implementasi uu no. 5 tahun 1999 tentang …digilib.uin-suka.ac.id/11404/2/bab i, v, daftar...
TRANSCRIPT
i
IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN
PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
SERTA KEPPRES RI NO. 75 TAHUN 1999 TENTANG KPPU TERHADAP
PASAL 33 UUD 1945
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
SEBAGAI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA
STRATA SATU
OLEH:
FATACH YASIN
(10340141)
PEMBIMBING:
1. ISWANTORO, S.H., M.H.
2. FAISAL LUQMAN HAKIM, S.H., M.Hum.
PRODI ILMU HUKUM
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2014
ii
ABSTRAK
UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat sebagai kebijakan publik hendaknya dilaksanakan dengan
memperhatikan landasan idiil-nya yaitu mencapai kesejahteraan masyarakat yang
sebesar-besarnya. Kekurangan dan kelebihan UU No. 5 Tahun 1999 beserta
implementasinya harus dipandang secara aktual. Kondisi undang-undang tersebut
harus selalu dicermati agar kehadirannya dapat memenuhi tuntutan stakeholder
dan mampu memenuhi tuntutan lingkungan usaha yang bergerak dinamis serta
untuk mengkaji efektifitas implementasi penegakan hukum persaingan usaha di
Indonesia. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dibentuk melalui Keppres
No. 75 Tahun 1999. KPPU sebagai komisi pengawas dan penegak hukum
undang-undang tersebut juga memiliki peran yang sangat penting dalam rangka
penegakan hukum UU No. 5 Tahun 1999. Sudah barang tentu di dalam
menjalankan tugas dan kewenangannya KPPU menemui hambatan dan
kelemahan.
Penelitian ini adalah library research, yaitu sebuah penelitian dengan
pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang berasal dari berbagai sumber
dan dipublikasikan secara luas. Metode berfikir yang dipergunakan adalah metode
induktif, yaitu dari data/fakta menuju ke tingkat abstraksi yang lebih tinggi,
termasuk juga melakukan sintesis dan mengembangkan teori jika diperlukan. Dari
analisis tersebut kemudian akan ditarik kesimpulan sebagai jawaban atas
permasalahan yang ada.
Permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini adalah tentang implementasi
UU No. 5 Tahun 1999 terhadap pasal 33 UUD 1945 dan menganalisa hambatan
dan kelemahan KPPU dalam menjalankan tugas dan kewenangannya serta
menganalisa kelemahan dari UU No. 5 Tahun 1999 itu sendiri.
Pasal 33 UUD 1945 dengan tegas menyatakan bahwa perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Amanah
konstitusi pembukaan UUD 1945 alinea keempat ialah “kesejahteraan umum”.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan jika negara Indonesia menganut
sistem ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi dan konsep negara welfare
state. Temuan penelitian ini, implementasi dari UU No. 5 Tahun 1999 serta
Keppres RI No. 75 Tahun 1999 sudah sesuai namun kurang maksimal
dikarenakan berbagai faktor yang dibahas dalam bab analisa. Masih maraknya
persaingan yang timpang antar pasar tradisional versus pasar modern serta
Pelonjakan harga yang tidak wajar bawang putih yang masih hangat dibicarakan
dan masih dalam proses pemeriksaan di KPPU juga merupakan bukti bahwa iklim
persaingan usaha di Indonesia masih diwarnai praktek monopoli. KPPU sebagai
komisi pengawas dan penegak hukum UU No. 5 Tahun 1999 juga masih belum
maksimal dalam menjalankan tugas dan kewenangannya dikarenakan beberapa
kekurangan yang dibahas di dalam bab IV. Tidak hanya itu, UU No. 5 Tahun
1999 ternyata juga masih ditemukan berbagai kekurangan di dalamnya dan akan
dibahas dalam bab IV.
iii
iv
v
vi
vii
Motto:
TUHAN TAHU DAN MAMPU, TAPI MASIH
MENUNGGU
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan lantunan Basmalah dan tetes air mata, kupersembahkan
skripsi ini kepada:
Emak tercinta, terima kasih atas doa yang selalu engkau
lantunkan dan kasih sayangmu yang tak lekang oleh
waktu.
Bapak terkasih, perjuanganmu telah mengajarkanku arti
sebuah tanggungjawab .
Kedua adekku dan kakakku tersayang, terima kasih atas
spirit kalian.
Almamaterku tercinta Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang
telah diberikan, tanpamu niscaya skripsi ini takkan pernah ikut larut
dalam euforia intelektual.
ix
KATA PENGANTAR
والسالم والصالة, الظالم ومصابيح اهلدى جنوم, بعثه واألخر نوره نبيه أول جعل الذي, واإلكرام اجلالل ذي العالم امللك لل دماحل. والقلم اللوح مادامت وصحبه آله وعلى عليه هللا صلى, األفخام وأصحابه الكرام آله وعلى واحلكم العلم منبع, اإلسالم صحيح على
بعد ماأ
Alhamdulillah, segala puji kepunyaan Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “IMPLEMENTASI UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG
LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA
TIDAK SEHAT SERTA KEPPRES RI NO. 75 TAHUN 1999 TENTANG
KPPU TERHADAP PASAL 33 UUD 1945”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan kepada seluruh umat Islam yang
dirahmati oleh Allah SWT.
Skripsi ini tiada lain untuk memenuhi tugas akhir yang diberikan oleh
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebagai salah satu
syarat yang wajib dipenuhi dalam rangka mendapatkan gelar strata satu dalam
bidang ilmu hukum, yang kemudian disebut Sarjana Hukum (S.H). Selama
penyusunan skripsi ini dan selama penyusun belajar di Fakultas Syari’ah dan
Hukum, Jurusan Ilmu Hukum, penyusun banyak mendapat bantuan, motivasi,
x
serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penyusun akan menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Musa Asy’ari, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Noorhaidi, M.A., M. Phil., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syari’ah
dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Udiyo Basuki, S.H., M.Hum, selaku Ketua Prodi Ilmu Hukum
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.
4. Bapak Ach Tahir, S.H.I., L.L.M., M.A., selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.
5. Bapak Iswantoro, S.H., M.H., selaku Pembimbing Akademik sekaligus
Pembimbing I, dan Bapak Faisal Luqman Hakim, S.H., M.Hum., selaku
Pembimbing II yang penuh pengorbanan waktu, tenaga, fikiran dan
kesabaran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan serta motivasi
kepada penyusun dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih dari lubuk hati
yang terdalam atas ilmu, bimbingan dan arahannya.
6. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Ilmu Hukum yang telah memberikan ilmu
pengetahuan kepada penyusun selama perkuliahan.
7. Segenap staf TU yang memberikan pelayanan terbaik serta kesabaran demi
kelancaran segala hal-ikhwal perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
8. Kedua orang tua, Ibu Maslakhah dan Bapak Muchrisun tercinta, terkasih
dan yang dirahmati Allah SWT. Dari beliau berdualah aku diperantarakan
untuk hidup, berkembang untuk hidup, mengerti arti hidup, memaknai hidup
xi
untuk berbuat yang terbaik agar mendapat Ridha Sang Pembuat hidup.
Semua jasa-jasa panjenengan tidak dapat dinilai dengan apapun di dunia ini.
9. Kedua adekku, Muhammad Bhaidhowi dan Muhammad Irkham serta kakak
perempuanku, Muzayyanah yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi
bagi penyusun untuk tetap semangat mengerjakan skripsi ini.
