indonesia
DESCRIPTION
tulisan kecilTRANSCRIPT
Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari
Model 3-dimensi dari heksana
Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia C6H14 (isomer utama n-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Awalan heks- merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan akhiran -ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan atom-atom karbon tersebut. Seluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan sebagai pelarut organik yang inert. Heksana juga umum terdapat pada bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil.
Dalam keadaan standar senyawa ini merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air.
Heksana memiliki lima isomer
← n-heksana, CH3CH2CH2CH2CH2CH3, sebuah rantai lurus dari 6 atom karbon ← 2-metilpentana (isoheksana), CH3CH(CH3)CH2CH2CH3, rantai 5-karbon dengan
cabang metil pada karbon kedua ← 3-metilpentana , CH3CH2CH(CH3)CH2CH3, rantai 5-karbon dengan cabang metil
pada karbon ketiga ← 2,3-dimetilbutana , CH3CH(CH3)CH(CH3)CH3, rantai 4-karbon dengan dua cabang
metil pada karbon kedua dan ketiga ← 2,2-dimetilbutana , CH3C(CH3)2CH2CH3, rantai 4-karbon dengan dua cabang metil
pada karbon kedua. [1]
Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.
Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).
[sunting] Jenis hidrokarbon
Pada dasarnya terdapat tiga jenis hidrokarbon:
1. Hidrokarbon aromatik , mempunyai setidaknya satu cincin aromatik 2. Hidrokarbon jenuh , juga disebut alkana, yang tidak memiliki ikatan rangkap atau
aromatik. 3. Hidrokarbon tak jenuh , yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antara atom-
atom karbon, yang dibagi menjadi: o Alkena o Alkuna
Tiap-tiap atom karbon tersebut dapat mengikat empat atom lain atau maksimum hanya 4 buah atom hidrogen. Jumlah atom hidrogen dapat ditentukan dari jenis hidrokarbonnya.
← Alkana : CnH2n+2 ← Alkena : CnH2n ← Alkuna : CnH2n-2 ← Hidrokarbon siklis : CnH2n
Propana adalah senyawa alkana tiga karbon (C3H8) yang berwujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque (pemanggang), dan di rumah-rumah.
Dijual sebagai bahan bakar, propana dikenal juga sebagai LPG (liquified petroleum gas - gas petroleum cair) yang dapat berupa campuran dengan sejumlah kecil propena, butana, dan butena. Kadang ditambahkan juga etanetiol sebagai bahan pemberi bau agar dapat digunakan sebagai deteksi jika terjadi kebocoran. Di Amerika Utara, komposisi utama LPG adalah propana (paling tidak 90%), dengan tambahan butana dan propena. Ini adalah standar HD5, yang awalnya dibuat terutama untuk bahan bakar kendaraan.
propane
PENDAHULUAN
1. Ahli Kimia melakukan sintesis senyawa di Laboratorium Kimia Organik.2. Ahli Kimia Industri mensintesis bahan kefarmasian, polimer (plastik), pestisida, zat warna, zat warna makanan dan bau-
bauan, parfum, deterjen dan disinfektan.3. Ahli Kimia Riset melakukan sintesis produk alam dimana strukturnya belum jelas, senyawa untuk penelitian mekanisme,
zat antara yang mungkin dalam proses kimia dan biologi, beribu-ribu obat potensial untuk setiap orang yang digunakan dalam praktik pengobatan, dan bahkan senyawa yang berguna bagi sintesis organik
4. Sebelum dan selama sintesis ini, kelompok ahli kimia duduk mengitari papan tulis atau seonggok kertas, merencanakan kerja yang akan mereka lakukan.
