imunisasi polio

8
Tanya Jawab Polio Setelah pemberian vaksin polio tetes, apakah dapat timbul panas, mencret ? Walaupun sangat jarang terjadi, tetapi kadang-kadang dapat terjadi mencret ringan, tanpa panas. Pemberian vaksin polio lebih dari 2 tetes apakah berbahaya ? Tidak berbahaya, karena virus vaksin polio sudah dilemahkan, artinya tidak dapat menimbulkan kelumpuhan, tetapi masih bisa berkembang biak dan bisa merangsang kekebalan didalam usus maupun di dalam darah bayi dan anak. Namun bila meneteskan terlalu banyak sebaiknya dicatat identitas bayi / anak, kemudian dilakukan pengamatan selama beberapa minggu. Berapa lama jarak antara pemberian ASI atau susu formula dengan pemberian vaksin polio oral ? ASI dapat diberikan segera setelah imunisasi polio oral pada umur lebih dari 1 minggu. Hanya di dalam kolostrum terdapat antibodi dengan titer tinggi yang dapat mengikat vaksin polio oral. Susu formula boleh segera diberikan setelah vaksinasi polio oral. Bagaimana jika bayi memuntahkan vaksin polio ?

Upload: dwi-putri-c

Post on 07-Aug-2015

73 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Imunisasi Polio

Tanya Jawab Polio

Setelah pemberian vaksin polio tetes, apakah dapat timbul panas, mencret ?

Walaupun sangat jarang terjadi, tetapi kadang-kadang dapat terjadi mencret ringan, tanpa panas.

Pemberian vaksin polio lebih dari 2 tetes apakah berbahaya ?

Tidak berbahaya, karena virus vaksin polio sudah dilemahkan, artinya tidak dapat menimbulkan kelumpuhan, tetapi masih bisa berkembang biak dan bisa merangsang kekebalan didalam usus maupun di dalam darah bayi dan anak. Namun bila meneteskan terlalu banyak sebaiknya dicatat identitas bayi / anak, kemudian dilakukan pengamatan selama beberapa minggu.

Berapa lama jarak antara pemberian ASI atau susu formula dengan pemberian vaksin polio oral ?

ASI dapat diberikan segera setelah imunisasi polio oral pada umur lebih dari 1 minggu. Hanya di dalam kolostrum terdapat antibodi dengan titer tinggi yang dapat mengikat vaksin polio oral. Susu formula boleh segera diberikan setelah vaksinasi polio oral.

Bagaimana jika bayi memuntahkan vaksin polio ?

Jika muntah terjadi sebelum 10 menit segera berikan lagi vaksin polio dengan dosis sama. Jika muntah berulang, berikan lagi pada keesokan harinya.

Mana yang lebih bagus : vaksin polio yang diteteskan di mulut (polio oral) atau yang disuntikkan ?

Page 2: Imunisasi Polio

Vaksin polio yang diteteskan dimulut adalah virus polio vaksin yang masih hidup tetapi dilemahkan, sehingga masih bisa berkembang biak di usus, dan dapat merangsang usus dan darah untuk membentuk zat kekebalan (antibodi) terhadap virus polio liar. Artinya, bila ada virus polio liar masuk ke dalam usus bayi/anak tersebut, maka virus polio liar tersebut akan diikat dan dimatikan oleh zat kekebalan tersebut yang dibentuk di usus dan di dalam darah , sehingga tidak dapat berkembang biak, tidak membahayakan bayi / anak tersebut, dan tidak dapat menyebar ke anak-anak sekitarnya.

Vaksin polio suntik, isinya virus polio mati yang disuntikan di otot lengan atau paha, sehingga tidak dapat berkembang biak di usus dan tidak menimbulkan kekebalan diusus, namun dapat menimbulkan kekebalan di dalam darah. Oleh karena itu, bila ada virus polio liar yang masuk ke dalam usus bayi/anak yang disuntik vaksin polio, maka virus polio liar masih bisa berkembang biak di ususnya (karena tidak ada kekebalan di dalam ususnya) tetapi ia tidak sakit, karena ada kekebalan di dalam darahnya. Tetapi karena virus polio liar masih bisa berkembang biak diususnya, maka bisa menyebar melalui tinja ke anak-anak lain, dan dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak disekitarnya. Oleh karena itu, di negara atau wilayah yang masih ada transmisi polio liar semua bayi dan anak balita harus diberi virus polio yang diteteskan ke dalam mulut, agar ususnya mampu mematikan virus polio liar, sehingga menghentikan proses penyebaran. Bila selama 5 tahun atau lebih tidak ditemukan lagi virus polio liar, maka secara bertahap dapat menggunalkan virus polio suntik.

Virus polio suntik boleh diberikan pada pasien yang kekebalannya rendah, misalnya karena sedang mendapat pengobatan kortikosteroid dosis tinggi dalam jangka lama, mendapat obat-obat anti kanker, menderita HIV AIDS, atau didalam rumahnya ada penderita-penderita tersebut.

You are here:

Home Category Blog Seputar Imunisasi

Seputar

Imunisasi

Written by Administrator

Monday, 14 June 2010 06:00

Apa sih manfaat imunisasi? Dan kapan harus diberikan? Agar ibu tidak salah kaprah, silahkan simak tanya jawab seputar imunisasi dibawah ini.

Mengapa anak perlu imunisasi?

Page 3: Imunisasi Polio

Karena usia anak-anak merupakan usia yang paling rentan terhadap berbagai virus dan penyakit. Maka sejak usia dini, anak perlu mendapatkan kekebalan tubuh melalui suntikan vaksin/imunisasi, untuk menghindari si kecil dari penyakit yang mungkin dapat mengakibatkan cacat dan bahkan kematian.

