instagram dan presentasi diri - fisip untirta …repository.fisip-untirta.ac.id/805/1/instagram dan...
TRANSCRIPT
INSTAGRAM DAN PRESENTASI DIRI
(Analisis Kuantitatif Hubungan Penggunaan Media
Sosial Instagram Dengan Presentasi Diri Mahasiswa
Ilmu Komunikasi UNTIRTA Angkatan 2013-2015)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Humas
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh :
ERI HUSNA PERMATA
NIM. 6662120923
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
2016-2017
ii
iii
iv
v
"Ya Allah kuharap limpahan rahmat-Mu. Janganlah Engkau jadikan Aku
Bergantung pada diriku sendiri walau sekejap mata. Dan perbaikilah semua
urusanku. Tiada illah selain Engkau."
"Cukuplah Allah bagi kita dan Dia adalah sebaik-baiknya Pelindung."
Bismillah,
Skripsi ini ku persembahkan dengan
segalah hormat dan cinta kasih kepada
keluarga ku, papah, mamah, kaka serta
adik-adik ku yang luar biasa hebat
menjadi sumber motivasi dan inspirasi.
thank’s for everything you gave and
Love you as always *
vi
ABSTRAK
Eri Husna Permata. NIM. 6662120923. Skripsi. INSTAGRAM DAN
PRESENTASI DIRI (Analisis Kuantitatif Hubungan Penggunaan Media
Sosial Instagram Dengan Presentasi Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta
Angkatan 2013-2015). Pembimbing I: Dr. Rahmi Winangsih.,M.Si dan
Pembimbing II: Burhanuddin Mujtaba, M.Si.
Dari sekian banyak social media dan Seiring dengan berkembangnya zaman,
Instagram menjadi salah satu media sosial yang cukup diminati untuk
mempresentasikan diri. Instagram merupakan media social yang cukup popular
dikalangan anak muda zaman sekarang. Berbeda dengan jejaring sosial lainnya,
Instagram menggunakan foto sebagai media penyampai pesan. Presentasi diri
dalam media sosial juga bisa dipandang sebagai sebuah bentuk revitalisasi atau
eksperimen terhadap identitas dirinya. Individu bisa saja memiliki kendala dalam
melakukan presentasi diri sesuai dengan impiannya. Namun media sosial
memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi pengguna tersebut untuk
mempresentasikan dirinya. Maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara penggunaan Instagram dengan persentasi diri
mahasiswa Ikom Untirta. Dengan keberadaan media sosial sebagai media massa,
maka dalam penelitian ini teori yang digunakan sebagai alat ukur atau pendukung
adalah teori perbedaan individu. Metode yang digunakan adalah survei, dimana
peneliti mengumpulkan informasi dari 75 responden dengan menyebarkan
kuesioner pada mahasiswa Ikom Untirta angkatan 2013-2015. Dari analisis korelasi
antara variabel penggunaan media social Instagram dan variabel presentasi diri
memiliki hubungan yang kuat dan positif. Setelah dilakukan uji regresi dihasilkan
persamaan Y = 8,838 + 0,547 X dengan hasil koefisien determinasi sebesar 51,6%,
yang menandakan bahwa presentasi diri mahasiswa Ikom Untirta dapat dipengaruhi
dengan penggunaan media social Instagram, sedangkan sisanya disebabkan oleh
faktor lain.
Kata Kunci : Instagram, Teori Perbedaan Individu, Presentasi Diri.
vii
ABSTRACT
Eri Husna Permata. NIM. 6662120923. Thesis. INSTAGRAM and SELF
PRESENTATION (Quantitative Analyze Correlations Social Media Instagram
Usage With Self Presentation Department of Communication Studies University
of Sultan Ageng Tirtayasa Force in 2013-2015). Guide I: Dr. Rahmi
Winangsih.,M.Si And Guide II: Burhanuddin Mujtaba, M.Si.
Of the many social media and with the development of the times, Instagram be one
that is quite attractive social media to express themselves. Different from other
social networks, Instagram use the image as a media transmitter of revitalization
or experiments against his or her identity, the individual may have difficulties in
implementing the self-presentation in accordance with his dream, but social media
gives wide space for those users to present it-self. Then the purpose of this study
was to determine the correlation between Instagram usage with the self-
presentation department of communication studies UNTIRTA. In the presence of
social media as mass media, in this study the theories used as a measuring tool or
supporting the Individual Differences Theory. This research by using survey
methods with 75 respondents as department of communication studies UNTIRTA
force in 2013-2015. The result of correlation analyze, social media Instagram
usage and self-presentation variables have a strong and positive correlation. After
conducting regression test, there is found a regression Y = 8,838 + 0.547 X. then
found the coefficients determination about 48.8%, indicating that the self-
presentation department of communication studies UNTIRTA can be influenced by
social media use Instagram, while the remainder caused by other factors out of
research.
Keywords: Instagram, Individual Differences Theory, Self-Presentation.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia yang tidak terhingga sehingga skripsi
berjudul “INSTAGRAM DAN PRESENTASI DIRI dengan Sub Judul (Analisis
Kuantitatif Hubungan Penggunaan Media Sosial Instagram Dengan Presentasi Diri
Mahasiswa Ikom UNTIRTA)” bisa tertuntaskan dengan baik. Juga shalawat dan
salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang menjadi insiprasi dan
pembuka gerbang cahaya bagi umatnya hingga akhir zaman.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana. Dalam penyusunannya, peneliti
banyak menemukan kendala dan kesulitan, namun berkat niat dan usaha yang
sungguh- sungguh serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak, maka penyusunan skripsi ini akan jauh lebih sulit
dari yang dijalankan. Untuk itu peneliti ingin menyampaikan terimakasih yang
setulusnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., selaku Rektor Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa
2. Bapak Dr. Agus Sjafari M. Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih.,M.Si Selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi dan juga Selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan penuh
ix
kesabaran menghadapi penulis, meluangkan waktu, memberi masukan,
arahan, dan dukungan penuh kepada peneliti sehingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini
4. Bapak Burhanuddin Mujtaba, M.Si. selaku dosen pembimbing II, yang
juga dengan penuh kesabaran menghadapi penulis serta meluangkan
waktu, masukan, dan nasehat kepada penulis selama proses penyusunan
tugas akhir ini.
5. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos.,M.Si selaku Ketua Penguji dan dosen
dari penulis, yang memberi inspirasi, pengajaran serta kritik dan saran
yang membangun.
6. Bapak Husnan Nurjuman, M.Si selaku Penguji II dan dosen dari
penulis, yang memberi inspirasi, pengajaran serta kritik dan saran yang
membangun.
7. Ibu Uliviana Restu H, S.Sos., M.I.Kom selaku Penguji III dan dosen
dari penulis, yang memberi inspirasi, pengajaran serta kritik dan saran
yang membangun.
8. Ibu Neka Fitriyah S.Sos.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.
Dosen-dosen pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sultan
ageng tirtayasa yang telah memberikan ilmunya.
9. Seluruh staff Program Studi Ilmu Komunikasi dan staff Fakultas Ilmu
Sosial dan Imu Politik yang telah membantu penulis dalam hal
kelancaran proses skripsi.
x
10. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Buhori dan Ibunda Siti Khotimah
serta kakak dan adik-adik penulis Mei Rahma yanti, Khoharuddin Abd
Ghafur, Aprilianita Rawdhatul Darmawanti dan Adli Darmawan.
Terima kasih atas doa tulus yang tiada henti diberikan, perhatian dan
cinta yang senantiasa menjadi kekuatan terbesar bagi penulis dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat tercinta, Terima kasih untuk Siti Nurfaizah, Egi
Winadya, Yesi Afrianti, Nefi Lidya Maita, Della Krestianti P, Roviq
Vidi Royansyah, Rydma, Apis, Ali, yang telah bersedia menemani dan
memberi semangat. Semoga persahabatan kita selalu dijaga dan terjaga
oleh Allah yang telah menyatukan kita. Heart you, my beloved friends!
12. Excellent Communication Society angkatan 2012 khususnya Abdul
Nashir, trimakasih untuk semua suka dan duka yang telah dilewati
bersama. You guys such an awesome family, I love you all!
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak atas
segala kekurangan, kekeliruan, dan kesalahan dalam skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Serang, Oktober 2016
Peneliti
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
PERNYATAAN ORISINALITAS....................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iv
MOTTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN ..................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
ABSTRACT......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR DIAGRAM ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 7
1.3 Identifikasi Masalah .......................................................................................... 8
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 8
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………… 10
2.1 Kajian Teoritis................................................................................................. 10
2.1.1 Komunikasi ........................................................................................... 10
2.1.2 Komunikasi Massa ................................................................................. 11
2.1.3 New Media ............................................................................................. 12
2.1.4 Media Sosial........................................................................................... 15
2.1.5 Instagram dan Sejarah Instagram........................................................... 18
xii
2.1.6 Teori Perbedaan Individu....................................................................... 24
2.1.7 Presentasi Diri ........................................................................................ 25
2.2 Kerangka Berpikir........................................................................................... 29
2.3 Hipotesis Penelitian......................................................................................... 30
2.4 Oprasional Variabel ........................................................................................ 31
2.5 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………… 35
3.1 Pendekatan & Metode Penelitian .................................................................... 35
3.2 Paradigma Penelitian....................................................................................... 37
3.3 Fokus Penelitian .............................................................................................. 38
3.4 Lokasi Penelitian............................................................................................. 38
3.5 Tekhnik Pengumpulan Data............................................................................ 38
3.6 Sumber Data ................................................................................................. 40
3.7 Instrumen Penelitian........................................................................................ 41
3.8 Pengujian Instrumen Penelitian....................................................................... 43
3.8.1 Hasil Uji Validitas ................................................................................... 43
3.8.2 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................... 46
3.9 Populasi & Sampel Penelitian......................................................................... 47
3.9.1 Populasi ................................................................................................... 47
3.9.2 Sampel ..................................................................................................... 48
3.9 Tekhnik Pengolahan & Analisis Data ............................................................. 50
3.10.1 Tekhnik Pengolahan Data...................................................................... 50
3.10.2 Analisis Data.......................................................................................... 53
3.11 Jadwal Penelitian........................................................................................... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN ………………………………………………. 62
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian............................................................................. 62
4.1.1 Instagram................................................................................................ 62
4.1.2 Sejarah Singkat UNTIRTA.................................................................... 64
4.2 Deskripsi Data Penelitian................................................................................ 68
4.2.1 Data Diri Responden.............................................................................. 68
xiii
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian............................................................................... 73
4.3.1 Tanggapan Responden Tentang Variabel (X)........................................ 73
4.3.2 Tanggapan Responden Tentang Variabel (Y)........................................ 89
4.4 Pengujian Data Statistik ................................................................................ 103
4.4.1 Analisis Deskriptif Data....................................................................... 103
4.4.2 Uji Normalitas Data ............................................................................. 104
4.4.3 Uji Koefesien Korelasi......................................................................... 106
4.4.4 Uji regresi............................................................................................. 107
4.4.5 Uji Hipotesis ........................................................................................ 109
4.5 Pembahasan................................................................................................... 111
BAB V PENUTUP …………………………………………………………… 121
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 121
5.2 Saran.............................................................................................................. 122
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 124
LAMPIRAN....................................................................................................... 128
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 139
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Operasional Variabel berdasarkan Olahan Peneliti .............................. 31
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ..............................................................................32
Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha .......................................43
Tabel 3.2 Case Processing Summary X ...............................................................................................44
Tabel 3.3 Item-Total Statistics X ...............................................................................................................44
Tabel 3.4 Case Processing Summary Y ...............................................................................................45
Tabel 3.5 Item-Total Statistics Y ...............................................................................................................45
Tabel 3.6 Reliability Statistics X............................................................................46
Tabel 3.7 Reliability Statistics Y............................................................................47
Tabel 3.8 Jumlah Mahasiswa IKOM Semester Genap ..............................................................48
Tabel 3.9 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase..........................................................................55
Tabel 3.10 Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi .....................................................................56
Tabel 3.11 Jadwal Penelitian..................................................................................61
Tabel 4.1 Jenis Kelamin.........................................................................................68
Tabel 4.2 Pengguna Instagram...............................................................................69
Tabel 4.3 Frekuensi Mengakses Instagram............................................................70
Tabel 4.4 Lama Menggunakan Instagram..............................................................71
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.1.......................................73
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.2.......................................74
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.3.......................................75
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.4.......................................77
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.5.......................................78
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.6.....................................79
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.7.....................................80
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.8.....................................81
xv
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.9.....................................82
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.10...................................83
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.11...................................85
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.12...................................86
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.13...................................87
Tabel 4.18 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.14...................................88
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.15...................................89
Tabel 4.20 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.16...................................91
Tabel 4.21 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.17...................................92
Tabel 4.22 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.18...................................93
Tabel 4.23 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.19...................................95
Tabel 4.24 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.20...................................96
Tabel 4.25 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.21...................................97
Tabel 4.26 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.22...................................98
Tabel 4.27 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.23.................................100
Tabel 4.28 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.24.................................101
Tabel 4.29 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.25.................................102
Tabel 4.30 One Sample Kolmogorov Smirnov Test .............................................105
Tabel 4.31 Correlations .......................................................................................106
Tabel 4.32 Coefficients.........................................................................................107
Tabel 4.33 Anova .................................................................................................110
Tabel 4.34 Model Summary Coefficient Determination .....................................111
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo Instagram ................................................................................. 18
Gambar 2.2 Pencipta Instagram ............................................................................ 22
Gambar 2.3 Kerangka Berfikir.............................................................................. 29
Gambar 4.1 Jenis Kelamin .................................................................................... 68
Gambar 4.2 Pengguna Instagram .......................................................................... 69
Gambar 4.3 Frekuensi Mengakses Instagram ....................................................... 70
Gambar 4.4 Lama Menggunakan Instagram......................................................... 72
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.1................................. 74
Diagram 4.2 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.2................................. 75
Diagram 4.3 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.3................................. 76
Diagram 4.4 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.4................................. 77
Diagram 4.5 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.5................................. 78
Diagram 4.6 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.6................................. 79
Diagram 4.7 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.7................................. 80
Diagram 4.8 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.8................................. 81
Diagram 4.9 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.9................................. 82
Diagram 4.10 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.10............................. 84
Diagram 4.11 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.11............................. 85
Diagram 4.12 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.12............................. 86
Diagram 4.13 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.13............................. 87
Diagram 4.14 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.14............................. 88
Diagram 4.15 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.15............................. 90
Diagram 4.16 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.16............................. 91
Diagram 4.17 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.17............................. 92
Diagram 4.18 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.18............................. 94
Diagram 4.19 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.19............................. 95
Diagram 4.20 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.20............................. 96
Diagram 4.21 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.21............................. 97
Diagram 4.22 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.22............................. 99
Diagram 4.23 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.23........................... 100
xviii
Diagram 4.24 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.24........................... 101
Diagram 4.25 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.25........................... 102
Diagram 4.26 Hasil Uji Regresi .......................................................................... 107
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner .........................................................................................128
Lampiran 2 Data dan Jawaban Responden ..........................................................132
Lampiran 3 Dokumentasi ....................................................................................137
Lampiran 4 Kartu Bimbingan ..............................................................................138
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Maraknya dunia jejaring sosial terutama Instagram yang kemunculannya
menjadi suatu hal yang cukup diminati oleh para pengguna social media, Instagram
bisa dibilang merupakan aplikasi edit berbagai foto maupun video yang paling
fenomenal. Media sosial ini tidak jauh beda dengan jejaring sosial lainnya seperti
Facebook, twitter ataupun Path, yang membedakannya adalah Instagram lebih
berfokus pada foto dan video dalam isi penyapaiannya diikuti dengan pesan yang
diberikan pada foto dan video yang diunggahnya. Instagram menjadi salah satu
media social yang sangat popular belakangan ini dikalangan anak muda zaman
sekarang. Bagaimana tidak, aplikasi Instagram yang diluncurkan pada tahun 2010
lalu oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger yang kemudian diakuisisi oleh Mark
Zuckerberg pada tahun 2012, telah memiliki 400 juta lebih pengguna dari seluruh
dunia. Dan dari angka tersebut Indonesia merupakan salah satu negara pengguna
Instagram terbanyak.1
Dikutip dari media online AntaraNews.com2 Pengguna instagram di
Indonesia termasuk yang terbanyak di dunia bersama Jepang dan Brazil, kata Brand
Development Lead, Instagram APAC Paul Webster. "Di Indonesia, pengguna aktif
1 sella panduarsa gareta.kamis, 14 januari 2016 17:47 wib
http://www.antaranews.com/berita/540022/pengguna-instagram-indonesia-termasuk-
terbanyak-di-dunia diakses pada sabtu, 07 januari 2017 pukul 21:08
2 ibid
2
per bulannya telah menjadi dua kali lebih besar dari tahun ke tahun per Maret 2015".
Kendati tidak melansir jumlah pengguna Instagram asal Indonesia, Paul
mengatakan terdapat 12.000 pengguna asal Indonesia yang bergabung di komunitas
pengguna Instagram bernama InstaMeet dan 89% pengguna layanan Instagram
berasal dari kalangan usia 18-34 tahun yang mengakses Instagram setidaknya
seminggu sekali. Perempuan mendominasi dengan porsi 63%. Paul menyampaikan,
mayoritas pengguna media sosial berlambang lensa kamera di Indonesia itu adalah
anak muda, pengguna ponsel pintar, dengan kemampuan finansial yang baik dan
memiliki gelar sarjana.
Menurut Paul, masyarakat Amerika Serikat masih menjadi pengguna
terbesar di dunia media sosial yang kerap membagikan foto-foto ini, di mana
angkanya mencapai 75 persen. Sementara 25 persen lainnya, tersebar di berbagai
belahan dunia, termasuk di Indonesia, dengan jumlah keseluruhan mencapai 400
juta pengguna. Secara rata-rata, pengguna Instagram membagikan 150 foto dalam
sebulan, dengan lebih dari 80 juta foto dan video dibagikan secara global setiap
harinya, dan menghasilkan 3,5 miliar likes.
Adapun temuan lain yang dilakukan oleh TNS, sebuah lembaga riset dari
Inggris, mengenai studi "Pengguna Instagram di Indonesia":3
Pengguna Instagram di Indonesia 63% adalah anak muda usia 18-24
tahun yang terdidik dan mapan.
3 Yoseph Edwin @edjozeph Jumat, 15 Januari 2016. 07:08 WIB https://beritagar.id/artikel/sains-
tekno/instagram-beberkan-fakta-fakta-pengguna-di-indonesia diakses pada sabtu, 07 januari
2017 pukul 21:22
3
88% pengguna menggunakan filter dan 97% menggunakan
fitur search untuk mencari informasi yang lebih spesifik.
97% menuliskan komentar pada postingan dan menandai (mention)
teman-teman mereka yang mendorong proses pencarian di Instagram.
85% pengguna di Indonesia juga memposting di media sosial lainnya
langsung dari Instagram (cross posting). 49% juga membeli produk dari
penjual/jenama (brand) yang mereka ikuti (follow).
Masyarakat Indonesia menggunakan Instagram untuk mencari inspirasi,
membagi pengalaman, dan mencari informasi dan tren terbaru.
Kategori konten yang paling banyak dibagikan di Instagram (berlaku
untuk Instagram dan Facebook) antara lain: Makanan yang dimakan,
Barang yang dibelidan Barang yang mau dijual, Foto atau video dari
keluarga dan Peristiwa-pristiwa khusus, Binatang peliharaan, Alam
terbuka dan Tempat-tempat yang pernah dikunjungi, Foto atau video
dari perjalanan, Kutipan atau meme dan Foto atau video yang ditemukan
secara daring
Semakin berkembangnya Instagram di masyarakat, beragam pula karakter
masyarakat pengguna media sosial ini. Selain pengguna biasa, ada juga yang
memanfaatkan nya sebagai media mengekspresikan diri ataupun sebagai media
bisnis. Banyak juga akun-akun yang menawarkan berbagai macam hal-hal yang
unik untuk menarik pengguna lain. Keperibadian seseorang bisa juga dilihat dari
Instagram yang dimilikinya. Hal itu dilihat dari akun-akun seperti apa saja yang
pengguna ikuti, jika seseorang mempunyai minat kearah fotografi mereka akan
4
mengikuti (following) akun-akun yang membahas atau mengunggah hal-hal yang
berhubungan dengan fotografi. Begitu juga dengan seseorang yang memiliki minat
berpetualang pastilah mereka akan mengikuti akun yang membahas tentang
travelling dan lain sebagainya. Dapat dikatakan bahwa media sosial saat ini
memiliki kekuatan tersendiri untuk mempengaruhi individu salah satu contohnya
adalah menjadikan media social sebagai wadah untuk mempresentasikan diri.
