implementasi dalam rangka mitigasi pemulihan …
TRANSCRIPT
OPTIMALISASI MANAJEMEN KRISIS PENANGANAN PANDEMI COVID-19 DALAM RANGKA MITIGASI PEMULIHAN DESTINASI PARIWISATA
15_HARIYANTOKEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIFREPUBLIK INDONESIA
LAPORAN IMPLEMENTASIPROYEK PERUBAHANPELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I ANGKATAN XLVILEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIATAHUN 2020
1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.
11.
12.
13.
2
Menyelenggarakanperumusan kebijakan
strategis di bidangpariwisata dan ekonomikreatif, rencana induk
pembangunankepariwisataan nasional,
dan rencana indukekonomi kreatif.
Perumusan kebijakan pengembangan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif;
Perumusan dan pengembangan manajemen strategis di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif
Pengendalian dan harmonisasi kebijakan teknis di bidangpariwisata dan ekonomi kreatif
Penyusunan dan sinkronisasi regulasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif
Penyusunan rencana induk pembangunan kepariwisataan nasionaldan ekonomi kreatif
Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan kebijakan strategisdi bidang pariwisata dan ekraf
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3
KrisisDestinasi
KrisisSDM
KrisisIndustri
KrisisPemasaran
Okupansi Hotel Biro perjalanan &Transportasi
Omzet makanan& minuman
Penutupan hotel& restoran
Gagal bayar kreditinvestasi & kredit
modal kerja
Pengurangan Karyawan
Penontonbioskop
Aktivitas pariwisata& ekonomi kreatif
4
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pariwisata No. 10 Tahun 2019 tentang Manajemen KrisisKepariwisataan, pemulihan destinasi wisata akibat suatu bencana, baik itu bencana alam maupunnon-alam merupakan suatu fase setelah diputuskan berakhirnya FASE TANGGAP DARURAT yangmenyebabkan diperlukannya supaya pengembalian kinerja ekosistem pariwisata
Fase Tanggap Darurat
Fase NormalisasiDaya Saing Pariwisata
➢ GERAKAN BISA➢ GPM
SERTIFIKASI CHSE
APLIKASI TTCI
5
Setelah masuk masa new-normal, kapan Anda berencana untuk berwisata di dalam negeri lagi?
- Kurang lebih sekitar 44% dari kalangan menengahkeatasmempertimbangkan akan melakukan perjalanan wisata dalam 6 bulankedepan.
- Dengan data ini diproyeksikan puncak wisata domestik di masa liburanakhir tahun (3-4 bulan dari agustus)
- PeriodeDesembertersebut, berpotensi untuk menjadi fokus marketing dan pemberian insentif penerbangan
Adakah situasi tertentu yang Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk berwisata lagi?
- ISU KESEHATAN MENJADI FAKTORUTAMA
- Adaptasikebiasaannbaru dengan protokol CSHE harus segera disosialisasikan secaramasif agar memberikan rasa aman dan percaya sehingga menjadi faktor pendorongberwisata
WISNUS
6
WISMAN
44.9
0%
14.1
0%
16.7
0%
16.9
0%
38.2
0%
US
A
Au
str
alia
Ind
ia
Ma
laysia
Un
ite
dK
ing
do
m
Sin
ga
po
re
Ch
ina
Ph
ilip
pin
es
Ge
rma
ny
Fra
nce
Ho
ng
Ko
ng
UA
E
Ja
pa
n
Ne
the
rla
nd
Ru
ssia
So
uth
Ko
rea
Ta
iwa
n
Periode : 1 – 15 Juli 2020
SUMBER: Sprinkel 2020
14.0
0%
11.7
0% 18.0
8%
26.8
0%
27.0
0%
9.1
0%
23.7
0%
11.6
0% 17.6
0%
10.9
0%
31.9
0%
11.4
0%
2. Negara yang memiliki indeks persepsi di atas rata rata hanyaUSA, UK, Korea Selatan, Perancis, Jerman dan UAE.
3. Peningkatan signifikan kasus Covid-19 di Indonesia pada awal Juli2020 menjadi faktor dominan terhadap rendahnya indekspersepsi pasar internasional.
4. Menurut Virologis Rusia melalui National Geographic Rusiamenyatakan bahwa keputusan membuka Kembali wisata di Balipada 11 September merupakan keputusan yang gegabah.
7
PANDEMI COVID-19
PERUBAHAN PREFERENSI WISATAWAN
DESTINASIPARIWISATA
REGULASI
MANAJEMENKRISIS
PENANGANAN COVID-19
DAYA SAINGPARIWISATA
[DESTINASI BERSIH, SEHAT, AMAN, KELESTARIAN LINGKUNGAN]
6
8
• Kesadaran wisatawan dan masyarakat mengenaiprotokol kesehatan didestinasi pariwisata masihrendah.
