implementasi sistem cctv live ... -...
TRANSCRIPT
1) Mahasiswa Teknik Elektro UNDIP
2) Dosen Teknik Elektro UNDIP
1
IMPLEMENTASI SISTEM CCTV LIVE STREAMING
UNTUK MEMANTAU KINERJA PROYEK
PT PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PERSERO) Darmawan Surya Kusuma
1), Kodrat Iman Satoto
2)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
email : [email protected]
ABSTRAK
Teknologi video merupakan suatu teknologi yang sangat penting saat ini. Sebagai salah satu media (selain teks, image,
dan audio), video menyajikan informasi yang melengkapi informasi dari media lainnya. Video digital dimanfaatkan secara luas
untuk berbagai aplikasi dan penggunaannya tidak terbatas untuk keperluan komunikasi saja. Salah satunya untuk media
pengawasan yang biasanya menggunakan sistem CCTV.
CCTV (Closed Circuit Television) adalah penggunaan kamera video untuk mentransmisikan signal video ke tempat
spesifik, dalam beberapa set monitor. Berbeda dengan siaran televisi, sinyal CCTV tidak secara terbuka ditransmisikan. CCTV
paling banyak digunakan untuk pengawasan pada area yang memerlukan monitoring seperti bank, gudang, tempat umum, rumah
yang ditinggal pemiliknya, dan pengawasan suatu proyek pembangunan. Sistem CCTV biasanya terdiri dari komunikasi fixed
(dedicated) antara kamera dan monitor. Teknologi CCTV modern terdiri dari sistem terkoneksi dengan kamera yang bisa
digerakkan (diputar, ditekuk, dan di-zoom) , dapat dioperasikan jarak jauh lewat ruang kontrol, dan dapat dihubungkan dengan
suatu jaringan baik LAN, Wireless-LAN maupun Internet.
Proyek kerja praktek ini bertujuan untuk membuat CCTV Live Streaming untuk pengawasan suatu proyek. Sehingga
pihak pengawas yang berada di kantor pusat dapat juga mengawasi perkembangan proyek, walaupun lokasi proyek berada jauh
dari kantor pusat.
KataKunci : Video Digital, CCTV (Closed Circuit Television), Live Streaming, LAN, Wireless LAN, Internet
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini sangatlah
pesat, ini terbukti dari banyak alat-alat yang diciptakan
untuk mempermudah kehidupan manusia. Teknologi
telah mengubah cara-cara yang bersifat manual menjadi
otomatis. Pekerjaan dahulu dikerjakan oleh manusia
sekarang dapat dikerjakan oleh mesin yang bekerja
secara otomatis. Tentu kita tidak asing lagi dengan
teknologi video yang sudah menjadi salah satu teknologi
yang sangat penting saat ini. Sebagai salah satu media
(selain teks, image dan audio), video menyajikan
informasi yang melengkapi informasi dari media
lainnya. Image dan video menampilkan aspek visual
untuk melengkapi audio dan teks.
PT Pembangunan Perumahan (Persero),
disingkat PT. PP (Persero) memiliki bidang usaha yaitu
sebagai pelaksana konstruksi bangunan gedung
dan sipil. PT PP juga mengerjakan bidang usaha terkait
lainnya, seperti manajemen gedung, pengembangan
properti dan realti. Dalam proyek pembangunan suatu
bangunan tentunya perlu pengawasan yang ketat.
Informasi perkembangan proyek dan keamanan proyek
tentunya sangat dibutuhkan oleh pihak kantor pusat
kontraktor proyek yang bersangkutan. Terpisahnya
lokasi antara kantor pusat dan lokasi proyek menjadi
suatu kendala dalam mengirimkan informasi
pengawasan proyek. Dengan mengembangkan sebuah sistem
keamanan dengan CCTV live streaming yang dapat
memantau secara real-time dan menampilkan movies di
browser, maka semua pihak dapat menikmati layanan
video streaming dan pihak proyek dapat mem-
broadcast pantauan dari camera melalui server dari
suatu penyedia layanan. Sehingga pihak kantor pusat
mudah mengakses melalui PC, Laptop ataupun ponsel
sekalipun jarak yang jauh.
