imam laits bin saad

12
Imam Laits bin Saad Disusun berdasarkan tulisan Arief B. Iskandar, April 2016

Upload: salma-banin

Post on 13-Apr-2017

62 views

Category:

Self Improvement


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Imam Laits bin Saad

Imam Laits bin Saad

Disusun berdasarkan tulisan Arief B. Iskandar, April 2016

Page 2: Imam Laits bin Saad

Biodata SingkatNama

LengkapAbu Harits al-Laits bin Sa’ad bin Abdurrahman

TTL kampung Qalqasyandah, bulan Sya’ban 94 H

StatusUlama besar, ahli fikih terkemuka dan perawi hadis terpercaya yang hidup pada masa kekuasaan Bani Umayyah

Wafat tahun 175 H

Page 3: Imam Laits bin Saad

Imam Laits sebagai Ulama

Ibnu Hajar al-Asqalani

“Ilmu para Tâbi’în yang berasal dari Mesir telah habis diserap oleh al-Laits,”

Imam an-Nawawi “Semua orang sepakat akan keagungan Imam Laits; termasuk sifat amanahnya dan ketinggian derajatnya dalam fikih dan hadis.”

Ibnu Wahab “Andai tidak ada Imam Malik dan Imam al-Laits, tentu manusia akan tersesat.”

Imam Syafii“Demi Allah, wahai Imam, engkau telah mengumpulkan empat sifat yang tidak dimiliki ulama lainnya: ilmu, amal, zuhud dan kedermawanan.”Juga menilai Imam al-Laits lebih fakih daripada Imam Malik

Imam Malik Sering menanyakan berbagai persoalan kepada Imam Laits bin Saad

Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Syafii, Sufyan ats-Tsauri, al-Ijli dan kebanyakan

ulama

Imam Laits seorang yang Tsiqah

Page 4: Imam Laits bin Saad

“Salah satu mujtahid besar di bidang fikih yang

pemikirannya sangat cemerlang”

• Sejak kecil Laits bin Saad sudah hapal al-Quran serta banyak hadis dan syair-syair Arab.• Al-Laits banyak belajar di masjid agung di Kota al-Fusthath (Masjid Amru bin al-Ash).• Laits bin Saad juga mengadakan rihlah ilmiah ke Irak dan daratan Hijaz.• Gurunya dari kalanganTâbi’in  sekitar 80 guru (Al Mizzi, masa Khilafah Umayyah).• Muridnya yang terkemuka > 70 orang , diantaranya Ibnul Mubarak dan Ibnu Wahab

(Guru Imam Ahmad), Yahya bin Bukair (Guru Imam Bukhari), Yahya bin Yahya at-Tamimi (Guru Imam Muslim)

• Imam al-Bukhari dan Muslim banyak meriwayatkan hadis dari Imam al-Laits. • Para ulama telah menetapkan bahwa sanad paling sahih di Mesir adalah yang

diriwayatkan oleh Imam al-Laits bin Saad, dari Yazid bin Abi Habib.

Page 5: Imam Laits bin Saad

Sayangnya......

• tidak meninggalkan satu karya tulis pun,

karena kekurangsigapan murid-muridnya untuk membukukan pemikirannya, mazhab al-Laits bin Saad akhirnya lenyap (Imam Syafii)

Page 6: Imam Laits bin Saad

AlhamduliLlaahnya.....

banyak ulama fikih dari generasi sesudahnya yang sering menukil pendapatnya dalam kitab-kitab mereka, di antaranya: 1. Kitab Al-Mughni (kitab fikih mazhab Hanbali yang disusun oleh Ibnu

Qudamah)2. Kitab Al-Muhalla (kitab fikih mazhab azh-Zhahiri yang dikarang oleh Ibnu

Hazm)3. Kitab Bidâyah al-Mujtahid  (kitab fikih mazhab Maliki karya Ibnu Rusyd)

• Imam al-Laits juga banyak meninggalkan jejak pemikiran dalam ilmu ushul fikih. Tentang ijmak, misalnya, Imam al-Laits berpendapat bahwa ijmak (konsensus) yang bisa dijadikan dalil hanyalah Ijmak Sahabat (Khathib al-Baghdadi, Târîkh al-Baghdâd, 13/3, Adz-Dzahabi, Tadzkîrât al-Huffâzh, 1/207).

Page 7: Imam Laits bin Saad

Imam Laitssebagai Pengusaha*

*yang tidak pernah bayar zakat

Page 8: Imam Laits bin Saad

Imam Laitssebagai Pengusaha*

*yang tidak pernah bayar zakat

Muhammad bin Ramh

“Setiap tahun omset bisnis Imam al-Laits lebih dari 80.000 dinar (sekitar RP 160 miliar/tahun). Namun, beliau tidak pernah membayar zakat. Pasalnya, sebelum mencapai satu tahun (haul), hartanya sudah habis ia infakkan dan sedekahkan. Begitu seterusnya.”(An-Nawawi, Tahdzîb al-Asmâ’ wa al-Lughât, 2/73).

Qutaibah bin Said

Imam al-Laits selalu bersedekah setiap untuk 300 fakir miskin

Page 9: Imam Laits bin Saad

Yahya bin Bakr dari ayahnya

“Al-Laits pernah mengutus tiga orang untuk menyedekahkan hartanya sebanyak 3000 dinar (sekitar Rp 6 miliar) kepada tiga orang, masing-masing mendapatkan 1000 dinar (sekitar Rp 2 miliar), yaitu: Ibnu Luhai’ah, Malik bin Anas dan Qadhi Manshur bin Ammar.”

seorang wanita miskin

meminta kepada sang Imam madu alakadarnya untuk pengobatan anaknya yang sedang sakit. Saat itu Imam al-Laits malah memberi wanita itu 120 liter madu.

Page 10: Imam Laits bin Saad

Imam Malik

Pernah mengirim beberapa lembar roti basah dari gandum di atas nampan. Imam al-Laits mengembalikan nampan tersebut dengan menaruh uang di atasnya sebanyak 1000 dinar (sekitar RP 2 miliar) sebagai hadiah.

Setiap tahun dikirimi hadiah sebanyak 100 dinar (sekitar Rp 200 juta)

Diberikan hadiah 2X lipat dari hadiahnya Khalifah Harun Ar-Rasyid, yakni jumlahnya 1000 dinar (sekitar 2 Milyar)

Page 11: Imam Laits bin Saad

Peristiwa PentingIbn Miskin menuturkan bahwa Imam al-Laits sempat dibawa oleh Khalifah al-Ma’mun ke Baghdad dan dipenjarakan di sana. Pasalnya, ia tidak mau memenuhi tuntutan Khalifah al-Ma’mun untuk menyatakan bahwa al-Quran adalah makhluk. Imam al-Laits tetap dipenjara hingga Ja’far al-Mutawakkil naik takhta. Sejak itulah ia baru dibebaskan(Al-Irbili, Wafiyât al-‘Ayân wa Anbâ’ Abnâ’ az-Zamân, 2/56).

Page 12: Imam Laits bin Saad

Itulah Imam Laits bin Saad.

Beliau Pecinta Ilmu.Beliau Seorang Mujtahid Tsiqah.Beliau Pengusaha Dermawan.

Jadilah seperti Imam Laits.