implementasi kriteria perancangan kota

20
2 BAGIAN IMPLEMENTASI KRITERIA PERANCANGAN KOTA

Upload: merisa-kadrina

Post on 22-Apr-2015

5.225 views

Category:

Education


16 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Implementasi kriteria perancangan kota

22BAGIAN

IMPLEMENTASI KRITERIA

PERANCANGAN KOTA

Page 2: Implementasi kriteria perancangan kota

1. Land Use (Guna Lahan)

2. Building Form and Massing (Bentuk dan Masa Bangunan)

3. Circulation and Parking (Sirkulasi dan Parkir)

4. Open Space (Ruang Terbuka)

5. Pedestrian Ways (Jalan/Jalur Pedestrian)

6. Activity Support (Pendukung Aktivitas)

7. Signage System (Sistem Penanda/Perpapanan)

8. Preservation (Preservasi)

KRITERIA PERANCANGAN KOTA teori perancangan kota versi Hamid Shirvani (The Urban Design Process,1985)

Wajib Dikaitkan dengan Isue-Isue tentang Kota yang Berkelanjutan (Concepts of: Green City, Tropical City, Compact City, etc.,

and Human Aspect in Urban Design)

Page 3: Implementasi kriteria perancangan kota

1 Land Use (Guna Lahan)

1. Tetap mengacu arahan fungsi peruntukkan yang tertuang dalam Tata Guna Lahan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)

2. Efisiensi dan efektifitas pemanfaatan lahan3. Menciptakan keharmonisan, keterpaduan dan keseimbangan antar

peruntukkan lahan

1. Jaringan Penghubung antar fungsi (Jalan, Pedestrian)2. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)3. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)4. Koefisien Daerah Hijau (KDH)5. Koefisien Tapak Besmen (KTB)6. Garis Sempadan Bangunan (GSB)

KOMPONEN PERANCANGAN :

Page 4: Implementasi kriteria perancangan kota

CONTOH LAND USE MENURUT KRITERIA PERANCANGAN KOTA

Source : Urban Redevelopment Authority Singapore, 2002

Page 5: Implementasi kriteria perancangan kota

2 Building Form and Massing (Bentuk dan Masa Bangunan)adalah produk dari penyelenggaraanbangunan gedung beserta lingkungannya sebagai wujudpemanfaatan ruang, meliputi berbagai aspek termasukpembentukan citra/karakter fisik lingkungan, besaran, dankonfigurasi dari elemen-elemen: blok, kaveling/petak lahan,bangunan, serta ketinggian dan elevasi lantai bangunan, yangdapat menciptakan dan mendefinisikan berbagai kualitas ruangkota yang akomodatif terhadap keragaman kegiatan yang ada,terutama yang berlangsung dalam ruang-ruang publik.

1. Pengaturan Blok Lingkungan2. Pengaturan Kaveling/Petak Lahan3. Pengaturan Bangunan (orientasi, sosok, ekspresi, tekstur, warna)4. KDB5. KLB6. Set Back

KOMPONEN PERANCANGAN :

Page 6: Implementasi kriteria perancangan kota

CONTOH BUILDING FORM AND MASSING MENURUT KRITERIA PERANCANGAN KOTA

Page 7: Implementasi kriteria perancangan kota
Page 8: Implementasi kriteria perancangan kota

3 Circulation and Parking (Sirkulasi dan Parkir)terdiri dari jaringan jalan dan pergerakan, sirkulasi kendaraan umum, sirkulasi kendaraan pribadi, sirkulasi kendaraan informal setempat dan sepeda, sirkulasi pejalan kaki (termasuk masyarakatpenyandang cacat dan lanjut usia), sistem dan sarana transit,sistem parkir, perencanaan jalur pelayanan lingkungan, dansistem jaringan penghubung.

1. Sistem jaringan jalan dan pergerakan2. Sistem sirkulasi kendaraan umum 3. Sistem sirkulasi kendaraan pribadi4. Sistem sirkulasi kendaraan umum informal setempat5. Sistem pergerakan transit6. Sistem parkir7. Sistem perencanaan jalur servis/pelayanan8. Sistem sirkulasi pejalan kaki dan sepeda9. Sistem jaringan jalur penghubung terpadu (pedestrian lingkage)

KOMPONEN PERANCANGAN :

Page 9: Implementasi kriteria perancangan kota

CONTOH CIRCULATION AND PARKING MENURUT KRITERIA PERANCANGAN KOTA

Page 10: Implementasi kriteria perancangan kota

4 Open Space (Ruang Terbuka)

Ruang terbuka diciptakan sebagai bagian integral dari suatu lingkungan yang lebih luas.Penataan sistem ruang terbuka diatur melalui pendekatandesain tata hijau yang membentuk karakter lingkungan sertamemiliki peran penting baik secara ekologis, rekreatif danestetis bagi lingkungan sekitarnya, dan memiliki karakterterbuka sehingga mudah diakses sebesar-besarnya oleh publik