Tujuan
Tujuan penulis melaksanakan kerja praktek
dan menyusun laporan kerja praktek ini adalah untuk
lebih mengetahui dan memahami sistem CCTV live
streaming dan dapat membuat sistem pengawasan
dengan CCTV camera. Sehingga pihak perusahaan
mendapatkan kemudahan dalam proses pengawasan
proyek dari jarak jauh melalui media internet.
Batasan Masalah
Adapun pembatasan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut :
a. Pembahasan hanya pada pembuatan dan
penginstalan sistem CCTV live streming untuk
pengawasan proyek Kemanggisan Residence.
b. Pembahasan pembuatan dan penginstalan sistem
hanya pada spesifikasi hardware dan software
bawaannya.
II. LANDASAN TEORI
Close Circuit Television
CCTV (Closed Circuit Television) merupakan
sebuah perangkat kamera video digital yang digunakan
untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang
atau tempat tertentu. Hal tersebut memiliki tujuan untuk
dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu.
2
Pada umumnya CCTV seringkali digunakan untuk
mengawasi area public. Awalnya gambar dari kamera
CCTV hanya dikirim melalui kabel ke sebuah
ruang monitor tertentu dan dibutuhkan pengawasan
secara langsung oleh operator/petugas keamanan dengan
resolusi gambar yang masih rendah. Namun seiring
dengan perkembanga teknologi yang sangat pesat seperti
saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan
sistem teknologi yang modern. Sistem kamera CCTV
digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol
melalui Personal Computer atau Telephone genggam,
serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja
selama ada komunikasi dengan internet maupun akses
GPRS.
Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi
beberapa type yaitu kamera Fixed Dome, kamera IP,
kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom). Hal
ini disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran. Jika
membutuhkan sebuah kamera yang perlu diperhatikan
adalah mempelajari spesifikasi kamera CCTV. Biasanya
spesifikasi yang diberikan berupa format lensa CCD
(Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal
(1/2″, 1/3″dan 1/4″), TV Lines yang berkaitan dengan
resolusi gambar, LUX yang berkaitan dengan
kesensitifan kamera terhadap cahaya,
Varifocal lens yang berkaitan dengan pegaturan
sudut/jarak pandang kamera dan bisa diatur secara
manual, indoor, outdoor, dan lain-lain.
Sistem Video Streaming
Video streaming merupakan bidang yang
menarik untuk dijelajahi karena relatif baru dengan
biaya yang cukup murah dengan semakin murahnya
peralatan elektronik. Aplikasi dari VideoStreaming salah
satunya untuk memonitoring atau informasi video akan
dikirmkan melalui saluran komunikasi, termasuk
jaringan. Informasi video mempunyai bandwidth yang
lebar (sangat banyak byte per detik yang dikirimkan),
yang oleh karenanya sangat membutuhkan teknologi
kompresi video untuk mengurangi kebutuhan bandwidth
sebelum dikirimkan melalui saluran komunikasi.
Pada aplikasi live streaming sumber video
diambil dan dikodekan secara real time. Aplikasi
interaktif adalah salah satu contoh dari aplikasi yang
membutuhkan real time encoding, seperti video
conference. Sedangkan pada aplikasi on demand
streaming, file video di-encode dan di simpan dalam
storage terlebih dahulu (pre-encoded) sebelum
ditransmisikan. Kelebihan yang dimiliki adalah bahwa
aplikasi on demand streaming tidak memerlukan proses
encoding secara real time.
Ada berbagai macam jenis aplikasi streaming
yang memiliki kondisi operasi yang berbeda, seperti :
aplikasi dapat berupa on demand maupun live streaming
dan aplikasi juga dapat berupa broadcast, multicast
maupun unicast.
