indonesia dalam gelora internasional

15
KATA PENGANTAR dari EDITOR pada PENERBITAN "INDONESIA DALAM GELORA INTERNASIONAL" Tulisan terakhir (yang tak terselesaikan) dari tangan Dr. G.S.S.J. Ratu Langie (1949) Pada kesempatan ini dirasakan perlu untuk memberikan beberapa keterangan sebagai pengantar jika membaca naskah berikut. Diawal tahun 2004 saya merapihkan dokumen-dokumen dalam berkas peninggalan Ibu saya: Alm. Ibu M.C.J. Ratu Langie-Tambajong. Disana saya menemukan beberapa naskah tulisan Ayah saya: Alm. Dr. G.S.S.J. Ratu Langie; antara lain satu naskah yang tidak lengkap, d.p.l. tidak sempat dirampungkan oleh penulis. Judul yang tercantum diatasnya adalah "Indonesia dalam gelora internasional". Masa tahun 1948 dan 1949 bagi Ayah saya sangat turbulen; yakni beliau mengalami pembebasan dari pembuangan di Serui (Maret 1948) dan transportasi ke Jogya. Dalam perjalanan dengan kereta api dari Surabaya ke Jogya beliau beserta keenam rekan sebuangan sempat diterima oleh kalangan KRIS di Madiun yang pas kebetulan hari-hari itu memperingati HUT pertama. Setelah menghadiri perayaan perjalanan diteruskan ke Jogya. Di Jogya rombongan tujuh itu diterima oleh Presiden Pertama Republik Indonesia: Ir. Soekarno. Namun dibulan Desember tahun itu juga beliau ditangkap lagi dan diinternir pula oleh Belanda yang menyerbu Jogya (Agresi kedua). Kali ini diinternir di Istana Presiden Jogya. Disini beliau bersama belasan pemimpin-pemimpin lainnya diharuskan menunggu transportasi ketempat buangan yang lain. Ternyata diantara tahanan-tahanan ini ada beberapa, antara lain beliau, yang ditranspor via Jakarta. Kami anak-anak beserta ibu berkesempatan mengunjungi beliau setiap sore. Setelah beberapa waktu beliau dilepaskan karena kesehatannya semakin memburuk (Pebruari 1949) sedangkan tahanan yang lainnya diangkut ke Sumatra tempat buangan yang baru. Disaat-saat itulah beliau bermaksud menerbitkan sebuah buku dan beliau bersama dengan Bapak Tobing, rekan yang juga teman sepembuangan sedang mencari pendekatan kepada beberapa pihak untuk penerbitan buku ini. Akan tetapi kelihatannya pengalaman-pengalaman dan penderitaan-penderitaan yang dialaminya dibulan-bulan terakhir tidak memungkinkan beliau untuk menyelesaikan karya tulis yang ini, hal mana saya sangat sesalkan karena justru Bab-bab yang seharusnya menyusul pasti akan menyajikan buah pikiran beliau yang dapat membantu kita KINI dalam upaya mencari satu visi yang jelas kemasa depan untuk Indonesia. Adalah pendapat saya bahwa Bab-bab yang ada seakan-akan merupakan ancang-ancang yang dapat memberikan kesan bahwa pikiran Sam Ratu Langie ditahun 1949 itu sudah melayang jauh kedepan. Demikianlah kiranya kata-kata yang perlu saya sampaikan untuk mengantarkan karya terakhir Ayah saya kepada Anda. Terima-kasih atas perhatian Anda

Upload: matulanda-sugandi-ratulangi

Post on 05-Mar-2016

227 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

INDONESIA IN THE INTERNATIONAL SPACE. The first chapter of an unfinished book by Sam Ratulangie (1948)., with an introduction of the editor.

TRANSCRIPT

Page 1: Indonesia dalam Gelora Internasional

KATA PENGANTAR dari EDITOR pada PENERBITAN

"INDONESIA DALAM GELORA INTERNASIONAL" Tulisan terakhir (yang tak terselesaikan) dari tangan

Dr. G.S.S.J. Ratu Langie (1949)

Pada kesempatan ini dirasakan perlu untuk memberikan beberapa keterangan sebagai pengantar

jika membaca naskah berikut.

Diawal tahun 2004 saya merapihkan dokumen-dokumen dalam berkas peninggalan Ibu saya: Alm.

Ibu M.C.J. Ratu Langie-Tambajong. Disana saya menemukan beberapa naskah tulisan Ayah saya:

Alm. Dr. G.S.S.J. Ratu Langie; antara lain satu naskah yang tidak lengkap, d.p.l. tidak sempat

dirampungkan oleh penulis. Judul yang tercantum diatasnya adalah "Indonesia dalam gelora

internasional".

Masa tahun 1948 dan 1949 bagi Ayah saya sangat turbulen; yakni beliau mengalami pembebasan

dari pembuangan di Serui (Maret 1948) dan transportasi ke Jogya. Dalam perjalanan dengan kereta

api dari Surabaya ke Jogya beliau beserta keenam rekan sebuangan sempat diterima oleh kalangan

KRIS di Madiun yang pas kebetulan hari-hari itu memperingati HUT pertama. Setelah menghadiri

perayaan perjalanan diteruskan ke Jogya. Di Jogya rombongan tujuh itu diterima oleh Presiden

Pertama Republik Indonesia: Ir. Soekarno.

Namun dibulan Desember tahun itu juga beliau ditangkap lagi dan diinternir pula oleh Belanda yang

menyerbu Jogya (Agresi kedua). Kali ini diinternir di Istana Presiden Jogya. Disini beliau bersama

belasan pemimpin-pemimpin lainnya diharuskan menunggu transportasi ketempat buangan yang

lain.

Ternyata diantara tahanan-tahanan ini ada beberapa, antara lain beliau, yang ditranspor via Jakarta.

Kami anak-anak beserta ibu berkesempatan mengunjungi beliau setiap sore. Setelah beberapa

waktu beliau dilepaskan karena kesehatannya semakin memburuk (Pebruari 1949) sedangkan

tahanan yang lainnya diangkut ke Sumatra tempat buangan yang baru. Disaat-saat itulah beliau

bermaksud menerbitkan sebuah buku dan beliau bersama dengan Bapak Tobing, rekan yang juga

teman sepembuangan sedang mencari pendekatan kepada beberapa pihak untuk penerbitan buku

ini.

Akan tetapi kelihatannya pengalaman-pengalaman dan penderitaan-penderitaan yang dialaminya

dibulan-bulan terakhir tidak memungkinkan beliau untuk menyelesaikan karya tulis yang ini, hal

mana saya sangat sesalkan karena justru Bab-bab yang seharusnya menyusul pasti akan menyajikan

buah pikiran beliau yang dapat membantu kita KINI dalam upaya mencari satu visi yang jelas kemasa

depan untuk Indonesia.

Adalah pendapat saya bahwa Bab-bab yang ada seakan-akan merupakan ancang-ancang yang dapat

memberikan kesan bahwa pikiran Sam Ratu Langie ditahun 1949 itu sudah melayang jauh kedepan.

