implementasi pendekatan pembelajaran inkuiri...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada MA. Al-Falah VI Jakarta)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
ISYFIYYATI
NIM : 106016200614
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
LEMBAR PENGESAHAN
IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada MA. Al-Falah VI Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Isyfiyyati
NIM : 106016200614
Mengesahkan:
Pembimbing I Pembimbing II
Dedi Irwandi, M.Si Tonih Feronika, M.Pd
NIP. 197105282000031002 NIP. 197601072005011007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul: “Implementasi Pendekatan Pembelajaran Inkuiri untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Kesetimbangan Kimia”. Oleh
Isyfiyyati, NIM 106016200614. Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah
dinyatakan LULUS dalam ujian Munaqosah pada tanggal 23 Juni 2011 di hadapan
Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd) dalam bidang Pendidikan Kimia.
Jakarta, 23 Juni 2011
Panitia Ujian Munaqosah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Jurusan Pendidikan IPA
Baiq Hana Susanti, M.Sc ...................
NIP. 19700209 200003 2 001
Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA
Nengsih Juanengsih, M.Pd ...................
NIP. 19760309 200501 2 002
Penguji I
Nengsih Juanengsih, M.Pd ...................
NIP. 19760309 200501 2 002
Penguji II
Burhanudin Milama, M.Pd ...................
NIP. 19770201 200801 1 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jaka rta
Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA
NIP. 19571005 198703 1 003
i
ABSTRAK
Isyfiyyati. Implementasi Pendekatan Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Konsep Kesetimbangan Kimia, Program Studi
Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2011.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MA. Al-Falah VI Jakarta tahun ajaran
2010/2011 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang yang terdiri dari 7 siswa laki-
laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia. Untuk mencapai tujuan tersebut,
peneliti menerapkan desain tindakan berdasarkan prinsip-prinsip desain
pembelajaran inkuiri diantaranya adalah menggunakan pertanyaan yang mengarah
pada inkuiri, melakukan observasi, menghasilkan produk dan komunikasi. Pada
saat menggunakan pertanyaan yang mengarah pada inkuiri, melakukan observasi,
menghasilkan produk dengan kegiatan eksperimen dan diskusi kelompok.
Sedangkan, langkah komunikasi dilakukan dengan kegiatan diskusi kelas. Dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran inkuiri
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia. Rata-
rata pencapaian hasil belajar siswa setiap siklusnya yaitu 73,94 pada siklus I dan
83,08 pada siklus II.
Kata kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Pendekatan inkuiri, Hasil belajar siswa.
ii
ABSTRACT
Isyfiyyati. The Implementation of Learning Approaching Inquiry to Increase The
Result of Student’s Learning Equilibrium Chemical Concept, Majority of
Chemistry Education, The Natural Sciences of Education Department, The
Faculty of Tarbiyah and Teachers’ Training, State Islamic University Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2010.
This research is the classroom action research. It was designed in two cycle. Each
cycle consists of planning, action, observation, and reflection. The subjects of this
research are students of XI IPA MA. Al-Falah VI Jakarta in academic year
2010/2011 with amount of students 22 peoples that consists of 7 mens and 15 girls.
The research aims to increase the result of student’s learning at equilibrium
chemical concept. To reach the effect that, researcher applies to design action
bases learning approaching steps inquiry amongst those outline a plan for inquiry,
observing, create a product and communicating. Stage outline a plan for inquiry,
observing, create a product with experimental activities and groups discussion.
Communicating stage with group discussion activities. The result of research
showing the implementation of inquiry strategy with experimental method can
increasing result of study at concept of chemical equilibrium. Average of the
student study result in first cycle is 73,94, and the second is 83,08.
Key word: The classroom action research, Learning Approaching Inquiry, The
result of Student’s Learning.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, Tuhan
semesta alam, Raja Manusia yang berkat rahmat dan kuasa-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan karya ilmiah berupa skripsi dengan
judul “Implementasi Pendekatan Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Konsep Kesetimbangan Kimia”. Skripsi ini ditujukkan untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Srata I (SI). Shalawat serta
salam teriring kepada Baginda Rasulullah SAW, sebagai pembawa peradaban
yang membawa manusia keluar dari masa kegelapan dan kebodohan menuju masa
yang penuh cahaya dan semoga salam tetap tercurah pada keluarga dan para
sahabatnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan tidak terlepas
dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Mudah-mudahan Allah SWT
membalas jasa dan pengorbanan mereka yang telah membantu menyelesaikan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dedi Irwandi, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia,
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan sekaligus Dosen Pembimbing I yang senantiasa selalu
memberikan arahan, semangat, dukungan dan bimbingan dengan penuh
kesabaran. Semoga bapak selalu dimuliakan oleh Allah SWT.
iv
5. Bapak Tonih Feronika, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan arahan,
semangat, dukungan dan bimbingan dengan penuh kesabaran.
6. Bapak Bahroin H.N, S.Pd.I., selaku Kepala MA. Al-Falah VI Jakarta yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di
sekolah tersebut.
7. Bapak Drs. Tri Heru Sedono, selaku guru pengajar kimia kelas XI di MA. Al-
Falah VI Jakarta yang telah memberikan kesempatan dan bersedia
bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian.
8. Teruntuk keluargaku, ayah H. Shodri H.T dan ibunda Maymanah tercinta yang
tiada henti memberikan do’a, kasih sayang, dan nasihatnya. Kakak-kakakku
(Muthmainnah dan Joko Budianto) dan adikku (Khozanah) tersayang yang
selalu memberikan semangat.
9. Sahabat-sahabat kimia dan fisika angkatan 2006 (Rida, Ntoh, Maya, Lia, Mey,
Zaqi, Aziz, Eka, Lin, Eva, Susi, Fefi, Kelly, Jaji, dll). Persahabatan yang kita
alami kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang
membuat persahabatan kita mempunyai nilai yang indah.
10. Adik-adikku (Fia, Lulu, Hilma, Nia, Wilda, dan Sanzia) yang selalu
memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas segala bantuannya
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan do’a kepada Allah SWT
semoga segala perhatian, motivasi dan bantuannya dibalas oleh-Nya sebagai amal
kebaikan. Amin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
terdapat banyak kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi sempurnanya skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkannya.
Jakarta, 2011
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................... i
ABSTRACT ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ....................................................... 6
C. Pembatasan Fokus Penelitian ...................................................................... 6
D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian Tindakan ........................................................................ 7
F. Kegunaan Hasil Penelitian .......................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti ................................................. 8
1. Pendekatan Pembelajaran Inkuiri .......................................................... 8
a. Pendekatan Inkuiri ............................................................................ 8
b. Pendekatan Inkuiri Terstruktur ......................................................... 16
2. Belajar dan Hasil Belajar ...................................................................... 17
a. Belajar ............................................................................................... 17
b. Hasil Belajar ..................................................................................... 19
3. Kesetimbangan Kimia ........................................................................... 24
a. Konsep Kesetimbangan Dinamis ...................................................... 24
b. Pergeseran Kesetimbangan ............................................................... 25
c. Hubungan Kualitatif Kc, Kp, dan Derajat Disosiasi .......................... 26
d. Kesetimbangan dalam Industri dan Kesetimbangan di Alam .......... 26
vi
B. Acuan Teori Disain-disain Alternatif Intervensi Tindakan yang Dipilih .... 27
C. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................... 28
D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan ............................................ 31
E. Hipotesis Tindakan ...................................................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 34
B. Metode dan Disain Intervensi Tindakan/Rancangan Siklus Penelitian ...... 34
C. Subjek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian ...................................... 35
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................................. 35
E. Tahapan Intervensi Tindakan ...................................................................... 36
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ............................................... 37
G. Data dan Sumber Data ................................................................................ 37
H. Instrumen-instrumen Pengumpul Data yang Digunakan ............................ 38
I. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 39
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Studi .................... 39
K. Analisis Data dan Intervensi Hasil Analisis ................................................ 43
L. Tindak Lanjut/Pengembangan Perencanaan Tindakan ............................... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Hasil Penelitian ............................................................................. 46
1. Siklus I .................................................................................................. 46
2. Siklus II ................................................................................................. 57
B. Pembahasan ................................................................................................. 66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 70
B. Saran ........................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 72
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Dale’s Cone of Experience ......................................................... 4
Gambar 2.1. Penjenjangan Domain Kognitif .................................................. 21
Gambar 2.2. Penjenjangan Domain Afektif .................................................... 22
Gambar 2.3. Faktor-faktor Proses dan Hasil Belajar ....................................... 23
Gambar 2.4. Perubahan kosentrasi pereaksi dan hasil reaksi menuju keadaan
setimbang .................................................................................... 24
Gambar 2.5. Bagan Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan ................ 31
Gambar 3.1. Desain Intervensi Tindakan ......................................................... 35
Gambar 4.1. Persentase Siswa yang Mencapai KKM Pada Siklus I dan
Siklus II ....................................................................................... 66
Gambar 4.2. Persentase Kegiatan Kelompok Siswa ....................................... 68
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Faktor-faktor Pergeseran Kesetimbangan ..................................... 25
Tabel 3.1. Tahap Interpensi Tindakan ............................................................ 36
Tabel 3.2. Jenis Data, Sumber Data dan Instrumen ........................................ 37
Tabel 3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 39
Tabel 3.3. Pedoman Kriteria Indeks Kesulitan Soal ....................................... 42
Tabel 4.1. Kegiatan Guru dan Siswa Siklus I ................................................. 47
Tabel 4.2. Data Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus I ...................... 48
Tabel 4.3. Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus I ................................ 49
Tabel 4.4. Hasil Catatan Lapangan Siklus I .................................................. 51
Tabel 4.5. Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus I ...................................... 53
Tabel 4.6. Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus I .................................. 54
Tabel 4.7. Kekurangan dan Tindakan Perbaikan Siklus I .............................. 55
Tabel 4.8. Kegiatan Guru dan Siswa Siklus II ................................................ 58
Tabel 4.9. Data Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus II .................... 59
Tabel 4.10. Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus II ............................... 60
Tabel 4.11. Hasil Catatan Lapangan Siklus II .................................................. 62
Tabel 4.12. Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus II ..................................... 63
Tabel 4.13. Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus II ................................. 64
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Alat dan Bahan Di Laboratorium IPA .................. 75
Lampiran 2 Tabel Observasi Awal Proses Belajar Mengajar ........................ 76
Lampiran 3 Tabel Nilai Kimia Siswa Kelas XI IPA MA Al-Falah VI
Jakarta Tahun Ajaran 2009/2010 ................................................ 77
Lampiran 4 Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Kimia .............. 78
Lampiran 5 Hasil Wawancara dengan Siswa ................................................. 80
Lampiran 6 Silabus ........................................................................................ 81
Lampiran 7 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kesetimbangan
Kimia Siklus I ............................................................................. 83
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ........................................... 88
Lampiran 9 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kesetimbangan
Kimia Siklus II ............................................................................ 91
Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ......................................... 97
Lampiran 11 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Konstruk Siklus I ......................... 103
Lampiran 12 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Konstruk Siklus II ....................... 111
Lampiran 13 Tabel Uji Validitas Instrumen Tes Kognitif Siklus I .................. 120
Lampiran 14 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I .......................... 121
Lampiran 15 Perhitungan Uji Validitas Intrumen Siklus I .............................. 122
Lampiran 16 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I ......................... 123
Lampiran 17 Tabel Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus I .................................... 124
Lampiran 18 Tabel Uji Daya Beda Siklus I ..................................................... 125
Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Siklus I ........... 126
Lampiran 20 Tabel Uji Validitas Instrumen Tes Kognitif Siklus II ................ 127
Lampiran 21 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II ........................ 128
Lampiran 22 Perhitungan Uji Validitas Intrumen Siklus II ............................. 129
Lampiran 23 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II ........................ 130
Lampiran 24 Tabel Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus II .................................. 131
Lampiran 25 Tabel Uji Daya Beda Siklus II .................................................... 132
Lampiran 26 Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Siklus II ......... 133
x
Lampiran 27 Instrumen Tes Penguasaan Konsep Kesetimbangan Kimia
Siklus I ........................................................................................ 134
Lampiran 28 Instrumen Tes Penguasaan Konsep Kesetimbangan Kimia
Siklus II ....................................................................................... 136
Lampiran 29 Tabel Data Nilai Tes Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas XI ...... 139
Lampiran 30 Tabel Analisis Pretest Siklus I .................................................... 140
Lampiran 31 Tabel Analisis Postest Siklus I ................................................... 141
Lampiran 32 Tabel Analisis Pretest Siklus II .................................................. 142
Lampiran 33 Tabel Analisis Postest Siklus II .................................................. 143
Lampiran 34 Tabel Skor N-Gain Siklus I dan Siklus II ................................... 144
Lampiran 35 Tabel Lembar Observasi Kegiatan Siswa ................................... 145
Lampiran 36 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I ............................... 146
Lampiran 37 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II .............................. 150
Lampiran 38 Tabel Persentase Lembar Observasi Kegiatan Siswa ................. 154
Lampiran 39 Lembar Observasi Observasi Kegiatan Guru ............................. 155
Lampiran 40 Lembar Observasi Observasi Kegiatan Guru Siklus I ................ 157
Lampiran 41 Lembar Observasi Observasi Kegiatan Guru Siklus II .............. 159
Lampiran 42 Catatan Lapangan ....................................................................... 161
Lampiran 43 Hasil Catatan Lapangan Siklus I ................................................ 162
Lampiran 44 Hasil Catatan Lapangan Siklus II ............................................... 164
Lampiran 45 Pedoman Wawancara Dengan Guru Siklus I ............................. 165
Lampiran 46 Hasil Wawancara Dengan Guru Setelah Tindakan Siklus I ....... 166
Lampiran 47 Pedoman Wawancara Dengan Siswa Siklus I ............................ 168
Lampiran 48 Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan Siklus I ...... 169
Lampiran 49 Pedoman Wawancara Dengan Guru Siklus II ............................ 171
Lampiran 50 Hasil Wawancara Dengan Guru Setelah Tindakan Siklus II ...... 172
Lampiran 51 Pedoman Wawancara Dengan Siswa Siklus II ........................... 174
Lampiran 52 Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan Siklus II .... 175
Lampiran 53 Tabel Lembar Rekomendasi Siklus I .......................................... 177
Lampiran 54 Tabel Lembar Rekomendasi Siklus II ........................................ 180
Lampiran 55 Dokumentasi Kegiatan Selama Proses Pembelajaran ................ 182
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.
Melalui pendidikan manusia memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan
tuntunan dalam kehidupan. Ilmu pengetahuan diperoleh melalui proses berpikir
yang berlangsung di dalam akal. Allah telah mengaruniyakan akal pada manusia.
Akal tidak diberikan oleh Allah (al-Khalik) kepada makhluk-Nya selain manusia.
Dengan akal ini, maka manusia menjadi sosok makhluk yang memiliki potensi
untuk bisa dididik dan sekaligus mendidik. Makhluk yang dapat dididik dan
mendidik merupakan salah satu komponen yang terlibat dalam kegiatan belajar.1
Seorang guru memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar.
Profesionalisme seorang guru mutlak diperlukan yang ditujukan untuk
kepentingan proses belajar mengajar. Dalam Undang-undang RI No. 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1, berbunyi: “kompetensi guru
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi“.2 Undang-
undang tersebut menjelaskan bahwa guru yang berkualitas adalah guru yang
memiliki kemampuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional, yakni
yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial
dan kompetensi profesional.
Kompetensi pedagogik yang dimaksud dalam undang-undang adalah
kemampuan mengelola pembelajaran siswa. Namun, pengelolaan pembelajaran
dewasa ini belum sejalan dengan hakikat orang belajar dan hakikat orang
mengajar menurut pandangan kaum konstruktivis. Menurut kaum konstruktivis
mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid,
1 Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: UHAMKA Press, 2006),
Cet. ke-5, h. 118. 2 UU RI No.14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Asa Mandiri, 2006), h. 7.
2
melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri
pengetahuannya.
Adapun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai salah satu alat pendidikan yang dapat
menumbuhkan pengalaman belajar secara optimal. Pembelajaran IPA, seperti
kimia tidak terlepas dari kegiatan eksperimen atau percobaan. Namun, dalam
kenyataannya masih banyak kegiatan pembelajaran tentang suatu konsep kimia
yang disajikan dengan metode konvensional. Seorang guru lebih banyak bicara,
kurang merangsang kontribusi siswa dalam proses pembelajaran. Kurangnya
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran membuat siswa merasa bosan.
Akibatnya, siswa kurang tertarik dengan pelajaran kimia yang akhirnya
menyebabkan hasil belajar kimia tidak maksimal.
Menurut Muhibbin Syah, keberhasilan proses dan hasil belajar dipengaruhi
oleh tiga faktor, yaitu faktor dari dalam (intern), luar diri individu (ekstern) dan
faktor pendekatan belajar. Faktor-faktor intern atau dari dalam diri siswa banyak
sekali misalnya: intelegensi siswa, sikap siswa, minat siswa dan motivasi siswa.
Sedangkan, faktor ekstern terdiri dari dua macam yaitu faktor lingkungan sosial
dan faktor lingkungan nonsosial. Faktor pendekatan belajar merupakan segala
cara atau strategi yang digunakan oleh siswa dalam menunjang efektifitas belajar
siswa dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.3
Sebelum melaksanakan penelitian, dilakukan penelitian pendahuluan
berupa observasi langsung ke MA. Al-Falah VI Jakarta dan mengamati proses
belajar mengajar di kelas.
Observasi yang dilakukan adalah mengamati sarana prasarana di sekolah,
dimana sarana prasarana yang tersedia seperti laboratorium IPA, komputer, LCD
atau infokus. Laboratorium IPA yang tersedia kurang mendapat perhatian dari
pihak sekolah. Alat dan bahan yang ada di dalam laboratorium sangatlah terbatas.
(Lampiran 1)
3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), Cet. ke-10, h. 132-139.
3
Observasi dilanjutkan dengan pengamatan proses belajar mengajar di kelas
XI IPA MA. Al-Falah VI Jakarta, dengan jumlah 22 siswa didapatkan masalah-
masalah yang ada diantaranya yaitu: (1) Siswa kurang termotivasi untuk belajar
kimia. Hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran mereka kurang semangat. (2)
Di dalam kelas banyak siswa yang melakukan aktivitas di luar kegiatan belajar
kimia (misalkan ngobrol sesama teman, bermain-main dengan teman sebangku,
dan tidak serius dalam belajar). (3) Situasi belajar tampak di dalam kelas guru
menerapkan metode pembelajaran ceramah dan siswa pasif mendengarkan
informasi yang disampaikan guru, sehingga kurang melibatkan siswa dalam
proses belajar mengajar. (4) Kurangnya interaksi siswa pada saat belajar kimia,
hal ini membuat siswa tidak terbiasa bertanya, mengeluarkan pendapat, berdebat
dan perilaku belajar aktif lainnya. (Lampiran 2)
Informasi lain dari hasil wawancara dengan guru kimia, diperoleh bahwa
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 65 (Lampiran 4). Berdasarkan data
pencapaian hasil belajar kelas XI IPA pada semester 1 tahun ajaran 2009/2010
terlihat bahwa materi kesetimbangan kimia tergolong rendah dengan nilai rata-rata
sebesar 47,89 dan hanya 31,58% siswa yang mencapai KKM (Lampiran 3).
Informasi lain dari hasil wawancara dengan siswa, dapat diketahui bahwa
siswa merasa jenuh dan malas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam
kelas. Siswa merasa senang dengan praktikum, karena mereka merasa seperti
seorang ilmuan. Namun, guru jarang sekali mengaitkan materi dengan percobaan
(Lampiran 5). Sehingga dapat dikatakan pengalaman langsung siswa dalam
praktikum juga kurang. Akibatnya dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa
yang tidak maksimal.
Hal ini dapat dilihat pada Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone of
Experience), yang menunjukkan bahwa mengajar dengan banyak ceramah tingkat
pemahaman siswa hanya 20%, sedangkan jika siswa diminta untuk melakukan
sesuatu sambil melaporkannya tingkat pemahaman siswa dapat mencapai 90%.
Berikut kerucut pengalaman Dale yang dimaksud:4
4 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), Cet. I, h. 18-
19.
4
10% of what they read Read abstrak
20% of what they hear Hear
View Images
30% of what they see Watch Video
Attend Exhibit/Sites
50% of what they hear & see Watch a Demonstration
Participate in Hands-On Workshop
70% of what they say & write Design Collaborative Lessons
Simulate or Model a Real Experience Kongkrit
90% of what they do Design/Perform a Presentation-Do the Real Thing
Gambar 1.1. Dale’s Cone of Experience
Pengalaman belajar kongkrit yang secara langsung dialami siswa terletak
di bagian bawah kerucut. Di sinilah pengalaman belajar yang paling besar
memperoleh manfaat karena dengan cara mengalaminya sendiri.
Berdasarkan data hasil belajar dan wawancara, maka dapat dikatakan
bahwa hasil belajar siswa rendah pada konsep kesetimbangan kimia. Sehingga,
perlu diadakan perbaikan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dengan memperhatikan tuntutan kurikulum pada konsep tersebut.
Untuk mencapai SK dan KD pada konsep kesetimbangan kimia maka metode
yang tepat adalah dengan melaksanakan praktikum dan diskusi. Praktikum
merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengalaman langsung kepada
siswa. Pembelajaran dengan diskusi dapat meningkatkan interaksi antara siswa
pada saat belajar. Oleh karena itu, perlu diterapkan suatu pendekatan yang mampu
melibatkan siswa secara utuh.
Pendekatan yang mampu melibatkan siswa agar siswa dibiarkan mencari
sendiri makna dari suatu konsep baik dalam proses praktikum dan diskusi adalah
pendekatan inkuiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget dalam Mulyasa, bahwa
inkuiri adalah suatu metode yang mempersiapkan peserta didik untuk melakukan
eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan
sesuatu, mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban sendiri, serta
People Generally Remember
5
menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,
membandingkan apa yang ditemukannya dengan penemuan peserta didik yang
lain.5
Pendekatan inkuiri yang diterapkan adalah inkuiri terstruktur. Hal ini
dikarenakan dalam inkuiri dengan “aktivitas terstruktur” siswa memperoleh
petunjuk-petunjuk lengkap yang mengarahkan pada prosedur yang didesain untuk
memperoleh sesuatu konsep atau prinsip tertentu. Pendekatan inkuiri terstruktur
menuntut siswa untuk mengikuti dengan tepat instruksi guru untuk menyelesaikan
kegiatan hands-on dengan sempurna. Pembelajaran dengan inkuiri ini kegiatan
siswa adalah mengumpulkan data dari masalah yang diajukan guru, membuat
hipotesis, melakukan penyelidikan, menganalisis hasil, membuat kesimpulan dan
mengkomunikasikan hasil penyelidikan.
Pengajaran dengan menggunakan metode inkuiri ini dapat memberikan
hasil belajar yang berupa kemampuan siswa untuk berpikir pada tingkat tinggi
yang membutuhkan kemampuan untuk mengembangkan ide. Siswa diberikan
kesempatan untuk memecahkan masalah, dengan begitu diharapkan siswa mampu
memahami konsep dalam bahasa mereka sendiri. Sehingga lebih mudah diingat
serta lebih lama melekat dalam ingatan mereka. Dengan demikian penerapan
pendekatan inkuiri dapat membuat siswa untuk menemukan sendiri makna pada
konsep kesetimbangan kimia dan membantu siswa untuk memahami secara
mendalam konsep tersebut. Sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajar kimia
siswa pada konsep kesetimbangan kimia.
Hal inilah yang kemudian mendorong untuk melakukan penelitian dengan
judul: “Implementasi Pendekatan Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Konsep Kesetimbangan Kimia”.
5 E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. I, h. 108.
6
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,
maka ada beberapa hal yang dapat diidentifikasi, antara lain:
1. Hasil belajar kesetimbangan kimia yang rendah.
2. Motivasi belajar kimia siswa masih relatif rendah.
3. Proses pembelajaran yang masih monoton dan satu arah.
4. Guru belum optimal memberikan peluang kepada siswa untuk
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
5. Pada proses pembelajaran masih banyak siswa yang tidak fokus pada
pelajaran karena masih banyak siswa yang melakukan aktivitas lain.
6. Siswa pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kimia.
7. Pengelolaan dan pendayagunaan laboratorium yang belum dioptimalkan.
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Dari uraian identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka pembahasan
dalam ruang lingkup masalah pada kepasifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran kimia, guru belum optimal memberikan peluang kepada siswa untuk
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan hasil belajar kimia yang rendah.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka solusi yang diambil adalah
dengan menerapkan pendekatan pembelajaran inkuiri.
D. Perumusan Masalah Penelitian
Agar tidak terjadi perbedaan interprestasi pada pembahasan ini, maka
diperlukan suatu perumusan yang kongkrit, yaitu: “Bagaimanakah peningkatan
hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran pada konsep kesetimbangan
kimia melalui penerapan pendekatan inkuiri?”
7
E. Tujuan Penelitian Tindakan
Adapun tujuan dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia melalui penerapan
pendekatan inkuiri.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini, diharapkan membawa kegunaan dalam proses
pembelajaran, yaitu:
1. Bagi siswa, penelitian ini akan sangat bermanfaat karena dapat membantu
mereka dalam mengikuti pembelajaran kimia.
2. Bagi guru, diharapkan penelitian ini menjadi bahan pertimbangan dalam
pengajaran kimia pada khususnya. Agar dalam pembelajaran tidak hanya
pada guru, tetapi juga pada siswa. Selain itu, dapat dijadikan salah satu
alternative untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
3. Menjadi bahan pertimbangan bagi sistem pengajaran agar lebih
memperhatikan pendidikan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Indonesia.
8
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
1. Pendekatan Pembelajaran Inkuiri
a. Pendekatan Inkuiri
Inkuiri yang dalam bahasa inggris “inquiry”, berarti pertanyaan
atau proses bertanya dan mencari tahu jawaban pertanyaan ilmiah yang
diajukannya, pemeriksaan dan penyelidikan.1 Pendekatan inkuiri
merupakan salah satu pendekatan yang berorientasi bahwa belajar adalah
suatu pengembangan intelektual.
Inkuiri mulai diperkenalkan oleh para ahli filsafat kuno seperti
Socrates, Aristoteles, dan Plato. Pada awalnya mereka memperkenalkan
berpikir dengan Pendekatan Pemecahan Masalah yang dasarnya adalah
proses inkuiri. Setelah itu pada abad ke-20, John Dewey memiliki andil
yang besar dalam pengembangan belajar melalui proses inkuiri yang
sangat ditekankan pada pembelajaran. Kemudian ide proses inkuiri ini
dipopulerkan kembali dalam suatu komperensi para ilmuwan yang
kemudian dipublikasikan dalam sebuah buku “The Process of Education”
oleh Jerome S. Burner.2 Jadi, belajar dengan cara mengembangkan proses
inkuiri bukanlah suatu teknik belajar yang baru. Melainkan sudah
diperkenalkan sejak dahulu. Oleh karena itu, banyak para ahli yang
mendefinisikan tentang inkuiri.
Carin dan Sund, mengemukakan bahwa “inquiry is the process of
investigating a problem”, yaitu inkuiri merupakan suatu proses
1 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Konsep,
Landasan Teoritis-Praktis dan Implikasinya, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), Cet. I,
h.135. 2 Mulyati Arifin, dkk., Strategi Belajar Mengajar Kimia, (Bandung: Jurusan Pendidikan
Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, 2000), h. 71.
9
menemukan masalah.3 Pengajaran dengan pendekatan inkuiri menurut
Alan Colburn, dalam “An Inquiry Primer” bahwa inkuiri sebagai
penciptaan atau pengolahan kelas dimana siswa dilibatkan dalam dasar-
dasar pemecahan masalah melalui diskusi, berpusat pada siswa, dan
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa.4
Joseph Abruscato dan Donald A. Derosa menyatakan bahwa
“inquiry is the careful and systematic method of asking questions and
seeking explanations”, yaitu inkuiri merupakan sebuah metode yang teliti
dan sistematis dari pertanyaan yang muncul dan mencari jawaban dari
pertanyaan itu.5 Menurut Gulo dalam Trianto, menyatakan bahwa strategi
inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang secara maksimal
melibatkan seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analisis, sehingga peserta
didik dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh rasa percaya
diri.6
Menurut Kourilsky dalam Hamalik, pengajaran berdasarkan inkuiri
adalah suatu strategi yang berpusat pada peserta didik, kelompok-
kelompok peserta didik yang menjalankan inkuiri tersebut dibawa ke
dalam suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang
digariskan secara jelas.7
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
inkuiri merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk mencari dan
menyelidiki sendiri terhadap suatu masalah, serta siswa dapat menentukan
konsep yang terbentuk dari hasil penyelidikannya. Jadi, dalam inkuiri ini
siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan masalah.
3 E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. I, h. 108. 4 Alan Colburn, An Inquiry Primer, 2000, tersedia:
http://www.nsta.org/main/news/pdf/88003.42.pdf, 27 September 2010, h. 42. 5 Joseph Abruscato, dan Donald A. Derosa, Teaching Children Science, (United States of
America: Allyn and Bacon, 2010), edisi ke-7, h. 43. 6 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik..., h. 135.
7 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2001), Cet. I, h.220.
10
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach).
Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang
sangat dominan dalam proses pembelajaran.8
Pada umumnya, strategi inkuiri ini ditujukan untuk membantu
siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keahlian yang diperlukan
untuk memunculkan masalah dan menemukan jawaban oleh siswa itu
sendiri, sehingga siswa menjadi pemecah masalah yang independen
(independent problem solver). Namun, tidak hanya mengembangkan
kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk
pengembangan emosional dan ketrampilan.
Pada hakikanya inkuiri ini merupakan suatu proses. Proses inkuiri
adalah proses berpikir bila seseorang dalam kegiatan yang meliputi:9
1) Mengobservasi.
2) Meramalkan.
3) Menyarankan.
4) Merencanakan penelitian.
5) Merumuskan hipotesis.
6) Menginterpretasikan data.
7) Mengontrol variabel.
8) Melakukan percobaan.
9) Mengkomunikasikan.
Adanya inkuiri dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari ciri-
ciri sebagai berikut:10
1) Cara berpikir berkembang dari pengamatan pada masalah tertentu
kepada generalisasi.
2) Tujuan pembelajaran adalah mempelajari proses objek tertentu
(masalah tertentu) sampai generalisasi tentang objek tersebut.
8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi standar proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2009), Cet. ke-6, h. 195. 9 Mulyati Arifin, dkk., Strategi Belajar Mengajar Kimia..., h. 72-73.
10 Mulyati Arifin, dkk., Strategi Belajar Mengajar Kimia…, h. 76-77.
11
3) Guru sebagai pengontrol data, materi objek dan sebagai pemimpin
dalam kelas.
4) Siswa memberikan reaksi terhadap data, materi, objek untuk
menemukan pola hubungan berdasarkan pengamatan dan berdasarkan
pengamatan lain dalam kelas.
5) Kelas dianggap sebagai laboratorium.
6) Generalisasi, biasanya tercipta dari siswa.
7) Guru mendorong siswa untuk mengkomunikasikan generalisasi yang
didapat siswa.
Dalam pelaksanaan strategi inkuiri tiap anggota kelompok
melakukan peran tertentu, yaitu:11
1) Pemimpin kelompok, yakni yang bertanggung jawab memulai diskusi
kelompok, menyiapkan kelompok untuk mengerjakan tugas dan
melengkapi tugas-tugas, bertemu dengan guru untuk mendiskusikan
kemajuan dan kebutuhan kelompoknya dan mendeskripsikan informasi
dari guru.
2) Pencatat (recorder), yakni bertugas membuat dan memelihara catatan,
karya tulis dan materi tulisan kelompok, serta membuat daftar hadir
para anggota.
3) Pemantau diskusi (discussion monitor), berupaya memastikan bahwa
diskusi berlangsung lancar dan semua pendapat disampaikan dan
dibahas dalam diskusi.
4) Pendorong (prompter), berupaya memotivasi anggota kelompoknya
untuk berperan aktif dalam proses diskusi.
5) Pembuat rangkuman (summarizer), yakni bertugas menarik
kesimpulan selama proses diskusi berlangsung dan merangkum hal-hal
penting yang muncul dan tugas-tugas spesifik.
6) Pengacara (advocate), yakni yang bertugas menanggapi argumen yang
disampaikan oleh kelompok lain dalam proses diskusi.
11
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar..., h. 221-222.
12
Selama berlangsungnya proses ini, kelompok-kelompok
menyelenggarakan diskusi kelompok untuk membahas materi-materi yang
berkenaan dengan topik kelompok, masing-masing individu berupaya
menghimpun bukti-bukti yang dapat menunjang pemecahan masalah
kelompok. Proses tersebut diorganisasikan dan dipantau oleh kelompok
sendiri. Tiap individu bertanggung jawab memajukan kelompoknya.
Pembelajaran inkuiri ini akan memberi kesempatan
mengembangkan sikap kreatif sepanjang pembelajaran tersebut, memberi,
kesempatan siswa untuk “menemukan” sesuatu yang baru.
Dalam teknik inkuiri guru berperan untuk:12
1) Menstimulir dan menantang siswa untuk berpikir.
2) Memberikan fleksibilitas atau kebebasan untuk berinisiatif dan
bertindak.
3) Memberikan dukungan untuk inkuiri.
4) Menentukan diagnosa kesulitan-kesulitan siswa dan membantu
mengatasinya.
5) Mengidentifikasi dan menggunakan teach able moment sebaik-
baiknya.
Agar pelaksanaan strategi inkuiri dapat berjalan sesuai dengan
harapan guru, maka guru tersebut harus memperhatikan prosedur-prosedur
dalam kegiatan belajar mengajarnya.
Sund dan Trowbridge mengemukakan tiga macam metode inkuiri
sebagai berikut:13
1) Inkuiri terpimpin
Peserta didik memperoleh pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan.
Dalam pelaksanaannya sebagian besar perencanaan dibuat oleh guru.
Peserta didik tidak merumuskan permasalahan. Petunjuk yang cukup
luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat data diberikan oleh
guru.
12
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), h. 79-80. 13
E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan..., h. 109.
13
2) Inkuiri bebas
Pada inkuiri bebas peserta didik melakukan penelitian sendiri bagaikan
seorang ilmuan. Pada pengajaran ini peserta didik harus dapat
mengidentifikasikan dan merumuskan berbagai topik permasalahan
yang hendak diselidiki.
3) Inkuiri bebas yang dimodifikasi
Pada inkuiri ini guru memberikan permasalahan atau problem dan
kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan permasalahan
tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.
Lain halnya dengan yang dikemukakan oleh Alan Colburn tentang
pembagian inkuiri yaitu sebagai berikut:14
1) Inkuiri terstruktur (structured inquiry)
Dalam inkuiri terstruktur, guru mengarahkan siswa dalam melakukan
suatu percobaan dengan terlebih dahulu menentukan parameter dan
prosedur kerja beserta bahan-bahan. Kelebihan yang dimiliki oleh
inkuiri terstruktur dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Menerapkan pengetahuan dalam situasi yang berbeda.
b) Siswa mendapatkan langkah kerja yang terstruktur dalam kegiatan
hands-on yang telah disusun guru melalui LKS.
c) Menghindarkan siswa dari cara-cara belajar tradisional.
Adapun kelemahan dari pembelajaran inkuiri ini adalah:
a) Metode inkuiri memerlukan waktu yang cukup lama.
b) Metode inkuiri terstruktur masih memegang peranan guru dalam
menentukan topik, bahan dan prosedur.
c) Siswa hanya menemukan hubungan antara variabel-variabel atau
generalisasi dari data yang dikumpulkan.
2) Inkuiri terbimbing (guided inquiry)
Guru memberikan suatu tema permasalahan dan memberitahukan
bahan-bahan yang dibutuhkan, tetapi tidak memberikan prosedur kerja.
14
Alan Colburn, An Inquiry Primer…, h. 42.
14
Kelebihan pembelajaran inkuiri ini, antara lain:
a) Membantu siswa mengembangkan penguasaan keterampilan dan
proses kognitif siswa.
b) Memberi kesempatan pada siswa untuk menyusun prosedur kerja.
c) Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya
kepercayaan pada diri sendiri melalui prosedur kerja yang mereka
susun sendiri.
d) Strategi ini berpusat pada siswa, dan guru berpartisipasi sebagai
sesama dalam mengecek ide.
Kelemahan inkuiri terbimbing ini adalah sebagai berikut:
a) Metode inkuiri memerlukan waktu yang banyak.
b) Dipersyaratkan keharusan ada persiapan mental untuk cara belajar
ini, karena siswa dituntut untuk membuat prosedur kerja.
c) Kurangnya alternatif pemecahan masalah.
3) Inkuiri bebas (free inquiry)
Siswa memformulasikan suatu tema permasalahan dan menentukan
sendiri alat, bahan beserta prosedur kerjanya. Pendekatan ini mirip
dengan inkuiri terbimbing, namun siswa diminta merumuskan masalah
mereka sendiri untuk menyelidiki. Kelebihan belajar dengan metode
ini adalah:
a) Siswa dalam memecahkan masalah mempunyai alternatif
pemecahan masalah lebih dari satu cara, karena tergantung cara
mereka mengkonstruksi jawaban.
b) Siswa menemukan cara dan solusi yang baru atau belum pernah
ditemukan oleh orang lain dari masalah yang diselidiki.
Kelemahan inkuiri ini adalah sebagai berikut:
a) Konsep yang dipilih oleh siswa di luar konteks yang ada.
b) Setiap siswa mempunyai konsep berbeda, sehingga guru akan
membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa hasil yang
diperoleh siswa.
15
4) Learning cycle
Siswa mengikuti panduan prosedur inkuiri. Kemudian guru
mendiskusikan penemuan mereka. Dalam melakukan percobaan siswa
sudah mengetahui konsep sehingga ia dapat menerapkannya dalam
situasi baru. Kelebihan pembelajaran inkuiri ini, antara lain:
a) Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan memperkenalkan
sebuah konsep baru.
b) Siswa dapat menerapkan konsep baru ke dalam konteks yang
berbeda.
c) Setiap siswa mempunyai konsep yang sama, karena guru
memberikan nama resmi untuk sebuah konsep.
