implementasi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.docx

29
BAB I Pendahuluan Penulisan tesis makalah ini kami ambil dari beberapa referensi dengan system online yg di ambil dari beberapa situs atau blog pada website. Setelah membaca beberapa referensi kami dapat mengetahui proses bagaimana pancasila bisa menjadi dasar bangsa dan juga betapa kuat nya perjuangan untuk menjadikan pancasila sebagai dasar ideologi bangsa dan Negara. Dan penulisan ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tetang implementasi atau penerapan pancasila didalam kehidupan bermasyarakat dan juga sebagai system bangsa dan Negara apakah sudah benar-benar menerapkan pancasila sebagai landasan Negara seperti yg tertera pada silsa sila yang sudah tercantum dalam Pancasila. Dan pengamalan pancasila pun tidak bisa di tinggalkan dari peraturan yang ada. Implementasi nilai pancasila bagi kehidupan bangsa dan negara menjadi cara utama dalam memajukan bangsa yang lebih bermartabat dan berguna khususnya bagi negara Indonesia.maka dari itu kita sebagai warga negara indonesia sudah sewajibnya untuk mengamalkan nilai pancasila. Dengan ketertiban setiap warga negara pasti akan tercipta suatu negara yang kokoh dan memiliki etika yang baik di mata dunia.dengan begitu kesejahteraanlah yang akan diperoleh. I.1 Latar Belakang

Upload: shonda-martin

Post on 05-Dec-2014

206 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

BAB I

Pendahuluan

Penulisan tesis makalah ini kami ambil dari beberapa referensi dengan

system online yg di ambil dari beberapa situs atau blog pada website. Setelah

membaca beberapa referensi kami dapat mengetahui proses bagaimana pancasila

bisa menjadi dasar bangsa dan juga betapa kuat nya perjuangan untuk menjadikan

pancasila sebagai dasar ideologi bangsa dan Negara. Dan penulisan ini bertujuan

untuk menggali lebih dalam tetang implementasi atau penerapan pancasila

didalam kehidupan bermasyarakat dan juga sebagai system bangsa dan Negara

apakah sudah benar-benar menerapkan pancasila sebagai landasan Negara seperti

yg tertera pada silsa sila yang sudah tercantum dalam Pancasila. Dan pengamalan

pancasila pun tidak bisa di tinggalkan dari peraturan yang ada. Implementasi nilai

pancasila bagi kehidupan bangsa dan negara menjadi cara utama dalam

memajukan bangsa yang lebih bermartabat dan berguna khususnya bagi negara

Indonesia.maka dari itu kita sebagai warga negara indonesia sudah sewajibnya

untuk mengamalkan nilai pancasila. Dengan ketertiban setiap warga negara pasti

akan tercipta suatu negara yang kokoh dan memiliki etika yang baik di mata

dunia.dengan begitu kesejahteraanlah yang akan diperoleh.

I.1 Latar Belakang

Kesetiaaan , nasionalisme, dan patriotisme warga Negara kepada bangsa

dan negaranya dapat diukur dalam bentuk kesetiaan mereka terhadap filsafat

negaranya secara formal diwujudkan dalam bentuk peraturan perundang-

undangan (Undang-undang Dasar 1945, dan peraturan perundang-undangan

lainnya). Kesetiaan warga Negara tersebut tampak dalam sikap dan tindakan,

menghayati, mengamalkan dan mengamankan peraturan Perundangan-Undangan

itu.

Pancasila adalah sendi, asas, dasar atau peraturan tingkah laku yang

penting dan baik. Secara singkat dapat diuraikan bahwa kedudukan pancasila

adalah sebagai dasar Negara RI. Untuk mengatur pemerintahan dan

penyelenggaraan Negara, sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan sebagai

ligature bangsa Indonesia.

Page 2: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

Kesetiaan ini akan semakin kokoh apabila mengakui dan menyakini

kebenaran, kebaikan dan keunggulan pancasila sepanjang masa. Pancasila dalam

kedudukannya sebagai ideology Negara, di harapkan mampu menyaring dan

menseleksi pengaruh perubahan zaman di era globalisasi ini yang dapat merusak

atau memudarkan budaya pancasila dengan masuknya budaya barat yang dengan

cepat masuk di masyarakat idonesia.

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pancasila sebagai dasar negara Indonesia?

2. Bagaimana Implementasi sila pancasila bagi kehidupan berbangsa dan

bernegara di Indonesia?

