imunokimia-01

Upload: faruq-green-force

Post on 28-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    1/45

    BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    2/45

    MUNOK M

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    3/45

    A. SISTEM IMUN

    Sistem imun adalah mekanisme pertahanan tubuhterhadap bahaya yg ditimbulkan dr berbagaibahan dlm lingkungan hidupnya.

    Sistem imun terdiri dari :

    1. Alamiah (non spesifik/natural/innate)

    2. Didapat (spesifik/adaptive/acquired)

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    4/45

    SISTEM IMUN

    NON SPESIFIK SPESIFIK

    MEKANIK LARUT SELULAR HUMORAL /

    SEL B

    SELULAR /

    SEL T

    MEKANIK LARUT SELULER HUMORAL SELULER

    kulit Biokimia : Fagosit : Sel B : Sel T :

    selaput lendir lisozim/keringat MN(Mono, Ma) IgG TH1

    silia sekresi sebaceus PMN(Net,Eos) IgA TH2

    batuk asam lambung sel NK IgM Ts/Tr/Th3

    bersin laktoferin sel bast IgD Tdthasam neuraminik basofil IgE CTL/Tc

    Humoral :

    komplemen

    interferonCRP

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    5/45

    B. Imunoglobulin

    Respon imun adaptif ada 2 macam : Seluler (limfosit T/sel T).

    Mengalami pematangan di kelenjar timus.

    Bertanggung jawab thdp reaksi penolakan,hipersensitivitas, pertahanan thdp sel ganas. Humoral (antibodi imunoglobulin).

    Pematangan di sumsum tulang, disekresi oleh

    sel plasma (diturunkan sel B/ limfosit B).Zat yg memicu pembentukan antibodi disebut

    antigen (imunogen).

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    6/45

    C. Struktur Dasar Imunoglobulin

    1. Terdiri dari 4 rantai polipeptida ygdisebut tetramer (L2H2), yaitu :

    - 2 rantai berat (Heavy chain/H)

    - 2 rantai ringan (Light chain/L)

    Tersusun simetris, yg dihubungkan dgnikatan disulfida (interchain disulfidebonds)

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    7/45

    Clone Selection Theory:

    Sel pluripoten + Ag proliferasi

    Plasma cell (Ab) + memory cell

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    8/45

    CLONE SELECTION THEORY

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    9/45

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    10/45

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    11/45

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    12/45

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    13/45

    2.Dipecah oleh Enzim papain mjd 3 fragmen :- Dua fragmen identik yg disebut Fab

    (fragmen antigen binding).

    Tiap Fab mrpkn fragmen yg univalen.Bagian ini dpt mengikat antigen di tmpt ygdisebut epitop.

    - Fragmen ke3 tdk dpt mengikat antigen,

    tp dpt membentuk kristal Fc (fragmencrystallizable).Dipecah oleh enzim pepsin dan bersifatdivalen.

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    14/45

    Tempat pemotongan oleh enzim papain

    Disbt regio engsel (antara CH 1 & CH2)

    Regio engsel :- fleksibel dan Fab > bebas bergerak

    - Bantu ikat tapak antigen yg terpisah &

    jarak yg bervariasi.

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    15/45

    3. Rantai Ringan (L)

    Rantai ringan dibagi 2 sama besar :i. Regio variabel (VL), dekat terminal amino.

    ii. Regio konstan (CL), dekat terminal karboksil

    Berdasar struktur pd rantai konstan, ada 2macam rantai ringan :

    - Rantai kappa (k)

    - Rantai lambda (l)

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    16/45

    4. Rantai Berat (H)

    - bagian dekat terminal karboksil disebut

    regio konstan (CH).- bagian dekat terminal amino disebut

    regio variabel (VH).

    Perbedaan bagian konstan, menyebabkanperbedaan ke 5 klas imunoglobulin (Ig) :

    - Ig G (gama/) : memiliki 3 domain CH.

    - Ig A (alpha/) : memiliki 3 domain CH.

    - Ig D (delta/) : memiliki 3 domain CH.- Ig M (mu/) : memiliki 4 domain CH.

    - Ig E (etta/) : memiliki 4 domain CH.

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    17/45

    Aktivitas biologi ditentukan setelah antibodiberikatan dgn antigen :

    - fiksasi komplemen- perlekatan dgn sel makrofag- degranulasi sel mast- pelintasan transplasenta

    Regio hipervariabel : (Copmplementary determining region)- Disebut regio penentu komplementaris(CDRs)- Rantai L (VL) memiliki 3 CDR

    - Rantai H (VH) memiliki 4 CDR- Membentuk tempat pengikatan antigen

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    18/45

    Daerah variabel dibagi 2 bag :

    hipervariabel (HV) dan framework

    (FR)

    Disebut CDRs krn daerah ini merup

    bag yg mengalami kontak lgsg dg

    permukaan Ag, mpy panjang dan

    sekuen as amino yg berbeda pd Abyg berbeda.

