indonesia australia partnership for skills development · web viewcase drain ini digunakan untuk...
TRANSCRIPT
Indonesia Australia Partnership for Skills DevelopmentBatam Institutional Development Project
Paket Pembelajaran & Penilaian
Kode Unit : BSDC - 0304
HIDROLIK 2 (Menerapkan Sistem Hidrolik Lanjut Di Industri)
Maret 2002
Daftar IsiBAB 1 PENGANTAR..........................................................................................................1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini.....................................................................1Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung............................1Definisi.........................................................................................................................1Berapa Lama Mencapai Kompetensi...........................................................................2Simbol..........................................................................................................................2Terminologi..................................................................................................................2
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH.......................................................................................5Peran Pelatih................................................................................................................5Strategi Penyajian........................................................................................................5Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini...................................5Peraturan.....................................................................................................................6Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahan..........................................6
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI.......................................................................................7Judul Unit.....................................................................................................................7Deskripsi Unit...............................................................................................................7Kemampuan Awal........................................................................................................7Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja..............................................................7Variabel........................................................................................................................8Pengetahuan dan Keterampilan Pokok.......................................................................9Konteks Penilaian......................................................................................................10Aspek Penting Penilaian............................................................................................11Keterkaitan dengan Unit Lain.....................................................................................11Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini...............................12Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini.....12
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................13A Recana Materi....................................................................................................13B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi............................................................16C Materi Pendukung Untuk Pelatih........................................................................22
Lembar Informasi...........................................................................................23Tugas.............................................................................................................66Transparansi..................................................................................................78
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI.....................................................................................105Apa yang dimaksud dengan penilaian?...................................................................105Apakah yang kita maksud dengan kompeten?........................................................105Pengakuan kemampuan yang dimiliki.....................................................................105Kualifikasi penilai......................................................................................................105Ujian yang disarankan..............................................................................................106Checklist yang disarankan bagi Penilai untuk:.........................................................113Lembar Penilaian.....................................................................................................115
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Projectdocument.doc
i
Bab 1 Pengantar
BAB 1 PENGANTAR
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini Buku pedoman ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan ditempat kerja. Berdasarkan kepada standar kompetensi yakni suatu cara yang secara Nasional sudah disepakati tentang penyampaian ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu . Penekanan utama adalah tentang apa yang dapat dilakukan oleh seseorang sebagai hasil dari mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang paling penting tentang pelatihan yang berdasarkan kompetensi fokusnya adalah terhadap pelatihan individu untuk pekerjaan aktual di tempat kerja.
Guru/Instruktur/Pelatih harus menyusun sesi-sesi kegiatannya sesuai dengan:
kebutuhan peserta pelatihan
persyaratan-persyaratan organisasi
waktu yang tersedia untuk pelatihan
situasi pelatihan.
Strategi pembelajaran/penyampaian,termasuk isi perencanaan sudah dipersiapkan oleh guru/pelatih untuk peserta pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu iindikasi tentang apa yang harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi/mencapai standar kompetensi.
Strategi penyampaian yang digunakan dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit ini tidaklah bersifat wajib namun harus digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman industri mereka, contoh-contoh lokal dan produk-produk industri untuk menyesuaikan materinya atau mengembangkan sumber-sumber yang mereka miliki, agar dapat memastikan relevansi pelatihan.
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung Untuk melaksanakan kursus secara efektif agar dapat mencapai standar kompetensi diperlukan tingkat literasi dan numerasi berikut:
Literasi Kemampuan membaca, interpretasi dan membuat teks.
Kemampuan menggabungkan informasi untuk dapat menafsirkan suatu pengertian
Numerasi Kemampuan minimal untuk menggunakan matematika dan simbol teknik, diagram dan terminologi dalam kontek umum dan yang dapat diprediksi serta dimungkinkan untuk mengkomunikasikan keduanya yaitu antara matematik dan teknik.
DefinisiDalam bahan pelatihan, seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan manamakan dirinya sebagai peserta latih.Dalam situasi pelatihan anda orang tersebut dapat ditempatkan sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta. Mirip dengan itu, seorang pengajar kompetensi ini adalah sebagai pelatih. Dalam situasi pelatihan anda, orang tersebut dapat ditempatkan sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 1 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 1 Pengantar
Berapa Lama Mencapai KompetensiDi dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya harus tertuju kepada pencapaian kompeterisi/keahlian, bukan pencapain pada pemenuhan waktu tertentu, sebagaimana peserta pelatihan yang berbeda memerlukan waktu yang berbeda untuk menjadi ahli dalam suatu keterampilan tertentu
SimbolDalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan tentang simbol:
Simbol Keterangan
HO Handout ( Lembar informasi ) sebagai dokumen pegangan untuk peserta
OHTOverhead Transparan merupakan informasi untuk ditransfer peserta pada papan tulis atau flipchart.
Penilaian TugasPenilaian untuk tugas yang harus diselesaikan
Tugas Tugas / kegiatan atau aktivitas yang harus diselesaikan.
TerminologiAkses dan EquityMengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
PenilaianProses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standard-standard yang dibutuhkan oleh industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap=berkualitas) dengan kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
PenilaiSeseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja di suatu area tertentu.
KompetenMampu melakukan pekerjaan dan memiliki semua ketrampilan, pengetahuan, sikap yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan KompetensiPelatihan yang berkaitan dengan apa yang harus dapat dilakukan orang dan mengukur unjuk kerja mengacu pada standard yang sudah ditetapkan.
Aspek Penting PenilaianMenerangkan titik pusat tentang penilaian dan poin-poin utama yang dicari bila melakukan penilaian.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 2 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 1 Pengantar
Kontek PenilaianMenetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen Elemen atau sub.kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun sebuah unit kompetensi.
Evidence Guide Evidence guide atau pedoman penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus dinilai.
FairAdil dan tidak merugikan para peserta (kandidat) tertentu.
FleksibelMengesahkan bahwa tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian FormatifIni merupakan tuga-tugas penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan. Mereka membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan dan juga memberikan umpan batik kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Key Competency (Kompetensi Umum / kunci) Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja suatu pekerjaan.Ini meliputi: mengumpulkan, menganalisis,mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam sebuah team, memecahkan masalah menggunakan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-matematis .
Kompetensi-kompetensi ini digolongkan ke dalam tingkat yang berbeda sebagai berikut :
Tingkat kemampuan yang akan didemonstrasikan dalam mencapai kompetensi kunci
Tingkat Karakteristik
1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan secara periodik kemajuannya dicek oleh supervisor.
2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan peningkatan kemampuan diri untuk menangani pekerjaan secara otonomi.Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Memikul tanggung jawab atas aktifitas-aktifitas yang komplex dan non-rutin, yang diarahkan dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Strategi PembelajaranStrategi pembelajaran menyediakan informasi tentang bagaimana melaksanakan pelatihan terhadap program yang dapat dilaksanakan di tempat kerja dan/atau di tempat pelatihan institusi / organisasi yang bersangkutan.
Kaitan dengan Unit LainMenerangkan peran unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi penuh yang ditetapkan oleh industri. Hal ini memberikan pedoman tentang unit yang mana dapat dinilai bersama.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 3 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 1 Pengantar
Standar Kompetensi NasionalPernyatakan tentang keterampilan dan pengetahuan yang sudah disepakati secara Nasional yang dibutuhkan oleh orang dalam pekerjaan dan standar-standar penampilan kerja yang diperlukan .
Kriteria Unjuk kerja Kriteria ini digunakan untuk menilai apakah seorang individu sudah mencapai kompetensi dalam suatu unit kompetensi.
Range of Variabel (Kondisi Unjuk Kerja)Penjelasan tentang rincian tempat pelatihan dengan perbedaan konteks yang mungkin dapat diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu
Reliable (Dapat Dipercaya)Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan bahwa standar kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada seluruh konteks dan seluruh peserta pelatihan.
Pengakuan Terhadap Kompetensi Terbaru (RCC- Recognition of Current Competence)Pengakuan akan ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan seseorang yang telah dicapainya. (lihat RPL)
Pengakuan Terhadap Pembelajaran Utama (RPL- Recognition of Prior Learning)Pengakuan terhadap hasil belajar sebelum mempelajari suatu unuit kompetensi yang juga menopang pencapaian unit kompetensi tersebut. Hal tersebut biasanya tertuju pada kompetensi yang berkaitan dengan standar kompetensi industri tapi dapat juga berkaitan dengan pembelajaran dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)
Penilaian SummatifPenilaian ini dilakukan setelah pelatihan unit kompetensi selesai untuk memastikan bahwa peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.
Peserta Pelatihan atau siswaOrang yang menerima / mengikuti pelatihan.
Pelatih atau guruOrang yang memberikan pelatihan.
Underpinning Skills and Knowledge (Ketrampilan dan Pengetahuan Pokok)Mendefinisikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi ahli/trampil pada tingkat yang telah ditetapkan
Unit Descriptor (Uraian Unit)Suatu gambaran umum tentang standar kompetensi.
ValidPenilàian pada fakta-fakta dan kriteria-unjuk kerja yang mana pengumpulan bukti relevan dengan apa yang dinilai. Misal, untuk menilai keterampilan bongkar pasang mesin akan lebih valid bila menggunakan performance test (tes penampilan).
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 4 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH
Peran Pelatih Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada kompetensi ini dengan peserta pelatihan atau siswa, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan keterampilan anda sendiri yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?
Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?
Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktik?
Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan mereka secara tepat?
Apakah anda menyadari ruang-Iingkup situasi industri dimana kompetensi ini mungkin diterapkan?
Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan membaca dan menulis serta ketrampilan memahami dan menggunakan matematika peserta pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam standard kompetensi ini ?
Sudahkah anda pertimbangkan issue-issue yang wajar dan dapat diterima dalam merencanakan penyampaian program pelatihan ini?
Strategi PenyajianVariasi kegiatan (aktifitas) pelatihan di tempat pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :
tugas-tugas praktek
proyek-proyek dan tugas-tugas
study kasus
pengajaran / kuliah
video dan referensi
aktifitas kelompok
bermain peran dan simulasi.
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang diajarkan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktek on the job tidak memungkinkan, beragam simulasi dan permainan peranan mungkin cukup memadai.
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi IniRuang kelas atau ruang belajar (ruang teori) yang cukup luas untuk penyampaian teori terhadap peserta pelatihan, papan tulis, projector, Iayar proyektor, flip chart, kertas flip chart dan alat-alat lain yang diperlukan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 5 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 2 Arahan Bagi Pelatih
PeraturanPerhatikan terhadap hukum yang relevan serta panduan yang dapat mempengaruhi operasi anda, dan yakinkan bahwa trainee anda mengikutinya.
Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahanSumber-sumber informasi meliputi beberapa kategori berikut ini:
Sumber bacaan/kertas kerja yang dapat digunakan
Judul: Hydraulics (Basic Level TP 501)
Pengarang: D.Markle,B.Schrader,M.Thomes.
Penerbit: Festo Didactic KG
Tanggal terbit: 1990
Tempat terbit: Islingen 1
Judul: Industrial hydraulic Control
Pengarang: Peter Rohner
Penerbit: Australian Education Press Pty. Ltd
Tanggal terbit: 1984
Tempat terbit: Melbourne
Judul: Sistem Kontrol Dan Pesawat Tenaga Hidrolik
Pengarang: Drs.Sugi Hartono
Penerbit: TARSITO
Tanggal terbit: 1988
Tempat terbit: Bandung
Judul: Hydraulics
Pengarang: Louis R Hathaway
Penerbit: Fundamentals Of service (FOS)
Tanggal terbit: 1992
Tempat terbit: Moline, Illinois, USA
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 6 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 3 Standar Kompetensi
BAB 3 STANDAR KOMPETENSIDalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat:
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan
memeriksa/mencek kemajuan peserta pelatihan
meyakinkan bahwa semua elemen (sub.kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan ke dalam pelatihan dan penilaian
Judul UnitMenerapkan sistem hidrolik lanjut di industri .
Deskripsi UnitUnit ini merupakan unit lanjutan yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi pemeliharaan dengan memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan dasar tentang teknik pemeliharaan dan perrbaikan komponen sistem hidrolik.
Kemampuan AwalPeserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal berikut:
Dasar-dasar sistem tenaga fluida (Modul : 0106).
Hidrolik 1 (Modul : 0303)
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk KerjaElemen Kriteria Unjuk Kerja
1.0 Mengidentifikasi dan menjelaskan konstruksi, keunggulannya, pengoperasian dan pemasangan komponen hidrolik.
1.1 Komponen-komponen Hidrolik diidentifikasi, baik konstruksi maupun keunggulan desainnya.
1.2 Cara/konsep pengoperasian komponen hidrolik dijelaskan.
1.3 Penggunaan dan pemasangan komponen hidrolik dijelaskan dan diaplikasikan.
2.0 Menginterpretasikan spesifikasi teknis dan data data yang berhubungan dengan komponen hidrolik, dan sistemnya.
2.1 Spesifikasi dan data komponen hidrolik diinterpretasikan untuk menentukan keluaran dan kinerja komponen hidrolik.
2.2 Parameter-parameter yang sesuai digunakan dan diaplikasikan dalam memilih komponen hidrolik.
2.3 Spare part pengganti komponen hidrolik dipilih dengan menggunakan spesifikasi dari katalog.
3.0 Mendemonstrasikan kemampuan praktis yang dibutuhkan untuk merawat dan memodifikasi / mendesain sirkuit hidrolik sederhana.
3.1 Keahlian praktis yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas perawatan rutin pada komponen hidrolik didemonstrasikan.
3.2 Sistem rangkaian hidrolik (sirkuit hidrolik) dimodifikasi
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 7 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 3 Standar Kompetensi
Elemen Kriteria Unjuk Kerja
atau didesain ulang untuk tujuan tertentu .
3.3 Standar keselamatan dan kesehatan kerja di bengkel harus selalu dijaga setiap waktu.
4.0 Menginterpretasikan simbol-simbol hidrolik dan diagram sirkuit ( lanjut ) serta menginstalasikan sirkuit hidrolik kemudian mengoperasikan sirkuit hidrolik tersebut .
4.1 Simbol-simbol grafik dapat diidentifikasi dan digambar.
4.2 Diagram sirkuit hidrolik diinterpretasikan dan dijelaskan cara kerjanya.
4.3 Rangkaian (sirkuit) hidrolik lanjut dikonstruksi (dirakit) sesuai dengan diagram sirkuit yang diberikan.
4.4 Sirkuit hidrolik yang telah dirakit diperiksa kemudian dioperasikan (diuji coba ).
Variabel
Unit kompetensi ini dapat diaplikasikan di semua sektor seperti industri manufacturing, transportasi, pemindahan / pengurusan barang, pertambangan, kemiliteran, dan pelayanan industri-industri.