I.3 Tujuan Penulisan Makalah

Dalam penyusunan Makalah ini, penulis bertujuan untuk :

1. Memahami lebih dalam arti dan manfaat Pancasila yang sesungguhnya

2. Penulis berusaha menggali dan Memahami lebih dalam sejarah Pancasila

3. Penulis ingin mendalami / menggali arti dari sila – sila Pancasila yang di

implementasikan/terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

I.4 Pendekatan Historis

Pada tanggal 22 Juli 1945, disahkan Piagam Jakarta yang kelak menjadi

naskah Pembukaan UUD 1945. Naskah rancangan konstitusi Indonesia disusun

pada waktu Sidang Kedua BPUPKI tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus

1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik

Indonesia. Dalam kurun waktu 1945-1949, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan

sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan

mempertahankan kemerdekaan. sehingga peristiwa ini merupakan penyimpangan

UUD 1945. pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit

Presiden yang salah satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai

undang-undang dasar, menggantikan UUD Sementara 1950 yang waktu itu. Pada

masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan kembali menjalankan

UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun dalam

pelaksanaannya terjadi juga penyelewengan UUD 1945 yang mengakibatkan

Page 3: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

terlalu besarnya kekuasaan pada Presiden. Salah satu tuntutan Reformasi 1998

adalah dilakukannya perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. kenyataan

rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup

didukung ketentuan konstitusi.

BAB II

Pembahasan / Uraian Tema

II.1 Posisi dan Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan

Bernegara;

A. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila sebagai falsfah negara (philosohische gronslag) dari negara,

ideology negara, dan statside. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai dasar

mengatur pemerintahan atau penyenggaraan negara. Hal ini sesuai dengan bunyi

pembukaan UUD 1945, yang dengan jelas menyatakan “……..maka disusunlah

kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu udang-undang dasar negara

Indonesia yang terbentuk dalam suat susunan negara Republik Indonesia yang

berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada…..” Pancasila sebagai pandangan

hidup dan dasar negara Indonesia mempunyai beberapa fungsi pokok, yaitu:

Pancasila dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan yang pada

hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib

hukum. Hal ini tentang tertuang dalam ketetapan MRP No. XX/MPRS/1966 dan

ketetapan MPR No. V/MP/1973 serta ketetapan No. IX/MPR/1978. merupakan

pengertian yuridis ketatanegaraan.

Pancasila sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya

(merupakan pengertian Pancasila yang bersifat sosiologis). Pancasila sebagai

pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara dalam mencari kebenaran (merupakan

pengertian Pancasila yang bersifat etis dan filosofis).

B. PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

Sebagai filsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila telah

menjadi obyek aneka kajian filsafat. Antara lain terkenallah temuan Notonagoro

Page 4: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

dalam kajian filsafat hukum, bahwa Pancasila adalah sumber dari segala sumber

hukum di Indonesia. Sekalipun nyata bobot dan latar belakang yang bersifat

politis, Pancasila telah dinyatakan dalam GBHN 1983 sebagai “satu-satunya azas”

dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Tercatat ada pula sejumlah naskah

tentang Pancasila dalam perspektif suatu agama karena selain unsur-unsur lokal

(”milik dan ciri khas bangsa Indonesia”) diakui adanya unsur universal yang

biasanya diklim ada dalam setiap agama. Namun rasanya lebih tepat untuk

melihat Pancasila sebagai obyek kajian filsafat politik, yang berbicara mengenai

kehidupan bersama manusia menurut pertimbangan epistemologis yang bertolak

dari urut-urutan pemahaman (”ordo cognoscendi”), dan bukan bertolak dari urut-

urutan logis (”ordo essendi”) yang menempatkan Allah sebagai prioritas utama.

Pancasila sebagai falsafah kategori pertama adalah perwujudan bentuk bangunan

yang diangan-angankan dalam penggambaran di atas kertas, dan Pancasila sebagai

falsafah. Kategori yang kedua adalah adanya lokasi serta tingkat ketersediaan

bahan-bahan untuk merealisasikan bangunan yang dicita-citakan. Pancasila

sebagai falsafah yang dimaksudkan adalah tiap sila di dalamnya yang oleh karena

perkembangan sejarah masih tetap berfungsi sebagai landasan ideologis, maupun

nilai-nilai filsafat yang dapat kita masukkan kedalamnya adalah sila Ketuhanan

Yang Maha Esa dan sila Persatuan Indonesia.

