implementasi kurikulum 2013 pada mata...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA
MATA PELAJARAN PAI DI SEKOLAH SMA DUA
MEI CIPUTAT
( Analisis Penerapan RPP Materi Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya
Berbagi Pengetahuan Studi Kasus Kelas X IPS)
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd)
Oleh :
Nur Hasanah (15311517)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA
1439 H / 2019 M
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA
MATA PELAJARAN PAI DI SEKOLAH SMA DUA
MEI CIPUTAT
( Analisis Penerapan RPP Materi Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya
Berbagi Pengetahuan Studi Kasus Kelas X IPS)
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd)
Oleh :
Nur Hasanah (15311517)
Pembimbing
Reksiana, MA. Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA
1439 H / 2019 M
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Penerapan Metode Tematik Dalam Pembelajaran PAI
Di Kelas 1V SDIT ABATA”, disusun oleh Natsa Shifaul Hazumi. Nomor
Induk Mahasiswa 15311510 telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan ke
sidang munaqasah.
Jakarta, 14 Agustus 2019
Pembimbing
Reksiana, MA. Pd
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Implementasi Kurikulum 2013 dan RPP pada
mata pelajaran pai di sekolah SMA Dua Mei Ciputat (Penerapan RPP
Materi Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya Berbagi Pengetahuan
Studi Kasus Kelas X IPS)” yang disusun oleh Nur Hasanah Nomor Induk
Mahasiswa 15311517 telah diajukan pada sidang Munaqasyah Fakultas
Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta pada tanggal 14 Agustus
2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Jakarta, 14 Agustus 2019
Dekan Fakultas Tarbiyah
Dr. Esi Hairani, M. Pd
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekertaris Sidang
Dr. Esi Hairani, M. Pd ............................
Penguji I Penguji II
............... .................
iii
MOTTO
ركُُمْ مَنْ تَ عَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ خَي ْ“Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al-
Qur’an dan mengajarkannya.”
(HR. Bukhori )
iv
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nur Hasanah
NIM : 15311517
Tempat/ Tanggal Lahir : Tangerang, 10 Juni 1997
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Implementasi Kurikulum 2013
dan RPP Pada Mata Pelajaran PAI di Sekolah SMA Dua Mei Ciputat”
adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah
disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 15 Agustus 2019
Nur Hasanah
15311517
v
الرحمن الرحيمبسم الله
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur kepada Allah SWT. karena atas limpaham
kasih sayang dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul Penerapan Metode Kauny Quantum Memory Dalam Menghafal Al-
Qur‟an di Ma‟had Askar Kauny Tarmizi Djoesma Cinere Depok. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Program Studi
Pendidikan Agama Islam, Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta. Shalawat
serta salam tidak lupa diberikan kepada manusia paling mulia di bumi ini,
Nabi Muhammad SAW. seorang revolusioner terbesar dalam sejarah dunia
yang membawa umat Islam dari zaman kegelapan menuju cahaya
kemenangan.
Kegiatan penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik jika
tidak ada kontribusi tenaga dan waktu dari berbagai pihak. Atas kontribusi
yang didapat, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA., Rektor Institut Ilmu
Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
2. Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-
Qur‟an (IIQ) Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti pendidikan pada Program Sarjana (S.1) IIQ Jakarta
dengan berbagai fasilitas.
3. Ibu Dr. Hj Nadjematul Faizah SH M.Hum., pembimbing yang telah
memberikan waktu, bimbingan dan arahan yang berharga dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen pengajar di Program Sarjana Institut Ilmu Al-
Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan
vi
dan wawasan kepada penulis selama penulis mengikuti perkuliahan di
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
5. Ibu Reksiana, M.Pd., Kaprodi PAI Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta
dan seluruh staf Fakultas Tarbiyah yang telah banyak membantu di
bidang akademik dan kemahasiswaan.
6. Para instruktur tahfizh, terimakasih atas kesabaran membimbing kami
dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur‟an.
7. Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah SDIT Abata sekaligus
Pembimbing Tahfizh SDIT Abata, serta Guru tahfizh SDIT Abata yang
telah membantu dan memberikan data informasi yang dibutuhkan.
8. Ayahanda dan ibunda tercinta Bapak Kaspuri dan Ibu Sri Catur Pujo
Astuti, terimakasih yang telah memberikan semangat dan dukungan
dalam menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. Terimakasih karena tidak
pernah lelah memberikan dukungan baik berupa moril maupun materil
serta doa yang tiada henti.
9. Sahabat-sahabat tersayang sekaligus teman, Nur Hasanah, Ida, serta
Teman-teman seperjuangan angkatan 2015 Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu
memotivasi penulis dalam menyelesaikan studi di IIQ Jakarta.
10. Kelas B Tarbiyah kalian adalah penyemangat terbaiku.Terimakasih telah
menularkan semangat belajar, semangat menghafal Al-Qur‟an dan
semangat berlomba-lomba dalam kebaikan selama penulis menuntut
ilmu di IIQ Jakarta ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Hanya harapan dan doa, semoga Allah SWT. memberikan
balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah berjasa
dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
vii
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkansaran dan kritik
dari pembaca sekalian. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membaca dan khususnya bagi penulis.
