(PESAN INI DISAMPAIKAN BADAN INFORMASI KOMUNIKASI DAN KEHUMASAN B-I-K-K PROPINSI JAWA TENGAH).
Pesan iklan diatas menyampaikan pesan agar
masyarakat mewaspadai banjir dengan tidak menggunduli
hutan, buang sampah sembarangan dan iklan di atas juga
menghimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga
108
kelestarian alam supaya bencana banjir dan tanah longsor
tidak terus melanda.
“Antisipasi Banjir”
FVO : WAAH…. BANYAK TEMPAT DINEGERI INI YANG KEBANJIRAN
MVO : YAA, SEMOGA PARA KORBAN SABAR DIBERI KEKUATAN BU-NE..
FVO : AMIIN MVO : MEMANG SUDAH MENJADI KEHENDAK
TUHAN FVO : HE… BUKAN SEMATA KEHENDAK
TUHAN PAK !.. TAPI JUGA KARENA OLAH MANUSIA SERING PADA GUNDULI HUTAN SAK ENAK-E DEWE, BUANG SAMPAH DI SUNGAI, TERUS ITU YANG NAMANYA SALURAN DITUTUP YA BEGINI !NI…. AKIBATNYA…BANJIR !
MVO : AH !.....YANG PENTING TIDAK TERJADI DI TEMPAT KITA
FVO : JANGAN ENAK-ENAK-AN DULU PAK ! KITA ITU BERTEMPAT TINGGAL DIKOTA BAWAH, SIAPA TAHU DI KOTA ATAS SANA HUJAN DERAS, KEMUDIAN AIRNYA MENGALIR DENGAN DERASNYA DISINI….NAH KITA KETIBAN BANJIR JUGA-KAN
MVO : WAH-WAH-WAH, YA BETUL BU… KALAU BEGITU DOKUMEN DAN BARANG PENTING PERLU DIAMANKAN, YANG LEBIH PENTING JIWA KITA HARUS SELAMAT
FVO : NAH ! PEMERINTAH JUGA HARUS TANGGAP
MVO : NAH ! INGAT BU-NE. PESAN INI DISAMPAIKAN OLEH RRI SEMARANG.
Pesan yang terdapat iklan di atas menghimbau
masyarakat untuk mengantisipasi bencana banjir, banjir
dalam hal ini banyak ditimbulkan olah manusia seperti
109
penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan
hingga saluran air mampet. Disini dibutuhkan partisipasi
masyarakat dan pemerintah untuk menjaga lingkungan agar
terhindar banjir.
3.1.6. Faktor Penunjang dan Faktor Penghambat Siaran Iklan
Layanan Masyarakat di RRI Semarang
Hampir dari semua jenis kegiatan atau pekerjaan apapun
pasti miliki hambatan dan dukungan, seakan hal tersebut sudah
menjadi hukum dalam kehidupan yang harus dialami oleh sebuah
pekerjaan, demikian juga dengan dakwah melalui pesan Iklan
Layanan Masyarakat di RRI Semarang, yang disiarkan secara bil-
lisan, terdapat faktor Penunjang dan penghambat dalam pelaksanaan
siarannya.
3.1.6.1.Faktor Penunjang
1. Melimpahnya materi yang bisa dijadikan pesan Iklan
Layanan Masyarakat di RRI Semarang baik dari buku-
buku maupun keadaan sosial masyarakat.
2. Kota Semarang dan daerah lain di Jawa Tengah
mayoritas adalah pemeluk agama Islam sehingga
mendapatkan dukungan dalam mengembangkan dakwah
Islamiyah salah satunya melalui Iklan Layanan
Masyarakat.
110
3. Mudah dijangkau oleh para pendengar karena Radio
yang mudah dibawa kemana-mana dan karena melalui
dakwah lisan orang hanya bermodalkan pendengaran tak
perlu menghadiri majlis.
4. SDM (sumber daya manusia) yang cukup secara
akademik maupun kemampuan yang memadahi
memungkinkan iklan layanan masyarakat di RRI
Semarang banyak tergarap dengan baik.
5. Teknologi dan prasarana yang menunjang seperti studio
siaran, studio rekaman serta tersedianya computer dan
internet memudahkan crew RRI Semarang memperoleh
informasi untuk diakses sebagai penunjang iklan layanan
masyarakat lebih variatif dan kreatif.
3.1.6.2.Faktor Penghambat
1. Kesulitan mendapatkan artis pengisi suara produksi iklan
karena terbentur minimnya dana, selama ini pengisi
suara iklan RRI Semarang diisi oleh para krew yang ada.
Walaupun adakalanya cocok dengan materi iklannya.
2. Padatnya jadwal rekaman, yang membuat produksi iklan
layanan masyarakat sering terlambat sehingga harus
menunggu.
111
3. Sukar mengetahui, apakah mereka berhasil dalam
menyampaikan pesan iklan. Dalam bentuk mengamalkan
serta menjalankan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Perbedaan gaya penulisan antar progama yang
menyebabkan tidak kesesuaian iklan terhadap target
pendengar.
5. Letak gelombang frekwensi RRI Semarang yang berada
ditepi kurang menguntungkan, gelombang frekwensi
yang ideal berada ditengah-tengah.
Hasil iklan kurang menarik dan kurang kreatif,
disebabkan faktor usia, krew RRI Semarang rata-rata berusia
40 tahun keatas (Wawancara dengan, Bambang Kusharjono
seksi layanan publik sekaligus produser produksi iklan,
tanggal 13-15 November 2007).
112
BAB IV
ANALISIS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SEBAGAI PESAN
DAKWAH DI RRI SEMARANG
4.1. Analisis Iklan Layanan Masyarakat Sebagai Pesan Dakwah di RRI
Semarang
Dalam proses analisis pesan dakwah dalam Iklan Layanan Masyarakat
di RRI Semarang penulis menggunakan metode diskriptif kualitatif, yaitu
menguraikan data dengan cara menggambarkan senyata mungkin sesuai
dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Setelah penulis
mengkategorikan pesan iklan layanan masyarakat kedalam tema-tema yang
Pertama: Tema Religius, terdiri Iklan Pesan Ajaran Islam dan Kedua Tema
Non Religus terdiri iklan-iklan bertema: Pesan Moral, Narkoba, KKN,
Kenakalan Remaja dan Kriminalitas, Tertib Berlalu lintas, kebersihan dan
Kesehatan, dan Pelestarian Alam. kemudian dianalisis untuk menemukan
muatan dakwah sehingga dapat ditarik ke-kategori materi atau pesan dakwah,
yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Selain itu analisis ini juga meliputi faktor
pendukung dan faktor penghambat sehingga bisa mengetahui sebagai bahan
evaluasi siaran iklan layanan masyarakat di RRI Semarang.
113
4.1.1. Tema Religius
1. Iklan Pesan Ajaran Islam
a. Surat Al Anfal Ayat 2-3
إنما المؤمنون الذين إذا ذكر الله وجلت قلوبهم وإذا .تليت عليهم آياته زادتهم إميانا وعلى ربهم يتوكلون
ن الصالة ومما رزقناهم ينفقونالذين يقيمو
Pesan iklan berjudul “surat Al Anfal ayat 2-3”,
mengindikasikan bahwa ciri-ciri orang yang beriman
mempunyai lima sifat:
1) Takut terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah, atau
terhadap janji, ancaman dan perhitungan Nya
2) Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah yang
diturunkan kepada nabi Nya, maka bertambah yakinlah
mereka dalam beriman, bertambah mantap, tentram dan
bertambah semangat dalam beramal.
3) Bahwa orang-orang yang benar-benar beriman itu
bertawakal kepada Tuhan semata-mata, tanpa menyerahkan
urusan mereka kepada selain Allah.
4) Orang-orang yang menunaikan sholat dengan sempurna,
baik mengenai gerak-gerik dan rukun-rukun lahiriahnya,
memikirkan dan meresapi makna yang terkandung dalam
bacaan Al-Qur’an, yang dengan demikian maka akan
114
memperoleh buah sholat, yaitu terhindarnya diri dari
melakukan kekejian dan kemungkaran.