Kelemahan inkuiri ini adalah sebagai berikut:
a) Metode inkuiri memerlukan waktu yang lama.
b) Dipersyaratkan keharusan adanya pemahaman siswa yang
mendalam terhadap konsep baru untuk diterapkan ke konteks yang
berbeda
Adapun teknik inkuiri secara umum memiliki keunggulan yang
dapat dikemukakan sebagai berikut:15
1) Dapat membentuk dan mengembangkan “sel-consept” pada diri siswa,
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih
baik.
2) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi
proses belajar yang baru.
3) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas dasar inisiatifnya
sendiri, juga bersikap objektif, jujur dan terbuka.
4) Mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan dapat merumuskan
hipotesisnya sendiri.
5) Memberi kepuasan yang bersifat instrinsik.
6) Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
7) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
15
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar..., h. 76-77.
16
8) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
9) Siswa akan terhindar dari siswa lain yang belajarnya secara traditional.
10) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya, sehingga mereka
dapat mengakumulasi dan mengakomodasi informasi.
Dengan proses pembelajaran pendekatan inkuiri diharapkan siswa
dapat mengumpulkan cara, konsep atau jalan keluar serta hasil penelitian
sendiri, dengan demikian dapat membangun kepercayaan dari siswa dalam
melakukan setiap penelitian di laboratorium. Siswa dilatih untuk berani
melakukan penelitian-penelitian atau membuat sebuah eksperimen baru
yang bertujuan dapat melahirkan ilmuan-ilmuan baru dengan penemuan-
penemuan di bidang ilmu kimia, yang diharapkan menyeimbangkan
sebuah temuan yang dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia maupun di
dunia international.
b. Pendekatan Inkuiri Terstruktur
Menurut Alan Colburn, pendekatan inkuiri terstruktur adalah
pembelajaran dimana permasalahan yang harus diselidiki siswa diberikan
oleh guru melalui kegiatan hands-on, selain itu guru juga memberikan
prosedur dan materi yang harus dikerjakan oleh siswa tanpa
memberitahukan hasil apa yang diperoleh dari percobaan tersebut.16
Pendekatan inkuiri terstruktur ini guru menyajikan permasalahan
dan proses, sementara siswa mencari dan menemukan alternatif hasil.17
Inkuiri terstruktur menuntut siswa mengikuti dengan seksama setiap
langkah kerna dalam kegiatan hands-on yang telah disusun guru melalui
LKS jenis guided worksheet activity.
Menurut Trianto ada empat langkah-langkah kegiatan inkuiri
adalah sebagai berikut:18
1) Merumuskan masalah,
16
Alan Colburn, An Inquiry Primer…, h. 42. 17
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), Cet. ke-3, h. 19. 18
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik..., h. 110.
17
2) Melakukan percobaan,
3) Menganalisis dan menyajikan data hasil percobaan,
4) Mengkomunikasikan hasil percobaan.
Berdasarkan artikel Just Science Now, inkuiri terstruktur
(structured inquiry) dapat diartikan sebagai salah satu metode
pembelajaran berbasis inkuiri yang penyajian masalah, pertanyaan, dan
prosedur percobaan untuk menyelesaikan masalah ditentukan oleh guru.
Masalah dan pertanyaan ini yang mendorong siswa melakukan
penyelidikan untuk menemukan jawaban. Kegiatan siswa dalam
pembelajaran ini adalah mengumpulkan data dari masalah yang diajukan
guru, membuat hipotesis, melakukan penyelidikan, menganalisis hasil,
membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan.19
Pendekatan inkuiri ini munggunakan landasan pemikiran
pendekatan belajar mengajar. Hasil belajar dengan cara ini lebih mudah
ditransfer untuk memecahkan masalah. Pengetahuan dan kecakapan siswa
bersangkutan lebih jauh dapat meningkatkan motivasi intrinsik, karena
siswa merasa puas atas pengunaanya sendiri.20
2. Belajar dan Hasil Belajar
a. Belajar
Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat seseorang.
Rasulullah saw, menyatakan dalam salah satu haditsnya bahwa manusia
harus belajar dari sejak ayunan hingga liang lahat. Belajar merupakan
proses seseorang memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap.
Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan, sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa,
baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarganya sendiri.
19
Artikel Just Science Now, What is Inquiry?, tersedia: http://www.justsciencenow.com/, 22
Februari 2011, h. 1. 20
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar…, h. 20.
18
Menurut Gage dalam Wilis, “belajar dapat didefinisikan sebagai
suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman.”21
Sedangkan menurut Harold Spear dalam Feronika
mendefinisikan belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca
dan meniru.22
Selain itu, terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai
pengertian belajar, diantaranya:23
1) Skinner seperti yang dikutip Barlow dalam bukunya Educational
Psychology: The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa
belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku
yang berlangsung secara progresif.
2) Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dalam dua
macam rumusan. Rumusan pertama menyatakan bahwa belajar
perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai
akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya menyatakan bahwa
belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat
adanya latihan khusus.
3) Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory
berpendapat “Learning is a change in organism due to experience
which can affect the organism’s behavior”. Artinya adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme disebabkan oleh
pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme
tersebut.
4) Wittig dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan sebagai
“any relatively permanent change in an organism’s behavioral
repertoire occurs as a result of experience”. Belajar adalah perubahan
yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau
keseluruhan tingkah laku organisme sebagai hasil pengalaman.
21
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1996), Cet. ke-2, h. 11. 22
Tonih Feronika, Strategi Pembelajaran Kimia, (Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2008), h. 139. 23
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), Cet ke-10, h. 90.
19
Secara implisit dapat didefinisikan beberapa ciri-ciri perubahan
yang merupakan perilaku belajar diantaranya:24
1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku.
2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman.
3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relative mantap.
4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis.
Dari berbagai definisi, maka dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang
didapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru.
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu:25
1) Faktor Internal (faktor dari dalam siswa) yakni keadaan/kondisi
jasmani dan rohani siswa, diantaranya adalah minat belajar, kesehatan,
perhatian, ketenangan jiwa di waktu belajar, motivasi, kegairahan diri,
dan cita-cita.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa, diantaranya adalah keadaan lingkungan belajar, cuaca,
letak kelas, faktor interaksi sosial, dan faktor interaksi didik dengan
pendidikannya.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to lerning) yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
b. Hasil Belajar
Belajar membawa suatu perubahan pada individu yang belajar.
Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan dalam
bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, minat, penyesuain diri,
pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.
24
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),
Cet. ke-23, h. 85. 25
Tonih Feronika, Strategi Pembelajaran Kimia..., h. 6.
20
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya, yang merupakan suatu proses
mental yang diperoleh siswa berupa informasi, trampil, prosedur, ide-ide,
dan nilai-nilai. Hordward Kingsley dalam Sujana membagi tiga macam
hasil belajar, yakni: (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan
pengertian, (c) sikap dan cita-cita.26
Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar
adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar bukan saja
perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk
membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap pengertian, penguasaan dan
penghargaan yang terdapat dalam diri pribadi individu yang belajar.
Gagne dalam Dahar, mengemukakan lima macam hasil belajar
yaitu:27
1) Keterampilan intelektual, yang merupakan penampilan yang ditujukan
oleh siswa tentang operasi-operasi intelektual yang dilakukannya
seperti memecahkan masalah, menyusun eksperimen, dan memberikan
nilai-nilai sains.
2) Strategi kognitif, penampilan siswa yang ditunjukkan secara kompleks
dalam situasi baru, dimana diberikan sedikit bimbingan dalam memilih
dan menerapkan aturan-aturan dan konsep-konsep yang telah dipelajari
sebelumnya.
3) Sikap, sekumpulan sikap yang dapat ditujukan oleh perilaku yang
mencerminkan pilihan tindakan terhadap kegiatan-kegiatan sains.
4) Informasi verbal.
5) Keterampilan motorik, tidak hanya kegiatan fisik melainkan kegiatan
motorik yang digabungkan dengan keterampilan intelektual, misalnya
membaca, menulis, memainkan sebuah instrument musik atau
instrument dalam pelajaran sains.
26
Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Rosdakarya,
2005), Cet. ke-10, h. 22. 27
Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar…, h. 135-140.
21
Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom dalam Sujana,
secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotoris. Ketiga ranah kejiwaan tersebut saling
terkait dan bahkan tidak boleh diabaikan dalam kegiatan pembelajaran.28
Hal ini disebabkan karena muara ketiga kompetensi tersebut mengarah
kepada kecakapan hidup siswa (life skill).29
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif ini merupakan ranah yang lebih banyak melibatkan
kegiatan mental/otak. Kemampuan-kemampuan yang termasuk ke
dalam domain kognitif oleh Bloom, dkk. dikategorikan ke dalam 6
jenjang kemampuan, yakni: (1)jenjang kemampuan ingatan, (2)jenjang
kemampuan pemahaman, (3)jenjang kemampuan penerapan/aplikasi,
(4)jenjang kemampuan analisis, (5)jenjang kemampuan sintesis, dan
(6)jenjang kemampuan evaluasi.
C6 Evaluasi (evaluation)
C5 Sintesis (synthesis)
C4 Analisis (analysis)
C3 Penerapan (application)
C2 Pemahaman (comprehention)
C1 Hafalan (recall)
Gambar 2.1. Penjenjangan Domain Kognitif
Pada tahun 2001 Rin W. Anderson dan David R. Krathwohl dalam
Sofyan, dkk., melakukan revisi terhadap taksonomi Bloom menjadi (1)
remember, (2) understand, (3) apply, (4) analyze, (5) evaluate, dan (6)
create.30
2) Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar
afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti
28
Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 22. 29
Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), Cet. I, h. 13. 30
Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h. 14.
22
perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai
guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.31
Hasil belajar afektif oleh David Krathwohl, dkk. dalam Sofyan,
diklasifikasikan ke dalam lima jenjang secara hierarkis32
, yaitu:
Taksonomi Kratwohl
5.0 Chracracterization
Internalisasi 4.0 Organization
3.0 Valuing
2.0 Responding
1.0 Receiving
Gambar 2.2. Penjenjangan Domain Afektif
a) Receiving/attending
Receiving/attending yaitu kepekaan dalam menerima ransangan
(stimulus) dari luar kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi,
gejala, dan lain-lain.
b) Responding
Responding yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap
stimulasi yang datang dari luar.
c) Valuing
Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan
terhadap gejala atau stimulus yang menunjukkan derajat
internalisasi dan komiten.
d) Organization
Organization (organisasi) yaitu konseptualisasi nilai-nilai menjadi
suatu sistem nilai.
e) Characterization
Characterization merupakan ranah afektif yang tertinggi yaitu
karakterisasi nilai. Hasil belajar pada peringkat ini berkaitan
dengan pribadi, emosi, dan rasa sosialisasi.
31
Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 29-30. 32
Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h. 20.
23
3) Ranah Psikomotoris
Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill)
atau kemampuan bertindak individu.33
Simpson dalam Sofyan
menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk
keterampilan dan kemampuan bertindak individu.34
Trowbridge dan Bybe dalam Sofyan, mengklasifikasikan domain
psikomotor ke dalam empat kategori, yaitu:35
a) Moving (bergerak).
b) Manipulation (memanipulasi).
c) Communicating (berkomunikasi).
d) Creating (menciptakan).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar pada
setiap orang dapat diikhtisarkan sebagai berikut:36
Alam
Lingkungan
Sosial
Luar Kurikulum
Instrumental Guru/pengajar
Sarana dan Fasilitas
Faktor Administrasi
Fisiologi Kondisi Fisik
Kondisi panca indra
Dalam Bakat
Minat
Psikologi Kecerdasan
Motivasi
Kemampuan kognitif
Gambar 2.3. Faktor-faktor Proses dan Hasil Belajar
Ikhtisar di atas menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar ada dua yaitu faktor dari luar dan
dalam. Berdasarkan faktor dari luar, terdapat instrumental input atau
faktor-faktor yang disengaja dirancang dan dimanipulasikan. Di dalam
keseluruhan sistem maka instrumental input merupakan faktor yang sangat
penting dan paling menentukan dalam pencapaian hasil/output yang
33
Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 30. 34
Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h. 23. 35
Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h. 24. 36
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan..., h.107.
24
dikehendaki, karena instrumental input inilah yang menentukan bagaimana
proses belajar mengajar itu akan terjadi di dalam diri si pengajar.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah
tingkat penguasaan tujuan intruksional khusus yang diukur melalui tes
atau ujian dan direpresikan oleh skor hasil tes. Makin banyak penguasaan
tujuan instruksional khusus yang dikuasai, makin tinggi hasil belajar.
3. Kesetimbangan Kimia
a. Konsep Kesetimbangan Dinamis
Ditinjau dari arahnya, reaksi kimia dapat dibagi dua yaitu reaksi
irreversibel dan reaksi reversibel. Reaksi kesetimbangan merupakan reaksi
reversibel dimana zat-zat hasil reaksi (produk) dapat bereaksi kembali
membentuk zat-zat asalnya (pereaksi),37
contohnya:
3H2(g) + N2(g) → 2NH3(g)
(laju makin berkurang)
2NH3(g) → 3H2(g) + N2(g)
(laju makin bertambah)
Gambar 2.4. perubahan kosentrasi pereaksi dan hasil reaksi menuju
keadaan setimbang untuk reaksi:38
3H2(g) + N2(g) ⇌ 2NH3(g)
Kesetimbangan kimia adalah reaksi kimia yang berlangsung dua
arah, yaitu hasil reaksi dapat berubah kembali menjadi pereaksinya hingga
konsentrasi reaktan dan produk konstan.39
Menurut fase zatnya reaksi
kesetimbangan dibagi menjadi dua yaitu kesetimbangan homogen dan
kesetimbangan heterogen.40
37
Maria Suharsini dan Dyah Saptarini, Kimia dan Kecakapan Hidup, Jilid 2A, (Jakarta:
Ganeca Exact, 2005), h. 162. 38
Charles W. Keenan, dkk., Ilmu Kimia untuk Universitas, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 1984),
edisi ke-6, h. 557. 39
Sandri Justiana, dkk., Kimia 2, (Jakarta: Yudistira, 2009), h. 101. 40
Micheal Purba, Kimia SMA untuk Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 137.
25
Hukum kesetimbangan atau hukum aksi massa yaitu: “Hasil kali
konsentrasi seimbang zat-zat di ruas kanan dibagi hasil kali konsentrasi
zat-zat di ruas kiri, masing-masing dipangkatkan koefisien reaksinya,
mempunyai harga tetap pada suhu tetap”.41
Misalkan reaksi kesetimbangan:
mA + nB ⇌ pC + qD
Kc = C p D q
[A]m[B]n, dan Kp = pC p pD q
[pA]m[pB]n
b. Pergeseran Kesetimbangan
Hendry Louis Le Chatelier mengemukakan hukum pergeseran
kesetimbangan yang dikenal dengan asas Le Chatelier: Bila terdapat suatu
kesetimbangan dilakukan dengan tindakan (aksi), maka sistem akan
mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut.42
Adapun faktor-faktor dapat mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan antara lain:
Tabel 2.1. Faktor-faktor Pergeseran Kesetimbangan
Faktor-faktor Pergeseran Kesetimbangan
Konsentrasi Suhu Volume/Tekanan Katalis
-Konsentrasi diruas
kanan ditambah,
reaksi bergeser ke
arah kiri.
-Konsentrasi zat di
ruas kiri ditambah,
reaksi bergeser
kearah kanan.
-Konsentrasi zat di
ruas kanan
dikurangi, reaksi
bergeser kearah
kanan.
-Konsentrasi zat di
ruas kiri
dikurangi, reaksi
bergeser kearah
kiri.
-Suhu dinaikkan
reaksi bergeser
kearah reaksi
endoterm.
-Suhu diturunkan
reaksi bergeser
kearah reaksi
eksoterm.
-Tekanan diperbesar
reaksi bergeser ke
ruas dengan mol
gas yang lebih
kecil.
-Tekanan diperkecil
reaksi bergeser ke
ruas dengan mol
gas yang lebih
besar.
Mempercepat
terjadinya reaksi
kimia yaitu dengan
menurunkan
energi aktivitas.
41
Sandri Justiana, dkk., Kimia 2…, h. 104. 42
Micheal Purba, Kimia SMA untuk Kelas XI…, h. 146-147.
26
c. Hubungan Kualitatif Kc, Kp, dan Derajat Disosiasi
Derajat disosiasi (α) adalah perbandingan mol zat terurai dengan
mol zat mula-mula, dapat dinyatakan dalam fraksi mol atau dalam
persentase:
α = mol terurai
mol mula−mula α =
mol terurai
mol mula−mulax 100%
Adapun hubungan Kc dan Kp adalah:43
Kp = Kc (RT)∆n
atau Kc = Kp
(RT)Δn
Dimana: R = 0,082
T = Suhu mutlak (K)
∆n = ∑koef. gas kanan - ∑koef. gas kiri
d. Kesetimbangan dalam Industri dan Kesetimbangan di Alam
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pembuatan zat kimia yang
memanfaatkan prinsip kesetimbangan kimia. Diantaranya adalah
pembuatan ammonia menurut proses Haber-Bosch. Berdasarkan prinsip
kesetimbangan, kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke
kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan
tetapi, reaksi berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada
suhu 500°C. Di pihak lain, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan
temperature akan mengurangi rendemen.44
Kesetimbangan kimia banyak terjadi di alam, seperti:
1) Silkus oksigen, kesetimbangan di lapisan atmosfer berupa
pembentukan dan penguraian ozon.
2) Proses penguapan air permukaan dan pengembunan air di permukaan
atau proses terjadinya hujan.
3) Kesetimbangan darah dalam tubuh manusia mempunyai suatu sistem
yang mengatur tingkat keasaman (pH) tetap sekitar 7,4.
43
Charles W. Keenan, dkk., Ilmu Kimia untuk Universitas..., h. 587. 44
Micheal Purba, Kimia SMA untuk Kelas XI…, h. 152-153.
27
B. Acuan Teori Disain-disain Alternatif Intervensi Tindakan yang
Dipilih
Desain-desain alternatif intervensi tindakan pada penelitian dengan judul
Implementasi Pendekatan Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa pada Konsep Kesetimbangan Kimia menggunakan desain tindakan dengan
menerapkan langkah-langkah pendekatan pembelajaran inkuiri, yaitu:
1. Merumuskan masalah
Pada tahap ini guru menstimulus siswa, agar terdapat pertanyaan
yang mengarah pada penyelidikan. Selain itu, guru memberikan kesempatan
untuk siswa dalam proses pengumpulan data informasi. Sehingga siswa
mampu untuk membuat hipotesis dari pertanyaannya sendiri.
2. Melakukan percobaan
Tahapan ini menuntut siswa untuk berperan aktif. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksperimen secara berkelompok
sesuai dengan LKS yang telah disusun sesuai dengan indikator yang
ditentukan mengenai kesetimbangan dinamis. Guru juga meminta siswa untuk
membandingkan literatur dengan hasil temuan mereka dalam bereksperimen.
3. Menganalisis dan menyajikan hasil
Pada tahap ini guru meminta masing-masing kelompok berdiskusi
untuk menterjemahkan, menganalisis dan menyajikan data hasil pengamatan.
Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, dan tabel.
4. Mengkomunikasikan
Pada tahap ini guru memberikan kesempatan kepada perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas hasil percobaan dan
kesimpulan sementara yang mereka pahami dan membahas soal untuk
didiskusikan secara bersama. Selain itu, guru juga mengulang semua konsep
yang telah dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
merangsang siswa untuk menyimpulkan konsep yang telah dipelajari.
28
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Tonih Feronika dengan judul penelitian
“Implementasi Teknik Guided Worksheet Activity dalam Pembelajaran Hands-on
dalam Melatih Kemampuan Inkuiri”. Dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa kemampuan inkuiri siswa dan respon siswa terhadap pembelajaran hands-
on dengan teknik guided worksheet activity pada pokok bahasan asam basa,
sebagai berikut: aspek-aspek kemampuan inkuiri siswa yang muncul pada
pembelajaran ini terdiri dari aspek persiapan, pertanyaan, hipotesis, investigasi,
observasi, prediksi, interpretasi, dan komunikasi. Diantara kedelapan aspek
tersebut terlihat bahwa aspek pertanyaan muncul paling sering dengan nilai
persentase tertinggi sebesar 36,8%. Pada proses pembelajaran terlihat bahwa
siswa merasa senang karena dilibatkan secara langsung dalam pembelajaran.45
Penelitian yang dilakukan oleh Arief Sidharta dengan judul penelitian
“Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium Sebagai Wahana
Pendidikan Sains Siswa SMP”. Hasilnya adalah model pembelajaran asam basa
berbasis inkuiri laboratorium dapat meningkatakan penguasaan konsep siswa
meningkatkan keterampilan berfikir kreatif siswa, bekerja keras dan kejujuran
siswa. Model pembelajaran ini mendapat tanggapan positif dari siswa karena
kegiatan menyenangkan, menggunakan alam sekitar, siswa melakukan sendiri dan
mengamati kegiatan-kegiatan di laboratorium.46
Penelitian yang dilakukan oleh Ni Ketut Rapi dengan judul “Implementasi
Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin dalam Pembelajaran Fisika untuk
Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja”.
Dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi model
pembelajaran inkuiri terpimpin dalam pembelajaran Fisika dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam ranah psikomotor. Hal ini terlihat pada peningkatan nilai
rerata hasil belajar siswa siklus I ke siklus II. Selain itu, implementasi ini juga
45
Tonih Feronika, Implementasi Teknik Guided Worksheet Activity dalam Pembelajaran
Hands-On dalam Melatih Kemampuan Inkuiri, EDUSAINS, Vol. 2, No. 1, Juni 2009. 46
Arief Sidharta, Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium Sebagai
Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP, dalam Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam, 2004.
29
dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Dan adanya respon
siswa terhadap model pembelajaran inkuiri terpimpin, baik pada siklus I maupun
siklus II termasuk kategori positif.47
Penelitian yang dilakukan Milla Listiawati, dkk. dengan judul
“Peningkatan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Kerja Ilmiah dengan
Pendekatan Inkuiri pada Konsep Bioteknologi Di SMP Kelas IX”. Dalam
penelitian dapat disumpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan inkuiri bebas dan inkuiri terstruktur memberikan tanggapan yang
sama dan positif terhadap sikap ilmiah. Sedangkan untuk penguasaan konsep
terdapat respon yang positif terhadap pembelajaran Bioteknologi.48
Penelitian yang dilakukan oleh Watcharee Ketpichainarong, dkk., dengan
judul “Enhanced learning of biotechnology students by an inquiry-based cellulose
laboratory”. Dalam penelitian ini inkuiri berdasarkan laboratorium memberikan
manfaat yang signifikan untuk mengajar dan belajar sains bagi siswa. Metode ini
dilakukan dengan berbagai pengetahuan yang konteks dan keterampilan-
keterampilan. Dilihat dari hasil tes pemahaman konseptual dan pemetaan konsep,
siswa memperoleh pengetahuan yang signifikan pada interaksi enzim-substrat dan
aplikasinya. Keberhasilan inkuiri berdasarkan laboratorium ini disebabkan karena
metode ini menarik bagi siswa. Para siswa memberikan respon yang positif pada
strategi ini seperti yang ditunjukkan oleh hasil kuesioner, refleksi dan
wawancara.49
Penelitian yang dilakukan oleh Chih-Chung Tsai, dkk., dengan judul “The
Design Ideas of “Nested Inquiry-Based Instruction Model” in Physical Science”.
Untuk menjelaskan model instruksi ini digunakan pembelajaran “Asam-Basa”.
Dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ini memberikan
47
Ni Ketut Rapi, Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin dalam Pembelajaran
Fisika untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja, Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No.XXXXI, Januari 2008. 48
Milla Listiawati, dkk., Peningkatan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Kerja Ilmiah
dengan Pendekatan Inkuiri Pada Konsep Bioteknologi Di SMP Kelas IX, dalam Metamorfosa,
Vol. 2 No. 1, April 2007. 49
Watcharee Ketpichainarong, dkk., Enhanced learning of biotechnology students by an
inquiry-based cellulase laboratory, in International Journal of Environmental & Science
Education, Vol.3, No.3, July 2008, h. 169-187, tersedia:
http://www.ijese.com/IJESE_v5n2_Pintip.pdf, 27 September 2010.
30
prioritas yang berbeda kepada siswa dengan menekankan fakta bahwa para
peserta dapat memperoleh pengetahuan dengan berinteraksi satu sama lain. Dalam
model ini peran siswa berubah dari “penerima” menjadi “pencipta”. Sehingga
pembelajaran mereka akan mengalir sesuai dengan arus utama penyelidikan
ilmiah. Dan tanggapan guru terhadap pembelajaran inkuiri cukup positif, sehingga
mengajar dan belajar menjadi lebih kompleks dan bertekanan.50
Penelitian yang dilakukan oleh Irfan Naufal Umar, dan Sajap Maswan,
dengan judul “The effects of a Web-based Guided Inquiry Approach on Students’
Achievement”. Penelitian ini menunjukkan bahwa inkuiri terpimpin memiliki
potensi untuk menjadi pendekatan pembelajaran yang efektif. Secara keseluruhan,
penerapan pendekatan pembelajaran inkuiri terpimpin yang berfokus pada
pemecahan masalah melalui eksplorasi, pengembangan konsep dan aplikasi,
memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa di lingkungan
WBL.51
Penelitian yang dilakukan oleh Phillip Alexander Towndrow, dkk., dengan
judul “Promoting Inquiry Through Science Reflective Journal Writing”. Dalam
penelitian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dibuat sebagai sumber belajar dan
alat pembelajaran yang dapat melayani keperluan tambahan penilaian formatif.
Penelitian ini menguraikan strategi generatif untuk meningkatkan pertanyaan yang
merupakan langkah awal yang penting dalam setiap proses inkuiri. Dan
menunjukkan bahwa jumlah dan kualitas pertanyaan siswa meningkat dari waktu
ke waktu. Sehingga terdapat peningkatan kemampuan inkuiri dalam penulisan
SRJ.52
50
Chih-Chung Tsai, dkk., The Design Ideas of “Nested Inquiry-Based Instruction Model” in
Physical Science, in Proceeding of the 2nd
NICE Symposium, Taipei, TAIWAN, July 30-31, 2007,
tersedia: http://dochoonho.sunchon.ac.kr/NICE2/2ndNICE-Papers/2ndNICE-oral/00057%20Chih-
Chung%20Tsai%20et%20al.pdf, 27 September 2010. 51
Irfan Naufal Umar, dan Sajap Maswan, The effects of a Web-based Guided Inquiry
Approach on Students’ Achievement, in JOURNAL OF COMPUTERS, VOL. 2, NO. 5, July 2007,
tersedia: http://www.academypublisher.com/jcp/vol02/no05/jcp02053843.pdf, 27 September 2010. 52
Phillip Alexander Towndrow, Promoting Inquiry Through Science Reflective Journal
Writing, in Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, Vol. 4 No. 3, 2008,
h. 279-283, tersedia: http://www.ejmste.com/v4n3/EURASIA_v4n3_Towndrow.pdf, 27
September 2010.
31
D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan
Gambar 2.5. Bagan Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan
Salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya hasil
belajar kimia siswa. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar
kimia siswa, yaitu: (1) proses pembelajaran yang masih monoton dan satu arah, (2)
siswa pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kimia, (3) guru belum optimal
memberikan peluang kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri,
(4) pelajaran kimia merupakan pelajaran yang dianggap sulit atau susah dipahami
1. Proses pembelajaran yang masih
monoton dan satu arah.
2. Siswa pasif dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran kimia.
3. Guru belum optimal
memberikan peluang kepada
siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri.
4. Pelajaran kimia merupakan
pelajaran yang dianggap sulit
atau susah dipahami oleh siswa.
5. Pengelolaan dan pendayagunaan
laboratorium yang belum
dioptimalkan.
Hasil belajar
kesetimbangan kimia
yang rendah
Kesetimbangan Kimia
Standar Kompetensi:
3.Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia,
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan
industri.
Kompetensi Dasar:
3.3.Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan dengan melakukan percobaan.
3.4.Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi
dengan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan.
3.5.Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan
dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Inkuiri
Praktikum Diskusi
Hasil Belajar
32
oleh siswa, dan (5) pengelolaan dan pendayagunaan laboratorium yang belum
dioptimalkan. Hal ini berlangsung selama proses pembelajaran.
Hasil belajar adalah hasil atau kemampuan yang diperoleh atau dicapai
oleh siswa yang diperhatikannya setelah menempuh proses pembelajaran. Hasil
belajar merupakan suatu indikator yang menentukan tercapai tidaknya tujuan
pembelajaran yang ditetapkan. Menurut Feronika, terdapat 3 faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar diantaranya faktor eksternal, faktor internal
dan faktor pendekatan belajar. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi
pembelajaran yang dapat mengaktifkan peran siswa dalam proses pembelajaran.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan suatu dan strategi
penyampaian yang menarik dan menyenangkan agar materi yang disampaikan
mudah dipahami, pembelajaran lebih bermakna serta membuat siswa menjadi lebih
aktif dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Salah satu
strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan peran siswa yaitu inkuiri. Inkuiri
merupakan salah satu pendekatan yang melakukan investigasi/penyelidikan
berdasarkan permasalahan yang diajukan guru, sehingga siswa memperoleh dan
memberikan informasi berdasarkan pada faktor-faktor yang diperolehnya dari
penelitian mereka.
Dalam kegiatan inkuiri siswa dituntut untuk mampu mengembangkan dan
menggunakan mentalnya untuk menemukan sendiri prinsip-prinsip dari masalah
yang dihadapinya. Mereka akan bersikap seperti ilmuwan dalam memperoleh
suatu teori. Sehingga keterlibatan langsung dalam proses belajar mengajar yang
aktif adalah salah satu indikator keberhasilan untuk mendapatkan hasil yang
optimal. Melalui pendekatan inkuiri ini siswa dimotivasi untuk berbuat,
melibatkan diri dengan aktivitas sendiri. Diusahakan kadar keterlibatan siswa
semaksimal mungkin. Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakan,
khususnya untuk mata pelajaran kimia.
Tujuan inkuiri dapat dicapai apabila siswa dilatih untuk mengobservasi,
mencatat data, mengartikan data, menyusun hipotesis, melakukan ekperimen,
melaporkan kegiatan ilmiah dan menyampaikan hasil penemuannya baik secara
tertulis ataupun lisan. Dengan aktifnya siswa dalam proses pembelajaran maka
33
pembelajaran milik mereka dan siswa menjadi lebih akrab dengan konsep-konsep
yang mereka temukan. Sehingga lebih mudah diingat serta lebih lama melekat
dalam ingatan mereka. Dengan demikian penerapan pendekatan inkuiri dapat
membuat siswa untuk menemukan sendiri makna pada konsep kesetimbangan
kimia dan membantu siswa untuk memahami secara mendalam konsep tersebut.
Sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajar kimia siswa pada konsep
kesetimbangan kimia.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka dan kerangka berpikir, maka
hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan pendekatan
pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep
kesetimbangan kimia.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA MA. Al-Falah VI Jakarta,
tepatnya di Jl. KH. Tohir, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan November-Desember 2010 pada semester 1 (ganjil).
B. Metode dan Disain Intervensi Tindakan/Rancangan Siklus
Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research). Dengan menggabungkan batasan
pengertian dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan dan kelas, maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.1 Penelitian ini bertujuan
untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya
melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus.
Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru bidang studi
kimia di sekolah dengan pembelajaran dilakukan oleh peneliti. Observasi
dilakukan oleh guru bidang studi kimia. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilakukan terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus meliputi tahap
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan
refleksi (reflecting). Hubungan antara keempat tahapan tersebut menunjukkan
sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan yang berulang.
1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Cet. I, h.
3.
35
2. Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian
Desain intervensi tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1. Desain Intervensi Tindakan2
C. Subjek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa MA. Al-Falah VI Jakarta kelas XI IPA
semester I tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 22 orang yang terdiri dari
7 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peran dan posisi peneliti dalam penelitian ini adalah bertindak sebagai
guru dan sekaligus peneliti. Peneliti melakukan penelitian dibantu oleh guru
bidang studi serta observer yang mencatat segala aktivitas yang dilakukan oleh
siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pendekatan
inkuiri.
2 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas…, h. 16.
Perencanaan
Tindakan SIKLUS I
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
Tindakan SIKLUS II
?
Pengamatan
Refleksi
36
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Adapun tahapan intervensi tindakan sebagai berikut:
Tabel 3.1. Tahap Intervensi Tindakan
Tahapan Kegiatan
Pendahuluan Melakukan survei lapangan untuk memperoleh
gambaran kondisi sekolah. Survei dilakukannya
dengan wawancara kepada guru bidang studi kimia
untuk mengetahui permasalahan yang ada di sekolah.
Survei juga dilakukan terhadap hasil belajar siswa dan
pendapat siswa tentang pembelajaran kimia yang
selama ini diterapkan oleh guru bidang studi kimia.
Sik
lus
I
Perencanaan - Menyiapkan rencana pembelajaran yang
menerapkan pendekatan pembelajaran inkuiri.
- Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa)
- Menyiapkan instrumen (tes objektif, lembar
observasi, catatan lapangan, dan wawancara).
- Melakukan uji coba instrumen.
- Menyusun kelompok belajar siswa.
Tindakan Melaksanakan langkah-langkah sesuai rencana
pembelajaran yang telah disusun.
- Melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan
awal siswa.
- Memberi perlakuan sesuai dengan tahapan-tahapan
pendekatan pembelajaran inkuiri.
- Ketika selama proses pembelajaran berlangsung,
dilakukannya observasi mengenai kinerja guru dan
siswa.
- Melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar
siswa sesudah diterapkannya
Pengamatan - Mengumpulkan data penelitian.
- Melakukan diskusi dengan guru kimia untuk
membahas tentang kelemahan atau kekurangan
proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Refleksi - Menganalisis data yang diperoleh untuk
memperbaiki dan menyempurnakan tindakan pada
siklus selanjutnya.
- Menganalisis temuan saat melakukan pengamatan
proses pembelajaran yang telah dilakukan.
- Menganalisis kelemahan dan kelebihan dari proses
pembelajaran yang berlangsung dan
mempertimbangkan langkah selanjutnya.
Siklus II dan Seterusnya
Penyusunan Laporan Penelitian
37
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil
belajar siswa dengan penggunaan pendekatan inkuiri pada pembelajaran kimia
konsep kesetimbangan kimia.
Dalam pembelajaran siswa aktif secara mental menemukan pengetahuan
berupa konsep, prinsip maupun keterampilan yang menjadikan pengetahuan yang
mereka dapatkan akan bertahan lama, mempunyai efek transfer yang lebih baik
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain, apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar
mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal bahkan maksimal,
maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru.3
Sehingga keberhasilan belajar yang diharapkan adalah sebanyak 75% dari jumlah
siswa mendapat nilai di atas KKM yaitu 65.
G. Data dan Sumber Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa nilai siswa yang
mencakup ranah kognitif, aktivitas guru dan siswa ketika proses pembelajaran
berlangsung melalui lembar observasi, catatan lapangan dan wawancara tiap akhir
siklus. Sumber data pada penelitian ini adalah siswa dan guru yang melaksanakan
pembelajaran.
Tabel 3.2. Jenis Data, Sumber Data dan Instrumen
Data Sumber Data Instrumen
Hasil belajar Siswa Tes Objektif
Aktivitas guru dan siswa
ketika proses pembelajaran Siswa dan Guru
Lembar Observasi dan
Catatan Lapangan
Respon siswa tentang proses
pembelajaran Siswa dan Guru Lembar wawancara
3 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta, PT Rineka
Cipta, 2006), h. 108.
38
H. Instrumen-instrumen Pengumpul Data yang Digunakan
Dalam penelitian ini pengumpulan data mengenai pelaksanaan dan hasil
dari program tindakannya akan dilakukan dengan menggunakan beberapa
instrumen, diantaranya:
1. Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukann secara
verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi
tentang hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan penelitian
tindakan kelas. Wawancara dilakukan untuk mengetahuui kondisi
permasalahan didalam kelas maupun di sekolah. Wawancara yang
diterapkan merupakan jenis wawancara tidak terstruktur karena pedoman
wawancara yang disiapkan berupa daftar pertanyaan atau pokok-pokok
masalah yang perlu ditanyakan kepada responden. (Lampiran 45 dan 47)
2. Lembar observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Lembar
observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi
untuk melihat aktivitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dan
lembar observasi kegiatan guru (Lampiran 35 dan 39). Lembar observasi
guru bertujuan untuk melihat konsistensi guru terhadap RPP yang telah
dibuat. Aktivitas siswa yang diamati ketika proses pembelajaran
disesuaikan dengan indikator-indikator pendekan pembelajaran inkuiri.
3. Catatan lapangan
Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra
peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau
objek penelitian tindakan kelas. Catatan lapangan ini memuat semua
proses pembelajaran dikelas, indikator dari catatan lapangan sesuai dengan
langkah-langkah inkuiri. (Lampiran 42)
39
4. Tes hasil belajar
Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan
penguasaan bahan pengajaran.4 Tes hasil belajar yang digunakan adalah
tes objektif pilihan ganda. (Lampiran 10 dan 11)
I. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 3.3. Teknik Pengumpulan Data
No. Kegiatan Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi (studi lapangan) Wawancara dengan guru dan siswa
2. Proses pembelajaran Catatan lapangan guru kimia
Lembar observasi kegiatan belajar siswa
3. Evaluasi setiap akhir siklus
Mengerjakan soal tes hasil
belajar.
Wawancara
Tes hasil belajar tiap akhir siklus.
Wawancara dengan guru dan siswa pada tiap
akhir siklus.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Studi
Untuk menganalisis butir soal yang diujicobakan, peneliti melakukan
beberapa tahap diantaranya:
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuai instrumen.5 Validitas berasal dari kata
validity, dapat diartikan tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Artinya, bahwa
valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut
mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.