5. Rute-rute yang mungkin ditulis digambar, dikritik, dimodifikasikan, atau ditinggalkan sampai suatu keputusan dicapai.6. Rencana dicoba, dimodifikasi lagi, bila kelakuan senyawa dalam labu berubah menjadi berbeda dari apa yang diharapkan,
sampai akhirnya diperoleh sukses.REAKSI DALAM KIMIA ORGANIK (Pelajari Kuliah K. Organik I)Suatu reaksi terjadi karena satu molekul atau lebih memiliki energi yang cukup (energi aktifasi) untuk memutuskan ikatan. Suatu ikatan kovalen A-B dapat diputus dalam dua cara yaitu :1. Pemutusan heterolitik : suatu pemutusan yang menghasilkan ion-ion.2. Pemutusan homolitik : suatu pemutusan yang menghasilkan radikal bebas.Dalam suatu reaksi ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu apa yang terjadi pada gugus fungsi dan sifat pereaksi yang menyerang. Ada tiga jenis pereaksi dalam reaksi organik :1. Pereaksi elektrofil : pereaksi bermuatan positif, asam Lewis, karbokation (C+) dan oksidator (menerima elektron).2. Pereaksi nukleofil : pereaksi yang bermuatan negatif, basa Lewis dan reduktor (memberi elektron).3. Pereaksi radikal bebas : pereaksi yang mempunyai satu elektron tak berpasangan.JENIS REAKSI DAN PEREAKSI DALAM KIMIA ORGANIK A. REAKSI SUBSTITUSI1. Reaksi Substitusi Nukleofil yaitu reaksi penggantian suatu gugus dengan gugus lain, dimana terjadi apabila gugus yang mengganti merupakan pereaksi nukleofil.Contoh : Reaksi Alkil Halida dan Turunan Asam Karboksilat2. Reaksi Substitusi Elektrofil yaitu reaksi penggantian suatu gugus dengan gugus lain, dimana terjadi apabila gugus yang mengganti merupakan pereaksi elektrofil.Contoh : Reaksi Benzen
1. Nitrasi2. Sulfonasi3. Halogenasi4. Alkilasi Friedel-Crafts5. Asilasi Friedel-Crafts
3. Reaksi Substitusi Radikal bebas yaitu reaksi penggantian suatu gugus dengan gugus lain, dimana terjadi apabila gugus yang mengganti adalah radikal bebas.Contoh : Reaksi HidrokarbonB. REAKSI ADISI1. Reaksi Adisi Nukleofil yaitu reaksi penambahan suatu gugus ke suatu ikatan rangkap dan menghasilkan ikatan tunggal, dimana terjadi apabila gugus yang menyerang pertama kali ke suatu ikatan rangkap merupakan pereaksi nukleofil.Contoh : Reaksi Keton dan Aldehid2. Reaksi Adisi Elektrofilik yaitu reaksi penambahan suatu gugus ke suatu ikatan rangkap dan menghasilkan ikatan tunggal, dimana terjadi apabila gugus yang menyerang pertama kali ke suatu ikatan rangkap merupakan pereaksi elektrofil.Contoh : Reaksi Alkena3. Reaksi Adisi Radikal bebas yaitu reaksi penambahan suatu gugus ke suatu ikatan rangkap dan menghasilkan ikatan tunggal, dimana terjadi apabila gugus yang menyerang merupakan radikal bebas.Contoh : Reaksi AlkenaC. REAKSI ELIMINASIReaksi Eliminasi yaitu reaksi pengeluaran/pengurangan dua buah gugus dari ikatan tunggal membentuk ikatan rangkap.Contoh : Reaksi Alkohol dan Alkil HalidaD. REAKSI OKSIDASIReaksi Oksidasi yaitu reaksi yang menyangkut penambahan elektron valensi karbon.Contoh : Reaksi Alkohol, Alkil Benzen, dan AldehidE. REAKSI REDUKSIReaksi Reduksi yaitu reaksi yang menyangkut pengurangan elektron valensi karbon.Contoh : Reaksi Alkil Halida, Asam Klorida, Keton dan Asam KarboksilatF. REAKSI POLIMERISASIReaksi Polimerisasi yaitu reaksi pengubahan dari monomer menjadi polimer oleh karena cahaya, radikal bebas, kation atau anion.Contoh : Reaksi monomer AlkenaG. REAKSI? PENATAAN ULANGReaksi Penataan Ulang yaitu reaksi penataan kembali struktur molekul untuk membentuk struktur molekul baru yang berbeda dengan struktur molekul semula.Contoh : Reaksi Senyawa Aromatis
http://kimia.fmipa.unair.ac.id/kuliah/Kimia%20Organik%20Fisik/reaksi_adisi.html
REAKSI ADISI
REAKSI ADISI merupakan reaksi penambahan (pemasukan) gugus-gugus atau
substituen tertentu terhadap ikatan rangkap atau electron sehingga menjadi ikatan
tunggal
C C C O
R
H/R
Jenis-jenis Reaksi Adisi:
1. Adisi Elektrofilik
2. Adisi diene terkonyugasi
3. Reaksi Diels-Alder
4. Adisi Nukleofil
Mekanisme reaksi adisi ada dua macam:
1. Mekanisme reaksi ionic
2. Mekanisme reaksi radikal
MEKANISME REAKSI IONIK:
C C + H+
C C
H+
C
H
C+
Intermediet
Cepat
Lambat
Cepat
Lambat
+ Nu-
C C
HNu
MEKANISME REAKSI RADIKAL:
RO-OR (peroksida) RO
RO· + H-Br ROH + Br
H3CHC CH2 + Br
ab
H3CHC CH2
Br
H3CHC CH2
Br
radikal 2oradikal 1o
produk a>b
Reaksi
H3CHC CH2
Br
+ H--Br H3CHC CH2
BrH
Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya Reaksi Adisi:
. Substituen pada system alkena
. Kestabilan karbokation C+
. Induksi
. Mesomeri
. Hyperkonyugasi
1. ADISI ELEKTROFILIK
Reaksi adisi elektrofilik terhadap senyawa tak jenuh (alkene dan alkuna) mudah
terjadi apalagi dengan adanya katalis asam. Reaksi adisi elektrofilik suatu senyawa
alkena dapat terjadi hal ini disebabkan ikatan ∏ dapat bereaksi dengan suatu elektrofil.
