illegal logging agama

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan ini, umat muslim memiliki syariat yang haruslah ditaati. Peraturan dan hukum Allah yang mengatur segala aspek dasar kehidupan manusia bertujuan untuk kebaikan umat manusia sendiri. Sayangnya, syariat yang Allah SWT wahyukan pada manusia sering kali tak diindahkan. Salah satu ruang lingkup syariat dalam islam adalah alam dan lingkungan. Pada kenyataannya, eksistensi lingkungan makin terancam. Fungsinya yang bersifat jangka panjang guna menyangga kehidupan telah dirusak oleh keinginan mendapatkan keuntungan jangka pendek. Eksploitasi menjadi tak terkendali. Sementara di sisi lain, hukum dan syariat tidak lagi mampu dijalankan dengan efektif di lapangan. Perusakan alam juga berlangsung akibat praktik-praktik tidak sehat dari pelaku industri dan segelintir anggota masyarakat. Sebut saja Ilegal logging yang selalu marak. Padahal dalam syariat islam, sudah dikatakan untuk tidak merusak lingkungan dengan cara mengeksploitasi hasil alam secara berlebih-lebihan. Dalam kitab suci Alquran, Allah SWT telah memperingatkan umat manusia tentang bahaya yang dapat 1

Upload: prima-annisa-widiastuti

Post on 03-Jul-2015

615 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Illegal Logging Agama

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan ini, umat muslim memiliki syariat yang haruslah ditaati.

Peraturan dan hukum Allah yang mengatur segala aspek dasar kehidupan manusia

bertujuan untuk kebaikan umat manusia sendiri. Sayangnya, syariat yang Allah SWT

wahyukan pada manusia sering kali tak diindahkan.

Salah satu ruang lingkup syariat dalam islam adalah alam dan lingkungan. Pada

kenyataannya, eksistensi lingkungan makin terancam. Fungsinya yang bersifat jangka

panjang guna menyangga kehidupan telah dirusak oleh keinginan mendapatkan

keuntungan jangka pendek. Eksploitasi menjadi tak terkendali. Sementara di sisi lain,

hukum dan syariat tidak lagi mampu dijalankan dengan efektif di lapangan.

Perusakan alam juga berlangsung akibat praktik-praktik tidak sehat dari pelaku

industri dan segelintir anggota masyarakat. Sebut saja Ilegal logging yang selalu marak.

Padahal dalam syariat islam, sudah dikatakan untuk tidak merusak lingkungan dengan

cara mengeksploitasi hasil alam secara berlebih-lebihan.

Dalam kitab suci Alquran, Allah SWT telah memperingatkan umat manusia

tentang bahaya yang dapat terjadi bila kelestarian lingkungan alam tidak dijaga dengan

semestinya.

�ين� ن �مح�س� ال م ن� ق�ر�يب� �ه� الل ح�م�ت� ر� �ن� إ � و�ط�م�عا � خ�و�فا و�اد�عوه �ح�ه�ا �ص�ال إ �ع�د� ب ر�ض�� األ ف�ي � دوا ف�س� ت � و�ال

Artinya:      “Dan janganlah kalian membuat kerusakan dibumi , sesudah Allah

memberbaikinya dan memintalah kepada Dia (Allah) dengan rasa takut (tidak diterima)

dan harapan (akan dikabulkan). karena sesungguhnya rahmat Allah dekat dengan

orang- orang yang berbuat kebaikan.” QS. Al- Araf :56

Lalu bagaimana dengan ilegal logging yang kerap kali dilakukan oleh oknum-

oknum di belantara hutan Indonesia? Seperti telah kita ketahui bersama, bahwa hutan

merupakan paru-paru bumi tempat berbagai satwa hidup, pohon-pohon, hasil tambang

1

Page 2: Illegal Logging Agama

dan berbagai sumberdaya lainnya yang bisa kita dapatkan dari hutan yang tak ternilai

harganya bagi manusia.

Di dalam syariat islam atau hukum ciptaan Sang Pencipta alam juga dijelaskan

melalui wahyu dengan sumber utamanya adalah ayat-ayat dalam Al-Quran. Sebagaimana

dengan dalil di bawah ini yang mengingatkan manusia untuk selalu memelihara alam di

sekitarnya:

�حون� مص�ل �ح�ن ن �م�ا �ن إ � وا ق�ال ر�ض�� األ ف�ي � دوا ف�س� ت � ال �هم� ل ق�يل� �ذ�ا و�إ

Artinya:      “Dan ketika diingatkan mereka, “Kalian jangan membuat kerusakan di

muka bumi.” Lalu mereka menjawab, ” Sesungguhnya kami semua membuat

kebaikan.” QS. Al- Baqarah : 11

Pada kenyataannya, banyak praktek yang justru sangat membuat kerusakan pada

alam ini, yang dilakukan oleh manusia dan itu sangat bertentangan dengan dalil diatas.

Salah satu kegiatan yang memberikan kontribusi terbesar atas terjadinya kerusakan pada

alam adalah maraknya praktek Illegal Logging atau pembalakan liar. Sebagai gambaran,

saat ini, diperkirakan sekitar 75% kayu yang beredar di Indonesia adalah hasil dari

aktivitas illegal logging.

Sebagai jalan keluar dari permasalahan ini, pemerintah sudah berupaya

membangun langkah-langkah hukum dengan membuat perundang-undangan yang khusus

menyoroti Ilegal logging. Sayang, begitu banyak kendala yang menyertai pemberantasan

ilegal logging, mengingat besarnya jaringan kejahatan yang melingkupi tiap kasus Ilegal

logging. Dewasa ini, hanya keimanan kita sebagai hamba Allah lah yang mampu menjadi

tameng untuk tidak ikut terjerumus dalam praktek merusak lingkungan seperti itu. Syariat

yang telah Allah SWT wahyukan pada hambanya seharusnya ditaati, karena pasti ada

manfaatnya.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan-permasalahan yang muncul di

antaranya sebagai berikut :

1. Apakah manfaat hutan bagi alam ?

2

Page 3: Illegal Logging Agama

2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi terjadinya illegal logging ?