Jazakumullah ahsanal Jaza’
Jakarta, 15 Agustus 2019
Penulis
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang
satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi Arab-
Latin mengacu pada berikut ini :
1. Konsonan
th : ط a : ا
zh : ظ b : ة
„ : ع t : ث
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : و dz : ذ
n : ن r : ز
w : و z : ش
س : s ي : h
ش : sy ء :
ي sh : ص : y
ض : dh
ix
2. Vocal
Vokal tunggal Vokal panjang Vokal rangkap
Fathah : a آ : â ئ... : ai
Kasrah : i ي : î ؤ... : au
Dhammah : u و : û
3. Kata sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah
kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya.
Contoh :
al-Madinah : انمديىت al-Baqarah : انبقسة
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyah
Kata sandang syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan
yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya.
Contoh :
as-Sayyidah : انسيدة ar-rajul : انسجم
ad-Dârimî : اندازمي asy-syams : انشمس
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang
(), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydid.
Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di
tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata
sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh :
أ مىَّبببِنهَّهِ : Ȃmannâ billâhi
ف هب ء Ȃmana as-Sufahâ’u : أ مه انسٌّ
Inna al-ladzîna : إنَّ انَّرِيه
x
كَّعِ انسٌّ ɯa ar-rukka’i : و
d. Ta Marbûtah (ة)
Ta Marbûtah apabila terdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf
“h”.
Contoh :
ةِ al-Af’idah : الأ فْئد
ت ا لْْسْلا مِيَّت بمِع .al-Jâmi’ah al-Islâmiyyah : انْج
Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (isim), maka dialih aksarakan menjadi
huruf “t”.
Contoh :
بمِه تُ و بصِب تُ Ȃmilatun Nâshibah : ع
ى al-Ȃyat al-Kubrâ : الْأي ت انْك بْس
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialihaksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan
yang disempurnakan (EYD) bahasa indonesia, seperti penulisan
awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan
lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam
alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold)
dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali
dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah awal
nama diri, bukan kata sandangnya.
Contoh :
„Alî Hasan al-„Ȃridh, al-„Asqallânî, al-farmawî dan seterusnya.
Khusus untuk penulisan kata Alqur‟an dan nama-nama surahnya
xi
menggunakan huruf kapital. Contoh : Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al-
Fâtihah dan seterusnya.
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
PERNYATAAN PENULIS ......................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
ABSTRAKSI ................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 5
D. Perumusan Masalah .................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................................ 6
F. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 7
G. Metode Penelitian ..................................................................... 10
H. Sistematika Penulisan ............................................................... 11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran Tematik............................................................... 13
1. Pengertian Pembelajaran Tematik ........................................ 13
2. Fungsi Pembelajarn Tematik ................................................ 13
3. Karakteristik Pembelajaran Tematik ....................................
4. Tahapan Pembelajaran Tematik ..........................................
xiii
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik ......................... 14
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan (RPP) ............................. 14
2. Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............
3. Kegunaan Pembelajaran Tematik .......................................
4. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik
5. Karakteristik Pembelajaran Tematik
6. Maksud dan Tujuan Analisis Pembelajaran Tematik
7. Baground Pembelajaran Tematik
8. Konsep Dasar Proses Pengembangan dan Implementasi
Pembelajaran Tematik
9. Pengertian Pembelajaran Tematik
10. Landasan Pembelajaran Tematik
11. Prinsip Pembelajaran Tematik
12. Karakteristik Pembelajaran Tematik
13. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik
............................................................................................. 16
C. Menghafal Al-Qur‟an ................................................................ 18
1. Pengertian Menghafal .......................................................... 18
2. Pengertian Al-Qur‟an ........................................................... 19
3. Macam-macam Menghafal Al-Qur‟an ................................. 22
4. Hukum Menghafal Al-Qur‟an .............................................. 26
5. Faedah Menghafal Al-Qur‟an ........................................... 26
6. Dasar dan Hikmah Menghafal Al-Qur‟an ............................ 28
7. keutamaan Menghafal Al-Qur‟an ......................................... 29
8. Manfaat Menghafal Al-Qur‟an ............................................. 33
9. Faktor Pendukung dan Penghambat Menghafal Al-Qur‟an
.............................................................................................. 37
xiv
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .............................................. 49
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 51
C. Sumber Data .............................................................................. 51
D. Jenis Data .................................................................................. 52
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 52
F. Instrumen Penelitian ................................................................. 57
G. Teknik Analisis Data ................................................................. 60
H. Tahap-tahap Penelitian .............................................................. 61
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................... 65
1. Letak Geografis Letak Sekolah SDIT Abata ...................... 65
2. Visi dan Misi Sekolah SDIT Abata..................................... 65
3. Struktur Pengorganisasian SDIT Abata .............................. 65
4. Struktur Dewan Guru/Wali Kelas ...................................... 66
5. Struktur Guru Al-Qur‟an ................................................... 67
6. Sarana dan Prasarana SDIT Abata .................................... 69
7. Kurikulum SDIT Abata ...................................................... 69
8. Prestasi yang Pernah diraih ................................................ 69
9. Kegiatan Ekstrakurikuler SDIT Abata ............................... 70
10. Tujuan dan Sasaran SDIT Abata ........................................ 71
B. Paparan Data ............................................................................. 73
1. Efektifitas metode Ummi terhadap kelancaran menghafal
Al-Qur‟an SDIT Abata ...................................................... 75
2. Evaluasi hasil belajar dalam menghafal Al-Qur‟an ............ 77
3. Faktor pendukung dan penghambat menghafal Al-Qur‟an
............................................................................................. 78
C. Analisi Data ............................................................................. 80
xv
1. Proses pelaksanaan menghafal Al-Qur‟an dengan metode
Ummi di SDIT Abata ........................................................ 80
2. Efektifitas metode Ummi terhadap kelancaran menghafal
Al-Qur‟an SDIT Abata ....................................................... 82
3. Faktor pendukung dan penghambat menghafal Al-Qur‟an
SDIT Abata ........................................................................ 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ . 85
B. Saran ......................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 87
LAMPIRAN ................................................................................................. 90
xvi
ABSTRAK
Ines Rezeki (15311510). Skripsi ini dengan judul “Efektifitas Metode
Ummi Terhadap Kelancaran Menghafal Al-Qur’an”. Prodi Pendidikan
Agama Islam, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, tahun 2019.