• Belum adanya regulasisebagai pedoman standarpenanganan kiris destinasipariwisata terdampakpandemi Covid-19.
• Pengendalian dan harmonisasi kebijakan dalampenanganan krisis akibatpandemi Covid-19 masihrendah.
• Indikator kebersihan dan kesehatan Indonesia menurut indeks daya saingTTCI masih rendah.
• Meningkatnya kesadaranmasyarakat dalammenjalankan protokolkesehatan.
• Adanya regulasi yang adaptifpandemi Covid-19 mengenaistandar dan penilaiankebersihan, Kesehatan, keselamatan, dan kelestasiandestinasi pariwisata.
• Terciptanya sinergi PemerintahPusat dan Pemda dalamproses mitigasi kesiapandestinasi pariwisata di era adaptasi kebiasaan baru.
• Meningkatnya indikatorkebersihan dan kesehatan di tataran internasional
KONDISI YANG DIHARAPKAN
KONDISI SAAT INI
Optimalisasi Manajemen Krisis PenangananPandemi Covid-19 dalam rangka MitigasiPemulihan Destinasi Pariwisata :✓ Regulasi yang adaptif pandemi Covid-19✓ Aplikasi berbasis TTCI
DAMPAK
Wabah pandemi Covid-19
berpengaruh singnifikan terhadap
penurunan kunjungan wisatawan:
➢ Kebijakan pembatasan jarak fisik
(physical distancing)
➢ Penutupan berbagai destinasi dan
obyek daya tarik pariwisata lainnya
➢ Krisis industri pariwisata
6
9
OPTIMALNYA PENANGANAN MANAJEMEN KRISIS PANDEMI COVID-19 DALAM RANGKA MITIGASI PEMULIHAN DESTINASI PARIWISATA YANG NYAMAN DAN
AMAN DIKUNJUNGI WISATAWAN SERTA KONDUSIF TERHADAP PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN NASIONAL
6
Pengesahan regulasi,
pelaksanaan sosialisasi dan
sertifikasi CHSE, serta
tersedianya informasi
penerapan indikator
penilaian TTCI di destinasi
pariwisata.
Tersusunnya rancangan (draft)
regulasi standar dan sertifikasi
CHSE, serta adanya aplikasi
penilaian destinasi pariwisata
berdasarkan indikator TTCI
sebagai pedoman dalam
penanganan krisis pandemi
Covid-19 di destinasi pariwisata.
JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH
10
• Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap peran dan fungsiManajemen Krisis Penanganan Pandemi COVID-19 dalam rangka mitigasipemulihan dan kesiapan destinasi pariwisata.
Bagi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
• Adanya kerangka regulasi yang adaftif dalam menghadapi pandemi COVID-19 sebagai pedoman dalam penerapan standar dan sertifikasi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlangsungan lingkungan di destinasi pariwisata.
Bagi Pemerintah Daerah (Pemda)
• Teciptanya destinasi pariwisata yang memenuhi preferensi wisatawandengan penerapan protokol CHSE.
Bagi Destinasi Pariwisata
• Meningkatnya pemberdayaan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif
di destinasi pariwisata dalam mendorong pertumbuhan ekonomimasyarakat
Bagi Pelaku Pariwisata dan Masyarakat
6
11
OUTPUTTersedianya data preferensi kunjungan wisatawan yang valid, disahkannyaRegulasi yang Adaptif yang berdampak signifikan terhadap manajemenkrisis penanganan pandemi COVID-19 yang didukung oleh Aplikasiberbasis TTCI untuk menggerakkan partisipasi seluruh pemangkukepentingan bagi terciptanya destinasi pariwisata yang aman dan nyamandikunjungi wisatawan.
OUTCOME
Terwujudnya sinergi Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dalam penerapan Manajemen Krisis Penanganan Covid-19 dalam
rangka mitigasi pemulihan destinasi pariwisata yang kondusifterhadap pertumbuhan perekonomian Nasional.
6
12
JANGKA PENDEK
JANGKA MENENGAH
JANGKA PANJANG
1. Hasil analisis dan validasi data &
informasi kebijakan penanganan
pandemi COVID-19 Sektor
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
2. Rancangan Aplikasi Indikator
Penilaian TTCI
3. Tersusunnya Draft Peraturan
Menteri mengenai Standar dan
Sertifikasi CHSE di masa pandemi
Covid-19.
1. Pengesahan Peraturan Menteri
mengenai Standar dan Sertifikasi
CHSE di masa Pandemi Covid-19.
2. Sosialisasi Regulasi CHSE dalam
penanganan krisis pandemi.
