implementasi pancasila dalam menjaga eksistensi bangsa

12
Volume 30, Nomor 1, Januari 2019 | 55 Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa Armyn Gultom Prodi Ilmu Administrasi, FISIP UMJ ABSTRAK Pada zaman reformasi saat ini peng- implementasian Pancasila sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neo-liberalisme, serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan cara berfikir masyarakat Indonesia. Tulisan ini berusaha untuk menggali akar kelahiran Pancasila, implementasinya dari masa ke masa, hingga peerapannya dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa. Penulis berargumen bahwa nilai-nilai Pancasila penting untuk diamalkan sebagai pedoman arah perjalanan bangsa Indonesia menuju kehidupan yang lebih baik. Kata Kunci: Pancasila, UUD 1945, Sukarno, Suharto, Orde Lama, Orde Baru, Nilai-Nilai Pancasila A. Pendahuluan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik para founding fathers ketika negara Indonesia didirikan. Namun dalam perjalanan panjang kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sering mengalami berbagai deviasi dalam aktualisasi nilai-nilainya. Deviasi pengamalan Pancasila tersebut bisa berupa penambahan, pengurangan, dan penyimpangan dari makna yang seharusnya. Meskipun demikian, seiring dengan itu sering pula terjadi upaya pelurusan kembali. Pancasila sering digolongkan ke dalam ideologi tengah di antara dua ideologi besar dunia yang paling berpengaruh, sehingga sering disifatkan bukan ini dan bukan itu. Pancasila bukan berpaham komunisme dan bukan berpaham kapitalisme. Pancasila tidak berpaham individualisme dan tidak berpaham kolektivisme. Bahkan bukan berpaham teokrasi dan bukan perpaham sekuler. Posisi Pancasila inilah yang merepotkan aktualisasi nilai-nilainya ke dalam kehidupan praksis berbangsa dan bernegara.

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

Volume 30, Nomor 1, Januari 2019 | 55

Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

Armyn GultomProdi Ilmu Administrasi, FISIP UMJ

ABSTRAKPada zaman reformasi saat ini peng-implementasian Pancasila sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neo-liberalisme, serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan cara berfikir masyarakat Indonesia. Tulisan ini berusaha untuk menggali akar kelahiran Pancasila, implementasinya dari masa ke masa, hingga peerapannya dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa. Penulis berargumen bahwa nilai-nilai Pancasila penting untuk diamalkan sebagai pedoman arah perjalanan bangsa Indonesia menuju kehidupan yang lebih baik.

Kata Kunci: Pancasila, UUD 1945, Sukarno, Suharto, Orde Lama, Orde Baru, Nilai-Nilai Pancasila

A. PendahuluanPancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik para founding fathers ketika negara Indonesia didirikan. Namun dalam perjalanan panjang kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila sering mengalami berbagai deviasi dalam aktualisasi nilai-nilainya. Deviasi pengamalan Pancasila tersebut bisa berupa penambahan, pengurangan, dan penyimpangan dari makna yang seharusnya. Meskipun demikian, seiring dengan itu sering pula terjadi upaya pelurusan kembali. Pancasila sering digolongkan ke dalam ideologi tengah di antara dua ideologi besar dunia yang paling berpengaruh, sehingga sering disifatkan bukan ini dan bukan itu.

Pancasila bukan berpaham komunisme dan bukan berpaham kapitalisme. Pancasila tidak berpaham individualisme dan tidak berpaham kolektivisme. Bahkan bukan berpaham teokrasi dan bukan perpaham sekuler. Posisi Pancasila inilah yang merepotkan aktualisasi nilai-nilainya ke dalam kehidupan praksis berbangsa dan bernegara.

Page 2: Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

| Kajian Ilmu Sosial56 |

Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

Dinamika aktualisasi nilai Pancasila bagaikan pendelum (bandul jam) yang selalu bergerak ke kanan dan ke kiri secara seimbang tanpa pernah berhenti tepat di tengah. Pada saat berdirinya negara Republik Indonesia, kita sepakat mendasarkan diri pada ideologi Pancasila dan UUD 1945 dalam mengatur dan menjalankan kehidupan negara.