Demikianlah kiranya kata-kata yang perlu saya sampaikan untuk mengantarkan karya terakhir Ayah

saya kepada Anda. Terima-kasih atas perhatian Anda

axioo
Highlight
axioo
Highlight
axioo
Highlight
Page 2: Indonesia dalam Gelora Internasional

"INDONESIA DALAM GELORA INTERNASIONAL" Tulisan terakhir (yang tak terselesaikan) dari tangan

Dr. G.S.S.J. Ratu Langie (1949)

(Editor: Ejaan yang digunakan adalah ejaan ASLI dari naskah).

PENDAHULUAN(*)

I. Aliran Atas

Faham liberal mendjadi filsafat - dasar dari bentuk sosial - politik Eropah-Barat dan Amerika dalam

abad XIX. Berdasarkan filsafat kesusilaan ini kemudian berkembang suatu susunan social- ekonomi

jang berbentuk free - trade liberalism, ialah kebebasan dalam mentjari nafkah dan jang kemudian

mendjelma dan mendjadi kapitalisme.

Dilihat dari sudut politiek maka kemungkinan berkembangnja faham kapitalis itu ditjiptakan oleh

Revolusi Perantjis. Apakah kapitalis itu pada hakekatnya susunan sosial-ekonomis seperti yang

dimaksudkan oleh para pemikir revolusioner dari abad ke 18 itu masih disangsikan dan pula bukan

tempatnja disini mendahului hal itu. Tetapi suatu kenjataan ialah bahwa Revolusi Perantjis dengan

akibatnja berupa perobahan-perobahan sosial dan politik diseluruh Eropah memungkinkan

tumbuhnja faham kapitalis.

Untuk tumbuh ini dibutuhkan, pertama kemerdekaan politik dan sosial dari individu (seseorang)

sebagai anggota dari masjarakat dan sjarat kedua, bahwa tiap anggota dari masjarakat mendapat

kesempatan jang sama dan jang tidak dihalangi.

Kedua sjarat itu mendapat pengakuan dalam sembojan jang terkenal jaitu "liberté, egalité et

fraternité" (kemerdekaan, persamaan dan persuadaraan) asal sadja dengan bidjaksana hal

persaudaraan itu didiamkan.

Akan tetapi masih dibutuhkan sjarat jang ketiga, jaini : sjarat psychologis, jaitu sesuatu faham

perseorangan jang berderadjat setinggi - tingginja..

Faktor psychologis ini pada saat itu memang terdapat pada bangsa - bangsa Eropah Barat dan jang

dapat dilihat dengan njata sekali pada seni lukis dan kesusasteraan mereka, pada susunan sosial dan

pada konstruksi (bentuk) politiek mereka, dengan singkat pada irama penghidupan mereka

Faktor - faktor ini perseorang jang asli dari bangsa - bangsa Eropah Barat dan filsafat kesusilaan dari

faham liberal, sepandjang masa seabad telah membentuk di Eropah Barat dan Amerika suatu

susunan masjarakat. Dan karena permainan jang bebas dari gaja - gaja masjarakat maka terdjadilah

pemusatan alat - alat penghasil, jang djatuh kedalam tangan beberapa golongan orang, golongan

jang agak ketjil.

Page 3: Indonesia dalam Gelora Internasional

Baik sardjana - sardjana agama maupun filsuf - filsuf ilmu lain - lainnja dari berbagai - bagai bangsa

dan intelek - intelek jang tertjakap dari ilmu alam memberikan tenaganja untuk kepentingan

susunan itu, memperkembangkannja, menjempurnakannja dan mengonsolidernja hingga pada achir

abad ke XIX, bentuk kapitalis itu di Eropah Barat dan Amerika berdiri dengan megahnja dipuntjak

segala tjiptaan dan mendjadi darah daging dari tiap-tiap bangsa serta dapat menaklukkan bagian -

bagian lain dari majapada ini.

Dengan tjara demikian maka unsur baru dibutuhkan pada sedjarah dunia, hingga kapital mendjadi

imperialistis dan berhasrat berkuasa diluar tapal batas negara - negara masing - masing.

Kemadjuan dalam pengetahuan ilmu alam dan teknik mengakibatkan radius kekuasaan dari pusat

kapitalis memandjang dan mendalam hingga pimpinan dari buana ini ditata menurut kaidah dari

adjaran composia kapitalis.

Hasil-hasil dari pedalaman Afrika, baik dari Asia Sentral maupun dari pulau- pulau Melanesia di

Pasifik diatur menurut pendapat dagang dari pusat-puat faham imperialis dunia jang kapitalis itu.

Pusat-pusat itu ialah negara-negara jang terletak disekitar panggul Samudra Atlantik disebelah

Utara, ja'ni Eropah Barat dan Amerika Utara. Dari situlah berasal semua pimpinan untuk

perekonomian dunia.

Karena kekuasaan modal dari negara- negara disekitar Samudra Atlantik itu maka pada achir abad

jang lampau ia mendjadi lautan dunia dimana pada hakekatnja berlangsung perebutan untuk

hegemoni dunia, ialah world hegemony atau kekuasaan tertinggi didunia.

Dan perkembangan dari perbandingan kekuasaan dibagian - bagian lainnja dari dunia hanjalah

pantjaran dari apa jang terdjadi disekitar Samudra Atlantik atau apa jang ditentukan disana.

Mendahului pertimbangan - pertimbangan jang akan diuraikan selandjutnja maka mungkin ada

manfaatnja sambil lalu memadjukan pertanjaan apakah Pactum Atlantica Utara, jang baru - baru ini

(Maret 1949) ditandatangani di Washington oleh Amerika Serikat, Canada, Inggris, Perantjis dan

negara - negara Benelux, apakah pactum itu barangkali dapat dilihat dari sudut sebagai tersebut

diatas tadi ?

Dibawah ini kita akan mendapat kesempatan untuk mendalami hal tersebut.

Kembali lagi kepada themata (= soal) susunan dunia kapitalis maka dalam perpustakaan umumnya

diakui bahwa puntjak dari perkembangan susunan kapitalis itu kira - kira djatuh pada achir abad jang

lalu dan pada permulaan abad ini. Susunan tersebut sebagai dilukiskan tadi memperoleh intinja jang

sosial -psychologis itu dari adjaran bahwa perkembangan tenaga dan daja itu harus bebas dan

merdeka dan tak mendapat suatu rintanganpun djuga.

Oleh karena susunan itu muntjul beberapa orang jang sebenarnja tak sesuai lagi dengan zaman

sekarang karena zaman mereka, zaman memuntjaknja perkembangan susunan dunia kapitalis

sebagai diterangkan diatas tadi, telah lampau.

Orang - orang sebagai Rockefeller, Stinnes, Astor, Morgan, Rotschild, Krupp, Basil Zacharof,

Lowenstein, Kreuger untuk zaman sekarang hampir - hampir meninggalkan hikajat - hikajat mereka

sendiri - sendiri. Mereka ialah exponen dari susunan kapitalis. Pada kumpulan orang - orang itu

Page 4: Indonesia dalam Gelora Internasional

dapat ditambahkan pemimpin - pemimpin "Mammouth concerns": Mitsui, Mitsubishi dan Sumitomo

di Djepun jang dahulu dan pemimpin industri badja Tata di India.

