implementasi mata pelajaran seni budaya dan …
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN
KETERAMPILAN
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Pendididkan (S.Pd)
Oleh:
Nama : Alivixongko
NIM : 2014820051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Skripsi 20 Juli 2018
Alivixongko (2014820051)
IMPLEMENTASI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN
xv + 106 hal. 2 Tabel, 19 Gambar, 13 Lampiran
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini dilatar belakangi berdasarkan kurangnya kemampuan para tenaga pendidik disetiap sekolah negeri maupun sekolah swasta atau yayasan dalam mengembangkan bakat yang ada pada setiap siswa, khususnya bakat seni musik melalui mata pelajaran seni budaya dan keterampilan. Terdapat tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alat dan media yang digunakan dalam pelajaran seni budaya dan keterampilan serta mengetahui cara guru mengembangkan seni musik siswa pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan. Metode yang digunakan disini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Tempat dan waktu penelitian ini adalah terletak di SDN Kereo 09 Tangerang pada bulan desember 2017 hingga februari 2018. Subjek penelitian disini yaitu 10 orang siswa kelas 5 SDN Kereo 09 Tangerang. Hasil yang didapat adalah cara guru serta alat dan media yang digunakan dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bisa dikatakan masih konvensional dan cenderung kurang kreatif dalam pelaksanaannya. Terakhir adalah hasil penelitian yang menunjukkan bahwa aspek seni musik memang ada pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan, tetapi tidak makasimal dalam pembelajarannya di kelas.
Kata Kunci: mata pelajaran seni budaya dan keterampilan, seni musik.
Daftar Pustaka: 18 (2005-2015)
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERSYARATAN UNTUK UJIAN SKRIPSI
Pembimbing,
Dr. Sri Imawati, M.Pd.
Tanggal:…………………
MENGETAHUI
KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Kaprodi,
Azmi Al Bahij, M.Si.
iii
Tanggal:…………………
Nama : Alivixongko
Nomor Induk Mahasiswa : 2014820051
Judul Skripsi : IMPLEMENTASI MATA PELAJARAN
SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN
Angkatan : 2014
PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul “Implementasi Mata Pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan” yang ditulis oleh Alivixongko Nomor Induk Mahasiswa
2014820051 telah diujikan pada 20 Juli 2018 diterima dan disahkan untuk
memenuhi sebagai persyaratan mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
Mengesahkan,
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Dekan,
Dr. Iswan, M,Si.
Panitia Ujian Tanda Tangan Tanggal
iv
Ismah, M. Si.
Ketua
……………… ……………
Azmi Al Bahij, M.Si.
Sekertaris
……………… ……………
Dr. Sri Imawati, M. Pd.
Pembimbing
……………… ……………
Azmi Al Bahij, M. Si.
Penguji-1
……………… ……………
Mas Roro Diah Wahyu Lestari, M. Pd.
Penguji-2
……………… ……………
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Komisi Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan
v
dalam menempuh Ujian Sarjana Satu (S1) Ilmu Pendidikan Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Nama : Alivixongko
Nomor Induk Mahasiswa : 2014820051
Judul Skripsi : Implementasi Mata Pelajaran Seni Budaya
dan Keterampilan
Angkatan : 2014
Pada Hari : Jumat
Tanggal : 20 Juli 2018
........................................................ Ismah, M.Si.
Ketua
........................................................ Azmi Al Bahij, M.Si.
Sekretaris
vi
........................................................ Azmi Al Bahij. M. Si.
Penguji-1
........................................................ Mas Roro Diah Wahyu Lestari. M. Pd.
Penguji-2
FAKTA INTEGRITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini:
a. Nama : Alivixongko
b. Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 1 Februari 1997
c. Fakultas/Prodi : Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar
d. Nomor Pokok : 2014820051
e. Alamat Rumah : Jl. H Mencong Gg H Amad Graha Permata
RT 02/13 No. 9 15153 Paninggilan,
Tangerang, Banten.
f. No. Tlp/Hp : 083804044269
g. Judul Skripsi : Implementasi Mata Pelajaran Seni Budaya
dan Keterampilan
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh dokumen/data
yang saya sampaikan dalam skripsi ini adalah benar sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian
dokumen/data terdapat indikasi penyimpangan/pemalsuan pada bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku.
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan banyak kenikmatan dan yang telah memberikan
kekuatan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Selanjutnya saya persembahkan juga kepada kedua orang tua
saya yang senantiasa tiada henti memberikan dukungan moral
dan materi saat proses pembuatan skripsi ini, dan terakhir juga
kepada kakak saya yang juga telah banyak membantu
memberikan arahan dan memberikan bantuan kepada saya.
Terimakasih
viii
MOTTO HIDUP
Oإن مع العسر يسرا Oفإن مع العسر يسرا
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al-Insyirah
ayat 5-6)
Jangan pernah gerah saat pelajaran hidupmu memerah
Karena semakin kau tidak menyerah, semakin dekat kepada hari yang
cerah
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT atas segala limpahan dan hidayahnya kepada kita
semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta kepada ummatnya
yang selalu melaksanakan ajarannya.
Skripsi ini sengaja penulis ajukan sebagai salah satu syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) pada fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam penulisan skripsi
ini tentu masih banyak kekurangan dan kelemahannya, untuk itu penulis
ingin menyampaikan permohonan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat
terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dalam
kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Dr. Iswan, M.Si., selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti studi di fakultas ini.
2. Bapak Azmi Al Bahij, M.Si., ketua program studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
x
Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan dorongan dan
arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan
tepat waktu.
3. Ibu Dr. Sri Imawati, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah mengarahkan dan meluruskan jalan pikiran penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Dahyo, S.Pd., selaku kepala sekolah SDN Kereo 09 yang
telah mengizinkan untuk melakukan penelitian.
5. Orang tua tercinta, bapak dan mama serta kepada semua keluarga
yang telah memberikan semangat baik moril maupun materil dalam
melanjutkan studi di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
6. Teman-teman seperjuangan yang saya sayangi yaitu rekan-rekan
satu bimbingan dan teman ASD 2014, yang telah memberi
dukungan dan do’anya.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
telah memberikan bantuan dan dukungan serta semangat kepada
penulis dalam rangka penyelesaian tugas akhir ini.
Akhirnya dengan segala ketulusan hati yang bersih dan ikhlas,
penulis berdoa semoga segala amal baik yang telah mereka berikan
mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.
Jakarta, Februari 2018
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA UNJIAN SKRIPSI .................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ iv
PAKTA INTEGRITAS ........................................................................ v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................. vi
LEMBAR PERSEMBAHAN............................................................. vii
MOTTO ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................ ix
DAFTAR ISI ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Fokus Masalah ....................................................................... 7
C. Rumusan Masalah ................................................................. 7
D. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian ................................................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Bakat Seni Musik ................................................................. 10
1. Pengertian Bakat ............................................................ 10
2. Pengukuran Bakat .......................................................... 14
3. Pengertian Seni .............................................................. 16
4. Fungsi Seni .................................................................... 17
5. Pengertian Musik ........................................................... 20
6. Unsur-unsur Musik ......................................................... 22
xii
B. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan ................... 24
1. Arti Seni ......................................................................... 24
2. Arti Budaya .................................................................... 26
3. Arti dan Peranan Seni Budaya dan Keterampilan .......... 27
C. Kerangka Berpikir ................................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 31
B. Metode Penelitian ................................................................ 32
C. Desain Penelitian ................................................................. 33
D. Subjek Penelitian ................................................................. 34
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 35
F. Tenik Analisis Data .............................................................. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ...................................................................... 43
1. Sejarah SDN Kereo 09 Tangerang ................................ 43
2. Visi dan Misi SDN Kereo 09 Tangerang ......................... 43
3. Denah Lokasi SDN Kereo 09 Tangerang ....................... 44
B. Hasil Analisis Data ............................................................... 45
C. Interpretasi Hasil Penelitian .................................................. 77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 79
B. Saran .................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 83
LAMPIRAN ..................................................................................... 85
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Waktu Penelitian .............................................................. 28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa .............................. 34
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Pendidikan Seni ............................................................ 29
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir........................................................... 30
Gambar 4.1 Denah Lokasi Penelitian ............................................... 45
Gambar 4.2 Lembar Wawancara AZ ................................................ 47
Gambar 4.3 Wawancara dengan AZ ................................................. 47
Gambar 4.4 Lembar Wawancara AD ................................................ 50
Gambar 4.5 Wawancara Dengan M .................................................. 52
Gambar 4.6 Wawancara Dengan YS ................................................ 55
Gambar 4.7 Lembar Wawancara DA ................................................ 55
Gambar 4.8 Wawancara Dengan LA ................................................ 58
Gambar 4.9 Lembar Wawancara M .................................................. 61
Gambar 4.10 Lembar Wawancara LA ............................................... 62
Gambar 4.11 Lembar Wawancara FA .............................................. 65
Gambar 4.12 YS Mengikuti Pelajaran Seni ....................................... 65
Gambar 4.13 Lembar Jawaban RD .................................................. 68
Gambar 4.14 YS Membawa Peralatan di Jam Pelajaran SBK .......... 71
Gambar 4.15 Lembar Wawancara YS .............................................. 73
Gambar 4.16 Lembar Wawancara AS .............................................. 74
Gambar 4.17 M Menggunakan Pianika Sebagai Alat Dalam Pelajaran
SBK ............................................................................. 74
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Berita Acara Penulisan Skripsi .......................................... 85
Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi .................................................... 86
Lampiran 3 Kartu Menyaksikan Ujian Skripsi ....................................... 87
Lampiran 4 Kartu Bimbingan Skripsi .................................................... 88
Lampiran 5 Pedoman Wawancara Siswa yang Telah Divalidasi ......... 90
Lampiran 6 Surat Pernyataan Ahli Materi ............................................ 92
Lampiran 7 Surat Permohonan Penelitian ........................................... 93
Lampiran 8 RPP Penelitian .................................................................. 94
Lampiran 9 Surat Balasan Penelitian ................................................... 97
Lampiran 10 Contoh Jawaban Wawancara Siswa ............................... 98
Lampiran 11 Pedoman Observasi Penelitian ....................................... 101
Lampiran 12 Dokumentasi .................................................................. 103
Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup ...................................................... 106
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecerdasan merupakan kemampuan manusia dalam
melakukan tindakan-tindakan yang mempunyai tujuan dan berpikir
secara rasional. Disetiap kecerdasan yang dimiliki masing-masing
anak pula pasti berbeda dan beragam, ada yang terlihat
kecerdasannya dibidang olahraga, ada juga yang dibidang akademik
seperti matematika, IPA, atau mata pelajaran lainnya, dan ada juga
yang terlihat kecerdasan yang dimilikinya pada bidang seni, seperti
seni tari, lukis, maupun musiknya. Dari sekian banyak jenis
kecerdasan yang ada pada anak, kita sebagai guru atau pendidik
harus bisa meningkatkan dan memaksimalkannya agar bakat dan
kecerdasan yang ada dapat berguna untuk anak tersebut. Selain itu,
kecerdasan atau potensi tersebut menjadi sebuah keberagaman bagi
setiap anak, jadi tidak semua anak diberikan pengajaran atau
pembekalan disatu bidang yang sama.
Kecerdasan setiap anak juga sangat dipengaruhi oleh empat
faktor yaitu pertama, faktor bawaan atau biologis dimana kecerdasan
anak pada faktor ini sangat ditentukan oleh bawaan keturunan dari
orang tuanya. Sebagai contoh yaitu Icuk Sugiarto yang merupakan
seorang pemain bulu tangkis profesional kita yang sekarang sudah
2
pensiun, namun bakat dan kemampuannya diturunkan kepada
anaknya yang sekarang yaitu Tommy Sugiarto sebagai pemain bulu
tangkis profesional tunggal putra seperti ayahnya. Kedua, faktor
lingkungan dimana seorang individu akan terbentuk karakter,
kebiasaan, sampai kecerdasannya berdasarkan lingkungan
sekitarnya. Seperti halnya anak yang dibesarkan dan ada pada
lingkungan tempat terpencil seperti pinggiran kota akan beda dengan
anak yang lahir dan besar pada lingkungan perkotaan besar dan
berada pada ekonomi yang cukup. Ketiga, faktor kematangan yaitu
suatu organ tubuh pada setiap anak yang berbeda pertumbuhan dan
perkembangannya. Pada sebuah kelas pasti ada yang memiliki siswa
dengan kemampuan berfikir sangat baik, biasa saja, sampai sangat
buruk, nah itu merupakan contoh dimana kematangan otak anak atau
perkembangannya berbeda dari satu ke yang lainnya. Keempat, faktor
kebebasan yang berarti bebas memilih cara yang akan digunakan
dalam mengolah sebuah informasi atau memcahkan masalah yang
dihadapinya, selain itu disini juga artinya bebas memilih informasi atau
masalah yang akan dibutuhkannya.
Dilansir dari kenyataan yang terjadi pada setiap yayasan
atau sekolah bahwa kecerdasan anak akan sangat meningkat apabila
diberikan pelajarannya sesuai pada bakat yang dimiliki setiap anak itu
sendiri. Nah, tapi banyak diantara para pengajar atau guru tidak bisa
memaksimalkan maupun mengajarkan sesuai potensi atau bakat yang
3
dimiliki para siswa disekolah. Itu pula yang terjadi dibanyak Sekolah
Dasar yang ada, bahwa banyak siswa yang memiliki bakat seni
namun tidak didukung dengan sarana yang ada maupun cara
pengajaran dari sang guru tersebut. Padahal, seperti yang kita tahu
bahwa keterampilan dari seni sangat berpengaruh terhadap
kehidupan anak suatu saat nanti, bisa jadi bakat seni itu pula yang
akan menjadi sesuatu hal unik dan langka yang dimiliki oleh anak dan
dapat sangat berguna untuk kehidupannya.