3. Apa saja dampak dari illegal logging ?

4. Bagaimana masalah illegal logging di mata Islam dan Indonesia ?

5. Bagaimana contoh kasus illegal logging yang terjadi di Indonesia ?

6. Bagaimana dalil dan hukum Indonesia terhadap kasus illegal logging yang ada

di Indonesia ?

7. Solusi apa sajakah yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah

illegal logging ?

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama

Islam tahun 2009. Selain itu, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk berusaha

menginformasikan masyarakat bahwa illegal logging adalah perbuatan yang tidak sesuai

syariah Islam dan hukum Indonesia karena merugikan alam, negara, manusia dan

mahluk-mahluk hidup lainnya.

3

Page 4: Illegal Logging Agama

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Manfaat Hutan dan Pepohonan

Seperti yang kita ketahui bersama, hutan merupakan sumberdaya alam yang

memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan manusia, baik manfaat yang dirasakan

secara langsung, maupun yang dirasakan secara tidak langsung. Manfaat langsung seperti

penyediaan kayu, satwa, dan hasil tambang. Sedangkan manfaat tidak langsung seperti

manfaat rekreasi, perlindungan dan pengaturan tata air, pencegahan erosi.

Keberadaan hutan, dalam hal ini daya dukung hutan terhadap segala aspek

kehidupan manusia, satwa dan tumbuhan sangat ditentukan pada tinggi rendahnya

kesadaran manusia akan arti penting hutan di dalam pemanfaatan dan pengelolaan hutan.

Hutan menjadi media hubungan timbal balik antara manusia dan makhluk hidup lainnya

dengan faktor-faktor alam yang terdiri dari proses ekologi dan merupakan suatu kesatuan

siklus yang dapat mendukung kehidupan.

Pembalakan liar atau yang akrab disebut illegal logging adalah kegiatan

penebangan, pengangkutan, dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin

dari otoritas setempat. Karena penebangannya pun tidak di bawah pengawasan pihak

yang berwenang, maka bisa dipastikan praktek ini menyebabkan kayu dibabat secara

berlebihan. Tindakan itu pada akhirnya membuat hutan semakin gundul sehingga hutan

tidak berfungsi lagi.

Ketika fungsi hutan yang sedemikian rupa tersebut terabaikan dengan pembalakan

liar yang berlebih-lebihan, maka manfaat-manfaat yang telah disebutkan di atas akan

berbalik menjadi malapetaka bagi manusia. Apa jadinya bila fungsi hutan tidak lagi

berlaki karena pohonnya sudah habis semua.

2.2. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Illegal Logging

Faktor yang mendorong maraknya praktek illegal logging adalah dikarenakan

tingginya demand terhadap kayu sehingga menyebabkan tebangan kayu di hutan alam

melampaui daya dukungnya. Namun selain itu ada faktor-faktor mendasar yang

4

Page 5: Illegal Logging Agama

melahirkan praktek Illegal logging yang kemudian semakin lama kian tak terbendung.

Faktor-faktor tersebut adalah pola pengelolaan hutan yang ada cenderung sentralistik,

eksploitatif dan mengabaikan hak-hak masyarakat. Kesemuanya ini disebabkan oleh

orientasi pembangunan kita yang masih bertumpu pada pertumbuhan ekonomi semata

(growth) dengan mengabaikan aspek sosial dan ekologi. Pola pembangunan ini

diperparah dengan rapuhnya bangunan hukum di Indonesia, termasuk kultur hukum,

peraturan perundang-undangannya yang tidak mendukung, ketrampilan yang rendah,

sampai kepada meluasnya praktek korupsi pada tubuh aparat penegak hukum.

2.3. Dampak Illegal Logging

Data yang dikeluarkan bank dunia menunjukkan bahwa sejak tahun 1985-1997

Indonesia telah kehilangan hutan sekitar 1,5 juta hektar setiap tahun dan diperkirakan

sekitar 20 juta hutan produksi yang tersisa.

Berdasarkan hasil analisis FWI dan GFW dalam kurun waktu 50 tahun, luas

tutupan hutan Indonesia mengalami penurunan sekitar 40% dari total tutupan hutan di

seluruh Indonesia. Dan sebagian besar kerusakan hutan di Indonesia akibat dari sistem

politik dan ekonomi yang menganggap sunber daya hutan sebagai sumber pendapatan

dan bisa dieksploitasi untuk kepentingan politik serta keuntungan pribadi.

Menurut data departemen kehutanan tahun 2006, luas hutan yang rusak dan tidak

dapat berfungsi optimal telah mencapai 59,6 juta hektar dari 120,35 juta hektar kawasan

hutan di Indonesia, dengan laju defortasi dalam lima tahun terakhir mencapai 2,83 juta

hektar per tahun. Bila keadaan ini dipertahankan, di mana Sumatera dan Kalimantan

sudah kehilangan hutannya, maka hutan di Papua dan Sulawesi akan mengalami hal yang

sama. Menurut hasil analisis World Bank, hutan di Sulawesi diperkirakan bisa habis pada

tahun 2010 jika pembalakan liar di Indonesia masih terus berlanjut.

Praktek pembalakan liar dan eksploitasi hutan yang tidak mengindahkan

kelestarian, mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilai harganya,

kehancuran kehidupan masyarakat dan kehilangan kayu senilai US$ 5 milyar , di

antaranya berupa pendapatan negara berkurang lebih US$ 1,4 milyar setiap tahun.

Kerugian tersebut belum menghitung hilangnya nilai keanekaragaman hayati serta jasa-

jasa lingkungan yang dapat dihasilkan dari sumber daya hutan.

5

Page 6: Illegal Logging Agama

Penelitian Greenpeace mencatat tingkat kerusakan hutan di indonesia mencapai

angka 3,8 juta hektar pertahun, yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas illegal

logging atau penebangan liar. Sedangkan dari badan penelitian Departemen Kehutanan

menunjukkan angka Rp. 83 milyar perhari sebagai kerugian finansial akibat penebangan

liar.

Menurut pandangan Islam, Kendati manusia dikaruniai perasaan dan hati, namun

hati mereka tidak berfungsi lagi dan telah tertutup terhadap nilai-nilai kebaikan. Padahal,

Allah memerintahkan manusia untuk melestarikan serta memberikan manfaat bagi

kesinambungan alam sekitar. Nah inilah yang kita sangat sesalkan, sebagian umat

Muslim juga turut melakukan tindakan perusakan. Hingga pada hakekatnya, dia bukanlah

seorang Muslim melainkan seorang hamba yang tidak lagi bertakwa.

