image #4

60
IMAGE 1 EDISI #4 cover

Upload: image-magazine

Post on 01-Apr-2016

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Architecture // Urbanism // Travel // Exchange // IMA- Gunadharma // Institut Teknologi Bandung //

TRANSCRIPT

Page 1: IMAGE #4

IMAGE

1EDISI #4

cover

Page 2: IMAGE #4

2EDISI #4

Topik hangat yang tengah beredar di Kota Bandung adalah keinginan untuk menjadikan bandung sebagai creative city. Apa itu creative city? Creative city adalah suatu proyek UNESCO dengan tujuan menjaga dan merayakan perbedaan kebudayaan, dibentuk agar setiap anggotanya bisa membagikan pengalaman mereka dalam mempromosikan warisan budaya lokal, sekaligus membagi pengalaman tentang cara beradaptasi dengan pengaruh-pengaruh globalisasi. Usul untuk menjadikan Bandung sebagai creative city telah lama diusung oleh sebuah organisasi yang bernama Bandung Creative City Forum (BCCF).

Filosofi dari sebuah kota kreatif adalah selalu ada potensi kreatif pada suatu ruang yang dapat menstimulasi manusia untuk dapat berpikir, merencanakan, dan melaksanakan imajinasinya dalam menyelesaikan permasalahan perkotaan. Permasalahan ini dapat terjangkau dari permasalahan kurangnya permukiman hingga peningkatkan estetika visual lingkungan, dengan asumsi bahwa semua orang dapat menghasilkan jawaban yang luar biasa pada permasalahan-permasalahan yang ada jika diberi kesempatan.

Berbicara tentang kota maka tidak akan dapat lepas dari ruang-ruang yang terbentuk di dalamnya. Berbagai hal telah dipersiapkan dan diperbaiki agar bandung dapat memenuhi kualifikasi yang dibuat oleh UNESCO agar dapat tergabung dalam jaringan kota-kota kreatif sedunia seperti Nagoya, Berlin, Montreal, dan masih banyak lagi. Diantaranya adalah perbaikan infrastruktur-infrastruktur kota seperti perbaikan taman-taman kota untuk memperbanyak ruang-ruang publik yang dapat diakses oleh setiap warga kota.

Dalam edisi IMAGE kali ini akan dibahas tentang perjalanan Kota Bandung dalam persiapannya menjadi sebuah kota kreatif. Seperti apakah ruang-ruang kota yang dapat menstimulasi kreativitas penduduknya? Adakah korelasi yang signifikan antara kreativitas dan ruang? Apa saja yang sudah dipersiapkan oleh Bandung agar layak untuk menjadi creative city? Lalu apakah Bandung telah siap untuk bergabung dalam jaringan kota-kota kreatif sedunia seperti yang selama ini diidam-idamkan?

Kreativitas dilihat sebagai aplikasi dari imajinasi. Pada kota kreatif diharapkan tidak hanya seniman dan orang-orang yang terlibat dalam ekonomi kreatif yang dapat menjadi kreatif, melainkan semua orang dari berbagai latar belakang dapat terstimulasi untuk dapat menghadapi masalah yang ada dengan cara-cara yang luar biasa.

EDITORIALAfifah H. A.

Page 3: IMAGE #4

3EDISI #4

IMAGEKONTRIBUTOR

BEHIND THE SCENE

KONTRIBUTOR:

Dinda Mundakir/ Rani Septiani A./ Melati Tatriwartami/ Zegha Brasessa Budhi/ Prathito A. W.