4 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), Cet. ke-10, h. 35. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), Cet. ke-13, h. 168.
40
Validasi merupakan syarat yang kevalidan atau kesahihan sesuatu
instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas
tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien point
korelasi biserial antara skor butir soal dengan skor total tes. Rumus korelasi
point biserial adalah: 6
rbis (i) = 𝑋𝑖− 𝑋𝑡
𝑆𝑡
𝑝𝑖
𝑞𝑖
Keterangan :
rbis(i) : koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor I dengan
skor total.
Xi : rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal nomor i.
Xt : rata-rata skor total semua responden.
St : standar deviasi skor total semua responden.
pi : proporsi jawaban benar untuk butir nomor i.
qi : proporsi jawaban salah untuk butir nomor i.
Berdasarkan uji validitas untuk soal tes kemampuan pemahaman siswa
diperoleh bahwa pada siklus I jumlah soal yang valid terdapat 15 soal dari 30
soal pilihan ganda. Sedangkan untuk siklus II soal yang valid terdapat 18 soal
dari 30 soal pilihan ganda. (Lampiran 12 dan 19)
2. Reliabilitas
Reliabilitas bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajengan atau
konsistensi, dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
6 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), Cet. I, h.109-110.
41
dipercaya dan konsisten.7 Uji reliabilitas yang digunakan dalam menguji
instrumen dengan menggunakan rumus Kude Richardo atau KR-20, yaitu:8
rii = k
(k−1) x
St 2− piqi
St 2
Di mana:
k = jumlah item dalam instrumen
pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar pada item i
qi = 1 - pi
St2 = varians total
Adapun kriteria pengujiannya:
rii : 0,91-1,00 = Sangat tinggi
rii : 0,71-0,90 = Tinggi
rii : 0,41-0,70 = Cukup
rii : 0,21-0,40 = Rendah
rii : < 0,21 = Sangat rendah
Berdasarkan hasil uji reliabilitas untuk soal tes kemampuan
pemahaman siswa diperoleh hasil uji reliabilitas soal untu siklus I sebesar 0,86
dengan kategori tinggi. Sedangkan untuk siklus II hasil uji reliabilitas soal
sebesar 0,91 dengan kategori sangat tinggi. (Lampiran 13 dan 20)
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran menunjukkan sulit atau tidaknya suatu butir soal.
Indeks kesukaran rentangnya 0,0-1,0. Semakin besar indeks menunjukkan
semakin mudah butir soal. Untuk menghitung tingkat kesukaran menggunakan
rumus:9 P =
B
N
Keterangan:
P : Proporsi (Indeks Kesukaran)
B : Jumlah siswa yang menjawab benar
N : Jumlah peserta tes
7 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h.105.
8 Sugiyono, Statistikan untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. ke-14, h. 359-360.
9 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h. 103-104.
42
Kriteria indeks kesulitan soal adalah:10
Tabel 3.4. Pedoman Kriteria Indeks Kesulitan Soal
Skor Indeks Kesulitan Soal Kriteria
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Berdasarkan uji tingkat kesukaran soal pada soal tes kemampuan
pemahaman diperoleh pada siklus I terdapat 23,33% sukar, 53,33% sedang
dan 23,33% mudah. Pada siklus II terdapat 33,33% sukar, 50,00% sedang dan
16,67% mudah. (Lampiran 16 dan 23):
4. Daya Beda
Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam
membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan
kelompok siswa yang kurang pandai. Daya beda dapat dicari dengan
menggunakan rumus:11
𝐷 = 𝐵𝑎 − 𝐵𝑏
0,5 𝑁
Keterangan:
D : Daya beda.
Ba : Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas.
Bb : Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah.
N : Jumlah peserta tes kelompok atas dan bawah.
Klasifikasi daya Pembeda:
D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor)
D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory)
D : 0,40 – 0,70 : baik (good)
D : 0,70 – 1, 00 : baik sekali (excellent)
D : negatif : tidak baik dan sebaiknya dibuang
10
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar…, h. 137. 11
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi…, h. 104.
43
Berdasarkan uji daya beda soal terhadap soal tes kemampuan siswa
diperoleh hasil pada siklus I untuk kategori jelek sebesar 36,67%, cukup
sebesar 53,33% dan baik sebesar 10%. Sedangkan pada siklus II untuk
kategori jelek sebesar 40%, cukup sebesar 36,67% dan baik sebesar 23,33%.
(Lampiran 18 dan 25)
K. Analisis Data dan Intervensi Hasil Analisis
Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, peneliti
memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data merupakan suatu
cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat
dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin
mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada
ranah kognitif, lembar observasi, kegiatan siswa dan guru pada proses
pembelajaran, catatan lapangan, dan wawancara.
1. Tes Hasil Belajar
Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau
penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus dengan
menggunakan gain skor. Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest,
gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa
setelah pembelajaran dilakukan guru. Gain skor ternormalisasi menunjukkan
tingkat efektifitas perlakuan daripada perolehan skor atau posttest.
Rumus Gain menurut Meltzer adalah:12
Indeks Gain = skor tes akhir−skor tes awal
skor maksimum−skor tes awal
Terdapat tiga kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi:
g-tinggi : nilai (<g>) > 0,7
g-sedang : nilai 0,7 ≥ (<g>) ≥ 0,3
g-rendah : nilai (<g>) < 0,3
12
David E. Meltzer, Normalized Learning Gain: A Key Measure Of Student Learning,
Department of Physics and Astronomy, Iowa State University, Ames, Iowa 50011, 2002, tersedia:
http://www.physicseducation.net/docs/Addendum_on_normalized_gain.pdf, 27 September 2010.
44
2. Data Observasi
a. Data Observasi Kegiatan Guru
Data hasil olah kegiatan guru diolah secara kualitatif. Skor rata-rata
kegiatan guru akan dibagi menjadi empat kategori skala ordinal yaitu
baik, cukup baik, sedang, dan kurang baik.
b. Data Observasi Kegiatan Siswa
Analisis data kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan
format observasi. Observasi kegiatan siswa dilakukan pada setiap
pertemuan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Data yang
diperoleh dari observasi merupakan data kualitatif dan dikonversi ke
dalam bentuk penskoran kuantitatif berdasarkan jumlah siswa yang
memunculkan tiap indikator. Pada pengolahan data ini digunakan
rumus:13
P = F
n x 100%
Keterangan:
P = Angka presentasi,
F = Frekuensi siswa yang memunculkan indikator,
n = Jumlah responden,
100 = Bilangan tetap (rumus presentase).
Adapun kriteria pengujian:14
P = 80 % - 100 % = Sangat baik
P = 70 % - 79 % = Baik
P = 60 % - 69 % = Cukup
P = 50 % - 59 % = Kurang
P = 0 % - 49 % = Gagal
13
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2009), h.
43. 14
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), Cet. ke-10, h. 153.
45
L. Tindak Lanjut/Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah perencanaan tindakan dilakukan, maka untuk pengembangan
tindak lanjutnya dilakukan evaluasi secara keseluruhan setelah pelaksanaan semua
siklus dilakukan apakah tujuan yang diharapkan dari penelitian ini sudah tercapai
atau belum. Jika memang belum memuaskan atau belum tercapai, maka evaluasi
ini digunakan untuk melakukan refleksi kembali.
Refleksi yang dilakukan penelitian yaitu evaluasi terhadap apa yang telah
dilakukan. Hasil observasi dalam monitoring dianalisis secara deskriptif untuk
menggambarkan hasil observasi yang berupa proses dan hasil tindakan. Hasil
observasi juga digunakan untuk evaluasi terhadap prosedur, apakah yang terjadi
sudah sesuai dengan skenario pembelajaran, apakah tidak terjadi penyimpangan,
dan apakah hasilnya sudah memuaskan sesuai dengan yang diharapkan. Jika
ternyata hasilnya belum memuaskan dikarenakan sesuatu hal, maka dilakukan
rancangan ulangan yang diperbaiki, dimodifikasi dan jika perlu disusun skenario
baru. Dengan skenario yang telah diperbaiki dan dilakukan siklus yang berikutnya
untuk mencapai hasil yang optimal.
46
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Hasil Penelitian
1. Silkus I
a. Perencanaan (planning)
Tahap perencanaan pada siklus I dimulai dengan mengidentifikasi
permasalahan yang terdapat di sekolah. Dari penelitian pendahuluan
didapatkan bahwa pada sekolah yang akan diteliti mengalami permasalahan
pada rendahnya hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia dan
kurangnya keaktifan pada saat pembelajaran berlangsung (Lampiran 2, 3
dan 4). Dari permasalahan tersebut, peneliti merancang desain
pembelajaran yang dapat meningkatkkan keaktifan, dan efektivitas
pembelajaran sehingga akan mampu meningkatkan hasil belajar kimia
siswa.
Desain pembelajaran yang disiapkan meliputi silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), lembar
observasi dan catatan lapangan, alat dan bahan untuk praktikum, instrumen
tes soal pilihan ganda untuk pretest dan postes serta membentuk kelompok
belajar siswa. Adapun materi ajar yang diberikan pada siklus I ini adalah
konsep kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen dan heterogen,
serta tetapan kesetimbangan. Pembelajaran dilakukan dalam dua kali
pertemuan. Pada pertemuan pertama, pembelajaran dilaksanakan di
laboratorium dan pada pertemuan kedua pembelajaran dilaksanakan di
kelas. Indikator pembelajaran dari konsep kesetimbangan kimia yang
diterapkan pada siklus pertama ini diantaranya: (1) menjelaskan
kesetimbangan dinamis, (2) menjelaskan kesetimbangan homogen dan
heterogen. (3) menjelaskan tetapan kesetimbangan. Kegiatan eksperimen
yang dilakukan adalah mendeskripsikan reaksi reversibel berdasarkan
percobaan.
47
b. Tindakan
Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan inkuiri yang telah disusun dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Langkah-langkah tindakan sebagai
berikut:
Tabel 4.1. Kegiatan Guru dan Siswa Siklus I
Kegiatan
Guru Siswa
Pertemuan Pertama
Merumuskan Masalah
- Menstimulus siswa, agar terdapat
pertanyaan yang mengarah pada
penyelidikan.
- Memberikan kesempatan untuk
siswa dalam proses pengumpulan
data informasi.
- Meminta siswa untuk membuat
hipotesis.
- Menetapkan hipotesis dari jawaban
siswa untuk dikaji lebih lanjut.
Melakukan Percobaan
- Meminta siswa untuk menyiapkan
alat/bahan yang tertera pada LKS.
- Meminta siswa untuk merancang
dan melakukan praktikum sesuai
dengan urutan yang telah ditetapkan.
- Meminta siswa untuk mengamati
perubahan yang terjadi dengan teliti.
- Meminta siswa untuk
membandingkan literatur dengan
hasil temuan.
- Meminta siswa untuk mencatat data
sesuai hasil pengamatan. Dan
meminta siswa untuk membuat tabel
hasil pengamatan.
Menganalisis dan Menyajikan
Hasil
- Meminta tiap kelompok berdiskusi
untuk menterjemahkan dan
menganalisis data hasil pengamatan.
- Meminta siswa untuk menyajikan
pemahaman baru melalui diskusi
kelas.
- Mengajukan pertanyaan yang
mengarah pada penyelidikan.
- Mencari data informasi dan
memahami tentang permasalahan
yang telah diberikan.
- Melakukan diskusi kelompok untuk
merumuskan hipotesis.
- Menyampaikan hipotesis.
- Menyiapkan alat dan bahan secara
berkelompok.
- Menggunakan metode dan prosedur
praktikum sesuai dengan urutan
yang telah ditetapkan.
- Mengamati perubahan yang terjadi
dengan teliti.
- Membandingkan literatur dengan
hasil temuan.
- Mencatat data sesuai hasil
pengamatan. Dan membuat tabel
hasil pengamatan.
- Diskusi kelompok untuk
menterjemahkan dan menganalisis
data hasil pengamatan.
- Menyajikan pemahaman baru
melalui diskusi kelas.
48
Pertemuan Kedua
Mengkomunikasikan
- Melalui diskusi kelas guru
memimpin tiap kelompok untuk
mempersentasikan hasil dari
eksperimen yang telah dilakukan.
- Meminta siswa membandingkan
hasil yang mereka peroleh dan
memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa lain.
- Mengarahkan diskusi dengan cara
mengklarifikasi kesimpulan yang
kurang tepat.
- Meminta siswa untuk
mengumpulkan laporan tertulis.
- Tiap kelompok menyampaikan hasil
eksperimen dan kesimpulan di
depan kelas.
- Memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang
lain.
- Memperhatikan penjelasan guru dan
menanyakan hal-hal yang dianggap
belum jelas.
- Mengumpulkan laporan tertulis.
c. Hasil Pengamatan
1) Lembar Observasi Siswa
Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama tindakan
pembelajaran kimia dengan menggunakan pendekatan inkuiri, diperoleh
persentase jumlah siswa yang memunculkan tindakan inkuiri selama
proses pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 4.2. Data Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus I
No. Tahapan
Inkuiri
Aspek Tiap Tahapan yang
Diamati
Skala %
4 3 2 1
1. Merumuskan
Masalah
a. Mengajukan pertanyaan yang
mengarah pada penyelidikan √
62,5
0 b. Mencari data informasi dan
memahami tentang permasalahan
yang telah diberikan
√
c. Melakukan diskusi kelompok
untuk merumuskan hipotesis √
d. Menyampaikan hipotesis √
2. Melakukan
Percobaan
a. Menyiapkan alat dan bahan secara
berkelompok √
66
,67
b. Melakukan percobaan sesuai
dengan petunjuk di LKS √
c. Mengamati perubahan yang
terjadi dengan teliti √
d. Membandingkan literatur dengan
hasil temuan √
e. Mencatat data sesuai hasil
pengamatan √
f. Membuat tabel hasil pengamatan
secara cermat dan terorganisasi √
49
3. Menganalisis
dan
Menyajikan
hasil
a. Diskusi kelompok untuk
menterjemahkan dan
menganalisis data hasil
pengamatan
√
50
,00
b. Menyajikan pemahaman baru √
c. Membuat kesimpulan √
4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan
hasil eksperimen dan kesimpulan
di depan kelas
√
62
,50 b. Memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang
lain
√
c. Memperhatikan penjelasan guru
dan menanyakan hal-hal yang
dianggap belum jelas
√
d. Mengumpulkan laporan tertulis √
Rata-rata 60,42%
Kategori Cukup
Tabel diatas menunjukkan persentase dari tiap tahapan inkuiri
yang dilakukan oleh siswa. Kegiatan siswa pada tindakan pembelajaran
siklus I masih berada pada kategori cukup dengan rata-rata 60,42%.
Namun, hal ini menunjukkan sebagian besar siswa telah memunculkan
tahapan-tahapan inkuiri dalam proses pembelajaran. (Lampiran 38)
2) Lembar Observasi Guru
Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati dengan
menggunakan lembar observasi. Hasil observasi kegiatan guru selama
proses pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 4.3. Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus I
No. Tahapan
Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Skala
4 3 2 1
1. Merumuskan
Masalah
a. Mengajukan pertanyaan yang
mengarah pada penyelidikan √
b. Mencari data informasi dan
memahami tentang permasalahan
yang telah diberikan
√
c. Melakukan diskusi kelompok untuk
merumuskan hipotesis √
d. Menyampaikan hipotesis √
2. Melakukan
Percobaan
a. Memilihan/menggunakan alat
dengan benar sesuai dengan prosedur
praktikum
√
50
b. Menggunakan metode dan prosedur
praktikum sesuai dengan urutan yang
telah ditetapkan
√
c. Mengamati perubahan yang terjadi
dengan teliti √
d. Membandingkan literatur dengan
hasil temuan √
e. Mencatat data sesuai hasil
pengamatan √
f. Membuat tabel hasil pengamatan
secara cermat dan terorganisasi √
3. Menganalisis
dan
Menyajikan
Hasil
d. Diskusi kelompok untuk
menterjemahkan dan menganalisis
data hasil pengamatan
√
e. Menyajikan pemahaman baru √
f. Membuat kesimpulan √
4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan hasil
eksperimen dan kesimpulan di depan
kelas
√
b. Memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang
lain
√
c. Memperhatikan penjelasan guru dan
menanyakan hal-hal yang dianggap
belum jelas
√
d. Mengumpulkan laporan tertulis √
Persentase siklus (%) 75,00
Kategori Baik
Pada tabel 4.3, menunjukkan kesesuaian cara mengajar guru
dalam menerapkan Rencana Proses Pembelajaran (RPP) berkategori
baik. Pada tahap pendahuluan baik dalam hal menggali ide awal siswa.
Pada tahap observasi, guru berinteraksi dengan baik dan memfasilitasi
siswa dalam melakukan percobaan. Peran guru pada saat pembelajaran
tidak mendominasi kelas tetapi memberikan banyak waktu untuk siswa
terlibat langsung selama pembelajaran. Pada bagian penutup, guru
kurang membantu siswa dalam menyimpulkan materi. (Lampiran 40)
3) Catatan Lapangan
Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat
dalam catatan lapangan. Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan
sebagai berikut:
51
Tabel 4.4. Hasil Catatan Lapangan Siklus I
No.
Hal-hal yang Teramati dalam Pelaksanaan Inkuiri
Tindakan Uraian
Guru Siswa
1. Merumuskan
Masalah
- Kurang mengarahkan
siswa untuk mengajukan
pertanyaan.
- Tidak menyediakan
informasi yang dibutuhkan
oleh siswa, sehingga siswa
fokus pada satu sumber
saja.
- Kurang mengawasi diskusi
siswa dalam menentukan
hipotesis.
- Belum terbiasa dalam
mengajukan pertanyaan.
- Fokus pada satu sumber yaitu
buku panduan dan tidak ada
usaha untuk mencari sumber lain.
- Masih bergantung pada guru.
- Belum terbiasa berdiskusi dalam
kelompok.
- Masih tampak malu-malu dalam
menyampaikan hipotesis.
2. Melakukan
Percobaan
- Kurang maksimal dalam
membimbing siswa untuk
merancang dan melakukan
praktikum.
- Hanya fokus pada beberapa
kelompok saja.
- Tidak bisa mengkondisikan
semua siswa untuk fokus
pada praktikum, sehingga
ada siswa yang bercanda
dan mengganggu kelompok
lain.
- Belum bisa mengarahkan
siswa untuk
membandingkan literatur
dengan hasil temuan.
- Beberapa masih ada yang belum
mengetahui nama alat yang ada
dalam laboratorium kimia.
- Masih banyak yang tidak serius
dalam melakukan langkah kerja
praktikum.
- Masih ada yang bercanda dan
mengganggu kelompok lain.
- Belum terbiasa dalam mengamati
hasil temuan.
- Bingung dalam membandingkan
literatur dengan hasil temuan.
- Beberapa siswa hanya
mengandalkan temannya.
- Belum terbiasa dalam penyajian
hasil praktikum.
3. Menganalisis
dan
Menyajikan
Hasil
- Tidak semua kelompok
mendapat pengawasan guru
dalam proses diskusi.
- Kurang memotivasi siswa
untuk turut aktif diskusi
kelompok, agar siswa dapat
menyajikan pemahaman
baru dan menyimpulkan
hasil temuan mereka sesuai
dengan indikator.
- Didominasi siswa yang pandai.
- Masih malu-malu dalam
berpendapat.
- Beberapa yang pasif hanya
mengikuti pendapat temannya
yang aktif.
- Belum terbiasa dalam menyajikan
pemahaman baru.
- Belum tepat menyimpulkan hasil
temuan mereka dari kegiatan
praktikum tentang kesetimbangan
kimia.
4. Komunikasi - Kurangnya kepemimpinan
guru dalam diskusi.
- Kesimpulan yang diberikan
terlalu bertele-tele,
sehingga siswa kurang
termotivasi untuk bertanya.
- Masih ragu-ragu dalam
menyampaikan hasil diskusi.
- Masih banyak siswa yang tidak
menyimak teman yang sedang
menyampaikan hasil temuannya.
- Pada umumnya siswa
52
memberikan tanggapan jika
ditunjuk oleh guru.
- Masih ada yang tidak
memperhatikan penjelasan guru.
- Masih kurang aktif dalam
menanyakan hal yang dianggap
belum jelas.
Berdasarkan tabel 4.4, tampak bahwa dalam merumuskan masalah
siswa mulai terkondisikan untuk melaksanakan pembelajaran. Namun,
masih ada beberapa kekurangan dalam tahapan ini seperti, pengawasan
guru yang tidak secara menyeluruh ke semua kelompok. Dalam
pembelajaran ini terlihat siswa masih terfokus pada satu sumber.
Pada saat melakukan percobaan ternyata masih ada siswa yang
belum mengetahui nama alat yang ada dalam laboratorium kimia. Pada
saat praktikum berlangsung tampak masih banyak siswa yang sibuk
mengobrol, bercanda, mengganggu kelompok lain, tidak serius dalam
mengikuti prosedur yang dicantumkan dalam Lembar Kerja Siswa
(LKS). Hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan guru dalam
membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
LKS. Beberapa siswa juga masih banyak yang mengandalkan temannya
dalam menyajikan hasil praktikum. Selain itu, siswa juga masih bingung
dalam membandingkan literatur dengan hasil temuan.
Pada saat diskusi dalam menganalisis dan menyajikan hasil,
tampak siswa mulai berdiskusi dengan teman kelompoknya. Namun
masih didominasi oleh siswa yang aktif. Sehingga masih mengandalkan
teman kelompok yang aktif. Gurupun hanya memperhatikan beberapa
kelompok yang aktif diskusi saja.
Pada saat komunikasi tampak siswa masih malu untuk
menyampaikan pendapat. Mereka hanya mau menyampaikan hasil
temuannya jika telah ditunjuk oleh guru. Masih banyak siswa yang tidak
menyimak guru dalam memberikan gambaran tentang kesimpulan dari
praktikum, karena penjelasan yang diberikan terlalu tergesah-gesah. Hal
ini menyebabkan proses komunikasi belum berjalan dengan baik.
(Lampiran 43)
53
4) Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara pada siklus I dengan beberapa siswa
dari perwakilan kelompok yang berbeda, dapat diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.5. Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus I
No. Hal yang
Ditanyakan Pernyataan Siswa
1. Merumuskan
Masalah
- Sebagian besar siswa senang karena proses
pembelajaran tidak satu arah, melainkan dua
arah antara siswa dengan guru dan antar siswa.
- Masih binggung untuk bertanya karena tidak
terbiasa.
- Siswa merasa malas untuk membaca karena
pada proses sebelumnya selalu diawali oleh
guru yang menerangkan.
- Beberapa belum terbiasa belajar kelompok,
sehingga masih malu untuk bertukar pikiran.
2. Melakukan
Percobaan
- Sebagian besar siswa senang karena dapat
mengetahui beberapa nama dan kegunaan alat
di laboratorium.
- Mampu memberikan informasi mengenai alat
dan bahan yang akan digunakan.
- Siswa merasa bingung dalam melakukan
langkah kerja praktikum yang tertera dalam
LKS karena belum terbiasa melakukan
praktikum.
- Siswa masih bingung dalam mengamati hasil
temuan, membandingkannya dengan literatur
dan menyajikannya dalam bentuk tabel.
3. Menganalisis dan
Menyajikan Hasil
- Beberapa siswa senang karena dapat bertukar
pikiran dalam menganalisis dan menyajikan
hasil temuan mereka.
- Sebagian besar siswa masih merasa malu
untuk menyampaikan pendapat pada
temannya.
- Terlalu fokus pada salah satu kelompok.
4. Komunikasi - Siswa merasa takut untuk menyampaikan hasil
diskusi dan menjawab pertanyaan yang
diajukan kelompok lain.
- Siswa takut untuk mengajukan diri dalam
menyampaikan pendapatnya karena takut
dianggap “sok tahu” atau “sok pintar”.
- Kesimpulan yang diberikan guru tidak secara
langsung, melainkan dengan penjelasan yang
panjang dan rumit untuk dipahami oleh siswa.
(Lampiran 48)
54
d. Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I
dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes kemampuan siswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6. Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus I
Rata-rata Siswa
Pretest 12,74 Posttest 73,94 N-Gain 0,71
Pada siklus I, sebelum dilakukan pembelajaran mendapatkan rata-
rata skor pretest 12,74. Tetapi setelah mengalami pembelajaran rata-rata
hasil belajar siswa meningkat menjadi 73,94. Untuk mengetahui tingkat
efektifitas tindakan yang telah dilakukan pada penelitian tindakan kelas
siklus I maka data skor hasil tes pemahaman siswa dianalisis dengan N-
Gain terhadap skor rerata tes awal dan tes akhir kemampuan pemahaman
siswa. Dari selisih skor pretes dan postes didapatkan nilai N-Gain 0,71.
Berdasarkan kategorisasi perolehan skor N-gain, skor N-gain 0,71
berkategori menunjukkan g-sedang. Hal ini menunjukkan tingkat
efektivitas yang cukup tinggi atas perlakuan tindakan pembelajaran
menggunakan pendekatan inkuiri. (Lampiran 34)
Namun hasil tes akhir yang dilaksanakan belum memenuhi
ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan masih terdapat siswa yang
mendapatkan nilai di bawah batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yaitu 65. Pada siklus I ini persentase siswa yang telah mencapai KKM
sebesar 72,73% (Lampiran 31). Hal ini belum memenuhi target yang
diharapkan yaitu ketuntasan belajar siswa mencapai 75%.
e. Refleksi
Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri
pada konsep kesetimbangan kimia mampu membuat siswa lebih
terkondisikan untuk belajar. Pendekatan inkuiri membuat siswa terlibat
55
aktif dalam proses pembelajaran, dimana setiap siswa memiliki tanggung
jawab untuk memahami dan menyelesaikan semua hal yang tertera dalam
LKS.
Namun dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan
inkuiri pada konsep kesetimbangan kimia ini masih terdapat
kekurangannya. Sehingga perlu dilakukannya perbaikan. Adapun
kekurangan dan perbaikan yang terdapat pada siklus I ini sebagai berikut:
Tabel 4.7. Kekurangan dan Tindakan Perbaikan Siklus I
No. Tindakan Kekurangan Perbaikan
1. Merumuskan
Masalah
- Pengawasan guru yang
tidak secara
menyeluruh ke semua
kelompok.
- Dalam pembelajaran ini
terlihat siswa masih
terfokus pada satu
sumber.
- Pengaturan posisi duduk
tiap kelompok agar guru
mudah dalam
mengawasi seluruh
kelompok.
- Meminta siswa untuk
mencari sumber lain
yang berkaitan dengan
materi yang akan
diajarkan.
2. Melakukan
Percobaan
- Kurangnya pengetahuan
siswa pada alat dan
bahan yang akan
digunakan.
- Siswa masih ada yang
tidak serius dalam
melakukan observasi.
- Siswa juga mengalami
kesulitan dalam
mengikuti prosedur yang
tertera dalam LKS,
karena siswa malas
untuk membaca dan
memahami langkah
kerja yang tertera dalam
LKS.
- Siswa masih
mengandalkan teman
kelompoknya yang aktif.
- Kurang membimbing
siswa yang mengalami
kesulitan dalam
menyelesaikan LKS.
- Lebih banyak
memberikan informasi
tentang nama alat dan
bahan yang akan
digunakan.
- Atur posisi duduk tiap
kelompok, sehingga
proses praktikum berjalan
sesuai dengan
pengawasan guru.
- Menugaskan siswa untuk
memahami LKS terlebih
dahulu sebelum
praktikum dilaksanakan.
- Mengingatkan siswa
untuk tidak
mengandalkan temannya.
- Membimbing siswa yang
mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan
LKS.
56
3. Menganalisis
dan menyajikan
Hasil
- Masih didominasi oleh
siswa yang aktif.
Sehingga masih
mengandalkan teman
kelompok yang aktif.
- Gurupun hanya
memperhatikan
beberapa kelompok
yang aktif diskusi saja.
- Memotivasi siswa untuk
aktif dalam diskusi.
- Mengawasi secara merata
setiap kelompok agar
aktif dalam diskusi.
4. Komunikasi - Siswa masih malu untuk
menyampaikan
pendapat.
- Masih banyak siswa
yang tidak menyimak
guru dalam memberikan
gambaran tentang
kesimpulan dari
praktikum, karena
penjelasan yang
diberikan terlalu
tergesah-gesah.
- Memotivasi siswa agar
terbentuk sikap percaya
diri untuk melakukan
perdebatan dalam
berdiskusi.
- Berikan kesimpulan yang
padat, jelas, dan menarik
sehingga siswa
termotivasi untuk
mengetahuinya lebih
mendalam.
Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa dalam tiap tahapan inkuiri
masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Hal ini menunjukkan
kegiatan siswa pada siklus I ini kurang optimal dalam melaksanakan
tahapan-tahapan inkuiri, mulai dari tahapan merumuskan masalah sampai
tahapan komunikasi. Proses perbaikan akan dilaksanakan pada siklus II
guna untuk mengoptimalkan kegiatan siswa pada setiap tahapan inkuiri.
f. Keputusan
Pada pelaksanaan siklus I berdasarkan tes kemampuan siswa yang
telah dilaksanakan selama proses pembelajaran siklus I, bahwa hasil belajar
siswa pada konsep kesetimbangan kimia belum memenuhi indikator yang
peneliti harapkan. Indikator yang ditetapkan oleh peneliti yaitu sebesar 75%
siswa memliki nilai di atas KKM sekolah tetapi pada siklus I ini hanya
mencapai 72,73%. Dalam hal ini perlu dilakukan tindak lanjut proses
pembelajaran untuk perbaikkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti
memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas ini ke siklus II.
57
2. Siklus II
a. Perencanaan (planning)
Tahap perencanaan siklus II ini merupakan perbaikan dari
pembelajaran pada siklus I. Perbaikan dimulai dengan menyiapkan rencana
pembelajaran yang menerapkan pendekatan inkuiri dengan metode
praktikum dan diskusi yang sedikit berbeda dengan siklus I, seperti
meminta siswa untuk membagikan peranan inkuiri untuk tiap anggota
kelompoknya, meminta siswa untuk mencari informasi lain yang berkaitan
baik yang ada di perpustakaan ataupun melalui media internet, dan
meminta siswa untuk menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk power
point. Hal ini bertujuan agar siswa lebih aktif dan kreatif selama proses
pembelajaran. Selain itu, menyiapkan LKS, menyiapkan alat dan bahan
untuk praktikum, menyiapkan soal pretest dan postes.
Adapun materi ajar yang diberikan pada siklus II ini adalah arah
reaksi dan pergeseran kesetimbangan kimia, perhitungan kesetimbangan
kimia, penerapan kesetimbangan kimia. Indikator pembelajaran dari konsep
kesetimbangan kimia yang diterapkan pada siklus pertama ini diantaranya:
(1) meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas
Le Chatelier, (2) menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan
volume pada pergeseran kesetimbangan melalui percobaan, (3) menafsirkan
data hasil percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada
keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan
kesetimbangan, (4) menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi
kesetimbangan atau sebaliknya, (5) menghitung harga Kp berdasarkan
tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang, (6)
menghitung harga Kp berdasarkan Kc atau sebaliknya, (7) menjelaskan
kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang
didasarkan pada reaksi kesetimbangan. Kegiatan eksperimen yang
dilakukan adalah mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran kesetimbangan.
58
b. Tindakan
Pada tahap ini, guru masih menerapkan pendekatan inkuiri dengan
metode paktikum dan diskusi yang telah disusun dalam RPP. Langkah-
langkah tindakan sebagai berikut:
Tabel 4.8. Kegiatan Guru dan Siswa Siklus II
Kegiatan
Guru Siswa
Pertemuan Pertama
Merumuskan Masalah
- Menstimulus siswa, agar terdapat
pertanyaan.
- Memberikan kesempatan untuk
siswa dalam proses pengumpulan
data informasi dengan membaca
sumber-sumber yang berkaitan yang
terdapat di perpustakaan sekolah.
- Mengemukakan pertanyaan/
masalah yang dihadapi.
- Mencari data informasi dan
memahami tentang permasalahan
yang telah diberikan.
Pertemuan Kedua
Melakukan Percobaan
- Meminta siswa untuk menyiapkan
alat/bahan yang tertera pada LKS.
- Meminta siswa untuk merancang
dan melakukan praktikum sesuai
dengan urutan yang telah ditetapkan.
- Meminta siswa untuk mengamati
perubahan yang terjadi dengan teliti.
- Meminta siswa untuk
membandingkan literatur dengan
hasil temuan.
- Meminta siswa untuk mencatat data
sesuai hasil pengamatan, dan
membuat tabel hasil pengamatan.
Menganalisis dan Menyajikan
Hasil
- Meminta tiap kelompok berdiskusi
untuk menterjemahkan dan
menganalisis data hasil pengamatan.
- Meminta siswa untuk menyajikan
pemahaman baru melalui diskusi
kelas.
- Menyiapkan alat dan bahan secara
berkelompok.
- Menggunakan metode dan prosedur
praktikum sesuai dengan urutan
yang telah ditetapkan.
- Mengamati perubahan yang terjadi
dengan teliti.
- Membandingkan literatur dengan
hasil temuan.
- Mencatat data sesuai hasil
pengamatan.
- Diskusi kelompok untuk
menterjemahkan dan menganalisis
data hasil pengamatan.
- Menyajikan pemahaman baru
melalui diskusi kelas.
Pertemuan Ketiga
Mengkomunikasikan
- Melalui diskusi kelas, guru
memimpin tiap kelompok untuk
mempersentasikan hasil dari
eksperimen yang telah dilakukan.
- Tiap kelompok menyampaikan hasil
eksperimen dan kesimpulan dalam
power point di depan kelas.
59
- Meminta siswa membandingkan
hasil yang mereka peroleh dan
memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang
lain.
- Mengarahkan diskusi dengan cara
mengklarifikasi kesimpulan yang
kurang tepat.
- Meminta siswa untuk
mengumpulkan laporan tertulis.
- Memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang
lain.
- Memperhatikan penjelasan guru dan
menanyakan hal-hal yang dianggap
belum jelas.
- Mengumpulkan laporan tertulis.
Pertemuan Keempat
Memberikan evaluasi berupa posttest Mengerjakan soal dengan baik dan
sungguh-sungguh
c. Hasil Pengamatan
1) Lembar Observasi Siswa
Kegiatan siswa selama proses pembelajaran diamati dengan
menggunakan lembar observasi. Hasil observasi kegiatan siswa di
uraikan pada tabel berikut:
Tabel 4.9. Data Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus II
No. Tahapan
Inkuiri
Aspek Tiap Tahapan yang
Diamati
Skala %
4 3 2 1
1. Merumuskan
Masalah
a. Mengajukan pertanyaan yang
mengarah pada penyelidikan √
81,2
5
b. Mencari data informasi dan
memahami tentang
permasalahan yang telah
diberikan
√
c. Melakukan diskusi kelompok
untuk merumuskan hipotesis √
d. Menyampaikan hipotesis √
2. Melakukan
Percobaan
a. Menyiapkan alat dan bahan
secara berkelompok √
83
,33
b. Melakukan percobaan sesuai
dengan petunjuk di LKS √
c. Mengamati perubahan yang
terjadi dengan teliti √
d. Membandingkan literatur
dengan hasil temuan √
e. Mencatat data sesuai hasil
pengamatan √
f. Membuat tabel hasil
pengamatan secara cermat dan
terorganisasi
√
60
3. Menganalisis
dan
Menyajikan
hasil
a. Diskusi kelompok untuk
menterjemahkan dan
menganalisis data hasil
pengamatan
√
75
,00
b. Menyajikan pemahaman baru √
c. Membuat kesimpulan √
4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan
hasil eksperimen dan
kesimpulan di depan kelas
√
87
,50 b. Memberikan tanggapan
terhadap kesimpulan kelompok
siswa yang lain
√
c. Memperhatikan penjelasan guru
dan menanyakan hal-hal yang
dianggap belum jelas
√
d. Mengumpulkan laporan tertulis √
Rata-rata 81,77%
Pada tabel 4.9 menunjukkan hasil observasi kegiatan siswa ketika
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri.
Persentase tiap indikator menghasilkan rata-rata persentase sebesar
81,77% dengan kategori sangat baik. Rata-rata hasil persentase pada
siklus I dan II dari semua indikator meningkat dari 60,42% menjadi
81,77% (Lampiran 38). Pada siklus II ini, siswa paling aktif dan dapat
terbentuknya suatu konsep dalam mengikuti pembelajaran yang
berdasarkan penemuan yang berkategorikan sangat baik.
2) Lembar Observasi Guru
Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati dengan
menggunakan lembar observasi. Hasil observasi kegiatan guru di uraikan
pada tabel berikut:
Tabel 4.10. Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus II
No. Tahapan
Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Skala
4 3 2 1
1. Merumuskan
Masalah
a. Mengajukan pertanyaan yang
mengarah pada penyelidikan √
b. Mencari data informasi dan
memahami tentang permasalahan
yang telah diberikan
√
c. Melakukan diskusi kelompok untuk
merumuskan hipotesis √
d. Menyampaikan hipotesis √
61
2. Melakukan
Percobaan
a. Memilihan/menggunakan alat
dengan benar sesuai dengan prosedur
praktikum
√
b. Menggunakan metode dan prosedur
praktikum sesuai dengan urutan yang
telah ditetapkan
√
c. Mengamati perubahan yang terjadi
dengan teliti √
d. Membandingkan literatur dengan
hasil temuan √
e. Mencatat data sesuai hasil
pengamatan √
f. Membuat tabel hasil pengamatan
secara cermat dan terorganisasi √
3. Menganalisis
dan
Menyajikan
Hasil
a. Diskusi kelompok untuk
menterjemahkan dan menganalisis
data hasil pengamatan
√
b. Menyajikan pemahaman baru √
c. Membuat kesimpulan √
4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan hasil
eksperimen dan kesimpulan di depan
kelas
√
b. Memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang
lain
√
c. Memperhatikan penjelasan guru dan
menanyakan hal-hal yang dianggap
belum jelas
√
d. Mengumpulkan laporan tertulis √
Persentase siklus (%) 83,82
Kategori Sangat Baik
Tabel 4.10 menunjukkan kesesuaian cara mengajar guru dalam
menerapkan RPP berkategori sangat baik. Terjadi peningkatan
presentase dari siklus I ke siklus II. Peningkatan ini terlihat pada proses
komunikasi. Peran guru pada saat pembelajaran tidak mendominasi kelas
tetapi memberikan banyak waktu untuk siswa terlibat langsung selama
pembelajaran. Sehingga siswa bisa aktif, dalam menyelesaikan masalah
yang ada dalam pembelajaran. (Lampiran 41)
3) Catatan Lapangan
Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dapat
diuraikan dalam catatan lapangan. Uraian lengkap pada lembar catatan
lapangan pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
62
Tabel 4.11. Hasil Catatan Lapangan Siklus II
No.