Jadi ikatan rangkap bersifat sebagai nukleofil.
Reaksi adisi elektrofilik secara umum:
C C + E-Nu C C
NuE
Mekanisme reaksi adisi elektrofilik:
C C
E-Nu
C C
NuEslow
C
+
CE
-Nu fastC C
+
E
Adisi elektrofilik senyawa hidrokarbon tak jenuh di atas dapat diterangkan dengan
Hukum Markownikoff. Reaksi adisi elektrofil senyawa hidrokarbon tak jenuh menurut
Markownikoff pada umumnya elektrofil akan terikat pada senyawa hidrokarbon tak jenuh
yang mempunyai atom H yang paling banyak. Hukum Markownikoff yang dibahas
adalah alkena asimetris. Produk reaksi Markownikoff dipengaruhi oleh kestabilan ion
karbonium, hyperkonyugasi, induksi, dan mesomeri. Reaksi adisi elektrofilik terhadap
alkene simetris akan menghasilkan produk tunggal. Misalnya senyawa etena direaksikan
dengan asam klorida akan menghasilkan senyawa 1-kloroetana.
Jenis reaksi adisi elektrofil terhadap alkena antara lain dengan senyawa:
1. HX
2. X2
3. H2O
4. BH3
REAKSI ADISI ELEKTROFIL HX
C C + H--Cl C C
H
C C
H
+ Cl-
Cl
C C
H
intermediet
lambat
lambat
cepat
cepat
Produk reaksi dipengaruhi oleh:
1. Kestabilan karbokation (C+)
Karbokation 30 > 20 > 10
R C
R
R R C
H
HR C
R
H
3o 2o 1o
2. Hyperkonyugasi
Produk reaksi dipengaruhi oleh banyaknya hyperkonyugasi, semakin banyak
hyperkonyugasinya semakin stabil produknya. Kadang-kadang diikuti dengan reaksi
penataan ulang terutama untuk kestabilan produk reaksi.
H3C C
CH3
H H3C C
CH3
CH3
6 hyperkonyugasi 9 hyperkonyugasi
3. Faktor Induksi
Faktor induksi merupakan substituen yang terikat pada ikatan rangkap C=C.
Faktor induksi terdiri dari faktor induksi + I (pendorong electron) dan – I (penarik
electron). Semakin banyak gugus pendorong electron yang terikat pada ikatan rangkap
akan mengakibatkan atom C lebih bermuatan negatif sehingga mudah bereaksi dengan H+
dari HCl. Hal ini kebalikan dari + I jika substituen yang terikat pada C=C menarik
electron.
H3C
H3C
C
H
C
CH3
+ H--Cl
H3C
H3C
C
H
C
CH3
H
H3C
H3C
C HC
CH3
H
+ Cl-
Cl
H3C C HC
CH3
HCH3
intermediet
lambat
lambat
cepat
cepat
Ket.
Substituen CH3 merupakan faktor induksi +I (gugus pendorong electron)
F3C
H
C
H
C
H
+ H--Cl
F3C
H
C
H
C
H
H
F3C
H
C HC
H
H
+ Cl-
Cl
F3C C HC
H
HH
intermediet
lambat
cepat
F3C
H
C HC
H
+ Cl-
H
karbokation 1o
2 hyperkonyugasi
karbokation 2o
3 hyperkonyugasi
F3C
H
C HC
H
H
+ Cl-
F3C
H
C HC
H
+ Cl-
H H
F3C C HC
H
ClH
Produk :
Cl
F3C C HC
H
HH
H
F3C C HC
H
ClH
>
Ket.
