impuls refleks fisiologis
TRANSCRIPT
5/10/2018 Impuls Refleks Fisiologis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/impuls-refleks-fisiologis 1/6
Impuls Refleks Fisiologis pada Manusia
Posted on 07/08/2011 by setyomazaya
1. Latar Belakang
Reflek sadalah reespon yang tidak berubah terhadap perangsangan yang terjadi di luar kehendak, atau
dengan kata lain refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar.Rangsangan ini
merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar organisme yang
melibatkan sistem saraf pusat dalam memberikan jembatan (respons) terhadap rangsangan. Ada dua jenis
refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks dasar, yaitu refleks built-in yang tidak perlu dipelajari, misalnya
mengedipkan mata jika ada benda asing yang masuk; dan refleks didapat atau refleks terkondisi, yang
terjadi ketika belajar dan berlatih, misalnya seorang pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu melihat
suatu di kertas partitur. Jalur – jalur saraf saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks dikenalsebagai lengkung refleks.Lekung refleks ini terdiri dari alat indra, serta saraf aferen satu atau lebih sinapas
yang terdapat disusunan saraf pusat atau diganglion simpatis, saraf everon dan efektor.Cara manusia bertindak dan bereaksi bergantung pada pengolahan neuron yang tersendiri, terorganisasi,dan kompleks.Banyak pola neuron penunjang kehidupan, seperti pola yang mengontrol pernapasan dansirkulasi, serupa pada semua individu.Reseptor adalah suatu struktur khusus yang peka terhadap suatubentuk energi tertentu dan dapat mengubah bentuk energi menjadi aksi-aksi potensial listrik atau impuls-impuls saraf.Refleks dapat berupa peningkatan maupun penurunan kegiatan, misalnya kontraksi atau relaksasi otot,kontraksi atau dilatasi pembuluh darah.Dengan adanya kegiatan refleks, tubuh mampu mengadakan reaksiyang cepat terhadap berbagai perubahan diluar maupun di dalam tubuh disertai adaptasi terhadapperubahan tersebut.Dengan demikian seberapa besar peran system saraf pusat dapat mengatur kehidupanorganisme.Refleks sangat penting untuk pemeriksaan keadaan fisis secara umum, fungsi nervus, dankoordinasi tubuh.Dari refleks atau respon yang diberikan oleh anggota tubuh ketika sesuatu mengenainya
dapat diketahui normal tidaknya fungsi dalam tubuh. Oleh karena itu, pelaksanaan praktikum ini sangatpenting agar diketahui bagaimana cara memeriksa refleks fisiologis yang ada pada manusia.
2. Tinjauan Pustaka
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak
refleks.Untuk terjadi gerak refleks, maka dibutuhkan struktur sebagai berikut : organ sensorik (yang
menerima impuls), serabut saraf sensorik (yang menghantarkan impuls), sumsum tulang belakang (serabut-
serabut saraf penghubung menghantarkan impuls), sel saraf motorik (menerima dan mengalihkan impuls),
dan organ motorik (yang melaksanakan gerakan). Gerak refleks merupakan bagian dari mekanika
pertahanan tubuh yang terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar, misalnya menutup mata pada saat terkena
debu, menarik kembali tangan dari benda panas menyakitkan yang tersentuh tanpa sengaja. Gerak refleks
dapat dihambat oleh kemauan sadar ; misalnya, bukan saja tidak menarik tangan dari benda panas, bahkan
dengan sengaja menyentuh permukaan panas. (Evelyn Pearce, 2009 : 292)Mekanisme gerak refleks merupakan suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita.