Hal-hal yang Teramati dalam Pelaksanaan Inkuiri
Tindakan Uraian
Guru Siswa
1. Merumuskan
Masalah
- Mampu mengarahkan
siswa untuk mengajukan
pertanyaan.
- Menyediakan informasi
yang dibutuhkan oleh
siswa.
- Terbiasa dalam mengajukan
pertanyaan.
- Ada usaha untuk mencari sumber lain.
- Mulai terbiasa berdiskusi kelompok.
- Percaya diri dalam menyampaikan
hipotesis.
2. Melakukan
Percobaan
- Pengawasan sudah
menyeluruh pada setiap
kelompok.
- Mampu mengarahkan
siswa untuk
membandingkan literatur
dengan hasil temuan.
- Serius dalam praktikum.
- Kerja sama antar anggota kelompok
sudah terjalin dengan baik.
- Terbiasa dalam mengamati hasil
temuan, penyajiannya.
- Mampu membandingkan literatur
dengan hasil temuan.
3. Menganalisis
dan
Menyajikan
Hasil
- Semua kelompok
mendapat pengawasan
guru dalam proses diskusi.
- Mampu membimbing
diskusi kelompok, agar
siswa dapat menyajikan
pemahaman baru dan
menyimpulkan hasil
temuan mereka sesuai
dengan indikator.
- Seluruh siswa aktif dalam proses
diskusi untuk menganalisis dan
menyajikan hasil praktikum.
- Percaya diri dalam menyampaikan
pendapat dan menyajikan pemahaman
baru.
- Mulai tepat menyimpulkan hasil
temuan mereka dari kegiatan
praktikum tentang arah pergeseran
kesetimbangan kimia.
4. Komunikasi - Kepemimpinan guru
dalam diskusi sudah baik.
- Kesimpulan yang
diberikan sudah mengarah
pada indikator, sehingga
siswa termotivasi untuk
bertanya.
- Percaya diri ketika menyampaikan
hasil diskusi.
- Mampu menghargai pendapat orang
lain, senantiasa menyimak setiap
siswa yang sedang menyampaikan
pendapat dan tidak malu untuk
bertanyaan.
Berdasarkan tabel 4.11 pada saat merumuskan masalah tampak
siswa mampu dalam mengajukan pertanyaan dan ada usaha untuk
mencari sumber lain dengan berkunjung ke perpustakaan sekolah. Siswa
juga mulai terbiasa berdiskusi dalam kelompok masing-masing dengan
posisi yang telah ditentukan. Sehingga pengawasan guru sudah
menyeluruh pada setiap kelompok. Siswa malai percaya diri dalam
menyampaikan hipotesis yang telah ditetapkan oleh tiap-tiap kelompok.
Pada saat melakukan percobaan tampak siswa serius dalam
melakukan langkah kerja praktikum. Tidak ada lagi siswa yang
63
mengganggu siswa lain saat proses pembelajaran berlangsung. Kerja
sama antar anggota kelompok sudah terjalin dengan baik. Guru mampu
mengarahkan siswa membandingkan literatur dengan hasil temuan.
Pada saat diskusi untuk menganalisis dan menyajikan hasil,
seluruh siswa aktif dalam proses diskusi kelompok. Guru mulai mampu
membimbing diskusi kelompok, agar siswa dapat menyajikan
pemahaman baru dan menyimpulkan hasil temuan mereka sesuai dengan
indikator. Siswa mulai percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan
menyajikan pemahaman baru.
Pada saat proses komunikasi, seluruh siswa aktif dan tampak
percaya diri ketika menyampaikan hasil diskusi. Seluruh siswa mampu
menyimak penjelasan yang disampaikan. Sehingga proses komunikasi
dapat berlangsung dengan baik.
4) Wawancara
Hasil wawancara dengan guru dan siswa pada akhir siklus II ini
menunjukkan perubahan yang positif, hasil wawancara pada siklus II ini
dapat di lihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12. Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus II
No. Hal yang
Ditanyakan Pernyataan Siswa
1. Merumuskan
Masalah
- Siswa mulai senang dalam berdiskusi karena
dapat bertukar pikiran.
- Guru sudah mampu menguasai kelas, sehingga
siswa dapat terkondisikan dengan baik.
2. Melakukan
Percobaan
- Senang karena dapat mengetahui beberapa
nama dan kegunaan alat di laboratorium.
- Mampu melakukan langkah kerja praktikum
yang tertera dalam LKS.
- Tidak merasa bingung dalam mengolah hasil
temuan.
3. Menganalisis dan
Menyajikan hasil
- Siswa senang karena dapat bisa memecahkan
masalah bersama-sama ketika mengalami
kesulitan dalam menyajikan pemahaman baru.
- Tidak merasa malu lagi untuk menyampaikan
pendapat pada temannya.
- Pengaturan posisi duduk yang tepat untuk
melakukan diskusi.
64
4. Komunikasi - Siswa senang bisa bertukar pikiran.
- Siswa merasa percaya diri untuk
menyampaikan hasil diskusi dan menjawab
pertanyaan yang diajukan kelompok lain.
- Tidak malu lagi dalam menyampaikan
pendapat didepan teman yang lainnya.
- Kesimpulan yang diberikan guru cukup jelas,
sehingga siswa tidak bingung lagi untuk
mengajukan pertanyaan.
(Lampiran 52)
d. Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II
dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes kemampuan siswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13. Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus II
Rata-rata Siswa
Pretest 20,70 Posttest 83,08 N-Gain 0,79
Pada siklus II, sebelum dilakukan pembelajaran mendapatkan
rata-rata skor pretest 20,70. Tetapi setelah mengalami pembelajaran rata-
rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 83,08. Untuk mengetahui
tingkat efektifitas tindakan yang telah dilakukan pada penelitian tindakan
kelas siklus II maka data skor hasil tes pemahaman siswa dianalisis dengan
N-Gain terhadap skor rerata tes awal dan tes akhir kemampuan pemahaman
siswa. Dari selisih skor pretes dan postes didapatkan nilai N-Gain 0,79.
Berdasarkan kategorisasi perolehan skor N-gain, skor N-gain 0,79
berkategori menunjukkan g-tinggi (nilai (<g>)> 0,7). Hal ini menunjukkan
tingkat efektivitas yang tinggi atas perlakuan tindakan pembelajaran
menggunakan pendekatan inkuiri (Lampiran 34). Pada siklus II ketuntasan
belajar siswa mencapai ketuntasan ideal yaitu 100%. (Lampiran 33).
65
e. Refleksi
Pada proses pembelajaran pada siklus II ini, tampak siswa mampu
belajar mandiri. Siswa yang lambat dalam memahami materi mulai dapat
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Dengan menerapkan
pendekatan inkuiri dapat membuat siswa merasa senang dan mudah
mempelajari materi. Sehingga terjadi peningkatan pada kegiatan siswa dan
hasil belajar siswa. Gurupun merasa lebih mudah dalam melaksanakan
pembelajaran kimia dan menyampaikan materi kepada siswa sehingga
target pembelajaran akan mudah dicapai.
Siswa yang semula mengalami kesulitan dalam memahami materi
selama proses pembelajaran dengan pendekatan inkuiri kini mulai aktif dan
mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Terjadi peningkatan hasil
belajar dengan rata-rata 73,94 pada siklus I dan 83,08 pada siklus II.
Ketuntasan belajar siswa telah mencapai 100%. Hal ini sudah sesuai
dengan kriteria yang diharapkan dan menunjukkan tindakan yang dilakukan
telah berhasil.
f. Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh bahwa hasil belajar
dan kemampuan inkuiri siswa mengalami peningkatan dari siklus I. Pada
siklus II dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep
kesetimbangan kimia telah memenuhi indikator yang peneliti harapkan.
Indikator yang ditetapkan adalah sebanyak 75% siswa memiliki nilai
postest di atas KKM sekolah yaitu 65. Hasilnya, pemberian tindakan pada
siklus II menunjukkan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 100%.
Selain itu, siswa juga sudah mampu melakukan kegiatan inkuiri dengan
lebih baik dan sudah tercipta suasana kerja sama siswa dalam menghadapi
masalah dalam kegiatan diskusi maupun praktikum. Oleh karena itu,
peneliti memutuskan untuk menghentikan pemberian tindakan berupa
pembelajaran yang menerapkan pendekatan inkuiri pada konsep
kesetimbangan kimia.
66
B. Pembahasan
Penerapan pembelajaran kimia dengan menggunakan pendekatan inkuiri
pada konsep kesetimbangan kimia mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan menggunakan inkuiri, proses
pembelajaran didominasi oleh guru. Aktivitas siswa dapat dikatakan hanya
mendengarkan penjelasan dari guru. Bahkan banyak siswa yang melakukan
aktifitas lain yang tidak mendukung proses pembelajaran. Setelah dilaksanakan
pembelajaran menggunakan inkuiri siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, dan siswa mulai mampu belajar mandiri.
Pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri diperoleh persentase
siswa yang mencapai KKM pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1. Persentase Siswa yang Mencapai KKM
Pada Siklus I dan Siklus II
Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I tentang kesetimbangan
dinamis, kesetimbangan homogen dan heterogen, serta tetapan kesetimbangan
belum mencapai kriteria yang diharapkan (ketuntasan belajar 75%). Jumlah siswa
yang sudah mencapai KKM dalam pembelajaran hanya 16 siswa dari 22 siswa.
Hal ini menunjukkan bahwa masih ada siswa yang memiliki hasil belajar yang
rendah. Begitu juga aktivitas belajar yang menunjukkan kegiatan siswa belum
tercapai dengan optimal. Dalam diskusi maupun praktikum masih banyak siswa
yang sibuk mengobrol, bercanda, mengganggu kelompok lain, tidak serius dalam
mengikuti prosedur yang dicantumkan dalam LKS, ragu dalam bertanya, dan
mengandalkan teman yang berkemampuan lebih dan yang memiliki keberanian.
72.73%
100%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
Siklus I Siklus II
Siklus I Siklus II
67
Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum bisa bekerja sama dalam memecahkan
masalah dan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam dirinya sendiri. Sehingga
masih perlu ditingkatkan lagi keaktifan siswa, guna mencapai pembelajaran yang
optimal.
Setelah dilanjutkan dengan tindakan pembelajaran pada siklus II ternyata
hasil belajar siswa melebihi ketuntasan belajar yang diharapkan, jumlah siswa
yang mencapai KKM sebanyak 100%. Sehingga pemberian tindakan pada
penelitian ini dihentikan. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan inkuiri pada
konsep kesetimbangan kimia membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
Pencapaian hasil belajar siswa dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran
yang diterapkan selama proses pembelajaran menggunakan inkuiri dengan metode
praktikum dan diskusi. Proses pembelajaran ini dapat berinteraksi dengan siswa
lainnya, guru dan dan sumber belajar. Sumber belajar yang digunakan pada
pembelajaran berupa LKS dan buku paket kimia kelas XI dan buku-buku kimia
yang lain yang berkaitan dengan konsep kesetimbangan kimia.
Melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri siswa
dapat membuktikan dan menemukan sendiri konsep kesetimbangan kimia. Siswa
mulai dikenalkan mengenai keterampilan-keterampilan dasar dalam kerja ilmiah.
Di samping itu, dengan metode praktikum dan diskusi ini siswa dapat terlatih
untuk menganalisis suatu permasalahan dengan cermat sehingga siswa dengan
sendirinya dapat mengembangkan daya kreativitas siswa untuk menemukan
hubungan baru mengenai konsep yang dimiliki dengan permasalahan yang
dihadapi. Karena dengan demikian siswa memperoleh pengalaman belajar yang
lebih bermakna sehingga retensi siswa terhadap suatu konsep akan lebih lama
untuk diingat.
Sesuai dengan yang dikatakan Roestiyah bahwa penggunaan metode
praktikum ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan
sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan
mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga dapat terlatih dalam cara berpikir yang
68
ilmiah (scientific thinking). Dalam praktikum siswa menemukan bukti kebenaran
dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri merupakan salah
satu pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan keterlibatan siswa atau
keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Pendekatan inkuiri
mampu mengubah proses pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat
pada siswa. Dengan mengalami langsung apa yang sedang dipelajari maka siswa
akan mengaktifkan lebih banyak indra sehingga siswa lebih banyak memperoleh
pengalaman belajarnya sendiri. Dengan demikian pendekatan inkuiri mampu
membuat siswa belajar mandiri, mudah memahami konsep yang dipelajari melalui
kegiatan belajar yang sistematis, membantu siswa memperoleh pemahamannya
sendiri melalui praktikum, melatih siswa untuk membaca dan pada akhirnya
mampu meningkatkan hasil belajar.
Setelah diberikan tindakan pembelajaran praktikum dan diskusi dengan
menggunakan pendekatan inkuiri ini kemampuan inkuiri siswa mengalami
peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada gambar kegiatan siswa pada siklus I dan
siklus II:
Gambar 4.2. Persentase Kegiatan Kelompok Siswa
Dari gambar di atas dapat dilihat peningkatan keaktifan siswa dalam
melakukan inkuiri dari siklus I ke siklus II. Rerata pada siklus I sebesar 60,42%
termasuk kategori cukup, sedangkan pada siklus II sebesar 81,77% termasuk
dalam kategori sangat baik. Hal ini dapat ditunjukkan pada kemampuan siswa
dalam menyampaikan hasil temuan mereka dalam kegiatan praktikum dan diskusi.
60.42%
81.77%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
Siklus I Siklus II
69
Kembali lagi pada hakikat pembelajaran IPA sebagai aspek produk dan
proses maka untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran kimia yang merupakan
bagian dari IPA tidak dapat dipisahkan dari kedua kegiatan tersebut (praktikum
dan diskusi). Dalam memahami dan menguasai konsep-konsep kimia, siswa tidak
hanya cukup diberikan penjelasan verbal dari suatu konsep tersebut, akan tetapi
siswa perlu diberikan pemahaman lebih lanjut melalui pengalaman langsung
(praktikum) untuk membuktikan kebenaran dari sebuah konsep. Karena dengan
melakukan sendiri siswa akan lebih memahami apa yang mereka pelajari
(learning by doing) dan mereka memperoleh pengalaman belajar yang lebih
bermakna sehingga dalam ingatan mereka akan tersimpan lebih lama.
Pembelajaran IPA dengan praktikum di laboratorium merupakan salah
satu cara untuk menemukan dan memecahkan masalah. Dengan kegiatan
praktikum akan mengajak siswa untuk belajar IPA dengan menyenangkan.
Lingkungan belajar yang menyenangkan dapat membantu siswa untuk lebih
termotivasi dalam proses belajar. Setelah pembelajaran dengan pendekatan inkuiri
(diskusi dan praktikum) ini, siswa terlihat lebih aktif dalam proses belajar dan
siswa lebih termotivasi untuk belajar.
Selama tindakan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri berlangsung
dapat terlihat peningkatan hasil belajar siswa. Keberhasilan siswa dalam
mengatasi masalah dengan diskusi dan praktikum mengantarkan mereka dalam
memahami dan meningkatkan penguasaan konsep, sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian, bahwa hasil belajar siswa
mengalami peningkatan sampai pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
penerapan pendekatan inkuiri dengan kegiatan diskusi dan praktikum dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kesetimbangan kimia.
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penerapan pendekatan pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil
belajar pada konsep kesetimbangan kimia siswa. Hal ini berdasarkan hasil belajar
pada siklus I rerata skor pretest siswa mencapai 12,74, rerata skor posttest
mencapai 73,94 dan nilai N-Gain 0,71 pada kategori sedang dengan jumlah siswa
yang mencapai KKM sebesar 72,73%. Pada siklus II hasil belajar mengalami
peningkatan, rerata skor pretest siswa mencapai 20,70, rerata skor posttest
mencapai 83,08 dan nilai N-Gain 0,79 pada kategori tinggi dengan jumlah siswa
yang sudah mencapai KKM juga meningkat sebesar 100%. Hal ini menunjukkan
bahwa pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep
kesetimbangan kimia.
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini,maka dapat dikemukakan
beberapa saran:
1. Guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran menggunakan
pendekatan inkuiri yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi siswa
serta mampu meningkatkan kompetensi siswa.
2. Perlunya intensifikasi kegiatan pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran
IPA khususnya kimia, karena dengan learning by doing siswa akan
memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mempelajari IPA yang
mengandung hakikat produk, proses dan sikap.
3. Guru hendaknya menggunakan variasi pendekatan dan metode
pembelajaran agar siswa dapat lebih memahami materi yang dipelajari
serta menciptakan suasana pembelajaran yang tidak membosankan dan
monoton.
71
4. Guru dan pihak sekolah harus terus meningkatkan upaya dalam
mengoptimalkan laboratorium sebagai salah satu sumber belajar dalam
pembelajaran IPA.
5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk melakukan
penelitian sejenis dalam pembelajaran yang berbeda.
72
DAFTAR PUSTAKA
Abruscato, Joseph dan Donald A. Derosa. (2010). Teaching Children Science,
edisi ke-7. United States of America: Allyn and Bacon.
Alberta. (2004). Focus on Inquiry. Tersedia:
http://www.learning.gov.ab.ca/k_12/curriculum/bySubject/focusoninquir
y.pdf. 22 Februari 2011.
Arifin, Mulyati dkk. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan
Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet.
ke-13. Jakarta: Rineka Cipta.
_______. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Artikel Just Science Now. What is Inquiry?. tersedia:
http://www.justsciencenow.com/. 22 Februari 2011.
Colburn, Alan. (2000). An Inquiry Primer. h. 42-44. Tersedia:
http://www.nsta.org/main/news/pdf/88003.42.pdf. 27 September 2010.
Dahar, Ratna Wilis. (1996). Teori-teori Belajar, Cet. ke-2. Jakarta: Erlangga.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
E. Meltzer, David. Normalized Learning Gain: A Key Measure Of Student
Learning, Department of Physics and Astronomy, Iowa State University.
Ames. Iowa 50011. 2002. Tersedia:
http://www.physicseducation.net/docs/Addendum_on_normalized_gain.p
df, 27 September 2010.
Feronika, Tonih. Implementasi Teknik Guided Worksheet Activity dalam
Pembelajaran Hands-On dalam Melatih Kemampuan Inkuiri.
EDUSAINS. Vol. 2. No. 1. Juni 2009.
_______. (2008). Strategi Pembelajaran Kimia. Jakarta: FITK UIN Jakarta.
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Cet. I. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Justiana, Sandri dan Muchtaridi. (2009). Kimia 2. Jakarta: Yudistira.
73
Ketpichainarong, Watcharee dkk.. Enhanced learning of biotechnology students
by an inquiry-based cellulase laboratory, in International Journal of
Environmental & Science Education. Vol.3. No.3. July 2008. h. 169-187.
Tersedia: http://www.ijese.com/IJESE_v5n2_Pintip.pdf, 27 September
2010.
Listiawati, Milla dkk. Peningkatan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Kerja
Ilmiah dengan Pendekatan Inkuiri pada Konsep Bioteknologi Di SMP
Kelas IX. Dalam Metamorfosa Vol. 2. No. 1. April 2007.
Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Cet. I. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran. Cet. I. Jakarta: Gaung Persada
Press.
N.K, Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Purba, Micheal. (2006). Kimia SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Purwanto, M. Ngalim. (2007). Psikologi Pendidikan, cet. ke-23. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Rapi, Ni Ketut. Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin dalam
Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa
Kelas X SMA Negeri 2 Singaraja. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
UNDIKSHA No. XXXXI. Januari 2008.
Rasyad, Aminuddin. (2006). Teori Belajar dan Pembelajaran. Cet. ke-5. Jakarta:
UHAMKA Press.
Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Cet. ke-6. Jakarta: Kencana.
Sidharta, Arief. Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium
Sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP. Dalam Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Ilmu Pengetahuan Alam. 2004.
Sofyan, Ahmad dkk. (2006). Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi,
Cet. I. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta
Press.
Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Perkasa.
74
Suharsini, Maria dan Dyah Saptarini. (2005). Kimia dan Kecakapan Hidup. Jilid
2A. Jakarta: Ganeca Exact,
Sujana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet. ke-10.
Bandung: PT. Rosdakarya.
Sugiyono. (2009). Statistikan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Cet. ke-
10. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Towndrow, Phillip Alexander. Promoting Inquiry Through Science Reflective
Journal Writing, in Eurasia Journal of Mathematics, Science &
Technology Education. Vol. 4. No. 3. 2008. h. 279-283. Tersedia:
http://www.ejmste.com/v4n3/EURASIA_v4n3_Towndrow.pdf, 27
September 2010.
Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implikasinya.
Cet. I.. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Tsai, Chih-Chung dkk. The Design Ideas of “Nested Inquiry-Based Instruction
Model” in Physical Science. in Proceeding of the 2nd
NICE Symposium.
Taipei, TAIWAN. July 30-31. 2007. Tersedia:
http://dochoonho.sunchon.ac.kr/NICE2/2ndNICE-Papers/2ndNICE-
oral/00057%20Chih-Chung%20Tsai%20et%20al.pdf, 27 September
2010.
Umar, Irfan Naufal dan Sajap Maswan. The effects of a Web-based Guided
Inquiry Approach on Students’ Achievement. in JOURNAL OF
COMPUTERS. VOL. 2. NO. 5. July 2007. Tersedia:
http://www.academypublisher.com/jcp/vol02/no05/jcp02053843.pdf, 27
September 2010.
UU RI No.14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. (2006). Jakarta: Asa Mandiri.
W. Keenan, Charles dkk.. (1984). Ilmu Kimia untuk Universitas. Jilid 1. edisi ke-
6. Jakarta: Erlangga.
75
Lampiran 1
ALAT DAN BAHAN
DI LABORATORIUM IPA
76
Lampiran 2
Lembar Observasi Awal Proses Belajar Mengajar
Tempat Observasi : MA Al-Falah VI Jakarta Selatan
Hari : Selasa dan Kamis
Tanggal : 19 dan 20, Oktober, 2010
Waktu : Pada saat jam pelajaran Kimia
Observer : 1. Isyfiyyati
2. Khozanah
Hal yang Diamati Uraian
Kegiatan siswa Di dalam kelas banyak siswa yang melakukan aktivitas di
luar kegiatan belajar kimia (misalkan berbicara sesama
teman, bermain-main dengan teman sebangku, dan
mengerjakan tugas mata pelajaran lain).
Kurangnya interaksi siswa pada saat belajar kimia. Hal ini
dikarenakan guru jarang menerapkan metode yang dapat
memberikan interaksi baik antara siswa dengan siswa
maupun siswa dengan guru, seperti metode diskusi,
demonstrasi atau praktikum dan metode lainnya yang
dapat menimbulkan interaksi siswa yang positif. Sehingga
membuat siswa tidak terbiasa bertanya, mengeluarkan
pendapat, berdebat dan perilaku belajar aktif lainnya.
Kegiatan guru Di dalam kelas guru menerapkan metode pembelajaran
ceramah dan latihan soal tanpa ada tanya jawab tertentu,
siswa pasif mendengarkan informasi yang disampaikan
guru, sehingga siswa tidak mengembangkan kemampuan
berpikirnya.
Respon siswa terhadap
permasalahan atau penugasan
yang diberikan guru
Siswa kurang termotivasi untuk belajar kimia. Hal ini
terlihat pada saat proses pembelajaran mereka kurang
semangat. Apalagi, jika guru studi kimia pada saat belajar
memberikan suatu masalah yang berhubungan dengan
rumus-rumus kimia, rata-rata siswa menjawabnya sangat
lamban. Kemudian apabila diberikan tugas, siswa sering
tidak mengerjakannya.
Mengetahui,
Observer Pertama Observer Kedua
Isyfiyyati Khozanah
77
Lampiran 3
No. Nama Siswa UH 1 UH 2 UTS UH 3 UH 4
1. Ahmad Akbar 65 47 50 55 30
2. Andri 70 67 65 70 65
3. Deden Purnarno 70 53 53 45 45
4. Finawati 95 70 70 75 40
5. Firmansyah 65 67 53 55 33
6. Ibnu Suhada 70 65 50 53 75
7. Indah Permata Sari 65 47 53 50 40
8. Maryani 80 60 70 70 70
9. M. Fiqri Sauqi 65 75 53 45 58
10. Muhamad Rizki 50 40 33 30 20
11. Muhammad Ibrahim 80 75 65 60 70
12. Nur Sadrina 80 87 70 65 65
13. Nuryuli Karyati 33 25 35 25 33
14. Randi Afriyanto 60 75 65 55 33
15. Riska Marya Mitra 70 67 65 65 53
16. Shoona Ulfah 75 67 40 70 50
17. Sugio 50 60 65 47 20
18. Syarah Nurazkia 75 67 60 65 40
19. Yulianto 75 73 70 65 70
1293 1187 1085 1065 910
68.05 62.47 57.11 56.05 47.89
Jumlah
Rata-rata
UH 3 = Ulangan harian Laju reaksi
UH 4 = Ulangan harian Kesetimbangan Kimia
Nilai Kimia Siswa Kelas XI IPA MA Al-Falah VI Jakarta
Tahun Ajaran 2009/2010
UH 1 = Ulangan harian Struktur Atom, Bentuk Molekul, dan Gaya Antarmolekul
NIP. 196301302007011007
Drs. Tri Heru Sedono
Guru Bidang Studi Kimia
Keterangan:
UH 2 = Ulangan harian Termokimia
UTS = Ujian Tengah Semester
78
Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
DENGAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA
Hari/Tanggal : Rabu/ 20-Oktober-2010
Tempat Wawancara : MA Al-Falah VI Jakarta Selatan
Waktu : 10.00 s/d 10.30
Yang Diwawancarai : Drs. Tri Heru Sedono
Yang Mewawancarai : Peneliti
Peneliti : Menurut Bapak, bagaimana persepsi siswa terhadap mata
pelajaran kimia?
Guru Kimia : Sedang-sedang saja, tidak terlalu tinggi kecuali pada pada
beberapa anak minat belajarnya bagus. Tetapi secara
keseluruhan dari tahun ke tahun minat belajar siswa mengalami
penurunan.
Peneliti : Adakah hambatan yang Bapak temukan dalam proses kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas? Jika Ya, jenis hambatan apa
yang ada di dalam kelas dan bagaimana solusinya?
Guru Kimia : Ya, hambatan yang dialami adalah mudah bosannya siswa
dalam proses pembelajaran, kesulitan memahami materi dan
keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran padahal jumlah
materi yang harus dikuasai sangat banyak. Untuk masalah ini,
biasanya siswa diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.
Peneliti : Dalam proses pembelajaran di kelas, apakah Bapak
menggunakan suatu pendekatan, metode atau model
pembelajaran? Jika Ya, tolong sebutkan pendekatan, metode
atau model pembelajaran apa yang Bapak pakai. Jika Tidak,
kenapa hal itu terjadi.
Guru Kimia : Ya. Variatif, tergantung materi. Namun lebih dominan pada
metode ceramah.
79
Peneliti : Apakah untuk materi yang memerlukan penjelasan dengan
aksperimen sering dilakukan kegiatan praktikum? Alasannya?
Guru Kimia : Kadang-kandang, karena alat dan bahan yang tersedia kurang
memadai untuk melaksanakan praktikum pada setiap materi.
Peneliti : Berapa angka standar minimal KKM untuk pelajaran kimia?
Guru Kimia : Angka standar minimal KKM untuk pelajaran kimia adalah 65.
Peneliti : Bagaimana hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia?
Guru Kimia : Cukup baik, namun kurang memuaskan.
Peneliti : Cara apakah yang sering Bapak gunakan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa?
Guru Kimia : Dalam proses pembelajaran sering memberikan latihan soal,
meringkas dan tugas rumah. Jika hasil belajar siswa belum
mencapai angka standar minimal KKM yang ditetapkan, maka
siswa harus mengikuti remedial.
Guru Bidang Studi Kimia
Drs. Tri Heru Sedono
NIP. 196301302007011007
80
Lampiran 5
HASIL WAWANCARA
DENGAN SISWA
Hari/Tanggal : Rabu/ 20-Oktober-2010
Tempat Wawancara : MA Al-Falah VI Jakarta Selatan
Waktu : 10.30 s/d 10.45
Yang Diwawancarai : Perwakilan siswa kelas XI IPA
Yang Mewawancarai : Peneliti
Peneliti : Apakah Anda menyukai pelajaran kimia? Mengapa?
Siswa : Tergantung, jika materinya mudah saya suka. Namun, jika
terlalu banyak rumus saya jadi pusing dan malas
memikirkannya.
Peneliti : Apakah sebelum mengikuti pelajaran kimia, Anda biasa
membaca terlebih dahulu materi yang akan diberikan?
Siswa : Tidak pernah. Kecuali guru memberikan tugas rumah atau akan
dilaksanakan ulangan.
Peneliti : Dalam proses pembelajaran, metode apakah yang sering
dilakukan oleh guru?
Siswa : Guru lebih banyak ceramah. Tapi pernah juga dilakukan
praktikum.
Peneliti : Dari metode-metode yang diberkan oleh guru, Anda lebih
tertarik pada metode apa? Mengapa?
Siswa : Saya senang pembelajaran dengan menggunakan metode
praktikum. Karena saya dapat terlibat langsung dan saya serasa
seperti ilmuan yang sedang meneliti.
81
Lampiran 6
SILABUS
Nama Sekolah : MA Al-Falah VI Jakarta
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : XI/1
Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari dan industri.
Alokasi Waktu : 12 jam pelajaran (6 pertemuan)
Kompetensi
Dasar
Materi
Pelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/Bahan/
Alat
3.3.Menjelaskan
kesetimbangan
dan faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pergeseran arah
kesetimbangan
dengan
melakukan
percobaan.
- Pengertian dan
Prinsip
Kesetimbangan
Kimia.
- Arah Reaksi
dan Pergeseran
Kesetimbangan
Kimia.
- Merancang dan melakukan
praktikum tentang
kesetimbangan dinamis.
- Mendiskusikan tentang
kesetimbangan dinamis,
kesetimbangan homogen dan
heterogen serta tetapan
kesetimbangan kemudian
mempersentasikannya.
- Merancang dan melakukan
praktikum tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi arah
pergeseran kesetimbangan.
- Menganalisis pengaruh
perubahan suhu, tekanan, dan
volume pada pergeseran
kesetimbangan melalui diskusi.
- Menjelaskan kesetimbangan
dinamis.
- Menjelaskan kesetimbangan
homogen dan heterogen.
- Menjelaskan tetapan
kesetimbangan.
- Meramalkan arah
pergeseran kesetimbangan
dengan menggunakan azas
Le Chatelier.
- Menyimpulkan pengaruh
perubahan suhu, tekanan,
dan volume pada
pergeseran kesetimbangan
melalui percobaan.
- Jenis tagihan:
Tugas
individu
Tugas
kelompok
Ulangan
- Bentuk
instrument:
Performance
(kinerja dan
sikap)
Laporan
tertulis
Tes tertulis
4 jam - Sumber:
Buku Kimia
LKS
- Bahan:
Bahan/alat
untuk
praktikum
3.4.Menentukan
hubungan
kuantitatif antara
- Perhitungan
Kesetimbangan
Kimia
- Menghitung harga Kc, Kp dan
derajat disosiasi melalui diskusi
kelompok.
- Menafsirkan data hasil
percobaan mengenai
konsentrasi pereaksi dan
8 jam
82
pereaksi dengan
hasil reaksi dari
suatu reaksi
kesetimbangan.
hasil reaksi pada keadaan
setimbang untuk
menentukan derajat
disosiasi dan tetapan
kesetimbangan.
- Menghitung harga Kc
berdasarkan konsentrasi
kesetimbangan atau
sebaliknya.
- Menghitung harga Kp
berdasarkan tekanan parsial
gas pereaksi dan hasil
reaksi pada keadaan
setimbang.
- Menghitung harga Kp
berdasarkan Kc atau
sebaliknya.
3.5.Menjelaskan
penerapan
prinsip
kesetimbangan
dalam kehidupan
sehari-hari dan
industri.
- Penerapan
Kesetimbangan
Kimia.
- Mengkaji kondisi optimum
untuk untuk memproduksi
bahan-bahan kimia di industri
yang didasarkan pada reaksi
kesetimbangan melalui diskusi
kelompok.
- Mempersentasikan hasil laporan
tertulis dalam bentuk PPT pada
diskusi kelas.
- Menjelaskan kondisi
optimum untuk
memproduksi bahan-bahan
kimia di industri yang
didasarkan pada reaksi
kesetimbangan
Guru Bidang Studi Kimia
Drs. Tri Heru Sedono
NIP. 196301302007011007
83
Lampiran 7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kesetimbangan Kimia Siklus I
Satuan Pendidikan : MA. Al-Falah VI Jakarta
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI IPA/1 (satu)
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)
Standar Kompetensi
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan
industri.
Kompetensi Dasar
3.3. Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan.
Indikator
1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis.
2. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.
3. Menjelaskan tetapan kesetimbangan.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini selesai, siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis.
2. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.
3. Menjelaskan tetapan kesetimbangan.
B. Materi Ajar
1. Pengertian Kesetimbangan Kimia.
Kesetimbangan kimia adalah reaksi kimia yang berlangsung dua arah, yaitu
hasil reaksi dapat berubah kembali menjadi pereaksinya hingga konsentrasi
reaktan dan produk konstan. 2. Prinsip Kesetimbangan Kimia.
Hukum kesetimbangan atau hukum aksi massa yaitu: “Hasil kali konsentrasi
seimbang zat-zat di ruas kanan dibagi hasil kali konsentrasi zat-zat di ruas
kiri, masing-masing dipangkatkan koefisien reaksinya, mempunyai harga
tetap pada suhu tetap”
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Inkuiri
Metode Pembelajaran : Diskusi dan praktikum.
84
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Kegiatan Awal
Introduction
- Mengkondisikan siswa untuk siap
belajar dan memeriksa kehadiran
siswa.
- Menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran.
- Membagikan soal untuk pretest.
- Membagi siswa ke dalam 5
kelompok yang beranggotakan 4-5
orang siswa secara heterogen.
Connection
- Menggali pengetahuan awal siswa
dengan mengaitkan tentang
kesetimbangan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti memberi contoh
pada proses memanaskan air.
“Perbedaan proses memanaskan air
dalam wadah terbuka dengan wadah
tertutup. Pada wadah terbuka air
akan menguap dan semakin lama
akan semakin habis. Bagaimana bila
kalian memanaskan air dalam
wadah tertutup?”
Keadaan seperti itu berlangsung
secara terus menerus karena terjadi
keadaan yang setimbang.
Kegiatan Inti
Application
- Membagikan LKS kepada setiap
siswa.
Merumuskan Masalah
- Menstimulus siswa, agar terdapat
pertanyaan yang mengarah pada
penyelidikan, seperti:
a. Kesetimbangan dinamis.
b. Kesetimbangan homogen dan
heterogen.
c. Tetapan kesetimbangan.
Kegiatan Awal
- Mengkondisikan diri untuk
belajar.
- Menyimak dan memperhatikan
penjelasan yang diberikan guru.
- Mengerjakan soal pretest.
- Berkumpul dengan
kelompoknya.
- Memperhatikan dan
menanggapi apersepsi yang
diberikan.
“Pada wadah tertutup air yang
menguap akan menempel pada
dinding penutup wadah,
kemudian mengembun. Air yang
mengembun tadi akan menetes
kembali ke dalam wadah.”
Kegiatan Inti
- Setiap siwa mendapatkan LKS.
- Mengajukan pertanyaan yang
mengarah pada penyelidikan,
seperti:
a. Apakah ada reaksi kimia yang
dapat berlangsung bolak
balik?
b. Apakah terdapat perbedaan
antara reaksi kesetimbangan
homogen dan heterogen?
c. Bagaimana cara menyatakan
kesetimbangan kimia dari
reaksi kimia?
30 menit
5 menit
50 menit
85
- Memberikan kesempatan untuk
siswa dalam proses pengumpulan
data informasi.
- Meminta siswa untuk membuat
hipotesis.
- Menetapkan hipotesis dari jawaban
siswa untuk dikaji lebih lanjut.
Melakukan Percobaan
- Meminta siswa untuk menyiapkan
alat/bahan yang tertera pada LKS.
- Membimbing siswa dalam
melakukan praktikum.
- Meminta siswa untuk mengamati
perubahan yang terjadi dengan teliti.
- Meminta siswa untuk
membandingkan literatur dengan
hasil temuan.
- Meminta siswa untuk mencatat data
sesuai hasil pengamatan. Dan
meminta siswa untuk membuat
tabel hasil pengamatan.
Menganalisis dan Menyajikan
Hasil
- Meminta tiap kelompok berdiskusi
untuk menterjemahkan dan
menganalisis data hasil pengamatan.
- Meminta siswa untuk menyajikan
pemahaman baru melalui diskusi
kelas.
Kegiatan Akhir
Reflection
- Mengarahkan siswa untuk
menyimpulkan dari hasil diskusi.
Extension
- Membantu siswa membereskan alat
dan bahan praktikum.
- Mencari data informasi dan
memahami tentang
permasalahan yang telah
diberikan.
- Melakukan diskusi kelompok
untuk merumuskan hipotesis.
- Menyampaikan hipotesis,
misalkan:
“Terdapat reaksi kimia yang
berlangsung bolak-balik”.