10. Murabbi Ruuhi, Drs. K.H Aly As’ad, MM. yang telah mendidik lahir batin
dunia akhirat penyusun dalam kawah condrodimuko Ponpes Nalul Ula.
11. Teman-teman Prodi Ilmu Hukum 2010 kelas IH C khususnya yang selalu
menyertai penyusun mulai awal semester I hingga detik ini, Syukron, Zaki,
Afnan, Novi, bapak ketua IHC Umar, dan yang tidak bisa penyusun
sebutkan satu persatu. Kebersamaan kita tidak berhenti sampai di sini,
namun hingga akhirat, amin.
12. Teman-teman senasib seatap di Ponpes Nailul Ula khususnya saudara Lutfi,
Syauki, Huda, Aris, Fahmi, Kholis, Wahid, Galih, Daniel, Tibyan, Ubed,
Evi, Farid, Deq Billy, Deq shofa, Mas Emqi, Mas Rajif, Kakak Vikram dan
M.Taufik.
13. Teman-teman KKN di Dusun Cabeyan, Bligo, Ngluwar Magelang, terima
kasih untuk semangat, kekompakan dan kebersamaan kita, khususnya Dia
Intan Timur yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan spirit
menemani penyusun menyelesaikan skripsi ini.
Dan semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan di sini, dengan
ketulusan hati, penyusun mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Penyusun
sangat menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,
xii
masukan, saran dan kritik konstruktif sangat penyusun harapkan agar terus
menambah khazanah intelektual yang lebih mendekati sempurna.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi Jurusan Ilmu Hukum
dan Almamater UIN Sunan Kalijaga khususnya, dan berguna bagi ilmu
pengetahuan umumnya, Amîn Yâ Rabb Al-’Âlamîn.
Yogyakarta, 27 Januari 2014
Fatach Yasin
NIM: 10340141
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
ABSTRAK .............................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................... iii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI I ......................................................... iv
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI II ........................................................ v
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ............................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................. ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan penelitian .............................................................................. 5
D. Kegunaan Penelitian ......................................................................... 6
E. Telaah Pustaka .................................................................................. 7
F. Kerangka Teoritik ............................................................................. 11
G. Metode Penelitian ............................................................................. 17
H. Sistematika Pembahasan ................................................................... 20
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SISTEM PEREKONOMIAN
INDONESIA .............................................................................. 21
xiv
A. Dasar Hukum Perekonomian Indonesia ............................................ 21
B. Sejarah Perkembangan Sistem Perekonomian Indonesia (Pasal 33 UUD
1945) .................................................................................................. 26
C. Demokrasi Ekonomi ......................................................................... 38
D. Sistem Perekonomian Indonesia ....................................................... 42
BAB III TINJAUAN UMUM PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
DAN PRAKTEK MONOPOLI SERTA EKSISTENSI KOMISI
PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU)
................................................................................................. 45
A. Pengertian Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ... 45
B. Dampak Negatif Adanya Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat .................................................................................................. 50
C. Pengaturan tentang Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
............................................................................................................ 53
D. Sanksi Terhadap Pelanggaran Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 . 57
E. Eksistensi Komisi Pengawas Pesaingan Usaha (KPPU) Sebagai Lembaga
Pengawas Undang-Undang Antimonopoli ........................................ 63
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Implementasi UU No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik
Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Serta Keppres RI No.
75 Tahun 1999 Tentang KPPU Terhadap Pasal 33 UUD 1945 ........ 75
xv
1. Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Implementasi Undang-
Undang ......................................................................................... 76
2. Efektifitas implementasi hukum persaingan usaha terhadap Pasal 33
UUD 1945 ..................................................................................... 91
B. Hambatan KPPU dalam Upaya Penegakan UU No. 5 Tahun 1999 ..
93
1. Kewenangan KPPU yang terbatas pada ranah perdata ................ 95
2. Keterbatasan anggaran Komisi Pengawas Persaingan Usaha ...... 96
3. Lemahnya putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha ............ 97
4. Perekrutan anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang kurang
kompeten ....................................................................................... 98
C. Kelemahan UU No. 5 Tahun 1999 tentanng Larangan Praktik Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat .................................................... 101
1. Penamaan UU No. 5 Tahun 1999 dengan mencantumkan
“PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT” .............................. 101
2. Kesalahan sistematika dan pengulangan substansial Undang-Undang
No. 5 Tahun 1999 ........................................................................ 103
3. Tidak adanya penjelasan yang memadai terhadap istilah-istilah yang
penting di dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 ................. 107
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 111
A. Kesimpulan ........................................................................................ 111
B. Saran .................................................................................................... 113
xvi
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 115
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemunculan suatu aliran ekonomi di dunia akan selalu terkait dengan
aliran ekonomi yang telah berkembang sebelumnya, begitu pula dengan garis
hidup perekonomian Indonesia. Pergulatan sengit kapitalisme dan sosialisme
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ideologi perekonomian
Indonesia.1
Era pra-kemerdekaan merupakan masa dimana kapitalisme mencengkeram
erat Indonesia, bahkan dapat dikatakan dalam bentuk yang paling ekstrim. Pada
masa ini, Belanda sebagai agen kapitalisme benar-benar mengisi tiap inchi tubuh
bangsa Indonesia dengan ide-ide kapitalisme dari Eropa. Dengan ide kapitalisme
itu, seharusnya bangsa Indonesia berada dalam kelas pemilik modal. Namun
ironisnya, sebagai pemilik, bangsa Indonesia dirampok hak-haknya. Sebuah
bangsa yang seharusnya menjadi tuan di tanahnya sendiri harus menjadi budak
dari sebuah bangsa asing. Hal ini berlangsung hingga bangsa Indonesia mampu
melepaskan diri dari penjajahan Belanda.2
1 Adi Sulistyono, Reformasi Hukum Ekonomi Indonesia, (Surakarta: Lembaga
Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS, 2008), hal. 5.
2 Ibid., hal. 6.
2
Setelah Indonesia merdeka, barulah tersusun sebuah narasi besar aturan
yang paling mendasar negara. Tak terkecuali sistem perekonomian negara juga
diatur dalam aturan tersebut, UUD 1945 pasal 33 ayat 1 berbunyi:3
Perekonomian disusun atas usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
Perekonomian Indonesia berdasarkan atas asas kekeluargaan. Demikianlah
substansi pokok sistem perekonomian Indonesia pasca kemerdekaan. 4
Seiring dengan laju perkembangan zaman dan arus globalisasi yang tidak
dapat dihindari, persaingan merupakan sebuah keniscayaan. Sehinga ajang
kompetisipun digelar. Untuk menjamin adanya kompetisi yang sehat ini banyak
negara yang membuat undang-undang kompetisi yang mengatur berbagai
mekanisme persaingan usaha dan menjamin adanya kompetisi yang bebas, sehat,
dan adil. Tujuan dari sebuah undang-undang kompetisi ialah memberikan
kesejahteraan kepada konsumen. Sudah barang tentu perlindungan kepada
kompetisi yang akan menguntungkan konsumen, memiliki perbedaan pemahanam
terhadap perlindungan kepada pelaku bisnis yang menjadi aktor kompetisi.5
Ada sebuah ilustrasi sangat menarik yang diperoleh dari dunia sepak bola
untuk menggambarkan sebuah persaingan. Dalam permainan sepak bola ada
empat elemen kunci yang harus bekerja sama dengan baik. Pertama, adalah
3 Jimly Asshidiqie, Konstitusi Ekonomi, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010), hal. 216.
4 Tulus T.H Tambunan, Perekonomian Indonesia (Kajian Teoritis dan Analisis Empiris), (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), hal. 7-9.