Pelatihan dapat dilaksanakan di bengkel pelatihan atau di industri yang relevan dengan persyaratan ;
Tersedia peralatan dan bahan praktek sistem hidrolik dasar.
Tersedia alat keselamatan dan kesehatan kerja .
Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran.
Arti istilah-istilah yang digunakan :
(a) Gangguan: Gangguan/kesalahan yang umum terjadi di lingkungan industri.
(b) Diagnosis: Ditekankan pada pendekatan yang logis untuk menemukan gangguan .
(c) Komponen dan Rangkaian: Yang digunakan sesuai dengan kebutuhan industri lokal maupun standar internasional
(d). Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dan tidak terbatas pada :
Pemakaian pakaian yang cocok
Bahaya oli /oli bertekanan
Pemakaian peralatan keselamatan dan kesehatan kerja .
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok
Pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang harus dinilai penguasaan dan
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 8 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 3 Standar Kompetensi
penampilannya adalah sebagai berikut :
Pompa-Hidrolik (lanjutan) Tipe Pompa Pemindah Berubah-ubah ..
Pompa torak Aksial . Pompa torak Bent-axis Pompa Torak Radial . Pompa Sudu-sudu ( Vane ) .
Kontrol Pemindahan . Manual Tekanan Kompensasi Pengindera Beban Servo
Penginstalasian dan Pemakaian . Penginstalasian pompa Pemakaian Pompa
Motor-HidrolikTipe-tipe Motor hidrolik pemindahan berubah-ubah
Motor hidrolik poros segaris ( in line axis ) Motor hydraulic Bent axis piston
Penggerak putar terbatasKontrol Pemindahan i
Manual Tekanan Kompensasi Pengindera beban Servo
Penginstalasian dan Pemakaian Penginstalasian Motor Hidrolik Pemakaian Motor hidrolik
Katup Pengatur Tekanan (lanjutan) Pemandu Langsung (Direct pilot operated)
Cross Over Relief Regeneratio Over centre / brake
Tipe Torak Pengimbang (Balanced Piston Type) Relief Differential unloading Sequence Reducing
Venting Controller Remote Off Loading Kombinasi
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 9 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 3 Standar Kompetensi
Penginstalasian dan Pemakaian Penginstalasian Katup Pengatur Tekanan
Pemakaian katup Pengatur Tekanan
Sirkuit Hidrolik (lanjut)
Sirkuit Hidrolik Pengendali Mesin Interpretasi diagram sirkuit Konstruksi sirkuit Perakitan sirkuit hidrolik Pengoperasian sirkuit hidrolik
Pelayanan pemeliharaan Pemeliharaan Pencegahan ( Preventive Maintenance ) Breakdown Maintenance Prosedur pelayanan pemeliharaan
Memodifikasi/mendesain sirkuit hidrolik sederhana Prosedur mendesain sirkuit Teknik menemukan kerusakan Keselamatan kerja dalam melacak kerusakan
Transmisi Hidrostatik Rangkaian (Sirkuit) :
Rangkaian terbuka (Open Circuit ) Rangkaian Tertutup ( Closed Circuit)
Karakteristik Keluaran Pompa / Motor
Fixed / fixed r Fixed / variable Variable / fixed Variable / variable
Keuntungan dan Kerugian sistem hidrolik Keuntungan
Kerugian
Konteks PenilaianUnit kompetensi ini dapat dilakukan penilaiannya di lembaga pelatihan atau di industri tempat bekerja (on the job). Penilaian seharusnya meliputi penilaian kemampuan praktek/unjuk kerja dan penilaian pokok-pokok pengetahuan dengan beberapa metoda penilaian.
Aspek Penting PenilaianFokus penilaian unit kompetensi ini adalah pada penguasaan komponen dan sistem rangkaian (sirkuit), tetapi hal ini juga tergantung pada sektor industri yang terkait. Program pra-pelatihan kejuruan barangkali termasuk cakupan bagi industri pada umumnya..
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 10 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 3 Standar Kompetensi
Lihat untuk : Identifikasi komponen-komponen Interpretasi diagram sirkuit hidrolik . Kemampuan merakit (mengkonstruksi) rangkaian hidrolik . Kemampuan memodifikasi /mendesain sirkuit hidrolik .
Keterkaitan dengan Unit LainUnit ini merupakan unit lanjutan yang sangat penting untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat bekerja di industri yang menggunakan sistem hidrolik . Untuk itu direkomendasikan agar unit ini dilatihkan / dilakukan penilaian karena ada hubungan dengan unit lain.
Perlu hati-hati dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan pelatihan unit ini. Untuk pra pelatihan kejuruan secara umum lembaga pelatihan harus menyediakan program pelatihan yang dapat mencakup semua industri agar tidak terjadi prasangka hanya untuk satu sektor industri saja. Kondisi unjuk kerja (tempat latihan) akan membantu memenuhi maksud ini. Sedangkan untuk penyelenggaraan pelatihan bagi industri khusus perlu diupayakan pelatihan khusus agar apa yang dibutuhkan industri dapat dipenuhi.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 11 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 3 Standar Kompetensi
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini
KOMPETENSI UMUM DALAM UNIT INI
TINGKAT KOMPETENSI UMUM DALAM UNIT INI
TINGKAT
Mengumpulkan, Mengelola dan Menganalisa Informasi
2 Menggunakan Ide-ide dan Teknik Matematika
2
Mengkomunikasikan Ide-ide dan Inforrnasi
2 Memecahkan Masalah 2
Merencanakan dan Mengorganisir Aktifitas-aktifitas
2 Menggunakan Teknologi 2
Bekerja dengan Orang Lain dan Kelompok
2 .
Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini
Tingkat Karakteristik1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan tunduk pada
pemeriksaan rutin kemajuannya oleh supervisor.
2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan peningkatan kemampuan personal untuk pekeijaan sendiri dilakukan secara otonomi. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Memikul aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 12 Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN
A Recana MateriCatatan: 1. Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam
standar kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok ketrampilan dan pengetahuan .
Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan
1.0 Mengidentifikasi dan menjelaskan konstruksi, keunggulan , pengoperasian dan pemasangan komponen hidrolik.
1.1 Komponen-komponen Hidrolik diidentifikasi, baik konstruksi maupun keunggulan desainnya.
1.2 Cara/konsep pengoperasian komponen hidrolik dijelaskan.
1.3 Penggunaan dan pemasangan komponen hidrolik dijelaskan dan diaplikasikan.
Pompa hidrolik (lanjutan)
Macam-macam pompa variabel,cara kerja dan penggunaannya
Pengontrolan pompa
Motor hidrolik (lanjutan)
Macam-macam motor hidrolik, karakteristik, cara kerja dan penggunaan
Pengendalian motor hidrolik.
Pressure control
Macam-macam pressure control dan cara kerjanya.
Sirkuit pengontrolan tekanan.
Penyajian
Tanya-jawab
Diskusi
Praktik identifikasi
Latihan
Handout
OHT
Lembar tugas
Alat praktik
Soal-soal
2.0. Mengiterpretasikan spesifikasi teknis dan data- data yang berhubungan dengan komponen hidrolik
2.1 Spesifikasi dan data-data komponen hidrolik diinterpretasikan untuk menentukan keluaran dan
Komponen sistem hidrolik :
(Spesifikasi, data komponen dan katalog)
Penyajian konsep
Tanya jawab
Handout
OHT
Lembar tugas
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 13Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi
Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan
dan sistem-sistemnya. kinerja komponen hidrolik .
2.2 Parameter-parameter yang sesuai digunakan dan diaplikasikan dalam memilih komponen hidrolik..
2.3 Spare part pengganti komponen hidrolik dipilih dengan menggunakan spesifikasi dari katalog.
Pompa hidrolik.
Motor hidrolik.
Pressure control .
Diskusi
Demonstrasi
Latihan/praktek
Katalog spare part hidrolik
Jobsheet
3.0 Mendemonstrasikan kemampuan praktis yang dibutuhkan untuk merawat dan memodifikasi / mendesain sirkuit hidrolik sederhana .
3.1 Keahlian praktis yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas perawatan rutin pada komponen dan sistem yang didemonstrasikan.
3.2 Sistem rangkaian hidrolik (sirkuit hidrolik) dimodifikasi atau didesain ulang untuk tujuan tertentu .
3.3 Standar keselamatan dan kesehatan kerja di bengkel harus selalu di jaga sepanjang waktu.
Preventive maintenance.
Teknik modifikasi / desain sirkuit hidrolik .
*Penyajian konsep
*Tanya jawab
*Diskusi
*Demonstrasi
*Praktek
*Handout
*OHT
*Jobsheet
4.0 Menginterpretasikan simbol-simbol hidrolik dan diagram sirkuit ( lanjut ) serta
4.1 Simbol-simbol grafik dapat diidentifikasi dan digambar.
Grafik simbol hidrolik Penyajian konsep
Handout
OHT
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 14Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian A Recana Materi
Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan
menginstalasikan kemudian mengoperasikan sirkuit hidrolik tersebut.
4.2 Diagram sirkuit hidrolik diinterpretasikan dan dijelaskan cara kerjanya.
4.3 Rangkaian (sirkuit) hidrolik lanjut dikonstruksi (dirakit) sesuai dengan diagram sirkuit yang diberikan .
4.4 Sirkuit hidrolik yang telah dirakit diperiksa kemudian dioperasikan ( di uji coba ) .
Diagram sirkit hidrolik
Perakitan sirkit hidrolik
Pengoperasian sirkuit hidrolik
Tanya jawab
Diskusi
Demonstrasi
Praktek/latihan
Jobsheet
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 15Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi Sesi ini menunjukkan handout,tugas / praktek dan overhead transparencies yang cocok/sesuai dengan standar kompetensi.
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada siswa?
1.1 Mengidentifikasikan komponen Hidrolik. Menunjukkan macam-macam pompa hidrolik , motor hidrolik , pressure control dan konstruksi masing-masing .
HO 2–10 , 11-25 , 26-34 .
OHT 1-4 , 5-9 , 14-19
Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut :
Tugas 1,2,3,4,5,6,7,8
1.2 Menjelaskan konsep pengoperasian komponen hidrolik.
Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara kerja pompa hidrolik, motor hidrolik dan pressure control .
HO 2–10 , 11-25 , 26-34
OHT 1-4 , 5-9 , 14-19
Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut :
Tugas 1,2,3,4,5,6,7,8
1.3 Penggunaan dan pemasangan komponen hidrolik dijelaskan dan didemonstrasikan .
Menjelaskan dan mendemonstrasikan penggunaan dan cara pemasangan / penginstalasian pompahidrolik,motor hidrolik dan pressure control .
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 16Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada siswa?
HO 2–10 , 11-25 , 26-34
OHT 1-4 , 5-9 , 14-19,5-13
Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut :
Tugas 1,2,3,4,5,6,7,8
2.1 Spesifikasi dan data komponen hidrolik untuk menentukan keluaran dan kinerja komponen hidrolik diterjemahkan.
Menyediakan waktu yang cukup untuk diskusi dalam mengamati data-data komponen dan menyusun spesifikasi.
HO 2–10 , 11-25 , 26-34
OHT 1-4 , 5-9 , 14-19
Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut:
Tugas 2,4,7
2.2 Menentukan parameter yang digunakan dan mengaplikasikannya dalam memilih komponen hidrolik.
Mendemonstrasikan cara memilih komponen berdasarkan parameter-parameter yang telah ditentukan.
HO 2–10 , 11-25 , 26-34
OHT 1-4 , 5-9 , 14-19.
Peserta menyelesaikan tugas-tugas berikut:
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 17Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada siswa?
Tugas 2,4,7
2.3 Memilih spare part pengganti komponen hidrolik dari katalog.
Mendemonstrasikan cara menggunakan katalog untuk memilih komponen .
HO 2-34
Peserta diberi tugas / tugas praktek dengan lembar tugas berikut :
Tugas 2,4,7
3.1 Keahlian praktis yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas perawatan rutin pada komponen dan sistem didemonstrasikan.
Menjelaskan sistematika pemeliharaan secara umum dan aplikasinya pada sistem hidrolik. Kemudian siswa / peserta diberi kesempatan untuk mendiskusikan bagaimana melakasanakan pemeliharaan sistem hidrolik.
Peserta menyelesaikan tugas berikut :
Tugas 2,4,8,9,10,12
3.2 Sistem rangkaian hidrolik (sirkuit hidrolik) dimodifikasi atau didesain ulang untuk tujuan tertentu.
Menjelaskan dan medemonstrasikan cara memodifikasi sirkuit hidrolik dan memberi kesempatan kepada peserta untuk diskusi.
HO 35-41
OHT 20-26
Peserta / Siswa menyelesaikan tugas-tugas berikut :
Tugas 10,12
3.3 Menerapkan standar keselamatan dan kesehatan Mendemonstrasikan cara penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di bengkel
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 18Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada siswa?
kerja di bengkel . selama kerja..
Peserta/siswa menyelesaikan tugas-tugas praktik berikut dengan senantiasa menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
Tugas : 2,4,5,7,8,10,12
4.1 Simbol-simbol grafik dapat diidentifikasi dan digambar.
.
Menjelaskan arti setiap simbol dan bagaimana menggunakan serta menggambar simbol (lanjutan ) secara lengkap.
HO 35-41
OHT 20-26
Siswa / peserta diberikan tugas-tugas praktik berikut.
Tugas 9-12
4.2 Diagram sirkuit hidrolik diinterpretasikan dan dijelaskan cara kerjanya.
Menjelaskan bagaimana menginterpretasikan diagram sirkuit dan cara kerjanya.
HO 35-41
OHT 20-26
Siswa / peserta diberikan tugas-tugas praktik berikut untuk ditampilkan.
Tugas 9-12
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 19Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi
Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?
Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada siswa?
4.3 Rangkaian (sirkuit) hidrolik lanjut dikonstruksi (dirakit) sesuai dengan diagram sirkuit yang diberikan .
Mendemontrasikan cara merakit sirkuit hidrolik .
HO 35-41
OHT 20-26
Siswa / peserta diberikan tugas praktik berikut untuk ditampilkan.
Tugas 9-12
4.4 Memeriksa sirkuit dan mengoperasikannya (menguji coba) ..
Mendemonstrasikan bagaimana memeriksa dan mengoperasikan serta memelihara sistem hidrolik
HO 35-43
OHT 20-26
Siswa / peserta diberikan tugas-tugas praktik untuk ditampilkan .
