implementasi algoritma naïve bayes dalam proses analisis ......implementasi algoritma naïve bayes...

19
` Implementasi Algoritma Naïve Bayes dalam Proses Analisis Efisiensi Jasa Servis Bengkel Daihatsu Cabang Salatiga Artikel Ilmiah Peneliti: Taufiq Jatmikanto (672009269) Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Agustus 2016

Upload: others

Post on 13-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • `

    Implementasi Algoritma Naïve Bayes

    dalam Proses Analisis Efisiensi Jasa Servis

    Bengkel Daihatsu Cabang Salatiga

    Artikel Ilmiah

    Peneliti: Taufiq Jatmikanto (672009269)

    Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom.

    Program Studi Teknik Informatika

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga

    Agustus 2016

  • `ii

  • `iii

  • `iv

  • `v

  • `1

    1. Pendahuluan

    Pengetahuan tentang pelanggan merupakan aset yang kritikal. Usaha untuk

    mengumpulkan, mengelola dan membagi pengetahuan tentang pelanggan dapat

    menjadi kegiatan yang penting bagi suatu usaha kecil menengah [1]. Semakin

    ketatnya persaingan dalam dunia bisnis saat ini menuntut pengusaha untuk cepat

    dan tanggap dalam mengambil keputusan agar perusahaan yang didirikan dapat

    tetap bertahan di tengah situasi dan keadaan yang demikian. Salah satu langkah

    yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan

    secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah

    menciptakan rasa puas pada pelanggan. Salah satu tindakan untuk memuaskan

    konsumen adalah bagaimana dan seberapa tinggi kualitas pelayanan yang

    diberikan terhadap konsumen [2].

    Salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga agar

    kinerja usahanya selalu berada dalam posisi baik adalah dengan menganalisis dan

    mengetahui faktor-faktor yang dapat menjaga kinerja usaha itu sendiri berada

    dalam posisi baik. Analisis dapat dilakukan dengan mengumpulkan data layanan

    yang bersifat historis dan kemudian menggali informasi yang dapat digunakan

    dari kumpulan data tersebut. Di dalam data tersebut dapat terlihat banyak

    komponen yang terkait dengan pelayanan terhadap pelanggan di antaranya

    hubungan antara jenis layanan, petugas/teknisi yang menangani, dan durasi waktu

    penyelesaian masalah.

    Data mining dapat memberikan informasi yaitu petugas tertentu cocok

    untuk menyelesaikan jenis masalah tertentu. Melalui informasi ini, maka ketika

    terdapat permintaan layanan yang masuk, maka sistem dapat memberikan

    rekomendasi petugas yang paling cocok untuk menyelesaikan jenis pekerjaan itu.

    Pada penelitian ini dirancang aplikasi data mining dengan algoritma Naïve Bayes,

    yang berfungsi untuk menganalisis efisiensi jasa servis pada bengkel Daihatsu

    cabang Salatiga.

    Berdasarkan permasalahan dalam hal pencapaian efisiensi jasa servis, dan

    kegunaan data mining dalam hal penggalian informasi, maka diajukan penelitian

    data mining untuk analisis efisiensi kinerja pelayanan keluhan pada bengkel

    Daihatsu cabang Salatiga.

    2. Tinjauan Pustaka

    Ridwan, Suyono dan Sarosa [3] menerapkan data mining dengan

    algoritma Naïve Bayes untuk mengevaluasi kinerja akademik mahasiswa.

    Penelitian tersebut difokuskan untuk mengevaluasi kinerja akademik mahasiswa

    pada tahun ke-2 dan diklasifikasikan dalam kategori mahasiswa yang dapat lulus

    tepat waktu atau tidak. Kemudian dari klasifikasi tersebut, sistem akan

    memberikan rekomendasi solusi untuk memandu mahasiswa lulus dalam waktu

    yang paling tepat dengan nilai optimal berdasarkan histori nilai yang telah

    ditempuh mahasiswa. Input dari sistem ini adalah data induk mahasiswa dan data

    akademik mahasiswa. Sampel mahasiswa angkatan 2005-2009 yang sudah

    dinyatakan lulus akan digunakan sebagai data training dan testing. Sedangkan

  • `2

    data mahasiswa angkatan 2010-2011 dan belum lulus akan digunakan sebagai

    data target. Data input akan diproses menggunakan teknik data mining algoritma

    Naïve Bayes Classifier (NBC) untuk membentuk tabel probabilitas sebagai dasar

    proses klasifikasi kelulusan mahasiswa. Output dari sistem ini berupa klasifikasi

    kinerja akademik mahasiswa yang diprediksi kelulusannya dan memberikan

    rekomendasi untuk proses kelulusan tepat waktu atau lulus dalam waktu yang

    paling tepat dengan nilai optimal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa faktor

    yang paling berpengaruh dalam penentuan klasifikasi kinerja akademik

    mahasiswa yaitu Indeks Prestasi Komulatif (IPK), Indeks Prestasi (IP) semester 1,

    IP semester 4, dan jenis kelamin.