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    19/45

    D. Macam- Macam Imunoglobulin

    1. Imunoglobulin G (Ig G)* Imunoglobulin terbanyak (75-80 %)* Dpt menembus jaringan plasenta* Dlm kolustrum dpt menembus mukosa usus

    * Mudah menyebar ke celah ekstra vaskuler* Menetralisir toksin, melekat & fagositosis* Terdapat dlm darah, cairan SSP, peritoneal* Manusia tda 4 sub kelas: Ig G1,Ig G2,IgG3, Ig G4* BM : 150.000 160.000* Mengandung 2 4 % karbohidrat* Memiliki gerakan paling lambat

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    20/45

    2. Imunoglobulin A (Ig A)- Terdapat dm serum sbg monomer7 Scdrg

    mbtk polimer dgn perantara polipeptida sbgrantai j mol BM 60.000 yg dsbt t-pieceterikat pd FC.- Mekanisme pertahanan thdp infeksi virus

    dan bakteri- Mengaktifkan komplemen melalui jalur

    alternatif- BM : 165.000 400.000- Mengandung 5 10 % karbohidrat- Byk di saluran napas, cerna, kemih, air mata.- Pd air susu sbg Ig A sekretori (sIg A)

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    21/45

    3. Imunoglobulin M (Ig M)- Berasal dr macroglobulin, dgn BM :

    900.000. Memiliki rangkaian asam aminopaling besar: 576 a amino- Rms pentamer(tda 5 sub unit mol 4 peptida- Dihub. Dgn rantai j

    - Mengandung 10 12 % karbohidrat- Antibodi pertama pd bayi yg baru lahir- Kadar tinggi pd infeksi akut- Fetus 12 mg sdh dpt mmbtk Ig M bl sel B

    dirangsang oleh infeksi IU sifilis, rubelatoksolpasmosis

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    22/45

    4.Imunoglobulin D (Ig D)

    - Ditemukan dgn kadar sedikit

    - Rentan thdp degradasi oleh prosesproteolitik

    - Ditemukan bersama Ig M pdpermukaan sel B sbg reseptorantigen

    - Peran belum jelas

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    23/45

    5.Imunoglobulin E (Ig E)

    - Paling sedikit dlm serum- BM : 190.000 200.000- Mudah diikat mastosit, basofil dan

    eosinofil

    - Dibentuk oleh sel plasma dlm selaputlendir saluran napas dan cerna

    - Tinggi pada alergi,infeksi parasit :skistosomiasis, trikinosis

    - Interaksi antigen dan Ig E menyebabkanpengeluaran zat yg vasoaktif, misalserotonin dan histamin

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    24/45

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    25/45

    E. Antigen ANTIGEN adalah = molekul yg dpt merangsang respon imun (=imunogen) = molekul yg dpt bereaksi dg Ab atau sel T yg sdh

    disensitisasi Antigen supaya bersifat imunogen syarat :

    - Molekul yg asing bagi host(allograft, heterograft, autograft, semakin jauh jarak spesies

    mkn imunogenik)

    - BM besar

    BM < 10.000

    imunogen lemahBM > 100.000 imunogen yg poten

    - Memiliki susunan yg komplekAsam amino aromatik : phe, tyr, trp

    Makromolekul yg kecil tdk dpt memicu pembentukanantibodi disebut HAPTEN

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    26/45

    Antigen (Ag) : asing/foreign/nonself

    Imunogen : lebih umum, semua yg menimbulkanrespon imun (mis. Ag-Ab)

    Tolerogen : menimb toleransi imun, mis. Dietaryprotein oral tolerance

    Hapten : senyawa/chemical dg BM kecil < 1 kD,tdk mampu menimb respon imun. Biasanya mdhbergab dg proteinmbtk molekul besar

    Hapten + protein

    Imunogenik

    respon imun(+)

    Mis. Salep kulit, kosmetik, penisilin

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    27/45

    EPITOP - PARATOP

    Epitop/determinan antigen : bag dr Ag yg dpt

    membuat kontak fisik dg reseptor Ab,

    menginduksi pembentukan Ab, dpt diikat dg

    spesifik oleh bag dr Ab/reseptor Ab.

    Paratop : bag dr Ab yg mengikat epitop.

    RI dpt tjd thd semua gol bhn kimia KH,

    protein, asam nukleat.