Kebanjakan dari orang - orang itu ialah laksana bintang kelarat jang tampak dilangit ekonomi dan

kemudian setelah mati jang mena'djubkan dan tidak djarang setelah mati jang penuh romantik,

lenjap dari muka bumi ini dengan tidak meninggalkan suatu bekaspun.

Tapi ada djuga diantara mereka itu, jang mendjadi pembentuk keluarga - keluarga jang karena

wudjud kekuasaannja, dapat disebut 'dynasti' jang daerah kekuasaannja tersebar di seluruh dunia

ekonomi.

Dynasti - dynasti kapitalis itu, lambang dan inti dari susunan jang berkuasa itu, berkedudukan dan

berpusat di Inggris, Amerika Utara, Perantjis dan Djerman. Dan dari negara itu berpantjarlah

keaktifannja ketiap djurusan.

"Faham Kapitalis jang sebenarnja" - demikian kata Ferdinand Fried dalam bukunja jang bernama

"Das Ende des Kapitalsmus" ditulis dalam tahun 1932, djadi sesudah Perang Dunia I, jang dengan

tjerdasnja merangkai susunan dunia, pada hakekatnja tidak lain dari pada puntjak kesanggupan dari

peradaban Barat jang berinti disekitar panggul dari Samudra Atlantik disebelah Utara ………

Perebutan, pembukaan dan penjebaran peradaban buat dunia dari segitiga "London - Paris - New

York" jang semata - mata kapitalis itu, ialah salah satu triumphus (kemenangan) jang terbesar dari

pikiran Barat, sedang perang (Jang dimaksudkan ialah Perang Dunia I R.L.) terhadap Djerman jang

bertabiat lain sekali dan jang pula menderita perpetjahan dalam negeri, adalah suatu manifestasio

jang maha besar dan jang terachir dari djiwa Barat, jang setelah itu letih dan lelah turun dari

tachtanja dan kemudian karena seluruh pinggirnja bertjaruk - tjaruk lambat laun menemui adjalnja.

Hal jang tersebut diatas ini dikatakan oleh Fried dalam tahun 1932, djadi sebelum Perang Dunia II.

Kedjadian - kedjadian sesudah itu membantah pendapat, bahwa Perang Dunia I ialah "suatu

manifestasio jang maha besar dan jang terachir dari faham kapitalis dunia jang setelah itu turun dari

akan menemui adjalnja".

Djuga pikiran bahwa Djerman sebelum Perang Duni I bertabiat lain sekali dari bagian - bagian Eropah

Barat lainnja, tak dapat disetudjui. Djerman sebelum 1914 dalam segala hal sama tabiatnja dengan

negara - negara jang oleh Fried disebut "negara - negara kapitalis". Sebagai negara kapitalis pada

saat itu Djerman masih "negara jang muda". Semua tanda - tanda dan sifat - sifat djuga sjarat - sjarat

untuk tumbuh sempurna pada ketika itu telah ada pada Djerman. Dalam politik international ia telah

ikut serta dengan "chorus" (njanjian bersama) dari Negara - negara jang besar. Hal itu

menggaduhkan dan membimbangkan negara - negara kapitalis jang agak "tua" seperti Perantjis dan

Inggris.

Perkembangan industri dari Djerman mentjapai tingkat jang tinggi dan pada permulaan abad ini, hal

tersebut mendorongnja untuk turut serta dalam perdagangan dan perkapalan dunia, dengan

langsung menjaingi Inggris dan Perantjis.

Terutama dalam tahun - tahun permulaan abad ini atjapkali timbul insiden - insiden (kedjadian -

kedjadian) antara Djerman dipihak jang satu dan Inggris dan Perantjis dipihak jang lainnja.

Page 5: Indonesia dalam Gelora Internasional

Insiden - insiden itu dikatakan disebabkan oleh sikap mendjadjah jang bersifat imperialis feodal dari

Kaisar - Radja Wilhelm II jang pada waktu itu masih muda.

Tapi sebenarnja ia hanja exponen dari djiwa dari bangsa Djerman muda, bangsa Djerman Serikat dari

Bismarck..

Faktor - faktor jang mendorong terutama dari politik luar negeri Djerman sama dengan faktor -

faktor dari Inggris dan Perantjis, ialah potensi modal dan industri dari bangsa jang mentjari

"Lebensraum" diluar batas negara sendiri.

Modal Djerman pada saat itu djuga telah berhasrat hendak mendjadi kapital dunia. Djadi Djerman

pada ketika itu telah mendjadi kapitalis - imperialis. Hanja ia datang terlambat digelanggang, tempat

perebutan hegemoni dunia. Waktu ia tiba disana, maka negara - negara kapitalis jang agak "tua" itu

telah mempunjai djika kita mempergunakan istilah jang atjapkali salah dipakainja, ialah - hak - hak

jang timbul dari pada sedjarah = historische rechten =

Sedang negara - negara kapitalis Eropah Barat (termasuk djuga Djerman) memperkembang susunan

kapitalis itu, tumbuhlah satu pusat jang lain, "jang mewaris barang - barang jang berharga itu dari

Barat" ja'ni Djepang. Ia mewaris bentuk perusahaan kapitalis dan organisasi - organisasinja;

menjerapnja memberinja modulus (tuangan) dan djika perlu mengadakan perubahan dasar,

disesuaikan kepada psychologi masjarakat Djepang. Di negeri Djepang terdjadi kelas, golongan

kapitalis jang besar dan dipuntjaknja berdiri Zaibatsu, concern - concern jang besar dari keluarga

Mitsui, Mitsubishi, Sumitomo dan Jasuda. Sebenarnja agak sukar untuk mengatakan bahwa tehnik

Zaibatsu itu ialah versio atau "salinan" dari badan - badan monopoli kapitalis Barat. Mereka

mempunjai watak sendiri sesuai dengan konstruksi masjarakat Djepang dalam hubungannja dengan

buruh "halus" (buruh intelektual) dan buruh "kasar" mereka jang sedang pada menempati djabatan -

djabatan atas mereka masih berpegang pada tradisio, adat - istiadat keluarga Djepang. Akan tetapi

bentuk luar mereka ialah semata - mata copy (salinan) dari bentuk Barat dari "holding companies",

trust, kartel dan badan - badan bank sendiri. Mereka mengadakan infiltrasi (penjebukan) pada

pemerintah dan badan - badan pemerintah dan bekerdja sama dengan para opsir tinggi dari

angkatan darat, udara dan laut, serta menjalankan politik luar negeri sendiri.

Dalam pikiran maka mereka memadukan bentuk organisasi dan djalan pikiran realis dan rationalis

dari Barat itu dengan faham mutlak feodal dari Timur.

Faham kapitalis Asia inipun sekali akan memainkan rolnja, rol jang bebas dan jang berpendirian

sendiri, dengan sasaran kapitalis - imperialis sendiri.

Akan tetapi pada permulaan abad ini faham kapitalis Asia itu merasa belum tjukup kuat untuk

memikul tanggung djawabnja sendiri. Ia pada ketika itu setidak - tidaknja masih seolah - olah tunduk

pada kapital Barat - Amerika. Dalam tahun 1914 ia masih segaris dengan faham kapitalis Barat. Dan

faham kapitalis Barat itu sebagai telah diterangkan berpusat disekitar Samudra Atlantik. Samudra itu

pada permulaan abad ke XX ialah lautan dunia, jang bersulam benang - benang dari usaha politik dan

keuangan, jang menentukan djalan hidup diseluruh dunia.