5 Abdul Halim Barkatullah, Hukum Perlindungan Konsumen (Kajian Teoritis dan Perkembangan Pemikiran), (Banjarmasin: FH Unlam Press, 2008), hal. 19.
3
pemain yang berkompetisi, kedua adalah tempat bermain, ketiga adalah aturan
permainan, dan yang keempat adalah wasit pertandingan. Jika salah satu dari
keempat elemen ini buruk atau bahkan tidak ada, maka dapat dibayangkan
permainan akan buruk atau bahkan kacau.6
Ilustrasi yang sama dapat pula dianalogikan dalam dunia ekonomi.
Perusahaan-perusahaan merupakan peserta kompetisi, pasar adalah tempat untuk
melakukan kompetisi, aturan atau perundang-undangan sebagai rule of the game
dan ada sebuah lembaga pengawas kompetisi yang berlaku sebagai wasit. Pemain
yang baik, aturan kompetisi yang baik, dan lapangan permainan yang baik, tidak
akan berguna jika wasit yang mengawasi pertandingan buruk. Begitu pula dalam
sebuah mekanisme kompetisi dunia perekonomian, dibutuhkan lembaga pengawas
guna menjaga agar kompetisi para pelaku ekonomi berjalan dengan baik dan dapat
berguna bukan hanya bagi pemain itu sendiri, tetapi juga para penonton
(konsumen) yang sudah membeli tiket pertunjukan.7
Menyadari bahwa seiring dengan arus globalisasi yang tak dapat dihindari
oleh Indonesia, mau tidak mau perusahaan yang ada di Indonesia harus berdaya
saing secara Internasional. Daya saing ini bukan hanya menyangkut kemampuan
mereka bersaing memasok produk ke pasar Internasional, akan tetapi juga dalam
pasar domestik guna menghadapi pesaing luar negeri. Maka pada 5 maret 1999
diterbitkanlah UU Nomor 5 Tahun 1999, tentang larangan praktek monopoli dan
persaingan tidak sehat.
6 Rainer Adam dkk, Persaingan dan Ekonomi Pasar di Indonesia, (Jakarta: Friedrich
Naumann Stifftung-Indonesia, 2006), hal. iv.
7 Ibid., hal. v.
4
Sebagai wujud pengawasan yang ingin dipraktekkan oleh undang-undang
ini, setelahnya dibentuk Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU)
berdasarkan Keppres RI No. 75 Tahun 1999. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1999,
KKPU merupakan lembaga independen, di mana dalam menangani, memutuskan
atau melakukan penyelidikan suatu perkara tidak dapat dipengaruhi oleh
pemerintah atau pihak-pihak yang memiliki conflict of interest.
Kini, pada tahun 2014 tidak terasa UU No. 5 Tahun 1999 telah berusia
lebih 14 tahun. Sementara Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang lahir
dari undang-undang tersebut telah berusia 13 tahun. Akan tetapi ironisnya, banyak
sekali ditemukan relita ketimpangan persaingan usaha antara pasar tradisional vis
a vis pasar modern dan praktek-praktek persaingan usaha tidak sehat masih saja
mewarnai iklim usaha di Indonesia, seperti larangan trust yang dilakukan oleh
Temasek Holdings Pte. Ltd., Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd., STT
Communications Ltd., Asia Mobile Holding Company Pte. Ltd., Asia Mobile
Holdings Pte. Ltd., Indonesia Communications Limited, Indonesia
Communications Pte. Ltd., Singapore Telecommunications Ltd., Singapore
Telecom Mobile Pte. Ltd., PT. Telekomunikasi Selular. Contoh lain ialah
perjanian penetapan harga SMS yang dilakukan oleh PT Excelcomindo Pratama,
Tbk., PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat, Tbk., PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk., PT Hutchison CP Telecommunication, PT Bakrie Telekom, Tbk.,
PT Mobile 8 Telekom, Tbk., PT Natrindo Telepon Seluler, PT Smart Telecom.
Yang mana fenomena tersebut merupakan indikator kuat atmosfer sistem
5
perekonomian kapitalistik yang sangat bertentangan dengan sistem ekonomi
kekeluargaan yang diamanatkan oleh UUD 1945.8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi dari UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta Keppres RI
No. 75 Tahun 1999 tentang KPPU terhadap Pasal 33 UUD 1945?
2. Apa saja hambatan KKPU dalam upaya penegakan hukum terhadap
pelanggaran atas UU No. 5 Tahun 1999 serta kelemahan dari UU No. 5
Tahun 1999 itu sendiri?
C. Tujuan Penelitian
Dan yang menjadi tujuan penelitian ini meliputi:
1. Untuk mengetahui implementasi dari UU No. 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta
Keppres No. 75 Tahun 1999 tentang KPPU terhadap Pasal 33 UUD
1945.
2. Guna menganalisa apa saja hambatan dan kelemahan KKPU dalam
upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran atas UU Nomor 5
8 Rainer Adam dkk, Persaingan dan Ekonomi Pasar di Indonesia, hal. vi-ix.
6
Tahun 1999 serta merekomendasikan langkah-langkah yang harus
ditempuh dan menganalisa kelemahan-kelamahan UU No. 5 Tahun
1999 yang nanti apabila memungkinkan digunakan sebagai salah satu
bahan revisi undang-undang tersebut.
D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka hasil
penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat yang penulis
kelompokkan menjadi dua:
1. Secara teoritis
a. Sebagai usaha pengembangan ilmu pengetahuan ketatanegaraan
khususnya yang berhubungan dengan sistem perekonomian di Indonesia.
b. Jika dianggap layak dan diperlukan dapat dijadikan salah satu referensi
bagi peneliti berikutnya yang mengkaji permasalahan yang sama.
2. Secara praktis
a. Bagi masyarakat Indonesia, sebagai masukan bagi mereka untuk
mengetahui tentang hak dasar mereka sebagai warga negara dan bisa
digunakan untuk menuntuk haknya apabila hak dasar warga negara
tersebut tidak terpenuhi.
b. Bagi penyusun, dengan adanya penulisan hukum ini dapat menambah
pengetahuan mengenai implementasi dari UU No. 5 Tahun 1999 tentang
7
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat serta KPPU yang
merupakan pelaksana dari undang-undang tersebut.
E. Telaah Pustaka
Setelah melewati penelusuran kepustakaan di Perpustakaan Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan menjelajahi website Universitas
Indonesia, penulis menemukan beberapa buah dokumentasi penelitian yang
hampir serupa:
1. Dewi Yuliana Sari “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Monopoli
(studi terhadap Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat pasal 17), Skripsi,
Yogyakarta, Mua’malat, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007.9 Dalam
skripsi tersebut fokus kajian hanya terbatas pada komoditas yang
dimonopolikan yang tertuang dalam UU No. 5 Tahun 1999 serta pisau
analisis terbatas dari tinjauan hukum islam. Berbeda dengan penulisan
hukum yang akan penyusun susun, yang mana analisanya lebih luas serta
didukung dengan undang-undang pelaksana dari UU No. 5 Tahun 1999.