BEHIND THE SCENE

Olivia Devania/ Natalia Siringo/ Grace Stephanie/ Aulia Kurniaputri/ Jovita Callista R./ Intan Dyah Ayu/ Florentina Anastasia/ Ady Dwi Nugroho/ Made Yudhistira/ Zahra Balqis/ Agnes Cynthia G/ Rendy K./ Ulya Azma K./ Tiffani Rossa Valindia/ Kanya P/ Louisa Rebbeka P./ Aviannisa Hadi/ Ida Ayu P./

Page 4: IMAGE #4

IMAGE

4EDISI #4

DAFTAR ISI

EVENT

REVIEW

DESIGN PROJECT 2014

VENNICE BIENALLE 2014

ARCHITECTURAL REVIEW: GALERI DIAN

10

50

LIPUTAN UTAMA

ABROAD

INDUSTRI KREATIF BANDUNG

JENESYS

STUDENT EXCHANGE PROGRAM

BOOK REVIEW: POETIC OF SPACE

SUMMER TRACK

Page 5: IMAGE #4

IMAGE

5EDISI #4

DAFTAR ISI

35SAYEMBARA

LIPUTAN UTAMA

JALAN-JALAN

GALLERY

ABROAD

PROSES BANDUNG MENUJU CREATIVE CITY

CLASSROOM

TAMAN JOMBLO

JENESYS

BUMI HEJO

KOMUNITAS KREATIF DI KOTA BANDUNG

ORIGIN HOUSE AND KITCHEN

GAN BEI

TAMAN MUSIK

TAMAN FOTOGRAFI

UNCONNECTED BAMBOO

Berawal dari sekumpulan siswa jurusan seni di sebuah kejuruan Kota Bandung yang memiliki hobi menggambar, akhirnya terbentuklah sebuah komunitas yang bernama Pensil Terbang, awalnya. Pada tanggal 13 Februari 2009, komunitas ini resmi berdiri dan berganti nama menjadi Pensil Kertas. Keprihatinan terhadap perkembangan Kota Bandung yang sangat pesat sehingga menimbulkan banyak masalah bagi warganya menjadi dasar ide bagi pemuda-pemudi Bandung untuk membentuk komunitas kreatif. Komunitas Pensil Kertas ada untuk mengajak warga Bandung untuk ikut merancang masa depan Kota Bandung dengan menggambar sketsa.

K o m u n i t a sK r e a t i fdi Kota Bandung

Komunitas yang berjumlah tidak kurang dari 45 anggota ini selalu berkumpul dan menggambar sketsa saat car free day setiap hari Minggu, di Jalan Dago, tepatnya depan Rumah Sakit Santo Borromeus dari jam 06.00-10.00. Selain membuat sketsa, para anggota komunitas juga membuat berbagai karya seni lainnya, seperti karikatur, ilustrasi, komik, hingga seni kertas lipat. Tak hanya Itu, mereka juga memperkenalkan karya-karyanya kepada orang-orang. ‘Menjadikan Kota Bandung sebagai Kota Desain’ menjadi misi jangka panjang Komunitas Pensil Kertas ini. Kreativitas anak-anak muda Bandung harus disalurkan untuk mempercantik kota. Untuk Anda yang masih penasaran dengan komunitas ini dan karyanya bisa mengunjungi situs mereka di www.pensilkertas.com .

Kali ini, redaksi Majalah IMAGE memilih empat komunitas kreatif yang ada di Kota Bandung dari berbagai sumber.