Allah menginginkan kita sadar bahwa manusia telah diserahkan satu amanah yang

demikian besar guna mengarungi kehidupan ini. Sebab sejatinya, kita hidup bukan hanya

sekedar untuk satu generasi, tapi terus menerus. Oleh karenanya Allah juga telah

memberikan arahan-arahan bagaimana seharusnya manusia bertindak dan bertingkah laku

secara bijaksana di muka bumi. Dengan demikian, upaya pelestarian dan menjaga kondisi

lingkungan menjadi perhatian besar agama Islam.

Seperti disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW, bahkan bila kita

menyingkirkan duri dari jalan, akan mendapatkan pahala yang besar. Terlebih bila kita

menanam pohon. Begitu pula, jika kita menebang pohon sembarangan, dosanya sangatlah

besar. Itu baru hal yang kecil dicontohkan Rasulullah. Belum lagi yang besar.

Dan ingatlah bahwa manusia diberikan akal, akan tetapi terkadang akal terpaksa

dikalahkan oleh nafsu kita. Sehingga pada akhirnya kita hanya akan berorientasi pada

penumpukan kekayaan pribadi. Tetapi jika sudah terjadi perusakan hutan dan lingkungan

secara besar-besaran, niscaya Allah akan amat mengecam. “Orang-orang yang merusak

dimuka bumi adalah orang-orang yang merugi di dunia dan akherat.”

2.4. Illegal Logging di Mata Islam

Menjaga lingkungan adalah kewajiban kita sebagai makhluk yang diberikan akal

dan pikiran oleh Allah SWT. Dapat disimpulkan bahwa menjaga lingkungan (alam

semesta) termasuk ibadah karena lingkungan adalah titipan/ amanat dari Allah SWT.

6

Page 7: Illegal Logging Agama

Bumi sebagai tempat hidup makhluk hidup atau sering disebut dengan lingkugan.

Allah SWT. menjelaskan dalam Al- Qur’an Surah Al- Baqarah ayat 22 Bahwa bumi

beserta isinya diperuntukkan bagi manusia.

م�ن� �ه� ب ج� خ�ر�� ف�أ �م�اء م�اء� الس� م�ن� ل� نز�

� و�أ �اء �ن ب م�اء و�الس� � اشا ف�ر� ر�ض�� األ م �ك ل ج�ع�ل� �ذ�ي ال

�مون� �ع�ل ت م� نت� و�أ � ند�ادا

� أ �ه� �ل ل � وا ع�ل �ج� ت � ف�ال م� �ك ل � قا ر�ز� ات� �م�ر� الث

Artinya :     “Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit

sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan

dengan hujan itu segala buah- buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah

kamu mengadakan sekutu- sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”

Jadi, lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat disekeliling kita. Baik

berbentuk alam maupun berbentuk pergaulan dalam kehidupan.

Berkenaan dengan pembalakan liar atau Illegal Logging, hal tersebut sangat

bertentangan dengan syariat Allah SWT yang menitahkan manusia untuk menjadi

khalifah di bumi, termasuk di dalamnya tugas menjaga lingkungan, dan bukannya

mengeksploitasinya dengan berlebihan. Sungguh sangat aniaya bila kita membuat

kerusakan seperti aksi pembalakan liar. Dan Allah pun tidak menyukai orang- orang yang

membuat kerusakan. Sebagai mana diterangkan dalam beberapa ayat- ayat dibawah ini.

و عر �ش� ي � ال ك�ن ـ� و�ل دون� �مف�س� ال هم �هم� �ن إ ال� أ

Artinya:      “Ingatlah! Sesungguhnya kalian yang membuat kerusakan tetapi

kalian tidak menyadarinya.” QS. Al- Baqarah : 12

�م�ين� الظ�ال �ج�ز�ي ن �ك� �ذ�ل و�ك Nغ�و�اش ف�و�ق�ه�م� و�م�ن م�ه�اد� �م� ج�ه�ن م ن �هم ل

Artinya:      “Sudah timbul kerusakan dari darat dan lautan (karena) pekerjaan

manusia yang seharusnya Allah membebankan pada kalian (balasan) dari sebagian

kesalahan kalian, supaya kalian berpikir kembali.” QS. Ar-Rum : 41

7

Page 8: Illegal Logging Agama

Dari dalil- dalil diatas, telah diterangkan bahwa begitu banyak kerusakan-

kerusakan yang terjadi oleh manusia di muka bumi ini, yang salah satunya adalah dengan

aksi pembalakan hutan yang menyebabkan banyak hutan menjadi gundul. Hal tersebut

yang pada akhirnya akan menyebabkan malapetaka bagi manusia sendiri. Padahal Allah

senantiasa memberikan rezqi kepada manusian dengan melimpah ruah.

�ين� از�ن �خ� ب �ه ل م� نت� أ و�م�ا موه �اك �ن ق�ي س�

� ف�أ �م�اء م�اء� الس� م�ن� �ا �ن ل نز�� ف�أ �و�اق�ح� ل �اح� ي الر �ا �ن ل س� ر�

� و�أ

Artinya:      “Dan Kami meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuhan),

kemudian kami menurunkan air hujan dari langit, kemudian air itu kami beri minum

kalian dan bukanlah kalian yang menyimpan.” QS. Al- Hijr : 22

��ة آلي ذ�ل�ك� ف�ي �ن� إ ات� �م�ر� الث ل ك و�م�ن �اب� ع�ن� و�األ �خ�يل� و�الن ون� �ت ي و�الز� ع� ر� الز� �ه� ب م �ك ل �ت نب ي

ون �ر �ف�ك �ت ي N ق�و�م ل

Artinya:      “Dia (Allah) yang telah menjadikan tumbuhan oleh air kalian, zaitun,

kurma, anggur dan buah- buahan yang lainnya. Sesungguhnya didalamnya terkandung

ayat- ayat agar suatu kaum mempunyai pikiran.” QS. An- Nahl : 11

Maka dari itu, kita sebagai umat manusia wajib mensyukuri segala nikmat Allah

salah satu caranya adalah menjaga ataupun melestarikan lingkungan. Sesuai dengan tema

makalah kali ini, maka aksi pembalakn liar harus dihentikan karena sangat bertentangan

dengan syariat dalam Agama Islam.