5) Menafkahkan sebagian rejeki yang Allah berikan kepada
mereka untuk hal-hal yang baik, berupa zakat wajib atau
nafkah-nafkah wajib dan mahduh lainnya (Abu Bakar dkk,
1987: 319).
b. Surat Ali-Imran 102
Pesan iklan berjudul “surat Ali-Imran ayat 102”
menyampaikan bahwa orang beriman diperintah Allah SWT
agar bertaqwa sebenar-benar taqwa. Orang beriman senantiasa
berpegang teguh dengan keyakinan Islam sebagai agamanya,
sampai ajal menjemputnya. Dikatakan Ibnu Mas’ud menurut
riwayat Ibnu Halam tentang arti takwa sebenar-benar takwa
ialah bahwa Allah ditaati dan tidak dimaksiati, diingat dan tidak
dilupakan dan disyukuri nikmatnya tidak diingkari (Bahreisy,
dkk, 1990: 153).
c. Sholat 5 Waktu
Pesan iklan berjudul “sholat 5 waktu”, menyampaikan
bahwa sholat tepat waktu lebih mulia dibandingkan dengan
menangguhkan nya. Sholat lima waktu sehari semalam
merupakan perintah langsung dari Allah SWT kepada nabi
Muhammad SAW saat melakukan isra mi’raj. Shalat lima waktu,
wajib dilakukan oleh umat Islam, selain itu sebagai sesama
115
muslim harus saling ingat-mengingatkan apalagi hubungan orang
tua dan anak.
d. Sholat Jumat
Pesan iklan berjudul “sholat jumat” merupakan petikan
surat Al-Jumaah ayat 9. pesan yang disampaikan adalah seruan
pada kaum muslimin untuk segera menuju masjid guna
menunaikan sholat jumat dan meninggalkan jual beli serta
urusan duniawi. Pentingnya sholat jumat salah satunya adalah
mendengarkan khutbah berupa nasehat-nasehat untuk memupuk
keberimanan umat muslim agar umat muslim tidak terus
disibukkan berbagai urusan dunia sehingga melalaikan urusan
akhirat, yaitu beribadah kepada Alah SWT. Sholat jumat wajib
hukumnya untuk mukmin laki-laki.
e. Halal Haram
Pesan iklan “berjudul halal haram”, menyampaikan
pesan pada umat muslim bahwa sesuatu yang halal dan haram itu
jelas dan hendaknya menjauhi hal yang samar-samar karena hal
yang samar-samar lebih mendekatkan ke hal yang haram. Dalam
hal ini pengetahuan tentang hukum Allah SWT hanya melalui
jalan ilmu maka umat islam wajib hukumnya belajar menuntut
ilmu agar semua tindakan didasari dengan ilmu. Dengan ilmu
umat islam bisa membersihkan Agamanya dari hal-hal yang
116
samar-samar yang lebih condong ke hal yang haram sehingga
kehormatan Islam dan umatnya terpelihara.
f. Beramal
Pesan iklan berjudul “Beramal”, menjelaskan bahwa sah
atau tidaknya sesuatu amal terletak pada niat dan tiap-tiap orang
akan memperoleh buah amalnya. Allah tidak akan menerima
sesuatu amal seseorang kecuali amal yang dikerjakan karena
ikhlas terhadap allah semata-mata dan menurut keridhoan-nya.
Dari pesan iklan yang diambil dari sebuah hadits oleh
Ibnu Abbas ra berisi seputar
1) Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan-kebaikan dan
keburukan-keburukan
2) Barang siapa berniat melakukan kebaikan namun tidak
mengamalkannya maka Allah mencatat disisiya kebaikan
sempurna untuknya.
3) Jika berniat baik lalu mengamalkannya maka Allah mencatat
disisinya sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus lipat ganda.
4) Barang siapa bermaksud buruk namun tidak dilakukannya
maka Allah mencatat disisi-Nya satu kebajikan.
Ini mencerminkan begitu maha pemurah Allah SWT
pada hambanya, niat berbuat jahat tidak jadi dikerjakan Allah
menulisnya satu kebajikan sempurna.
117
g. Hadits Abu Dawud
Pesan iklan berjudul “Hadits Abu Dawud”, menjelaskan
bahwa kewajiban orang tua terhadap anaknya memberi
bimbingan dan arahan kepada putra-putrinya. Salah satunya
membimbing bagaimana tata cara sholat, syarat rukunnya dan
menjelaskan hikmah-hikmah dalam gerakan sholat. Besarnya
kewajiban sholat sampai-sampai Nabi mengkhususkan
perintahnya dalam hadits bernada tegas. Ini bisa dibaca batas
umur anak harus sudah mengerjakan sholat dan hukumannya
seperti anak putri berusia tujuh tahun, dan anak putra berusia
sepuluh tahun. Sementara kalau mereka enggan mengerjakannya
maka orang tua boleh memukulnya dan memisahkan mereka dari
kamarnya untuk memberi pelajaran jera. Sholat merupakan
amalan yang pertama kali di hisab oleh Allah SWT kelak di hari
kiamat.
h. Surat An Nur Ayat 56
Pesan iklan berjudul “Surat An-Nur Ayat 56”,
mengisyaratkan pesan bahwa kaum mukminin untuk
1) Mendirikan sholat menurut aturan yang telah ditentukan oleh
Allah baik syarat rukunnya.
2) Mengeluarkan zakat yang diwajibkan kepada orang yang
berhak menerimanya. Karena disisi ini terkandung nilai-nilai
118
kebaikan kepada orang fakir, orang miskin, orang dalam
kesusahan dan orang yang butuh.
3) Mentaati Rasulullah Muhammad SAW dari sunnah-
sunnahnya baik yang diperintah maupun hal yang dilarang.
Merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
niscaya rahmat dari Allah SWT dan dapat menyelamatkan
orang mukmin dari azab-Nya.
i. Surat Al-Baqarah Ayat 153
Pesan iklan berjudul “Surat al-Baqarah Ayat 153”
mengisyaratkan, kadang nikmat-nikmat Allah SWT disertai
dengan malapetaka dan musibah, maka orang beriman agar
memohon pertolongan kepada Allah SWT dengan cara bersabar
dan sholat. Sebab, dengan kesabaran berarti telah mendidik diri
sendiri di dalam bertahan untuk menanggulangi berbagai derita
sekaligus membiasakan diri dalam menghadapi cobaan.
Sedangkan sholat bisa menjadi penolong manusia untuk
mewujudkan cita-citanya, karena sholat sebagai do’a dan sabar
sebagai ikhtiar. Orang yang sabar meyakini apa yang dialami
olehnya merupakan sebuah cobaan atau ujian sebagaimana
dalam surat al-Baqarah ayat 155, disebutkan:
ولنبلونكم بشيء من الخوف والجوع ونقص من األموال
ابرينر الصشبات ورالثماألنفسوو
119
Artinya: Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (Q.S. al-Baqarah (2);155).
j. Berinfak
Pesan Iklan berjudul “berinfak”, menyampaikan pesan
kepada masyarakat muslim apabila berinfak senantiasa berniat
ikhlas karena mencari ridho Allah SWT. Beramal ikhlas
diibaratkan kebun yang subur yang mendapatkan curahan hujan
dan selalu menghasilkan buah-buahan. Berarti pahala orang
beramal dengan disertai dengan ikhlas pahalanya tidak akan
terputus.
k. Ironi
Pesan iklan berjudul “Ironi”, menyampaikan tanda-tanda
kiamat sudah dekat diantaranya:
1) Dalam kehidupan, norma dan etika mulai terabaikan.
2) Malu berbuat salahpun, semakin dilupakan orang.
3) Banyak dalil-dalil kehidupan hanya dipakai sebagai
kamuplase atau topeng.
4) Bersyahadat, tetapi memendam syirik.
5) Mengaku kerasulan Muhammad tetapi enggan meneladani
akhlaknya.
6) Orang shalat, tetapi gemar berbuat maksiat.
7) Orang berzakat tetapi senang merampas hak sesama.
120
8) Orang berpuasa, tetapi suka menggunjing dan mencela.
9) Berhaji untuk melengkapi status sosialnya.
l. Pungkasane Jaman
Pesan iklan berjudul “Pungkasane Jaman”, termuat ciri-
ciri jaman akhir diantara tandanya dunia semakin rusak, gunung
meletus, lautan pasang bergelombang, banyak kutukan, banyak
orang penghianat. Manusia enggan tobat malah semakin banyak
berbuat maksiat, banyak orang tidak jujur, sombong dan tidak
pernah syukur.