KomunitasPensil Kertas

FOTO: ANTARA/Agus Bebeng/Koz/pd/11

Sumber: http://uniknya.com/2012/09/5-komunitas-unik-di-bandung-bagian-i/

Page 6: IMAGE #4

IMAGE

6EDISI #4

EVENT

Page 7: IMAGE #4

IMAGE

7EDISI #4

Page 8: IMAGE #4

IMAGE

8EDISI #4

EVENT

Page 9: IMAGE #4

IMAGE

9EDISI #4

EVENT

Page 10: IMAGE #4

IMAGE

10EDISI #4

ISSUE

Page 11: IMAGE #4

IMAGE

11EDISI #4

ISSUE

Page 12: IMAGE #4

IMAGE

12EDISI #4

ISSUE

Page 13: IMAGE #4

IMAGE

13EDISI #4

ISSUE

Page 14: IMAGE #4

IMAGE

14EDISI #4

ISSUE

Page 15: IMAGE #4

IMAGE

15EDISI #4

ISSUE

Page 16: IMAGE #4

IMAGE

16EDISI #4

ISSUE

Page 17: IMAGE #4

IMAGE

17EDISI #4

ISSUE

Page 18: IMAGE #4

IMAGE

18EDISI #4

ISSUE

Page 19: IMAGE #4

IMAGE

19EDISI #4

ISSUE

Page 20: IMAGE #4

IMAGE

20EDISI #4

Berawal dari sekumpulan siswa jurusan seni di sebuah kejuruan Kota Bandung yang memiliki hobi menggambar, akhirnya terbentuklah sebuah komunitas yang bernama Pensil Terbang, awalnya. Pada tanggal 13 Februari 2009, komunitas ini resmi berdiri dan berganti nama menjadi Pensil Kertas. Keprihatinan terhadap perkembangan Kota Bandung yang sangat pesat sehingga menimbulkan banyak masalah bagi warganya menjadi dasar ide bagi pemuda-pemudi Bandung untuk membentuk komunitas kreatif. Komunitas Pensil Kertas ada untuk mengajak warga Bandung untuk ikut merancang masa depan Kota Bandung dengan menggambar sketsa.

K o m u n i t a sK r e a t i fdi Kota Bandung

Komunitas yang berjumlah tidak kurang dari 45 anggota ini selalu berkumpul dan menggambar sketsa saat car free day setiap hari Minggu, di Jalan Dago, tepatnya depan Rumah Sakit Santo Borromeus dari jam 06.00-10.00. Selain membuat sketsa, para anggota komunitas juga membuat berbagai karya seni lainnya, seperti karikatur, ilustrasi, komik, hingga seni kertas lipat. Tak hanya Itu, mereka juga memperkenalkan karya-karyanya kepada orang-orang. ‘Menjadikan Kota Bandung sebagai Kota Desain’ menjadi misi jangka panjang Komunitas Pensil Kertas ini. Kreativitas anak-anak muda Bandung harus disalurkan untuk mempercantik kota. Untuk Anda yang masih penasaran dengan komunitas ini dan karyanya bisa mengunjungi situs mereka di www.pensilkertas.com .

Kali ini, redaksi Majalah IMAGE memilih empat komunitas kreatif yang ada di Kota Bandung dari berbagai sumber.

KomunitasPensil Kertas

FOTO: ANTARA/Agus Bebeng/Koz/pd/11

Sumber: http://uniknya.com/2012/09/5-komunitas-unik-di-bandung-bagian-i/

Page 21: IMAGE #4

IMAGE

21EDISI #4

Berawal dari sekumpulan siswa jurusan seni di sebuah kejuruan Kota Bandung yang memiliki hobi menggambar, akhirnya terbentuklah sebuah komunitas yang bernama Pensil Terbang, awalnya. Pada tanggal 13 Februari 2009, komunitas ini resmi berdiri dan berganti nama menjadi Pensil Kertas. Keprihatinan terhadap perkembangan Kota Bandung yang sangat pesat sehingga menimbulkan banyak masalah bagi warganya menjadi dasar ide bagi pemuda-pemudi Bandung untuk membentuk komunitas kreatif. Komunitas Pensil Kertas ada untuk mengajak warga Bandung untuk ikut merancang masa depan Kota Bandung dengan menggambar sketsa.

K o m u n i t a sK r e a t i fdi Kota Bandung

Komunitas yang berjumlah tidak kurang dari 45 anggota ini selalu berkumpul dan menggambar sketsa saat car free day setiap hari Minggu, di Jalan Dago, tepatnya depan Rumah Sakit Santo Borromeus dari jam 06.00-10.00. Selain membuat sketsa, para anggota komunitas juga membuat berbagai karya seni lainnya, seperti karikatur, ilustrasi, komik, hingga seni kertas lipat. Tak hanya Itu, mereka juga memperkenalkan karya-karyanya kepada orang-orang. ‘Menjadikan Kota Bandung sebagai Kota Desain’ menjadi misi jangka panjang Komunitas Pensil Kertas ini. Kreativitas anak-anak muda Bandung harus disalurkan untuk mempercantik kota. Untuk Anda yang masih penasaran dengan komunitas ini dan karyanya bisa mengunjungi situs mereka di www.pensilkertas.com .