Presentasi diri melalui media sosial memberikan kesempatan yang luas bagi
penggunanya, media sosial bisa difungsikan sebagai revitalisasi hubungan sosial
diantara sesama pengguna. Kehadiran media sosial tidak berbayar, yang sekarang
sudah sangat bervariasi, membuat penggunaan media sosial menjadi suatu praktek
yang lumrah. Tanpa memerlukan keahlian khusus Sehingga hampir semua
kalangan pun menjadi familiar dengan media social. Situs jejaring sosial memiliki
daya tarik yang berbeda-beda. Namun pada dasarnya tujuannya sama yaitu untuk
berkomunikasi dengan mudah dan lebih menarik karena ditambah dengan fitur-fitur
yang memanjakan penggunanya. Dari sekian banyak social media dan Seiring
dengan berkembangnya zaman, Instagram menjadi salah satu media sosial yang
cukup diminati untuk mempresentasikan diri.4
Adanya keinginan untuk membuat kesan yang sempurna dan sesuai kepada
orang lain dengan cara melakukan yang terbaik untuk terlihat sempurna inilah yang
disebut sebagai impression management atau biasa dikenal dengan self-
presentation atau presentasi diri. Presentasi diri dalam Instagram juga bisa
4 Jandy E. Luik., 2014. Media social dan presentasi diri. UK Petra-Surabaya. Hal 9http://repository.petra.ac.id/15386/1/Media_Sosial_dan_Presentasi_Diri.pdf diakses pada 070117
5
dipandang sebagai bentuk uji coba terhadap identitas dirinya. Seseorang akan
mempresentasikan dirinya secara verbal maupun non-verbal kepada orang lain yang
sedang berinteraksi dengannya.5 Saat berinteraksi dengan orang lain khususnya
didunia maya, sering kali perhatian individu tertuju pada bagaimana orang akan
menilai perilakunya. Baik dalam mengupload foto maupun cara berkomentar yang
baik dan tidak menyinggung orang lain. Usaha untuk mengontrol bagaimana orang
lain berfikir sesuai dengan pemikiran individu, sehingga individu tersebut perlu
melakukan presentasi diri, yaitu usaha untuk mengatur kesan yang orang lain
tangkap mengenai diri baik secara disadari maupun tidak.6
Sebagian individu memiliki masalah dalam melakukan presentasi diri sesuai
dengan impiannya. Hal ini terlihat dalam kehidupan sehari-hari seorang individu
yang ingin banyak memberi komentar terhadap peristiwa-peristiwa yang sedang
terjadi namun mengalami masalah kurang percaya diri dalam cara
penyampaiannya. Instagram memberikan ruang yang luas bagi pengguna tersebut
untuk mempresentasikan dirinya. Seorang mahasiswa yang dalam kesehariannya
mengalami kesulitan dalam mempresentasikan diri, bisa begitu berbeda cara
mempresentasikan diri ketika di Instagram.7 Maka dari itu mahasiswa mendapatkan
perasaan penerimaan diri di Instagram ketika orang lain memberikan komentar
terhadap tampilan foto maupun video yang mereka unggah di Instagram.8
5 5 Feldman, R.S.1995. Social Psychology. New Jersey: A Simaon & Schuster Company. EnglewoodCliffs. Hal 236 Sarwono, S.W, & Meinarno, E.A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Hal 427 Nelson, J. 2011. The Sky Is Everywhere. United States: Penguin Group. Hal 658 Ofcom. 2008. Social networking: A quantitative research report into attidues, behaviours anduse. Diambil tanggal 7 Januari 2017. http://www.ofcom.org.uk.
6
Individu yang memiliki presentasi diri positif akan menunjukkan identitas
sosial sesuai dengan situasi yang terjadi. Sering mengeluarkan perkataan-perkataan
yang dapat menyenangkan hati para pengguna instagram lain dengan memuji dan
menghargai antar pengguna instagram. Menunjukkan keselarasan antara diri
pribadi dengan perilaku yang ditunjukkan di media social instagram.9 Hal ini
dikarenakan individu lebih selektif dalam menampilkan diri di instagram.
Menyesuaikan tingkah laku verbal dengan non-verbal yang ditunjukkan lewat
upload foto maupun video, serta berusaha menyamai apa yang dilakukan oleh orang
lain dalam situasi tertentu, misalnya ketika orang lain berkomentar ramah tentang
individu maka akan dibalas dengan komentar yang ramah pula.10 Sedangkan
presentasi diri negative, maka subjek akan terlihat menakutkan atau disegani oleh
pengguna instagram lain. Individu seolah-olah menimbulkan rasa takut dengan
meyakinkan seseorang bahwa dirinya adalah orang yang berbahaya. Individu
berusaha untuk menimbulkan kesan bahwa dirinya memiliki ahli dibidang tertentu
dengan menampilkan prestasi-prestasi yang dimiliki dan melebih-lebihkan
kemampuan yang individu punya. Terkadang individu memperlihatkan
ketidakmampuan dirinya untuk di update di instagram dan menunjukkan bahwa
dirinya berpenampilan menarik dan pantas untuk diperhatikan.11
Goffman mengatakan bahwa manusia adalah aktor dalam panggung
kehidupan, maka tentulah apa yang ditampilkan di panggung akan berdasarkan
9 Gonzales, Amy L, M.A. and Jeffrey T. Hancock, Ph.D. 2010. Mirror, Mirror on my Facebook Wall:Effects of Exposure to Facebook on Self-Esteem. Journal Cyberpsychology,Behavior,Andsocialnetworking, Vol: 020 (9). Hal 810 Fiske, S.T & S, Taylor. 1991. Social Cognitif, second edition. Singapore: McGraw-Hill Book Co.11 Dayakisni, T., & Hudaniah. 2009. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press. Hal 32
7
penataan. Apalagi jika kesempatan ini berada pada konteks media sosial instagram
yang memberikan kebebasan bagi tiap individu untuk berkreasi, khususnya dalam
menampilkan diri sebagai dirinya sendiri.12 Kalangan anak muda pada usia 18-24
tahun merupakan pengguna terbanyak dalam fenomena media sosial ini. Oleh sebab
itu penulis memilih mahasiswa sebagai objek dari penelitian ini. Mahasiswa dalam
tahap perkembangannya digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal, yaitu
usia 18-21 tahun dan 22-24 tahun. Pada usia tersebut mahasiswa mengalami masa
peralihan dari remaja akhir ke dewasa awal.13 Masa peralihan yang dialami oleh
mahasiswa, mendorong mahasiswa untuk menghadapi berbagai tuntutan dan tugas
perkembangan yang baru. Tuntutan dan tugas perkembangan mahasiswa tersebut
muncul dikarenakan adanya perubahan yang terjadi pada beberapa aspek fungsional
individu, yaitu fisik, psikologis dan sosial.
Berdasarkan fenomena di atas penulis memilih mahasiswa angkatan 2013-
2015 sebagai objek penelitian khususnya mahasiswa FISIP Jurusan Ilmu
Komunikasi UNTIRTA. Menimbang mahasiswa pada angkatan tersebut masih
dalam proses perkuliahan yang aktif dan mahasiswa Ilmu Komunikasi terbilang
lebih peka perhatiannya terhadap media karena secara akademik didalamnya telah
tersajikan pengetahuan dibidang media massa. Selain itu UNTIRTA merupakan
universitas negri ternama di Serang-Banten. Dan dalam hal ini pula penulis tertarik
12 Goffman, E. 1956. The Presentation of Self in Everyday Life. Harmondworth : Penguin. Hal 4313 Monk, F. J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R. 2001. Psikologi Perkembangan:Pengantar dalamBerbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal 28
8
untuk meneliti tentang hubungan penggunaan media social instgaram dengan
presentasi diri mahasiswa ilmu komunikasi untirta pada angkatan 2013-2015.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan
masalah yang akan diteliti lebih lanjut yaitu: “Bagaimana hubungan penggunaan
media social Instagram dengan persentasi diri dikalangan mahasiswa ilmu
komunikasi UNTIRTA ?”.
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
identifkasi penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan Instagaram di kalangan Mahasiswa IKOM
UNTIRTA ?
2. Bagaimana Persentasi Diri Mahasiswa IKOM UNTIRTA melalui
Instagram ?
3. Sejauh mana hubungan antara penggunaan Instagram dengan persentasi
diri mahasiswa IKOM UNTIRTA ?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, maka tujuan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti adalah untuk:
1. Mengetahui sejauh mana penggunaan Instagram di kalangan mahasiswa
IKOM UNTIRTA
9
2. Mengetahui sejauh mana persentasi diri mahasiswa IKOM UNTIRTA
melalui Instagram
3. Mengetahui sejauh mana hubungan antara penggunaan Instagram dengan
persentasi diri mahasiswa IKOM UNTIRTA
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang kelak diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara Akademis, penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi
perkembangan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitian ini juga dapat menjadi bahan
bacaan dan referensi bagi penelitian serupa di masa yang akan datang.
2. Secara Teoritis, penelitian diharapkan dapat memberi kontribusi
pengetahuan dibidang Ilmu Komunikasi yang berkaitan dengan studi
Presentasi Diri dalam Komunikasi Antar Pribadi.
3. Secara Praktis, penelitian ini untuk menerapkan ilmu yang diterima peneliti
selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi sekaligus memberikan
masukan kepada siapa saja yang ingin mengetahui hubungan Instagram
dengan presentasi diri.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh seorang
kepada orang lain untuk memberi tahu atau merubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik secara langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui
media. Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal
dari bahasa latin: communication dan bersumber dari kata communis yang
berarti sama. Sama disini adalah maksudnya kesamaan makna.14
Rumusan komunikasi yang sangat dikenal adalah rumusan yang dibuat
Harold Laswell. Menurut Laswell komunikasi adalah: “who says what in
which chanell to whom with what effect”. Yang jika dijabarkan, akan terdapat
lima unsur atau komponen di dalam komunikasi, yaitu:15
Siapa yang mengatakan (Komunikator)
Kepada siapa disampaikan (Komunikan)
Apa yang dikatakan (Pesan)
Media apa yang digunakan (Media)
Akibat apa yang terjadi (Efek)
14 Onong Uchjana Effendi. Imu Komunikasi Teori dan Praktek. 2005.Hal.915 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2008.Hal. 69
11
2.1.2 Komunikasi Massa
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukan oleh Bittner
yang dikutip oleh Ardianto dkk dalam bukunya Komunikasi Massa, yakni pesan
yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.16 Dari
definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus
menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada
khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan yang luas yang dihadiri
oleh ribuan orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan
komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa atau
khalayak yang luar biasa banyaknya, tidak terbatas pada penduduk yang ada di
suatu daerah melainkan semua orang dinegara yang satu dengan yang lain dapat
mengetahui secara langsung apa yang disiarkan oleh media elektronik seperti
televisi, radio, internet (satelit), beberapa ahli komunikasi juga mengemukakan
pendapatnya tentang pengertian komunikasi massa. Joseph A. Devito
merumuskan komunikasi massa menjadi dua hal, yaitu: seperti halnya
pengertian Komunikasi Massa:17
“Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada
massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa
khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau
semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu
16 Ardianto dkk. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media. 2004. Hal 317 Ibid. Hal 6
12
besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinikan. Kedua, komunikasi
massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar–pemancar yang audio
dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis
bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar, majalah, film,
buku dan pita. Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media
massa modern seperti pers, film, radio dan televise”.
Dari pengertian di atas, secara umum sebenarnya komunikasi massa
merupakan suatu proses yang melukiskan bagaimana komunikator secara
profesional menggunakan teknologi dalam menyebarluaskan pengalamannya
yang melampaui jarak untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang
banyak. Dengan menggunakan saluran teknologi, komunikasi massa
dipergunakan untuk mengirimkan pesan yang melintasi jarak jauh, misalnya
buku, pamflet, majalah, surat kabar, warkat pos, radio, rekaman–rekaman,
televisi, poster dan komputer serta aplikasinya jaringan telepon serta satelit
(internet).
2.1.3 New Media (Media Baru)
Media baru atau New Media merupakan media yang menggunakan internet,
media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan
dapat berfungsi secara privat maupun secara publik.18 Secara umum, media baru
tidak hanya menjembatani perbedaan pada beberapa media, namun juga pada
perbedaan mengenai batasan kegiatan komunikasi pribadi dengan batasan
18 Mc Quails, Dennis.Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Salemba Humanika. (2011). Hal 43
13
kegiatan publik. Karakternya yang berbentuk digital, memudahkan dalam
berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Media baru dan media lama
sangatlah berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat melalui pendekatan
interaksi sosial dan itegritas sosial media baru dan media lama. Pendekatan
interaksi sosial membedakan media dengan seberapa mirip media tersebut
dengan model interaksi tatap muka. Media yang lebih lama memiliki peluang
interaksi yang sedikit, media yang lebih menekankan penyebaran informasi dan
sedikit adanya interaksi yang diciptakan seperti halnya radio dan televisi. Media
baru lebih memiliki interaksi didalamnya komunikator dengan komunikannya
lebih bebas berkomunikasi dan berinteraksi.19
Rasmussen berpendapat bahwa media baru memiliki efek kualitatif yang
berbeda terhadap integrasi sosial dalam jaringan masyarakat modern yang
mengambil dari teori modernisasi Gidden (1991). Kontribusi pokoknya adalah
untuk menjembatani jurang lebar yang terbuka antara dunia publik dan privat,
antara dunia kehidupan dan dunia sistem serta organisasi. Kontras dengan
televisi, media baru dapat memainkan peranan langsung dalam proyek
kehidupan individual. Mereka juga mempromosikan keragaman penggunaan
dan partisipasi yang lebih besar. Singkatnya, media baru membantu merekatkan
kembali individu setelah efek tercerai – berai akibat dari efek modernisasi.20
Dalam bukunya, McQuail mengidentifikasikan Lima kategori utama media
baru yang sama – sama memiliki kesamaan saluran tertentu dan kurang lebih
19 Littlejohn & Foss. Teori Komunikasi.Jakarta : Salemba Humanika. (2009). Hal 41320 Mc Quails, Dennis.Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Salemba Humanika. (2011). Hal 155
14
dibedakan berdasarkan jenis penggunaan, konten, dan konteks seperti berikut
ini:21
1. Media komunikasi antar pribadi (Interpersonal communication
media). Meliputi telepon (yang semakin mobile) dan surat elektronik
(terutama untuk pekerjaan, tetapi semakin personal).
2. Media permainan interaktif (Interactive play media). Media ini
terutama berbasis komputer dan video game, ditambah peralatan
realitas virtual.
3. Media pencarian informasi (information search media). Ini adalah
kategori yang luas, tetapi Internet/ WWW merupakan contoh yang
paling penting, dianggap sebagai perpustakaan dan sumber data
yang ukuran, aktualitas, dan aksesibilitasnya belum pernah ada
sebelumnya.
4. Media partisipasi kolektif (collective participatory media).
Kategorinya khususnya meliputi penggunaan Internet untuk berbagi
dan bertukar informasi, gagasan, dan pengalaman serta untuk
mengembangkan hubungan pribadi aktif (yang diperantarai
komputer). Situs jejaring sosial termasuk di dalam kelompok ini.
5. Subtisusi media penyiaran (substitution of broadcasting media).
Acuan utamanya adalah penggunaan media untuk menerima atau
21 Ibid. Hal 156
15
mengunduh konten yang di masa lalu biasanya disiarkan atau
disebarkan dengan metode lain yang serupa.
Jelas media baru (new media) memiliki kecepatan untuk melakukan sebuah
interaksi, lebih efisien, lebih murah, lebih cepat untuk mendapatkan sebuah
informasi terbaru dan ter-update informasinya. Kelemahannya pada jaringan
koneksi internet saja, jika jaringan internet lancar dan cepat maka informasi
yang disampaikan kepada pembacanya lebih cepat serta harus ada koneksi
internet dimana pun berada bersama media baru. Media baru (new media)
masuk dalam kategori komunikasi massa. Hal ini dikarenakan pesan yang
disampaikan kepada khalayak luas melalui media online / media baru.
2.1.4 Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat
di seluruh dunia.22
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai
menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama
dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan
orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan dan membangun
22 http://repository.petra.ac.id/15386/1/Media_Sosial_dan_Presentasi_Diri.pdf diakses pada 12maret 2016 pukul 21.34
16
sebuahkomunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai
diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik,
menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial
berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan
kebutuhan menciptakan personal branding. Teknologi-teknologi web baru
memudahkan semua orang untuk membuat dan yang terpenting
menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di Blog, tweet, atau video di
YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis.
Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau
distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pemasang iklan dapat membuat
konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang.23
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai
“Sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar
ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content".24
1. Ciri-ciri Media Sosial
Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut:
a. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja
namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui
SMS ataupun internet.
23 Zarella. The Social Media Marketing Books. O'Reilly Media, Sebastopol. 2010. Hal 224 http://www.trigonalmedia.com/2015/08/pengertian-media-sosial-menurut-para.html diaksespada 12 Maret 2016 pukul 22.28
17
b. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu
Gatekeeper.
c. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat di banding media
lainnya.
d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.
2. Jenis-jenis Media Sosial
Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial:
a. Proyek Kolaborasi
Website mengizinkan usernya untuk dapat mengubah,
menambah, ataupun me-remove konten – konten yang ada di
website ini.Contohnya wikipedia.
b. Blog dan microblog
User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini
seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah.
Contohnya Twitter, Blogspot, Tumblr, Path dan lain-lain.
c. Konten
Para user dari pengguna website ini saling meng-share konten –
konten media, baik seperti video, ebook, gambar dan lain-lain.
Contohnya Youtube.
d. Situs jejaring social
Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan
cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung
18
dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto.
Contoh Facebook, Path, Instagram dan lain-lain.
e. Virtual game world
Dunia virtual dimana mereplikasikan lingkungan 3D, di mana
user bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan
serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata,
contohnya game online.
f. Virtual social world.
Dunia virtual yang di mana penggunanya merasa hidup di dunia
virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan
yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih
kearah kehidupan, contohnya second life.
2.1.5 Instagram dan Sejarah Instagram
2.1.5.1 Instagram
Gambar 2.1. Logo Instagram
Instagram adalah aplikasi untuk photo-sharing dan layanan jejaring
sosial online yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil
gambar, menerapkan filter digital untuk mereka, dan berbagi hasilnya
19
melalui berbagai layanan social media seperti Facebook, Twitter dan
situs media lainnya.25
Ciri khas dari Instagram adalah hasil fotonya yang berupa persegi,
mirip dengan produk Kodak Instamatic dan gambar-gambar yang
dihasilkan oleh foto Polaroid - berbeda dengan kamera modern yang
biasanya memiliki bentuk persegi panjang atau dengan rasio
perbandingan bentuk 16:9. Pada awalnya Instagram hanya tersedia
untuk smartphone milik Apple, seperti: iPhone, iPad, dan iPod Touch.
Kemudian sejak bulan April 2012, fasilitas Instagram mulai
diintegrasikan untuk ponsel kamera Android sehingga pengguna
Android pun bisa mulai menggunakan Instagram untuk aktivitas sharing
foto mereka.26
Atmoko dalam bukunya yang berjudul Instagram Handbook
menjelaskan bahwa aplikasi Instagram memiliki lima menu utama yang
semuanya terletak dibagian bawah, aplikasi tersebut yaitu:27
1. Home Page : Halaman utama menampilkan linimasa foto-foto
terbaru dari sesama pengguna yang telah diikuti.
2. Search : Untuk memudahkan pengguna melakukan pencaharian
pada akun pengguna lainnya atau pencharian pada foto-foto
yang sedang popular.
25http://www.scribd.com/doc/195027473/makalah-instagram. diakses 19 Mei 2016 pukul 18:5926 Ibid.27 Atmoko, Bambang Dwi. Instagram Handbook. Jakarta: Mediakita. 2012. Hal 28
20
3. Camera : dengan menu ini pengguna dapat langsung memotret
dan mengunggah foto atau video keinstagram dengan berbagai
effek yang disediakan di dalam aplikasi tersebut
4. Profile : Dihalaman profil kita bisa mengetahui secara detail
mengenai informasi pengguna, baik itu diri kita maupun orang
lain sesama pengguna.
5. News Feed : Fitur ini menampilkan notifikasi terhadap berbagai
aktivitas yang dilakukan oleh pengguna Instagram.