Manusia diperbudak oleh harta tidak peduli pranata
Agama, tidak ada kasih sayang diantara mereka, tidak mau rukun
selalu bermusuhan. Maka Allah SWT memberi peringatan hari
kiamat sudah dekat yaitu jaman susah, orang pada memikirkan
diri sendiri tega menfitnah sesama bangsanya sendiri. Bahkan
tidak memandang saudara dan keluarga. Banyak wabah
penyakit, dan musibah terus melanda. Itu tanda kekuasaan Allah
yang maha kuasa. Namun manusia enggan menyadari atas semua
masih saja berbuat maksiat, enggan perbuatan baik dan
memusuhi bila diberi nasehat.
Namun, pada waktunya hanya orang-orang yang berhati-
hati dengan istiqomah menjalani hidup akan memperoleh
pertolongan Allah SWT dengan meninggal dunia secara khusnul
qotimah.
121
KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
Judul Tujuan Iklan Kategori Materi
Surat Al-
Anfal ayat
2-3
Memberi pengetahuan seputar Agama Islam
kepada pendengar muslim tentang ciri-ciri
orang beriman.
Akidah
Suat Ali-
Imron Ayat
102
Memberi pengetahuan seputar Agama
Islam Kepada pendengar muslim tentang
arti nilai takwa sebenar-benar taqwa.
Syariah/Akhlak
Sholat 5
Waktu
Mengingatkan kepada pendengar kaum
muslim untuk menunaikan sholat 5 waktu
tepat waktu.
Syariah
Sholat
Jumat
Mengingatkan kepada pendengar kaum
muslimin tentang kewajiban menunaikan
ibadah sholat jumat
Syariah
Halal
Haram
Mengingatkan kepada pendengar kaum
muslimin tentang kejelasan ajaran Agama
Islam, hukum halal haram dan samar-
samar.
Syariah
Beramal Menunjukkan pada pendengar kaum
muslimin seputar ajaran Agama Islam,
tentang keutamaan niat untuk menentukan
sah tidaknya suatu amal dan pahala-pahala
yang didapat dari niat ikhlas dengan
keridhoaan Allah SWT dan tingkatan
derajat pahala yang diperoleh.
Akidah
Hadits Abu
Dawud
Mengingatkan pendengar kaum muslimin
seputar ajaran Agama Islam, tentang
kewajiban orang tua mendidik anak
mengenai bab sholat.
Syariah
122
Judul Tujuan Iklan Kategori Materi
Surat An-
Nur Ayat
56
Memberi pengetahuan kepada pendengar
muslim seputar ajaran Agama Islam,
tentang perintah sholat, mengeluarkan
zakat dan taat pada rasul.
Syariah/Akhlak
Surat Al-
Baqoroh
Ayat 153
Memberikan pengetahuan kepada
pendengar kaum muslimin untuk
menghadapi musibah dengan sabar dan
sholat..
Akhlak/Syariah
Berinfak Memberikan pengetahuan kepada
pendengar kaum muslimin tentang beramal
antara Ridho-ikhlas karena Allah SWT dan
beramal dengan riya’.
Akhlak/Syariah
Ironi Mengajak kepada pendengar kaum muslim
untuk merenungkan adanya tanda-tanda
hari kiamat.
Akidah
Pungkasane
Jaman
Memperingatkan kepada pendengar tentang
ciri-ciri jaman akhir.
Akidah
4.1.2. Tema Non religius
1. Iklan Pesan Moral
a. Tegar (musibah)
Pesan iklan berjudul “Tegar (musibah)” menyampaikan
pesan bahwa penderitaan, kehilangan orang yang kita cintai,
kehilangan harta benda dan bahkan kematian adalah takdir dari
Allah SWT untuk menguji keimanan orang beriman. Ridho dan
ikhlas menjalani semua ini adalah salah satu cara untuk
menerima ketentuan Allah SWT semuanya pasti ada hikmahnya.
123
b. Budi Pekerti
Pesan iklan berjudul “Budi Pekerti”, menyampaikan
pesan agar masyarakat khususnya orang tua memperhatikan
pendidikan budi pekerti putra-putrinya, karena pengaruh
globalisasi dewasa ini berdampak pada perilaku negative pada
anak-anak sehingga sirnanya sopan santun dari perilakunya.
Sesungguhnya anak adalah amanah Allah SWT yang perlu kita
syukuri, salah satu wujud syukur adalah berusaha mendidik
dengan sebaik-sebaiknya serta tauladan budi pekerti yang luhur.
c. Peran Ibu
Pesan iklan berjudul “Peran Ibu”, menyampaikan pesan
bahwa ibu sebagai peran pendidik sekaligus berperan istri
mempunyai tanggung jawab besar atas amanah berupa anak.
Besarnya tugas seorang ibu bisa terlihat dikala seorang ibu
mengandung bayi berat rasanya, namun dijalaninya dengan
senang hati. Maka sebagai seorang anak sudah seyogyanya
memuliakan orang tua terutama ibu. Ridho Allah adalah Ridho
orang tua dan sama halnya murka orang tua adalah murka Allah,
anak tidak boleh menyakiti hati mereka apalagi sampai
membentaknya.
d. Narkoba (kekuatan iman)
Pesan iklan berjudul “Narkoba (kekuatan iman)”
menyampaikan pesan bahwa, narkoba barang yang harus
dijauhkan, jangan sekali-kali mencoba sekali mencoba seseorang
124
akan sulit untuk bisa lepas dari jeretannya. Disini dibutuhkan
komitmen orang tua sebagai kontrol untuk selalu memperhatikan
anaknya agar tidak ikut-ikutan memakai narkoba atau terjerumus
menjadi pecandu narkoba. Biasanya anak pengguna narkoba
sekedar ingin coba-coba karena penasaran dan jauh dari kasih
sayang orang tua, mereka para orang tua disibukkan dengan
pekerjaan hingga melupakan tugasnya yaitu memperhatikan
anak-anaknya. Kebahagiaan orang tua adalah melihat putra-
putrinya tumbuh dengan jiwa yang hanif (halus budi pekerti)
terhindar dari godaan setan terhadap narkoba yang dapat
merusak jiwa dan masa depan anak.
KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
Judul Tujuan Iklan Kategori Materi
Tegar (musibah) Budi Pekerti Peran Ibu Narkoba (kekuatan iman)
Menyampaikan pesan moral kepada pendengar perihal agar masyarakat tabah atas segala cobaan dan musibah yang datangnya dari Tuhan. Memberi pesan moral kepada pendengar tentang budi pekerti anak, sebagai tanggung jawab orang tua sebagai pendidik. Memberi pesan moral kepada pendengar tentang peran ibu dan bagaimana seorang anak harus menghormatinya. Memberi pesan moral kepada pendengar khususnya orang tua agar lebih memperhatikan putra-putrinya dari pengaruh dunia narkoba.
Akidah
Akhlak
Akhlak
Narkoba
125
2. Iklan Pesan Narkoba
a. Narkoba Pemuda
Dalam pesan dakwah iklan Narkoba (Pemuda),
menunjukkan bahwa selain haram hukumnya narkoba, dalam
ajaran islam narkoba juga menghancurkan generasi muda dan
mengancam kehancuran negeri ini. Di tangan pemudalah negeri
ini dipertaruhkan. Disinilah diperlukan pengawasan dari semua
pihak baik dari keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat, LSM
dan tentu peran agama sangat dibutuhkan untuk membentengi
pemuda terhindar dari pengaruh narkoba, maka pendidikan
agama sejak dini dibutuh oleh anak untuk memberi pemahaman
arti pentingnya jiwa dan fisik, bersih dari narkoba.
KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
Judul Tujuan Iklan Kategori Materi
Narkoba (pemuda)
Memberi peringatan kepada pendengar tentang bahaya narkoba pada generasi muda dan mengancam kehancuran Negeri.
Narkoba
3. Tema KKN
a. Ambrastho Korupsi
Pesan iklan berjudul “Ambrastho Korupsi”
menyampaikan kepada pelayan masyarakat (pegawai
pemerintahan) dan masyarakat umum, hendaklah tidak berbuat
korup karena korupsi merupakan perbuatan amoral yang dapat
126
menghancurkan sendi-sendi tatanan Negara dan masyarakat.