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    28/45

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    29/45

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    30/45

    Antigen poten alamiah terbanyak (urutan) :

    Protein besar (BM. 40.000Da)

    Kompleks polisakarida mikrobial

    Glikolopid

    Lipoprotein

    Asam nukleat (autoimun tertentu)

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    31/45

    Pembagian Ag1.Menurut Epitop :

    a.Unideterminan, univalen misal.Haptenb.Unideterminan, multivalen Polisakaridac.Multideterminan, univalen Proteind.Multideterminan, multivalen kimia

    kompleks2.Menurut Spesifisitas

    a.Hetero-Ag (byk spesies punya)b.Xeno-Ag (spesies tertentu)c.Alo-Ag/Iso-Ag (spesifik individu dlm 1 spesies)d.Ag organ spesifik (organ tertentu)e.Auto-Ag (alat tubuh sendiri)

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    32/45

    Unideterminan, univalenUnideterminan, multivalen

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    33/45

    Multideterminan, univalen

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    34/45

    Pembagian Ag

    3. Menurut ketergantungan thd sel T

    a. Ag T dependen : perlu mengenalan oleh sel T dulu,

    utk bs menimbulkn respon Ab Ag protein

    b. Ag T independen : dpt merangsang sel B tanpa

    bantuan sel T utk mbentuk Ab contoh : molekulbesar polimerik yg dipecah tubuh scr perlahan2

    (LPS, ficoll, dextran, levan, flagelin polimerik bakteri)

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    35/45

    Pembagian Ag

    4. Menurut Sifat Kimiawi

    a. KH (polisakarida) : umumnya imunogenik

    Contoh : Glikoprotein bag permukaan sel

    mikroorganisme

    Polisakarida pd permukaan eritrosit RI gol drh ABOb. Lipid : biasanya tdk imunogenik, kec jk diikat protein

    pembawa (contoh : Sfingolipid)

    c. Asam Nukleat : tdk imunogenik kec jk diikat protein

    pembawa (heliks DNA bs menimbulk RI pd kasus autoimunLES)

    d. Protein : kebykn imunogenik, multideterminan dan

    univalen

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    36/45

    F. Pembentukan Antibodi

    1. Virus yg masuk tubuh diendositosis olehmakrofag.

    2. Virus tsb membentuk fragmen yg merupakanbenda asing bagi tubuh. Kmd fragmendipresentasikan pd makrofag oleh protein

    MHC3. Komplek tsb dpt mengenali sel T danberikatan

    4. Ikatan tsb mengaktivasi sel T secara selektif

    5. Peristiwa ini dibantu oleh interleukin6. Sel T menstimulasi perbanyakan diri dan selpembantu melalui pengeluaran IL-2

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    37/45

    7. Sel T mengambil alih fungsi. Sel Tsitotoksik dpt mengenali perubahan

    sel2 tubuh, membawa fragmen viruspd reseptor, serta mengikatnya8. Sel T sitotoksik mengeluarkan protein

    yg dpt melubangi membran sel dan

    membunuhnya9. Sel T helper berikatan pd sel B ygtelah dipresentasikan fragmen virus

    10. Hal ini mengakibatkan perbanyakan sel

    B yg distimulasi oleh interleukin11. Sel B matang menjadi sel plasma12. Sel plasma mensekresi antibodi

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    38/45

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    39/45

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    40/45

    G. Respon Imun Primer dan Sekunder

    Antigen masuk pertama kali sampai timbul

    respon primer Ig M disebut lag phase. Ig Mmencapai puncak 7 hr. 6-7 hr setelahpemaparan Ig G mulai naik dan Ig M mulaiturun. 10-14 hari Ig G mencapai puncak

    dan Ig M sdh turun.Antigen yg ke2 masuk menimbulkan respon

    imun sekunder. Ig M dan Ig G naik cepatdan lag phase pendek. Ig M tdk melebihi

    respon primer, naiknya Ig G lbh tinggi danlama drpd respon primer. Perbedaan inidisebabkan oleh sel B dan sel T memori

    R k i b t k tib di

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    41/45

    Reaksi pembentukan antibodi

    dalam tubuh

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    42/45

    Gene rearrangement

    Pengaturan ulang gen: mekanisme dimana segmen DNA bergerak dr 1 lokasi

    ke lokasi lainnya dlm genom, dan

    menggabungkan yg 1 dg yg lainnya shgdihslkan protein yg berbeda.

    Merupakan regulasi tingkat DNA pd

    sintesis protein. Tjd pd switching IgM IgG

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    43/45

    Immunoglobulin genes controlling

    Promoter Variable region enhancer switch Ig constant region

    OCTAMERATGCAAAT

    TATA BOXTATATAA

    OCTAMERLEADER

    SC

    Ch l ti f ti

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    44/45

    Chromosome location of antigen

    receptor genes in human

    Gene Chrom loc

    Immunoglobulin genes

    H Chain 14q32.3

    L Chain

    Kappa 2p12Lamda 22q11

    T-cell receptor genes

    TCRa 14q11

    TCRd 14q11

    TCRb 7q35TCRg 7p15

  • 7/25/2019 IMUNOKIMIA-01

    45/45

    ALHAMDULILLAH