2. Ungki Miftahul Muttaqin, “Peran Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU) Perspektif Hukum Islam”, Skripsi, Muamalat, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2009.10 Penelitian ini titik fokusnya hanya sebatas
9 Dewi Yuliana Sari, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Monopoli (Studi Terhadap
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli pasal 17), Skripsi, Muamalat, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2007).
10 Ungki Miftahul Muttaqin, “Peran Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Perspektif Hukum Islam, Skripsi, Muamalat, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2009).
8
peran dari KPPU dalam mengawasi persaingan usaha menurut perspektif
hukum islam berdasarkan nash-nash Al-Qur’an dan Al-Hadist serta
pendapat para ulama. Berbeda dengan penulisan hukum yang akan
penyusun susun, dikarenakan penulisan hukum yang akan penyusun susun
bukan hanya KPPU yang merupakan lembaga pengawas persaingan usaha,
akan tetapi undang-undang yang merupakan sumbernya.
3. Muhammad Darmadi, “Monopoli Dalam Dunia Usaha Pandangan Hukum
Islam dan Undang-undang No. 5 Tahun 1999”, Skripsi, Perbandingan
Madzhab dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2006.11 Dalam
penulisan hukum tersebut, analisa dan pembahasan terbatas pada
pandangan hukum islam dan UU No. 5 Tahun 1999 tentang monopoli
dilihat dari segi subyek, motivasi dan komoditinya. Berbeda dengan
penulisan hukum yang akan penyusun susun, yang mana pembahasannya
lebih luas dan lebih komprehensif dikarenakan dikaitkan dengan KPPU
yang merupakan badan pengawas dari Undang-Undang tersebut.
4. Imam Prayudhi, “Dugaan Terjadinya Praktek Persaingan Usaha Tidak
Sehat Dalam Industri Crude Palm Oil (CPO) Ditinjau Dari Undang-
Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat,” Skripsi, Program Studi Ilmu Hukum,
Program Kekhususan Hukum tentang Kegiatan Ekonomi, Fakultas Hukum
11 Muhammad Darmadi, “Monopoli Dalam Dunia Usaha Pandangan Hukum Islam dan
Undang-Undang No.5 Tahun 1999”, Skripsi, Perbandingan Madzhab dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2006).
9
Universitas Indonesia, Jakarta, 2009.12 Dalam penulisan hukum tersebut,
persoalan yang diteliti hanyalah kasuistik parsial dan menggunakan
metodologi field research, serta tertentu hanya dalam industri Crude Palm
Oil saja, berbeda dengan penulisan hukum yang akan diteliti oleh
penyusun. Dalam penelitian penyusun, metodologi yang digunakan ialah
library research dan permasalahan yang diteliti lebih universal dan
komprehensif.
5. Deasita Diah Susanti, “Dugaan Praktek Persaingan Usaha Tidak Sehat
Pada Sistem Pemasaran Golongan Obat Keras di Indonesia Ditinjau dari
Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,” Program Studi Ilmu Hukum, Program
Kekhususan Hukum tentang Kegiatan Ekonomi, Fakultas Hukum,
Universitas Indonesia, Jakarta, 2009.13 Dalam penulisan hukum tersebut,
persoalan yang diteliti sebatas permasalahan parsial dan menggunakan
metodologi field research, serta tertentu hanya dalam sistem pemasaran
golongan obat keras di Indonesia, berbeda dengan penulisan hukum yang
akan diteliti oleh penyusun. Dalam penelitian penyusun, metodologi yang
digunakan ialah library research dan permasalahan yang akan dijadikan
bahan penelitian lebih umum dan substansial.
6. Boogee Garyshto, “Analisa Yuridis Dugaan Praktek Kartel Industri Semen
Indonesia Ditinjau dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 Tentang
12 http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20325756&lokasi=Perpustakaan%20UI,%20
Lantai.3 diakses pada tanggal 14 November 2013 pada pukul 08:15
13Ibid., diakses pada tanggal 14 November 2013 pukul 08:24.
10
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,” Program
Studi Ilmu Hukum, Program Kekhususan Hukum tentang Kegiatan
Ekonomi, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, 2010.14 Dalam
penelitian hukum tersebut, permasalahn pokok yang diteliti sebatas
permasalahan parsial dan menggunakan metodologi field research, serta
tertentu hanya dalam dugaan praktek kartel industri semen Indonesia,
berbeda dengan penulisan hukum yang akan diteliti oleh penyusun. Dalam
penelitian penyusun, metodologi yang digunakan ialah library research
dan permasalahan yang akan dijadikan bahan penelitian lebih lebih luas
dan lebih komprehensif dikarenakan dikaitkan dengan KPPU yang
merupakan badan pengawas dari undang-undang tersebut.
Dengan demikian, penyusun menyimpulkan bahwa belum ada penelitian
serupa yang mengkaji akan implementasi dari UU No. 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat terhadap Pasal 31 UUD
1945.
Maka, penyusun menyatakan bahwa masalah yang akan diteliti dalam
penulisan hukum kali ini merupakan karya yang belum pernah diajukan oleh
orang lain.
14 Ibid., diakses pada tanggal 14 November 2013 pukul 08:39.
11
F. Kerangka Teoritik
1. Konsep negara welfare state
Dari sejumlah definisi yang ada, inti dari dari istilah welfare state adalah
tanggungjawab negara terhadap kesejahteraan warganya. Seperti dalam
Encyclopedia Britannica, welfare state diartikan sebagai konsep pemerintahan
dimana negara memainkan peran kunci dalam menjaga dan memajukan
kesejahteraan ekonomi dan sosial warga negaranya. 15 Sedangkan the Concise
Oxford Dictionary of Politics mendefinisikannya sebagai sebuah sistem dimana
pemerintah menyatakan diri bertanggung jawab untuk menyediakan jaminan
sosial dan ekonomi bagi penduduk melalui sarana pensiun, tunjangan jaminan
sosial, layanan kesehatan gratis dan semacamnya.16
Di dalam negara modern (welfare state), pemerintah atau negara tidak
hanya bertugas sebagai penjaga malam, namun juga harus aktif turut serta dalam
kegiatan masyarakat sehingga kesejahteraan bagi setiap orang terjamin. Dengan
demikian, pemerintah harus memberikan perlindungan bagi warganya bukan
hanya dalam bidang politik, tetapi juga dalam bidang sosial ekonomi sehingga
kesewenang-wenangan dari golongan kaya harus dicegah oleh pemerintah. Jadi di
dalam welfare state pemerintah diserahi bestuurzorg, yaitu penyelenggaraan
15 Alvitri, Ideologi Welfare State dalam Dasar Negara Indonesia: Analisis Putusan
Mahkamah Konstitusi Terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional dalam JURNAL KONSTITUSI Volume 9 Nomor 3 2012, hal. 454. Diakses dari https://www.academia.edu/Download pada tanggal 21 Januari 2014 pada pukul 12:11 WIB
16 Ibid.
12
kesejahteraan umum. Ciri-ciri atau persyaratan negara hukum yang baru (welfare
state) adalah:17
1) Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selain
menjamin hak-hak individu harus menentukan juga cara prosedural
untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin itu;
2) badan kehakiman yang bebas (independent anda inpertial tribunals);
3) pemilihan umum yang bebas;
4) kebebasan untuk menyatakan pendapat;
5) kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi;
6) pendidikan kewarganegaraan.