Tugas 9-12
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 20Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian C Materi Pendukung Untuk Pelatih
C Materi Pendukung Untuk Pelatih Bahan pendukung/penunjang bagi guru/pelatih dibagi dalam tiga hal, yaitu:
1. Handout: Merupakan pegangan siswa yang berisi teori pokok dan informasi latar belakang yang sesuai dengan isi kriteria unjuk kerja yang melingkupinya.
2. Sesi Tugas/Pratik/Kegiatan: Merupakan tugas latihan ketrampilan praktek, yang harus dicapai berkenaan dengan kemampuan dalam rincian kompetensi pada diskripsi unit.
3. Overhead Transparansi (OHT): Isi rangkuman ini melingkupi setiap criteria unjuk kerja. Hal utama yang sesuai dengan handout
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 21Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Lembar Informasi HO1
HIDROLIK 2
(Menerapkan Sistem Hidrolik Lanjut Di Industri)
Nama Siswa / Peserta………………………………………………………………….Group: ………..…………………………………………………………………….
1.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 22Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 2
1. POMPA HIDROLIK
Bagaimanakah sebenarnya prisip kerja pompa hidrolik itu ? Pompa hidrolik bekerja berdasarkan prinsip pemindahan yaitu fluida disedot atau ditarik dari suatu titik (tempat) kemudian dipindahkan ke titik (tempat) lain. Dengan proses pemindahan ini, maka terjadilah aliran fluida.
Ditinjau dari proses pemindahan ini anda dapat membedakan pompa hidrolik menjadi :
Pompa pemindahan non positif ( Non positive displacement pump )
Pompa pemindahan positif ( Positive displacement pump)
Apa yang disebut pompa pemindahan positif dan non positif ?Yang disebut pompa pemindahan non positif yaitu apabila pemindahan fluida hanya terbawa bebas oleh sudu-sudu yang berputar, sehingga volume dan tekanan hasil pemindahannya tidak dapat dipastikan. Oleh karena itu pompa semacam ini cocok digunakan untuk keperluan yang hanya memindahkan fluida saja seperti pompa air dan pompa minyak.
Yang disebut pompa pemindah positif yaitu apabila pemindahan fluida terjadi dengan menjebak atau mengurung fluida kemudian digiring menuju tempat atau titik lain,sehingga volume dan tekanannya pun dapat dipastikan. Pompa hidrolik macam kedua inilah yang biasa digunakan untuk pompa hidrolik
Secara garis besar pompa hidrolik pemindahan positif dibedakan menjadi dua macam yaitu :
Fixed displacement Pumps (Pompa pemindahan tetap)
Variable displacement Pumps.(Pompa pemindahan berubah-ubah)
Pada modul Hidrolik 1 telah dibahas macam-macam fixed displacement pump dan pada modul ini mari kita bahas macam-macam variable displacement pumps.
1.1 Macam-macam Variable Displacement Pump
1). Pompa Torak Poros lurus ( In Line Axial Piston Pump Variable)Pompa ini terdiri atas bagian utama yaitu :
Rumah pompa atau bolk silinder dengan lubang-lubang silinder (Silinder bore ) yang dipasang pada poros penggerak dan berputar bersama poros tersebut.
Seperangkat torak (piston) di dalam rumah pompa tersebut
Gandar (Swashplate) yang terpasang pada dudukan poros gandar ( pivot )
Pompa Pengisi (Charging Pump)
Penggerak mula (prime mover) yang porosnya dikopel dengan poros drive r shaft.
Langkah torak terjadi karena adanya gandar yang miring.
Bagaimana cara kerja pompa torak poros lurus, perhatikanlah Gb.1 berikut ini !
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 23Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 3
Gandar (swashplate) yang kemiringannya dapat diatur, tetap pada tempatnya.
Blok silinder beserta porosnya berputar dan membawa serta torak yang ujungnya
duduk menggelincir pada gandar.
Langkah torak terjadi dengan adanya kemiringan gandar. Makin besar kemiringan gandar makin besar pula langkah torak.
Dengan maju-mundurnya torak terjadilah penghisapan oli dan penekanan menuju outlet.
Oli dari tangki diumpankan oleh pompa pengisi (charging pump) menuju saluran hisap.
.
Pada pompa fixed displacement , gandar membentuk sudut yang tetap dan tidak dapat di ubah-ubah. Sedangkan pada pompa variable displacement, kemiringan gandar dapat diatur sehingga langkah torak pun dapat diatur. Dengan langkah torak yang berubah-ubah berarti jumlah pemindahan fluida pun berubah-ubah.
Jadi ciri dari variable displacement pump ialah bahwa kemiringan gandar dapat diubah-ubah sesuai dengan jumlah aliran yang dikehendaki.
Bagaimana mengatur Jumlah Pemindahan (Displacement Controller) ?Pengatur jumlah pemindahan pada pompa aksial seperti pada Gb.2 beikut ini menggunakan servo device, yang mempunyai dua buah silinder servo yaitu silinder atas (upper servo cylinder) dan silinder bawah (lower servo cylinder). Bila posisi servo seperti pada gambar, maka aliran fluida keluar akan melalui saluran yang ke bawah. Bila servo dioperasikan dan kemiringan gandar menjadi sebaliknya dari posisi yang tadi maka aliran fluida akan berbalik melalui saluran yang ke atas.
Jadi dengan servo device ini perubahan akan terjadi pada :
Jumlah pemindahan fluida ( variable displacement )
Perubahan arah aliran
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 24Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.1 Gaya pompa torak aksial
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 4
Berbeda dengan pengatur pada pompa aksial seperti gb.3 yang pengaturnya secara manual maka yang berubah hanyalah jumlah pemindahan fluida saja tanpa arah aliran.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 25Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.2 Pompa Aksial dengan servo device
Gb.3 Pompa Aksial dengan pengatur manual
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 5
2). Pompa Torak Poros Tekuk Pemindahan tidak tetap Jenis pompa torak yang lain yaitu pompa torak poros tekuk dengan pemindahan tidak tetap atau disebut Bent Axis Piston Pump-Variable Displacement Bagaimana pompa ini bekerja ?. Perhatikan Gb.4 berikut ! Rumah pompa dipasang dengan kemiringan tertentu terhadap bagian penggerak yang mana kemiringannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pemindahan/volume aliran pompa. Bagian penggerak ini diputar oleh poros penggerak. Ujung torak dipasang pada bagian pemutar ( dengan sistem semacam ball-joint ). Dengan kemiringan antara rumah pompa (silinder blok ) dengan bagian penggerak dan dengan diputarnya secara bersama-sama antara silinder blok dan bagian penggerak maka terjadilah langkah torak (gerakan maju-mundur) sehingga proses pemompaan terjadi.
Bagaimana pula dapat terjadi perubahan volume pemindahan ? Perhatikan Gb.5 !Perubahan besar volume pemindahan ditentukan dengan mengatur kemiringan blok silinder seperti yang dapat kita lihat pada gambar 5 di bawah ini. Besar sudut kemiringan dapat diatur sampai dengan 250
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 26Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.4 Bent-Axis Axial Pump-Variable Displacement
Gb.5 Pengaturan Sudut kemiringan Blok silinder
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 6
3). Pompa Torak Radial Tipe Bubungan ( Radial Piston Pump Cam Type )
Yang dimaksud dengan Pompa torak radial ialah pompa torak yang sumbu-sumbu toraknya mengarah ke poros pompa yang berada di pusat rumah pompa.
Ada dua jenis pompa ini ialah :
Pompa torak radial tipe bubungan (Rotating cam Type ) -- Gambar 6 a
Pompa torak radial tipe torak perputar ( Rotating Piston ) – Gambar 6 b
Pompa torak radial tipe bubungan ialah pompa yang toraknya berada pada lubang silinder yang tetap (fixed). Dengan berputarnya poros bubungan eksentrik maka torak bergerak maju –mundur di dalam silinder bore sehingga terjadilah proses pemompaan.(lihat Gb.7)
Sedangkan pada pompa torak radial tipe torak berputar torak berada di dalam silinder yang berputar. Dengan konstruksi yang dibuat sedemikian rupa maka terjadilah gerak maju-mundur (langkah torak) pada waktu silinder berputar pada rumah pompa. (lihat Gb.8)
Pada pompa torak radial ini juga diperlukan pompa pengumpan untuk memasukkan oli tekanan redah ke dalam inlet pompa.
Apakah kelebihan pompa torak radial dibanding dengan yang lain ?Pompa torak radial memiliki kemampuan lebih antara lain :
Mampu menghasilkan tekanan tinggi
Mampu menghasilkan volume pemindahan yang tinggi
Mampu menghasilkan kecepatan aliran yang tinggi
Mampu menghasilkan volume pemindahan yang berubah-ubah (variable)
Pompa torak radial dikonstruksikan dengan begitu presisi dengan sistem pengepasan yang presisi (closely fitted), maka laju keausan akan menjadi masalah bagi pompa ini . Oleh karena itu oli yang dipergunakan haruslah oli yang sangat bersih dan diberi tambahan properti (oil addative) sehingga mampu melumasi bagian-bagian yang sangat presisi.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 27Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.6 a Gb.6 b
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 7
Kapan pompa torak radial dibuat atau diaplikasikan?Pompa torak radial hanya dibuat bila keperluan (keunggulan) ekstra dikehendaki, misal dikehendaki variable displacement, tekanan tinggi dan sebagainya. Sedangkan apabila pompa dengan keperluan biasa-biasa saja lebih mudah dengan pompa roda gigi.
Bagaimana mengontrol perubahan displacement,perhatikan penjelasan berikut !Pengontrolan perubahan penghasilan pompa dilakukan dengan menggunakan mekanisme pengatur langkah torak (Stroke control Mechanism) yang cara kerjanya sebagai berikut :
Stroke control valve dibuka untuk memasukkan oli ke dalan crankcase (bak-engkol). Oli ini dengan tekanan yang cukup sehingga dapat mengangkat/menyangga torak menjauhi cam (bubungan).
Katup keluaran bak-engkol (crankcase outlet valve) ditutup sehingga oli penyangga torak tersebut di atas tidak keluar dan tetap menyangga torak.
Hal ini akan menyebabkan langkah torak makin kecil atau bahkan mendekati nol,sehingga output pompa berubah (variable displacement).
Bila dikehendaki output naik lagi maka crankcase outlet valve dibuka dan oli masuk ke dalam serambi inlet valve sehingga tekanan oli penyangga turun.
Dengan turunnya tekanan oli tersebut maka batang torak turun kembali dan makin dekat dengan poros bubungan yang berarti langkah torak menjadi semakin besar.
Untuk mengontrol besar tekanan oli dalam sistem digunakanlah baut penyetel (Stroke Control adjusting Screw).
Jadi mekanisme pengontrolan dengan stroke control mechanism dapat dikatan pengontrolan secara hidrolis.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 28Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.7 Pompa torak Radial dengan Mekanisme Pengatur Langkah
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 8
4). Pompa Torak Radial Tipe Torak Putar ( Rotating Piston Type )
Telah disebutkan di depan bahwa pompa torak radial tipe torak putar terdiri atas :
Blok silinder yang berputar secara eksentrik.
Sekelompok torak yang dipasang pada poros yang berputar.
Bagaimana cara kerja pompa ini ? Perhatikan Gb.8 !Begitu silinder berputar maka torak yang posisinya eksentrik akan ikut berputar dan torak terlempar keluar oleh gaya sentri fugal menuju dinding rumah pompa. Pada saat dinding rumah pompa mendekati titik pusat eksentrik maka torak pun maju sehingga disini terjadilah gerakan maju-mundur. Dengan membuat langkah (gerak maju-mundur) tadi maka terjadilah proses pemompaan.
Bagaimana pula cara mengatur besar volume pemindahan ?Untuk mengatur perubahan besar volume pemindahan fluida digunakan pengaturan atau penyetelan hubungan/kontak antara bagian luar rumah pompa (outer housing) dengan blok silinder. Hal ini akan membuat langkah torak mengecil sehingga secara otomatis penghasilan atau pemindahan pompa mengecil juga.(Variable displacement)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 29Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.8 Pompa torak Radial Tipe Torak Putar
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 9
5). Pompa Sudu-sudu dengan Tekanan dan Pemindahan Variabel
Terletak di manakah perbedaan antara pompa ini dengan pompa sudu-sudu tetap ?Cara kerja pompa ini hampir sama dengan pompa sudu-sudu pemindahan tetap (fixed displacement) , hanya saja ada tambahan yaitu pengaturan displacement pompa.
Bagaimana cara mengatur perubahan displacement ? Pengaturan besar kecilnya volume pemindahan(penghasilan pompa) dilaksanakan dengan mengatur besar kecilnya eksentrisitas bubungan(cam). Bubungan(cam) berbentuk cincin melingkar konsentris yang didorong oleh pegas ( 2 ) terhadap rotor. Untuk mengatur besar kecilnya eksentrisitas digunakan baut pengatur ( 5 ) dan ( 6 ). Sedangkan untuk mengatur gerak tangensial bubungan digunakan baut pengatur ( 4 ).
Baut-baut pengatur digunakan untuk mengatur besar volume pemindahan dan tekanan maksimum yang diperlukan pemakai. Apabila tidak ada pemakaian fluida berarti katup akan tertutup sehingga gaya tekan fluida melebihi tekanan penyetelan pegas maka cincin bubungan akan bergerak dari berbentuk eksentrik menuju posisi nol (tidak eksentrik). Berarti ruang hisap maupun ruang tekan berangsur angsur berkurang sehingga penghasilan pompa pun berkurang bahkan sampai dengan nol, apabila cincin bubungan telah menjadi bundar(eksentrisitas nol). Jadi pompa tidak akan menguluarkan fluida walaupun poros tetap berputar. Begitu pemakai mengalirkan fluida kembali berati tekanan fluida yang melawan pegas berkurang maka eksentrisitas mulai terbentuk lagi dan terjadilah langkah torak yang berarti pompa memberikan pemindahan lagi.
6). Pompa Sudu-sudu Tidak seimbang ( Unbalanced Vane Pump )Pompa sudu-sudu tidak seimbang dapat kita lihat pada Gb.10 berikut ini. Konstruksi sudu maupun bubungan hampir seperti pompa sudu-sudu seimbang . Di manakah letak perbedaannya ?. Perbedaannya terletak pada posisi poros rotor yang tidak sentris. Hal ini akan membuat gaya yang bekerja pada bearing poros penggerak menjadi tidak seimbang yang berakibat cepat rusak.