2.5. Illegal Logging di Mata Hukum Indonesia

Menyadari bahwa praktek Illegal logging semakin tidak terbendung sementara

laju kerusakan hutan sudah demikian parah, maka pemerintah melakukan upaya lain yaitu

melalui instrumen hukum dengan dirumuskannya Rancangan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang (Perpu) tentang Pemberantasan Tindak Pidana Penebangan

Pohon Di Dalam Hutan Secara Ilegal. Namun apakah Perpu dapat menjawab

permasalahan illegal logging, tergantung dari substansi Perpu tersebut, dan kehendak

politik yang sungguh-sungguh untuk melaksanakannya.

8

Page 9: Illegal Logging Agama

Ternyata dari sejumlah aturan yang dapat dikenakan terhadap pelaku illegal

logging, secara yuridis normatif masih cukup memadai untuk menjerat para pelaku illegal

logging tersebut. Artinya unsur-unsur  yang terkandung di dalam ketentuan pasal-pasal

UUK cukup mudah dimengerti dan diimplementasikan, walaupun pada tataran ancaman

pidana yang ditentukan dalam aturan tersebut masih terdapat kelemahan, namun dalam

implementasi pada tataran praktek di lapangan, ternyata masih sering terjadi praktek-

pratek illegal logging yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,

sehingga dengan demikian juga dapat dikategorikan sebagai delik korupsi, maka

persoalannya sekarang, bukan terletak pada tataran yuridis normatif, melainkan adalah

terletak pada tataran implementasi aturan tersebut di lapangan oleh aparat pelaksana.

Bertolak dari uraian di atas, dengan bersandarkan pada aturan yang telah

disebutkan di atas, maka paling tidak ada 3 (tiga) upaya/tindakan yang dapat dilakukan

untuk meminimalisir terjadinya illegal logging, yaitu:

1. Upaya pengawasan dan penindakan yang dilakukan di TKP (tempat kejadian perkara),

yaitu di lokasi kawasan hutan dimana tempat dilakukannya penembangan kayu secara

illegal. Mengingat kawasan hutan yang ada cukup luas yang tidak dibarengi dengan

jumlah aparat yang signifikan, maka upaya ini sulit dapat diandalkan, kecuali menjalin

kerjasama dengan masyarakat tempatan. Inipun akan mendapat kesulitan jika anggota

masyarakat itu justru mendapatkan keuntungan materiil dari tindakan illegal logging.

2. Upaya lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan pos-pos tempat

penarikan retribusi yang banyak terdapat di pinggir-pinggir jalan luar kota. Petugas

pos retribusi hanya melakukan pekerjaan menarik uang dari truk yang membawa kayu,

hanya sekedar itu. Seharusnya di samping melakukan penarikan uang retribusi juga

sekaligus melakukan pengecekan terhadap dokumen yang melegalkan pengangkutan

kayu. Dengan tindakan pengecekan seperti ini, secara psikologis diharapkan dapat

dijadikan sebagai upaya shock therapy bagi para sopir truk dan pemodal. Selain dari

itu, juga harus dilakukan patroli rutin di daerah aliran sungai yang dijadikan jalur

pengangkutan kayu untuk menuju terminal akhir, tempat penampungan kayu;

3. Upaya ketiga adalah menelusuri terminal/tujuan akhir dari pengangkutan kayu illegal,

dan biasanya tujuan itu adalah perusahaan atau industri yang membutuhkan bahan

9

Page 10: Illegal Logging Agama

baku dari kayu. Ini merupakan upaya yang cukup efektif untuk menanggulangi

perbuatan-perbuatan illegal logging. Perusahaan atau industri seperti ini dapat dituding

telah melakukan “penadahan”. Perbuatan menampung terhadap kayu-kayu illegal oleh

perusahaan, yang dalam bahasa hukum konvensional KUHP disebut sebagai

penadahan tersebut, dapat dikategorikan sebagai kejahatan korporasi (corporate

crime).

10

Page 11: Illegal Logging Agama

BAB III

ANALISIS PERMASALAHAN

3.1. Kasus Illegal Logging di Indonesia

3.1.1. Kasus Illegal Logging di Daerah Sumatra

a. Riau

Tim Illegal Logging Kepolisian Daerah Riau kembali menemukan tumpukan

kayu yang teronggok di lima kanal berbeda sepanjang 21 kilometer. Kayu-kayu itu

berada di area konsesi Hutan Tanaman Industri CV Alam Lestari di Desa Sungai Ara,

Kecamatan Pelalawan. Polres Pelalawan menghitung jumlah tumpukan kayu tersebut

mencapai 3.800 tumpukan. Satu tumpukan minimal ada 250 batang kayu dari berbagai

jenis ukuran. Panjang kayu itu sendiri rata-rata minimal 3 meter.

Direktur Tropika, Harijal Jalil dalam perbincangan dengan detikcom di Pekanbaru

menggambarkan besarnya temuan ini setara dengan panjang jalan Aceh - Lampung

(=2.508,5 km). “Kalau kayu itu disambungkan maka terhubunglah dari Aceh sampai ke

Lampung. Dan kalau kita berandai lagi, jika kayu itu dijadikan kertas, maka anak sekolah

di Indonesia ini dapat satu buku gratis,” (Detiknews, 28 April 2008, Temuan Illegal

Logging di Riau).

b. Sumatra Selatan

Akibat memalsukan dokumen Surat Keterangan Sah Hasil Hutan (SKSHH) atas

ribuan batang kayu log, yang ditangkap Kodam II/ Sriwijaya, Sy dan Sub pejabat di

Dishut Sumsel dijadikan tersangka. pemeriksaan kedua pejabat Dishut Sumsel itu karena

ada dugaan SKSHH No. Seri DB 382922 atas kayu 2.639 batang sebagai dokumen kayu

yang dipalsukan. Seharusnya SKSHH kayu tersebut dikeluarkan di

Kabupaten Muba, tapi kenyataannya oleh dua pejabat tersebut dibuat di kantor Sako

Kenten, daerah perbatasan Palembang dengan Muba.