Kali ini, redaksi Majalah IMAGE memilih empat komunitas kreatif yang ada di Kota Bandung dari berbagai sumber.

KomunitasPensil Kertas

FOTO: ANTARA/Agus Bebeng/Koz/pd/11

Sumber: http://uniknya.com/2012/09/5-komunitas-unik-di-bandung-bagian-i/

Page 22: IMAGE #4

IMAGE

22EDISI #4

Page 23: IMAGE #4

IMAGE

23EDISI #4

ISSUE

Page 24: IMAGE #4

IMAGE

24EDISI #4

ISSUE

Page 25: IMAGE #4

IMAGE

25EDISI #4

Page 26: IMAGE #4

IMAGE

26EDISI #4

STUDENT EXCHANGE:

JAPAN

ABROAD

Page 27: IMAGE #4

IMAGE

27EDISI #4

Banyak hal menarik yang dapat ditemukan di Jepang. Terdiri dari beribu-ribu pulau, Jepang menawarkan keanekaragaman pengalaman unik yang hanya dapat ditemukan di Jepang. Daya tarik negara ini pun sangat beragam, mulai dari teknologi, budaya, hingga pesona alamnya. Pada bulan Juni dan Mei lalu, beberapa mahasiswa ITB, berkesempatan mengunjungi Jepang dalam rangka mengikuti program pertukaran pelajar yang diselenggarakan oleh Prodi Arsitektur ITB dan program pertukaran pelajar yang diselenggarakan oleh Jenesys. Untuk program pertukaran pelajar yang diselenggarakan oleh prodi, kami mewawancarai Prathito Wisambodhi, sedangkan untuk program pertukaran pelajar yang diselenggarakan oleh Jenesys kami mewawancarai Zegha Brasesa Budhy dan Melati Tatriwartami.

ABROAD

Page 28: IMAGE #4

IMAGE

28EDISI #4

Dengan semangat berbagi, pemerintah jepang dan Kementrian Riset dan Tekologi menyelenggarakan program pertukaran pelajar bernama JENESYS dengan tema Urban Engineering and City Planning selama 8 hari dan diikuti oleh kurang lebih 96 orang mahasiswa Indonesia. Mereka mengunjungi beberapa kota di jepang, yaitu Tokyo dan Kitakata.

Setelah menginap semalam di Tokyo, mereka pergi mengunjungi sebuah kota kecil di perfektur Fukushima yang bernama Kitakata. Hal menarik yang terdapat di Kitakata adalah Kura, sebuah gudang tempat penyimpanan barang barang berharga dan persediaan makanan.

JENE

SYS

ABROAD

Page 29: IMAGE #4

IMAGE

29EDISI #4

Selain mengikuti beberapa kuliah mengenai Urban Engineering dan City planning yang diselenggarakan di Kitakata, para peserta juga berkesempatan untuk merasakan secara langsung kehidupan masyarakat Jepang dengan menginap di beberapa homestay yang telah disediakan. Meskipun terdapat perbedaan bahasa namun peserta dan pemilik homestay tetap dapat berkomunikasi dan bertukar pengalaman, mulai dari pengalaman merangkai bunga, menyiapkan meja ala Jepang, hingga bercocok tanam.

Menurut Zegha banyak hal yang dapat dipelajari dan diamati di negeri sakura tersebut, tugas kita sekarang adalah untuk memproses informasi dan sumber inspirasi yang telah didapat agar dapat diimplementasikan di Indonesia sehingga Indonesia dapat semakin maju dan berkembang.