Refleks fleksor, penarikan kembali tangan secara refleks dari rangsangan yang berbahaya merupakan
suatu reaksi perlindungan. Refleks ekstensor (polisinaps) rangsangan dari reseptor perifer yang mulai dari
refleksi pada anggota badan dan juga berkaitan dengan ekstensi anggota badan. Gerakan refleks
merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar misalnya
menutup mata pada saat terkena debu
Untuk terjadinya gerakan refleks maka dibutuhkan struktur sebagai berikut, organ sensorik yang menerima
5/10/2018 Impuls Refleks Fisiologis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/impuls-refleks-fisiologis 2/6
impuls misalnya kulit. Serabut saraf sensorik yang menghantarkan impuls tersebut menuju sel-sel ganglion
radiks posterior dan selanjutnya serabut sel-sel akan melanjutkan impuls danmenghantarkan impuls-impils
menuju substansi pada kornu posterior medula spinalis. Sel saraf motorik menerka impuls dan
menghantarkan impuls-impuls melalui serabut motorik.
Kegiatan sistem saraf pusat ditampilkan dalam bentuk kegiatan refleks.Dengan kegiatan refleks
dimungkinkan terjadi hubungan kerja yang baik dan tepat antara berbagai organ yang terdapat dalam tubuhmanusia dan hubungan dengan sekelilingnya.Refleks adalah respon yang tidak berubah terhadap
perangsangan yang terjadi diluar kehendak.Rangsangan ini merupakan reaksi organisme terhadap
perubahan lingkungan baik didalam maupun diluar organisme yang melibatkan sistem saraf pusat dalam
maupun memberikan jembatan (respons) terdapat rangsangan. Refleks dapat berupa peningkatan maupun
penurunan kegiatan, misalnya kontraksi atau relaksasi otot, kontraksi atau dilatasi pembuluh darah. Dengan
adanya kegiatan refleks, tubuh mampu mengadakan reaksi yang cepat terhadap berbagai perubahan diluar
maupun didalam tubuh disertai adaptasi terhadap perubahan tersebut.Dengan demikian seberapa besar
peran sistem saraf pusat dapat mengukur kehidupan organisme.
Proses yang terjadi pada refleks melalui jalan tertentu disebut lengkung refleks. Komponen-komponen yang
dilalui refleks :
1. Reseptor rangsangan sensorik yang peka terhadap suatu rangsangan misalnya kulit
2. Neuron aferen (sensoris) yang dapat menghantarkan impuls menuju kesusunan saraf pusat (medula
spinalis-batang otak)
3. Pusat saraf (pusat sinaps) tempat integrasi masuknya sensorik dan dianalisis kembali ke neuron eferen
4. Neuron eferen (motorik) menghantarkan impuls ke perifer
5. Alat efektor merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh suatu serat otot atau kelenjar
Walaupun otak dan sum-sum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada
otak, materi kelabu terletak dibagian luar atau kulitnya dan dibagian putih terletak ditengah. Pada sum-sum
tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu,sedangkan pada bagian-bagian
korteks juga dapat berupa materi putih.(Syaifuddin,2006 : 214).
Unit dasar setiap kegiatan reflex terpadu adalah lengkung reflex. Lengkung reflex ini terdiri dari alat indra,
serat saraf aferen, satu atau lebih sinaps yang terdapat di susunan saraf pusat atau di ganglion simpatis,
serat saraf eferen, dan efektor. Serat neuron aferen masuk susunan saraf pusat melalui radiks dorsalis
medulla spinalis atau melalui nervus kranialis, sedangkan badan selnya akan terdapat di ganglion-ganglion
homolog nervi kranialis atau melalui nervus cranial yang sesuai. Kenyataan radiks dorsalis medulla spinalis
bersifat sensorik dan radiks ventralis bersifat motorik dikenal sebagai hokum Bell- Magendie.
