imunisasi sap
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
IMUNISASI
Di Ruang Poli Anak RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik : Imunisasi
2. Pokok Bahasan : Imunisasi dasar pada bayi
3. Sasaran : Keluarga pasien di ruang Poli Anak RSSA
4. Waktu dan Tempat
Tempat : Ruang poli anak Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang
Waktu : Rabu, 23 desember 2015, Pukul 10.00 WIB
5. Alokasi Waktu : 30 menit
6. Pemberi Materi : Mahasiswa
7. Metode : Ceramah dan diskusi
8. Media : Leaflet dan LCD
9. Latar belakang
Imunisasi atau kekebalan tubuh terhadap ancaman penyakit adalah tujuan utama dari
pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh dapat dimiliki secara pasif
maupun aktif. Keduanya dapat diperoleh secara alami maupun buatan (Ranuh, 2008).
Oleh karena itu perlu dilakukannya imunisasi sebagai upaya pencegahan terhadap
serangan penyakit yang berpengaruh terhadap status gizi anak. Imunisasi telah terbukti
sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting. Program imunisasi
telah menunjukkan keberhasilan yang luar biasa dan merupakan usaha yang sangat hemat
biaya dalam mencegah penyakit menular (Depkes RI, 2003) Imunisasi juga telah berhasil
menyelamatkan begitu banyak kehidupan dibandingkan dengan upaya kesehatan
masyarakat lainnya.
Di Indonesia sendiri pemerintah mewajibkan setiap bayi dan anak mendapat
imunusisasi tuberkolosis (BCG), DPT, imunisasi polio, campak, dan hepatitis B. Selain itu
masih ada beberapa imunisasi yang dianjurkan untuk diberikan, yakni imunusiasi Tipa
untuk demam tifoid dan paratifoid, imunisasi hepatitis A, imunisasi varisela untuk
penyakit cacar air, imunisasi HiB untuk mencagah kuman Haemophylus influenzae
penyebab meningitis (radang selaput otak).
10. Tujuan instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta mampu mengetahui dan
memahami tentangpemberian imunisasi.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan,peserta dapat:
(1) Mengetahui dan memahami definisi imunisasi
(2) Mengetahui dan memahami tujuan imunisasi
(3) Mengetahui dan memahami penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(4) Mengetahui dan memahami jenis imunisasi
(5) Mengetahui dan memahami cara kerja imunisasi melawan penyakit
(6) Mengetahui dan memahami kontraindikasi imunisasi
(7) Mengetahui dan memahami jadwal imunisasi
11. Sub Pokok Bahasan
1) Definisi imunisasi
2) Tujuan imunisasi
3) Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4) Jenis imunisasi
5) Cara kerja imunisasi melawan penyakit
6) Kontraindikasi imunisasi
7) Jadwal imunisasi
12. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media
Pendahuluan 5 menit 1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
dan pokok materi yang akan
disampaikan
4. Menggali pengetahuan pasien
tentang imunisasi
1. Menjawab
salam
2. Mendengarkan
dan
memperhatikan
3. Menjawab
pertanyaan
Ceramah
dan
Tanya
Jawab
-
Penyajian 15
menit
Menjelaskan materi:
1. Definisi imunisasi
2. Tujuan imunisasi
3. Penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi
4. Jenis imunisasi
5. Cara kerja imunisasi
1. Mendengarkan
dan
memperhatikan
2. Menganjukan
pertanyaan
Ceramah
dan
Tanya
Jawab
Leaflet
melawan penyakit
6. Kontraindikasi imunisasi
7. Jadwal imunisasi
Penutup 10
menit
1. Penegasan materi
2. Meminta peserta untuk
menjelaskan kembali materi
yang telah disampaikan dengan
singkat menggunakan bahasa
peserta sendiri
3. Memberikan pertanyaan kepada
peserta tentang materi yang
telah disampaikan
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam
1. Menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh
penyuluh
2. Membalas
salam
Tanya
Jawab
13. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
o Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan minimal 5 orang.
o Penyuluhan menggunakan power point
o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang poli anak RSSA Malang.
o Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari se-
belumnya.
b. Evaluasi proses
o Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan.
o Penyaji mampu menyampaikan materi dengan baik.
o Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan sangat berkonsentrasi terhadap
materi yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan.
o Peserta antusias untuk bertanya dalam kegiatan penyuluhan dan menerima penje-
lasan dari penyaji.
o Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai dilak-
sanakan.
o Tidak ada pasien/keluarga pasien yang mondar-mandir selama kegiatan penyu-
luhan berlangsung.