    Pada penelitian Via, Nugroho dan Syafrizal [4], digunakan algoritma

    Naïve Bayes untuk membangun sistem pendukung keputusan klasifikasi tingkat

    keganasan kanker payudara. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker

    yang sering ditemukan pada kebanyakan wanita. Kanker ini ditandai dengan sel-

    sel abnormal yang tumbuh di luar kendali pada payudara. Hal ini menunjukkan

    bahwa kanker payudara adalah penyakit yang sangat ganas dan karenanya

    memerlukan pemeriksaan intensif dengan mendeteksi dini tingkat keganasan

    kanker payudara. Penelitian tersebut menganalisis tentang pengelompokan data

    kanker payudara untuk mengetahui kanker tersebut termasuk kanker jinak atau

    kanker ganas. Penelitian tersebut menggunakan 9 atribut sebagai masukan sistem

    dan data set yang digunakan adalah data set publik Breast Cancer Wisconsin

    Original (WBCO) yang diambil dari UCI Machine Learning. Untuk

    mengklasifikasi tingkat keganasan dapat dilakukan dengan pemanfaatan

    bioinformatic dengan menggunakan teknik data mining salah satunya adalah

    algoritma Naïve Bayes Classifier (NBC). Berdasarkan hasil pengujian dengan

    confusion matrix diketahui bahwa NBC yang diterapkan untuk melakukan

    klasifikasi tingkat keganasan kanker payudara memiliki akurasi pola yang cukup

    besar yaitu 97,82%, sedangkan error rate yang dihasilkan sebesar 2,18%. Hasil

    penelitian tersebut menunjukan bahwa dengan error rate yang cukup kecil maka

    algoritma Naïve Bayes Classifier terbukti cukup bagus untuk melakukan

    klasifikasi pada data WBCO.

    Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan tentang data

    mining terutama Naïve Bayes dalam membentuk sistem pendukung keputusan,

    maka dilakukan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan algoritma Naïve Bayes

    untuk menganalisis efisiensi jasa servis pada bengkel Daihatsu cabang Salatiga.

    Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk merancang data mining untuk

    proses analisis efisiensi dalam jasa servis pada bengkel Daihatsu cabang Salatiga.

    Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah sistem rekomendasi

    penanganan jasa servis pada bengkel Daihatsu cabang Salatiga. Batasan masalah

    dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Data yang dianalisis adalah data

    jenis-jenis jasa servis, pengerjaan servis oleh petugas, dan data petugas yang

    menangani pekerjaan tersebut; (2) Algoritma data mining yang digunakan adalah

    Naïve Bayes; (3) Analisis dilakukan terhadap efisiensi waktu kerja, dan tidak pada

    kualitas kerja.

    Algoritma Naïve Bayes adalah klasifikasi statistik. Algoritma Naïve Bayes

    dapat memprediksi kelas anggota probabilitas. Klasifikasi Naïve Bayes

  • `3

    dikembangkan berdasarkan teorema Bayes. Studi perbandingan algoritma-

    algoritma klasifikasi dapat menemukan sebuah klasifikasi Bayes sederhana yang

    dikenal sebagai “Naïve Bayes”. Algoritma Naïve Bayes berasumsi bahwa efek

    suatu nilai variabel di sebuah kelas yang ditentukan adalah tidak terkait pada nilai-

    nilai variabel lain. Asumsi ini disebut kelas kondisi bebas/tidak terikat. Itu dibuat

    untuk menyederhanakan perhitungan dan dalam hal ini dianggap sebagai “Naïve”.

    Algoritma Naïve Bayes memungkinkan secara cepat membuat model yang

    mempunyai kemampuan untuk prediksi dan juga menyediakan sebuah method

    baru dalam mengeksplorasi dan mengerti data. Bayes menyediakan metode yang

    digunakan untuk pembelajaran berdasarkan bukti (evidence) yang ada.

    Algoritmanya mempelajari bukti yang ada dengan menghitung korelasi di antara

    variabel yang diinginkan dan semua variabel yang lain.

    Untuk mulai menggunakan Naïve Bayes, perlu diketahui sebuah aturan

    dasar dalam algoritma ini. Rumus aturan Naïve Bayes ditunjukkan pada Rumus 1

    dan Rumus 2.