Page 6: Indonesia dalam Gelora Internasional

II. Aliran Bawah

Tiap - tiap sesuatu dalam dirinja mengandung hama - hama jang akan memusnahkannja. Ilmu

dogmata akan menimbulkan tahanan kritik, djika batas tertentu dari paksaan kepertjajaan tertjapai;

faham rationalis akan berachir dengan pikiran - pikiran jang djuga didjeludjur setjara rationalis akan

tetapi jang logikanja berlawanan. Logika sendiripun djika didjalankan dengan keras sekali akan

menimbulkan tjara berpikir jang berlawanan.

Djuga dalam masjarakat kapitalis terdjadi aliran berlawanan jang bermula sebagai aliran bawah dan

baru kemudian mendjelang kepermukaan. Faham Marxis sebagai pengupasan soal masjarakat

menurut ilmu pengetahuan mendjelma bentuk politik serupa faham komunis, faham sosialis dan

varietas - varietas, bentuk - bentuk ubah lainnja dari faham - faham tersebut. Kemerdekaan dari

faham liberal memberi kemerdekaan untuk berorganisasi sosial dan politik bagi golongan proletar,

golongan jang tak mampu dan kemudian untuk mengadakan pergerakan buruh menurut tjara

berorganisasi jang berdasarkan ilmu pengetahuan. Sembojan "kemerdekaan", persamaan dan

persaudaraan " dari faham liberal achirnja ternjata dalam masjarakat liberal - kapitalis tak sanggup

membukakan pintu ke sorga dunia untuk kemanusiaan. Kemerdekaan berarti atjapkali

"kemerdekaan untuk memerah", persamaan berarti seringkali ketidak-adilan terhadap dua

kebesaran jang berbeda, djadi tak seharga, dan persamaan itu tak pernah berlaku dalam masjarakat

kolonial, masjarakat djadjahan. Tentang persaudaraan sebaiknja kita diamkan sadja. Perkataan itu

berbunji laksana behana dari sjaitan tertawa terbahak - bahak diangkasa medan peperangan dari

Eropah, Asia dan Amerika.

Akan tetapi aliran bawah ini pada pertukaran abad tersebut belum lagi tjukup kukuh berdiri dalam

masjarakat untuk pada saat itu betul - betul dan actualis dapat mempengaruhi kedjadian - kedjadian

dalam mekanis dunia. Mereka tetap tinggal sebagai aliran bawah walaupun gaja dan potensinja

selalu bertambah dan walaupun tiap kekalahan dalam pergelutan selalu berarti satu pengalaman

lebih. Pengalaman - pengalaman itu ditjatat dan menghasilkan ramuan - ramuan untuk teori dari

ilmu methodik jang revolusioner dan jang sosial psychologis, berdasarkan ilmu pengetahuan dan

jang kemudian dipraktekkan dalam berbagai - bagai negara dari dunia untuk membasmi faham

kapitalis.

Akan tetapi aliran bawah itu, bagaimanapun pentingnja karena sifatnja jang universus atau umum

itu, untuk perkembangan pikiran kita dengan mengingat tahun permulaan abad ini lagi mempunjai

arti jang actuel. Jang mempunjai arti actuel pada tahun - tahun itu ialah permusuhan antara Inggris,

negara kapitalis jang tua dan Djerman, negara kapitalis jang muda dan baru terbit.

Karena rakjat Djerman hidup radjin dan hemat maka tertjiptalah didalam tapal batasnja Djerman

kemakmuran jang membawa kekajaan dan adanja kapital. Modal untuk sementara dimasukkan

kedalam industri - industri jang bekerdja untuk pasar - pasar dipedalaman. Akan tetapi pasar - pasar

itu dengan segera dibandjiri oleh hasil - hasil industri itu, sedang teknik Djerman makin lama makin

sempurna dan makin banjak menghasilkan barang - barang jang baru. Kapital Djerman tumbuh dan

beranak - anak hingga bertimbun - timbun. Potensinja menjebabkan ia mendjadi expansif. Semangat

Djerman mentjari diluar negeri perusahaan - perusahaan untuk memasukkan modalnja dan mentjari

pasar - pasar untuk industri - industrinja jang senantiasa bertambah sempurna itu.

Page 7: Indonesia dalam Gelora Internasional

Suatu pengaruh jang reciprocus jang bertimbal balik terdapat antara golongan usahawan industri

jang merasa dirinja makin lama makin kuat dan jang dibantu oleh ilmu pengetahuan Djerman, ilmu

pengetahuan jang seolah - olah baginja tak ada sesuatu jang tak mungkin dalam hal menguasai

materi. Semua itu berakibat bahwa dengan segera berdirilah suatu Djerman diatas panggung dunia

jang menuntut bagiannja dari dunia, sebagai djuga 30 tahun kemudian Djepang di Orient akan

memperlihatkannja kepada kita.

Akan tetapi Djerman jang muda itu pada permulaan tahun - tahun dari abad ini, dimana - mana

selalu berselisihan, disini dengan Albion, negara kapitalis jang tua, disana dengan Perantjis, djuga

suatu negara kapitalis jang tua, akan tetapi terutama dengan Inggris, negara jang dalam masa 300

tahun mendjadjah telah mentjiptakan suatu daerah kekuasaan didunia ini, daerah dimana matahari

tak kundjung terbenam.

Pertentangan antara Inggris, negara kapitalis tua, dan Djerman negara kapitalis muda makin lama

makin meruntjing. Politik international Eropah Barat dalam decennia pertama dari abad ke XX

berputar di sekitar pertentangan itu sebagai inti. Golongan - golongan utama jang terdjadi

mempunjai sebagai pusat atau Inggris atau Djerman.

Entente Cordiale (perhubungan erat) antara Inggris, Perantjis dan Rusia menemui sebagai

"pendant"nja atau satirannja, Dreibund (tiga sekawan) Djerman, Austria - Hongaria dan Italia. Antara

consentrasio - consentrasio ini terhujung - hujung politik luar negeri dari negara - negara

Skandinavia. Iberia dan Balkan. Negara - negara disekitar lautan Utara (ja'ni Nederland, Belgi,

Denmark) tidak mendjalankan politik luar negeri, melainkan mentjoba tinggal diluar kombinasi

manapun djuga. Hal ini ternjata dalam Perang I untuk Belgia dan dalam Perang II untuk ketiga negara

itu, suatu politik naief dan kurang pengertian. Tak ada suatu negara didunia ini jang dapat

menganggap dirinja sendiri maha mulia terhadap politik internasional, suatu politik jang pada

achirnja dapat dipandang sebagai pernjataan dari kemauan dunia. Pengabaian kemauan dunia

karena keangkuhan jang dungu, achirnja ajan membawa permusnahan diri sendiri. Pengalaman jang

didapat sewaktu kedua Perang Dunia itu menundjukkan bahwa kepentingan bangsa - bangsa ketjil

akan dikorbankan, djika petjah perang antara kekuasaan - kekuasaan besar. Satu - satunja negara di

Eropah Barat jang dapat mengalami kedua Perang Dunia dengan tak mendapat gangguan ialah

negara Swiss, "negara jang tak berpantai", negara jang dikelilingi oleh linea pertahanan dari gunung

barisan jang tinggi - tinggi. Akan tetapi hal ini menjimpang dari pembitjaraan. Pandanglah sebagai

suatu "penglihatan kesamping" sadja.