Selain itu menurut Atmoko ada beberapa bagian yang sebaiknya
diisi agar foto yang kita unggah lebih informative. Bagian-bagian
tersebut yaitu:28
1. Caption : Membuat judul atau caption foto lebih bersifat untuk
memperkuat karakter atau pesan yang ingin disampaikan pada
foto tersebut.
2. Hashtag : Hashtag adalah suatu label berupa suatu kata yang
diberi awalan symbol bertanda pagar (#). Fitur pagar ini penting
karena sangat memudahkan penggunna untuk menemukan
foto-foto di Instagram dengan label tertentu.
3. Geotage atau Lokasi : Instagram memaksimalkan teknologi ini
dengan menyediakan fitur lokasi. Sehingga setiap foto yang
diunggah akan menampilkan lokasi dimana pengambilannya.
28 Ibid. Hal 52
21
4. Share : Instagram juga menyediakan fitur share kemedia social
lainnya seperti facebook, twitter dan lainnya.
Menurut Atmoko, meski instagram disebut layanan photo sharing,
tetapi Instagram juga merupakan jejaring social. Karena disini kita bisa
berinteraksi dengan sesama pengguna. Ada beberapa aktivitas yang
dapat kita lakukan di Instagram, yaitu:29
1. Follow : Bisa dibayangkan betapa sepinya ketika sendirian
didunia Instagram yang meriah. Oleh karena itu dengan adanya
follow memungkinkan kita untuk mengikuti atau berteman
dengan pengguna lain yang kita anggap menarik untuk diikuti.
2. Like : Jika menyukai foto yang ada di linimasa, jangan segan-
segan untuk memberi like. Pertama dengan menekan tombol like
dibagian bawah caption yang bersebelahan dengan komentar.
Kedua, dengan double tap (mengetuk dua kali) pada foto yang
disukai.
3. Comment : Sama seperti like, komentar adalah bagian dari
interaksi namun lebih hidup dan personal. Karena lewat
komentar, pengguna mengungkapkan pikirannya melalui kata-
kata. Kita bebas memberikan komentar apapun terhadap foto,
baik itu saran, pujian atau kritikan.
29 Ibid. Hal 59
22
4. Mentions : Fitur ini memungkinkan kita untuk memanggil
pengguna lain. Caranya adalah dengan menambahkan tanda
arroba (@) dan memasukan akun instagram dari pengguna
tersebut.
5. Message : Fiture yang membantu mengirim pesan secara pribadi
yang berupa foto, video maupun tulisan yang dikirim oleh
sesama pengguna Instagram.
2.1.5.2 Sejarah Instagram
Instagram pertama-tama dikembangkan di San Francisco oleh Kevin
Systrom dan Brasil Michel "Mike" Krieger saat mereka berdua memilih
untuk berfokus pada pembuatan aplikasi multi-fitur “HTML5 check-in” di
proyek Burbn untuk fotografi mobile. 30
Gambar 2.2. Kevin
Systrom dan Mike Krieger,
Pencipta Instagram
(Sumber: Instagram Blog)
Pada tanggal 3 April 2012, Instagram untuk Android akhirnya dirilis.
Aplikasi tersebut diunduh sebanyak lebih dari satu juta kali dalam waktu
kurang dari satu hari. Pada minggu yang sama Instagram berhasil
30 http://www.instagram.com diakses 19 Mei 2016 pukul 19:11
23
mengumpulkan US$ 50 juta dari venture capitalist untuk berbagi share
perusahaannya, proses yang membuat nilai Instagram naik hingga sejumlah
US$ 500 juta. Kenaikan pesat Instagram juga terlihat pada saat tiga bulan
berikutnya Instagram mendapatkan lebih dari satu juta rating di Google
Play. Instagram menjadi aplikasi kelima yang pernah mencapai satu juta
peringkat di Google Play. Kesepakatan emas datang kepada Instagram pada
saat tawaran akuisisi datang dari Facebook, dengan tawaran untuk membeli
Instagram (beserta seluruh 13 karyawannya) dengan nilai sekitar US$ 1
miliar dalam bentuk tunai dan saham pada bulan April 2012. Tawaran ini
datang beserta dengan kebijakan untuk membiarkan Instagram tetap
dikelola secara independen. Britain‟s Office Of Fair Trading menyetujui
kesepakatan pada tanggal 14 Agustus 2012, disusul dengan penutupan
penyelidikan oleh Federal Trade Commission di Amerika Serikat pada
tanggal 22 Agustus 2012 yang memungkinkan kesepakatan antara
Instagram dan Facebook untuk dilanjutkan. Kesepakatan tersebut akhirnya
resmi pada tanggal 6 September 2012.
Pada tanggal 17 Desember 2012, Instagram memperbaharui Terms of
Service mereka (atau Ketentuan Layanan) yang memungkinkan Instagram
untuk mendapatkan hak penjualan foto pengguna kepada pihak ketiga tanpa
pemberitahuan atau kompensasi. Kritik dari pendukung privasi hingga
konsumen (seperti National Geographic dan selebriti Kim Kardashian)
seluruhnya mengeluarkan pernyataan yang menuntut pembatalan atau
pencabutan kebijakan baru tersebut. Isu kontroversial ini sempat
24
menyebabkan banyak pengguna beralih ke layanan lain yang mirip dengan
Instagram. Akhirnya pada Januari 2013 Instagram menegaskan kembali
bahwa pihaknya telah merevisi kebijakan yang menyebabkan terjadinya
pemahaman yang ambigu di kalangan pelanggan, juga menekankan bahwa
Instagram tidak akan menggunakan foto milik pengguna untuk tujuan
komersil apapun.31
2.1.6 Teori Perbedaan Individu
Nama teori ini diketengahkan oleh Malvin D.Dafleur ini lengkapnya
“Individual Differences Theory of Mass Communication Effect”. Menurut teori
ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran media massa secara
selektif, menaruh perhatian kepada pesan-pesan terutama jika berkaitan dengan
kepentingannya, konsisten dengan sikap-sikapnya, sesuai dengan kepercayaan
yang didukung oleh nilai-nilainnya. Tanggapannya terhadap pesan pesan tersebut
diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi efek media massa pada khalayak itu tidak
seragam, melainkan beragam disebabkan secara individual berbeda satu sama lain
dalam stuktur kejiwaannya.32
Anggapan dasar teori ini adalah bahwa manusia berbeda satu sama lain
ketika mereka diterpa media massa, hal ini bisa terjadi bisa karena perbedaan
psikologis, cara pandang berpikir, pengaruh lingkungan sekitar, sikap, nilai,
agama, kepercayaan dan sebagainya. Teori ini mengatakan adanya pengaruh
31 Ibid.32 Onong Uchjana Effendi. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.2003. Hal: 275.
25
unsur-unsur psikologis yang berinteraksi dengan terpaan media massa dan
menghasilkan efek. Dengan demikian terdapat suatu kaitan yang kuat antara
pesan-pesan media dengan respon setiap individunya. Respon atau tanggapan
terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologis setiap individu
tersebut. Jadi efek media kepada khalayak massa itu tidak seragam melainkan
beragam. Hal ini disebabkan karena mereka secara individual berbeda antara satu
dengan yang lainnya dalam struktur kejiwaan maupun pola hidup yang terbentuk
oleh lingkungan tempat individu tersebut dan berkembang.
2.1.7 Presentasi Diri
Dalam bukunya Deddy Mulyana, Presentasi diri Menurut Goffman yaitu:
“Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu tertentu untuk
memproduksi definisi situasi dan identitas sosial bagi para aktor dan definisi situasi
tersebut mempengaruhi ragam interaksi yang layak dan tidak layak bagi para aktor
dalam situasi yang ada”.33 Lebih jauh presentasi diri merupakan upaya individu untuk
menumbuhkan kesan tertentu di depan orang lain dengan cara menata perilaku agar
orang lain memaknai identitas dirinya sesuai dengan apa yang ia inginkan. Dalam
proses produksi identitas tersebut, ada suatu pertimbangan-pertimbangan yang
dilakukan mengenai atribut simbol yang hendak digunakan sesuai dan mampu
mendukung identitas yang ditampilkan secara menyeluruh.
Pada dasarnya, setiap orang memiliki langkah-langkah khusus dalam
mempresentasikan dirinya kepada orang lain. Dalam bukunya yang berjudul ‘The
33 Mulyana, Deddy.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung, Remaja Rosdakarya. 2005. Hal 112
26
Presentation of Self in Everyday Life’,34 Goffman menyebutkan istilah self
presentation (presentasi diri) dengan impression management (manajemen
kesan). Menurutnya, dunia sama dengan panggung sandiwara. Setiap manusia
mengatur hal-hal yang dia lakukan ketika berinteraksi dengan orang lain.
Goffman menyebutnya sebagai dramaturgi. Menurut Goffman, dalam
pementasan terdapat front stage (panggung depan), back stage (panggung
belakang), team of performers (kelompok atau tim yang terlibat dan mendukung
pementasan), dan audience (masyarakat).35
Goffman memperkenalkan manajemen kesan sebagai kebutuhan individu
dalam mempresentasikan dirinya sebagai seseorang yang bisa diterima oleh orang
lain. Dia menjelaskan bahwa diri sebagai penampil (self as performer), bukan
semata-mata sebuah produk sosial, tapi juga memiliki dasar motivasi. Individu
menata kesan miliknya ketika mereka berharap untuk diterima sebagai seorang
yang memiliki citra diri disukai oleh orang-orang.36 Pada umumnya Impression
Management digunakan dalam konteks untuk mendapatkan pujian atas
pertunjukan, wawancara, mencari respon balik, dan kesuksesan dalam karier.
Pada tahun 1982 Jones & Pittman membangun sebuah sistem untuk merekam
bermacam-macam perilaku manajemen kesan. Lima kelompok teoritik dari
manajemen kesan telah diidentifikasikan paling banyak digunakan oleh setiap
34 Goffman, Erving. 1959. The Presentation of Self in Everyday Life. United States of America:Doubleday Anchor Books35 Ibid.36 Bolino, M. C., Kacmar, M. K., Turnley, W. H., & Gilstrap, B. J. (2008). A multilevel review ofimpression management motives and behaviors. Journal of Management, 34(6), 1080-1109
27
individu. Sistem tersebut mencakup lima strategi yang meliputi: ingratiation,
selfpromotion, exemplification, intimidation dan supplication.37
Goffman memperkenalkan manajemen kesan sebagai kebutuhan individu
dalam mempresentasikan dirinya sebagai seseorang yang bisa diterima oleh orang
lain.38 Sedangkan menurut Schlenker, manajemen kesan terdiri dari perilaku
individu saat menciptakan, mengendalikan, serta menata atau menjaga citra diri
mereka (self image), dan hal tersebut mempengaruhi cara mereka dianggap oleh
orang penting lainnya. Usaha manajemen kesan yang merupakan bagian dari
presentasi diri ini jelas digunakan oleh banyak orang. Pada umumnya, seseorang
menginginkan dirinya untuk diterima public sebagai sosok yang intelligent,
friendly, dan morally good.39 Dalam penelitian ini penulis menggunakan taktik
impression management milik Jones & Pittman yang terdiri dari ingratiation, self-
promotion, exemplification, intimidation dan supplication.40
1. Ingratiation Tindakan yang dilakukan untuk terlihat menarik dengan cara
memuji diri sendiri, memuji orang lain, menyetujui pendapat yang ada,
melakukan hal-hal baik seperti memberi bantuan dan hadiah, menutupi
kelemahan dengan menunjukkan kelebihannya.
37 Jones, E. E., & Pittman, T. S. (1982). Toward a general theory of strategic Self-presentation. In J.Suls (Ed.), Psychological Perspectives on the Self (Vol.1, pp. 231-262). Hillsdale, NJ: LawrenceErlbaum38 Goffman, Erving. 1959. The Presentation of Self in Everyday Life. United States of America:Doubleday Anchor Books39 Schlenker, B. R. (1980). Impression management: The self-concept, social identity andinterpersonal relation. Monterey, CA: Brooks/Cole.40 Jones, E. E., & Pittman, T. S. (1982). Toward a general theory of strategic Self-presentation. In J.Suls (Ed.), Psychological Perspectives on the Self (Vol.1, pp. 231-262). Hillsdale, NJ: LawrenceErlbaum
28
2. Intimidation Dilakukan agar terkesan berbahaya. Menimbulkan rasa takut
pada lawan, dengan memberikan ancaman, meluapkan amarah, pamer
kekuasaan atau kekuatan.
3. Self Promotion Dilakukan agar orang lain terkesan, dengan terlihat
kompeten. Dilakukan dengan cara memberikan penjelasan deskriptif,
unjuk kemampuan dan prestasi.
4. Exemplification Menunjukkan bahwa dirinya bermoral dan berintegritas,
dengan jalan menunjukkan dirinya sebagai seseorang yang peduli,
disiplin, jujur, dermawan, serta rela berkorban. Dilakukan agar dihormati
dan dikagumi.
5. Supplication Menampilkan dirinya sebagai orang yang lemah, tidak
berdaya. Menunjukkan ketergantungannya pada orang lain, agar orang
lain berbelas kasihan dan kemudian memberikan bantuan.
29
2.2 Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini kerangka berfikir yang digunakan peneliti adalah
sebagai berikut:
Gambar 2.3. Kerangka pemikiran
Teori Perbrdaan Individu(Individual Differences Theory)
INSTAGRAM DAN PRESENTASI DIRI(Analisis Kuantitatif Hubungan Penggunaan Media Sosial Instagram
Dengan Presentasi Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTAangkatan 2013-2015)
Instagram Presentasi Diri
- Posting
- Following
- Followers
- Like
- Comment
- Mentions
(Atmoko, 2012:28-63)
-
- Ingratiation
- Self Promotion
- Intimidation
- Exemplification
- Supplification
(Jones, 1990:80)
Ha = Terdapat hubungan antara Instagram dan Presentasi Diri MahasiswaIKOM UNTIRTA angkatan 2013-2015.
Ho = Tidak terdapat hubungan antara Instagram dan Presentasi Diri MahasiswaIKOM UNTIRTA angkatan 2013-2015.
30
2.3 Hipotesis Penelitian
Secara etimologis, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu Hypo dan kata
thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat. Kedua kata itu kemudian
digunakan secara bersama menjadi hypothesis dan penyebutan dalam dialek Bahasa
Indonesia menjadi hipotesa kemudian berubah menjadi hipotesis yang maksudnya
adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang belum
sempurna.41
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang
empirik.42
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha : Terdapat hubungan antara Instagram dan Presentasi Diri
Mahasiswa IKOM UNTIRTA angkatan 2013-2015.
Ho : Tidak terdapat hubungan antara Instagram dan Presentasi Diri
Mahasiswa IKOM UNTIRTA angkatan 2013-2015.
41 Burhan Bungin.Metodologi Penelitian Kuantitatif.2009. Hal.7542 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Hal.71
31
2.4 Oprasionalisasi Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel terdiri atas dua macam, yaitu
variabel independen atau variabel (X) atau variabel bebas, dan variabel dependen
atau variabel (Y) atau variabel terikat.43 Dalam penelitian ini variabel tersebut
adalah:
1. Variable Bebas (X) yaitu Penggunaan Media Sosial Istagram
2. Variable Terikat (Y) yaitu Presentasi Diri Mahasiswa IKOM UNTIRTA
Untuk lebih jelas dan terperinci maka operasional variabel dijelaskan dalam
bentuk tabel seperti di bawah ini:
Tabel 2.1 Operasional Variabel berdasarkan Olahan Peneliti
Variabel
Penelitian
Dimensi Indikator Skala
1 2 3 4
Penggunaan
Media Sosial
(Variabel X)
Frekuensi Penggunaan
dan aktifitas dalam
Posting
Interval
Following
Followers
Like / Suka
Comment
Mentions
43Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Hal. 42-43
32
1 2 3 4
Presentasi Diri
Mahasiswa Ilmu
Komunikasi
UNTIRTA
(Variabel Y)
Taktik atau Strategi
impression
management
(menejemen kesan)
Ingratiation
Interval
Self Promotion
Intimidation
Exemplification
Supplification
2.5 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Nama Herlina Pangastuti Hanafi,ah HidayaturRohmah
Eri Husna P.
Judul,
Universitas,
Tahun
Hubungan AntaraNarsisme denganPresentasi diri padaPengguna jejaringsosial facebook(UniversitasMuhammadiyahSurakarta, 2015)
New Media DanPrilaku Konsumen
(Studi Korelasipengaruh penggunaanakun Instagram@md_store_hijabterhadap prilakumembeli di kalanganmahasiswi fakultasekonomi angkatan2011 universitaspembangunan nasional“veteran yogyakarta”)
INSTAGRAM DANPRESENTASI DIRI(Analisis Kuantitatifhubungan PenggunaanMedia SosialInstagram DenganPresentasi DiriMahasiswa IlmuKomunikasiUNTIRTA angkatan2013-2015)-Universitas SultanAgeng Tirtayasa, 2016
Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahuihubungan antaraNarsisme denganpresentasi diri,serta mengetahuitingkat presentasidiri dan narsismepengguna facebook.
Untuk mengetahuiada tidaknyapengaruh antarapenggunaanInstagram terhadapprilaku konsumenkearah pembelian jikaada seberapa besarpengaruhnya.
Untuk mengetahui adatidaknya hubunganantara media socialInstagram danpersentasi diri apabilaada, seberapa besareratnya hubungannya.
33
Teori TeoriPsikodinamika danTeori SosialLearning
Teori New Media Teori IndividualDifferences Theory ofMass CommunicationEffect
Metode /
Paradigma
Metode yangdigunakan dalampenelitian iniadalah metodekuantitatif.
Metode yangdigunakan dalampenelitian ini adalahmetode survei
Metode yangdigunakan dalampenelitian ini adalahmetode survei.
Hasil
Penelitian /
Kesimpulan
Berdasarkan hasilanalisa statisticyang dilakukanuntuk mengetahuiapakah adahubungan positifantara narsismedengan presentasidiri pada jejaringsocial facebook diperoleh nilaidiperolehsignifikansi p =0,019 (p < 0,05),hal ini menunjukanbahwa adahubungan positifyang signifikanantara narsismedengan presentasidiri. Berdasarkanhasil tersebut dapatdikatakan bahwahipotesis yangdiajukan penelitiditerima.
Hasil dari penelitian
menunjukan adanya
pengaruh penggunaan
akun Instagram
@md_store_hijab
terhadap prilaku
membeli di kalangan
mahasiswi fakultas
ekonomi angkatan
2011 universitas
pembangunan nasional
“veteran Yogyakarta
sebesar 52% dan
memperoleh nilai
signifikansi sebesar
0,000 lebih kecil dari
0,05 sesuai dengan
kriteria bahwasannya
Ha diterima dan Ho
ditolak.
Berdasarkan hasilanalisis statistic yangdilakukan untukmengetahui hubunganantara penggunaanmedia socialInstagram Denganpresentasi dirimemperoleh nilaisebesar 0,719 hal inimenunjukan bahwaberdasarkan pedomaninterpretasi koefisienkorelasi, hubunganantara variabel Xdengan variabel Ymerupakan hubunganyang kuat karenanilainya berkisarantara 0,60 – 0,799.Dan dari hasilperhitungan uji t,menyatakan bahwa H0
ditolak dan Ha
diterima maka dapatdisimpulkan bahwaterdapat hubunganantara PenggunaanMedia SocialInstagram (X) DenganPresentasi Diri (Y).
Persamaan Sama-samamelakukan riset
Sama samamelakukan riset
Sama-samamelakukan riset terkait
34
terkait presentasidiri
terkait penggunaanInstagram
penggunaan Instagramdan presentasi diri
Perbedaan Penelitian inimenggunakan duavariabelindependen dansatu variabledependen sertaperbedaan objekyang diteliti
Metode yangdigunakan tidaklahsama serta perbedaanobjek yang diteliti
Metode yangdigunakan serta objekyang diteliti
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metodologi dan pendekatan kuantitatif. Metode
kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena sudah cukup lamadigunakan
sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut
metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini
sebagai metode ilmiah telah memenuhi kaidah- kaidah ilmiah yaitu konkret atau
empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode kuantitatif merupakan
penelitian yang berupa angka- angka dan analisis menggunakan ilmu statistik.
Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan
menjadi pusat perhatian peneliti. Penelitian kuantitatif dilakukan pada populasi dan
sampel tertentu yang representatif. Sifatnya deduktif untuk menjawab rumusan
masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Pada
umumnya sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil
penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.44
Metode yang diusung dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode ini
menggunakan kuesioner sebagai instrument utama untuk mengumpulkan data.