- Menyiapkan alat dan bahan
secara berkelompok.
- Melakukan percobaan sesuai
dengan petunjuk di LKS.
- Mengamati perubahan yang
terjadi dengan teliti.
- Membandingkan literatur
dengan hasil temuan.
- Mencatat data sesuai hasil
pengamatan. Dan membuat
tabel hasil pengamatan.
- Diskusi kelompok untuk
menterjemahkan dan
menganalisis data hasil
pengamatan.
- Menyajikan pemahaman baru
melalui diskusi kelas.
Kegiatan Akhir
- Tiap kelompok menyimpulkan
hasil percobaan sementara.
a. Dalam reaksi kimia zat-zat
hasil reaksi dapat kembali lagi
membentuk zat-zat pereaksi.
b. Reaksi dapat berlangsung jika
dalam keadaan fase zat yang
sama maupun fase zatnya
berbeda.
c. Perbandingan antara pereaksi
dengan hasil reaksi pada
keadaan setimbang.
- Membereskan alat dan bahan
praktikum.
5 menit
5 menit
86
Pertemuan Kedua
Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Kegiatan Awal
Introduction
- Mengkondisikan siswa untuk siap
belajar dan memeriksa kehadiran
siswa.
- Menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran.
Connection
- Mengulas kembali materi pada
pertemuan sebelumnya.
Kegiatan Inti
Application
- Meminta siswa untuk berkumpul
sesuai dengan kelompoknya.
Mengkomunikasikan
- Guru memfasilitasi siswa dalam
diskusi kelompok.
- Memberikan kesempatan kepada
perwakilan tiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
- Membimbing siswa untuk
melakukan diskusi kelas.
- Meminta siswa membandingkan
hasil yang mereka peroleh dan
memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang
lain.
Kegiatan Akhir
Reflection
- Mengarahkan diskusi dengan cara
mengklarifikasi kesimpulan yang
kurang tepat.
- Meminta siswa untuk
mengumpulkan laporan tertulis.
Extension
- Membagikan soal posttest.
- Meminta siswa untuk memahami
tentang:
a. Arah reaksi dan pergeseran
kesetimbangan kimia.
b. Perhitungan kesetimbangan kimia
c. Penerapan kesetimbangan kimia.
Kegiatan Awal
- Mengkondisikan diri untuk
belajar.
- Menyimak dan memperhatikan
penjelasan yang diberikan guru.
- Menjawab pertanyaan yang
diajukan guru.
Kegiatan Inti
- Duduk sesuai dengan kelompok
masing-masing.
- Tiap siswa dalam kelompok
berperan aktif dalam diskusi.
- Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya secara bergantian.
- Berdiskusi kelas.
- Memberikan tanggapan
terhadap kesimpulan kelompok
siswa yang lain.
Kegiatan Akhir
- Memperhatikan penjelasan guru
dan menanyakan hal-hal yang
dianggap belum jelas.
- Mengumpulkan laporan tertulis.
- Mengerjakan soal posttest.
- Mencatat hal-hal yang harus
dipahami untuk pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
5 menit
5 menit
45 menit
5 menit
30 menit
87
E. Sumber/Alat/Bahan
Sumber : Buku kimia Kelas XI dan penunjang lainnya.
Bahan : LKS, alat dan bahan percobaan.
F. Penilaian
Tes : Laporan hasil percobaan.
Tes tertulis berupa pilihan ganda.
Jakarta, 15 November 2010
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Drs. Tri Heru Sedono Isyfiyyati
NIP. 196301302007011007 NIM. 106016200614
88
Lampiran 8
Standar Kompetensi
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan
industri.
Kompetensi Dasar
3.3. Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan.
Indikator
1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis.
2. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.
3. Menjelaskan tetapan kesetimbangan.
Judul : Kesetimbangan Dinamis
Kegiatan : Melakukan percobaan untuk menentukan reaksi kimia yang dapat
berlangsung bolak-balik.
Melakukan diskusi untuk menentukan cara membedakan
kesetimbangan homogen dan heterogen, serta menentukan tetapan
kesetimbangan.
Masalah : a. Apakah ada reaksi kimia yang dapat berlangsung bolak balik?
b. Apakah terdapat perbedaan antara reaksi kesetimbangan
homogen dan heterogen?
c. Bagaimana cara menyatakan kesetimbangan kimia dari reaksi
kimia?
Hipotesis : a. .......................................................................................................
b. ........................................................................................................
c. .......................................................................................................
Variabel : a. Variabel X :
Variabel Y :
b. Variabel X :
Variabel Y :
c. Variabel X :
Variabel Y :
Kelompok :
Anggota :
89
Alat dan Bahan:
A. Alat
1. Labu erlenmeyer 100 mL.
2. Gelas ukur 50 mL.
3. Pipet tetes
B. Bahan
1. Kalium komat, K2CrO4 0,05 M.
2. Asam asetat, CH3COOH 0,05 M (atau asam klorida).
3. Natrium hidroksida, NaOH 0,05 M.
Cara Kerja:
1. Ukurlah 25 mL kalium kromat, lalu masukkan ke dalam labu erlenmeyer.
2. Tambahkan asam asetat tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna
pada labu erlenmeyer yang telah diisi dengan kalium kromat.
3. Setelah terjadi perubahan warna, tambahkan natrium hidroksida tetes
demi tetes hingga terjadi perubahan ke warna semula.
Hasil Pengamatan
Buatlah tabel hasil pengamatan!
Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian reaksi bolak-balik.
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
2. Tuliskan reaksi penguraian kalium kromat.
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Buatlah reaksi kesetimbangan antara ion kromat dan ion H+ dari asam, jika
diketahui bahwa hasil reaksi adalah ion dikromat dan air. Cantumkan pula
perubahan warna yang terjadi.
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
4. Berdasarkan reaksi kesetimbangan pada nomor 3, apakah reaksi
kesetimbangan itu termasuk homogen atau heterogen? Jelaskan!
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
5. Sebutkan ciri-ciri dari keadaan kesetimbangan dinamis?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
90
6. Jelaskan bunyi hukum kesetimbangan!
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
7. Fase zat apakah yang diperhitungkan pada ketetapan kesetimbangan?
Bagaimana ketetapan kesetimbangan yang terbentuk pada reaksi
kesetimbangan nomor 3?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
8. Apakah semua reaksi berlangsung bolak-balik?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
9. Jika terdapat reaksi: A + B ⇌ C K= 4
2A + D ⇌ C K= 8
Maka bagaimana harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi:
C + D ⇌ 2B.
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
10. Berikan minimal lima contoh kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari!
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Kesimpulan
........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................
91
Lampiran 9
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kesetimbangan Kimia Siklus II
Satuan Pendidikan : MA. Al-Falah VI Jakarta
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI IPA/1 (satu)
Pertemuan ke- : 3, 4, 5 dan 6
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran)
Standar Kompetensi
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan
industri.
Kompetensi Dasar
3.3.Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan.
3.4.Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari
suatu reaksi kesetimbangan.
3.5.Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari
dan industri.
Indikator
Indikator Kompetensi Dasar 3.3:
1. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le
Chatelier.
2. Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan volume pada
pergeseran kesetimbangan melalui percobaan.
Indikator Kompetensi Dasar 3.4:
1. Menafsirkan data hasil percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil
reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan
tetapan kesetimbangan.
2. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi kesetimbangan atau sebaliknya.
3. Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil
reaksi pada keadaan setimbang.
4. Menghitung harga Kp berdasarkan Kc atau sebaliknya.
Indikator Kompetensi Dasar 3.5:
1. Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di
industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini selesai, siswa diharapkan dapat:
1. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le
Chatelier.
92
2. Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan volume pada
pergeseran kesetimbangan melalui percobaan.
3. Menafsirkan data hasil percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil
reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan
tetapan kesetimbangan.
4. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi kesetimbangan atau
sebaliknya.
5. Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil
reaksi pada keadaan setimbang.
6. Menghitung harga Kp berdasarkan Kc atau sebaliknya.
7. Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di
industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
B. Materi Ajar
Arah Reaksi dan Pergeseran Kesetimbangan Kimia.
Perhitungan Kesetimbangan Kimia.
Penerapan Kesetimbangan Kimia.
C. Skenario Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Inkuiri.
Metode Pembelajaran : Diskusi dan praktikum.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Kegiatan Awal
Introduction
- Mengkondisikan siswa untuk siap
belajar.
- Menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran.
- Membagikan soal untuk pretest.
- Mengintruksikan agar siswa
berkumpul dengan kelompoknya.
Connection
- Memberikan apersepsi dengan
bercerita tentang kesetimbangan
yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu suhu, tekanan dan
volume.
“Sekarang ini banyak kejadian
yang menunjukkan tidak
setimbangnya alam ini. Tidak
seimbangnya alam ini karena
terdapat faktor yang
mempengaruhinya. Begitu juga
dengan reaksi kesetimbangan
Kegiatan Awal
- Mengkondisikan diri untuk
belajar.
- Menyimak dan memperhatikan
penjelasan yang diberikan guru.
- Mengerjakan soal pretest.
- Berkumpul dengan kelompoknya.
- Memperhatikan dan menanggapi
apersepsi yang telah diberikan.
“Terjadinya pemanasan global
termasuk salah satu kondisi alam
yang tidak seimbang”.
20 menit
93
kimia. Oleh karena itu, pertemuan
ini akan membahas tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi
kesetimbangan dan ke arah mana
pergeserannya”.
“Selain itu, juga akan membahas
tentang pemanfaatan reaksi
kesetimbangan dalam proses
industri”.
Kegiatan Inti
Application
- Membagikan LKS kepada setiap
siswa.
Merumuskan Masalah
- Menstimulus siswa, agar terdapat
pertanyaan, seperti:
a. Pergeseran kesetimbangan.
b. Hubungan kuantitatif antara
pereaksi dan hasil reaksi.
c. Keseimbangan kimia dalam
industri.
- Memberikan kesempatan untuk
siswa dalam proses pengumpulan
data informasi dengan membaca
sumber-sumber yang berkaitan.
Kegiatan Akhir
Reflection
- Meminta siswa untuk membuat
hipotesis.
- Menetapkan hipotesis dari jawaban
siswa untuk dikaji lebih lanjut.
Extension
- Meminta siswa untuk memahami
LKS.
“Bahan pengisian aki adalah
asam sulfat. Bahan untuk
membuat sendok, garpu dan
pisau plastik adalah amoniak”.
Kegiatan Inti
- Setiap siwa mendapatkan LKS.
- Mengemukakan pertanyaan/
masalah yang dihadapi, seperti:
a. Apakah terdapat pengaruh
perubahan suhu terhadap reaksi
kesetimbangan?
b. Bagaimanakah pengaplikasian
konsentrasi untuk menghitung
tetapan kesetimbangan?
c. Apakah tekanan parsial gas
dalam reaksi digunakan untuk
menghitung Kp?
d. Apakah harga Kc dapat
menentukan harga Kp?
e. Apa saja penerapan
kesetimbangan kimia dalam
tubuh manusia dan dalam
industri?
- Mencari data informasi dan
memahami tentang permasalahan
yang telah diberikan.
Kegiatan Akhir
- Melakukan diskusi kelompok
untuk merumuskan hipotesis.
- Menyampaikan hipotesis,
misalkan:
“Terdapat pengaruh perubahan
suhu terhadap reaksi
kesetimbangan”.
- Memperhatikan LKS secara
seksama.
20 menit
5 menit
94
Pertemuan Keempat
Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Kegiatan Awal
Introduction
- Mengkondisikan siswa untuk siap
belajar.
- Menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran.
- Mengintruksikan agar siswa
berkumpul dengan kelompoknya
dan meminta tiap kelompok untuk
menentukan peranannya dalam
kelompok.
Connection
- Memberikan apersepsi dengan
menanyakan pemahaman
terdahulu.
Kegiatan Inti
Application
- Meminta siswa untuk menyiapkan
LKS yang telah diberikan pada
pertemuan sebelumnya.
Melakukan Percobaan
- Meminta siswa untuk menyiapkan
alat/bahan yang tertera pada LKS.
- Membimbing siswa dalam
melakukan praktikum.
- Meminta siswa untuk mengamati
perubahan yang terjadi dengan
teliti.
- Meminta siswa untuk
membandingkan literatur dengan
hasil temuan.
- Meminta siswa untuk mencatat
data sesuai hasil pengamatan. Dan
meminta siswa untuk membuat
tabel hasil pengamatan.
Menganalisis dan Menyajikan
Hasil
- Meminta tiap kelompok berdiskusi
untuk menterjemahkan dan
menganalisis data hasil
pengamatan.
- Meminta siswa untuk menyajikan
pemahaman baru melalui diskusi
kelas.
Kegiatan Awal
- Mengkondisikan diri untuk
belajar.
- Menyimak dan memperhatikan
penjelasan yang diberikan guru.
- Duduk sesuai dengan kelompok
yang sudah ditentukan dalam
formasi later U dan membagi-bagi
peranan.
- Menjawab pertanyaan yang
diajukan guru.
Kegiatan Inti
- Menyiapkan LKS yang telah
diberikan.
- Menyiapkan alat dan bahan secara
berkelompok.
- Melakukan percobaan sesuai
dengan petunjuk di LKS.
- Mengamati perubahan yang
terjadi dengan teliti.
- Membandingkan literatur dengan
hasil temuan.
- Mencatat data sesuai hasil
pengamatan. Dan membuat tabel
hasil pengamatan.
- Diskusi kelompok untuk
menterjemahkan dan
menganalisis data hasil
pengamatan.
- Menyajikan pemahaman baru
melalui diskusi kelas.
10 menit
5 menit
60 menit
95
Kegiatan Akhir
Reflection
- Mengarahkan siswa untuk
menyimpulkan dari hasil diskusi.
Extension
- Membantu siswa membereskan
alat dan bahan praktikum.
Kegiatan Akhir
- Tiap kelompok menyimpulkan
hasil percobaan sementara.
a. Suhu diturunkan reaksi bergeser
kearah reaksi eksoterm. Suhu
dinaikkan reaksi bergeser
kearah reaksi endoterm.
b. Adapun hubungan Kc dan Kp
adalah:
Kp = Kc (RT)∆n
atau Kc = Kp
(RT)Δn
c. Kesetimbangan darah dalam
tubuh manusia mempunyai
suatu sistem yang mengatur
tingkat keasaman (pH) tetap
sekitar 7,4.
- Membereskan alat dan bahan
praktikum.
10 menit
5 menit
Pertemuan Kelima
Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Kegiatan Awal
Introduction
- Mengkondisikan siswa untuk siap
belajar dan memeriksa kehadiran
siswa.
- Menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran.
Connection
- Mengulas kembali materi pada
pertemuan sebelumnya.
Kegiatan Inti
Application
- Meminta siswa untuk berkumpul
sesuai dengan kelompoknya.
Mengkomunikasikan
- Melalui diskusi kelas, guru
memimpin tiap kelompok untuk
mempersentasikan hasil dari
eksperimen yang telah dilakukan.
- Meminta siswa membandingkan
hasil yang mereka peroleh dan
memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang
lain.
Kegiatan Awal
- Mengkondisikan diri untuk
belajar.
- Menyimak dan memperhatikan
penjelasan yang diberikan guru.
- Menjawab pertanyaan yang
diajukan guru.
Kegiatan Inti
- Duduk sesuai dengan kelompok
masing-masing.
- Tiap kelompok menyampaikan
hasil eksperimen dan kesimpulan
dalam power point di depan kelas.
- Memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang
lain.
5 menit
5 menit
55 menit
96
Kegiatan Akhir
Reflection
- Mengarahkan diskusi dengan cara
mengklarifikasi kesimpulan yang
kurang tepat.
- Meminta siswa untuk
mengumpulkan laporan tertulis.
Extension
- Meminta siswa untuk memahami
pembelajaran, karena pada
pertemuan berikutnya akan
dilaksanakan ulangan harian.
Kegiatan Akhir
- Memperhatikan penjelasan guru
dan menanyakan hal-hal yang
dianggap belum jelas.
- Mengumpulkan laporan tertulis.
- Mencatat hal-hal yang akan
diujikan.
20 menit
5 menit
Pertemuan Keenam
Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Kegiatan Awal
Introduction
Mengkondisikan siswa dan
memeriksa kehadiran siswa.
Kegiatan Inti
Membagikan soal posttest siklus 2
Kegiatan Akhir
Memberikan penghargaan bagi
kelompok terbaik.
Kegiatan Awal
Introduction
Mengkondisikan diri.
Kegiatan Inti
Mengerjakan soal posttest siklus 2
Kegiatan Akhir
Menerima pengharagaan.
5 menit
35 menit
5 menit
E. Sumber/Alat/Bahan
Sumber : Buku kimia Kelas XI dan penunjang lainnya.
Bahan : LKS, alat dan bahan percobaan.
F. Penilaian
Tes : Laporan hasil percobaan.
Tes tertulis berupa pilihan ganda.
Jakarta, November 2010
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Drs. Tri Heru Sedono Isyfiyyati
NIP. 196301302007011007 NIM. 106016200614
97
Lampiran 10
Standar Kompetensi
3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan
industri.
Kompetensi Dasar
3.3.Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan.
3.4.Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari
suatu reaksi kesetimbangan.
3.5.Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari
dan industri.
Indikator
Indikator Kompetensi Dasar 3.3:
1. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le
Chatelier.
2. Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan volume pada
pergeseran kesetimbangan melalui percobaan.
Indikator Kompetensi Dasar 3.4:
1. Menafsirkan data hasil percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil
reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan
tetapan kesetimbangan.
2. Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi kesetimbangan atau sebaliknya.
3. Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil
reaksi pada keadaan setimbang.
4. Menghitung harga Kp berdasarkan Kc atau sebaliknya.
Indikator Kompetensi Dasar 3.5:
1. Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di
industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
Kelompok :
Anggota :
98
OBSERVASI 1 :
Judul : Pengaruh perubahan suhu pada kesetimbangan.
Kegiatan : Mengamati pengaruh perubahan suhu terhadap reaksi
kesetimbangan.
Masalah : Apakah terdapat pengaruh perubahan suhu terhadap reaksi
kesetimbangan?
Hipotesis : .........................................................................................................
Variabel X : .........................................................................................................
Variabel Y : .........................................................................................................
Alat dan Bahan:
Alat Bahan
- Gelas kimia dengan ukuran 250 mL dan
1000 mL.
- Pembakar spiritus.
- Kawat kasa.
- Kaki tiga.
- Neraca/timbangan.
- Larutan CuSO4 0,1 M.
- NaCl padat.
- Air dingin/es batu.
Cara Kerja:
1. Timbanglah 5 gram padatan NaCl, kemudian larutkan dalam 100 mL
CuSO4 di dalam gelas kimia. Amati warna larutan.
2. Panaskan larutan CuSO4 dan NaCl tersebut. Amati warna larutan.
3. Rendam gelas kimia yang berisi larutan CuSO4 dan NaCl yang telah
dipanaskan ke dalam gelas kimia 1000 mL (1 liter) yang berisi air dingin
atau es batu. Amati perubahan yang terjadi.
Hasil Pengamatan
Buatlah tabel hasil pengamatan!
OBSERVASI 2 :
Judul : Pengaruh perubahan konsentrasi pada kesetimbangan.
Kegiatan : Mengamati pengaruh perubahan konsentrasi pada kesetimbangan.
Masalah : Apakah terdapat perubahan konsentrasi pada kesetimbangan?
Hipotesis : .........................................................................................................
Variabel X : .........................................................................................................
Variabel Y : .........................................................................................................
Alat dan Bahan:
Alat Bahan
- Tabung reaksi.
- Gelas ukur 10 mL.
- Botol semprot 250 mL.
- Pipet tetes.
- Batang pengaduk.
- Gelas kimia 50 mL.
- Larutan FeCl3 1 M
- Larutan KSCN 1 M
- Larutan NaH2PO4 1 M
99
Cara Kerja:
1. Siapkan 5 tabung reaksi pada rak tabung. Beri label 1 sampai 5 pada
tabung tersebut.
2. Masukkan 25 mL aquades ke dalam gelas kimia. Kemudian, tambahkan 2
tetes larutan FeCl3 1M dan KSCN 1M . Aduk larutan tersebut hingga
homogen. Bagi larutan tersebut kedalam 5 tabung reaksi yang telah
disiapkan dengan volume sama banyaknya untuk setiap tabung reaksi.
3. Tambahkan:
a. Tabung I + 1 tetes KSCN 1 M
b. Tabung II + 1 tetes FeCl3 1 M
c. Tabung III + 1 tetes NaH2PO4 1 M
a. Tabung IV + 5 mL aquades
4. Amati dan cacat perubahan pada setiap tabung setelah diguncang-
guncangkan.
5. Bandingkan perubahan pada setiap warna dengan larutan pada tabung 5.
Hasil Pengamatan
1. Warna larutan campuran dari 25 mL aquades + 2 tetes FeCl3 1 M + 2 tetes
KSCN 1 M adalah ………
2. Buatlah tabel hasil pengamatan!
OBSERVASI 3 :
Judul : Hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari
suatu reaksi kesetimbangan.
Kegiatan : Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil
reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Masalah : Apakah terdapat hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil
reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan?
Hipotesis : .........................................................................................................
Variabel X : .........................................................................................................
Variabel Y : .........................................................................................................
OBSERVASI 4 :
Judul : Penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari
dan industri.
Kegiatan : Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan
sehari-hari dan industri.
Masalah : Bagaimanakah penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan
sehari-hari dan industri?
Hipotesis : .........................................................................................................
Variabel X : .........................................................................................................
Variabel Y : .........................................................................................................
100
PERTANYAAN: 1. Jelaskan bunyi hukum pergeseran kesetimbangan atau yang dikenal dengan
asas Le Chatelier!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Diketahui reaksi kesetimbangan:
2H2(g) + O2(g) ⇌ 2H2O(l) ΔH= -484 kJ
Tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika:
a. Suhu diturunkan, b. Suhu dinaikkan!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
3. Diketahui reaksi kesetimbangan: NH4 + HCl ⇌ NH4Cl ΔH= -a kJ
Apabila ingin memperoleh NH4Cl lebih banyak, apakah suhu dinaikkan atau
diturunkan? Jelaskan jawabanmu!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
4. Dari hasil percobaan perubahan konsentrasi pada kesetimbangan, jelaskan apa
yang dilakukan oleh sistem kesetimbangan jika:
a. Memperbesar konsentrasi SCN –
b. Memperbesar konsentrasi Fe3+
c. Memperkecil konsentrasi Fe3+
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
5. Jelaskan pengertian dari derajat disosiasi!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
6. Jika terdapat 4 mol gas NH3 yang dimasukkan ke dalam wadah bervolum 1 L
dan terurai sesuai reaksi kesetimbangan berikut.
2NH3(g) ⇌ N2(g) + 3H2(g)
101
Jika pada saat setimbang terdapat 1 mol gas N2, tentukan harga derajat disosiasi
dan tetapan kesetimbangannya!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
7. Sebanyak 2 mol gas NO2 dimasukkan dalam wadah dan terurai sesuai dengan
reaksi kesetimbangan berikut.
2NO2(g) ⇌ 2NO(g) + O2(g)
Pada saat kesetimbangan tercapai terdapat 0,5 mol gas O2 dan tekanan total
yang ditimbulkan adalah 2 atm, hitung harga Kp untuk reaksi tersebut!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
8. Perhatikan reasi kesetimbangan pada suhu 3500C berikut.
2HI(g) ⇌ H2(g) + I2(g)
Apabila konsentrasi gas HI, H2, dan I2 dalam keadaan setimbang berturut-turut
adalah 0,4 M, 0,06 M, dan 0,04 M. Hitung harga Kc!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
9. Jika diketahui R= 0,082 L atm/mol K dan Kc= 25, berapa harga Kp untuk reaksi
kesetimbangan berikut.
N2O4(g) ⇌ 2NO2(g) pada suhu 3000K?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
10. Jelaskan pembuatan amoniak menurut proses Haber Bosch berdasarkan kata-
kata anda sendiri!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
102
Kesimpulan
........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................
103
Lampiran 11
Kisi-Kisi Instrumen Validasi Konstruk Siklus I
Satuan Pendidikan : MA Al-Falah VI
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI IPA/1(satu)
Jumlah Soal : 35 soal
Bentuk Soal : Tes objektif pilihan ganda
Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Kompetensi
Dasar Indikator
Indikator
Soal Soal Jawaban
Jenjang
Kognitif
Menjelaskan
kesetimbangan
dan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
pergeseran
arah
kesetimbangan
dengan
melakukan
percobaan.
Menjelaskan
kesetimbangan
dinamis.
Siswa dapat
menentukan
keadaan
setimbang suatu
reaksi.
1. Suatu reaksi mencapai keadaan setimbang jika ….
a. jumlah mol zat pereaksi dan mol zat hasil reaksi sama
b. massa zat pereaksi sama dengan massa zat hasil reaksi
c. laju reaksi pereaksi sama dengan laju reaksi hasil reaksi
d. salah satu pereaksi telah habis bereaksi
e. reaksi telah berhenti
c C1
Siswa dapat
menentukan sifat
dinamis dari
kesetimbangan
kimia.
2. Suatu keadaan setimbang yang dicapai sistem reaksi kimia dimana
jumlah pereaksi dan hasil reaksi tetap adalah ….
a. kesetimbangan homogen
b. kesetimbangan heterogen
c. kesetimbangan dinamis
d. kesetimbangan reversibel
e. kesetimbangan irreversibel
c C1
3. Yang bukan merupakan ciri-ciri keadaan kesetimbangan dinamis
adalah….
a. reaksi berlangsung terus menerus
b. reaksi berlangsung dua arah yang berlawanan
c C2
104
c. tidak terjadi perubahan mikroskopis
d. setiap komponen pada reaksi itu tetap ada
e. laju reaksi ke arah produk sama dengan laju reaksi ke arah
reaktan
Siswa dapat
menentukan
definisi dari
kesetimbangan
irreversibel.
4. Suatu reaksi kimia dimana zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan
seperti zat mula-mula disebut ….
a. kesetimbangan reversibel
b. kesetimbangan irreversibel
c. kesetimbangan dinamis
d. kesetimbangan homogen
e. kesetimbangan heterogen
b C1
Disajikan contoh
proses perubahan
reaksi, siswa
dapat
menentukan jenis
kesetimbangan
dari contoh
tersebut.
5. Proses memanaskan air dengan wadah terbuka merupakan contoh
dari kesetimbangan …
a. homogen
b. heterogen
c. dinamis
d. reversibel
e. irreversibel
e C2
6. Yang termasuk contoh dari kesetimbangan reversibel adalah ….
a. pembakaran kertas
b. memanaskan air dengan wadah terbuka
c. penyerutan kayu
d. es yang mencair
e. pengolahan sampah anorganik
d C2
Disajikan grafik
kesetimbangan,
siswa dapat
menentukan
keadaan
setimbang sesuai
dengan grafik.
7. Perhatikan grafik berikut!
Hasil Reaksi [C] dan [D]
Pereaksi [A] dan [B]
Waktu
a C3
Ko
nse
ntr
asi
105
Pernyataan yang menunjukkan keadaan setimbang sesuai grafik
diatas ialah ….
a. [A] dan [B] = [C] dan [D]
b. [A] dan [B] > [C] dan[D]
c. [A] dan [B] < [C] dan[D]
d. [A] dan [B] ≤ [C] dan [D]
e. [A] dan [B] ≥ [C] dan [D]
Siswa dapat
menentukan
reaksi setimbang
yang terjadi
dalam ruang yang
terbuka.
8. Reaksi setimbang berikut ini yang dapat terjadi dalam ruang yang
terbuka adalah ….
a. H2(g) + Br2(g) ⇌ 2HBr(g)
b. N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)
c. (NH4)2NO3(g) ⇌ N2O(g) + 2H2O(g)
d. AgNO3(aq) + NaCl(aq) ⇌ AgCl(s) + NaNO3(aq)
e. PCl5(g) ⇌ PCl3(g) + Cl2(g)
d C3
Menjelaskan
kesetimbangan
homogen dan
heterogen.
Disajikan
penjelasan dari
kesetimbangan
heterogen, siswa
dapat
menentukan
kesetimbangan
tersebut.
9. Kesetimbangan dimana fase zat-zatnya terdiri dari dua fase atau
lebih disebut ….
a. kesetimbangan irreversibel
b. kesetimbangan reversibel
c. kesetimbangan dinamis
d. kesetimbangan heterogen
e. kesetimbangan homogen
d C1
Siswa dapat
menentukan
contoh dari reaksi
kesetimbangan
heterogen dan
homogen.
10. Yang termasuk kesetimbangan heterogen adalah .…
a. 2NO(g) + 2CO(g) ⇌ N2(g) +2CO2(g)
b. CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g)
c. CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇌ CH3COOH ¯ (aq) + H3O
+(aq)
d. N2O(g) + NO2(g) ⇌ 3NO(g)
e. 2HI(g) ⇌ H2(g) + I2(g)
b C2
11. Diketahui suatu reaksi kesetimbangan CH3COO¯(aq) + H2O(l) ⇌
CH3COOH(aq) + OH ¯ (aq). Reaksi kesetimbangan ini termasuk reaksi
kesetimbangan ….
a. irreversibel
b. reversibel
e C2
106
c. dinamis
d. heterogen
e. homogen
Siswa dapat
menentukan fase
zat yang tidak
diperhitungkan
pada tetapan
kesetimbangan
heterogen.
12. Fase zat yang biasanya tidak terdapat pada tetapan kesetimbangan
heterogen adalah ….
a. solid dan liquid d. gas dan liquid
b. solid dan aqueos e. gas dan solid
c. liquid dan aqueos
a C1
Disajikan reaksi
kesetimbangan
dalam dua fase,
siswa dapat
menentukan fase
yang
diperhitungkan
dalam tetapan
kesetimbangan.
13. Jika dalam reaksi kesetimbangan A(g) + B(s) ⇌ C(g) + D(g) terdapat
dua fase, maka tetapan kesetimbangannya adalah ….
a. K = [B] d. K = 1
[B]
b. K = [A]
C [D] e. K =
C [D]
A
c. K = C [D]
A [B]
e C2
Siswa dapat
menentukan jenis
kesetimbangan
yang pada
umumnya
melibatkan fase
gas atau larutan.
14. Kesetimbangan yang melibatkan fase gas atau larutan adalah ….
a. kesetimbangan homogen
b. kesetimbangan heterogen
c. kesetimbangan dinamis
d. kesetimbangan reversibel
e. kesetimbangan irreversibel
a C2
Menjelaskan
tetapan
kesetimbangan.
Siswa dapat
menentukan
hukum
kesetimbangan.
15. Hasil kali konsentrasi produk dibagi dengan hasil kali konsentrasi
reaktan dipangkatkan dengan koefisien masing-masing merupakan
pernyataan ….
a. derajat disosiasi d. hukum aksi reaksi
b. hukum kekekalan energi e. hukum kesetimbangan
c. hukum kekekalan massa
e
C1
107
16. Ahli kimia yang menemukan hubungan konsentrasi antara reaktan
dan produk yang berbeda dalam keadaan setimbang adalah ….
a. Firlz Haber dan Peter Waage
b. Cato Maximilian. G dan Firlz Haber
c. Cato Maximilian. G dan Peter Waage
d. Cato Maximilian. G dan Lord Kelvin
e. Firlz Haber dan Lord Kelvin
c C1
Siswa dapat
meramalkan
peranan
ketetapan
kesetimbangan
dalam suatu
reaksi
kesetimbangan
secara kualitatif.
17. Jika harga Kc besar, maka ….
a. reaksi kesetimbangan tetap
b. reaksi kesetimbangan bergeser ke hasil reaksi
c. reaksi kesetimbangan bergeser ke reaktan
d. reaksi kesetimbangan banyak mengandung reaktan
e. reaksi kesetimbangan banyak mengandung hasil reaksi
e C2
Disajikan suatu
reaksi
kesetimbangan,
siswa dapat
menentukan
tetapan
kesetimbangan
dari reaksi itu.
18. Jika terdapat reaksi kesetimbangan aA + bB ⇌ cC + dD, maka
tetapan kesetimbangannya adalah ….
a. K= A [B]
C [D] d. K =
[C]c [D]d
[A]a [B]b
b. K = C [D]
A [B] e. K =
[c]C [d]D
[a]A [b]B
c. K = [A]a [B]b
[C]c [D]d
d C2
19. Harga tetapan kesetimbangan (Kc) untuk reaksi:
Al3+
(aq) + 3H2O(l) ⇌ Al(OH)3(s) + 3H+
(aq)
ditentukan oleh persamaan ….
a. Kc = Al (OH )3 H+ 3
Al 3+ [ H2O]3 d. Kc = H+ 3
Al 3+
b. Kc = H+ 3
Al 3+ e. Kc =
Al (OH )3
[ H2O]3
c. Kc = H+ 3
Al 3+ [ H2O]3
d C3
108
20. Pada pembakaran kapur berikut:
CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g) tetapan kesetimbangan adalah ….
a. K = CaO CO 2
CaCO 3 d. K =
[CaCO 3]
CaO CO 2
b. K = CaO CO2 e. K = CaCO3 c. K = [CO2]
c C3
Siswa dapat
menentukan
reaksi yang
mempunyai nilai
Kp = Kc
21. Reaksi yang mempunyai nilai Kp = Kc adalah ….
a. 2HBr(g) ⇌ H2(g) + Br2(g)
b. N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)
c. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
d. 2SO3(g) ⇌ 2SO2(g) + O2(g)
e. H2(g) + S(s) ⇌ H2S(g)
a C3
Disajikan suatu
reaksi
kesetimbangan,
siswa dapat
menentukan Kp
dari reaksi
tersebut.
22. Harga tetapan kesetimbangan (Kp) untuk reaksi:
CH4(g) + H2O(g) ⇌ CO(g) + 3H2(g)
ditentukan oleh persamaan ….
a. Kp = (pCO)(pH2)3 d. Kp = (pCO)(pH2O)
b. Kp = pCO (pH 2)3
(pCH 4)(pH 2O) e. Kp =
(pH 2O)
(pCH 4)
c. Kp = pCO (pH 2)3
(pCH 4)
b C3
23. Harga tetapan kesetimbangan (Kp) untuk reaksi:
2NaHCO3(s) ⇌ Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g)
ditentukan oleh persamaan ….
a. Kp = (pNa 2CO 3)
(pNaHCO 3)2 d. Kp = (pCO 2) (pH 2O)
(pNaHCO 3)2
b. Kp = (pNaCO 3) (pCO 2) (pH 2O)
(pNaHCO 3)2 e. Kp = (pNa 2CO 3)
(pNaHCO 3)2
c. Kp = (pCO2)(pH2O)
c C3
Disajikan suatu
tetapan
kesetimbangan
(Kc), siswa dapat
menentukan
reaksi dari
24. Persamaan reaksi kesetimbangan dari tetapan kesetimbangan:
Kc = CH 4 H2S 4
[CS 4] H2 6 adalah ….
a. CH4(g) + H2S(g) ⇌ CS4(g) + 3H2(g)
b. CH4(g) + CS4(g) ⇌ H2S(g) + H2(g)
c. CH4(g) ⇌ CS4(g) + 2H2(g)
d C3
109
tetapan
kesetimbangan
tersebut.
d. CS4(g) + 6H2(g) ⇌ CH4(g) + 4H2S(g)
e. CS4(g) + 8H2(g) ⇌ 4H2S(g)
Disajikan suatu
tetapan
kesetimbangan
(Kp), siswa dapat
menentukan
reaksi dari
tetapan
kesetimbangan
tersebut.
25. Persamaan reaksi kesetimbangan dari tetapan kesetimbangan:
Kp = (pN2)(pCO 2)2
(pNO )2(pCO )2 adalah ….
a. 2NO(g) + 2CO2(g) ⇌ 2N (g) +2CO (g)
b. 2NO(g) + 2CO(g) ⇌ N2(g) +2CO2(g)
c. N2(g) +2CO2(g) ⇌ 2NO(g) + 2CO(g)
d. N2(g) +2CO (g) ⇌ NO2(g) + 2CO(g)
e. 2N (g) +2CO2(g) ⇌ 2NO(g) + 2CO(g)
b C3
Disajikan reaksi
kesetimbangan
dan harga
tetapannya, siswa
dapat
menentukan
harga tetapan
kesetimbangan
jika reaksi
mengalami
perubahan.
26. Jika harga tetapan kesetimbangan N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) adalah K,
maka harga tetapan kesetimbangan untuk 2N2(g) + 6H2(g) ⇌ 4NH3(g)
adalah ….
a. K2 c.
1
2K e.
1
𝐾
b. K d. 𝐾
a C3
27. Diketahui suatu harga dalam tetapan kesetimbangan:
NH3(g) ⇌ 1
2N2(g) + 1
1
2H2(g) adalah 5,2 x 10
-5.
Berapakah harga K untuk reaksi N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) adalah ….
a. 3,6 x 108 c. 0,36 x 10
7 e. 19 x 10
4
b. 36 x 108 d. 1,9 x 10
4
a C3
Disajika beberapa
reaksi dan harga
tetapan
kesetimbangan-
nya, siswa dapat
menentukan
harga tetapan
kesetimbangan
dari
28. Jika terdapat reaksi: 2NO2 ⇌ N2O4 K= 3
5
NO + 1
2 O2 ⇌ NO2 K=
1
3
Maka bagaimana harga tetapan kesetimbangan untuk reaksi:
N2O4 ⇌ 2NO + O2 adalah ….
a. 3 c. 15 e. 5
27
b. 5 d. 12
5
c C4
110
penggabungan
reaksi-reaksi
tersebut.
29. Diketahui tiga reaksi kesetimbangan:
2A + B ⇌ 2C K1 = Ka
D + E ⇌ C K2 = Kb
D + 2F ⇌ 3G K3 = Kc
Berapakah harga K untuk reaksi 2A + B + 4F ⇌ 2E + 6G ….
a. Ka x Kb x Kc c. Ka xKb
Kc e.