Namun sejak November 1945 sampai sebelum Dekrit Presiden 5 Juli 1959 pemerintah Indonesia mengubah haluan politiknya dengan mempraktikan sistem demokrasi liberal. Dengan kebijakan ini berarti menggerakan pendelum bergeser ke kanan.

Pemerintah Indonesia menjadi pro Liberalisme. Deviasi ini dikoreksi dengan keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dengan keluarnya Dekrit Presiden ini berarti haluan politk negara diubah. Pendulum yang posisinya di samping kanan digeser dan digerakan ke kiri. Kebijakan ini sangat menguntungkan dan dimanfaatkan oleh kekuatan politik di Indonesia yang berhaluan kiri. Hal ini tampak pada kebijaksanaan pemerintah yang anti terhadap Barat (kapitalisme) dan pro ke Kiri dengan dibuatnya poros Jakarta-Peking dan Jakarta-Pyong Yang.

Pengamalan nilai pancasila adalah kewajiban seluruh rakyat Indonesia tak terkecuali para pemuda sebagai

generasi penerus bangsa yang menjadi tumpuan utama nasib bangsa di masa yang akan datang. Artinya pengamalan nilai-nilai pancasila di kalangan generasi muda harus lebih mendalam sesuai dengan harapan bangsa kepada para generasi muda itu sendiri. Dari masa ke masa pengamalan terhadap nilai pancasila terus terkikis dan bergeser dari apa yang diamanatkan oleh Pancasila seperti yang terjadi di generasi muda Indonesia yang sangat jauh dari nilai-nilai pancasila, bergeser kepada hal hal yang tidak di amanatkan oleh nilai yang terkandung dalam Pancasila dengan salah satu contohnya adalah sudah mulai hilang nya nilai persatuan seperti yang terkandung dalam sila ke-3 Pancasila yaitu Persatuan Indonesia

Bangsa Indonesia merupakan salah satu dari berbagai bangsa di dunia yang mempunyai sejarah serta prinsip atau ideologi dalam kehidupan yang berbeda dengan bangsa-bangsa lainnya. Pancasila dipilih sebagai ideologi bangsa Indonesia karena nilai-nilainya berasal dari kepribadian asli bangsa Indonesia sendiri. Pancasila memiliki fungsi dan kedudukan yang penting dalam negara Indonesia yaitu sebagai jati diri bangsa Indonesia, sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, sebagai dasar filsafat negara, serta sebagai asas persatuan bangsa Indonesia.

Page 3: Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

Volume 30, Nomor 1, Januari 2019 | 57

Armyn Gultom

Fungsi dan kedudukan pancasila tersebut mulai terancam di era reformasi yang ditandai dengan runtuhnya rezim Orde Baru dan adanya krisis ekonomi yang mengakibatkan keterpurukan hampir di semua bidang kehidupan. Kepercayaan terhadap Pancasila mulai pudar. Era reformasi telah banyak melahirkan perubahan-perubahan signifikan yang terjadi dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik bahkan termasuk dalam dunia pendidikan. Pancasila mulai tergeser saat terjadi krisis yang mengakibatkan keterpurukan di hampir semua bidang kehidupan.

B. Pengertian PancasilaSecara etimologi dalam bahasa

Sansekerta (Bahasa Brahmana India), Pancasila berasal dari kata ‘Panca’ dan ‘Sila’. Panca artinya lima, sila atau syila yang berarti batu sendi atau dasar. Kata sila bisa juga berasal dari kata susila, yang berarti tingkah laku yang baik. Jadi secara kebahasaan dapat disimpulkan bahwa Pancasila dapat berarti lima batu sendi atau dasar. Atau dapat juga berarti lima tingkah laku yang baik.