Metode ini sering digunakan, karena desainnya sederhana serta prosesnya yang
cepat. Sementara menurut Irawan Soehartono (2002:54), bahwa penelitian survei
44 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Hal.8
36
adalah penelitian pengamatan yang bersekala besar pada kelompok-kelompok
manusia.45 Tujuan survei yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah untuk
menggambarkan bagaimana hubungan penggunaan media social Instagram Dengan
presentasi diri mahasiswa Ikom Untirta. Dari jawaban-jawaban yang terhimpun dari
berbagai responden nanti, maka peneliti akan dapat menarik kesimpulan sehingga
akan terjawab apa dan bagaimana hubungannya dengan presentasi diri. Mengapa
memilih survei, dikarenakan metode ini akan lebih mudah jika digunakan pada
penelitian yang bersifat asosiatif seperti yang peneliti gunakan.
Alasan peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif adalah lebih obyektif,
terukur rasional dan sistematis. Sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh
S.Arikunto (2002:11) yang menjelskan tentang beberapa keuntungan penelitian
yang disajikan secara kuantitatif yaitu sebagai berikut:
1. Kejelasan unsur: tujuan, pendekatan, subjek, sampel, sumber data sudah
mantap dan rinci sejak awal.
2. Langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika
persiapan disusun.
3. Dalam desain: desain, langkah-langkah penelitian dan hasil yang
diharapkan jelas.
4. Pengumpulan data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan
untuk diwakilkan.
5. Analisis data: dilakukan sesudah semua data terkumpul.
45 Rusady Ruslan.Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. 2003. Hal 20
37
3.2 Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian yang digunakan sesuai dengan metode penelitian
kuantitatif, yaitu paradigma positivistik. Paradigma positivistik dinyatakan sebagai
paradigma tradisional, eksperimental, atau paradigma empirisistis yang
dikembangkan oleh para ahli sosiologi seperti Comte, Durkheim dan Mill.
Positivisme menggambarkan pendekatan baru terhadap pengetahuan. Masyarakat
bergerak dalam tiga tahap berdasarkan pola pikir dari teologis atau fiktif ke
metafisik atau abstrak ke penjelasan ilmiah atau positif. Dalam tahap positif, gejala
sosial dapat diungkapkan melalui observasi empiris atas gejala tersebut. Tidak
seperti dalam tahap teologis dan metafisik yang mengandalkan kekuatan inti
tertentu pada terjasinya suatu gejala. Tahap positif ditandai oleh kepercayaan akan
data empiris sebagai sumber pengetahuan terakhir. Comte mengembangkan
pendekatan positivisme dalam mempelajari masyarakat berpendapat bahwa aplikasi
metodologi ilmu- ilmu alam dan asumsinya untuk mempelajari manusia akan
menghasilkan satu “positive science of society’’. Dia percaya bahwa perilaku orang
diatur oleh prinsip- prinsip sebab akibat.46
Begitu pula dalam penelitian ini, pada paradigma ini, suatu gejala dapat
diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab- akibat), maka peneliti
dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja.
Paradigma positivistik atau empiris berasumsi bahwa kebenaran objektif dapat
dicapai dan bahwa proses meneliti untuk menemukan kebenaran dapat dilakukan
46 Ulber Silalahi. Metode Penelitian Sosial.2010.Refika Aditama.Bandung. Hal.68-76
38
paling tidak dengan bebas dari nilai.47 Positivisme sangat memperhatikan ketepatan
dalam pembentukan teori atau terikat pada ketetapan konstruksi teori. Konsep-
konsep atau variabel-variabel dan batasan mereka yang tepat adalah dasar dari
pembentukan teori. Dalam paradigma positivistik atau kuantitatif, suatu teori harus
dapat diuji secara empiris.
3.3 Fokus Penelitian
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, maka peneliti
memfokuskan Penelitian yang akan diteliti, yaitu untuk mengetahui sejauh mana
hubungan antara penggunaan media social Instagram dengan presentasi diri di
kalangan Mahasiswa IKOM UNTIRTA angkatan 2013-2015.
3.4 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengenai “Analisis Kuantitatif hubungan penggunaan media
social Instagram Dengan presentasi diri mahasiswa IKOM UNTIRTA” dilakukan
di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang terletak di Jl. Raya Jakarta KM.4
Pakupatan Serang-Banten, 42122, Indonesia.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang penting dan strategis
dalam sebuah penelitian. Karena lewat kegiatan ini, sebuah penelitian bisa
memperoleh data untuk diproses dan diolah menjadi sebuah kesimpulan penelitian.
47 Richard West and Turner. Pengantar Teori Komunikasi.2008. Salemba Humanika.Jakarta.Hal.75
39
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.48
Kegiatan penelitian tidak akan berjalan apabila peneliti tidak dapat
mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan untuk melengkapi hasil penelitian
tersebut. Maka disana terdapat proses bagaimana peneliti berusaha memperoleh
data dan fakta dari lapangan atau objek penelitian. Pada penelitian ini, peneliti
melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber yang peneliti nilai sesuai
dengan materi penelitian. Karena penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, maka
teknik yang dilakukan peneliti yakni sebagai berikut:
1. Kuesioner
Pertanyaan peneliti seputar penelitian dan jawaban responden dapat
dilakukan dalam bentuk kuesioner lembaran tertulis atau tercetak.
Pertanyaan – pertanyaan yang diajukan adalah seputar fakta dan pendapat
responden berkenaan dengan penggunaan instagram dan presentasi diri.
Kuesioner yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner tertutup, dimana
responden hanya diperkenankan memilih dari sejumlah alternatif jawaban
yang sudah peneliti sediakan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari
dokumen- dokumen non- buku, atau literatur-literatur yang berkaitan
dengan penelitian seperti: data jumlah mahasiswa jurusan, company profile
48 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2012) hal.114
40
atau data lain yang relevan. Sifat utama dari data ini tidak terbatas pada
ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk hal-hal
yang telah silam.49
3.6 Sumber Data
Kegiatan penelitian tidak akan berjalan apabila peneliti tidak dapat
mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan untuk melengkapi hasil penelitian.
Maka peneliti memerlukan sumber untuk memperoleh semua data yang diperlukan
untuk mendukung berjalannya penelitian. Data hasil penelitian bisa didapatkan
melalui dua sumber, yakni:
a. Data Primer
Menurut S. Nasution, data Primer adalah data yang dapat diperoleh
secara langsung dari lapangan tempat penelitian. Data primer
merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil kuesioner yang
disebar di lapangan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang perolehannya dari penelitian
kepustakaan atau bahan yang bersifat teoritis yang relevan dengan
penelitian. Misalnya diperoleh dari buku- buku, majalah, internet dan
media lainnya. Data ini sebagai data pendukung dan pelengkap serta
yang relevan dengan masalah yang tengah diteliti.
49 Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif.2009. Hal.144
41
3.7 Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka dalam
penelitian harus ada dan menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam
penelitian dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati.
Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variable penelitian yang telah
ditetapkan untuk diteliti.50 Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel
penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Darivariabel- variabel tersebut diberikan
definisi operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur.51
Alat pengukuran yang utama dalam penelitian ini adalah kuesioner dan
menggunakan SPSS versi 21 for windows untuk menghitungnya. Karena
menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian, maka alat tersebut harus diuji
kelayakannya melalui:
1. Uji Validitas
Validitas artinya alat ukur yang digunakan dalam pengukuran, dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Hasan, 2006:15).
Peneliti menggunakan SPSS 21 dengan mengolah data yang diperoleh di
lapangan kedalam program tersebut untuk mengukur validitas instrument
dalam penelitian ini. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi
antara masing- masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan
rumus teknik corelation product moment yang rumusnya sebagai berikut:52
50 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Hal.114-115.51 Sugiyono.Metode Penelitian Administrasi.2007.Hal.12052 Masri Singarimbun. Metode Penelitian Survai. LP3ES. 2006. Jakarta Barat. Hal.137
42
Dimana:
r = koefisien korelasi
n = jumlah observasi / responden
X = Skor pertanyaan
Y = Skor total
Ketentuan pengujian uji validitas adalah rhitung dibandingkan dengan rtabel
(dengan melihat taraf signifikansi penelitian, yakni sebesar 5% atau 0,05,
dan jumlah N atau responden, barulah kita akan mendapatkan nilai rtabel).
Apabila rhitung < rtabel maka instrument dikatakan tidak valid, namun
sebaliknya jika rhitung > rtabel maka instrumen penelitian dikatakan valid.53
2. Uji Reliabilitas
Sugiarto dan Situnjak (2006) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk
pada suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian
untuk memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat
pengumpul data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya di
lapangan.54 Pengujian reliabilitas dengan teknik Cronbach alpha dengan
rumus sebagai berikut:
53 Rosady Ruslan. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. 2003.Hal.18954 www.slideshare.net/rachmatstatistika diakses pada Senin, 14 Maret 2016 pukul 20.51
43
K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Si = Jumlah varians butir
St = Varians total
Tabel 3.1
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s/d 0,20 Kurang Reliabel
>0,20 s/d 0,40 Agak Reliabel
>0,40 s/d 0,60 Cukup Reliabel
>0,60 s/d 0,80 Reliabel
>0,80 s/d 1,00 Sangat Reliabel
Sumber: Wahyu Agung, 2010:95 55
3.8 Pengujian Instrumen Penelitian
3.81 Hasil Uji Validitas
Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner terhadap sampel penelitian,
peneliti terlebih dahulu menguji validitas dan reliabilitas intrumen dengan
menyebarkan kuesioner pada 30 orang, Responden diminta untuk menyatakan
jawaban pada pilihan jawaban yang telah disediakan. Syarat untuk mengetahui
valid atau tidaknya suatu butir pertanyaan, maka r hitung harus dibandingkan
dengan r table. Pernyataan dalam penelitian ini dikatakan valid apabila nilai
corrected item-total correlation (r hitung) lebih besar dari nilai r table.
55 Nisfu Maryana. Pengaruh Penyajian Media Internal terhadap Pemenuhan Kebutuhan PegawaiPemerintah Kota Cilegon. 2011. Hal.50-51
44
1. Uji Validitas Variabel X
Table 3.2
Analisis: Untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut harus
dibandingkan dengan rtabel. Dengan taraf kesalahan 5%, dan N=30 maka harga
rtabel sebesar 0,361 (rtabel dapat dilihat pada halaman lampiran). Jika rhitung
positif dan rhitung > rtabel maka butir tersebut dikatakan valid. Rhitung dapat
dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation pada tabel 3.3 setelah
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Table 3.3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Q1 39.8667 33.430 .512 .530 .877
Q2 40.2333 33.633 .441 .563 .880
Q3 40.1667 32.006 .566 .588 .875
Q4 39.9333 31.237 .682 .756 .869
Q5 40.0000 31.931 .572 .771 .874
Q6 39.9667 31.482 .664 .788 .870
Q7 39.9667 34.102 .399 .648 .882
Q8 40.4667 31.223 .543 .553 .877
Q9 39.8667 31.568 .573 .740 .874
Q10 40.1667 29.799 .753 .864 .864
Q11 40.1667 31.040 .692 .842 .868
Q12 40.1333 33.913 .478 .684 .879
Q13 40.2333 35.289 .342 .634 .883
Q14 40.0000 33.862 .514 .588 .877
45
membandingkan rtabel dan rhitung maka dapat disimpilkan bahwa butir
pertanyaan pada variable X atau Penggunaan Sosial Media Instagram terdapat satu
butir pertanyaan yang tidak valid yaitu pada butir pertanyaan Q13 karena nilainya
kurang dari 0,361 sehingga pertanyaan tersebut tidak digunakan dalam penelitian.
2. Uji Validitas Variabel Y
Table 3.4
Tabel 3.5
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Q15 29.4667 18.878 .581 .444 .836
Q16 29.0333 19.620 .482 .370 .843
Q17 29.0667 19.444 .551 .540 .840
Q18 29.4000 17.903 .572 .647 .836
Q19 28.9667 19.413 .428 .662 .847
Q20 28.8667 19.085 .512 .562 .841
Q21 29.2000 18.648 .462 .588 .846
Q22 29.8333 18.626 .488 .639 .843
Q23 29.5000 16.328 .715 .822 .823
Q24 29.1000 18.093 .589 .783 .835
Q25 29.5667 18.461 .567 .624 .837
46
Analisis: Untuk mengetahui validitas butir pertanyaan tersebut harus
dibandingkan dengan rtabel. Dengan taraf kesalahan 5%, dan N=30 maka harga
rtabel sebesar 0,361 (rtabel dapat dilihat pada halaman lampiran). Jika rhitung
positif dan rhitung > rtabel maka butir tersebut dikatakan valid. Rhitung dapat
dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation pada tabel 3.5 setelah
membandingkan rtabel dan rhitung maka dapat disimpilkan bahwa butir
pertanyaan pada variable Y atau Presentasi diri mahasiswa semua butir
pertanyaannya valid sehingga semua pertanyaan tersebut digunakan dalam
penelitian.
3.8.2 Hasil Uji Reliabilitas
1. Uji Reliabilitas Variabel X
Table 3.6
Reliability Statistics X
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.883 .881 14
Dari table diatas dapat dilihat bahwa nilai pada kolom Cronbach’s Alpha
adalah sebesar 0,883 dari variable penggunaan social media Instagram (X),
berdasarkan criteria ketentuan Alpha Cronbach pada tabel 3.1 dapat dikatakan
bahwa butir pertanyaan variabel X (Penggunaan social media instagram) yaitu
sangat reliabel.
47
2. Uji Reliabilitas Variabel Y
Table 3.7
Dari table diatas dapat dilihat bahwa nilai pada kolom Cronbach’s
Alpha adalah sebesar 0,851 dari variable presentasi diri mahasiswa (Y),
berdasarkan criteria ketentuan Alpha Cronbach pada tabel 3.1 dapat
dikatakan bahwa butir pertanyaan variabel Y (Presentasi diri mahasiswa)
yaitu sangat reliabel.
3.8 Populasi dan Sampel Penelitian
3.8.1 Populasi
Populasi adalah semua individu atau unit-unit yang menjadi target
penelitian. Populasi dalam setiap penelitian harus disebutkan secara tersurat
yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah
penelitian yang disebutkan secara tersurat yaitu yang berkenaan dengan
besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang dicakup. Tujuan
diadakannya populasi ialah agar kita dapat menentukan besarnya anggota
sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah
generalisasi.56
56 Husaini Usman dan R. Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, PT Bumi Aksara, Jakarta,2009, hlm: 181.
Reliability Statistics Y
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.851 .853 11
48
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Ilmu
Komunikasi FISIP UNTIRTA angkatan 2013-2015. Hal ini dikarenakan
mahasiswa pada angkatan tersebut masih dalam proses perkuliahan yang aktif
dan mahasiswa Ilmu Komunikasi terbilang lebih peka perhatiannya terhadap
media karena secara akademik didalamnya telah tersajikan pengetahuan
dibidang media massa, selain itu rentan usia pada mahasiswa angkatan 2013-
2015 berkisar antara 18-24 tahun dimana pada usia ini merupakan kategori
perkembangan remaja akhir dan dewasa awal. Jumlah populasi mahasiswa Ilmu
Komunikasi FISIP UNTIRTA angkatan 2013-2015 yang berhasil didapat yaitu
sebagai berikut :
Tabel 3.8
Jumlah Mahasiswa Ilmu KomunikasiSemester Genap Tahun Akademik 2015/2016
NO ANGKATAN JUMLAH
1 2013 112
2 2014 78
3 2015 120
TOTAL 310
3.8.2 Sampel
Menurut Sugiyono Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.57 Pengertian lain menurut Suharsimi
57 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Hal.81
49
Arikunto Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti.58 Sampel
penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan
dapat mewakili seluruh populasi (Riduwan, 2013:70). Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Berdasarkan populasi yang ada maka untuk menghitung jumlah sampel
digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% yaitu sebagai berikut:
n =ே
ேௗమାଵ
Keterangan: n = jumlah sampel yang dicari
N = jumlah populasi
d = nilai presisi (tingkat kesalahan)
n =ଷଵ
ଷଵ.(ଵΨ)మାଵ
n =ଷଵ
ଷଵ.,ଵାଵ
n =ଷଵ
ଷ.ଵାଵ
n =ଷଵ
ଷ.ଵ=ଷଵ
ସ.ଵn = 75.60 = 75
Jadi menurut rumus Yamane disimpulkan bahwa yang akan menjadi sampel
pada penelitian ini sebanyak 75 mahaiswa dari keseluruhan jumlah mahasiswa ilmu
58 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta,2010. Hal 131.
50
komunikasi angkatan 2013-2015. Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Proportionate Stratified Random Sampling, teknik ini
digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan
berstratata secara proposional59. Adapun jumlah sampel yang diambil dalam teknik
sampel ini menggunakan rumus alokasi proposional60:
ni =ே
ே×
ni = Jumlah sampel menurut strata
Ni = Jumlah populasi menurut strata
N = Jumlah populasi selurunya
Maka jumlah mahasiswa yang di ambil dalam setiap angkatan adalah
sebagai berikut:
1. Angkatan 2013 =ଵଵଶ
ଷଵ× 75 = 27.09 = 27
2. Angkatan 2014 =
ଷଵ× 75 = 18.87 = 19
3. Angkatan 2015 =ଵଶ
ଷଵ× 75 = 29.03 = 29
3.9 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
3.9.1 Teknik Pengolahan Data
Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan seluruh data dan
informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian, biasanya peneliti akan
59 Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2013. Hal: 64.60 Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. 2007. Hal: 80.
51
melakukan beberapa tahapan persiapan data untuk memudahkan proses analisis
dan interpretasi hasilnya. Demikian juga peneliti melewati beberapa tahap
dalam pengolahan datanya, yakni:61
1. Pengeditan (Editing)
Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang
diperlukan terhadap data penelitian, yaitu memudahkan proses pemberian
kode dan pemrosesan data melalui teknik statistik, data diperoleh tersebut
dihimpun oleh peneliti. Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap
data yang sudah terkumpul baik data primer maupun sekunder. Hal yang
diperiksa meliputi kelengkapan isian dari responden di lembar kuesioner,
readability, kejelasan jawaban, relevansi jawaban dan sebagainya.
2. Pemberian Kode (Coding)
Koding adalah proses identifikasi dan klasifikasi data penelitian ke
dalam skor numerik atau karakter simbol- simbol tertentu. Dalam tahap ini,
setelah peneliti memeriksa, maka peneliti memberikan kode- kode pada
setiap data yang sudah terkumpul. Fungsinya adalah untuk memudahkan
dalam proses penganalisisan dan penafsiran data untuk bahan penelitian.
3. Pemrosesan Data (Data Processing)
Kini sebagian besar peneliti menggunakan sistem yang lebih canggih
dalam pemrosesan dan analisis data, yakni dengan menggunakan aplikasi
atau program bantuan seperti menggunakan program SPSS 21.00 guna
61 Rusady Ruslan. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. 2003. Hal.165
52
menghitung data berupa angka-angka yang kemudian dihitung dengan
rumus statistik. Program ini membuat proses tersebut lebih cepat, mudah
dengan tingkat keakuratan lebih tinggi.
4. Tabulating
Setelah data di periksa dan di lakukan pengkodean agar lebih mudah
dianalisis, maka saatnya memasukkan data- data tersebut dalam table sesuai
dengan pengklasifikasiannya agar menjadi data yang lebih mudah dicerna.
Pada penelitian ini menggunakan skala likert sebagai metode pengukuran.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.62 Skala Likert
hanya menggunakan item yang secara pasti baik dan secara pasti buruk,
tidak dimasukkan yang agak baik, yang agak kurang, yang netral dan
ranking lain diantara dua sikap yang pasti di atas.63 Maka peneliti
menggunakan skala nilai dari 1 sampai 4, dan bobot yang diberikan pada
setiap jawaban responden adalah sebagai berikut:64
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
62 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Hal.10463 Moh.Nazir. Metode Penelitian. 2009. Ghalia Indonesia. Jakarta. Hal.33864 Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. 2009. Hal.229
53
3.9.2 Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitaif ini menggunakan statistik.
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam
penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Penelitian ini
menggunakan statistik inferensial yakni teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi yang jelas,
dan teknik pengambilan sampel dari populasi tersebut dilakukan secara random.
Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris.
Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui
statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Penggunaan
statistic parametris memerlukan banyak asumsi. Asumsi utama adalah data
harus berdistribusi normal, selanjutnya penggunaan salah satu tes
mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam
regresi harus dipenuhi asumsi linearitas. Statistik parametris digunakan untuk
menganalisis data interval dan rasio.65
1. Analisis Deskriptif Data
Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk
mendeskripsikan masing – masing variabel, yaitu variabel Penggunaan
Instagram (X), variabel Presentasi Diri (Y). Dalam analisis deskriptif ini
perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat presentase skor
jawaban dari masing – masing variable dengan rumus sebagai berikut:
65 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Hal.164
54
Keterangan:
n = skor empirik (skor yang diperoleh)
N = jumlah seluruh skor atau nilai (skor ideal)
Perhitungan deskriptif presentase ini mempunyai langkah – langkah
sebagai berikut:
1. Menentukan presentase maksimal
2. Menentukan angka presentase minimal
3. Menentukan interval kelas presentase, diperoleh dari pembagian criteria
terhadap rentang presentase (100% - 25% = 75%), maka didapat 75% :
4 = 18, 7%.
Untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya skor yang
diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif presentase diperoleh sebagai
berikut :
55
Tabel 3.9
Kriteria Analisis Deskriptif Persentase
No Rentang Persentase Kriteria
1. 82%-100% Sangat Baik
2. 82% - 63% Baik
3. 62% – 54% Cukup Baik
4. 53% - 34% Tidak Baik
5. 33% - 19% Sangat Tidak Baik
2. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Karena menurut Sugiyono
(2011), statistik parametris mensyaratkan bahwa setiap variabel yang
akan dianalisis harus berdistribusi normal. Penggunaan statistik
parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan
dianalisis berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum pengujian
hipotesis dilakukan maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian
normalitas data.
Peneliti menggunakan SPSS 21 dalam penghitungan dengan One
Sample Kolmogorov Smirnov Test, dasar pengambilan keputusan pada
uji ini adalah sebagai berikut:
a) Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas > 0,05 maka data
dinyatakan terdistribusi normal.
56
b) Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka data
dinyatakan tidak tidak terdistribusi normal.
3. Uji Koefisien Korelasi
Analisis korelasi adalah untuk menyatakan derajat keeratan
hubungan antar variabel.66 Dalam uji kali ini peneliti menggunakan
koefisien korelasi product-moment pearson (r), yang digunakan untuk
menemukan kekuatan hubungan antara dua variabel yang telah diukur
pada skala interval dan skala rasio. Rumus dari uji koefisien korelasi
product moment adalah:
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi
yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada
ketentuan yang tertera pada tabel berikut:67
Tabel 3.10
Kriteria Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0, 80 – 1,000 Sangat Kuat
66 C.Trihendradi. Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik. 2013. Hal.13167 Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. 2010. Alfabeta.Bandung. Hal.230-231
57
4. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi sederhana adalah persamaan regresi untuk meneliti
hubungan antara satu variabel bebas (independent) terhadap variable
terikat (dependent). Analisis regresi sederhana dalam penelitian ini
digunakan untuk melihat arah hubungan fungsional atau kausal antara
variabel presentasi diri (dependent variable) dengan penggunaan social
media instagram (independent variable). Persamaan umum regresi
linier sederhana adalah:
Y = a + bx
Dimana:
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah arau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi
penurunan.
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Untuk dapat menemukan persamaan regresi, harga a dan b harus
terlebih dahulu dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut
ini:
58
Keterangan:
Y = Sumbu presentasi diri
X = Sumbu penggunaan social media instagram
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
n = Banyaknya responden
5. Uji Hipotesis
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi yaitu hubungan yang
ditemukan berlaku untuk keseluruhan populasi maka perlu diuji
signifikansi dengan uji signifikansi korelasi uji t dan uji F, sebagai
berikut:68
1. Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien korelasi
variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus thitung yaitu:
Dimana:
R² = koefisien korelasi
n-2 = derajat keabsahan
t = nilai uji t
Sementara untuk mencari ttabel maka terlebih dahulu tentukan
taraf signifikansi, misalnya (α = 0,05), kemudian dicari ttabel dengan
68 Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta. Hal 38
59
derajat kebebasan (dk) = n – 2. Kemudian mengacu pada ketentuan
sebagai berikut:
a. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima Ha ditolak artinya tidak
signifikan
b. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak Ha diterima artinya
signifikan.
2. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah
5 %. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar dari nilai F
tabel maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua
variabel independen secara stimultan berpengaruh signifikan
tehadap variabel dependen (Gunjarati, 2001).
F =
Dimana:
R2: koefisien determinasi
n : Jumlah sampel
k : Jumlah variabel bebas
Dasar pengambilan keputusan:
a. Jika probabilitas (signifikansi)> 0,05 (α) atau F hitung < F
tabel berarti hipotesis tidak terbukti maka H0 diterima Ha
ditolak bila dilakukan secara simultan.
60
b. Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 (α) atau F hitung > F
tabel berarti hipotesis terbukti maka H0 ditolak dan Ha
diterima bila dilakukan secara simultan.
3. Koefisien Determinasi digunakan pada penelitian untuk
mengetahui sejauh mana hubungan dari variabel X Terhadap Y
yaitu penggunaan media sosial instagram dengan presentasi diri.
Berikut rumus yang digunakan untuk mencari Koefisien
Detrminasi.
Keterangan ;
KD: Koefisien Determinasi
r: Koefisien Korelasi
100: Bilangan Tetap
Dengan batas koefisien determinan 0 < KD < 1
Untuk mempermudah dalam proses perhitungan dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS versi 21
dengan menggunakan program tersebut hasilnya dapat dilihat
pada table model summary berdasarkan nilai dari tabel yang
berjudul R-square atau melihat angka R.
61
3.11 Jadwal Penelitian
KegiatanBulan
Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Jan
Observasi awal
PenyusunanBab 1-3Sidang Outline
Riset Lapangan
PengolahanDataPenyusunan bab4-5Siding Skripsi
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1 Instagram
Instagram berdiri pada tahun 2010 perusahaan Burbn, Inc. merupakan
sebuah teknologi startup yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi
untuk telepon genggam. Pada awalnya Burbn,Inc. sendiri memiliki fokus yang
terlalu banyak di dalam HTML5 Mobile (hiper text markup language 5), namun
kedua CEO (Chief Executive Officer), Kevin Systrom dan juga Mike Krieger,
memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja. Setelah satu minggu mereka
mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus, pada akhirnya mereka
membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di dalamnya masih ada
beberapa hal yang belum sempurna. Versi Burbn yang sudah final, aplikasi yang
sudah dapat digunakan di dalam iPhone, yang dimana isinya terlalu banyak
dengan fitur-fitur.
Sulit bagi Kevin Systrom dan Mike Krieger untuk mengurangi fitur-fitur
yang ada dan memulai lagi dari awal, namun akhirnya mereka hanya
memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan juga kemampuan untuk
menyukai sebuah foto, itulah yang akhirnya menjadi awal mulai munculnya
media sosial instagram. Nama instagram berasal dari pengertian dari
keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata ‘insta’ berasal dari kata ‘instan’, seperti
kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan ‘foto instan’.
63
Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, Sedangkan
untuk kata ‘gram’ berasal dari kata ‘telegram’, dimana cara kerja telegram
sendiri adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat.
Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan
menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan
dapat diterima dengan cepat.
Instagram secara sederhana dapat didefinisikan sebagai aplikasi mobile
berbasis iOS, Android dan Windows Phone dimana pengguna dapat membidik,
meng-edit dan mem-posting foto atau video ke halaman utama Instagram dan
jejaring sosial lainnya. Foto atau video yang dibagikan nantinya akan
terpampang di feed pengguna lain yang menjadi follower anda, sistem pertema
nan di Instagram menggunakan istilah following dan follower. Following ber-
arti anda mengikuti pengguna, sedangkan follower berarti pengguna lain yang
mengikuti Anda. Selanjutnya setiap pengguna dapat berinteraksi dengan cara
memberikan komentar dan memberikan respon suka terhadap foto yang
dibagikan. Instagram awalnya dikembangkan oleh startup bernama Burbn, Inc
yang dimotori oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger. Di tangan keduanya
Instagram sukses membuat raksasa jejaring sosial Facebook bertekuk lutut
sehingga bersedia membelinya seharga $1 miliar, akuisisi itu terjadi pada 9
April 2012.
Sistem sosial di dalam instagram adalah dengan menjadi pengikut akun
pengguna lainnya, atau memiliki pengikuti instagram. Sehingga dengan
demikian komunikasi antara sesama pengguna instagram sendiri dapat terjalin
64
dengan baik melalui pemberian tanda suka dan juga mengomentari foto-foto
yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu
unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat
mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer
atau tidak. Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam instagram juga
dapat menggunakan teman-teman mereka yang juga menggunakan instagram
melalui jejaring sosial seperti twitter dan juga facebook.
4.1.2 Sejarah Singkat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dimulai dengan berdirinya Yayasan
Pendidikan Tirtayasa pada tanggal 1 oktober 1980 berdasarkan Akte Notaris
No: 1 Tahun 1980, kemudian dilakukan penyempurnaan dan dikukuhkan
kembali dengan akte Notaris Ny. R.Arie Soetardjo, Nomor 1, Tanggal 3 Maret
1986. Kata Tirtayasa (Bahasa Sansekerta yang berarti Air Mengalir) diambil
dari Nama Pahlawan Nasional yang berasal dari Banten, yaitu Sultan Ageng
Tirtayasa (Kepres RI Nomor: 045/TK/1070). Nama Asli Sultan Ageng
Tirtayasa adalah Abul Fatih Abdul Fatah, pewaris ke-IV tahta Kesultanan
Banten. Sultan Ageng Tirtayasa dianugerahi tanda jasa Pahlawan Nasional
karena dengan gigih menentang penjajahan Belanda dan berhasil membawa
kejayaan dan keemasan Kesultanan Banten.
Langkah awal Yayasan Pendidikan Tirtayasa mendirikan Sekolah Tinggi
Ilmu Hukum (STIH) pada tahun 1981 disusul dengan pendirian Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) pada tahun 1982. Berbarengan dengan
pendiran STKIP, Yayasan Krakatau Steel Cilegon mendirikan SekolahTinggi
65
Teknik (STT) yang selanjutnya STT bergabung dengan Yayasan Pendidikan
Tirtayasa untuk persiapan berdirinya Universitas Tirtayasa Serang-Banten.
Universitas Tirtayasa Serang Banten merupakan merupakan penggabungan dari
STIH, STT dan STKIP berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor;
0596/0/1984, tanggal 28 November 1984, maka berubahlah status masing-
masing sekolah tinggi menjadi Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, dan Fakultas
Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Seiring dengan harapan
masyarakat Banten, dari tahun ke tahun Universitas Tirtayasa mengembangkan
pendirian fakultas dan program studi baru ditandai dengan berdirinya Fakultas
Pertanian berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor: 0123/0/1989,
tanggal 8 Maret 1989, dan Fakultas ekonomi dengan Surat Keputusan
Mendikbud Nomor: 0331/0/1989, tanggal 30 Mei 1989. Perubahan sosial
politik yang terjadi di Indonesia telah ikut mempengaruhi perubahan yang
terjadi pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Didasari oleh perkembangan
Untirta sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang kurang signifikan dan spirit era
reformasi telah mendorong Pimpinan Universitas dan para Pimpinan Fakultas
di lingkungan Universitas Tirtayasa serta Pengurus Yayasan Pendidikan
Tirtayasa dan dukungan para tokoh Banten mengusulkan penegerian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kepada pemerintah pusat melalui
Departemen Pendidikan Nasional. Selanjutnya pada tanggal 13 oktober 1999
keluarlah Keppres RI Nomor; 130/1999 tentang Persiapan Perguruan Tinggi
Negeri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Atas kerja keras dan kesungguhan
dari pimpinan Untirta dan pengurus Yayasan maka pada tahun 2001
66
berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor: 32 tanggal 19 maret 2001
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa secara resmi ditetapkan menjadi
PerguruanTinggi Negeri definitif. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai
perguruan tinggi negeri yang baru terus berupaya melakukan perubahan-
perubahan dan perbaikan-perbaikan, baik dibidang kelembagaan, akademik,
maupun dibidang kemahasiswaan dan kerjasama.
Perubahan mendasar dibidang organisasi dan tata kerja adalah dengan
ditetapkannya Keputusan Mendiknas Nomor 023/J43/d.1/SK/IV/2003 dan
Statuta Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berdasarkan Keputusan Mendiknas
Nomor 10 tahun 2007. Demikian pula perubahan dan perbaikan dibidang
akademik khususnya pendirian fakultas dan jurusan-jurusan baru,
pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, pengembangan dan
peningkatan kualitas dosen dan tenaga pendidikan lainnya, pengembangan ICT
untuk menunjang pendidikan dan pelayanan akademik prima, pengembangan
dan peningkatan sarana perpustakaan menuju e-library dan e-jurnal penguatan
atmosfer akademik di kampus, serta peningkatan kualitas pendidikan melalui
sistem penjaminan mutu dan evaluasi diri (Quality Assurance and Self
evaluation). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa saat ini menyelenggarakan
program pendidikan akademik dan program pendidikan vokasi. Program
Pendidikan Akademik terdiri atas Program Pendidikan Sarjana (S1) sebanyak 6
fakultas dan 1 Program Pendidikan Megister ( Pascasarjana), yaitu (1) Fakultas
Hukum, (2) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, (3) Fakultas Teknik, (4)
Fakultas Pertanian, (5) Fakultas Ekonomi, (6) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
67
Politik, dan (7) Pascasarjana. Jurusan/Program Studi yang saat ini dimiliki
sebanyak 21 Prodi untuk Program Sarjana dan 3 Prodi untuk Program Megister
dan Program Diploma III Ekonomi dengan rincian : Program Sarjana (S1)
meliputi : FH 1 jurusan ( Jurusan Ilmu Hukum ); FKIP 3 Jurusan dengan 7 Prodi
(Jurusan Ilmu Pendidikan meliputi Prodi PLS, PGSD dan PGPAUD; Jurusan
Pendidikan Bahasa meliputi Prodi Diksastrasia dan Bahasa Inggris; Jurusan IPA
meliputi Prodi Matematika dan Biologi); FT 5 Jurusan ( Jurusan T. Mesin, T.
elektro, T. Sipil, T. Kimia; T. Industri; dan T. Metalurgi); FAPERTA 3 Jurusan
( Jurusan Agribisnis; Agroteknologi; dan perikanan); FE meliputi 3 Jurusan (
Jurusan manajemen; Jurusan Akuntansi; Jurusan Ekonomi Pembangunan);
FISIP Meliputi 2 Jurusan ( Jurusan Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu
Komunikasi). Fakultas Pascasarjana menyelenggarakan Program Megister (S2)
dengan 3 Program Studi, yaitu (Prodi Teknologi Pembelajaran, Prodi
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Ilmu Hukum).
Selain Program Pendidikan Akademik sebagaimana tersebut di atas,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa juga menyelenggarakan Program
Pendidikan Vokasi yaitu Program Diploma III. Fakultas yang
menyelenggarakan Program Diploma III, yaitu Fakultas Ekonomi terdiri atas
Prodi Akuntansi, Prodi Marketing/Pemasaran, Prodi Perpajakan, Prodi
Keuangan dan Perbankan. Fakultas Teknik dengan 1 Prodi yaitu Prodi Teknik
Komputer dan Multimedia. Program Studi Teknik Komputer dan Multimedia
pada tahun akademik 2011/2012 dipindahkan ke jenjang Sarjana (S1) program
studi lain di lingkungan Fakultas Teknik.
68
4.2 Deskripsi Data Penelitian
4.2.1 Data Diri Responden
Kuesioner disebarkan pada 75 responden yang merupakan Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Untirta Angkatan 2013-2015. Bagian awal kuesioner merupakan
pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan identitas atau data diri
Responden. Poin- poin tersebut akan diprosentasekan untuk mengukur jumlah
sehingga dapat diketahui karakteristik Responden dalam penelitian ini. Adapun
pertanyaan untuk data diri responden meliputi:
1. Nama Akun Instagram
2. Jenis Kelamin
3. Pengguna Aktif Instagram
4. Frekuensi Mengakses Internet/Instagram
5. Lama Menggunakan Instagram
Tabel 4.1
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-Laki 34 45.3 45.3 45.3
Perempuan 41 54.7 54.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Gambar 4.1
69
Berdasarkan hasil jawaban dari 75 responden, apabila dilihat pada tabel 4.1
dari kolom frequency dan percent maka dari segi jenis kelamin didapatkan
sebanyak 41 orang (54,7%) berjenis kelamin perempuan, dan 34 orang (45,3%)
berjenis kelamin Laki-laki. Pada penelitian ini jenis kelamin responden yang
penulis ambil dari angkatan 2013-2015 merupakan pengambilan acak yang
peneliti lakukan, yang mana peneliti memilih berdasarkan responden yang aktif
kuliah dan memiliki akun media social Instagram. Dalam hal ini jenis kelamin
digunakan hanya untuk membandingkan penggunaan Instagram dengan
presentasi diri pada anak perempuan dan laki-laki. Peran jenis kelamin
bukanlah menjadi fokus utama dalam penelitian ini, karena jenis kelamin
dalam penelitian ini hanya dipakai sebagai pembeda secara karakteristik
demografis, bukan sebagai variabel kontrol, bebas ataupun terikat.
Tabel 4.2
Pengguna_Instagram
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Iya 75 100.0 100.0 100.0
Gambar 4.2
Berdasarkan hasil jawaban dari 75 responden, apabila dilihat pada tabel 4.2
dari kolom frequency dan percent maka dari segi penggunaan Instagram
70
didapatkan bahwa 75 orang (100%) ialah pengguna aktif Instagram. Dalam
penelitian ini responden yang peneliti gunakan hanyalah pengguna aktif
Instagram saja, hal ini dikarenakan peneliti ingin melihat sejauh mana
penggunaan Instagram digunakan oleh mahasiswa untuk mempresentasikan
dirinya.
Tabel 4.3
Frekuensi_mengakses_Instagram
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
<1 JAM 9 12.0 12.0 12.0
1-2 JAM 10 13.3 13.3 25.3
2-3 JAM 19 25.3 25.3 50.7
>3 JAM 37 49.3 49.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Gambar 4.3
Berdasarkan hasil jawaban dari 75 responden, apabila dilihat pada tabel 4.3
dari kolom frequency dan percent maka dari segi frekuensi mengakses
Instagram didapatkan sebanyak 9 orang (12,0%) untuk frekuensi mengakses
Instagram kurang dari 1 jam, 10 orang (13,3%) untuk frekunsi mengakses
Instagram 1-2 jam, 19 orang (25,3%) untuk frekuensi mengakses Instagram 2-
3 jam, dan 37 orang (49,3%) untuk frekuensi mengakses Instagram lebih dari 3
jam. Hal ini menunjukan bahwa Instagram merupakan social media yang cukup
71
diminati oleh mahasiswa ikom angkatan 2013-2015 karena dalam mengakses
social media tersebut terdapat 37 orang dari keseluruhan responden yang
mengakses lebih dari 3 jam.
Ketika sebagian besar responden menggunakan internet pastinya mereka
mempunyai bermacam-macam aktivitas yang bisa membuat mereka betah
duduk berlama-lama di depan computer atau gatgetnya masing-masing, dan
sebagian besar responden memilih memanfaatkan situs-situs di internet untuk
mengakses jejaring social. Hal ini berkaitan dengan data dari kementrian
Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tahun 2013 mengungkapkan
bahwa, pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari
angka tersebut 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring
sosial.69 Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam menggunakan internet
sangatlah beragam tergantung pada bagaimana mereka menyesuaikannya
dengan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya personal. Dan penggunaan
media social Instagram dapat mempengaruhi para penggunanya untuk berlama-
lama dalam mengaksesnya. Hal ini dapat dijelaskan pada data yang telah di
paparkan di atas bahwa mayoritas responden mengakses media social Instagram
lebih dari 3 jam.
Tabel 4.4
Lama_menggunakan_Instagram
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid<1tahun 6 8.0 8.0 8.0
1-2tahun 14 18.7 18.7 26.7
69 http://www.kominfo.com diakses pada 10 oktober 2016 pukul 19:08
72
2-4tahun 45 60.0 60.0 86.7
>4tahun 10 13.3 13.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Gambar 4.4
Berdasarkan hasil jawaban dari 75 responden, apabila dilihat pada tabel 4.4
dari kolom frequency dan percent maka dari segi Lamanya menggunakan
Instagram didapatkan sebanyak 6 orang (8,0%) untuk lamanya menggunakan
instagram kurang dari 1 tahun, 14 orang (18,7%) untuk lamanya menggunakan
instagram 1-2 tahun, 45 orang (60,0%) untuk lamanya menggunakan instagram
2-4 tahun, dan 10 orang (13,3%) untuk lamanya menggunakan instagram lebih
dari 4 tahun. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden telah lama
menggunakan Instagram.