Sistem Broadcast
Salah satu cara untuk menyampaikan informasi
yang sama kepada seluruh host adalah dengan metoda
broadcast. Untuk mengirimkan informasi kepada seluruh
host yang ada pada jaringan yang sama, host cukup
mengirimkan satu datagram yang ditujukan ke broadcast
address jaringan yang bersangkutan. Karena seluruh
host yang pada satu jaringan memiliki broadcast
address yang sama, maka seluruh host akan menerima
datagram tersebut sebagai informasi yang harus
diterima.
Gambar 2.1 Sistem Broadcast
Sistem Unicast
Komunikasi point-to-point yang sangat klasik
menggunakan datagram IP dengan mode unicast. Pada
mode unicast setiap datagram mempunyai alamat tujuan
yang unik (milik host tertentu). Komunikasi multipoint
dapat diwujudkan dengan cara membuat beberapa
hubungan sekaligus pada beberapa host, yang masing-
masing mengirimkan datagram unicast. Lapisan
aplikasi akan mengirimkan satu copy untuk setiap host
yang menjadi anggota komunikasi multipoint ini.
Teknik ini sangat sederhana untuk diimplementasikan,
karena prinsipnya hanya berdasarkan kemampuan
multitasking dari suatu host untuk melayani berbagai
aplikasi dari beberapa host sekaligus.
Namun demikian cara ini memiliki
keterbatasan, teruatama jika jumlah host yang terlibat
dalam komuniksi multipoint ini sangat banyak. Host
yang berhubungan multipoint harus membuat hubungan
komunikasi sebanyak host yang terlibat. Selain
meningkatkan beban kerja masing-masing host yang
terlibat, trafic yang ditimbulkan oleh komunikasi ini
akan berlipat ganda sebanyak host yang terlibat. Hal ini
akan menimbulkan masalah pemakaian Bandwidth.
Gambar 2.2 Sistem Unicast
3
Sistem Multicast
Cara ketiga untuk membuat komunikasi
multipoint adalah dengan menggabungkan keunggulan
kedua cara di atas dalam hal pengiriman datagram,
yakni:
Pengiriman hanya mengirimkan satu datagram
untuk mencapai seluruh host yang merupakan
anggota group.
Datagram hanya diterima oleh sejumlah host
tertentu disebut host group.
Cara ini disebut mode multicast, yakni dengan cara
mencantumkan satu multicast address sebagai
destination address dari datagram yang dikirim.
Sebagaimana yang telah dijelaskan, multicast address
tidak dipakai untuk alamat suatu host, namun ditujukan
untuk mengalamatkan sejumlah host yang bergabung
dalam satu grup yang menjalankan aplikasi yang sama.
Perhatikan gambar 3.2 sebagai ilustrasi dalam
pengiriman datagram pada komunikasi multipoint..
Gambar 2.3 Sistem Multicast
III. PERANCANGAN SISTEM CCTV LIVE
STREAMING UNTUK MEMANTAU
KINERJA PROYEK PT. PP (PERSERO)
PADA PEMBANGUNAN APARTEMEN
KEMANGGISAN RESIDENCE
1. Perencanaan Pemasangan Alat
Sistem pengawasan proyek ini akan
menggunakan sistem video live streaming. Data video
akan dikirim dari lokasi proyek ke kantor pusat
PT.Pembangunan Perumahan melalui media internet.
Kamera yang akan dipasang berjumlah 4 kamera. Antara
kamera dan komputer server dihubungkan dengan sistem
kabel. Kamera diletakan pada sudut-sudut proyek,
dimana pada sudut tersebut perkembangan proyek dapat
terawasi dengan baik dan jelas.
Berikut ini adalah urutan blok diagram project
dari kerja praktek ini :
Gambar 3.1 Diagram Blok Proyek Kerja Praktek
1.1 Survei Lokasi
Berlokasi di Jalan Batusari Raya, dekat dengan
Universitas Bina Nusantara dan memiliki akses yang
mudah menuju Slipi, Tol dalam kota dan Jalan Panjang.
Terdiri dari 2 Tower yang masing-masing memiliki 22
lantai dengan total 1314 unit. Status kepemilikan dari
apartemen yang dibangun oleh PT.Mitra Safir Sejahtera
ini adalah Hak Milik Strata Title yang merupakan status
tertinggi untuk kepemilikan apartemen.