Dalam reaksi ini factor induksi –I (gugus penarik electron) dari F jauh lebih
berperan daripada karbokation dan hyperkonyugasi.
4. Mesomeri
Mesomeri terjadi karena adanya perpindahan electron atau terjadinya resonansi
substituen yang terikat pada aromatik. Mesomeri terdiri dari +M (electron diberikan
kepada system aromatis) sedangkan –M (electron diambil system aromatis). Ntuk lebih
jelas lihat keterangan penjelasan mesomeri pada kuliah sifat intramolekular.
+M : O- > OR
-M:
R
N R
>
N R
Contoh Soal 1:
Tuliskan mekanisme reaksi adisi senyawa 2-metil-propena jika direaksikan
dengan asam klorida dan jelaskan faktor yang mempengaruhi jalannya reaksi.
H3C
H3C
C
H
C
H
+ H--Cl
H3C
H3C
C
H
C
H
H
H3C
H3C
C HC
H
H
+ Cl-
intermediet
lambat
cepat
H3C
CH3
C HC
H
+ Cl-
H
karbokation 2o
1 hyperkonyugasi
karbokation 3o
9 hyperkonyugasi
CH3
H3C C HC
H
HCl
2-kloro-2-metilpropana
B
H
H3C C HC
Cl
HCH3
1-kloro-2-metilpropana
A
Ket:
Produk senyawa 2-kloro-2-metilpropana> 1-kloro-2-metilpropana, hal ini
disebabkan pada pembentukan ion karbonium B mempunyai karbokation 3o dan
mempunyai 9 hyperkonyugasi sedangkan A mempunyai karbokation 2o dan mempunyai
satu 1 hyperkonyugasi, selain itu factor +I dari metil sebagai pendorong electron
membuat atom C menjadi lebih elektropositif sehingga mempermudah terbentuknya ion
karbonium.
Contoh soal 2:
Tentukan mekanisme reasksi 3,3-dimetil-1-butena jika direaksikan dengan asam klorida
H3C C
CH3
C
H
CH3
CH2 + H-Cl H3C C
CH3
C
H
CH3
CH2
H
H3C C
CH3
C
H
CH3
CH2
H
H3C C
CH3
C
H
CH3
CH2
H
b
a
c penataan ulang
H3C C C
H
H3C
CH2
HH3C
karbokation 1o
hyperkonyugasi 2
karbokation 2o
hyperkonyugasi 3
karbokation 3o
hyperkonyugasi 7
H3C C C
H
H3C
CH2
HH3C
+ Cl-
+ Cl-
+ Cl-
H3C C
CH3
C
H
CH3
CH2
H
H3C C
CH3
C
H
CH3
CH2
H
H3C C C
H
H3C
CH2
HH3C
H3C C
CH3
C
H
CH3
CH2
H
H3C C
CH3
C
H
CH3
CH2Cl
H
Cl
Cl
c
a
b
Ket:
Produk c > a > b, hal ini disebabkan adanya reaksi penataan ulang yang mengakibatkan
karbokation dan hyperkonyugasi lebih stabil daripada a dan b. Produk a > b karena
karbokation dan hyperkonyugasi senyawa a lebih stabil daripada b.
Reaksi adisi elektrofilik senyawa alkuna dengan HX, reaksinya identik dengan
alkena mengikuti aturan Markownikoff dimana senyawa alkuna dengan HX membentuk
senyawa alkena kemudian pembentukan senyawa alkana.
R C CH + H-Cl R C CH
H+
R
+
C CH
H
Cl-
R C CH
H
Cl
Selanjutnya senyawa alkena yang terbentuk dengan HX akan membentuk senyawa alkana
mengikuti aturan Markownikoff menghasilkan senyawa alkana.
REAKSI ADISI ELEKTROFIL X2
Cl2 dan Br2 merupakan adisi halogen yang sering digunakan pada senyawa ikatan
rangkap tak jenuh. Senyawa X2 di atas sering digunakan untuk uji kualitatif senyawa
alkena dan alkuna di laboratorium, mis. Br2 dalam CCl4 . Reaksi ini positif ditandai
dengan hilangnya warna Br2.