Sumber:Suara Pembaruan 1 Juli 2002

11

Page 12: Illegal Logging Agama

c. Sumatra Barat

Dari Padang dilaporkan, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Pasaman Drs.

SY. M.Si ditahan di Polda Sumbar karena diduga terlibat dalam kasus “main kayu” .

Penahanan tersebut didasarkan atas laporan SL seorang pemilik kayu hasil tangkapan

Satpol PP Pasaman. Beliau menyebutkan telah membayar uang Provisi Sumber Daya

Hutan dan Dana Reboisasi (PSDH dan DR) sebesar Rp. 22.5 juta kepada tersangka SY.

Namun surat PSDH dan DR tidak juga dikeluarkan oleh tersangka.

Sumber: Warta Bumi Jumat 7 Maret 2003

3.1.2. Kasus Illegal Logging di Daerah Sulawesi

a. Sulawesi Tengah

Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Tim gabungan TNI Angkatan Laut dan

Polisi Hutan Kabupaten Tolitoli menyita puluhan batang kayu jenis eboni di kawasan

Pulau Simatang. Kayu bernilai puluhan juta rupiah ini diduga akan diselundupkan

pemiliknya ke Tawau, Malaysia.

b. Sulawesi Selatan

Jajaran Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Sulawesi Selatan menyita

sedikitnya 1.590 batang kayu ilegal jenis meranti campuran. Kayu tanpa dokumen resmi

tersebut hendak diseludupkan ke Kabupaten Pangkep dan Majene, Sulawesi Barat.

3.1.3. Kasus Illegal Logging di Daerah Kalimantan

a. Kalimatan Barat

Sekitar 12.000 batang kayu meranti olahan yang ditemukan Satuan Polisi Hutan

Reaksi Cepat (Sporc) Kalimantan Barat di Taman Wisata Alam (TWA) Asuansang,

ditengarai juga berasal dari pembalakan liar di TWA Melintang dan TWA Gunung

Dungan. Kayu-kayu yang memiliki volume lebih dari 1.000 meter kubik itu, harga

jualnya saat diselundupkan ke Sematan, Malay sia, diperkirakan mencapai Rp 18 miliar.

b. Kalimantan Tengah

12

Page 13: Illegal Logging Agama

polisi hutan menyita 1.200 potong kayu hasil pembalakan liar di Desa Bukit Liti,

Kahayan Tengah, Pulang Pisau.

3.1.4. Kasus Illegal Logging di Daerah Jawa

a. Jawa Barat

Dari Cianjur, NUG salah seorang Pejabat di Kantor Dinas Perhutanan dan

Konservasi Tanah (PKT) ditahan petugas polres setempat karena diduga memalsukan

surat keterangan sahnya hasil hutan (SKSHH). Penahanan NUG berawal dari

ditangkapnya dua truk tronton bermuatan kayu bayur dan satu truk

bermuatan kayu jati di wilayah Kecamatan Cibinong pada 19 April 2002. Hasil

pemeriksaan aparat berwajib menunjukkan ternyata kayu-kayu itu dilengkapi SKSHH

yang diduga asli tapi palsu (aspal). SKSHH yang dikeluarkan NUG ternyata dibuat tidak

sesuai dengan prosedur yang berlaku, antara lain seharusnya direkomendasikan oleh

sebuah tim. Tim tersebut terdiri dari camat, Perhutani, Dinas PKT, dan polsek setempat.

‘’Namun, NUG menerbitkannya tanpa rekomendasi itu.’’

Sumber: Media Indonesia 23 April 2002

3.1.5. Kasus Illegal Logging di Papua

Menurut EIA dan Telapak dalam laporan terbarunya yang bertajuk Last

Frontier, sekitar 300 ribu meter kubik kayu merbau gelondongan asal Papua

diselundupkan ke Cina setiap bulan. Kayu merbau memang menjadi sasaran utama

pembalakan liar di Papua. Sebab merbau adalah salah satu kayu yang paling

berharga dan diminati dari Asia Tenggara karena kekuatan dan daya tahannya.

Kayu berwarna gelap ini sering digunakan untuk membangun bangunan-

bangunan mewah, lantai, dan perabotan luar ruangan (outdoor furniture). Masyarakat

Papua mengenal kayu jenis ini dengan nama kwila. Kayu ini tumbuh subur di

tanah adat masyarakat Knasaimos di Seremuk, sebuah daerah terpencil di

selatan pelabuhan Kota Sorong, Papua.

Modus yang sering dijalankan adalah dengan merangkul masyarakat setempat

untuk menebang pohon tanpa disertai dokumen sah. Perusahaan besar mengupah

penduduk untuk membabat setiap jengkal hutan yang selama ini menjadi "ibu"

13

Page 14: Illegal Logging Agama

bagi masyarakat setempat. Warga juga diiming-imingi dengan janji-janji

surga, seperti membangun perkampungan, tempat ibadah, dan fasilitas lainnya.

Janji tinggal janji. Meski hutannya dijarah, masyarakat Papua seperti tak

mendapat bagian apa-apa. Tim Sigi menemukan penduduk setempat hanya mendapat

sekitar Rp 90 ribu untuk setiap meter kubik kayu merbau. Padahal, di tangan

eksportir, kayu khas Papua itu berharga Rp 2,5 juta per meter kubik.

3.2. Dalil dan Hukum Indonesia Terhadap kasus Illegal Logging di Indonesia

3.2.1. Dalil-dalil Islam mengenai Illegal Logging

a. Alquran

Bumi sebagai tempat hidup makhluk hidup atau sering disebut dengan lingkugan.

lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat disekeliling kita. Baik berbentuk alam

maupun berbentuk pergaulan dalam kehidupan.

Sungguh sangat aniaya bila kita membuat kerusakan di muka bumi ini. Dan Allah

pun tidak menyukai orang- orang yang membuat kerusakan. Sebagai mana diterangkan

dalam beberapa ayat- ayat dibawah ini.

�حون� مص�ل �ح�ن ن �م�ا �ن إ � وا ق�ال ر�ض�� األ ف�ي � دوا ف�س� ت � ال �هم� ل ق�يل� �ذ�ا و�إ

Artinya:      “Dan ketika diingatkan mereka, “Kalian jangan membuat kerusakan di muka

bumi.” Lulu mereka menjawab, ” Sesungguhnya kami semua membuat kebaikan.” QS.