Jenis pompa tidak seimbang ( unbalanced vane pump ) ini dapat digunakan untuk pompa pemindahan tetap ataupun pompa pemindahan tidak tetap.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 30Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.9 Pompa sudu-sudu variable
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 10
Bagaimanakah proses terjadinya perubahan pemindahan itu ?
Dengan desain khusus posisi cincin rotor dan saluran oli dapat diubah-ubah sehubungan dengan bentuk cincin bubungan sehingga terjadilah perubahan ukuran ruang pemompaan. Perubahan volume ruang ini terjadi oleh sudu-sudu yang meluncur pada alurnya. Dengan perubahan volume ruang pemompaan ini maka terjadilah perubahan volume oli yang dibawa yang berarti terjadi perubahan pemindahan (variable displacement).
1.2 . Pengintalasian Pompa Hidrolik
Bagaimanakah penginstalasian pompa-pompa tersebut di atas ?Penginstalasian sesuai dengan karakteristik penggunaan maupun cara kerjanya seperti :
Penggunaan pada peralatan yang bertekanan tinggi, beban berat, suhu tinggi dsb.
Karakteristik kerja yang banyak getaran, mobile , tidak stabil dan sebagainya.
Oleh karena itu penginstalasian pompa perlu memperhatikan hal-hal berikut :
Pengikatan harus kuat agar jangan mudah lepas.
Pengikatan mur-baut perlu menggunakan perapat sebagai peredam getaran dengan menggunakan bahan-bahan elastis atau cincin pegas.
Untuk peralatan atau mesin yang stasioner perlu fondasi yang kuat dan level.
Untuk peralatan atau mesin yang mobile ,perlu landasan ikat yang kuat.
Bila bekerja pada sistem yang bersuhu tinggi maka instalasi hidrolik harus menggunakan cairan hidrolik tahan api
Pemasangan poros antara poros pompa dan poros penggerak mula harus inline.
Asesoris pendukung harus lengkap seperti : tangki hidrolik, gelas penduga, filter, sistem pendingian , katup pengaman/regulator , pressure gauge dan sebagainya.
Sampai di sini anda telah selesai membahas materi tentang pompa hidrolik. Selanjutnya :
Untuk mendalami materi tersebut selesaikanlah tugas No : 1 ( Tugas 1 ) pada buku kerja anda dan setelah selesai periksakanlah kepada Pelatih anda.
Untuk meningkatkan keterampilan anda kerjakanlah tugas praktik ( Tugas 2 ) , dan ikutilah instruksi-intruksi dari Pelatih anda.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 31Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.10 Pompa sudu-sudu tidak seimbang
RING ROTOR
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 11
2. PENGGERAK PUTAR ( ROTARY ACTUATOR )
Seperti telah disinggung pada modul “ Hidrolik 1 “ bahwa motor hidrolik berfungsi untuk mengubah energi fluida menjadi tenaga mekanik putar.
Kalau begitu bagaimana konstruksi motor hidrolik secara umum ?Motor hidrolik secara umum didesain sebagai berikut :
Setiap konstruksi motor hidrolik harus memiliki penampang penggerak yang luasnya ( A ) untuk dapat menerima tekanan penggerak. Untuk motor vane (sudu-sudu) dan motor roda gigi bentuk penampangnya adalah persegi empat sedangkan untuk motor torak bentuk penampangnya adalah lingkaran.
Penampang penggerak dengan luas ( A ) harus dihubungkan dengan poros keluaran motor ( output shaft ).
Saluran masuk dan keluar fluida harus memiliki pengaturan waktu penyaluran fluida agar terjadi proses pemutaran yang kontinyu.
Besar kecilnya efisiensi motor hidrolik tergantung pada :
Kemampuan penampang penggerak mentransfer tekanan
Kemampuan setiap bagian yang bergerak menahan bocoran, artinya semakin kecil kebocoran semakin besar efisiensi motor.
Apakah perbedaan antara motor hidrolik dan pompa hidrolik ?Secara konstruksi motor hidrolik dan pompa hidrolik hampir sama, bahkan komponen-komponennya dapat juga saling dipertukarkan atau suatu saat pemakaiannya pun dapat dipertukarkan. Artinya suatu ketika pompa hidrolik dapat saja digunakan sebagai motor hidrolik.
Secara fungsi bahwa motor hidrolik berfungsi mengubah energi fluida menjadi energi mekanik putar ( torque ) sedangkan pompa hidrolik berfungsi sebagai pembangkit aliran fluida (energi fluida) yaitu dengan mengubah tenaga mekanik (putaran motor) menjadi tenaga fluida ( aliran fluida ).
Jadi dapat dikatakan bahwa motor hidrolik seolah-olah kebalikan dari pompa hidrolik.
Apa yang dimaksud dengan Motor Displacement (Pemindahan Fluida Pada Motor) ?Yang dimaksud dengan motor displacement ( V ) ialah jumlah fluida (cairan hidrolik) yang diperlukan untuk memutar poros motor satu putaran. Motor displacement dinyatakan dalam mili liter ( ml ) atau cm3 , untuk setiap putaran.
Motor hidrolik dibuat dalam bentuk fixed displacement atau variable displacement. Apakah perbedaan di antara keduanya ? Berikut ini penjelasannya.
Fixed Displacement Motor Hydraulic adalah Motor hidrolik dengan tenaga putar yang konstan dan kecepatan putar dapat berubah-ubah. Perubahan kecepatan putar tergantung pada jumlah aliran fluida yang masuk ke dalam motor.
Variable Displacement Motor Hydraulic adalah Motor hidrolik dengan tenaga putar dan kecepata putar dapat berubah-ubah. Dengan jumlah aliran fluida masuk dan tekanan kerja yang konstan perbandingan antara tenaga putar dan kecepatan putar dapat diubah-ubah sesuai dengan yang dikehendaki.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 32Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 12
Seperti halnya pompa hidrolik, motor hidrolik juga terdiri atas bermacam-macam yaitu :
Gear motor ( Motor roda gigi )
Vane motor ( Motor sudu-sudu )
Piston Motor ( Motor torak )
Bagaimana bentuk dan macam setiap jenis motor tersebut di atas anda dapat mempelajari uraian berikut ini .
2.1 Gear motor ( Motor Roda Gigi )Motor roda gigi sangat banyak digunakan. Mengapa demikian ? Karena motor ini sederhana dan ekonomis, maka dapat digunakan untuk menggerakkan alat-alat yang cukup kecil dan bahkan dapat dikatakan serba guna serta dapat dipindah dari satu alat ke alat yang lain dengan menggunakan universal mounting bracket (pemegang universal) dan selang fleksibel.
Motor roda gigi dapat berputar dua arah tetapi secara normal tidak dapat untuk motor variable displacement.
Apakah gear motor juga ada bermacam-macam ? Ya, berikut ini penjelasannya.
1). External Gear Motor (Motor roda gigi luar)Secara operasional, cara kerja external gear motor dapat anda lihat pada gambar 11 berikut ini. Energi hidrolik berupa aliran fluida bertekanan tinggi masuk melalui inlet, kemudian mendorong pasangan roda gigi sehingga roda gigi berputar dan memutarkan drive shaf (poros-penggerak). Setelah itu cairan hidrolik mengalir keluar dengan tekanan rendah melalui saluran outlet menuju ke tangki hidrolik.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 33Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.11 External Gear motor dalam operasi
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 13
Gambar 12, berikut ini menunjukkan salah satu jenis external gear motor yang balanced (seimbang), yaitu bahwa tekanan oli pada kedua sisi bagian yang berputar adalah sama. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi laju kerusakan pada bantalan (bearing ).
Sedangkan gambar 13,berikut menunjukkan potongan dari external gear motor.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 34Batam Institutional Development Projectdocument.doc
INLET
Gb.12 External gear motor, balanced
Gb.13 External gear motor dalam bentuk potongan
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 14
2). Internal Gear Motor ( Motor Roda gigi Dalam )
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 35Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Jenis lain dari motor roda gigi adalah internal gear motor. Secara operasional, cara kerjanya dapat anda lihat pada Gb.14, berikut :
Inner rotor dan rotor ring sama-sama berputar dan inner rotor dipasang eksentrik terhadap rotor ring. Jumlah gigi pada rotor ring dibuat satu lebih banyak dari pada jumlah gigi pada inner rotor. Tenaga hidrolik berupa aliran fluida bertekanan tinggi masuk melalui inlet, menekan dan memutar roda gigi sehingga roda gigi memutar poros output motor. Cairan hidrolik keluar melalui outlet denga tekanan rendah
Gb.14 Internal Gear motor dalam Operasi
Bentuk lain dari internal gear motor adalah motor yang menggunakan pemisah yang berbentuk crescent. Lihat Gb.15.
Cara kerjanya dapat anda perhatikan pada Gb.15 tersebut.
Apakah kira-kira keuntungan dari bentuk ini ?
Gb.15 Internal gear Motor dengan pemisah
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 15
2.2 Vane Motor ( Motor Sudu-sudu )
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 36Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 16. berikut ini adalah vane motor balanced. Konstruksinya hampir sama dengan vane pump, hanya saja pada vane motor ini terdapat spring clip yang berfungsi untuk menahan vane (sudu-sudu) dalam kontaknya dengan outer ring. Maksudnya agar sudu –sudu senantiasa kontak pada outer ring (rotor ring).
Kebanyakan mesin sekarang ini menggunakan balanced vane motor semenjak tidak dikehendaki variable vane motor.
Gb.16 Vane motor, balanced dalam operasi
Gb.17 Vane Motor, balanced
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 16
2.3 Piston Motors (Motor Torak)Seperti halnya pada pompa hidrolik, motor hidrolik juga ada yang menggunakan piston (torak) dan juga ada motor aksial maupun motor radial. Untuk memahami motor tersebut cermatilah penjelasan berikut :
Piston motor konstruksinya sangat kompak (tersusun padat) dan biasanya dibuat untuk tenaga dan kecepatan tinggi. Motor piston ini mempunyai umur kerja yang sangat baik. Motor torak aksial mampu bekerja pada putaran 0,5 rpm s/d 6000 rpm. Sedangkan motor radial dapat mencapai efisiensi 95%, bekerja pada putaran hingga 14.000 rpm dan output power mencapai 3000 kW. Untuk motor yang besar bahkan memerlukan aliran pemasukan rata-rata (input flow rate) 1600 l/min.
1). Axial Piston Motor Fixed displacement (Motor hidrolik aksial pemindahan tetap)Gambar 18 berikut ini menunjukkan gambar operasi motor hidrolik pemindahan tetap. Energi hidrolik yang berupa aliran oli bertekanan tinggi mengalir melalui port A terus mendorong piston yang ujungnya menggelincir pada gandar dengan kemiringan tetap (swashplate-fixed).
Dengan tergelincirnya ujung piston maka terjadilah putaran pada poros penggerak (drive shaft). Selesai melaksanakan tugas mendorong, oli akan terdorong oleh piston keluar melalui port B dengan tekana rendah
2). Axial Piston Motor Variable Displacement (Motor Torak Aksial Pemindahan berubah)Anda dapat melihat perbedaan antara gb.18 dan Gb.19. Pada gambar 19 kemiringan gandar (swashplate) dapat diatur (disetel) untuk dapat mengatur displacement. Dengan diaturnya
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 37Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.18 Axial Piston Motor-Fixed displacement dalam pengoperasian
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 17
displacement tersebut maka kecepatan putar poros dan besarnya torque (tenaga putar) berubah-ubah pula pada input energi yang tetap.
Cara kerja motor ini sama dengan cara kerja motor pada Gb.18.
Sedangkan Gb.20 merupakan kombinasi motor dan pompa artinya pompa langsung memompakan oli ke motor tanpa melalui selang-selang (konduktor).
HO 18
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 38Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.19 Axial Piston Motor-Variable Displacement
Gb.20 Pump Motor Drive Unit
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
3). Radial Piston MotorMotor radial pada gambar 21, adalah salah satu contoh motor yang dipasang pada suatu alat seperti pada mesin derek (kerekan) atau pada drum. Motor ini didesain dengan tenaga tinggi dan bekerja pada putaran rendah ( 0,5 rpm )
Bagaimana cara kerja motor ini, coba anda fikirkan berdasarkan gambar berikut !
2.4. Pengendalian Motor hidrolikApakah yang dimaksud dengan pengendalian atau pengontrolan motor hidrolik tersebut ?
Karena keperluan penggerak itu bermacam-macam, baik besar tenaga maupun cepat lambatnya putaran maka motor hidrolik sebagai unit penggerak atau working element harus dapat diatur atau dikontrol keluarannya. Ada bermacam-macam hal yang harus diatur a.l :
1). Case drain conection (Saluran pengosongan)Case drain ini digunakan untuk mengontrol tekanan oli pada rumah motor roda gigi. Untuk motor roda gigi yang dapat dibalik memerlukan saluran pengosongan (case drain) di luar
HO 19
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 39Batam Institutional Development Projectdocument.doc
1. Piston
2. Cylinder block
3. Cam rollers
4. Rotating valve
5. Inlet port
6. Outlet port
7Milti-lobed cam
Gb.21 Radial Piston Motor dalam pengoperasian
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
sedangkan untuk motor roda gigi yang putarannya satu arah saluran pengosongan langsung dengan saluran balik yang menuju ke tangki. Tetapi untuk motor satu arah yang dipasang seri saluran pengosongan perlu dibuat seperti gabar 22 berikut
Untuk motor bolak-balik ,pada waktu membalik motor akan terjadi pengumpulan bocoran oli yang akan segera meningkat tekanannya. Apabila oli ini tidak dikosongkan maka akan menekan pada rumah pompa dan yang akan terkena paling parah adalah seal pada poros penggerak. Sistem pengosongan dapat dilihat pada gambar 23.
2). Freewheeling Control
HO 20
3). Deceleration Control (Pengendalian Perlambatan)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 40Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.22 Drain untuk motor roda gigi yang dipasang seri
Gb.23 Drain untuk . motor roda gigi bolak-balik
Pengaturan ini adalah mengatur ketenangan putaran motor pada waktu akan berhenti dan akan hidup kembali. Pengontrolannya dapat anda lihat pada gambar 24 berikut.
Gb.24 Freewheeling dengan menghubungkan kedua saluran
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Yang dimaksud dengan pengaturan perlambatan motor artinya mengatur agar motor berhenti secara perlahan-lahan . Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengatur tekanan pada saluran outlet. Dalam pelaksanaannya tekanan masuk tetap dijaga sementara tekanan keluar secara berangsur bertambah tinggi hingga motor berhenti.
