implementasi pendekatan saintifik pada...

180
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS 4 SDN CIJANTUNG 03 PAGI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: REZA RISKY FAHDARANI NIM. 1111018300027 PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: trantu

Post on 15-May-2018

228 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK

PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS 4

SDN CIJANTUNG 03 PAGI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

REZA RISKY FAHDARANI

NIM. 1111018300027

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang
Page 3: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang
Page 4: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang
Page 5: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang
Page 6: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang
Page 7: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

ABSTRAK

Reza Risky Fahdarani (1111018300027). Implementasi Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 di Kelas 4 SDN Cijantung 03 Pagi. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. Kendala yang dialami dan cara sekolah menyikapi permasalahan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cijantung 03 Pagi pada Kelas 4 tahun ajaran 2015/2016.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi guna melengkapi penelitian.

Berdasarkan observasi dan wawancara hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan rata-rata skor pelaksanaan mengajar sebesar 145,5 dengan presentase 80,8% dan rata-rata skor pelaksanaan belajar sebesar 147,9 dengan presentase 82,1%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi termasuk dalam kategori Baik.

Adapun kesulitan guru dan peserta didik dalam implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi, di antaranya: 1. Pada tahap pra pembelajaran. Guru kurang memotivasi peserta didik sehingga

motivasi peserta didik terhadap pembelajaran menjadi berkurang. 2. Pada tahap mengamati. Guru tidak menyajikan objek secara nyata dalam

pembelajaran sehingga perhatian peserta didik terhadap pembelajaran menjadi berkurang. Peserta didik juga kurang telatih untuk melakukan pengamatan. Ini terlihat pada tahap mengamati peserta didik kurang fokus. Pengamatan yang dilakukan pada objek nyata lebih menarik minat peserta didik. Namun, jika harus mengamati pada lembar kerja/buku paket peserta didik kurang tertarik.

3. Pada tahap bertanya. Guru kurang member kesempatan peserta didik dalam bertanya dan peserta didik pun tidak berani untuk mengajukan pertanyaan. Solusi dalam implementasi pendekatan saintifik padaKurikulum 2013 di SDN

Cijantung 03 Pagi yaitu dengan dengan mengadakan pembinaan, mendiskusikan hasil-hasil pertamuan di lapangan, kesulitan yang dialami di lapangan, mencari jalan keluar/solusi yang terbaik bersama-sama, menambah wawasan, menelaah apa yang kurang dalam proses pembelajaran, kemudian mencari celah yang kurang untuk diperbaiki Kata kunci: Implementasi, PendekatanS aintifik, Kurikulum 2013, SDN Cijantung 03 Pagi

Page 8: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

ABSTRACT

Reza Risky Fahdarani (1111018300027).Implementation of Scientific Approach In Curriculum 2013 in Grades 4 Cijantung SDN 03 Pagi. Thesis Program Islamic Elementary Teacher Education, Faculty of Science and Teaching Tarbiyah, SyarifHidayatullah State Islamic University Jakarta in 2015.

This study aims to determine the application of the scientific approach in the curriculum of 2013’s. The problem faced and how schools address these problems. This research was conducted at SDN 03 Pagi Cijantung in Class 4 school year 2015/2016.

The method used in this research is descriptive analysis, using data collection techniques such as interviews, observation, and documentation in order to complete the study.

Based on observations and interviews the results showed that the calculation of the average score of the implementation of the teaching of 145.5 with a percentage of 80.8% and the average score of the implementation of the study amounted to 147.9 with a percentage of 82.1%. This shows that the implementation of the scientific approach to the curriculum in 2013 at SDN 03 Pagi Cijantung included in the Good category.

As for the difficulties of teachers and learners in the implementation of the scientific approach to the curriculum in 2013 at SDN 03 Pagi Cijantung, among them: 1. In the pre-study phase. Teachers are less motivated learners so that

themotivation of learners towards learning is reduced. 2. At the stage of observing. Teachers do not present a real object in learning so

that the attention of learners towards learning is reduced. Learners are also less telatih to make observations. It looks at the stage of observing learners less focused. The observations made on the real object is to attract learners. However, if it must be observed on a worksheet / book package less interested learners.

3. At the stage of asking. Teachers lacking allow learners to ask and learners did not dare to ask questions. Solutions in the implementation of the approach scientific on Curriculum 2013

in SDN Cijantung 03 Morning ie with the holding of coaching, to discuss the results pertamuan in the field, the difficulties experienced in the field, looking for a way out / the best solutions together, add insight, examines what less daam learning process, then find a gap less for repair Keywords: Implementation, Scientific Approaches, Curriculum 2013, SDN 03 Pagi Cijantung

Page 9: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang selalu memberikan nikmat yang

tiada terhingga dan berkat nikmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Skripsi merupakan salah satu kegiatan wajib yang harus ditempuh di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu syarat

kelulusan sebagai S1.

Pada dasarnya proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami berbagai

rintangan dan halangan. Akan tetapi, karena adanya bantuan, bimbingan serta

dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Khalimi, M.Ag dan Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Ketua Jurusan/Prodi

dan Sekretaris Jurusan/Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

3. Dr. Fauzan, M.A., selaku dosen pembimbing skripsi, atas kesabaran,

bimbingan, saran, kritik, dan motivasi sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen dan staf Jurusan/Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan sehingga mampu

menyelesaikan skripsi ini.

5. Suti Rahayu, M. Pd., Kepala SDN Cijantung 03 Pagi yang telah memberikan

izin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di SDN

Cijantung 03 Pagi.

6. Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi

yang telah memberikan kontribusi, motivasi dan inspirasi bagi penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

ii

7. Ayahanda tercinta (Alm. H. Bambang sutidjo) dan Ibunda tercinta (Hj. Sari)

yang dengan bersusah payah telah mengasuh dan mendidik penulis dari kecil,

tidak lepas pula doa yang mungkin tak pernah terputus untuk penulis setiap

harinya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi penulis untuk menempuh

gelar sarjana di UIN Syarif Hidayatullah ini. Semoga Ananda penulis selalu

menjadi anak yang berbakti, mengabdi dan bermanfaat bagi orang banyak.

Amiin.

8. Keluarga ku tersayang (Mba Wiwiek, Mba Ade, Ka Erwin, Mas Eko, Rifqi,

Ihsan, Dira, Maudy, Khansa, Almira) yang selalu memberikan semangat dan

motivasi serta doa dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Ilham Nurul Asror, yang penulis sayangi. Terimakasih selalu memberikan

support baik secara moril maupun materil, secara langsung maupun tidak

langsung sehingga penulis termotivasi dan mampu menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabatku tercinta Annisa, Riza, Nita, Fitri, Mia, Tami yang selalu

memberikan motivasi, inspirasi, dan menemani perjuangan penulis sejak

pertama menjadi mahasiswi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bersama

kalian penulis mengukir kenangan indah.

11. Teman-temanku seperjuangan satu bimbingan Sisi dan Saidatussaniyah yang

selalu memberikan semangat dan motivasi bersama dalam penyelesaian

skripsi ini.

12. Sahabat-sahabat tercintaku mahasiswa/i UIN khususnya teman-teman satu

angkatan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Kelas A dan B 2011.

13. Dan semua yang membantu menyemangati penyusun yang tidak dapat

pentusun sebutkan satu persatu hingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan.

Akhirnya penulis berharap semoga amal baik semua pihak serta jasa-jasanya

mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan hanya kepada Allah

jualah penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi

penulis dan para pembaca umumnya.

Jakarta, 24 November 2015

Reza Risky Fahdarani

Page 11: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………...…… iii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………...…… v

DAFTAR TABEL ……………………………………………….............. vi

DAFTAR GRAFIK ………………………………………………............ vii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah ………..………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah …………...……………………….………….. 6

C. Pembatasan Masalah ………………...…………………….………. 6

D. Perumusan Masalah ………………...…………………………….. 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian … …………………….…………… 7

BAB II KAJIAN TEORITIS …………………………………………….. 8

A. Esensi Pendekatan Pembelajaran ………………………………….. 8

1. Pengertian Pendekatan, Strategi, dan Metode ………………….. 8

B. Pendekatan Saintifik ………………………………………………. 11

1. Filosofi Pendekatan Saintifik ………………………………...... 11

2. Pengertian Pendekatan Saintifik ……………………………….. 12

3. Tujuan Pendekatan Saintifik …………………………………… 14

4. Kriteria Pendekatan Saintifik ………………………………....... 14

5. Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik …………. 15

C. Esensi Pendekatan saintifik dengan Penanaman Karakter ………. 21

D. Implementasi Pendekatan Saintifik ………………………………. 25

1. Tahap Perencanaan…………...……………………………....... 25

2. Tahap Pelaksanaan …………….………………………………. 29

3. Tahap Penilaian ……………………………………………….. 34

E. Hasil Penelitian Relevan ………………..………………………… 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………. 37

A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………….. 37

B. Metode Penelitian ………………………………………………… 37

Page 12: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

iv

C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ………………………. 38

D. Teknik Analisis Data …………...…………………………………. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN ………………………………………… 43

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………..…………………. 43

1. Profil SDN Cijantung 03 Pagi ………...………………………. 43

2. Perangkat SDN Cijantung 03 Pagi ………...………………….. 44

B. Deskripsi Data …….……………………………………………… 45

C. Pembahasan ……………………………….……………………… 65

1. Data Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum

2013 ……………..……………………..………………........... 45

2. Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik

Pada Kurikulum 2013 ………………..…………………………. 64

3. Solusi untuk Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan

Saintifik Pada Kurikulum 2013 …………………………………. 65

D. Temuan Penelitian …………………………………………………. 66

1. Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum

2013 ……..……..……………………..……………….…........... 66

2. Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik

Pada Kurikulum 2013 ………………..………………………….. 67

BAB V PENUTUP ……………………………………………………….. 69

B. Kesimpulan ………………………………………………………. 69

B. Saran …………………………………………………………...... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Kelas VI

Lampiran 2 Penilaian Observasi Mengajar

Lampiran 3 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Mengajar

Lampiran 4 Penilaian Observasi Aktivitas Belajar

Lampiran 5 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Belajar

Lampiran 6 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

Lampiran 7 Hasil Wawancara Kepala Sekolah

Lampiran 8 Pedoman Wawancara Guru

Lampiran 9 Hasil Wawancara Kepala Guru

Lampiran 10 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 11 Surat Izin Penelitian

Lampiran 12 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 13 Daftar Uji Reverensi

Page 14: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar …………...………….. 46

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar …………...…………….. 48

Page 15: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Data Guru SDN Cijantung 03 Pagi Berdasarkan Lulusan … 44

Grafik 4.2 Data Jumlah Peserta Didik SDN Cijantung 03 Pagi ...……. 45

Grafik 4.3 Penerapan Aktivitas Mengajar dan Aktivitas Belajar

Pada Pendekatan Saintifik …...……………………………. 66

Page 16: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan

lingkungannya., dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam

dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam

kehidupan masyarakat.1 Sehingga kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari

faktor pendidikan. Karena, pendidikan mempunyai peranan penting dalam

usaha meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan

bermanfaat. Oleh karena itu, pengelolaan pendidikan harus berorientasi

kepada bagaimana menciptakan perubahan yang lebih baik.

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas,

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.2

Berdasarkan Undang-undang tersebut maka pendidikan memiliki

peranan yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan

kelangsungan hidup suatu bangsa karena pendidikan merupakan usaha

untuk membentuk manusia yang memiliki spiritual, kecerdasan dan

keterampilan yang berkualitas serta mampu bersaing menghadapi tantangan

di masa yang akan datang.

Untuk menuju ke arah efisiensi dalam mengelola pendidikan, kegiatan

belajar mengajar di sekolah idealnya harus mengarah pada kemandirian

peserta didik dalam belajar. Menurut teori kontruktivisme, peserta didik

harus dapat menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi

1 Oemar, Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 3 2 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, h. 2

Page 17: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

2

kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan

merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.3

Proses belajar mengajar atau pembelajaran merupakan suatu kegiatan

melaksanakan kurikulum dalam lembaga pendidikan agar siswa dapat

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pendidikan diharapkan agar

siswa dapat hidup mandiri sebagai makhluk individu maupun makhluk

social. Proses pembelajaran itu sendiri menekankan pada terjadinya

interaksi yang baik antara dua komponen yaitu guru dengan siswa.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 menyebutkan

bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggaran secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.4 Melalui proses

pembelajaran tersebut, siswa difasilitasi oleh guru untuk terlibat secara aktif

dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dengan pengalaman

belajar yang disediakan oleh guru melalui berbagai kegiatan yang dapat

dilakukan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi

yang ditetapkan dalam kurikulum.

Disamping itu, upaya dalam meningkatkan kualitas di bidang

pendidikan terus menerus dilakukan. Hal tersebut lebih terfokus lagi setelah

diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan

mutu pada setiap jenis jenjang pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa

dalam tatanan global, kita dihadapkan oleh berbagai macam tantangan,

seperti persaingan pasar bebas, kemajuan illmu pengetahuan dan teknologi,

dan persaingan ekonomi.

Oleh karena itu, merupakan langkah positif ketika Pemerintah

merevitalisasi pendidikan karakter dalam seluruh jenis dan jenjang

3 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2011), Cet. 2, h. 26 4 Permendikbud No. 65 Tahun 2013, Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah h. 1

Page 18: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

3

pendidikan. Kurikulum yang mulai diberlakukan pada tahun ajaran

2013/2014 adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah serentetan

rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun

2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006

(KTSP). Menuurut Mulyasa, pembelajaran dalam Kurikulum 2013

menuntut perubahan pola dari teaching centered learning (TCL) kearah

student centered learning (SCL). Pola pembelajaran berpusat pada guru

yang banyak dipraktikkan sekarang nampaknya sudah tidak sesuai lagi

dengan kebutuhan, karena kurang memadai untuk merealisasikan tujuan

pendidikan berbasis karakter dan kompetensi.5

Berdasarkan Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran

Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah bahwa pembelajaran

pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan

berbasis keilmuan. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 tidak hanya

menekankankan pada pengembangan pengetahuan, kemampuan berpikir,

dan kemampuan keterampilan yang diperoleh melalui kegiatan mengamati

menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Namun, disamping

itu diharapkan menghasilkan dampak pengiring pada peserta didik terhadap

nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2.

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran

yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif

mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan

mengamati, (untuk menentukan identifikasi atau penemuan masalah),

merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan dengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang

“ditemukan”.6 Pedekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan

pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal dan memahami materi

5 E Mulyasa, Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Rosdakarya, 2014), h.

48 6 Imas Kurniasih, Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Memahami

Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013, (Surabaya: Katapena, 2014), h. 29

Page 19: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

4

menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa pengetahuan/informasi bisa

diperoleh dari mana saja dan siapa saja, tidak hanya diperoleh melalui dari

guru. Oleh karena itu pembelajaran diharapkan dapat mendorong peserta

didik untuk mencari tahu informasi dari berbagai sumber melalui observasi

bukan hanya diberi tahu.

Banyak para ahli yang meyakini bahwa melalui pendekatan

saintifik/imliah, selain dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dalam

mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong

siswa untuk melakuan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu

fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, peserta didik

dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan

diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena. Mereka

dilatih untuk mampu berfikir logis, runtut dan sistematis, dengan

menggunakan kapasitas berfikir tingkat tinggi (High Order Thinking/HOT).

Combie White dalam bukunya yang berjudul “Curriculum Innovation; A

Celebration of Classroom Practice” telah mengingatkan pentingnya

membelajarkan siswa dengan fakta-fakta. “Tidak ada yang lebih penting

selain fakta”, demikian ungkapnya.7

Selanjutnya, tahapan perkembangan anak yang penting adalah pada

masa usia sekolah dasar. Karakteristik siswa pada kelas IV sekolah dasar

masih termasuk dalam tahap atau fase pertumbuhan dan perkembangan.

Pada periode ini, anak mencapai objektivitas tertinggi dan pada tahap ini

dapat dikatakan sebagai tahap menyelidik, mencoba, dan bereksperimen

yang distimulasi oleh dorongan-dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu

yang besar, masa pemusatan dan penimbunan tenaga untuk berlatih,

menjelajah, dan bereksplorasi. Selain itu, secara tidak sadar anak berpikir

tentang dirinya sendiri dan anak sering mengasingkan diri dan mulai

menemukan diri sendiri. Kemudian, anak sudah mampu untuk berpikir

secara logis. Mereka mampu berpikir secara sistematis untuk mencapai

7 Akhmad Sudrajat, Pendektan Saintifik/ ilmiah dalam Proses Pembelajaran,

(https://akhmadsudrajat.wordpress.com), Diakses pada tanggal 9 Februari 2015.

Page 20: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

5

suatu pemecahan masalah dan pada tahap ini permasalahan yang muncul

pada anak adalah permasalahan yang konkret. Anak akan menemui

kesulitan apabila diberi tugas untuk mengungkapkan sesuatu yang

tersembunyi.

Namun, dewasa ini yang kita lihat bahwa sebagian besar pola

pembelajaran masih bersifat transmisif, pengajar mentransfer dan

memberikan konsep secara langsung kepada peserta didik. Dalam

pandangan ini, siswa secara pasif “menyerap” struktur pengetahuan yang

diberikan guru atau yang terdapat dalam buku pelajaran. Pembelajaran

hanya sekedar penyampaian fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan kepada

siswa.8

Berdasarkan hasil penelusuran internet menunjukkan, bahwa sebagian

guru belum menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Beberapa

guru yang mengajar masih mengalami hambatan dalam penerapan

pendekatan saintifik. Dalam pelaksanaan pembelajaran, hambatan yang

dialami guru yaitu: (1) sulitnya menarik minta siswa untuk bertanya, (2)

kurangnya waktu, (3) rumitnya persiapan, (4) guru kurang mampu

mengelola kelas, (5) siswa banyak yang terlambat mengumpulkan tugas.9

SDN Cijantung 03 Pagi adalah salah satu sekolah yang dipercaya siap

dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Berbekal pengalaman

berkecimpung di dunia pendidikan yang pernah dilalui oleh SDN Cijantung

03 Pagi nampaknya belum cukup untuk menjadi modal dalam melaksanakan

Kurikulum 2013 secara sempurna. Masih banyak masalah yang dialami oleh

guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 khususnya dalam

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.

Dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan sistem

tradisional yaitu guru masih berperan sebagai sumber belajar bukan sebagai

fasilitator, peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran karena guru masih

8 Trianto, Pengembangan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011),

Cet 2, h. 26 9 Mei Fita Aryani, Studi Kasus Penerapan pendekatan saintifik pada guru-guru di SMAN 1

Bawang (Studi Pada Tahun Ajaran 2013/2014), Jurnal Edukasi, Vol 3, 2014, h. 559

Page 21: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

6

menggunakan metode ceramah dalam mengajar, selain itu penerapan pada

prosedur pembelajaran seperti mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan

membentuk jaring-jaring belum sepenuhnya terlaksana.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk

mengetahui lebih lanjut kesulitan dan solusi bagi guru dalam implementasi

pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 dan menjadikannya sebagai

karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul “Implementasi Pendekatan

Saintifik Pada Kurikulum 2013 di Kelas 4 SDN Cijantung 03 Pagi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan judul penelitian “Implementasi Pendekatan Saintifik

Pada Kurikulum 2013 di Kelas 4 SDN Cijantung 03 Pagi”, maka penulis

mengidentifikasi masalah antara lain:

1. Pembelajaran di sekolah masih sekedar penyampaian fakta, konsep,

prinsip, dan keterampilan kepada siswa.

2. Guru kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik pada Kurikulum

2013.

3. Kurangnya sarana dan prasarana yang mencukupi dalam menjalankan

pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013.

4. Kesulitan yang dialami ketika pelaksanaan pendekatan saintifik pada

Kurikulum 2013.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terfokus, maka masalah yang akan diteliti dibatasi

tentang implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di kelas 4

SDN Cijantung 03 Pagi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi pendekatan saintifik

dalam standar proses di kelas 4 SDN Cijantung 03 Pagi?”

Page 22: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum

2013 di SDN Cijantung 03 Pagi.

b. Untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam implementasi

pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03

Pagi.

c. Untuk mengetahui solusi alternatif bagi guru dalam

mengimplementasikan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013

di SDN Cijantung 03 Pagi.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara akademis

1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan bagi guru tentang menciptakan pembelajaran yang

efektif dan menarik dengan menggunakan pendekatan saintifik.

2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi alternatif

untuk guru dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik

pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi.

b. Secara praktis

1) Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk mengetahui tingkat

kesulitan dan solusi alternatif dalam mengimplementasikan

pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013.

2) Bagi lembaga pendidikan yang bersangkutan, penelitian ini

kiranya dapat dijadikan salah satu sarana monitoring dann

evaluasi untuk membantu pengembangan kualitas

pembelajaran.

Page 23: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

8

BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Esensi Pendekatan Pembelajaran

1. Pengertian Pendekatan, Strategi, dan Metode

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki

kemiripan makna, sehingga banyak orang yang merasa bingung untuk

membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: 1) pendekatan

pembelajaran; 2) strategi pembelajaran; 3) metode pembelajaran. Berikut

ini adalah pengertian mengenai pendekatan, strategi, dan metode.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan

tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di

dalamnya mewadahi, menginspirasi menguatkan, dan melatari metode

pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.10

Adapun pendekatan pembelajaran menurut Gladene Robertson dan

Hellmut Lang dalam buku strategi pembelajaran dapat dimaknai menjadi

dua pengertian, yaitu pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap,

dan pendekatan pembelajaran sebagai bahan kajian yang terus

berkembang. Pendekatan bagai dokumen tetap dimaknai sebagai suatu

kerangka umum dalam praktek professional guru, yaitu serangkaian

dokumen yang dikembangkan untuk mendukung pencapaian kurikulum.

Hal tersebut berguna untuk: 1) mendukung kelancaran guru dalam proses

pembelajaran; 2) membantu para guru menjabarkan kurikulum dalam

praktik pembeljaran di kelas; 3) sebagai panduan bahan kurikulum bagi

guru dalam menghadapi perubahan kurikulum; 4) sebagai bahan masukan

bagi para penyusun kurikulum untuk mendisain kurikulum dan

pembelajaran terintegrasi.11

10 Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013), h. 186-187 11 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h.19

Page 24: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

9

Menurut pengertian di atas pendekatan pembelajaran merupakan cara

atau jalan yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam

memberikan pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam memahami

materi ajar yang disampaikan guru dengan susasana yang menyenangkan.

Dilihat dari pendekatannya, terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: 1)

pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa

(student centered approach); dan 2) pendekatan pembelajaran yang

berpusat pada guru (teacher centered approach).

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya

diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Istilah strategi (strategy)

berasal dari “kata benda” dan “kata kerja” dalam bahasa Yunani. Sebagai

kata benda, strategos merupakan gabungan kata stratus (militer) dengan

“ago” (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarto merencanakan (to

plan). Hardy, Langley, dan Rose dalam buku Sudjana mengemukakan

strategi is perceived as a plan or a set of explisit intention preceeding and

controlling actions (strategi dipahami sebagai rencana atau kehendak yang

mendahuli dan mengendalikan kegiatan).12

Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi

pembelajaran. Wina Sanjaya menyatakan bahwa strategi pembelajaran

merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan

metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam

pembelajaran. Menurut J.R David menyebutkan bahwa strategi

pembelajaran adalah a plan, method, or series of activities designed to

achieves a particular educational goal (strategi pembelajaran adalah

perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk

mencapai tujuan tertentu.13

12 Abdul Majid, op.cit., h.3 13

Ibid., h.8

Page 25: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

10

Secara umum, terdapat empat unsur dalam strategi, yaitu:

a) Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out

put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan

mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang

memerlukannya.

b) Mempertimbangkan dan memilih jalan utama (basic way) yang paling

efektif untuk mencapai sasaran.

c) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang

akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.

d) Mempertimbangkan dan menetapkan tolak ukur (criteria) dan patokan

ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan

(achievement) usaha.14

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsure

tersebut adalah:

a) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni

perubahan pada profil pelaku dan pribadi peserta didik.

b) Mempertimbangkan dan memilih system pendekatan pembelajaran

yang dipandang paling efektif.

c) Mempertimbangkan norma-norma dan batas minimum ukuran

keberhasilan atau criteria dan ukuran keberhasilan.

Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa strategi pembelajaran

adalah pola tindakan terencana dalam melakukan suatu kegiatan atau

tindakan yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan sumber

daya dalam pembelajaran. Strategi merupakan suatu dasar atau haluan

dalam bertindak untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan

dalam guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efisien. Strategi pembelajaran merupakan perencanaan, masih

bersifat konseptual tentang keputusan yang diambil. Dan dilihat dari

14

Zubaedi, op.cit., h.187

Page 26: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

11

strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian,

yaitu: 1) exposition-discovery learning dan 2) group-individual learning.

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan metode

pembelajaran merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana

yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun

tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi

yang telah ditetapkan

Metode-metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran metode

ceramah, demonstrasi aadalah diskusi, simulasi, pemberian tugas, dan

resitasi, tanya jawab, pemecahan masalah (problem solving), system regu,

metode latihan (drill) , karya wisata (field trip), ekspositori, inkuiri,

kontekstual, bermain peran, induktif dan deduktif.15

Metode digunakan oleh guru untuk menciptakan lingkungan belajar

yang baik dimana guru dan siswa terlibat dalam proses pembelajaran yang

berlangsung di kelas. Metode digunakan melalui salah satu strategi, namun

tidak menutup kemungkinan bahwa metode dapat divariasikan melalui

strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan

konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.

B. Pendekatan Saintifik

1. Filosofi Pendekatan Saintifik

Menurut Kemdikbud, secara filosofi pendekatan saintifik didasari oleh

pergeseran paradigma belajar abad 21. Ciri abad 21 ditandai dengan era

informasi (tersedia dimana saja dan kapan saja), era komputasi (lebih

cepat menggunakan mesin), era otomasi (menjangkau semua pekerjaan

rutin), dan era komunikasi (dimana saja dan kemana saja).

Esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran merujuk pada

pandangan bahwa pembelajaran pada dasarnya merupakan proses ilmiah.

15

Muhammad Yaumi, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 206

Page 27: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

12

Pendekatan ilmiah dipandang paling cocok dalam pengembangan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau

proses kerja ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan penalaran

induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif (deductive

reasoning). Penalaran deduktif dilakukan dengan mengamati fenomena

umum untuk menarik kesimpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran

induktif dilakukan dengan mengamati fenomena atau situasi spesifik untuk

menarik kesimpulan secara keseluruhan.

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa dalam memenuhi abad ke-21 ini,

pendidikan berperan penting dalam menjamin peseta didik untuk memiliki

keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan dalam menggunakan

teknologi dan media informasi, serta dapat bekerja dan bertahan dengan

menggunakan keterampilan untuk hidup. Pemilihan pendekatan

pembelajaran ini dipandang mampu mencapai tujuan pendidikan yaitu

keseimbangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam diri peserta

didik.

2. Pengertian Pendekatan Saintifik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendekatan adalah: 1) proses

perbuatan, cara mendekati, 2) usaha dalam rangka aktivitas penelitian

untuk mengadakan penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang

yang diteliti.16

Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014, pembelajaran pada

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan

berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan

beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran

merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak,

16 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, (http://kbbi.web.id/). Diakses pada tanggal 9

Febuari 2015.

Page 28: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

13

pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based

learning, problem-based learning, inquiry learning.17

Pendekatan saintifik atau lebih dikenal dengan pendekatan ilmiah

merupakan pendekatan dalam kurikulum 2013. Metode Saintifik atau

Scientific Method diperkenalkan dalam ilmu pendidikan pada akhir abad

ke-19, sebagai penekanan pada metode laboratorium formalistik yang

mengarah pada fakta-fakta ilmiah.18

Ahmad Yani mengemukakan bahwa, model pembelajaran saintifik

pada dasarnya memberi pengalaman kepada peserta didik untuk

memperoleh pengetahuan berdasarkan metode ilmiah secara mandiri.

Dengan demikian, proses transfer pengetahuan dari guru ke peserta tidak

melalui ceramah tetapi melalui fasilitasi untuk mengantarkan peserta didik

menemukan pengetahuan.19

Nurul sebagaimana dikutip oleh Johari dkk menyebutkan,

Pembelajaran berpendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang

menggunakan pendekatan ilmiah dan inkuiri, dimana siswa berperan

secara langsung baik secara individu maupun kelompok untuk menggali

konsep dan prinsip selama kegiatan pembelajaran, sedangkan tugas guru

adalah mengarahkan proses belajar yang dilakukan siswa dan memberikan

koreksi terhadap konsep dan prinsip yang didapatkan siswa.20

Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa pendekatan adalah hal

yang mendasari tentang metode yang akan diterapkan. Pendekatan

saintifik atau pendekatan ilmiah adalah metode yang digunakan untuk

memperoleh pengetahuan dengan menggalinya sendiri dari pengalaman

17

Lampiran Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Menengah, h. 4

18 M.F. Atsnan dan Rahmita Yuliana Gazali, Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan), Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang lebih Baik (Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika), PMIPA UNY Yogyakarta, 9 November 2013

19 Ahmad Yani, Mindset Kurikulum 2013, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 121 20

Johari Marjan, Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, Elektronik Jurnal Program Pascasarjana Pendidikan Ganesha, Vol. 4, 2014. h. 4

Page 29: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

14

selama proses pembelajaran peserta didik. Pendekatan pembelajaran ini

juga menekankan pada siswa untuk terlibat secara aktif, dan tugas guru

yaitu membimbing serta mengkoreksi konsep dan prinsip peserta didik

dalam proses pembelajaran. Pendekatan saintifik tidak hanya

menekankankan pada pengembangan pengetahuan, kemampuan berpikir,

dan kemampuan keterampilan yang diperoleh melalui kegiatan mengamati

menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Namun,

disamping itu diharapkan menghasilkan dampak pengiring pada peserta

didik terhadap nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2.

3. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan tematik menurut

Imas Kurniasih dan Berlin Sani adalah sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa.

b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.

c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.

d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. e. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide,

khususnya dalam menulis artikel ilmiah. f. Untuk mengembangkan karakter siswa.21

Jadi dapat disimpulkan bahwa, tujuan dari pembelajaran dengan

pendekatan saintifik adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir,

menyelesaikan masalah, menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik

dan berkembangnya karakter siswa.

4. Kriteria Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Dalam pendekatan ilmiah peserta didik dilatih agar melakukan

kegiatan layaknya seperti ilmuan dalam penyelidikan ilmiah. Penerapan

21 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013

Memahami Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013, (Surabaya: Katapena, 2014), h. 33-34

Page 30: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

15

pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses

seperti mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan.

Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani, proses pembelajaran dikatakan ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini: a. Substansi atau materi pembelajaran berbasis fakta atau

fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

b. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

c. Mendorong dan mengisnspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi substansi atau materi pembelajaran.

d. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berfikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran.

e. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran.

f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.22

Dari uraian di atas, kriteria pembelajaran dengan pendekatan saintifik

adalah substansi atau materi pembelajaran yang dirumuskan secara

sederhana dengan penyajian menarik, berbasis fakta atau fenomena,

berfikir kritis sesuai dengan konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat

dipertanggungjawabkan.

5. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi

22 Ibid., h. 35-36

Page 31: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

16

substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘mengapa’. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘bagaimana’. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘apa’. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills)dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.23

Pendekatan Saintifik diadaptasi dari konsep Inovator’s DNA yang

menyatakan bahwa seseorang memiliki karakteristik sebagai innovator

jika memiliki kemampuan untuk mengasosiasikan suatu peristiwa dengan

peristiwa lainnya (assiociating), bertanya tentang hal-hal yang belum

pernah ada atau belum pernah dilakukan (questioning), melakukan

pengamatan sekelilingnya (observing), membuat jejaring untuk

memperoleh hasil yang lebih baik (networking) dan melakukan

eksperimen untuk mencapai inovasi (experimenting).24

Gambar 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam

proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan,

23 Kemdikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), (Jakarta: Kemdikbud, 2013), h. 152 24

Kuntari Eri Murti, Pendidikan Abad 21 dan Implementasinya Pada Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Paket Keahlian Desain Interior, Artikel Kurikulum 2013 SMK, h.5

Page 32: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

17

bertanya, percobaan, kemudian mengolah data, atau informasi, menyajikan

data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian

menyimpulkan, dan mencipta.

Gambar 2.2 Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

a. Mengamati/Observasi Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya.25 Proses mengamati dapat dilakukan melalui kegiatan observasi lingkungan, menonton video, mengamati gambar, membaca tabel dan grafik data, menganalisis peta, membaca buku, mendengar radio, menyimak cerita, dan berselancar mencari informasi yang ada di media masa atau dan jejaring internet.26

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin

tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki

kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik

menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis

dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.27

Dalam proses mengamati peserta didik dibimbing untuk

mengamati media yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran

dengan menggunakan panca indera. Media tersebut antara lain:

25 Kemdikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas I,

(Jakarta: Kemdikbud, 2013), h. 209 26 Ahmad Yani, op. cit., h. 125 27 Kemdikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), op.cit., h. 153

Page 33: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

18

gambar, video, buku cerita, radio, internet, lingkungan, dll. Adapun

kompetensi yang diharapkan dari proses mengamati adalah cermat,

objektif, jujur, dan fokus.

b. Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk

meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan

pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia

membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik.

Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia

mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar

yang baik.28

Bertanya memiliki beberapa fungsi yaitu: 1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian

peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran. 2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif

belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.

4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

6) Mendorong partisipasipeserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

28 Kemdikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas I, op.cit.,

h. 211-212

Page 34: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

19

8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.29

Berdasarkan uraian di atas guru yang efektif mampu menginspirasi

peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,

keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat siswa bertanya, saat itu

pula guru membimbing peserta didik untuk belajar dengan baik. Pada

saat guru menjawab pertanyaan, saat itu pula siswa mennjadi

penyimak yang baik.

c. Mengumpulkan Informasi/ Eksperimen

Menurut Permendikbud No. 81a Tahun 2013, tindak lanjut dari

bertanya adalah menggali informasi dari berbagai sumber melalui

berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih

banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau

bahkan melakukan eksperimen.30

Belajar dengan menggunakan pendekatan ilmiah akan melibatkan

siswa dalam melakukan aktivitas menyelidiki fenomena dalam upaya

menjawab suatu permasalahan. Guru juga dapat menugaskan siswa

untuk mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber.31

Kegiatan mengumpulkan informasi dapat dilakukan dengan cara

membimbing peserta didik untuk membaca buku, observasi lapangan,

dan wawancara Adapun kompetensi yang diharapkan dari proses

mengumpulkan informasi adalah mengembangkan sikap teliti, cermat,

jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, mampu berkomunikasi

dengan baik, dan memotivasi untuk mencari tahu lebih banyak ilmu

pengetahuan.

29 Ibid., h. 7 30 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, op. cit., h.51 31 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 62

Page 35: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

20

Kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti,

jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan

berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi

melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan

belajar dan belajar sepanjang hayat.32

d. Mengolah Informasi/ Menalar

Permendikbud No. 81a Tahun 2013 yang dikutip oleh Imas

Kurniasih dan Berlin sani adalah “Memproses informasi yang sudah

dikumpulkan baik terbatas dari hal kegiatan

mengumpulkan/eksperimen maupun dari hasil kegiatan

mengumpulkan/eksperimen mauun dari kegiatan mengamati dan

kegiatan mengumpulkan informasi”.33 Menalar adalah aktivitas mental

khusus dalam melaksanakan inferensi. Inferensi adalah menarik

kesimpulan berdasarkan pendapat (premis), data, fakta, atau

informasi.34

Kemampuan mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir rasional merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa. informasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus diproses untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan ppola dari keterkaitan informasi, dan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.35

Dengan mengumpulkan informasi, peserta didik dapat

membandingkan, menilai, dan menarik kesimpulan berdasarkan data

yang telah diteliti. Adapun kompetensi yang diharapkan dari proses

mengolah informasi adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, disiplin,

kerja keras, mampu menyimpulkan informasi.

32 M. Lazim, Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013, Jurnal Edukasi (Yogyakarta: PPPPTK SB, 2013), h. 5

33 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, op. cit., h.51 34 Ridwan Abdullah Sani, op. cit., h. 66-67 35 Ibid., h. 66

Page 36: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

21

e. Mengkomunikasikan

Pada pendekatan saintifik diharapkan guru dapat memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang

telah dipelajarinya. Mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil

pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,

tertulis, atau media lainnya.

Kemampuan untuk membangun jaringan dan berkomunikasi perlu

dimiliki oleh siswa karena kompetensi tersebut sama pentingnya

dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Bekerja sama

dalam sebuah kelompok merupakan salah satu cara membentuk

kemampuan siswa untuk dapat membangun jaringan berkomunikasi.36

Dalam proses mengkomunikasikan peserta didik dibimbing untuk

menyampaikan hasil temuannya di hadapan teman-temannya. Kegiatan

ini bisa dilakukan secara lisan dan juga menggunakan media seperti

komputer dll. Adapun kompetensi yang diharapkan dari proses

mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur,

toleransi, mampu berfikir sistematis, mampu mengkomunikasikan

pendapatnya dengan baik, dan mampu mengembangkan bahasa dengan

baik.

C. Esensi Pendekatan Saintifik dengan Penanaman Nilai Karakter

Penerapan pendekatan saintifik menajadi tantangan bagi guru melalui

pengembangan aktivitas siswa yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar,

dan mengkomunikasikan. Kurikulum 2013 mengembangkan dua proses

pembelajaran yaitu pembelajaran langsung dan tidak langsung. Pembelajaran

langsung berkenaan dengan pembelajaran untuk KD yang dikembangkan dari

KI-3 dan KI-4. Keduanya dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses

pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan

KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang

menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.

36 Ibid., h. 71

Page 37: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

22

Esensi pendekatan saintifik dengan penanam karakter tidak lepas dari

pendidikan karakter. Pendidikan karakter tidak terbatas pada transfer

pengetahuan mengenai nilai-nilai yang baik, namun lebih dari itu menjangkau

pada bagaimana menjadikan nilai-nilai tersebut tertanam dan menyatu dalam

totalitas pikiran-tindakan peserta didik sehari-hari.

Beberapa nilai karakter yang masuk kedalam proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan saintifik berdasarkan langkah-langkah pendekatan

saintifik, yaitu:

1. Mengamati

a. Rasa ingin tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari dari sesuatu yang

dipelajarinya, dilihat, dan didengar.37

b. Kerja keras. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh

dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Selain meningkatkan rasa ingin tahu dan kerja keras, beberapa karakter

lain juga masuk ke dalam kegiatan mengamati yaitu kesungguhan,

ketelitian, dan mencari informasi. Dalam proses mengamati peserta didik

harus memiliki rasa ingin tahu dengan apa yang dipelajari, dilihat, dan

didengar agar termotivasi untuk mencari lebih tau tentang informasi yang

diperoleh dari proses mengamati. Kerja keras, kesungguhan dan ketelitian

juga harus dilakukan peserta didik. Karna, dengan kerja keras,

kesungguhan dan ketelitian maka peserta didik akan mendapatkan

informasi yang jelas dan lengkap dari proses mengamati tersebut.

2. Menanya

a. Rasa ingin tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari dari sesuatu yang

dipelajarinya, dilihat, dan didengar.38

37 Retno Listyarti, Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, & Kreatif, (Jakarta:

Erlangga, 2012), h.6

38 Ibid., h.6

Page 38: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

23

b. Bersahabat/komunikatif. Tindakan yang memperlihatkan rasa senang

berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.

Dalam kegiatan bertanya peserta didik juga diharapkan dapat

bertanggung jawab dengan apa yang ia pertanyakan, tidak hanya sebatas

bertanya namun juga berpikir apakah pertanyaan yang ia ajukan

berhubungan dengan masalah yang sedang dipelajari atau hanya sekedar

bertanya yang tidak ada kaitannya pada pembelajaran.

3. Mengumpulkan informasi/eksperimen

a. Jujur. Perilaku yang didasakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai

orang yang selalu dapat dpercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan.

b. Demokratis sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada

orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

c. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau

hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

d. Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang

lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Kegiatan mengumpulkan informasi/mencoba dapat dilakukan dengan

menggali informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Peserta

didik dapat menggali informasi dari buku, teman sekelas, guru, lingkungan

ataupun dari internet. Kemudian peserta didik dapat pula memperhatikan

fenomena atau objek dengan teliti agar mendapatkan informasi yang

banyak. Dalam menggali informasi siswa diharapkan dapat

mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang

lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan

mengumpulkan informasi melalui berbagai cara, dan mengembangkan

kegiatan belajar dan belajar sepanjang hayat.

4. Menalar

a. Jujur. Perilaku yang didasakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai

orang yang selalu dapat dpercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan.

Page 39: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

24

b. Kerja keras. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh

dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

c. Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang

lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Kegiatan menalar/mengolah informasi bersifat menambah keleluasaan

dan kedalam dalam memperoleh informasi yang bersifat mencari solusi

dari berbagai sumber yang memiliki berbagai pendapat yang berbeda.

Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan suatu informasi

dengan informasi lainnya, dan menemukan pola keterkaitan informasi

tersebut. Selain sikap jujur, kerja keras dan mandiri peserta didik

diharapkan memiliki sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, dan mampu

menyimpulkan dari banyaknya informasi yang telah diperoleh dengan

bahasa .

5. Mengkomunikasikan

a. Bersahabat/komunikatif. Tindakan yang memperlihatkan rasa senang

berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.

b. Toleransi. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,

suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari

dirinya.

c. Menghargai prestasi. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya

untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.

Kegiatan mengkomunikasikan dilakukan dengan menyampaikan hasil

pengamatan, menyimpulkan hasil analisis yang telah dikerjakan pada

tahap sebelumnya kemudian dituangkan melalui tulisan, lisan atau lainnya.

Dengan kegiatan ini peserta didik akan memiliki sikap

bersahabat/komunikatif, toleransi, menghargai prestasi, jujur, teliti,

mampu berfikir sistematis, dan mampu mengembangkan kemampuan

berbahasa yang baik dan benar

Page 40: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

25

D. Implementasi Pendekatan Saintifik

Sebagaimana di kutip E. Mulyasa, Miller dan Seller mengatakan bahwa

pelaksanaan atau implementasi kurikulum merupakan suatu proses penerapan

konsep, ide, program, atau tatanan kurikulum ke dalam praktek pembelajaran

atau aktivitas-aktivitas baru sehingga terjadi perubahan pada sekelompok

orang yang diharapkan untuk berubah.39

1. Tahap Perencanaan

a. Desain Pembelajaran

Seperangkat rencana dapat diartikan bahwa dalam kurikulum

memuat berbagai rencana yang berhubungan dengan proses

pembelajaran. Rencana tersebut bersifat fleksibel dapat berubah sesuai

dengan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi dalam proses

pembelajaran.40

Perencanaan menyangkut penetapan tujuan, dan kompetensi, serta

memeperkirakan cara mencapainya. Perencanaan merupakan fungsi

sentral dari manajemen pembelajaran dan harus berorientasi ke masa

depan. Dalam pengambilan dan pembuatan keputusan tentang proses

pembelajaran, guru sebagai manajer pembelajaran harus melakukan

berbagai pilihan menuju pencapaiannya tujuan. 41

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar

Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,

perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.

Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran

yang digunakan.

1) Silabus

39

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 2, h. 179

40 Zurinal dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendiikan & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan,

(Jakarta: UIN Press, 2006), h. 86 41

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 4, h. 77

Page 41: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

26

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran

untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus dapat diartikan

sebagai rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran

dengan tema tertentu. Silabus merupakan kerangka inti dari setiap

kurikulum yang sedikitnya memuat tiga komponen utama sebagai

berikut:

a) Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik

melalui suatu sistem kegiatan pembelajaran.

b) Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk

kompetensi tersebut.

c) Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa

kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta didik.42

Komponen-komponen silabus terdiri atas: a) Identitas mata pelajaran (khusus SMP/ mts/ SMPLB/ Paket B

dan SMA/ MA/ SMALB/ SMK/ MAK/ Paket C/ Paket C Kejuruan);

b) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; c) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial

mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;

d) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;

e) Tema (khusus SD/ MI/ SDLB/ Paket A); f) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;

g) Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;

h) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;

i) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan

j) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

42

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, op. cit., h. 132

Page 42: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

27

Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.43 Silabus adalah sebuah program yang dilaksanakan dalam jangka waktu lama dan menjadi acuan di dalam pengembangan rencana pembelajaran yang menggunakan waktu lebih singkat. Selain itu silabus juga merupakan rencana pembelajaran dalam kelompok mata pelajaran yang di dalamnya mencakup materi pembelajaran, kompetensi dasar, indicator, alokasi waktu, penilaian, sumber atau alat.

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyusunan RPP

yang dikembangkan guru baik secara individual maupun kelompok

yang mengacu pada buku pegangan guru, buku siswa atau silabus

yang telah ditetapkan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana

kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.

RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan

pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi

Dasar (KD). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan

upaya untuk memperkirakan tindakan-tindakan yang akan

dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Upaya tersebut perlu

dilakukan untuk mengoordinasikan komponen-komponen

pembelajaran.44

Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban

menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

43

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 5

44 E. Mulyasa, op. cit., h. 154

Page 43: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

28

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun

berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan atau lebih.

Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian

peserta didik terhadap materi. Dalam hal ini, harus diperhatikan

agar guru jangan hanya berperan sebagai transformator, tetapi juga

harus berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan

keinginan anak untuk belajar lebih giat lagi, mendorong peserta

didik berperan sevara aktif dalam pembelajaran, dengan

menggunakan berbagai macam media dan sumber belajar yang

sesuai dan menunjang pembenyukkan kompetensi pada peserta

didik. Untuk kepentingan tersebut, berikut ini terdapat beberapa

prinsip yang harus diperhatikan dalam menyusun RPP.

a) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

b) Partisipasi aktif peserta didik. c) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat

belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

d) Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

e) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedial.

f) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

g) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

Page 44: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

29

h) Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.45

Penyusunan desain pembelajaran pada tahap perencanaan bisa

dilakukan oleh tim guru atau tim ahli mata pelajaran. Maka rencana

pembelajaran seyogyanya disusun oleh guru sebelum melakukan

kegiatan pembelajaran. Rencana pembelajaranbersifat khusus dan

kondisional, setiap sekolah tidak memiliki kondisi siswa, sumber

beelajara, sarana dan prasarana yang sama. Oleh karena itu,

penyusunan rencana pembelajaran didasarkan pada silabus dan kondisi

pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung sesuai

harapan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan perlu dilakukan sesuai

dengan standar proses agar dapat menyukseskan implementasi kurikulum

2013, sebagai keseluruuhan proses usaha belajar serta pembentukkan

kompetensi inti dan dan kompetensi dasar (KI-KD). Untuk menjamin

kelangsungan standar proses, agar pembentukkan KI-KD berjalan lancer

dan mancapai hasil yang efektif, perlu pembelajaran yang melalui

serangkaian tahapan yang saling terkait.