Banyak seniman-seniman yang sukses dalam hidupnya
berkat bakat seni yang dimilikinya. Salah satu contohnya adalah
Chrisye, beliau memiliki bakat diseni musik dan bisa
memanfaatkannya dengan cara berkarya didalamnya, sehingga
membuat kelangsungan hidupnya menjadi lebih baik dan berbeda
dibanding teman-teman atau orang seusianya pada waktu itu yang
memilih dijalan yang kebanyakan sama atau hal ini bisa disebut juga
keunikan bagi seniman itu sendiri.
Dari hal tersebut kita bisa mengerti dan mengetahui bahwa
sebuah bakat seni musik dapat berguna bagi setiap individu dalam
jangka waktu panjang atau dikemudian hari. Bakat musik ini dapat kita
olah sedini mungkin pada anak jika mereka benar-benar miliki bakat
musik yang bagus dan memiliki motivasi tinggi dalam
mengembangkan bakat musik ini. Lalu, musik yang dipelajari dan
dikembangkan pada anak juga membuat otak anak berkembang
4
dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomoriknya. Telah banyak yang
tahu bahwa seni dan musik dapat membuat anak lebih pintar, musik
dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari. Jadi, ada
hubungan logis antara musik dan matematika, karena keduanya
menyangkut skala yang naik turun, yaitu ketukan dalam musik dan
angka dalam matematika.
Banyak para ahli juga setuju jika musik membuat anak lebih
pintar karena kemampuan-kemampuan seperti ini makin dioptimalkan
melalui stimulasi dengan mendengarkan musik klasik. Ritme, melodi,
dan harmoni dari musik klasik dapat merupakan stimulasi untuk
meningkatkan kemampuan belajar anak. Melalui musik klasik pula
anak mudah menangkap hubungan antara waktu, jarak dan urutan
(rangkaian) yang merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk
kecakapan dalam logika berpikir matematika serta penyelesaian
masalah.
Musik juga sudah dikenal memiliki banyak kegunaan sejak
zaman dahulu, tepatnya pada zaman Nabi Daud as. Pada suatu hari
Nabi Daud dengan senang hati membawakan alunan musik
menggunakan sebuah alat musik yaitu kecapi. Nabi Daud memainkan
kecapi ini bermaksud untuk memberikan rasa nyaman terhadap Raja
Saul ketika diganggu oleh ruh jahat pada tubuhnya.
Kesimpulan dapat diambil dari beberapa penjelasan di atas
bahwa sebuah bakat seni yang dimiliki dari setiap anak dapat
5
dikembangkan melalui sesuatu hal yang berbeda dan bakat tersebut
meiliki fungsi lain untuk kecerdasan otak anak entah itu dari aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya. Namun, sayangnya banyak
guru dikalangan sekolah negeri maupun swasta masih belum bisa
mengasah bakat-bakat tersebut yang ada pada setiap anak, dan itu
terjadi karena banyak faktor. Mulai dari guru yang bersangkutan
bukan benar-benar ahli dalam bidangnya, seperti mengembangkan
seni musik pada siswa disekolah namun yang membimbing bukan
guru seni musik itu sendiri melainkan guru mata pelajaran lain yang
hanya bisa bermain sebuah alat musik saja. Sampai sarana yang
tersedia disekolah tidak tercukupi untuk para siswa sehingga
membuat tidak maksimal bagi guru maupun anak itu sendiri dalam
proses pengembangan bakat seni yang ada disekolah tersebut. Dan
masih banyak lagi permasalahan yang belum kita temukan namun
ada didalam sekolah-sekolah tertentu, sungguh permasalahan ini pun
sangat ironis bagi sistem pendidikan dinegara kita karena anak seperti
dididik dengan satu arahan saja, sedangkan setiap anak memiliki
kualitas dan jenis kecerdasan yang berbeda-beda.
Demikian juga yang menjadi sebuah permasalahan pada
akhir-akhir ini, dimana anak atau siswa yang berada di setiap sekolah
kurang maksimal mendapatkan pengetahuan dalam hal seni musik
yang biasanya ada di dalam pelajaran seni budaya. Masih banyak
diantara para guru dan orang tua yang beranggapan bahwa seni
6
musik merupakan sebuah pengetahuan atau keterampilan yang tidak
begitu penting selayaknya seperti pengetahuan lainnya yang
notabennya memang lebih dimaksimalkan dalam bidang akademik.
Jika orang tua maupun guru tidak memandang sebelah mata
pelajaran seni budaya dan keterampilan khususnya dalam aspek seni
musik, bisa saja para siswa memiliki kualitas dan bakat terpendam
yang dapat dimaksimalkan oleh guru dalam mata pelajaran seni
budaya dan keterampilan, sehingga keterampilan dan kelebihan
tersebut menjadi sebuah hal yang dapat berguna dan bermanfaat bagi
para siswa tersebut.
Beberapa permasalahan lainnya adalah guru yang
bersangkutan dalam mengajarkan pelajaran seni budaya dan
keterampilan masih dikatakan belum sepenuhnya maksimal. Hal
tersebut terlihat dari cara guru yang sangat monoton dan
membosankan serta cenderung terkesan melakukannya dengan
seadanya. Ada pula alat dan media yang menjadi permasalahan
selanjutnya, karena tidak setiap sekolah mempunyai sarana atau
fasilitas pendukung seni serta masih banyak sekolah yang belum
mampu menyediakan peralatan khusus dalam menunjang seni musik
pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan.
Terlepas dari adanya bakat seni musik pada setiap siswa
atau tidak, yang sepatutnya kita selaku tenaga pendidik harus lakukan
adalah tetap memberikan pelajaran dan arahan terbaik khususnya
7
dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan. Fenomena
permasalahan tersebut merupakan hal yang cukup menarik bagi
penulis untuk meneliti cara mengembangkan seni yang pada siswa
disekolah, namun disini penulis lebih menekankan pada seni
musiknya bukan seni secara keseluruhan yang ada pada siswa. Dan
penulis ingin melakukan penelitian ilmiah dengan judul
“IMPLEMENTASI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN
KETERAMPILAN”.
B. Fokus Masalah
Dalam usaha mempermudah penulis untuk melakukan
penelitian dan mendapatkan hasil penelitiannya, maka penelitian ini
akan difokuskan kepada cara guru meningkatkan seni musik siswa
pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan di SDN Kereo 09,
yang meliputi juga metode pengajaran, alat dan media yang
digunakan, serta apa yang menjadi faktor pendukung dan
penghambat untuk keberlangsungan mata pelajaran seni budaya dan
keterampilan ini.
C. Rumusan Masalah
Dari yang sudah dijabarkan diatas, disini penulis dapat
mengambil rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
8
1. Apa saja alat dan media yang digunakan saat proses pembelajaran
seni budaya dan keterampilan di SDN Kereo 09?
2. Bagaimana cara guru dalam mengembangkan seni musik siswa
melalui mata pelajaran seni budaya dan keterampilan di SDN Kereo
09?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat diatas,
maka dapat dibuat tujuan penelitiannya yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui alat dan media yang digunakan saat proses
pembelajaran seni budaya dan keterampilan di SDN Kereo 09.
2. Untuk mengetahui cara guru mengembangkan bakat seni musik
siswa melalui mata pelajaran seni budaya dan keterampilan di SDN
Kereo 09.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk pengembangan ilmu dalam bilang pelajaran seni budaya
b. Untuk menambahkan kajian dalam pengembangan bakat seni
musik melalui mata pelajaran seni bidaya
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat Bagi Siswa
9
Para siswa yang ada dapat merasakan beberapa manfaat
secara langsung diantaranya yaitu termotivasinya anak dalam
materi seni musik di mata pelajaran seni budaya dan
keterampilan dikarenakan menggunakan media dan metode
yang bagus, lalu para siswa juga menjadi lebih paham dan
mengerti untuk bagaimana caranya mengembangkan seni
musik yang ada pada dirinya masing-masing.
b. Manfaat Bagi Guru
Bermanfaat bagi guru untuk mengetahui metode dan media
yang baik dan cocok digunakan saat pembelajaran seni budaya
dan keterampilan dilakukan.
c. Manfaat Bagi Orang Tua
Orang tua juga mendapatkan manfaat yang berguna yaitu para
buah hati mereka dapat secara langsung mendapatkan
pengajaran yang berguna mengenai pengembangan bakat seni
musik sehingga orang tua tidak perlu lagi khawatir untuk
meningkatkan bakat dari anak-anak mereka.
d. Manfaat Bagi Sekolah
Penelitian yang dibuat ini juga dapat bermanfaat bagi pihak
sekolah yaitu dapat meningkatkan kemampuan memahami dari
setiap siswa yang mengikuti pelajaran seni budaya, serta dapat
10
dijadikan masukan yang baik bagi pihak sekolah terkait bidang
seni musik.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Bakat Seni Musik
a. Pengertian Bakat
Setiap siswa yang berada di sekolah pasti memiliki bakat
pada diri mereka masing-masing yang sangat beragam. Bakat
yang ada tersebut bisa sangat berguna bagi setiap siswa jika
benar-benar bisa memaksimalkan dan memanfaatkan bakat yang
ada pada diri mereka tersebut.
Suryabrata (2014: 182) memberitahu bahwa bakat adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang yang bersifat genetis, dan
sudah dimiliki semenjak lahir. Bakat sebagai sesuatu yang sangat
ideal apabila kita dapat memberikan yang benar-benar sesuai
dengan bakat peserta didik kita. Masalah bakat yang ada
diantaranya yaitu masalah yang sama tuanya dengan manusia itu
senndiri. Urgensinya masih tetap aktual sampai saat ini, meski
dari kacamata ilmu pengetahuan, hasilnya masih jauh dari
memuaskan. Urgensi dalam mengakplikasikan bakat tidak hanya
terbatas pada bidang pendidikan saja, melainkan juga dalam hal
pemilihan lapangan kerja.
12
Menurut Crow and Crow dalam Suryabrata (2014: 188)
bakat bisa dianggap sebagai kualitas yang dimiliki oleh semua
orang dalam tingkat yang beragam. Bakat juga dapat dianggap
sebagai keunggulan khusus dalam bidang prilaku tertentu, seperti
musik, matematika, dan olahraga. Mereka juga mencoba
menemukan perbedaan-perbedaan diantara individu dalam
bidang-bidang seperti daibawah ini, yang sebagian besar
berhubungan dengan ketajaman sensoris (indra), kekuatan otot
dibandingkan dengan kemampuan-kemampuan mental lainnya
yang lebih kompleks:
1) Kekuatan memegang atau menggenggam
2) Kecepatan gerakan lengan
3) Dua ambang mata pada belakang tangan
4) Jumlah tekanan yang diperlukan yang mengakibatkan rasa
sakit pada dahi
5) Perbedaan berat yang tidak begitu kentara
6) Waktu dalam bereaksi terhadap bunyi
7) Waktu yang dibutuhkan untuk menyebutkan sepuluh warna
8) Membagi garis menjadi dua yang masing-masing panjangnya
50 cm
9) Kemampuan untuk mereproduksi selama jangka waktu 10 detik
dengan ketukan setelah itu subjek diminta untuk mengingatnya
13
10) Saat mengingat huruf-huruf yang berhubungan dengan
pendengaran
Hamzah (2010: 31) memberitahukan bahwa bakat
merupakan sesuatu hal yang memang dimiliki dari setiap orang
dan merupakan suatu kemampuan yang inheren dalam diri
seseorang, dibawa sejak lahir dari masing-masing orang dan
terkait dengan struktur otak. Bakat juga bisa terkait dalam hal
struktur atau kecerdasan otak dan hal tersebut dinamakan dengan
intelegensi dalam diri seseorang. Bakat juga tertera dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia yang memiliki arti kepandaian, sifat dan
pembawaan yang dibawa sejak lahir. Istilah lain mengatakan
bahwa bakat disebut sebagai “talent” yang berarti kemampuan
alami dari seseorang yang luar biasa akan sesuatu hal atau
kemampuan seseorang yang di atas rata-rata kemampuan orang
lain akan sesuatu hal dan biasanya menurun dalam satu keluarga
atau menurun dalam satu generasi.
William B. Michael dalam suryabrata (2014: 190)
mendefinisikan bakat sebagai “kapasitas seseorang dalam
melakukan tugas, yang sedikit sekali dipengaruhi atau tergantung
pada latihan”. Sementara itu Woodwort dan Marquis dalam
suryabrata (2014: 195) mendefinisikan bakat sebagai prestasi
yang dapat diramalkan dan dapat diukur melalui tes khusus. Oleh
14
karena itu bakat dikategorikan sebagai sesuatu kemampuan
(ability), yang memiliki tiga arti:
1) Achievement, yang merupakan kemampuan aktual yang dapat
diukur dengan alat tes tertentu.
2) Capacity, yang merupakan kemampuan potensial, yang dapat
diukur secara tidak langsung dengan melalui pengukuran
terhadap kecakapan individu, dimana kecakapan ini
berkembang dengan perpaduan antara dasar dengan latihan
yang intensif dan pengalaman.
3) Apitude, yaitu kualitas yang hanya dapat diungkap/diukur
dengan tes khusus yang sengaja dibuat untuk itu.
Aspek-aspek bakat, dari perbedaan pendapat mengenai
bakat diatas, maka Suryabrata (1995) berpendapat bahwa analisis
mengenai bakat selalu merupakan analisis mengenai tingkah laku.