    P(a | b) = ( P(b | a) P(a) ) / P(b) (1)

    Posterior = (Likehood * Prior) / Evidence (2)

    Dimana, a adalah hal yang menyebabkan suatu hal terjadi (cause) dan b

    adalah akibatnya (effect), mengacu pada Rumus 1. P(a|b) sering disebut juga

    dengan istilah likehood dari b terhadap a, dari sini didapatkan probabilitas

    posterior P(a|b), mengacu pada Rumus 2, dimana P(a|b) menyatakan probabilitas

    munculnya a jika diketahui b.

    Untuk menjelaskan teorema Naïve Bayes, perlu diketahui bahwa proses

    klasifikasi memerlukan sejumlah petunjuk untuk menentukan kelas apa yang

    sesuai bagi sampel yang dianalisis tersebut. Karena itu, teorema bayes tersebut

    disesuaikan sebagai berikut [5]:

    C: Kelas. Dalam kasus penelitian ini berarti TQ, B, dan Q.

    F1-FN: karakteristik. Dalam penelitian ini berarti jenis-jenis

    pekerjaan, seperti tune up, service KM, dll.

    P: Peluang/Posterior. Angka yang menunjukkan kemungkinan

    keberhasilan. Disajikan dalam persen.

    (3)

    Variabel C merepresentasikan kelas, sementara variabel F1...Fn

    merepresentasikan karakteristik petunjuk yang dibutuhkan untuk melakukan

    klasifikasi. Maka rumus tersebut menjelaskan bahwa peluang masuknya sampel

    karakteristik tertentu dalam kelas C (Posterior) adalah peluang munculnya kelas

    C (sebelum masuknya sampel tersebut, seringkali disebut prior), dikali dengan

    peluang kemunculan karakteristik karakteristik sampel pada kelas C (disebut juga

    likelihood), dibagi dengan peluang kemunculan karakteristik-karakteristik sampel

    secara global (disebut juga evidence). Karena itu, Rumus 3 dapat pula ditulis

    secara sederhana sebagai berikut [5]:

    (4)

  • `4

    Nilai Evidence selalu tetap untuk setiap kelas pada satu sampel. Nilai dari

    posterior tersebut nantinya akan dibandingkan dengan nilai-nilai posterior kelas

    lainnya untuk menentukan ke kelas apa suatu sampel akan diklasifikasikan.

    Penjabaran lebih lanjut rumus Naïve Bayes tersebut dilakukan dengan

    menjabarkan menggunakan aturan perkalian sebagai berikut [5]:

    (5)

    3. Metode dan Perancangan Sistem

    Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang

    terbagi dalam lima tahapan, yaitu: (1) Identifikasi masalah dan studi literatur, (2)

    Perancangan sistem, (3) Implementasi sistem, (4) Pengujian sistem dan analisis

    hasil pengujian, (5) Penulisan laporan.

    Identifikasi Masalah dan Studi Literatur

    Perancangan Sistem

    Implementasi Sistem

    Pengujian Sistem dan Analisis Hasil Pengujian

    Penulisan Laporan

    Gambar 1 Tahapan Penelitian

    Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut.

    Tahap pertama yaitu melakukan identifikasi masalah yang terjadi pada Bengkel

    Daihatsu cabang Salatiga. Masalah yang ditemukan dari hasil identifikasi yaitu

    layanan pada Bengkel Daihatsu dapat ditingkatkan, dengan memanfaatkan data

    riwayat pelayanan servis kendaraan. Berdasarkan studi literatur, diketahui bahwa

    dengan mengolah data riwayat pelayanan dengan algoritma data mining, dapat

    diperoleh informasi yang tersembunyi di dalamnya, dan dapat menjadi pendukung

    pengambilan keputusan. Tahap kedua yaitu melakukan perancangan sistem yang

    meliputi perancangan database dan perancangan antarmuka. Database yang

    dirancang berfungsi untuk menyimpan informasi data riwayat pelayanan. Struktur

    tabel ditunjukkan pada Tabel 1, dirancang berdasarkan data yang ada pada

    Bengkel Daihatsu cabang Salatiga. Antarmuka sistem dirancang untuk

    menghubungkan antara database dan hasil dari proses analisis Naïve Bayes,

    dengan pengguna sistem. Database berfungsi untuk menyimpan data saja. Proses

    analisis dirancang untuk berada di dalam program, bukan berada di database.