Keadaan international di Eropah Barat pada decennium pertama makin lama makin genting. Perang

Balkan (1912 - 1914) waktu Turki dirungkap oleh djadjahann - djadjahannja jang dahulu, tidak djuga

mengakibatkan perang jang diduga dan ditakutkan ja'ni Perang Umum Eropah.

Mega mendung ini masih berarak - arak meliwati Eropah Barat dengan tidak menimbulkan badai dan

taufan. Rupanja tak satupun dari kekuasaan - kekuasaan besar, jang ada pada ketika itu berani

bertanggung djawab atas sesuatu catalisyms (malapetaka) terhadap consciensis - dunia.

Akan tetapi dapat dikatakan bahwa pada saat itu jaitu pada achir decennium pertama kekuasaan -

kekuasaan besar dari dunia itu telah memasuki gelanggang berdiri berhadap - hadapan siap sedia

untuk mengadu kekuatan dan ketangkasan mereka.

Page 8: Indonesia dalam Gelora Internasional

III. Cataclysme, Perang Dunia I (1914 - 1918)

Atjapkali muntjul dalam sedjarah dunia orang - orang jang samasekali tak mempunjai arti jang oleh

nasib dipilih dan ditundjuk untuk melakukan suatu perbuatan dengan akibat - akibatnja jang

mempunjai arti untuk sedjarah dunia.

Dapat djuga dikatakan bahwa Pengendali alam bertjampur tangan dengan peristiwa dunia dengan

memilih orang - orang untuk melakukan perbuatan jang tertentu atau mengalaminja sendiri.

Marilah kita melajangkan pikiran kepada kedjadian - kedjadian pada pertengahan bulan Djuli 1914

didusun Serajewo dipropinsi Bosnia jang dahulu , jang pada waktu itu masuk keradjaan Austria -

Hongaria. Serajewo pada saat itu dan sekarang djuga ialah suatu dusun jang tak mempunjai arti

sedikitpun. Akan tetapi djuga dusun - dusunnja baru. Hal tersebut terdjadi djuga di Serajewo pada

tanggal 14 Djuli 1914. Sebagai telah ditakdirkan maka pada saat itu "Erzhertog" (Pangeran) Franz

Ferdinand von Habsburg jang pada ketika itu mendjadi ahli waris makota dan isterinja kebetulan

berada disana, mungkin sedang bertamasja dimusim panas.

Kebetulan djuga pada ketika itu didusun tersebut terdapat seorang mahasiswa jang berliburan

disana, ja'ni mahasiswa Princep, anggauta organisasi Mahasiswa Servo-Krovatia, bagian activis.

Kedua kedjadian itu menghasilkan dua tembakan dengan revolver hingga Erzhertog Franz Ferdinand

dan "Erzhertogin"nja kedatangan maut dan Princep meneruskan liburannja dalam pendjara.

Jang achir ini menurut riwajat - riwajat ialah seorang mahasiswa jang kehilangan kesetimbangan

maknawi, pada saat itu dengan sendiri akan akibat - akibat raksasa dari tindakannja itu. Kedjadian -

kedjadian jang pada hakekatnja disebabkan oleh Princep itu berdjalan dengan mengadakan

perobahan seluruhnja dari ketatanegaraan dan geografi Eropah Timur dan - Selatan dan negara -

negara disekitar lautan Baltik, sedang neratja perekonomian dan politik dari kekuasaan - kekuasaan

dunia sama sekali dirobah. Tentang hal ini akan kita bitjarakan kemudian.

Dalam bulan Djuli itu djuga Baron von Giesl Gieslingen pula seorang jang tak berarti, jang oleh nasib

rupanja dipilih untuk melakukan suatu perbuatan jang bersedjarah dunia, menjampaikan sebagai

duta dari Austria di Belgrado ultimatum Austria pada Servia. Baron itu suatu type dari "Junker"

Djerman menampik dengan angkuhnja djawaban Servia karena negara itu tak ingin mengabulkan

tuntutan - tuntutan dari "Keradjaan-rangkap" itu dengan tak ada perbatasan dalam semua fasal -

fasal. Persurat-Kabaran Djerman dan Austria pada waktu itu memudji sikap baron jang gagah

perkara dan "ganz militaerisch" (prawira) itu. Akan tetapi karena kita sekarang dapat melihat

kembali ke zaman jang lampau dan mengetahui apa jang kemudian terdjadi sesudah peristiwa itu,

maka timbullah pertanjaan dalam hati kita apakah tidak ada baiknja djika seorang jang tak begitu

"gagah perkasa" pada saat itu menjampaikan ultimatum itu. Karena sikap jang gagah perkasa dari

Baron Vladimir von Giesl Gieslingen itu maka petjahlah perang antara Austria-Hongaria dan Servia

dan belum sebulan sesudah itu maka Inggris, Perantjis, Rusia dan negara - negara Balkan (ketjuali

Bulgaria) turut serta dengan membantu Servia sedang Djerman memilih pihak Austria-Hongaria.

Italia jang mula - mula berada dalam keragu - raguan kemudian melepaskan diri dari ikatan dari

Dreibund dan berdjoang disamping Inggris, Perantjis dan Rusia menurut keterangan menteri luar

negeri Italia dari zaman itu ja'ni Sonino; karena pertimbangan jang berdasarkan "sacro egoismo",

kepentingan diri sendiri jang kudus.

Page 9: Indonesia dalam Gelora Internasional

Golongan - golongan kapitalis jang tua dari Inggris dan Perantjis, melihat kesempatan jang baik itu

kesempatan untuk memusnahkan kapital Djerman jang muda itu dengan berselimut sembojan -

sembojan kebangsaan, menggabungkan diri pada gerombolan - gerombolan ultra - nationalis dan

kemiliteran dari negara mereka masing - masing.

Bagi kedua golongan kekuasaan itu Entente dan Central (sedjak pengchianatan Italia itu maka tak

lagi dipergunakan kata Dreinbund) maka petaruhannja ialah expansi dari usaha keuangan dan

industri. Djadi perang itu ialah perang antara kapital Inggris - Perantjis jang tua dan kapital Djerman

jang muda.

Inilah aliran utama. Ia mendapat makanan dari tjabang - tjabangnja, aliran simpang, suatu antithesa

raciologis.

Bagi Djerman dan Austria peristiwa tersebut memberi kesempatan untuk menghantjurkan hidup

kembali dari bangsa - bangsa Slavia, jang telah memulai "renaissance" (pembaruan) dinegara -

negara Balkan dibawah lindungan Rusia. Tindakan Princep, orang Servo Kravatia itu di Sarajevo ialah

salah satu puntjak dari antithese antara suku Germania dan Slavia.

Aliran samping jang lainnja, jang djuga bersifat raciologis ialah antithesis antara Anglo - Saxon dan

Teuton (Germania) dan aliran samping raciologis jang ketiga ialah pertentangan antara bangsa -

bangsa Latin (Italia dan Perantjis) dan Germania.