Lalu, berdasarkan analisis tingkah laku itu dapat ditemukan tiga
gejala sebagai berikut:
1) Bahwa individu melakukan sesuatu
2) Bahwa apa yang dilakukan itu merupakan sebab dari sesuatu
tertentu (atau mempunyai akibat atau hasil tertentu)
3) Bahwa individu melakukan sesuatu itu dengan cara tertentu
Disimpulkan oleh Suryabrata (2014: 195) bahwa tingkah laku
mengandung tiga aspek:
1) Aspek tindakan (performance atau act)
15
2) Aspek sebab atau akibatnya (a person causes a result)
3) Aspek ekspresif
Berdasarkan beberapa teori diatas bahwa bakat adalah
kemampuan dan kualitas yang ada pada setiap individu
bersumber dari bawaan genetis setiap orang tuanya. Bakat dimiliki
setiap orang berbeda-beda jenis dan tingkatannya, oleh karena itu
bakat yang ada pada setiap individu harus dikembangkan sejak
usianya sedini mungkin.
b. Pengukuran Bakat
Upaya untuk mengetahui tingkatan bakat pada setiap
siswa atau anak, sudah sampai sejauh mana bakat yang dimiliki.
Bakat tersebut dapat terukur melalui beberapa faktor yang ada,
namun tetap harus sesuai dengan tahapan yang perlu dilalui.
Guilford dalam Suryabrata (2014: 203) Pada praktiknya
hampir semua ahli yang menyusun tes bakat memiliki titik tolak
yang sama yaitu dari analisis faktor. Sebagaimana yang telah
disajikan dimuka, merupakan materi yang ada dalam individu,
yang diperlukan untuk apa saja, sehingga untuk setiap aktivitas
individu diperlukan faktor-faktor tersebut.
Setiap bidang studi maupun bidang kerja membutuhkan
berfungsinya lebih dari satu faktor bakat, beragam faktor bisa jadi
diperlukan fungsinya untuk suatu lapangan kerja tertentu.
16
Misalkan yaitu bakat untuk belajar di Fakultas Teknik akan
memerlukan faktor-faktor bilangan, pandang ruang, berpikir
abstrak, bahasa, mekanik, dan masih banyak lagi. Kecenderungan
para ahli pada saat ini adalah mendasarkan pengukuran bakat
pada suatu pendapat bahwa pada setiap individu sebenarnya
terdapat semua faktor yang diperlukan untuk berbagai macam
lapangan, hanya dengan kombinasi, konstelasi, dan intensitas
yang berbeda-beda. Prosedur yang biasanya ditempuh adalah :
1) Melakukan analisis jabatan atau analisis lapangan studi untuk
menemukan faktor-faktor apa saja yang diperlukan supaya
orang dapat berhasil dalam lapangan tersebut.
2) Dari hasil analisis tersebut dibuat deskripsi jabatan atau
deskripsi lapangan studi.
3) Dari deskripsi jabatan atau deskripsi lapangan studi tersebut
diketahui persyaratan apa yang harus dipenuhi supaya individu
dapat lebih berhasil dalam lapangan tertentu.
4) Dari persyaratan tersebut sebagai landasan disusunnya alat
pengungkap bakat, yang biasanya berwujud tes.
Berdasarkan teori pengukuran bakat diatas bahwa
penyusunan dan penyelenggaraan tes bakat tersebut
dimaksudkan untuk menemukan bakat-bakat khusus dalam
jumlah yang besar dan dalam lapangan yang beragam. Hasilnya
merupakan prediksi yang meyakinkan dalam bidang pendidikan
17
dan pekerjaan, misalkan: mekanika sederhana atau kerajinan
tangan.
c. Pengertian Seni
Seni bisa dibilang sebagai hal yang sangat penting namun
masih belum memiliki ketertarikan yang bagus dipandangan setiap
individu. Pasalnya dalam keseharian kita tidak terlepas dari hal-hal
yang berkaitan dengan seni, namun masih banyak yang belum
menyadari pentingnya peranan dan posisi dari seni itu sendiri.
Sugriwa dalam Pamadhi (2012: 1.2) menjelaskan bahwa
seni berasal dari istilah “sani ” dalam bahasa sanskerta yang
berarti pemujaan, pelayanan, donasi, permintaan atau pencarian
dengan hormat dan jujur, tetapi ada juga yang menyebutkan
bahwa seni berasal dari bahasa belanda “genie” atau yang berarti
jenius. Terdapat versi lain bahwa seni juga disebut “cilpa” yang
berarti berwarna atau pewarna, kemudian berkembang menjadi
“cilpacastra” yang berarti segala macam kekriyaan yang artistik.
Sugiharto dalam widi (2013: 1.5) memberitahukan bahwa
seni adalah fenomena yang kompleks dan tidak mudah untuk
dijabarkan. Sehingga seni memiliki batasan dan makna yang
ditentukan oleh banyak faktor, seperti kurator, kritikus, pasar,
pranata-pranata, paradigma akademis, kosmologi kultural,
perubahan zaman, aliran filsafat, dan sebagainya.
18
Secara harfiah Seni adalah penjelmaan rasa indah yang
terkandung dalam jiwa orang, dilahirkan denganperantaraan alat-
alat komunikasi kedalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indra
pendengar (seni suara), penglihat (seni lukis), atau dilahirkan
dengan perantaraan gerak (seni tari, drama). Quraish shihab
mengatakan bahwa seni merupakan ekspresi ruh dan budaya
manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia
lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh kecenderungan
seniman kepada yang indah, apapun jenis keindahan itu.
Dari teori yang ada diatas seni merupakan bentuk dalam
mengapresiasikan sebuah kondisi yang ada dalam keadaan
seniman (pembuat karya seni), dalam kondisi itu bisa dalam
bentuk senang, sedih dan juga gabungan keduanya. Lalu, seni
juga dapat bermanfaat untuk kehidupan manusia, seperti
contohnya yaitu batik yang merupakan bentuk seni lukis pada
media yang dapat digunakan menjadi model sebuah busana.
d. Fungsi Seni
Setelah mengetahui definisi dan pengertian seni, disini
dapat dijelaskan fungsi yang memang dimiliki oleh seni. Banyak
peranan atau fungsi yang memang sangat bermanfaat dari seni
namun tidak banyak orang yang menyadari akan hal tersebut.
Peranan tersebut bisa terbilang cukup banyak, dimulai dari untuk
19
kebutuhan pentas ekspresi, industri komersial sampai dibidang
pendidikan.
1) Ekspresi
Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau
aktualisasi diri ini merupakan perwujudan dari semboyan seni
untuk seni atau i’art pour i’art. Tidak ada orang yang dapat
mengganggu gugat ekspresi seni dalam penampilannya.
Kebebasan di sini lebih menekankan pada pencapaian tujuan
tertentu yang diperjuangkan. Terdapat beberapa contoh yaitu
seni instalasi, happening art, dan sejenisnya.
2) Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan merupakan elemen
mendasar yang perlu dipahami. Hal ini karena esensi seni
sebenarnya tidak dapat lepas dari muatan edukatif. Dengan lain
perkataan apa yang dituangkan kedalam berbagai cabang seni
merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan untuk membentuk
budi pekerti seseorang.
3) Industri
Fungsi seni sebagai industri lebih mengarah pada
tujuan atau kepentingan tertentu untuk mendukung satu produk
tertentu. Seni untuk industri adalah sesuatu yang mampu
memberi daya tarik pada produk yang ditawarkan. Misalnya,
20
sebuah lagu dibuat untuk kepentingan ikloan produk susu. Atau
ketika seseorang penata tari membuat koreografi untuk
mengambarkan sesuatu yang terkait dengan keperkasaan
seseorang lewat iklan rokok.
4) Terapi
Digunakan secara khusus untuk memberi ketenangan
batin seseorang yang sedang menderita secara psikis. Masalah
kejiwaan yang sering dihadapi manusia membutuhkan media
untuk penyelesaian. Salah satu cara tersebut dapat ditempuh
dengan beraktivitas di dunia seni. Dengan berolah seni
seseorang yang memiliki permasalahan atau tertekan jiwanya,
akan terobati. Dengan demikian orang belajar seni untuk terapi
hanya media untuk memberi siraman estetis melalui kegiatan
seni yang digemarinya.
5) Komersial
Seni untuk kategori sebagai alat mendatangkan
keuntungan (entertainment) ini bisa dibuat menurut keperluan
dan keinginan sipenanggap. Apa pun bentuk dan wujud
kesenian itu asal mampu memenuhi keinginan pembeli tidak
masalah, walaupun kadang-kadang harus menyimpang pada
norma estetis yang berlaku. Seni untuk fungsi ini terjadi karena
permintaan yang makin banyak. Dunia pariwisata membuka
peluang untuk pengemasan jenis-jenis pertunjukann kemasan.
21
Berdasarkan teori diatas dapat diketahui bahwa seni
memiliki beragam fungsi yang berbeda-beda, yaitu ekspresi,
pendidikan, industri, terapi, komersial. Dalam fungsinya seni
juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari
penampilan seni yang akan ditunjukan tersebut.
e. Pengertian Musik
Musik dapat diartikan sebagai bahasa yang universal atau
menyeluruh, yang bisa ditujukan kepada beragam individu
sehingga siapapun yang mendengarkan akan hanyut dan larut di
dalam alunannya. Dalam kehidupan sehari-hari pun musik selalu
menghiasi dan menemani kegiatan kita.
Remer dalam widi (2013: 2.3) menjelaskan bahwa musik
dibangun oleh unsur-unsur ritme, melodi, harmoni, tekstur, bentuk
yang dibungkus oleh kualitas musik yaitu unsur warna bunyi atau
warna nada dan kekuatan atau dinamika bunyi. Didapatkan dari
penjelasan tersebur bahwa musik adalah sesuatu yang dapat
terwujud dengan adanya bunyi, dengan kata lain media musik
atau bahan untuk terwujudnya musik adalah bunyi dan diam.
Boyden dalam Mutiah (2010: 169) menjelaskan bahwa
musik dapat diibaratkan sebagai bahasa dari emosi, sehingga
musik adalah sesuatu yang diperoleh dari banyak orang melalui
kesenangan yang sangat baik dalam kontak secara langsung
22
seperti bernyanyi, tertawa, melompat, berputar, menari atau
tingkah laku lainnya. Lalu juga musik dapat memberikan perasaan
dan suasana nyaman sehingga bisa menghilangkan ketegangan.
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu yang
berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera
seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam,
diantaranya:
1) Bunyi atau kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indra
pendengar.
2) Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan
pendukungnya.
3) Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang
atau kumpulan dan disajikan sebagai musik.
Khalil Gibran menerangkan bahwa musik adalah jemari
halus yang mengetuk pintu khalbu untuk membangunkan
kehangatan dari tidurnya yang lelap. Ketukan jemari itu membuat
hamparan kenangan hadir kembali, setelah hilang ditelan
pekatnya malam. Ketukan itu membuat kenangan masa silam
terbuka kembali, setelah diselubungi berbagai peristiwa yang
selalu datang silih berganti. Namun, ia juga mampu menghadirkan
simpul senyuman yang keluar perlahan dari gerakan lembut
sepasang bibir indah, sebagai isyarat rasa senang bahagia.
23
Alunan nada musik adalah napas terakhir akalnya hati dan
napasnya jiwa.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa
musik adalah suatu bunyi yang dihasilkan sengaja oleh seseorang
atau suatu kelompok untuk mengapresiasikan kondisi dan
keadaan sekitar entah itu senang maupun sedih. Biasanya musik
juga diiringi dengan beberapa alat musik pendukung yang
dimainkan secara bersamaan.
f. Unsur-unsur Musik
Musik yang bisa dinikmati khususnya bagi anak-anak
adalah musik yang memiliki unsur-unsur keseimbangan. Adapun
unsur-unsur musik tersebut, yaitu sebagai berikut:
1) Nada
Nada adalah bunyi yang beraturan atau bunyi yang
memiliki frekuensi tunggal tertentu. Dalam teori musik,
dijelaskan bahwa setiap nada memiliki tala tertentu menurut
frekuensinya (tinggi nada) terhadap tinggi nada patokan. Nada
dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada
dalam karya tersebut. Nada dapat diatur dalam tangga nada
yang berbeda-beda. Istilah “nada” sering dipertukarkan
penggunaanya dengan “not”, walaupun kedua istilah tersebut
memiliki perbedaan arti.
24
2) Ritme
Ritme atau irama adalah variasi horizontal dan aksen
dari suatu suara teratur. Elemen ritme terdiri dari beat, meter,
dan pola-pola irama. Beat berkaitan dengan ketukan teratur
yang melatarbelakangi irama lagu. Meter berkaitan dengan pola
beat yang bertekanan berulang-ulang. Elemen melodi pada
musik berkaitan dengan unsur gerak maju melodi, wilayah
nada, ukuran, tempo dan ritmik, serta kontur melodi.
3) Melodi
Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu tertentu,
rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendiri tanpa iringan.
Biasanya melodi diartikan juga sebagai rangkaian sejumlah
nada yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah
atau naik turunnya.
4) Harmoni
Secara umum, harmoni dapat dikaitkan sebagai dua
nada atau lebih dengan tinggi nada yang berbeda-beda ketika
dibunyikan bersamaan, juga dapat terjadi bila nada-nada
tersebut dibunyikan secara berurutan. Harmoni yang terdiri dari
tiga, atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya
disebut akor.
25
5) Notasi
Notasi adalah sistem penulisan karya musik. Dalam
notasi musik, nada dilambangkan oleh not. Tulisan musik
biasanya disebut partitur. Notasi musik standar saat ini adalah
notasi balok yang didasarkan pada paranada dengan lambang
untuk tiap nada menunjukan durasi, dan ketinggian nada
tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan
waktu (ritme) digambarkan secara horizontal. Durasi nada
ditunjukkan dalam ketukan, terdapat pula bentuk notasi lain,
misalnya notasi angka yang juga digunakan dinegara-negara
asia, termasuk Indonesia.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa unsur-
unsur musik yaitu segala keperluan yang dibutuhkan dalam
menyusun atau dalam pembuatan lagu. Mulai dari nada, ritme,
melodi, harmoni sampai notasi yang semua itu tersusun rapih
dalam satu kesatuan bentuk lagu.
2. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
a. Arti Seni
Arti yang sesungguhnya memang dimiliki oleh seni namun
arti tersebut terbilang cukup luas. Dimulai dari sebuah ekspresi
26
atau pengungkapan rasa yang disisipkan di dalam setiap karya
seni, sampai ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa seni
itu sendiri merupakan media hiburan bagi setiap individu yang
melihat dan merasakannya.
Bastomi dalam Aprilina (2014: 2) menerangkan bahwa
seni merupakan penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam
jiwa orang, dilahirkan dengan perantaan alat-alat komunikasi
dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indra dengar (seni
musik), indra pandang (seni lukis), atau dilahirkan dengan
perantaraan gerak (seni tari), oleh karena itu seni merupakan hasil
aktifitas kreatif seseorang, maka seni mempunyai sifat bergerak
dan hidup.
Merriam dalam Sinaga (2006: 2) menjelaskan bahwa
didalam seni terdapat fungsi yang universal diantaranya yaitu (1)
pengungkapan emosional (2) penghayatan estetis (3) hiburan (4)
komunikasi (5) pengungkapan simbolik (6) respon fisik (7)
penguatan dan penyelarasan norma-norma sosial (8) pengesahan
institusi sosial dan ritual religi (9) kontribusi untuk kontinuitas dan
stabilitas kebudayaan (10) kontribusi untuk integrasi masyarakat.
Berdasarkan penjelasan teori diatas seni tidak hanya
sebagai sesuatu hal yang bisa ditampilkan saja, melainkan seni
memiliki beberapa fungsi yang universal dan sangat berguna bagi
setiap individu yang berkaitan didalamnya. Oleh karena itu baik
27
seni tradisional dan seni modern wajib bagi kita untuk mengetahui
ilmu dan kegunaannya agar bisa bermanfaat bagi kita semua.
b. Arti Budaya
Sebagai seorang manusia yang memang memiliki
kehidupan dinamis, dalam kehidupan keseharian kita selalu
berkaitan dengan budaya yang kita bawa dan pasti ada di setiap
individu. Arti budaya disini sangat memiliki peranan di kehidupan
kita sehari-hari. Maka dari itu arti budaya bisa terbilang cukup
kompleks namun sangat mudah disadari oleh setiap individu.
Rakhmat (2005: 18) menjelaskan bahwa budaya
berkenaan dengan cara manusia hidup, manusia belajar berpikir,
merasakan sesuatu, mempercayai dan mengusahakan apa yang
patut menurut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan
makan, praktik komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan-
kegiatan ekonomi dan politik, serta teknologi, yang semua itu
berdasarkan pola-pola budaya. Jadi apa yang orang-orang
lakukan, bagaimana mereka bertindak, bagaimana mereka hidup
dan berkomunikasi, merupakan respons-respons terhadap dan
fungsi-fungsi dari budaya mereka.
Budaya juga didefinisikan sebagai konsep yang
membangkitkan minat dan sebagai tatanan pengetahuan,
pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama,
28
waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-
objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang
dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.
Dari penjelasan teori diatas budaya merupakan suatu hal
yang selalu dilakukan dan berkaitan dengan kegiatan setiap
manusia dimanapun berada. Lalu, budaya juga bisa terlihat
melalui setiap pergerakan yang dilakukan manusia setiap harinya
karena hal tersebut sangat tercermin dari setiap individu yang ada.
Serta budaya juga dapat mempengaruhi kepercayaan, nilai, moral
dan hal lain yang ada pada setiap individu yang ada jikia berada
dalam satu waktu yang sama.
c. Arti dan Peranan Seni Budaya dan Keterampilan
Pelajaran seni budaya dan keterampilan yang terdapat di
setiap institusi pendidikan sangatlah beragam, dalam artian cara
pengajarannya oleh guru yang bersangkutan. Dalam
kesehariannya pelajaran seni budaya dan keterampilan ini
memang memiliki peranannya masing-masing, khususnya
peranan untuk jiwa dan psikis anak selain peranan
keterampilannya.
Jazuli (2005: 1) menjelaskan bahwa pendidikan seni
merupakan pendidikan nilai yang berdimensi mental (moral),
analisis, dan sintesis sehingga dapat membantu kecerdasan
29
emosional dan intelektual, menghargai pluralitas budaya dan alam
semesta, menumbuhkan daya imajinasi, motivasi dan harmonisasi
peserta didik dalam menyiasari dan menanggapi setiap fenomena
sosial budaya yang muncul ke permukaan. Lalu, pendidikan seni
juga memiliki peranan krusial dalam membantu pendewasaan
peserta didik.
Pamadhi (2012: 10) menjelaskan bahwa pelajaran seni
yang ada pada beberapa instansi atau lembaga pendidikan
memiliki tujuan yaitu menyenangkan orang lain dengan dasar
pengertian seni adalah pelajaran keindahan, indah mampu
menyenangkan orang lain yang melihat dan mendengar. Lalu
dalam bukunya juga tertera bahwa Ki Hajar Dewantara
mengartikan pendidikan seni sebagai pendidikan dengan tiga
keterampilan yaitu keterampilan menggambar, keterampilan
menyanyi, dan keterampilan menari.
Dalam hal ini pula, pendidikan seni memiliki peranan
dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan
memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai
multi kecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal,
interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik,
naturalis serta kecerdasan kreatifnya.
Dari penjelasan teori diatas bahwa pendidikan seni
budaya dan keterampilan merupakan pendidikan yang tidak hanya
30
mengasah pengetahuan atau IQ dari peserta didik saja melainkan
juga ada nilai psikomotor, moral, sisi kreatif dan yang lainnya,
sehingga setelah mempelajari ilmu dari pendidikan seni dapat
menambah wawasan serta keterampilan yang berguna. Terdapat
pula fungsinya yaitu memberikan pengajaran dan pelatihan
kepada anak yang berbakat dalam bidang seni atau dalam kata
lain yaitu mengasah bakat seni yang dimiliki setiap anak melalui
pendidikan seni ini. Dapat dilihat pula bagan di bawah ini untuk
penjelasannya.
Gambar 2.1
Pendidikan Seni
Pengembangan
bakat peserta
didik.
Kreatifitas dan
psikomotorik
peserta didik.
Intelektual dan
pemahaman
peserta didik.
31
B. KERANGKA BERPIKIR
Gambar 2.2
KONDISI AWAL
1. Pembelajaran monoton
2. Sarana pendukung belum sepenuhya tersedia
3. Rendahnya kualitas pengajar disekolah
HASIL AKHIR
1. Pembelajaran yang menarik dan asik saat pembelajaran
2. Sarana pendukung terpenuhi dan dapat digunakan dengan maksimal
3. Para pengajar sudah memiliki kualitas baik dalam pembelajaran
TINDAKAN
1. Pengembangan cara pengajar dalam mengajar
2. Melengkapi sarana pendukung untuk meningkatkan seni musik siswa disekolah
3. Proses peningkatan mutu pengajar disekolah
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Peneliti menentukan SDN Kereo 09 kota Tangerang sebagai
tempat yang dipilih untuk penelitian, alamat lengkapnya yaitu Jalan
HOS, Cokroaminoto, Gg Kholil, Kreo, Kode Pos 15156, Kelurahan
Kreo, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Banten.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama kurun waktu 3 bulan yaitu
terhitung mulai dari bulan Desember hingga bulan Februari 2018.
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Penelitian
No Kegiatan
Bulan
Okt Nov Des Jan Feb
1. Bimbingan BAB I
2. Bimbingan BAB II
3. Bimbingan BAB III
4. Instrumen Penelitian
5. Pengambilan Data
6. Pengelolaan Data
7. Bimbingan BAB IV
33
8. Bimbingan BAB V dan
Lampiran
9. ACC Sidang
B. Metode Penelitian
Menurut Moleong dalam Sujarweni (2014: 3) penelitian kualitatif
adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan yang juga secara
fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasannya dan peristiwanya.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Sujarweni (2014: 19)
penelitian kualitatif merupakan salah satu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku
orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diaharapkan mampu
menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau
perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat,
dan atau organisasi tertentu dalam suatu keadaan konteks tertentu
yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.
Danim dalam Ardianto (2011: 59) menjelaskan bahwa
penelitian kualitatif memiliki karakteristik: (a) ilmu-ilmu lunak, (b) fokus
penelitian: kompleks dan luas, (c) holistik dan menyeluruh, (d) subjektif
dan perspektif emik, (e) penalaran: dialiktif-induktif, (f) basis
34
pengetahuan: makna dan temuan, (g) mengembangkan/membangun
teori, (h) sumbangsih tafsiran, (i) komunikasi dan observasi, (j) elemen
dasar analisis: kata-kata, (k) interpretesi individu, (l) keunikan.
Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti disini adalah
masalah yang bersifat tidak terlalu luas namun mendalam. Peneliti
disini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk
mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data dari hasil
penelitian ini.
Berdasarkan teori mengenai penelitian kualitatif diatas dapat
dijelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
digunakan untuk mengumpulkan data-data berupa deskriptif pada
laporannya dan tidak menggunakan cara statistik (pengukuran)
didalamnya. Penelitian kualitatif ini juga memaparkan tentang
fenomena atau keadaan sosial pada subjek yang kita amati.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif
dalam mengambil dan mengumpulkan data yang diperlukan pada saat
penelitian dilakukan. Penelitian kualitatif deskriptif ini merupakan teknik
penelitian yang mendeskripsikan semua hal yang terjadi saat penelitian
dilakukan di lapangan. Sesuai dengan yang dikatakan Mukhtar (2013:
10) bahwa metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode
yang digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek
35
penelitian pada suatu saat tertentu. Kata deskriptif berasal dari bahasa
latin “descriptivus”, yang berarti uraian. Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai
subjek penelitian dan perilaku subjek penelitian pada suatu periode
tertentu. Penelitian kualitatif deskriptif berusaha mendeskripsikan
seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut
apa adanya pada saat penelitian dilakukan
Dibutuhkan desain penelitian bertujuan agar penelitian yang
dilakukan oleh peneliti berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan,
namun juga harus dilakukan dengan cermat. Dalam melakukan
penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif
deskriptif berarti data yang didapat merupakan data yang nyata dan
juga saat menerapkan di lapangan serta melakukan pengolahan data
terbilang cukup sederhana.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang peneliti pilih merupakan beberapa orang
yang dapat memberikan segala informasi yang dibutuhkan dalam
kebutuhan skripsi. Sama seperti yang diucapkan Mukhtar (2013: 89)
adalah orang yang berada dalam situasi sosial yang ditetapkan sebagai
pemberi informasi dalam sebuah penelitian atau dikenal dengan
informan. Dinamakan supjek penelitian, karena di dalam penelitian
kualitatif deskriptif penelitiannya dilakukan secara terpusat pada sudut
36
orang yang diteliti, baik mereka telah ditetapkan atau mereka yang
dimintai informasi secara bergulir dan bergilir sehingga data membesar
dan meluas, sampai titik jenuh data, artinya tidak ada lagi data yang
mungkin dikumpulkan untuk menjawab dan mendukung kebutuhan
penelitian.
Subjek penelitian yang dimaksud disini adalah sumber yang
utama dalam upaya pengumpulan data mengenai hal yang diteliti. Yaitu
orang-orang yang bisa kita dapatkan informasi didalamnya dan sesuai
dengan masalah yang akan peneliti teliti nantinya. Lalu, dalam
penelitian ini peneliti telah menemukan dan memilih yang menjadi
subjek penelitian yaitu sepuluh siswa kelas V SDN Kereo 09 Tahun
2017/2018.
E. Teknik Pengumpualn Data
1. Observasi
Adalah kegiatan mendapatkan informasi yang dibutuhkan
berkaitan dengan penelitian untuk menyajikan gambaran riil suatu
peristiwa dan dapat menjawab pertanyaan penelitian tersebut, lalu
juga untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi
yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan
umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Bungin dalam Margono (2007: 33) mengemukakan bahwa
observasi ini terbagi menjadi tiga jenis, diantaranya yaitu observasi
37
partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok. Lalu
berikut adalah penjelasan ketiganya:
a. Observasi Partisipasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan
dan penginderaan dimana peneliti terlibat dalam keseharian
informan.
b. Observasi tidak terstruktur yaitu pengamatan yang dilakukan
tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti
mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan
yang terjadi dilapangan.
c. Observasi kelompok ialoah pengamatan yang dilakukan oleh
sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat
menjadi objek penelitian.
Dari beberapa penjelasan diatas mengenai observasi ini,
maka peneliti disini memilih jenis observasi partisipasi dalam
mengumpulkan data yang diperlukan. Berarti disini peneliti benar-
benar terlibat dalam kegiatan atau kondisi subjek yang akan diteliti.
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses pengumpulan informasi
dengan menggunakan cara tanya jawab bisa sambil tatap muka
maupun tanpa tatap muka dengan atau menggunakan pedoman.
Pada hakikatnya wawancara ialah kegiatan memperoleh informasi
secara mendalam tentang tema yang diangkat dalam penelitian yang
38
dilakukan. Ataupun proses pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.
Terdapat 2 jenis wawancara yang dapat dilakukan, yaitu:
a. Wawancara mendalam yaitu disini peneliti terlibat langsung secara
mendalam dengan kehidupan subjek yang diteliti dan tanya jawab
yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman yang disiapkan
sebelumnya, serta dilakukan berkali-kali.
b. Wawancara terarah yaitu peneliti menanyakan kepada subjek
yang diteliti berupa pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan
pedoman yang telah disiapkan sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan diatas, disini peneliti menentukan
bahwa penelitian ini menggunakan kedua jenis wawancara tersebut
yang akan diajukan terhadap subjek yang berkaitan.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Pedoman Wawancara Bagi Siswa.