Gambar 3.2 Site Plan Kemanggisan Residence
4
1.2 Persiapan Hardware
Hasil dari survei lokasi diperhatikan agar dapat
memperhitungkan hardware yang dibutuhkan dan lokasi
penempatan hardware tersebut. Hardware-hardware
yang dibutuhkan antara lain :
4 buah kamera cctv
Kabel coaxial RG-6U Grade A 200m
Kabel Power Grade A 200m
DVR PC Card 4 Channel SCB series
PC
Kamera Kamera yang dipakai di sistem ini ada 4 kamera.
Terbagi dalam 2 jenis kamera. 1 kamera yang dipasang
pada sudut tengah proyek memakai kamera jenis speed
dome.
Gambar 3.3 Telview DPT722-X
Kamera jenis ini memiliki fasilitas atau kemampuan
kontrol pan, tilt, dan zoom. Seri kamera Speed Dome
yang dipakai adalah merk Telview seri DPT722-X.
Kamera ini terbuat dari bahan plastik ABS yang
desainnya anti air sehingga cocok bila ditempatkan
sebagai outdoor camera. Kamera ini menggunakan
sistem RS485 communication data dan built in receiver
(PTZ). Kamera ini memiliki spesifikasi lengkap sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Spesifikasi Kamera Telview DPT722-X
Kamera lainnya yang dipasang pada sudut-sudut proyek
berjumlah 3 kamera.Kamera ini berjenis IR (Infra Red)
camera.Kamera ini dapat memantau objek walaupun
dalam keadaan gelap.Seri kamera IR yang dipakai
adalah merk Telview seri WPC237 IR.
Gambar 3.4 Telview WPC237 IR
Kamera ini anti air dan sangat cocok untuk dijadikan
outdoor camera. Kamera Telview seri WPC237 IR
memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 3.2 Spesifikasi Kamera Telview WPC237 IR
DVR
DVR atau Digital Video Recorder merupakan
peralatan mutlak dari perkembangan CCTV sekarang,
karena fungsinya sebagai spliter (pembagi gambar) di
monitor, perekaman, serta dapat dihubungkan ke LAN
dan juga dinaikan ke internet, sehingga penggunanya
bisa remote view (mengendalikan dan melihat) dengan
menggunakan fasilitas internet dimana saja. DVR ada
dua jenis, yaitu DVR standalone dan DVR card.
Perbedaannya hanya DVR card sangat tergantung oleh
komputer dan DVR standalone tidak tergantung oleh
komputer. DVR yang dipakai pada proyek kerja praktek
ini adalah DVR card.DVR card adalah sekeping board
yang dapat diplug in ke PCI di motherboard PC. Jadi
intinya fungi DVR card seperti hardware tambahan ke
PC yang hanya bisa dijalankan dengan mengoperasikan
komputer.
Gambar 3.5 Telview DVR Card SCB120-04.
5
DVR yang dipakai pada proyek kerja praktek ini
adalah merk Telview SCB120-04. DVR ini mempunyai
4 video input dan audio input. Selain itu DVR ini
memiliki 4 IP camera access.
Tabel 3.3Fitur dari DVR SCB series
2. Installasi Software
Software yang dipakai dalam kerja praktek ini
adalah bawaan dari DVR card SCB series milik telview.
Berikut langkah-langkah instalasi software untuk sistem
streaming video pengawasan proyek :
1) Tampilan pilihan jenis DVR card. SCB series
dipilih karena kamera DPT722-X membutuhkan
fasilitas kontrol PTZ (pan,tilt,zoom).
Gambar 3.4 Tampilan Pilihan Jenis DVR Card.
2) Tampilan penentuan lokasi file software yang
diinstal pada komputer server.
Gambar 3.5 Tampilan Penentuan Lokasi Instalasi Pada
Komputer Server
3) Tampilan pilihan format video. Pilih PAL karena
merupakan standard format video kamera yang
digunakan dalam kerja praktek ini (30 fps).
Gambar 3.6 Tampilan Pilihan Format Video.