Pada diri jiwa seseorang jauh dari Allah SWT karena hatinya
diliputi keserakahan nafsu duniawi. Di dunia hukumannya
penjara, kelak di akhirat neraka tempatnya.
b. Merusak Moral
Pesan iklan berjudul “Merusak Moral” menyampaikan
pesan bahwa KKN merupaka perbuatan melanggar hukum juga
merusak moral bangsa dan menjerumuskan ke dalam jurang
kemiskinan.
KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
Judul Tujuan Iklan Kategori Materi
Ambrastho Korupsi
Merusak Moral
Memberi anjuran kepada pendengar masyarakat dan pelayan masyarakat untuk turut membantu pemberantasan korupsi di lingkungan lembaga Negara dan tempat lainnya.
Memberi peringatan kepada masyarakat untuk menjauhi perbuatan korupsi karena dapat merusak moral anak bangsa.
KKN
KKN
4. Iklan Tentang Kenakalan Remaja dan Kriminal
a. Masa Depan Remaja
Pesan iklan berjudul “Masa Depan Remaja”,
menyampaikan pesan kepada agar orang tua dan para pendidik
untuk senantiasa membimbing putra-purtrinya dan murid
didiknya tentang pribadi sholeh. Pada usia remaja saat seseorang
127
mencari jati diri dan pada usia ini emosi anak tidak stabil atau
bergejolak, kewajiban orang tua sebagai pembimbing
mempersiapkan mentalnya memasuki gerbang pendewasaan
pribadi anak agar terhindar dari kenakalan remaja.
b. Waspada Dalam Kendaraan
Pesan iklan berjudul “Waspada Dalam Kendaraan”
menyampaikan pesan pada masyarakat untuk mewaspadai
terhadap bentuk kejahatan dimana pelaku berpura-pura
menawarkan minuman. Minuman tersebut ternyata sudah
dicampur dengan obat bius, setelah korban tak sadarkan diri
karena pengaruh minuman tadi, maka pelaku kejahatan beraksi
merampas harta benda yang dikenakan atau yang dibawa
korban, maka masyarakat dihimbau untuk tidak mengenakan
perhiasan berlebihan karena dapat merangsang orang lain
melakukan kejahatan.
Kejahatan dewasa ini semakin merajarela tidak peduli
suasana ramai apalagi situasi sepi, tindak kejahatan bukan hanya
ada niat tetapi juga ada kesempatan maka masyarakat harus
waspada. Partisipasi penegak hukum dan masyarakat diperlukan
untuk menindak kejahatan.
c. Cablek
Pesan iklan berjudul “cablek”, menyampaikan pesan
bahwa pelaku tindak kejahatan dewasa ini semakin menjadi-jadi
128
baik kasat mata maupun tidak kasat mata atau dengan ilmu
gendam, yaitu ilmu hitam yang memanfaatkan setan, jin atau
mahluk gaib lainnya untuk membantu pelaku kejahatan agar
korban tidak sadar diri kalau ditipu. Salah satu caranya pelaku
menepuk bahu korban. Dalam ajaran islam perbuatan ini
termasuk perbuatan syirik yaitu memohon pertolongan selain
Allah SWT dan Allah sulit untuk mengampuni dosanya, kecuali
pelaku benar-benar bertaubat memohon ampun dan tidak akan
mengulangi perbuatan itu.
KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
Judul Tujuan Iklan Kategori Materi Masa Depan Remaja
Waspada Dalam Kendaraan
Cablek
Memberi anjuran kepada pendengar tentang kewajiban orang tua dan kaum pendidik untuk membimbing putra-putri dan anak didik guna mempersiapkan mental anak untuk menjadi pribadi yang sholeh untuk menapak masa depan yang cerah.
Memberi peringatan kepada pendengar masyarakat umum agar waspada terhadap trik tindak kejahatan orang dengan pura-pura menawarkan minuman.
Memberi informasi kepada pendengar untuk selalu waspada dan hati-hati terhadap tindak kejahatan bila dengan cara yang menepuk bahu yang berniat jahat karena biasanya mereka menggunakan ilmu gendam atau ilmu hitam.
Akhlak
Kriminalitas
Kriminalitas
129
5. Iklan Pesan Tertib Berlalu Lintas
a. Tanpa Lampu
Pesan iklan berjudul “Tanpa Lampu” menyampaikan
pesan untuk pengguna sepeda motor agar mentaati peraturan lalu
lintas perihal menyalakan lampu pada malam hari supaya
terhindar dari kecelakaan dijalan raya. Taat hukum sama halnya
dengan taat Agama, karena dalam islam umatnya diperintah
untuk taat Allah, Rasul dan Ulil amri.
b. Parkir Sembarangan
Pesan iklan berjudul “Parkir Sembarangan”,
menyampaikan pesan bahwa, untuk mendukung kelancaran
berlalu lintas dan mencegah kemacetan, masyarakat diharuskan
parkir pada tempatnya. Sesungguhnya parkir pada tempatnya
mencerminkan budaya disiplin, disiplin itu indah dan Allah
SWT menyukai keindahan.
c. Kesabaran
Pesan iklan berjudul “Kesabaran”, memuat pesan untuk
para pengguna jalan agar sabar, sopan, tenggang rasa, tidak
menyerobot atau menyalip saat lalulintas padat merupakan
tindakan terpuji dalam lalulintas untuk mendukung kelancaran
dan ketertiban di jalan raya. Sesungguhnya sifat orang berakhlak
terpuji tercermin pada perilakunya, tertib lalulintas selain
menghindari kecelakaan untuk diri sendiri juga keselamatan
orang lain.
130
KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
Judul Tujuan Iklan Kategori Materi Tanpa Lampu
Parkir Sembarangan Kesabaran
Memberi himbauan kepada pendengar tentang mentaati peraturan lalu lintas salah satunya menyalakan lampu pada malam hari untuk menghindari kecelakaan.
Memberi himbauan kepada pendengar untuk mempakirkan kendaraan pada tempatnya. Memberi himbauan kepada masyarakat pendengar untuk bersikap sabar, tertib dalam berlalu lintas dijalan raya.
Peraturan Lalulintas
Peraturan Lalulintas
Peraturan Lalulintas
6. Tema Kebersihan dan Kesehatan
a. Perlu Kandang
Pesan iklan berjudul “Perlu Kandang”, merupakan pesan
supaya masyarakat yang memelihara binatang piaraan untuk
mengandangkan hewan piaraannya, agar tidak merusak tanaman
demi menjaga lingkungan tetap bersih. Hal ini sesuai dengan
prinsip agama Islam bahwa kebersihan sebagian dari iman.
b. PSN
Pesan iklan berjudul “PSN”, menyampaikan pesan
bahwa, pemberantasan sarang nyamuk atau disingkat PSN
merupakan cara efektif untuk pemberantasan demam berdarah.
Dalam islam usaha menyelamatkan jiwa dari bahaya yang
mengancam merupakan keharusan sehingga anggota keluarga
terhindar dari penyakit demam berdarah.
131
c. Waspada DB
Pesan iklan berjudul “Waspada DB”, menyampaikan
pesan pada masyarakat bahwa, untuk menghindari terjangkitnya
demam berdarah masyarakat perlu menyingkirkan tempat atau
media berkembangbiaknya nyamuk aides aygepti. Hendaknya
masyarakat mempelajari gejala-gejala timbulnya penyakit
demam berdarah diantaranya demam tinggi suhu badan lebih
dari 38 derajat celcius, tidak berhenti selama satu minggu,
terdapat bintik-bintik merah. Bila tanda itu ada pada anak maka
segera menghubungi dokter minta bantuan. Yang lebih
terpenting untuk mengatasi DB masyarakat hendaknya
berprinsip ”mencegah lebih baik dari mengobati”.
d. TBC
Pesan iklan berjudul “TBC”, menyampaikan pesan
kepada masyarakat mengenai penyakit TBC, TBC merupakan
penyakit menular tapi bisa diobati asal minum obat secara
teratur dan mau memeriksakan diri secara rutin insya Allah
sembuh, karena dimata Allah tidak ada penyakit yang tidak ada
obatnya. Ternyata berobat untuk penyakit TBC gratis,
masyarakat bisa minta ke puskesmas atau poliklinik kesehatan
desa.