No Dimensi Aspek Indikator Nomor Soal
1. 1. Bakat Seni Musik
1.1 Pengertian Bakat
1.1.1 Siswa mampu memahami tentang pengertian bakat
1.1.2 Siswa mampu menjelaskan pengertian bakat
1, 2, 3
4,5
39
1.2 Pengertian Seni
1.2.1 Siswa mampu mengetahui pengertian seni
1.2.2 Siswa mampu menyampaikan pengertian seni
6, 7 8,9
1.3 Pengertian Musik
1.3.1 Siswa mampu mengetahui pengertian musik
1.3.2 Siswa mampu menjelaskan pengertian musik
10, 11 12, 13
2. 2. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
2.1 Arti Seni 2.1.1 Siswa mampu mengerti arti dari seni 2.1.2 Siswa mampu
menjelaskan arti dari seni
14, 15 16, 17
2.2 Arti dan Peranan Seni Budaya dan Keterampilan
2.2.1 Siswa mampu mengerti arti dari seni budaya dan keterampilan
2.2.2 Siswa mampu mengerti peranan seni budaya dan keterampilan
18, 19, 20
21, 22
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang
dibutuhkan untuk penelitian berada dalam bentuk dokumentasi atau
bahan yang tersimpan. Sebagian besar data berbentuk surat,
catatan harian, arsip foto, video, jurnal kegiatan dll. Bentuk dari
dokumentasi juga beragam, diantaranya otobiografi, surat-surat
pribadi/penting, klipping, dokumen internal dll. Pada jenis ini, data
40
bersifat tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga bisa dipakai
untuk mencari informasi yang sudah sejak lama ada.
4. Catatan Lapangan
Menurut Bogdan dan Biklen dalam Mukhtar (2013: 111)
catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar,
dilihat, dialami, dan dipikirkan ketika mengumpulkan dan
merefleksikan data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan
dibuat setiap kali melakukan pengamatan, wawancara, atau kegiatan
lainnya di lapangan.
Moleong dalam Djaelani (2013: 87) mengemukakan bahwa
catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar,
dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan
refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.
F. Teknik Analisis Data
a. Analisis Data
Kumpulan data yang akan diorganisasikan dan di urutkan
menjadi sebuah data yang menjadi uraian penjelasan. Menurut
Moleong dalam Ardianto (2011: 217) analisis data adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan
penafsiran, yaitu memberikan arti signifikan terhadap analisis,
41
menjelaskna pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-
dimensi uraian.
Tujuan dari analisis data itu sendiri yaitu untuk
menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih sederhana dan
mudah dipahami sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan
fokus atau masalah yang ingin dijawab. Data yang akan dianalisis
disini bersifat kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-
tumpuk sehingga dibutuhkannya analisis data ini. Adapun alur untuk
memperoleh analisis data kualitatif ini adalah:
1) Reduksi Data
Data yang diperoleh disini selanjutnya akan ditulis dalam
bentuk laporan data yang terperinci. Laporan yang disusun
berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dan dipilih
hal-hal yang pokok, serta difokuskan pada hal-hal yang penting.
Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah berdasarkan satuan
konsep, tema, dan kategori tertentu akan memberikan gambaran
yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah
peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data
sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan. Dalam proses reduksi
data ini, peneliti melakukan pemilihan terhadap data yang nanti
sekiranya dapat digunakan maupun hanya disimpan sebagai
arsip. Kendati demikian berdasarkan arti dari reduksi data itu
sendiri yaitu suatu bentuk analisis yang menajamkan,
42
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
2) Penyajian Data
Penyajian data yang ada pada penelitian kualitatif disini
adalah proses menampilkan data yang berbentuk sederhana
seperti halnya narasi singkat, tabel, matrik, serta bentuk grafik.
Tujuan dari penyajian data disini adalah agar data yang telah
dikumpulkan selanjutnya akan dikuasai oleh peneliti sebagai dasar
untuk mengambil kesimpulan yang tepat.
3) Penyimpulan dan Verifikasi
Kegiatan penyimpulan merupakan langkah lebih lanjut dari
kegiatan reduski dan penyajian data. Data yang sudah direduksi
dan disajikan secara sistematis akan disimpulkan sementara.
Kesimpulan yang diperoleh pada tahap-tahap selanjutnya akan
semakin tegas dan memiliki dasar yang kuat. Kesimpulan
sementara perlu diverifikasi. Teknik yang dapat digunakan untuk
memverifikasi adalah Trianggulasi sumber data dan metode,
diskusi teman sejawat, dan pengecekan anggota. Kesimpulan
akhir yang dibuat harus relevan dengan fokus penelitian, tujuan
penelitian dan temuan penelitian yang sudah dilakukan
pembahasan.
43
b. Triangulasi Data
Data akan dikumpulkan melalui tahapan yaitu pengumpulan
data dengan tiga cara atau bisa juga disebut dengan triangulasi.
Sugiyono (2015: 241) menerangkan bahwa triangulasi adalah teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.Bila
peneliti menggunakan triangulasi dalam pengumpulan data, maka
peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data,
yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik
pengumpulan data dan berbagai sumber data. Triangulasi teknik
berarti, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Triangulasi dalam Iskandar (2009: 154) adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
perbandingan terhadap suatu data. Dalam penelitian kualitatif, teknik
triangulasi dimanfaatkan sebagai pengecekan keabsahan data yang
peneliti temukan dari hasil wawancara peneliti dengan informan
kunci dibandingkan dengan hasil wawancara dengan beberapa
orang informan lainnya kemudian peneliti mengkonfirmasikan
dengan studi dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian
serta hasil pengamatan peneliti dilapangan sehingga kemurnian dan
keabsahan data terjamin.
44
Menurut Meleong dalam Iskandar (2009: 156) triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain. Di luar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu.Teknik triangulasi yang paling
banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Sejarah SDN Kereo 09 Tangerang
Sekolah Dasar Negeri Kereo 09 ini didirikan di daerah kota
Tangerang pada 01 Maret 1994 oleh beberapa tokoh masyarakat
sekitar. Sekolah ini memiliki tujuan menghasilkan penerus bangsa
yang baik akhlak maupun intelektual melalui pembelajaran dan
pengajaran dari para tenaga pendidik sekolah. Selain itu, SDN
Kereo 09 juga ikut berperan dalam mewujudkan apa yang telah
tercantum dalam pembukaan alinea keempat yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa.
2. Visi dan Misi SDN Kereo 09 Tangerang
Visi:
Terwujudnya peserta didik yang berakhlak, berprestasi, berbudaya,
berkarakter, dan peduli lingkungan berlandaskan budaya.
Misi:
a. Menjalankan nilai-nilai dan prilaku akhlakqul karimah dalam
kehidupan sehari-hari.
46
b. Membimbing siswa memiliki dasar-dasar akhlakqul karimah
muliadan budi pekerti yang luhur.
c. Membina siswa memiliki kemampuan akademik, kreatif, berpikir
kritis, bertanggung jawab, dan mandiri.
d. Menumbuh kembangkan kesadaran terhadap lingkungan hidup.
e. Menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, indah dan sehat
(clean, green, wonderfull, healthy)
3. Denah Lokasi SDN Kereo 09 Tangerang
SDN Kereo 09 ini terletak di Jalan Raya Hos Cokroaminoto,
Kec. Larangan, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Kode Pos 15156.
Posisi dari sekolah ini berada didalam jalan H. Kholil tepat didepan
Giant Kereo dan disamping masjid Al-Mubarok, sehingga sekolah
ini tidak terlihat jika dari arah jalan raya.
Akses kearah SDN Kereo 09 ini bisa dari arah Jakarta
selatan maupun juga dari daerah Kota Tangerang atu Kota
Tangerang Selatan. Jika dari arah Jakarta maka melewati daerah
Kebayoran Lama lalu menuju kearah Jalan Ciledug Raya atau Hos
Cokroaminoto dan tidak perlu lagi belok kearah jalan lain sehingga
bisa langsung sampai ke SDN Kereo 09. Namun untuk dari arah
Tangerang atau Tangerang Selatan, aksesnya bisa melewati
daerah Bintaro Jaya lalu mengarah ke daerah Pondok Aren dan
47
langsung menuju ke daerah Ciledug sehingga bisa langsung
sampai di SDN Kereo 09.
Gambar 4.1
Denah Lokasi Penelitian
B. Hasil Analisis Data
1. Pengertian Bakat
a. Siswa mampu memahami tentang pengertian bakat
1) Observasi
48
Berdasarkan hasil dari observasi yang telah peneliti
lakukan di SDN Kereo 09 Tangerang menunjukan bahwa
pada saat pelajaran seni budaya dan keterampilan di kelas
sedang berlangsung para siswa terlihat antusias walau
hanya sebagian diantara jumlah keseluruhan. Memang
terlihat beberapa siswa memang memiliki rasa untuk
menyukai pelajaran seni budaya dan keterampilan, namun
meraka belum mengerti apa itu bakat secara definisi maupun
arti.
2) Wawancara
Langkah selanjutnya setelah observasi adalah
wawancara yang telah peneliti lakukan kepada beberapa
narasumber atau subjek penelitian. Terdapat 10 orang siswa
yang telah peneliti pilih sebagai subjek penelitian. Pada
proses wawancara ini 10 orang siswa yang telah terpilih
diberikan beberapa pertanyaan yang terkait penelitian,
adapun jawaban dari subjek penelitian sebagai berikut:
49
Wawancara 10 Orang Siswa
1. Menurut kamu apa yang dimaskud dengan bakat?
Responden AZ : Sesuatu yang bisa dengan belajar.
Responden AD : Sesuatu yang harus dikembangkan.
Responden DA : Sesuatu yang bisa dikembangkan.
Responden YS : Sesuatu yang dapat dikembangkan.
Responden M : Sesuatu yang dikembangkan dalam hati.
Responden FA : Sesuatu yang kita miliki.
Responden LA : Sesuatu yang dimiliki.
Responden RD : Sesuatu yang dimiliki.
Responden AS : Sesuatu yang diinginkan.
Responden RJ : Sesuatu yang dimiliki.
2. Bagaimana caranya mengembangkan bakat?
Responden AZ : Latihan dan belajar tekun.
Responden AD : Latihan dengan sungguh-sungguh.
Responden DA : Berlatih dengan sunggung-sungguh.
Responden YS : Belajar dengan tekun.
Responden M : Belajar dengan tekun.
Responden FA : Belajar dengan giat.
Responden LA : Belajar dengan sungguh-sungguh.
Responden RD : Berlatih dengan sungguh-sungguh.
Responden AS : Berlatih dengan giat.
Responden RJ : Belajar dengan sungguh-sungguh.
Wawancara 10 Orang Siswa
3. Bagaimana caranya menemukan bakat pada diri kamu?
Responden AZ : Mencari dan belajar.
Responden AD : Berlatih.
Responden DA : Melatih diri.
Responden YS : Dengan cara belajar.
Responden M : Yakin dengan diri kita.
Responden FA : Yakin dengan apa yang dimiliki.
Responden LA : Mencari terus menerus.
Responden RD : Diberi tahu orang tua.
Responden AS : Tahu dari orang tua.
Responden RJ : Cari terus menerus.
50
3) Dokumentasi
Gambar 4.2 Lembar Wawancara AZ
Gambar 4.3 Wawancara dengan AZ
Pembahasan :
Berdasarkan hasil yang peneliti dapatkan melalui
observasi, wawancara kepada subjek penelitian dan
dokumentasi, maka langkah selanjutnya adalah membuat
sebuah kesimpulan. Peneliti telah melakukan penyimpulan
yang memiliki hasil yaitu bahwa para siswa kelas 5 SDN Kereo
51
09 Tangerang memang memiliki antusias atau menunjukan
ketertarikan terhadap pelajaran seni budaya dan keterampilan,
namun kebanyakan diantara mereka masih belum memahami
dan mengetahui arti dari bakat. Subjek penelitian yang peneliti
ambil pun belum dapat mendefinisikan dengan benar terkait
pertanyaan tentang bakat.
Pertanyaan awal tentang pengertian bakat terjawab oleh
10 orang siswa yang telah peneliti pilih, namun jawaban yang
terucap tidak jauh berbeda dari satu dengan yang lainnya dan
jawabannya juga terkesan sederhana. Pertanyaan selanjutnya
terkait cara menemukan dan mengembangkan bakat, para
siswa masih belum menjawab dengan baik walau mereka dapat
menjawab pertanyaan dengan fasih. Jadi bisa dikatakan bahwa
10 orang siswa yang menjadi subjek penelitian masih belum
mengerti dan masih belum dapat menjawab pertanyaan tentang
bakat itu sendiri.
b. Siswa mampu menjelaskan pengertian bakat
1) Observasi
Peneliti melakukan observasi dengan cara yang sama
seperti sebelumnya mengamati proses KBM di dalam kelas
saat pelajaran seni budaya dan keterampilan. Peneliti juga
52
menemukan gejala yang sama yang dilakukan oleh para
siswa pada saat proses mengamati, dan selanjutnya peneliti
akan melanjutkan ke langkah berikutnya.
2) Wawancara
Wawancara 10 Orang Siswa
1. Bakat apa yang ada dalam diri kamu?
Responden AZ : Olahraga.
Responden AD : Musik.
Responden DA : Bernyanyi.
Responden YS : Olahraga.
Responden M : Olahraga.
Responden FA : Olahraga.
Responden LA : Bernyanyi.
Responden RD : Musik.
Responden AS : Musik.
Responden RJ : Bernyanyi.
2. Media apa yang kamu gunakan saat mengembangkan bakat?
Responden AZ : Ring, bola.
Responden AD : Piano.