3. Sertifikasi CHSE Destinasi
Pariwisata.
1. Implementasi Pedoman
Pariwisata dalam Penanganan
Krisis Pandemi pada seluruh
destinasi pariwisata di Indonesia
2. Monitoring dan evaluasi
penerapan CHSE di 15
Destinasi Pariwisata Prioitas
6
13
ANALISIS DAN VALIDASI DATA
DRAFT REGULASIHARMONISASI
REGULASIRANCANGAN APLIKASI
INDIKATOR TTCI
JANGKA PENDEK
1. Pembentukan Tim Efektif2. Rapat koordinasi internal &
eksternal3. Pengumpulan dan
pengolahan data & informasipenanganan krisis pandemICOVID-19 sektor pariwisatadan ekonomi kreatif.
4. Pengumpulan bahankerangka regulasi pedomanstandar dan sertifikasi CHSE di destinasi pariwisata.
OUTPUT:Data dan Informasi
MINGGU IV AGUSTUS -II SEPTEMBER 2020
1. Pengumpulan dan telaah bahan kerangka regulasi mengenai standar dan sertifikasi CHSE
2. Revisi POK alokasi anggaransosialisasi penerapan protokolkesehatan
3. Sosialisasi penerapan protokolKesehatan di destinasipariwisata
4. Rapat koordinasi pembahasankerangka regulasi
5. Penyusunan Rancangan Permen
OUTPUT:Dokumen Draft Rancangan
Permen
MINGGU IV AGUSTUS -IV SEPTEMBER 2020
1. Penyiapan materi kerangkaregulasi.
2. Kompilasi data dan bahanpendukung
3. Koordinasi dan komunikasilintas Satker dan Instansi/Lembaga terkait.
4. Pelaksanaan harmonisasi Rancangan Permen
5. Penyusunan draft final Rancangan PeraturanMenteri mengenai Standardan Sertifikasi CHSE
OUTPUT:Dokumen Permohonan
Persetujuan Rancangan Permen
MINGGU IV SEPTEMBER -I OKTOBER 2020
1. Rapat koordinasi internal & eksternal
2. Pengumpulan dan pemilahan data/info yang relevan dengan indikatorTTCI
3. Sosialisasi dan PilottingDashboard TTCI
4. Penyusunan indicator TTCI5. Perancangan Aplikasi
OUTPUT:Rancangan Aplikasi Indikator
TTCI
MINGGU IV AGUSTUS -IV OKTOBER 2020
14
NO KEGIATAN RENCANA REALISASI OUTPUTKETERANGAN &
EVIDENCE
1Pembentukan Tim Efektif:• Penyampaian Nota Dinas• Penerbitan SK Tim Efektif
• Minggu IV Agustus• Minggu IV Agustus
• 26 Agustus• 27 Agustus
Surat Keputusan Pembentukan Tim Efektif
2
Rapat/pertemuan koordinasi & diskusiinternal dan eksternal• Koordinasi awal Tim Efektif• Penjelasan rincian tugas• Diskusi Langkah-Langkah kerja• Penyusunan time line, dsb
• Minggu IV Agustus • 27 – 28 Agustus Dokumen
3
Pemetaan dan penyusunan data indikatorCHSE di Destinasi Pariwisata• Inventarisasi data dan pengolahan
informasi pelaporan Task Force Covid-19 Kemenparekraf
• Inventarisasi data dan pengolahaninformasi dari Tim Manajemen KrisisKepariwisataan Kemenparekraf
• Minggu IV Agustus• 29 Agustus – 11
September
Data dan informasipelaporan Task Force Covid-19 dan Tim MKK Kemenparekraf
4Pengumpulan data/bahan/informasiterkait kerangka regulasi pedomandestinasi pariwisata berkelanjutan
• Minggu IV Agustus - -
Dirubah/disesuaikan, capaiandilakukan dalam kelompokmilestones tahap-2: KerangkaRegulasi
15
NO KEGIATAN RENCANA REALISASI OUTPUTKETERANGAN &
EVIDENCE
1
Penyusunan Dokumen Revisi POK alokasianggaran untuk sosialisasi protokolKesehatan di destinasi pariwisata:• Penyampaian Nota Dinas• Penerbitan Revisi POK alokasi anggaran
kegiatan sosialisasi penerapan protocol CHSE melalui kegiatan Gerakan PakaiMasker
-• 26 Agustus Dokumen Revisi
POK
Sebelumnya tidakdirencanakan, tetapi karenaada ide kegiatan GPM, akhirnya dilakukanrealokasi anggaran keg GPM sebesar 1 M
2. Pembentukan Pokja Regulasi• Minggu I – II
September- -
Cukup mengoptimalkan Tim Efektif
3.