Secara terminologi, Pancasila digunakan oleh Bung Karno sejak sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945 untuk memberi nama pada lima prinsip dasar Negara.1 Eksistensi Pancasila tidak dapat dipisahkan dari 1 Kumawi Basyir dkk, Pancasila Dan Kewarganegaraan,

(Surabaya: Sunan Ampel Press 2013), 10.

situasi menjelang lahirnya negara Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Setelah mengalami pergulatan pemikiran, para pendiri bangsa ini akhirnya sepakat dengan lima pasal yang kemudian dijadikan sebagai landasan hidup dalam berbangsa dan bernegara.

Menurut Mr. Mohammad Yamin sebagaimana yang disampaikan dalam sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945, isinya sebagai berikut: (1) Prikebangsaan (2) Prikemanusiaan (3) Priketuhanan (4) Prikerakyatan (5) Kesejahteraan rakyat.

Sedangkan menurut Soekarno yang disampaikan pada 1 Juni 1945 di depan sidang BPUPKI, Pancasila memuat hal sebagai berikut: (1) Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia (2) Internasionalisme atau prikemanusiaan (3) Mufakat atau demokrasi (4) Kesejahteraan sosial dan (5) Ketuhanan yang berkebudayaan. Pancasila dalam Piagam Jakarta yang disahkan pada 22 Juni 1945 adalah sebagai berikut: (1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 4: Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

| Kajian Ilmu Sosial58 |

Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

Rumusan piagam Jakarta tersebut kemudian mengalami perubahan, dan perubahan ini yang kemudian dianggap sah secara konstitusional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yaitu: (1) Ketuhanan yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab (3) Persatuan Indonesia (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2

Pancasila adalah sebuah ideologi bangsa Indonesia dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di mana seluruh masyarakat berpedoman kepada Pancasila itu sendiri. Dalam makna Pancasila disebutkan bahwa seluruh komponen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mesti mengamalkan amanat dari nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri mulai bagaimana cara hidup dalam kontek indvidu sampai kelompok baik itu dalam hal pemerintahan atau non pemerintahan sesuai dengan tujuan di bentuknya pancasila oleh para pendiri bangsa.

Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka Pancasila diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup kenegaraan.

2 Kumawi Basyir dkk, Pancasila Dan Kewarganegaraan, (Surabaya: Sunan Ampel Press 2013), hal 11

Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 adalah bahwa pokok-pokok pikiran Pembukaan tidak lain adalah sila-sila Pancasila. Pokok-pokok pikiran tersebut antara lain negara persatuan, negara hendak mewujudkan keadilan seluruh rakyat Indonesia, negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan dan negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab Pancasila sebagai cerminan dari jiwa dan cita-cita hukum bangsa Indonesia tersebut merupakan norma dasar dalam penyelenggaraan bernegara dan yang menjadi sumber hukum sekaligus sebagai cita hukum (recht-idee), baik tertulis maupun tidak tertulis di Indonesia. Cita-cita ini secara langsung merupakan cerminan kesamaan-kesamaan kepentingan di antara sesama warga bangsa.

Pancasila adalah sebagai inti Pembukaan UUD 1945, sehingga mempunyai kedudukan kuat, tetap dan tidak dapat diubah. Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara fundamental secara hukum tidak dapat diubah oleh siapapun termasuk MPR dan DPR. (Landasan Hukumnya Tap MPRS Nomor XX/MPRS/1966 No Tap MPR No. V/MPR/ 1973 dan TAP MPR No. IX/MPR/1978). Mengubah Pembukaan UUD 1945 berarti membubarkan negara proklamasi. Oleh karena

Page 5: Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

Volume 30, Nomor 1, Januari 2019 | 59

Armyn Gultom

itu, alinea keempat (yang memuat Pancasila) juga bersifat tetap (tidak dapat diubah), melekat kuat pada kelangsungan hidup negara Republik Indonesia.