Menghafal Al-Qur‟an bukanlah tugas dan perkara yang mudah, artinya tidak
semudah membalikan telapak tangan. Upaya terpenting dalam menghafal Al-
Qur‟an adalah metode. Sebab metode memiliki peranan penting dan sangat
dibutuhkan, Dengan adanya metode akan bisa memudahkan seseorang dalam
menghafal Al-Qur‟an dan meningkatkan hafalannya secara terprogram. Salah
satu metode tersebut adalah metode Ummi. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Efektifitas Metode Ummi Terhadap Kelancaran Menghafal Al-
Qur‟an.
Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunkan
pendekatan lapangan (.field research). Adapun langkah-langkah yang
ditempuh dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi,
wawancara mendalam dan mengumpulkan dokumentasi yang berkaitan
dengan objek penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan ketika sekolah SDIT abata memakai
metode ummi dalam menghafal Al-Qu‟an siswa dapat dengan mudah
menghafal dengan metode tersebut. Hal ini dikarenakan metode ummi ketika
digunakan siswa menghafal Al-Qur‟an apalagi metode ummi ini sangat
cocok untuk anak-anak di sekolah tersebut mentargetkan siswa/siswi
menyelesaikan hafalan selama 6 tahun sebanyak 4 juz. Dan sudah
menyelesaikan hafalan sekolah SDIT Abata mengadakan imtihan di mana
siswa diuji lansung oleh Ummi Foundation surabaya. Hal ini menunjukan
bahwa efektifitas menghafal Al-Qur‟an menggunakan metode Ummi siswa
menjadi lancar menghafal Al-Qur‟an.
Kata kunci: Efektifitas Metode Ummi Terhadap kelancaran Menghafal
Al-Qur’an
xvii
ABSTRACT
Ines Rezeki (15311510). This thesis is titled "The Effectiveness of the
Ummi Method Against the Smooth Memorization of the Qur'an".
Islamic Education Study Program, Al-Qur'an Institute of Sciences (IIQ)
Jakarta, 2019.
Memorizing the Qur'an is not an easy task and case, meaning it is not as easy
as turning the palm of the hand. The most important effort in memorizing the
Qur'an is method. Because the method has an important role and is needed,
With the method will be able to facilitate someone in memorizing the Qur'an
and increase memorization programmed. One such method is the Ummi
method. The purpose of this study was to determine the Effectiveness of the
Ummi Method Against Smooth Memorization of the Qur'an.
The method used is qualitative research using a field approach (field
research). The steps taken in this study are using observation techniques, in-
depth interviews and collecting documentation relating to the research object.
The results of this study show that when the SDIT Abata school uses the
ummi method to memorize Al-Qu‟an students can easily memorize with that
method. This is because the ummi method when used by students to
memorize the Qur'an especially the ummi method is very suitable for
children in the school targeting students to complete memorization for 6
years as much as 4 juz. And already finished memorizing the SDIT Abata
school, they held a test where students were tested directly by the Ummi
Foundation in Surabaya. This shows that the effectiveness of memorizing the
Qur'an using the Ummi method students become fluent in memorizing the
Qur'an.
Keywords: Effectiveness of the Ummi Method Against the Smooth
Memorization of the Qur'an
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan
sebuah kurikulum yang berlaku pada tahun 2006. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) ini menjadi jawaban bagi masyarakat
karena pada saat itu kurangnya mutu sistem pendidikan yang ada di
Indonesia. Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan menjadi pengganti
Kurikulum 2004.