2. Sistem ekonomi kerakyatan
Dalam ekonomi kerakyatan yang murni tanpa muatan politis, sebenarnya
ide tentang kesejahteraan ekonomi, welfare economics mencapai bentuknya yang
ideal dalam bisnis sehari-hari. Konsep welfare state yang masih bersifat abstrak
pada dasarnya adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan ekonomi.
Sementara itu, kesejahteraan ekonomi yang dimaksud dalam negara yang
berkembang seperti Indonesia ialah ekonomi kerakyatan. Konsep tersebut
memberi peluang yang adil bagi setiap warga negara (tanpa pandang bulu) untuk
berpartisipasi dalam perekonomian. Untuk itu, hukum harus berperan
memfasilitasinya.18
17 SF. Marbun dan Moh. Mahfud MD, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara,
(Yogyakarta : Liberty, 2009), hal. 45-46.
18 Johnny Ibrahim, Hukum Persaingan Usaha (Filosofi, Teori, dan Implikasi Penerapannya di Indonesia), (Malang: Bayu Media Publishing, 2009), hal. 207.
13
Istilah “sistem” berasal dari kata “systema” (bahasa Yunani), yang dapat
diartikan sebagai keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. 19 Pada
dasarnya sebuah sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai
subjek atau objek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.
Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat bervariasi akan
memunculkan sistem yang berbeda-beda. Kebutuhan manusia yang bersifat dasar
(pangan, pakaian, papan) akan memunculkan suatu sistem ekonomi.20
Berikut adalah pengertian sistem ekonomi menurut para ahli antara lain:
1. Menurut Dumairy, sistem ekonomi ialah suatu sistem yang mengatur
serta menjalin hubungan hubungan ekonomi antar manusia dengan
seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah
sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai subyek;
barang-barang ekonomi sebagai obyek; serta seperangkat kelembagaan
yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi.
Perangkat kelembagaan yang dimaksud meliputi lembaga-lembaga
ekonomi (baik formal maupun nonformal); cara kerja; mekanisme
hubungan; hukum dan peraturan-peraturan perekonomian; serta kaidah
dan norma-norma lain (tertulis maupun tidak tertulis); yang dipilih atau
diterima atau ditetapkan oleh masyarakat di tempat tatanan kehidupan
yang bersangkutan berlangsung. Jadi dalam perangkat kelembagaan ini
19 ummpress.umm.ac.id/uploads/files/Sistem%20Ind.ppt, diakses pada tanggal 14
November 2013 pukul 10:03 WIB. 20 Ibid.
14
termasuk juga kebiasaan, perilaku dan etika masyarakat; sebagaimana
mereka terapakan dalam berbagai aktifitas yang berkenaan dengan
pemanfaatan sumber daya bagi pemenuhan kebutuhan.21
2. Sheridan, menurutnya dalam publikasi mengenai sistem-sistem
ekonomi yang ada di Asia mengatakan, bahwa “Echonomics system
refers to the way people perform economic acticities in their search for
personal happiness.” Dengan kata lain, sistem ekonomi ialah cara
manusia melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
atau memberikan kepuasan pribadinya.22
3. Sanusi, beliau menguraikan bahwa sistem ekonomi merupakan suatu
organisasi yang terdiri atas lembaga atau pranata (ekonomi, sosial-
politik, ide-ide) yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya
dan ditujukan ke arah pemecahan problem-problem serta produksi-
distribusi konsumsi yang merupakan problem dasar setiap
perekonomian. Beliau juga mengutip pengertian sistem ekonomi dari
Lemhannas, bahwa sistem ekonomi merupakan cabang dari ilmu
ekonomi. Adapun sistem diartikan sebagai suatu totalitas terpadu yang
terdiri atas unsur-unsur yang saling berhubungan, saling terkait, saling
mempengaruhi dan saling tergantung menuju tujuan-tujuan tertentu.23
21 Dumairy, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1991), hal. 30.
22 Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia (Kajian Teoritis dan Analisis Empiris), hal. 1.
23 Ibid.
15
Menurut Suharsono Sagir, perekonomian setiap negara pasti berjalan
menurut sistem ekonomi tertentu. Jenis sistem perekonomian Indonesia dari
waktu ke waktu adalah Sistem Ekonomi Kerakyatan (SEK). Dalam sistem ini,
kedaulatan ekonomi ada di tangan rakyat, dan ekonomi kerakyatan ini terkait
dengan gagasan demokrasi ekonomi yang tidak lain ialah paham kedaulatan
rakyat di bidang ekonomi. Yang menjadi sasaran dari dari Sistem Ekonomi
Kerakyatan ialah membebaskan rakyat dari kemiskinan, kebodohan,
ketergantungan, perlakuan tidak adil, kerusakan lingkungan dan rasa was-was
dalam menatap masa depan. Karena itu, kebijakan pembangunan nasional sudah
seharusnya tidak keluar dari asas ekonomi kerakyatan yang menurut Suharsono
Saqir tercermin dalam prinsip triple track development, yaitu pro-poor, pro-job
dan pro-growth.24
Dalam mengimplementasikan ketiga prinsip itu, ada enam tolok ukur yang
dapat dipakai untuk menilai berhasil tidaknya suatu proses pembangunan, yaitu:25
1. Rakyat terbebas dari kemiskinan dengan laju pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas.
2. Rakyat terbebas dari kebodohan dan menjadi sumber daya insani
(human capital) yang produktif.
3. Rakyat terbebas dari penganggguran dan bekerja kreatif dan produktif
untuk meningkatkan penghasilan sendiri dan orang lain.
4. Negara terbebas dari ketergantungan kepada utang luar negeri.
24 Jimly Asshidiqie, Konstitusi Ekonomi, hal. 354.
25 Ibid., hal. 355.
16
5. Negara terbebas dari kekurangan devisa karena nilai ekspor melebihi
impor, dan
6. Negara terbebas dari kerusakan ekosistem sehingga pembangunan
dapat dikembangkan secara berkelanjutan.
Gagasan demokrasi ekonomi tercantum baik dalam Penjelasan UUD 1945
maupun Pasal 33 ayat (4) UUD pasca reformasi. UUD 1945 memang
mengandung gagasan demokrasi politik sekaligus demokrasi ekonomi. Artinya,
pemegang kekuasaan tertinggi Negara Indonesia adalah rakyat, baik di bidang
politik maupun ekonomi. Seluruh sumber daya politik dan ekonomi dikuasai oleh
rakyat yang berdaulat. Dalam demokrasi eknomi yang dibangun tentu tidak
semuanya dilakukan langsung oleh rakyat. Beberapa bagian pokok yang wajib
diwakilkan pengurusannya kepada negara, dalam hal ini kepada:26
(i) MPR, DPR, DPD dan Presiden dalam urusan penyusunan haluan-
haluan dan perumusan kebijakan-kebijakan resmi bernegara, dan
(ii) kepada Presiden dan lembaga-lembaga eksekutif-pemerintahan
lainnya dalam urusan-urusan melaksanakan haluan-haluan dan
kebijakan-kebijakan negara itu, serta
(iii) secara tidak langsung kepada lembaga peradilan dalam urusan
mengadili pelanggaran terhadap haluan dan kebijakan-kebijkan negara
itu.