  • `5

    Tahap ketiga yaitu mengimplementasikan rancangan yang telah dibuat di tahap

    dua ke dalam sebuah aplikasi/program sesuai kebutuhan sistem. Aplikasi yang

    dikembangkan pada penelitian ini berbentuk aplikasi desktop untuk dijalankan

    pada sistem operasi Microsoft Windows, seperti yang digunakan oleh komputer-

    komputer yang ada di Bengkel Daihatsu cabang Salatiga. Tahap keempat yaitu

    melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. Hasil pengujian dianalisis

    untuk dilihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan yang

    diharapkan atau tidak, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan. Tahap

    kelima yaitu melakukan penulisan laporan penelitian. Laporan penelitian

    diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya, terutama di bidang

    data mining.

    Gambar 2 Prototype Model [6]

    Metode perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan metodologi

    pengembangan perangkat lunak prototype model [6], ditunjukkan dengan diagram

    pada Gambar 2. Pada proses implementasi dihasilkan beberapa prototype yang

    dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama: mendengarkan atau wawancara

    customer atau user. Pada tahap ini diperoleh data pencatatan log kerja beserta

    struktur data tersebut. Selain itu, diketahui kebutuhan user yaitu sebuah sistem

    yang dapat memberikan rekomendasi pemilihan teknisi dalam mengerjakan tugas

    service kendaraan; Tahap kedua; merancang program kemudian membuat

    perbaikan terhadap hasil yang diperoleh. Tahap ini menghasilkan sebuah

    prototype, yang dibuat sesuai hasil wawancara pada tahap pertama; Tahap ketiga:

    melakukan evaluasi prototype ke customer atau user. Evaluasi menghasilkan

    perbaikan-perbaikan atau tambahan-tambahan pada prototype yang diujikan

    kepada customer/user. Pada tahap ini proses akan kembali lagi ke tahap pertama.

    Pada proses pengembangan dengan metode prototype, dihasilkan tiga

    prototype. Tiap prototype dihasilkan pada akhir siklus. Siklus pertama

  • `6

    menghasilkan prototype yang berfungsi untuk mengolah data log kerja. Siklus

    kedua merupakan hasil pengembangan dari revisi prototype pertama. Protoype

    kedua berfungsi untuk mengolah log kerja, dan mengelompokkan waktu kerja ke

    dalam kategori Tidak Qualifed (TQ), Baik (B), dan Qualifed (Q). Siklus ketiga,

    menghasilkan prototype tiga yang memiliki fungsi tambahan yaitu analisis dengan

    naïve bayes.

    Database Log Kerja

    Log Kerja Data Uji

    Analisis dengan Naive Bayes

    Rekomendasi

    Mulai

    Selesai

    Gambar 3 Proses Rekam Data dan Analisis dengan Naïve Bayes.

    Proses analisis dilakukan terhadap catatan kerja yang dilakukan oleh

    teknisi di bengkel Daihatsu cabang Salatiga. Catatan kerja (log) ini memiliki

    struktur yang ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1 Kriteria Data yang Digunakan