Al- Baqarah : 11

و عر �ش� ي � ال ك�ن ـ� و�ل دون� �مف�س� ال هم �هم� �ن إ ال� أ

Artinya:      “Ingatlah! Sesungguhnya kalian yang membuat kerusakan tetapi kalian tidak

menyadarinya.” QS. Al- Baqarah : 12

�ه� ب �ه الل م�ر�� أ م�ا �ق�ط�عون� و�ي �اق�ه� م�يث �ع�د� ب م�ن �ه� الل ع�ه�د� �نقضون� ي �ذ�ين� ف�ي  ال دون� ف�س� و�ي وص�ل� ي ن

� أ

ون� ر �خ�اس� ال هم �ك� ئ ـ� ول أ ر�ض�

� األ

Artinya:      “Yaitu orang- orang yang merusak janji Allah setelah diperkuatnya janji dan

memutus (merintang) Allah dengan apa- apa untuk disembunyikan serta membuat

kerusakan di bumi. Mereka adalah orang- orang yang rugi.” QS. Al- Baqarah : 27

14

Page 15: Illegal Logging Agama

اد الف�س� ح�ب_ ي � ال �ه و�الل �س�ل� و�الن ث� �ح�ر� ال ه�ل�ك� و�ي �ه�ا ف�ي د� ف�س� �ي ل ر�ض�� األ ف�ي ع�ى س� �و�ل�ى ت �ذ�ا و�إ

Artinya:      “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk membuat

kerusakan padanya, dan merusak tambuh- tumbuhan dan binatang ternak, dan Allah

tidak menyukai kebinasaan.” QS. Al- Baqarah : 205

و�ال� �ك� �ي �ل إ �ه الل ن� ح�س�� أ �م�ا ك ح�س�ن

� و�أ �ا �ي الد_ن م�ن� �ك� �ص�يب ن �نس� ت و�ال� ة� خ�ر� اآل� الد�ار� �ه الل �اك� آت ف�يم�ا �غ� �ت و�اب

د�ين� �مف�س� ال ح�ب_ ي ال� �ه� الل �ن� إ ر�ض�� األ� ف�ي اد� �ف�س� ال �غ� �ب ت

Artinya:      “Dan cepatlah gunakan perkara yang telah diberikan oleh Allah kepada

kalian di akhirat nanti dan kalian juga merupakan bagian dari bumi, dan harus kalian

buatlah kebeikan seperti halnya Allah yang telah membuat kebaikan kepada kalian. Dan

kalian jangan membuat kerusakan di bumi ini. Karena sesungguhnya Allah tidak

mencintai orang- orang yang membuat kerusakan.” QS. Al - Qaashas : 77

Dari dalil-dalil diatas, telah diterangkan bahwa begitu banyak kerusakan-

kerusakan yang terjadi oleh manusia di muka bumi ini. Padahal Allah senantiasa

memberikan rizqi kepada manusian dengan melimpah ruah.

د�يد� ل�ش� �ي ع�ذ�اب �ن� إ م� ت �ف�ر� ك �ن �ئ و�ل م� �ك ز�يد�ن� أل م� ت �ر� ك ش� �ن �ئ ل م� _ك ب ر� ذ�ن�

� �أ ت �ذ� و�إ

Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Se- sungguhnya jika

kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu

mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

( QS. Ibrahim 14:7 )

b. Hadist

Hisyam bin Hakam bertanya kepada Imam Ash-Shadiq a.s.: “Dalil apa yang dapat

membuktikan keesaan Tuhan?” Beliau bersabda, “Sistemika dan koordinasi pengaturan

alam semesta dan sempurnanya penciptaan. Demikian Allah swt. berfirman, ‘Sekiranya

langit dan bumi terdapat Tuhan-Tuhan selain Allah, niscaya alam semesta ini akan

mengalami kerusakan.”

15

Page 16: Illegal Logging Agama

Hadis riwayat Abu Syuraih Al-Adawi ra.:

Dalam satu hadits yang panjang Nabi bersabda: Sesungguhnya kota Mekah diharamkan

oleh Allah dan bukan manusia yang mengharamkannya. Maka tidak halal bagi orang

yang beriman kepada Allah dan hari kiamat menumpahkan darah dan menebang pohon di

sana. ..Hendaklah orang yang hadir menyaksikan menyampaikan kepada orang yang

tidak hadir!. (Shahih Muslim No.2413)

3.2.2. Hukum Indonesia mengenai Illegal Logging

Dari sejumlah Peraturan Perundang-Undangan yang dapat diidentifikasi dan yang

secara langsung berkaitan dengan perbuatan illegal logging pada pokoknya adalah

sebagai berikut:

1. Pasal 50 Ayat (3) huruf e Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 menyebutkan,

“setiap orang[3] dilarang: menebang pohon atau memanen atau memungut hasil hutan

di dalam hutan tanpa memiliki hak atau izin dari pejabat yang berwenang”;

2. Pasal 50 Ayat (3) huruf f UUK menyebutkan, “setiap orang dilarang: menerima,

membeli atau menjual, menerima tukar, menerima titipan, menyimpan, atau memiliki

hasil hutan yang diketahui atau patut diduga berasal dari kawasan yang diambil atau

dipungut secara tidak sah”;

3. Pasal 50 Ayat (3) huruf h UUK menyebutkan: “setiap orang dilarang: mengangkut,

menguasai, atau memiliki hasil hutan yang tidak dilengkapi bersama-sama dengan

surat keterangan sahnya hasil hutan”;[4]

4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Pasal 2 Ayat

(1) menyebutkan, “Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan

memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan

keuangan negara atau perekonomian negara,dipidana dengan pidana penjara seumur

hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua

puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dan

paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).

16

Page 17: Illegal Logging Agama

3.3. Perbandingan Pandangan Illegal Logging Antara Dalil Islam dan Hukum

Indonesia

Dari dalil-dalil agama islam baik alquran maupun hadist dan Peraturan

perundang-undangan yang ada di Indonesia, kita mengetahui bahwa illegal logging itu

dilarang keras karena perbuatan itu menyebabkan kerusakan yang merugikan baik untuk

alam maupun untuk mahluk-mahluk hidup yang ada.