ABROAD

Page 30: IMAGE #4

IMAGE

30EDISI #4

STUDENTEXCHANGEPROGRAM

ABROAD

Bersama dengan enam orang mahasiswa arsitektur ITB yang lain, Prathito A. W. yang akrab dipangil Thito mengikuti Student Exchange program yang dilaksanakan di Jepang. Program Student Exchange tersebut berlangsung selama seminggu dengan acara utama berupa architectural workshop yang diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa arsitektur dari berbagai negara seperti Indonesia, Thailand, Tiongkok, Taiwan, dan Jepang. Workshop tersebut mempersoalkan sebuah kota di bagian utara pulau kyushu bernama Kitakyushu.

Page 31: IMAGE #4

IMAGE

31EDISI #4

ABROAD

Dahulu, Kitakyushu merupakan sebuah kota yang terkenal dengan industri bajanya, namun karena permasalahan polusi, industri baja yang semula merupakan sumber ekonomi dari kota tersebut makin lama mulai ditinggalkan. Kehilangan sumber ekonomi utamanya menyebabkan ekonomi kota melemah dan kota tersebut ditinggalkan oleh penduduknya. Pada workshop yang dilaksanakan kala itu, mahasiswa-mahasiswa yang terbagi dalam beberapa kelompok itu ditantang untuk mebuat suatu usulan desain yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Tantangan utama dalam workshop tersebut menurut Prathito adalah mencari cara yang efektif untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan sesama anggota kelompok yang berasal dari negara-negara yang berbeda dengan bahasa yang berbeda pula. Diperlukan insiatif untuk berkomunikasi dengan peserta lain agar kerjasama dapat berjalan dengan baik.

Page 32: IMAGE #4

IMAGE

32EDISI #4

ABROAD

Selain mengunjungi Kitakyushu, Thito juga mengunjungi Hiroshima. Ia mengunjungi sebuah pulau di Hiroshima bernama Pulau Miyajima yang memiliki sebuah kuil terkenal yang bernama Kuil Itsukushima. Hal yang menarik dari pulau ini adalah gerbang kuil atau torii yang seakan-akan mengapung ketika air pasang. Perjalanannya ke Hiroshima ini ia lakukan sendiri. Menurutnya melakukan perjalanan sendiri di Jepang cukup mudah dan menyenangkan karena penduduk Jepang akan dengan senang hati menunjukkan jalan dan membantu turis yang mengunjungi negaranya.

Page 33: IMAGE #4

33EDISI #4

IMAGE

Sayembara Eco House Design Competition dibuka sejak 27 Januari 2014 lalu. Sayembara yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil, Fakultas Teknik UGM merupakan salah satu dari beberapa rangkaian acara CIA (Civil in Action). Eco house design competition tahun ini mengangkat tema “Housing” dengan fokus bahasan Inovasi Intregrasi sistem lingkungan khususnya dalam segi sanitasi, sumur resapan, tata ruang, dan lingkungan.Pada syaembara ini, 2 tim dari Arsitektur ITB masuk 5 besar serta mendapat juara 1 dan juara 3.

Pada Sabtu, 24 Mei 2014 adalah hari pengumuman pemenang syaembara. Tim Etsa Amanda (AR 2011), Auli Kurniaputri (AR 2011), Agnes Chintya (AR 2011) dan Fedik Y. Hutahaean(SI 2011) mendapat juara 1. dan Tim Jihad Mardatillah (AR 2011), Andry Abdul Fattaah (AR 2011), M. Fauzi (PL 2011) dan Rinaldy Bonarahma(SI 2011) mendapat juara 3.