    No Kolom Keterangan

    1 Jenis Kendaraan Jenis Kendaran yang ditangani. Contoh: Alya, Luxio, Grand Max,

    Xenia

    2 Ganti Oli Ganti oli mesin

    3 Overhaul Bongkar mesin

    4 Tune Up Perbaikan performa kendaraan

    5 Service KM 5000 Service berjangka 5000 kilometer

    6 Service KM

    10000

    Service berjangka 10000 kilomeer

    7 Service > 10000

    KM

    Service untuk kilometer tempuh lebih dari 10000

    Langkah perhitungan dengan Naïve Bayes dijelaskan dengan langkah-

    langkah berikut. Untuk dapat menghasilkan sebuah rekomendasi, maka diperlukan

    suatu data training set. Tabel 2 Contoh Data Training Set

    No

    JENIS

    KENDA

    RAAN

    TUNE UP

    OVE

    RHA

    UL

    GANTI

    OLI

    SERVI

    CE KM

    5000

    PETUGAS Waktu

    Target

    Waktu

    Kerja

    Kualifika

    si Kerja

    1 XENIA Y Y T Y PETUGAS 1 300 230 Q

    2 XENIA Y Y T Y PETUGAS 2 300 280 Q

  • `7

    3 SIRION T T Y T PETUGAS 2 45 45 B

    4 SIRION Y T Y T PETUGAS 2 135 100 Q

    5 XENIA Y T Y T PETUGAS 2 45 45 Q

    6 AYLA T T Y T PETUGAS 1 45 60 TQ

    7 AYLA T T Y Y PETUGAS 3 135 110 Q

    8 AYLA T T Y Y PETUGAS 3 135 105 Q

    9 XENIA Y Y T T PETUGAS 3 90 80 Q

    10 SIRION Y T Y T PETUGAS 3 135 100 Q

    Target kerja untuk Tune Up adalah 90 menit, Overhaul 120 menit, Ganti

    Oli 45 menit, dan Service KM 5000 adalah 90 menit. Pada Tabel 1, nomor 1,

    waktu target 300 menit diperoleh dari waktu Tune Up ditambah waktu Overhaul

    ditambah waktu Service KM 5000, yaitu 90+120+90 = 300 menit. Pekerjaan yang

    dilakukan kurang dari target waktu, maka dianggap Qualified (Q), lebih dari

    waktu target dianggap Tidak Qualified (TQ), dan jika tepat waktu maka dianggap

    Baik (B). Jika ada SATU pekerjaan untuk JENIS KENDARAAN XENIA, dengan

    layanan yang harus dikerjakan adalah Tune Up dan Overhaul, maka petugas yang

    dapat mengerjakan paling cepat dapat direkomendasikan dengan langkah berikut. Tabel 3 Contoh Kasus

    JENIS

    KENDARAAN

    TUNE UP OVERHAUL GANTI OLI SERVICE

    KM 5000

    PETUGAS Kualifikasi

    Kerja

    XENIA Y Y T T PETUGAS 1 ?

    XENIA Y Y T T PETUGAS 2 ?

    XENIA Y Y T T PETUGAS 3 ?

    Data training pada Tabel 3, menunjukkan bahwa ada 3 petugas:

    PETUGAS 1, PETUGAS 2, PETUGAS 3. Naïve Bayes akan digunakan untuk

    menghitung persentase waktu penyelesaian pekerjaan untuk tiap petugas.

    Rekomendasi diberikan untuk petugas yang memiliki persentase terbesar untuk

    waktu kerja yang paling kecil.

    Langkah 1: variabel WAKTU (TQ, B, Q)

    P(TQ) = 1 / 10

    P(B) = 1 / 10

    P(Q) = 8 / 10

    Langkah 2: variabel WAKTU dipasangkan dengan variabel-variabel yang lain

    JENIS KENDARAAN

    Karena pekerjaan yang dicari ada di JENIS KENDARAAN XENIA, maka

    dihitung khusus yang JENIS KENDARAAN = XENIA

    P(XENIA | TQ) = 0 / 1

    P(XENIA | B) = 0 / 1

    P(XENIA | Q) = 4 / 8

    TUNE UP

    Cari khusus yang TUNE UP=Y

    P(Y| TQ) = 0 / 1

    P(Y| B) = 0 / 1

    P(Y| Q) = 6 / 8

  • `8

    OVERHAUL

    Cari khusus yang OVERHAUL=Y

    P(Y | TQ) = 0 / 1

    P(Y | B) = 0 / 1

    P(Y | Q) = 3 /8

    GANTI OLI

    Cari khusus yang GANTI OLI= T

    P(T | TQ) = 0 / 1

    P(T | B) = 0 / 1

    P(T | Q) = 3 / 8

    SERVICE KM 5000

    Cari khusus yang SERVICE KM 5000=T

    P(T | TQ) = 1 / 1

    P(T | B) = 1 / 1

    P(T | Q) = 4 / 8

    PETUGAS

    Untuk menghitung petugas, dilakukan ke semua petugas yang ada.

    P(PETUGAS 1 | TQ) = 1 / 1

    P(PETUGAS 1 | B) = 0 / 1

    P(PETUGAS 1 | Q) = 1 / 1

    P(PETUGAS 2 | TQ) = 0 / 1

    P(PETUGAS 2 | B) = 1 / 1

    P(PETUGAS 2 | Q) = 3 / 8

    P(PETUGAS 3 | TQ) = 0 / 1

    P(PETUGAS 3 | B) = 0 / 1

    P(PETUGAS 3 | Q) = 4 / 8

    Langkah 3: HITUNG KEMUNGKINAN

    PETUGAS 1

    Kemungkinan untuk PETUGAS 1 dalam waktu TQ:

    =P(PETUGAS 1 | TQ) x P(SERVICE KM 5000=T | TQ) x P(GANTI

    OLI=T | TQ) x P(OVERHAUL=Y | TQ) x P(TUNE UP= TAMBAH | TQ)

    x P(JENIS KENDARAAN=XENIA | TQ) x P(TQ)

    = 1 /1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

  • `9

    Kemungkinan untuk PETUGAS 1 dalam waktu B:

    = P(PETUGAS 1 | B) x P(SERVICE KM 5000=T | B) x P(GANTI OLI=T |

    B) x P(OVERHAUL=Y | B) x P(TUNE UP= TAMBAH | B) x P(JENIS

    KENDARAAN=XENIA | B) x P(B)