Kegiatan pada lengkung reflex dimulai di reseptor sensorik, sebagai potensial reseptor yang besarnya
sebanding dengan kuat rangsang. Potensial reseptor ini akan membangkitkan potensial aksi yang bersifat
gagal atau tuntas, di saraf aferen. Frekuensi potensial aksi yang terbentuk akan sebanding dengan
besarnya potensial generator. Di system saraf pusat (SSP), terjadi lagi respons yang besarnya sebanding
dengan kuat rangsang, berupa potensial eksitasi pascasinaps (Excitatory Postsynaptic Potential=EPSP)
dan potesial inhibisi postsinaps (Inhibitory Postsynaptic Potential=IPSP) di hubungan-hubungan saraf
(sinaps). Respon yang timbul di serat eferen juga berupa repons yang bersifat gagal atau tuntas.Bila
potensial aksi ini sampai di efektor, terjadi lagi respons yang besarnya sebanding dengan kuat rangsang.Bila efektornya berupa otot polos, akan terjadi sumasi respons sehingga dapat mencetuskan potensial aksi
di otot polos. Akan tetapi, di efektor yang berupa otot rangka, respons bertahap tersebut selalu cukup besar
untuk mencetuskan potensial aksi yang mampu menghasilkan kontraksi otot. Perlu ditekankan bahwa
hubungan antara neuron aferen dan eferen biasanya terdapat di system saraf pusat, dan kegiatan di
lengkung reflex ini dapat dimodifikasi oleh berbagai masukan dari neuron lain yang juga bersinaps pada
neuron eferen tersebut.
Lengkung reflex. Paling sederhana adalah lengkung reflex yang mempunyai satu sinaps anatara neuron
aferen dan eferen. Lengkung reflex semacam itu dinamakan monosinaptik, dan reflex yang terjadi disebut
5/10/2018 Impuls Refleks Fisiologis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/impuls-refleks-fisiologis 3/6
reflex monosinaptik. Lengkung reflex yang mempunyai lebih dari satu interneuron antara neuron afern dan
eferen dinamakan polisanptik, dan jumlah sinapsnya antara 2 sampai beberapa ratus. Pada kedua jenis
lengkung reflex, terutama pada lengkung reflex polisinaptik. Kegiatan refleksnya dapat dimodifikasi oleh
adanya fasilitas spasial dan temporal, oklusi, efek penggiatan bawah ambang (subliminal fringe), dan oleh
berbagai efek lain. (Laurale Sherwood, 2006)
Neuron aferen secara langsung bersinaps dengan neuron motorik alfa yang mempersarafi serat-seratekstrafusal otot yang sama, sehingga terjadi kontraksi otot itu. Refleks regang (stretch reflex) ini berfungsi
sebagai mekanisme umpan balik negative untuk menahan setiap perubahan pasif panjang otot, sehingga
panjang optimal dapat dipertahankan.
Contoh klasik reflex regang adalah reflex tendon patella atau knee-jerk reflex. Otot- otot ekstenson lutut
adalah kuadriseps femoris, yang membentuk anterior paha dan melekat ke tibia (tulang kering) tepat di
bawah lutut melalui tendon patella. Reflex regang yang terjadi menimbulkan kontraksi otot ekstensor ini,
sehingga lutut mengalami ekstensi dan mengangkat tungkai bawah dengan cara yang khas. Reflex patella
yang normal mengindikasikan dokter bahwa sejumlah komponen saraf dan otot-gelendong otot, masukan
aferen, neuron motorik, keluaran eferen taut neuromuskulus, dan otot itu sendiri-berfungsi normal. Reflex ini
juga mengindikasikan adanya keseimbangan antara masukan eksitorik dan inhibitorik ke neuron motorik
dari pusat-pusat yang lebih tinggi di otak.Tujuan utama reflex regang adalah menahan kecenderungan
peregangan pasif otot-otot ekstensor yang ditimbulkan oleh gaya gravitasi ketika seseorang berdiri tegak.