Namun, terlepas dari adanya pendelegasian kewenangan dari rakyat yang
berdaulat kepada para delegasi rakyat, baik di bidang legeslatif, eksekutif dan
26 Ibid.
17
yudikatif itu, makna kedaulatan rakyat sebagai kekuasaan tertinggi menurut
sistem demokrasi politik dan demokrasi ekonomi itu tidak dapat dikurangi dengan
dalih kewenangan rakyat sudah diserahkan kepada para pejabat. Dalam konteks
bernegara, kedaulatan rakyat itu bersifat relatif mutlak, meskipun harus diberi
makna yang terbatas sebagaimana diakui dalam Alinea Ketiga Pembukaan UUD
1945. Sebagai konsekuensi tauhid, yaitu keimanan bangsa Indonesia kepada Allah
swt, Tuhan Yang Maha Esa, maka setiap manusia Indonesia dipahami sebagai
Khalifah Tuhan di atas muka bumi yang diberi kekuasaan untuk mengolah dan
mengelola alam kehidupan untuk sebesar-besarnya kemakmuran bersama berdasar
atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi-berkedailan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemnadirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional, sebagaimana
dirumuskan dalam Pasal 33 Ayat (4) UUD1945.27
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan normatif
Penulisan hukum ini menggunakan pendekatan normatif, metode tersebut
digunakan untuk mengkaji atau menganalisis data skunder yang berupa bahan-
bahan hukum, terutama bahan-bahan hukum primer dan bahan-bahan hukum
sekunder.28
27 Jimly Asshidiqie, Konstitusi Ekonomi, hal. 353-354.
28 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988), hal. 11-12.
18
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan undang-undang (statute
approach) dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut
paut dengan isu hukum yang sedang ditangani, pendekatan ini akan membuka
kesempatan bagi peneliti untuk mempelajari adakah konsistensi dan kesesuaian
antara suatu undang-undang dengan undang-undang lainnya atau antara undang-
undang dengan undang-undang dasar atau antara regulasi dan undang-undang.29
2. Spesifikasi penelitian
Spesifikasi penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif. Soerjono
Soekanto menyatakan bahwa penelitian berbentuk deskriptif bertujuan
menggambarkan realitas obyek yang diteliti, dalam rangka menemukan hubungan
diantara dua gejala dengan memberikan gambaran secara sistematis, mengenai
peraturan hukum dan fakta-fakta sebagai pelaksanaan peraturan perundang-
undangan tersebut di lapangan.30
3. Sifat penelitian
Sifat penelitian skripsi ini adalah studi pustaka (library research), yang
dimaksud dengan studi kepustakaaan adalah pengkajian informasi tertulis
mengenai hukum yang berasal dari berbagai sumber dan dipublikasikan secara
luas serta dibutuhkan dalam penelitian hukum normatif,31 yakni penulisan yang
didasarkan pada data-data yang dijadikan obyek penelitian, seperti peraturan
29 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008), hal. 93.
30 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Press, 1984), hal. 96.
31 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Dan Penelitian Hukum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2004), hal. 81.
19
perundang-undangan, buku-buku pustaka, majalah, artikel, surat kabar, buletin
tentang segala permasalahan yang sesuai akan disusun dan dikaji secara
komprehensif.
4. Jenis data
Dalam proses pengumpulan bahan hukum, penyusun menggunakan jenis
data sumber hukum primer, sekunder dan tersier, yaitu:
1. Sumber hukum primer dalam hal ini adalah UUD 1945, UU No. 5 Tahun
1999, Keppres No. 75 Tahun 1999 dan juga peraturan-peraturan yang
terkait dengan fokus penulisan dalam penulisan hukum ini.
2. Sumber hukum sekunder dalam hal ini adalah yang memberikan
penjelasan dan tafsiran terhadap sumber bahan hukum primer seperti buku
ilmu hukum, jurnal hukum, laporan hukum, media cetak atau elektronik,
pendapat para sarjana, kasus-kasus hukum, serta simposium yang
dilakukan pakar terkait dengan pembahasan.32
3. Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau
penjelasan bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus hukum,
ensiklopedia, dan dokumen yang terkait.33
5. Metode analisis data
Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu metode
analisis yang pada dasarnya mempergunakan pemikiran logis, analisis dengan
32 Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang:
Bayumedia, 2006), hal. 392.
33 Ibid.
20
logika, dengan induksi, analogi/interpretasi, komparasi dan sejenisnya. Metode
berfikir yang dipergunakan adalah metode induktif, yaitu dari data/fakta menuju
ke tingkat abstraksi yang lebih tinggi, termasuk juga melakukan sintesis dan
mengembangkan teori (bila diperlukan dan datanya menunjang).34 Dari analisis
tersebut kemudian akan ditarik kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan
yang ada.
H. Sistematika Pembahasan
Untuk lebih mempermudah penulisan hukum ini, maka penulis dalam
penelitiannya membagi menjadi lima bab dan pada tiap bab dibagi dalam sub bab
yang disesuaikan dengan pembahasannya. Adapun sistematika penulisan hukum
ini adalah sebagai berikut :
Pada bab pertama, berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka,
kerangka teoritik, metode penelitian, pendekatan masalah dan sistematika
penulisan.
Pada bab kedua, pembahasan ditujukan pada tinjauan umum tentang
Sistem Perekonomian Indonesia sesuai dengan dasar konstitusional Pasal 33 UUD
1945.
Pada bab ketiga, pembahasan akan ditujukan tinjauan umum tentang
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat sesuai dengan UU No. 5
34 Sanapiah Faisal, Penelitian Kualitatif:Dasar-Dasar dan Aplikasi, (Malang, 1990), hal. 39.
21
Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat serta Keppres RI No. 75 Tahun 1999 Tentang KPPU.
Pada bab keempat, pembahasan akan ditujukan pada analisis dan
pembahasan.
Pada bab kelima, bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang
berisikan kesimpulan dan saran. Dalam bab ini penulis akan menguraikan
mengenai kesimpulan dan saran terkait permasalahan yang ada.
111
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari Bab I hingga Bab IV, maka penyusun dapat
menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi UU No. 5 Tahun 1999 terhadap sistem perekonomian
Indonesia sudah sesuai dengan semangat Pasal 33 UUD 1945 yang
mengamanatkan negara untuk menganut sistem demokrasi ekonomi serta
sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat secara yuridis,
filosofis dan sosiologis. Namun belum maksimal dalam tataran realita,
contoh kecil dari belum maksimalnya implementasi UU No. 5 Tahun 1999
ialah belum berubahnya perilaku pasar yang ada di Indonesia, masih
banyaknya ditemukan persaingan yang timpang antara pasar tradisional
versus pasar modern merupakan bukti riil dari fenomena tersebut. UU No.
5 Tahun 1999 merupakan produk hukum ekonomi dalam sistem hukum di
Indonesia dan merupakan implementasi dari Pasal 33 UUD 1945.
Sementara itu, demokrasi Perekonomian Indonesia berdasarkan pasal 33
UUD 1945 dan penelusuran terhadap gagasan para pendiri negara
(founding father’s) dibangun atas dasar prinsip ekonomi kekeluargaan,
dimana kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan dibanding
kemakmuran individu. Sehingga, demokrasi ekonomi di Indonesia
112
menururt Pasal 33 UUD 1945 berada dalam format sistem ekonomi
sosialisme pasar, berbeda dengan prinsip-prinsip kapitalisme liberal.