Menurut Franco yang dikutib oleh E. Mulyasa rangkaian pembelajaran

terdiri dari tiga tahap yaitu: stage I. Pre implementation activities; II.

Implementation activities; III. Post implementation activities. Berdasarkan

standar proses, maka pembentukkan KI-KD dalam pembelajaran

mencakup tiga tahapan kegiatan, yaitu: 1) membuka pembelajaran, sebagai

kegiatan prea pembelajaran; 2) membentuk KI-KD sebagai kegiatan inti

implementasi pembelajaran; dan 3) menutup pembelajaran, sebagai

kegiatan pasca atau akhir pembelajaran.46

45 Permendikbud, op. cit., h. 6-7 46

E. Mulyasa, Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 93

Page 45: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

30

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,

meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

a. Kegiatan Membuka Pembelajaran/Pendahuluan

Kegiatan pendahulan pembelajaran dilakukan untuk menciptakan

suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan

dirinya agar dapat mengikuti proses pembelajaran secara baik.

Kegiatan pembuka pembelajaran merupakan kegiatan yang digunakan

untuk pemanasan. Dalam kegiatan pembuka, siswa dapat menggali

pengetahuannya melalui pengalaman tentang tema yang akan disajikan

oleh guru.

Dalam metode saintifik tujuan utama kegiatan pendahulan adalah

memantapkan pemahaman siswa terhadap kosep-konsep yang telah

dikuasai yang berkaitan dengan materi pelajaran baru yang akan

dipelajari oleh siswa. Dalam kegiatan ini guru harus mengupayakan

agar peserta didik yang belum memahami suatu konsep akan

memahami konsep tersebut, sedangkan siswa yang mengalami

kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat dihilangkan.

Beberapa kegiatan pendahuluan yang perlu dilakukan dalam

pembelajaran. Diantaranya sebagai berikut:

1) Menciptakan iklim belajar

Iklim belajar dapat memperkuat atau memperlemah

keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Jika iklim

belajar yang diciptakan mendukung kegiatan pembelajaran, maka

ada kecenderungan mereka akan senang dan semangat dalam

proses pembelajaran. Sebaliknya, jika iklim belajar yang

diciptakan kurang mendukung, maka kecenderungan semangat dan

keterlibatan siswa akan menurun.

Untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang baik,

perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan oleh guru dalam

kegiatan pembelajaran. Pertama: menciptakan semangat dan

kesiapan belajar. Kedua: menciptkan suasana demokrasi dalam

Page 46: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

31

pembelajaran, yaitu dengan mendorong siswa untuk kreatif dalam

belajara dan mengembangkan keunggulan yang dimilikinya.

2) Membina keakraban

Tahap ini bertujuan untuk mengkondisikan peserta didik agar

siap untuk melakukan kegiatan belajar. Untuk itu peserta didik

perlu saling mengenal terlebih dahulu satu sama lain, karena saling

mengenal merupakan persyaratan tumbuhnya keakraban antara

peserta didik dan antara peserta didik dengan sumber belajar

(guru/fasilitator).

3) Melakukan pretes (tes awal)

Pretes memiliki peranan yang cukup penting dalam proses

pembelajaran. Pretes memiliki fungsi untuk menyiapkan peserta

didik dalam proses pembelajaran, mengetahui tingkat kemajuan

peserta didik, mengetahui kemapuan awal peserta didik dan

mengetahui dari mana proses pengetahuan dimulai.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setidaknya

dalam kegiatan awal (pendahuluan), guru diharapkan mampu

menciptakan iklim belajar yang baik yaitu dengan menciptakan

semangat dan kesiapan siswa dalam belajar, membina keakraban

antara peserta didik dan mengadakan pretes atau mengajukan

pertanyaan di awal pembelajaran

b. Kegiatan Inti

Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani, kegiatan inti merupakan

kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses

penguasaan pengalaman belajar (experience) siswa. Kegiatan inti

dalam pembelajaran suaru proses pembentukkan pengalaman dan

kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi

waktu tertentu. Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan untuk

Page 47: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

32

terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan

bantuan dari guru melalui langkah-langkah kegiatan.47

Kegiatan inti implementasi pembelajaran antara lain mencakup

penyampaian informasi tentang bahan belajar atau materi standar yang

telah disiapkan, membahas materi standar untuk membentuk

kompetensi peserta didik, serta melakukan tukar pengalaman yang

dihadapi bersama. Dalam pembelajaran, peserta didik dibantu oleh

guru sebagai fasilitator untuk melibatkan diri dalam membentuk

kompetensi, serta mengembangkan dan memodifikasi kegiatan

pembelajaran, apabila kegiatan itu menuntut adanya pengembangan

atau modifikasi.

Kegiatan inti pembelajaran mencakup berbagai langkah yang

ditempuh oleh peserta didik dan guru sebagai fasilitator dan untuk

mewujudkan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Mengacu pada

buku pedoman guru dan pedoman peserta didik pembentukkan

kompetensi inti dan kompetensi dasar dapat ditempuh dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Berdasarkan kompetensi dasar dan materi standar yang telah dituangkan dalam rencana pelaksanaaan pembelajaran (RPP), guru menjelaskan kompetensi minimal yang harus dicapai peserta didik, cara belajar kelompok dan cara belajar individual.

2) Guru menjelaskan materi standar secara logis dan sistematis sesuai dengan buku pedoman guru, pokok bahasan dikemukakan dengan jelas, ditayangkan melalui infokus atau ditulis di papan tulis. Member kesempatan peserta didik untuk bertanya sampai materi standar tersebut benar-benar dipahami.

3) Peserta didik mengkaji buku teks, untuk menganalisis materi standar atau sumber belajar yang akan dipelajari. Untuk mengembangkan materi standar yang telah diuraikan dalam buku teks atau buku pedoman peserta didik dapat mendayagunakan perpustakaan sebagai sumber belajar, dapat juga memfotokopi dari sumber lain, seperti majalah, dan surat kabar.

47

Imas Kurniasih, Berlin Sani, op. cit., h. 57

Page 48: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

33

4) Membagikan lembaran kegiatan untuk setiap peserta didik. Lembaran kegiatan berisi tugas tentang materi standar yang telah dijelaskan oleh guru dan dipelajari oleh peserta didik.

5) Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik dalam mengerjakan lembaran kegiatan, sekaligus memberikan bantuan, arahan bagi mereka yang memerlukan.

6) Setelah selesai diperiksa bersama-sama dengan cara menukar pekerjaan dengan teman lain, lalu guru menjelaskan setiap jawabannya.

7) Kekeliruan dan kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta didik, jika ada yang kurang jelas guru member kesempatan bertanya, tugas atau kegiatan mana yang perlu penjelasan lebih lanjut.

8) Sesuai dengan pendekatan dan model pembelajaran yang direkomendasikan dan dilatihkan dalam pendidikan dan pelatihan Kurikulum 2013, yang dimotori oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), gurur dalam setiap pembelajaran harus mengupayakan keterlibatan dan aktivitas peserta didik secara optimal melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan48

Kegiatan inti dalam pembelajaran harus melinatkan peserta didik

seoptimal mungkin. Yaitu dengan memberikan kesempatan dan

mengikutsertakan mereka untuk ambil bagian dalam proses

pembelajaran. Ini dilakukan agar peserta didik dengan guru dapat

saling bertukar informasi mengenai topik yang dibahas, dan mencapai

kecocokan atau keselarasan pikiran mengenai apa yang akan dipelajari.

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara

individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:

1) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang

diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat

langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang

telah berlangsung;

2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

48

E. Mulyasa, op. cit., h. 96-97

Page 49: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

34

3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,

baik tugas individual maupun kelompok; dan

4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya.49

Kegiatan penutup merupakan kegiatan ahkir dalam suatu

pembelajaran. Kegiatan akhir pembelajaran tidahk hanya diartikan

sebagai kegiatan penutup pembelajaran, tetapi lebih untuk mengetahui

penguasaan siswa terhadap kempetensi dan usaha pemantapan

penguasaan kompetensi yang diharapkan. Dengan melakukannya

diharapkan guru dapat mengetahui kompetensi yang sudah atau belum

dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan

meninjau kembali penguasaan siswa dan pemberian tes, baik lisan

maupun tulisan (penilaian).

3. Tahap Penilaian

Penilaian merupakan bagian sangat penting dalam upaya mengetahui

hasil pendiikan. Banyak orang beranggapan bahwa penilaian merupakan

suatu bagian kecil dalam proses penidikan, yang menyatakan bahwa

penilaian sama artinya dengan pemberian angka atas prestasi belajar siswa.

Penilaian atau pengukuran adalah suatu upaya untuk mengetahui

berapa banyak hal-hal yang dimilik oleh siswa dari hal-hal yang telah

diajarkan oleh guru. Penilaian pada hasil pembelajaran dengan pendekatan

saintifik meliputi penilaian proses, penilaian produk, penilaian sikap.

Penilaian pada tiga aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi,

saat siswa bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun

saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja.

b. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum

dilakukan dengan tes tertulis.

49 Permendikbud, op. cit., h. 10

Page 50: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

35

c. Penilaian sikap, melalui observasi saat siswa bekerja kelompok,

bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan

menggunakan lembar observasi sikap50

Dari pengertian di atas penilaian dapat diartikan sebagai alat atau cara

yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar seorang peserta

didik. Tujuan dari penilaian adalah untuk mengetahui ketercapaian tujuan

pembelajaran, memberikan gambaran objektif tentang kemampuan siswa

dalam pembelajaran, dan untuk memberikan motivasi belajar pada peserta

didik. Penilaian dalan kurikulum 2013 memiliki 3 aspek yaitu penilaian

proses, produk, dan sikap.

E. Hasil Penelitian Relevan

1. Skripsi dari Ahmad Shofa yang berjudul “Persepsi Guru Sekolah Dasar

Negeri Terhadap Pembelajaran Kurikulum 2013 Kabupaten Jepara”. Jenis

penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini pada

persepsi guru sekolah dasar negeri terhadap langkah-langkah penilaian

autentik unjuk kerja di Kabupaten Jepara. Metode pengumpulan data yang

digunakan adalah kuosioner (angket), wawancara, dan dokumentasi.

Teknik analisis data dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa persepsi guru sekolah dasar negeri yang sudah

mendapatkan pengetahuan Kurikulum 2013 di Kabupaten Jepara terhadap

perencanaan penilaian unjuk kerja adalah mendekati sangat baik,

pelaksanaan penilaian unjuk kerja adalah mendekati sangat baik,

pelaporan penilaian unjuk kerja adalah mendekati sangat baik, acuan

kualitas tugas untuk penilaian unjuk kerja adalah sangat baik, dan kriteria

rubrik penilaian unjuk kerja adalah sangat baik.

2. Skripsi dari Arifudin Hidayat yang berjudul “Penerapan Pendekatan

Saintifik Pada Mata Pelajaran Pendidik Agama Islam Untuk

Meningkatkan Prestasi Belaja di Kelas IB”. Skripsi Fakultas Tarbiyah UIN

Sunan Kalijaga. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.

50 Imas Kurniasih, Berlin Sani, op. cit., h.61

Page 51: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

36

Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat

tahanpan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan

data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara,

dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukan penerapan pendekatan

saintifik pada mata pelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar di

kelas IB secara garis besar sudah terlaksana dengan baik. Prestasi belajar

ranah kognitif pada siklus II naik menjadi baik. Sedangkan prestasi belajar

ranah afektif pada siklus II naik menjadi baik.

3. Skripsi dari Ika Budhi Utami yang berjudul “Implementasi Pendekatan

Saintifik dalam Kurikulum 2013 Pada Siswa Kelas II SDN Rembulan,

Pandowan, Galur, Kulon Progo”. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta. Peneliti mengunakan alat bantu pedoman

observasi, pedoman wawancara, lembar angket, dan pedoman analisis

RPP. Data dianalisis dengan menggunakan reduksi data, display data, dan

penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik

dan sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan

pembelajaran yang dilakukan guru adalah mengkaji silabus dan buku guru,

serta menyusun RPP yang menjabarkan langkah kegiatan Pendekatan

Saintifik. Guru sudah melaksanakan pembelajaran menggunakan

Pendekatan Saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi/menalar, dan

mengkomunikasikan. Namun, pelaksanaan pembelajaran tersebut belum

maksimal. Guru sudah menggunakan penilaian autentik untuk menilai

sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa. Namun guru jarang

menggunakan instrumen dan rubrik penilaian. Hambatan yang dialami

guru dalam implementasi pendekatan saintifik meliputi hambatan dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.

Page 52: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Cijantung Pagi yang beralamat

di Jl. R.A. Fadhillah Kec. Pasar Rebo Kel. Cijantung Jakarta Timur.

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2015 s.d November 2015.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana

pelaksanaan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 di sekolah tersebut.

Hambatan yang dialami dan solusi alternatif dalam menerapkan

pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan studi lapangan (Field

research), yaitu meneliti langsung ke lapangan untuk mencari informasi

sebanyak-banyaknya mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian

ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dalam bentuk

deskriptif analitis, yaitu penelitian yang dilakukan dengan

menggambarkan suatu keadaan atau sifat seperti adanya untuk kemudian

dilakukan analasis dengan teknik analisa kualitatif.51 Yaitu dengan

mengumpulkan data secara sistematis dan konsisten, kemudian

menyeleksi, membandingkan, menganalisa data dari hasil penelitian

berupa data dan informasi yang berkaitan dengan tema yang akan diteliti

serta mengambil kesimpulan dalam bentuk narasi.

Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kualitatif yang

terdiri dari data primer dan sekunder mengenai pelaksanaan pendekatan

saintifik pada Kurikulum 2013. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini

adalah:

51 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara 2008), h.157

Page 53: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

38

1. Data primer, data yang bersumber dari responden yang langsung

ditemui di lokasi penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah

data yang diambil melalui wawancara.

2. Data sekunder, data yang bersumber dari observasi dan dokumentasi

berupa data-data tertulis seperti data guru, data peserta didik, RPP,

daftar inventaris dan lain-lain.

C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Untuk memperoleh data-data di lapangan maka penulis menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan

hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi.52

Observasi merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk mencari

data yang valid. Yang berkenaan dengan objek penelitian itu

dilaksanakan, dan instrumen ini lebnih sering digunakan sebagai alat

pelengkap instrumen lain.53 Observasi berarti melakukan pengamatan

secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat

kegiatannya dalam situasi yang alami. Oleh karena itu, pada penelitian

ini observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati secara

langsung penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 yang

dilaksanakan oleh guru dan siswa di sekolah.

2. Wawancara

Wawancara didefinisikan sebagai diskusi antara dua orang atau

lebih dengan tujuan tertentu. Wawancara yang dilakukan dengan lebih

52 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2008), h.310

53 Sukardi, op. cit.,h.157

Page 54: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

39

dari satu partisipan disebut focus group. Dengan wawancara peneliti

dapat memperoleh banyak data yang berguna bagi penelitinya.54

Dalam teknik ini peneliti melakukan wawancara langsung dengan

kepala sekolah dan guru kelas di kelas IV SDN Cijantung 03 Pagi

mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada

Kurikulum 2013. Wawancara ini dilakukan dengan tahapan sebagai

berikut:

a. Wawancara tidak terstruktur, wawancara yang bebas yaitu peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan yang digunakan hanya

berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.55

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan

umum yang sifatnya deskriptif dengan meminta informan

memberikan gambaran atau melukiskan pelaksanaan pembelajaran

dengan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013

b. Wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan peneliti

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya telah

disusun untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam

tentang pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik

pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi.

3. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data

historis.56

Studi dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan data-data tertulis

sehingga dapat digunakan sebagai penguat dalam penyusunan dan

54 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar, (Jakarta: Indeks, 2012), h. 45

55 Tajul Arifin, Metode Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), h.192

56 Samiaji Sarosa, op.cit, h. 179

Page 55: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

40

penyampaian informasi yang akan diberikan atau disajikan oleh

penulis. Pada teknik ini peneliti melakukan pengumpulan dan

pengambilan data yang diperoleh melalui pengumpulan dokumen-

dokumen contoh silabus dan RPP. Dengan dikumpulkannya dokumen

tersebut berfungsi sebagai data informasi yang sangat diperlukan

dalam penelitian sehingga membantu penyelesaian penelitian.

D. Teknik Analisis Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang

lain.57 Analisis yang akan digunakan adalah analisis deskriptif dengan

pendekatan kualitatif, dengan menggambarkan hasil temuan di lapangan

mengenai implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di

SDN Cijantung 03 Pagi.

Proses analisa data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari

berbagai sumber dengan tahapan sebagai berikut:

1. Reduksi data yaitu kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu.58 Maksudnya reduksi data ini yaitu

peneliti memgumpulkan dan mencatat data yang diperoleh dari

lapangan kemudian mengambil satu data yang penting sebagai fokkus

penelitian.

2. Display data yaitu kategorisasi dengan menyusun sekumpulan data

berdasarkan pola pikir, pendapat dan kriteria tertentu untuk menarik

57 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dan R &

D, (Jakarta: Alfabeta, 2010), h. 335

58 Ibid., h. 338

Page 56: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

41

kesimpulan. Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan

peneliti untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.59

3. Pembuktian atau penyimpulan yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan

data yang telah disajikan.60

4. Untuk hasil observasi pelaksanaan pembelajaran akan dianalisis

dengan teknik analisis data deskriptif yang digunakan untuk

mengetahui besarnya persentase ketercapaian pembelajaran. Dengan

rumus:

P = x 100%

Keterangan:

F : frekuensi yang sedang dicari

N : number of case

P : angka persentase

Kemudian dari hasil observasi implementasi pendekatan saintifik pada

Kurikum 2013 ditafsirkan menjadi beberapa kategori menurut Samiaji

Arikunto. Dengan menggunakan patokan sebagai berikut:

Persentase (%) Kategori

81 – 100

61 – 80

41 – 60

21 – 40

< 21

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

Berdasarkan patokan di atas dapat diperoleh kategori:

59 Ibid., h. 341

60 Ibid., h. 345

Page 57: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

42

Sangat baik, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik sudah terpenuhi

dan nilai karakter pada peserta didik juga terlihat dan melekat di saat

pembelajaran atau di luar pembelajaran.

Baik, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik hanya terpenuhi 4

langkah. Namun, nilai karakter pada peserta didik sudah terlihat dan

melekat di saat pembelajaran atau di luar pembelajaran.

Cukup, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik hanya terpenuhi 3

langkah dan nilai karakter pada peserta didik kurang di saat pembelajaran

atau di luar pembelajaran.

Kurang, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik hanya terpenuhi 2

langkah dan nilai karakter pada peserta didik kurang di saat pembelajaran

atau di luar pembelajaran.

Dan sangat kurang, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik hanya

terpenuhi 1 langkah dan nilai karakter pada peserta didik kurang di saat

pembelajaran atau di luar pembelajaran.

Page 58: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil SDN Cijantung 03 Pagi

Nama : SDN Cijantung 03 Pagi

NSS : 101016404050

NIS : 100110

Jenjang Akreditasi : A Tahun: 2006

Alamat : Jl. RA. Fadhillah No.1 Komplek Kopasus,

Cijantung, Kec.Pasar Rebo, Jakarta Timur. 021-

8404859

Luas Tanah :

Luas Bangunan : (3 Lantai)

Tahun dibangun : Tahun 1972

Digunakan : Tahun 1974

Rehab Total : Tahun 2005

Visi : Berakhlak Mulia, Jujur, Disiplin, Cinta

Lingkungan, dan Unggul Dalam Prestasi,”

Misi :

1. Menanamkan karakter religius melalui pembiasaan.

2. Menanamkan perilaku jujur, disiplin dan anti korupsi.

3. Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan hidup dengan cara Reuse

(Guna ulang) Reduce (Mengurangi) dan Recycle (Mendaur ulang).

4. Mengoptimalkan pembiasaan memelihara dan melestarikan

lingkungan hidup.

5. Mengoptimalkan pembelajaran PAIKEM dan bimbingan konseling.

6. Meningkatkan profesionalisme guru melalui pendidikan formal,

pembinaan dan sertifikasi guru.

7. Menanamkan jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif.

Page 59: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

44

8. Mengembangkan kerjasama pendidikan dan kepramukaan secara

global.

9. Mengoptimalkan peran komite sekolah dan pengurus kelas dalam

pemberdayaan lingkungan hidup.

10. Menjalin kerjasama yang harmonis antara sekolah, lingkungan

masyarakat dan dunia usaha.

MOTO: “Senyum, Sapa, Salam, Santun, Jujur dan Cinta Lingkungan”

2. Perangkat SDN Cijantung 03 Pagi

Berikut ini dipaparkan perangkat yang ada di SDN Cijantung 03 Pagi

dimulai dari guru, siswa, sarana prasarana.

Grafik 4.1

Data Guru SDN Cijantung 03 Pagi Berdasarkan Lulusan

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa guru dengan lulusan S2

terdapat 10% antara lain yaitu Kepala Sekolah Suti Rahayu M.Pd dan

Abd. Wahid M.Pd guru kelas III B. Kemudian, guru dengan lulusan S1

terdapat 80% antara lain Putut Tri Handayani,S.Pd (I A), Retno

Wulandari, S.Pd.SD (I B), Puji Astuti S.Pd (II A), Karna, S.Pd (III A),

Ana Maulia, S.Pd (IV B), Fajar Hariyadi, S.Pd (V A), Sriyatun, S.Pd (V

B), Elprida Junita Sianturi, S.Pd (VI A), P. Panca Utami, S.Pd (VI B).

Suharti, S.Pd I (Agama Islam kelas I-IV), M. Nurdin, S.Pd (Agama Islam

kelas V-VI), Ni Ketut Rastini, S.Pd (Agama Hindu kelas I-VI), Yohana,

S.Pak (Agama Kristen I-VI), Agus Salam, S.Pd (MP), I.Dewa Gede

Page 60: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

45

Mahendra S.Pd (Penjaskes I-III), Muhammad Haikal Farobi, S.Pd

(Mulok/Bahasa Inggris). Kemudian, guru dengan lulusan D3 yaitu Sri

Yuliastuti, S.Pd (IV A). dan guru dengan lulusan SPG yaitu Jefri, S.Pd (II

B).

Grafik 4.2

Data Jumlah Peserta Didik SDN Cijantung 03 Pagi

Berdasarkan grafik data diatas dapat disimpulkan bahwa perserta didik

di SDN Cijantung 03 pagi seluruhnya berjumlah 378 peserta didik.

Dengan jumlah laki-laki dari kelas I sampai kelas IV berjumlah 179 dan

perempuan 199 peserta didik.

B. Deskripsi Data

4. Data Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013

Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui bagaimana

pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di sekolah

tersebut, apakah dalam penerapannya sekolah ini mengalami kendala, lalu

bagaimana solusi sekolah ini untuk menyikapi permasalahan tersebut.

Dari data yang diperoleh tentang implementasi pendekatan saintifik

pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi, peneliti memperoleh

data melalui observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada saat

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik pada

mata pelajaran Tematik di SDN Cijantung 03 Pagi. Wawancara dilakukan

Page 61: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

46

oleh peneliti dengan kepala sekolah, guru kelas dan tenaga kependidikan

yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian.

Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah pembelajaran

Kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik sudah

diterapkan sejak 3 tahun yang lalu, sekolah SDN Cijantung 03 Pagi

merupakan sekolah sasaran Implementasi Kurikum 2013. Tujuan yang

diharapkan dari pelaksanaan pendekatan saintifik adalah nilai karakter

yang nantinya terbangun pada anak seperti kejujuran, kedisiplinan,

tanggungjawab, kemudian sosial antar teman. 61

Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi

pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung

03 Pagi dapat dilihat data seperti dalam tabel berikut:

Tabel 4.1

Hasil Observasi Aktivitas Mengajar

No. Pertemuan ke- Skor Persentase Keterangan

1 Pertemuan 1 132 72,2% Cukup

2 Pertemuan 2 143 79,4% Cukup

3 Pertemuan 3 108 60% Kurang

4 Pertemuan 4 140 77,7% Cukup

5 Pertemuan 5 139 77,2% Cukup

6 Pertemuan 6 154 85,5% Baik

7 Pertemuan 7 159 88,3% Baik

8 Pertemuan 8 168 93,3% Sangat Baik

9 Pertemuan 9 142 78,8% Cukup

10 Pertemuan 10 146 81,1% Baik

11 Pertemuan 11 159 88,3% Baik

12 Pertemuan 12 157 87,2% Baik

Rata-rata 145,5 80,8% Baik

61 Wawancara dengan Bu Suti Rahayu Kepala Sekolah SDN Cijantung 03 Pagi pada Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kepala Sekolah.

Page 62: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

47

Berdasarkan tabel di atas hasil observasi aktivitas mengajar, pada

pertemuan pertama dan ke-2 penilaian terhadap aktivitas mengajar cukup,

dengan persentase skor sebesar 72,2% dan 79,4%. Hal ini ditunjukkan

karena guru kurang memotivasi peserta didik pada langkah bertanya dan

kurang membimbing peserta didik dalam memahami materi untuk dapat

menarik kesimpulan pada langkah menalar. Pada pertemuan ke-3 penilaian

terhadap aktivitas mengajar kurang baik, dengan persentase skor sebesar

60%. Hal ini ditunjukkan karena guru kurang memotivasi peserta didik

pada langkah bertanya sehingga pada langkah mencoba peserta didik tidak

dapat menjalankan dengan maksimal dan pada saat mengemukakan

pendapat peserta didik kurang termotivasi pada pembelajaran. Pada

pertemuan ke-4 dan ke-5 penilaian aktivitas mengajar cukup dengan

persentase skor sebesar 77,7% dan 77,2%. Hal ini ditunjukkan karena guru

kurang memotivasi peserta didik pada langkah bertanya. Pada pertemuan

ke-6 dan ke-7 penilaian aktivitas mengajar baik dengan persentase skor

sebesar 85,5% dan 88,3%. Hal ini ditunjukkan dengan guru menciptakan

pembelajaran yang baik, melakukan percobaan untuk menarik minat

peserta didik. Pada pertemuan ke-8 penilaian aktivitas mengajar sangat

baik dengan persentase skor sebesar 93,3%. Hal ini ditunjukkan dengan

guru membimbing peserta didik mengamati lingkungan sekitar di luar

kelas pada langkah mengamati sehingga peserta didik sangat bersemangat

untuk melakukan pengamatan. Pada pertemuan ke-9 penilaian aktivitas

mengajar cukup dengan persentase skor sebesar 78,8%. Hal ini

ditunjukkan karena guru kurang memberikan pengetahuan awal mengenai

materi yang dipelajari. Pada pertemuan ke-10, ke-11, dan ke-12 penilaian

aktivitas mengajar baik dengan persentase skor sebesar 81,1%, 88,3% dan

8,72%. Hal ini ditunjukkan oleh guru yang membimbing pada langkah

mengamati, mencoba, menalar dan membentuk jaring sehingga peserta

didik tertarik mengikuti pembelajaran.

Setelah diberikan perhitungan, rata-rata skor diperoleh 145,5 dengan

persentase rata-rata sebesar 80,8% menunjukkan bahwa pelaksanaan

Page 63: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

48

aktivitas mengajar termasuk dalam kategori baik. Karena, dari 12

pertemuan guru telah terbiasa mengajar dengan menggunakan langkah-

langkah pendekatan saintifik meskipun beberapa pertemuan tidak

terpenuhi dalam menggunakan 5 langkah pendekatan saintifik.

Tabel 4.2

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

No. Pertemuan ke- Skor Persentase Keterangan

1 Pertemuan 1 130 72,2% Cukup

2 Pertemuan 2 142 78,8% Cukup

3 Pertemuan 3 124 68,8% Kurang

4 Pertemuan 4 144 80% Baik

5 Pertemuan 5 148 82,2% Baik

6 Pertemuan 6 141 78,3% Baik

7 Pertemuan 7 156 86,6% Baik

8 Pertemuan 8 162 90% Sangat Baik

9 Pertemuan 9 158 87,7% Baik

10 Pertemuan 10 155 86,1% Baik

11 Pertemuan 11 155 86,1% Baik

12 Pertemuan 12 160 88,8% Baik

Rata-rata 147,9 82,1% Baik

Berdasarkan tabel di atas hasil observasi aktivitas belajar, pada

pertemuan pertama dan ke-2 penilaian terhadap aktivitas belajar cukup

dengan persentase skor sebesar 72,2% dan 78,8%. Hal ini ditunjukkan

oleh kurangnya keberanian peserta didik pada langkah bertanya dan

peserta didik tidak tepat waktu dalam mengumpulkan hasil kerja pada

langkah mencoba. Pada pertemuan ke-3 penilaian terhadap aktivitas

belajar kurang baik dengan persentase skor sebesar 68,8%. Hal ini

ditunjukkan oleh kurangnya peserta didik dalam memperhatikan

penjelasan guru pada langkah mengamati, kurangya bertanya mengenai

hal yang belum diketahui pada langkah bertanya. Pada pertemuan ke-4

Page 64: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

49

hingga pertemuan ke-7 penilaian aktivitas belajar baik dengan persentase

skor sebesar 80%, 82,2%, 78,3% dan 86,6%. Hal ini ditunjukkan oleh

peserta didik yang sangat antusias pada langkah observasi, bertanya,

mencoba, dan membuat jaring. Pada pertemuan ke-8 penilaian aktivitas

belajar sangat baik dengan persentase skor sebesar 90%. Hal ini

ditunjukkan oleh peserta didik yang sangat antusias pada langkah

observasi, bertanya, mencoba, menalar, membuat jaring. Pada pertemuan

kesembilan hingga pertemuan ke-12 penilaian aktivitas belajar baik

dengan persentase skor sebesar 87,7%, 87,7%, 86,1%, dan 88,8%. Hal ini

ditunjukkan oleh oleh peserta didik yang sangat antusias pada langkah

observasi, mencoba, menalar, dan membuat jaring.

Setelah diberikan perhitungan, rata-rata skor diperoleh 147,9 dengan

persentase rata-rata sebesar 82,1% menunjukkan bahwa pelaksanaan

aktivitas belajar termasuk dalam kategori baik. Karena, dari 12 pertemuan

peserta didik telah terbiasa menggunakan langkah-langkah pendekatan

saintifik dalam pembelajaran meskipun beberapa pertemuan tidak

terpenuhi dalam menggunakan 5 langkah pendekatan saintifik.

Bersamaan dari hasil observasi mengajar dan belajar, Ibu Suti Rahayu

berpendapat mengenai penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum

2013 di SDN Cijantung 03 Pagi 80% berjalan dengan baik belum

sepenuhnya sempurna. Karena kami berada pada tataran implementasi dan

juga masih belajar untuk menerapkannya.62

Peneliti mengamati proses pembelajaran selama dua minggu (12X

pertemuan). Berikut adalah gambaran pelaksanaan pendekatan saintifik

pada Kurikulum 2013 di kelas.

a. Pertemuan Pertama, Senin, 21 September 2015

Pada pertemuan pertama langkah-langkah pendekatan saintifik

pada Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya

62 Wawancara dengan Bu Suti Rahayu Kepala Sekolah SDN Cijantung 03 Pagi pada

Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kepala Sekolah.

Page 65: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

50

dan Gerak, pembelajaran 1 yaitu sebelum memulai pembelajaran guru

menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran. Setelah peserta didik

tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru memberikan

cerita pendek untuk memotivasi peserta didik dengan mengaitakan

pada materi yang akan diajarkan (Kegiatan Pendahuluan).

Peserta didik bersama-sama ke perpustakaan untuk mencari buku

dan membaca tentang ilustrasi benda bergerak untuk memperoleh

gambaran konkret tentang gaya dan gerak (Langkah Mengamati).

Kemudian guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya

mengenai apa yang sudah dilihat, dibaca, dan disimak (Langkah

Bertanya). Setelah itu guru mengajak siswa untuk meremas selembar

kertas, dan mendorong/menarik meja (Langkah Mencoba). Setelah

mencoba, peserta didik menjawab pertanyaan di buku dan berdiskusi

bersama teman sebangku (Langkah Menalar). Setelah menjawab

pertanyaan pada buku teks salah seorang peserta didik maju dan

membacakan hasil diskusi tentang materi gaya dan gerak. Kemudian,

guru memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik (Langkah

Membentuk jaring)

Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik

bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,

melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari,

kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan

Penutup)

Pada pertemuan pertama penilaian terhadap aktivitas mengajar dan

aktivitas belajar cukup, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor

sebesar 72,2%. Karena pada pembelajaran guru kurang memotivasi

peserta didik untuk kegiatan bertanya dan peserta didik kurang berani

dalam mengemukakan pendapat kepada teman sekelas. Namun, selain

itu pembelajaran dengan pendekatan saintifik berjalan dengan baik.

Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap

Page 66: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

51

teliti, memiliki rasa ingin tahu dalam percobaan, bekerja keras,

menghargai pendapat temannya pada proses pembelajaran.

b. Pertemuan Ke-2, Rabu, 23 September 2015

Pada pertemuan ke-2 langkah-langkah pendekatan saintifik pada

Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan

Gerak, pembelajaran 2 yaitu seperti biasa sebelum memulai

pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran.

Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama

dan guru memberikan pertanyaan tentang pembelajaran yang telah

dipelajari. Kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok

(Kegiatan Pendahuluan).

Peserta didik mengamati dan membaca buku teks mengenai contoh

gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari (Langkah Mengamati).

Setelah mengamati dan membaca buku teks, peserta didik bersama

guru melakukan percobaan menggelindingkan kelereng di dua tempat

berbeda yaitu pada permukaan yang halus/lantai pada permukaan

tanah/rumput (Langkah Mencoba). Kemudian peserta didik membuat

mobil-mobilan dari kotak obat yang sudah tidak terpakai dengan

berkelompok (Langkah Mencoba). Setelah itu peserta didik

mendiskusikan hasil percobaan di luar kelas kedalam bentuk tulisan

(Langkah Menalar). Setelah berdiskusi salah seorang peserta didik

maju dan membacakan hasil pengamatan yang telah didiskusikan.

Kemudian, guru memberikan penguatan dan bersama-sama peserta

didik menjelaskan alasan pentingnya dalam kegiatan pembelajaran hari

ini. (Langkah Membentuk jaring)

Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik

bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,

melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari,

kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan

Penutup)

Page 67: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

52

Pada pertemuan ke-2 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan

aktivitas belajar cukup, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor

sebesar 79,4% dan 78,8%. Karena pada pembelajaran guru masih

kurang memotivasi peserta didik untuk kegiatan bertanya dan

kurangnya keberanian peserta didik dalam bertanya, tidak tepat waktu

dalam mengumpulkan hasil kerja pada langkah mencoba, kemudian

pada proses pembelajaran dilakukan secara berkelompok masih ada

peserta didik yang tidak ikut berkontribusi dalam kelompok. Namun,

selain itu pembelajaran dengan pendekatan saintifik berjalan dengan

baik. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki

sikap teliti, meliliki rasa ingin tahu dalam percobaan dan bekerja keras

pada proses pembelajaran.

c. Pertemuan Ke-3, Kamis, 24 Oktober 2015

Pada pertemuan ke-3 langkah-langkah pendekatan saintifik pada

Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan

Gerak, pembelajaran 3 yaitu seperti biasa sebelum memulai

pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran.

Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama

dan guru memberikan pertanyaan tentang pembelajaran yang telah

dipelajari. Kemudian guru menginformasikan tentang tema

pembelajaran dan menjelaskan tentang tahapan kegiatan yang meliputi

proses kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,

mengkomunikasikan, membuat jejaring (Kegiatan Pendahuluan).

Peserta didik mengamati gambar dan membaca teks yang tertera

pada buku (Langkah Mengamati). Peserta didik menuju lapangan

untuk melakukan senam irama bersama guru PJOK (Langkah

Mencoba). Setelah mencoba, peserta didik dibimbing untuk

menemukan gaya otot dan gaya lainnya pada gambar yang

menunjukkan gerakan senam. Kemudian, guru membimbing siswa

untuk mencari contoh lain dari kegiatan senam yang telah dilakukan

Page 68: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

53

bersama teman sekelompoknya (Langkah Menalar). Setelah

menjawab pertanyaan kemudian salah seorang peserta didik maju dan

membacakan hasil diskusi. Kemudian, guru memberikan penguatan

terhadap jawaban peserta didik (Langkah Membentuk jaring)

Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik

bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,

melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari,

kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan

Penutup)

Pada pertemuan ke-3 penilaian terhadap aktivitas mengajar kurang,

hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 60% dan penilaian

terhadap aktivitas belajar juga kurang, hal ini ditunjukkan oleh

persentase skor sebesar 68,8%. Karena pada pertemuan ini kondisi

kelas tidak kondusif dan peserta didik mengeluarkan energi cukup

banyak pada saat pembelajaran PJOK di luar kelas, maka dari itu

peserta didik menjadi kurang bersemangat pada kegiatan di dalam

kelas. Suasana kelas menjadi ramai, banyak peserta didik yang

bertanya dan belum mengerti mengenai gaya otot.

d. Pertemuan Ke-4, Senin, 5 Oktober 2015

Pada pertemuan ke-4 langkah-langkah pendekatan saintifik pada

Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan

Gerak, pembelajaran 4 yaitu seperti biasa sebelum memulai

pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran.

Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama

dan guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Kemudian guru

memberikan sedikit nasihat kepada peserta didik mengenai kejadian

yang terjadi di kelas dan mengaitakan cerita dengan materi yang akan

diajarkan. (Kegiatan Pendahuluan)

Peserta didik membaca teks yang tertera pada buku mengenai gaya

gravitasi dalam kehidupan sehari-hari dan mengamati bagaimana cara

Page 69: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

54

membuat parasut (Langkah Mengamati). Peserta didik melakukan

percobaan untuk mengetahui gaya gravitasi dengan menggunakan

benda-benda yang berada di dalam kelas. Kemudian peserta didik

membuat parasut sesuai dengan langkah-langkah pengerjaan bersama

kelompoknya (Langkah Mencoba). Setelah membuat parasut guru

membimbing peserta didik untuk berdiskusi untuk mengambil

kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan dan menceritakan

pengalaman bermain parasut dalam bentuk karangan (Langkah

Menalar). Setelah membuat kesimpulan dan menceritakan

pengalaman dalam bentuk karangan kemudian perwakilan kelompok

dari peserta didik maju dan bercerita kepada teman sekelasnya

mengenai apa yang telah didiskusikan (Langkah Membentuk

jaring) . Kemudian guru bertanya mengenai sikap yang harus

ditunjukkan saat bermain parasut dan manfaat yang diperoleh dari

mempraktikan sikap tersebut (Langkah Bertanya).

Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik

bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran, kemudian

berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup)

Pada pertemuan ke-4 penilaian terhadap aktivitas mengajar cukup,

hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 77,7% dan penilaian

terhadap aktivitas belajar baik hal ini ditunjukkan oleh skor persentase

sebesar 80%. Karena pada pertemuan ini guru kurang memotivasi

peserta didik dalam bertanya. Namun, peserta didik antusias dan

tertarik dalam langkah-langkah pendekatan saintifik terutama pada

langkah mencoba. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah

memiliki sikap teliti, jujur, memiliki rasa ingin tahu, dan bekerja keras

pada langkah mencoba.

e. Pertemuan Ke-5, Kamis, 5 Oktober 2015

Pada pertemuan ke-5 langkah-langkah pendekatan saintifik pada

Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan

Page 70: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

55

Gerak, pembelajaran 5 guru menyiapkan peserta didik sebelum

memulai pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa

berdoa bersama-sama dan guru membagi siswa dalam beberapa

kelompok. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan untuk memancing

keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan

materi sebelumnya (Kegiatan Pendahuluan).

Peserta didik mengamati gambar dan membaca teks tentang

pesawat kertas (Langkah Mengamati). Kemudian guru memberi

kesempatan peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada buku teks

(Langkah Bertanya). Setelah membaca mengenai pesawat kertas dan

cara menerbangkannya peserta didik menceritakan pengalamannya

sesuai yang tertera pada buku (Langkah Mencoba). Setelah

menjawab pertanyaan kemudian peserta didik berdiskusi mengenai

kasus yang terdapat pada buku secara berkelompok (Langkah

Menalar). Setelah menjawab pertanyaan kemudian salah seorang

peserta didik menyampaikan hasil yang telah didiskusikan di depan

kelas. Kemudian, guru memberikan penguatan terhadap jawaban

peserta didik (Langkah Membentuk jaring)

Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik

bersama-sama menuliskan perenungan pelajaran hari ini dan

menjelaskan cara menerapkan pembelajaran ini dalam kehidupan

sehari-hari, membuat kesimpulan terhadap pembelajaran, melakukan

tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari, kemudian berdoa

sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup)

Pada pertemuan ke-5 penilaian terhadap aktivitas mengajar cukup,

hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 77,2% dan penilaian

terhadap aktivitas belajar baik karena diperoleh persentase skor sebesar

82,2%. Karena pada pertemuan ini guru kurang memotivasi anak

untuk bertanya. Namun, dalam kegiatan pembelajaran peserta didik

sangat tertarik mengenai materi pesawat kertas. Dalam langkah

membentuk jarring banyak peserta didik yang sangat antusias untuk

Page 71: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

56

bercerita di depan kelas. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik

sudah memiliki sikap komunikatif, berani mengungkapkan pendapat

dan menghargai setiap perbedaan pendapat.

f. Pertemuan Ke-6, Selasa, 6 Oktober 2015

Pada pertemuan ke-6 langkah-langkah pendekatan saintifik pada

Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan

Gerak, pembelajaran 6 guru menyiapkan peserta didik sebelum

memulai pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa

berdoa bersama-sama dan guru membagi siswa dalam beberapa

kelompok. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi

sebelumnya (Kegiatan Pendahuluan).

Peserta membaca buku teks tentang gaya magnet (Langkah

Mengamati). Setelah membaca mengenai gaya magnet kemudian

peserta didik melakukan percobaan mengenai benda yang dapat

tertarik dengan magnet dan tidak tertarik dengan magnet (Langkah

Mencoba). Kemudian peserta didik menjawab hasil pengamatan pada

tabel pengamatan (Langkah Bertanya). Setelah mencatat peserta

didik menyimpulkan bersama percobaan dengan cara berdiskusi

(Langkah Menalar). Setelah menjawab pertanyaan kemudian salah

seorang peserta didik menyampaikan hasil diskusi dan guru

memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik (Langkah

Membentuk jaring) . Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru

dan peserta didik bersama-sama menuliskan perenungan pelajaran hari

ini dan mengerjakan evaluasi.

Kegiatan terakhir pada pembelajaran yaitu guru dan peserta didik

bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,

melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari,

kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan

Penutup)

Page 72: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

57

Pada pertemuan ke-6 penilaian terhadap aktivitas mengajar baik,

hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 85,5% dan penilaian

terhadap aktivitas belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor

sebesar 78,3%. Karena pada pertemuan ini peserta didik tertarik pada

percobaan tentang benda yang dapat tertarik dengan magnet dan benda

yang tidak dapat tertarik dengan magnet. Meskipun ada beberapa

peserta didik yang hanya diam tidak berpartisipasi dalam

kelompoknya. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah

memiliki sikap teliti, jujur, memiliki rasa ingin tahu, dan bekerja keras

pada kegiatan percobaan.

g. Pertemuan Ke-7, Rabu, 7 Oktober 2015

Pada pertemuan ke-7 langkah-langkah pendekatan saintifik pada

Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema 1 mengenai

Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, pembelajaran 1 guru

menyiapkan peserta didik sebelum memulai pembelajaran. Setelah

peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru

membagi siswa dalam beberapa kelompok. Selanjutnya guru

mengajukan pertanyaan untuk memancing keberanian siswa dalam

menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi sebelumnya

(Kegiatan Pendahuluan).

Peserta didik mengamati gambar dan membaca buku teks

mengenai pecahan dan bagian tubuh pada hewan merpati (Langkah

Mengamati). Kemudian guru memberi pertanyaan yang ada pada

buku mengenai konsep pecahan (Langkah Bertanya). Kemudian,

peserta didik mengerjakaan soal pertanyaan pada buku teks (Langkah

Mencoba). Setelah mengerjakan soal, peserta didik dibimbing untuk

mendiskusikan dan menemukan jawaban dari masalah yang terdapat

pada buku teks bersama kelompoknya (Langkah Menalar). Salah

seorang peserta didik membacakan hasil yang di dapat dari masalah

tadi di depan kelas (Langkah Membentuk jaring).

Page 73: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

58

Selanjutnya guru bersama peserta didik menyimpulkan

pembelajaran hari ini dan memberikan pekerjaan rumah kepada siswa

untuk mengamati hewan apa saja yang ada di sekitar rumah mereka.

Selanjutnya peserta didik bersama-sama berdoa sebelum mengakhiri

pembelajaran. (Kegiatan Penutup)

Pada pertemuan ke-7 penilaian terhadap aktivitas mengajar baik,

hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 88,3% dan penilaian

terhadap aktivitas belajar juga baik hal ini ditunjukkan oleh persentase

skor sebesar 87%. Karena pada pertemuan ini guru memacu peserta

didik untuk bertanya dan peserta didik turut serta bertanya mengenai

hal yang sudah didapat maupun hal yang belum dimengerti. Dari

kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap

komunikatif, berani mengungkapkan pendapat dan menghargai setiap

perbedaan pendapat dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.

h. Pertemuan Ke-8, Kamis, 8 Oktober 2015

Pada pertemuan ke-8 langkah langkah-langkah pendekatan

saintifik pada Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema

1 mengenai Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku,

pembelajaran 2. Sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan

peserta didik untuk pembelajaran. Setelah peserta didik tenang,

kemudian berdoa dan selanjutnya guru memberikan pertanyaan-

pertanyaan yang mengenai pengetahuan peserta didik tentang

pembelajaran kemarin. (Kegiatan Pendahuluan)

Guru dan peserta didik bersama-sama ke luar kelas menuju kebun

sekolah. Peserta didik mengamati sekeliling kebun dan mencari

beberapa hewan yang ada di kebun (Langkah Mengamati).

Kemudian peserta didik melengkapi gambar laba-laba dan serangga

yang belum sempurna pada buku teks dan membuat deskripsi hewan

(Langkah Mencoba). Setelah melengkapi gambar peserta didik

membuat diagram venn tentang persamaan dan perbedaan antara laba-

Page 74: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

59

laba dan serangga (Langkah Menalar). Kemudian guru memberi

pertanyaan kepada peserta didik mengenai pertanyaan yang telah ada

pada buku teks (Langkah Bertanya). Setelah menjawab pertanyaan

kemudian salah seorang peserta didik maju ke depan kelas untuk

menyampaikan deskripsi hewan dan peserta didik lain menjawab

hewan apakah yang dimaksud. Kemudian, guru memberikan

penguatan dan bersama-sama peserta didik menjelaskan alasan

pentingnya dalam kegiatan pembelajaran hari ini. (Langkah

Membentuk jaring)

Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik

bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,

melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari,

kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan

Penutup)

Pada pertemuan ke-8 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan

belajar sangat baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar

93% dan 90%. Karena pada pertemuan ini peserta didik sangat

antusias di dalam kegiatan pembelajaran, mencari tahu lebih banyak

hewan yang ada di sekitar sekolah dan kebun, membuatnya menjadi

deskripsi untuk temannya menebak dan berebut untuk maju ke depan

kelas membacakan hasil deskripsi hewan. Dari kegiatan ini terlihat

bahwa peserta didik sudah memiliki sikap komunikatif, berani untuk

tampil di depan kelas, teliti, kerja keras, dan menghargai perbedaan

pendapat.

i. Pertemuan Ke-9, Jum’at, 9 Oktober 2015

Pada pertemuan ke-9 langkah-langkah pendekatan saintifik pada

Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema 1 mengenai

Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, pembelajaran 3.

Sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk

pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa

Page 75: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

60

bersama-sama dan guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

berhubungan dengan pembelajaran kemarin. Kemudian peserta didik

dibagi menjadi beberapa kelompok dan membuat lingkaran besar

(Kegiatan Pendahuluan)

Peserta didik bersama kelompok mengamati dan membaca buku

teks (Langkah Mengamati). Kemudian peserta didik menjawab

pertanyaan yang terdapat pada buku teks (Langkah Bertanya).

Setelah menjawab pertanyaan peserta didik bersama kelompoknya

mendiskusikan ciri-ciri beberapa tumbuhan melalui pengamatan

(Langkah Mencoba). Setelah melakukan melakukan pengamatan dan

mengelompokkan tumbuhan peserta didik menuliskan hasil

pengamatannya kedalam bentuk tulisan (Langkah Menalar). Salah

seorang peserta didik bergiliran mengemukakan jawaban yang telah

ditulis pada buku teks searah jarum jam (Langkah Membentuk

jaring)

Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik

bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,

melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari, memberi

kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang

pembelajaran yang telah diikuti, kemudian berdoa sebelum mengakhiri

pembelajaran. (Kegiatan Penutup)

Pada pertemuan ke-9 penilaian terhadap aktivitas mengajar cukup,

hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 79% dan penilaian

terhadap aktivitas belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor

88%. Karena pada pertemuan ini guru kurang memberikan

pengetahuan awal mengenai materi yang akan didiskusikan. Namun,

keingintahuan peserta didik memacu mereka untuk bertanya kepada

guru dan mencari jawaban dengan diskusi bersama kelompok. Dari

kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap teliti,

jujur, memiliki rasa ingin tahu, dan bekerja keras pada langkah

mencoba dan menalar.

Page 76: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

61

j. Pertemuan Ke-10, Senin, 12 Oktober 2015

Pada pertemuan ke-10 langkah-langkah pendekatan saintifik pada

Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema 1 mengenai

Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, pembelajaran 4.

Sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk

pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa

bersama-sama dan guru bercerita pendek untuk memotivasi peserta

didik untuk mengingat materi yang berhubungan dengan pembelajaran

kemarin. Kemudian peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok

(Kegiatan Pendahuluan).

Peserta didik bersama kelompok mengamati dan membaca buku

teks (Langkah Mengamati). Kemudian guru mengajukan pertanyaan

mengenai interaksi anatara manusia, tumbuhan, dan hewan (Langkah

Bertanya). Peserta didik mengerjakan soal latihan yang terdapat pada

buku teks (Langkah Mencoba). Peserta didik mengamati dan

membaca buku teks tentang bagian-bagian bunga (Langkah

Mengamati). Setelah melakukan pengamatan pesera didik bersama

kelompok mendiskusikan pertanyaan yang ada pada buku teks

(Langkah Menalar). Salah seorang peserta didik mengemukakan

jawabannya yang telah didiskusikan berkelompok di depan kelas

(Langkah Membentuk jaring)

Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik

bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,

melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari, memberi

kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang

pembelajaran yang telah diikuti, guru meminta kepada masing-masing

kelompok untuk membawa bahan-bahan percobaan pada hari esok,

kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan

Penutup)

Pada pertemuan ke-10 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan

belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 81% dan

Page 77: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

62

86%. Karena pada pertemuan ini pendekatan saintifik berjalan dengan

baik. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki

sikap teliti, jujur, memiliki rasa ingin tahu, dan bekerja keras pada

langkah menalar.

k. Pertemuan Ke-11, Selasa, 13 Oktober 2015

Pada pertemuan ke-11 langkah pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan saintifik pada Tema 3 Sub Tema 1

Pembelajaran 5 langkah pendekatan saintifik pada pembelajaran yaitu

sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk

pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa

bersama-sama dan guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

berhubungan dengan pembelajaran kemarin. Kemudian peserta didik

dibagi menjadi beberapa kelompok dan membuat lingkaran besar

(Kegiatan Pendahuluan)

Peserta didik dibimbing menuju lapangan dan memainkan

permainan Ikan, Katak, dan Kadal (Langkah Mencoba). Setelah

melakukan permainan kemudian siswa melakukan percobaan di dalam

kelas. Peserta didik bersama kelompok dibimbing untuk mengamati

dan membaca buku teks tentang proses percobaan (Langkah

Mengamati). Kemudian guru mengajukan pertanyaan mengenai

hipotesis pada percobaan (Langkah Bertanya). Peserta didik

dibimbing untuk melakukan percobaan dan mengamati apa yang akan

terjadi (Langkah Mencoba). Setelah melakukan pengamatan pesera

didik bersama kelompok mendiskusikan hasil pengamatan bersama

kelompok (Langkah Menalar). Peserta didik dibimbing untuk

mengemukakan jawabannya yang telah didiskusikan bersama

kelompok di depan kelas (Langkah Membentuk jaring)

Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik

bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,

melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari, memberi

Page 78: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

63

kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang

pembelajaran yang telah diikuti, guru memberikan tugas untuk

mengambar pemandangan di rumah, kemudian berdoa sebelum

mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup)

Pada pertemuan ke-11 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan

belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 88% dan

86%. Karena pada pertemuan ini pendekatan saintifik berjalan dengan

baik, peserta didik sangat antusias dalam proses pembelajaran terutama

pada kegiatan percobaan. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik

sudah memiliki sikap teliti, jujur, memiliki rasa ingin tahu yang besar,

dan bekerja keras pada kegiatan percobaan.

l. Pertemuan Ke-12, Rabu, 14 Oktober 2015

Pada pertemuan ke-12 langkah-langkah pendekatan saintifik pada

Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema 1 mengenai

Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, pembelajaran 4.

Sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk

pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa

bersama-sama dan guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

berhubungan dengan pembelajaran kemarin. Kemudian peserta didik

dibagi menjadi beberapa kelompok dan membuat lingkaran besar

(Kegiatan Pendahuluan)

Salah seorang peserta didik maju ke depan kelas untuk

memperlihatkan gambar pemandangan yang telah dibuat dan

menceritakan tentang gambar tersebut (Langkah Membentuk

jejaring). Peserta didik lain bertanya mengenai gambar yang telah

dipresentasikan teman-teman mereka (Langkah Bertanya). Peserta

didik mengamati pohon pecahan dan mewarnai sesuai instrukti pada

buku (Langkah Mengamati). Kemudian, peserta didik dibimbing

untuk mengerjakan soal yang ada pada buku teks (Langkah

Mencoba). Setelah melakukan pengamatan peserta didik bersama

Page 79: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

64

kelompok mendiskusikan hasil pengamatan bersama kelompok

(Langkah Menalar).

Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik

bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,

melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari, memberi

kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang

pembelajaran yang telah diikuti, kemudian berdoa sebelum mengakhiri

pembelajaran. (Kegiatan Penutup)

Pada pertemuan ke-12 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan

belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 87% dan

89%. Karena pada pertemuan ini banyak peserta didik yang sangat

antusias untuk bercerita mengenai gambar yang dibuat di depan kelas.

Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap

komunikatif, berani mengungkapkan pendapat dan menghargai setiap

perbedaan pendapat.

Dari hasil analisis pembahasan hasil observasi penilaian implementasi

pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di dapat rata-rata skor

pelaksanaan mengajar sebesar 145,5 dengan persentase 80,8% dan pada

pelaksanaan belajar di dapat rata-rata skor 147,9 dengan persentase 82,1%.

Hal ini menunjukkan bahwa implementasi pendekatan saintifik pada

Kurikulum 2013 kelas 4 di SDN Cijantung 03 Pagi termasuk dalam

kategori baik.

5. Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum

2013

Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada Kepala Sekolah SDN

Cijantung 03 Pagi bahwa, pendekatan saintifik ini sebenarnya sudah

dilaksanakan pada pembelajaran di Kurikulum CBSA. Namun, hambatan

dan kesulitan dalam penerapan pendekatan saintifik pasti ada walaupun

tidak banyak. Seperti, pada kelas rendah anak belum paham untuk

kegiatan mengamati, bertanya kemudian untuk mengumpulkan,

Page 80: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

65

mengkonfirmasikan, mengkomunikasikan. Kemudian, sulitnya

memancing peserta didik untuk berani bertanya untuk itu perlu dibantu

oleh guru dalam kegiatan tersebut. Namun, pada kelas atas tidak terlalu

sulit karena dari segi bahasa mereka sudah komunikatif.63

Selanjutnya, kendala lain seperti peserta didik belum memahami

materi yang didapat dari buku yang dipegangnya, wawasan anak belum

memadai, kemudian informasi yang diperoleh dari buku juga kurang,

maka ketika baru mengenal biasanya dimulai dengan menjelaskan

materinya terlebih dahulu.64

6. Solusi untuk Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada

Kurikulum 2013

Dari beberapa hambatan yang ditemui dalam penerapan pendekatan

saintifik maka perlu adanya solusi yang tepat dalam menyikapi hambatan

tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah alternatif

yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan

mengadakan pembinaan, kemudian mendiskusikan hasil-hasil pertamuan

di lapangan, kesulitan yang dialami di lapangan, mencari jalan

keluar/solusi yang terbaik bersama-sama. Sarana dan prasarana sekolah

seperti media-media pembelajaran, alat peraga juga dilengkapi agar dapat

digunakan untuk menunjang pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013.65

Solusi lain dalam menghadapi berbagai hambatan dalam pelaksanaan

pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 menurut Guru Kelas 4 A yaitu

dengan menambah wawasan, menelaah apa yang kurang dalam proses

pembelajaran, kemudian mencari celah yang kurang untuk diperbaiki.

63 Wawancara dengan Bu Suti Rahayu Kepala Sekolah SDN Cijantung 03 Pagi pada

Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kepala Sekolah. 64 Wawancara dengan Bu Sri Yuliastuti Guru Kelas IV SDN Cijantung 03 Pagi pada

Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kelas. 65 Wawancara dengan Bu Suti Rahayu Kepala Sekolah SDN Cijantung 03 Pagi pada

Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kepala Sekolah.

Page 81: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

66

Upaya agar penerapan saintifik berjalan dengan baik juga dilakukan

dengan.66

C. Temuan Penelitian

1. Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013

Melalui hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penulis melihat

dan mengamati bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik pada

Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi. Pelaksanaan pendekatan

saintifik pada Kurikulum 2013 yang diamati oleh peneliti di SDN

Cijantung 03 Pagi dilakukan oleh guru kelas IV A.

Penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN

Cijantung 03 Pagi berdasarkan aktivitas mengajar dan aktivitas belajar dari

pertemuan pertama hingga pertemuan ke-12 digambarkan dengan grafik

berikut ini:

Grafik 4.3

Penerapan Aktivitas Mengajar dan Aktivitas Belajar Pada Pendekatan Saintifik

Hasil pengamatan selama 12 kali pertemuan menunjukkan bahwa

pelaksanaan pendekatan saintifik dengan langkah-langkah mengamati,

menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan pada Kurikulum

2013 sudah berjalan dengan Baik. Hal ini terlihat pada tahap-tahap berikut

ini:

66 Wawancara dengan Bu Sri Yuliastuti Guru Kelas IV SDN Cijantung 03 Pagi pada

Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kelas.

Page 82: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

67

1. Pada tahap mengamati. Guru tidak menggunakan metode ceramah

dalam proses observasi. Kelas dan luar kelas seperti kebun sekolah,

perpustakaan, lapangan dijadikan bahan pembelajaran dan siswa

sangat tertarik, memperhatikan, mengobservasi objek tersebut.

2. Pada tahap mencoba. Karakter peserta didik terbangun yaitu teliti,

jujur dan tidak bergantung pada teman apabila mengerjakan secara

individu.

3. Pada tahap menalar. Peserta didik berusaha dengan baik individu atau

berkelompok untuk menarik kesimpulan terhadap materi

pembelajaran.

4. Pada tahap membentuk jaring. Peserta didik berlomba untuk

menyampaikan hasil temuannya dan jawaban soal yang sudah

dikerjakannya. Karakter peserta didik yang terbangun yaitu berani

mengungkapkan pendapat, komunikatif, berani bertanggung jawab,

dan menghargai pendapat orang lain

2. Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum

2013

Penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN

Cijantung 03 Pagi dari pertemuan pertama hingga pertemuan ke-12

mengalami peningkatan dan juga penurunan. Hal ini terjadi karena guru

mengalami kesulitan dalam penerapan pendekatan saintifik pada

Kurikulum 2013

Kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru dalam penerapan

pendekatan saintifik terlihat pada tahap berikut ini:

4. Pada tahap pra pembelajaran. Guru kurang memotivasi peserta didik

dan motivasi peserta didik terhadap pembelajaran sehingga motivasi

peserta didik dalam belajar menjadi berkurang.

5. Pada tahap mengamati. Guru tidak menyajikan objek secara nyata

dalam pembelajaran sehingga perhatian peserta didik terhadap

pembelajaran menjadi berkurang.

Page 83: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

68

6. Pada tahap bertanya. Guru kurang memberi kesempatan peserta didik

dalam mengajukan pertanyaan.

Peserta didik juga mengalami kesulitan dalam penerapan pendekatan

saintifik. Hal ini terlihat pada tahap berikut ini:

1. Pada tahap mengamati. Peserta didik kurang telatih untuk melakukan

pengamatan. Ini terlihat pada tahap mengamati peserta didik kurang

fokus. Pengamatan yang dilakukan pada objek nyata lebih menarik

minat peserta didik. Namun, jika harus mengamati pada lembar

kerja/buku paket peserta didik kurang tertarik.

2. Pada tahap bertanya. Peserta didik kurang berani dalam mengajukan

pertanyaan.

Page 84: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

69

BAB V

PENUTUP

Setelah melakukan penelitian dan melakukan pengolahan data yang

diperoleh penulis, maka tahap akhir dari penyusunan skripsi ini adalah

memberikan kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan serta pengolahan data melalui hasil

observasi bahwa perhitungan rata-rata skor pelaksanaan mengajar sebesar

145,5 dengan presentase 80,8% dan rata-rata skor pelaksanaan belajar sebesar

147,9 dengan presentase 82,1%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan

pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi

termasuk dalam kategori Baik.

Adapun kesulitan guru dan peserta didik dalam implementasi pendekatan

saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi, di antaranya:

7. Pada tahap pra pembelajaran. Guru kurang memotivasi peserta didik

sehingga motivasi peserta didik terhadap pembelajaran menjadi berkurang.

8. Pada tahap mengamati. Guru tidak menyajikan objek secara nyata dalam

pembelajaran sehingga perhatian peserta didik terhadap pembelajaran

menjadi berkurang. Peserta didik juga kurang telatih untuk melakukan

pengamatan. Ini terlihat pada tahap mengamati peserta didik kurang fokus.

Pengamatan yang dilakukan pada objek nyata lebih menarik minat peserta

didik. Namun, jika harus mengamati pada lembar kerja/buku paket peserta

didik kurang tertarik.

9. Pada tahap bertanya. Guru kurang memberi kesempatan peserta didik

dalam bertanya dan peserta didik pun tidak berani untuk mengajukan

pertanyaan.

Dari beberapa kesulitan di atas guru melakukan langkah-langkah solusi

dalam implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN

Cijantung 03 Pagi yaitu dengan dengan mengadakan pembinaan,

Page 85: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

70

mendiskusikan hasil-hasil pertamuan di lapangan, kesulitan yang dialami di

lapangan, mencari jalan keluar/solusi yang terbaik bersama-sama, menambah

wawasan, menelaah apa yang kurang daam proses pembelajaran, kemudian

mencari celah yang kurang untuk diperbaiki

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang sudah dipaparkan oleh penulis, maka

penulis memberikan saran-saran antara lain sebagai berikut:

1. Hendaknya guru lebih memancing siswa dalam kegiatan bertanya.

2. Hendaknya guru lebih kreatif dalam menyajikan suatu pembelajaran agar

peserta didik lebih antusias dan tertarik pada untuk mengikuti

pembelajaran.

3. Siswa hendaknya bersikap kreatif dan aktif utnuk mencari bahan belajar

selain dari guru dan buku pegangan siswa/buku teks.

4. Bagi guru dan peserta didik pertahankan atau lebih ditingkatkan lagi

penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 yang sudah baik ini.

Page 86: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. Tajul. Metode Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia, 2008.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013

Memahami Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013. Surabaya: Katapena,

2014.

Listyarti, Retno Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, & Kreatif.

Jakarta: Erlangga, 2012.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.

Mulyasa, E. Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosdakarya,

2014.

__________. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara, 2009.

__________. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009.

Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum

2013. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Sarosa, Samiaji. Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar. Jakarta: Indeks, 2012.

Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif

dan R & D. Jakarta: Alfabeta, 2010.

Sukardi. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara 2008.

Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.

(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), Cet. 2, h. 26

______. Pengembangan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka,

2011.

Yani, Ahmad. Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta, 2014.

Yaumi, Muhammad. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana,

2013.

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013.

Page 87: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Zurinal dan Wahdi Sayuti. Ilmu Pendiikan & Dasar-dasar Pelaksanaan

Pendidikan. Jakarta: UIN Press, 2006.

Aryani, Mei Fita. Studi Kasus Penerapan pendekatan saintifik pada guru-guru di

SMAN 1 Bawang (Studi Pada Tahun Ajaran 2013/2014). Jurnal Edukasi

Atsnan, M.F dan Rahmita Yuliana Gazali. Penerapan Pendekatan Scientific

dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan

(Pecahan), Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang

lebih Baik. (Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika

dan Pendidikan Matematika). PMIPA UNY Yogyakarta, 9 November

2013.

Lazim, M. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Kurikulum

2013. Jurnal Edukasi. Yogyakarta: PPPPTK SB, 2013.

Marjan, Johari. Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil

Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW

Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.

Elektronik Jurnal Program Pascasarjana Pendidikan Ganesha, Vol. 4,

2014.

Murti, Kuntari Eri. Pendidikan Abad 21 dan Implementasinya Pada

Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Paket

Keahlian Desain Interior. Artikel Kurikulum 2013 SMK.

Kemdikbud. Diklat Guru dalam Rangka Implementasi Kurikullum 2013 Analisis

Materi Ajar Jenjang SD, SMP, SMA, Konsep Pendekatan Scientific.

Jakarta: Kemdikbud, 2013.

_________. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas I.

Jakarta: Kemdikbud, 2013.

_________. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). Jakarta:

Kemdikbud, 2013.

Page 88: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan

Sekolah Dasar dan Pendidikan Menengah.

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar

dan Menengah.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (http://kbbi.web.id/).

Sudrajat, Akhmad. Pendektan Saintifik/ ilmiah dalam Proses Pembelajaran.

(https://akhmadsudrajat.wordpress.com).

Page 89: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Sub Tema 3 : Gaya dan Gerak Pembelajaran : 1 Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,

gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya, dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku.

4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

Indikator :

Page 90: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

� Menceritakan pengalaman mengenai gaya dan gerak dengan menggunakan kosakata baku

MATEMATIKA Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Menentukan kelipatan persekutuan dua buah bilangan dan

menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK)

4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas seharihari di rumah, sekolah, atau tempat bermain, serta memeriksa kebenarannya

Indikator :

� Menjelaskan konsep yang berhubungan dengan KPK

IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui

pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik

Indikator :

� Menjelaskan tentang hubungan antara gaya dan gerak setelah melakukan percobaan

SBDP Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Membedakan panjang-pendek bunyi, dan tinggi-rendah nada dengan

gerak tangan

4.5 Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada

Indikator :

� Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

� Dengan kegiatan eksplorasi menggerakkan benda-benda di sekitar sekolah, siswa mampu mengidentifikasi jenis gaya (tarikan/dorongan) yang terjadi dengan tepat.

Page 91: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

� Setelah kegiatan eksplorasi, siswa mampu menjelaskan konsep KPK dengan benar.

� Dengan menyanyikan lagu “Kring-Kring ada Sepeda”, siswa mampu menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada

� Dalam tulisan yang dibuatnya, siswa mampu menceritakan pengalamannya mengenai gaya dan gerak dengan menggunakan kosakata baku.

D. MATERI PEMBELAJARAN � Bereksplorasi melakukan aktivitas sehari-hari tentang gaya dan gerak

� Latihan soal cerita KPK

� Bernyanyi

E. METODE PEMBELAJARAN

� Pendekatan : Saintifik

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

10 menit

Inti � Siswa diberi kesempatan membaca ilustrasi tentang benda bergerak agar memperoleh gambaran konkret tentang gaya dan gerak di sekitar mereka. (Mengamati)

� Guru mengajak siswa untuk membuka dan menutup pintu, mendorong, dan menarik meja, serta meremas selembar kertas, seperti yang diilustrasikan pada buku. (Mengekplorasi)

35 Menit X 30 JP

Page 92: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

� Usahakan seluruh siswa mendapat kesempatan melakukan kegiatan.

� Siswa menjawab pertanyaan di buku dan mereka diminta untuk mendiskusikan jawabannya dengan teman sebelahnya. (Menanya) dan (Mengekplorasi)

� Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa. (Mengkomunikasikan)

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15 menit

G SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Benda-benda di lingkungan kelas dan di sekolah.

H PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Lembar kerja Matematika dinilai dengan angka.

2. Daftar Periksa IPA.

Kriteria Ketercapaian

Sudah Belum Siswa dapat menyebutkan jenis gaya yang terjadi saat kursi ditarik dan didorong

Siswa dapat menyebutkan jenis gaya yang terjadi saat kertas diremas

Page 93: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

3. Daftar Periksa Bahasa Indonesia.

Kriteria Ketercapaian

Sudah Belum Dalam cerita yang dibuat sudah memuat jenis benda-benda yang aku pilih

Dalam cerita yang dibuat sudah memuat cara bagaimana aku menggerakkan benda-benda yang aku pilih

Dalam cerita yang dibuat sudah memuat jenis gaya yang aku berikan pada benda-benda yang aku pilih

4. Daftar Periksa SBdP.

Kriteria Ketercapaian

Sudah Belum Siswa dapat menyanyikan lagu “Ada Sepeda” sesuai dengan syair

Siswa dapat menyanyikan lagu “Ada Sepeda” sesuai dengan tinggi rendah nada

Siswa dapat menyanyikan lagu “Ada Sepeda” sesuai dengan gerak tangan dan badan

5. Penilaian sikap (rasa ingin tahu,tekun dan teliti, cinta tanah air).

Penilaian Sikap

Sikap Belum

Terlihat Mulai

Terlihat Mulai

Berkembang Membudaya Ket.

Teliti √

Bertanggung Jawab √

Disiplin

Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001

Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005

Page 94: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Sub Tema 3 : Gaya dan Gerak Pembelajaran : 2 Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,

gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku.

