indofood
DESCRIPTION
mnbgknkkTRANSCRIPT
BAB 1 METODOLOGI
Pada praktikum kunjungan lapang ini dilakukan pada :
1.1 Tempat :
PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk yang berada di wilayah Pasuruan.
PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk yang berada di Pasuruan beralamat di
Kawasan PIER, Jl Raya Beji Km. 32 Desa Cangkring Malang Bangil,
Pasuruan, Jawa Timur Indonesia.
1.2 Waktu :
Dilakukan pada tanggal 8 Desember 2014.
1.3 Cara Pengumpulan data :
Data yang didapatkan berasal dari data yang bersifat primer dan data yang
bersifat sekunder. Data primer berasal dari hasil tanya jawab yang dilakukan
antara peserta dengan pemateri dan pengamatan proses produksi melalui
galeri. Sedangkan data sekunder berasal dari teori terkait.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Profil Singkat
2.1.1 Sejarah Singkat
PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk membuka usaha berbasis
makanan dan minuman. PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk ini didirikan
pada tahun 1971 dengan nama Pangan Jaya Inkusuma. Akhir tahun 1980 PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mulai bergerak di pasar Internasional dengan
mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong,
Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika.
Pada tahun 1994 terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di
lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk yang bergerak khusus bergerak dalam bidah pengolahan mie
instan. Divisi mie instant ini tersebar di 15 kota diantaranya Medan, Pekanbaru,
Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya,
Banjarmasin, Makasarm Cibitung, Jakarta, Bandung, dan Jambi sedangkan
cabang tanpa pabrik di Solo, Bali dan Kendari. Pada akhir tahun 2008 PT
indofood CBP Sukses Makmur Tbk memproduksi copack seperti Pop Mi. Tujuan
dari Pendirian beberapa cabang dilakukan untuk memperluas usaha, mengurangi
biaya transportasi, mensuplai kekurangan persediaan barang dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk memiliki visi dan misi yaitu :
Visi : Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan
produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di
industri makanan.
Misi : Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di
bidang industri makanan.
2.1.3 Penghargaan dan Sertifikat yang pernah diraih oleh Perusahaan
Penghargaan yang didapatkan dalam divisi mie instant yaitu :
Indonesia Customer Satisfaction Award ("ICSA") - Indomie, The Best in
Achieving Total kepuasan pelanggan dalam Mie Instan Kategori, dari
Frontier Consulting dan Majalah SWA
Penghargaan Inovatif Gizi Produk Makanan Apresiasi 2013 - Indomie, mie
instan inovatif yang mengandung besi dan asam folat (20-25% dari Harian
Nilai / porsi) dan menggunakan klorofil dan cabai hijau sebagai pewarna
makanan alami, dari Pangan dan Gizi Masyarakat Indonesia ("PERGIZI
Pangan") dan Food and Beverage Association ("GAPMMI")
Inovatif Gizi Produk Makanan Apresiasi Awards 2013 - Indomie, Akun
Facebook terbaik dengan pendidikan nutrisi, keamanan pangan dan kuliner,
dari PERGIZI Pangan dan GAPMMI
Pemuda Brand Award 2013 - Indomie, di Mie Instan Kategori, dari
Majalah Hai
Penghargaan Halal 2013 - Indomie, seperti Halal Top Brand 2013, dari
Majelis Ulama Indonesia (Majelis Ulama Indonesia atau "MUI")
Penghargaan Inovatif Gizi Produk Makanan Apresiasi 2013 - Pop Mie, mie
cup yang inovatif dengan bakso tambahan ayam dan sayuran, mengandung
serat pangan (7% Harian Nilai / porsi), dari PERGIZI Pangan Dan
GAPMMI
Pemuda Brand Award 2013 - Pop Mie, di Piala Noodle Kategori, dari
Majalah Hai
Sertifikat yang diperoleh oleh perusahaan PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk adalah
ISO 14001:2004
RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil)
ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil)
SMK3 (Occupational Health and Safety Management)
HACCP
ISO 22000:2005
OHSAS 18001:2007
ISO 17025:2008
SNI
HALAL
GMP
ISO 9001:2008
PROPER
AIB International Consolidated Standart for Food Safety
China Good Agricultural Practice
2.2 Hasil Pengamatan dan Pembahasan
2.2.1 Analisis Sistem HACCP pada Industri
PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk telah menerapkan sistem HACCP.
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) merupakan suatu tindakan
preventif yang efektif untuk menjamin keamanan pangan (Renosori, P, Rakhmat
C, Rima U. 2013). Sistem ini mencoba untuk mengidentifikasiberbagai bahaya
yang berhubungan dengan suatu keadaan pada saat pembuatan, pengolahan atau
penyimpanan makanan, menilai resiko-resiko yang terkait dan menentukan
kegiatan dimana prosedur pengendalian akan berdaya guna (Marriot N.M dan
Robert B. G., 2006). Sistem HACCP ini akan membantu dalam perencanaan
berbagai kegiatan keamanan pangan dan pendidikan kesehatan yang memsuatkan
perhatian pada berbagai bahaya yang berhubungan dengan jenis makanan yang
dikonsumsi dan makanan yang diolah dan disiapkan (Handoyo, 2013).