Kehadiran Instagram yang merupakan social media baru dan berbeda dari
social media lainnya membuat aplikasi Instagram menjadi daya Tarik yang
cukup menarik perhatian, Instagram menggunakan Foto dan Video sebagai
media komunikasinya selain itu, fitur-fitur yang menarik juga menjadi
pelengkap bagi media social tersebut. Sejak kemunculannya yaitu pada tahun
2010 telah banyak yang tertarik pada media social tersebut. Hal ini terbukti pada
73
pertumbuhan pengguna aktif Instagram. Pada pertumbuhannya, Instagram
terbilang media social yang pertumbuhannya sangat pesat. Hal itu membuat
aplikasi Instagram menjadi social media yang cukup popular dikalangan anak
muda. Dengan begitu hal ini dapat dikaitkan dengan data yang telah di paparkan
di atas bahwa mayoritas responden telah lama menggunakan Instagram.
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian
Pada sub Bab ini penulis akan menjelaskan dan merincikan hasil tanggapan
responden yangtelah memberikan jawaban melalui instrument penelitian
(kuisioner). Data tersebut kemudian diolah menggunakan frekuensi dan diagram
untuk memudahkan dalam penggambaran hasil penelitian. Dalam setiap butir
pertanyaan yang terdistribusi terdapat jawaban positif (sangat setuju dan setuju) dan
jawaban negative (sangat tidak setuju dan tidak setuju). Pengolahan jumlah data
Responden sudah dilakukan pada aplikasi Microsoft Excel 2013 dan IBM spss 21.
Berikut ini adalah penjelasan masing-masing butir pertanyaan berdasarkan variable
X dan variable Y.
4.3.1 Tangapan Responden Tentang Penggunaan Sosial Media Instagram
(Variabel X)
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.1
Q1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 4 5.3 5.3 5.3
Setuju 41 54.7 54.7 60.0
Sangat Setuju 30 40.0 40.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
74
Diagram 4.1
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q1 tentang “Saya mengunggah foto dan video yang saya miliki agar
foto tersebut dapat tersimpan dan dilihat oleh pengguna Instagram lainnya” dari
75 responden yang menjawab Sangat setuju sebanyak 30 orang (40,0%), setuju
sebanyak 41 orang (54,7%), dan tidak setuju sebanyak 4 orang (5,3%).
Instagram merupakan social media yang menggunakan foto dan video sebagai
media komunikasinya atau biasa disebut sebagai foto sharig. Dengan begitu foto
dan video yang mereka unggah dapat dilihat dan tersimpan di akun media
sosialnya tersebut. Dari hasil jawaban diatas didapati bahwa mayoritas
responden setuju dengan pertanyaan tersebut.
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.2
Q2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sangat tidak setuju 1 1.3 1.3 1.3
tidak setuju 15 20.0 20.0 21.3
setuju 49 65.3 65.3 86.7
sangat setuju 10 13.3 13.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
75
Diagram 4.2
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q2 tentang “Saya mem-follow akun Instagram orang lain untuk
menampilkan citra yang baik dan ramah karena saya mau berkomunikasi
dengan mereka” dari 75 responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 10
orang (13,3%), setuju sebanyak 49 orang (65,3%), tidak setuju sebanyak 15
orang (20.0%) dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,3%).
Meskipun Instagram sering di sebut foto sharing, tetapi Instagram juga
Merupakan jejaring social. Karena disini kita dapat berinteraksi dengan sesama
pengguna, salah satunya yaitu dengan mem-follow akun pengguna lain agar
dapat berinteraksi dengan mereka ataupun hanya untuk menampilkan citra diri
yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban diatas bahwa mayoritas
responden setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.3
Q3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 21 28.0 28.0 28.0
76
setuju 36 48.0 48.0 76.0
sangat setuju 18 24.0 24.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.3
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q3 tentang “Saya mem-follow beberapa akun yang saya sukai untuk
mendapat informasi dan hiburan” dari 75 responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 18 orang (24,0%), setuju sebanyak 36 orang (48,0%), dan tidak
setuju sebanyak 21 orang (28,0%).
Agar akun Instagram kita tidak terlihat membosankan kita dapat mem-
follow beberapa akun yang menyajikan hiburan atau pun informasi.
Sepertihalnya meme, online shop, akun treveler, dll. Hal ini dapat dilihat pada
hasil jawaban di atas bahwa mayoritas responden setuju dengan pernyataan
tersebut. Pernyataan yang menyatakan bahwa responden menggunakan
Instagram tidak haya untuk mengunggah foto tetapi juga sebagai media hiburan
yang cukup memenuhi kebutuhan pribadinya.
77
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.4
Q4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 12 16.0 16.0 16.0
setuju 40 53.3 53.3 69.3
sangat setuju 23 30.7 30.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.4
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q4 tentang “Saya merasa semakin banyak followers berarti semakin
banyak juga orang yang ingin mengenal saya lebih dekat” dari 75 responden
yang menjawab Sangat setuju sebanyak 23 orang (30,7%), setuju sebanyak 40
orang (53,3%), dan tidak setuju sebanyak 12 orang (16,0%).
Dalam hal ini memfollow ataupun di follow termasuk dalam aktivitas yang
dilakukan pada instagram. Following berarti anda mengikuti pengguna
Instagram lain, sedangkan follower berarti pengguna lain yang mengikuti anda.
Dengan banyaknya pengikut memungkinkan pengguna lain tertarik dengan kita
ataupun mungkin saja mereka ingin berinteraksi dengan kita atau mereka haya
sekedar ingin di follow kembali oleh kita. Akan tetapi kebanyakan dari mereka
78
merasa bahwa semakin banyak follower semakin banyak pula yang ingin
mengenal lebih dekat. Hal ini dapat dilihat pada hasil jawaban di atas bahwa
mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.5
Q5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sangat tidak setuju 4 5.3 5.3 5.3
tidak setuju 18 24.0 24.0 29.3
setuju 31 41.3 41.3 70.7
sangat setuju 22 29.3 29.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.5
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q5 tentang “Saya memanfaatkan hastag (#) untuk menyebarluaskan
foto saya agar dapat dilihat oleh follower/following ataupun yang bukan
follower/following.” dari 75 responden yang menjawab sangat setuju sebanyak
22 orang (29,,3%), setuju sebanyak 31 orang (41,3%), tidak setuju sebanyak 18
orang (24,0%), dan sangat tidak setuju sebanyak 4 orang (5,3%). Dalam
instagram ada beberapa bagian yang sebaiknya diisi agar foto yang kita unggah
79
lebih informative salah satunya yaitu penggunaan hastag. Dengan
menggunakan hastag, foto yang kita unggah dapat dilihat oleh semua pengguna
Instagram yang tidak hanya Followers kita saja dan foto yang menggunakan
hastag juga dapat di lihat pada bagian pencaharian. Hal ini membuat foto yang
kita unggah lebih menakrik perhatian pengguna lain dan dari hasil jawaban
responden dapat kita lihat di atas bahwa mayoritas responden setuju bahkan
sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.6
Q6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sangat tidak setuju 1 1.3 1.3 1.3
tidak setuju 6 8.0 8.0 9.3
setuju 39 52.0 52.0 61.3
sangat setuju 29 38.7 38.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.6
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q6 tentang “Fitur hastag (#) memudahkan saya untuk menemukan
foto-foto yang tersebar di Instagram dengan label tertentu.” dari 75 responden
80
yang menjawab sangat setuju sebanyak 29 orang (38,7%), setuju sebanyak 39
orang (52,0%), tidak setuju sebanyak 6 orang (8,0%), dan sangat tidak setuju
sebanyak 1 orang (1,3%). Seperti pada penjelasan sebelumnya penggunaan
hastag juga dapat mempermudah kita dalm menemukan foto-foto yang tersebar
di Instagram dengan label tertentu yang ingin kita cari atau kita lihat. Pada
penggunaan hastag ini, mayoritas responden menjawab setuju bahkan sangat
setuju pada pernyataan di atas.
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.7
Q7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 6 8.0 8.0 8.0
setuju 41 54.7 54.7 62.7
sangat setuju 28 37.3 37.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.7
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q7 tentang “Jika foto/video yang saya unggah banyak mendapatkan
like maka foto yang saya unggah tersebut menarik atau memiliki kualitas baik.”
81
dari 75 responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 28 orang (37,3%),
setuju sebanyak 41 orang (54,7%), dan tidak setuju sebanyak 6 orang (8,0%).
Selain following dan follower, like juga merupakan salah satu aktifitas yang
terdapat di Instagram yang bertujuan untuk saling berinteraksi kepada sesama
pengguna Instagram. Sebagian orang merasa jika foto atau video yang diunggah
mendapatkan banyak like berarti foto/video tersebut menarik. Akan tetapi
beberapa beranggapan melike foto yang orang lain unggah dapat mempengaruhi
orang lain untuk melike back apa yang kita unggah. Hal inipun termasuk
kedalam aktivitas yang dilakukan di Instagram yaitu saling membalas like, dari
hasil jawaban responden didapat bahwa mayoritas mahasiswa responden setuju
dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.8
Q8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sangat tidak setuju 3 4.0 4.0 4.0
tidak setuju 30 40.0 40.0 44.0
setuju 33 44.0 44.0 88.0
sangat setuju 9 12.0 12.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.8
82
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q8 tentang “Saya memberikan like apabila foto/video yang
diunggah pengguna Instagram lain menarik perhatian saya.” dari 75 responden
yang menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang (12,0%), setuju sebanyak 33
orang (44,0%), tidak setuju sebanyak 30 orang (40,0%), dan sangat tidak setuju
sebanyak 3 orang (4,0%).
Sama seperti pembahasan sebelumnya melike unggahan sesama pengguna
dapat menimbulkan interaksi antar sesama pengguna, dalam hal ini unggahan
yang menarik perhatian akan diberi like pada orang yang beranggapan bahwa
unggahan tersebut menarik perhatiannya, dan beberapa dari responden
beranggapan seperti itu. Hal ini dapat dilihat pada hasil jawaban responden
bahwa mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.9
Q9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sangat tidak setuju 1 1.3 1.3 1.3
tidak setuju 8 10.7 10.7 12.0
setuju 39 52.0 52.0 64.0
sangat setuju 27 36.0 36.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.9
83
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q9 tentang “Saya menggunakan geotag atau lokasi agar pengguna
Instagram lain dapat mengetahui dimana foto/video tersebut diambil atau
diunggah.” dari 75 responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 27 orang
(36,0%), setuju sebanyak 39 orang (52,0%), tidak setuju sebanyak 8 orang
(10,7%), dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,3%).
Geotage atau biasa disebut lokasi merupakan salah satu bagian yang
sebaiknya diisi agar foto yang kita unggah lebih informative. Instagram
memaksimalkan teknologi ini dengan menyediakan fitur lokasi. Sehingga setiap
foto yang diunggah akan menampilkan lokasi dimana pengambilannya, foto
yang diberi lokasi dapat menjadikan foto lebih informative dan lebih menarik
sebagian mahasiswa menggunakan lokasi untuk unggahan fotonya agar para
pengguna Instagram lainnya mengetahi lokasi dari foto itu diambil dan hasil
jawaban responden menyatakan bahwa mayoritas responden setuju bahkan
sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.10
Q10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sangat tidak setuju 3 4.0 4.0 4.0
tidak setuju 21 28.0 28.0 32.0
setuju 28 37.3 37.3 69.3
sangat setuju 23 30.7 30.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
84
Diagram 4.10
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q10 tentang “Saya menggunakan fitur share untuk mengunggah ke
akun media sosial saya seperti facebook, twitter dan lain-lain.” dari 75
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 23 orang (30,7%), setuju
sebanyak 28 orang (37,3%), tidak setuju sebanyak 21 orang (28,0%), dan sangat
tidak setuju sebanyak 3 orang (4,0%).
Sama seperti geotage fitur share juga termasuk kedalam bagian yang
sebaiknya diisi agar foto lebih informative. Penggunaan fitur share dapat
memudahkan pengguna Instagram dalam mengunggah foto kedalam media
social lainnya. Bagi pengguna yang memiliki lebih dari satu akun media social,
fitur share ini dapat membantu tanpa harus mengunggah satu persatu kedalam
akun media sosialnya. Instagram menyediakan fitur share ke media social
lainnya seperti facebook, twitter dan lainnya. Hasil jawaban responden
menyatakan bahwa mayoritas responden setuju bahkan sangat setuju dengan
pernyataan tersebut.
85
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.11
Q11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sangat tidak setuju 3 4.0 4.0 4.0
tidak setuju 16 21.3 21.3 25.3
setuju 39 52.0 52.0 77.3
sangat setuju 17 22.7 22.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.11
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q11 tentang “Saya memanfaatkan fitur share dengan tujuan agar
unggahan foto/video dapat dilihat oleh pengguna media sosial lainnya.” dari 58
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 17 orang (22,7%), setuju
sebanyak 39 orang (52,0%), tidak setuju sebanyak 16 orang (21,3%), dan sangat
tidak setuju sebanyak 3 orang (4,0%).
Sama seperti penjelasan sebelumnya sebagian orang memanfaatkan fitur
share agar foto yang di unggah di akun Instagram dapat dilihat di akun media
social lainnya dengan begitu foto yang telah terunggah dapat terlihat di akun
86
media social miliknya oleh pengguna akun social media lainnya, dan fitur share
ini membuat social media Instagram terlihat lebih fleksible. Hasil jawaban pun
menyatakan bahwa mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.12
Q12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 11 14.7 14.7 14.7
setuju 50 66.7 66.7 81.3
sangat setuju 14 18.7 18.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.12
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q12 tentang “Saya menggunakan arroba /mantion karena foto/video
yang diunggah ada kaitannya dengan pengguna lain yang diberikan tanda.” dari
75 responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 orang (18,7%), setuju
sebanyak 50 orang (66,7%), dan tidak setuju sebanyak 11 orang (14,7%). Selain
follower, following, Arroba atau mention juga merupakan bagian dari aktivitas
yang dilakuakan di Instagram. Penggunaan arroba atau mention memungkinkan
kita untuk memanggil pengguna lain. Caranya adalah dengan menambahkan
87
tanda arroba (@) dan memasukan akun instagram dari pengguna tersebut.
Beberapa responden menggunakan mention karena foto yang diunggah ada
kaitannya dengan pengguna lain atau biasanya foto yang mereka unggah
bersama dengan pengguna yang dimention. Hasil jawaban menyatakn bahwa
mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.13
Q13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 10 13.3 13.3 13.3
setuju 55 73.3 73.3 86.7
sangat setuju 10 13.3 13.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.13
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q13 tentang “Saya menggunakan arroba /mantion untuk
berkomunikasi dengan pengguna yang terkait.” dari 75 responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang (13,3%), sangat setuju sebanyak 55
orang (73,3%), dan tidak setuju sebanyak 10 orang (13,3%).
88
Penggunaan arroba dan mention telah dibahas sebelumnya namun tidak
hanya itu arroba atau mention dapat digunakan untuk berinteraksi atau menjalin
komunikasi kepada sesama pengguna atau teman yang menggunakan
Instagram. Arroba atau mention memudahkan para pengguna Instagram dalam
berkomunikasi, karena jika pengguna berbalas komentar atau pun mengunggah
foto dengan memention pengguna yang terkait maka pengguna yang dimention
akan mendapat pemberitahuan atau notifikasi pada news feed. Sebagian
responden menyatakan bahwa mereka menggunakan mention untuk
berkomunikasi. Hasil jawaban menyatakan bahwa mayoritas responden setuju
dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.18 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.14
Q14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 10 13.3 13.3 13.3
setuju 48 64.0 64.0 77.3
sangat setuju 17 22.7 22.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.14
89
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q14 tentang “Saya memberikan komentar dari unggahan foto/video
yang ada, guna terjalin komunikasi antar sesama pengguna Instagram.” dari 75
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 17 orang (22,7%), setuju
sebanyak 48 orang (64,0%), dan tidak setuju sebanyak 10 orang (13,3%).
Berbalas komentar juga termasuk kedalam beberapa bagian aktivitas di
dalam Instagram. Dengan berbalas komentar komunikasi sesama pengguna
akan terjalin dengan baik. Selain memberikan like pengguna lain biasanya
mengomentari foto atau video yang diunggah oleh pengguna lain terlebih
pengguna lain tersebut adalah temannya. Berbalas komentar merupakan
interaksi yang dilakukan oleh pengguna Instagram dan sebagian dari responden
menyatakan bahwa mereka memberikan komentar pada unggahan foto atau
video guna terjalin komunikasi antara pengguna Instagram. Hasil jawaban
menyatakan bahwa mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
4.3.2 Tangapan Responden Tentang Presentasi Diri (Variabel Y)
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.15
Q15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 26 34.7 34.7 34.7
setuju 41 54.7 54.7 89.3
sangat setuju 8 10.7 10.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
90
Diagram 4.15
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q15 tentang “Saya mengunggah foto/video yang menunjukkan rasa
peduli, ramah, dan symbol-simbol positif lainnya.” dari 75 responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang (10,7%), setuju sebanyak 41 orang
(54,7%), dan tidak setuju sebanyak 26 orang (34,7%).
Jika presentasi diri ini dibawa dalam kehidupan virtual, maka terbentuk
sebuah identitas virtual (Virtual Identity). Identitas virtual yang terbentuk bisa
sangat bervariatif. Kemajuan media baru membuat identitas virtual merupakan
sebuah proses yang terus menerus selayaknya proses yang terjadi di dunia nyata.
Identitas juga bisa dilihat dari sisi mengkonstrusi kembali identitas diri,
Presentasi diri yang terjadi di dalam new media akan berbeda-beda berdasarkan
jenis mediumnya.70 Instagram yang biasa disebut foto sharing menjadi media
bagi presentasi diri para penggunanya dimana para pengguna media social
seperti Instagram ini dapat menciptakan sebuah kesan yang mereka inginkan,
70 http://repository.petra.ac.id/15386/1/Media_Sosial_dan_Presentasi_Diri.pdf diakses pada 20oktober 2016 pukul 14:42
91
salah satunya dengan mengakui keberadaannya di media social dengan
menunjukkan rasa peduli, ramah, dan symbol-simbol positif lainnya. Sebagian
dari responden menyatakan dirinya setuju dengan pernyataan tersebut. Hasil
jawaban responden dapat dilihat pada tabel dan diagram di atas.
Tabel 4.20 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.16
Q16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 10 13.3 13.3 13.3
setuju 48 64.0 64.0 77.3
sangat setuju 17 22.7 22.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.16
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q16 tentang “Saya menata foto/video yang ingin saya unggah
dengan mengeditnya agar terlihat bagus, menarik dan disukai banyak orang.”
dari 75 responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 17 orang (22,7%),
sangat setuju sebanyak 48 orang (64,0%), dan tidak setuju sebanyak 10 orang
(13,3%).
92
Seperti penjelasan pada pernyataan sebelumnya, kondisi yang berbeda juga
muncul ketika mediumnya adalah media sosal Instagram. Pengguna Instagram
mempresentasikan dirinya melalui foto dan video yang mereka uggah. Maka
dari itu Menata ataupun mengedit foto merupakan bagian dari presentasi diri
yang dilakukan untuk memberikan kesan terhadap foto yang telah diunggahnya.
Mengedit foto untuk di unggah ke sosial media merupakan hal yang lumrah
terjadi kepada pengguna social media instagram. Sebagian besar responden
menyatakan bahwa mereka menata foto/video yang ingin mereka unggah
dengan mengeditnya terlebih dahulu agar terlihat bagus dan menarik. Hasil
jawaban responden menyatakan dirinya setuju bahkan sangat setuju dengan
pernyataan tersebut.
Tabel 4.21 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.17
Q17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 5 6.7 6.7 6.7
setuju 52 69.3 69.3 76.0
sangat setuju 18 24.0 24.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.17
93
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q17 tentang “Saya suka berbalas komentar dengan memuji
foto/video yang teman atau pengguna Instagram lain posting.” dari 75
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 18 orang (24,0%), sangat
setuju sebanyak 52 orang (69,3%), dan tidak setuju sebanyak 5 orang (6,7%).
Pernyataan diatas merupakan salah satu strategi dalam presentasi diri,
Dengan begitu mereka pun bisa mendekatkan diri atau menjalin komunikasi
terhadap orang-orang baru yang berada di dunia maya tersebut. Aktifitas yang
mereka lakukan dapat menciptakan citra diri yang mereka inginkan, seperti
mereka mengomentari hal-hal yang baik dengan memuji mereka, melike
foto/video pengguna lain yang mereka unggah. Hal semacam itu dapat mereka
gunakan sebagai presentasi diri, dimana mereka menggunakan aktifitas tersebut
agar mereka terlihat baik dan agar mereka disukai. Dari hasil jawaban
responden dapat kita lihat bahwa mayoritas responden menyatakan dirinya
setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.22 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.18
Q18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sangat tidak setuju 3 4.0 4.0 4.0
tidak setuju 16 21.3 21.3 25.3
setuju 43 57.3 57.3 82.7
sangat setuju 13 17.3 17.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
94
Diagram 4.18
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q18 tentang “Saya suka memposting foto atau video yang
menunjukkan rasa percaya diri dengan penampilan maupun wajah.” dari 75
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang (17,3%), setuju
sebanyak 43 orang (57,3%), tidak setuju sebanyak 16 orang (21,3%), dan sangat
tidak setuju sebanyak 3 orang (4,0%).