F2 dan I2 bukan pereaksi yang berguna dalam reaksi adisi ikatan rangkap tak
jenuh. Flour mudah meledak dalam senyawa organic sedangkan I2 memang dapat
mengadisi ikatan rangkap, tetapi produk 1,2-diodoalkana tidak stabil mudah melepaskan
I2 dan menbentuk kembali senyawa alkena.
Reaksi adisi elektrofil X2 dengan alkena menghasilkan dibromoalkana. Hasil
reaksi ini merupakan suatu anti-adisi (posisi X dalambentuk trans/bersebrangan).
C CC C
Br
Brslow
C
+
CBr fast
C C
+
Br
Br-Br
-Br
anti-adisi
:
Reaksi siklopentena dengan Cl2 menghasilkan senyawa trans-1,2-
diklorosiklopentana.
+ Cl2 +
Cl
Cl
Cl
Cl
trans-1,2-dikloropentana
REAKSI ADISI ELEKTROFIL H2O
Reaksi adisi elektrofil senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan air menggunakan
katalis asam sebaiknya tidak menggunakan asam HX karena selain menghasilkan
senyawa alcohol (senyawa target) juga menghasilkan senyawa alkyl halide. Untuk
menghindari hal di atas sebaiknya menggunakan asam sulfat H2SO4. Reaksi adisi
elektrofil ini mengikuti aturan Markownikoff dapat dijelaskan sebagai berikut:
C C
R
H
R
R
C C
H
RH2
+O
RR
Hslow
+
C
HRR RC C
HRR R
+
H
H+
H-O-H
H
- H+C C
H
RHO
RR
H
REAKSI ADISI BORANA
Diborana (B2H6) adalah suatu gas racun yang dibuat dari reaksi antara natrium
borohidrida dan boron trifluorida ( 3 NaBH4 + 4 BF3 2 B2H6 + 3 NaBF4). Dalam
pelarut eter, diborana terdissosiasi menjadi BH3 (borana) yang disolvasi oleh molekul
eter; (CH3CH2)2O----BH3. Borana bereaksi dengan cepat dan kuantitatif dengan alkena
membentuk organoborana (R3B).
Reaksi adisi elektrofil borana berbeda dengan adisi elektrofil di atas, jika
sebelumnya reaksi adisi elektrofil mengikuti aturan Markownikoff. Reaksi adisi borana
malahan sebaliknya dimana ion hidrida H- berfungsi sebagai nukleofil yang hasil produk
reaksi merupakan anti-Markownikoff.
Reaksi BH3 dengan suatu alkena akan menhasilkan alkyl borana. Rendemen
reaksi dipengaruhi oleh gugus alkyl yang terikat pada ikatan rangkap, alkene yang
substituen halangan ruangnya besar akan menghasilkan rendemen yang lebih tinggi,
semakin besar halangan ruangnya maka rendemennya semakin tinggi.
Mekanisme reaksi adisi borana:
B
H
H
H
H CH3 H CH3
B
H
H
H
intermediet
HCH3
H2B H
Bila borana mengadisi ikatan rangkap, atom boron dan ion hidrida akan terikat
pada kedua atom karbon ikatan rangkap secara serempak. Hasilnya B dan H ditambahkan
dari satu sisi dari ikatan rangkap itu. Reaksi jika dua spesi mengadisi pada satu sisi
disebut cis-adisi atau sin-adisi (sin seperti cis, berarti satu sisi atau muka yang sama).
Organoborana mudah dioksidasi menjadi alcohol oleh hydrogen peroksida H2O2
dalam suasana basa.
HCH3
H2B H
H2O2
-OH
HCH3
HO H
REAKSI ADISI HIDROGEN HALIDA ANTI MARKOWNIKOFF
Reaksi adisi anti Markownikoff produk reaksinya tergantung kepada
kestabilan radikal bebasnya (3o > 2o > 1o karbokation). Jadi produk reaksinya bisa
sama atau tidak sama dengan reaksi adisi Markownikoff.
Reaksi adisi hydrogen halida anti Markownikoff hanya menggunakan asam
bromida HBr sedangkan Markownikoff bisa menggunakan HBr, HCl dan HI. Yang
membedakan kedua reaksi tersebut adalah pada reaksi adisi anti Markownikoff HBr
terlebih dahulu bereaksi dengan peroksida sehingga membentuk radikal bebas.