(William F. Ganong, 2008)
Stretch dinamis dan statis Stretch Reflex. Itu refleks regangan dapat dibagi menjadi dua komponen: refleks
peregangan dinamis dan reflex regangan statis. Dinamis adalah menimbulkan refleks regangan oleh
menimbulkan sinyal dinamis ditularkan dari indra utama akhiran dari spindle otot, yang disebabkan oleh
peregangan cepat atau unstretch. Artinya, ketika tiba-tiba otot diregangkan atau teregang, sinyal kuat
ditularkan ke sumsum tulang belakang; ini seketika kuat menyebabkan refleks kontraksi (atau penurunan
kontraksi) dari otot yang sama dari sinyal yang berasal. Jadi, fungsi refleks untuk menentang perubahan
mendadak pada otot panjang.Refleks regangan yang dinamis berakhir dalam fraksi detik setelah otot telah
menggeliat (atau awalnya) untuk panjang baru, tetapi kemudian yang lebih lemah statis refleks regangan
terus untuk waktu yang lama setelahnya.Refleks ini diperoleh oleh statis terus-menerus sinyal reseptor
ditularkan oleh kedua primer dan endings.The sekunder pentingnya peregangan statis refleks adalah bahwa
hal itu menyebabkan tingkat kontraksi otot tetap cukup konstan, kecuali jika sistem saraf seseorang secara
spesifik kehendak sebaliknya.(Guyton dan Hall, 2006)
Peregangan otoy secara tiba-tiba merangsang “muscule spindle” dan sebaliknya ini menyebabkan refleks
kontraksi dari otot yang sama. Karena alasan yang jelas, refleks yang sering disebut suatu refleks regang
mempunyai suatu konponen dinamik dan suatu komponen statik. Refleks regang dinamik disebabkan oleh
isyarat dinamik yang kuat dari muscle spindle. Refleks regang static dibangkitkan oleh isyarat kontinu
reseptor static yang dihantarkan melalui ujung primer dan sekunder muscle spindle. Refleks regang negatif,
bila suatu otot tiba-tiba diperpendek, terjadi efek yang berlawanan. Refleks ini menentang pemendekan otot
tersebut dengan cara yang sama seperti refleks regang positif yang menentang pemanjangan otot. (Athur C.
Guyton, 2008 : 457)
Refleks cahaya pada pupil adalah refleks yang mengontrol diameter pupil, sebagai tanggapan terhadapintensitas (pencahayaan) cahaya yang jatuh pada retina mata.Refleks kornea, juga dikenal sebagai refleks
berkedip, adalah tanpa sadar kelopak mata berkedip dari yang diperoleh oleh stimulasi (seperti menyentuh
atau benda asing) dari kornea, atau cahaya terang, meskipun bisa akibat dari rangsangan perifer.Harus
membangkitkan rangsangan baik secara langsung dan respons konsensual (tanggapan dari mata
sebaliknya). Refleks mengkonsumsi pesat sebesar 0,1 detik. Pemeriksaan refleks kornea merupakan
bagian dari beberapa neurologis ujian, khususnya ketika mengevaluasi koma.Kerusakan pada cabang
oftalmik (V1) dari saraf kranial ke-5 hasil di absen refleks kornea ketika mata terkena dirangsang.Refleks
biseps tes refleks yang mempelajari fungsi dari refleks C5 busur dan untuk mengurangi refleks C6 derajat
5/10/2018 Impuls Refleks Fisiologis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/impuls-refleks-fisiologis 4/6
busur.Tes ini dilakukan dengan menggunakan sebuah tendon palu untuk dengan cepat menekan tendon
biceps brachii saat melewati kubiti fosa. (http://en.wikipedia.org/wiki/Reflex)
a. Refleks kulit perut
Orang coba berbaring telentang dengan kedua lengan terletak lurus di samping badan. Goreslah kulit
daerah abdomen dari lateral kearah umbilicus. Respon yang terjadi berupa kontraksi otot dinding perut.
b. Refleks korneaSediakanlah kapas yang digulung menjadi bentuk silinder halus. Orang coba menggerakkan bola mata ke
lateral yaitu dengan melihat ke salah satu sisi tanpa menggerakkan kepala. Sentuhlah dengan hati-hati sisi
kontralateral kornea dengan kapas.Respon berupa kedipan mata secara cepat.
c. Refleks cahaya
Cahaya senter dijatuhkan pada pupil salah satu mata orang coba.Respons berupa konstriksi pupil holoateral
dan kontralateral. Ulangi percobaan pada mata lain.
d. Refleks Periost Radialis
Lengan bawah orang coba setengah difleksikan pada sendi siku dan tangan sedikit dipronasikan.Ketuklah
periosteum pada ujung distal os radii.Respons berupa fleksi lengan bawah pada siku dan supinasi tangan.