4) Tampilan warning pada saat penginstalan
berlangsung.
Gambar 3.7 Tampilan Warning Saat Pengistalan.
6
5) Tampilan peringatan penyesuaian software dengan
sistem operasi.
Gambar 3.8 Tampilan Peringatan Penyesuaian Software
dengan Sistem Operasi. 3. Proses Pengoperasian Sistem Software.
3.1 Cara Penggunaan Software CCTV
1) Proses Login dengan menggunakan username
dan password yang telah ditentukan sebelumnya.
Gambar 3.9 Tampilan Proses Login.
2) Tampilan awal software setelah proses
authorization berhasil.
Gambar 3.10 tampilan Awal Software.
3) Tampilan menu untuk pengaturan sistem.
Gambar 3.11 Tampilan Menu pengaturan Sistem.
4) Tampilan pengaturan pada sisi kamera.
Gambar 3.12 Tampilan Pengaturan Kamera.
5) Tampilan setelah proses pengaturan.
Gambar 3.13 Tampilan Setelah Proses Pengaturan.
7
3.2 Setting Jaringan
1) Tampilan pengaturan jaringan. Pada server IP
diisi dengan alamat IP komputer server. Pada
webviewer port diisi 8080 agar dapat diakses
dengan tampilan web. Remote console port diisi
5550 agar saat diakses pada web, kamera
DPT722-X dapat dikontrol dengan fungsi PTZ.
Gambar 3.14 Tampilan Pengaturan Jaringan Pada Software
2) Tampilan pengaktifan fitur DMZ ( Demilitarized
Zone) yaitu fitur untuk komputer server dapat
diakses melalui jaringan internet. Pada Enable
DMZ Host pilih enable. Pada DMZ IP Address
masukan IP public yang didapatkan dari ISP.
3.3 Akses Pada Web Browser Tampilan akses sistem pada web browser.
Gambar 3.15 Tampilan pada Web Browser.
8
PENUTUP
Kesimpulan
1. PT. PP Persero menggunakan sistem video
streaming dalam pengawasan proyek-proyek
yang sedang berlangsung. Sistem video
streaming ini sendiri terdiri dari tiga unsur
utama yaitu ip camera, jaringan internet,
software streaming video.
2. Digunakannya sistem CCTV untuk pengawasan
proyek merupakan solusi yang sangat tepat
karena disamping dapat memberikan
pengawasan penuh selama 24 jam juga dapat
merekam jalannya proyek.
3. Proses operasional CCTV sangat mudah
dilakukan.
4. Sistem CCTV dapat disambungkan ke dalam
jaringan Internet untuk memungkinkan
kemudahan dalam pengaksesan dari jarak jauh.
5. Jaringan internet menjadi media suatu sistem
video streaming untuk membroadcast data video
yang ditangkap di lokasi ke client.
6. Hardware untuk sistem video streaming
berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan sistem
yang akan dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Azikin, Askari dan Yudha Purwanto.
2005. Video/TV Streaming dengan Video LAN
Project. Yogyakarta : Andi
[2]. David Mackie, “Streaming Video & MPEG4IP”,
Cisco Technology Center, 2002
[3]. Dapeng Wu, dkk, “Streaming Video Over The
Internet”, IEEE Transactions on Circuits and
Systems for Video Techology, Vol. 11, No 3,
March 2001
[4]. de Lattre, dkk. “VideoLAN Streaming
Howto”,http://www.videolan.org/, 2004
BIODATA
Darmawan Surya Kusuma, lahir di Semarang tanggal
20 September 1988. Menempuh pendidikan dasar di
SDN Pedurungan Tengah Semarang. Melanjutkan ke
SLTP N 2 Semarang, dan
Pendidikan tingkat atas di
SMU N 3 Semarang, lulus
tahun 2006. Dari tahun 2006
sampai saat ini masih
menyelesaikan studi Strata-1
di Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro Semarang,
konsentrasi Komputer dan
Informatika.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Kerja Praktek
Ir. Kodrat Iman Satoto, MT
NIP. 196310281993031002