4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

Indikator :

Page 95: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

� Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang gaya dan gerak dengan memperhatikan penggunaan kosa kata baku

PPKN

Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan

masyarakat

4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat

Indikator :

� Menstimulasikan nilai bersatu

IPA

Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui

pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik

Indikator :

� Mengidentifikasi hubungan dan pemanfaatan gaya gesek dalam aktivitas sehari-hari

SBDP Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Membedakan panjang-pendek bunyi, dan tinggi-rendah nada dengan

gerak tangan

4.4 Membentuk karya seni tiga dimensi dari bahan alam

4.14 Membuat karya kreatif yang diperlukan untuk melengkapi proses pembelajaran dengan memanfaatkan bahan di lingkungan

Indikator :

� Membuat karya kreatif yang diperlukan untuk melengkapi proses pembelajaran dengan memanfaatkan bahan di lingkungan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN � Dengan kegiatan bereksplorasi dan mengamati kegiatan sehari-hari,

siswa mampu mengidentifikasi gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari.

Page 96: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

� Setelah kegiatan eksplorasi dan pengamatan, siswa mampu menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya gesek dengan memperhatikan kosakata baku.

� Dengan kegiatan membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali dan kardus, siswa mampu meningkatkan keterampilan motorik.

� Dengan kegiatan membuat mobil-mobilan dalam kelompok, siswa mampu mengungkapkan alasan tentang pentingnya bekerja sama.

D. MATERI PEMBELAJARAN � Bereksplorasi melakukan aktivitas sehari-hari tentang gaya gesek

� Berkreasi membuat model mobil mainan menggunakan kulit jeruk Bali.

� Menulis laporan

E. METODE PEMBELAJARAN

� Pendekatan : Saintifik

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

10 menit

Inti � Sebagai pembuka kegiatan, guru meminta siswa untuk mengamati gambar dan membaca teks. Kegiatan itu dimaksudkan agar siswa dapat menemukan contoh gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari. (Mengkomunikasikan) dan (Mengamati)

� Siswa menjawab pertanyaan yang ada dalam buku dan guru meminta mereka untuk mendiskusikan

35 Menit X 30 JP

Page 97: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

jawabannya dengan teman kelompok. (Menanya)

� Siswa menggosokkan dua telapak tangannya, guru mengajukan pertanyaan.

� Guru mengajak siswa keluar kelas dan melakukan percobaan menggelindingkan kelereng di dua tempat yang berbeda, yaitu di permukaan dengan lantai yang halus (ubin), dan di lapangan rumput atau tanah. (Mengekplorasi)

� Sebelum keluar kelas, guru mengajak siswa untuk membaca aturan permainan tradisional dengan kelereng dengan membagi kelas sesuai kebutuhan.

� Permainan berlangsung sekitar 15 – 20 menit. Apabila waktu tidak mencukupi, permainan dapat dilakukan saat waktu istirahat.

� Siswa mengamati laju kelereng di dua tempat yang berbeda dan mendiskusikan hasilnya di kelas secara klasikal. (Mengamati)

� Guru mengajak siswa untuk mengingat kegiatan menggosok tangan dan menghubungkan dengan permainan kelereng. Guru memberikan penguatan tentang gaya gesek.

� Melalui kegiatan mengamati gambar, siswa diharapkan dapat memahami lebih jauh tentang gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari. (Mengamati)

� Siswa mengamati gambar dan mendesain mobil dari kulit jeruk bali atau kardus bekas.

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar

� Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15 menit

Page 98: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

G SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN � Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Benda-benda di kelas, lingkungan sekolah, jeruk bali/kardus bekas.

H PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Rubrik penilaian unjuk kerja SBdP.

Kriteria Bagus Sekali Bagus Cukup Berlatih Lagi

Model

Mobil berbentuk

sesuai dengan

instruksi dan

dapat berputar

dengan sempurna.

Mobil kurang sesuai

dengan instruksi,

tetapi dapat berputar

dengan sempurna.

Mobil berbentuk

sesuai dengan instruksi,

tetapi tidak

dapat berputar dengan

sempurna.

Mobil tidak

berbentuk

sesuai instruksi

dan tidak

dapat berputar.

Sikap

(kemandirian

dan

ketertiban)

Tertib meng-ikuti instruksi, dan selesai tepat waktu, serta mam-pu mende-sain setiap bagian de-ngan mandiri

Tertib meng-ikuti instruksi, dan selesai tepat waktu, tetapi dibim-bing untuk mengerjakan beberapa ba-gian dari mo-bil-mobilan.

Tertib meng-ikuti instruk-si, dan sele-sai tepat waktu, tetapi dibimbing untuk meng-erjakan selu-ruh bagian mobil mobilan

Tidak

tertib tidak

mandiri dan

dibimbing untuk

mengerjakan

semua bagian.

Keterampilan

mengomunikasikan

hasil

Penjelasan

mudah difahami,

pemilihan

kata sesuai

dengan bahasa

Indonesia baku.

Penjelasan mudah

difahami, pemilihan

beberapa kata sesuai

dengan bahasa

Indonesia baku.

Penjelasan kurang

difahami, pemilihan

beberapa kata

sesuai/tidak sesuai

dengan bahasa

Indonesia baku.

Penjelasan

sulit difahami,

pemilihan kata

tidak sesuai

dengan bahasa

Indonesia baku.

Page 99: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

2. Daftar Periksa IPA.

Kriteria Ketercapaian

Sudah Belum Siswa dapat menjelaskan alasan perbedaan laju kelereng dengan benar.

Siswa dapat menemukan gaya gesek yang terjadi pada saat bermain kelereng dan menggosok tangan.

Siswa dapat menemukan contoh-contoh gaya gesek pada gambar.

3. Daftar Periksa Bahasa Indonesia dan PPKn.

Kriteria Ketercapaian

Sudah Belum Dapat membuat cerita pengalaman bermain kelereng di dua tempat yang berbeda.

Cerita berisi pengalaman membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk/kardus bekas.

Penjelasan langkah-langkah membuat mobil-mobilan runtut dan benar.

Menuliskan sikap yang seharusnya dilakukan saat bekerjasama.

Menggunakan huruf kapital dan tanda baca yang dengan benar.

4. Penilaian sikap (rasa ingin tahu, kerjasama, tekun, teliti)

Penilaian Sikap

Sikap Belum Terlihat

Mulai Terlihat

Mulai Berkembang

Membudaya Ket.

Teliti √

Bertanggung Jawab

Disiplin

Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001

Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005

Page 100: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi_ Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Sub Tema 3 : Gaya dan Gerak Pembelajaran : 3 Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR PPKN Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan

masyarakat

4.5 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.

Indikator :

� Menyimulasikan nilai bersatu.

MATEMATIKA Kompetensi Dasar (KD)

Page 101: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

3.6 Menentukan faktor persekutuan dua buah bilangan dan faktor persekutuan terbesar (FPB)

4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal, dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta memeriksa kebenarannya

Indikator :

� Menjelaskan konsep factor persekutuan terbesar

� Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan FPB

� Menemukan hasil dari soal cerita yang berhubungan dengan FPB

� Mengomunikasikan strategi penyelesaian masalah yang berhubungan dengan FPB

IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui

pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik

Indikator :

� Mengidentifikasi hubungan dan pemanfaatan gaya otot dan gerak dalam aktivitas sehari-hari

� Menyajikan laporan dari percobaan tentang gaya otot

PJOK Kompetensi Dasar (KD) 3.6 Mengetahui konsep kombinasi gerak dasar langkah dan ayunan

lengan bertema budaya daerah mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak ritmik

4.6 Mempraktikkan gerak dasar langkah dan ayunan lengan bertema budaya daerah mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak ritmik

Indikator :

� Mempraktikkan gerak senam irama

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 102: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

� Dengan melihat demonstrasi dari guru, siswa mempraktikkan gerakan senam irama dengan benar.

� Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menuliskan beberapa contoh gaya yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

� Setelah kegiatan bercerita, siswa mampu menuliskan pengalamannya bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

� Setelah bereksplorasi, siswa dapat menemukan konsep faktor persekutuan terbesar dengan benar..

D. MATERI PEMBELAJARAN � Eksplorasi menemukan konsep Faktor

� Persekutuan Terbesar

� Senam Irama

� Interaksi sosial

E. METODE PEMBELAJARAN

� Pendekatan : Saintifik

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

10 menit

Inti � Kegiatan dibuka dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan senam irama di luar kelas. (Mengekplorasi)

� Irama bisa disesuaikan dengan kondisi daerah. Langkah dan gerakan yang diberikan pada buku ini hanyalah sebagai alternatif kegiatan. Guru bisa

35 Menit X 30 JP

Page 103: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

menggunakan jenis senam irama lain dan bahkan mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan.

� Siswa mengamati gambar dan membaca teks yang tertera pada buku. (Mengamati)

� Guru mendiskusikan hasil jawaban siswa dan memberikan penguatan. (Mengekplorasi)

� Siswa menemukan gaya otot dan gaya lainnya pada gambar yang menunjukkan gerakan senam. Guru dapat meminta siswa untuk menyebutkan contoh lain dari kegiatan senam yang baru mereka lakukan. (Mengasosiasi)

� Jawaban siswa dapat saling ditukarkan dengan teman sebelah, didiskusikan dengan teman kelompok. Guru dapat menguatkan konsep secara klasikal. (Mengkomunikasikan)

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15 menit

G SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Pensil warna.

H PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Lembar kerja Matematika dinilai dengan angka.

2. Daftar Periksa IPA

Page 104: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kriteria Ketercapaian

Sudah Belum Siswa dapat menjelaskan penerapan gaya otot pada gerakan senam yang dilakukan

Siswa dapat menemukan penerapan gaya otot dalam kehidupan sehari-hari

Siswa dapat menemukan contoh-contoh gaya lain pada gerakan senam yang dilakukan

3. Daftar Periksa PJOK.

Kriteria Ketercapaian

Sudah Belum Siswa mampu mengayun kedua lengan dengan benar

Siswa mampu melakukan gerakan awal semua senam irama dengan benar

Siswa melakukan senam dengan hitungan yang benar

4. Rubrik unjuk kerja PPKn dan Bahasa Indonesia.

Kriteria Bagus Sekali Bagus Cukup Berlatih Lagi

Bekerja sama Bekerja untuk

menyelesaikan

tugas.

Menunjukkan

sikap positif

terhadap teman.

(4)�

Sebagian besar sikap

menunjukkan sikap

positif terhadap

tugas dan teman,

dan terlibat untuk

menyelesaikan

sebagian besar

tugas.

(3)

Terkadang dapat

bekerja sama,

menertawakan

teman atau hasil

kerja teman.

(2)

Tidak bisa bekerja

sama dengan

teman dan

menunjukkan

sikap negatif

terhadap teman.

(1)

Cerita yang

dihasilkan

Cerita runtut,

isi cerita sesuai

dengan gambar.

(4)

Cerita runtut. namun

sebagian cerita tidak

sesuai gambar.

(3�

Sebagian cerita

runtut dan

sebagian cerita

tidak sesuai

gambar.

(2 )

Cerita tidak

runtut, setiap

kalimat berdiri

sendiri .

(1)

Page 105: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

5. Penilaian sikap (rasa ingin tahu, kerjasama, tekun, teliti)

Penilaian Sikap

Sikap Belum

Terlihat Mulai

Terlihat Mulai

Berkembang Membudaya Ket.

Teliti √

Bertanggung Jawab

Disiplin

Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001

Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005

Page 106: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Sub Tema 3 : Gaya dan Gerak Pembelajaran : 4 Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan

dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Indikator :

� Menggali informasi tentang unsure-unsur cerita dari teks cerita

Page 107: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

IPA

Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui

pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik

Indikator :

� Mengidentifikasi tentang gaya gravitasi dalam aktivitas sehari-hari

IPS

Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan

alam, sosial, budaya, dan ekonomi

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

Indikator :

� Menjelaskan cara berinteraksi dengan orang lain di sekolah

SBDP

Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif

4.4 Membuat karya seni tiga dimensi dari bahan alam

Indikator :

� Membuat parasut untuk menunjukkan pengaruh gaya gravitasi dalam kehidupan sehari- hari

C. TUJUAN PEMBELAJARAN � Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menyimpulkan tentang

gaya gravitasi dengan benar.

� Dengan mengamati langkah-langkah pengerjaan, siswa dapat membuat parasut sesuai dengan runtutan yang benar.

� Setelah bermain parasut, siswa dapat menceritakan kembali kegiatan bermain mereka dengan memperhatikan unsur-unsur cerita dalam sebuah karangan.

� Dengan membuat refleksi sikap, siswa dapat menuliskan cara berinteraksi yang baik dengan orang lain.

D. MATERI PEMBELAJARAN

� Pengaruh gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari

Page 108: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

� Unsur-unsur cerita dari teks cerita yang ada

� Dinamika interaksi sosial di sekolah

E. METODE PEMBELAJARAN

� Pendekatan : Saintifik

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

10 menit

Inti � Siswa membaca teks yang ada di buku tentang gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari. (Mengamati)

� Siswa melakukan percobaan untuk mengetahui gaya gravitasi. (Mengekplorasi)

� Siswa juga diberikan kesempatan untuk bereksplorasi dengan benda-benda lainnya di kelas. (Mengekplorasi)

� Siswa dapat melakukan kegiatan secara berpasangan.

� Siswa berdiskusi untuk mengambil kesimpulan dari tabel yang dibuatnya. (Mengekplorasi) dan (Mengkomunikasikan)

� Siswa menyimpulkan percobaan yang telah dilakukan. (Mengkomunikasikan)

� Siswa membuat parasut untuk membuktikan adanya gaya gravitasi. (Mengekplorasi)

35 Menit X 30 JP

Page 109: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

� Siswa menceritakan pengalamannya bermain parasut dengan memperhatikan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan memperhatikan unsur-unsur ceritanya. (Mengkomunikasikan)

� Dalam kegiatan bercerita, siswa juga menjelaskan tentang sikap yang harus ditunjukan saat bermain parasut dan manfaat yang diperoleh dari mempraktikkan sikap itu.

� Siswa menuliskan perenungan di buku siswa.

� Guru dapat menambahkan pertanyaan perenungan berdasarkan perenungan di halaman 150. (Mengkomunikasikan)

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar

� Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15 menit

G SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Tas kresek � Isolasi � Benang

� Kertas kantong � Kertas HVS � Kelereng

� Mistar � Spidol, pulpen � Gunting

H PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Page 110: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

1. Daftar periksa Bahasa Indonesia.

Kriteria Ketercapaian

Sudah Belum Cerita yang dibuat sudah terdapat unsur-unsur cerita,seperti:

Tema

Tokoh

Latar

Amanat

2. Daftar periksa IPS.

Kriteria Ketercapaian

Sudah Belum Siswa mampu menjelaskan tentang interaksi sosial yang dilakukannya saat kegiatan bermain parasut

Siswa mampu menuliskan refleksi sikap saat berinteraksi dengan teman

Siswa mampu menuliskan minimal 3 sikap yang peril dimiliki saat kegiatan berinteraksi (bekerjasama) dengan orang lain

3. Unjuk kerja SBdP.

Kriteria Bagus Sekali Bagus Cukup Berlatih Lagi

Model parasut Parasut berbentuk sesuai dengan instruksi dan dapat bekerja dengan sempurna

(4) �

Parasut kurang sesuai dengan instruksi tetapi dapat bekerja dengan sempurna

(3)

Parasut berbentuk sesuai dengan instruksi tetapi tidak dapat bekerja dengan sempurna

(2)

Parasut tidak berbentuk sesuai instruksi dan tidak dapat bekerja

(1)

Sikap (keman-dirian dan

ketertiban)

Tertib mengikuti

instruksi,

dan selesai

tepat waktu

serta mampu

mendesain

setiap bagian

dengan mandiri

(4)

Tertib mengikuti

instruksi, dan

selesai tepat

waktu, tetapi

dibimbing untuk

mengerjakan

beberapa bagian

dari kincir.

(3) �

Tertib mengikuti

instruksi, dan

selesai tepat

waktu tetapi

dibimbing untuk

mengerjakan

seluruh bagian

kincir.

(2)

Tidak tertib

tidak mandiri

dan dibimbing

untuk

mengerjakan

semua bagian.

(1)

Page 111: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Keterampilan mengkomunikasikan

hasil.

Penjelasan

mudah

difahami,

pemilihan

kata sesuai

dengan bahasa

Indonesia baku.

(2)

Penjelasan

mudah difahami,

pemilihan

beberapa

kata sesuai

dengan bahasa

Indonesia baku.

(1,5) �

Penjelasan

kurang difahami,

pemilihan

beberapa

kata sesuai/

tidak sesuai

dengan bahasa

Indonesia baku.

(1)

Penjelasan

sulit difahami,

pemilihan kata

tidak sesuai

dengan bahasa

Indonesia baku

(0,5)

Catatan : Centang �pada bagian yang memenuhi kriteria.

4. Daftar periksa IPA.

Kriteria Ketercapaian

Sudah Belum Siswa mampu menjelaskan konsep gaya gravitasi

Siswa mampu menjelaskan hal yang memengaruhi kecepatan jatuh benda

5. Penilaian sikap (berani berekspresi, rasa ingin tahu, santun, toleran, kerja sama).

Penilaian Sikap

Sikap Belum

Terlihat Mulai

Terlihat Mulai

Berkembang Membudaya Ket.

Teliti √

Bertanggung Jawab

Disiplin

Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001

Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005

Page 112: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Sub Tema 3 : Gaya dan Gerak Pembelajaran : 5 Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR PPKN

Kompetensi Dasar (KD) 4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah,

sekolah dan masyarakat 4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan

rumah, sekolah, dan masyarakat

Indikator : � Menjelaskan pentingnya menjalankan kewajiban sebagai anak di rumah

dan di sekolah

IPA Kompetensi Dasar (KD)

Page 113: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik

4.4 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi � Mengidentifikasi hubungan antara gaya, gerak, dan energi dalam

kehidupan sehari-hari

SBDP

Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif 4.4 Membentuk karya seni tiga dimensi dari bahan alam

Indikator : � Membuat pesawat kertas untuk membuktikan hubungan gaya gerak dan

energi dalam kehidupan seharihari

C. TUJUAN PEMBELAJARAN � Dengan kegiatan membuat pesawat kertas, siswa mampu meningkatkan

keterampilan melipat. � Setelah membuat pesawat kertas, menerbangkan dan mengamatinya,

siswa mampu membuktikan hubungan gaya, gerak, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

� Setelah kegiatan diskusi, siswa mampu menjelaskan pentingnya menjalankan kewajiban sebagai anak di rumah dan di sekolah.

D. MATERI PEMBELAJARAN � Bereksplorasi tentang gaya, gerak, energi. � Berdiskusi memecahkan masalah tentang hak dan kewajiban anak � Menyelesaikan masalah soal cerita KPK

E. METODE PEMBELAJARAN

� Pendekatan : Saintifik

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10 menit

Page 114: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti � Siswa membaca teks tentang pesawat kertas. (Mengamati)

� Mereka diminta untuk menjawab pertanyaan di buku. (Menanya)

� Berdasarkan kegiatan membuat pesawat dan menerbangkannya, siswa diminta untuk menceritakan pengalamannya lewat suatu cerita. (Mengekplorasi)

� Setelah selesai menulis cerita, siswa menukarkan ceritanya kepada salah satu temannya dan meminta mereka untuk membaca dan menceritakan kembali isi bacaan. (Mengkomunikasikan)

� Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan hak dan kewajiban. Untuk memudahkan siswa, konsep tersebut diberikan lewat suatu situasi dan siswa dibantu dengan pertanyaan arahan sebagai berikut.

� Guru meminta siswa mendiskusikan kasus secara kelompok. (Mengekplorasi)

� Siswa menjawab pertanyaan di buku dan mendiskusikannya. (Menanya)

� Beberapa kelompok bisa menyampaikan hasilnya di depan kelas. Guru memberikan penguatan di akhir.

� Siswa menuliskan perenungan di buku siswa. (Mengkomunikasikan)

35 Menit X 30 JP

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

15 menit

Page 115: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar

� Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

G SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Benda-benda di kelas untuk eksplorasi gaya, gerak, dan energi.

H PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Daftar periksa IPA

Kriteria Ketercapaian

Sudah Belum Siswa dapat menuliskan pengalaman saat membuat pesawat kertas.

Siswa dapat menuliskan pengalaman saat menerbangkan pesawat kertas

Siswa dapat menuliskan pengalaman membuat dan memainkan pesawat kertas dengan menghubungkan dengan penerapakan gaya, gerak, dan energi yang aku temukan.

2. Pesawat kertas siswa dinilai menggunakan rubrik

Kriteria Bagus Sekali Bagus Cukup Berlatih Lagi

Model Pesawat berbentuk sesuai dengan instruksi dan dapat melayang

Pesawat berbentuk kurang sesuai dengan instruksi tetapi dapat

Pesawat berbentuk sesuai dengan instruksi tetapi tidak dapat melayang

Pesawat tidak berbentuk sesuai instruksi dan tidak dapat

Page 116: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

dengan sempurna. (4) �

melayang dengan sempurna. (3)

dengan sempurna. (2)

melayang. (1)

Sikap (kemandirian dan ketertiban)

Tertib mengikuti instruksi, dan selesai tepat waktu serta mampu melakukan semua instruksi. (4)

Tertib mengikuti instruksi, dan selesai tepat waktu, tetapi dibimbing untuk melipat beberapa bagian dari pesawat. (3) �

Tertib mengikuti instruksi, dan selesai tepat waktu tetapi dibimbing untuk melipat. (2)

Tidak tertib tidak mandiri dan dibimbing untuk mengerjakan semua lipatan. (1)

Keterampilan mengomunikasikan hasil

Penjelasan mudah dipahami, pemilihan kata sesuai dengan bahasa Indonesia baku. (2)

Penjelasan mudah difahami, pemilihan beberapa kata sesuai dengan bahasa Indonesia baku. (1,5) �

Penjelasan kurang difahami, pemilihan beberapa kata sesuai/tidak sesuai dengan bahasa Indonesia baku. (1)

Penjelasan sulit difahami, pemilihan kata tidak sesuai dengan bahasa Indonesia baku

(0,5)

Catatan: Centang (�) pada bagian yang memenuhi kriteria.

3. Daftar periksa PPKn

Kriteria Ketercapaian

Sudah Belum Hasil diskusi yang diceritakan membahas tentang analisa sikap Udin dan Edo saat bermain pesawat kertas

Hasil diskusi yang diceritakan membahas tentang bagaimana seharusnya sikap yang ditunjukkan saat bermain bersama.

4. Penilaian sikap (berani berekspresi, rasa ingin tahu, santun, toleran, kerja sama).

Penilaian Sikap

Page 117: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Sikap Belum

Terlihat Mulai

Terlihat Mulai

Berkembang Membudaya Ket.

Teliti √

Bertanggung Jawab

Disiplin

Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001

Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005

Page 118: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Sub Tema 3 : Gaya dan Gerak Pembelajaran : 6 Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR IPA

Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui

pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik Membedakan benda magnetis dan tidak magnetis dari kegiatan percobaan yang dilakukan

Indikator :

� Membedakan benda magnetis dan tidak magnetis dari kegiatan percobaan yang dilakukan

� Membuat kesimpulan dari hasil percobaan dalam bentuk tabel

Page 119: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

IPS

Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan

alam, sosial, budaya, dan ekonomi

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

Indikator :

� Membuat refleksi sikap saat berinteraksi dan bekerja sama

C. TUJUAN PEMBELAJARAN � Setelah melakukan percobaan, siswa dapat menentukan ciri-ciri benda-

benda magnetis dan nonmagnetis.

� Setelah kegiatan bekerja sama, siswa dapat membuat refleksi sikap bekerjasama dalam belajar .