ECO-HOUSE

COMPETITIONDESIGN

SAYEMBARA

Florentina Anastasia

Page 34: IMAGE #4

34EDISI #4

IMAGE

Tim Etsa, Uli, Agnes dan Fedik melihat permasalahan rumah di Indonesia tidak ditata dengan baik. Akibat dari penataan perumahan tersebut adalah perumahan menjadi kumuh dan semakin liar. Keadaan ini menimbulkan masalah kesehatan, lingkungan dan pemborosan energo. Perumahan yang dirancang oleh tim Etsa, Uli, Agnes dan Fedik merupakan perumahan cluster agar penghuni rumah dengan penghuni rumah lainnya dapat berinteraksi dengan baik. Dalam rancangannya, terdapat fasilitas-fasilitas yang digunakan secara komunal misalnya septitank. Hal ini bertujuan agar biaya pembangunan lebih murah. Lalu di setiap cluster terdapat taman dan kolam retention di tengah cluster. Taman dan kolam ini berfungsi sebagai resapan air agar air dapat diserap ke tanah dan digunakan lagi baru kemudian dialirkan ke sungai.

# 1BUMI HEJO

SAYEMBARA

Page 35: IMAGE #4

35EDISI #4

IMAGE

“Selain itu TOR sayembara harus dibaca dengan baik. Presepsi tiap anggota tim disamakan dalam memahami TOR agar hasil sesuai dengan TOR,” tambah Etsa Amanda. “Menurut saya, niat untuk mengikuti sayembara adalah untuk belajar, memperbanyak jam terbang dalam merancang. Dengan jam terbang yang banyak, maka dapat memperbanyak cara-cara merespon permasalahan,” ujar Aulia Kurniaputri.

Selama proses merancang, terdapat masalah timeline kerja karena sebagai mahasiswa tentu memiliki tugas akademik dan lainnya, tidak hanya sayembara. Sangat penting dalam mengikuti sayembara adalah penentuan anggota tim. Seluruh anggota tim memang harus bersungguh-sungguh ingin mengerjakan dan menyelesaikannya. Selain itu, penentuan timeline kerja dan target-target kerja. Hal ini dapat mencegah pekerjaan di waktu dekat deadline. Semangat kerja tim harus dijaga agar tetap stabil dan meningkat di akhir mendekati deadline pengumpulan karya.

SAYEMBARA

Page 36: IMAGE #4

IMAGE

36EDISI #4

# 3UNLIMITED

BAMBOOKonsep ecohouse diterapkan pada material rumah-rumah rancangan Tim Jihad. Material yang digunakan adalah bambu. Bambu adalah material ramah lingkungan sehinga bambu dijadikan material utama baik dari elemen struktur utama, sturktur pengisi dan dekorasi. “Unlimited Bamboo” adalah konsep yang mereka ajukan. Bambu dapat dimanfaatkan tanpa batas. Jika terdapat kerusakan di rumah, bambu-bambu sudah disediakan di kebun bambu pada perumahan tersebut. Selain kebun bambu, terdapat workshop bambu untuk warga perumahan. Oleh karena itu, warga dapat mengolah bambu dengan mandiri dan dapat menumbuhkan perekonomian bagi warga.

Dalam tim Jihad terdapat mahasiswa dari berbagai jurusan. Hal ini sangat menyenangkan karena banyak ide-ide baru. Hanya saja, jadwal setiap anggota bisa bentrok satu dengan lainnya sehingga di akhir-akhir pengerjaan sedikit terganggu. Namun hal ini dapat diatasi dengan semangat dan kerja keras tim.

Dalam hal sanitiasi perumahan, tim Jihad meracang rain water harvesting sederhana. Pembuangan blackwater langsung menuju septitank bersama. Sedangkan pembuangan greywater diolah lagi dengan sederhana dengan menggunakan tanaman. Hasil pengolahan greywater dapat digunakan untuk keperluan mencuci, menyiram tanaman dan flushing toilet.

Page 37: IMAGE #4

IMAGE

37EDISI #4

JALANJALAN[ [

Aviannisa HadiTiffani Rossa V.