C. Fungsi dan Kedudukan Pancasila

Fungsi dan kedudukan Pancasila dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu: 3

1. Fungsi pokok Secara yuridis Pancasila sebagai

dasar filsafat Negara terdapat dalam Pembukaan UUD1945 alinea IV yang berbunyi “…..maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,….”. Berdasar pada pernyataan “…dengan berdasar kepada….” Dapat dipahami sebagai dasar filsafat negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar filsafat negara, Philosofische Gronslag dari negara mengandung konsekuensi bahwa dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus

3 Dwi Sulisworo, dkk, Pancasila sebagai Sistem Filsafat dan Implikasinya, Hibah materi pembelajaran non konvensional, 2012 hal 2

sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal itu meliputi segala peraturan perundang-undangan dalam negara, moral negara, kekuasaan negara, rakyat, bangsa, wawasan nusantara, pemerintahan dan aspek-aspek kenegaraaan lainnya. Negara adalah lembaga kemasyarakatan dalam hidup bersama. Suatu negara akan hidup dan berkembang dengan baik manakala negara tersebut memiliki dasar filsafat sebagai sumber nilai kebenaran, kebaikan, dan keadilan.

Pancasila sebagai dasar filsafat negara pada hakikatnya merupakan suatu sumber nilai bagi bangsa dan Negara Indonesia. Konsekuensinya seluruh aspek dalam penyelenggaraan negara didasarkan dan diliputi oleh nilai-nilai Pancasila. Selanjutnya Pancasila sebagai dasar filsafat Negara pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian Negara. Dalam penyelenggaraan Negara jelas dibutuhkan adanya peraturan-peraturan yang berlaku secara jelas dan tegas, inilah yang disebut dengan hukum, selain adanya peraturan-peraturan lain. Dengan demikian secara langsung maupun tidak langsung Pancasila merupakan sumber bagi peraturan-peratuarn yang berlaku, termasuk peraturan hukum. Dalam hal inilah Pancasila menjadi asas yang mutlak bagi adanya tertib hukum di Indonesia. Dalam pengertian ini maka Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari

Page 6: Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

| Kajian Ilmu Sosial60 |

Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

segala sumber hukum Indonesia. Kedudukan tersebut secara rinci dapat dinyatakan sebagai berikut :

1. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum) di Indonesia. Panca-sila merupakan asas kerohkanian tertib hukum yang dalam Pem-buka an UUD1945 dijelmakan lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran.

2. Pancasila meliputi suasana kebatinan (geistlichenhintergrund) dari UUD1945.

3. Pancasila mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara, baik hukum tertulis maupun tidak tertulis.

4. Pancasila mengandung norma yang mewajibkan pemerintah dan lainlain penyelenggara Negara (termasuk para penyelenggara partai dan golongan fungsional) untuk memelihara budi pekerti (moral) kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Hal ini sesuai dengan Pokok Pikiran ke empat Pembukaan UUD1945.

2. Fungsi lain Fungsi tambahan Pancasila ini berawal dari realisasi fungsi Pancasila sebagai dasar Negara. Sebagai dasar Negara nilai-nilai Pancasila harus diwujudkan dalam berbagai bidang, sehinngga muncullah fungsi dan kedudukan

lain, selain sebagai dasar negara. Beberapa fungsi dan kedudukan Pancasila tersebut adalah:

a. Sebagai pandangan hidup Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila sebagai arahan dalam kehidupan sehari-hari. Semua segmen dan aktivitas masyarakat maupun penyelenggara Negara harus sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila. Dengan demikian ruang lingkup Pancasila sebagai pandangan hidup lebih luas dibandingkan dengan fungsinya sebagai dasar Negara. Namun dari segi sanksi sebagai pandangan hidup tidak jelas dan tegas, baik bentuk maupun jangka waktunya.

b. Sebagai jati diri bangsa Para pendiri Negara Indonesia pada saat mempersiapkan dasar Negara didasarkan pada suatu semangat untuk menemukan dasar Negara yang mengandung makna hidup bagi bangsa Indonesia. Makna hi-dup bagi bangsa Indonesia ter-sebut ditemukan dari budaya dan peradaban bangsa Indonesia sendiri, yang merupakan per-wu jud an nilai-nilai yang dimi liki, diyakini, dan dihayati kebenar-annya oleh masyarakat Indonesia.