Reaksi:
RO-OR (peroksida) RO
RO· + H-Br ROH + Br
H3CHC CH2 + Br
ab
H3CHC CH2
Br
H3CHC CH2
Br
radikal 2oradikal 1o
produk a>b
Reaksi
H3CHC CH2
Br
+ H--Br H3CHC CH2
BrH
Ket:
Produk reaksi radikal 2o (1-bromopropana) lebih besar daripada 2-bromopropana
2. ADISI DIENA KONYUGASI
Reaksi adisi diena konyugasi terdiri atas adisi 1,2 dan adisi 1,4. Senyawa diena
terkonyugasi dengan HX, mekanisme reaksinya identik dengan reaksi adisi elektrofil
suatu alkena. Reaksi adisi 1,4 merupakan perpanjangan langsung dari adisi 1,2.
Karbokation yang terbentuk distabilkan resonansi. Atom pada karbon C-2 dan C-4
terdapat muatan positif parsial. Serangan pada karbon C-4 akan menghasilkan produk
adisi 1,4.
Senyawa 1,3-butadiena merupakan diena terkonyugasi yang sederhana, jika
direaksikan dengan HX atau HX dapat menghasilkan reaksi adisi 1,2 dan 1,4. Mekanisme
reaksi adisi 1,2 menghasilkan senyawa 3-kloro-1-butena dan 1,4 dengan HX
menghasilkan senyawa 1-kloro-2-butena adalah sebagai berikut:
Reaksi adisi 1,2
H2CHC
HC CH2 + H+ H2C
HC
HC CH2
H+
H2CHC
HC CH2
H+
-X
H2CHC
HC CH3
Cl
Reaksi 1,4
H2CHC
HC CH2 + H+ H2C
HC
HC CH2
H+
H2CHC
HC CH2
H+
H2C+ HC
HC CH3
-Cl
H2CHC
HC CH3
Cl
Reaksi senyawa 1,3-butadiena dengan asam bromide HBr menghasilkan
campuran reaksi adisi 1,2 dan 1,4. Persentase produk reaksi yang terbentuk tergantung
pada suhu reaksi.
H2CHC
HC CH2 + HBr
H2CHC
HC CH3
Br
H2CHC
HC CH3
Br
+
+
H2C CHHC CH2
H
Br
H2C CHHC CH2
H
Br
-80oC
40oC
20%
20%
80%
80%
Pada suhu rendah, reaksi menghasilkan lebih banyak produk adisi 1,2 hal ini
disebabkan energi aktivasi lebih rendah (karena karkation 2o> 1o). Pada suhu tinggi
makin banyak molekul yang mampu mencapai keadaan transisi yang lebih tinggi.
Keadaan ini menyebabkan produk adisi 1,4 lebih banyak.
Produk adisi 1,2 dan 1,4 suatu diene terkonyugasi tergantung substituen alkyl
yang terikat pada ikatan rangkap, dimana semakin besar gugus alkyl yang terikat produk
adisi 1,2 >1,4 hal ini disebabkan karbokation alilik yang terbentuk distabilkan oleh
resonansi. Senyawa 1,3-pentadiena dengan HCl akan menghasilkan senyawa 3-kloro-1-
pentena>4-kloro-1-pentena
HCHC
HC CH2 + HBrH3C CH
HC
HC CH2H3C
H+
CH
HC
HC CH2H3C
H
CHHC
HC CH2H3C
H
+
+
lebih stabil
3. REAKSI DIELS-ALDER
Reaksi adisi 1,4 yang penting dalam sintesis organik adalah reaksi Diels-Alder
yang merupakan pembentukan senyawa siklik dari senyawa asiklik. Reaksi ini adalah
reaksi antara suatu diena dengan dienofil menghasilkan produk cincin-enam.
diena dienofil
diena dienofil
Dalam reaksi Diels-Alder, diena harus memiliki konformasi cis bukan dalam
bentuk trans. Diena dalam bentuk trans tidak dapat bereaksi. Beberapa cis-diena yang
sering digunakan dalam suatu reaksi Diels-Alder.