Ka x Kc2
Kb2
b. Ka + Kb + Kc d. Ka xKc
Kb
e C4
Siswa dapat
menentukan yang
tidak termasuk
contoh
kesetimbangan
dalam kehidupan
sehari-hari.
30. Di bawah ini yang bukan merupakan contoh kesetimbangan dalam
kehidupan sehari-hari adalah ….
a. Kadar nitrogen di udara relatif tetap
b. Kadar oksigen di udara relatif tetap
c. Kadar keasaman darah di dalam tubuh relatif tetap
d. Kadar ozon dalam lapisan stratosfer relatif tetap
e. Kadar CO di daerah industri relatif tetap
e C2
111
Lampiran 12
Kisi-Kisi Instrumen Validasi Konstruk Siklus II
Satuan Pendidikan : MA Al-Falah VI
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI IPA/1(satu)
Jumlah Soal : 40 soal
Bentuk Soal : Tes objektif pilihan ganda
Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Kompetensi
Dasar Indikator
Indikator
Soal Soal Jawaban
Jenjang
Kognitif
Menjelaskan
kesetimbangan
dan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
pergeseran arah
kesetimbangan
dengan
melakukan
percobaan.
Meramalkan
arah pergeseran
kesetimbangan
dengan
menggunakan
azas Le
Chatelier.
Siswa dapat
menentukan
faktor yang
tidak
mempengaruhi
kesetimbangan.
1. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan, kecuali ….
a. perubahan suhu d. perubahan voleme
b. perubahan tekanan e. perubahan komponen zat
c. perubahan konsentrasi
e C1
Siswa dapat
menentukan
arah pergeseran
kesetimbangan,
jika suhu
diturunkan.
2. Dalam suatu kesetimbangan jika suhu diturunkan maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah ….
a. reaktan d. jumlah mol terbesar
b. produk e. reaksi endoterm
c. reaksi eksoterm
c C1
Siswa dapat
menentukan
arah pergeseran
kesetimbangan,
jika tekanan
diperbesar
diturunkan.
3. Jika pada suatu reaksi kesetimbangan tekanan diperbesar, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah ….
a. jumlah koefisien zat yang kecil
b. jumlah koefisien zat yang besar
c. jumlah mol terbesar
d. reaktan
e. produk
a C1
112
Disajikan reaksi
kesetimbangan,
siswa dapat
menentukan
faktor yang
mempercepat
reaksi.
4. Pada reaksi kesetimbangan:
A+ B ⇌ C + D
Kesetimbangan akan lebih cepat tercapai jika ….
a. zat A ditambah d. tekanan diperbesar
b. suhu dinaikkan e. volume diperbesar
c. digunakan katalis
c C2
Disajikan reaksi
kesetimbangan,
siswa dapat
menentukan
pergeseran arah
kesetimbangan
jika tekanan
diperbesar.
5. Pada kesetimbangan berikut:
2HI(g) ⇌ H2(g) + I(g)
Jika tekanan diperbesar maka ….
a. [HI] berkurang
b. [I2] berkurang
c. [H2] berkurang
d. [H2] dan [I2] bertambah
e. tidak terjadi pergeseran kesetimbangan
e C2
Disajikan suatu
reaksi
kesetimbangan,
siswa dapat
menentukan
arah pergeseran
dan harga Kc
jika volume
diperkecil pada
suhu tetap.
6. Reaksi kesetimbangan:
2NO2(g) ⇌ N2O4(g),
Jika volume diperkecil pada suhu tetap, maka ….
a. kesetimbangan akan bergeser ke arah N2O4, harga Kc makin
besar
b. kesetimbangan akan bergeser ke arah NO2, Kc makin besar
c. kesetimbangan akan bergeser ke arah NO2, Kc makin kecil
d. kesetimbangan akan bergeser ke arah N2O4, Kc makin kecil
e. kesetimbangan akan bergeser ke arah N2O4, Kc tetap
e C2
Siswa dapat
menentukan
reaksi yang
mengalami
pergeseran ke
hasil reaksi jika
tekanan di
perkecil.
7. Diantara reaksi kesetimbangan berikut, yang mengalami
pergeseran kesetimbangan ke arah hasil reaksi jika tekanan di
perkecil adalah ….
a. PCl5(g) ⇌ PCl3(g) + Cl2(g)
b. 3H2(g) + N2(g) ⇌ 2NH3(g)
c. 2NO(g) + O2(g) ⇌ 2NO2(g)
d. 2HI(g) ⇌ H2(g) + I(g)
e. Fe3O4(s) + 4H2(g) ⇌ 3Fe(s) + 4H2O(g)
a C2
113
Disajikan suatu
reaksi
kesetimbangan
dan harga
entalpinya,
siswa dapat
menentukan
perubahan yang
terjadi jika suhu
diturunkan.
8. Pada reaksi kesetimbangan berikut:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH= -92 kJ.
Jika suhu diturunkan, maka ….
a. NH3 akan bertambah
b. NH3 akan berkurang
c. N2 akan bertambah
d. H2 akan bertambah
e. N2 dan H2 akan bertambah
a C2
Siswa dapat
menentukan
faktor yang
mempengaruhi
hasil reaksi
terbentuk lebih
banyak
9. Apabila gas XY2 akan dibuat secara industri dari gas X2, Y2, dan
Y3, reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm sesuai reaksi
kesetimbangan: X2Y3(g) + 1
2 Y2(g) ⇌ 2XY2(g). Agar dihasilkan gas
XY2 sebanyak mungkin, persyaratan reaksi yang harus dipenuhi adalah ….
a. tekanan tinggi
b. suhu rendah
c. suhu tinggi dan tekanan tinggi
d. tekanan rendah dan suhu tinggi
e. tekanan tinggi dan suhu rendah
d C2
Menyimpulkan
pengaruh
perubahan
suhu, tekanan,
dan volume
pada
pergeseran
kesetimbangan
melalui
percobaan.
Disajikan suatu
reaksi
kesetimbangan,
siswa dapat
menentukan
faktor yang
mempengaruhi
kesetimbangan
jika
kesetimbangan
bergeser ke arah
produk.
10. Reaksi kesetimbangan:
3Fe(s) + 4H2O(g) ⇌ Fe3O4(s) + 4H2(g) ΔH= positif.
Kesetimbangan akan bergeser ke produk, jika ….
a. pada suhu tetap ditambahkan serbuk besi
b. pada volume tetap suhu dinaikkan
c. pada suhu tetap ditambah katalis
d. volume tetap suhu diturunkan
e. pada suhu tetap tekanan diperbesar dengan memperkuat volume
b C2
114
Disajikan suatu
reaksi
kesetimbangan
dan harga
entalpinya,
siswa dapat
menentukan
faktor yang
tidak
mempengaruhi
arah pergeseran
pada reaksi
tersebut.
11. Sistem kesetimbangan H2(g) + I(g) ⇌ 2HI(g) ΔH= -52 kJ tidak akan
terganggu jika ….
a. temperatur dinaikkan
b. temperatur diturunkan
c. ditambah gas HI
d. tekanan diperbesar
e. ditambah gas hidrogen
d C2
Disajikan warna
dari masing-
masing zat pada
saat setimbang,
siswa dapat
menentukan
perubahan
warna yang
dipengaruhi oleh
suhu.
12. Pada temperatur kamar, gas NO2 berwarna coklat dan N2O4 tidak
berwarna. Reaksi kesetimbangan: 2NO(g) ⇌ N2O4(g) = -58,2 kJ/mol.
Jika tabung yang berisi kesetimbangan tersebut dicelupkan ke
dalam es, maka warna coklat akan ….
a. bertambah tua
b. bertambah muda
c. tetap
d. berubah
e. tidak dapat diramalkan
b C3
Disajikan data
sebuah
percobaan
tentang
pengaruh
konsentrasi pada
reaksi
kesetimbangan,
siswa dapat
menentukan
13. Pada percobaan pencampuran 10 mL FeCl3 0,2 M dengan 10 mL
KSCN 0,2 M teramati larutan menjadi berwarna merah darah. Jika
dalam campuran tersebut dilakukan 4 perlakuan berturut-turut
maka diperoleh data sebagai berikut:
No. Perlakuan Perubahan
1.
2.
3.
4.
Ditambah sedikit Fe3+
Ditambah sedikit SCN¯
Ditambah sedikit H2PO4¯
Ditambah air
Warna merah bertambah
Warna merah berkurang
Warna merah berkurang
Warna merah berkurang
b C4
115
pernyataan yang
tidak benar dari
data tersebut.
Berdasarkan data di atas yang tidak benar adalah ….
a. akan terjadi pergeseran kesetimbangan pada setiap perlakuan
b. akan terjadi reaksi antara SCN¯ dan H2PO4
¯ yaitu timbul
gelembung
c. setelah perlakuan di atas dalam larutan masih terdapat ion Fe3+
d. penambahan ion H2PO4¯ menyebabkan kesetimbangan bergeser
ke kiri
e. setelah perlakuan akan terbentuk kesetimbangan baru
Disajikan suatu
reaksi
kesetimbangan
dan beberapa
data
penambahan
konsentrasi pada
reaksi tersebut,
siswa dapat
menentukan
penambahan
konsentrasi zat
yang dapat
menggeser
kesetimbangan
ke arah reaktan.
14. Ke dalam larutan FeCl3 ditambahkan larutan KSCN membentuk
Fe(SCN)2+
yang berwarna merah, terjadi reaksi kesetimbangan
Fe3+
(aq) + SCN¯
(aq) ⇌ Fe(SCN)2+
(aq)
Larutan dibagi dalam 4 tabung reaksi:
1) Tabung 1 ditambahkan FeCl3
2) Tabung 2 ditambahkan KSCN
3) Tabung 3 ditambahkan NH4OH
4) Tabung 4 ditambahkan H2O
Menurut reaksi kesetimbangan di atas, reaksi yang bergeser ke
reaktan terdapat pada tabung ….
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4 e. 2 dan 4
b. 2 dan 3 d. 1 dan 3
a C4
Menentukan
hubungan
kuantitatif
antara pereaksi
dengan hasil
reaksi dari
suatu reaksi
kesetimbangan.
Menafsirkan
data hasil
percobaan
mengenai
konsentrasi
pereaksi dan
hasil reaksi
pada keadaan
setimbang
Disajikan
penjelasan dari
derajat disosiasi,
siswa dapat
menentukan
penjelasan yang
dimaksud.
15. Perbandingan jumlah mol zat yang terurai dengan jumlah mol zat
mula-mula disebut ….
a. kesetimbangan dinamis d. kesetimbangan heterogen
b. derajat disosiasi e. kesetimbanga homogen
c. perbandingan mol
b C1
Disajikan
volume, mol dan 16. Pada reaksi 2HI(g) ⇌ H2(g) + I2(g) dalam volume ruang 2 L
dimasukkan HI sebanyak 1 mol. Jika derajat disosiasi HI= 0,4
a C3
116
untuk
menentukan
derajat disosiasi
dan tetapan
kesetimbangan.
derajat disosiasi
dari suatu reaksi
kesetimbangan,
siswa dapat
menentukan
harga tetapan
kesetimbangan
dari data
tersebut.
maka harga tetapan kesetimbangannya adalah ….
a. 1
9 d.
1
32
b. 1
16 e.
1
64
c. 1
18
Disajikan
volume dan mol
zat dari suatu
reaksi
kesetimbangan,
siswa dapat
menentukan
derajat disosiasi
jika setelah
setimbang
terjadi
perubahan mol
pada zat
tersebut.
17. Sebanyak 2 mol SO3 dalam wadah 5 L terurai menurut reaksi
2SO3(g) ⇌ 2SO2(g) + O2(g). jika terbentuk 1,6 mol SO2, maka derajat
disosiasi SO3 adalah ….
a. 0,2 d. 0,6
b. 0,4 e. 0,8
c. 0,5
e C3
Menghitung
harga Kc
berdasarkan
konsentrasi
kesetimbangan
atau
sebaliknya.
Disajikan harga
tetapan
kesetimbangan
dan volume,
siswa dapat
menentukan
konsentrasi dari
zat yang
bereaksi.
18. Jika tetapan kesetimbangan reaksi:
Ag2CrO4(s) ⇌ 2Ag+
(aq) + CrO42-
(aq)
dalam wadah bervolume 1 L adalah 4 x 10-12
, maka konsentrasi
CrO42-
pada keadaan setimbang adalah ….
a. 10-1
d. 10-4
b. 10-2
e. 10-5
c. 10-3
d C3
117
Disajikan suhu,
volume dan mol
dari masing-
masing zat yang
bereaksi, siswa
dapat
menentukan
harga Kc pada
reaksi tersebut.
19. Pada temperatur 400°C dalam ruang yang volumenya 1 L terdapat
sistem kesetimbangan:
2HBr(g) ⇌ H2(g) + Br2(g)
pada saat kesetimbangan dicapai di dalam ruang, terdapat 0,25 mol
H2, 0,25 mol Br2 dan 0,50 mol HBr. Harga Kc-nya adalah ….
a. 0,025 d. 0,50
b. 0,25 e. 0,05
c. 2,5
b C4
Menghitung
harga Kp
berdasarkan
tekanan
parsial gas
pereaksi dan
hasil reaksi
pada keadaan
setimbang.
Disajikan harga
Kp dan tekanan
parsial pereaksi,
siswa dapat
menentukan
tekanan parsial
hasil reaksi.
20. Harga Kp untuk reaksi kesetimbangan 2X(g) ⇌ 3Y(g) pada
temperature tertentu = 16. Jika dalam kesetimbangan tekanan
parsial X = 2 atm, maka tekanan parsial Y adalah ….
a. 2 d. 8
b. 4 e. 10
c. 6
b C2
Disajikan
tekanan total
dari reaksi
kesetimbangan,
siswa dapat
menentukan
harga Kp pada
reaksi tersebut.
21. Diketahui reaksi kesetimbangan:
2NaHCO3(s) ⇌ Na2O3(S) + H2(g) + CO2(g).
Jika pada keadaan setimbang tekanan total = 6 atm, maka harga Kp
adalah ….
a. 5 d. 8
b. 6 e. 9
c. 7
e C3
Menghitung
harga Kp
berdasarkan
Kc atau
sebaliknya.
Disajikan harga
Kc, tetapan R
dan suhu pada
keadaan
setimbang,
siswa dapat
menentukan
harga Kp pada
reaksi tersebut.
22. Pada suhu 200K, harga Kc untuk suatu reaksi kesetimbangan gas
2PQ(g) ⇌ P2(g) + Q2(g) adalah 473. Jika R=0,082, maka harga KP
untuk reaksi tersebut adalah ….
a. 966 d. 100
b. 473 e. 0,01
c. 236,5
b C4
118
Disajikan suhu,
tekanan dan mol
masing-masing
zat yang
bereaksi, siswa
dapat
menentukan
harga Kc pada
reaksi tersebut.
23. Diketahui suatu ruangan dengan suhu 27°C dan tekanan 2 atm.
Pada saat kesetimbangan terdapat PCl3, Cl2 dan PCl5, masing-
masing 0,1 mol. Reaksi PCl3(g) + Cl2(g) ⇌ PCl5(g) maka harga Kc
adalah ….
a. 40 d. 0,04
b. 4 e. 0,004
c. 0,4
c C4
Disajikan
volume, mol
awal dan mol
pereaksi pada
saat setimbang,
suhu dan tetapan
R, siswa dapat
menentukan
harga Kp pada
reaksi tersebut.
24. Dalam ruang yang volumenya 0,5 L dipanaskan 0,6 mol gas NO2
yang terurai menurut reaksi:
2NO2(g) ⇌ 2NO(g) + O2(g)
setelah tercapai kesetimbangan terdapat 0,4 mol gas NO. Jika suhu
saat kesetimbangan tercapai 500K dan R = 0,08 atm/mol, maka
harga Kp adalah ….
a. 16 d. 128
b. 32 e. 266
c. 61
b C4
Menjelaskan
penerapan
prinsip
kesetimbangan
dalam
kehidupan
sehari-hari dan
industri.
Menjelaskan
kondisi
optimum untuk
memproduksi
bahan-bahan
kimia di
industri yang
didasarkan
pada reaksi
kesetimbangan.
Siswa dapat
menentukan
proses yang
berlangsung
dalam
pembuatan
ammonia.
25. Reaksi pembuatan ammonia memanfaatkan proses reaksi yang
disebut ….
a. proses kontak
b. proses optimalisasi
c. proses aktivasi
d. kesetimbangan
e. Haber-Bosch
e C1
Siswa dapat
menentukan
tokoh ilmuan
yang berperan
dalam proses
pembuatan
ammonia.
26. Tokoh ilmuan kimia yang menentukan proses pembuatan ammonia
adalah ….
a. Frizt Haber dan Jhon Dalton
b. Frizt Haber dan Karl Bosch
c. Karl Bosch dan Becquerel
d. JJ. Thomson dan Frizt Haber
e. Bosch dan Bohr
b C1
119
Siswa dapat
menentukan
reaksi kontak.
27. Yang merupakan kesetimbangan pada reaksi kontak adalah ….
a. belerang dengan oksigen
b. belerang dioksida dengan oksigen
c. belerang dioksida dengan belerang trioksida
d. belerang trioksida dengan oksigen
e. belerang trioksida dengan air
b C1
Disajikan suatu
reaksi pembuatan
NH3, siswa dapat
menentukan
kondisi yang
menyebabkan
amoniak
terbentuk banyak.
28. Pada reaksi pembuatan amoniak:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH= -92,4 kJ. Kondisi yang
menyebabkan amoniak terbentuk sebanyak mungkin adalah ….
a. suhu rendah, tekanan rendah
b. suhu tinggi, tekanan tinggi
c. suhu rendah, tekanan tinggi
d. suhu tinggi, tekanan rendah
e. suhu tinggi, tekanan tidak berpengaruh
c C2
Siswa dapat
menentukan
peranan dari
katalis Fe pada
proses
pembuatan
amoniak.
29. Dalam pembuatan amoniak menurut proses Haber-Bosch:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) diperlukan katalis Fe. Peran katalis Fe
dalam proses pembuatan amoniak adalah ….
a. untuk menurunkan volume gas yang dihasilkan
b. untuk memperlambat proses reaksi
c. untuk memperkecil tekanan
d. untuk mempercepat reaksi N2 dan H2
e. untuk memperlambat reaksi N2 dan H2
d C2
Disajikan reaksi
pembuatan
amoniak, siswa
dapat
menentukan
alasan dari
penggunaan
suhu dan
tekanan yang
tinggi.
30. Reaksi pembentukan NH3 berlangsung sesuai dengan persamaan:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH= -92,4 kJ/mol. Memerlukan suhu dan
tekanan tinggi karena ….
a. pada suhu rendah N2 dan H2 bersifat lambat
b. pada suhu rendah gas NH3 segera mencair
c. pada suhu tinggi gas NH3 dengan cepat menguap
d. pada suhu tinggi tidak lagi diperlukan katalis
e. katalis yang dipakai hanya efektif pada suhu tinggi
a C3
120
Lampiran 13
Nama Jumlah
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Xt
A 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 18
B 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 17
C 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
D 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17
E 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 9
F 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 17
G 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 16
H 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17
I 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 9
J 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 23
K 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7
L 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17
M 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 16
N 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 11
O 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 19
P 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 21
Q 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 14
R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 22
S 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 17
T 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 15
U 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 12
V 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19
W 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 8
X 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 20
Y 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 17
Z 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15
AA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 15
AB 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19
AC 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15
AD 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 20
AE 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6
AF 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 15
AG 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 21
Xi 23 31 23 30 24 27 14 5 30 6 13 10 19 6 28 16 6 13 13 14 16 31 13 13 15 28 4 15 13 9 508
15.39
4.7758
pi 0.697 0.9394 0.697 0.9091 0.7273 0.8182 0.4242 0.1515 0.9091 0.1818 0.3939 0.303 0.5758 0.1818 0.8485 0.4848 0.1818 0.3939 0.3939 0.4242 0.4848 0.9394 0.3939 0.3939 0.4545 0.8485 0.1212 0.4545 0.3939 0.2727
qi 0.303 0.0606 0.303 0.0909 0.2727 0.1818 0.5758 0.8485 0.0909 0.8182 0.6061 0.697 0.4242 0.8182 0.1515 0.5152 0.8182 0.6061 0.6061 0.5758 0.5152 0.0606 0.6061 0.6061 0.5455 0.1515 0.8788 0.5455 0.6061 0.7273
Σ(Xi x Xt) 389 478 389 486 427 421 246 80 486 121 229 155 341 106 472 266 106 222 225 253 266 486 222 225 258 472 32 258 222 177
xi 16.913 15.419 16.913 16.20 17.792 15.593 17.571 16.00 16.20 20.167 17.615 15.5 17.947 17.667 16.857 16.625 17.667 17.077 17.308 18.071 16.625 15.677 17.077 17.308 17.20 16.857 8 17.20 17.077 19.667
Nilai rbis 0.483 0.025 0.483 0.536 0.82 0.088 0.392 0.054 0.536 0.472 0.376 0.015 0.625 0.225 0.727 0.252 0.225 0.285 0.324 0.481 0.252 0.238 0.285 0.324 0.346 0.727 -0.57 0.346 0.285 0.549
rtabel 5%(n=33) 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344
Hasil Valid Inv Valid Valid Valid Inv Valid Inv Valid Valid Valid Inv Valid Inv Valid Inv Inv Inv Inv Valid Inv Inv Inv Inv Valid Valid Inv Valid Inv Valid
Uji Validitas Instrumen Tes Kognitif Siklus I
Standar Defiasi (St)
Skor Butir Soal
RATA-RATA (xt)
121
Nama Jumlah Jumlah
Siswa 1 3 4 5 7 9 10 11 13 15 20 25 26 28 30 Xt Xt2
A 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 8 64
B 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 169
C 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
D 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 49
E 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 4 16
F 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 196
G 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 169
H 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 49
I 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 4 16
J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 225
K 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2 4
L 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 49
M 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 169
N 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 4 16
O 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 9 81
P 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 11 121
Q 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 49
R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 225
S 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 7 49
T 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 12 144
U 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 9 81
V 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 10 100
W 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16
X 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 169
Y 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 7 49
Z 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 5 25
AA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 169
AB 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 11 121
AC 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 5 25
AD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 196
AE 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4
AF 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 10 100
AG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 225
Xi 23 23 30 24 14 30 6 13 19 28 14 15 28 15 9 291 3141
8.818
4.239
pi 0.69697 0.69697 0.90909 0.72727 0.42424 0.90909 0.18182 0.39394 0.57576 0.84848 0.42424 0.45455 0.84848 0.45455 0.27273
qi 0.30303 0.30303 0.09091 0.27273 0.57576 0.09091 0.81818 0.60606 0.42424 0.15152 0.57576 0.54545 0.15152 0.54545 0.72727
Σ(Xi x Xt) 241 241 284 249 173 284 82 169 224 276 178 179 276 179 106
xi 10.4783 10.4783 9.46667 10.375 12.3571 9.46667 13.6667 13 11.7895 9.85714 12.7143 11.9333 9.85714 11.9333 11.7778
Nilai rbis 0.595 0.595 0.484 0.601 0.717 0.484 0.539 0.795 0.817 0.579 0.787 0.671 0.579 0.671 0.428
rtabel 5%(n=33) 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344
Hasil Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
REALIBILITAS INSTRUMEN
Butir Soal 1 3 4 5 7 9 10 11 13 15 20 25 26 28 30 Jumlah Varians Total Nilai rii
pq 0.2112 0.2112 0.08264 0.19835 0.24426 0.08264 0.14876 0.23875 0.24426 0.12856 0.24426 0.24793 0.12856 0.24793 0.19835 2.858 17.421 0.896
Skor Butir Soal
RATA-RATA (xt)
Standar Defiasi (St)
Lampiran 14
Validasi Instrumen Siklus I
122
Lampiran 15
PERHITUNGAN UJI VALIDITAS INTRUMEN SIKLUS I
(Contoh: soal tes hasil belajar siklus I No. 1)
rbis (i) = 𝑋𝑖− 𝑋𝑡
𝑆𝑡
𝑝𝑖
𝑞𝑖
1. Mencari proporsi menjawab benar (p) setiap butir:
𝑝 = 𝑋
𝑁=
23
33= 0,697
2. Mencari proporsi menjawab salah (q) setiap butir
𝑞 = 1 − 𝑝 = 1 − 0,697 = 0,303
3. Mencari rerata skor peserta tes (Mp) setiap butir
𝑀𝑝 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 =
389
23
𝑀𝑝 = 16,91
4. Mencari mean total (Mt)
𝑀𝑡 = 𝑋𝑡
𝑁=
508
33= 15,39
5. Mencari standar deviasi total (SDt)
St = 𝑋𝑖
2− 𝑋𝑖
2
𝑛
𝑛−1 =
8550− 508 2
33
33−1= 4,776
6. Mencari korelasi
𝑅 𝑝𝑏𝑖 = 𝑋𝑖 − 𝑋𝑡
𝑆𝑡𝑥
𝑝𝑖
𝑞𝑖=
16,91 − 15,39
4,776𝑥
0,697
0,303= 0,483
𝑅 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 = 0,344
Karena rhitung > rtabel, maka soal dinyatakan valid
123
Lampiran 16
PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS INSTRUMEN SIKLUS I
ri = k
(k−1) x
St 2− piqi
St 2
𝑟𝑖𝑖 = 15
15 − 1x
17,421 − 2,858
17,421
𝑟𝑖𝑖 = 0,896
124
Lampiran 17
Nama
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 18
B 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 17
C 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
D 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17
E 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 9
F 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 17
G 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 16
H 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17
I 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 9
J 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 23
K 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7
L 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17
M 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 16
N 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 11
O 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 19
P 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 21
Q 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 14
R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 22
S 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 17
T 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 15
U 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 12
V 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19
W 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 8
X 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 20
Y 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 17
Z 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15
AA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 15
AB 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19
AC 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15
AD 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 20
AE 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6
AF 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 15
AG 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 21
Skor Benar 23 31 23 30 24 27 14 5 30 6 13 10 19 6 28 16 6 13 13 14 16 31 13 13 15 28 4 15 13 9 508
Σ Siswa yang Benar 23 31 23 30 24 27 14 5 30 6 13 10 19 6 28 16 6 13 13 14 16 31 13 13 15 28 4 15 13 9
Tingkat Kesukaran 0.7 0.94 0.7 0.91 0.73 0.82 0.42 0.15 0.909 0.18 0.39 0.3 0.58 0.18 0.85 0.48 0.18 0.39 0.39 0.42 0.48 0.94 0.39 0.39 0.45 0.85 0.12 0.45 0.39 0.27
Keterangan SD MD SD MD SD MD SD SK MD SK SD SK SD SK MD SD SK SD SD SD SD MD SD SD SD MD SK SD SD SK
Kategori Soal:
0,71-1,00 : Mudah (MD)
Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus I
JumlahSkor Butir Soal
0,00-0,30 : Sukar (SK)
0,31-0,70 : Sedang (SD)
125
Nama
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
J 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 23
R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 22
P 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 21
AG 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 21
X 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 20
AD 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 20
O 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 19
V 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19
AB 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19
A 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 18
B 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 17
D 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17
F 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 17
H 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17
L 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17
S 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 17
G 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 16
M 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 16
T 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 15
Z 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15
AA 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 15
AC 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 15
AF 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 15
Q 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 14
U 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 12
N 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 11
E 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 9
I 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 9
W 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 8
K 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7
AE 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6
C 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
BA 14 15 14 16 16 13 9 3 16 5 7 6 12 5 16 10 5 9 9 9 10 16 9 9 9 16 0 9 9 8
JA 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
BB 9 15 9 13 7 13 5 2 13 1 6 4 6 1 11 5 1 3 3 5 5 14 3 3 6 11 4 6 3 0
JB 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
D 0.31 0.0 0.31 0.19 0.56 0.0 0.25 0.06 0.19 0.25 0.063 0.13 0.38 0.25 0.31 0.31 0.25 0.38 0.38 0.25 0.31 0.13 0.38 0.38 0.19 0.31 -0.3 0.188 0.38 0.50
Ket C J C J B J C J J C J J C C C C C C C C C J C C J C J J B B
Keterangan: B = Baik (0,40-0,70)
D = Baik Sekali (0,70-1,00)
Skor Butir SoalJumlah
Lampiran 18
Uji Daya Beda Siklus I
J = Jelek (0.00-0,20)
C = Cukup (0,20-0,40)
126
Lampiran 19
Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Siklus I
Perhitungan Tingkat Kesukaran
(Contoh soal No. 1)
𝑃 =𝐵
𝑁
𝑃 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠
𝑃 =23
33= 0,697
Perhitungan Daya Beda
(Contoh Soal No. 1)
𝐷 =𝐵𝑎
𝐽𝑎−𝐵𝑏
𝐽𝑎= 𝑃𝐴 − 𝑃𝑏
𝐷 =14
16−
9
16
𝐷 = 0,3125
127
Lampiran 20
Nama Jumlah
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Xt
A 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 9
B 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 19
C 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15
D 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 9
E 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 17
F 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 17
G 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 21
H 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 19
I 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 14
J 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 23
K 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 17
L 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15
M 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 23
N 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 5
O 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 12
P 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10
Q 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15
R 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7
S 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 18
T 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8
U 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 20
V 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13
W 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 11
X 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15
Y 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 16
Z 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13
AA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 22
AB 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 17
AC 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 14
AD 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
AE 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 18
AF 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 14
AG 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 9
Xi 28 20 23 30 24 16 23 30 4 13 19 10 19 16 28 14 6 8 13 14 9 10 9 9 14 28 6 14 13 9 479
14.52
5.0008
pi 0.8485 0.6061 0.697 0.9091 0.7273 0.4848 0.697 0.9091 0.1212 0.3939 0.5758 0.303 0.5758 0.4848 0.8485 0.4242 0.1818 0.2424 0.3939 0.4242 0.2727 0.303 0.2727 0.2727 0.4242 0.8485 0.1818 0.4242 0.3939 0.2727
qi 0.1515 0.3939 0.303 0.0909 0.2727 0.5152 0.303 0.0909 0.8788 0.6061 0.4242 0.697 0.4242 0.5152 0.1515 0.5758 0.8182 0.7576 0.6061 0.5758 0.7273 0.697 0.7273 0.7273 0.5758 0.1515 0.8182 0.5758 0.6061 0.7273
Σ(Xi x Xt) 434 319 354 461 406 241 354 456 33 201 314 156 322 241 442 241 126 162 206 241 180 133 180 180 226 442 84 238 201 180
xi 15.5 15.95 15.391 15.367 16.917 15.063 15.391 15.2 8.25 15.462 16.526 15.6 16.947 15.063 15.786 17.214 21 20.25 15.846 17.214 20 13.3 20 20 16.143 15.786 14 17 15.462 20
Nilai rbis 0.463 0.355 0.264 0.537 0.783 0.105 0.264 0.429 -0.465 0.152 0.468 0.142 0.566 0.105 0.599 0.456 0.611 0.647 0.214 0.461 0.671 -0.161 0.671 0.671 0.278 0.599 -0.05 0.425 0.15 0.671
rtabel 5%(n=33) 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344
Hasil Valid Valid Inv Valid Valid Inv Inv Valid Inv Inv Valid Inv Valid Inv Valid Valid Valid Valid Inv Valid Valid Inv Valid Valid Inv Valid Inv Valid Inv Valid
Uji Validitas Instrumen Tes Kognitif Siklus IISkor Butir Soal
RATA-RATA (xt)
Standar Defiasi (St)
128
Nama Jumlah Jumlah
Siswa 1 2 4 5 8 11 13 15 16 17 18 20 21 23 24 26 28 30 Xt Xt2
A 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 9
B 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 11 121
C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 12 144
D 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 9
E 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9 81
F 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 15 225
G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 11 121
I 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8 64
J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
K 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 12 144
L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 12 144
M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
N 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 4
O 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 9 81
P 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 8 64
Q 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 12 144
R 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16
S 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 10 100
T 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 9
U 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
V 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7 49
W 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 5 25
X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 12 144
Y 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 8 64
Z 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7 49
AA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
AB 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 10 100
AC 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 10 100
AD 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 9
AE 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 10 100
AF 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8 64
AG 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 16
Xi 28 20 30 24 30 19 19 28 14 6 8 14 9 9 9 28 14 9 318 3820
9.636
4.859
pi 0.8485 0.6061 0.9091 0.7273 0.9091 0.5758 0.5758 0.8485 0.4242 0.1818 0.2424 0.4242 0.2727 0.2727 0.2727 0.8485 0.4242 0.2727
qi 0.1515 0.3939 0.0909 0.2727 0.0909 0.4242 0.4242 0.1515 0.5758 0.8182 0.7576 0.5758 0.7273 0.7273 0.7273 0.1515 0.5758 0.7273
Σ(Xi x Xt) 297 226 310 279 310 224 237 301 186 105 128 186 138 138 138 301 178 138
xi 10.607 11.3 10.333 11.625 10.333 11.789 12.474 10.75 13.286 17.5 16 13.286 15.333 15.333 15.333 10.75 12.714 15.333
Nilai rbis 0.472 0.428 0.435 0.664 0.44 0.523 0.693 0.57 0.642 0.758 0.736 0.642 0.708 0.708 0.708 0.57 0.536 0.708
rtabel 5%(n=33) 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344 0.344
Hasil Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
REALIBILITAS INSTRUMEN
Butir Soal 1 2 4 5 8 11 13 15 16 17 18 20 21 23 24 26 28 30 Jumlah Varians Total Nilai rii
pq 0.1286 0.2388 0.0826 0.1983 0.0826 0.2443 0.2443 0.1286 0.2443 0.1488 0.1837 0.2443 0.1983 0.1983 0.1983 0.1286 0.2443 0.1983 3.335 22.898 0.905
Lampiran 21Validasi Instrumen Siklus II
RATA-RATA (xt)
Standar Defiasi (St)
Skor Butir Soal
129
Lampiran 22
PERHITUNGAN UJI VALIDITAS INTRUMEN SIKLUS II
(Contoh: soal tes hasil belajar siklus I No. 1)
rbis (i) = 𝑋𝑖− 𝑋𝑡
𝑆𝑡
𝑝𝑖
𝑞𝑖
1. Mencari proporsi menjawab benar (p) setiap butir:
𝑝 = 𝑋
𝑁=
28
33= 0,848
2. Mencari proporsi menjawab salah (q) setiap butir
𝑞 = 1 − 𝑝 = 1 − 0,848 = 0,152
3. Mencari rerata skor peserta tes (Mp) setiap butir
𝑀𝑝 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟��
𝑀𝑝 = 434
28
𝑀𝑝 = 15,5
4. Mencari mean total (Mt)
𝑀𝑡 = 𝑋𝑡
𝑁=
479
33= 14,52
5. Mencari standar deviasi total (SDt)
St = 𝑋𝑖
2− 𝑋𝑖
2
𝑛
𝑛−1 =
7753− 479 2
33
33−1= 5,001
6. Mencari korelasi
𝑅 𝑝𝑏𝑖 = 𝑋𝑖 − 𝑋𝑡
𝑆𝑡𝑥
𝑝𝑖
𝑞𝑖=
15,5 − 14,52
5,001𝑥
0,848
0,152= 0,463
𝑅 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 = 0,344
Karena rhitung > rtabel, maka soal dinyatakan valid
130
Lampiran 23
PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS INSTRUMEN SIKLUS II
ri = k
(k−1) x
St 2− piqi
St 2
𝑟𝑖𝑖 = 18
18 − 1x
22,898 − 3,335
22,898
𝑟𝑖𝑖 = 0,905
131Lampiran 24
Nama
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 9
B 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 19
C 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15
D 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 9
E 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 17
F 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 17
G 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 21
H 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 19
I 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 14
J 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 23
K 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 17
L 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15
M 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 23
N 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 5
O 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 12
P 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10
Q 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15
R 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7
S 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 18
T 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8
U 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 20
V 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13
W 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 11
X 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15
Y 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 16
Z 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13
AA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 22
AB 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 17
AC 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 14
AD 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
AE 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 18
AF 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 14
AG 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 9
Skor Benar 28 20 23 30 24 16 23 30 4 13 19 10 19 16 28 14 6 8 13 14 9 10 9 9 14 28 6 14 13 9 479
Σ Siswa yang Benar 28 20 23 30 24 16 23 30 4 13 19 10 19 16 28 14 6 8 13 14 9 10 9 9 14 28 6 14 13 9
Tingkat Kesukaran 0.85 0.61 0.7 0.91 0.73 0.48 0.7 0.91 0.12 0.39 0.58 0.3 0.58 0.48 0.85 0.42 0.18 0.24 0.39 0.42 0.27 0.3 0.27 0.27 0.42 0.85 0.18 0.42 0.39 0.27
Keterangan MD SD SD MD SD SD SD MD SK SD SD SK SD SD MD SD SK SK SD SD SK SK SK SK SD MD SK SD SD SK
Kategori Soal:
0,71-1,00 : Mudah (MD)
Uji Taraf Kesukaran Soal Siklus II
Skor Butir SoalJumlah
0,00-0,30 : Sukar (SK)
0,31-0,70 : Sedang (SD)
132
Nama
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
J 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 23
M 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 23
AA 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 22
G 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 21
U 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 20
B 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 19
H 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 19
S 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 18
AE 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 18
E 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 17
F 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 17
K 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 17
AB 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 17
Y 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 16
C 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15
L 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15
Q 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15
AF 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 14
AC 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 14
I 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 14
Z 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13
V 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13
O 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 12
W 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 11
P 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 10
AG 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 9
D 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 9
A 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 9
T 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8
R 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7
N 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 5
AD 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
BA 16 12 13 16 16 9 13 16 0 8 12 5 13 9 16 9 6 8 8 9 9 4 9 9 8 16 2 9 8 9
JA 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
BB 11 7 9 13 7 7 9 13 4 5 6 5 5 7 11 4 0 0 5 4 0 6 0 0 5 11 4 4 5 0
JB 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
D 0.31 0.31 0.25 0.19 0.56 0.13 0.25 0.19 -0.3 0.19 0.38 0.0 0.50 0.13 0.31 0.31 0.38 0.50 0.19 0.31 0.56 -0.1 0.56 0.56 0.19 0.31 -0.1 0.31 0.19 0.56
Ket C C C J B J C J J J C J B J C C C B J C B J B B J C J C J B
Keterangan:
Lampiran 25
C = Cukup (0,20-0,40) D = Baik Sekali (0,70-1,00)
Uji Daya Beda Siklus II
Skor Butir SoalJumlah
J = Jelek (0.00-0,20) B = Baik (0,40-0,70)
133
Lampiran 26
Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Siklus II
Perhitungan Tingkat Kesukaran
(Contoh soal No. 1)
𝑃 =𝐵
𝑁
𝑃 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠
𝑃 =28
33= 0,848
Perhitungan Daya Beda
(Contoh Soal No. 1)
𝐷 =𝐵𝑎
𝐽𝑎−𝐵𝑏
𝐽𝑎= 𝑃𝐴 − 𝑃𝑏
𝐷 =16
16−
11
16
𝐷 = 0,3125
134
Lampiran 27
Instrumen Tes Penguasaan Konsep Kesetimbangan Kimia Siklus I
1. Suatu reaksi mencapai keadaan
setimbang jika ….
a. jumlah mol zat pereaksi dan
mol zat hasil reaksi sama
b. massa zat pereaksi sama
dengan massa zat hasil reaksi
c. laju reaksi pereaksi sama
dengan laju reaksi hasil reaksi
d. salah satu pereaksi telah habis
bereaksi
e. reaksi telah berhenti
2. Yang bukan merupakan ciri-ciri
keadaan kesetimbangan dinamis
adalah….
a. reaksi berlangsung terus
menerus
b. reaksi berlangsung dua arah
yang berlawanan
c. tidak terjadi perubahan
mikroskopis
d. setiap komponen pada reaksi
itu tetap ada
e. laju reaksi ke arah produk
sama dengan laju reaksi ke
arah reaktan
3. Suatu reaksi kimia dimana zat
hasil reaksi tidak dapat
dikembalikan seperti zat mula-
mula disebut ….
a. kesetimbangan reversibel
b. kesetimbangan irreversibel
c. kesetimbangan dinamis
d. kesetimbangan homogen
e. kesetimbangan heterogen
4. Proses memanaskan air dengan
wadah terbuka merupakan contoh
dari kesetimbangan …
a. homogen d. reversibel
b. heterogen e. irreversibel
c. dinamis
5. Perhatikan grafik berikut!
Hasil Reaksi [C] dan
[D]
Pereaksi [A] dan [B]
Waktu
Pernyataan yang menunjukkan
keadaan setimbang sesuai grafik
diatas ialah ….
a. [A] dan [B] = [C] dan [D]
b. [A] dan [B] > [C] dan[D]
c. [A] dan [B] < [C] dan[D]
d. [A] dan [B] ≤ [C] dan [D]
e. [A] dan [B] ≥ [C] dan [D]
6. Kesetimbangan dimana fase zat-
zatnya terdiri dari dua fase atau
lebih disebut ….
a. kesetimbangan irreversibel
b. kesetimbangan reversibel
c. kesetimbangan dinamis
d. kesetimbangan heterogen
e. kesetimbangan homogen
7. Yang termasuk kesetimbangan
heterogen adalah .…
a. 2NO(g)+2CO(g)⇌N2(g) +2CO2(g)
b. CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g)
c. CH3COOH(aq)+H2O(l)⇌
CH3COOH ¯ (aq) + H3O
+(aq)
d. N2O(g) + NO2(g) ⇌ 3NO(g)
e. 2HI(g) ⇌ H2(g) + I2(g)
8. Diketahui suatu reaksi
kesetimbangan CH3COO¯(aq) +
H2O(l) ⇌ CH3COOH(aq) + OH ¯
(aq). Reaksi kesetimbangan ini
termasuk reaksi kesetimbangan
….
a. irreversibel d. heterogen
b. reversibel e. homogen
c. dinamis
Ko
nse
ntr
asi
135
9. Jika dalam reaksi kesetimbangan
A(g) + B(s) ⇌ C(g) + D(g) terdapat
dua fase, maka tetapan
kesetimbangannya adalah ….
a. K = [B] d. K = 1
B
b. K = A
C D e. K =
C D
A
c. K = C [D]
A [B]
10. Hasil kali konsentrasi produk
dibagi dengan hasil kali
konsentrasi reaktan dipangkatkan
dengan koefisien masing-masing
merupakan pernyataan ….
a. derajat disosiasi
b. hukum kekekalan energi
c. hukum kekekalan massa
d. hukum aksi reaksi
e. hukum kesetimbangan
11. Pada pembakaran kapur berikut:
CaCO3(s) ⇌ CaO(s) + CO2(g)
tetapan kesetimbangan adalah ….
a. K = CaO CO2
CaCO3
b. K = CaO CO2 c. K = [CO2]
d. K = [CaCO3]
CaO CO2
e. K = CaCO3 12. Persamaan reaksi kesetimbangan
dari tetapan kesetimbangan:
Kp = (pN2)(pCO2)2
(pNO)2(pCO)2 adalah ….
a. 2NO(g)+2CO2(g)⇌2N(g)+2CO(g)
b. 2NO(g)+2CO(g)⇌N2(g) +2CO2(g)
c. N2(g)+2CO2(g)⇌2NO(g)+ 2CO(g)
d. N2(g)+2CO(g)⇌NO2(g) + 2CO(g)
e. 2N(g)+2CO2(g)⇌2NO(g)+2CO(g)
13. Jika harga tetapan kesetimbangan
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) adalah
K, maka harga tetapan
kesetimbangan untuk
2N2(g) + 6H2(g) ⇌ 4NH3(g)
adalah ….
a. K2
c. 1
2K e.