Titik kritis dari proses pembuatan mie yaitu pada suhu dan waktu pada
proses penggorengan. Setelah adonan telah dilakukan proses cutting dan folding
maka adonan tersebut dilakukan proses penggorengan. Penggorengan ini
bertujuan untuk mematangkan sebagian dari adonan mie dan mengurangi kadar
air hingga 3-4%. Pada saat proses penggorengan minyak yang dipanaskan
menggunakan conveyor. Suhu minyak yang digunakan yaitu 150˚C- 160˚C. Suhu
yang terlalu rendah dan waktu yang tidak terkontrol akan menyebabkan daya
simpan pada produk rendah dan dapat menyebabkan kerusakan pada produk yang
disebabkan oleh timbulnya mikroorganisme, dengan adanya mikroorganisme
maka akan menimbulkan gangguan kesehatan bagi konsumen sedangkan jika
penggunaan suhu yang telalu tinggi dengan waktu yang tidak terkontrol
menyebabkan produk over cooking pada mie sehingga mie menjadi gosong. Mie
yang gosong ini mengandung senyawa karsinogenik yaitu akrilamida. Senyawa
ini dapat menyebabkan timbulnya penyakit kanker (BPOM, 2007).
2.2.2 SOP,SSOP yang Dimiliki serta Penerapannya
Sanitation Standart Operating Proses adalah salah satu jenis standar
operasional yang berisi tentang prosedur sanitasi yang harus dimiliki oleh
perusahaan (Lukman, 2002).
No Teori (Diskanlut Provinsi Jawa
Tengah, 2006 yang mengacu
pada Sea Food HACCP)
Penerapan
1 Air yang digunakan berasal dari
yang aman dan memiliki sistem
jaminan keamanan
Dilakukan pemantauan oleh pihak
industri namun praktikan (peserta
kunjungan lapang) tidak melihat
langsung proses inspeksi air.
2 Kondisi permukaan dan
karyawan;
Kondisi permukaan sanitasi
harus bersih dan diinspeksi
oleh supervisor sanitasi
dalam memastikannya.
Pembersihan dilakukan
dengan menggunakan
sanitaizer.
Karyawan menggunakan
sarung tangan khusus pada
saat produksi
Dilakukan pemantauan dan
pembersihan oleh pihak industri
namun praktikan (peserta kunjungan
lapang) tidak melihat langsung
proses inspeksi pada permukaan
sanitasi
Semua karyawan tidak menggunakan
sarung tangan pada saat produksi.
Namun perusahaan memberlakukan
peraturan penyemprotan etanol
selama 2 jam sekali.
3 Pencegahan “cross
contamination”
Kegiatan produksi yang
dilakukan oleh karyawan
tidak boleh menghasilkan
kontaminasi pangan.
Pengendalian yang perlu
dilakukan oleh karyawan
yaitu dengan menggunakan
tutup kepala, sarung tangan,
sepatu yang digunakan
sebelum memasuki area
proses harus di sanitasi.
Selain itu, karyawan tidak
memakai perhiasan pada
proses pengolahan.
Lantai dalam bentuk sudut
yang memudahkan untuk
dibersihkan, pemindahan
sampah dari area produksi
selama 4 jam sekali.
Pembersih dan peralatan
sanitasi diberi kode dan
lokasi area bahan baku dan
proses terpisah
Pada perusahaan ini semua karyawan
menggunakan tutup kepala, sepatu
yang digunakan sebelum memasuki
area proses harus disanitasi dan
karyawan tidak menggunakan
perhiasan, namun semua karyawan
tidak menggunakan sarung tangan.
Namun perusahaan memberlakukan
peraturan penyemprotan etanol
selama 2 jam sekali
Lantai pada perusahaan ini
membentuk sudut yang memudahkan
petugas untuk membersihkan dan
juga pada lantai terdapat garis-garis
yang memudahkan pada penempatan
alat. dan lantai yang masih
menggunakan lantai keramik dan
dikhawatirkan kotoran berada di
sela-sela lantai keramik.
Praktikan (peserta kunjungan lapang)
tidak mengetahui.
4 Perawatan cuci tangan, sanitizer
dan fasilitas toilet.
Bak cuci tangan dilengkapi
dengan air mengalir, sabun
cair, dan handuk.
Toilet harus dipelihara
kebersihannya dan
disanitasi setiap hari.
Bak cuci tangan tersedia dan terdapat
sabun dan handuk.
Toilet telah memenuhi standart dan
juga kebersihannya
5 Perlindungan produk, bahan
packing produk yang
berhubungan dengan permukaan
bahan yang memakai minyak,
pestisida, solar, sanitizer, dll.
Bahan kimia disimpan
terpisah dari area produksi,
kotoran tidak boleh
mengkontaminasi makanan
dan bahan. Makanan, bahan
kemasan, dan permukaan
yang langsung kontak
dengan pangan terlindung
dari bahaya.
Praktikan (peserta kunjungan lapang)
tidak mengetahui
6 Pelabelan, penyimpanan dan
penggunaan bahan harus sesuai
dengan petunjuk.