O O
Reaksi Diels-Alder akan lebih mudah terbentuk jika dienofil mengandung
substituen yang dapat menarik electron (EWG, electron with-drawing group). Pada
umumnya substituen EWG dienofil tersebut mempunyai gugus karbonil atau turunan
asam karboksilat. Beberapa dienofil yang sering digunakan dalam reaksi Diels-Alder:
C
O
HC
O
OCH2CH3
CNO
O
O
Reaksi diena dengan dienofil dengan substituen EWG di bawah ini:
C
O
OCH3
OCH3
C
O
O O
O
OO
O
Berbagai jenis reaksi adisi elektrofilik senyawa hidrokarbon tak jenuh yang sering
digunakan dalam sintesis organic:
Gugus
Fungsi
Reaksi Adisi Example
Alkohol Acid-catalyzed of
an alkeneC C
HH3O+
H2OC C
H
H OH
Hydroboration-
oxidation (1) B2H6
(2) H2O2, OH-
CH3CH3
OH
Oxymercuration-
demercurationC C Hg(OAc)2
H2OC C
HO HNaBH4
Alkil
halida
Electrophilic
hydrohagenationC C
HHCl C
Cl
CH
H
Peroxide-initited
radical
hydrobromination
HBr
Et2O,peroxidesBr
Siklo-
heksena
Diels-Alder
reactionC
O
OCH3
OCH3
C
O
Dihalida,
vicinal
Electrophilic
halogenBr2
CH2Cl2
Br
Br
Dihalida,
geminal
Hydrohalogenati-
on of an alkyneC C
Br HC C
HBrC
Br
CH
+ HBr C CBr H
Br H
Epoxide Peracid oxidation
of an alkene OOO
H
O
1,2-
glycol
Osmonium
tetroxide
oxidation of an
alkene
OsO4(cat)
K3Fe(CN)5
N
OH
OH
Permanganate
oxidation of an
alkene
KMnO4NaOH
OH
HO
Carbonil Ozonation-
reduction
(ozonolysis) of an
alkene
(1) O3
(2)Zn, HOAc
OO
H +
4. ADISI NUKLEOFIL
Reaksi adisi nukleofil dapat terjadi pada senyawa karbonil (aldehid dan keton).
Reaktivitas karbonil dalam reaksi adisi disebabkan oleh banyaknya muatan positif pada
karbon karbonil. Semakin besar muatan tersebut senyawa akan semakin reaktif. Gugus
karbonil distabilkan oleh gugus alkilnya, semakin besar gugus alkilnya semakin sulit
untuk melakukan reaksi adisi nukleofilik. Muatan positif senyawa karbonil mudah
diserang oleh suatu nukleofil, jika gugus alkilnya besar maka factor induksi +I muatan
positif akan berkurang sehingga sulit untuk melakukan reaksi adisi nukleofil. Jika
substituen mempunyai factor –I (menarik elektro) maka muatan positif parsial akan
semakin besar sehingga mudah bereaksi adisi nukleofil.
O O
Reaktivitas senyawa-senyawa karbonil dapat di lihat pada senyawa di bawah ini:
R H
O
R O-
O
R OR
O
R SR
O
R NR2
O
R R
O
> > > > >
Jenis reaksi adisi nukleofil senyawa karbonil:
1. Adisi heteroatom nukleofil
2. Adisi karbon nukleofil
ADISI HETEROATOM NUKLEOFILIK
Titik pusat reaktivitas senyawa karbonil terletak pada ikatan phi ∏ gugus
karbonilnya.
Reaksi adisi heteroatom nukleofil:
O O
+E E
-Nu
O
E
Nu
Dari reaksi diatas, pada umumnya elektrofil adalah ion H+ sedangkan nukleofil
merupakan atom heterogen.
O O
H
-Nu
O
H
Nu
+H
Produk reaksi adisi heteroatom nukleofil antara lain pembentukan:
1. Hidrat
2. Hemiketal dan asetal
3. Imine dan enamin
4. Alkohol
Pembentukan Hidrat
Air dapat mengadisi senyawa karbonil membentuk suatu 1,1-diol yang disebut
dengan gem diol atau hidrat.Reaksi karbonil dengan air merupakan reaksi yang
reversible. Hidrat kloral lebih stabil daripada hidrat formaldehid (formalin) dan formalin
lebih stabil daripada hidrat aseton. Kestabilan hidrat dipengaruhi oleh factor induksi.
Atom Cl yang terikat pada alkyl merupakan gugus penarik electron (-I) sehingga atom C
karbonil lebih bermuatan positif daripada senyawa karbonil di atas. Hidrat formaldehid
lebih stabil daripada hidrat aseton, hal ini dipengaruhi oleh gugus alkyl dimana aseton
mempunyai dua gugus metal sedangkan formaldehid mempunyai satu gugus metal
dimana gugus metal CH3 merupakan gugus pendorong electron +I sehingga atom C
karbonil kurang bermuatan positif.