1
𝐾
b. K d. 𝐾
14. Jika terdapat reaksi:
2NO2⇌N2O4 K= 3
5
NO + 1
2 O2 ⇌ NO2 K=
1
3
Maka bagaimana harga tetapan
kesetimbangan untuk reaksi:
N2O4 ⇌ 2NO + O2 adalah ….
a. 3 c. 15 e. 5
27
b. 5 d. 12
5
15. Di bawah ini yang bukan
merupakan contoh
kesetimbangan dalam kehidupan
sehari-hari adalah ….
a. Kadar nitrogen di udara relatif
tetap
b. Kadar oksigen di udara relatif
tetap
c. Kadar keasaman darah di
dalam tubuh relatif tetap
d. Kadar ozon dalam lapisan
stratosfer relatif tetap
e. Kadar CO di daerah industri
relatif tetap
KUNCI JAWABAN DAN JENIS SOAL
No. Jawaban Jenis soal No. Jawaban Jenis soal No. Jawaban Jenis soal
1. c C1 6. d C1 11. c C3
2. c C2 7. b C2 12. b C3
3. b C1 8. e C2 13. a C3
4. e C2 9. e C2 14. c C4
5. a C3 10. e C1 15. e C2
136
Lampiran 28
Instrumen Tes Penguasaan Konsep Kesetimbangan Kimia Siklus II
1. Di bawah ini adalah faktor-faktor
yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan, kecuali ….
a. perubahan suhu
b. perubahan tekanan
c. perubahan konsentrasi
d. perubahan voleme
e. perubahan komponen zat
2. Dalam suatu kesetimbangan jika
suhu diturunkan maka
kesetimbangan akan bergeser ke
arah ….
a. reaktan
b. produk
c. reaksi eksoterm
d. jumlah mol terbesar
e. reaksi endoterm
3. Pada reaksi kesetimbangan:
A+ B ⇌ C + D
Kesetimbangan akan lebih cepat
tercapai jika ….
a. zat A ditambah
b. suhu dinaikkan
c. digunakan katalis
d. tekanan diperbesar
e. volume diperbesar
4. Pada kesetimbangan berikut:
2HI(g) ⇌ H2(g) + I(g)
Jika tekanan diperbesar maka ….
a. [HI] berkurang
b. [I2] berkurang
c. [H2] berkurang
d. [H2] dan [I2] bertambah
e. tidak terjadi pergeseran
kesetimbangan
5. Pada reaksi kesetimbangan
berikut:
N2(g)+3H2(g)⇌2NH3(g) ΔH=-92 kJ.
Jika suhu diturunkan, maka ….
a. NH3 akan bertambah
b. NH3 akan berkurang
c. N2 akan bertambah
d. H2 akan bertambah
e. N2 dan H2 akan bertambah
6. Sistem kesetimbangan
H2(g) + I(g) ⇌ 2HI(g) ΔH= -52 kJ
tidak akan terganggu jika ….
a. temperatur dinaikkan
b. temperatur diturunkan
c. ditambah gas HI
d. tekanan diperbesar
e. ditambah gas hydrogen
7. Pada percobaan pencampuran 10
mL FeCl3 0,2 M dengan 10 mL
KSCN 0,2 M teramati larutan
menjadi berwarna merah darah.
Jika dalam campuran tersebut
dilakukan 4 perlakuan berturut-
turut maka diperoleh data sebagai
berikut: No. Perlakuan Perubahan
1.
2.
3.
4.
Ditambah sedikit
Fe3+
Ditambah sedikit
SCN¯
Ditambah sedikit H2PO4
¯
Ditambah air
Warna merah
bertambah
Warna merah
berkurang
Warna merah berkurang
Warna merah
berkurang
Berdasarkan data di atas yang
tidak benar adalah ….
a. akan terjadi pergeseran
kesetimbangan pada setiap
perlakuan
b. akan terjadi reaksi antara
SCN¯ dan H2PO4
¯ yaitu timbul
gelembung
c. setelah perlakuan di atas
dalam larutan masih terdapat
ion Fe3+
137
d. penambahan ion H2PO4¯
menyebabkan kesetimbangan
bergeser ke kiri
e. setelah perlakuan akan
terbentuk kesetimbangan baru
8. Perbandingan jumlah mol zat
yang terurai dengan jumlah mol
zat mula-mula disebut ….
a. kesetimbangan dinamis
b. derajat disosiasi
c. perbandingan mol
d. kesetimbangan heterogen
e. kesetimbanga homogen
9. Pada reaksi 2HI(g) ⇌ H2(g) + I2(g)
dalam volume ruang 2 L
dimasukkan HI sebanyak 1 mol.
Jika derajat disosiasi HI= 0,4
maka harga tetapan
kesetimbangannya adalah ….
a. 1
9 d.
1
32
b. 1
16 e.
1
64
c. 1
18
10. Sebanyak 2 mol SO3 dalam
wadah 5 L terurai menurut reaksi
2SO3(g) ⇌ 2SO2(g) + O2(g). jika
terbentuk 1,6 mol SO2, maka
derajat disosiasi SO3 adalah ….
a. 0,2 d. 0,6
b. 0,4 e. 0,8
c. 0,5
11. Jika tetapan kesetimbangan
reaksi:
Ag2CrO4(s) ⇌ 2Ag+
(aq) + CrO42-
(aq)
dalam wadah bervolume 1 L
adalah 4 x 10-12
, maka
konsentrasi CrO42-
pada keadaan
setimbang adalah ….
a. 10-1
d. 10-4
b. 10-2
e. 10-5
c. 10-3
12. Harga Kp untuk reaksi
kesetimbangan 2X(g) ⇌ 3Y(g)
pada temperature tertentu = 16.
Jika dalam kesetimbangan
tekanan parsial X = 2 atm, maka
tekanan parsial Y adalah ….
a. 2 d. 8
b. 4 e. 10
c. 6
13. Diketahui reaksi kesetimbangan:
2NaHCO3(s) ⇌ Na2O3(S) + H2(g) +
CO2(g).
Jika pada keadaan setimbang
tekanan total = 6 atm, maka
harga Kp adalah ….
a. 5 d. 8
b. 6 e. 9
c. 7
14. Diketahui suatu ruangan dengan
suhu 27°C dan tekanan 2 atm.
Pada saat kesetimbangan terdapat
PCl3, Cl2 dan PCl5, masing-
masing 0,1 mol. Reaksi PCl3(g) +
Cl2(g) ⇌ PCl5(g) maka harga Kc
adalah ….
a. 40 d. 0,04
b. 4 e. 0,004
c. 0,4
15. Dalam ruang yang volumenya
0,5 L dipanaskan 0,6 mol gas
NO2 yang terurai menurut reaksi:
2NO2(g) ⇌ 2NO(g) + O2(g)
setelah tercapai kesetimbangan
terdapat 0,4 mol gas NO. Jika
suhu saat kesetimbangan tercapai
500K dan R = 0,08 atm/mol,
maka harga Kp adalah ….
a. 16 d. 128
b. 32 e. 266
c. 61
16. Tokoh ilmuan kimia yang
menentukan proses pembuatan
ammonia adalah ….
138
a. Frizt Haber dan Jhon Dalton
b. Frizt Haber dan Karl Bosch
c. Karl Bosch dan Becquerel
d. JJ. Thomson dan Frizt Haber
e. Bosch dan Bohr
17. Pada reaksi pembuatan amoniak:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH= -
92,4 kJ. Kondisi yang
menyebabkan amoniak terbentuk
sebanyak mungkin adalah ….
a. suhu rendah, tekanan rendah
b. suhu tinggi, tekanan tinggi
c. suhu rendah, tekanan tinggi
d. suhu tinggi, tekanan rendah
e. suhu tinggi, tekanan tidak
berpengaruh
18. Reaksi pembentukan NH3
berlangsung sesuai dengan
persamaan:
N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) ΔH= -
92,4 kJ/mol. Memerlukan suhu
dan tekanan tinggi karena ….
a. pada suhu rendah N2 dan H2
bersifat lambat
b. pada suhu rendah gas NH3
segera mencair
c. pada suhu tinggi gas NH3
dengan cepat menguap
d. pada suhu tinggi tidak lagi
diperlukan katalis
e. katalis yang dipakai hanya
efektif pada suhu tinggi
KUNCI JAWABAN DAN JENIS SOAL
No. Jawaban Jenis soal No. Jawaban Jenis soal No. Jawaban Jenis soal
1. e C1 7. b C4 13. e C3
2. c C1 8. b C1 14. c C4
3. c C2 9. a C3 15. b C4
4. e C2 10. e C3 16. b C1
5. a C2 11. d C3 17. c C2
6. c C2 12. b C2 18. a C3
139
Pretest Postest Pretest Postest
1 Ahmad Fanani 6.7 60 16.7 66.7
2 Ali Akbar 6.7 46.7 16.7 72.2
3 Asep Awaluddin 6.7 46.7 5.6 72.2
4 Bachraini 20 80 22.2 66.7
5 Farah Fauziah 6.7 73.3 16.7 77.8
6 Farhah 13.3 93.3 33.3 100
7 Farhah Abadiyah 6.7 73.3 11.1 94.4
8 Gita Purnamasari 13.3 80 22.2 94.4
9 Hamidah 13.3 73.3 16.7 88.9
10 Isti Qomah 6.7 86.7 11.1 83.3
11 Maimun 6.7 46.7 22.2 83.3
12 Muhammad Akbari 26.7 86.7 38.9 94.4
13 Muhammad Vidiastara. B 33.3 93.3 44.4 100
14 Nawa Syarif 6.7 73.3 22.2 72.2
15 Nur’aini 6.7 80 16.7 72.2
16 Nurul Hidayah 13.3 80 22.2 83.3
17 Randika Arrady 6.7 60 0 66.7
18 Rochmaniah 26.7 93.3 33.3 100
19 Sabilal Muhtadin 26.7 86.7 22.2 94.4
20 Siti Nur Khodijah 13.3 80 11.1 83.3
21 Virda Selani 6.7 73.3 16.7 66.7
22 Zuhriyyah 6.7 60 33.3 94.4
Lampiran 29
Guru Bidang Studi Kimia
NIP. 196301302007011007
Data Nilai Tes Siklus I dan Siklus II
Siswa Kelas XI IPA
Drs. Tri Heru Sedono
No. Nama SiswaSiklus I Siklus II
140
Bahan Kajian : Kesetimbangan Kimia Jumlah Soal : 15 butir
Jumlah Peserta Tes : 22 orang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Ya Tidak
1 Ahmad Fanani 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √
2 Ali Akbar 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √
3 Asep Awaluddin 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √
4 Bachraini 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 20.0 √
5 Farah Fauziah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √
6 Farhah 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 13.3 √
7 Farhah Abadiyah 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √
8 Gita Purnamasari 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 13.3 √
9 Hamidah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 13.3 √
10 Isti Qomah 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √
11 Maimun 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √
12 Muhammad Akbari 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 26.7 √
13 M. Vidiastara. B 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 5 33.3 √
14 Nawa Syarif 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √
15 Nur’aini 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √
16 Nurul Hidayah 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 13.3 √
17 Randika Arrady 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √
18 Rochmaniah 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 26.7 √
19 Sabilal Muhtadin 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 26.7 √
20 Siti Nur Khodijah 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 13.3 √
21 Virda Selani 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √
22 Zuhriyyah 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6.7 √
9 1 0 0 6 17 0 0 0 4 0 1 4 0 0 42
22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 330
41 4.5 0 0 27 77 0 0 0 18 0 4.5 18 0 0 12.73
Lampiran 30
ANALISIS PRETEST SIKLUS I
MADRASAH ALIYAH AL-FALAH VI JAKARTA
Kelas : XI IPA
KetercapaianSkor Yang Diperoleh Untuk No. Soal Ketuntasan
Nama SiswaNo. Jumlah
Ketercapaian Persoal
Skor Maksimum
Jumlah Skor
Ketercapaian Perindikator
Rara-rata Ketercapaian Indikator
14.55 25.76 5.84
15.38
141
Bahan Kajian : Kesetimbangan Kimia Jumlah Soal : 15 butir
Jumlah Peserta Tes : 22 orang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Ya Tidak
1 Ahmad Fanani 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 9 60.0 √
2 Ali Akbar 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 46.7 √
3 Asep Awaluddin 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 46.7 √
4 Bachraini 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 80.0 √
5 Farah Fauziah 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 73.3 √
6 Farhah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 93.3 √
7 Farhah Abadiyah 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 73.3 √
8 Gita Purnamasari 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 80.0 √
9 Hamidah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 11 73.3 √
10 Isti Qomah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 86.7 √
11 Maimun 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 7 46.7 √
12 Muhammad Akbari 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 13 86.7 √
13 M. Vidiastara. B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 93.3 √
14 Nawa Syarif 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 11 73.3 √
15 Nur’aini 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 12 80.0 √
16 Nurul Hidayah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 12 80.0 √
17 Randika Arrady 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 9 60.0 √
18 Rochmaniah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 93.3 √
19 Sabilal Muhtadin 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13 86.7 √
20 Siti Nur Khodijah 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 80.0 √
21 Virda Selani 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 11 73.3 √
22 Zuhriyyah 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 9 60.0 √
18 17 22 17 20 22 18 8 16 21 11 11 22 15 6 244
22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 330
82 77 100 77 91 100 82 36 73 95 50 50 100 68 27 73.94
Lampiran 31
Jumlah Persentase Siswa Yang Tuntas Pada Siklus I adalah: %Tuntas =
85.45 72.73 66.23Ketercapaian Perindikator
Rara-rata Ketercapaian Indikator 74.81
Skor Maksimum
Ketercapaian Persoal
ANALISIS POSTEST SIKLUS I
MADRASAH ALIYAH AL-FALAH VI JAKARTA
No. Nama SiswaSkor Yang Diperoleh Untuk No. Soal
Jumlah Ketercapaian
Kelas : XI IPA
Ketuntasan
Jumlah Skor
142
Bahan Kajian : Kesetimbangan Kimia Jumlah Soal : 15 butir
Jumlah Peserta Tes :22 orang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Ya Tidak
1 Ahmad Fanani 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 16.7 √
2 Ali Akbar 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 16.7 √
3 Asep Awaluddin 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5.6 √
4 Bachraini 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 22.2 √
5 Farah Fauziah 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 16.7 √
6 Farhah 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6 33.3 √
7 Farhah Abadiyah 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 11.1 √
8 Gita Purnamasari 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 22.2 √
9 Hamidah 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 16.7 √
10 Isti Qomah 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 11.1 √
11 Maimun 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 22.2 √
12 Muhammad Akbari 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7 38.9 √
13 M. Vidiastara. B 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 8 44.4 √
14 Nawa Syarif 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 22.2 √
15 Nur’aini 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 16.7 √
16 Nurul Hidayah 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 22.2 √
17 Randika Arrady 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 √
18 Rochmaniah 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6 33.3 √
19 Sabilal Muhtadin 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 22.2 √
20 Siti Nur Khodijah 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 11.1 √
21 Virda Selani 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 16.7 √
22 Zuhriyyah 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6 33.3 √
19 9 17 5 1 0 14 2 0 0 0 0 0 0 0 14 0 1 82
22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 396
86 41 77 23 4.5 0 64 9.1 0 0 0 0 0 0 0 64 0 4.5 20.71
0
Ketuntasan
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Ketercapaian Persoal
Skor Yang Diperoleh Untuk No. Soal
3.03 0
Lampiran 32
Ketercapaian Perindikator
Rara-rata Ketercapaian Indikator
0
ANALISIS PRETEST SIKLUS II
MADRASAH ALIYAH AL-FALAH VI JAKARTA
Kelas : XI IPA
No. Nama Siswa Jumlah Ketercapaian
22.73
14.85
46.36 31.82
143
Bahan Kajian : Kesetimbangan Kimia Jumlah Soal : 15 butir
Jumlah Peserta Tes : 22 orang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Ya Tidak
1 Ahmad Fanani 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 12 66.7 √
2 Ali Akbar 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 13 72.2 √
3 Asep Awaluddin 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 13 72.2 √
4 Bachraini 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 12 66.7 √
5 Farah Fauziah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14 77.8 √
6 Farhah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 100 √
7 Farhah Abadiyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 94.4 √
8 Gita Purnamasari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 94.4 √
9 Hamidah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16 88.9 √
10 Isti Qomah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 15 83.3 √
11 Maimun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 15 83.3 √
12 Muhammad Akbari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 94.4 √
13 M. Vidiastara. B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 100 √
14 Nawa Syarif 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 13 72.2 √
15 Nur’aini 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 13 72.2 √
16 Nurul Hidayah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 15 83.3 √
17 Randika Arrady 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 12 66.7 √
18 Rochmaniah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 100 √
19 Sabilal Muhtadin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 94.4 √
20 Siti Nur Khodijah 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 83.3 √
21 Virda Selani 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 12 66.7 √
22 Zuhriyyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 94.4 √
22 22 20 18 18 17 22 22 21 14 19 14 14 10 14 22 20 20 329
22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 396
100 100 91 82 82 77 100 100 95 64 86 64 63.6 45 64 100 91 91 83.08
64
Jumlah Persentase Siswa Yang Tuntas Pada Siklus II adalah: Tuntas % =
Ketercapaian Perindikator
Rara-rata Ketercapaian Indikator 79.00
Kelas : XI IPA
No. Nama SiswaSkor Yang Diperoleh Untuk No. Soal
Jumlah KetercapaianKetuntasan
ANALISIS POSTEST SIKLUS II
Lampiran 33
MADRASAH ALIYAH AL-FALAH VI JAKARTA
75 54.5586.36 93.9490.91 88.64
Jumlah Skor
Skor Maksimum
Ketercapaian Persoal
144
Pretest Postest N-Gain Pretest Postest N-Gain
1 Ahmad Fanani 6.70 60.00 0.57 16.70 66.70 0.60
2 Ali Akbar 6.70 46.70 0.43 16.70 72.20 0.67
3 Asep Awaluddin 6.70 46.70 0.43 5.60 72.20 0.71
4 Bachraini 20.00 80.00 0.75 22.20 66.70 0.57
5 Farah Fauziah 6.70 73.30 0.71 16.70 77.80 0.73
6 Farhah 13.30 93.30 0.92 33.30 100 1.00
7 Farhah Abadiyah 6.70 73.30 0.71 11.10 94.40 0.94
8 Gita Purnamasari 13.30 80.00 0.77 22.20 94.40 0.93
9 Hamidah 13.30 73.30 0.69 16.70 88.90 0.87
10 Isti Qomah 6.70 86.70 0.86 11.10 83.30 0.81
11 Maimun 6.70 46.70 0.43 22.20 83.30 0.79
12 Muhammad Akbari 26.70 86.70 0.82 38.90 94.40 0.91
13 M. Vidiastara. B 33.30 93.30 0.90 44.40 100 1.00
14 Nawa Syarif 6.70 73.30 0.71 22.20 72.20 0.64
15 Nur’aini 6.70 80.00 0.79 16.70 72.20 0.67
16 Nurul Hidayah 13.30 80.00 0.77 22.20 83.30 0.79
17 Randika Arrady 6.70 60.00 0.57 0 66.70 0.67
18 Rochmaniah 26.70 93.30 0.91 33.30 100 1.00
19 Sabilal Muhtadin 26.70 86.70 0.82 22.20 94.40 0.93
20 Siti Nur Khodijah 13.30 80.00 0.77 11.10 83.30 0.81
21 Virda Selani 6.70 73.30 0.71 16.70 66.70 0.60
22 Zuhriyyah 6.70 60.00 0.57 33.30 94.40 0.92
280.30 1626.60 15.62 455.50 1827.50 17.5
12.74 73.94 0.71 20.70 83.07 0.80
8.45 14.81 0.15 10.72 12.17 0.14
Lampiran 34
X
SD
Skor N-Gain Siklus I dan Siklus II
∑
Nama SiswaNo.Siklus I Siklus II
145
Lampiran 35
Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Pertemuan ke- :
Kegiatan :
Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada siswa!
No. Tahapan
Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Skala ∑
4 3 2 1
1. Merumuskan
masalah
a. Mengajukan pertanyaan yang mengarah pada penyelidikan
b. Mencari data informasi dan memahami tentang permasalahan yang telah diberikan
c. Melakukan diskusi kelompok untuk merumuskan hipotesis
d. Menyampaikan hipotesis
2. Melakukan
Percobaan
a. Menyiapkan alat dan bahan secara berkelompok
b. Melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk di LKS
c. Mengamati perubahan yang terjadi dengan teliti
d. Membandingkan literatur dengan hasil temuan
e. Mencatat data sesuai hasil pengamatan
f. Membuat tabel hasil pengamatan secara cermat dan terorganisasi
3. Menganalisis dan
menyajikan hasil
a. Diskusi kelompok untuk menterjemahkan dan menganalisis data hasil pengamatan
b. Menyajikan pemahaman baru
c. Membuat kesimpulan
4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan hasil eksperimen dan kesimpulan di depan kelas
b. Memberikan tanggapan terhadap kesimpulan kelompok siswa yang lain
c. Memperhatikan penjelasan guru dan menanyakan hal-hal yang dianggap belum jelas
d. Mengumpulkan laporan tertulis
Keterangan:
Skala Kualitatif Keterangan
4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator
3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator
2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator
1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada
Jakarta, November 2010
Observer
(……………………..)
146
Lampiran 36
Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Kegiatan : Melakukan percobaan untuk menentukan reaksi kimia yang dapat berlangsung bolak-balik.
Melakukan diskusi untuk menentukan cara membedakan kesetimbangan homogen dan heterogen.
Menentukan tetapan kesetimbangan.
Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada siswa!
No. Tahapan
Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Kelompok
∑ 1 2 3 4 5
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Merumuskan
Masalah
a. Mengajukan pertanyaan yang
mengarah pada penyelidikan √ √ √ √ √ 12
b. Mencari data informasi dan
memahami tentang permasalahan
yang telah diberikan
√ √ √ √ √ 12
c. Melakukan diskusi kelompok
untuk merumuskan hipotesis √ √ √ √ √ 14
d. Menyampaikan hipotesis √ √ √ √ √ 12
2. Melakukan
Percobaan
a. Menyiapkan alat dan bahan secara
berkelompok √ √ √ √ √ 15
b. Melakukan percobaan sesuai
dengan petunjuk di LKS √ √ √ √ √ 15
c. Mengamati perubahan yang terjadi
dengan teliti √ √ √ √ √ 15
d. Membandingkan literatur dengan
hasil temuan √ √ √ √ √ 11
e. Mencatat data sesuai hasil
pengamatan √ √ √ √ √ 12
f. Membuat tabel hasil pengamatan
secara cermat dan terorganisasi √ √ √ √ √ 12
147
3. Menganalisis
dan Menyajikan
Hasil
a. Diskusi kelompok untuk
menterjemahkan dan menganalisis
data hasil pengamatan
√ √ √ √ √ 13
b. Menyajikan pemahaman baru √ √ √ √ √ 9
c. Membuat kesimpulan √ √ √ √ √ 8
4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan
hasil eksperimen dan kesimpulan
di depan kelas
√ √ √ √ √ 11
b. Memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang
lain
√ √ √ √ √ 12
c. Memperhatikan penjelasan guru
dan menanyakan hal-hal yang
dianggap belum jelas
√ √ √ √ √ 11
d. Mengumpulkan laporan tertulis √ √ √ √ √ 16
Keterangan:
Skala Kualitatif Keterangan
4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator
3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator
2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator
1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada
Jakarta, 20 November 2010
Observer
(Drs. Tri Heru Sedono)
148
Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Kegiatan : Melakukan percobaan untuk menentukan reaksi kimia yang dapat berlangsung bolak-balik.
Melakukan diskusi untuk menentukan cara membedakan kesetimbangan homogen dan heterogen.
Menentukan tetapan kesetimbangan.
Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada siswa!
No. Tahapan
Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Kelompok
∑ 1 2 3 4 5
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Merumuskan
Masalah
a. Mengajukan pertanyaan yang
mengarah pada penyelidikan √ √ √ √ √ 12
b. Mencari data informasi dan
memahami tentang permasalahan
yang telah diberikan
√ √ √ √ √ 14
c. Melakukan diskusi kelompok
untuk merumuskan hipotesis √ √ √ √ √ 13
d. Menyampaikan hipotesis √ √ √ √ √ 12
2. Melakukan
Percobaan
a. Menyiapkan alat dan bahan secara
berkelompok √ √ √ √ √ 14
b. Melakukan percobaan sesuai
dengan petunjuk di LKS √ √ √ √ √ 14
c. Mengamati perubahan yang terjadi
dengan teliti √ √ √ √ √ 14
d. Membandingkan literatur dengan
hasil temuan √ √ √ √ √ 12
e. Mencatat data sesuai hasil
pengamatan √ √ √ √ √ 14
f. Membuat tabel hasil pengamatan
secara cermat dan terorganisasi √ √ √ √ √ 13
149
3. Menganalisis
dan Menyajikan
Hasil
a. Diskusi kelompok untuk
menterjemahkan dan menganalisis
data hasil pengamatan
√ √ √ √ √ 13
b. Menyajikan pemahaman baru √ √ √ √ √ 9
c. Membuat kesimpulan √ √ √ √ √ 8
4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan
hasil eksperimen dan kesimpulan
di depan kelas
√ √ √ √ √ 14
b. Memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang
lain
√ √ √ √ √ 11
c. Memperhatikan penjelasan guru
dan menanyakan hal-hal yang
dianggap belum jelas
√ √ √ √ √ 11
d. Mengumpulkan laporan tertulis √ √ √ √ √ 16
Keterangan:
Skala Kualitatif Keterangan
4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator
3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator
2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator
1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada
Jakarta, 20 November 2010
Mengetahui,
Observer Pertama Observer Kedua
(Khozanah) (Rida Rasyidah)
150
Lampiran 37
Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II
Pertemuan ke- : 3, 4, 5 dan 6
Kegiatan : Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan volume pada pergeseran kesetimbangan.
Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada siswa!
No. Tahapan
Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Kelompok
∑ 1 2 3 4 5
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Merumuskan
Masalah
a. Mengajukan pertanyaan yang
mengarah pada penyelidikan √ √ √ √ √ 15
b. Mencari data informasi dan
memahami tentang permasalahan
yang telah diberikan
√ √ √ √ √ 19
c. Melakukan diskusi kelompok
untuk merumuskan hipotesis √ √ √ √ √ 15
d. Menyampaikan hipotesis √ √ √ √ √ 16
2. Melakukan
Percobaan
a. Menyiapkan alat dan bahan secara
berkelompok √ √ √ √ √ 19
b. Melakukan percobaan sesuai
dengan petunjuk di LKS √ √ √ √ √ 19
c. Mengamati perubahan yang terjadi
dengan teliti √ √ √ √ √ 19
d. Membandingkan literatur dengan
hasil temuan √ √ √ √ √ 14
e. Mencatat data sesuai hasil
pengamatan √ √ √ √ √ 14
f. Membuat tabel hasil pengamatan
secara cermat dan terorganisasi √ √ √ √ √ 15
151
3. Menganalisis
dan Menyajikan
Hasil
a. Diskusi kelompok untuk
menterjemahkan dan menganalisis
data hasil pengamatan
√ √ √ √ √ 17
b. Menyajikan pemahaman baru √ √ √ √ √ 14
c. Membuat kesimpulan √ √ √ √ √ 14
4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan
hasil eksperimen dan kesimpulan
di depan kelas
√ √ √ √ √ √ 19
b. Memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang
lain
√ √ √ √ √ √ 17
c. Memperhatikan penjelasan guru
dan menanyakan hal-hal yang
dianggap belum jelas
√ √ √ √ √ 14
d. Mengumpulkan laporan tertulis √ √ √ √ √ 20
Keterangan:
Skala Kualitatif Keterangan
4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator
3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator
2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator
1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada
Jakarta, 27 November 2010
Observer
(Drs. Tri Heru Sedono)
152
Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II
Pertemuan ke- : 3, 4, 5 dan 6
Kegiatan : Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan volume pada pergeseran kesetimbangan.
Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada siswa!
No. Tahapan
Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Kelompok
∑ 1 2 3 4 5
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Merumuskan
Masalah
a. Mengajukan pertanyaan yang
mengarah pada penyelidikan √ √ √ √ √ 17
b. Mencari data informasi dan
memahami tentang permasalahan
yang telah diberikan
√ √ √ √ √ 19
c. Melakukan diskusi kelompok
untuk merumuskan hipotesis √ √ √ √ √ 16
d. Menyampaikan hipotesis √ √ √ √ √ 16
2. Melakukan
Percobaan
a. Menyiapkan alat dan bahan secara
berkelompok √ √ √ √ √ 18
b. Melakukan percobaan sesuai
dengan petunjuk di LKS √ √ √ √ √ 18
c. Mengamati perubahan yang terjadi
dengan teliti √ √ √ √ √ 19
d. Membandingkan literature dengan
hasil temuan √ √ √ √ √ 15
e. Mencatat data sesuai hasil
pengamatan √ √ √ √ √ 15
f. Membuat tabel hasil pengamatan
secara cermat dan terorganisasi √ √ √ √ √ 17
153
3. Menganalisis
dan Menyajikan
Hasil
a. Diskusi kelompok untuk
menterjemahkan dan menganalisis
data hasil pengamatan
√ √ √ √ √ 17
b. Menyajikan pemahaman baru √ √ √ √ √ 14
c. Membuat kesimpulan √ √ √ √ √ 14
4. Komunikasi a. Tiap kelompok menyampaikan
hasil eksperimen dan kesimpulan
di depan kelas
√ √ √ √ √ 19
b. Memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang
lain
√ √ √ √ √ 18
c. Memperhatikan penjelasan guru
dan menanyakan hal-hal yang
dianggap belum jelas
√ √ √ √ √ 14
d. Mengumpulkan laporan tertulis √ √ √ √ √ 20
Keterangan:
Skala Kualitatif Keterangan
4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator
3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator
2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator
1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada
Jakarta, 27 November 2010
Mengetahui,
Observer Pertama Observer Kedua
(Khozanah) (Rida Rasyidah)
154
Lampiran 38
Tabel Persentase Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Siklus I
No.
Aspek Tiap Tahapan Skor Total Skor Persentase
(%) Kategori
Inkuiri yang Diamati yang
Dilakukan Maksimal
1 Merumuskan Masalah 50 80 62,50 Cukup
2 Melakukan Percobaan 80 120 66,67 Cukup
3 Menganalisis dan Menyajikan Hasil 30 60 50,00 Kurang
4 Komunikasi 50 80 62,50 Cukup
Rata-rata 60,42 Cukup
Siklus II
No.
Aspek Tiap Tahapan Skor Total Skor Persentase
(%) Kategori
Inkuiri yang Diamati yang
Dilakukan Maksimal
1 Merumuskan Masalah 65 80 81,25 Sangat Baik
2 Melakukan Percobaan 100 120 83,33 Sangat Baik
3 Menganalisis dan Menyajikan Hasil 45 60 75,00 Baik
4 Komunikasi 70 80 87,50 Sangat Baik
Rata-rata 81,77 Sangat Baik
155
Lampiran 39
Lembar Observasi Observasi Kegiatan Guru
Pertemuan ke- :
Siklus ke- :
Kegiatan :
Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada guru!
No. Tahapan
Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Skala ∑ Catatan
4 3 2 1
1. Merumuskan
Masalah
a. Menstimulus siswa, agar terdapat pertanyaan yang mengarah
pada penyelidikan
b. Memberikan kesempatan untuk siswa dalam proses pengumpulan
data informasi dengan membaca sumber-sumber yang berkaitan
c. Meminta siswa untuk membuat hipotesis
d. Menetapkan hipotesis dari jawaban siswa untuk dikaji lebih lanjut
2. Melakukan
Percobaan
a. Membimbing siswa untuk pemilihan/menggunakan alat dengan
benar sesuai dengan prosedur praktikum
b. Meminta siswa untuk merancang dan melakukan praktikum
sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan
c. Meminta siswa untuk mengamati perubahan yang terjadi dengan
teliti
d. Meminta siswa untuk membandingkan literatur dengan hasil
temuan
e. Meminta siswa untuk mencatat data sesuai hasil pengamatan
f. Meminta siswa untuk membuat table hasil pengamatan secara
cermat dan terorganisasi
3. Menganalisis
dan
Menyajikan
Hasil
a. Meminta tiap kelompok berdiskusi untuk menterjemahkan dan
menganalisis data hasil pengamatan
b. Membimbing siswa untuk menyajikan pemahaman baru
c. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
156
4. Komunikasi a. Melalui diskusi kelas guru memimpin tiap kelompok untuk
mempersentasikan hasil dari eksperimen yang telah dilakukan
b. Meminta siswa membandingkan hasil yang mereka peroleh dan
memberikan tanggapan terhadap kesimpulan kelompok siswa
yang lain
c. Mengarahkan diskusi dengan cara mengklarifikasi kesimpulan
yang kurang tepat
d. Meminta siswa untuk mengumpulkan laporan tertulis
Keterangan:
Skala Kualitatif Keterangan
4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator
3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator
2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator
1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada
Jakarta, November 2010
Observer
( .......................... )
157
Lampiran 40
Lembar Observasi Observasi Kegiatan Guru Siklus I
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Kegiatan : Melakukan percobaan untuk menentukan reaksi kimia yang dapat berlangsung bolak-balik.