Dikurikulum ini Pemerintah pusat menetapkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Guru di sekolah dituntut oleh
pemerintah untuk mampu mengembangkan sendiri silabus dan
penilaian peserta didik yang disesuaikan dengan lingkungan sekolah
dimana guru tersebut mengajar. Dan pengembangan dari semua mata
pelajaran dihimpun menjadi satu yang dinamakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
Setelah berjalan cukup lama Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) ternyata memiliki kekurangan yang cukup
signifikan, misalnya seperti : 1. Mata pelajaran yang terlalu banyak
bagi peserta didik sehingga memberatkan peserta didik dalam
memahami dan berkonsentrasi dalam pembelajaran disekolah 2.
Minimnya kualitas guru disekolah 3. Kurang adanya sarana dan
prasarana disekolah yang menjadi faktor pendukung keberhasilan dari
pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) ke Kurikulum 2013 adalah kebijakan publik berskala luas
yang melibatkan komponen-komponen waktu, keahlian, dana,
peralatan, pengorbanan, kemauan yang sangat masif. Akta yang
2
diperlukan untuk memulai kebijakan kurikulum yang baru
membutuhkan waktu yang tidak cukup dalam hitungan bulan. Dana
yang diperlukan untuk perubahan kurikulum ini diperlukan berjumlah
triliunan rupiah. Belum lagi berhitung tentang implementasi yang
mengharuskan agar mencakup dan menyebar seluruh Indonesia.
Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah bagian dari
melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa
“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”.1
Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha yang sistematis
dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai
dengan ajaran Islam yang sesuai. Menurut Peraturan Mentri
Pendidikan Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah ditertibkan dengan pertimbangan
untuk melaksanakan Ketentuan Pasal 5 ayat (4) Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu
1Undang-Undang No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional Indonesia, 2003,
hal.1
3
menetapkan Peratuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang
Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Untuk saat ini pemberian Pendidikan Agama Islam merupakan
suatu yang sangat penting bagi remaja, karena pendidikan agama
bukan hanya memberikan pengetahuan dari segi kognitif saja tetapi
mencakup aspek afektik dan psikomotorik. Untuk meningkatkan
suatu mutu pendidikan tentunya unsur-unsur dalam pendidikan pun
harus ditingkatkan. Dari sekian banyak unsur daya pendidikan,
kurikulum merupakan salah satu unsur pendidikan yang bisa
memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
Berdasarkan hasil observasi pada hari jum‟at tanggal 29 maret
2019 yang dilakukan di SMA Dua Mei Ciputat terdapat permasalahan
yang di temukandalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Seperti guru
PAI diantaranya guru masih kerepotan dalam penerapan metode
saintifik, sarana dan prasarana sekolah yang belum sesuai dalam
menunjang keberhasilan penerpan kurikulum, guru masih kerepotan
dalam pelaksanaan penilaian berdasarkan kurikulum 2013
dikarenakan format penilaian yang lebih rumit, guru masih belum
menggunakan metode secara terpadu. Kebanyakan guru lebih senang
dan terbiasa menerapkan metode ceramah saja dalam menyampaikan
materi pelajaran. Hal tersebut disebabkan guru kurang menguasai
atau enggan menggunakan metode yang tepat, sehingga pembelajaran
agama tidak menyentuh aspek-aspek pedagogis dan psikologis.
Melalui penelitian ini, penulis tertarik untuk mencari lebih dalam
mengenai bagaimana penerapan kurikulum 2013, sebagai upaya
optimalisasi peran sekolah dalam menjalankan peraturan pemerintah
yang baru yang dijadikan sebagai ketetapan yang diwajibkan oleh
4
beberapa sekolah di Indonesia. Penulis memilih kelas X untuk
dijadikan bahan peneliti untuk menetukan bagaimana Implementasi
kurikulum 2013 di sekolah SMA Dua Mei Ciputat.
Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat memberikan informasi
yang detail dan akurat. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Implementasi kurikulum
2013 pada mata pelajaran PAI di Sekolah SMA Dua Mei
Ciputat”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh penulis, dapat
dikemukakan beberapa masalah, yaitu:
1. Problematika Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2. Kendala penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) di Sekolah
3. Proses perubahan pembelajaran dari KTSP menjadi Kurikulum
2013 di Sekolah
4. Pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013
5. Penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis akan
merumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu: Bagaimana
Penerapan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas X
di SMA Dua Mei Ciputat ?
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
5
a. Bagaimana penerapan kurikulum 2013 dalam proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas X di
SMA Dua Mei Ciputat Tahun Ajaran 2019/2020 ?
b. Apa saja faktor pendukung penerapan kurikulum 2013 dalam
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas
X di SMA Dua Mei Ciputat Tahun Ajaran 2019/2020 ?
c. Apa saja faktor penghambat penerapan kurikulum 2013 dalam
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas
X di SMA Dua Mei Ciputat Tahun Ajaran 2019/2020 ?
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian:
a. Mengetahui pelaksanaan kurikulum PAI 2013 di
b. Mengetahui faktor penghambat diimplementasikannya
kurikulum PAI Implementasi kurikulum 2013 di Sekolah SMA
Dua Mei Ciputat.
c. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademik:
1) Untuk menambah khazanah terkait kurikulum PAI 2013.