Pancasila tidak dapat diragukan lagi dalam naskah Pembukaan UUD 1945

dan dalam kata “Bhinneka Tunggal Ika” dalam lambang negara Republik

Indonesia. Dalam naskah Pembukaan UUD 1945 itu, Pancasila menjadi “defining

characteristics” = pernyataan jati diri bangsa = cita-cita atau tantangan yang ingin

diwujudkan = hakekat berdalam dari bangsa Indonesia. Dalam jati diri ada unsur

kepribadian, unsur keunikan dan unsur identitas diri. Sesungguhnya dalam kata

“Bhinneka Tunggal Ika” terdapat isyarat utama untuk mendapatkan informasi

tentang arti Pancasila, dan kunci bagi kegiatan merumuskan muatan filsafat yang

terdapat dalam Pancasila. Dalam konteks itu dapatlah diidentifikasikan mana yang

bernilai universifal dan mana yang bersifat lokal = ciri khas bangsa Indonesia.

Secara harafiah “Bhinneka Tunggal Ika” identik dengan “E Pluribus Umum” pada

lambang negara Amerika Serikat. Demikian pula dokumen Pembukaan UUD

1945 memiliki bobot sama dengan “Declaration of Independence” negara

tersebut. Suatu kajian atas Pancasila dalam kacamata filsafat tentang manusia

Page 5: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

menurut aliran eksistensialisme disumbangkan oleh N Driyarkara. Menurut

Driyarkara, keberadaan manusia senantiasa bersifat ada-bersama manusia lain.

Oleh karena itu rumusan filsafat dari Pancasila adalah sebagai berikut:

Aku manusia mengakui bahwa adaku itu merupakan ada-bersama-dalam-

ikatan-cintakasih (”liebendes Miteinadersein”) dengan sesamaku. Perwudjudan

sikap cintakasih dengan sesama manusia itu disebut “Perikemanusiaan yang adil

dan beradab”.

Perikemanusiaan itu harus kujalankan dalam bersama-sama menciptakan,

memiliki dan menggunakan barang-barang yang berguna sebagai syarat-syarat,

alat-alat dan perlengkapan hidup. Penjelmaan dari perikemanusiaan ini disebut

“keadilan sosial”.

Perikemanusiaan itu harus kulakukan juga dalam memasyarakat.

Memasyarakat berarti mengadakan kesatuan karya dan agar kesatuan karya itu

betul-betul merupakan pelaksanaan dari perikemanusiaan, setiap anggota harus

dihormati dan diterima sebagai pribadi yang sama haknya. Itulah demokrasi =

“kerakyatan yang dipimpin …”.

Perikemanusiaan itu harus juga kulakukan dalam hubunganku dengan

sesamaku yang oleh perjalanan sejarah, keadaan tempat, keturunan, kebudayaan

dan adat istiadat, telah menjadikan aku manusia konkrit dalam perasaan,

semangat dan cara berfikir. Itulah sila kebangsaan atau “persatuan Indonesia”.

Selanjutnya aku meyakini bahwa adaku itu ada-bersama, ada-terhubung, serba-

tersokong, serba tergantung. Adaku tidak sempurna, tidak atas kekuatanku

sendiri. Adaku bukan sumber dari adaku. Yang menjadi sumber adaku hanyalah

Ada-Yang-Mutlak, Sang Maha Ada, Pribadi (Dhat) yang mahasempurna, Tuhan

yang Maha Esa. Itulah dasar bagi sila pertama: “Ketuhanan yang Maha Esa”.

C. NILAI  LUHUR BANGSA

Dalam menjalankan kehidupan berbangsa diperlukan adanya pelaksanaan

nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, agar nilai norma dan sikap

yang dijabarkan benar-benar menjadi bagian yang utuh dan dapat menyatu dengan

kepribadian setiap manusia Indonesia, sehingga dapat mengatur dan memberi arah

kepada tingkah laku dan tidak tanduk manusia itu sendiri.

Page 6: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

Pancasila dibahas, dirumuskan dan disepakati sebagai dasar dan tujuan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  Setiap gerak, arah dan cara

kita juga harus senantiasa dijiwai oleh Pancasila.  Pancasila yang bulat dan utuh

akan memberikan kita keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa

kebahagiaan hidup akan tercapai apabila didasarkan atas keserasian dan

keselarasan serta keseimbangan.  Baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan,

manusia dengan masyarakat, manusia dengan alam maupun dalam mengejar

kemajuan lahiriah dan batiniah.Bangsa kita tidak akan bisa maju jika kita sendiri

belum bisa memahami dan dapat memecahkan watak dan moral manusia

Indonesia sekarang ini, antara lain:

Hipokrit; senang berpura-pura, lain dimuka, lain dibelakang.  Serta

menyembunyikan yang dikehendaki karena takut ganjaran yang merugikan

dirinya.

Segan dan enggan bertanggung jawab atas perbuatan, atau sering

memindahkan tanggung jawab tentang suatu kesalahan dan kegagalan kepada

orang lain.