Page 38: IMAGE #4

38EDISI #4

IMAGE JALAN-JALAN

Page 39: IMAGE #4

39EDISI #4

IMAGEJALAN-JALAN

Page 40: IMAGE #4

40EDISI #4

IMAGE JALAN-JALAN

Page 41: IMAGE #4

IMAGE

41EDISI #4

Page 42: IMAGE #4

42EDISI #4

IMAGE JALAN-JALAN

Page 43: IMAGE #4

43EDISI #4

IMAGEJALAN-JALAN

Page 44: IMAGE #4

44EDISI #4

IMAGE JALAN-JALAN

03

Page 45: IMAGE #4

45EDISI #4

IMAGEJALAN-JALAN

Page 46: IMAGE #4

46EDISI #4

IMAGE JALAN-JALAN

Page 47: IMAGE #4

47EDISI #4

IMAGEJALAN-JALAN

Page 48: IMAGE #4

48EDISI #4

IMAGE ARCHITECTURAL REVIEW

Louisa Rebbeka P.Kanya P.

Page 49: IMAGE #4

49EDISI #4

IMAGEARCHITECTURAL REVIEW

Page 50: IMAGE #4

50EDISI #4

IMAGE ARCHITECTURAL REVIEW

Page 51: IMAGE #4

51EDISI #4

IMAGEARCHITECTURAL REVIEW

Page 52: IMAGE #4

IMAGE

52EDISI #4

Metafora rumah sebagai kerang, sarang, ataupun cangkang sering dilakukan berdasarkan kemiripan fungsional. Namun, dari mana kemiripan ini dimunculkan? Apa esensi dari kerang, sarang, atau cangkang yang ingin direplikasi manusia dalam ruang tempat tinggalnya? Dalam buku tahun 1958 ini, Gaston Bachelard membahas bagaimana pengalaman manusia terhadap arsitektur mempengaruhi dan membentuk perkembangannya, melalui analisis terhadap puisi-puisi tentang ruang.

Poetics of Space merupakan eksplorasi terhadap imaji ruang. Di sini, “ruang” tidak lagi dianggap sebagai struktur fisik belaka melainkan sebagai kompilasi dua unsur: persepsi rasional terhadap gubahan geometrisnya, ditambah dengan pengalaman subjektif penggunanya. Bachelard, seorang filsuf yang mendalami fenomenologi, berpendapat bahwa manusia dibentuk oleh bagaimana ia mengalami dunia, sedangkan interaksi manusia dengan ruang merupakan hal fundamental yang senantiasa dialami.

Page 53: IMAGE #4

IMAGE

53EDISI #4

Berpedoman pada struktur bahasa yang ditemukan dalam puisi, Bachelard mencari penjelasan mengenai esensi ruang. Basement yang gelap mengandung arketipe irasionalitas. Sudut ruang memberi kenyamanan melalui immobilitas. Pintu dan jendela mengkomunikasikan batas menuju ruang lain yang impermanen, dapat dibuka-tutup sesuai keinginan.

Setiap bab dalam Poetics of Space membahas satu tema yang dilengkapi dengan bait-bait puisi yang terkait dengannya. Dalam ‘House and Universe’, Bachelard membuka penceritaan dengan mengutip dua baris puisi Paul Eluard: When the peaks of our sky come together / my house will have a roof. Rumah, menurut Bachelard, “bernafas”—terkadang “mengecil” menjadi perisai protektif penghuninya, terkadang meluas sebagai ekstensi kepada dunia di balik dinding-dindingnya. Persepsi akan rumah mampu melebihi definisi geometrisnya: bagi penghuninya, rumah merupakan sel sekaligus kosmos.

Dalam ‘Miniature’, Bachelard melakukan eksperimentasi persepsi skala melalui berbagai sudut pandang: seorang astronom yang berusaha membayangkan struktur alam semesta, seorang ahli botani dengan lensa pembesar, bahkan seorang tokoh dongeng dengan tubuh setinggi jari jempol, Tom Thumb.