Sosialisasi penerapan protokol kesehatan di destinasi pariwisata:• Gerakan Pakai Masker (GPM) di Biduk-
bidul, Kab. Berau, Provinsi Kalimantan Timur
• Gerakan Indah, Bersih, Sehat, dan Aman (Gerakan BISA) di Garut, Provinsi JawaBarat
-
• 26 Agustus
• 29 Agustus
Kegiatan
16
NO KEGIATAN RENCANA REALISASI OUTPUTKETERANGAN &
EVIDENCE
4Rapat koordinasi penyiapan dan pembahasan materi/bahankerangka regulasi
• Minggu I – II September
• 11 September Notulensi
5.
Pengumpulan dan telaahan bahan-bahan kerangka regulasistandar dan sertifikasi CHSE di destinasi pariwisata:
• Telaah Permenpar No. 14 Tahun 2016• Telaah Permenpar No. 10 Tahun 2019• Telaah Kemenparekraf No. KM/200/UM.4.00/MK/2020• Telaah Kepmenkes No. 382 Tahun 2020
• Minggu IV Agustus
• 17 – 20 September
DokumenRegulasi
6.Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri tentang Standar dan Sertifikasi CHSE
• Minggu I – II September
• 28 – 30 September
Dokumen
Rancangan Permententang PedomanSertifikasi CHSE
17
NO KEGIATAN RENCANA REALISASI OUTPUTKETERANGAN &
EVIDENCE
1.Penyiapan dan pengumpulanbahan/materi kerangka regulasi
Minggu IV September – Minggu I Oktober
• 28 September Dokumen
Rangkaian tahapan kegiatanHarmonisasi Regulasi inimenggantikan kegiatan Uji Publikyang tidak bisa dilaksanakan
2.Koordinasi dan komunikasi lintasSatker dan Kementerian/Lembaga
Minggu IV September – Minggu I Oktober
• 30 September Dokumen
3.Pelaksanaan harmonisasi rancanganPermen
Minggu IV September – Minggu I Oktober • 01 Oktober Notulensi
4.Penyusunan draft final RancanganPermen
Minggu IV September – Minggu I Oktober • 02 - 05 Oktober Dokumen
5. Pengesahan Permen - • 09 - 13 November Dokumen
18
NO KEGIATAN RENCANA REALISASI OUTPUT KETERANGAN & EVIDENCE
1. Koordinasi internal & eksternal • Minggu I – III Oktober
• 28 Agustus Notulensi
2. Pengumpulan dan pemilahan data & informasi yang relevan dengan indikatorhealth & hygiene
• Minggu I – III Oktober
- - Diganti dengan kegiatan penyusunanindikator TTCI
3. Sosialisasi dan piloting dashboard TTCI • Minggu I – III Oktober
• 14 – 15 September
Dokumen
4. Penyusunan indikator TTCI - • 22 Oktober Dokumen
5. Pembentukan Tim IT • Minggu I – III Oktober
- - Tidak ada formalitas pembentukanTim IT, kegiatan langsung keperancangan aplikasi
6. Perancangan aplikasi • Minggu I – III Oktober
• 23 Oktober 2020 Aplikasi
20
NO KEGIATAN RENCANA REALISASI OUTPUT KETERANGAN & EVIDENCE
- - - - - Tahap ini digabungmenjadi bagian darikegiatan di Tahap 4: Aplikasi Indikator TTCI
NO KEGIATAN RENCANA REALISASI OUTPUT KETERANGAN & EVIDENCE
- - - - - • Tahapan kegiatan ini tidakdilaksanakan, karena keterbatasanwaktu. Kegiatan digantikan denganSosialisasi Implementasi ProyekProyek dan Protokol Kesehatan kepada para Pejabat dan Staf di Lingkungan Deputi BidangKebijakan Strategis, pada tanggal12 November 2020 di Bogor.