Berjiwa feodalis senang memperhamba pihak yang lemah, senang dipuji,

dan tidak suka dikritik. Mempunyai watak yang lemah serta kuat mempertahankan

keyakinannya. Melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, karena itu perlu

didorong dan dituntun oleh pandangan hidup yang luhur sedini mungkin, sebab

tantangan dimasa depan akan semakin sulit dan semakin berat yang menuntut kita

untuk meningkatkan sumber daya manusia tanpa meninggalkan nilai luhur-luhur

dari ideologi bangsa kita yaitu Pancasila.

Pancasila sebagai moral bangsa sangat dibutuhkan, sebab Pancasila

mempunyai fungsi meliputi:

Keharmonisan hubungan sosial, karena moral memberikan landasan

kepercayaan kepada sesama, percaya atas itikad baik setiap kebaikan orang.

Menjamin landasan kesabaran untuk dapat bertahan terhadap naluri dan keinginan

nafsu memberi daya tahan dalam menunda dorongan rendah yang mengancam

harkat dan martabat.

Menjamin kebahagiaaan rohani dan jasmani. Memberikan motivasi dalam setiap

sikap dan tidakan manusia untuk berbuat kebaikan dan kebajikan yang

berlandaskan moral. Memberikan wawasan masa depan, baik konsekuensi

Page 7: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

maupun sangsi sosial terutama yang berkaitan dengan tanggung jawab terhadap

Tuhan dalam kehidupan akhirat.

Pengamalan semua sila Pancasila secara serasi dan sebagai kesatuan yang utuh,

yaitu:

Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yang antara lain mencakup

tanggung jawab bersama dari semua golongan beragama dan kepercayaan

terhadap Tuhan YME dan meletakkan landasan spritual, moral dan etika yang

kukuh bagi moral bangsa.

Pengamalan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, yaitu mencakup

peningkatan martabat serta hak dan kewajiban asasi manusia, penghapusan

penjajahan, kesengsaraan dan ketidak adilan dari muka bumi.

Pengamalan sila Persatuan Indonesia, mencakup pembinaan bangsa di

kehidupan manusia, masyarakat, bangsa dan negara.  Sehingga rasa

kesetiakawanan semakin kuat dalam rangka memperkukuh persatuan dan

kesatuan bangsa.

Pengamalan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaan

Dalam Permusyawaratan Perwakilan, yaitu mencakup upaya makin

menumbuhkan dan mengembangkan sistem politik demokrasi yang makin mampu

memelihara stabilitas nasional yang dinamis.

Pengamalan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yaitu

mencakut upaya mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang

dikaitkan dengan pemerataan pembangunan menuju terciptanya kemakmuran

yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kita sebagai bangsa Indonesia, hendaknya dapat menjalankan nilai-nilai

dalam Pancasila secara seutuhnya.  Jika kita sudah menjalankannya, mungkin

tidak akan ada lagi pertikaian antar sesama, seperti yang kita lihat akhir-akhir ini.

D. KEPRIBADIAN BANGSA

Sebagai bangsa Indonesia, kita berkeyakinan bahwa pancasila yang kini

menjadi dasar Negara, adalah falsafah Negara, pandangan hidup dan sebagai jiwa

bangsa. Pancasila yang menjadi dasar Negara sebagai mana tercantum dalam

pembukaan UUD 1945.Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dapat

Page 8: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

dijadikan dasar dalam motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan hidup

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan nasional, yaitu

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, serta ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi

dan keadilan sosial.

Pancasila sebagai pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa dan

Negara agar dapat berdiri dengan kokoh. Selain itu, pancasila sabagai identitas

diri bangsa akan terus melekat pada di jiwa bangsa Indonesia. Pancasila bukan

hanya di gali dari masa lampau atau di jadikan kepribadian bangsa waktu itu,

tetatapi juga diidealkan sebagai kepribadian bangsa sepanjang masa.

E. SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM

Upaya mewujudkan Pancasila sebagai sumber nilai adalah dijadikannya

nilai nilai dasar menjadi sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia.

Operasionalisasi dari nilai dasar pancasila itu adalah dijadikannya pancasila

sebagai norma dasar bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Negara

Indonesia memiliki hukum nasional yang merupakan satu kesatuan sistem hukum.

Sistem hukum Indonesia itu bersumber dan berdasar pada pancasila sebagai

norma dasar bernegara. Pancasila berkedudukan sebagai grundnorm (norma dasar)

atau staatfundamentalnorm (norma fondamental negara) dalam jenjang norma

hukum di Indonesia.

Nilai-nilai pancasila selanjutnya dijabarkan dalam berbagai peraturan

perundangam yang ada. Perundang-undangan, ketetapan, keputusan,

kebijaksanaan pemerintah, program-program pembangunan, dan peraturan-

peraturan lain pada hakikatnya merupakan nilai instrumental sebagai penjabaran

dari nilai-nilai dasar pancasila.