Mekanisme reaksi pembentukan hidrat:
Cl3C H
O
Cl3C H
O
H
Cl3C H
O
H+H
H-O-H
OH2+
+ H+ - H+Cl3C C H
OH
OH
Penggunaan reaksi adisi nukleofil dalam berbagai sintesa organic:
Pemben-
tukan
Reaksi Adisi
nukleofil
Example
Hemiasetal
dan asetal
Karbonil dengan
alcohol dalam
suasana asamR H
O
R C H
OR'
OH
+ H+
R'OH
+ H+
R'OHR C H
OR'
OR'
Reaksi
Cannizzarro
Karbonil dengan
ion hidroksida OH-
CO
H CO
OHCH2OH
+
Alkohol Reduksi karbonil
R H
O
R C H
H
OH
LiAlH4
R R
O
R C R
H
OH
LiAlH4
Imine Karbonil dengan
amoniaO
NH3
NH
Enamin Karbonil dengan
amina 1o dan 2o O
R2NH
NR
R
Hidrazon Karbonil dengan
hidrazin O
NH2NH2
NNH2
Oksim Karbonil dengan
hidroksilaminO
NH2OH
NOH
ADISI KARBON NUKLEOFIL
Senyawa karbonil dengan asam sianida membentuk suatu sianohidrin, reaksi adisi
ini dikenal dengan nama reaksi adisi nukleofil. Pada prinsipnya mekanisme reaksi adisi
karbon nukleofil identik dengan reaksi adisi heteroatom nukleofil.
C
OH
CN
O
HCN
OH+
-CN
Senyawa karbonil dengan senyawa organo logam (Mis. Pereaksi Grignard
RMgX) menghasilkan senyawa alcohol 1o untuk senyawa formaldehid, alcohol 2o untuk
senyawa aldehid sedangkan alcohol 3o untuk senyawa keton dan senyawa turunan asam
karboksilat.
Senyawa dienon atau senyawa karbonil ά-ß-tak jenuh dapat diserang oleh suatu
nukleofilik menghasilkan reaksi adisi 1,2 nukleofilik dan reaksi adisi 1,4 nukleofilik.
Senyawa 3-buten-2-on dengan HCN menghasikan reaksi adisi 1,2 nukleofil (reaksi ini
identik dengan pembentukan senyawa sianohidrin) dan reaksi adisi1,4 nukleofil. Dalam
hal ini ion CN- bertindak sebagai nukleofil yang menyerang atom karbon karbonil pada
reaksi adisi1,2 dan menyerang karbon C-ß pada reaksi adisi1,4 nukleofil.
H2CHC C CH3
O1
234
Reaksi adisi 1,2
H2CHC C CH3
O
+ CN-H2C
HC C CH3
O-
CN
HCNH2C
HC C CH3
OH
CN
Reaksi adisi1,4
H2CHC C CH3
O
CN-
H2CHC C CH3
O-
HCN
CN
H2CHC C CH3
OH
CN
suatu enol
H2CH2C C CH3
O
CN
Reaksi adisi 1,2 dan adisi 1,4 diantara keduanya mana yang paling dominant?.
Jika halangan sterik disekitar ikatan rangkap dan karbonil maka nukleofil akan
menyerang yang halangan ruangnya paling kecil. Aldehid kurang terintangi dibandingkan
keton maka gugus karbonil pada aldehid akan diserang oleh nukleofil.
(H3C)2CHC C
H
O
H2C C CCH2CH3
O
CH3
serangan Nu-serangan Nu-
Nukleofil yang bersifat basa kuat (Mis. RMgX atau LiAlH4) lebih menyukai
reaksi adisi 1,2 sedangkan basa yang lebih lemah (Mis. CN- atau R2NH) biasanya reaksi
1,4.
SENYAWA AROMATIS
Senyawa aromatis adalah senyawa bensena atau senyawa yang mempunyai sifat kimia seperti bensena.
KESTABILAN BENSENA Tidak seperti senyawa-senyawa yang mengandung ikatan rangkap lainnya, bensena lebih mudah mengalami reaksi substitusi daripada adisi. Hal ini dapat dilihat dari data berikut.
Reagen Sikloheksena Bensena KMnO4 encer Terjadi Oksidasi,
cepat Tidak bereaksi
Br2/CCl4 (dlm gelap) Terjadi Adisi, cepat Tidak bereaksi HI Terjadi Adisi, cepat Tidak bereaksi H2 + Ni Terjadi
hidrogenasi, 25oC, 20 lb/in.2
Terjadi hidrogenasi,
lambat, 100-200oC, 1500
lb/in.2