c. Evaluasi hasil
o Pre penyuluhan
25% peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji sebelum
penyaji menyampaikan materi penyuluhan.
o Post penyuluhan
Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji yang meliputi:
1) Definisi imunisasi
2) Tujuan imunisasi
3) Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4) Jenis imunisasi
5) Cara kerja imunisasi melawan penyakit
6) Kontraindikasi imunisasi
7) Jadwal imunisasi
14. Media
Leaflet
Power Point
15. Materi
(terlampir)
DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz Alimul H., 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama, Jakarta:
Salemba Medika
Arul, 2009. Trackback (online), tersedia: http://apotekalrasyid.wordpress.com/(2015, 21
desember)
Noname, 2003. Jadwal Imunisasi (online), tersedia: http:
//id.wikipedia.org/wiki/jadwal_imunisasi (2015, 21 desember)
Online yang tersedia: (2015, 21 desember)
MATERI PENYULUHAN
1. Definisi Imunisasi
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap
penyakit tertentu.Seadangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang dipakai untuk
merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti
vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti vaksin polio. (A. Aziz Alimul H.,
Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama , 2005; hal 101)
2. Tujuan Imunisasi
Pemberian imunisasi pada anak yang mempunyai tujuan meningkatkan derajat
imunitas, memberikan proteksi imun dengan menginduksi respons memori terhadap patogen
tertentu / toksin dengan menggunakan preparat antigen non-virulen/non-toksik. Kekebalan
tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya terdapat tingginya kadar
antibodi pada saat dilakukan imunisasi, potensi antigen yang disuntikkan, waktu antara
pemberian imunisasi, mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan tergantung dari
faktor yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada diri anak. (A.
Aziz Alimul H., Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama , 2005; hal 101)
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Hingga saat ini ada 10 jenis vaksinasi yang dapat mencegah infeksi pada anak yaitu :
a. Polio
b. Campak
c. Difteria
d. Tetanus
e. Batuk rejan (Pertusis)
f. Hepatitis B
4. Jenis Imunisasi
Pada dasarnya dalam tubuh sudah memiliki pertahanan secara sendiri agar
berbagai kuman yang masuk dapat dicegah, pertahanan tubuh tersebut meliputi
pertahanan nonspesifik dan pertahanan spesifik, Proses mekanisme pertahanan dalam
tubuh pertama kali adalah pertahanan nonspesifik seperti complemen dan makrofag
dimana komplemen dan makrofag ini yang pertama kali akan memberikan peran ketika
ada kuman yang masuk ke dalam tubuh. Setelah itu maka kuman harus melawan
pertahanan tubuh yang kedua yaitu pertahanan tubuh spesifik terdiri dari system humoral
dan seluler. Sistem pertahanan tersebut hanya bereaksi terhadap kuman yang mirip
dengan bentuknya.Sistem pertahanan homoral akan menghasilkan zat yang disebut
immunoglobulin (IgA,IgM,IgG,IgE,IgD) dan sistem pertahanan seluler terdiri dari
limfosit B dan limfosit T,dalam pertahanan spesifik selanjutnya akan menghasilkan satu
cell yang disebut sel memori,sel ini akan berguna atau sangat cepat dalam bereaksi
apabila sudah pernah masuk kedalam tubuh, kondisi ini yang digunakan dalam prinsip
imunisasi. Berdasarkan proses tersebut di atas maka imunisasi di bagi menjadi dua yaitu
imunisasi aktif dan imunisasi pasif. (A. Aziz Alimul H., Buku Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama , 2005)
a. Imunisasi Aktif
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu
proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan
menghasilkan respons seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori,sehingga
apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons. Dalam
imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinnya antara lain :
1) Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau
mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarisa,
toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan
2) Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan
3) Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari
tumbuhnya mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.
4) Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk
meningkatkan imunogenitas antigen.
b. Imunisasi Pasif
Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan
melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang
yang digunakan untuk mngatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang
terinfeksi.
Dalam pemberian imunisasi pada anak dapat dilakukan dengan beberapa imunisasi
yang dianjurkan antara lain :
1) BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit TBC yang
berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi
walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi BCG untuk TBC
yang berat seperti TBC pada selaput otak, TBC Milier (pada seluruh lapangan paru)
atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini merupakan vaksin yang mengandung kuman
TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah satu kali
dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0-11 bulan (umumnya 2 bulan), akan
tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan, kemudian cara
pemberian imuniasi BCG melalui intradermal. Efek samping pada BCG dapat terjadi
ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional dan reaksi panas.