Dalam presentasi diri, media sosial dipandang sebagai perpanjangan diri
pengguna. Mereka akan menata akun media social mereka dengan baik agar
menarik perhatian pengguna lain, salah satunya dengan memposting atau
menampilkan foto-foto dengan menunjukkan rasa percaya dirinya, entah itu
dengan foto selfie ataupun foto-foto dirinya dengan penampilan-penampilan
yang menarik. Hal semacam itu dapat mereka gunakan sebagai presentasi diri,
dan dari hasil jawaban responden dapat kita lihat bahwa mayoritas setuju
dengan pernyataan tersebut.
95
Tabel 4.23 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.19
Q19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sangat tidak setuju 1 1.3 1.3 1.3
tidak setuju 8 10.7 10.7 12.0
setuju 40 53.3 53.3 65.3
sangat setuju 26 34.7 34.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.19
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q19 tentang “Saya suka mengunggah foto/video yang mengajak
orang lain untuk bertindak positif seperti motivasi.” dari 75 responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 26 orang (34,7%), setuju sebanyak 40 orang
(53,3%), tidak setuju sebanyak 8 orang (10,7%), dan sangat tidak setuju
sebanyak 1 orang (1,3%).
Dalam mempresentasikan diri, ada banyak orang yang mempresentasikan
dirinya secara positif maupun negative. Dalam pernyataan diatas melakukan hal
yang positf dengan mengajak parapengguna lain adalah salah satu startegi yang
dilakukan agar mereka terlihat baik. Mengunggah foto yang berupa kata-kata
96
motivasi atau pun hal-hal positif lainnya dapat dilakukan dalam media social
untuk memberikan kesan bahwa mereka memiliki citra diri yang baik. Hal ini
dapat dilihat dari hasil jawaban responden yang menunjukkan mayoritas
responden setuju bahkan sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.24 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.20
Q20
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 4 5.3 5.3 5.3
setuju 41 54.7 54.7 60.0
sangat setuju 30 40.0 40.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.20
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q20 tentang “Saya suka mengunggah foto/video dengan captions
yang menunjukkan contoh dalam tindakan moral seperti bersyukur, meminta
maaf dan berdoa.” dari 75 responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 30
orang (40,0%), setuju sebanyak 41 orang (54,7%), dan tidak setuju sebanyak 4
orang (5,3%).
97
Layaknya candu, media social membuat penggunan menjadi ketagihan
dalam mengaksesnya, seperti halnya media social yang satu ini yaitu Instagram.
Mereka senantiasa ingin mengunggah apa saja yang sedang mereka lakukan
dengan berbagai caption sesuai dengan foto yang mereka unggah, salah satunya
dengan foto yang menunjukkan tindakan moral. Sesuai dengan sebutannya
Instagram merupakan wadah bagi penggunanya yaitu sebagai photo sharing,
dengan begitu pengguna Instagram mengunggah berbagai macam hal yang
dilakuakan sebagai presentasi diri. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban
responden yang menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dan bahkan
sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.25 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.21
Q21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak setuju 21 28.0 28.0 28.0
setuju 36 48.0 48.0 76.0
sangat setuju 18 24.0 24.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.21
98
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q21 tentang “Saya suka mengunggah foto/video yang menampilkan
prestasi atau hasil karya-karya terbaik yang saya miliki.” dari 75 responden
yang menjawab sangat setuju sebanyak 18 orang (24,0%), setuju sebanyak 36
orang (48,0%), dan tidak setuju sebanyak 21 orang (28,0%).
Dalam mempresentasikan diri, para pengguna harus mengatur penampilan
mereka dengan berbagai strategi. Apa yang dipublikasikan atau konten dalam
media sosial harus melalui standar editorial diri yang dimiliki. Mengunggah
foto dengan menapilkan prestari atau hasil karya terbaik yang dimiliki
merupakan strategi dalam konstruksi presentasi diri yang diperoleh dari
eksperimen terhadap situasi interpersonal. Strategi tersebut termasuk kedalam
kategori competence dimana tujuan dari strategi ini agar dianggap terampil dan
berkualitas. Karakteristik umum meliputi pengakuan tentang kemampuan,
prestasi, kinerja, dan kualifikasi. Sebagian besar dari responden melakukan
strategi tersebut, hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban responden yang
menunjukkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.26 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.22
Q22
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sangat tidak setuju 17 22.7 22.7 22.7
tidak setuju 29 38.7 38.7 61.3
setuju 26 34.7 34.7 96.0
sangat setuju 3 4.0 4.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
99
Diagram 4.22
Berdasarkan tabel dan diagram di atas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q22 tentang “Saya suka memposting foto/video yang menunjukkan
kemarahan dengan menyindir orang lain.” dari 75 responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 3 orang (4,0%), setuju sebanyak 26 orang (34,7%), tidak
setuju sebanyak 29 orang (38,7%), dan sangat tidak setuju sebanyak 17 orang
(22,7%).
Dalam mempersentasikan diri ada beberapa strategi konstruksi presentasi
yang dilakukan oleh pengguna media social secara negative maupun positif,
beberapa hal positif telah dibahas sebelumnya dan pada pernyataan di atas
termasuk kedalam hal negative, pernyataan di atas dapat disebut intimidation.
Pengguna strategi ini bertujuan untuk memperoleh kekuasaan, karakteristik
umum yang dimiliki adalah ancaman, pernyataan kemarahan, dan kemungkinan
ketidak senangan. Sebagian dari beberapa responden mungkin memang
melakukannya namun tidak banyak dari mereka yang seperti itu, hal ini dapat
100
kita lihat dari hasil jawaban responden bahwa mayoritas responen menyatakan
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.27 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.23
Q23
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sangat tidak setuju 3 4.0 4.0 4.0
tidak setuju 30 40.0 40.0 44.0
setuju 33 44.0 44.0 88.0
sangat setuju 9 12.0 12.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.23
Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q23 tentang “Saya pernah mengomentari foto/video yang di unggah
oleh pengguna lain dengan kata-kata yang penuh emosi atau kata-kata kasar
dengan sebagian diberi tanda (*).” dari 75 responden yang menjawab sangat
setuju sebanyak 9 orang (12,0%), setuju sebanyak 33 orang (44,0%), tidak
setuju sebanyak 30 orang (40,0%), dan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang
(4,0%).
101
Dalam pernyataan diatas masih berkaitan atau berhubungan dengan
pernyataan sebelumnya diaman pernyataan diatas masih termasuk kedalam hal
yang negative atau masuk kedalam strategi presentasi diri yaitu intimidation.
Pengguna strategi ini bertujuan untuk memperoleh kekuasaan, karakteristik
umum yang dimiliki adalah ancaman, pernyataan kemarahan, dan kemungkinan
ketidak senangan. Tentunya strategi ini bisa dilihat dengan mudah jika
membaca akun-akun media sosial pengguna yang mengekspresikan rasa tidak
suka atau tidak setuju dengan sangat eskpresif. Bahkan kadang-kadang
memberikan kata-kata tertentu yang karakter-karakter nya diganti dengan tanda
“*”. Sebagian dari beberapa responden mungkin memang melakukan strategi
itu, hal ini dapat kita lihat dari hasil jawaban responden bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.28 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.24
Q24
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sangat tidak setuju 2 2.7 2.7 2.7
tidak setuju 7 9.3 9.3 12.0
setuju 50 66.7 66.7 78.7
sangat setuju 16 21.3 21.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.24
102
Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q24 tentang “saya suka mengunggah foto/video yang menunjukkan
kesedihan, lelah dan kecewa.” dari 75 responden yang menjawab sangat setuju
sebanyak 16 orang (21,3%), setuju sebanyak 50 orang (66,7%), tidak setuju
sebanyak 7 orang (9,3%), dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2,7%).
Mengunggah hal-hal yang menunjukkan keadan mereka yang sedang tidak
berdaya termasuk kedalam strategi presentasi diri yang disebut dengan
supplication. Supplication adalah cara presentasi diri berupa penciptaan kesan
bahwa seseorang tampak tidak berdaya. Tujuannya agar memperoleh bantuan
dan simpati. Ternyata dalam hal ini banyak dari responden atau mayoritas
responden menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.29 Tanggapan Responden Pada Pernyataan No.25
Q25
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
sangat tidak setuju 8 10.7 10.7 10.7
tidak setuju 33 44.0 44.0 54.7
setuju 31 41.3 41.3 96.0
sangat setuju 3 4.0 4.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Diagram 4.25
103
Berdasarkan tabel dan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa pada
pernyataan Q25 tentang “Saya suka mengunggah foto/video yang menunjukkan
keadaan yang tidak berdaya untuk mendapatkan simpati dari pengguna
Instagram lain.” dari 75 responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 3
orang (4,0%), setuju sebanyak 31 orang (41,3%), tidak setuju sebanyak 33
orang (44,0%), dan sangat tidak setuju sebanyak 8 orang (10,7%).
Pada pernyataan diatas masih berkaitan dengan strategi yang dibahas
sebelumnya. Dimana pernyataan di atas masih termasuk kedalam strategi
presentasi diri yang disebut dengan supplication. Namun pada pernyataan ini
keadaan yang tidak berdaya untuk mendapatkan simpati orang merupakan
tindakan yang tidak banyak dilakukan oleh responden didalam social media
Instagram. Hal ini dapat dilihat dari hasil tanggapan responden yang mana
mayoritas dari mereka menyatakan tidak setuju bahkan sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
4.4 Pengujian Data Statistik
4.4.1 Analisis Deskriptif Data
Setelah mendeskripsikan masing- masing pernyataan pada setiap variabel X
dan Y, maka penulis akan mengukur berapa besar presentase masing- masing
variabel sebagai berikut :
1. Analisis deskriptif variable X (Penggunaan Media Sosial Instagram) :
104
% =
100%
=3207
4200100%
= 76,71%
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa presentase variabel X
(Penggunaan Media Sosial Instagram) sebesar 76,35% dan dikategorikan baik.
2. Analisis deskriptif variable Y (Presentasi Diri) :
% =
100%
=2380
3300100%
= 72,12%
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa presentase variabel Y (Presentasi
Diri) sebesar 72,12% dan dikategorikan baik.
4.4.2 Uji Normalitas Data
Analisis One-Sample Kolgomorov Smirnov membandingkan fungsi
distribusi kumulatif pengamatan suatu variabel dengan distribusi tertentu secara
teoritis. Kriteria penentuan uji normalitas data menurut Wahyu Agung antara
lain sebagai berikut:
105
a. Jika sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal.
b. Jika sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi
normal.
Adapun hasil pengujian data distribusi normal pada variabel Penggunaan
Media Sosial Instagram (X) dengan variabel Presentasi Diri (Y) dapat dilihat
pada tabel Kolgomorov-Smirnov dibawah ini:
Tabel 4.30
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Penggunaan
media sosial
Presentasi diri
N 75 75
Normal Parametersa,bMean 42.7600 31.7333
Std. Deviation 5.94988 4.52720
Most Extreme Differences
Absolute .097 .102
Positive .097 .102
Negative -.064 -.055
Kolmogorov-Smirnov Z .844 .882
Asymp. Sig. (2-tailed) .474 .418
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil uji normalitas data terlihat bahwa nilai sign pada tabel
diatas pada kolom Asymp. Sig (2-tailed) untuk variabel X (Penggunaan Media
Sosial Instagram) sebesar 0,474, dan Variabel Y (Presentasi Diri) sebesar
0,418. Keduaanya melebihi angka 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa data sampel pada variabel X dan Y berdistribusi normal dan dihitung
menggunakan statistic parametrik.
106
4.4.3 Uji Koefesien Korelasi
Pada pembahasan ini, pengujian koefisien korelasi adalah Untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel X
(Penggunaan Media Sosial Instagram) dengan variabel Y (Presentasi Diri),
Untuk memudahkan hal tersebut, penulis menggunakan perhitungan Pearson
Correlation sebagai berikut :
Tabel 4.31
Correlations
Penggunaan
media sosial
Presentasi diri
Penggunaan media sosial instagram
Pearson Correlation 1 .719**
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
Presentasi diri
Pearson Correlation .719** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai korelasi Product
Moment antar variable X (Penggunaan Media Sosial Instagram) Dengan Y
(Presentasi Diri) menunjukan angka sebesar 0,719. Ini berarti berdasarkan pada
tabel 3.9 tentang pedoman interpretasi koefisien korelasi, didapatkan bahwa
nilai koefisien korelasi atau hubungan antara variabel X dengan variabel Y
merupakan hubungan yang kuat dan searah karena nilainya berkisar antara 0,60
– 0,799.
107
4.4.4 Uji Regresi
Uji regresi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelinieran antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Penulis menggunakan SPSS 21 sebagai
alat untuk mempermudah perhitungan, dan hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.32
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8.356 2.674 3.125 .003
Penggunaan media sosial
.547 .062 .719 8.827 .000
a. Dependent Variable: Presentasi diri
Diagram 4.26
108
Dari tabel di atas dapat diketahui persamaan regresi sederhana yang
diperoleh sebagai berikut:
Y = a + BX Y = 8,356 + 0,547 X
Pada persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa;
a. Nilai konstan (a) adalah sebesar 8,356 yang artinya apa bila tidak ada
variabel pengguanaan media social Instagram maka presentasi diri
mahasiswa Ikom Untirta adalah 0,547.
b. Nilai koefisien variabel penggunaan media social Instagram (X) memiliki
nilai positif itu sebesar 0,547 berarti angka koefisien yang positif
mengindikasikan adanya hubungan positif anara variabel peneliti.
c. Gambar di atas menunjukkan garis lurus diagonal naik ke atas, itu berarti
menunjukkan hubungan yang positif yaitu ketika nilai X (penggunaan
media social Instagram) naik, maka akan diikuti oleh kenaikan nilai variabel
Y (Presentasi Diri).
Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada kolom sig. variabel penggunaan
media social Instagram mempunyai nilai signifikan dibawah 0,05 atau sebesar
0,000. Maka dalam penelitian ini H0 ditolak dan Ha diterima. Ini artinya terdapat
pengaruh antara Penggunaan Media Social Instagram (X) Dengan Presentasi
Diri (Y).
109
4.4.5 Uji Hipotesis
1. Uji T (Variabel X terhadap Y)
Tahap selanjutnya adalah menguji signifikansi hubungan atau thitung
antar variabel penelitian yaitu Penggunaan Media Social Instagram (X)
Dengan Presentasi Diri (Y). Perhitungannya adalah sebagai berikut :
=ݐr√n − 2
√1 − ²ݎ=
0,719√75 − 2
√1 − (0,698)²= ૡ,ૡૡ
Harga thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel (lihat
pada tabel ditribusi t di halaman lampiran). Untuk derajat kesalahan 5% atau
0,05, dan derajat keabsahan atau dk= n-2 (75-2=73), maka diperoleh ttabel
sebesar 1,665. Ternyata harga thitung dari perhitungan diatas sebesar 8,838
(hasil ini hampir sama dengan hasil thitung pada SPSS 21 di tabel 4.32 sebesar
8,827) yang artinya lebih besar dari ttabel. Sehingga didapatkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat Pengaruh antara
Penggunaan Media Social Instagram (X) Dengan Presentasi Diri (Y).
2. Uji F (Variabel X terhadap Y)
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama- sama terhadap variabel dependen (Ghozali 2006 : 84).
Hasil perhitungan menggunakan SPSS 21 menghasilkan;
110
Tabel 4.33
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 782.995 1 782.995 77.908 .000b
Residual 733.671 73 10.050
Total 1516.667 74
a. Dependent Variable: Presentasi diri
b. Predictors: (Constant), Penggunaan media sosial instagram
Berdasarkan uji ANOVA atau F test yang tertera pada tabel 4.33 di
atas, maka diperoleh Fhitung sebesar 77,908 dengan tingkat signifikansi
0,000. Oleh karena probabilitas jauh lebih kecil daripada 0,05 (0,000 <
0,005) dan Fhitung lebih besar dari Ftabel (77,908 > 3,97) maka dapat
dinyatakan bahwa variabel independen yakni Penggunaan Media Sosial
Instagram (X) mempengaruhi variabel Presentasi Diri (Y). Ini berarti
bahwa H0 ditolak sementara Ha diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh antara Penggunaan Media Sosial Instagram terhadap
Presentasi Diri.
3. Koefisien Penentuan (Determinasi)
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui sifat dan nilai
hubungan antara dua variabel sedangkan koefisien determinasi (koefisien
penentuan = KP) digunakan untuk menunjukkan besar kecilnya kontribusi
variabel atau pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Berikut hasil koefisien determinasi dari SPSS 21;
111
Tabel 4.34
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .719a .516 .510 3.17022
a. Predictors: (Constant), Penggunaan media sosial instagram
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai R square
yaitu 0,516. Yang berarti korelasi antara variable penggunaan social
media Instagram (X) dengan variable presentasi diri (Y) adalah sebesar
51,6%, dan sisanya ditentukan oleh faktor lain.
4.5 Pembahasan
4.5.1 Penggunaan Media Social Instagram
Sesuai dengan namanya, media yang tergolong dalam media sosial ini
memiliki fungsi untuk mendukung interaksi sosial penggunanya. Dalam
konteks ini, media sosial bisa digunakan untuk mempertahankan atau
mengembangkan relasi atau interaksi sosial yang sudah ada dan bisa digunakan
untuk mendapatkan teman-teman yang baru. Dengan adanya perkembangan
yang pesat ini, pengguna mendapatkan kesempatan yang seluasluasnya untuk
memaksimalkan tujuan berintekasi sosial ataupun melakukan pengembangan
dirinya. Maraknya dunia jejaring sosial terutama Instagram yang
kemunculannya menjadi suatu hal yang cukup diminati oleh para pengguna
social media, telah memiliki 400 juta lebih pengguna dari seluruh dunia. Dan
dari angka tersebut Indonesia merupakan salah satu negara pengguna Instagram
terbanyak. 89% pengguna layanan Instagram berasal dari kalangan usia 18-34
112
tahun yang mengakses Instagram setidaknya seminggu sekali. Perempuan
mendominasi dengan porsi 63% mayoritas pengguna media social instagram
adalah anak muda, pengguna ponsel pintar, dengan kemampuan finansial yang
baik dan memiliki gelar sarjana.71 Dalam penelitian ini peneliti mengukur
penggunaan media social dengan menggunakan indicator dalam aktivitas
Instagram yang dikemukakan oleh Atmoko dimana indicator tersebut adalah :
1. Posting merupakan aktivitas yang dilakukan pengguna Instagram
dengan mengunggah foto ataupun video mereka kedalam social media
Instagram. Instagram yang biasa disebut foto sharing menjadi media
bagi presentasi diri para penggunanya dimana para pengguna media
Instagram ini dapat menciptakan sebuah citra diri yang mereka
inginkan, salah satunya dengan mengakui keberadaannya di media
social dengan menggunggah foto atau video mereka agar terlihat eksis.
2. Following dan followers merupakan aktvitas yang dilakukan para
pengguna Instagram sebagai bentuk pertmanan diman following dan
followers adalah mengikuti atau diikuti sesama pennguna Instagram.
dengan memfollow atau menjadi followers para pennguna dapat
berinteraksi dengan pengguna lainnya selain akun-akun pengguna biasa
adapun akun-akun Instagram yang menyediakan konten hiburan,
informasi-informasi, traveling, online shop dll. Mereka memfollow
71 kamis, 14 januari 2016 17:47 wib pewarta : sella panduarsa gareta
http://www.antaranews.com/berita/540022/pengguna-instagram-indonesia-termasuk-
terbanyak-di-dunia diakses pada sabtu, 07 januari 2017 pukul 21:08
113
akun-akun tersebut agar akun-akun mereka terasa lebih hidup karena
postingan-postingan mereka.
3. Like/suka adalah cara mengapresiasi sebuah kiriman foto, dengan fitur
ini kita dapat menekan tombol like/suka kepada kiriman foto yang
menurut kita menarik perhatian, semakin banyak like/suka pada sebuah
foto menandakan bahwa foto tersebut menarik perhatian khalayak.