1. Sistem Ruang Terbuka Umum2. Sistem Ruang Terbuka Pribadi3. Sistem Ruang Terbuka Privat yang dapat diakses oleh umum4. Sistem Pepohonan dan Tata Hijau5. Area Jalur Hijau

KOMPONEN PERANCANGAN :

Page 11: Implementasi kriteria perancangan kota

CONTOH OPEN SPACE MENURUT KRITERIA PERANCANGAN KOTA

Page 12: Implementasi kriteria perancangan kota

5 Pedestrian Ways (Jalan/Jalur Pedestrian)Sebagai bagian dari sistem penghubung antar fungsi dalam kawasan. Jalur pedestrian mempunyai fungsi sebagai sarana pergerakan orang atau manusia dari satu tempat sebagai titik tolak ke tempat lain sebagai tujuan dengan menggunakan moda jalan kaki

1. Dapat di akses oleh siapapun (termasuk penyandang cacat)2. Mempunyai dimensi dan bentuk yang memenuhi syarat3. Matrial permukaan yang digunakan mempunyai tingkat kenyamanan dan

keamanan4. Disarankan mempunyai peneduh (pohon atau elemen lain)

KOMPONEN PERANCANGAN :

Page 13: Implementasi kriteria perancangan kota

CONTOH PEDESTRIAN WAYS MENURUT KRITERIA PERANCANGAN KOTA

Page 14: Implementasi kriteria perancangan kota

6 Activity Support (Pendukung Aktivitas)Merupakan aktifitas yang menghubungkan antar fungsi/fasilitas dalam sebuah kawasan/kota. Pendukung aktivitas ini dapat tumbuh dengan subur apabila berada diantara dua atau lebih kutub kegiatan utama kawasan/kota.Pendukung aktivitas mempunyai fungsi mengarahkan kepentingan pergerakan manusia

1. Berupa taman terbuka untuk umum2. Berupa jalur pedestrian, di dalamnya terdapat street vendor (PKL), cafe

(tempat rendevouz)3. Kegiatan-kegiatan yang bersifat instan (misal tempat kuliner pada malam

hari

KOMPONEN PERANCANGAN :

Page 15: Implementasi kriteria perancangan kota

CONTOH ACTIVITY SUPPORTS MENURUT KRITERIA PERANCANGAN KOTA

Page 16: Implementasi kriteria perancangan kota

7 Signage System (Sistem Penanda)

Dari segi perancangan kota, papan/nama/reklame/informasi ebagai sistem penanda perlu diatur agar terjalin kecocokan lingkungan, pengurangan dampak visual negatif, mengurangi kebingungan dan kompetisi antara papan informasi publik dan papan reklame. Papan nama/reklame yang dirancang baik akan menambah kualitas tampilan bangunan dan memberi kejelasan informasi usaha

1. Visibilitas (keterlihatan) papan/tanda2. Legibilitas informasi (keterbacaan, kejelasan)3. Tidak mencolok baik dari segi kualitas gambar maupun warna

4. Keharmonisan papan nama/reklame dengan arsitektur bangunan5. Pengendalian pemakaian lampu kedip untuk reklame (kecuali untuk tanda

keselamatan lalulintas/tanda "hati-hati", atau untuk bioskop dan sebagainya6. Skala dan proporsi bentuk

KOMPONEN PERANCANGAN :

Page 17: Implementasi kriteria perancangan kota

CONTOH SIGNAGE SYSTEM MENURUT KRITERIA PERANCANGAN KOTA

Page 18: Implementasi kriteria perancangan kota

8 Preservation (Preservasi)Preservasi atau perlindungan tidak hanya diberlakukan untuk bangunan bersejarah, tapi juga untuk bangunan dan tempat yang dianggap perlu dilestarikan. Preservasi biasanya juga mempertimbangkan faktor ekonomis dan kultural.Preservasi sering dipandang sebagai penghambat pembangunan. Tapi beberapa kegiatan preservasi justru menciptakan kegiatan ikutan yang mendorong keberhasilan usaha dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)

1. Preservasi bangunan dan kawasan perlu mampu mendorong peningkatan perekonomian daerah.

2. Pada masa kini, preservasi bergeser dari "pelarangan" menjadi "perlindungan".

3. Peraturan tentang preservasi berbeda dari satu kota ke kota yang lain. Meskipun demikian, terdapat unsur-unsur yang sama, yaitu: (i) standar penetapan obyek preservasi; (ii) pengkajian oleh tim atau dewan kajian arsitektur atau komisi preservasi; (iii) standar kajian untuk preservasi, demolisi (penghancuran), dan alterasi (pengubahan); (iv) perlindungan landmark.

KOMPONEN PERANCANGAN :

Page 19: Implementasi kriteria perancangan kota

CONTOH PRESERVATION MENURUT KRITERIA PERANCANGAN KOTA

Page 20: Implementasi kriteria perancangan kota

TERIMA KASIH SEMOGA

BERMANFAAT