Sistem hukum di Indonesia membentuk tata urutan peraturan perundang-

undangan. Tata urutan peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam

ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan

perundang-undangan. Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang

pembentukan Peraturan perundang-undangan juga menyebutkan adanya jenis dan

hierarki peraturan perundang-undangan. Pasal 2 Undang-undang No. 10 Tahun

2004 menyatakan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum

Page 9: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

negara. Hal ini sesuai dengan kedudukannya sebagai dasar (filosofis) negara

sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 Alinea IV.

F. IDEOLOGI NEGARA

Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada

hakekatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran

seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain di dunia,

namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta

nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum

membentuk negara, dengan lain perkataan unsur-unsur yang merupakan materi

(bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup Masyrakat sendiri,

sehingga bangsa ini merupakan kuasa materialis (asal bahan) Pancasila. Unsur-

unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan okeh para pendiri

negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi

bangsa negara Indonesia. Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi bangsa dan

negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa dan bukannya

mengangkat atau mengambil ideology dari bangsa lain. Selain itu Pancasila juga

bukan hanya merupakan ide-ide atau perenungan dari seseorang saja yang hanya

memperjuangkan suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila

berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa sehingga Pancasila pada hake

katnya untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara komperensif. Oleh

karena ciri khas Pancasila itu maka memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia.

G. PERTUMBUHAN BUDAYA MANUSIA DAN BANGSA INDONESIA

Keberagaman menjamin kehormatan antarmanusia di atas perbedaan, dari

seluruh prinsip ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia, baik ilmu ekonomi,

politik, hukum, dan sosial. Hak asasi manusia memperoleh tempat terhormat di

dunia, hak memperoleh kehidupan, kebebasan dan kebahagiaan yang dirumuskan

oleh MPR, dan ketika amandemen UUD `45, pasal 28, ditambah menjadi 10 ayat

dengan memasukkan substansi hak pencapaian tujuan di dalam pembukaan

UUD `45. Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah

sebuah rasionalitas yang telah teruji. Pancasila adalah rasionalitas kita sebagai

sebuah bangsa yang majemuk, yang multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan

multi ras yang bernama Indonesia.

Page 10: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah

sebagai penjelmaan sifat kodrat manuasia monodualis yaitu sebagai makhluk

individu dan makhluk sosial. Negara adalah suatu persekutuan hidup bersama

diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa, suku, ras,

kelompok, golongan maupun kelompok agama. Oleh karena perbedaan

merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-elemen

yang membentuk negara. Konsekuensinya negara adalah beranekaragam tetapi

satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang diliukiskan dalam Bhineka

Tunggal Ika. Perbedaan bukan untuk diruncingkan menjadi konflik dan

permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan

yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.

Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, indvidu, maupun

golongan agama. Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas tercapainya

harkat dan martabat seluruh warganya. Negara memberikan kebebasan atas

individu, golongan, suku, ras, maupun golongan agama untuk merealisasikan

seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat integral. Oleh karena

itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap warganya dan seluruh

tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum (kesejahteraan seluruh

warganya) mencerdaskan kehidupan warganya serta dalam kaitannya dengan

pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban

dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Kebinekaan yang kita miliki harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan

yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat, yang berdiri tegak di

atas moral dan etika bangsa kita sesuai dengan keragaman budaya kita sendiri.

Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang

mengancam kebhinekaan harus ditolak, pada saat yang sama segala sesuatu yang

mengancam moral kebhinekaan harus diberantas. Karena kebhinekaan yang

bermatabat di atas moral bangsa yang kuat pastilah menjunjung eksistensi dan

martabat manusia berbeda.

Setelah kita mengungkit tentang sejarah pancasila dari era perjuangan

hingga era reformasi, kita dapat melihat seberapa tangguhnya struktur nilai

pancasila. Tetapi pegamalannya pun perlu diperhitungkan sehingga dapat

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negara. Berikut

Page 11: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

implementasi nilai-nilai sila pancasila yang mengacu pada kehidupan berbangsa

dan bernegara :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia menyatakan

kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya

masyarakat Indonesia meyakini dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai

dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan

yang adil dan beradab.Di dalam kehidupan masyarakat Indonesia dikembangkan

sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut

yang berbeda-beda, sehingga dapat selalu dibina kerukunan hidup di antara

sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sadar

bahwa agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah

yang menyangkut hubungan pribadi dengan Tuhan Yang Maha Esa yang

dipercayai dan diyakini, maka dikembangkanlah sikap saling menghormati

kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya dan tidak

memaksakan suatu agama dan kepercayaan itu kepada orang lain.oleh karna itu

sikap toleransi kepada sesame warga Negara harus lebih di junjung agar idak

terjadi selisih paham atau konflik antar keyakinan.