Selain itu, dalam kenyataannya kita pun bisa melihat biasanya orang-orang yang

melakukan illegal logging, diikuti dengan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan

hukum lainnya seperti penipuan perizinan surat untuk penyelundupan, janji palsu,

penjualan illegal, sogok menyogok, dan korupsi. Hal ini sungguh tidak terpuji dan

merugikan jika dilihat secara hukum dan agama. Belum lagi jika dilihat berapa hutan dan

wilayah yang sudah mereka rusak secara keseluruhan hanya demi kepentingan atau

keuntungan materi sepihak. Serta, bagaimana nasib masyarakat yang tidak bersalah yang

merasakan akibat karena perilaku mereka yang merusak alam disekitarnya.

Dalam Islam berdasarkan Al quran dan Hadist, manusia sebagai mahluk allah dan

khalifah di muka bumi ini seharusnya melindungi dan menjaga alam yang ada bukannya

merusak alam yang diberikan dan dianugerahkan allah kepada mahluk-mahluk hidup.

Tapi, justru kebanyakan dari kita justru malah merusak alam dan lingkungan tersebut,

yang tidak bukan dan tidak salah yaitu illegal logging yang masih sering terjadi di

Indonesia hanya demi suatu kepentingan yang menyangkut materi. Allah pun

sesungguhnya sangat membenci, manusia-manusia yang membuat kerusakan.

Dalam hukum Indonesia tepatnya dalam peraturan perundang-undangan,

Indonesia dalam peraturan perundang-undangannya pun sangat jelas melarang illegal

logging serta semua tindakan yang menyertai dalam illegal logging yaitu penjualan

illegal demi kepentingan korporasi dan korupsi. Perndang-undangan pun mengatur

dengan sanksi. Walaupun sayangnya, terkadang hukum itu tidak tegas dalam pelaksanaan

sehingga illegal logging itu masih saja serig terjadi dan merugikan negara serta alam

Indonesia dan pihak dalam negara pun banyak yang tergiur dan menjadi pelaku iilegal

logging tersebut.

17

Page 18: Illegal Logging Agama

3.4. Solusi Untuk Mengatasi dan Mencegah Illegal Logging

Aspek transnational crime dalam illegal logging di Indonesia dapat

dimungkinkan karena adanya hubungan agen-struktur serta mekanisme diskursus dalam

norma atau rule yang ada di dalam masyarakat dimana termasuk didalamnya terjadi pula

difusi norma. Norma ini secara umum dapat dilihat di dalam hukum, politik, sosial-

budaya, dan ekonomi.

Untuk mengatasi illegal logging maka diperlukan perubahan-perubahan pada

rules dan praktek yang menyusunnya. Dimana hal ini tidak hanya harus terjadi pada

tingkat domestik saja namun juga harus terjadi pada tingkat transnasional. Usaha ini

harus dilakukan oleh semua agen yang terlibat. Permasalahan tidak akan selesai dengan

hanya memperbaiki aturan tata niaga kayu saja namun juga harus mencakup rule di

bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial-budaya. Selain itu diperlukan pula komunitas

epistemik yang berfungsi untuk mengkaji illegal logging di Indonesia sekaligus untuk

menyebarluaskan informasi dan membentuk jaringan interaksi dengan lembaga lain

sejenis di daerah dan di negara lain.  

Seperti diketahui bahwa illegal logging mempunyai dampak yang cukup serius,

baik itu dari segi sosial maupun ekonomi bahkan terhadap ekologi. Penanganan illegal

logging tidak dapat jika hanya ditangani didalam negeri, tetapi juga harus melibatkan luar

negeri, karena illegal logging sangat terkait erat dengan banyaknya permintaan kayu dari

luar negeri. Namun demikian masih terdapat cara-cara dalam rangka menanggulangi

illegal logging. Pertama secara prefentif, yaitu cara – cara yang dilakukan dengan jalan

pencegahan dan cara ini telah ditempuh oleh Departemen Kehutanan dengan melakukan

hal – hal sebagai berikut :

a. Menerbitkan SK Menhut. No.:541/Kpts-II/2002, yang isinya antara lain mencabut SK

Menhut. No.: 05.1/Kpts-II/2000, untuk menghentikan sementara kewenangan

Gubernur atau Bupati / Walikota dalam menerbitkan HPH / Ijin pemanfaatan hasil

hutan.

b. Menerbitkan SK Bersama Menteri Kehutanan dan Menteri Perindustrian Perdagangan

No.: 1132/Kpts-II/2001 dan No.: 292/MPP/Kep/10/2001, tenang penghentian ekspor

18

Page 19: Illegal Logging Agama

kayu bulat/bahan baku serpih yang dikuatkan dengan PP No.: 34 tahun 2002, yang

tegas melarang ekspor log dari Indonesia.

c. Kerjasama dengan negara lain, yaitu penandatanganan MOU dengan Pemerintah

Inggris pada tanggal 18 April 2002 dan dengan Pemerintah RRC pada tanggal 18

Desember 2002 dalam rangka memberantas illegal logging dan illegal trade.

Kemudian yang kedua adalah dengan cara represif, yaitu melakukan operasi

secara mendadak dilapangan dengan melakukan kerjasama dengan TNI Al dalam

pelaksanaan Operasi Wanabahari, serta dengan Polri dalam pelaksanaan operasi

Wanalaga.

Dalam upaya menanggulangi praktek illegal logging ini, secara internasional telah

mendapat dukungan dari Presiden Amerika George W. Bush dalam Global Climate

Change pada tanggal 14 Februari 2002 yang menyatakan “ …I’ve also ordered the

Secretary of State to develop a new initiative to help developing countries stop illegal

logging, a practice that destroys biodiversity and releases millions of tons of greenhouse

gases into the atmosphere.”

Namun demikian upaya-upaya tersebut tidak akan berhasil dan terlambat apabila

dari pemerintah tidak segera melakukan langkah-langkah pencegahan secara serius dan

terintegrasi. Seperti apa yang dikatakan Sumardi dkk (2004) dalam Dasar-dasar

Perlindungan Hutan, bahwa perlindungan tidak dapat dianggap sebagai satu penyelesaian

masalah kerusakan sesaat atau hanya merupakan tindakan darurat, akan tetapi lebih

merupakan prosedur yang sesuai dan cocok dengan sistem perencanaan pengelolaan

hutan. Artinya sumber-sumber kerusakan yang potensial sedapat mungkin dikenali dan

dievaluasi sebelum kerusakan yang besar dan kondisi darurat yang terjadi.