Bahan pembersih, bahan
kimia/pestisida dan bahan
kimia beracun disimpan di
tempat terpisah dan diberi
label.
Praktikan (peserta kunjungan lapang)
tidak mengetahui
7 Pengawasan kesehatan
karyawan
Karyawan harus memiliki Praktikan (peserta kunjungan lapang)
kondisi kesehatan yang
baik.
tidak mengetahui
8 Pengawasan pestisida Praktikan (peserta kunjungan lapang)
tidak mengetahui
2.2.3 Standart yang Dimiliki
Standart yang dimiliki :
ISO 14001:2004
SNI
Sistem Jaminan Halal
ISO 9001:2008
SMK3 (Occupational Health and Safety Management)
PROPER (Performance Rating in Relation to Environmental
Management)
ISO 22000:2005
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
2.2.4 Diagram alir produk dan Jenis Produk yang Diproduksi
2.2.4.1 Diagram alir produk
Terigu, air dan garam-garaman
Mixing
Mixer selama 15 menit
Pressing adonan tebal 0,8-1,5 mm
Sliting
Steaming
Cutting dan folding
Frying
Pendinginan
Pemberian seasoning
Packing
Packaging
Tepung terigu, air dan garam di lakukan mixing agar homogen dengan
menggunakan mixer selama 15 menit. Setelah adonan siap lalu adonan dilakukan
proses pressing adonan dengan tebal 0,8-1,5 mm. Setelah adonan di press lalu
dilakukan sliting. Sliting ini berfungsi untuk pembentukan untaian lalu dilakukan
steaming. Steaming ini digunakan untuk memberikan uap panas pada saat proses
pembentukan untaian. Setelah dilakukan steaming lalu dilakukan cutting dan
folding. Cutting ini berfungsi untuk memotong adonan mie sesuai ukuran
sedangkan folding ini berfungsi untuk pelipatan mie menjadi beberapa tumpuk.
Lalu setelah itu dilakukan frying. Frying ini berfungsi untuk mematangkan
adonan hingga setengah matang. Setelah dilakukan frying dilakukan pendinginan.
Pendinginan ini berfungsi untuk menurunkan suhu. Lalu setelah dilakukan
pendinginan lalu dilakukan pemberian seasoning (bumbu), bumbu ini dibuat di
pabrik Indofood yang berada di Gempol. Setelah dilakukan pemberian seasoning
lalu dilakukan packing dan setelah dilakukan proses packing lalu dilakukan
packaging.
2.2.4.2 Jenis Produk yang dihasilkan
PT Indofood CBP Sukses Makmur divisi Mie instan menghasilkan jenis
produk mie instant yang bermerek Indomie, Sarimi, Supermie, Mie Instant
Sakura, Pop Mie, Pop Bihun, Mie Telor Cap 3 Ayam.
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kunjungan lapang adalah :
PT Indofood CBP Sukses Makmur telah menerapkan HACCP dan telah sesuai
dan pada proses pembuatan mie instant titik kritis berada di suhu dan waktu
pada minyak yang digunakan.
Standart yang dimiliki oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk adalah
ISO 14001:2004, SNI, Sistem Jaminan Halal, ISO 9001:2008, SMK3
(Occupational Health and Safety Management), PROPER (Performance
Rating in Relation to Environmental Management), ISO 22000:2005, HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point).
SOP dan SSOP pada telah diterapkan PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
tidak maksimal oleh karyawan.
Jenis produk dari PT PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk adalah Indomie,
Sarimi, Supermie, Mie instan sakura, Pop mie, Pop bihun, Mie telor cap 3
ayam.
3.2 Saran
Saran dari praktikum ini adalah hubungan dengan pihak perusahaan tertuju
lebih diperjelas akan waktunya sehingga semua peserta dari kunjungan lapang
mendapatkan ilmu yang sama. Seperti contoh pada shift 1 mendapatkan ilmu di
sari roti dan melihat langsung proses produksinya namun pada shift 2
mendapatkan ilmu di sari roti tetapt tidak melihat langsung proses produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM RI 2007. 2007. Buletin Keamaanan Pangan. Volume 11/tahun IV. Jakarta: BPPOM
Handoyo, Aris. 2013. Makalah Mata Kuliah Hygiene, Sanitasi dan Keselamatan Kerja. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Marriot N.M dan Robert B. G., 2006. Principles of Food Sanitition. Edisi V. USA: Cornell University.
Renosori, P, Rakhmat C, Rima U. 2013. Upaya Meningkatkan Pengendalian Kualitas Keamanan Pangan UKM Melalui Penerapan Prinsip Hazard Analysis & Critical Control Points (HACCP). Prosiding SnaPP2012: Sains, Teknologi dan Kesehatan.
Lukman, D.W. 2001. Good Manufacturing Practicess (GMP). Pelatihan untuk Pelatih (Training of Trainers/TQT). Penerapan Hazard Analysis Critical Control Point . Kerjasama Fakultas Kedokteran Hewan IPB dengan Dirjen Bina Produksi Peternakan Departemen Pertanian. Bogor: IPB.