Responden DA : Microfon, alat musik.
Responden YS : Bola, gawang, kiper, sepatu.
Responden M : Bola, ring, net.
Responden FA : Baju renang, kolam renang.
Responden LA : Microfon, lagu..
Responden RD : Pianika dan yang lainnya.
Responden AS : Lagu, microfon.
Responden RJ : Lagu, musik.
53
3) Dokumentasi
Gambar 4.4 Lembar wawancara AD
Pembahasan :
Peneliti dapat memberikan kesimpulan berupa ringkasan
deskripsi berdasarkan hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi yang telah dilakukan. Siswa yang menjadi subjek
penelitian disini memang merasa memiliki bakat pada dirinya
masing-masing, namun diantara keseluruhan subjek penelitian
hanya beberapa yang memang merasa memiliki bakat seni
musik, dan itu pun karena pada dasarnya mereka gemar
bernyanyi dan juga bermain alat musik. Dapat dikatakan bahwa
10 orang siswa yang menjadi subjek penelitian memang
54
memiliki bakatnya masing-masing dan tidak semua dari mereka
memiliki bakat seni musik.
2. Pengertian Seni
a. Siswa mampu mengetahui pengertian seni
1) Observasi
Tahap ini peneliti masuk ke dalam kelas para siswa dan
melihat serta mengamati satu demi satu siswa saat pelajaran
seni budaya dan keterampilan berlangsung. Saat guru
menerangkan dan memberikan materi seni terlihat jelas
siswa yang duduk di barisan depan sangatlah memerhatikan
dengan betul apa yang disampaikan oleh guru. Pada barisan
belakang terlihat hanya satu atau dua meja yang mengamati
dengan baik, sisanya yang lain hanya mendengarkan dan
terkadang cenderung bersikap pasif.
2) Wawancara
Wawancara 10 Orang Siswa
1. Apa yang kamu ketahui tentang seni?
Responden AZ : Suatu pengembangan.
Responden AD : Sesuatu yang dapat dikembangkan.
Responden DA : Sesuatu yang kita pelajari.
Responden YS : Sesuatu yang bisa dikembangkan.
Responden M : Yaitu yang bisa dikembangkan.
Responden FA : Yang bisa dikembangkan diri sendiri.
Responden LA : Sesuatu yang dikembangkan dan menjadi
sebuah bakat.
Responden RD : Sesuatu yang dapat dikembangkan.
55
3) Dokumentasi
Gambar 4.5 Wawancara dengan M
Wawancara 10 Orang Siswa
2. Media apa yang kamu gunakan saat mengembangkan bakat?
Responden AZ : Ring, bola.
Responden AD : Piano.
Responden DA : Microfon, alat musik.
Responden YS : Bola, gawang, kiper, sepatu.
Responden M : Bola, ring, net.
Responden FA : Baju renang, kolam renang.
Responden LA : Microfon, lagu..
Responden RD : Pianika dan yang lainnya.
Responden AS : Lagu, microfon.
Responden RJ : Lagu, musik.
56
Pembahasan :
Ada sebuah peningkatan pada tahapan ini dimana
jawaban para subjek penelitian saat diwawancarai oleh peneliti
yaitu telah mendekati jawaban yang relatif benar walau masih
tetap saja ada yang belum bisa menjawab dengan baik dan
terkesan mengarang. Pada dasarnya seni merupakan sebuah
bentuk ekspresi di pementasan atau penampilan dari para
seniman yang memberikan kesan keindahan kepada para
penonton yang terlibat, dan sebuah seni memang dapat
dikembangkan dengan cara yang berbeda dari setiap individu.
Sebagian besar jawaban dari para subjek penelitian sudah
tertuju kearah tersebut dan bisa di katakan mereka sudah
mengerti apa arti seni secara garis besar. Saat pertanyaan
selanjutnya diberikan kepada para siswa, dapat terlihat bahwa
bakat yang ada di setiap subjek sangatlah bervariasi. Bakat
yang tercatat tidak hanya pada seni musik namun juga ada di
bidang lain seperti olahraga yang cenderung kepada siswa laki-
laki. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi
yang telah peneliti lakukan di lapangan, disini peneliti
mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa para siswa telah
mengetahui definisi atau arti dari seni dengan padat dan
ringkas. Bakat yang terdapat pada siswa juga sudah mulai
57
terlihat bahwa tidak semua memiliki bakat seni musik,
melainkan terdapat bakat pada bidang lainnya.
b. Siswa mampu menyampaikan pengertian seni
1) Observasi
Peneliti mengamati para siswa pada KBM di dalam
kelas dan pada saat pelajaran seni budaya dan keterampilan
berlangsung. Terkadang guru juga melontarkan pertanyaan-
pertanyaan spontan yang ditujukan kepada beberapa siswa
yang memang terlihat tidak fokus memperhatikan ke depan.
Pertanyaan tersebutlah terkadang membuat siswa menjadi
tahu tentang materi yang disampaikan oleh guru termasuk
materi seni dalam pelajaran seni budaya dan keterampilan.
Para siswa sebelumnya memang sudah mengetahui
pengertian seni namun, mereka cenderung menghafalkan
bukan mengerti dari seni itu sendiri.
2) Wawancara
Wawancara 10 Orang Siswa
1. Apakah bakat yang kamu miliki termasuk bakat seni?
Responden AZ : Ya, seni musik bernyanyi.
Responden AD : Ya termasuk.
Responden DA : Termasuk.
Responden YS : Tidak.
Responden M : Tidak.
Responden FA : Tidak.
Responden LA : Termasuk.
Responden RD : Ya, termasuk.
Responden AS : Termasuk.
58
3) Dokumentasi
Gambar 4.6 Wawancara dengan YS
Wawancara 10 Orang Siswa
2. Apa yang telah kamu pelajari tentang seni?
Responden AZ : Seni musik.
Responden AD : Not lagu.
Responden DA : Belajar nyanyi dan nari.
Responden YS : Belajar nari dan belajar nyanyi.
Responden M : Prakarya dan not lagu anak-anak.
Responden FA : Prakarya dan belajar seni musik.
Responden LA : Bernyanyi.
Responden RD : Belajar alat musik.
Responden AS : Belajar alat musik.
Responden RJ : Bernyanyi dan belajar alat musik.
59
Gambar 4.7 Lembar wawancara DA
Pembahasan :
Kesimpulan akan ditampilkan pada tahapan ini dalam
bentuk deskripsi singkat oleh peneliti. Definisi dan arti seni
memang sudah diketahui oleh para siswa dan terlihat dari
jawaban mereka saat proses wawancara. Tidak hanya
mengetahui, namun mereka juga sudah bisa membedakan
bakat yang ada pada diri mereka termasuk bakat seni atau
tidak serta mereka juga telah belajar terkait materi seni di
dalam pelajaran seni budaya dan keterampilan. Pada saat
wawancara oleh peneliti para siswa telah menyebutkan bakat
yang mereka yakini ada pada diri mereka sendiri dan bahkan
mereka dapat mengkategorikan bakat yang dimilikinya
merupakan bakat di bidang yang mana.
60
Pada tahap ini 10 orang siswa yang menjadi subjek
penelitian sudah memasuki fase dimana mereka telah belajar
materi seni yang ada di sekolah oleh guru di dalam kelas.
Mereka dapat mengetahui pelajaran seni budaya dan
keterampilan itu sendiri merupakan pelajaran yang memberikan
materi tentang macam-macam seni yang dapat dikuasai oleh
para siswa. Mereka juga tahu bahwa mulai dari belajar not lagu
sampai belajar menari ada di dalam materi pembelajaran seni.
Sampai disini peneliti dapat menyimpulkan bahwa 10 orang
siswa yang menjadi subjek penelitian telah mengetahui arti seni
sehingga mereka dapat mengkategorikan bidang-bidang seni.
3. Pengertian Musik
a. Siswa mampu mengetahui pengertian musik
1) Observasi
Peneliti mengamati para siswa pada KBM di dalam
kelas dan pada saat pelajaran seni budaya dan keterampilan
berlangsung. Guru memberikan materi musik setiap
seminggu sekali di dalam pelajaran seni budaya dan
keterampilan dan juga biasanya siswa diminta untuk
membawa alat musik dari rumah karena pihak sekolah tidak
menyediakan alat musik untuk dipakai oleh para siswa. Para
siswa sebelumnya memang sudah belajar tentang materi
seni musik, tetapi hampir setiap pelajaran seni budaya dan
61
keterampilan guru selalu memberikan materi tentang musik
sehingga para siswa memang sudah mengenal dan
mengetahui tentang musik.
2) Wawancara
Wawancara 10 Orang Siswa
1. Menurut kamu apa yang dimaksud dengan musik?
Responden AZ : Sesuatu yang disusun dengan iringan.
Responden AD : Lagu yang disusun dengan instrumen.
Responden DA : Suara yang disusun oleh instrumen.
Responden YS : Sesuatu yang diiringi dengan instrumen.
Responden M : Yaitu yang diiringi dengan not lagu.
Responden FA : Lagu yang diiringi dengan not dan
instrumen.
Responden LA : Sesuatu yang diiringi dengan instrumen.
Responden RD : Lagu yang diiringi dengan not dan
instrumen.
Responden AS : Sesuatu yang disusun dengan instrumen.
Responden RJ : Sesuatu yang disusun dari instrumen.
Wawancara 10 Orang Siswa
2. Ada berapa jenis musik yang kamu ketahui?
Responden AZ : Musik pop dan daerah.
Responden AD : Lagu daerah, anak-anak dan dangdut.
Responden DA : Pop, daerah, anak-anak, dangdut.
Responden YS : Banyak, Pop, daerah, dangdut dan rock.
Responden M : Dangdut dan Rock.
Responden FA : Rock dan dangdut.
Responden LA : Pop, anak-anak.
Responden RD : Pop, daerah, lagu wajib, anak-anak.
Responden AS : Anak-anak, pop.
Responden RJ : Anak-anak, pop, lagu wajib.
62
3) Dokumentasi
Gambar 4.8 Wawancara dengan LA
Pembahasan :
Peneliti akan membuat kesimpulan dari hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi yang telah dilakukan di lapangan.
Pada kali ini para subjek penelitian menjawab dengan betul
secara keseluruhan dari pertanyaan yang peneliti ajukan saat
wawancara, namun jawaban mereka lebih terkesan sama dari
datu dengan yang lainnya sehingga masih belum bisa
dikatakan bahwa mereka sudah mengetahui dan
memahaminya dengan baik atau tidak.
Untuk pertanyaan yang mengarah ke jenis musik, 10
orang siswa ini terlihat benar-benar mengetahui sehingga
63
jawabannya pun beragam dan bisa dikatakan benar. Akan
tetapi mereka masih belum bisa membedakan antara apa yang
dimaksud dengan aliran musik atau jenis musik dan apa itu
macam-macam lagu yang ada. Secara keseluruhan para siswa
telah mengetahui yang dimaksud dengan seni serta
mengetahui pula perbedaan antara satu jenis musik dengan
jenis musik yang lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa
siswa yang menjadi subjek penelitian telah mengetahui definisi
atau pengertian musik serta mengerti perbedaan jenis musik.
b. Siswa mampu menjelaskan pengertian musik
1) Observasi
Peneliti melakukan pengamatan terhadap para siswa
pada KBM di dalam kelas dan pada saat pelajaran seni
budaya dan keterampilan berlangsung. Guru memberikan
materi musik setiap seminggu sekali di dalam pelajaran seni
budaya dan keterampilan dan juga biasanya siswa diminta
untuk membawa alat musik dari rumah karena pihak sekolah
tidak menyediakan alat musik untuk dipakai oleh para siswa.
Sebelum melakukan praktek dengan alat musik yang dibawa
oleh masing-masing siswa, guru memberikan beberapa
materi tentang musik, sehingga para siswa memiliki
pengetahuan tentang musik selain ketampilan bermusik.
64
2) Wawancara
Wawancara 10 Orang Siswa
1. Alat musik apa yang sudah kamu pelajari?
Responden AZ : Pianika.
Responden AD : Piano.
Responden DA : Pianika.
Responden YS : Pianika.
Responden M : Pianika.
Responden FA : Pianika.
Responden LA : Pianika.
Responden RD : Pianika.
Responden AS : Pianika.
Responden RJ : Pianika. Wawancara 10 Orang Siswa
2. Jenis musik apa yang kamu suka?
Responden AZ : Pop dan gambus.
Responden AD : Pop.
Responden DA : Daerah.
Responden YS : Rock dan daerah.
Responden M : Pop dan rock.
Responden FA : Pop dan gambus.
Responden LA : Lagu anak.
Responden RD : Lagu anak.
Responden AS : Pop.
Responden RJ : Pop.
65
3) Dokumentasi
Gambar 4.9 Lembar wawancara M
3.
Gambar 4.10 Lembar wawancara LA
Pembahasan :
66
Peneliti akan membuat kesimpulan dari hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi yang telah dilakukan di lapangan.
Pada kali ini para subjek penelitian menjawab dengan objektif
secara keseluruhan dari pertanyaan yang peneliti ajukan saat
wawancara, hal tersebut dikarenakan pertanyaan lebih kearah
sesuatu yang berada tidak jauh dari kehidupan sekitar siswa.
Untuk alat musik yang digunakan oleh para siswa cenderung
sama dikarenakan tingkat efektifitas dan terjangkau untuk
ukuran siswa sekolah dasar. Mereka menggunakan pianika
saat berlatih seni musik baik di sekolah maupun saat sendiri di
rumah, tetapi ada satu orang siswa yaitu AD yang mengaku
memiliki dan mempelajari alat musik piano di rumah, sehingga
AD mempelajari dua alat musik yang berbeda.