D. MATERI PEMBELAJARAN � Benda magnetis dan tidak magnetis dari kegiatan percobaan yang

dilakukan

� Refleksi sikap saat berinteraksi

� Evaluasi

E. METODE PEMBELAJARAN

� Pendekatan : Saintifik

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,

10 menit

Page 120: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti � Siswa membaca teks tentang gaya magnet. (Mengamati)

� Siswa melakukan percobaan untuk membukti-kan benda magnetis dan nonmagnetis (Mengasosiasi)

� Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan percobaan. (Mengekplorasi)

� Siswa juga dapat bereksplorasi untuk mencari benda-benda lain yang ingin dicobanya.

� Siswa mengamati tabel percobaan dan menjawab pertanyaan yang ada. (Mengamati) dan (Menanya)

� Siswa membandingkan sifat bahan dari benda-benda yang tertarik magnet dan tidak tertarik magnet.

� Siswa menyimpulkan percobaan dengan cara mendiskusikan secara berkelompok. (Mengkomunikasikan)

� Siswa membuat refleksi saat berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-teman di kelas.

� Siswa mengerjakan evaluasi. (Mengkomunikasikan) � Siswa menuliskan perenungan di buku siswa. � Guru dapat menambahkan pertanyaan perenungan

berdasarkan perenungan di halaman 150.

35 Menit X 30 JP

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15 menit

G SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Page 121: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

� Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Pensil

� Magnet batang (2 batang) � Cermin

� Uang logam � Karet penghapus

� Peniti � Potongan kertas

� Potongan kain � Paku payung

H PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Daftar periksa IPA dan IPS

Kriteria Ketercapaian

Sudah Belum Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang dapat tertarik magnet.

Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang tidak dapat tertarik magnet.

Siswa dapat menyimpulkan tentang gaya magnet.

Siswa dapat merefleksikan sikap saat bekerja sama dalam belajar.

Siswa dapat menuliskan cara-cara perbaikan sikap saat bekerja sama dalam belajar.

2. Evaluasi dinilai dengan angka.

3. Penilaian sikap (rasa ingin tahu, kerja sama, tekun, dan teliti)

Penilaian Sikap

Sikap Belum

Terlihat Mulai

Terlihat Mulai

Berkembang Membudaya Ket.

Teliti √

Bertanggung Jawab

Disiplin

3. Evaluasi dinilai dengan angka.

Page 122: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Refleksi Guru

Guru membuat refleksi hasil pencapaian belajar siswa selama satu minggu.

� Apa yang telah berhasil dicapai?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

� Apa yang belum berhasil dicapai?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

� Apa kendala yang dihadapi?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

� Apa yang perlu dikembangkan?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001

Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005

Page 123: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku Pembelajaran : 1 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR MATEMATIKA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengenal konsep pecahan senilai dan melakukan operasi hitung

pecahan menggunakan benda kongkret/gambar

4.3 Mengurai sebuah pecahan menjadi sebagai hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah pecahan lainnya dengan berbagi kemungkinan jawaban

Indikator :

� Menentukan pecahan setelah mengamati gambar dan melengkapi tabel

Page 124: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

� Membedakan pecahan senilai dan tidak senilai setelah melakukan eksplorasi dengan gambar pecahan dan diskusi kelas

IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya

4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya

Indikator :

� Menjelaskan bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan fungsinya setelah mengamati gambar

SBdP Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengenal karya dua dan tiga dimensi berdasarkan pengamatan

4.2 Membuat karya seni kolase

Indikator :

� Menciptakan karya seni kolase menggunakan bahan alam dan barang bekas

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

� Setelah mengamati gambar dan melengkapi tabel, siswa mampu menentukan nilai pecahan dengan benar.

� Setelah melakukan eksplorasi dengan gambar dan diskusi kelas, siswa mampu menentukan pecahan yang senilai dengan pecahan yang ditentukan.

� Setelah mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan fungsinya dengan benar.

� Dengan menggunakan bahan alam dan barang bekas, siswa mampu membuat karya seni kolase dengan teknik yang benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

� Mengeksplorasi pecahan senilai melalui media pecahan

� Membuat karya seni kolase dengan bahan alam

� Mengenal bagian tubuh hewan

E. METODE PEMBELAJARAN

� Pendekatan : Saintifik

Page 125: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

10 menit

Inti � Siswa mengamati gambar, membaca teks, dan menjawab pertanyaan, dan kemudian mendiskusikan jawaban dalam kelompok. (Mengamati)

� Siswa dipandu menjawab pertanyaan yang terdapat di buku siswa untuk memahami konsep pecahan, khususnya pecahan yang merupakan bagian dari sekelompok benda. (Menanya)

� Setelah memahami pecahan yang merupakan bagian dari suatu kelompok benda, siswa diajak bereksplorasi dengan pecahan yang merupakan bagian dari suatu benda utuh. (Mengekplorasi)

� Siswa memperkirakan pecahan sederhana dengan cara menggambarkan di gambar pohon yang terdapat pada buku siswa. Kemudian, siswa diminta menceritakan.

� Siswa mengamati bagian tubuh merpati yang terdapat di buku siswa dan melengkapi tabel yang telah disediakan. Kegiatan ini merupakan pengenalan awal untuk bagianbagian tubuh hewan dan diharapkan dapat membantu siswa dalam melaksanakan observasi tentang hewan di lingkungan rumah mereka. (Mengamati)

� Siswa menuliskan perenungan mereka di buku siswa. (Mengkomunikasikan)

35 Menit X 30 JP

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

15 menit

Page 126: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Daun kering atau bahan lain dari alam dan bulu ayam/ burung/bebek.

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Rubrik Penilaian Kolase. (SBdP)

Kriteria Perlu Berlatih lagi Cukup Bagus Bagus Sekali

Desain Seluruh bahan dipotong dengan ukuran dan bentuk yang tepat dan disusun dengan rapi.

(3)

Sebagian besar bahan dipotong dengan ukuran dan bentuk yang tepat dan disusun dengan rapi.

(2)

Sedikit bahan dipotong dengan ukuran dan bentuk yang tepat dan disusun dengan rapi.

(1)

Bahan Menggunakan sedikitnya 4 jenis bahan alam.

(3)

menggunakan 3 jenis bahan alam.

(2)

menggunakan 2 jenis bahan alam.

(1)

Waktu Menyelesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

(1,5)

Menyelesaikan 5 menit setelah waktu yang ditentukan.

(1)

Tidak menyelesaikan dalam waktu yang ditentukan.

(0,5)

Catatan: Centang (�) pada bagian yang memenuhi kriteria.

Page 127: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

2. Lembar kerja matematika pecahan dinilai dengan angka. (Matematika) 3. Fungsi dan bagian tubuh burung dinilai dengan daftar periksa. (IPA)

Kriteria Keterangan

Ya Tidak Siswa mampu menuliskan fungsi paruh dengan benar

Siswa mampu menuliskan fungsi sayap dengan benar

Siswa mampu menuliskan fungsi ekor dengan benar

Siswa mampu menuliskan fungsi cakar dengan benar

Bila terdapat kesalahan pengisian data, minta siswa untuk memperbaiki.

4. Penilaian sikap teliti, kreatif, rasa ingin tahu.

No Sikap Belum

Terlihat Mulai

Terlihat Mulai

Berkembang Membudaya Ket.

1 Teliti

2 Bertanggung Jawab

3 Disiplin

Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001

Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005

Page 128: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku Pembelajaran : 2 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,

gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Page 129: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Indikator :

� Menggali informasi dari teks laporan pengamatan tentang hewan

IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya

4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya

Indikator :

� Membedakan serangga dan laba-laba

IPS Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan

alam, sosial, budaya, dan ekonomi

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

� Menghubungkan suatu akibat dengan tindakan yang dilakukan

PJOK Kompetensi Dasar (KD) 3.9 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap

pertumbuhan dan perkembangan tubuh

4.3 Mempraktikkan kombinasi pola gerak dasar lokomotor untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan cepat dan lari yang dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau olahraga tradisional

Indikator :

� Mempraktikkan kombinasi gerak dasar untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan dan lari

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

� Dengan berdiskusi dan menjawab pertanyaan, siswa mampu menggali informasi dari teks laporan pengamatan tentang hewan dengan baik.

� Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu membedakan serangga dan laba-laba dengan benar.

� Dengan permainan, siswa mampu mempraktikkan gerak dasar untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan dan lari dengan teknik yang benar.

Page 130: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

� Setelah mengamati gambar dan diskusi, siswa mampu menghubungkan suatu akibat dengan tindakan yang dilakukan manusia dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

� Melaporkan hasil pengamatan tentang hewan

� Mempraktikkan keterampilan dasar atletik melalui permainan

� Mendiskusikan sikap peduli terhadap hewan

E. METODE PEMBELAJARAN

� Pendekatan : Saintifik

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

10 menit

Inti � Siswa menggambar dan menulis teks deskriptif berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di rumah dan menuliskan di kolom yang telah disediakan di buku siswa. (Mengasosiasi)

� Siswa melengkapi gambar dan tabel di buku siswa setelah melakukan pengamatan terhadap laba-laba dan serangga yang mereka bawa dari rumah.

� Siswa melengkapi gambar laba-laba dan serangga yang belum sempurna.

� Siswa membuat diagram Venn tentang persamaan dan perbedaan antara laba-laba dan serangga yang dibawa dari rumah.

35 Menit X 30 JP

Page 131: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

� Siswa diarahkan oleh guru menuju lapangan sekolah. (Mengekplorasi)

� Mereka diminta berbaris secara tertib. Tiba di lapangan guru terlebih dahulu melakukan pemanasan.

� Siswa melakukan permainan dalam bentuk jalan dan lari sambil menjelaskan perbedaan jalan dan lari.

� Siswa diperkenalkan pada permainan Burung Pelatuk dan Serangga. (Mengkomunikasikan)

� Guru menyampaikan bahwa seperti halnya manusia, hewan juga membutuhkan kasih sayang.

� Mereka ingin hidup tenang di alam bebas. Namun, hak mereka menjadi terganggu ketika manusia merusak tempat tinggal mereka dan bahkan mengurung mereka dalam sangkar atau kandang.

� Siswa melakukan perenungan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat di buku siswa. (Mengkomunikasikan)

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil belajar selama sehari � Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) � Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15 menit

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Laba-laba dan serangga.

Page 132: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

Teks deskriptif tentang hewan dinilai dengan daftar periksa. (Bahasa Indonesia)

Kriteria Keterangan

Ya Tidak Saya mampu menyebutkan sedikitnya 4 bagian tubuh hewan dan jumlahnya dengan benar.

Saya mampu menyebutkan sedikitnya 4 bagian tubuh hewan dan fungsinya dengan benar.

Saya mampu menyebutkan warna yang terdapat pada hewan dengan benar.

Saya mampu menyebutkan 3 ciri khusus lainnya dari hewan dengan benar (ukuran, tekstur permukaan kulit/bulu, cara bergerak).

Diagram Venn persamaan dan perbedaan laba-laba dan serangga dinilai dengan daftar periksa. (IPA)

Kriteria Keterangan Ya Tidak

Saya mampu menyebutkan sedikitnya 3 persamaan laba-laba dan serangga

Saya mampu menyebutkan sedikitnyaan 3 perbedaan laba-laba dan serangga

Keterampilan jalan, lari, dan lompat pada permainan Burung Pelatuk dan Serangga dinilai dengan daftar periksa. (PJOK)

Kriteria Keterangan

Ya Tidak Siswa dapat mempraktikkan teknik dasar atletik jalan dengan teknik yang benar

Siswa dapat mempraktikkan teknik dasar atletik lari dengan teknik yang benar

Siswa dapat mempraktikkan teknik dasar atletik lompat dengan teknik yang benar.

Page 133: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Keterampilan menjawab pertanyaan tentang tindakan manusia terhadap hewan dinilai dengan daftar periksa. (IPS)

Kriteria Keterangan

Ya Tidak Siswa dapat menuliskan pendapatnya tentang gambar dengan benar.

Siswa dapat menuliskan pendapatnya tentang cara

memperlakukan hewan pada gambar dengan benar

Penilaian sikap teliti, kreatif, rasa ingin tahu.

No Sikap Belum

Terlihat Mulai

Terlihat Mulai Ber-kembang

Membu-daya Ket.

1 Teliti

2 Bertanggung Jawab

3 Disiplin

Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001

Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005

Page 134: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku Pembelajaran : 3 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,

gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Page 135: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Indikator :

� Menggali informasi laporan hasil pengamatan

PPKN Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan

sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat

4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat

Indikator :

� Memberikan contoh kewajiban sebagai warga terhadap tumbuhan dan hewan setelah berdiskusi

IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya

4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya

Indikator :

� Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dan fungsinya

IPS Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan

alam, sosial, budaya, dan ekonomi

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

Indikator :

� Menjelaskan hubungan antara hewan dengan tumbuhan dan manusia dengan tumbuhan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

� Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dan fungsinya dengan benar.

� Setelah membaca dan berdiskusi tentang laporan hasil pengamatan, siswa mampu menggali informasi dari teks laporan pengamatan lebih mendalam.

Page 136: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

� Setelah mengamati gambar dan membaca teks, siswa mampu menjelaskan hubungan antara hewan dengan tumbuhan dan manusia dengan tumbuhan dengan benar.

� Setelah berdiskusi, siswa mampu memberikan contoh kewajiban sebagai warga terhadap hewan dan tumbuhan sebanyak-banyaknya.

D. MATERI PEMBELAJARAN

� Melakukan pengamatan terhadap tumbuhan dan menulis laporan

� Memahami teks bagian-bagian tumbuhan

� Mendiskusikan hubungan antara manusia, tumbuhan, dan hewan

E. METODE PEMBELAJARAN

� Pendekatan : Saintifik

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

10 menit

Inti � Siswa mengamati tumbuhan di sekitar mereka. (Mengamati)

� Siswa membaca teks yang terdapat dalam buku siswa secara berkelompok.

� Siswa mengamati dua gambar yang terdapat dalam buku siswa.

� Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa. (Menanya)

35 Menit X 30 JP

Page 137: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

� Setelah siswa menjawab pertanyaan secara indvidu, mereka kemudian saling mempertanyakan jawaban yang ditulis di buku siswa dengan cara bertukar buku searah jarum jam dalam kelompok. Masing-masing siswa bisa menambahkan atau memberi saran tentang jawaban yang terdapat pada buku temannya. (Mengasosiasi) dan (Mengkomunikasikan)

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar

� Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15 menit

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Tumbuhan di sekitar sekolah, lembar pengamatan dan alat tulis.

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dinilai dengan daftar periksa. (IPA)

Kriteria Keterangan

Ya Tidak Siswa mampu menggambarkan dan menuliskan sedikitnya 3 ciri-ciri daun.

Siswa mampu menggambarkan dan menuliskan sedikitnya 3 ciri-ciri bunga dan akar.

Page 138: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Siswa mampu menggambarkan dan menuliskan sedikitnya 3 ciri-ciri akar.

Siswa mampu menuliskan deskripsi tentang daun/bunga dan buah/akar berdasarkan bentuk, warna, ukuran, dan tekstur.

2. Diskusi untuk menggali informasi laporan hasil pengamatan dinilai

dengan rubric diskusi. (Bahasa Indonesia)

Kriteria Bagus Cukup Bagus Perlu Berlatih

Mendengarkan Selalu mendengarkan teman yang sedang berbicara.

(2)

Mendengarkan teman yang berbicara namun sesekali masih perlu diingatkan.

(1,5)

Masih perlu diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara.

( 1)

Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, postur, ekspresi wajah, suara)

Merespon dan menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat.

(3)

Merespon dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.

(2)

Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.

(1)

Partisipasi (menyampaikan ide, perasaan, pikiran)

Isi pembicaraan menginspirasi teman. Selalu mendukung dan memimpin lainnya saat diskusi.

(3)

Berbicara dan menerangkan secara rinci, merespon sesuai dengan topik.

(2)

Jarang berbicara selama proses diksusi berlangsung.

(1)

3. Hubungan manusia, hewan, dan tumbuhan dinilai dengan daftar

periksa. (IPS)

Kriteria Keterangan Ya Tidak

Siswa mampu menuliskan hubungan antara lebah dan bunga Siswa mampu menuliskan manfaat yang diperoleh oleh lebah Siswa mampu menuliskan manfaat yang diperoleh oleh bunga

Page 139: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

4. Kewajiban sebagai warga terhadap tumbuhan dinilai dengan daftar periksa. (PPKn)

Kriteria Keterangan Ya Tidak

Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh kewajiban mereka terhadap hewan dengan benar.

Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh kewajiban mereka terhadap tumbuhan dengan benar.

5. Penilaian sikap teliti, kreatif, rasa ingin tahu.

No Sikap Belum Terlihat

Mulai Terlihat

Mulai Ber-kembang

Membu-daya

Ket.

1 Teliti �

2 Bertanggung Jawab

3 Disiplin

Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001

Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005

Page 140: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku Pembelajaran : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR PPKN Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan

sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat

4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat

Indikator :

� Memberikan contoh kewajiban manusia terhadap hew an dan tumbuhan

MATEMATIKA

Page 141: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengenal konsep pecahan senilai dan melakukan operasi hitung

pecahan menggunakan benda kongkret/gambar

4.3 Mengurai sebuah pecahan menjadi sebagai hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah pecahan lainnya dengan berbagi kemungkinan jawaban

Indikator :

� Mengurutkan bilangan pecahan dari yang terkecil hingga terbesar dan sebaliknya berdasarkan data pada table

� Membandingkan pecahan

IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya

4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya

Indikator :

� Menggali informasi melalui teks tentang bagian-bagian bunga dan fungsinya

IPS Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan

alam, sosial, budaya, dan ekonomi

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

Indikator :

� Mengaitkan interaksi antarmakhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

� Setelah berdiskusi, siswa mampu mengaitkan interaksi antarmakhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan) dengan benar.

� Setelah membaca teks, siswa mampu menggali informasi berdasarkan teks tentang bagian-bagian bunga dan fungsinya dengan tepat.

� Setelah berdiskusi, siswa mampu memberikan contoh kewajiban manusia terhadap hewan dan tumbuhan dengan tepat.

Page 142: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

� Melalui permainan petualangan, siswa mampu menentukan pecahan senilai, membanding, mengurutkan pecahan dengan benar

D. MATERI PEMBELAJARAN

� Mengamati gambar dan mengaitkan hubungan antara manusia, tumbuhan, dan hewan

� Memahami teks tentang bagian-bagian bunga

� Mendiskusikan kewajiban terhadap lingkungan

E. METODE PEMBELAJARAN

� Pendekatan : Saintifik

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

10 menit

Inti � Siswa mengamati gambar yang terdapat di buku siswa dan menjawab pertanyaan. Kemudian secara berpasangpasangan, mereka mendiskusikan jawaban mereka. (Mengamati)

� Kemudian mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan diri dan pengalaman siswa, misalnya: (Menanya) - Apakah kamu pernah berinteraksi dengan

tumbuhan? Ceritakan. - Mengapa kamu melakukan hal tersebut?

� Siswa melengkapi tabel yang terdapat di buku siswa. (Mengkomunikasikan)

35 Menit X 30 JP

Page 143: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15 menit

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Media pecahan

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Pecahan dinilai dengan angka. (Matematika)

2. Mengaitkan interaksi antarmakhluk hidup dinilai dengan daftar periksa. (IPS)

Kriteria Keterangan

Ya Tidak Siswa mampu menuliskan 3 alasan mengapa manusia, hewan, dan tumbuhan saling membutuhkan dengan rinci.

Siswa mampu menyimpulkan berdasarkan gambar dengan benar.

3. Menggali informasi dari teks tentang bagian-bagian tumbuhan dinilai dengan daftar periksa. (IPA)

Kriteria Keterangan

Ya Tidak Siswa mampu menyebutkan sedikitnya 5 bagian bunga dengan benar

Page 144: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Siswa mampu menyebutkan sedikitnya 3 fungsi dari bagian bunga dengan benar.

4. Kewajiban manusia terhadap tumbuhan dan hewan dinilai dengan daftar periksa. (PPKn)

Kriteria Keterangan Ya Tidak

Siswa mampu menuliskan 2 contoh kewajiban terhadap tumbuhan dan alasannya dengan benar.

Siswa mampu menuliskan 2 contoh kewajiban terhadap hewan dan alasannya dengan benar.

5. Penilaian sikap teliti, kreatif, rasa ingin tahu.

No Sikap Belum Terlihat

Mulai Terlihat

Mulai Ber-kembang

Membu-daya

Ket.

1 Teliti

2 Bertanggung Jawab

3 Disiplin

Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001

Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005

Page 145: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku Pembelajaran : 5 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR

Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,

gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Indikator : � Menggali informasi dari teks laporan pengamatan tentang fungsi

tumbuhan IPA

Page 146: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya 4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh

hewan dan tumbuhan serta fungsinya Indikator : � Menyimpulkan tentang fungsi batang pada tumbuhan PJOK Kompetensi Dasar (KD) 3.9 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap

pertumbuhan dan perkembangan tubuh 4.3 Mempraktikkan kombinasi pola gerak dasar lokomotor untuk

membentuk gerakan dasar atletik jalan cepat dan lari yang dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau olahraga tradisional

Indikator : � Mempraktikkan kombinasi gerak dasar untuk membentuk gerakan dasar

atletik jalan dan lari C. TUJUAN PEMBELAJARAN

� Dengan permainan, siswa mampu mempraktikkan kombinasi gerak dasar atletik, jalan, dan lari dengan teknik yang benar.

� Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menyimpulkan fungsi batang pada tumbuhan dengan benar.

� Dengan berdiskusi, siswa mampu menggali informasi dari teks laporan pengamatan tentang fungsi tumbuhan dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN

� Mempraktikkan gerak dasar atletik melalui permainan � Melakukan percobaan tentang fungsi batang pada tumbuhan � Membuat gambar pemandangan setelah mengamati lingkungan sekitar

E. METODE PEMBELAJARAN

� Pendekatan : Saintifik � Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

10 menit

Page 147: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti � Siswa membentuk sebuah lingkaran besar. (Mengekplorasi)

� Satu siswa diminta berdiri di tengah lingkaran. � Setiap siswa membuat gambar lingkaran

menggunakan kapur di tempat mereka berdiri kecuali siswa yang di tengah (Mengekplorasi)

� Siswa menghitung satu sampai tiga dan diulang sampai semua siswa mendapat giliran.

� Siswa yang menyebut angka 1 diberi nama Ikan. � Siswa yang menyebut angka 2 diberi nama Katak. � Siswa yang menyebut angka 3 diberi nama kadal.

(Mengekplorasi)

35 Menit X 30 JP

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15 menit

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Page 148: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

� Gelas air mineral bekas 6 buah, batang seledri atau tanaman sejenis, pewarna makanan atau pewarna makanan alami, wadah untuk menempatkan cairan berwarna dan Kapur

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Keterampilan jalan, lari, dan lompat pada permainan ikan, katak, atau kadal dinilai dengan daftar periksa. (PJOK)

Kriteria Keterangan

Ya Tidak Siswa mampu mempraktikkan teknik dasar atletik jalan dengan teknik yang benar

Siswa mampu mempraktikkan dasar atletik lari dengan teknik yang benar

2. Percobaan fungsi batang dinilai dengan daftar periksa. (IPA)

Kriteria Keterangan

Ya Tidak Siswa mampu menuliskan fungsi zat warna pada kegiatan dengan benar.

Siswa mampu menuliskan apa yang terjadi pada batang tanaman setelah dibiarkan selama 30 menit sesuai percobaan.

Siswa mampu menuliskan alasan mengapa hasil pengamatan pada no. 2 terjadi.

Siswa mampu menyimpulkan hasil percobaan dengan benar. 3. Menggali informasi dari teks pengamatan dinilai dengan rubrik

diskusi. (Bahasa Indonesia)

Rubrik Diskusi

Kriteria Bagus Sekali Cukup Bagus Perlu Berlatih Mendengarkan Selalu

mendengarkan teman yang sedang berbicara.