Masyarakat Indonesia mencipta-kan tata nilai yang mendukung tata kehidupan sosial dan tata kehidupan kerokhanian bangsa

Page 7: Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

Volume 30, Nomor 1, Januari 2019 | 61

Armyn Gultom

yang member corak, watak, dan ciri masyarakat Indo nesia, yang membedakan dengan bangsa lain. Pancasila secara ma te rial berasal dari nilai-nilai masyarakat tersebut. Sehingga Pan casila dapat di nyatakan seba-gai pembeda, pen ciri, atau jati diri bangsa Indonesia yang mem-bedakan dengan bangsa lainnya.

c. Sebagai ideologi bangsa Pe-nger ti an “Ideologi” secara umum dapat dikatakan sebagai kum-pu lan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakin an-keyakinan, keper-ca yaan-kepercaya an, yang me nye luruh dan sistematis, yang menyangkut dan mengatur ting-kah laku sekelompok manusia ter-tentu dalam berbagai bidang ke-hidupan. Hal ini menyangkut : 1) Bidang politik (termasuk di

dalam nya bidang pertahanan dan keamanan)

2) Bidang sosial3) Bidang kebudayaan4) Bidang keagamaan.4

Terdapat dua macam ideologi, yaitu ideologi tertutup dan terbuka. Ideologi tertutup ide, pemikiran berasal dari luar diri masyarakat, sehingga keberadaannya dipaksalan, dan masyarakat kurang merasa memilki. Sedangkan ideologi

4 Drs Soejono Soemargono, Ideologi Pancasila Sebagai Penjelmaan Filsafat Pancasila dan Pelak sana annya dalam Masyarakat kita Dewasa ini, suatu makalah diskusi dosen Fakultas Filsafat, hal. 8

terbuka, ide, pemikirannya berasal dari dalam diri masyarakat sendiri, tidak dipaksakan, dan masyarakat sudah memilkinya.

Pancasila merupakan ideologi terbuka, artinya Pancasila merupa-kan kristalisasi dari ide-ide, cita-ci-ta, keyakinan-keyakinan, masyarakat Indonesia sendiri, sehingga ma-syarakat sudah memilikinya. Sebagai ideologi terbuka, nilai-nilai cita-cita, ide-ide dari Pancasila bersifat tetap keberadaannya, namun bersifat dina-mis dalam perwujudannya (sesuai dengan tempat, waktu, dan kepenti-ngannya).

Ideologi terbuka memiliki tiga unsur yang harus selalu dikem-bangkan dan dihidupkan agar ideo-logi menjadi berkembang dan tahan uji. Ketiga unsur tersebut adalah:

• Nilai dasar: dimensi idealita Nilai dasar berupa kelima nilai pokok dalam Pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakya-t an, dan keadilan. Nilai dasar me ru pa kan cita-cita bangsa Indonesia dan ber sifat tetap.

• Nilai instrumental: dimensi nor-mative/fleksibilitas Nilai instru-mental merupakan alat/media bagi terwujudnya nilai dasar. Nilai instru mental berupa norma-norma dan kebijakan-kebijakan, misalnya norma hukum, norma moral,norma agama, norma sosial, GBHN, dan kebijakan lain.

Page 8: Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

| Kajian Ilmu Sosial62 |

Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

• Nilai Praksis: dimensi realita Nilai praksis adalah realisasi cita-cita (nilai dasar) dalam kehidupan setelah diproses dengan norma atau kebijakan yang dibuat. Nilai praksis ini bersifat nyata, dan selalu memiliki kesenjangan dengan nilai dasar. Jika terjadi kesenjangan antara nilai dasar dan nilai praksis, maka yang seharusnya berperan adalah dimensi normatif.