Adapun ciri-ciri orang menderita TBC antara lain: batuk
lebih tiga hari, demam tinggi, berkeringat setiap malam
132
walaupun tidak melakukan aktivitas apapun, nyeri di dada dan
sesak nafas, keluar lendir bercampur darah, berat badan terus
turun hari demi hari.
e. Demam Berdarah Tiga-M
Pesan iklan berjudul “Demam Berdarah Tiga-M”,
menyampaikan pesan pada masyarakat bahwa, untuk
pencegahan demam berdarah masyarakat perlu melakukan
dengan TIGA M yaitu, menguras tandon air, menguras bak
mandi dengan teratur, menutup tandon dan mengubur barang-
barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk Aides Aygepti.
Selama ini masyarakat dalam pemberantasan nyamuk penyebab
demam berdarah dengan pengasapan, padahal pengasapan tidak
menjamin tuntas. Sedangkan dengan Tiga-M pemberantasan
nyamuk demam berdarah dibasmi dari jentik-jentiknya.
f. Kebersihan Selokan
Pesan iklan berjudul “Mencegah Banjir”, menyampaikan
pesan bahwa, untuk mencegah banjir salah satu tindakan adalah
masyarakat tidak membuang sampah di selokan. Bencana banjir
yang akhir-akhir ini yang melanda Negeri ini sudah menjadi
rutinitas tahunan, yang masyarakatnya tidak mau belajar dari
kejadian bencana banjir sebelumnya. Kebiasaan buruk yang
membudaya di masyarakat yaitu membuang sampah di selokan
atau di sembarang tempat.
133
g. Mencegah Banjir
Pesan iklan berjudul “Mencegah Banjir”, menyampaikan
pesan pada masyarakat bahwa, untuk mencegah banjir yang
perlu diperhatikan masyarakat adalah kebersihan lingkungan.
salah satunya adalah kebersihan selokan dari sampah. Hal ini
dibutuhkan kepedulian agar lingkungan asri, indah dan jauh dari
sampah.
h. Menjaga Kebersihan
Pesan iklan berjudul “Menjaga Kebersihan”,
menyampaikan pesan kepada masyarakat pengguna jalan untuk
menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah
sembarangan dan diminta menyediakan tempat sampah di dalam
mobil. Kepedulian menjaga kebersihan dimulai pada diri sendiri
agar generasi selanjutnya mempunyai budaya hidup bersih.
i. Merokok
Pesan iklan berjudul “Merokok” menyampaikan pesan
bahwa merokok merupakan hak seseorang, namun perokok juga
harus memperhatikan hak orang lain, serta menjadi perokok
yang sopan yaitu tidak merokok dalam kendaraan umum, tempat
antrean, ruang ber AC, serta tempat-tempat ada larangan
merokok.
134
Bahwa setiap hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain
seperti halnya merokok. Selain merugikan orang lain merokok
juga merugikan diri sendiri yaitu merokok dapat merusak
kesehatan dan pemborosan.
Merokok menurut penulis merupakan aktivitas
pemborosan yang tak selayaknya dilakukan umat muslim. Lebih
baik uang yang semestinya untuk membeli rokok taruh saja dari
perokok 50 juta orang di negeri ini bila rata-rata perorang
menghabiskan dana 10 ribu perminggu maka total uang
terkumpul mencapai 500 milyard atau 0,5 trilyun perminggu.
Dana sebesar itu bila digunakan kemaslahatan umat, penulis
yakin besar manfaatnya untuk kemakmuran negeri ini (Majalah
Ummi, edisi No.01/tahun XVII Mei 2005: 79).Tujuan ibadah
dalam Islam bukan hanya bagaimana umat terhindar dari api
neraka dan bagaimana umat bisa masuk surga namun kesolehan
sosial harus mendapat perhatian memelihara akhlak yang luhur
menyangkut kepentingan masyarakat.
j. Bersih-Bersih Lingkungan
Pesan iklan berjudul “Bersih-bersih lingkungan”
menyampaikan pesan agar masyarakat berbudaya bersih yang
dimulai dari diri sendiri dan lingkungannya masing-masing.
Dalam ajaran Islam Rasulullah SAW menegaskan bahwasanya
“kebersihan itu adalah sebagian dari iman“ berarti barang
135
siapa belum bisa bersikap bersih maka belum bisa dianggap
orang beriman
k. Sungai Bukan Tempat Sampah
Pesan iklan berjudul “Sungai Bukan Tempat sampah”
merupakan peringatan keras kepada masyarakat jangan sekali-
kali membuang sampah di sungai karena bisa mengakibatkan
banjir dan mengakibatkan kesengsaraan bagi para korbannya,
masyarakat diharuskan membuang sampah pada tempatnya.
Jika sikap disiplin sudah membudaya di masyarakat kita
terutama umat Islam, niscaya yang namanya bencana alam
karena faktor olah manusia tidak akan terjadi atau bisa
minimalkan. Hal kecil berdampak buruk seperti membuang
sampah di sungai, bisa jadi malapetaka banjir akan melanda.
Maka perlu kesadaran umat untuk menempatkan sesuatu pada
tempatnya, dengan kata lain buanglah sampah pada tempatnya
136
KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MAYARAKAT
Judul Tujuan Iklan Kategori Materi
Perlu Kandang PSN Waspada DB TBC Demam Berdarah Tiga-M Kebersihan Selokan Mencegah Banjir Menjaga Kebersihan
Menghimbau masyarakat untuk mengandangkan hewan piaraan agar tidak merusak tanaman dan menjaga lingkungan tetap bersih. Menghimbau masyarakat untuk melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk di lingkungan masyarakat secara massal, serentak dan teratur. Menghimbau masyarakat pendengar peduli terhadap DB karena faktor perubahan musim. Himbauan kepada masyarakat yang merasa memiliki penyakit TBC diminta untuk memeriksakan diri guna mendapatkan perawatan kesehatan dengan pengobatan secara gratis, baik di poliklinik desa maupun puskesmas. Mengajak masyarakat untuk menggalakkan pemberantasan nyamuk penyebab demam berdarah dengan tiga-M Peringatan dan larangan bagi masyarakat membuang sampah di selokan untuk mewaspadai banjir dengan cara selokan bersih dari sampah Mengajak Pendengar untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan dan sampah agar terhindar dari bencana banjir Himbauan kepada pendengar pengguna jalan agar menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan, sediakan tempat sampah di dalam mobil.
Kebersihan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kebersihan
Kebersihan
Kebersihan
137
Merokok Bersih-bersih Lingkungan Sungai Bukan Tempat Sampah
Larangan kepada pendengar untuk tidak merokok ditempat umum atau tempat-tempat larangan merokok. Perokok dianjurkan menjadi perokok yang sopan dengan memperhatikan lingkungan sekitarnya. Ajakan kepada pendengar untuk bersih-bersih lingkungan yang dimulai dari rumah masing-masing dan dari sekarang, karena bersih itu indah. Memberi Peringatan kepada pendengar agar tidak membuang sampah di sungai yang bisa menyumbat aliran sungai akibatnya, banjir bisa terjadi.