Semua pertentangan - pertentangan racioligis ini menghasilkan "slogan - slogan" bagi Perang Dunia I

untuk menghasut bangsa - bangsa dunia satu terhadap jang lainnja dan untuk membawa mereka

kedalam tingkat dari delirium - membentji ja'ni kekatjauan pikiran jang bersifat membentji. Dengan

tak adanja keadaan - keadaan itu maka "levée en masse" atau mobilisasi umum dari bangsa - bangsa

tak mungkin akan tertjapai.

Desakan tinggi jang imperialis - kapitalis itu, jang djuga diperkuat oleh aliran - aliran samping jang

berasal dari sumber - sumber jang nationalis - chauvinis, oleh tembakan di Sarajevo itu mendapat

kesempatan untuk meletus dalam Perang Dunia I. Perang jang berachir berbeda sekali dari pada apa

jang diharapkan oleh pembuat - pembuat perang dikedua belah tepi dari garis demarkasi dalam

tahun 1914. Ketiga keradjaan Djerman, Austria - Hongaria dan Rusia mengachiri riwajat mereka jang

kurang lebih megah itu dalam Perang Dunia I. Ketika bangsa - bangsa Eropah dalam tahun 1919

mulai bangun dari bius perang itu dan mendjadi sadar insjaflah mereka bahwa perbandingan politik

telah berobah seluruhnja.

Pada constitutio Weimar (1919) Djerman mendjadi republik sosialis dengan Kaisar - Radja Wilhelm LL

diganti oleh Ebert bekas tukang pelana sebagai kepala negara. Austria - Hongaria petjah dalam tiga

buah republik, Austria, Tajecho - Slovakia dan Hongaria setelah kedua propinsi Bosnia dan

Hezegowina diserahkan pada Servia, jang diperbesar mendjadi Yugoslavia sedang keradjaan

Montenegro djuga dianaksirnja.

Satu keradjaan baru ditjiptakan, Albania.

Rusia dari Tzar ditjipta kembali kedalam bentuk Kesatuan Republik - Republik Sovjet setelah disobek

dari padanja propinsi - propinsi Finlandia Estonia, Latvia dan Lithuania jang memproklamirkan dirinja

sendiri hingga republik - republik jang merdeka. Semua negara - negara jang baru itu terdjadi karena

Page 10: Indonesia dalam Gelora Internasional

kekuatan rumus dari presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson almarhum ja'ni "hak menentukan

nasib sendiri" untuk bangsa - bangsa ketjil. Hal ini pada waktu itu dipandang sebagai satu - satunja

indjil, sebagai satu - satunja Kebenaran untuk mendapat perdamaian jang abadi dihari - hari jang

akan datang.

Sekarang, 30 tahun sesudah itu setelah dunia mendjadi lebih kaja dengan pengalaman -

pengalaman, sekarang kita hanja mungkin tersenjum sadja. Senjuman jang mendjatuhkan iba

kasihan terhadap pandangan itu.

Perobahan - perobahan jang berlangsung selama dan sedjenak sesudah Perang Dunia I dan jang

disebabkan oleh perang itu tak sadja terbatas hingga Eropah. Turkipun mendjadi republik akan tetapi

menjusut hingga wilajahnja (propinsi) jang dahulu, Anatolia, sedang dari propinsi - propinsinja di

bagian Selatan timbul negara - negara Arab jang asli, di semenandjung Arab dan seterusnja Irak,

Syria, Libanon - Trans - Jordania dan Mesir.

Akan tetapi untuk politik dunia jang mempunjai arti jang mendalam ialah perobahan - perobahan

dalam perbandingan kapital internasional, jang timbul dari Perang Dunia I terutama kemunduran

jang menjusul perang itu, kemunduran dari negara - negara industri Eropah Barat jang telah

bersedjarah itu, kemunduran jang tak disangkakan oleh radja - radja wang dari 1914. Waktu kapital

tua dari Inggris dan Perantjis dan kapital muda Djerman bergelut - gelutan jang satu terhadap jang

lainnja untuk mendapat hegemonia dunia, mereka tak menjangka bahwa mereka sedang memotong

akar - akar dari pohon - penghidupan mereka sendiri.

Perobahan - perobahan inilah dalam perbandingan kapital, jang disebabkan oleh Perang Dunia I, jang

memindahkan lingkungan Pacific ketingkat pertama dari kedjadian - kedjadian dunia. Sedang

lingkungan Atlantik, tempat faham kepitalis berketjambah, tumbuh dan achirnja hidup dengan

suburnja, lingkungan itu didesak ketingkat kedua.

Pada lingkungan Pacifik tergabung renaissance (pembaharuan) Asia, pembaharuan Asia Purba, jang,

djika tanda - tanda tak salah memperlihatkannja, sekarang dipilih untuk memainkan rolnja dihari -

hari jang akan datang.

Apakah sebenarnja lingkungan Pacifik itu ?

LINGKUNGAN PACIFIK(*)

IV. Daerah Geografik dari Pacifik

Dilihat semata - mata dari sudut geografik maka seharusnja dikatakan bahwa Pacifik itu ialah Lautan

Teduh (Samudra Pacifik) dengan pulau - pulaunja dan jang dibatasi oleh pantai Barat dari Amerika

Utara dan Selatan dan pantai Timur Asia jang bertemu satu dengan jang lainnja di Selat Bering. Selat

jang didaerah kutub Utara amat sempit hingga hampir - hampir kedua benua itu (Asia dan Amerika)

disitu bersintuk - sintukan. Kedua garis pantai itu dapat merupakan sisi - sisi tegak dari segitiga -

bola, sedang garis - dasarnja dibentuk oleh rangkaian pulau - pulau Indonesia, Australia dan New-

Zealand.

Page 11: Indonesia dalam Gelora Internasional

Djika kita menilik soal ini dari sudut politik geografik maka dalam daerah Pacifik termasuk semua

negara dari Amerika Utara, Tengah dan Selatan. Rusia (atau Siberia), Korea, Djepang, Tiongkok,

Muang Thai (Siam), Indo-China, Filipina, Burma, Malaya, Indonesia, Australia, New Zealand dan

pulau - pulau di Lautan Teduh.

Untuk kepentingan ichtisar maka dibawah ini dilukiskan beberapa negara dengan banjaknja

penduduk :

1. Pacifik Barat:

Siberia 11.752.000

Djepang 73.114.059

Korea 24.326.327

Manchuria 43.233.954

Tiongkok 461.000.000

Indo-China 23.750.000

MungThai (Siam) 15.717.000

Burma 16.824.000

Malaya 5.469.087

Djumlah 675.186.427

2.Pacifik Timur :

Canada 12.307.000

U.S.A. 140.387.000

Mexico 21.673.000

Panama 632.000

Colombia 10.702.000

Equador 3.241.311

Peru 7.719.276

Chili 5.237.000

Djumlah 201.898.587

3.Garis Dasar Pacifik

Indonesia 72.000.000

Page 12: Indonesia dalam Gelora Internasional

Australia 7.446.000

New-Zaeland 1.746.319

Djumlah 81.192.319

4.Pulau - Pulau dalam segitiga Pacifik

Philipina 18.400.000

Micronesia 144.000

Melanesia 966.000

Polynesia (termasuk Hawai) 547.000

Djumlah 20.057.000

5. Titik berat segitiga Pacifik terletak di :

Hawai 423.000

Djadi kita dengan pasti dapat menentukan bahwa kira - kira 1000 djuta manusia atau lebih dari 1/3

dari djumlah penduduk dunia ini langsung turut berkepentingan dalam perkembangan politik dan

eknomi dari Pacifik. Dalam hal itulah terletak arti dari Pacifik. Sesuatu daerah jang lebar dan luas

tetapi kosong tak akan mempunjai arti untuk sedjarah dunia. Ia baru akan mendapat arti untuk

sedjarah karena usaha - usaha dari penduduk jang mendiami daerah itu. Individum dan masjarakat

mempunjai kebutuhan mereka masing - masing dalam penghidupan. Djika masih mengenai

kebutuhan madi sadja maka hal ini hanja dapat dipenuhi dengan mempergunakan tenaga manusia

(baik djasmani maupun rochani atau tjendekia) terhadap barang sesuatu jang terdapat dalam alam.