2) Sebagai dasar pijakan untuk penelitian yang akan datang.
b. Manfaat Praktis:
1) Kepada Sekolah
a) Sebagai informasi kepala sekolah tentang
implementasi kurikulum PAI 2013.
b) Sebagai bahan masukan kepada guru tentang
kurikulum PAI 2013 di Implementasi kurikulum
2013 di Sekolah SMA Dua Mei Ciputat.
2) Bagi Guru
6
a) Mengetahui hambatan yang timbul dari implementasi
kurikulum PAI 2013.
b) Adanya kreasi dan inovasi pembelajaran PAI yang
menitik beratkan pada sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
3) Bagi Siswa
Mengoptimalkan kemampuan berfikir, tanggung jawab,
dan konsentrasi dalam proses pembelajaran di kelas
maupun di luar kelas.
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research),
sebab data yang dikumpulkan terhadap objek yang bersangkutan
secara langsung. Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu penelitian
yang bersifat deskriptif kualitatif, yakni prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang yang diperlukan agar dapat diamati yang
dilakukan dalam kehidupan yang nyata dan sebenarnya.2
Peneliti melakukan penelitian terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMA Dua Mei Ciputat Tahun ajaran 2019/2020.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan
Fenomenalogis3 yaitu: menggambarkan data dengan apa adanya.
Peneliti mengambil kesimpulan dari obyek yang memancarkan
fenomena-fenomena, yang nantinya dapat digunakan peneliti
2 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset, 2007), hlm. 4. 3 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian… op.cip. hlm. 9.
7
dalam menyusun hasil akhir dari penelitian. Pendekatan
fenomenologis, dalam penelitian ini diharapakan dapat
mengetahui pelaksanaan dan hambatan-hambatan
diimplementasikan kurikulum 2013 di SMA Dua Mei Ciputat
Tahun ajaran 2019/2020.
3. Penentuan Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang atau siapa saja yang dapat
membantu memperoleh data yang diinginkan demi kepentingan
penelitian. Adapun informan utama dalam penelitian yang
dijadikan subyek penelitian ini adalah:
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan orang yang paling
mengerti mengenai segala sesuatu tentang keadaan sekolah,
sehingga keterangannya diperlukan untuk mengetahui
keadaan sekolah secara langsung.
b. Guru PAI
Seorang guru merupakan ujung tombak dalam sebuah
pendidikan. Dalam penelitian ini seorang guru menjadi
subjek utama dalam proses pembelajaran agama Islam pasca
penghapusan sekolah bertaraf internasional.
c. Siswa
Siswa disini tidak hanya dijadikan peran pembantu,
namun siswa disini juga akan memberikan kontribusi
mengenai proses pembelajaran yang ada.
4. Validitas Data
Pemeriksaan data sangat diperlukan dalam sebuah penelitian
sehingga untuk mendapatkan data yang valid perlu tehnik
pemeriksaan keabsahan data. Untuk menguji keabsahan data,
8
dalam penelitian ini menggunakan triangulasi. Menurut Norman
Denzin,4 menyebutkan bahwa:
a. Triangulasi Data adalah penggunaan beragam sumber data
dalam satu kajian. Sebagai contoh: wawancara.
b. Triangulasi Investigator (sumber) adalah penggunaan pada
beberapa evaluator yang berbeda.Penelitian ini, menggunakan
teknik pemeriksaan triangulasi melalui penggunaan sumber.
Triangulasi dengan sumber dilakukan dengan jalan
membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui wawancara, dokumentasi
dan Observasi.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Pengamatan (Observasi)
Observasi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk
mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap
indikator dari proses dan hasil yang dicapai baik yang
ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat
sampingannya.5Metode ini antara lain peneliti gunakan
untuk mendapatkan data terkait penerapan kurikulum 2013
di SMA Dua Mei Ciputat Tahun ajaran 2019/2020.
b. Wawancara (Interview)
Metode wawancara adalah cara pengumpulan data dengan
melakukan tanya jawab secara lisan dan bertatap muka
dengan siapa saja yang dikehendaki. Lebih lanjut Sutrisno
Hadi mengatakan bahwa metode wawancara adalah metode
pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak yang
4. Norman Denzin… (2000: 391)
5 Kasibani Kasbolah. Metodologi Penelitian, (Jakarta: Persada Press, 2001), hlm.
50-51.
9
dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan dengan
tujuan penelitian.6 Adapun metode wawancara dalam
penelitian ini, untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum
2013 di SMA Dua Mei Ciputat Tahun ajaran 2019/2020.
G. Pengamatan (Observasi)
Observasi adalah semua kegiatan yang ditujukan
untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap
indikator dari proses dan hasil yang dicapai baik yang
ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat
sampingannya.7 Metode ini antara lain peneliti gunakan
untuk mendapatkan data terkait penerapan kurikulum 2013
di SMA Dua Mei Ciputat Tahun ajaran 2019/2020.
H. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat,
majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain-lain.8
Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data berupa
segala sesuatu yang ada kaitannya dengan implementasi
kurikulum 2013, struktur organisasi sekolah, keadaan guru
dan murid, serta administrasi guru dan lian-lain.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses pengorganisasian dan
mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskan
6 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif), (Jakarta: Gaung Persada Press,2008), hlm. 193. 7 Kasibani Kasbolah. Metodologi Penelitian, (Jakarta: Persada Press, 2001), hlm.