Selain itu, konsep negara welfare state sesuai amanah Pembukaan UUD
1945 Alinea Keempat juga telah dimanifestasikan oleh negara. Terlahirnya
Undang-undang No. 5 Tahun 1999 merupakan salah satu bukti dari
manifestasi konsep negara welfare state oleh Negara Indonesia.
2. Dalam rangka implementasi UU No. 5 Tahun 1999 maka sudah pasti
memerlukan pengawasan pemberlakuan undang-undang tersebut, maka
dibentuklah peraturan pelaksana dari undang-undang antimonopoli.
Dengan demikian, dibentuklah Keppres RI No. 75 Tahun 1999. Dengan
Keppres tersebut dibentuklah Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU), komisi tersebut mempunyai tugas dan kewenangan yang sangat
luas sesuai dengan UU No. 5 Tahun 1999 dan Keppres RI No. 75 Tahun
1999 guna memastikan dan melakukan pengawasan terhadap dipatuhinya
ketentuan dalam undang-undang antimonopoli tersebut. Namun dari
kewenangan yang sangat luas tersebut masih terdapat beberapa kelemahan
KPPU dalam rangka menunaikan tugasnya sebagai lembaga penegak
hukum dari UU No. 5 Tahun 1999 dan telah penyusun jelaskan dalam bab
analisis.
3. Secara teoritis, UU No. 5 Tahun 1999 tentang larangan monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat pada dasarnya telah mengatur prinsip-prinsip
utama bagi terselenggaranya persaingan yang sehat. Sehingga memberikan
jaminan kepastian hukum untuk lebih mendorong percepatan
113
pembangunan ekonomi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umum
sesuai Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat. Meski demikian, undang-
undang ini masih menyisakan beberapa kelemahan seperti yang penulis
jelaskan pada bab analisis.
B. Saran
1. Agar implementasi dan penegakan UU No. 5 Tahun 1999 dapat
maksimal dan efektif serta efisien, harus ada keterkaitan erat dengan
kebijkan industri yang dijalankan pemerintah. Direkomendasikan agar
dalam upaya mencegah terbentuknya struktur pasar yang bersifat
monopoli dan berbagai manifestasi perilaku para pelaku usaha dalam
menguasai pasar, maka disarankan agar Departemen Perindustrian dan
Departemen Perdagangan hendaknya mendukung melalui kebijakan
industri dan perdagangan yang mengarahkan pelaku usaha yang besar
untuk bersaing secara produktif dalam pasar ekspor agar pasar dalam
negeri tidak terkontaminasi dan tidak jenuh. Langkah tersebut akan
membantu iklim persingan usaha yang sehat di dalam negeri dan
mendorong berkembangnya perusahaan kecil dan menengah. Selain
itu, berbagai peraturan dan undang-undang yang akan dibuat oleh DPR
dan pemerintah seharusnya juga mendukung upaya menciptakan
persaingan yang sehat.
2. Perlu dilakukan amandemen terhadap beberapa Pasal dalam UU No. 5
Tahun 1999 sesuai kelemahan yang telah penyusun jelaskan dalam bab
114
analisa, terutama dengan penamaan undang-undang tersebut,
sistematika penyusunan undang-undang itu sendiri serta penjelasan-
penjelasan terhadap istilah-istilah penting dalam UU No. 5 Tahun
1999.
3. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) harus diberdayakan dari
segi kelembagaan maupun segi sumber daya manusianya. Dari segi
kelembagaan, agar diupayakan melalui ketersediaan anggaran yang
memadai dalam APBN guna menunjang kebutuhan perangkat lunak
dan perangkat keras. Sedangkan dari segi sumber daya manusianya
dilakukan melalui pola rekrutmen anggota KPPU dan perangkat
pendukungnya. Pola rekrutmen anggota KPPU hendaknya bukan
ditujukan untuk mencari calon birokrat guna mengisi lowongan
pekerjaan, tetapi orientasinya pada professionalisme dan pengabdian.
Dengan demikian, saran-saran dari KPPU terhadap pemerintah dapat
diterima dengan baik, dimana pemerintah tidak mersa didikte oleh
KPPU. Interaksi KPPU dan pemerintah akan memberikan sinergi
terhadap upaya menciptakan iklim persaingan sehat, meski tetap harus
disadari bahwa independensi KPPU tetap perlu dijaga.
115
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku-buku
Adam, Rainer dkk, Persaingan dan Ekonomi Pasar di Indonesia, (Jakarta:
Friedrich Naumann Stifftung-Indonesia), 2006.
Ali, Achmad, Keterpurukan Hukum di Indonesia (Penyebab dan Solusinya),
(Jakarta : Ghalia Indoensia, 2002).
Alrasid, Harun, Naskah UUD 1945 Sesudah Empat Kali Dirubah, (Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia (UI Press), 2007).
Asshidiqie, Jimly, Konstitusi Ekonomi, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010).
Barkatullah, Abdul Halim, Hukum Perlindungan Konsumen (Kajian Teoritis dan
Perkembangan Pemikiran), (Banjarmasin: FH Unlam Press, 2008).
Basri, Faisal H., Perekonomian Indonesia (Tantangan dan Harapan Bagi
Kebangkitan Ekonomi Indonesia), (Jakarta : Erlangga, 2002).
Caldwell, Malcom dan Ernst Utrecht, Sejarah Alternatif Indonesia, alih bahasa
Saut Pasaribu, (Yogyakarta : Penerbit Djaman Baroe Yogyakarta, 2011).
Dumairy, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1991).
Dwiyanto, Djoko dan Ignas G. Saksono, Ekonomi (Sosialis) Pancasila vs
Kapitalisme, (Yogyakarta: Keluarga Besar Marhaenisme DIY, 2011).
Faisal, Sanapiah, Penelitian Kualitatif : Dasar-Dasar dan Aplikasi, (Malang),
1990.
Gadjong, Agussalim Andri, Pemerintah Daerah (Kajian Politik dan Hukum),
(Bogor : Ghalia Indonesia, 2007).
116
Hanitijo Soemitro, Ronny, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri,
(Jakarta:Ghalia Indonesia), 1988.
Hartanto, Frans Mardi, Beberapa Pokok Pikiran untuk Perubahan UUD 1945 di
Bidang Ekonomi dalam “Amandemen UUD 45 (Gagasan Beberapa
Anggota Masyarakat Akademik ITB)”, (Bandung : Penerbit ITB, 2000).
Hermansyah, Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, (Jakarta :
Kencana Prenada Media Group, 2009).
HR, Syaukani dkk, Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan, (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2005).
Ibrahim, Jhonny, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang:
Bayumedia), 2006.
----Hukum Persaingan Usaha (Filosofi, Teori, dan Implikasi Penerapannya di
Indonesia), (Malang: Bayu Media Publishing, 2009).
Imaniyati, Neni Sri, Hukum Bisnis (Telaah tentang Pelaku dan Kegiatan
Ekonomi), (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009).
Kadir Muhammad, Abdul, Hukum Dan Penelitian Hukum, (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti), 2004.
Kuncoro, Mudrajad, Ekonomika Industri Indonesia (Menuju Negara Industri Baru
2030?), (Yogyakarta : C.V Andi Offset, 2007).
Mahmud Marzuki, Peter, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group), 2008.