    =0/1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

    Kemungkinan untuk PETUGAS 1 dalam waktu Q:

    = P(PETUGAS 1 | Q) x P(SERVICE KM 5000=T | Q) x P(GANTI OLI=T

    | Q) x P(OVERHAUL=Y | Q) x P(TUNE UP= TAMBAH | Q) x P(JENIS

    KENDARAAN=XENIA | Q) x P(Q)

    =1 / 1 x 4 / 8 x 3 / 8 x 3 /8 x 3 / 8 x 4 / 8 x 8 / 10 = 0.010546

    PETUGAS 2

    Kemungkinan untuk PETUGAS 2 dalam waktu TQ:

    = P(PETUGAS 2 | TQ) x P(SERVICE KM 5000=T | TQ) x P(GANTI

    OLI=T | TQ) x P(OVERHAUL=Y | TQ) x P(TUNE UP= TAMBAH | TQ)

    x P(JENIS KENDARAAN=XENIA | TQ) x P(TQ)

    =0 / 1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

    Kemungkinan untuk PETUGAS 2 dalam waktu B:

    = P(PETUGAS 2 | B) x P(SERVICE KM 5000=T | B) x P(GANTI OLI=T |

    B) x P(OVERHAUL=Y | B) x P(TUNE UP= TAMBAH | B) x P(JENIS

    KENDARAAN=XENIA | B) x P(B)

    =1 / 1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

    Kemungkinan untuk PETUGAS 2 dalam waktu Q:

    = P(PETUGAS 2 | Q) x P(SERVICE KM 5000=T | Q) x P(GANTI OLI=T

    | Q) x P(OVERHAUL=Y | Q) x P(TUNE UP= TAMBAH | Q) x P(JENIS

    KENDARAAN=XENIA | Q) x P(Q)

    =3 / 8 x 4 / 8 x 3 / 8 x 3 /8 x 3 / 8 x 4 / 8 x 8 / 10 = 0.00791

    PETUGAS 3

    Kemungkinan untuk PETUGAS 3 dalam waktu TQ:

    = P(PETUGAS 3 | TQ) x P(SERVICE KM 5000=T | TQ) x P(GANTI

    OLI=T | TQ) x P(OVERHAUL=Y | TQ) x P(TUNE UP= TAMBAH | TQ)

    x P(JENIS KENDARAAN=XENIA | TQ) x P(TQ)

    =0 / 1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

    Kemungkinan untuk PETUGAS 3 dalam waktu B:

    = P(PETUGAS 3 | B) x P(SERVICE KM 5000=T | B) x P(GANTI OLI=T |

    B) x P(OVERHAUL=Y | B) x P(TUNE UP= TAMBAH | B) x P(JENIS

    KENDARAAN=XENIA | B) x P(B)

    = 0 / 1 x 1/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 0/1 x 1/10 = 0

  • `10

    Kemungkinan untuk PETUGAS 3 dalam waktu Q:

    = P(PETUGAS 3 | Q) x P(SERVICE KM 5000=T | Q) x P(GANTI OLI=T

    | Q) x P(OVERHAUL=Y | Q) x P(TUNE UP= TAMBAH | Q) x P(JENIS

    KENDARAAN=XENIA | Q) x P(Q)

    =4 / 8 x 4 / 8 x 3 / 8 x 3 /8 x 6 / 8 x 4 / 8 x 8 / 10 = 0.105468

    Tabel 4 Kesimpulan Akhir

    Petugas Waktu Nilai Kemungkinan Persentase (kalikan 100%)

    PETUGAS 1 TQ 0 (tidak terpakai)

    PETUGAS 1 B 0 (tidak terpakai)

    PETUGAS 1 Q 0.010546 1.05%

    PETUGAS 2 TQ 0 (tidak terpakai)

    PETUGAS 2 B 0 (tidak terpakai)

    PETUGAS 2 Q 0.00791 0.79 %

    PETUGAS 3 TQ 0 (tidak terpakai)

    PETUGAS 3 B 0 (tidak terpakai)

    PETUGAS 3 Q 0.105468 10.54% (tertinggi dari semua)

    PETUGAS 1, PETUGAS 2, dan PETUGAS 3 sama-sama masuk kategori

    Qualified (Q), tapi dari 3 orang tersebut, persentasi tertinggi adalah PETUGAS 3

    (5%). Jadi yang dipilih untuk tugas tersebut adalah PETUGAS 3 karena memiliki

    nilai kemungkinan terbesar untuk menyelesaikan waktu lebih dari waktu target.

    4. Hasil dan Pembahasan

    Aplikasi yang dirancang pada penelitian ini dikembangkan dalam bentuk

    aplikasi desktop. Aplikasi ini terhubung dengan database server (SQL Server

    Express 2008).