Kebersihan dan
Kesehatan
Kebersihan
Kebersihan
7. Tema Iklan Pelestarian Alam
a. Tebang Tanam
Pesan iklan berjudul “Tebang tanam”, menyampaikan
pesan bahwa tanaman keras yang tumbuh di pegunungan adalah
pengikat air pada musim penghujan dan mengeluarkan sebagai
mata air pada musim kemarau. Kesadaran dan kepedulian
terhadap kelestarian lingkungan hidup harus masyarakat lakukan
demi kenyamanan dan kesejahteraan bersama. Maka yang perlu
dilakukan masyarakat adalah: tebang tanam dan mencegah
kebakaran hutan, penebangan pohon secara beraturan, tidak
membuang sampah di sungai. hal ini untuk menghindari
bencana banjir dan tanah longsor di musim hujan serta bencana
kekeringan di musim kemarau. Sesungguhnya kelestarian hutan
138
menjamin tersedia air dan mencegah kekeringan di musim
kemarau.
b. Tanah Longsor
Pesan iklan berjudul “Tanah Longsor”, menyampaikan
pesan agar masyarakat terhindar tanah longsor maka yang perlu
dilakukan adalah membuat trucuk atau embun pada kantong air
yang ada di sekitar hutan dan jangan menebang tanaman keras
tanpa mengganti tanaman baru, sebab tanaman keras merupakan
penguat pada lahan labil atau miring. Tidak menggunduli hutan
dan satu hal yang perlu diperhatikan jika membangun rumah
jangan ditempat labil untuk menghindari tanah longsoran .
c. Kerusakan Alam
Pesan iklan berjudul “Kerusakan Alam”, mengingatkan
kaum muslimin dan masyarakat umum untuk selalu menjaga
alam ini sebagai karunia Allah SWT dan senantiasa menjaganya,
agar komponen alam ini tetap terjaga ekosistemnya untuk masa
yang akan datang. Rusak nya ekosistem alam ini karena olah
tangan manusia sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-
Quran surat Ar-Ruum ayat 41 yang berbunyi :
ضعم بذيقهاس ليدي النأي تبا كسر بمحالبو رفي الب ادالفس رظه
الذي عملوا لعلهم يرجعون
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)
139
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar-Ruum:41) (Al-Qur’an dan Terjemah, 1996: 326)
d. Pertiwiku
Pesan iklan berjudul “Pertiwiku”, mengandung pesan
bahwa negeri ini sekarang banyak dilanda bencana dari tsunami,
flu burung, gempa bumi, banjir tanah longsor yang lebih
mengerikan lagi kapal tenggelam, pesawat jatuh. Disisi lain
memang kita sedang diuji namun bencana itu datang karena
kelalaian manusianya sendiri. Maka sebagai generasi muda
indonesia, dianjurkan jangan ikut-ikutan merusak alam, karena
lestarinya alam juga lestarinya Indonesia.
e. Waspada Banjir BIKK
Pesan iklan berjudul “Waspada Banjir BIKK”, berisi
tentang banyaknya tempat di negeri ini yang dilanda banjir yang
di akibatkan oleh olah tangan manusia seperti: menggunduli
hutan, buang sampah sembarangan, saluran ditutup sehingga
mengakibatkan banjir. Iklan waspada banjir oleh BIKK juga
menghimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga kelestarian
alam.
f. Antisipasi Banjir
Pesan iklan berjudul “Antisipasi Banjir”, menyampaikan
tentang banjir merupakan musibah sekaligus ujian untuk orang-
orang yang sabar, karena dengan sabar hati kita bisa ikhlas
140
menerima cobaan, jangan sampai seorang hamba durhaka pada
Allah SWT tidak ridho atas musibah yang diturunkan-Nya.
Bencana banjir, tanah longsor dan segala kerusakan
dimuka bumi ini sebenarnya olah tangan manusia, seperti
penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan, dan lain
sebagainya. Disini dibutuhkan partisipasi masyarakat dan
pemerintah untuk menjaga lingkungan agar terhindar banjir dan
bencana lainnya. Dan yang lebih penting lagi manusia dan alam
merupakan karunia Allah SWT sepatutnya untuk dijaganya.
KATEGORISASI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
Judul Tujuan Iklan Kategori Materi
Tebang Tanam Kerusakan Alam Pertiwiku Waspada Banjir BIKK Antisipasi Banjir
Himbauan kepada pendengar untuk peduli terhadap kelestarian hutan agar tidak terjadi bencana tanah longsor dan bencana banjir.
Mengajak pendengar untuk peduli terhadap kelestarian alam, agar ekosistem didalamnya tidak rusak untuk kelangsungan hidup anak cucu.
Pesan mengajak generasi muda untuk berbuat hal yang berguna untuk kelestarian alam indonesia.
Menghimbau kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya bencana banjir seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak menggunduli hutan, dan tidak menutup saluran air agar air mengalir lancar.
Pesan menghimbau masyarakat untuk mengantisipasi bencana banjir, banjir dalam hal ini banyak ditimbulkan olah manusia seperti penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan hingga saluran air
Pelestarian
Alam
Pelestarian Alam
Pelestarian Alam
Antisipasi Bencana Banjir
Antisipasi Bencana Banjir
141
mampet. Disini dibutuhkan partisipasi masyarakat dan pemerintah untuk menjaga lingkungan agar terhindar banjir.
Mengenai materi atau pesan dakwah ialah ajaran agama Islam dan
permasalahan yang terjadi di masyarakat. Ajaran-ajaran Islam baik yang
secara implisit maupun problematika bermasyarakat inilah yang wajib
disampaikan kepada pendengar dan mengajak masyarakat agar mau
menerima dan mengikutinya. Diharapkan agar pesan ajaran-ajaran islam
benar-benar dapat diketahui, dipahami, dihayati, dan diamalkan. Sehingga
mereka hidup dan berada dalam kehidupan yang sesuai dengan ketentuan-
ketentuan agama islam serta menjadi masyarakat yang taat pada hukum
negara. Adapun materi atau pesan iklan layanan masyarakat yang
disiarkan RRI Semarang mencakup bidang Akidah, Syariah, Akhlak,
Narkoba, KKN, Kriminalitas, Peraturan Lalulintas, kebersihan, kesehatan,
Pelestarian Alam tata-tertib lalulintas, antisipasi banjir, pelestarian alam
yang menurut penulis sudah sesuai dengan materi dan cukup representatif,
ketiga ajaran islam itu berpusat untuk memperbaiki hati supaya
berperilaku tawakal baik terhadap Tuhannya, sesama dan terhadap
alamnya.
Dalam materi atau pesan iklan layanan masyarakat yaitu akidah,
syariah, akhlak sebagai sebuah landasan kebutuhan pengetahuan
masyarakat agar memiliki kesadaran sikap dan perubahan perilaku untuk
kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri. Berdasarkan data yang
diperoleh di RRI Semarang, secara garis besar telah menjawab berbagai
142
persoalan dimasyarakat yang kesemuanya masih berpegang pada
sumbernya yaitu al-Qur’an dan as-sunnah serta fenomena permasalahan
yang terjadi dimasyarakat.
Al-Qur’an merupakan sumber utama materi atau pesan dakwah
yang harus disampaikan dengan jalan dakwah, pesan dakwah iklan
layanan masyarakat perlu mengalami perubahan-perubahan, karena
disesuaikan apa yang menjadi permasalahan umat terutama pada sisi
perpaduannya sebagai suatu kesatuan akidah, syariah, dan akhlak, sangat
membangun pemahaman islam yang diperlukan agar keberagamaan
seorang muslim tidak lagi secara parsial, sehingga perilaku islam yang
kaffah dapat ditampilkan, tetapi berdasarkan hasil penelitian pesan
dakwah iklan layanan masyarakat yang ditampilkan RRI Semarang
Kurang dari sentuhan artistik terutama suara artis, selama ini lebih banyak
suara orang tua yang terdengar dari pada suara anak muda atau anak-anak.
Akidah merupakan ketaukidan sangat fondamen yang perlu dipupuk terus
agar tidak terjadi erosi keimanan, maka dengan penambahan pesan
dakwah dari segi akidah diharapkan memupuk keimanan seseorang
sehingga mampu terpelihara dengan baik.
1. Akidah
Pesan dakwah yang berkaitan dengan materi akidah, Akidah
adalah sesuatu yang berhubungan dengan keyakinan. Sebagaimana
telah dijelaskan dalam BAB II Akidah merupakan fondamen yang
menjadi dasar untuk memberi arah bagi hidup dan kehidupan seoarang
143
muslim. Akidah merupakan satu pola dari kepercayaan melahirkan
bentuk keimanan dan sebagai titik pusatnya adalah taukid, yang
termasuk pesan dakwah dalam Iklan Layanan Masyarakat meliputi
beberapa iklan dengan judul, Surat Al Anfal Ayat 2-3, Beramal, Ironi
dan Pungkasane Jaman
2. Syariah
Pesan dakwah yang berkaitan dengan materi syariah, syari’ah,
sebagaimana telah dijelaskan dalam BAB II Syariah merupakan
peraturan-peraturan yang disyari’atkan oleh Allah SWT untuk umat
manusia, baik secara terperinci maupun pokoknya saja, kemudian
Rasulullah memberikan keterangan dan penjelasan. Adapuan pesan
atau materi yang terdapat dalam Iklan Layanan Masyarakat,
diantaranya: Sholat 5 Waktu, Sholat Jumat, Halal Haram, Hadits Abu
Dawud.