• Pada kesempatan ini disampaikanjuga rencana Bimtek penilaianpenerapan protocol CHSE di destinasi pariwisata untukmilestone jangka menengah di tahun 2021
21
1. Pembentukan Tim Efektif
- Penyampaian Nota Dinas
permohonan izin dan kesediaan untuk
dalam Tim Efektif
(26 Agustus 2020)
- Pembentukan SK Tim Efektif (27
Agustus 2020)
2. Rapat-rapat koordinasi internal
dan eksternal
- Koordinasi awal Tim Efektif
- Penjelasan rincian tugas
- Diskusi langkah-langkah
kerja
- Kesepakatan time line dsb
(27 s.d 28 Agustus 2020)
4. Pengumpulan dan telaahan terhadap data dan bahan-bahan
informasi kerangka regulasi mengenai standar dan sertifikasi
CHSE di destinasi pariwisata
- Penelaahan Pertaturan Menteri Pariwisata No. 14
Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata
Berkelanjutan;
- Penelahaan Peraturan Menteri Pariwisata
No. 10 Tahun 2019 tanggal 25 Juli 2019 tentang
Manajemen Krisis Kepariwisataan;
- Penelaahan Keputusan Menteri Parekraf
No. KM/200/UM.04.00/MK/2020 Tanggal 16 Maret 2020
tentang Satuan Tugas Penanganan Covid-19
Kemenparekraf/Baparekraf;
- Penelaahan Keputusan Menteri Kesehatan
No. 382 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan bagi
Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam rangka
Pencegahan dan Pegendalian Covid-19
(14 – 16 September 2020)
3. Pengumpulan dan pengolahan
data manajemen krisis kunjungan
wisatawan di masa pandemi
Covid-19
-Inventarisasi data & pengolahan
informasi dari pelaporan Task
Force Covid-19 Kemenparekraf
-Inventarisasi data &
pengolahan informasi dari Tim
Manajemen Krisis
Kepariwisataan
Kemenparekraf
(29 Agustus s.d 11 September
2020)
Minggu IV Agustus s.d Minggu II September 2020
Data dan informasi penanganan krisis kunjungan wisatawan di masa pandemi
Covid-191. KOMPILASI DATA
22
1. Persiapan & penyusunan
dokumen Revisi POK
Persiapan & penyusunan dokumen
Revisi POK alokasi anggaran
untuk sosialisasi penerapan
protokol kesehatan di destinasi
pariwisata melalui kegiatan
Gerakan Pakai Masker
(26 Agustus 2020)
2. Sosialisasi penerapan protokol
kesehatan di destinasi pariwisata
- Gerakan Pakai Masker di
Biduk-Biduk, Kabupaten Berau,
Katim (26 Agustus 2020)
- Gerakan Bersih, Indah, Sehat
dan Aman, di Kab. Garut, Jawa
Barat (29 Agustus 2020)
4. Rapat online koordinasi pembahasan
kerangka regulasi
(17-20 September 2020)
3. Koordinasi penyiapan bahan
- Koordinasi penyiapan bahan
kerangka regulasi mengenai
Rancanan Peraturan Menteri
Pedoman Sertifikasi Pelaksanaan
Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan,
dan Kelestarian Lingkungan Sektor
Pariwisata
(11 September 2020)
5. Penyusunan Rancangan Permen
tentang Pedoman Sertifikasi CHSE
(28-29 September 2020)
Minggu IV Agustus s.d
Minggu IV September 2020
Dokumen Draft Rancangan Permen tentang Pedoman Sertifikasi CHSE
2. PENYIAPAN
KERANGKA (DRAFT)
REGULASI
23
2. Koordinasi dan komunikasi
lintas Satker & instansi K/L
(30 September 2020)
4. Penyusunan draft final Rancangan Permen
(2-5 Oktober 2020)
3. Pelaksanaan harmonisasi rancangan
Peraturan Menteri tentang Pedoman Sertifikasi
Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan,
Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan
Sektor Pariwisata
(1 Oktober 2020)
5. Pengesahan draft final Rancangan Permen
(9-13 November 2020)
Minggu IV September s.d Minggu I Oktober 2020
Dokumen Permohonan Persetujuan Rancangan Permen
3. HARMONISASI
REGULASI
1. Penyiapan materi kerangka
regulasi
(28 September 2020)
24
Minggu IV Agustus s.d
Minggu IV Oktober 2020Rancangan Aplikasi Indikator TTCI
2. Pengumpulan dan pemilahan
data & informasi yang relevan
indikator health & hygiene TTCI
(1 – 11 September 2020)
4. Penyusunan indikator TTCI
(22 Oktober 2020)
3. Sosialisasi dan Pilotting
Dashboard TTCI
(14 – 15 September 2020)
5. Perancangan aplikasi
(23 Oktober 2020)
1. Koordinasi internal & eksternal
(28 Agustus 2020)
4. RANCANGAN APLIKASI
INDIKATOR TTCI
25
PENGESAHAN REGULASI
SOLISASISASI REGULASI
BIMBINGAN TEKNIS EVALUASI
JANGKA MENENGAH
1. Pengumpulan
bahan/berkas/dokumen final
Rancangan Permen tentang Standar
dan Sertifikasi CHSE
2. Koordinasi internal dan eksternal
3. Finalisasi penelaahan tata naskah.
4. Penyiapan surat & dokumen
permohohonan persetujuan ke
Presiden.