2. Kemanusian Yang Adil dan Beradab

Dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab manusia diakui dan

diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang

Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajiban-kewajiban

asasinya tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis

kelamin, kedudukan social, warna kulit, dan sebagainya. Karena itu kita harus

menanamkan pada diri kita sikap saling mencintai sesama manusiam sikap

tenggang rasa serta sikap tidak semena-mena terhadap orang lain kususnya orang-

orang kecil (wong cilik). Kemanusian yang adil dan beradap berarti menjunjung

tinggi nilai-nilai kemanusian, gemar melakukan kegiatan-kegiatan kemanusian

dan berani membela dan mengakui kebenaran dan keadilan.

Sadar bahwa Manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa

dirinya bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap

hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa-bangsa lain.

Page 12: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

3. Persatuan Indonesia

Dengan sila Persatuan Indonesia, ,manusia Indonesia menempatkan

persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara di atas

kepentingan pribadi dan golongan. Menempatkan Kepentingan Negara dan

Bangsa di atas kepentingan pribadi berarti bahwa manusia Indonesia sanggup dan

rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa itu dilandasi oleh rasa cinta

tanah air dan bangsanya, maka dikembangkanlah rasa kebanggaan kebangsaan

dan bertanah air Indonesia, dalam rangka memelihara ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Persatuan

dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan

demi kesatuan dan persatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan Perwakilan

Dengan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan

dalam Permusyawaratan Perwakilan, manusia Indonesia mempunyai kedudukan,

hak dan kewajiban yang sama. Dalam menggunakan hak-haknya ia menyadari

perlunya selalu memperhatikan dan mengutamakan kepentingan Negara dan

kepentingan masyarakat. Karena mempunyai kedudukan hak dan kewajiban yang

sama maka pada dasarnya tidak boleh ada satu kehendak yang dipaksakan kepada

pihak lain. Sebelum mengambil keputusanyang menyangkut kepentingan bersama

terlebih dahulu diadakan musyawarah. Keputusan disyahkan secara mufakat.

Musyawarah untuk mencapai mufakat ini diliputi oleh semangat kekeluargaan,

yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Manusia Indonesia menghormati dan

menjunjung tinggin setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu semua pihak

yang bersangkutan menerima dan melaksanakan dengan itikad baik dan rasa

tanggungjawab.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dengan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, manusia

Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan

Page 13: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

sosial dalam masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan

yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan

kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga

keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.

Demikian Perlu dipupuk sikap sukamemberikan pertolongan kepada orang yang

memerlukan agar dapat berdiri sendiri. Dengan sikap yang demikian ia tidak

menggunakan hak miliknya untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap

orang lain, juga untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan hidup bergaya

mewah serta perbuatan-perbuatan lain yang bertentangan dengan atau merugikan

kepentingan umum. Demikian juga dipupuk sikap suka kerja keras dan sikap

menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan

kesejahteraan bersama.

Dengan kesadaran yang sedalam-dalamnya bahwa Pancasila adalah

pandangan hidup bangsa dan dasar Negara Republik Indonesia serta merasakan

bahwa Pancasila adalah sumber kejiwaan Masyarakat dan Negara Republik

Indonesia, maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai

perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.

Oleh karena itu pengamalannya harus dimulai dari setiap warga Negara Indonesia,

setiap penyelenggara Negara yang secara meluas akan berkembang menjadi

Pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga

kemasyarakatan baik dipusat maupun di daerah.

II.2 PEDOMAN UMUM IMPLEMENTASI PANCASILA

A. Pedoman Umum Implementasi

Perlunya Pedoman Implementasi Pancasila Setelah hakikat Pancasila

dapat dipahami secara tepat, benar dan mendalam terutama mengenai konsep,

prinsip dan nilai yang terkandung di dalamnya, maka Pancasila diyakini memiliki

kapasitas yang handal untuk mengarahkan perjuangan mencapai tujuan nasional

bangsa Indonesia.

Di depan telah diuraikan bahwa kebenaran dan ketangguhan Pancasila

tidak perlu diragukan lagi. Namun tanpa pemahaman oleh masyarakat luas secara

mendalam terhadap konsep, prinsip dan nilai yang terkandung di dalamnya,

disertai dengan sikap, kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan serta

Page 14: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

mengantisipasi perkembangan zaman, Pancasila akan memudar dan tidak dapat

bertahan. Oleh karena itu setiap upaya pengembangan melalui implementasi

Pancasila perlu dilaksanakan secara tepat dan benar, sehingga masyarakat dapat

bersikap dan bertindak secara tepat dalam memperkokoh dan mempertahankan

Pancasila. Untuk itulah diperlukan suatu pedoman yang dapat dipergunakan oleh

masyarakat, sebagai pegangan mengimplementasikan Pancasila dengan baik dan

benar dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Sistem, Struktur dan Strategi Implementasi Pancasila.