Tjawat dan tjamping dari suku - suku bangsa kurang beradab dari Sentral - Afrika, suku - suku bangsa

jang peradabannja tak dapat dipandang tinggi, dibuat menurut tjara tersebut. Akan tetapi djuga bom

- bom jang hyper - modern dihasilkan menurut procedure diatas tadi.

Pada wudjudnja proses - proses dalam masjarakat manusia bersahadja sekali, asal djiwa

memberanikan diri membuang perhiasan - perhiasan jang biasanja tak mempunjai arti sedikitpun.

Berbagai - bagai bangsa jang atjapkali mempunjai tudjuan jang bertentangan ikut serta dalam proses

peleburan di Pasifik itu. Dibagian Barat - Laut dari daerah Pacifik bangsa - bangsa Mongolia berdesak

- desakan dipantai - pantai dari Lautan Teduh sedang dibagian Barat - daja bangsa - bangsa Melaju

dan Anglo - Saxon (Australia dan New Zealand).

Dibagian - bagian Tenggara berdiam dalam republik - republik Amerika - Selatan bangsa - bangsa

Latin jang berasal dari Semenandjung Iberia, dibagian Timur - laut dari daerah Pacifik terdapat

conglomerare, tjampuran dari turunan - turunan dari semua bangsa - bangsa Eropah dan dari bangsa

- bangsa di pantai Barat dari Afrika. Belum lagi disebut turunan - turunan dari penduduk asli dari

Amerika ja'ni bangsa Indian, jang terutama di negara - negara Amerika Selatan mulai

memperlihatkan tanda - tanda renaissance jang bersifat raciologis. Tersebar diseluruh kepulauan

Page 13: Indonesia dalam Gelora Internasional

Pacifik didjumpai bangsa - bangsa Polynesia, Melanesia dan Micronesia, turunan - turunan dari suku

- suku bangsa jang barangkali meninggalkan benua asalnja, Asia Tenggara, untuk pergi merantau.

Daerah Pacifik ialah suatu gedung artja untuk anthropolgi dan ethnologi. Akan tetapi jang

mempunjai arti jang lebih aktualis dari pada perbedaan anthropologi dan ethnologi dari penduduk

Pacifik ialah peristiwa, bahwa sebagian besar dari bangsa - bangsa ini sekarang sadar akan hak

mereka, hak jang berbanding seharga terhadap kemungkinan - kemungkinan kemakmuran, jang

dapat diberikan oleh Pacifik.

Sebab, oleh karena perihal tersebut diatas terdjadi antagonisma dan pertjideraan - pertjideraan jang

akan berachir dengan petjahnja perang. Daerah Pacifik mengandung kekajaan jang tak terhingga,

kekajaan diatas dan bawah tanah, dilaut dan disungai - sungai.

Djalan - djalan laut jang bersedjarah jang menudju kedaerah Pacifik terletak dibagian Barat-daja

dikepulauan Indonesia dan dibagian Tenggara, antara Tierra del Fuego (=Pulau berapi) dan Cape

Horn (Tandjung Tanduk), bagian jang paling Selatan dari Amerika Selatan. Meliwati djalan - djalan

laut itu tibalah dizaman dahulu pelajar - pelajar jang gagah perkasa di Lautan Teduh dan dengan

tjara demikian mereka menjebabkan pembukaan daerah itu untuk pergaulan dunia. Dalam abad ke

19 dibuat 2 buah djalan kereta api Trans Siberia jang menghubungkan Eropah via Rusia dengan

Pacifik dan dalan tahun 1914 Panama canal (= terusan Panama) dibuka, jang menghubungkan Lautan

Atlantik dengan Lautan Teduh.

Perhubungan - perhubungan dengan bagian - bagian lainnja dari dunia makin lama makin bertambah

dan dalam waktu jang terachir perhubungan - perhubungan itu disempurnakan dengan

perkembangan lalu lintas udara.

Semua itu terdjadi karena pengaruh timbal balik dari perhatian jang bertambah, perhatian jang

ditjurahkan oleh bagian - bagian lain dari dunia terhadap Pacifik dan karena bangsa - bangsa di

Pacifik sendiri makin lama makin auto-actief.

Mula - mula sebagai object passif ditarik kedalam lalu lintas dunia, daerah itu achirnja mendapat

kedudukan sendiri karena potensi - potensinja jang bertambah itu. Ia tak lagi taruhan pada

permainan, melainkan telah mendjadi sendiri salah seorang pemain.

Tumbuhnja akan kita uraikan menurut bagan dalam paragraf - paragraf, bagian - bagian, jang

tertjantum dibawah ini.

V. Pacifik, daerah djadjahan

Dalam tiap buku tentang sedjarah dunia dapat dibatja bahwa pada permulaan abad 16 ja'ni dalam

tahun 1513 seorang Spanjol jang gagah perwira, Vasco Nunes de Balboa, menjeberangi daerah

Panama jang sempit itu. Berdiri disalah satu puntjak dari bukit - bukit maka laut jang tak terhingga

itu, jang terhampar dimuka kakinja menimbulkan perasaan dihati sanubarinja, perasaan jang

mempengaruhinja, jang menggetarkan djiwanja hingga timbullah hasratnja untuk berdjoang sebagai

seorang djohan pahlawan. Disangkanja, dan dengan tepatnja, bahwa lautan itu memisahnja dari

kepulauan Hindia jang diimpi - impikannja, untuk mana ia menjeberangi Samudra Atlantik. Ia

memutuskan, menurut adat kebiasaan Eropah diwaktu itu, memiliki daerah jang luas dan tak

terbatas itu bagi milik - miliknja.

Page 14: Indonesia dalam Gelora Internasional

Apakah penduduk daerah itu setudju atau tidak, rupanja bagi si "avonturier", si pahlawan Dewi

Fortuna itu, hal tersebut tidak merupakan soal jang harus dipertimbangkan.

Kedaulatan rakjat pada saat itu njata belum lagi didapat atau ditemui. Balboa itu menjatakan atas

nama Ratu dari Castillia dan Aragon memiliki dengan sebenar - benarnja dan sesungguh - sungguhnja

lautan tersebut dan negara - negara dan pantai - pantai, bandar - bandar pelabuhan dan pulau -

pulau dibagian Selatan dan daerah - daerah jang ditaklukkan, keradjaan - keradjaan dan propinsi -

propinsi jang termasuk padanja, dengan tjara apapun atau dengan hak manapun atau dengan gelar

apapun didapat, jang sedang berada, atau jang akan berada, lama atau baru dizaman jang lampau,

sekarang atau jang akan datang dengan tak ada satu pengetjualianpun.