e. Refleks Periost Ulnaris
Lengan bawah orang coba setengah difleksikan pada sendi siku dan tangan antara pronasi dan
supinasi.Ketuklah pada periost prosessus stiloideus.Respons berupa pronasi tangan.
f. Stretch Reflex (Muscle Spindle Reflex=Myotatic Reflex)
1) Knee Pess Reflex (KPR)
Orang coba duduk pada tempat yang agak tinggi sehingga kedua tungkai akan tergantung bebas atau
orang coba berbaring terlentang dengan fleksi tungkai pada sendi lutut. Ketuklah tendo patella dengan
Hammer sehingga terjadi ekstensi tungkai disertai kontraksi otot kuadrisips.
2) Achilles Pess Reflex (ACR)
Tungkai difleksikan pada sendi lutut dan kaki didorsofleksikan.Ketuklah pada tendo Achilles, sehingga
terjadi plantar fleksi dari kaki dan kontraksi otot gastronemius.
3) Refleks biseps
Lengan orang coba setengah difleksikan pada sendi siku. Ketuklah pada tendo otot biseps yang akan
menyebabkan fleksi lengan pada siku dan tampak kontraksi otot biseps.
4) Refleks triseps
Lengan bawah difleksikan pada sendi siku dan sedikit dipronasikan. Ketuklah pada tendo otot triseps 5 cm
di atas siku akan menyebabkan ekstensi lengan dan kontraksi otot triseps.
5) Withdrawl Reflex
Lengan orang coba diletakkan di atas meja dalam keadaa ekstensi.Tunggulah pada saat orang coba tidak
melihat saudara, tusuklah dengan hati-hati dan cepat kulit lengan dengan jarum suntik steril, sehalus
mungkin agar tidak melukai orang coba.Respons berupa fleksi lengan tersebut menjauhi stimulus.
Yang Perlu Diperhatikan:
1. Relaksasi sempurna: orang coba harus relaks dengan posisi seenaknya. Bagian (anggota gerak) yang
akan diperiksa harus terletak sepasif mungkin (lemas) tanpa ada usaha orang coba untuk mempertahankanposisinya.
2. Harus ada ketegangan optimal dari otot yang akan diperiksa. Ini dapat dicapai bila posisi dan letak
anggota gerak orang coba diatur dengan baik.
3. Pemeriksa mengetukkan Hammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan dengan kekuatan yang
sama, yang dapat menimbulkan regangan yang cukup.
Refleks fisiologis
1.Pada pemeriksaan refleks kulit perut orang coba tidak mengalami reaksi,ketika daerah abdomen di gores.
Hal ini disebabkan adanya kelainan pada daerah abdomen.Kulit di daerah abdomen dari lateral ke arah
5/10/2018 Impuls Refleks Fisiologis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/impuls-refleks-fisiologis 5/6
umbilikus digores dan respon yang terjadi berupa kontraksi otot dinding perut. Namun pada orang lanjut
usia dan sering hamil, tidak terjadi lagi kontraksi otot dinding perut karena tonus otot perutnya sudah
kendor.
2. Pada refleks kornea atau refleks mengedip, orang coba menggerakkan bola mata ke lateral yaitu dengan
melihat salah satu sisi tanpa menggerakkan kepala. Kemudian sisi kontralateral kornea orang coba disentuh
dengan kapas yang telah digulung membentuk silinder halus.Respon berupa kedipan mata secaracepat.Sentuhan pada sisi kornea dengan kapa yang berbentuk silinder halus akan mengakibatkan kontraksi
secara spontan pada bola. Hal ini disebabkan mata termasuk organ tubuh yang sangat sensitif terhadap
benda-benda asing
3. Pada percobaan tentang refleks cahaya akan dilihat bagaimana respon pupil mata ketika cahaya senter
dijatuhkan pada pupil. Ternyata repon yang terjadi berupa kontriksi pupil homolateral dan kontralateral.
