Industri Farmasi, sebagai industry penghasil obat, dituntut untuk dapat menghasilkan obat yang memenuhi persyaratan, khasiat (efficacy), keamanan (safety), dan mutu (Quality) dalam dosis yang digunakan untuk tujuan pengobatan. Karena menyangkut nyawa manusia maka industry dan produk industry farmasi diatur secara ketat, sehingga dikatakan bahwa industry Farmasi merupakan industry yang hi-regulatif. Berdasarkan jenis kegiatan usahanya maka industry farmasi dapat dibagi menjadi 4 kelompok :1. Industry riset (inovasi) farmasi, yaitu industry farmasi yang menghasilkan obat dan atau bahan baku obat hasil penelitian sendiri, memeperoleh hak paten selama periode/waktu tertentu sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku secara Nasional maupun Internasional. 2. Industry sintesis atau fermentasi farmasi, yaitu industry farmasi yang menghasilkan bahan aktif obat atau bahan baku lainnya, baik yang masih mempunyai hak paten atau sudah kadaluarsa. 3. Industry manufaktur darmasi, yaitu industry farmasi yang menghasilkan obat jadi yang dihasilkan oleh industry farmasi riset dan atau industry sintesi atau fermentasi. Termasuk dalam kategori ini adalah industry farmasi fitofarmaka (jamu), yang menghasilkan produk obat dari bahan yang berasal dari alam.4. Industry jasa farmasi, yaitu lembaga atau industry yang memberikan jasa, beruspa jasa penelitian, sintesis dan atau formulasi, bermacam study tentang pasar obat baik secara Nasional, Regional, maupun Internasional, meneliti dan mempelajari kecenderungan yang sedang terjadi, membuat perkiraan perkembangan masa dating, yang sangat diperlukan oleh pengambil keputusan, baik dilingkungan farmasi maupun pemerintah.