Setiap upaya untuk mengimplementasikan Pancasila dalam berbagai

bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, pertama-tama perlu didasari oleh

pemahaman terhadap maksud dan tujuannya, selanjutnya apa dan bagaimana

implementasi tersebut diselenggarakan, siapa saja yang terlibat di dalamnya, dan

bagaimana cara yang sebaiknya diterapkan, serta bentuk kelembagaan yang

diperlukan. Hal ini perlu dicantumkan dalam Pedoman Umum agar semua pihak

faham mengenai siapa melakukan apa, kapan dan bagaimana.

a. Maksud dan Tujuan Implementasi Pancasila

Maksud Implementasi Pancasila :

1) Mengembangkan pola fikir dan pola tindak berdasar pada konsep,

prinsip, dan nilai yang terkandung dalam Pancasila.

2) Mengembangkan sikap dan perilaku dalam mempertahankan dan

menjaga kelestarian Pembukaan UUD 1945.

3) Mengembangkan kemampuan mengoperasionalisasikan demokrasi dan

HAM berdasarkan Pancasila.

4) Mengembangkan kemampuan dalam penyusunan peraturan perundang-

undangan yang sejalan dan tidak bertentangan dengan Pancasila sebagai

dasar negara.

5) Mengembangkan kemampuan mengoperasionalisasikan perekonomian

nasional berdasarkan Pancasila.

6) Mengembangkan pola pikir Bhinneka Tunggal Ika yang berwujud sikap,

tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan bangsa yang pluralistik.

7) Mengembangkan pemikiran baru dalam menghadapi perkembangan

zaman

Page 15: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

tentang Pancasila tanpa meninggalkan jatidirinya.

Tujuan implementasi Pancasila :

1) Masyarakat memahami secara mendalam konsep, prinsip, dan nilai

Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2) Masyarakat memiliki keyakinan akan ketangguhan, ketepatan, dan

kebenaran Pancasila sebagai ideologi nasional, pandangan hidup bangsa,

dan dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3) Masyarakat memiliki pemahaman, kemauan dan kemampuan

mengimplementasi-kan Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan

berbangsa dan bernegara.

b. Sasaran Implementasi

Berdasarkan kesepakatan bangsa, Pancasila adalah dasar negara dari

Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka konsekuensinya setiap warganegara

harus memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam

Pancasila. Pada dasarnya setiap warga negara telah memiliki pemahaman terhadap

nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, dengan latar belakang pengalaman

dan pendidikan masing-masing. Demi efektivitas dan efisiensi, perlu dipilih

kelompok sasaran yang strategis yang mempunyai dampak ganda (multiplier

effect) yang tinggi,  antara lain :

elit politik; insan pers; anggota legislatif, eksekutif dan yudikatif pusat dan

daerah; tokoh agama, pendidikan, cendekiawan, pemuda, wanita, adat dan

masyarakat; serta pengusaha; dengan harapan agar mereka menjadi teladan dalam

mengimplementasikan Pancasila. Sasaran berikutnya baru masyarakat secara luas.

c. Pendekatan dan Metoda Implementasi

1). Pendekatan

Pendekatan yang dipergunakan dalam implementasi Pancasila adalah

pendekatan kontekstual, yakni menerapkan konsep, prinsip dan nilai Pancasila

langsung pada permasalahan aktual yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. Untuk maksud ini diperlukan ketentuan standar yang

menggambarkan pola pikir, sikap, tingkah laku dan perbuatan masyarakat dalam

Page 16: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan Pancasila. Dengan

ketentuan standar tersebut, masyarakat secara mudah dan cepat dapat menilai

suatu sikap atau tindakan sesuai atau tidak sesuai dengan Pancasila.

Diseminasi dan sosialisasi implementasi Pancasila ditempuh melalui tahapan

sebagai berikut :

Artikulasi, pemberian penjelasan yang mantap tentang isi, kandungan,

kebenaran rasional, struktur dan tujuan implementasi Pancasila.

Internalisasi, usaha memasukkan gagasan tersebut dalam hati sanubari setiap

warganegara, sehingga benar-benar mamahami dan bersedia menerimanya

sebagai suatu kebenaran.