Selandjutnja Balboa menjatakan Ratu dari Castillia dan Aragon sebagai satu - satunja Radja jang

berkuasa di negara - negara, pulau - pulau dan benua - benua Hindia, dibagian Utara dan dibagian

Selatan dengan laut - lautnja Arktik dan Anarktik, dikedua belah sisi dari chattul'listiwa, didalam atau

diluar daerah panas, jang terletak antara garis balik Utara (Cancer) dan garis balik Selatan

(Capricornus).

Dengan tidak memperhatikan kesombongan dari si Spanjol jang hidup dalam abad XVI itu dapat

diterangkan bahwa dengan tindakan Balboa itu Pacifik ditjap sebagai : "djadjahan in optima forma"

ja'ni daerah djadjahan dalam bentuk sebaik - baiknja. Karena selama lebih dari empat abad sesudah

proklamasi jang angkuh itu, proklamasi dari "memiliki atas nama Ratu dari Castillia dan Aragon"

dunia dengan sungguh - sungguh menghormati proklamasi itu. Dengan peristiwa itu mulailah status

kolonial dari daerah Pacifik. Oleh karena itu dianggap penting mengingatkan tindakan Balboa itu.

Selama empat abad Proklamasi Balboa itu mengutuki bangsa--bangsa di Pacifik. Baru dalam abad ke

XX akan menjingsinglah fadjar, fadjar kemerdekaan, untuk bangsa - bangsa itu karena rumus "hak

menentukan nasib sendiri bagi bangsa - bangsa jang ketjil" (1917) dari Woodrow Wilson, presiden

dari Amerika Serikat dalam amanatnja kepada congres dan untuk kedua kalinja karena Atlantik Pact

(1941) dari Roosevelt dan Churchill.

Akan tetapi kita tak akan mendahului kedjadian - kedjadian. Karena proklamasi Balboa itu maka

Pacifik berabad - abad tak mempunjai suasana sendiri. Ia adalah suatu daerah djadjahan dan tak

mempunjai penghidupan ketatanegaraan sendiri jang bersifat internasional. Soal - soal daerah ini

berobah sedikit waktu Amerika Utara muntjul dalam pertengahan abad ke 20. Pada waktu itu maka

soal - soal Pacifik ditentukan oleh perbandingan sesama dari negara - negara jang terletak dipantai

Utara dari Samudra Atlantik. Samudra itu tetap mendjadi lautan dunia karena kapital dunia dan

kekuasaan dunia jang bersangkutan dengan kapital tersebut tetap berpusat pada pantai - pantai

lautan itu. Kekuasaan dunia dan kekuasaan kapital pada waktu itu ialah synonimus atau pengertian

jang sama : pengertian jang identiek.

Perobahan letak dari kekuasaan di Samudra Atlantik memprojeksi sebagai perobahan "pemilik" dari

benua Pacifik. Di Eropah selalu terdapat perselisihan tentang "pemilikan" daerah - daerah itu dan

daerah - daerah itu selalu mengalami penggantian jang memilikinja. Hal ini bergantung apakah

negara Eropah jang satu dapat mengalahkan negara jang lain dan kemudian jang pertama mendapat

gilirannja dirampas dari "hak - milik"nja oleh negara jang ketiga.

Page 15: Indonesia dalam Gelora Internasional

Mengabaikan perobahan detail, perobahan ketjil - ketjil maka berhubungan dengan keadaan

tersebut diatas tadi dalam hal jang mengenai Indonesia dapat dikatakan, bahwa pada permulaan

abad jang lampau kekuasaan berpindah dari tangan Belanda ketangan Perantjis, kemudian ketangan

Inggris dan achirnja kembali ketangan Belanda.

Philipina hingga 1898 ialah kepunjaan Spanjol dan pada tahun itu mendjadi djadjahan Amerika

karena Perang Spanjol - Amerika, perang untuk memperebutkan Cuba. Cuba mendjadi negara jang

merdeka akan tetapi Philipina hanja berganti "jang empunja" sadja karena kepulauan itu didjual oleh

Spanjol kepada Amerika pada perdamaian di Paris untuk 20 djuta dollar.

Seluruh daerah Pacifik, termasuk djuga negara - negara jang pro forma merdeka dan berdaulat

seperti Djepang, Tiongkok dan Siam dan kesultanan - kesultanan jang merdeka di Semenandjung

Malaka, biasa dipandang sebagai daerah djadjahan sadja untuk kepentingan negara - negara di

Lautan Atlantik, jang pada saat itu hanja tjukup mempunjai kekuasaan dan tenaga militer untuk

mendjalankan kehendak mereka terhadap negara - negara jang lain. Tak usah diterangkan dengan

pandjang lebar, bahwa berhubungan dengan negara - negara jang pro forma merdeka itu, hal

tersebut disembunjikan dengan tjermat sekali. Mereka tak mempergunakan kekuasaan

ketatanegaraan dengan langsung, melaiknan tjara - tjara ekonomi - keuangan untuk mentjapai

tudjuan - tudjuan djadjahan.

Pacifik mendjadi daerah pengusahaan untuk kepentingan Eropah Barat selama lebih dari 4 abad dan

achirnja sebagai akibat dari keangkuhan jang fatalis atau tjelaka itu dari nachoda badjak laut Spanjol

(mungkin djuga pedagang budak) Vasco Nunes de Balboa, jang dalam tahun 1513 menjatakan

seluruh daerah sebagai "milik" dari maliknja, Ratu dari Castillia dan Aragon. Dapat dikatakan suatu

tragi-comedia, suatu permainan sedih bertjampur gembira selama 400 tahun perbudakan kolonial

dan kenistaan, karena chajal dari keangkuhan jang dungu : "Der Dummheitsmacht".

Akan tetapi tiap-tiap susunan kekuasaan mengandung unsur-unsur untuk menghantjurkan dan

memusnahkan diri sendiri. Demikian djuga susunan djadjahan jang dikendalikan dengan sembojan -

sembojan jang murni akan tetapi jang hanja maja belaka. Hal tersebut ialah proses jang gaib, proses

dari pembetulan dari keadilan. Seolah-olah dengan proses itu Pengendali Alam bermaksud

membetulkan kechilafan-kechilafan dengan mempergunakan tenaga manusia, akan tetapi diluar

kesadaran penglaksana insani sendiri.

(*) ORIENTASI (Pendjelasan : Uraian diatas ini dikutip daripada bab pertama "Pendahuluan", dari

sebuah buku jang berkepala "Indonesia dalam gelora internasional", dari kalam Dr. Ratu Langie.

Buku in dalam waktu singkat akan terbit)

(*)Istilah “Pacifik” dibiarkan sama sesuai yang tertera di askah asli

Demikianlah catatan yang dibuat oleh pengarang dalam naskah (Editor).

Uploaded: 20 April 2005 by:

Editor: Dr. M. Sugandi-Ratulangi.