Dalam pemakaian lain , katup pengarah dipindahkan ke posisi netral ,sambil katup pengerem (brake valve) membatasi aliran keluar, yang mana pembatasan ini meredam energi perlambatan. Selama pengereman saluran masuk masih mengalirkan tekanan fluida yang beraasal dari saluran keluar pula(dari brake valve). Cara kerja sistem ini perhatikan pada Gb.25.
4). Motor Torque Control ( Pengendali Tenaga Motor)
Besar kecilnya tenaga putar (torque) dapat diatur dengan mengatur besar kecilnya tekanan yang masuk ke dalam motor. Tekanan maksimum pada sistem diatur oleh relief valve sedangkan tekanan yang sesuai dengan tenaga output yang dikehendaki diatur melalui reducing valve .(Lihat pada Gb.26 terdapat dua cabang saluran untuk dua alternatif tekanan).
HO 21
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 41Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.25 Kontrol Perlambatan
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
5). Motor Speed Control (Pengendali Kecepatan Motor)
Pada prinsipnya mengatur kecepatan adalah mengatur jumlah aliran yang melalui motor. Gb.27, berikut menunjukkan pengaturan kecepatan motor secara meter-in. Untuk motor searah seperti ini agar jangan dipasang pengaturan secara meter out.
HO 22
Untuk motor yang dapat dibalik pengaturan dapat dilaksanakan dengan meter-in, meter-out atau bleed-off. Gb.28 berikut menunjukkan motor dapat diatur dalam tiga kecepatan bolak-
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 42Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.26 Pengaturan torque motor.
Gb.27. Pengaturan Kecepatan Motor secara meter in
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
balik. Solenoid “ A “ mengatur kecepatan dengan jumlah aliran 85 l/min. solenoid “ B “ dengan kecepatan aliran 70 l/min dan bila pada posisi tengah berarti motor berputar dengan kecepatan penuh yaitu dengan 100 l/min.
Katup-katup relief pada cross line berfungsi untuk menghindari tekanan kejut (pressure shocks) pada waktu putaran dibalik.
6). Motor Reversal Control ( Pembalik Arah)
Apakah sebenarnya yang menjadi permasalahan pada waktu membalik arah putaran motor?
Permasalahannya adalah terjadinya tekanan lebih pada tekanan balik akibat terjadinya benturan dari adanya perubahan arah. Hal ini harus dihindari karena akan merusak komponen hidrolik. Pada Gb.29a, untuk menghindari tekanan lebih itu dengan cara membuat replenishing lines. Dengan kelengkapan ini kelebihan tekanan dapat disalurkan ke saluran tersebut. Sedangkan pada Gb.29b, untuk mengatasi itu digunakan katup pelepas (relief valve) yang dipasang pada cross-line. Coba jelaskan cara kerjanya dengan memperhatikan gambar 29 berikut !
HO 23
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 43Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.28 Pengaturan kecepatan motor bolak-balik
Gb.29 Pengaturan pembalik arah putaran
( a ) ( b )
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
2.5. Penggerak Putar Terbatas
Penggerak putar terbatas menghasilkan gerak lengkung atau mengayun (sweepel), tetapi tidak mencapai 3600 .. Untuk mendapatkan gerakan semacam ini ada beberapa cara seperti yang kita lihat pada gambar Gb.30a dan Gb.30b.
HO 24
Pada Gb.30a. ditunjukkan, apabila silinder hidrolik bergerak maju-mundur akan menggerakkan batang bergerigi sehingga batang bergerigi tersebut akan memutar roda gigi.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 44Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.30a. Penggerak putar terbatas dengan roda gigi dan batang bergerigi
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Semakin panjang langkah gerakan batang bergerigi semakin besar pula sudut ayaun yang ditempuh. Sedangkan Gb 30b. menunjukkan apabila silinder bergerak maju-mundur akan menghasilkan gerak lengkung tuas yang berpusat pada engsel. Semakin panjang langkah silinder semakin besar pula sudut ayau yang dapat dihasilkan.
HO 25
Pada Gb.30c. ditunjukkan bahwa gerak putar terbatas dibuat oleh sebuah sudu yang berputar di dalam silinder (barrel). Sudu pembatas (barrel vane fixed) dipasang tetap dan sudu putar (shaft vane) berputar bolak-balik sebatas pada sudu pembatas. Pada waktu oli
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 45Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.30b. Penggerak putar terbatas dengan tuas berengsel
Gb.30c. Penggerak putar terbatas tipe sudu (Vane type cylinder)
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
bertekanan masuk dari sebelah kanan sudu, maka sudu akan terdorong berputar ke kiri sehingga dihasilkanlah putaran poros ke kiri. Cairan hidrolik disebelah kiri sudu terdorong ke luar melalui saluran keluar (oil outlet hole) dan pada saat lubang (saluran) itu tertutup oleh sudu terjadilah pengereman karena oli hanya keluar melalui lubang kecil (orifice) hingga akhir langkah. Seperti itu juga untuk gerakan sebaliknya. Konstruksi seperti ini biasa digunakan pada alat-alat putar terbatas seperti pada backhoe.
Sampai disini anda telah mempelajari tentang motor dan cara pengendaliannya serta penggerak putar terbatas..
Selanjutnya selesaikanlah tugas-tugas dalam lembar tugas anda yaitu :
Tugas 3 : Membuat rangkuman dari materi tersebut di depan.
Tugas 4 : Praktik mengidentifikasi motor hidrolik, penggerak putar terbatas dan sistem pengendalian motor .
Tugas 5 : Praktik menginstal (merakit) sirkit pengendalian motor.
HO 26
3. PENGATUR TEKANAN ( PRESSURE CONTROLS)Apakah maksud dari pengatur tekanan dan apa pula tujuan pengaturan tekanan itu ?
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 46Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Yang dimaksud dengan pengatur tekanan ialah alat yang digunakan untuk mengatur besar kecilnya tekanan yang bekerja pada sistem hidrolik. Alat ini biasanya disebut katup pengatur tekanan atau pressure control valveSedangkan tujuan pengaturan tekanan ini tidak lain adalah untuk menghindari kerusakan komponen hidrolik, menghindari pemborosan tenaga dan juga untuk menghindari peningkatan suhu. Sehingga untuk mencapai tujuan tersebut, pressure control valve dalam penggunaannya akan melaksanakan fungsi-fungsi berikut :
1. Untuk membatasi tekanan kerja sistem / sub.sistem hidrolik, dengan demikian dia akan berfungsi juga sebagai katup pengaman.
2. Untuk mengalirkan fluida kembali ke tangki sambil tekanan fluida di dalam sistem tetap dijaga.(unloading system).
3. Untuk mengalirkan fluida kembali ke tangki sambil tekanan fluida di dalam sistem tidak dijaga ( offloading system).
4. Untuk menahan aliran fluida pada pemilihan suatu tingkat tekanan (counterbalance force).
5. Untuk menyetel tekanan yang diperlukan guna mengoperasikan aktuator (proses operasi) berikutnya. (pressure sequencing).
6. Untuk menurunkan tekanan dari sirkuit utama ke sirkuit yang lebih rendah tekanannya.
Merujuk pada fungsi tersebut di atas maka nama-nama katub dapat diberikan sebagai berikut :
1. Relief valve
2. Unloading relief valve
3. Offloading valve
4. Counterbalance valve dan brake valve
5. Pressure sequence valve
6. Pressure reducing valve
Untuk mengenal dan memahai konstruksi, cara kerja atau pun spesifikasi katup-katup pengatur tekanan tersebut, pelajarilah uraian berikut !
3 1 Relief valve (Katup pengaman )
Apabila piston mencapai titik mati silinder atau aliran fluida tertahan sedangkan pompa tetap bekerja maka tekanan akan meningkat dan semakin tinggi. Hal ini akan sangat berbahaya bagi komponen sistem hidrolik. Oleh karena itu tekanan di dalam sistem perlu dibatasi degan katup pelepas(relief valve) agar tekanan segera dibebaskan begitu terjadi peningkatan tekanan dengan mengalirkan fluida kembali ke tangki hidrolik.
HO 27
Gambar 31 berikut ini adalah direct acting relief valve seperti yang dibicarakan di depan. Bagaimanakah cara kerja katup tersebut ? Ikutilah penjelasan berikut :
Apabila terjadi tekanan lebih karena jalan buntu (blok) dan tekanan itu melebihi penyetelan tekanan batas maka oli akan menekan katup popet dan mengangkatnya sehingga oli
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 47Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
mengalir melalui katup terus ke tangki. Tekanan yang mulai mengangkat katup popet disebut “ cracking pressure “.Ketika katup mengalirkan seluruh hasil pemompaan, katup popet terangkat maksimum, tekanannya akan sedikit lebih tinggi dan tekanan ini disebut “ full flow pressure “ Sedangkan selisih antara kedua tekanan ini disebut “ pressure override “
Gambar 32 berikut masih menunjukkan katup relief tetapi disebut compound relief valve.
HO 28
Cara kerja compound relief valve adalah sebagai berikut :
Dalam keadaan normal operasi dengan tekanan di bawah tekanan penyetelan maka tekanan fluida pada ruang 2, 4 dan 6 (Gb.32) adalah sama. Apabila terjadi tekanan meningkat maka katup popet 7 akan terangkat terlebih dulu sehingga fluida akan mengalir keluar melalui saluran dalam 12. Terjadilah selisih tekanan antara ruang 2 dan 4. Terlebih oli
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 48Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.31 Direct acting relief valve
Gb.32 Compound relief valve
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
yang akan masuk ke ruang 4 melalui orifice(venturi) 3 akan menimbulkan daya angkat sehingga torak 11 terangkat ke atas yang mengakibatkan fluida mengalir melalui 1 ke tangki. Begitu tekanan turun kembali sampai di bawah penyetelan dengan cepat katup popet 7 menutup, tekanan pada ruang 2 dan 4 segera sama dan torak 11 pun segera menutup kembali.
Apakah keuntungan katup ini dibanding dengan direct acting relief valve ?.
Compound relief valve memiliki keunggulan antara lain :
Mengurangi pressure override (hingga menjadi 100 – 150 kPa)
Hampir dapat menghilangkan pressure peaks secara keseluruhan.
Dengan demikian katup ini dikatakan lebih aman dan lebih ekonomis sehingga katup inilah yang banyak digunakan di industri.
Gambar 33 berikut masih termasuk relief valve yaitu yang disebut vented relief valve
Bedanya dengan compound relief valve adalah bahwa katup ini dapat dioperasikan kapan saja diperlukan sedangkan compound relief valve beroperasi secara otomatis setiap terjadi tekanan lebih.
HO 29
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 49Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.33 Vented relief valve
Gambar 33 adalah katup relief yang dikendalikan dengan remote control.Silahkan anda menjelaskan cara kerjanya !
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 35a dan 35b merupakan katup relief untuk mengatur tekanan kerja pada sistem dengan tekanan yang berbeda-beda. Perhatikan hubungan antara posisi katup dengan tekanan kerja yang mengalir pada sistem !
HO 30
3.2 Unloading Valve
Katup ini juga disebut accumulator charging valve yang berfungsi antara lain :
Membatasi tekanan maksimum pada sistem
Mengisi accumulator hingga mencapai tekanan maksimum.
Membebaskan pompa dari tekanan kerja (unloading the pump) dan menjaga tekanan pada sistem tetap dengan menggunakan accumulator
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 50Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.34 Remote pressure control
Gb.34aGb.35bGb.35a
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Sedangkan gambar 37 berikut ini adalah cara pembebasan beban pompa dengan kontrol elektrik.
Cara kerjanya adalah :
Dua buah micro switch dari pressure switch saling dihubungkan dengan relay sedemikian rupa sehingga apabila tekanan pada sistem turun maka solenoid akan dialiri listrik sehingga mengubah posisi menjadi menutup dan aliran fluida menuju ke accumulator melalui check valve.
Apabila accumulator dan sistem telah mencapai tekanan seting maka arus ke solenoid putus sehingga fluida dicerat (venting) ke tangki.
HO 31
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 51Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.36 Unloading valve pada posisi pengisian accumulator
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
3.3 Offloading valve
Katup ini biasa dipakai untuk mengalirkan fluida kembali ke tangki pada sirkuit hidrolik yang menggunakan pompa dobel. ( lihat gambar 38 ).
HO 32
3.4 Counterbalance Valve ( Katup pengimbang )
Katup ini diaplikasikan pada silinder vertikal digunakan untuk menahan beban agar tidak turun dengan bebas oleh beratnya sendiri. ( lihat gambar 39)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 52Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.37 Sirkuit pembebasan beban pompa dengan accumulator dan pressure switch
Gb.38 Offloading valve controlling
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
3.4 Brake Valve ( Katup pengerem )
HO 33
3.5 Sequence Valve
Coba perhatikan gambar 41 berikut, kemudian jelaskan apa fungsi katup tersebut?. Perhatikan pula perbedaan antara katup pada Gb.41a dan Gb.41c
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 53Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.39 Counterbalance valve circuit
Gb 40 Brake Valve
Gb.41a Gb.41b
Gb.41c Gb.41d
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 34
3.6 Pressure Reducing Valve ( Katup penurun tekanan )
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 54Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Sampai disini anda telah menyelesaikan bahasan tentang pressure controls (pengatur tekanan).
Selanjutnya kerjakanlah tugas-tugas pada lembar tugas anda yaitu :
Tugas 6 untuk pendalaman materi
Tugas 7 untuk meningkatkan skill anda dalam pengelolaan komponen.
Tugas 8 untuk membuktikan kebenaran fungsi pressure controls
HO 35
4. SIRKUIT HIDROLIK UNTUK INDUSTRIApa dan bagaimana sebenarnya sirkuit atau rangkaian hidrolik itu ?
Sirkuit hidrolik adalah pengorganisasian komponen komponen dan saling menghubungkan antar komponen komponen tersebut untuk mewujudkan suatu bentuk sistem hidrolik yang dapat bekerja sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Untuk mendapatkan sirkuit yang dikehendaki sirkuit hidrolik harus dirancang ( didesain ) sedemikian rupa sehingga tujuan pemakaian sistem hidrolik terpenuhi. Penggunaan sistem hidrolik ini sangat luas sehingga untuk mendesain atau merancang sirkuit tersebut sangat tergantung pada kreatifitas kita, kecerdikan dan juga sejauh mana pengetahuan kita tentang komponen-komponen hidrolik. Pada modul “hidrolik 1” telah dibahas secara singkat cara
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 55Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.42. Pressure Reducing Valve dengan pilot operated
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
mendesain sirkuit hidrolik yaitu dengan membuat diagram sirkuit hidrolik beserta metoda-metodanya.