Meskipun langkah-langkah telah dilakukan, namun pada kenyataannya langkah-

langkah itu belum effektif dan oleh karena itu perlu ditempuh langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Penegakan hukum yang tegas dan nyata dan tinggalkan perlakuan diskriminatif. Siapa

yang terlibat harus ditindak, tanpa kecuali.

2. Pemberdayaan masyarakat disekitar hutan. Meskipun Perum Perhutani telah

melaksanakan program PHBM ( Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat ), namum

19

Page 20: Illegal Logging Agama

demikian masih sangat perlu dukungan dari Pemerintah Daerah, karena dengan adanya

Undang-undang otonomi daerah, Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan yang

penuh untuk melangsungkan pembangunan berkelanjutan.

3. Pemberantasan terhadap pedagang - pedagang sebagai penadah kayu dan industry-

industri kayu yang menggunakan bahan baku kayu dari hasil illegal logging secara

kontinu dan terprogram dengan melibatkan berbagai unsure dalam masyarakat.

4. Memberikan penghargaan pada masyarakat atau aparat yang dapat menunjukkan atau

menangkap pedagang – pedagang dan industri – industry yang menggunakan kayu dari

hasil illegal logging.

5. Penebangan liar bukanlah merupakan masalah yang berdiri sendiri atau tanggung

jawab Departemen Kehutanan (untuk Pulau Jawa termasuk Perum Perhutani), akan

tetapi merupakan masalah bersama yang harus diselesaikan dengan melibatkan

instansi-instansi yang terkait termasuk Departemen Industri dan Perdagangan. Oleh

karena kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah merupakan kebijakan antar

Departemen.

Sedangkan menurut Islam, yang dapat mencegah kerusakan alam adalah dengan

Janganlah berharap dari siapa pun. Gantungkan hidup ini pada diri masing-masing.

Dahulu, Rasulullah tidak pernah mengharapkan pembesar-pembesar pada waktu itu untuk

memeluk Islam. Keikhlasan adalah intinya, kita butuh keikhlasan dari orang-orang yang

ikhlas. Insyaallah, dari sesuatu yang kecil bila dikerjakan dengan ikhlas, akan

mendatangkan keberkahan dari Allah. Dan yang besar tanpa keikhlasan bakal hancur.

20

Page 21: Illegal Logging Agama

BAB IV

KESIMPULAN

Illegal logging adalah salah satu tindakan yang tidak terpuji dan tidak sesuai

dengan syariah Islam dan hukum Indonesia. Dimana hal tersebut bisa, membuat

kerusakan pada alam sehingga mengakibatkan banyak kerugian baik untuk alam dan

mahluk-mahluk hidupnya. Sehingga, Fungsi hutan korban illegal logging itu tidak dapat

berfungsi sebagaimana seharusnya. Illegal logging terjadi karena adanya faktor

pendukungnya, salah satunya adalah permintaan yang banyak terhadap kayu. Namun

sayangnya, pemenuhan permintaan itu tidak diimbangi dengan kepeduliannya terhadap

alam akan dampak yang akan terjadi di kemudian harinya.

Padahal Islam, memberitahu dan mengajarkan manusia agar bisa menjaga alam

dan lingkungannya karena itu bagian dari ibadah dan amanat dari allah yang diberikan

pada manusia. Selain itu, Hukum Indonesia juga mengatur tentang praktek illegal logging

yang merugikan negara dalam halam perekonomian dan alam Indonesia.

Dapat kita ketahui juga banyak sekali kasus-kasus illegal logging yang terjadi di

Indonesia bahkan hampir di setiap wilayah yaitu Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Jawa,

dan Papua. Pada secara tersirat kasus illegal logging itu sudah diatur dalam alquran dan

hadist mengenai kerusakan alam. Di alquran dan hadist sangat jelas dikatakan bahwa

allah sangat benci kepada orang-orang yang memebuat kerusakan di muka bumi. Tidak

hanya dalam agama Islam, Negara Indonesia pun mengatur illegal logging dalam

peraturan perundang-undangan, yang melarang tindakan illegal logging tersebut.

Oleh karena itu, untuk mengatasi dan mencegah illegal logging, Indonesia harus

melakukan perubahan-perubahan pada peraturan dan prakteknya. Peraturannya tidak bisa

hanya mengenai bidang tata niaga kayu saja tetapi juga mengenai politik, ekonomi,

hukum dan sosial-budaya. Pada prakteknya dalam pencegahan dan penyelesaian, tidak

bisa jika peraturan itu hanya berlaku dalam negeri tetapi harus luas hingga luar negeri.

Menurut Islam, yang dapat mencegah kerusakan adalah dengan tidak berharap dari siapa

pun yang penting adalah keikhlasan dari diri masing-masing, karena dari sesuatu yang

21

Page 22: Illegal Logging Agama

kecil bila dikerjakan dengan ikhlas akan memberikankeberkahan dari allah, dan tanpa

keikhlasan semuanya akan hancur.

22

Page 23: Illegal Logging Agama

Daftar Pustaka

Environmental Investigation Agency and Telepak, 2004, Profiting from Plunder: How

Malaysia Smuggles Endangered Wood.

Greenpeace Partners in Crime, 2003, A Greenpeace investigation of the links between the

UK and Indonesia’s timber barons.

Indonesia-UK Tropical Forestry Management Programme, 1999, Illegal Logging in

Indonesia, ITFMP Report No. EC/99/03.

Intip Hutan, April 2003, Pejabat Tersandung Illegal Logging.

Suprihantono E. Atmojo (Ed), 2005, Menyinergikan Pembangunan & Lingkungan:

Telaah Kritis Begawan Lingkungan, PD Anindya, Yogyakarta.

WWF International, 2002, The Timber Footprint of the G8 and China.

http://sman13bandung.school-press.com

http://www.legalitas.org.com

http://www.republika.co.id/berita/20277/

KH_Othman_Umar_Shihab_Manusia_Melupakan_Amanah_Allah.

http://www.saveordelete.com

23