Menurut Soekarno, Pancasila terdiri dari dua suku kata. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi. (Tepuk tangan riuh).5

Bung Karno menyatakan pula keinginannya bahwa Pancasila memi-liki fungsi yang melampaui batas-batas nasional: ... saya sungguh-sungguh percaya bahwa Pancasila mengandung lebih banyak daripada arti nasional saja. Pancasila mempunyai arti universal dan dapat digunakan secara internasional... Bangunlah dunia ini kembali! Bangunlah dunia ini kokoh dan kuat dan sehat! Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan. Bangunlah dunia yang sesuai dengan impian dan cita-cita umat manusia. Putuskan sekarang hubungan dengan masa lampau, karena fajar sedang menyingsing. Putuskan sekarang hubungan

5 Sukarno, 1964:30-31

dengan masa lampau, sehingga kita bisa mempertanggungjawabkan diri terhadap masa depan. 6

Hal ini pula juga disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pada acara peringatan Hari Lahir Pancasila di Monas menurutnya.7

Karena lima sila tadi, ingat yang membuat satu bisa jalan dua, tiga, empat adalah yang ke lima, keadilan sosial. Begitu ada keadilan sosial maka muncul persatuan. Begitu ada keadilan sosial muncul yang namanya kemanusiaan yang adil dan beradab karena itulah puncak dari perjuangan kita,

Untuk itu, menurut Anies, hal yang terpenting kini adalah mewujudkan keadilan sosial di tengah masyarakat. Anies pun mengajak seluruh hadir in untuk melihat seluruh aspek kehi dupan di Ibu Kota saat ini apakah sudah memenuhi prinsip keadilan sosial. 

“Karena itu saya ingin meng­ingatkan kepada diri saya sendiri dan kita semua di sini, mari kita lihat semua aspek dari kehidupan kita di Ibu Kota ini, apakah keadilan ada di dalam pandangan kita? apakah keadilan ada di dalam mindset kita.

6 Sukarno, 2000:65-94

7 https://news.detik.com/berita/d-4572991/pimpin-upacara-hari- lahir-pancasila-anies-ingatkan-soal-keadilan-sosial tanggal 26/06/2019 pukul 14.30

Page 9: Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

Volume 30, Nomor 1, Januari 2019 | 63

Armyn Gultom

D. Implementasi Nilai-nilai Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara dan landasan ideal bangsa Indonesia, de wasa ini dalam zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa Indo-nesia dari ancaman disintegrasi se-lama lebih dari lima puluh tahun. Namun sebaliknya sakralisasi dan penggunaan berlebihan dari ideo-logi Negara dalam format politik Orde Baru banyak menuai kritik dan protes terhadap Pancasila. Sejarah implementasi Pancasila memang tidak menunjukkan garis lurus bu-kan dalam pengertian keabsahan sub stansialnya, tetapi dalam konteks implementasinya. Tantangan terha-dap Pancasila sebagai kristalisasi pandangan politik berbangsa dan bernegara bukan hanya bersal dari faktor domestik, tetapi juga dunia internasional.

Pada zaman reformasi saat ini peng implementasian Pancasila sa-ngat dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam Pancasila terkan-dung nilai-nilai luhur bangsa Indone-sia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini zaman globali-sasi begitu cepat menjangkiti nega-ra-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelombang demokrati-sasi, hak asasi manusia, neo-liberal-isme, serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan cara berfikir ma-syarakat Indonesia.

Hal demikian bisa meminggirkan Pancasila dan dapat menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan kepribadian bangsa. Implementasi pancasila da lam kehidupan bermasyarakat pada hakikatmya merupakan sua-tu realisasi praksis untuk menca pai tujuan bangsa. Adapun pengim-plementasian tersebut dirinci dalam berbagai macam bidang antara lain politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan dan kemananan (POLEKSOSBUDHANKAM) serta as-pek Hak Asasi Manusia (HAM).

a. Implementasi Pancasila dalam Bidang Politik

Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasar-kan pada dasar ontologis manusia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan politik harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia. Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dam esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.