Adapun dalam mendesain sirkuit hidrolik harus diperhatikan hal-hal berikut :
1. Sirkuit hidrolik harus didesain yang aman dalam pengoperasian nanti.
2. Fungsional yaitu sirkuit hidrolik harus memenuhi spesifikasi performa untuk tujuan yang dikehendaki, baik sebagai sistem kontrol maupun untuk transfer tenaga.
3. Effisien dan ekonomis, tanpa pemborosan tenaga serta sederhana dalam desain maupun kebutuhan komponennya.
Berbicara tentang sirkuit hidrolik, kita akan membahas hal-hal berikut :
4.1 Sirkuit Hemat Tenaga ( Power Saving Circuits )
Cukup banyak sirkuit hidrolik di industri tidak menghendaki tenaga keluaran yang tinggi. Dalam beberapa hal dimungkinkan penggabungan antara katup dan komponen-komponen yang dapat mengatur/meningkatkan kecepatan gerak aktuator dengan tenaga kecil kemudian ada pengatur (control) yang mengubah gerak aktuator menjadi lambat tetapi tenaga menjadi besar, dengan tenaga keluaran pompa tetap. Untuk mencapai tujuan ini setidaknya ada empat metoda dapat digunakan , yaitu :
1). Sistem pompa ganda tinggi-rendah (High-low Double Pump system)
Perhatikan gambar 42 berikut ! . Sirkuit hidrolik digerakkan oleh dua buah pompa (pompa ganda) yaitu pompa tekanan tinggi dan pompa tekanan rendah volume penghasilan besar. Pada awalnya piston bergerak dengan cepat karena didorong oleh dua aliran pompa sampai tekanan maksimum pada katup offloading tercapai (piston belum sampai ke titik mati). Dengan demikian pompa tekanan rendah volume besar, alirannya kembali ke tangki. Piston kemudian hanya didorong oleh pompa tekanan tinggi saja sehingga kecepatannya menjadi lambat tetapi gayanya tinggi(kuat) karena tekanan pompa tinggi, tetapi jumlah tenaga tetap. Ingat bahwa :
Tenaga ( W ) = Gaya ( N ) x Kecepatan ( m/s ).
Selama tidak ada gerakan, fluida dikembalikan (offload) ke tangki hidrolik melalui tendem centre D.C.V pada posisi tengah.
HO 36
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 56Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.43 Pengontrolan tinggi-rendah dengan pompa ganda.
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
2). Kicker actuator dengan pre-fill dan header tank
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 57Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gambar 44 di samping ini adalah sirkuit hemat tenaga denga menggunakan kicker actuator.
Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
Aktuator utama (tengah) mendapat pengisian awal dari tangki di atas melalui katup pre-fill. Untuk mengangkat beban mula-mula dua buah aktuator kicker mendapat suplai tekanan dan dapat bergerak dengan cepat. Setelah mencapai tekanan penyetelan pada katup sequence maka katup terbuka dan mengalirkan fluida ke aktuator tengah. Dengan demikian gaya menjadi besar tetapi kecepatan turun. Untuk menurunkan beban katup pre-fill mendapat aliran pemandu sehingga katup terbuka dan fluida dari aktuator tengah kembali ke tangki atas.Gb.44 Kicker actuator circuit
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
HO 37
3). Sequence Regenerative system (Sistem Regeneratif Beruntun)
4). Power saving circuit dengan menggunakan variable displacement pump.
HO 38
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 58Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Cara kerja sequence regenerative system adalah sebagai berikut :
Pada gerakan maju (ke atas) piston didorong oleh aliran dari pompa dan dari line R sehingga kecepatannya cukup tinggi. Perubahan dari cepat ke langkah lambat terjadi setelah tekanan tinggi terjadi sehingga katup sequence terbuka dan fluida mengalir ke tangki. Dengan demikian piston hanya didorong oleh aliran dari pompa saja tapi gaya cukup tinggi sesuai denga luas penampang piston.
Ingat penyetelan tekanan pada sequence valve lebih rendah dari pada pada relief valve.
Cara kerja sistem ini mudah saja yaitu :
Pada waktu langkah piston dikehendaki dengan kecepatan tinggi pompa disetel untuk displacement maksimum. Setelah mencapai beban besar maka pompa disetel dengan displacemen kecil tetapi tekanan tinggi sehingga gaya dorong juga tinggi pada kecepatan rendah. Jadi pengontrolan tekanan dilaksanakan
Gb.46 Power saving circuit dengan variable displacement pump
Gb.45 Sequence regenerative system
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
4.2 Hydrostatic Transmission (Motor Circuits)Apakah hydrostatic transmission atau hydrostatic drive itu ?
Hydrostatic transmission ialah kombinasi atau interconected antara dua pemindah positif yaitu antara pompa hidrolik dan motor hidrolik. Pompa dan motor hidrolik mungkin dipasang satu rumah atau mungkin juga dipasang secara terpisah.
Hydrostatic transmission atau hydrostatic drive (Penggerak hidrostatic) dapat memberikan keuntungan antara lain :
Keluaran kecepatan, momen putar dan tenaga yang tidak berstep.
Pengereman dinamis, membalik arah dengan halus, momen inersia rendah , cepat merespon dan compact desain .
Gambar 47 berikut ini menunjukkan empat kemungkinan karakteristik dari kombinasi antara fixed dan variabel motor dan pompa hidrolik.
HO 39
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 59Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.47 Karakteristik keluaran transmisi
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
1). Open Circuit hydrostatic Transmission
Yang dimaksud dengan open circuit hydrostatic transmission ialah apabila fluida yang keluar dari motor hidrolik langsung kembali ke tangki.
Perhatikan gambar-gambar berikut :
HO 40
2). Closed Circuit Hydrostatic Transmissions
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 60Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.48 Open circuit drive (hydrostatic transmission) Untuk motor hidrolik yang putarannya satu arah
Gb.49. Open circuit drive (hydrostatic transmision ) untuk motor hidrolik yang arah putarannya dapat dibalik (reversible)
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Yang dimaksud dengan closed circuit hydrostatic transmissions ialah apabila fluida yang keluar dari motor hidrolik (setelah memutar motor) masuk kembali ke pompa dan tidak kembali ke tangki. Kebanyakan penggerak hydrostatic sekarang ini didesain closed circuit.
Apakah keunggulan closed circuit ini ?
Keunggula dari sirkuit ini antara lain :
Pengontrolan kecepatan motor dan arah putarannya lebih pasti (positif).
Penggunaan tangki lebih kecil sehingga ukuran unit juga kecil.
Positive boost (dorongannya pasti) untuk transmisi pompa dan motor.
Perhatikan gambar-gambar closed circuits berikut dan cermati bagaimana cara kerjanya!
HO 41
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 61Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.50.
Closed circuit drive (hydrostatic transmission) dengan cross-over relief valve untuk motor hidrolik yan arah putarannya dapat dibalik ( reversible )
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Sampai di sini anda telah menyelesaikan bahasan tentang sirkuit hidrolik untuk industri.
Selanjutnya selesaikanlah tugas-tugas pada lembar tugas anda yaitu :
Tugas 9 : Praktik menginstal sirkuit hidrolik/hydrostatic transmission
Tugas 10 : Mendesain sirkuit hidrolik.
Tugas 11 : Menghitung kekuatan / gaya tekan aktuator.
Tugas 12 : Mendesain sirkuit hidrolik
HO 42
5. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SISTEM HIDROLIK
Setelah kita mempelajari sistem hidrolik dan penggunaannya di industri, juga kita sering melihat penggunaan sistem-sistem yang lain di industri, kita dapat membandingkan untung ruginya penggunaan sistem hidrolik bila dibanding dengan sistem yang lain tersebut.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 62Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.51 Closed circuit hydrostatic transmission dengan dua buah motor hidrolik
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Perbandingan itu akan kita lihat dalam hal-hal : kapasitas sistem, kecepatan (speed), efisiensi dan barang kali perbandingan biaya. Tentu saja efektifitas dan efisiensi penggunaan suatu sistem adalah terletak pada ketepatan memilih sistem sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan yang dilakukan.
5.1. KeuntunganSecara umum keuntungan-keuntungan sistem hidrolik dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Bila dibandingkan dengan sistem mekanik dalam hal penempatan transmisi tenaganya, sistem hidrolik lebih fleksibel. Saluran-saluran tenaga hidrolik dapat ditempatkan hampir pada semua tempat tanpa menghiraukan posisi poros terhadap transmisinya. Dengan demikian sistem hidrolik akan lebih ringkas dan efisien dalam penggunaan ruang.
2) Beban yang sangat berat dapat diangkat dengan menggunakan sistem hidrolik dan bahkan dengan gaya yang kecil saja. Hal ini dapat terjadi dengan cara melipat gandakan perbadingan luas penampang silinder pengangkat dan silinder penggerak. Inilah yang disebut perlipat-gandaan gaya yang merupakan aplikasi Hukum Pascal. Dengan demikian pesawat angkat hidrolik cukup dengan konstruksi yang kecil sehingga bila ditinjau dari segi volume cukup kecil tetapi tenaga cukup besar atau dapat dikatakan bahwa kapasitas kerja sistem hidrolik cukup besar.
3) Bila dibanding dengan motor listrik dengan tenaga kuda yang sama sistem hidrolik dapat mangangkat beban yang lebih besar karena pada sistem hidrolik dikenal adanya perlipat gandaan gaya.
4) Sebagai media transfer dalam sistem hidrolik digunakan oli (cairan hidrolik) yang sekali gus dapat melumas sendiri dan konduktornya cukup menggunakan selang atau pipa atau tube. Sedangkan pada sistem mekanik untuk mentransfer daya digunakan belt atau rantai/roda rantai atau roda-roda gigi atau poros berulir dan sebagainya atau bahkan digunakan gabungan dari komponen tersebut, yang mana komponen-komponen tersebut menimbulkan banyak gesekan dan tentu saja memerlukan oli pelumas. Dengan tidak adanya atau sedikitnya komponen-komponen mekanik maupun komponen kelistrikan dalam sistem hidrolik dapat dikatakan bahwa sistem hidrolik memiliki efisiensi mekanik yang lebih tinggi dan lebih aman digunakan.
5) Dengan menggunakan katup pengatur tekananan (relief valve), beban mudah dikontrol sehingga terjadinya beban lebih dapat cepat dihindari. Mengapa beban lebih harus cepat dihindari ? Karena beban lebih itu akan merusak komponen-komponen sistem sehingga beroperasinya sistem akan terganggu. Berbeda dengan sistem elektrik misalnya, pencegahan beban lebih menggunakan sekering (fuse) yang akan putus setiap kali terjadi beban lebih.
6) Pada putaran penggerak mula yang tetap, kecepatan gerak aktuator (linear atau rotari) dapat diubah-ubah dengan menggunakan pengatur aliran (flow control). Sedangkan kebanyakan motor listrik berputar pada kecepatan putar yang konstan.
HO 43
7) Pada sistem hidrolik unit penggerak (motor hidrolik) dapat dibalik putarannya pada saat kecepatan maksimun tanpa memberhentikan sistem dan tidak menimbulkan kerusakan pada komponen sistem. Sedangkan pada penggerak-penggerak utama yang lain kebanyakan apabila akan mengubah kecepatan atau membalik arah putaran harus memberhentikan sistem secara keseluruhan terlebih dulu.
8) Pada motor listrik yang dalam keadaan jalan kemudian tiba-tiba terjadi beban lebih maka saat itu sekering pengaman akan meletus dan putus. Untuk menghidupkan
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 63Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
kembali perlu persiapan (bongkar/pasang kotak sekering dan membeli/bon sekering) dan juga harus menggurangi beban hantarannya. Lain halnya dengan sistem hidrolik, begitu pompa tidak mampu mengangkat beban maka beban dapat dihentikan dan dikunci pada posisi mana saja. Setelah beban dikurangi maka sistem langsung dapat dijalankan kembali tanpa persiapan-persiapan lagi.
9) Pada sistem hidrolik tenaga dapat disimpan di dalam akumulator dan apabila perlu sewaktu-waktu dapat digunakan tanpa harus mengubah posisi komponen yang lain.
5.2. Kerugian / kelemahan1) Sistem hidrolik membutuhkan lingkungan yang bersih. Mengapa demikian, karena
komponen-komponennya sangat peka terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh debu, korosi dan kotoran-kotoran lain serta panas yang mempengaruhi sifat oli hidrolik. Kotoran yang berupa partikel-partikel kecil tapi sangat keras akan ikut mengalir dalam cairan hidrolik yang kemudian akan bergesekan dengan komponen-komponen bergerak sistem hidrolik dan dapat mengakibatkan aus dan kebocoran. demikian pula suhu yang cukup tinggi akan mempengaruh seal-seal yang terbuat dari karet atau karet sintetis atau plastik sehingga akan menurunkan daya rapatnya atau akan menimbulkan kebocoran. Dengan kebocoran-kebocoran ini secara praktis akan menurunkan efisiensi sistem.
2) Membutuhkan pemeliharaan yang intensif. Walaupun dikatakan pemeliharaan sistem hidrolik itu mudah tapi memerlukan kecermatan dan kesinambungan (kontinuitas). Hal ini akan cukup menonjol bila dibandingkan dengan sistem yang lain.
Demikianlah diantaranya keuntungan dan kerugian penggunaan sistem hidrolik. Ternyata setelah kita amati keuntungannya cukup banyak sedangkan kerugian atau kelemahan dapat diatasi dengan pemeliharaan yang intensif. Kenyataan yang ada sekarang ini penggunaan sistem hidrolik telah begitu luas baik di industri ringan maupun industri berat.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 64Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas
Tugas 1
Tugas 1 : Memahami Macam-macam Pompa hidrolik Buatlah rangkuman dari materi tentang pompa hidrolik yang isinya kurang lebih menyangkut hal-hal berikut :
a Perbedaan antara positif displacement dan non positif displacement pump
a. Mengapa pompa hidrolik cenderung menggunakan pompa positif displacement.
b. Perbedaan antara fixed displacement pump dan variable displacement pump !
c. Macam-macam variable displacement pump
d. Cara kerja masing-masinmg pompa.
e. Cara pengontrolan variable displacement setiap pompa
f. Alasan-alasan menggunakan variable displacement pump
g. Antisifasi adanya kekurangan pada variable displacement pump.