Tingkat dan jenis kesukaan para subjek penelitian disini
juga bervariasi, pertanyaan yang ada kaitannya dengan jenis
musik mampu dijawab dengan objektif pula oleh mereka. Setiap
siswa memiliki selera masing-masing terhadap jenis musik yang
disukainya sehingga tiap siswa yang peneliti wawancarai
menjawab jenis musik yang berbeda dari satu dengan yang
lainnya, walau ada beberapa jawaban yang sama.
67
4. Arti Seni
a. Siswa mampu mengerti arti dari seni
1) Observasi
Peneliti melakukan observasi dengan cara yang sama
seperti sebelumnya mengamati proses KBM di dalam kelas
saat pelajaran seni budaya dan keterampilan. Peneliti juga
menemukan gejala yang sama yang dilakukan oleh para
siswa pada saat proses mengamati, tahapan ini lebih dari
sekedar melihat dengan seksama melainkan dapat
membedakan apakah siswa memang sudah bisa dikatakan
mengerti dalam hal pengetahuan tentang materi seni.
2) Wawancara
Wawancara 10 Orang Siswa
1. Apa dampak positif setelah kamu belajar seni?
Responden AZ : Menambah semangat dalam mengasah
bakat.
Responden AD : Tambah pintar.
Responden DA : Menjadi lebih tahu dan pintar.
Responden YS : Tambah pintar.
Responden M : Bisa belajar alat musik.
Responden FA : Bisa memainkan alat musik.
Responden LA : Jadi lebih tahu.
Responden RD : Tahu tentang musik.
68
3) Dokumentasi
2. Mengapa kamu ingin belajar seni?
Responden AZ : Karena dapat mengembangkan bakat.
Responden AD : Tertarik karena menyenangkan.
Responden DA : Sembari mengembangkan bakat.
Responden YS : Tertarik menyenangkan.
Responden M : Tertarik menyenangkan.
Responden FA : Tertarik menyenagkan dan seru.
Responden LA : Biar bisa dan menyenangkan.
Responden RD : Biar lebih pintar dalam seni.
Responden AS : Biar bisa dan menyenangkan.
Responden RJ : Menyenangkan dan biar lebih pintar.
69
Gambar 4.11 Lembar wawancara FA
Gambar 4.12 YS mengikuti pembelajaran seni
Pembahasan :
Kesimpulan berbentuk deskripsi singkat akan terlampirkan
disini sehingga peneliti dapat menunjukan hasil dari observasi,
wawancara terhadap subjek penelitian dan dokumentasi saat
proses penelitian. Tidak semua materi di dalam pelajaran seni
budaya dan keterampilan berisi tentang seni musik, terdapat
seni tari, seni lukis bahkan sampai keterampilan prakarya. Pada
saat para siswa menjawab pertanyaan wawancara tentang
pengaruh positif dari pelajaran seni, mereka kebanyakan
70
menjawab kearah seni musik walau ada beberapa jawaban
tidak tertuju ke arah seni musik.
Dapat disimpulkan bahwa para siswa semakin baik dalam
menjawab beberapa pertanyaan yang peneliti berikan. Mereka
semakin mengerti tentang apa yang ditanyakan terlebih lagi
dalam kaitannya dengan seni musik. Mereka mengaku banyak
hal yang telah dipelajari setelah belajar seni, mulai dari menjadi
lebih pintar, menjadi lebih tahu tentang musik sampai ada yang
berkata bahwa bisa mengembangkan bakat. Ketertarikan siswa
terhadap pelajaran seni budaya dan keterampilan juga
beragam, tetapi lebih tepatnya mereka memang tertarik karena
menganggap pelajaran ini merupakan pelajaran yang
menyenangkan sehingga disukai oleh para siswa. Kesimpulan
yang didapatkan pada kali ini adalah para siswa menyukai
pelajaran seni budaya dan keterampilan dikarenakan pelajaran
tersebut memang membuat anak merasa senang dan gembira
ditambah lagi dengan cara guru dalam menyampaikannya
membuat para siswa menjadi lebih semangat mengikuti
pelajaran tersebut.
b. Siswa mampu menjelaskan arti dari seni
1) Observasi
Peneliti melakukan observasi dengan pada saat proses
KBM di dalam kelas, dan saat pelajaran seni budaya dan
71
keterampilan berlangsung. Peneliti juga menemukan gejala
yang sama yang dilakukan oleh para siswa pada saat proses
mengamati, tahapan ini lebih dari sekedar melihat dengan
seksama melainkan dapat membedakan apakah siswa
memang sudah bisa dikatakan mengerti dalam hal
pengetahuan tentang materi seni.
2) Wawancara
Wawancara 10 Orang Siswa
1. Apakah manfaat seni bagi kamu?
Responden AZ : Jadi lebih tau banyak hal.
Responden AD : Tambah pintar.
Responden DA : Jadi lebih tau seni musik.
Responden YS : Jadi lebih tau tentang seni musik.
Responden M : Bisa membuat karya seni.
Responden FA : Bisa membuat karya.
Responden LA : Lebih pintar dalam seni.
Responden RD : Biar lebih pintar dalam seni.
Responden AS : Menjadi lebih pintar.
Responden RJ : Biar lebih pintar di seni.
Wawancara 10 Orang Siswa
2. Apa fasilitas seni yang ada di sekolah kamu?
Responden AZ : Piano dan pianika.
Responden AD : Piano dan pianika.
Responden DA : Piano dan pianika.
Responden YS : Ya piano dan pianika.
Responden M : Alat musik dan alat lukis.
Responden FA : Piano dan alat untuk lukis.
Responden LA : Piano dan pianika.
Responden RD : Piano, pianika.
72
3) Dokumentasi
Gambar 4.13 Lembar jawaban RD
Pembahasan :
Peneliti dapat menarik kesimpulan berdasarkan observasi
yang telah dilakukan pada saat penelitian bahwa alat musik
memang tersedia di sekolah seperti piano dan juga pianika,
namun semua alat musik tersebut tidak digunakan oleh siswa
melainkan hanya sebagai inventaris sekolah. Terdapat alat
musik yang lain saat peneliti observasi yaitu sebuah alat
marawis yang memang jarang digunakan oleh siswa. Alat ini
hanya digunakan oleh siswa yang memang mengikuti kegiatan
marawis dan digunakan pada saat acara di sekolah.
Wawancara juga menyertai jawaban dari penelitian
dimana para siswa menyebutkan manfaat yang dirasakan
73
setelah mengikuti pelajaran seni budaya dan keterampilan di
kelas. Salah satu manfaat yang memang hampir semua siswa
jawab adalah menjadi lebih pintar dalam seni yang memang
mereka sendiri merasakannya. Kesepuluh subjek penelitian ini
juga menjawab jika peralatan seni yang tersedia di sekolah
mereka yaitu piano, pianika dan alat lukis. Mereka tidak
mengetahui jika terdapat alat yang lainnya yaitu peralatan
musik marawis yang terdapat di ruang guru sekolah tersebut.
5. Arti dan Peranan Seni Budaya dan Keterampilan
a. Siswa mampu mengerti arti dari seni budaya dan
keterampilan
1) Observasi
Menurut pengamatan yang telah peneliti lakukan di
lapangan, menunjukan bahwa para siswa sudah sangat
akrab dengan pelajaran seni budaya dan keterampilan. Hal
itu ditunjukan dari sikap siswa pada saat pelajaran seni
budaya dan keterampilan, dimana ketika pelajaran tersebut
berlangsung para siswa langsung menyiapkan segala yang
dibutuhkan dalam pelajaran seni budaya dan keterampilan
tanpa adanya perintah dari guru. Bisa dikakatakan bahwa
melalui proses observasi disini para siswa telah mengetahui
74
pelajaran seni budaya dan keterampilan namun masih belum
bisa dikatakan mengerti peranan dari pelajaran tersebut.
2) Wawancara
Wawancara 10 Orang Siswa
1. Apa yang kamu ketahui tentang pelajaran SBK?
Responden AZ : Yaitu pelajaran tentang seni.
Responden AD : Pelajaran tentang seni.
Responden DA : Mempelajari tentang seni.
Responden YS : Pelajaran tentang seni.
Responden M : Tentang keterampilan seni.
Responden FA : Belajar tentang menggambar dan alat
musik.
Responden LA : Belajar tentang musik dan keterampilan.
Responden RD : Belajar tentang musik, keterampilan dan
menggambar.
Responden AS : Pelajaran tentang seni.
Responden RJ : Belajar seni musik dan keterampilan.
2. Apakah manfaat setelah kamu mempelajari tentang pelajaran SBK?
Responden AZ : Agar bisa mengembangkan bakat.
Responden AD : Bisa mengetahui tentang seni.
Responden DA : Bisa mempelajari tentang seni.
Responden YS : Bisa belajar tentang seni.
Responden M : Pintar berkarya.
Responden FA : Pintar melukis.
Responden LA : Jadi lebih pintar belajar seni.
Responden RD : Dapat lebih pintar dalam seni.
75
3) Dokumentasi
Gambar 4.14 YS membawa peralatan di jam pelajaran
SBK
Pembahasan :
Wawancara 10 Orang Siswa
3. Apa kesulitan kamu saat mengikuti pelajaran SBK di dalam kelas?
Responden AZ : Keterampilan prakaryanya sulit.
Responden AD : Lumayan karena repot.
Responden DA : Repot membawa barang-barang.
Responden YS : Jadi lebih berat bawaannya.
Responden M : Repot membawa barang-barang.
Responden FA : Repot membawa barang-barangnya.
Responden LA : Sulit membawa peralatannya.
Responden RD : Repot suruh bawa barang.
Responden AS : Kesulitan membawa barang-barang.
Responden RJ : Repot banget bawa peralatannya.
76
Peneliti mendapatkan beberapa data dan informasi
setelah melakukan observasi, wawancara terhadap subjek
penelitian serta dokumentasi yang telah didapatkan. Hasil
menunjukan bahwa para siswa telah mengetahui pelajaran seni
budaya dan keterampilan yang ada di kelas. Hal itu
dikarenakan setiap seminggu sekali pelajaran seni budaya dan
keterampilan selalu diterapkan dalam kelas, sehingga paling
tidak mereka mengetahui inti dari pelajaran seni itu sendiri.
b. Siswa mampu mengerti peranan seni budaya dan
keterampilan.
1) Observasi
Teknik pengumpulan data kali ini lebih mengarah
penerapan pelajaran seni budaya dan keterampilan di dalam
kelas, seperti apa cara yang digunakan oleh guru dalam
memberikan materi di kelas. Setelahnya beberapa peralatan
atau media yang dibawa oleh guru saat menyampaikan
materi tersebut. Media dan alat yang digunakan tidaklah
asing dan merepotkan, bahkan bisa dikatakan sangat
terjangkau dan mudah untuk dibawa oleh siswa. Guru
menggunakan pianika untuk menyampaikan materi seni
musik dan menggunakan beberapa barang bekas jika ada
materi yang berkaitan dengan keterampilan prakarya.
77
2) Wawancara
3) Dokumentasi
Wawancara 10 Orang Siswa
1. Media apa saja yang digunakan saat pelajaran SBK di dalam kelas?
Responden AZ : Pianika, buku gambar dan alat tulis.
Responden AD : Pianika dan buku gambar.
Responden DA : Alat musik dan alat tulis.
Responden YS : Alat musik.
Responden M : Pianika, buku gambar dan pensil warna.
Responden FA : Pianika, buku gambar dan alat tulis.
Responden LA : Alat tulis, pensil warna dan alat musik.
Responden RD : Alat musik dan alat tulis.
Responden AS : Pianika dan buku gambar.
Responden RJ : Pianika dan alat tulis.
.
Wawancara 10 Orang Siswa
2. Apa yang sudah kamu pelajari tentang pelajaran SBK di dalam kelas?
Responden AZ : Musik, prakarya dan gambar.
Responden AD : Prakarya dan alat musik.
Responden DA : Not lagu, tangga nada dan alat musik.
Responden YS : Alat musik dan gambar.
Responden M : Menggambar.
Responden FA : Menggambar dan musik.
Responden LA : Melukis, musik dan prakarya.
Responden RD : Melukis, musik dan prakarya.
Responden AS : Alat musik dan prakarya.
Responden RJ : Menggambar dan alat musik.
78
Gambar 4.15 Lembar wawancara YS
Gambar 4.16 Lembar wawancara AS
79
Gambar 4.17 M menggunakan pianika sebagai alat dalam pelajaran
SBK
Pembahasan :
Peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan yaitu dari
hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dari lapangan
yang telah dilakukan untuk mendapatkan data yang berupa
deskripsi singkat dan berisi bahwa secara keseluruhan para
siswa telah mengetahuipelajaran seni budaya dan keterampilan
serta mereka juga telah mengetahui peranan dari mata
pelajaran tersebut. Mereka mengakui bahwa jika pelajaran ini
dapat mengajarkan beberapa hal yang berkaitan dengan karya,
seperti membuat prakarya atau keterampilan, lalu belajar
80
tentang seni musik dengan menggunakan alat dan media yang
dimilikinya masing-masing.
Penerapan pelajaran seni budaya dan keterampilan di
dalam kelas memang membutuhkan beberapa alat serta media.
Pada materi yang terkait dengan seni musik para siswa
membawa pianika untuk digunakan di dalam kelas. Materi lain
yang ada di pelajaran seni budaya dan keterampilan yaitu seni
lukis yang memang buku gambar dan alat tulis serta pewarna
yang menjadi alat penunjang selanjutnya. Banyak hal yang
telah dipelajari oleh siswa pada pelajaran seni budaya dan
keterampilan serta mereka juga telah mempraktekan langsung
materi yang disampaikan oleh guru dengan alat atau media
yang disediakan sendiri oleh mereka.