3. Masalah Akhlak
Materi dakwah yang berkaitan dengan akhlak sebagaimana
telah dibahas dalam bab II, akhlak merupakan pendidikan jiwa agar
jiwa seseorang dapat bersih dari sifat-sifat tercela dan dihiasi dengan
sifat terpuji, seperti rasa persaudaraan, tolong-menolong dan sifat yang
lain. Adapuan pesan atau materi yang terdapat dalam Iklan Layanan
Masyarakat, diantaranya: Budi Pekerti, Peran Ibu, Masa Depan
Remaja.
144
4. Masalah Campuran Syariah dan Akhlak
Materi dakwah yang berkaitain dengan syariah dan akhlak,
adapun pesan atau materi yang terdapat dalam iklan layanan
masyarakat diantaranya berjudul: Surat Ali-Imron ayat 102, Surat An-
Nur Ayat 56, Surat Al-baqarh Ayat 153, Berinfak.
5. Masalah Narkoba
Materi iklan yang berkaitan dengan narkoba merupakan
masalah-masalah yang berhubungan dengan obat-obatan terlarang
beredar dimasyarakat umum berkaitan dengan hukum Negara RI,
seperti: ganja, sabu-sabu, psikotropika, dan sejenisnya. Iklannya
meliputi: Narkoba (kekuatan iman), Narkoba Pemuda.
6. Masalah KKN
Materi iklan yang berkaitan dengan korupsi, kolusi dan
nepotisme merupakan masalah-masalah yang berhubungan dengan
kecurangan yang dapat merugikan Negara dan masyarakat umum.
Iklannya meliputi: Ambrastho Korupsi, Merusak Moral.
7. Masalah Kriminalitas
Materi iklan yang berkaitan dengan masalah-masalah tindak
kriminal yang dilakukan oleh oknum tertentu yang merugikan korban
dan masyarakat lainnya. Iklannya meliputi: Waspada Dalam
Kendaraan, Cablek.
145
8. Masalah Peraturan Lalulintas
Materi iklan yang berkaitan dengan masalah-masalah tata-tertib
berlalu lintas. Iklannya meliputi: Tanpa Lampu, Parkir Sembarangan,
Kesabaran.
9. Masalah Kebersihan
Materi iklan yang berkaitan dengan masalah-masalah
kebersihan lingkungan. Iklannya meliputi: Perlu Kandang, Kebersihan
Selokan, Mencegah Banjir, Menjaga Kebersihan, Bersih-bersih
Lingkungan, Sungai Buka Tempat Sampah.
10. Masalah Kesehatan
Materi iklan yang berkaitan dengan masalah-masalah
kesehatan. Iklan nya meliputi: PSN, Waspada DB, TBC, Demam
Berdarah Tiga-M
11. Masalah kebersihan dan Kesehatan
Materi iklan yang berkaitan dengan masalah-masalah
kebersihan dan kesehatan. Iklan nya meliputi: Merokok.
12. Masalah Pelestarian Alam
Materi iklan yang berkaitan dengan masalah-masalah
kelestarian alam. Iklan nya meliputi: Tebang Tanam, Kerusakan Alam,
Pertiwiku.
146
13. Masalah Antisipasi Bencana banjir
Materi iklan yang berkaitan dengan masalah-masalah antisipasi
bencana alam. Iklan nya meliputi: Waspada Banjir BIKK, Antisipasi
Banjir.
4.2. Analisis Faktor Penunjang dan Faktor Penghambat Siaran Iklan
Layanan Masyarakat di RRI Semarang
4.2.1. Faktor Penunjang
1. Melimpah nya materi yang bisa di jadikan pesan Iklan Layanan
Masyarakat di RRI Semarang baik dari buku-buku maupun
keadaan sosial masyarakat.
2. Kota Semarang dan daerah lain di Jawa Tengah mayoritas adalah
pemeluk agama Islam sehingga mendapatkan dukungan dalam
mengembangkan dakwah Islamiyah salah satunya melalui Iklan
Layanan Masyarakat.
3. Mudah dijangkau oleh para pendengar karena Radio yang mudah
dibawa kemana-mana dan karena melalui dakwah lisan orang
hanya bermodalkan pendengaran tak perlu menghadiri majlis.
4. SDM (sumber daya manusia) yang cukup secara akademik
maupun kemampuan yang memadahi memungkinkan iklan
layanan masyarakat di RRI Semarang banyak tergarap dengan
baik.
147
5. Teknologi dan prasarana yang menunjang seperti studio siaran,
studio rekaman serta tersedianya computer dan internet
memudahkan krew RRI Semarang memperoleh informasi untuk
diakses sebagai penunjang iklan layanan masyarakat lebih variatif
dan kreatif.
Setiap media mempunyai karakteristik masing-masing yang
harus diakrabi atau dikenali. Kelebihan radio misalnya dengan
kemampuannya mampu mempengaruhi afeksi pendengar melalui
menvisual audio ke benak pendengar dengan kreativitas brilliant
sehingga apa yang diinginkan pengiklan mengena sekaligus memberi
pilihan pendengar untuk bersikap, selanjutnya pendengar akan
tergerak bertindak. Dalam hal ini pengiklan RRI Semarang
menghendaki pendengar untuk tergerak terhadap pesan iklan yang
disampaikan yaitu iklan-iklan dengan tujuan amar ma’ruf nahi
munkar.
4.2.2. Faktor Penghambat
1. Kesulitan mendapatkan artis pengisi suara produksi iklan terbentur
minimnya dana, selama ini pengisi suara iklan RRI Semarang diisi
oleh para crew yang ada. Walaupun adakalanya cocok dengan
materi iklannya.
2. Padatnya jadwal rekaman, sehingga produksi iklan layanan
masyarakat terhambat sehingga harus menunggu.
148
3. Sukar mengetahui, apakah mereka berhasil dalam menyampaikan
pesan iklan. Dalam bentuk mengamalkan serta menjalankan dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Perbedaan gaya penulisan antar progama yang menyebabkan tidak
kesesuaian iklan terhadap target pendengar.
5. Letak gelombang frekwensi RRI Semarang yang berada ditepi
kurang menguntungkan, gelombang frekwensi yang ideal
ditengah-tengah.
6. Hasil iklan kurang menarik dan kurang kreatif disebabkan faktor
usia, krew RRI Semarang rata-rata berusia 40 tahun keatas.
Dari sekian faktor penghambat di atas yang paling penulis
soroti adalah masalah jadwal produksi dan pengisi suara (artisnya).
Dalam kerja harian RRI Semarang, ketika penulis melakukan
penelitian tanggal 7-16 November 2007, terlihat belum ada jadual
produksi yang tersusun rapi, “siapa yang cepat dia yang dapat”
sehingga mengakibatkan ada kalanya program acara yang tertunda
produksi atau rekaman nya karena harus menunggu termasuk produksi
iklan layanan masyarakat. Hendaknya pihak RRI Semarang
memperhatikan hal itu karena berpengaruh juga terhadap iklan-iklan
yang akan disiarkan. Mengingat masyarakat dalam dinamika
kehidupannya penuh problematika yang komplek sehingga RRI
Semarang sebagai penyiaran publik sekaligus sebagai institusi sosial
149
turut andil dalam pemecahan masalah, salah satunya melalui pesan
iklan nya sekaligus sebagai media dakwah yang efektif.
Faktor penghambat siaran iklan layanan masyarakat
selanjutnya yang penulis soroti adalah pengisi suara atau artisnya.
Suara gaya bahasa iklan radio lebih penting dibandingkan dengan tata
bahasa, karena iklan menggunakan bahasa lisan atau percakapan.
Untuk mendapatkan moment yang pas diindera telinga pembuat iklan
harus menyesuaikan karakter dan tokoh (artis) yang diminta oleh
naskah iklan itu, bila dibutuhkan suara remaja maka karakter dan
tokohnya harus remaja, bisa diganti kecuali si tokoh itu bisa
memanipulasi karakter dan suaranya. Apa yang terjadi di iklan
layanan masyarakat produksi RRI Semarang, kemampuan untuk
memanipulasi karakter tokoh dan suara terbukti tidak berhasil seperti
diiklan Narkoba (pemuda) disitu dibutuhkan suara dan karakter
pemuda namun yang terdengar suara dan karakter tante-tante atau bisa
dibilang ibu-ibu. Maka solusinya RRI Semarang harus merekrut
karyawan generasi muda atau kerja sama dengan biro periklanan
sehingga tujuan untuk mempersuasi pendengar dapat tercapai sesuai
dengan tujuan pemutaran iklan di Radio.