5. Pemberkasan, penandangananan &
pengesahan Regulasi berupa
Permen tentang Strandar dan
Sertifikasi Kebersihan, Kesehatan,
Keselamatan, dan Keberlangsungan
Lingkungan Sektor Pariwisata dalam
masa Penanganan Pandemi
Covid-19
OUTPUT:
Terbitnya Peraturan Menteri
JAN – FEB 2021
1. Penyiapan bahan/materi
sosialisasi
2. Penyusunan teknis kegiatan
sosialisasi & lomba destinasi
Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA)
3. Pendataan peserta dan daerah
sasaran sosialisasi
4. Penentuan narasumber/juri
5. Pelaksanaan sosialisasi Permen
secara online & offline
6. Pelaksanaan lomba destinasi
BISA
7. Penetapan pemenang dan
penghargaan
8. Monitoring dan evaluasi
OUTPUT:
Dokumen Hasil Sosialisasi
MARET - APRIL 2021
1. Pengumpuan referensi protokol
kesehatan destinasi pariwisata
2. Rapat koordinasi internal dan
eksternal
3. Penyusunan materi bimtek
penilaian destinasi pariwisata
4. Penyunan materi bimtek
penerapan destinasi pariwisata
5. Pendataan peserta
6. Penetapan daerah/destinasi
7. Pelaksanaan bimtek penilaian &
penerapan protokol CHSE di
destinasi pariwisata
8. Sosialisasi dan diseminasi
OUTPUT:
Dokumen Rumusan Hasil Bitmtek
MEI – JULI 2021
1. Inventarisasi data, pengolahan &
analisis serta evaluasi penerapan
protocol CHSE di destinasi
pariwisata, penerapan aplikasi
indicator TTCI, hasil lomba dan
rumusan Bimtek
2. Penelahan & pendalaman semua
masukan/saran yang masuk
3. Mengundang diskusi/evaluasi para
stakeholder terkait: PHRI,ASITA,
GIPI, GenPI, termasuk media dan
LSM
4. Merumuskan efektifitas pelaksanaan
pedoman mengenai standar dan
kriteria CHSE di destinasi pariwisata
era adaptasi kebiasaan batu
OUTPUT:
Dokumen Hasil Monev
AGS - SEP 2021
26
14
1. Monitoring implementasi
penerapan standar CHSE di
masa pandemi Covid-19.
2. Penerapan aplikasi indikator
TTCI sebagai dasar
pemberian rewards &
punishment penerapan
standar CHSE secara
berkelanjutan
OUTPUT:
Dokumen Evaluasi Pelaksanaan
Permen
JANGKA PANJANG
OKT 2021 – SEP 2022
IMPLEMENTASI PEDOMAN PARIWISATA DALAM
PENANGANAN KRISIS PANDEMI DI SELURUH
DESTINASI
EVALUASI PENERAPAN CHSE PADA 5 DESTINASI
PARIWISATA SUPER PRIORITAS
1. Pembentukan Forum
Komunikasi Manajemen
Krisis Penanganan Pandemi
di 5 Destinasi Pariwisata
Super Prioritas.
2. Evaluasi implementasi
Pedoman Pariwisata dalam
Penanganan Krisis Pandemi
OUTPUT:
Dokumen Evaluasi Manajemen
Krisis Penanganan Pandemi
OKT 2021 – SEP 2022
27
MENTOR
R. KURLENI UKAR(DEPUTI BIDANG KEBIJAKAN STRATEGIS) COACH
ELLY FARIANI(WIDYA ISWARA AHLI
UTAMA LAN-RI)
PROJECT LEADER
HARIYANTO(SEKRETARIS DEPUTI
BIDANG KEBIJAKAN STRATEGIS)
TIM REGULASI TIM KONTEN/SUBSTANSI
TIM ADMINISTRASI
28
REGULASI
Undang-Undang Nomor10/2009 tetangKepariwisataan
Peraturan Menteri PariwisataNomor 14/2016 tentang PedomanDestinasi Pariwisata Berkelanjutan
Peraturan Menteri Pariwisata No. 10 Tahun 2019 tentang Manajemen
Krisis Kepariwisataan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/2020 tentang Protokol
Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam
rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
SUMBER PENDANAAN
Revisi POK pada DIPA Deputi Bidang Kebijakan
Strategis
SUMBER DAYA MANUSIA
Tim Efektif
(Analis Kebijakan & Peneliti)
KomunitasParekraf
Akademisi
SARANA & PRASARANA
Infrastruktur
Sarana Perkantoran
29
INFLUENCE
INTEREST