Setelah selesai periksakanlah kepada Pelatih anda kemudian mintalah pelatih anda untuk meyakinkan bahwa anda telah menguasai materi tersebut.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 65Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 2
Tugas 2 : Mengidentifikasi pompa hidrolik Ambil masing-masing satu jenis pompa alat peraga yang ada di lab. Anda !. Kemudian lakukan bongkar-pasang . Selama bongkar- pasang lakukan hal-hal berikut :
a. Ambil satu jenis pompa, sebut namanya dan persiapkan alat-alat secukupnya.
b. Lakukan bongkar-pasang dengan prosedur sesuai petunjuk pelatih.
c. Susunlah komponen yang telah terbongkar dengan susunan yang rapi sesuai dengan urutan pembongkaran dan tulis nama-nama komponen tersebut !.
d. Amati konstruksinya dan catatlah informasi-informasi yang ada pada komponen tersebut sebagai data-data komponen.
e. Lakukan pengukuran pada demensi-demensi pokok
f. Prediksi cara kerja komponen tersebut
g. Rakit kembali (reassamble) komponen tersebut
h. Buatlah spesifikasi pompa tersebut berdasarkan data-data hasil catatan anda.
i. Diskusikanlah kepada pelatih anda bila ada permasalahan.
Setelah selesai,pertukarkanlah dengan teman anda dan saling memberi informasi serta diskusikanlah hasil identifikasi anda. Kemudian hasil catatan anda periksakanlah kepada pelatih anda.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 66Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 3
Tugas 3 : Memahami Macam-macam Motor hidrolik Buatlah rangkuman dari materi tentang motor hidrolik yang isinya kurang lebih menyangkut hal-hal berikut :
Perbedaan antara fixed displacement motor dan variable displacement motor.!
Macam-macam variable displacement motor.
Cara kerja masing-masinmg motor .
Keunggulan setiap jenis motor sesuai dengan penggunaannya
Cara pengontrolan motor hidrolik.
Setelah selesai periksakanlah kepada Pelatih anda kemudian mintalah pelatih anda untuk meyakinkan bahwa anda telah menguasai materi tersebut.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 67Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 4
Tugas 4 : Mengidentifikasi macam-macam motor hidrolik dan komponennya Ambil masing-masing satu jenis motor hidrolik (alat peraga) yang ada di lab. Anda !. Kemudian lakukan bongkar-pasang . Selama bongkar- pasang lakukan hal-hal berikut :
a. Ambil satu jenis motor,sebut namanya.
b. Persiapkan alat-alat secukupnya.
c. Lakukan bongkar-pasang dengan prosedur sesuai petunjuk pelatih.
d. Susunlah komponen yang telah terbongkar dengan susunan yang rapi sesuai dengan urutan pembongkaran dan tulis nama-nama komponen tersebut !.
e. Amati konstruksinya dan catatlah informasi-informasi yang ada pada komponen tersebut sebagai data-data komponen.
f. Lakukan pengukuran pada demensi-demensi pokok
g. Prediksi cara kerja komponen tersebut.
h. Rakit kembali (reassamble) komponen tersebut
i. Buatlah spesifikasi motor tersebut berdasarkan data-data hasil catatan anda.
j. Diskusikanlah kepada pelatih anda bila ada permasalahan.
Setelah selesai,pertukarkanlah dengan teman anda dan saling memberi informasi serta diskusikanlah hasil identifikasi anda. Kemudian hasil catatan anda periksakanlah kepada pelatih anda.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 68Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 5
Tugas 5 Merakit sirkuit pengontrolan motor
Rakitlah sirkuit pengontrolan motor hidrolik yang tercantum pada gambar :
Gb.22 ; Gb.23 ; Gb.24 ; Gb.25 ; Gb.26 ; Gb.27 ; Gb.28 ; Gb.29 .
( Ingat dalam melaksanakan pratik kerja anda harus selalu melaksanakan pemeliharaan alat-alat dan menjaga keselamatan serta kesehatan kerja.)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 69Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 6
Tugas.6 Memahami fungsi, konstruksi dan cara operasi pressure control Buatlah rangkuman dari materi tentang pressure control yang isinya kurang lebih menyangkut hal-hal berikut :
Maksud dan tujuan pressure control .
Macam-macam fungsi pressure controls .
Nama-nama pressure control sesuai dengan fungsinya
Cara kerja masing-masinmg pressure control .
Keunggulan setiap jenis pressure control
Cara kerja setiap pressure control .
Setelah selesai periksakanlah kepada Pelatih anda kemudian mintalah pelatih anda untuk meyakinkan bahwa anda telah menguasai materi tersebut.
Tugas 7
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 70Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 7. Mengidentifikasi Komponen komponen pressure control Ambilah masing-masing peserta 1 (satu) buah pressure control ,kemudian tuliskan namanya,fungsi pressure control tersebut , nama bagian-bagian dan fungsi setiap bagian tersebut, spesifikasi umum, carakerja dan cara pemeliharaannya. Kemudian pertukarkan diantara peserta.
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………….
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………
………………………………………………………………….
Tugas 8
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 71Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 8 Merakit sirkuit pengontrolan tekanan.Cobalah anda rakit sirkuit pengotrolan tekanan yang ada pada bab ini untuk membuktikan kebenaran fungsinya dan amati cara kerjanya.
Sirkuit tersebut adalah yang digambar pada :
Gb.34
Gb 35
Gb.36
Gb.38
Gb.39
Gb.40
Gb.41b dan Gb.41d
Gb.42
Tugas 9
Tugas 9 Sirkuit hydrostatic transmission
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 72Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Perhatikan diagram sirkuit hydrostatic transmission di bawah ini kemudian selesaikan tugas-tugas berikut dengan baik.
9.1 Sebutkan nama-nama komponen dalam diagram sirkuit di bawah ini..
9.2 Jelaskan cara kerja sirkuit tersebut.
9.3 Rangkailah sirkuit tersebut pada profile plate sesuai dengan diagram,.kemudian operasikan
Tugas 10
Tugas 10 Mendesain Sirkuit hidrolik untuk peralatan assembling
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 73Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Peralatan assembling digunakan untuk mengepres benda kerja dan yang secara bersamaan akan dibor dengan housing.
Silinder 1A1 mengepres benda kerja masuk ke rumah . Operasi ini harus pada kecepatan rendah dan konstan. Ketika tekanan mencapai 20 bar, benda kerja telah masuk ke dalam rumahnya kemudian dibor. Mesin bor diputar oleh motor hidrolik dan maju (pemakanan) secara manual. Setelah pengeboran selesai mesin bor (silinder 1A2 ) berhenti dan ditarik mundur kemudian silinder 1Ai naik (mundur) .
Setelah membaca uraian di atas ,kerjakanlah tugas berikut :
1. Sebutkan komponen apa saja yang diperlukan untuk mengkonstruksi sirkuit ini .
2. Selesaikan diagram sirkuit di samping !
3. Rakitlah sirkuit tersebut pada profile plte !
4. Coba operasikan sirkuit tersebut dan analisis apakah sudah sesuai dengan yang dikehendaki oleh uraian di atas.
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 74Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 11
Tugas 11. Menghitung kekuatan tekan
Hitunglah gaya pengepresan dan waktu pengepresan pada tugas No 10 , bila diketahui data-data sebagai berikut :
Diameter piston D = 50 mm
Diameter batang piston d = 25 mm
Langkah torak s = 250 mm
Flow rate q = 5 l / min
Tekanan pengepresan p1 = 50 bar
Tekanan konter p2 = 6 bar
Jawaban :
Gaya tekan F1 = APN . p1
= ………………….
Gaya lawan F2 = APR . p2
= ……………………
Gaya pengepresan F = F1 - F2
= ……………..
Waktu pengepresan t = V / q
= ………………..
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 75Batam Institutional Development Projectdocument.doc
D
s
d
F2
F1
F
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
Tugas 12
Tugas 12.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 76Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Alat untuk menaikkan dan menurunkan beban (skip) digerakkan oleh dua buah silinder hidrolik kerja ganda. Kedua buah silinder hidrolik harus diikatkan pada skip dan naik atau turunnya beban harus dengan kecepatan lambat dan konstan.
Setelah anda membaca uraian di atas kemudian kerjakan tugas berikut :
1. Sebutkan komponen-komponen yang diperlukan !
2. Selesaikan diagram sirkuit di samping !
3. Rakitlah sirkuit tersebutpada profile plate !
4. Operasikan sirkuit tersebut !
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
Transparansi
OHT 1
POMPA HIDROLIKGAYA POMPA AKSIAL
VARIABLE INLINE AXIAL PUMP DENGAN PENGATURAN MANUAL
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 77Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 2
POMPA HIDROLIK(Lanjutan)
VARIABLE INLINE AXIAL PUMP DENGAN SERVO DEVICE
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 78Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 3
POMPA HIDROLIK(Lanjutan)
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 79Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Pompa torak Radial Tipe Torak Putar
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 4
POMPA HIDROLIK (Lanjutan)
POMPA SUDU-SUDU PEMINDAHAN VARIABLE
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 80Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 5
MOTOR HIDROLIK
EXTERNAL GEAR MOTOR-BALANCE
INTERNAL GEAR MOTOR
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 81Batam Institutional Development Projectdocument.doc
INLET
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 6
MOTOR HIDROLIK (LANJUTAN)
INTERNAL GEAR MOTOR DENGAN TEMBERENG PEMISAH
BALANCED VANE MOTOR
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 82Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 7
MOTOR HIDROLIK(LANJUTAN)AXIAL PISTON MOTOR –FIXED DISPLACEMENT
AXIAL PISTON MOTOR VARIABLE DISPLACEMENT
OHT 8
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 83Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
MOTOR HIDROLIK (Lanjutan)
RADIAL PISTON MOTOR
1. Piston
2. Cylinder block
3. Cam rollers
4. Rotating valve
5. Inlet port
6. Outlet port
7Milti-lobed cam
OHT 9
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 84Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
PENGENDALIAN MOTOR CASE DRAIN CONECTION
FREEWHEELING CONTROL
OHT 10
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 85Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.22 Drain untuk motor roda gigi yang dipasang seri
Gb.23 Drain untuk . motor roda gigi bolak-balik
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
PENGENDALIAN MOTORDECELERATION CONTROL
MOTOR SPEED CONTROL
OHT 11
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 86Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
PENGENDALIAN MOTOR (Lanjutan)
MOTOR TORQUE CONTROL
OHT 12
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 87Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
PENGENDALIAN MOTOR (Lanjutan)
MOTOR SPEED CONTROL REVERSIBLE
OHT 13
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 88Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
PENGENDALIAN MOTOR (Lanjutan)
MOTOR REVERSIBLE CONTROL
OHT 14
PENGATUR TEKANAN Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 89Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Pengaturan pembalik arah putaran
( a ) ( b )
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
COMPOUND RELIEF VALVE
VENTED RELIEF VALVE
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 90Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 15
PENGATUR TEKANAN (Lanjutan)
REMOTE PRESSURE CONTROL
MULTIPLE PRESSUR CONTROL
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 91Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Gb.34b
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 16
PENGATUR TEKANAN (Lanjutan)
PUMP UNLOADING CIRCUIT DENGAN ACCUMULATOR PRESSURE SWITCH
.
OFFLOADING VALVE
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 92Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 17
PENGATUR TEKANAN (Lanjutan)COUNTERBALANCE VALVE
BRAKE VALVE
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 93Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OMT 18
PENGATUR TEKANAN (Lanjutan)SEQUENCE VALVE
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 94Batam Institutional Development Projectdocument.doc
a b
c d
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 19
PENGATUR TEKANAN (Lanjutan)PRESSURE REDUCING VALVE
DIRECT ACTING REDUCING VALVE DENGAN SISTEM PELEPASAN SEKUNDER
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 95Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Pressure Reducing Valve dengan pilot operated
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 20
SIRKUIT HIDROLIK UNTUK INDUSTRI
SIRKUIT HEMAT TENAGA
1) HIGHT-LOW DOUBLE PUMP SYSTEM
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 96Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 21
SIRKUIT HIDROLIK UNTUK INDUSTRI
2). KICKER ACTUATOR CIRCUIT
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 97Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 22
SIRKUIT HIDROLIK UNTUK INDUSTRI
3). SEQUENCE REGENERATIVE POWER SAVING SYSTEM
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 98Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 23
SIRKUIT HIDROLIK UNTUK INDUSTRI
4). POWER SAVING CONTROL DENGAN VARIABLE DISPLACEMENT PRESSURE CONTROL PUMP
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 99Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 24
SIRKUIT HIDROLIK UNTUK INDUSTRI
KARAKTERISTIK OUTPUT DARI TRANSMISI
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 100Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 25
SIRKUIT HIDROLIK UNTUK INDUSTRI
OPEN CIRCUIT
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 101Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Open circuit drive (hydrostatic transmission) Untuk motor hidrolik yang putarannya satu arah
Open circuit drive (hydrostatic transmision ) untuk motor hidrolik yang arah putarannya dapat dibalik (reversible)
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 26
SIRKUIT HIDROLIK UNTUK INDUSTRI
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 102Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Closed circuit drive (hydrostatic transmission) dengan cross-over relief valve untuk motor hidrolik yan arah putarannya dapat dibalik ( reversible )
Bab 4 Strategi Penyajian Tranparansi
OHT 27
PENGGERAK PUTAR TERBATAS
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 103Batam Institutional Development Projectdocument.doc
PENGGERAK PUTAR TERBATAS DENGAN RODA GIGI DAN BATANG BERGERIGI
PENGGERAK PUTAR TERBATAS DENGAN TUAS DAN ENGSEL
PENGGERAK PUTAR TERBATAS JENIS VANE TYPE CYLINDER
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI
Apa yang dimaksud dengan penilaian?Penilaian adalah proses pengumpulan bukti-bukti hasil ujian/pekerjaan dan pembuatan nilai atas kemajuan siswa / peserta dalam mencapai kriteria unjuk kerja seperti yang dimaksud dalam Standard Kompetensi. Bila pada nilai (poin) yang ditetapkan dianggap memadai , dinyatakan bahwa kompetensi sudah dicapai . Penilaian lebih untuk mengidentifikasi pencaapaian prestasi-prestasi siswa / peserta pelatihan dari pada hanya untuk membandingkan prestasi peserta terhadap peserta lain.
Apakah yang kita maksud dengan kompeten?Tanyakan pada diri anda sendiri , pertanyaan : “Kemampuan kerja apa yang benar-benar dibutuhkan oleh karyawan”?
Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mengatakan kepada anda tentang apa yang kita maksud dengan kata “kompeten”. Untuk menjadi kompeten dalam suatu pekerjaan yang berkaitan dengan ketrampilan berarti bahwa orang tersebut harus mampu untuk :
menampilkan ketrampilan pada level (tingkat) yang dapat diterima
mengorganisikan tugas-tugas yang dibutuhkan.
merespon dan bereaksi secara layak bila sesuatu salah
memenuhi suatu peranan dalam sesuatu rangkaian tugas-tugas pada pekerjaan
mentransfer/mengimplementasikan ketrampiian dan pengetahuan pada situasi baru.