Dalam ‘Dialectics of Inside and Outside’, diperingatkan bahwa geometri pendefinisi ruang terkadang membatasi persepsi mengenai luar dan dalam. Kualitas puitis, menurut Bachelard, dapat diciptakan melalui penggabungan sintesis rasional dalam penggubahan struktur dengan irasionalitas imajinasi dalam mendobrak konvensi yang berlaku. Di sini, Bachelard mengutip puisi-puisi yang mengilustrasikan potensi transedensial dari ruang dan pengalaman manusia di dalamnya. Dari Eluard: The solemn geographies of human limits ... dan, dari Pierre-Jean Jouve: For we are where we are not.

Bagi Bachelard, puisi bukanlah rekaman dari “impresi” belaka. Suatu impresi disimpan dan dikategorikan dalam pemikiran masing-masing pengamat individu. Namun suatu puisi, seperti halnya sebuah bangunan, membentuk ruang tersendiri yang dimaksudkan untuk ditempati—suatu spasi emosional yang terbagi dari sang penyair dan kemudian dialami kembali oleh pembacanya.

A house that has been experienced is not an inert

box ... inhibited space transcends geometrical

space.

REVIEW

Bahasa, menurut Bachelard, merupakan struktur penyusun pengalaman subjektif seorang individu. Melalui puisi, seseorang dapat memperkaya pemahamannya tentang kehidupan manusia. Konsep yang sama dapat dianalogikan pada bahasa visual—bentuk, tekstur, warna—yang diolah untuk membentuk karya arsitektur. Membaca penjabaran puisi-puisi tentang ruang oleh Bachelard dalam Poetics of Space memberikan gambaran personal untuk memperkaya proses sintesis arsitektural masing-masing pembaca—menciptakan bangunan yang terbentuk dari, dan berkembang melalui, spasi imajinasi.

KONTRIBUTOR:DINDAMUNDAKIR

Page 54: IMAGE #4

IMAGE

54EDISI #4

SUMMERTRACK

KONTRIBUTOR:RANI

SEPTIANI ARMAN

REVIEW

Page 55: IMAGE #4

55EDISI #4

Coldplay - A Sky Full of Stars#PopRock #BandNoteworthy Track: Magic

Haim - If I Could Change Your Mind#Alternative #Band #FemaleVocalsNoteworthy Track: the Wire (Tourist Remix)

Iggy Azalea feat Charli XCX - Fancy#HipHop #Duet #GirlPowerNoteworthy Track: Problem (with Ariana Grande)

Sam Smith - Stay with Me#Ballad #Romance #MaleVocalsNoteworthy Track: Latch (with Disclosure)

Calvin Harris - Summer#Electronic #DanceNoteworthy Track: Under Control (with Alesso and Hurts)

Clean Bandit feat Jess Glynne - Rather Be#Electronic #Dance #FemaleVocalsNoteworthy Track: Extraordinary (feat Sharna Bass)

Faul & Wad Ad vs. PNAU - Changes#Electronic #Dance #KidsChantsNoteworthy Track

La Roux - Let Me Down Gently#Electronic #Dance #FemaleVocalsNoteworthy Track: I'm Not Your Toy

Foster the People - Coming of Age#Rock #Electronic #Band #HipsterNoteworthy Track: Are You What You Want to Be?

Chromeo feat Toro y Moi - Come Alive#Electronic #Dance #MaleVocals

#1#2#3

#4

#5#6#7#8#9#10

Page 56: IMAGE #4

IMAGE

56EDISI #4

GALLERY

Page 57: IMAGE #4

IMAGE

57EDISI #4

GALLERY

Page 58: IMAGE #4

IMAGE

58EDISI #4

GALLERY

Page 59: IMAGE #4

IMAGE

59EDISI #4

GALLERY

TAMA N C IBEUNYINGK R E D I T F O T O :

JEPRE T

TAMA N MUSIK

K R E D I T F O T O :

JEPRE T

Page 60: IMAGE #4