Aktualisasi, aplikasi gagasan tersebut dalam berbagai bidang kehidupan

secara nyata, baik dalam pemikiran maupun perbuatan.

Agar implementasi Pancasila dapat mencapai sasaran maka perlu ditempuh proses

pendekatan sebagai berikut:

Menimbulkan atensi, sajian mengenai Pancasila diupayakan menarik

perhatian setiap orang, sehingga khalayak sasaran (target audience) tidak merasa

terpaksa, tetapi dengan senang hati, ikhlas dan sukarela menerimanya.

Mengembangkan komprehensi, upaya untuk memahami substansi konsep,

prinsip dan nilai Pancasila  secara mendalam, sehingga faham akan makna, esensi,

maksud dan tujuan gagasan yang apabila dilaksanakan bermanfaat dalam

menjangkau masa depan yang lebih baik.

Menimbulkan akseptasi, pengakuan secara jujur dan menerima secara

sadar kebenaran konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Menimbulkan retensi, terbentuknya keyakinan akan kebenaran dan ketangguhan

gagasan tersebut, sehingga dapat dijadikan pegangan atau pedoman dan panduan

dalam menentukan pilihan tindakan.

Mengadakan aksi, menerapkan konsep, prinsip dan nilai Pancasila untuk

memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

2). Metoda

Metoda yang diterapkan dalam implementasi Pancasila adalah diskusi dan

workshop. Metoda lecturing, terbatas untuk memahami konsep, prinsip dan nilai 

Page 17: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

yang terkandung dalam Pancasila. Dengan cara ini maka implementasi Pancasila

menjadi lebih aktual sehingga menjadi lebih menarik.

d. Bahan Implementasi

Untuk pedoman implementasi Pancasila diperlukan bahan :

1)      Pancasila;

2)      Implementasi Pancasila dalam kehidupan bidang Politik;

3)      Implementasi Pancasila dalam kehidupan bidang Ekonomi;

4)      Implementasi Pancasila dalam kehidupan bidang Sosial Budaya;

5)      Implementasi Pancasila dalam kehidupan bidang Keamanan Nasional.

Untuk aktualisasinya, bahan implementasi Pancasila dilengkapi dengan

buku pedoman pelaksanaan antara lain berisi tabel dan check list yang

menggambarkan keberhasilan atau kegagalan implementasi. Dengan demikian

implementasi ini bersifat self-evaluating. Di samping itu perlu disiapkan daftar

masalah yang mungkin timbul untuk setiap bidang kehidupan dan profesi.

Perlu dicermati bahwa dalam menyusun bahan tersebut, diupayakan agar

konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak berdiri sendiri-

sendiri, tetapi merupakan konsep yang menyatu, sehingga saling mengisi dan

tidak boleh bertentangan yang satu dengan yang lain.

e. Penyelenggara Implementasi

Implementasi Pancasila diselenggarakan di masing-masing lembaga atau

kantor, dan dikelola oleh masing-masing lembaga atau instansi. Untuk

pelaksanaannya diperlukan  fasilitator yang terlatih dan kompeten. Pelatihan bagi

fasilitator diselenggarakan oleh lembaga yang mempunyai kompetensi dan telah

melakukan kajian secara mendalam tentang Pancasila.

Page 18: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

BAB III

Kesimpulan dan saran

1. Kesimpulan

Dari materi yang telah tertulis di atas kita dapat menarik sebuah

kesimpulan bahwa dari sejarah pancasila yang penuh perjuangan telah di hasilkan

dasar negara yang mutlak. Hingga saat ini Pancasila lah yangmengatur atau

mengontrol aspek- aspek perilaku bagi rakyat Indonesia. Setelah di

implementasikan, kita telah mengetahui bahwa peraturan negara yang begitu baik

untuk kehidupan bangsa kini muali memudar dan justru di salah gunakan oleh

para manusia yang justru mementingkan kepentingannya individu di banding

kepentingan bangsa dan negara hal ini bias dikarenakan bebasnya dan banyak

kebudayaan asing yang masuk dan merusak ideologi Nangsa dan Negara

2. Saran

Kita harus menanam kan dasar Bangsa dan Negara (Pancasila) kepada

setiap individu penerus bangsa. dan menyeimbangi antara kepentingan pribadi dan

kepentingan bersama dengan aturan negara. Dengan begitu kita warga negara

Indonesian akan dapat mewujudkan sebuah Bangsa dan Negara yang benar-benar

mengerti arti pancasila yang sesungguhnya.

Page 19: Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx

BAB IV

Daftar Pustaka

www.wikipedia.org

www.openlibrary.org

www.gudangmateri.com

www.kompas.com

www.g-excess.com

http://meynyeng.wordpress.com/2010/05/07/sospol/