Melakukan diskusi untuk menentukan cara membedakan kesetimbangan homogen dan heterogen.
Menentukan tetapan kesetimbangan.
Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada guru!
No. Tahapan
Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Skala ∑ Catatan
4 3 2 1
1. Merumuskan
Masalah
a. Menstimulus siswa, agar terdapat pertanyaan yang mengarah
pada penyelidikan √
11 b. Memberikan kesempatan untuk siswa dalam proses pengumpulan
data informasi dengan membaca sumber-sumber yang berkaitan √
c. Meminta siswa untuk membuat hipotesis √
d. Menetapkan hipotesis dari jawaban siswa untuk dikaji lebih lanjut √
2. Melakukan
Percobaan
a. Membimbing siswa untuk pemilihan/menggunakan alat dengan
benar sesuai dengan prosedur praktikum √
22
b. Meminta siswa untuk merancang dan melakukan praktikum
sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan √
c. Meminta siswa untuk mengamati perubahan yang terjadi dengan
teliti √
d. Meminta siswa untuk membandingkan literatur dengan hasil
temuan √
e. Meminta siswa untuk mencatat data sesuai hasil pengamatan √
f. Meminta siswa untuk membuat table hasil pengamatan secara
cermat dan terorganisasi √
3. Menganalisis
dan
Menyajikan
Hasil
a. Meminta tiap kelompok berdiskusi untuk menterjemahkan dan
menganalisis data hasil pengamatan √
8 b. Membimbing siswa untuk menyajikan pemahaman baru √
c. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan √
158
4. Komunikasi a. Melalui diskusi kelas guru memimpin tiap kelompok untuk
mempersentasikan hasil dari eksperimen yang telah dilakukan √
10
b. Meminta siswa membandingkan hasil yang mereka peroleh dan
memberikan tanggapan terhadap kesimpulan kelompok siswa
yang lain
√
c. Mengarahkan diskusi dengan cara mengklarifikasi kesimpulan
yang kurang tepat √
d. Meminta siswa untuk mengumpulkan laporan tertulis √
Jumlah 51
Skor Maksimum 68
Persentase siklus (%) 75,00
Kategori Baik
Keterangan:
Skala Kualitatif Keterangan
4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator
3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator
2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator
1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada
Jakarta, 20 November 2010
Observer
(Drs. Tri Heru Sedono)
159
Lampiran 41
Lembar Observasi Observasi Kegiatan Guru Siklus II
Pertemuan ke- : 3, 4, 5 dan 6
Kegiatan : Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan volume pada pergeseran kesetimbangan.
Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Berilah tanda chek-list (√) sesuai aspek yang diamati pada guru!
No. Tahapan
Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Skala ∑ Catatan
4 3 2 1
1. Merumuskan
Masalah
a. Menstimulus siswa, agar terdapat pertanyaan yang mengarah
pada penyelidikan √
13 b. Memberikan kesempatan untuk siswa dalam proses pengumpulan
data informasi dengan membaca sumber-sumber yang berkaitan √
c. Meminta siswa untuk membuat hipotesis √
d. Menetapkan hipotesis dari jawaban siswa untuk dikaji lebih lanjut √
2. Melakukan
Percobaan
a. Membimbing siswa untuk pemilihan/menggunakan alat dengan
benar sesuai dengan prosedur praktikum √
23
b. Meminta siswa untuk merancang dan melakukan praktikum
sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan √
c. Meminta siswa untuk mengamati perubahan yang terjadi dengan
teliti √
d. Meminta siswa untuk membandingkan literatur dengan hasil
temuan √
e. Meminta siswa untuk mencatat data sesuai hasil pengamatan √
f. Meminta siswa untuk membuat table hasil pengamatan secara
cermat dan terorganisasi √
3. Menganalisis
dan
Menyajikan
Hasil
a. Meminta tiap kelompok berdiskusi untuk menterjemahkan dan
menganalisis data hasil pengamatan √
8 b. Membimbing siswa untuk menyajikan pemahaman baru √
c. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan √
160
4. Komunikasi a. Melalui diskusi kelas guru memimpin tiap kelompok untuk
mempersentasikan hasil dari eksperimen yang telah dilakukan √
13
b. Meminta siswa membandingkan hasil yang mereka peroleh dan
memberikan tanggapan terhadap kesimpulan kelompok siswa
yang lain
√
c. Mengarahkan diskusi dengan cara mengklarifikasi kesimpulan
yang kurang tepat √
d. Meminta siswa untuk mengumpulkan laporan tertulis √
Jumlah 57
Skor Maksimum 68
Persentase siklus (%) 83,82
Kategori Sangat Baik
Keterangan:
Skala Kualitatif Keterangan
4 Baik Kegiatan inkuiri ada dan sesuai dengan indikator
3 Cukup baik Kegiatan inkuiri ada dan kurang sesuai dengan indikator
2 Sedang Kegiatan inkuiri ada dan tidak sesuai dengan indikator
1 Kurang baik Kegiatan inkuiri tidak ada
Jakarta, 27 November 2010
Observer
(Drs. Tri Heru Sedono)
161
Lampiran 42
CATATAN LAPANGAN
Hari/
Tanggal
Hal-hal yang Teramati dalam Pelaksanaan Inkuiri
Tindakan Uraian
Guru Siswa
Merumuskan
Masalah
Melakukan
Percobaan
Menganalisis dan
Menyajikan Hasil
Komunikasi
162
Lampiran 43
HASIL CATATAN LAPANGAN
SIKLUS I
Hari/
Tanggal
Hal-hal yang Teramati dalam Pelaksanaan Inkuiri
Tindakan Uraian
Guru Siswa
Kamis/
18-11-‘10
Merumuskan
Masalah
- Kurang mengarahkan
siswa untuk mengajukan
pertanyaan.
- Tidak menyediakan
informasi yang dibutuhkan
oleh siswa, sehingga siswa
fokus pada satu sumber
saja.
- Kurang mengawasi diskusi
siswa dalam menentukan
hipotesis.
- Belum terbiasa dalam
mengajukan pertanyaan.
- Fokus pada satu sumber yaitu
buku panduan dan tidak ada
usaha untuk mencari sumber lain.
- Masih bergantung pada guru.
- Belum terbiasa berdiskusi dalam
kelompok.
- Masih tampak malu-malu dalam
menyampaikan hipotesis.
Melakukan
Percobaan
- Kurang maksimal dalam
membimbing siswa untuk
merancang dan melakukan
praktikum.
- Hanya fokus pada beberapa
kelompok saja.
- Tidak bisa mengkondisikan
semua siswa untuk fokus
pada praktikum, sehingga
ada siswa yang bercanda
dan mengganggu kelompok
lain.
- Belum bisa mengarahkan
siswa untuk
membandingkan literatur
dengan hasil temuan.
- Beberapa masih ada yang belum
mengetahui nama alat yang ada
dalam laboratorium kimia.
- Masih banyak yang tidak serius
dalam melakukan langkah kerja
praktikum.
- Kerja sama antar kelompok masih
belum terjalin dengan baik.
- Masih ada yang bercanda dan
mengganggu kelompok lain.
- Belum terbiasa dalam mengamati
hasil temuan.
- Bingung dalam membandingkan
literatur dengan hasil temuan.
- Beberapa siswa hanya
mengandalkan temannya.
- Belum terbiasa dalam penyajian
hasil praktikum.
Menganalisis
dan
Menyajikan
Hasil
- Tidak semua kelompok
mendapat pengawasan guru
dalam proses diskusi.
- Kurang memotivasi siswa
untuk turut aktif diskusi
kelompok, agar siswa dapat
menyajikan pemahaman
baru dan menyimpulkan
hasil temuan mereka sesuai
dengan indikator.
- Didominasi siswa yang pandai.
- Masih malu-malu dalam
berpendapat.
- Beberapa yang pasif hanya
mengikuti pendapat temannya
yang aktif.
- Belum terbiasa dalam menyajikan
pemahaman baru.
- Belum tepat menyimpulkan hasil
temuan mereka dari kegiatan
praktikum tentang kesetimbangan
kimia.
163
Jum’at/
20-11-‘10
Komunikasi - Kurangnya kepemimpinan
guru dalam diskusi.
- Kesimpulan yang diberikan
terlalu bertele-tele,
sehingga siswa kurang
termotivasi untuk bertanya.
- Masih ragu-ragu dalam
menyampaikan hasil diskusi.
- Masih banyak siswa yang tidak
menyimak teman yang sedang
menyampaikan hasil temuannya.
- Pada umumnya siswa
memberikan tanggapan jika
ditunjuk oleh guru.
- Masih ada yang tidak
memperhatikan penjelasan guru.
- Masih kurang aktif dalam
menanyakan hal yang dianggap
belum jelas.
Guru Bidang Studi Kimia
Drs. Tri Heru Sedono
NIP. 196301302007011007
164
Lampiran 44
HASIL CATATAN LAPANGAN
SIKLUS II
Hari/
Tanggal
Hal-hal yang Teramati dalam Pelaksanaan Inkuiri
Tindakan Uraian
Guru Siswa
Selasa/
23-11-‘10
Merumuskan
Masalah
- Mampu mengarahkan
siswa untuk
mengajukan
pertanyaan.
- Menyediakan
informasi yang
dibutuhkan oleh siswa
dengan memberikan
sumber informasi.
- Terbiasa dalam
mengajukan pertanyaan.
- Ada usaha untuk
mencari sumber lain
dengan berkunjung ke
perpustakaan sekolah.
- Mampu belajar mandiri.
- Mulai terbiasa
berdiskusi dalam
kelompok.
- Percaya diri dalam
menyampaikan
hipotesis.
Kamis/
25-11-‘10
Melakukan
Percobaan
- Pengawasan sudah
menyeluruh pada
setiap kelompok,
sehingga siswa dapat
melaksanakan
praktikum dengan
baik.
- Mampu mengarahkan
siswa untuk
membandingkan
literatur dengan hasil
temuan.
- Serius dalam melakukan
langkah kerja praktikum.
- Kerja sama antar
anggota kelompok sudah
terjalin dengan baik.
- Terbiasa dalam
mengamati hasil temuan
dan penyajiannya.
- Mampu membandingkan
literatur dengan hasil
temuan.
Menganalisis
dan
Menyajikan
Hasil
- Semua kelompok
mendapat pengawasan
guru dalam proses
diskusi.
- Mampu membimbing
diskusi kelompok,
agar siswa dapat
menyajikan
pemahaman baru dan
menyimpulkan hasil
temuan mereka sesuai
dengan indikator.
- Seluruh siswa aktif
dalam proses diskusi
untuk menganalisis dan
menyajikan hasil
praktikum.
- Percaya diri dalam
menyampaikan pendapat
dan menyajikan
pemahaman baru.
- Mulai tepat
menyimpulkan hasil
temuan mereka dari
kegiatan praktikum
tentang arah pergeseran
kesetimbangan kimia.
165
Jum’at/
25-11-‘10
Komunikasi - Kepemimpinan guru
dalam diskusi sudah
baik.
- Kesimpulan yang
diberikan sudah
mengarah pada
indikator, sehingga
siswa termotivasi
untuk bertanya.
- Aktif dalam diskusi
kelas.
- Percaya diri ketika
menyampaikan hasil
diskusi dan mampu
menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
kelompok lain.
- Mampu menghargai
pendapat orang lain dan
senantiasa menyimak
setiap orang yang
sedang menyampaikan
pendapat.
- Tidak malu untuk
mengajukan pertanyaan
mengenai hal-hal yang
belum dimengerti.
Guru Bidang Studi Kimia
Drs. Tri Heru Sedono
NIP. 196301302007011007
165
Lampiran 45
PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara dilaksanakan pada
Hari/Tanggal :
Tempat :
Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada
pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar konsep
kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran inkuiri.
Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Setelah Tindakan Siklus I:
1. Menurut Bapak, apakah penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri ini
sesuai diterapkan pada konsep kesetimbangan kimia?
2. Berdasarkan pengamatan yang Bapak lakukan, apakah terdapat kemajuan
dalam proses belajar kimia setelah dilakukannya pendekatan pembelajaran
inkuiri?
3. Dengan pengamatan yang Bapak lakukan selama tindakan siklus I, bagaimana
dengan interaksi siswa dalam proses belajar dan hasil belajar siswa terhadap
pelajaran kimia?
4. Menurut Bapak, apakah kekurangan dan kelebihan yang ada pada penerapan
pendekatan inkuiri ini?
5. Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan pada siklus I?
166
Lampiran 46
HASIL WAWANCARA
DENGAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA
SETELAH TINDAKAN SIKLUS I
Wawancara dilaksanakan pada
Hari/Tanggal : Sabtu/ 20-November-2010
Tempat : MA. Al-Falah VI Jakarta
Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada
pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar konsep
kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran inkuiri.
Peneliti : Menurut Bapak, apakah penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri
ini sesuai diterapkan pada konsep kesetimbangan kimia?
Guru : Sesuai, karena dapat memenuhi tuntutan kurikulum pada konsep
kesetimbangan kimia.
Peneliti : Berdasarkan pengamatan yang Bapak lakukan, apakah terdapat
kemajuan dalam proses belajar kimia setelah dilakukannya
pendekatan pembelajaran inkuiri?
Guru : Ada, siswa lebih aktif dalam proses belajar dan mulai berani untuk
mengajukan pertanyaan. Selain itu, dengan adanya percobaan siswa
dapat mengetahui nama-nama alat dan kugunaannya.
Peneliti : Dengan pengamatan yang Bapak lakukan selama tindakan siklus I,
bagaimana dengan interaksi siswa dalam proses belajar dan hasil
belajar siswa terhadap pelajaran kimia?
167
Guru : Dalam proses belajar dapat terlihat interaksi siswa yang positif,
namun peneliti kurang mampu dalam penguasaan kelas. Hasil belajar
cukup meningkat, meskipun masih terdapat nilai siswa yang belum
memenuhi nilai KKM.
Peneliti : Menurut Bapak, apakah kekurangan dan kelebihan yang ada pada
penerapan pendekatan inkuiri ini?
Guru : Kekurangannya adalah perlu waktu yang cukup banyak, siswa tidak
terbiasa untuk mengembangkan idenya karena siswa masih terbiasa
dengan pembelajaran yang sederhana. Kelebihan dari inkuiri ini
adalah dapat meningkatkan interaksi siswa dalam proses belajar dan
dapat memberikan siswa pengalaman langsung untuk melakukan
percobaan.
Peneliti : Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan pada siklus I?
Guru : Solusinya adalah dengan meminta siswa sebelum pembelajaran
mencari dan memahami informasi yang berkaitan dengan materi,
memotivasi siswa dengan memberikan reward kepada kelompok yang
terbaik dan pengaturan posisi duduk yang teratur agar semua siswa
mendapat pengawasan.
Guru Bidang Studi Kimia
Drs. Tri Heru Sedono
NIP. 196301302007011007
168
Lampiran 47
PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara dilaksanakan pada
Hari/Tanggal :
Tempat :
Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang
ada pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar
konsep kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran inkuiri.
Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa Setelah Tindakan Siklus I
1. Apakah kamu merasa senang belajar kesetimbangan kimia menggunakan
pendekatan pembelajaran inkuiri?
2. Bagaimanakah pendapat kamu tentang langkah-langkah yang terdapat pada
inkuiri? Apakah menyenangkan atau tidak?
3. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar kimia menggunakan
pendekatan inkuiri?
4. Apakah pembelajaran dengan inkuiri sudah dapat meningkatkan hasil belajar
anda?
5. Menurut kamu, apa kekurangan dan kelebihan dari pendekatan inkuiri selama
proses pembelajaran berlangsung?
6. Apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran kimia menggunakan
inkuiri agar menjadi lebih baik?
169
Lampiran 48
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
SETELAH TINDAKAN SIKLUS I
Wawancara dilaksanakan pada
Hari/Tanggal : Sabtu/ 20-November-2010
Tempat : MA. Al-Falah VI Jakarta
Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang
ada pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar
konsep kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran inkuiri.
Peneliti : Apakah kamu merasa senang belajar kesetimbangan kimia
menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri?
Siswa : Cukup senang, karena proses pembelajaran tidak hanya guru yang
berperan, melainkan ada interaksi siswa baik antara siswa dengan
guru dan antar siswa.
Peneliti : Bagaimanakah pendapat kamu tentang langkah-langkah yang terdapat
pada inkuiri? Apakah menyenangkan atau tidak?
Siswa : Cukup menyenangkan, apalagi pada langkah melakukan observasi
sangatlah menyenangkan, karena dengan kegiatan ini dapat
mengamati secara langsung. Namun, pada langkah merumuskan
masalah, menganalisis dan menyajikan hasil, dan komunikasi kurang
menyenangkan. Hal ini dikarenakan langkah-langkah ini menuntut
untuk melakukan diskusi. Siswa masih binggung untuk bertanya
karena tidak terbiasa, karena pada proses sebelumnya selalu diawali
oleh guru yang menerangkan dan belum terbiasa belajar kelompok.
Sebagian besar siswa masih merasa malu untuk menyampaikan
pendapat pada temannya Siswa merasa takut untuk menyampaikan
hasil diskusi dan menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain,
karena takut dianggap “sok tahu” atau “sok pintar”.
170
Peneliti : Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar kimia menggunakan
pendekatan inkuiri?
Siswa : Belajar lebih menyenangkan, karena terdapat interaksi siswa.
Peneliti : Apakah pembelajaran dengan inkuiri sudah dapat meningkatkan hasil
belajar anda?
Siswa : Ada sedikit peningkatan dalam pemahaman saya, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar kimia saya.
Peneliti : Menurut kamu, apa kekurangan dan kelebihan dari pendekatan inkuiri
selama proses pembelajaran berlangsung?
Siswa : Kekurangan dari inkuiri ini adalah perlu waktu yang cukup lama, guru
kurang menerangkan tentang materi, guru tidak secara merata
mengawasi kegiatan siswa hanya kelompok yang unggul saja yang
mendapatkan perhatian dan kesimpulan yang diberikan guru tidak
secara langsung, melainkan dengan penjelasan yang panjang dan
rumit untuk dipahami oleh siswa. Kelebihannya adalah dapat
melakukan percobaan dan melatih siswa untuk berani berpendapat.
Peneliti : Apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran kimia
menggunakan inkuiri agar menjadi lebih baik?
Siswa : Seharusnya siswa mendapatkan intruksi sebelum pembelajaran untuk
mencari informasi yang berkaitan dengan materi, ajak siswa untuk
berdebat agar lebih percaya diri dan gurupun harus mengawasi siswa
secara menyeluruh dan berikan kesimpulan yang padat, jelas, dan
menarik sehingga siswa termotivasi untuk mengetahuinya lebih
mendalam.
171
Lampiran 49
PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara dilaksanakan pada
Hari/Tanggal :
Tempat :
Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada
pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar konsep
kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran inkuiri.
Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Setelah Tindakan Siklus II
1. Berdasarkan pengamatan yang Bapak lakukan, apakah terdapat kemajuan
terhadap hasil belajar siswa setelah dilakukan pendekatan inkuiri pada siklus
II?
2. Apa saja kemajuan siswa terhadap penggunaan pendekatan inkuiri pada siklus
II?
3. Apakah terdapat keluhan siswa terhadap inkuiri pada siklus II?
4. Menurut Bapak, apakah siswa terlihat menyukai pembelajaran dengan inkuiri?
5. Menurut Bapak, apakah kekurangan dan kelebihan model pembelajaran
inkuiri pada siklus II ini?
6. Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada tindakan siklus II?
172
Lampiran 50
HASIL WAWANCARA
DENGAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA
SETELAH TINDAKAN SIKLUS II
Wawancara dilaksanakan pada
Hari/Tanggal : Kamis/ 2-Desember-2010
Tempat : MA. Al-Falah VI Jakarta
Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang ada
pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar konsep
kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran inkuiri.
Peneliti : Berdasarkan pengamatan yang Bapak lakukan, apakah terdapat
kemajuan terhadap hasil belajar siswa setelah dilakukan pendekatan
inkuiri pada siklus II?
Guru : Terdapat peningkatan hasil belajar, terlihat bahwa pada siklus II ini
semua siswa mendapatkan nilai diatas KKM.
Peneliti : Apa saja kemajuan siswa terhadap penggunaan pendekatan inkuiri
pada siklus II?
Guru : Pada siklus II ini siswa mulai terbiasa dengan berdiskusi, tidak ragu-
ragu lagi untuk menyampaikan pendapat, tiap anggota kelompok aktif
baik dalam diskusi maupun melakukan percobaan dan gurupun sudah
mampu mengawasi seluruh siswa.
Peneliti : Apakah terdapat keluhan siswa terhadap inkuiri pada siklus II?
Guru : Siswa mengeluh hanya karena siswa sedikit sekali mendapatkan
penjelasan dari guru.
173
Peneliti : Menurut Bapak, apakah siswa terlihat menyukai pembelajaran dengan
inkuiri?
Guru : Sebagian besar siswa terlihat antusias dalam pembelajaran, terutama
pada siklus II ini. Mungkin karena siswa mulai memahami
pembelajaran dengan penemuan. Apalagi pada tahapan melakukan
observasi, banyak siswa yang semangat dalam melakukan observasi.
Peneliti : Menurut Bapak, apakah kekurangan dan kelebihan model
pembelajaran inkuiri pada siklus II ini?
Guru : Kekurangan yang muncul adalah siswa masih kurang untuk
mendapatkan literatur yang sesuai, sehingga siswa masih fokus pada
buku paket. Kelebihannya adalah siswa mulai senang dalam
berdiskusi karena dapat bertukar pikiran dan tidak malu lagi dalam
menyampaikan pendapat di depan teman yang lainnya.
Peneliti : Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada
tindakan siklus II?
Guru : Berikan informasi tentang literatur yang tepat sebelum pembelajaran.
Sehingga siswa dapat memahaminya sebelum melakukan inkuiri.
Guru Bidang Studi Kimia
Drs. Tri Heru Sedono
NIP. 196301302007011007
174
Lampiran 51
PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara dilaksanakan pada
Hari/Tanggal :
Tempat :
Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang
ada pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar
konsep kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran inkuiri.
Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa Setelah Tindakan Siklus II
1. Bagaimana perasaan kamu saat belajar dengan pendekatan pembelajaran
inkuiri pada siklus II?
2. Kemajuan apa yang kamu rasakan setelah belajar dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran inkuiri ini?
3. Apakah terdapat keluhan terhadap penggunaan pendekatan pembelajaran
inkuiri pada siklus II?
4. Apakah kamu menyukai pembelajaran ini?
5. Menurut kamu, apakah kekurangan dan kelebihan pendekatan pembelajaran
inkuiri pada siklus II ini?
6. Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan II ini?
175
Lampiran 52
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
SETELAH TINDAKAN SIKLUS II
Wawancara dilaksanakan pada
Hari/Tanggal : Kamis/ 2-Desember-2010
Tempat : MA. Al-Falah VI Jakarta
Tujuan Wawancara : Mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang
ada pada tindakan dalam meningkatkan hasil belajar
konsep kesetimbangan kimia siswa dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran inkuiri.
Peneliti : Bagaimana perasaan kamu saat belajar dengan pendekatan
pembelajaran inkuiri pada siklus II?
Siswa : Menyenangkan, karena diberikan kesempatan untuk memecahkan
masalah, dengan begitu saya mampu memahami konsep dalam bahasa
saya sendiri. Sehingga lebih mudah diingat serta lebih lama melekat
dalam ingatan.
Peneliti : Kemajuan apa yang kamu rasakan setelah belajar dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri ini?
Siswa : Lebih berani untuk mengungkapkan pendapat dan lebih memahami
konsep tentang kesetimbangan kimia.
Peneliti : Apakah terdapat keluhan terhadap penggunaan pendekatan
pembelajaran inkuiri pada siklus II?
Siswa : Ada, sulit mendapatkan sumber literatur yang tepat selain buku paket.
Peneliti : Apakah kamu menyukai pembelajaran ini?
Siswa : Iya, karena belajar menjadi seorang ilmuan yang belajar berdasarkan
penemuan.
176
Peneliti : Menurut kamu, apakah kekurangan dan kelebihan pendekatan
pembelajaran inkuiri pada siklus II ini?
Siswa : Kekurangannya adalah sulitnya menentukan literatur yang tepat untuk
menyelesaikan masalah. Kelebihannya adalah siswa senang karena
dapat bertukar pikiran dalam menganalisis dan menyajikan hasil
temuan mereka. Dan bisa memecahkan masalah bersama-sama ketika
mengalami kesulitan dalam menyajikan pemahaman baru.
Peneliti : Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada
tindakan II ini?
Siswa : Sebelum pembelajaran informasikan literatur yang tepat.
177
Lampiran 53
LEMBAR REKOMENDASI SIKLUS I
Bahan Kajian : Kesetimbangan Kimia
Kelas : XI IPA
Tahapan
Inkuiri
Temuan Observasi Temuan Wawancara Rekomendasi
Guru Siswa Guru Siswa
Merumuskan
Masalah
- Kurang mengarahkan
siswa untuk mengajukan
pertanyaan.
- Tidak menyediakan
informasi yang
dibutuhkan oleh siswa,
sehingga siswa fokus
pada satu sumber saja.
- Kurang mengawasi
diskusi siswa dalam
menentukan hipotesis.
- Belum terbiasa dalam
mengajukan pertanyaan.
- Fokus pada satu sumber
yaitu buku panduan dan
tidak ada usaha untuk
mencari sumber lain.
- Masih bergantung pada
guru.
- Belum terbiasa berdiskusi
dalam kelompok.
- Masih tampak malu-malu
dalam menyampaikan
hipotesis.
- Dalam proses
pembelajaran, guru kurang
menguasai kelas. Sehingga
siswa masih tidak
terkondisikan dengan baik.
- Terdapat ketidaksiapan
dalam mengajar.
- Sebagian siswa senang
karena terdapat
pembelajaran yang
berbeda yaitu dengan
inkuiri.
- Sebagian besar siswa
senang karena proses
pembelajaran tidak satu
arah, melainkan dua arah
antara siswa dengan guru
dan antar siswa.
- Masih binggung untuk
bertanya karena tidak
terbiasa.
- Siswa merasa malas
untuk membaca karena
pada proses sebelumnya
selalu diawali oleh guru
yang menerangkan.
- Beberapa belum terbiasa
belajar kelompok,
sehingga masih malu
untuk bertukar pikiran.
- Pengaturan posisi
duduk tiap kelompok
agar guru mudah dalam
mengawasi seluruh
kelompok selama
proses pembelajaran.
- Menyiapkan sumber
informasi literatur agar
siswa terarah dalam
melakukan proses
pembelajaran
Melakukan
Percobaan
- Kurang maksimal dalam
membimbing siswa
untuk merancang dan
melakukan praktikum.
- Hanya fokus pada
beberapa kelompok saja.
- Tidak bisa
mengkondisikan semua
- Beberapa masih ada yang
belum mengetahui nama
alat yang ada dalam
laboratorium kimia.
- Masih banyak yang tidak
serius dalam melakukan
langkah kerja praktikum.
- Kerja sama antar
- Mampu memberikan
informasi mengenai alat
dan bahan yang akan
digunakan.
- Kurang mampu dalam
membimbing siswa untuk
melakukan langkah kerja
sesuai dengan LKS.
- Sebagian besar siswa
senang karena dapat
mengetahui beberapa
nama dan kegunaan alat
di laboratorium.
- Siswa merasa bingung
dalam melakukan langkah
kerja praktikum yang
- Lebih banyak
memberikan informasi
tentang nama alat dan
bahan yang akan
digunakan.
- Atur posisi duduk tiap
kelompok, sehingga
proses praktikum
178
siswa untuk fokus pada
praktikum, sehingga ada
siswa yang bercanda dan
mengganggu kelompok
lain.
- Belum bisa
mengarahkan siswa
untuk membandingkan
literatur dengan hasil
temuan.
kelompok masih belum
terjalin dengan baik.
- Masih ada yang bercanda
dan mengganggu
kelompok lain.
- Belum terbiasa dalam
mengamati hasil temuan.
- Bingung dalam
membandingkan literatur
dengan hasil temuan,
karena keterbatasan
sumber informasi.
- Beberapa siswa hanya
mengandalkan temannya.
- Belum terbiasa dalam
penyajian hasil
praktikum.
- Terdapatnya sebagian
kelompok yang lengah dari
pengawasan guru,
sehingga terdapat siswa
yang tidak fokus pada
proses pembelajaran.
tertera dalam LKS karena
belum terbiasa melakukan
praktikum.
- Siswa masih bingung
dalam mengamati hasil
temuan,
membandingkannya
dengan literatur dan
menyajikannya dalam
bentuk tabel.
berjalan sesuai dengan
pengawasan guru.
- Menugaskan siswa untuk
memahami LKS terlebih
dahulu sebelum
praktikum dilaksanakan.
- Mengingatkan siswa
untuk tidak
mengandalkan
temannya.
- Membimbing siswa yang
mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan
LKS.
Menganalisis
dan
Menyajikan
Hasil
- Tidak semua kelompok
mendapat pengawasan
guru dalam proses
diskusi.
- Kurang memotivasi
siswa untuk turut aktif
diskusi kelompok, agar
siswa dapat menyajikan
pemahaman baru dan
menyimpulkan hasil
temuan mereka sesuai
dengan indikator.
- Didominasi siswa yang
pandai.
- Masih malu-malu dalam
berpendapat.
- Beberapa yang pasif
hanya mengikuti
pendapat temannya yang
aktif.
- Belum terbiasa dalam
menyajikan pemahaman
baru.
- Belum tepat
menyimpulkan hasil
temuan mereka dari
kegiatan praktikum
tentang kesetimbangan
kimia.
- Pengaturan posisi duduk
yang kurang tepat untuk
melakukan diskusi.
- Motivasi yang diberikan
kurang, sehingga siswa
tidak sepenuhnya
melakukan diskusi.
- Terlalu fokus pada salah
satu kelompok.
- Beberapa siswa senang
karena dapat bertukar
pikiran dalam
menganalisis dan
menyajikan hasil temuan
mereka. Dan bisa
memecahkan masalah
bersama-sama ketika
mengalami kesulitan
dalam menyajikan
pemahaman baru.
- Beberapa siswa masih
merasa malu untuk
menyampaikan pendapat
pada temannya.
- Memotivasi siswa untuk
aktif dalam diskusi.
- Mengawasi secara
merata setiap kelompok
agar aktif dalam diskusi.
179
Komunikasi - Kurangnya
kepemimpinan guru
dalam diskusi.
- Kesimpulan yang
diberikan terlalu bertele-
tele, sehingga siswa
kurang termotivasi untuk
bertanya.
- Masih ragu-ragu dalam
menyampaikan hasil
diskusi.
- Masih banyak siswa yang
tidak menyimak teman
yang sedang
menyampaikan hasil
temuannya.
- Pada umumnya siswa
memberikan tanggapan
jika ditunjuk oleh guru.
- Masih ada yang tidak
memperhatikan
penjelasan guru.
- Masih kurang aktif dalam
menanyakan hal yang
dianggap belum jelas.
- Masih ada yang telat
dalam mengumpulkan
laporan tertulis.
- Tidak mampu untuk
memberikan kepercayaan
diri siswa agar tidak ragu-
ragu dalam menyampaikan
hasil diskusi.
- Kesimpulan yang
diberikan tidak secara
langsung, melainkan
dengan penjelasan yang
panjang dan rumit untuk
dipahami oleh siswa.
- Siswa merasa takut untuk
menyampaikan hasil
diskusi dan menjawab
pertanyaan yang diajukan
kelompok lain, sehingga
ragu untuk melakukan
perdebatan dalam
berdiskusi.
- Siswa takut untuk
mengajukan diri dalam
menyampaikan
pendapatnya karena takut
dianggap “sok tahu” atau
“sok pintar”
- Memotivasi siswa agar
terbentuk sikap percaya
diri untuk melakukan
perdebatan dalam
berdiskusi.
- Berikan kesimpulan
yang padat, jelas, dan
menarik sehingga siswa
termotivasi untuk
mengetahuinya lebih
mendalam.
Guru Bidang Studi Kimia
Drs. Tri Heru Sedono
NIP. 196301302007011007
180
Lampiran 54
LEMBAR REKOMENDASI SIKLUS II
Bahan Kajian : Kesetimbangan Kimia
Kelas : XI IPA
Tahapan
Inquiri
Temuan Observasi Temuan Wawancara Rekomendasi
Guru Siswa Guru Siswa
Merumuskan
Masalah
- Mampu mengarahkan
siswa untuk mengajukan
pertanyaan.
- Menyediakan informasi
yang dibutuhkan oleh
siswa dengan
memberikan sumber
informasi di
perpustakaan.
- Terbiasa dalam
mengajukan pertanyaan.
- Ada usaha untuk mencari
sumber lain dengan
berkunjung ke
perpustakaan sekolah.
- Mampu belajar mandiri.
- Mulai terbiasa berdiskusi
dalam kelompok.
- Percaya diri dalam
menyampaikan hipotesis.
- Sudah mampu menguasai
kelas, sehingga siswa
dapat terkondisikan
dengan baik.
- Sudah siap memberikan
sumber literatur yang
dibutuhkan siswa dengan
meletakkannya di
perpustakaan.
- Senang dengan
pembelajaran inkuiri,
terutama pada saat
praktikum.
- Senang dalam berdiskusi
karena dapat bertukar
pikiran.
Melakukan
Percobaan
- Pengawasan sudah
menyeluruh pada setiap
kelompok, sehingga
siswa dapat
melaksanakan praktikum
dengan baik.
- Mampu mengarahkan
siswa untuk
membandingkan
literature dengan hasil
temuan.
- Serius dalam melakukan
langkah kerja praktikum.
- Kerja sama antar anggota
kelompok sudah terjalin
dengan baik.
- Terbiasa dalam
mengamati hasil temuan
dan penyajiannya.
- Mampu membandingkan
literature dengan hasil
temuan.
- Mampu membimbing
siswa untuk melakukan
langkah kerja sesuai
dengan LKS.
- Tiap kelompok dalam
pengawasan guru.
- Senang karena dapat
mengetahui beberapa
nama dan kegunaan alat
di laboratorium.
- Mampu melakukan
langkah kerja praktikum
yang tertera dalam LKS.
- Tidak merasa bingung
dalam mengolah hasil
temuan.
Menganalisis
dan
Menyajikan
Hasil
- Semua kelompok
mendapat pengawasan
guru dalam proses
diskusi.
- Seluruh siswa aktif dalam
proses diskusi untuk
menganalisis dan
menyajikan hasil
- Pengaturan posisi duduk
yang tepat untuk
melakukan diskusi.
- Motivasi yang diberikan
- Siswa senang karena
dapat bertukar pikiran
dalam menganalisis dan
menyajikan hasil temuan
181
- Mampu membimbing
diskusi kelompok, agar
siswa dapat menyajikan
pemahaman baru dan
menyimpulkan hasil
temuan mereka sesuai
dengan indikator.
praktikum.
- Percaya diri dalam
menyampaikan pendapat
dan menyajikan
pemahaman baru.
- Mulai tepat
menyimpulkan hasil
temuan mereka dari
kegiatan praktikum
tentang arah pergeseran
kesetimbangan kimia.
cukup baik, sehingga
siswa senang melakukan
diskusi.
mereka. Dan bisa
memecahkan masalah
bersama-sama ketika
mengalami kesulitan
dalam menyajikan
pemahaman baru.
- Tidak merasa malu lagi
untuk menyampaikan
pendapat pada temannya.
Komunikasi - Kepemimpinan guru
dalam diskusi sudah
baik.
- Kesimpulan yang
diberikan sudah
mengarah pada
indikator, sehingga siswa
termotivasi untuk
bertanya.
- Aktif dalam diskusi kelas.
- Percaya diri ketika
menyampaikan hasil
diskusi dan mampu
menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
kelompok lain.
- Mampu menghargai
pendapat orang lain dan
senantiasa menyimak
setiap orang yang sedang
menyampaikan pendapat.
- Tidak malu untuk
mengajukan pertanyaan
mengenai hal-hal yang
belum dimengerti.
- Mampu memberikan rasa
percaya diri kepada siswa
sehingga siswa tidak ragu
untuk menyampaikan
hasil diskusi.
- Kesimpulan yang
diberikan sudah tepat,
padat dan jelas, sehingga
siswa tidak bingung lagi
untuk mengajukan
pertanyaan.
- Siswa senang bisa
bertukar pikiran sehingga
materi yang sulit
dipahami menjadi mudah
untuk dikuasai.
- Siswa merasa percaya diri
untuk menyampaikan
hasil diskusi dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan kelompok
lain.
- Tidak malu lagi dalam
menyampaikan pendapat
didepan teman yang
lainnya.
Guru Bidang Studi Kimia
Drs. Tri Heru Sedono
NIP. 196301302007011007
182
Lampiran 55
Dokumentasi Kegiatan Selama Proses Pembelajaran
Kegiatan Siswa Ketika Mengerjakan Soal Pretest
183
Kegiatan Praktikum
184
Kegiatan Diskusi Kelompok
185
Kegiatan Diskusi Kelas
186
Kegiatan Siswa Ketika Mengerjakan Soal posttest