Page 10: Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

| Kajian Ilmu Sosial64 |

Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

b. Implementasi Pancasila dalam Bidang Ekonomi

Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang, sehingga lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistik yang mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas (Mubyarto, 1999). Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa.

c. Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial dan Budaya

Dalam pembangunan dan pengemba-ngan aspek sosial budaya hendaknya didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi di segala bidang dewasa ini. Sebagai anti-klimaks proses reformasi dewasa ini sering kita saksikan adanya stagnasi nilai sosial budaya dalam masyarakat sehingga tidak mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi berbagai gejolak yang

sangat memprihatinkan antara lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang muaranya adalah masalah politik. Oleh karena itu dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik, artinya nilai-nilai Pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

d. Implementasi Pancasila dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan

Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum. Demi tegaknya hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-undangan negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun dalam rangka melindungi hak-hak warganya. Menilik kembali kepada tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dan kehendak dalam mengisi kemerdekaan RI yakni sebagai berikut:

a) Membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa

Page 11: Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

Volume 30, Nomor 1, Januari 2019 | 65

Armyn Gultom

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

b) Memajukan kesejahteraan umum/ bersama

c) Mencerdaskan kehidupan bangsad) Ikut berperan aktif dan ikut serta

dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemer-de kaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.

e) Implementasi Pancasila dalam As-pek Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia Masih jauh impian dengan ke-

nyata annya. Ketika hak-hak sebagai warga negara masih sangat sedikit yang menikmati, namun kewajibannya harus tetap dilaksanakan. Dilihat dari pasal kelima seharusnya saat ini hak warga negara lebih diperhatikan, misalnya hak yang paling mendasar yakni Hak Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, agama, jabatan, dan lain sebagainya. Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak Asasi Manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi

manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan/tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik.

Di Indonesia ini pelanggaran-pe langgaran terhadap HAM me-nyebabkan banyak rakyat yang sangat menderita. Contoh nyata akibat pelanggaran tersebut adalah Kemiskinan. Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong miskin. Hal ini sebenarnya didasari oleh rendahnya kualitas SDM Karena latar belakang pendidikan yang masih tergolong rendah dan kualitas moral para pemimpin yang tidak baik. Maksudnya adalah ketidak merataan pembangunan dibeberapa daerah sehingga beberapa wilayah di Indo-nesia memiliki nilai kemiskinan yang rendah sedangkan daerah lain nya memiliki angka kemiskinan yang tinggi. Jadi ini adalah bukti tidak adilnya pemerintah terhadap ke-hidupan sosial masyarakat Indonesia yang menyebabkan kemiskinan.

Kesimpulan Mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara adalah

Page 12: Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

| Kajian Ilmu Sosial66 |

Implementasi Pancasila dalam Menjaga Eksistensi Bangsa

suatu keniscayaan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga masyarakat dan warganegara terhadap Pancasila tetap tinggi. Di lain pihak, apatisme dan resistensi terhadap Pancasila bisa diminimalisir. Substansi dari adanya dinamika dalam aktualisasi nilai Pancasila dalam kehidupan praksis adalah selalu terjadinya perubahan dan pembaharuan dalam mentransformasikan nilai.

Pancasila harus diimplementasikan ke dalam norma dan praktik kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menjaga konsistensi, relevansi, dan kontekstualisasinya. Sedangkan perubahan dan pembaharuan yang berkesinambungan terjadi apabila ada dinamika internal (self-renewal) dan penyerapan terhadap nilai-nilai asing yang relevan untuk pengembangan dan penggayaan ideologI Pancasila. Muara dari semua upaya perubahan dan pembaharuan dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila adalah terjaganya akseptabilitas dan kredibilitas Pancasila oleh warga negara dan warga masyarakat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKAAW. Widjaya, 2001. Nilai­nilai

Pancasila, Sinar Grafika, JakartaKaelan, M. 2004. Pendidikan Pancasila

di Perguruan Tinggi Era Reformasi, Gajahmada Press, Yogyakarta

Kumawi Basyir dkk, (2013). Pancasila dan Kewarganegaraan, Surabaya: Sunan Ampel Press.

Dwi Sulisworo, dkk, (2012). Pancasila sebagai Sistem Filsafat dan Implikasinya. Hibah materi pembelajaran non konvensional

h t t p s : / / n e w s . d e t i k . c o m /b e r i t a / d - 4 5 7 2 9 9 1 / p i m p i n -upacara-hari- lahir-pancasila-anies-ingatkan-soal-keadilan-sosial