C. Interpretasi Hasil Penelitian
Setelah penelitian selesai dilakukan oleh peneliti dilapangan,
maka disini didapatkan hasilnya yang bisa memberikan informasi
terkait mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di kelas. Lalu
hasil yang telah didapatkan dari penelitian akan dimasukkan dalam
bentuk data yang akan ditafsirkan peneliti pada bagian ini. Dimana
bakat seni musik memang ada dalam beberapa siswa yang ada di
kelas V, namun tidak semua memilikinya. Lalu, bakat yang ada ini
81
tidak semua siswa juga bisa mengembangkannya, jadi harus ada cara
dan media tersendiri dalam upaya pengembangannya.
Bakat seni musik yang ada pada siswa juga memiliki caranya
tersendiri untuk dikembangkan, khususnya yang terjadi pada siswa
kelas V SDN Kereo 09. Hasil data tersebut dan hasil lainnya dari
penelitian yang peneliti lakukan akan ditampilkan menjadi tiga bagian
yaitu hasil observasi, hasil wawancara, dan hasil catatan lapangan.
Hasil observasi yang telah peneliti dapatkan di SDN Kereo 09
Tangerang merupakan data yang didapatkan benar-benar sesuai di
lapangan. Disini peneliti mengamati pada setiap siswa kelas V SDN
Kereo 09 yang mengikuti kelas pengembangan musik di kelas, setiap
siswa awal mula memang antusias dan mengikuti serangkaian
kegiatan di kelas dengan baik dan benar. Namun, setelah beberapa
pertemuan berlangsung sudah mulai terlihat siapa yang benar-benar
mengikuti pengembangan seni musik di kelas dan siapa yang tidak
serius mengikutinya. Dari hal tersebut pun terlihat bahwa ada
beberapa siswa yang memiliki bakat musik dan mulai berkembang
selama pertemuan yang berlangsung di kelas. Dari hal ini dapat
membuktikan bahwa bakat seni musik memang ada pada beberapa
siswa tapi tidak untuk semua siswa kelas V SDN Kreo 09. Dan bakat
tersebut dapat dikembangkan melalui mata pelajaran Seni Budaya
dan Keterampilan dengan cara yang tepat.
82
Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan
terhadap 10 siswa kelas V SDN Kreo 09, disini peneliti mendapatkan
beberapa data dan informasi. Para siswa tersebut memiliki bakat yang
beragam dan tidak semua memiliki bakat seni musik yang sama. Ada
yang sama-sama memiliki bakat seni musik namun kemampuan
pengembangannya berbeda dari satu dengan yang lainnya. Lalu,
untuk pengetahuan siswa terkait dengan seni musik itu sendiri masih
banyak yang belum mengetahuinya, sehingga menjawabnya pun
beragam. Hasil ini membuktikan bahwa seni musik secara bakat para
siswa masih ada yang memilikinya namun, untuk aspek pengetahuan
masih sangat minim terkait seni musik.
Kemudian hasil dari catatan lapangan yang didapatkan saat
melaksanakan penelitian di SDN Kereo 09 adalah informasi yang
yang benar adanya sesuai keadaan di lapangan. Informasi tersebut
berisi terkait bakat seni musik siswa yang dapat berkembang dengan
mengikuti serangkaian materi dan pelatihan di dalam kelas, selain itu
mereka juga dapat mengetahui bakat yang mereka miliki ada dibidang
seni musik atau tidak. Lalu, dibutuhkannya media penunjang seperti
alat musik dan alat tulis untuk memberikan materi pembelajaran dalam
upaya mengembangkan bakat seni musik yang ada pada siswa.
83
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini terkait dengan alat dan media apa yang
digunakan saat mengembangkan bakat seni musik di SDN Kereo 09.
Khususnya pada siswa kelas V SDN Kereo 09 yang menggunakan
media dan alat yang sama namun berbeda upaya
pengembangannya. Lalu alat dan media yang digunakan di SDN
Kereo 09 adalah pianika sebagai alat musik pengembangan bakat
seni musik siswa di dalam kelas. Walaupun ada alat musik lain di
sekolah tersebut seperti piano, gitar dan suling namun tetap tidak
digunakan di dalam kelas. Pianika dijadikan sebagai satu-satunya
alat musik pengembangan bakat seni musik siswa di dalam kelas
karena pianika merupakan sebuah instrumen yang cukup sederhana
dan cukup mudah untuk dimainkan, lalu juga pianika merupakan alat
musik yang memang dimiliki setiap siswa kelas V SDN Kereo 09
sehingga pianika menjadi instrumen yang paling favorit bagi siswa
untuk dimainkan dan dibawa ke sekolah.
Dalam mengembangkan bakat seni musik yang ada pada
siswa, upaya guru adalah dengan cara memberikan materi
pembelajaran teori terlebih dahulu sebelum mencapai ke latihan
praktik. Materi dan teori yang diajarkan tersebut adalah dengan
84
dimulai dari cara memainkan instrumen yang akan digunakan
sampai dengan lagu yang akan dimainkan dengan instrumen yang
telah disediakan. Lalu langkah selanjutnya adalah guru memberikan
arahan dan petunjuk bagaimana caranya untuk menggunakan alat
musik yang dibawa dari masing-masing siswa agar mereka bisa
mengembangkan bakat seni musik melalui alat musik yang telah
dibawanya tersebut.
B. Saran
Berdasarkan analisis yang dilakukan dan melaui kegiatan
menyimpulkan serta implikasi yang telah diambil, maka peneliti disini
dapat memberikan masukan-masukan sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Bakat seni musik memang tidak selalu ada dalam setiap
siswa, namun dalam mengembangkannya di sekolah khususnya
di dalam kelas para siswa dituntut untuk mengikuti setiap
kegiatan yang terkait mata pelajaran seni budaya dan
keterampilan. Oleh karena itu para siswa memang sudah
seharusnya mengikuti kegiatan tersebut dalam upaya
pengembangan bakat seni musik siswa melalui mata pelajaran
seni budaya dan keterampialn yang diajarkan di sekolah mereka.
85
2. Bagi Guru
Dalam mengembangkan bakat seni musik yang ada pada
setiap siswa, bukan hanya siswa itu sendiri yang harus berusaha
melakukan pengembangan bakat tersebut melainkan ada guru
yang memang harus mengambil alih dalam upaya
pengembangan bakat seni musik siswa namun dengan cara
memberikan arahan, petunjuk maupun pembelajaran yang baik.
Oleh karena itu guru diharapkan memiliki cara khusus untuk bisa
memberikan pelajaran materi terbaik dan kreatif pada siswa
tersebut secara maksimal.
3. Bagi Orang Tua
Dalam mengembangkan bakat seni musik siswa, orang
tua juga sangat berperan didalamnya. Karena arahan dan
dukungan dari para orang tua kepada para siswa akan
memberikan stimulus secara psikis sehingga para siswa bisa
semangat dalam mengikuti pelajaran seni budaya dan
keterampilan di dalam kelas.
4. Bagi Sekolah
Untuk pihak sekolah memang sudah seharusnya
mendukung secara penuh setiap kegiatan yang memiliki tujuan
baik pada setiap siswa. Terutama pada aspek seni musik yang
dikembangkan pada mata pelajaran seni budaya dan
86
keterampilan. Diharapkan pihak sekolah harus menyediakan
beberapa fasilitas yang memadai terkait dalam bidang seni
musik. Karena fasilitas tersebut yang akan menjadi media untuk
siswa dalam upaya mengembangkan seni musik tersebut.
87
Daftar Pustaka
Aprilina, Finta Ayu Dwi. 2014. Rekonstruksi Tari Kuntulan Sebagai Salah Satu Identitas Kesenian Kabupaten Tegal. Jurnal Seni Tari. Vol. 3
Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: GP Press
Jakarta Jazuli, M. 2005. Mandala Pendidikan Seni. Jurnal Pengetahuan dan
Pemikiran Seni. Vol. VI. Desember Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta:
REFERENSI
Musbikin, Imam. 2009. Kehebatan Musik Untuk Mengasah Kecerdasan Anak. Yogyakarta: Power Books (Ihdina)
Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usian Dini. Jakarta:
Prenada Media Pamadhi, Hadjar, dkk. 2012. Pendidikan Seni di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka Pamadhi, Hajar. 2012. Pendidikan Seni (Hakikat, Kurikulum Pendidikan
Seni, Habitus Seni dan Pengajaran Seni Untuk Anak). Yogyakarta: UNY Press
Pekerti, Widia, dkk. 2013. Metode Pengembangan Seni. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Komunikasi Antarbudaya. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Sefrina, Andhin. 2013. Deteksi Minat Bakat Anak. Yogyakarta: Media
Pressindo
88
Sinaga, Syahrul Syah. 2006. Fungsi dan Ciri Khas Kesenian Rebana di Pantura Jawa Tengah. Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni. Vol. VII. Desember
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sujarweni, Wiratma, V. 2014. Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis dan Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Suryabrata, Sumadi. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada Uno, Hamzah B, dkk. 2010. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran.
Jakarta: PT Bumi Aksara
89
LAMPIRAN 1
90
LAMPIRAN 2
Surat Bimbingan Skripsi
91
LAMPIRAN 3
Kartu Menyaksikan Ujian Skripsi
92
LAMPIRAN 4
Kartu Bimbingan Skripsi
93
LAMPIRAN 5
94
Pedoman Wawancara Validasi
95
LAMPIRAN 6
Surat Pernyataan Ahli Materi
96
LAMPIRAN 7
Surat Permohonan Penelitian
97
LAMPIRAN 8
RPP Penelitian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Mata Pelajaran : SENI BUDAYA DAN
KETERAMPILAN
Kelas/Semester : V (Lima) / II (dua)
Pertemuan Ke : -
Alokasi Waktu : 1 x 60 Menit
Standar Kompetensi
SENI MUSIK
12. Mengekspresikan Diri Melalui Karya Seni Musik
Indikator :
Mengetahui teori dasar musik
Menyanyikan lagu daerah atau wajib nasional secara bersama-sama
I. Tujuan Pembelajaran
Memalui penjelasan guru siswa dapat mengetahui teori dasar musik
Melalui arahan guru siswa dapat menyajikan lagu daerah atau wajib nasional dengan baik secara bersama-sama
98
II. Materi Ajar
a. Teori dasar membaca lirik / not musik
b. Menyanyikan lagu daerah atau wajib nasional
III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Praktik
3. Pemberian Tugas
IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
☺ Kegiatan Awal
1. Salam pembuka 2. Mengabsen siswa 3. Apersepsi
☺ Kegiatan Inti
1. Memberikan sedikit penjelasan materi kepada siswa 2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3. Memberikan contoh kepada siswa not musik pada lagu 4. Mengarahkan kepada siswa untuk menyanyikan lagu anak
atau wajib nasional
☺ Kegiatan Akhir
1. Memberikan tugas tentang materi yang telah diajarkan 2. Menilai hasil pekerjaan siswa 3. Berdoa sebelum pulang
99
LAMPIRAN 9
Surat Balasan Penelitian
100
LAMPIRAN 10
Contoh Jawaban Wawancara Siswa
101
102
103
LAMPIRAN 11
Pedoman Observasi Penelitian
Tujuan pengamatan: Untuk mendapatkan data tempat dan kegiatan siswa
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung di kelas.
Aspek Pengamatan Fokus Pengamatan Hasil Pengamatan
Tempat a. Bagaimana kondisi
lingkungan ruangan
kelas V SDN Kereo
09 Tangerang?
a. Kondisi ruangan
kelas V SDN Kereo
09 terbilang sangat
nyaman dan indah.
Karena, kelas
tersebut rapih,
bersih dan memiliki
lukisan atau
gambar pada
dinding kelasnya.
Waktu
a. Kapan peneliti
melakukan
observasi?
b. Bagaimana kegiatan
siswa di waktu
tersebut?
a. Peneliti melakukan
observasi pada
tanggal 11 Januari
2018 pukul 11.15
b. Para siswa terlihat
tertib saat kegiatan
belajar mengajar
berlangsung,
sehingga berjalan
dengan kondusif
104
Aspek Pengamatan Fokus Pengamatan Hasil Pengamatan
Aktivitas a. Bagaimana aktivitas
para siswa saat
pembelajaran di
kelas?
a. Aktifitas siswa saat
pembelajaran di
dalam kelas adalah
duduk rapih, tertib
dan tidak ada yang
ricuh sehingga
kondisi kelas tetap
kondusif dan para
siswa dapat
mengikuti kegiatan
belajar mengajar di
kelas dengan baik
dan lancar
105
LAMPIRAN 12
Dokumentasi
Kegiatan penelitian mata pelajaran SBK di dalam kelas
Kegiatan penelitian mata pelajaran SBK di dalam kelas
106
Kegiatan wawancara dengan siswa kelas V SDN Kereo 09 Tangerang
Kegiatan wawancara dengan siswa kelas V SDN Kereo 09 Tangerang
107
Kegiatan wawancara dengan siswa kelas V SDN Kereo 09 Tangerang
Kegiatan wawancara dengan siswa kelas V SDN Kereo 09 Tangerang
108
LAMPIRAN 13
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Alivixongko
Ttl : Tangerang, 1 Februari 1997
Alamat : Jl. H Mencong, Gg H Amad, Graha Permata
RT 02/13 No. 9 Tangerang Banten
Email : [email protected]
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Tinggi/Berat badan : 182cm/65kg
Kewarganegaraan : Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD : SDN Sudimara Timur 02 Tahun 2008
SMP : SMP Manggala Tahun 2011
SMA : SMAN 12 Tangerang Tahun 2014
PT : Universitas Muhammadiyah Jakarta Tahun 2018
PENGALAMAN ORGANISASI
1. UKM Rainasance 2014
2. Komunitas Rumah Angklung 2016-2017
PENGALAMAN KERJA
1. Pernah Bekerja di CV Jolin Percetakan
2. Pernah Mengajar Bimbel di BBM Education
3. Mengajar di SDM 12 Pamulang
109