Marbun, SF. dan Moh. Mahfud MD, Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara,
(Yogyakarta : Liberty, 2009).
117
Mubyarto, Ekonomi Rakyat dan Program IDT, (Yogyakarta : Aditya Media,
1996).
----Ekonomi Rakyat, Program IDT dan Demokrasi Ekonomi Indonesia,
(Yogyakarta : Aditya Media, 1997)
----Ekonomi Pancasila (Gagasan dan Kemungkinan), (Jakarta : PT Pustaka
LP3ES Indonesia, 1993).
Muliono, Anton dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Bali Pustaka, 1998).
Partanto, Pius A dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya :
Penerbit Arkola, 2001).
Puspaningrum, Galuh, Hukum Persaingan Usaha (Perjanjian dan Kegiatan yang
Dilarang dalam Hukum Persaingan Usaha di Indonesia), (Yogyakarta :
Aswaja Presindo, 2013).
Rachbini, Didik J, Ekonomi Politik (Kebijakan dan Strategi Pembangunan),
(Jakarta : Granit, 2004).
Ricklefs, M.C, Sejarah Indonesia Modern, alih bahasa Drs. Dharmon.
Hardjowidjono, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2007).
Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Press), 1984.
Siswanto, Arie, Hukum Persaingan Usaha, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002).
Sitompul, Asril, Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Tinjauan
Yuridis Terhadap UU No. 5 Tahun 1999), (Bandung : Citra Aditya Bhakti,
1999).
118
Subiantoro, Heru dan Singig Ripat (ed.), Kebijakan Fiskal (Pemikiran, Konsep
dan Implementasi), (Jakarta : Penerbit Buku Kompas, 2004).
Suhasril dan Mohammad Taufik Makarao, Hukum Larangan Praktik Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat di Indonesia, (Bogor : Ghalia
Indonesia, 2010).
Sulistyono, Adi, Reformasi Hukum Ekonomi Indonesia, (Surakarta: Lembaga
Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan
Percetakan UNS, 2008).
Tambunan, Tulus, Perekonomian Indonesia (Kajian Teoritis dan Analisis
Empiris), (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011).
Yustika, Ahmad Erani, Pembangunan dan Krisis (Memetakan Perekonomian
Indonesia), (Jakarta : Grasindo, 2002).
2. Skripsi
Darmadi, Muhammad, “Monopoli Dalam Dunia Usaha Pandangan Hukum Islam
dan Undang-Undang No.5 Tahun 1999”, Skripsi, Perbandingan Madzhab
dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2006).
Miftahul Muttaqin, Ungki, “Peran Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
Perspektif Hukum Islam, Skripsi, Muamalat, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, (2009).
Yuliana Sari, Dewi, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Monopoli (Studi
Terhadap Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik
119
Monopoli pasal 17), Skripsi, Muamalat, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
(2007).
3. Makalah, Jurnal dan Publikasi Ilmiah
Alvitri, Ideologi Welfare State dalam Dasar Negara Indonesia: Analisis Putusan
Mahkamah Konstitusi Terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional dalam
Jurnal Konstitusi Volume 9 Nomor 3 2012, hal. 454. Diakses dari
https://www.academia.edu/Download pada tanggal 21 Januari 2014 pada
pukul 12:11 WIB.
Katalog Putusan KPPU (Periode 2000 – September 2009), hal. 14-15. Diakses
dari http://www.kppu.go.id/id/publikasi/buku/ pada tanggal 12 Januari
2014 pukul 11:28 WIB.
Media Berkala Komisi Pengawas Persaingan Usaha “KOMPETISI” Edisi 3
Tahun 2006, hal. 5. Diakses dari
http://www.kppu.go.id/docs/Majalah%20Kompetisi/kompetisi_2006_edisi
03.pdf pada tanggal 13 Januari 2014 pukul 06:41 WIB.
Rizkiyana, HMBC Rikrik S.H. dkk, Catatan Kritis Terhadap Hukum Acara
Persaingan Usaha Di Indonesia, Disampaikan dalam Lokakarya
Penelitian Komisi Hukum Nasional RI Tahun 2011 “Penegakan Hukum
Persaingan Usaha: Kajian terhadap Hukum Acara dan Pelaksanaan
Putusan KPPU” Jakarta, 20 Oktober 2011.
120
Sukarmi, Pelaksanaan Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha dalam Jurnal
Persaingan Usaha Edisi 7 Tahun 2012, hal. 5. Diakses dari
www.kppu.go.id/docs/jurnal/JURNAL_7_2012_ok.pdf pada tanggal 13
Januari 2014 pukul 06:41 WIB.
Yoseva, Diana dalam Jurnal Persaingan Usaha (Komisi Pengawas Persaingan
Usaha) Edisi 3 Tahun 2010, Efisiensi dan Pelaksanaan Hukum Persaingan
Usaha, (Jakarta : Komisi Pengawas Persaingan Usaha, 2010), hal. 115.
diakses dari www.kppu.go.id/docs/jurnal/JURNAL_3_2010_ok.pdf pada
tanggal 12 Januari pukul 23:01 WIB.
4. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Undang-undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian.
Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat
Keputusan Presiden RI No. 75 Tahun 1999 tentang Komisi Pengawas Persaingan
Usaha.
121
5. Website
http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20325756&lokasi=Perpustakaan%20UI,
%20Lantai.3 diakses pada tanggal 14 November 2013 pada pukul 08:15
ummpress.umm.ac.id/uploads/files/Sistem%20Ind.ppt, diakses pada tanggal 14
November 2013 pukul 10:03 WIB.
http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1997/09/28/0027.html diakses pada
tanggal 1 Januari 2014 pada pukul 08:08 WIB.
http://kbbi.web.id/ diakses pada tanggal 11 Januari 2004 pukul 11:51 WIB.
http://business-law.binus.ac.id/2013/01/20/catatan-seputar-hukum-persaingan-
usaha/ diakses pada hari selasa, 23 April 2013 pukul 23:45.
http://www.kppu.go.id/id/tentang-kppu/visi-dan-misi/ diakses pada tanggal 6
Januari 2014 pukul 08:16.
122
LAMPIRAN
CURICULLUM VITAE
Nama : Fatach Yasin
Tempat & Tanggal lahir : Magelang, 15 Juli 1986
Ayah : Mucrhisun
Ibu : Maslakah
Alamat : Sembir 008/004, Rejosari, Pakis, Magelang, Jateng
Nomor HP : 085643657224
Alamat email : [email protected]
Riwayat Pendidikan Formal:
1. SD N Rejosari lulus tahun 1998.
2. SLTP N I Tegalrejo lulus tahun 2001.
3. SMK N 1 Magelang lulus tahun 2004.
4. Mts Hidayatul Mubtadi-ien Lirboyo Kota Kediri lulus tahun 2007.
5. MA Hidayatul Mubtadi-ien Lirboyo Kota Kediri lulus tahun 2010.
6. Kuliah Strata satu (S1) Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2010- sekarang).
Riwayat Pendidikan Non-Formal:
1. Pondok Pesantren Raudhatul Huda, Cikono, Tegalrejo, Magelang (1998-
2004)
2. Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri (2004-2010)
3. Pondok Pesantren Mahasiswa dan Alumni Nailul Ula, Plosokuning,
Minomartani, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta (2010-sekarang)
123
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Yogyakarta, 27 Januari 2014
Yang menyatakan,
Fatach Yasin
NIM. 10340141