Bagaimana proses kekebalan itu terjadi?

Pada dasarnya, kekebalan seseorang itu terbentuk dalam dua cara, yaitu: kekebalan pasif dan kekebalan aktif. Pada kekebalan pasif, tubuh tidak membentuk sendiri kekebalan tubuhnya. Sedangkan pada kekebalan aktif, tubuh ikut berperan dalam membentuk kekebalan. Kekebalan aktif dan pasif itu sendiri dapat berlangsung secara alami melalui dua cara, yaitu bawaan ataupun didapat dari luar.

Lalu, kekebalan seperti apa yang dimiliki bayi di bulan-bulan pertamanya?

Biasanya bayi usia 0 - 4 bulan, memiliki kekebalan pasif bawaan yang didapat pada zat anti yang diperoleh dari ibunya melalui plasenta. Karenanya, sampai usia 5 bulan, tubuh si kecil sanggup menahan serangan berbagai penyakit tertentu, seperti campak, difteri dan beberapa penyakit lainnya. Selain kekebalan pasif bawaan, si kecil juga bisa memperoleh kekebalan yang didapat melalui pemberian serum ke dalam tubuhnya, yang biasanya terjadi dalam waktu relatif singkat, yaitu sekitar 2 - 3 minggu. Serum ini biasanya diberikan untuk mencegah penyakit campak, tetanus, dan lain-lain.

Lalu, bagaimana halnya dengan kekebalan aktif?

Kekebalan aktif juga bisa terjadi secara alami atau buatan. Keuntungannya, kekebalan aktif ini dapat berlangsung lama, meskipun baru dapat terbentuk 3 sampai 4 bulan setelah pemberian zat, karena tubuh memerlukan waktu untuk membentuk zat anti dalam kadar tertentu untuk dapat menolak penyakit.

Imunisasi apa yang diperlukan si kecil usia 0 - 4 bulan?

Pada bayi usia 0 - 4 bulan, ada beberapa imunisasi yang perlu diberikan secara bertahap, yaitu: BCG, DPT, Polio dan Hepatitis B.

Dapat dijelaskan satu persatu, kapan imunisasi tersebut dapat diberikan? dan apa manfaatnya?

Imunisasi BCG

Page 4: Imunisasi Polio

Kapan?

Imunisasi BCG biasanya diberikan beberapa hari setelah bayi lahir atau sesudahnya.

Manfaatnya?

untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit TBC. Biasanya disuntikkan dilengan.

Reaksinya?

Pada waktu 4 - 8 minggu kemudian, akan timbul bisul kecil yang kemudian mengering dan meninggalkan bekas jaringan parut.

Imunisasi DPT

Kapan?

Imunisasi ini diberikan pertama kali pada bayi usia tiga bulan, untuk kemudian dilanjutkan selang satu bulan berikutnya.

Manfaatnya?

Untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit Difteri, Partusis (Batuk Rejan) dan tetanus. Disuntikkan pada lengan atau paha bayi.

Reaksinya?

Anak menjadi sedikit demam, gelisah dan rewel. Namun, biasanya dokter membekali obat-obatan tertentu untuk mengatasi keluhan-keluhan tersebut.

Imunisasi Polio

Page 5: Imunisasi Polio

Kapan?

Imunisasi polio diberikan secara bertahap mulai usia bayi tiga bulan untuk kemudian dilanjutkan selang satu bulan kemudian.

Manfaatnya?

Untuk mencegah penyakit Poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada kaki. Diberikan secara oral, yaitu dengan menelan obat vaksin polio lewat mulut.

Hepatitis B

Kapan?

Imunisasi ini bisa diberikan saat bayi baru lahir atau sesudahnya.

Manfaatnya?

Untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang sampai sekarang belum ditemukan obat penyembuhannya. Padahal bila dibiarkan penyakit ini bisa menjadi pemicu penyakit kanker. Imunisasi ini perlu diulang secara berkala menurut keadaan atau petunjuk dokter. Lebih baik mencegah daripada mengobati kan ya?

Caranya?

Bisa lewat cara pasif, yaitu dengan memberikan bahan yang kaya akan zat kekebalan, dan bisa juga dengan cara aktif, yaitu dengan merangsang tubuh untuk menghasilkan sendiri zat kekebalan terhadap Hepatitis B.

Mengapa imunisasi perlu diulang?

Page 6: Imunisasi Polio

Imunisasi perlu diulang dalam jangka waktu tertentu untuk memperkuat kekebalan yang mulai menurun di dalam tubuh. Namun, bila ibu lupa melakukan imunisasi ulang, ibu tidak perlu melakukan lagi imunisasi dasar.

Apa pengaruh ASI terhadap imunisasi, khususnya imunisasi Polio?

Imunisasi Polio umumnya diberikan secara oral, dan seringkali ibu langsung memberikan ASI pada si kecil begitu ia mendapatkan imunisasi. ASI memang mempunyai zat penetral terhadap vaksin polio yang mengakibatkan hasil imunisasi berkurang, tetapi zat ini hanya ada pada ASI yang diproduksi pada minggu pertama dan kedua setelah kelahiran bayi, selebihnya ASI tidak membawa pengaruh apapun terhadap imunisasi. Apalagi imunisasi Polio baru diberikan pada bayi usia 3 bulan.

Lalu, masih adakah imunisasi yang perlu diberikan pada si kecil?

Page 7: Imunisasi Polio

Tentu saja! Misalnya, imunisasi campak, demam Tifoid dan Paratifoid, MMR (Maesles, campak, mumps, gondong, rubella), tapi pemberiannya dilakukan setelah usia si kecil sudah agak besar.