  • `11

    Gambar 4 Form Log Kerja

    Pada form log kerja (Gambar 4), dicatat setiap tugas yang dilaksanakan

    oleh teknisi Bengkel Daihatsu cabang Salatiga. Tiap detail pekerjaan, telah

    ditentukan waktu target sebelumnya. Berdasarkan waktu ini, dapat diketahui

    apakah seorang petugas masuk kualifikasi TQ (Tidak Qualified), B (Baik), atau Q

    (Qualified). Pekerjaan yang dilakukan kurang dari target waktu, maka dianggap

    Qualified (Q), lebih dari waktu target dianggap Tidak Qualified (TQ), dan jika

    tepat waktu maka dianggap Baik (B).

    Gambar 5 Form Hasil Rekomendasi dengan Naïve Bayes

    Analisis dan rekomendasi dengan algoritma Naïve Bayes memberikan

    hasil seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Proses analisis bertujuan untuk

    memberikan rekomendasi petugas yang memiliki persentase terbesar dalam hal

    menyelesaikan pekerjaan. Pada Gambar 5, diberikan contoh hasil rekomendasi

    sistem. Kasus yang digunakan (uji data) adalah jenis kendaraan Xenia, dengan

    layanan yang diminta oleh pelanggan adalah Tune Up. Hasil rekomendasi sistem

    yaitu urutan teknisi/petugas berdasarkan persentase keberhasilannya dalam

    menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam kategori waktu tertentu. Sebagai contoh,

    petugas “BUDIMAN” memiliki kemungkinan 0.38 persen untuk menyelesaikan

    tugas tersebut dalam kategori waktu “Q” (Qualified), yang berarti lebih cepat dari

    pada waktu yang ditargetkan. Petugas “DIKA” juga memiliki angka persentase

    yang sama, sedangkan “ARI” memiliki persentase tepat dibawahnya.

    Pengujian beta berfungsi untuk mengetahui apakah sistem dapat diterima

    oleh pengguna sistem. Pengujian Beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dimana diuji secara langsung ke lapangan yaitu yang bersangkutan dengan

    membuat kuesioner mengenai kepuasan user, untuk selanjutnya dibagikan kepada

    sebagian user dengan mengambil sampel sebanyak 5 orang. Jawaban dikelompokkan

    pada 5 tingkatan, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup (C), Tidak Setuju (TS),

    Sangat Tidak Setuju (STS). Responden berjumlah 5 orang yang terdiri dari kepala

    cabang, wakil kepala cabang, dan beberapa kepala bengkel/teknisi. Responden

  • `12

    tersebut dipilih karena memiliki peran dalam pengambilan keputusan layanan servis

    kendaraan. Tabel 5 Hasil Pengujian Beta

    No Pertanyaan Jawaban

    SS S C TS STS

    1

    Sistem memudahkan menganalisis

    efisiensi dalam penanganan service

    kendaraan

    5

    2 Sistem mudah untuk digunakan. 3 2

    3 Sistem memberikan informasi yang

    jelas dan bermanfaat 5

    4

    Sistem memberikan rekomendasi

    yang dapat berguna bagi kemajuan

    layanan di bengkel Daihatsu cabang

    Salatiga

    3 2

    Berdasarkan hasil pengujian beta, disimpulkan bahwa sistem dapat

    membantu pihak manajerial bengkel Daihatsu cabang Salatiga, dalam

    memberikan rekomendasi pemilihan petugas. Sistem mempermudah pencatatan

    log kerja, yang berguna untuk arsip bengkel Daihatsu cabang Salatiga.

    Untuk menguji keberhasilan sistem dalam memberikan rekomendasi,

    maka dilakukan perbandingan antara rekomendasi dengan keadaan nyata di

    lapangan. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan hasil rekomendasi