(2)

Mendengarkan teman yang berbicara namun sesekali masih perlu diingatkan.

(1.5) √

Masih perlu diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara.

(1) Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, postur, ekspresi wajah, suara)

Merespon dan menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat.

(3)

Merespon dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.

(2) √

Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.

(1)

Page 149: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Partisipasi (menyampaikan ide, perasaan, pikiran)

Isi pembicaraan menginspirasi teman. Selalu mendukung dan memimpin lainnya saat diskusi.

(3) √

Berbicara dan menerangkan secara rinci, merspon sesuai dengan topik.

(2)

Jarang berbicara selama proses diksusi berlangsung

(1)

Catatan: Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.

Penilaian : Total nilai x 10 = ..... 8

Contoh : 1,5+2+3 x 10= 6,5 x 10= 8,1

8 8 4. Penilaian sikap.

No Sikap Belum Terlihat

Mulai Terlihat

Mulai Ber-kembang

Membu-daya Ket.

1 Teliti �

2 Bertanggung Jawab

3 Disiplin

Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001

Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005

Page 150: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku Pembelajaran : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,

gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Page 151: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Indikator :

� Menggali informasi tentang laporan hasil pengamatan tentang alam yang didukung dengan media gambar hasil karya siswa

SBdP Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengenal karya dua dan tiga dimensi berdasarkan pengamatan

4.2 Membuat karya seni kolase dengan berbagai bahan di lingkungan sekitar

Indikator :

� Menggambar pemandangan alam di sekitar rumah

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

� Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu menggambar pemandangan alam di sekitar rumah dengan menarik.

� Dengan media gambar yang dibuat sendiri, siswa mampu menggali informasi tentang hasil pengamatan tentang alam secara lebih mendalam.

D. MATERI PEMBELAJARAN

� Menceritakan tentang gambar pemandangan alam

� Evaluasi

E. METODE PEMBELAJARAN

� Pendekatan : Saintifik

� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan

10 menit

Page 152: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.

� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.

Inti � Siswa memperlihatkan gambar pemandangan yang telah digambar mereka di rumah di hari sebelumnya dan kemudian menceritakan tentang gambar tersebut kepada temanteman dalam satu kelompok. (Mengkomunikasikan)

� Siswa mengamati pohon pecahan dan mewarnai sesuai instruksi. Siswa diminta memilih sepuluh pecahan dari pohon tersebut secara acak dan mengurutkannya dari yang terbesar hingga terkecil. (Mengamati)

� Siswa diminta menjelaskan secara tertulis kewajiban yang dilakukan di rumah terhadap hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar rumah. (Mengkomunikasikan)

35 Menit X 30 JP

Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.

� Melakukan penilaian hasil belajar

� Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

15 menit

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

� Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

� Gambar hasil karya siswa

Page 153: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Evaluasi dinilai dengan angka. 2. Penilaian sikap (rasa ingin tahu, kerja sama, tekun, dan teliti) Penilaian Sikap

Sikap Belum

Terlihat Mulai

Terlihat Mulai

Berkembang Membudaya Ket.

Teliti √

Bertanggung Jawab

Disiplin

Refleksi Guru

Guru membuat refleksi hasil pencapaian belajar siswa selama satu minggu.

� Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pecan ini? Pembelajaran mana yang

sudah berjalan efektif? Jelaskan

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

� Pembelajaran atau kegiatan mana yang masih memerlukan peningkatan?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

� Materi apa yang sudah dikuasai siswa dengan baik? Jelaskan

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

� Apakah ada meteri yang sulit dipahami oleh siswa? Jelaskan

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

� Rencana perbaikan yang akan dilakukan untuk pembelajaran yang akan

datang? Jelaskan langkah-langkahnya

Page 154: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

…………………………………………………………………………………

……………….…………………………………………………………………

Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001

Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005

Page 155: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK

PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIJANTUNG 03 PAGI

Skor pada butir-butir pelaksanaan pendekatan saintifik dengan cara

melingkari angka pada kolom skor (1,2,3,4) sesuai dengan kriteria tersebut: 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik

No. Indikator/ Aspek yang diamati Skor

GURU DALAM KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN

1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran.

1 2 3 4

2. Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar.

1 2 3 4

3. Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya.

1 2 3 4

4. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai

1 2 3 4

LANGKAH PENDEKATAN SAINTIFIK

Mengamati (Observing):

5. Guru memfasislitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan dan observasi.

1 2 3 4

6. Guru membimbing peserta didik dalam observasi melalui kegiatan melihat, mendengar dan membaca (tanpa atau dengan alat).

1 2 3 4

7. Guru melatih peserta didik memperhatikan hal yang penting dari suatu objek/materi

1 2 3 4

8. Guru menyajikan obyek secara nyata dalam pembelajaran

1 2 3 4

9. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil observasi

1 2 3 4

10. Guru melatih peserta didik dalam kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi

1 2 3 4

Menanya (Questioning):

Page 156: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

11. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, dibaca, atau disimak.

1 2 3 4

12. Guru membimbing peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, dibaca, atau disimak.

1 2 3 4

13. Guru membimbing peserta didik dalam mengajukan pertanyaan

1 2 3 4

14. Guru memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik mengenai pembelajaran yang belum dipahami maupun yang sudah dipahami peserta didik.

1 2 3 4

Mencoba (Experimenting):

15. Guru merumuskan tujuan eksperimen kepada peserta didik

1 2 3 4

16. Guru dan peserta didik bersama-sama menyiapkan perlengkapan yang dipergunakan dan memperhintungkan tempat dan waktu.

1 2 3 4

17. Guru menyiapkan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan eksperimen

1 2 3 4

18. Guru menjelaskan masalah yang akan dijadikan eksperimen

1 2 3 4

19. Guru mengumpulkan hasil kerja peserta didik dan mengevaluasinya.

1 2 3 4

Menalar (Associating):

20. Guru melatih peserta didik agar mandiri dalam mengolah suatu informasi atau materi pembelajaran.

1 2 3 4

21. Guru melatih peserta didik dalam memcahkan suatu masalah atau menjawab pertanyaan yang sukar baginya secara individual ataupun berkelompok.

1 2 3 4

22. Guru membimbing peserta didik dalam memahami materi pembelajaran sehingga peserta didik dapat menarik kesimpulan terhadap materi pembelajaran.

1 2 3 4

23. Guru tidak banyak menggunakan metode ceramah 1 2 3 4

24. Guru menyusun bahan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.

1 2 3 4

25. Guru membimbing siswa dalam menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarjan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.

1 2 3 4

26. Guru memberi instruksi singkat dan jelas baik dilakukan sendiri maupun dengan contoh disertai simulasi

1 2 3 4

Membentuk Jaring (Networking):

27. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi dalam pembelajaran.

1 2 3 4

28. Guru sebagai mediator. 1 2 3 4

KEBIJAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN

Page 157: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Karakteristik Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran 29. Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik. 1 2 3 4

30. Banyak melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

1 2 3 4

31. Pembelajaran terhindar dari verbalisme. 1 2 3 4

32. Guru menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif.

1 2 3 4

33. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.

1 2 3 4

34. Pembelajaran meningkatkan motivasi mengajar guru. 1 2 3 4

Sumber dan Sarana Pendidikan

35. Buku pegangan siswa yang mengacu pada kurikulum 2013 kurang mengarahkan siswa untuk memahami kompetensi yang harus dikuasai.

1 2 3 4

36.

Bahan belajar utama bagi guru beragam. Seperti buku, majalah, peta, lingkungan sekitar, dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam pelaksanaan pendekatan saintifik 2013.

1 2 3 4

37. Guru mengintruksikan siswa untuk membaca sumber selain buku teks.

1 2 3 4

TEKNIK PENILAIAN

Penilaian Proses

38. Saat observasi guru menilai proses dan keterampilan siswa dalam mengerjakan secara individu maupun kelompok

1 2 3 4

39. Guru menilai siswa saat berdiskusi. 1 2 3 4

40. Guru menilai siswa saat presentasi. 1 2 3 4

Penilaian Produk

41. Guru menilai pemahaman konsep dan prinsip dilakukan dengan tes tertulis.

1 2 3 4

Penilaian Sikap

42. Saat observasi guru menilai sikap siswa bekerja kelompok maupun individu.

1 2 3 4

43. Menilai siswa saat berdiskusi. 1 2 3 4

44. Menilai sikap siswa saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi sikap.

1 2 3 4

KEGIATAN PENUTUP

45. Melakukan konfirmasi dan memberikan kesimpulan dan tindak lanjut.

1 2 3 4

Page 158: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Jakarta, 2015

Responden Observer

(Sri Yuliastuti, S.Pd) (Reza Risky Fahdarani)

Page 159: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Lampiran 3

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK

PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIJANTUNG 03 PAGI

NO SKOR PERTEMUAN

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke- 6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 Ke- 11 Ke- 12 1 2 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 7 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 8 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 9 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 10 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 11 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 12 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 13 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 14 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 15 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 16 2 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 17 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 18 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 19 2 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 20 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 21 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 22 2 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 23 4 2 2 4 2 3 4 3 4 3 3 3 24 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 25 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 26 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 27 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 28 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 29 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 30 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 31 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3

Page 160: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

32 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 33 3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 4 34 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4

35 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4

36 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4

37 3 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 3

38 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4

39 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3

40 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3

41 3 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4

42 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4

43 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3

44 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3

45 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 TOTAL SKOR 132 142 108 140 139 154 159 168 142 146 159 157

Page 161: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK

PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIJANTUNG 03 PAGI

Skor pada butir-butir pelaksanaan pendekatan saintifik dengan cara

melingkari angka pada kolom skor (1,2,3,4) sesuai dengan kriteria tersebut: 5 : kurang 6 : cukup 7 : baik 8 : sangat baik

No. Indikator/ Aspek yang Diamati Skor

PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN

1. Peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran.

1 2 3 4

2. Mendengarkan motivasi belajar yang diberikan guru untuk meningkatkan minat dalam belajar.

1 2 3 4

3. Menjawab pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya.

1 2 3 4

4. Mendengarkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai

1 2 3 4

LANGKAH PENDEKATAN SAINTIFIK

Mengamati (Observing):

5. Melakukan pengamatan dan observasi 1 2 3 4

6. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam kegiatan observasi.

1 2 3 4

7. Melakukan kegiatan observasi melalui kegiatan melihat, mendengar dan membaca (tanpa atau dengan alat).

1 2 3 4

8. Memperhatikan hal yang penting dari suatu objek/materi yang dijelaskan oleh guru.

1 2 3 4

9. Memperhatikan dengan saksama objek yang diperlihatkan oleh guru.

1 2 3 4

10. Mengamati objek/materi dengan kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.

1 2 3 4

11. Memiliki sikap cermat, objektif, jujur dan fokus. 1 2 3 4

Menanya (Questioning):

12. Berani bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, dibaca, 1 2 3 4

Page 162: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

atau disimak.

13. Mengajukan pertanyaan yang ingin diketahui oleh peserta didik.

1 2 3 4

Mencoba (Experimenting):

14. Mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan eksperimen

1 2 3 4

15. Guru dan peserta didik bersama-sama menyiapkan perlengkapan yang dipergunakan dan memperhintungkan tempat dan waktu.

1 2 3 4

16. Mendengarkan penjelasan tentang masalah yang akan dijadikan eksperimen

1 2 3 4

17. Melakukan kegiatan mencoba dengan teliti, jujur, dan menghargai pendapat orang lain.

1 2 3 4

18. Mengumpulkan hasil kerja tepat waktu kepada guru. 1 2 3 4

19. Memiliki sikap teliti, jujur, dan menghargai pendapat orang lain.

1 2 3 4

Menalar (Associating):

20. Mengolah suatu informasi atau materi pembelajaran dengan mandiri.

1 2 3 4

21. Memcahkan suatu masalah atau menjawab pertanyaan yang sukar baginya secara individual ataupun berkelompok.

1 2 3 4

22. Memahami materi pembelajaran dan dapat menarik kesimpulan terhadap materi pembelajaran.

1 2 3 4

23. Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.

1 2 3 4

24. Mudah memahami instruksi yang diberikan oleh guru. 1 2 3 4 25. Memiliki sikap teliti, jujur, dan kerja keras. 1 2 3 4

Membentuk Jaring (Networking):

26. Menyampaikan hasil analisis dari kegiatan pembelajaran kepada teman sekelas.

1 2 3 4

27. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi dalam pembelajaran.

1 2 3 4

28. Memiliki sikap komunikatif, berani mengungkapkan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.

1 2 3 4

KEBIJAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN

Karakteristik Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

29. Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik. 1 2 3 4

30. Banyak melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

1 2 3 4

Page 163: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Jakarta, 2015 Observer

(Reza Risky Fahdarani)

31. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.

1 2 3 4

32. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa 1 2 3 4

Sumber dan Sarana Pendidikan

33. Interaksi antara siswa dan sumber pembelajaran yang digunakan guru.

1 2 3 4

34. Tertarik pada materi yang disajikan. 1 2 3 4

35. Ketekunan dalam mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru.

1 2 3 4

TEKNIK PENILAIAN

Penilaian Proses

36. Melakukan kegiatan observasi secara individu maupun kelompok

1 2 3 4

37. Menjawab pertanyaan guru dengan benar. 1 2 3 4 38. Mengajukan pertanyaan kepada guru. 1 2 3 4

39. Memecahkan masalah dan menjawab pertanyaan yang sukar.

1 2 3 4

40. Mengemukakan hasil kegiatan pembelajaran kepada teman sekelas.

1 2 3 4

Penilaian Produk

41. Mengumpulkan tugas tes tertulis yang diberikan guru. 1 2 3 4

Penilaian Sikap

42. Memiliki sikap patuh, tertib dan disiplin. 1 2 3 4

43. Menggunakan kata-kata santun dalam proses pembelajaran.

1 2 3 4

44. Berpakaian rapi, sopan dan bersih. 1 2 3 4

KEGIATAN PENUTUP

45. Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan. 1 2 3 4

Page 164: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Lampiran 5

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK

PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIJANTUNG 03 PAGI

NO SKOR PERTEMUAN

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke- 6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 Ke- 11 Ke- 12 1 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 7 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 8 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 9 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 10 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 11 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 12 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 4 3 13 2 3 2 4 2 4 2 3 4 3 3 3 14 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 15 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 16 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 17 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 18 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 19 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 20 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 21 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 22 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 23 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 24 2 4 3 4 3 2 4 2 4 4 3 3 25 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 26 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 27 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3

28 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 29 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 30 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

Page 165: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

31 3 2 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 32 3 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 33 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 34 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4

35 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 36 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 37 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3

38 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4

39 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 40 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3

41 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 42 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3

43 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4

44 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4

45 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 TOTAL SKOR 130 142 124 144 148 141 156 158 162 155 155 160

Page 166: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Lampiran 6

PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH TENTANG

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013

DI KELAS VI SDN CIJANTUNG 03 PAGI

Hari/Tanggal :

Waktu :

Nama :

Tempat :

1. Apakah sekolah SDN Cijantung 03 Pagi ini menggunakan pendekatan

saintifik dalam proses pembelajaran? Sudah berapa lama pendekatan saintifik

ini dilaksanakan?

2. Menurut ibu, apakah tenaga pengajar di sini sudah menjalankan dengan baik

proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik?

3. Dari segi fasilitas sekolah, dukungan apa yang diberikan sekolah untuk

mendukung proses pembelajaran?

4. Apakah ada upaya yang dilakukan Ibu agar penerapan pendekatan saintifik

berjalan dengan baik?

5. Apakah para guru di SDN 03 Cijantung mengalami hambatan/kesulitan

dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik?

6. Solusi apa yang Ibu berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut?

7. Nilai karakter seperti apa yang diharapkan dari pelaksanaan pendekatan

saintifik di SDN 03 Cijantung ini?

Page 167: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Lampiran 7

HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH TENTANG

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013

DI KELAS VI SDN CIJANTUNG 03 PAGI

Hari/Tanggal : 22 Oktober 2015

Waktu : 08.00 WIB

Nama : Suti Rahayu, M.Pd

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

Pertanyaan

1. Apakah sekolah SDN Cijantung 03 Pagi ini menggunakan pendekatan

saintifik dalam proses pembelajaran? Sudah berapa lama pendekatan saintifik

ini dilaksanakan?

Jawab: Iya benar, karena kita merupakan sekolah sasaran implementasi

Kurikulum 2013. Pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 sudah berjalan

di sekolah ini selama tiga tahun.

2. Menurut ibu, apakah tenaga pengajar di sini sudah menjalankan dengan baik

proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik?

Jawab: 80% sudah berjalan dengan baik. Kami belum 100% baik karena

kami masih belajar dalam mengimplementasikannya.

3. Dari segi fasilitas sekolah, dukungan apa yang diberikan sekolah untuk

mendukung proses pembelajaran?

Jawab: Adanya sarana dan prasarana sekolah, media-media pembelajaran,

alat peraga, yang dapat dijadikan untuk menunjang adanya pembelajaran

saintifik pada Kurikulum 2013.

4. Apakah ada upaya yang dilakukan Ibu agar penerapan pendekatan saintifik

berjalan dengan baik?

Page 168: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Jawab: Ada, seperti pembinaan, kemudian diskusi hasil pertemuan-

pertemuan lapangan, kesulitan di lapangan didiskusikan bersam-sama dan

dicari jalan keluar atau solusi terbaik.

5. Apakah para guru di SDN 03 Cijantung mengalami hambatan/kesulitan

dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik?

Jawab: Hambatan dan kesulitan dalam penerapan pendekatan saintifik pasti

ada walaupun tidak banyak. Seperti, pada kelas rendah anak belum paham

untuk kegiatan mengamati, bertanya kemudian untuk mengumpulkan,

mengkonfirmasikan, mengkomunikasikan. Kemudian, sulitnya memancing

peserta didik untuk berani bertanya untuk itu perlu dibantu oleh guru dalam

kegiatan tersebut. Namun, pada kelas atas tidak terlalu sulit karena dari segi

bahasa mereka sudah komunikatif.

6. Solusi apa yang Ibu berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut?

Jawab: Untuk kelas bawah dilatih membaca dan menulis dengan lancar.

Dengan lancar membaca dan menulis maka peserta didik akan paham pada

tahapan pendekatan saintifik. Karena kegiatan mengamati, menyanya,

mencoba, menalar, membentuk jaring ada kaitannya pada pembelajaran

Bahasa Indonesia.

7. Nilai karakter seperti apa yang diharapkan dari pelaksanaan pendekatan

saintifik di SDN 03 Cijantung ini?

Jawab: kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kemudian social antar

teman.

Page 169: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Lampiran 8

PEDOMAN WAWANCARA GURU TENTANG

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA

KURIKULUM 2013 DI KELAS VI SDN CIJANTUNG 03

PAGI

Hari/Tanggal :

Waktu :

Nama :

Tempat :

1. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan atau seminar mengenai

kurikulum 2013? Pelatihan seperti apa yang Bapak/Ibu dapatkan?

2. Apakah Bapak/Ibu menggunakan pendekatan saintifik dalam proses

pembelajaran? Apa saja langkah-langkah dalam pendekatan saintifik?

3. Bagaimana Bapak/Ibu menerapkan langkah-langkah tersebut?

4. Nilai karakter apa yang Bapak/Ibu harapkan dari setiap langkah-langkah

pendekatan saintifik?

5. Apakah sarana dan prasarana di sekolah ini sudah mendukung pada

penerapan

Kurikulum 2013 khususnya pendekatan saintifik?

6. Hambatan/kesulitan apakah yang Bapak/Ibu selama pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Saintifik pada Kurikulum

2013?

7. Upaya apakah yang dilakukan Bapak/Ibu agar penerapan pendekatan saintifik

berjalan dengan baik?

8. Solusi apa yang Bapak/Ibu berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut?

Page 170: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Lampiran 9

HASIL WAWANCARA GURU TENTANG

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA

KURIKULUM 2013 DI KELAS VI SDN CIJANTUNG 03

PAGI

Hari/Tanggal : 22 Oktober 2015

Waktu : 11.00 WIB

Nama : Sri Yuliastuti, S.Pd.

Tempat : Ruang Kelas IV A

1. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan atau seminar mengenai

kurikulum 2013? Pelatihan seperti apa yang Bapak/Ibu dapatkan?

Jawab: Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tentang kurikulum 2013.

Pelatihan awal untuk mengenal dari kurikulum lama ke kurikulum baru dan

bagaimana cara menerapkannya di kelas.

2. Apakah Bapak/Ibu menggunakan pendekatan saintifik dalam proses

pembelajaran? Apa saja langkah-langkah dalam pendekatan saintifik?

Jawab: Iya, kami menggunakan pendekatan saintifik dalam proses

pembelajarannya dimulai dari mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan

membentuk jaring.meskipun belum sempurna.

3. Bagaimana Bapak/Ibu menerapkan langkah-langkah tersebut?

a. Mengamati dengan cara membimbing siswa dalam melakukan kegiatan

observasi dengan cara melihat, membaca, atau mendengarkan dari

penjelasan/ informasi yang disajikan.

b. Setelah itu kegiatan bertanya, dengan cara memancing siswa untuk

bertanya

c. Kegiatan mencoba dengan membimbing siswa untuk mengerjakan

lembar soal yang sudah diterimanya.

Page 171: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

d. Menalar dengan cara melatih peserta didik untuk memecahkan suatu

pertanyaan yang nantinya mereka akan mendapatkan jawaban dari

pertanyaan tersebut.

e. Membentuk jaring membimbing siswa untuk berani dalam

mengemukakan jawaban yang telah dia peroleh dengan cara berdiskusi

ataupun individu.dari langkah-langkah tersebut kepada teman

sekelasnya.

4. Nilai karakter apa yang Bapak/Ibu harapkan dari setiap langkah-langkah

pendekatan saintifik?

Jawab: Dalam setiap langkah kita mengharapkan berbagai karakter yang

nantinya akan diperoleh siswa untuk dijadikan sebagai sikap dalam

kesehariannya. Contohnya seperti sikap teliti, bersungguh-sungguh, berani

mengungkapkan pendapat dan berani bertanya, memiliki sikap mau bekerja

keras, toleransi dll.

5. Apakah sarana dan prasarana di sekolah ini sudah mendukung pada

penerapan Kurikulum 2013 khususnya pendekatan saintifik?

Jawab: Sarana dan prasarana disekolah ini sudah mencukupi walaupun belum

maksimal.

6. Hambatan/kesulitan apakah yang Bapak/Ibu selama pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Saintifik pada Kurikulum

2013?

Jawab: Hambatan dalam menggunakan pendekatan santifik yaitu pada

kegiatan bertanya siswa masih belum banyak berani bertanya mengenai apa

yang belum ia mengerti. Anak ketika baru mengenal biasanya dimulai oleh

guru terlebih dahulu dengan menjelaskan. Anak juga belum paham dengan

materi yang ada pada buku pegangan siswa dan informasi di dalamnya

kurang, kemudian wawasan anak belum memadai terhadap materi

pembelajaran.

7. Upaya apakah yang dilakukan Bapak/Ibu agar penerapan pendekatan saintifik

berjalan dengan baik?

Page 172: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang

Jawab: Memotivasi peserta didik terlebih dahulu sebelum memulai

pembelajaran agar minat belajar peserta didik meningkat dalam mengikuti

pembelajaran

8. Solusi apa yang Bapak/Ibu berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut?

Jawab: Dengan menambah wawasan, menelaah apa yang kurang dalam

proses pembelajaran, kemudian mencari celah yang kurang untuk diperbaiki.

Page 173: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang
Page 174: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang
Page 175: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang
Page 176: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang
Page 177: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang
Page 178: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang
Page 179: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang
Page 180: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30516...Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi yang