Jalannya impuls cahaya sampai terjadi kontriksi pupil adalah berasal dari pupil kemudian stimulus diterima
oleh N.Opticus, lalu masuk ke mesencephalon, dan kemudian melanjutkan ke N .Oculomotoris dan sampai
ke spingter pupil.Refleks cahay ini juga disebut refleks pupil.Pada percobaan refleks cahaya, pupil mata
mengalami pengecilan.Cahaya yang berlebihan yang masuk kedalam mata membuat pupil mata menjadi
kecil.
4. Pada percobaan refleks periost radialis, lengan bawah orang coba difleksikan pada sendi tangan dan
sedikit dipronasikan kemudian dilakukan pengetukan periosteum pada ujung distal os radii.Pada percobaan
refleks periost radialis terjadi gerakan fleksi.Hal ini menandakan tangan orang coba normal karena respons
ketika diketuk. Jalannya impuls pada refleks periost radialis yaitu dari processus styloideus radialis masuk
ke n. radialis kemudian melanjutkan ke N. cranialis 6 sampai Thoracalis 1 lalu masuk ke n. ulnaris lalu akan
menggerakkan m. fleksor ulnaris. Respon yang terjadi berupa fleksi lengan bawah pada siku dan supinasi
tangan.
5. Pada percobaan refleks perost ulnaris terjadi supunasi dan ini menundakan bahwa tangan orang coba
normal. Pada percobaan refleks stretuch pada kpr terjadi ekstensi yang disertai kontraksi otot kuadriseps,
APR terjadi plantar fleksi dan kontraksi otot gastroknimius, untuk biseps terjadi fleksi lengan dan kontraksi
otot biseps dan refleks triseps dan withdrawl refleks mengalami fleksi dan ekstensi pada lengan.Respon dari
refleks periost ulnaris berupa pronasi tangan. Jalannya impuls saraf berasal dari processus styloideus
radialis masuk ke n. radialis kemudian melanjutkan ke N. cranialis 5-6 lalu masuk ke n. radialis lalu akan
menggerakkan m. brachioradialis.
Bila suatu otot rangka dengan persarafan yang utuh diregangkan akan timbul kontraksi. Respon ini disebut
refleks regang. Rangsangannya adalah regangan pada otot, dan responnya berupa kontraksi otot yang
diregangkan.Reseptornya adalah kumparan otot (muscel spindle).Yang termasuk muscle spindle reflex
(stretcj reflex) yaitu Knee Pess Reflex (KPR), Achilles Pess Reflex (APR), Refleks Biseps, Refleks Triceps,
dan Withdrawl refleks.Pada Knee Pess Reflex (KPR), tendo patella diketuk dengan palu dan respon yang
terjadi berupa ekstensi tungkai disertai kontraksi otot kuadriseps. Pada Achilles Pess Refleks (APR), tungkai
difleksikan pada sendi lutu dan kaki didorsofleksikan.Respon yang terjadi ketika tendo Achilles diketuk
berupa fleksi dari kaki dan kontraksi otot gastroknemius.Ketika dilakukan ketukan pada tendo otot biseps
terjadi respon berupa fleksi lengan pada siku dan supinasi.Sedangkan jika tendo otot triseps diketuk, maka
respon yang terjadi berupa ekstensi lengan dan supinasi.Untuk mengetahui fungsi nervus, dapat dilakukanbeberapa pemeriksaan, misalnya untuk memeriksa nervus IX (nervus glossopharingeus) dapat dilihat pada
saat spatula dimasukkan ke dalam mulut, maka akan timbul refleks muntah, sedangkan nervus XII dapat
dilakukan pemeriksaan pada lidah, dan beberapa nervus dapat diperiksa dengan malihat gerakan bola
mata. Nervus penggerak mata antara nervus IV, abduscens, dan oculomotoris.Nervus XI (nervus accesoris)
dapat diuji dengan menekan pundak orang coba, jika ada pertahanan, artinya normal.Respon motorik kasar
melibatkan seluruh koordinasi sistem saraf.Respon ini dapat dilihat saat orang diminta menunjuk anggota
secara bergantian. Orang normal akan menunjuk dengan tepat, sebaliknya orang yang koordinasi sistem
sarafnya tidak normal maka dia tidak akan menunjuk dengan tepat.