Kekebalan untuk penyakit TBC tidak diturunkan dari ibu ke anak (imunitas seluler),
karena itu anak baru lahir tidak punya kekebalan terhadap TBC.Untuk itu ibu-ibu
harus segera memberikan imunisasi BCG buat anaknya.Imunsasi BCG diberikan
dengan dosis 0,05 ml pada bayi kurang dari 1 tahun, dan 0,1 ml pada anak. (A. Aziz
Alimul H., Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama , 2005; hal 103)
2) Imunisasi DPT ( Diphteri, Pertusis, dan Tetanus )
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
difteri.Imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri
yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang
pembentukan zat antibody (toksoid). Frekwensi pemberian imunisasi DPT adalah 3
kali,dengan maksud pemberian pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit (tahap
pengenalan) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ-organ tubuh membuat zat
anti,kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup. Waktu pemberian imunisasi DPT
antara umur 2 – 11 bulan dengan interval 4 minggu. Cara pemberian imunisasi DPT
melalui intramuskuler. Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek
berat, efek ringan seperti pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan, demam
sedangkan efek berat dapat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam,
kesadaran menurun, terjadi kejang, enselopati, dan shock (A. Aziz Alimul H., Buku
Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama , 2005)
3) Imunisai Polio
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.Kandungan vaksin ini
adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi polio adalah empat
kali.Waktu pemberian imunisasi polio pada umur 0-11 bulan dengan interval
pemberian 4 minggu. Cara pemberian imunisasi polio melalui oral. (A. Aziz Alimul
H., Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama , 2005)
4) Imunisasi Campak
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
campak pada anak karena penyakit ini sangat menular.Kandungan vaksin ini adalah
virus yang dilemahkan.Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah satu
kali.Waktu pemberian imunisasi campak melalui subkutan kemudian efek sampingnya
adalah dapat terjadi ruam pada tempa suntikan dan panas. (A. Aziz Alimul H., Buku
Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama, 2005)
5) Imunisasi Hepatitis B
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair.Frekuensi pemberian
imunisasi hepatitis tiga kali.Waktu pemberian imunisasi hepatitis B pada umur 0 – 11
bulan.Cara pemberian imunisasi hepatitis ini adalah intramukular. (A. Aziz Alimul H.,
Buku Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1 Edisi Pertama, 2005)
5. Cara kerja imunisasi melawan penyakit
Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi terhadap
mikroorganisme tertentu tanpa menyebabkan seseorang sakit terlebih dahulu. Vaksinasi,
zat yang digunakan untuk membentuk imunitas tubuh, terbuat dari mikroorganisme
ataupun bagian dari mikroorganisme penyebab infeksi yang telah dimatikan atau
dilemahkan, sehingga tidak akan membuat penderita jatuh sakit. Vaksin kemudian
dimasukan kedalah tubuh yang biasanya melalui suntikan. Sistem pertahanan tubuh
kemudian akan bereaksi terhadap vaksin yang dimasukan ke dalam tubuh tersebut sama
seperti apabila mikroorganisme menyerang tubuh dengan cara membentuk antibodi.
Antibodi kemudian akan membunuh vaksin tersebut layaknya membunuh
mikroorganisme yang menyerang tubuh. Kemudian antibodi akan terus berada di
peredaran darah membentuk imunitas. Ketika suatu saat tubuh diserang oleh
mikororganisme yang sama dengan yang terdapat di dalam vaksin, maka antibodi akan
melindungi tubuh dan mencegah terjadinya infeksi.
6. Kontraindikasi Imunisasi
a. Kontraindikasi imunisasi BCG
Respon imunologik terganggu : infeksi HIV, defisiensi imun kongenital,
leukemia, keganasan
Respon imunologik tertekan: kortikosteroid, obat kanker, radiasi
Ibu hamil
b. Kontraindikasi imunisasi DPT
Kelainan neurologis dan terlambat tumbuh kembang
Ada riwayat kejang
Penyakit degeneratif
Pernah sebelumnya divaksinasi DPT menunjukkan: anafilaksis, ensefalopati,
kejang, renjatan, hiperpireksia, tangisan/teriakan hebat
c. Kontra indikasi pemberian vaksin polio
Diare berat
Gangguan kekebalan (karena obat imunosupresan, kemoterapi, kortikosteroid)
Ibu hamil
d. Kontra indikasi pemberian vaksin campak
Infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38°Celsius
Gangguan sistem kekebalan
Pemakaian obat imunosupresan
Alergi terhadap protein telur
Hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin
Ibu hamil
7. Jadwal Imunisasi
JADWAL IMUNISASI
REKOMENDASI IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA (IDAI) PERIODE 2008