50-51. 8Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta:
Rineka Cipta, 2002), hlm. 188
10
hipotesis kerja seperti yang direncanakan oleh data. Teknik
Analisis data yang digunakan yaitu:
1) Reduksi Data adalah bagian analisis yang berfungsi
untuk mempertegas, memperpendek, dan membuat
fokus hal-hal yang penting serta mengatur sedemikian
rupa untuk dilakukan penarikan kesimpulan. Oleh sebab
itu data sebenarnya diringkas dan catatan yang diperoleh
dari permasalahan.
2) Sajian Data adalah merupakan rangkaian kalimat atau
informasi yang disusun secara logis dan sistematis
sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan
penarikan kesimpulan.
3) Penarikan Kesimpulan adalah akhir tidak semata
perumusan dan pengumpulan data berakhir. Artinya jika
kesimpulan-kesimpulan sementara telah diperoleh masih
memungkinkan untuk dilakukan data kembali. Setelah
teknik analisis data dilakukan, maka peneliti dapat
menyimpulkan hasil penelitian untuk menjawab
rumusan masalah yang telah ditetapkan oleh peneliti
sebelumnya. 9
J. Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka ini, merujuk ke penelitian yang pernah
dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya, tetapi fokus penelitian yang
peneliti lakukan berbeda dengan penelitian yang ada. Adapun
penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
9 Lexi J.Moleong, Metodologi Penelitian……. Op.Cip, hlm.280.
11
1. Ita Komalasari (UMS, 2013) dengan judul: Upaya Kepala
Sekolah SMP MTA Gemolong dalam Menyongsong Kurikulum
2013. Diperoleh hasil penelitian bahwa dalam menghadapi
perubahan kurikulum baru, SMP MTA Gemolong berusaha
mempersiapkan sekolah untuk menyongsong kurikulum 2013.
Adapun upaya kepala sekolah, yaitu: 1) Mencari informasi
tentang kurikulum 2013, 2) Mengikuti seminar dan workshop, 3)
Mengikutsertakan guru untuk sosialisasi dan pelatihan kurikulum
2013, dan 4) Guru mendapatkan bimbingan teknis (Bimtek). Hal
itu dilakukan kepala sekolah SMP MTA Gemolong untuk
mempersiapkan guru-guru dalam menyongsong kurikulum 2013.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan, bahwa
persamaan dengan penelitian yang akan penulis teliti adalah
sama-sama meneliti tentang pengembangan kurikulum
kurikulum 2013. Adapun perbedaanya adalah Ita Komalasari
meneliti tentang bagaimana skeolah SMP MTA Gemolong dalam
menghadapi kurikulum 2013 sedangkan penulis sendiri meneliti
tentang Implementasi kurikulum 2013.
2. Skripsi dari Puput Rahmat Saputra, Jurusan Pendidikan agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013. Dengan judul “ Respon dan Kesiapan
Guru Pendidika Agama Islam Terhadap Pemberlakuan Kurikulum
2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 5
Yogyakarta”. Skripsi ini lebih fokus menjelaskan tentang langkah
yang dilakukan sekolah untuk implemenatasi Kurikulum 2013,
implementasinya dalam pembelajaran, respon pendidik serta kesiapan
12
guru PAI nya. Persamaan dengan peneliti adalah sama-sama
meneliti Implementasi Kurikulum 2013 disekolah pada mata
pelajaran PAI sama-sama memakai metode kualitatif. Sedangkan
Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan terkait Kurikulum
2013.Penjelasan terhadap empat standar perubahan dalam Kurikulum
2013 yang meliputi Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, Standar Penilaian. Selain itu juga dijelaskan upaya-upaya
sekolah dan guru dalam implementasi serta faktor pendukung dan
penghambat dalam mengimplementasikanya. Sedangkan peneliti
hanya menjelaskan bagaimana implementasi Kurikulum 2013 pada
mata pelajaran PAI disekolah berajalan dengan baik.
3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ummi Ulfatur Rahman,
jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang, tahun 2015, dengan judul “Implementasi Mata
Pelajaran PAI Kurikulum 2013 dalam Menanamkan Budaya
Religius di SMP Negeri 7 Malang” Rahman menyimpulkan
bahwa :
a. Budaya religius yang ditanamkan di SMP Negeri 7
Malang, yaitu shalat Dhuha, 3S (Senyum, Salam, Sapa),
berjabat tangan, saling hormat dan toleran, shalat dzuhur,
tadarus Al-Qur‟an, Istighosah dan do‟a bersama, amal
jariyah dan lingkungan sehat.