PROMOTERS
1. Deputi Bidang Kebijakan Strategis
2. Deputi Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata
3. Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis
4. Balitbang, Kementerian Dalam Negeri
5. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
6. Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT)
7. Aparat Penegak Hukum*
DEFENDERS1. Asosiasi Industri Perjalanan Wisata (ASITA)
2. Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI)*
3. Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI)
4. Komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI)
5. Komunias Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
APATHETICS
1. Pers/Media
2. Akademisi
3. Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM)
4. Penyelenggara Kegiatan/EO**
LATENTS
1. Komisi X DPR RI
2. Sesmen Kemenparekraf
3. Tenaga Ahli Menteri Bidang
Hubungan Antar Lembaga
4. Tenaga Ahli Menteri Bidang
Pengamanan
5. Deputi Bidang Koordinasi
Parekraf, Kemenko Marves
6. Ditjen PerUU, Kemenkum & HAM
01
0304
02
Komunikasi dengan Stakeholder tidak
dilaksanakan, karena terkendala kesehatan
Project Leader
Stakoholder baru
30
1. DEPUTI BIDANG KEBIJAKAN STRATEGIS
2. DEPUTI BIDANG DESTINASI DAN INDUSTRI PARIWISATA
3. SAM BIDANG MANAJEMEN KRISIS
4. BALITBANG, KEMENTERIAN DALAM NEGERI
5. BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
6. BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORIS
PROMOTERS▪ KONSULTASI
▪ PELAPORAN
▪ PENYIAPAN BAHAN
1. KOMISI X DPR RI
2. SEKRETARIS KEMENTERIAN PAREKRAF
3. TAM BIDANG HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
4. TAM BIDANG PENGAMANAN
5. DEPUTI KOORD PAREKRAF, KEMENKO MARVES
6. DIRJEN PER-UU, KEMENKUM HAM
LATENTS▪ SOSIALISASI
▪ KONSULTASI
▪ PERSUASI
1. ASOSIASI INDUSTRI PERJALANAN WISATA (ASITA)
2. GABUNGAN INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA (GIPI)
3. KOMUNITAS GENERASI PESONA INDONESIA (GenPI)
4. KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS)
DEFENDERS▪ KOORDINASI
▪ ADVOKASI
▪ PERSUASI
1. PERS/MEDIA
2. AKADEMISI
3. PENYELENGGAARAN KEGIATAN (EO)
APATHETICS▪ INFORMASI
▪ PERSUASI
▪ ARGUMENTASI
INFLUENCE
INTEREST
31
CO-CREATION
Penciptaan spirit dan strategi
bahwa pariwisata adalah milik
dan tanggungjawab Bersama,
dan core bisnis Negara
(collective contribution)
COLLABORATION
Sinergi perencanaan dan
program mitigasi pemulihan
destinasi pariwisata (joint
resources)
COMMUNICATION
Koordinasi komunikasi antar K/L
dan Pemerintah Daerah, tetap
harus ditingkatkan
PEMULIHAN DESTINASI
PARIWISATA DI ERA DAN PASCA
PANDEMI COVID-19 DAPAT
DIKEMBNGKAN DENGAN
MENERAPKAN STRATEGI 3C
(COMMUNICATION,
COLLABORATION, CO-CREATION)
32
MASYARAKAT UMUM
Melalui penerapan dan sosialisasi BISA,
GPM dan CHSE yang terpadu di
destinasi pariwisata
MEDIA MASSA
Pelibatan media massa secara aktif dalam rangka
sosialisasi kebijakan strategis yang telah
dirancang dan diterapkan
K/L, PEMDA
Kolaborasi dengan berbagai
Kementerian, Lembaga &
Pemda yang terkait.
AKADEMISI
Kolaborasi dan diseminasi informasi
kepada para pelajar/mahasiswa secara
kritis
INDUSTRI PAREKRAF
Perhotelan, Restauran, Jasa
Perjalanan, Transportasi
LEGISLATIF
Kemitraan strategis dengan
perwakilan legislatif sebagai
personifikasi suara rakyat)
Kebangkitan Pariwisata
& Ekonomi Nasional,
serta kesadaran umum
tentang CHSE.