    sistem, yaitu teknisi yang cocok dalam satu atau beberapa kombinasi pekerjaan,

    dengan waktu yang dibutuhkan sebenarnya. Tabel 6 Akurasi Data Pengujian

    No Jenis Kendaraan

    Layanan Rekomendasi Sistem Catatan Waktu

    Di Lapangan

    untuk Teknisi

    yang sama

    Akurasi Sistem

    Teknisi Waktu

    1 SIRION Overhaul (120 menit) Budiman Q 104 menit (Q) Tepat

    2 SIRION Overhaul (120 menit) Dika Q 110 menit (Q) Tepat

    3 SIRION Tune Up (90 menit) Budiman Q 60 menit (Q) Tepat

    4 SIRION Tune Up (90 menit) Dika Q 60 menit (Q) Tepat

    5 SIRION Tune Up (90 menit) Ari Q 80 menit (Q) Tepat

    6 XENIA Service KM 5000 (90 menit) Yoyok Q 92 menit (TQ) Tidak Tepat

    7 XENIA Service KM 5000 (90 menit) Elio Q 80 menit (Q) Tepat

    8 XENIA Service KM 5000 (90 menit) Agus Q 87 menit (Q) Tepat

    9 XENIA Tune Up (90 menit) Catur Q 120 menit (TQ) Tidak Tepat

    10 XENIA Tune Up (90 menit) Andi Q 80 menit (Q) Tepat

    Kategori waktu “Q” berarti penyelesaian pekerjaan lebih cepat dari target

    waktu yang disarankan, dan “TQ” berarti lebih lama dari target waktu.

    Berdasarkan Tabel 6, terdapat 2 dari 10 data pengujian, yang memberikan hasil

    rekomendasi yang tidak tepat. Akurasi = (8/10) * 100% = 80%.

    Kesalahan = (2/10) * 100% = 20%.

    Perlu diperhatikan bahwa catatan waktu di lapangan dapat dipengaruhi

    oleh faktor-faktor lain seperti kondisi kesehatan teknisi, semangat kerja teknisi,

    kondisi ruang kerja, dan lain sebagainya. Faktor-faktor ini tidak menjadi

    perhitungan dalam data mining di penelitian ini. Proses perhitungan Naïve Bayes

    menggunakan variabel jenis kendaraan dan jenis pekerjaan/layanan yang

    dilakukan.

  • `13

    Gambar 6 Jumlah Data Pengujian

    Pengujian dilakukan dengan menggunakan data log kerja berukuran 684

    records. Log kerja tersebut dikumpulkan pada rentang waktu 4 Mei 2016 sampai

    dengan 30 Mei 2016. Informasi ini ditunjukkan pada Gambar 6. Untuk melihat

    total data digunakan perintah SQL count(*). Rentang waktu diketahui dengan

    perintah min tanggal dan max tanggal. Jumlah data Petugas yang digunakan

    adalah 24 (Gambar 6).

    Gambar 7 Jumlah Petugas

    5. Simpulan

    Berdasarkan penelitian, pengujian dan analisis terhadap sistem, maka

    dapat diambil kesimpulan yaitu: 1) Sistem dapat membantu dalam hal pencatatan

    log kerja bengkel Daihatsu cabang Salatiga; 2) Sistem memudahkan menganalisis

    efisiensi dalam penanganan keluhan pelanggan; 3) Hasil analisis naïve bayes pada

    log kerja penanganan keluhan pelanggan, berguna bagi pihak manajerial bengkel

    Daihatsu cabang Salatiga, untuk peningkatan layanan kepada pelanggan; 4)

    Sistem dapat memberikan rekomendasi dengan tingkat akurasi 80%. Saran yang

    dapat diberikan untuk penelitian dan pengembangan selanjutnya adalah: analisis

    dapat diperluas tidak hanya terbatas pada komponen waktu, namun juga kepuasan

    pelanggan, dan biaya yang diperlukan. Algoritma untuk proses analisis juga dapat

    menggunakan algoritma data mining yang lain, sehingga diperoleh perbandingan

    hasil analisis antara Naïve Bayes, dengan algoritma yang lain seperti ID3.

  • `14

    6. Daftar Pustaka

    [1]. Winer, R. S. 2001. A Framework for Customer Relationship Management.

    California Management Review 43, 89–105. (doi:10.2307/41166102)

    [2]. Garcia-Murillo, M. & Annabi, H. 2002. Customer knowledge management.

    Journal of the Operational Research Society 53, 875–884.

    (doi:10.1057/palgrave.jors.2601365)

    [3]. Ridwan, M., Suyono, H. & Sarosa, M. 2013. Penerapan Data Mining

    Untuk Evaluasi Kinerja Akademik Mahasiswa Menggunakan Algoritma

    Naive Bayes Classifier. Jurnal EECCIS 7, pp–59.

    [4]. Via, Y. V., Nugroho, B. & Syafrizal, A. 2015. Sistem Pendukung

    Keputusan Klasifikasi Tingkat Keganasan Kanker Payudara Dengan

    Metode Naive Bayes Classifier. SCAN-Jurnal Teknologi Informasi dan

    Komunikasi 10, 63–68.

    [5]. Bustami, B. 2014. Penerapan Algoritma Naïve Bayes Untuk

    Mengklasifikasi Data Nasabah Asuransi. Techsi 3.

    [6]. Pressman, R. S. & Jawadekar, W. S. 1987. Software engineering. New

    York 1992