b. Implementasi mata pelajaran PAI kurikulum 2013 di SMP
Negeri 7 Malang, yakni pada implementasi kurikulum
2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam terdiri
dari tiga tahapan yaitu pertama perencanaan, yang disusun
13
oleh guru mata pelajaran pendidikan agama Islam Ibnu
Ulin Nafiah,S.Ag. M.Pd.I dan Bapak Fatah Rosuly,S.Pd
adalah pengembangan program yang terdiri dari program
tahunan, program semester, program mingguan, program
pengayaan, dan program pengembangan diri. Penyusunan
persiapan Mengajar terdiri dari RPP yang dikembagkan
dari silabus yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Kedua, pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat dari
pembuatan RPP dimana di dalamnya terdapat langkah-
langkah kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan awal,
kegiatan inti sampai kegiatan penutup,. Ketiga, kemudian
untuk mengukur kkompetensi peserta didik guru
menggunakan teknik penilaian autentik yaitu penilaian
sikap yang terdiri dari observasi, penilaian diri, penilaian
antar teman dan jurnal. Penilaian pengetahuan yang terdiri
dari ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan
akhir semester dan penilaian keterampilan yang terdiri dari
untuk kerja, produk dan portofolio.
c. Implementasi mata pelajaran PAI kurikulum 2013 dalam
menanamkan budaya religius di SMP Negri 7 Malang
yakni pertama melalui proses kegiatan belajar mengajar
dikelas kedua melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan, bahwa
persamaan dengan penelitian yang akan penulis teliti adalah
sama-sama meneliti tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Selain itu
persamaan peneliti sama-sama menggunakan metode kualitatif.
14
Adapun perbedaanya adalah Ummi Ulfatur Rahman meneliti
tentang Implementasi Mata Pelajaran PAI Kurikulum 2013
dalam Menanamkan Budaya Religius sedangkan penulis sendiri
meneliti tentang Implementasi kurikulum 2013 pada mata
pelajaran PAI disekolah.
4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh MR. Yeehad Arlee, jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, tahun
2015, dengan judul “Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Agama Islam dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran”
Arlee menyimpulkan dari hasil penelitiannya bahwa 1.Dalam
pelaksanaan kurikulum yang digunakan ada dua edisi diantara
lain KTSP edisi 2006 yang diperuntukan bagi peseta didik yang
niak ke kelas XII dan kurikulum KTSP edisi 2013 diperutukan
bagi siswa yang naik XI dan siswa kelas X yang baru masuk
pada tahun ajaraan 2014-2015. Hal tersebut karena atas instruksi
kepala dinas pendidkan kota Malang. 2.Kurikulum yang sudah di
praktekkan di SMK Negeri 13 kota malang yaitu mengikuti
kurikulum pendidikan Agama Islam KTSP edisi 2006 untuk
kelas XII dan KTSP edisi 2013 untuk kelas X dan XI. Hal
tersebut diperubahan karena mengikuti perkembangan ilmu
pengatahuan dan teknologi.3.Upaya sekolah dalam
mengembangkan kurikulum Pendidikan adalah:(1). Menyediakan
sarana dan prasarana memadai seperti menyadiakan buka-buka
Islam dan setiap ruang mempunyai proyektor setiap kelas; (2).
Menciptakan pengawasan dan kedesiplinan; (3). Setiap bulan
mengadakan worshop guru; (4). Mengada keaktifan
15
pengambangan diri guru; (5). Kerja sama dengan Negara
tetangga.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan, bahwa
persamaan dengan penelitian yang akan penulis teliti adalah
persamaanya meneliti pengembangan kurikulum pendidikan
agama islam sesuai kurikulum 2013. Adapun perbedaanya
adalah MR. Yeehad Arlee meneliti tentang pengembangan
kurikulum 2013 dalam upaya pengembanganya yang disesuaikan
dengan kelas yang ada jadi tidak serentak satu sekolah di
samakan memakai kurikulum 2013 tersebut sedangkan penulis
sendiri meneliti tentang bagaimana Implementasi kurikulum
2013 pada mata pelajaran PAI disekolah Dua mei Ciputat.
5. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nisa Alfadlilah, jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta2015, dengan judul
“Perubahan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di SMPI
Al-Azhar 3 Bintaro” Alfadhilah menyimpulkan bahwa :
a. Kebijakan SMPI Al Azhar 3 Bintaro sebagai respon terhadap
perubahan kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 adalah:
Pertama, mengimplementasikan kurikulum 2013 sejak tahun
pelajaran 2013-2014 secara mandiri melalui permintaan
pihak yayasan sekolah kepada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; Kedua,melaksanakan penyesuaian struktur
kurikulum sesuai dengan Permendikbud Nomor 68tahun
2013 jo Permendikbud Nomor 58 tahun 2014 tentang
struktur kurikulum 2013; Ketiga, melaksanakan pendidikan
16
dan pelatihan guru pelaksana kurikulum 2013 secara mandiri
serta mengikut sertakan guruserta kepala sekolah dalam
pendidikan dan pelatihan implementasi kurikulum 2013;
Keempat, memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sesuai
tuntutan kurikulum 2013.
b. Kesiapan guru PAI SMPI Al Azhar 3 Bintaro sebagai respon
terhadap perubahan kurikulum 2006 ke kurikulum 2013
secara umum belum terlalu siap, mereka belum memahami
konsep dan esensi dari kurikulum 2013sehingga dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 cenderung bersikap
tekstual sesuai buku pegangan yang ada. Hambatan utama
yang dihadapi guru PAI SMPI Al Azhar 3 Bintaro dalam
implementasikurikulum 2013 adalah luasnya dan rumitnya
teknik penilaian yang disaratkan dalam kurikulum 2013 serta
belum memadainya buku pegangan yang tersedia.