33
6
34
6
1. https://destinasidigital.com/mengoptimalkan-manajemen-krisis-penanganan-covid-19-memulihkan-destinasi-pariwisata/
2. https://suarajatim.co.id/pariwisata/mengoptimalkan-manajemen-krisis-penanganan-covid-19-memulihkan-destinasi-pariwisata/
3. http://www.indonesiatravel.news/pariwisata/mengoptimalkan-manajemen-krisis-penanganan-covid-19-memulihkan-destinasi-pariwisata/
4. https://kahyangan.net/pariwisata/mengoptimalkan-manajemen-krisis-penanganan-covid-19-memulihkan-destinasi-pariwisata/
5. https://www.liputan1.com/2020/11/10/mengoptimalkan-manajemen-krisis-penanganan-covid-19-memulihkan-destinasi-pariwisata/
6. http://indonesia.crossborder.co.id/mengoptimalkan-manajemen-krisis-penanganan-covid-19-memulihkan-destinasi-pariwisata/
7. https://m.suarakarya.id/detail/122426/Mengoptimalkan-Manajemen-Krisis-Penanganan-Covid-19-Memulihkan-Destinasi-Pariwisata
8. https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4405250/manajemen-krisis-penanganan-covid-19-bisa-pulihkan-pariwisata-indonesia
9. https://mediaindonesia.com/read/detail/359919-optimalkan-penanganan-covid-19-pulihkan-destinasi-pariwisata
10. https://ekbis.sindonews.com/read/227342/34/pemulihan-destinasi-wisata-butuh-manajemen-krisis-penanganan-covid-19-1605024706?showpage=all
11. https://qbadindo.com/2020/11/11/mengoptimalkan-manajemen-krisis-penanganan-covid-19-memulihkan-destinasi-pariwisata/
12. https://www.inews.id/finance/makro/ekonomi-kreatif-dan-industri-wisata-terpukul-covid-19-ini-langkah-pemerintah
35
1. Terbatasnya kesempatan koordinasi secara
langsung (offline)
2. Minimnya kehadiran pihak yang diundang
dalam rapat/pertemuan koordinasi dll.
3. Anggaran yang belum teralokasi.
4. Terbatasnya waktu/jam kerja.
5. Terlambatnya pengumpulan
data/bahan/informasi.
6. Minimnya respon dari pemangku kepentingan
7. Terhambatnya komunikasi online.
8. Terhambatnya mobilitas di dalam dan ke luar
kota.
9. Tidak lengkap & akuratnya data yang
diterima.
10. Terbatasnya sarana & prasarana teknologi
informasi dan komunikasi.
11. Adanya resistensi
stakeholders/responden/dsb.
1. Memaksimalkan kombinasi komunikasi offline &
online.
2. Konfirmasi dilakukan maksimal jauh hari sebelum
acara dilaksanakan.
3. Koordinasi dengan APIP untuk revisi anggaran,
dengan melakukan Revisi POK.
4. Memanfaatkan kombinasi pola kerja WFO & WFH.
5. Mengarahkan tim untuk lebih proaktif.
6. Melakukan persuasi pentingnya masukan untuk
sesuatu yang lebih baik ke depan.
7. Mengalokasikan anggaran subsidi pulsa.
8. Aktif memantau zona aman Covid-19 untuk setiap
lokasi/daerah yang akan dikunjungi.
9. Melakukan konfirmasi dan cek ulang dari
sumber/pengirim data.
10. Mengupayakan dukungan dari satker teknis (Pusat
Data dan Informasi)
11. Melakukan upaya persuasi, informs, argumentasi
pentingnya masukan/kontrinbusi masyarakat
KENDALA REALISASI MITIGASI
36
20
37
20
38
6
39
Terima Kasih
Kembali
Kembali
27 – 28 Agustus 2020
Kembali
Screenshot WA Group MMK Kemenparekraf& TASK FORCE COVID-19 Kemenparekraf
SK Menteri KemenparekrafNo. KM/200/UM.04.00/M-K/2020
KembaliPermenpar No. 14 Tahun 2016 Permenpar No. 10 Tahun 2019 Kepmenkes No. 382 Tahun 2020 Kemenparekraf
No. KM/200/UM.4.00/MK/2020
Kembali
Kembali
Kembali
Kembali
Kembali
Kembali
Kembali
Kembali
Penyusunan draft final Rancangan PermenSurat Masukan Draft Rancangan
Peraturan Menteri CHSE dari BSNPenyampaian Hasil Harmonisasi Rancangan
Permen dari Kemkumham ke Kemenparekraf
Kembali
Rapat Koordinasi Offline
Rapat Koordinasi Onine (Zoom Meeting) Insight Report TTCI 2019
Kembali
Kembali Dokumentasi Rapat Online Penyusunan Indikator TTCI
Kembali
KembaliPrototype Dashboard TTCI
https://visit-ttci.com/
Kembali
Paparan Sosialisasi
Dokumentasi Paparan Sosialisasi
Kembali
Candi Borobudur Candi Cangkuang
Kembali
Bandara Soekarno-Hatta Bandara Ngurah Rai
Kembali
Watu Dodol, Banyuwangi Legian, Bali
Kembali
Pasar Beringharjo, DIY Toko Souvenir Krisna, Bali
Kembali
Kembali
Kembali
PERMEN PAREKRAF NOMOR 13 TAHUN 2020STANDAR DAN SERTIFIKASI KEBERSIHAN, KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN
SEKTOR PARIWISATA DALAM MASA PENANGANAN PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019
Kembali
Foto sebelum dan sesudah pelaksanaan Gerakan BISA