Bila anda menilai kompetensi ini anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue di atas untuk mencerminkan sifat kerja yang nyata .
Pengakuan kemampuan yang dimilikiPrinsip penilaian nasional terpadu memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang ada tanpa memandang dari mana kompetensi tersebut diperoleh. Penilaian mengakui bahwa individu-individu dapat mencapai kompetensi dalam berbagai cara:
kualifikasi terdahulu
belajar secara informal.
Pengakuan terhadap Kompetensi yang ada dengan mengumpulkan bukti-bukti kemampuan untuk dinilai, apakah seorang individu telah memenuhi standar kompetensi, baik memenuhi standar kompetensi untuk suatu pekerjaan maupun untuk kualifikasi formal.
Kualifikasi penilaiDalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini . Anda diakui untuk menilai unit ini mungkin anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 104Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Ujian yang disarankanUmumUnit Kompetensi, seperti hal ini, secara umum mengikuti format berikut:
(a) menampilkan pokok ketrampilan dan pengetahuan untuk setiap elemen kompetensi/kriteria unjuk kerja, dan
(b) berhubungan dengan sesi praktik atau tugas untuk memperkuat teori atau mempersiapkan praktik dalam suatu keterampilan.
Ini penting sekali bahwa peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen kompetensi. Mereka tidak boleh melanjutkan unit berikutnya sebelum mereka benar-benar menguasai (kompeten) pada materi yang sedang dilatihkan .
Sebagai patokan disini seharusnya paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan pokok pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktik atau tugas seharusnya dinilai secara individu untuk tiap sub kompetensi. Sesi praktik seharusnya diulang sampai tingkat penguasaan yang disyaratkan dari sub kompetansi yang dicapai.
Tes pengetahuan pokok biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan ganda, komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Tes Essay dapat juga digunakan dengan soal-soal atau pertanyaan yang relevan dengan unit ini.
Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:
pengetahuan dan keterampilan pokok dan
hubungan dengan ketrampilan praktik.
Untuk penilaian unit kompetensi : Menerapkan sistem hidrolik lanjut di industri dengan judul modul : HIDROLIK 2, penilaian berikut disarankan untuk digunakan:
Penilaian pokok Keterampilan dan Pengetahuan Sub.Kompetensi Satu : Mengidentifikasi dan menjelaskan konstruksi, keunggulan , pengoperasian dan pemasangan komponen hidrolik .
Penilaian Satu
Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
1.1 Selesaikanlah soal-soal yang ada hubungannya dengan komponen hidrolik, dengan cara mengisi titik-titik berikut :
a. Perbedaan antara fixed displacement pump dan variable displacement pump ialah sebai berikut ; ……………………………………………………………………….…….
b. Macam-macam variable displacement pump antara lain :........................................ 1)……………………………..2)………………………………3)…………………………
c. Alasan pemilihan variable piston pump antara lain :......................................... 1)………………………………2)………………………………3) ……………………….
d. Yang termasuk piston motor adalah : 1)………………………….2)…………………….
e. Swash plate (gandar) pada In line axial pump jenis …………………………..yang dapat diatur kemiringannya digunakan untuk mengontrol…………….. ………dan.... ………………………………………….
f. Dalam pengoperasian motor hidrolik demi menjaga keselamatan dan keutuhan komponen maka motor harus dikendalikan . Hal-hal yang harus dikendalikan
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 105Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
tersebut antar lain : 1)..............................................2)................................................ 3)………….....................................…….4)…....................................………..
g. Ditinjua dari fungsi pressure control ada beberapa fungsi yang kemudian dari fungsi tersebut pressue control diberi nama. Fungsi dan nama tersebut adalah sebagai berikut :
a. ……………………………………../ ………………………………….
b. ……………………………………./ …………………………………..
c. ……………………………………/……………………………………
d. ……………………………………/……………………………………
e. ……………………………………/…………………………………….
f. ……………………………………/…………………………………….
h. Perbedaan antara pressure relief valve dan pressure reducing valve adalah : ……………………………………………………………………………………………
1.2 Jelaskan secara singkat cara kerja komponen hidrolik berikut :
a. Pompa piston poros sejajar , variable displacement dengan servo device : ..
b. Balanced vane motor :
c. Compound relief valve pilot operated.
1.3. Sebutkan penggunaan komponen berikut :
a. Pompa hidrolik tipe external gear pump untuk ………………………………………….
b. Katup relief valve untuk …………………………………………………………………….
c. Katup counter balance untuk ………………………………………………………………
d. Piston motor untuk …………………………………………………………………………..
Sub.Kompetensi Dua : Menginterpretasikan spesifikasi technis dan data-data yang berhubungan dengan komponen hidrolik dan sistemnya.
Penilaian Du a
Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
2.1 Buatlah spesifikasi dari komponen-komponen berikut :
a. Pompa hidrolik untuk penggunaan yang bervariasi tenaganya..
b. Motor hidrolik yang dapat dibalik..
c. Compound sequence valve ..
2.2 Parameter yang harus diperhatikan untuk memilih aktuator antara lain :
a. ……………………………….
b. ……………………………….
c. ……………………………….
d. ……………………………….
2.3 Pilhlah komponen-komponen tersebut pada soal No: 2.1 dari buku katalog (buku katalog disediakan )
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 106Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Sub.Kompetensi Tiga : Mendemonstrasikan kemampuan praktis yang dibutuhkan untuk merawat dan memodifikasi / mendesain ulang sirkuit hidrolik .
Penilaian Tiga
Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
3.1 Maksud dari istilah-istilah berikut adalah : ( Isilah titik-titik ) :
a. Preventive maintenance.ialah ……………………………………………………………
b. Daily maintenance ialah , ………………………………………………………
c. Weekly maintenance ialah ……………………………………………..
d. Monthly maintenance ialah …………………………………………..
e. Lack of maintenance ialah …………………………………………….
3.2 Buatlah diagram sirkuit untuk alat angkat yang digerakkan secara hidrolis .Untuk keseimbangan perlu digunakan counterbalance valve dan untuk membantu agar lebih aman digunakan check valve pilot operated.
3.3 Agar anda bekerja di bengkel hidrolik tetap aman dan sehat maka anda harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. …………………………………….
2. …………………………………….
3. …………………………………….
Sub.Kompetensi Empat :Menginterpretasikan simbol-simbol hidrolik dan diagram sirkuit serta mengkonstruksi sirkuit hidrolik dan mengoperasikannya.
Penilaian Empat .
Tes berdasarkan pada sosl-sosl berikut :
4.1 Gambarkanlah secara simbolis komponen-komponen hidrolik berikut :
a. Pompa hidrolik dua arah putaran dan variable displcement.
b. Katup 4/3 penggerak manual ,recirculation mid position.
c. Katup 4/2 penggerak liver,pembalik pegas. .
d. Pressure relief valve ..
e. Pressure relief valve piloted.
f. Pressure reducing valve.
g. Motor hidrolik putar kanan dan kiri,variable displacement..
4.2 Syarat-syarat pemasangan atau penginstalan sirkuit hidrolik antara lain :
a. ………………………………………………………..,
b. …………………………………………………………
c. ………………………………………………………….
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 107Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
4.3 Perhatikan diagram sirkuit hidrolik di bawah ini kemudian selesaikan tugas-tugas berikut :
a. Sebutkan nama-nama komponen yang ada dalam diagram sirkuit.
b. Jelaskan cara kerja sirkuit tersebut .
4.4 Apa fungsi dua buah check valve dalam sirkuit ini dan apa pengaruhnya bila ditiadakan.
Gambar untuk soal : 4.3 dan 4.4
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 108Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Penilaian Praktek Penilaian Praktek, meliputi tugas : 1 - 12
Setiap pelaksanaan praktik hendaknya dinilai secara individual dan siswa / peserta harus mengulang seluruh tes atau komponen dari tes tersebut hingga tingkat penguasaan yang telah ditetapkan dari suatu keterampilan dan pengetahuan, dapat dicapai.
Bila melaksanakan penilaian praktik hal-hal berikut perlu dipertimbangkan :
Pemilihan komponen-komponen yang akan digunakan harus benar .
Dalam mempersiapkan peralatan , selang , konektor , adaptor dan sebagainya harus benar .
Kemampuan untuk merakit sirkuit secara benar.
Ketepatan dan ketelitian dalam membaca diagram sirkuit.
Perakitan instalasi sirkuit secara aman.
Penyelesaian seluruh tugas.
Menginterpretasikan hasil kerja dengan benar .
Apabila bekerja dalam satu tim (kelompok) pastikan bahwa setiap anggota telah memberikan kontribusi
Pertanyaan-pertanyaan lisan dapat digunakan untuk mentes secara individu dari setiap anggota kelompok atau untuk penekanan-penekanan terhadap bagian-bagian yang penting
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 109Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Ihtisar Penilaian Pokok-pokok Keterampilan dan Pengetahuan.Gunakan tugas-tugas ini untuk menetapkan apakah Siswa/Peserta pelatihan anda telah menguasai pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.
Pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan Tugas-tugas untuk penilaian Ya Tidak
Perlu latihan lanjut
1.0 Mengidentifikasi dan menjelaskan konstruksi, keunggulannya, pengoperasian dan pemasangan komponen hidrolik.
1.1 Komponen-komponen Hidrolik diidentifikasi, baik konstruksi maupun keunggulan desainnya.
1.2 Cara/konsep pengoperasian komponen hidrolik dijelaskan.
1.3 Penggunaan dan pemasangan komponen hidrolik dijelaskan dan diaplikasikan.
2.0 Menginterprtetasikan spesifikasi teknis dan data data yang berhubungan dengan komponen hidrolik dan sistemnya.
2.1 Spesifikasi dan data komponen hidrolik diinterpretasikan untuk menentukan keluaran dan kinerja komponen hidrolik.
2.2 Parameter-parameter yang sesuai digunakan dan diaplikasikan dalam memilih komponen hidrolik.
2.3 Spare part pengganti komponen hidrolik dipilih dengan menggunakan spesifikasi dari katalog.
3.0 Mendemonstrasikan kemampuan praktis yang dibutuhkan untuk merawat dan memodifikasi / mendesain sirkuit hidrolik sederhana.
3.1 Keahlian praktis yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas perawatan rutin pada komponen hidrolik didemonstrasikan.
3.2 Sistem rangkaian hidrolik (sirkuit hidrolik) dimodifikasi atau didesain ulang untuk tujuan tertentu .
3.3 Standar keselamatan dan kesehatan kerja di bengkel harus selalu dijaga setiap waktu.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 110Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan Tugas-tugas untuk penilaian Ya Tidak
Perlu latihan lanjut
4.0 Menginterpretasikan simbol-simbol hidrolik dan diagram sirkuit ( lanjut ) serta menginstalasikan sirkuit hidrolik kemudian mengoperasikan sirkuit hidrolik tersebut .
4.1 Simbol-simbol grafik dapat diidentifikasi dan digambar.
4.2 Diagram sirkuit hidrolik (lanjut) diinterpretasikan dan dijelaskan cara kerjanya.
4.3 Rangkaian (sirkuit) hidrolik lanjut dikonstruksi (dirakit) sesuai dengan diagram sirkuit yang diberikan.
4.4 Sirkuit hidrolik yang telah dirakit diperiksa kemudian dioperasikan (diuji coba ).
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 111Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Checklist yang disarankan bagi Penilai untuk:
Menerapkan Sistem Hidrolik Lanjut di Industri
Nama Calon : Nama Penilai :
Apakah Calon telah memberikan bukti-bukti yang cukup yang menunjukkan bahwa dia dapat :
Catatan-catatan
Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ke dalam unit lain yang terkait :
Unit ini mendasari penampilan secara efektif dalam : Penerapan Sistem Hidrolik Tngkat Lanjut (2).
Mendemonstrasikan Pengetahuan :
Menjelaskan, menggunakan komponen, menyebutkan fungsi dan konstruksi.
Menjelaskan pengertian simbol, menyebutkan nama-nama komponen melalui simbol dan menggambarkan simbol-simbol komponen serta menggambar/menginterpretasikan diagram sirkit .
Menampilkan keterampilan teknik / prosedur untuk standar yang dikehendaki bagi suatu pekerjaan termasuk penggunaan peralatan yang benar :
Memilih,mempersiapkan dan merakit/menginstal komponen hidrolik lanjut berdasarkan diagram sirkit yang telah disediakan
Mengoperasikan / menguji jalan apakah cara kerja sirkit telah sesuai dengan desain.
Pada waktu menginstal dan mengoperasikan sirkit, senantiasa menerapkan konsep keselamatan dan kesehatan kerja .
Perencanaan dan pengorganisasian kegiatan secara efiktif :
Merencanakan kegiatan praktik sebelum menyambungkan komponen dan peralatan.
Menyambungkan peralatan dan komponen kemudian diperiksa ,kalau perlu dengan Pelatih / Guru , sebelum menghidupkan (meng ON kan) sumber tenaga.
Membagi-bagi tugas apabila terdapat lebih dari satu orang dalam kelompok.
Bekerja dan berkomunikasi dengan kawan-kawan :
Menjelaskan/menjernihkan dengan kawan-kawan, hal-hal yang meragukan atau permasalahan yang mungkin terjadi.
Memohon penjelasan kepada Guru/Pelatih tentang hal-hal yang belum jelas atau meragukan .
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 112Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Reaksi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi pada kegiatan pekerjaan :
Masalah penempatan peralatan atau komponen dan masalah lainnya seharusnya dilaksanakan secara logis.
IPenerapan prosedur keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja secara terintegrasi :
Memakai pakaian kerja yang sesuai dengan kegiatan workshop.
Menggunakan alat-alat keselamatan kerja yang sesuai.
Mengamati lingkungan dan hal-hal yang terjadi selama bekerja, misalnya suara atau bau yang asing.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 113Batam Institutional Development Projectdocument.doc
Bab 5 Cara Menilai Unit Ini
Lembar Penilaian
Unit: BSDC - 0304
Menerapkan Sistem Hidrolik Lanjut di Industri
Nama Perserta Pelatihan: ………………………………………………
Nama Penilai: ………….………………………………………………….
Peserta dinilai: Kompeten
Kompetensi yang Dicapai Umpan blaik untuk Peserta:
Tanda tanganPeserta sudah deberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan
Tanda tangan Penilai:
Tanggal:
Saya sudah deberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut.
Tanda tangan Peserta Pelatihan:
Tanggal:
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 114Batam Institutional Development Projectdocument.doc