c. Terdapat sedikit gap atau pertentangan antara kebijakan
SMPI Al-Azhar 3 Bintaro yang mempunyai kebijakan agar
Kurikulum 2013 dapat terus diterapkan dengan kesiapan
guru PAI yang belum siap untuk mengimplementasikan
Kurikulum 2013 dengan segala aspeknya.
d. Gap yang terjadi antara kebijakan SMPI Al-Azhar 3 Bintaro
dengan kesiapan guru PAI SMPI Al-Azhar 3 Bintaro dalam
mengimplementsikan kurikulum 2013 dapat diatasi melalui
komunikasi yang lebih intensif antara pihak yayasan,
sekolah dan guru, sehingga semua hambatan yang dialami
guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dapat
diatasi dengan baik.
17
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan, bahwa
persamaan dengan penelitian yang akan penulis teliti adalah
sama-sama meneliti perubahan kurikulum pendidikan agama
islam sesuai kurikulum 2013. Memakai metode Kualitatif.
Adapun perbedaanya adalah Nisa Alfadilah meneliti tentang
kondisi sekolah SMPI AL-AZHAR 3 bintaro dalam menghadapi
kurikulum 2013 diterapkan di sekolah tersebut sedangkan
penulis sendiri meneliti tentang Penerapan kurikulum 2013.
72
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Dua Mei dalam
implementasi Kurikulum 2013 sekolah sudah menerapkannya dengan cukup
baik. Guru berusaha menyusun perencanaan atau RPP sesuai Kurikulum
2013. Dalam proses pembelajaran guru sudah menggunakan pendekatan
saintifik mengamati, menanya, mengumpulkan data/ eksplorasi, mengasosiasi
dan mengkomunikasikan. Dalam kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan
penilaian yang kemudian dilanjutkan pada penilaian autentik. Penilaian
autentik yang dilkakuan guru sesuai dengan prosedur yaitu meliputi penilaian
sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Dimana dalam penilaian tersebut, guru
memiliki indikator-indikator sendiri untuk menilai. Guru dan sekolah
melakukan upaya-upaya untuk keberhasilan Kurikulum 2013. Sekolah
berusaha meningkatkan tenaga pendidiknya, sarana prasarana, dan selalu
mencari informasi dan menambah wawasan terkait Kurikulum 2013.
Pengawasan terhadap proses pembelajaran di kelas oleh kepala sekolah. Guru
PAI berusaha untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik dengan
melakukan persiapan mulai dari RPP, materi, metode dan media yang
digunakan. Selain itu guru juga
87 berusaha memperluas wawasannya terkait Kurikulum 2013 atau terkait
perkembangan teknologi informasi. Guru PAI dan sekolah sebagian besar
sudah melaksanakan Kurikulum 2013 dengan cukup baik karena kesiapan
dan berbagai faktor pendukung serta dengan segala kendala yang ada.
B.Saran Saran untuk sekolah dan guru, senantiasa mencari informasi terkini
tentang Kurikulum 2013, bisa mengikuti perkembangan teknologi,
meningkatkan wawasan dan profesionalitas sebagai guru, mengadakan
kerjasama antar warga sekolah dan masyarakat sekitar untuk selalu
73
menciptakan lingkungan yang kondusif. Memperbaharui sarana prasarana
dan fasilitas sumber belajar. Menambah koleksi buku perpustakaan terlebih
untuk mapel Kurikulum 2013 yang belum ada buku peganganya,
meningkatkan hotspot yang sudah ada mungkin bisa menambah kemudahan
siswa dalam belajar. Saran untuk guru PAI di SMA N 2 Wates dalam
mengimplementasi Kurikulum 2013 harus selalu mempelajari pendekatan
scientifik dan penilaian autentik. Kemudian diaplikasikan dalam
pembelajaran secara konsisten. Guru PAI harus bisa menciptakan dan bahkan
mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan dengan kreatifitas dan
inovasi-inovasinya. Guru PAI hendaknya memperhatikan keberagaman
karakter peserta didik, mengelompokan sesuai karakternya masing-masing
sehingga siswa tidak diberlakukan secara sama.
74
DAFTAR PUSTAKA
Kurinarsih, Imas dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep
dan Penerapan, Surabaya: Kata Pena, 2014.
Republik Indonesia, Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun
2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Mulyasa, E., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007.
Skripsi Zuraida, Perencanaan Strategis Sekolah Berbasis Pesantren Beserta
Implementasinya Untuk Meningkatkan Mutu Peserta Didik. Tesis,
(IAIN Tulungagung, 2014)
Hamalik, Oemar, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2007.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 81A Tahun 2013, Jakarta:
Kemendikbud.
Moleong, Lexi J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset, 2007.
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan
Kualitatif), Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.
Kasbolah, Kasbani, Metodologi Penelitian, Jakarta: Persada Press, 2001.
Suharismi Arikunto, Suharismi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002.