150
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Iklan layanan masyarakat sebagai pesan dakwah di RRI Semarang yang
disiarkan selama periode 2006 mempunyai tujuan mengajak, menghimbau
dan memberi informasi tentang masalah yang diiklankan atau
permasalahan yang dihadapi masyarakat. Setelah dianalisis materi
iklannya, layak dinilai sebagai pesan dakwah. Terlepas dari visi dan misi
RRI itu sendiri, program iklan ini juga sesuai dengan tujuan iklan layanan
masyarakat dan tujuan dakwah yaitu sama-sama bertujuan untuk
kemaslahatan umat demi mendidik masyarakat beriman dan bertaqwa.
Selain itu agar masyarakat mempunyai kualitas keimanan dan kesolehan
sosial yang tinggi baik terhadap lingkungan maupun dalam kehidupan
masyarakat yang tertib dalam rangka untuk taat kepada Allah, Rasul dan
pemimpin.
2. Faktor penunjang
Faktor penunjang terselenggaranya siaran iklan layanan masyarakat
sebagai pesan dakwah di RRI Semarang, meliputi materi dakwah yang
berlimpah memungkinkan pesan iklan nya sangat banyak dan beragam,
dukungan masyarakat muslim semakin memberi semangat seseorang yang
bekerja sambil berdakwah, karyawan-karyawan RRI Semarang misalnya.
mad’u tidak perlu mengunjungi majlis merupakan keuggulan Radio
151
membuat dakwah mudah disyiarkan, dan kecanggihan teknologi yang
mendukung dakwah sekarang lebih variatif dalam kemasan nya, salah
satunya melalui iklan layanan masyarakat.
3. Faktor penghambat
Faktor penghambat siaran iklan layanan masyarakat di RRI Semarang
sebagai pesan dakwah. Keterbatasan beaya, artis, dan padatnya rekaman
RRI mampu mengoptimalkan apa yang dimiliki sehingga masih
memberikan sumbangsih terhadap perkembangan dakwah melalui iklan
layanan masyarakatnya.
5.2.Saran-Saran
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan terhadap iklan layanan
masyarakat sebagai pesan dakwah di RRI Semarang, maka ada beberapa hal
yang penulis ajukan sebagai saran-saran antara lain:
1. RRI Semarang perlu memikirkan bagaimana hasil akhir iklan layanan
masyarakat menjadi iklan yang elegan, menarik dan berkualitas, dengan
jalan perekrutan orang-orang yang punya jiwa seni tinggi dalam hal
pembuatan iklan.
2. Menciptakan metode baru yang sekiranya bisa menarik pendengar
terutama dalam iklan layanan masyarakat, misalnya mengadakan
sayembara penulisan skrip iklan, atau demo iklan keluar agar masyarakat
tidak menganggap iklan layanan masyarakat pengganggu siaran radio.
152
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, Juma’ah Amin, 1997. Fiqih Dakwah, Solo: PT. Intermedia
Abda, Muhaimin. 1994. Prinsip-Prinsip Metodologi Dakwah, Surabaya, Al-Ikhlas
Abdullah, Dzikron. 1989. Metodologi Dakwah, Semarang: Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang.
Abdurrahman. 1971. Dasar-Dasar Public Relation. Bandung: PT Alumni Amin, Mansur. 1997. Dakwah Islam dan Pesan Moral, Yogyakarta: PT. Al-.
Amin Press. Arikunto, Suharsini. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Yogyakarta: Rineka Cipta. Aziz,Ali Moh. 2004. Ilmu Dakwah . Jakarta: PT Prenada Media Effendy, Onong Uchjana. 1981. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: PT
Alumni. _______1989. Kamus Komunikasi. Bandung: CV.Mandar Maju. Fahmi, A. Alatas, Dr. 1997. Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa. Jakarta:
PT Yayasan Pengkajian komunikasi Masa Depan (YPKMD), Farbe, AD. 1997. How to Produce Successful Advertising (Kiat Sukses membuat
Iklan). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ghozali, Bahri. 1997. Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Dakwah , Jakarta: PT. Pedoman Ilmu. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Undang-Undang Penyiaran
Dan Pers. 2005. Bandung: Fokusmedia Anggota IKAPI. Jamaluddin Kafie. 1993. Psikologi Dakwah, Kantor Departemen Agama. Kusnawan, Aep. Komunikasi Penyiaran Islam, Mengembangkan Tabligh Melalui
Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, dan Media Digital. Bandung: IAIN Sunan Gunung Jati.
Majalah Ummi, edisi No. 01/tahun XVIII. Mei 2005, hlm 79.
153
Masduki. 2004. Menjadi Broadcaster Profesional Yogyakarta: Pustaka Populer
LkiS Masruroh. 2000. Nilai Guna Poster Sebagai Media Dakwah
(Studi tentang Tanggapan Masyarakat Di Kecamatan Semarang Timur Terhadap Poster Bermuatan Dakwah) (Tidak dipublikasikan. Skripsi, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, 2000).
Muftaminah. 2005. Kekuasaan Televisi Dalam Kontruksi Sosial Kulit Putih
Sebagai Kecantikan Ideal. (Skripsi, tidak dipublikasikan, Fisip Undip Semarang).
Munasifah, Siti. 2005. Rasisme Dalam Iklan Televisi (Analisis Wacana Rasisme
Dalam Iklan Produk Pemutih Kulit), (Skripsi tidak dipublikasikan, Fisip Undip Semarang).
Noviani, Ratna. 2002 Jalan Tengah Memahami Iklan. Yogyakarta, Pustaka
Pelajar Offest. Nawawi, Hadari. 1994. Penelitian Terapan, Yogyakarta, Gajah Mada University
Press. Nawawi, Hadari. 1997. Metode Penelitian Sosial, Jakarta, Rineka Cipta. Saesari, Tressa. 2006. Studi Persepsi Terhadap Iklan Lux Di Televisi, (Skripsi,
tidak dipublikasikan, Fisip Undip Semarang. Sanwar,Aminuddin. 1985. Pengantar Studi Ilmu Dakwah. Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang. Shihab, M Quraish, 2004. Membumikan Al-Qur’an dan Fungsi Dari Peran
Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: PT Mizan. Shimp, Terence A. 2000. Promosi Periklanan dan Penjualan (Komunikasi
Pemasaran). Jakarta: PT. Erlangga Sumartono. 2002. Terperangkap Dalam Iklan (Meneropong Imbas Pesan Iklan
Televisi), Bandung: Alfabeta. Sunarjo dan Sunarjo, Djoenaesih. 1983. Komunikasi, Persuasif dan Retoika,
Yogyakarta, LIBERTY. Supranto. 1997. Metode Riset, Jakarta, Rineka Cipta. Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya, Al Ikhlas. Syam, Nur. 1991. Metodologi Penelitian Dakwah, Solo, Ramadhani.
154
Tasmara, Toto.1997. Komunikasi Dakwah, Jakarta, Gaya Media Pratama. Wafiyah dan Pimay, Awaluddin. 2005. Sejarah Dakwah. Semarang: RaSAIL. .Widyatama, Rendra. 2005, Pengantar periklanan. Jakarta, Buana pustaka
Indonesia. Yuwono, Budi. 2004. Iklan Dalam Tinjauan Semiotika (Studi Semiotika Terhadap
Iklan”Tebar Hewan Kurban 2004 Dompet Dhuafa Republika”Pada Media Surat Kabar) Jurnal Ilmu komuinikasi, Vol 2, Nomor 2, Mei-Agustus hlm 184.
Ya’qub, Hamzah. 1992.Publistik Islam, (Teknik Da’wah dan Leadership),
Bandung, CV. Diponegoro.
Referensi Non Buku
Deskripsi Acara Siaran Programa LPP RRI Semarang Tahun 2007 Dokumen Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, Tanggal 8 November 2007 Wawancara dengan, Bambang Kusharjono: Seksi Layanan Publik RRI Semarang Tanggal 8, 9, 12,13 dan 15 November 2007.