4. Komentar adalah bagaimana para pengguna Instagram bisa menanggapi
sebuah foto di Instagram, para pengguna bebas berpendapat kepada foto
yang mereka komentari, komentar yang bersifat positif dapat menambah
daya tarik foto begitu juga sebaliknya. Dengan berkomentar para
pengguna Instagram juga dapat berinteraksi dan berkomunikasi.
5. Mentions merupakan aktivitas yang dilakukan ketika berkomentar pada
foto atau video yang pengguna lain unggah. Dengan menngunakan
mention pengguna lain dapat langsung memberi tanggapan pada
komentar yang diberi mention oleh pengguna lain karena memention
berarti memanggil pengguna lain.
Dari hasil jawaban responden mengenai pertanyan-pernyataan indikator
dari penggunaan media social Instagram memiliki nilai presentase sebesar
76,35%. Artinya penggunaan media social dikatagorikan baik.
4.5.2 Presentasi Diri Mahasiswa ILKOM UNTIRTA
Pada dasarnya, setiap orang memiliki langkah-langkah khusus dalam
mempresentasikan dirinya kepada orang lain. Apalagi, jika kesempatan
114
mempresentasikan diri ini berada pada konteks media sosial. Sekilas terlihat
bahwa kehadiran media sosial seperti Facebook, Twitter, Blog dll memberikan
ruang yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk berkreasi, khususnya
dalam menampilkan diri masing-masing. Ada berbagai jenis penampilan diri
yang bisa terlihat secara kasat mata yaitu menuliskan kata-kata bijak di status,
tweets, maupun captions, menyampaikan kritik, mengkomunikasikan kondisi
pribadi saat ini, menyampaikan aktivitas dan lokasi saat ini, dan berbagai cara
lainnya. Selain kata-kata, presentasi diri juga dikombinasi dengan video,
gambar dan foto seperti foto-foto di berbagai lokasi, foto bersama figur publik:
seperti pejabat negara, pakar atau ahli, aktor/artis, dll, foto hasil karya sendiri.
Berbagai jenis ekspresi yang dilakukan oleh pengguna media sosial akan
mengerucut pada jenis-jenis strategi presentasi diri.
Presentasi diri atau sering juga disebut manajemen impresi (impression
management) merupakan sebuah tindakan menampilkan diri yang dilakukan
oleh setiap individu untuk mencapai sebuah citra diri yang diharapkan dengan
berbagai tujuan, setiap individu akan berupaya untuk mengkonstruksi dirinya
dengan cara yang sesuai dengan karakteristiknya. Presentasi diri yang terjadi di
dalam new media akan berbeda-beda berdasarkan jenis mediumnya. Jika
medium tersebut adalah homepage pribadi, maka presentasi diri akan terjadi
lebih konstan dan tetap. Hal disebabkan frekuensi untuk melakukan perubahan-
perubahan di dalam medium tersebut tidak terlalu tinggi. Kondisi yang berbeda
muncul ketika mediumnya adalah Instagram, microblog. Pengguna instagram
mempresentasikan dirinya melalui foto ataupun video singkat Sementara ini
115
instagram yang bersifat dinamis dan interaktif, mengalami perubahan yang
sangat cepat dari waktu ke waktu. Sehingga, medium seperti instagram
membuat presentasi diri berlangsung lebih dinamis. Adapun yang dilakukan
oleh penulis untuk mengukur presentasi diri mahasisawa ILKOM UNTIRTA
dengan menggunakan indicator yang ditetapkan menggunaka strategi
presentasidiri yang dikemukakan oleh jones strategi tersebut yaitu sebagai
berikut :
1. Ingratiation Tujuan pengguna strategi ini adalah agar ia disukai oleh
orang lain. Beberapa karakteristik umum yang dimiliki adalah
mengatakan hal positif tentang orang lain atau mengataan sedikit hal-
hal negatif tentang diri sendiri, untuk menyatakan kesederhanaan,
keakraban dan humor. Dalam konteks media sosial, strategi jenis ini bisa
dilihat secara jelas dengan memberikan apresiasi terhadap foto- foto
pengguna lainnya.
2. Competence atau self promotion Tujuan dari strategi ini agar dianggap
terampil dan berkualitas. Karakteristik umum meliputi pengakuan
tentang kemampuan, prestasi, kinerja, dan kualifikasi. Beberapa
pengguna media sosial dengan profesi tertentu seperti analis politik akan
menggunakan akun media sosialnya untuk memberikan tanggapan
mengenai kondisi politik saat ini. Tentu akan diupayakan untuk
menunjukkan kompetensinya. Begitu pula dalam media sosial yang
fokus ke arah karya seni. Pengguna akan berupaya sebaik mungkin
untuk menampilkan karya-karya terbaik di dalam media sosialnya.
116
3. Intimidation Pengguna strategi ini bertujuan untuk memperoleh
kekuasaan. Karakteristik umum yang dimiliki adalah ancaman,
pernyataan kemarahan, dan kemungkinan ketidak senangan. Tentunya
strategi ini bisa dilihat dengan mudah jika membaca akunakun media
sosial pengguna yang mengekspresikan rasa tidak suka atau tidak setuju
dengan sangat eskpresif. Bahkan kadang-kadang memberikan kata-kata
tertentu yang karakter-karakter nya diganti dengan tanda “*”.
4. Exemplification Tujuan dari strategi ini agar dianggap secara moral
lebih unggul atau memiliki standar moral yang lebih tinggi. Karakter
umumnya adalah komitmen ideologis atau militansi, pengorbanan diri,
dan kedisiplinan diri. Dalam media sosial umumnya ini akan dilihat
dengan menampilkan foto atau gambar-gambar bersifat nasionalis, atau
menggambarkan ideologi tertentu. Pengguna bisa juga memanfaatkan
strategi ini dengan memberikan komentar-komentar terkait
pemberantasan korupsi, mafia hukum, dll.
5. Supplication Tujuannya adalah merawat atau tampak tidak berdaya
sehingga orang lain akan datang untuk membantu orang tersebut.
Karakter dari pendekatan presentasi diri termasuk memohon bantuan
dan rendah diri. Strategi ini bisa terlihat dari foto dengan caption-
captions yang menunjukkan ketidak berdayaannya.
Strategi-strategi yang ada ini bisa dipakai oleh pengguna dalam
memodifikasi akun media sosialnya. Implementasi dari masing-masing strategi
ini akan bergantung pada kehendak pengguna memodifikasi media sosial yang
117
dimilikinya. Seperti yang telah diutarakan di atas, pengguna bisa menggunakan
segala fitur yang ada pada media sosial untuk mencapai strategi yang ingin
dipakai. Dari hasil jawaban responden mengenai pertanyan-pernyataan
indikator dari presentasi Diri mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA diketahui
sebesar 72,12%. Artinya presentasi diri mahasiswa ilmu komunikasi
UNTIRTA dikatagorikan baik.
4.5.3 Hubungan Penggunaan Media Social Instagram Dengan Presentasi
Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA angkatan 2013-2015
Di dalam media sosial Instagram ada beberapa elemen yang harus
diperhatikan untuk bisa menarik perhatian masyarakat, menurut peneliti ada
beberapa elmen yang mendukung hal tersebut elmen-elmentersebut yaitu
posting, following, follower, like, komentar, mentions. Elmen-elmen ini
merupakan indicator yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media sosial
Instagram karena dengan memperhatikan elmen tersebut penggunaan media
social Instagram akan lebih menarik dan mendapat perhatian dari khalayak.
Melalui penngunaan media social Instagram peneliti ingin melihat presentasi
diri mahasiswa ilmu komunikasi Untirta melalui konteks media social.
Presentasi diri tersebut terdiri dari 5 strategi presentasi diri yaitu Ingratiation,
Competence atau self promotion, Intimidation, Exemplification, Supplication.
Teori yang digunaan dalam penelitian ini adalah teori perbedaan individu,
menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran media
massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan-pesan terutama jika
118
berkaitan dengan kepentingannya, konsisten dengan sikap-sikapnya, sesuai
dengan kepercayaan yang didukung oleh nilai-nilainnya. Tanggapannya
terhadap pesan pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi efek
media massa pada khalayak itu tidak seragam, melainkan beragam disebabkan
secara individual berbeda satu sama lain dalam stuktur kejiwaannya72. Dari sini
peneliti ingin melihat bagaimana presentasi diri mahasiswa ilmu komunikasi
UNTIRTA dalam penggunaan media social Instagram dengan kepribadian,
minat, sifat dan psikologi yang berbeda-beda.
Di dapatkan hasil pada setiap butir pertanyaaan yang diajukan kepada
responden memiliki variasi jawaban yang berbeda-beda, hal ini sejalan dengan
penjelasan teori perbedaan individu. Sebagai pengguna media massa responden
menaruh selektif pada penggunaan media social khususnya instagram, pesan-
pesan yang terkandung dalam media social instagram diterima responden
dengan berbeda-beda sesuai dengan karakteristik kebutuhan personal individu,
kemudian pesan tersebut diubah dalam diri responden sesuai dengan tatanan
psikologis masing-masing individu. Sehingga efek yang dirasakan setiap
individu memiliki perbedaan sesuai dengan apa yang disampaikan pada teori
perbedaan individu.
Penelitian yang penulis lakukan pada media social berkenaan dengan
“hubungan penggunaan media social Instagram dengan presentasi diri
mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA”. Dalam penelitian ini dapat
72 Onong Uchjana Effendi. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.2003. Hal: 275.
119
digambarkan bahwa penggunaan media social Instagram memiliki hubungan
yang kuat dengan presentasi diri mahasiswa IKOM UNTIRTA. Hal ini dapat
dibuktikan dengan jawaban responden pada kuesioner yang sebagian besar
menjawab setuju atau bahkan sangat setuju. Selanjutnya, menurut hasil
penelitian berdasarkan uji validitas dan reliabilitas, baik variabel X, maupun Y
telah memenuhi standar validitas dan reliabilitas. Ini berarti instrumen yang
digunakan bisa mewakili dari apa yang diteliti dan bisa digunakan berkali- kali
dalam penelitian yang sejenis karena nilai Cronbach Alpha rata- rata di atas
0,800.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara penggunaan media social Instagram dengan presentasi diri mahasiswa
IKOM UNTIRTA dan mengukur tingkat hubungan antara kedua variabel
tersebut. Hasil uji korelasi menunjukkan hubungan antara variable penggunaan
social media Instagram (X) dengan variable presentasi diri (Y) memiliki
hubungan signifikansi positif dengan variabel Y, yaitu sebesar 0,719. Ini berarti
berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi, hubungan antara variabel
X dengan variabel Y merupakan hubungan yang kuat karena nilainya berkisar
antara 0,60 – 0,799. Dari hasil perhitungan regresi linear dengan program SPSS
21,00 maka persamaan regresi linear dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Y = 8,356 + 0,547 X dimana Y adalah Presentasi diri dan X adalah penggunaan
media social Instagram. Model tersebut mengartikan bahwa setiap terjadi
kenaikan nilai Penggunaan media social instagram (X) akan diikuti kenaikan
Presentasi Diri (Y). Dan dari hasil perhitungan uji t, menunjukkan bahwa
120
variabel independen, yakni Penggunaan media social Instagram mempunyai
signifikansi yang kurang dari 0,05 karena nilai signifikansinya adalah 0,000.
Dan juga nilai thitung (8,838) > ttabel (1,665) angka tersebut menyatakan
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara Penggunaan Media Social Instagram (X) Dengan Presentasi
Diri (Y). Dari hasil uji F memperlihatkan bahwa variabel independen yang
digunakan dalam penelitian layak untuk menguji presentasi diri yang dilakukan
di social media. Hal tersebut ditunjukkan dari uji F pada variabel X dengan Y
yang diperoleh sebesar 77,908. Nilai tersebut lebih besar dari Ftabel yaitu 3,97
dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (kurang dari 0,05). Hal tersebut
menguatkan hasil dari Uji t bahwa dari hasil hipotesis pada penelitian ditolak.
Karena pada variabel X memiliki pengaruh dengan variabel Y. Dan pada
koefisien penentu (Determinasi) menunjukkan bahwa pada nilai R square yaitu
0,516 Yang berarti korelasi antara variable X terhadap variable Y adalah sebesar
51,6%, dan sisanya ditentukan oleh faktor lain. Hasil dari pengujian hipotesis
merupakan tahap akhir dari keseluruhan analisis data. Setelah seluruh nilai-nilai
diperoleh, maka akan dilanjutkan dengan memberikan kesimpulan dan saran
atas penelitian ini, yaitu dalam bagian penutup pada BAB V.
121
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
permasalahan yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah mengenai
“hubungan penggunaan media social Instagram dengan presentasi diri mahasiswa
IKOM UNTIRTA pada angkatan 2013-2015” dari hasil analisis dan pembahasan
yang telah dipaparkan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan media social Instagram yang dilakukan oleh mahasiswa ilmu
komunikasi UNTIRTA termasuk kedalam kategori baik dimana skor pada
variabel X sebesar 76,35%. Penggunaan media social merupakan suatu
kegiatan sehari hari yang biasa dilakukan. Dalam penggunaanya mereka
melakukan interaksi melalui fitur-fitur yang telah disediakan di dalam
aplikasi Instagram. Ketika menggunakan situs jejaring sosial, pengguna
memiliki kecenderungan tersendiri akan cara mereka berkomunikasi dan
berinteraksi, sesuai dengan tujuan masing-masing.
2. Presentasi diri pada mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA juga termasuk
kedalam kategori baik dimana skor pada variabel Y sebesar 72,12%. Yang
berarti presentasi diri mahasiswa ilmukomunikasi UNTIRTA pada angkatan
2013-2015 berhasil dipengaruhi dan memiliki hubungan yangkuat dengan
penggunaan media social Instagram.
122
3. Berdasarkan dari perhitungan yang dilakukan, hasil dari uji korelasi dan
regresi menunjukkan antara variabel X dengan variabel Y memiliki
hubungan positif yang kuat dan signifikan. Sedangkan pengaruh yang
dihasilkan adalah sebesar 51,6%, yang menandakan bahwa presentasi diri
mahasiswa ikom untirta dapat dipengaruhi dengan penggunaan media social
Instagram. Sedangkan sisanya disebabkan oleh faktor lain.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka penulis mengajukan saran
sebagai berikut:
1. Dari kesimpulan di atas menunjukkan pada penggunaan media social
instagram didapat sekor sebesar 76,35% , sekor tersebut sudah memenuhi
kriteria analisis deskriptif data dengan kategori baik, namun untuk
penggunaan media social yang jauh lebih baik maka disarannkan bagi
pengguna media social agar memahami dulu tujuan penggunaannya dari
fitur-fitur yang disediakan di social media tersebut. Serta menggunakan
social media tersebut sesuai dengan fungsinya.
2. Sama halnya dengan penggunaan media social Instagram di atas yang telah
dibahas pada kesimpulan, presentasi diri yang terjadi pada mahasiswa ilmu
komunikasi Untirta juga memiliki sekor dengan kategori baik yaitu sebesar
72,12%, sekor tersebut juga telah memenuhi kriteria analisis deskriptif data
namun untuk presentasi diri yang dipengaruhi dan memiliki hubungan
dengan penggunaan media social, disarankan agar mahasiswa lebih
memperhatikan tujuan dari presentasi dirinya di media social, berbagai
123
jenis ekspresi yang dilakukan oleh pengguna media sosial akan
mengerucut pada jenis-jenis strategi presentasi diri, karena social media
memberikan ruang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk berkreasi,
khususnya dalam menampilkan diri masing-masing.
3. Hubunagn antara variabel X dan variabel Y memiliki hubungan yang kuat
dan signifikan namun pada pengaruh yang dihasilkan sebesar 51,6%. Dari
hasil tersebut, 51,6% presentasi diri mahasiswa dijelaskan dengan variabel
penggunaan media social Instagram. Untuk mendapatkan hasil dari
pengaruh yang lebih besar, diharapkan pada penelitian berikutnya dapat
melihat factor lain yang mempengaruhi presentasi diri. Karena Kajian-
kajian presentasi diri tidak hanya tertutup pada level individu tetapi juga
pada level keompok atau institusi. Presentasi diri juga bisa dilakukan
dengan memperhatikan factor gender, usia, etnis, dan jenis media itu
sendiri.
124
DAFTAR PUSTAKA
Atmoko, Bambang Dwi. 2012. Instagram Handbook. Jakarta: Mediakita.
Ardianto dkk. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa RekatamaMedia.
Arikunto. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rhineka Cipta
Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Prenada Media Group:Jakarta.
Dayakisni, T., & Hudaniah. 2009. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.
Devito, Joseph. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Proffesional Books: Jakarta.
Durianto, Darmadi. Brand Equity Ten. 2004. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Effendi, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
PT.Citra Aditya Bakti.
____________________. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya.
Feldman, R.S.1995. Social Psychology. New Jersey: A Simaon & Schuster
Company. Englewood Cliffs.
Fiske, S.T & S, Taylor. 1991. Social Cognitif, second edition. Singapore: McGraw-
Hill Book Co.
Goffman, E. 1956. The Presentation of Self in Everyday Life. Harmondworth :
Penguin
Laksono, Agung Dwi, Dkk. 2014. Pro Kontra Diskursus Rokok Dalam Media
Sosial
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: RemajaRosdakarya.
Mc Quails, Dennis. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.
125
Monk, F. J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R. 2001. Psikologi Perkembangan:
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Nasrullah, Rulli. 2011. Media Internet: Konstruksi Identitas Keagamaan(Terorisme) di Dunia Cyber. Jakarta: Sincere.
_____________. 2012. Komunikasi Antar Budaya: di Era Dunia Siber. Jakarta:
Kencana Prenada Group.
Nelson, J. 2011. The Sky Is Everywhere. United States: Penguin Group.
Nurudin. 2003. Komunikasi Massa. Malang: Cespur.
Nurudin. 2009. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers.
Rakhmat, Jalaludin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: P.T. RemajaRosdakarya.
Ruslan, Rusady. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. RajaGrafindo Persada: Jakarta.
Sarwono, S.W, & Meinarno, E.A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: SalembaHumanika.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi., 2011. Metode Penelitian Survai. Jakarta:PT PustakaLP3ES Indonesia.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
________. 2012. Statistic untuk penelitian. Bandung: Alfabeta
________. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta.
Van Dijk, J.A.G.M. 2006. The Network Society. SAGE Publications, London
Zarella. 2010. The Social Media Marketing Books. O'Reilly Media, Sebastopol.
126
JURNAL DAN SKRIPSI
Boyer, L., Brunner, B.R., Charles, T., and Coleman, P. (2006). Managing
Impessions in a virtual environment: Is ethnic diversity a self-
presentation strategy for colleges and universities?. Journal of
Computer-Mediated Communication.
Gustina Heny. (Jom FISIP Volume 2 No. 2 – Oktober 2015). Korelasi Media Sosial
Instagram Dengan Presentasi Diri Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi.
Universitas Riau.
Hidayatur Rohmah Hanafi,ah. (2016) New Media Dan Prilaku Konsumen (Studi
Korelasi pengaruh penggunaan akun Instagram @md_store_hijab terhadap
prilaku membeli di kalangan mahasiswi fakultas ekonomi angkatan 2011
universitas pembangunan nasional “veteran yogyakarta”) universitas islam
negri sunan kalijaga Yogyakarta.
Pangastuti Herlina. (2015) Hubungan Antara Narsisme dengan Presentasi diri
pada Pengguna jejaring sosial facebook. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Maryana, Nisfu. 2011. Pengaruh Penyajian Media Internal terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Pegawai Pemerintah Kota Cilegon. Untirta: Serang.
Gonzales, Amy L, M.A. and Jeffrey T. Hancock, Ph.D. 2010. Mirror, Mirror on my
Facebook Wall: Effects of Exposure to Facebook on Self-Esteem. Journal
Cyberpsychology,Behavior, Andsocialnetworking, Vol: 00 (0).
INTERNET
http://www.trigonalmedia.com/2015/08/pengertian-media-sosial-menurut-
para.html diakses pada 24 feb 2016 pukul 20.25
http://repository.petra.ac.id/15386/1/Media_Sosial_dan_Presentasi_Diri.pd
f diakses pada 24 feb 2016 pukul 21.34
127
http://print.kompas.com/baca/2015/09/23/Pengguna-Instagram-Kini-400-
Juta. Diakses pada 25 februari 2016 pukul 19:45
http://terinspirasikomunikasi.blogspot.co.id/2013/05/teori-untuk-new-
media.html diakses pada 19 mei 2016 pukul 21:16
http://ahlikomunikasi.wordpress.com/2012/11/01/teori-media-baru/ diakses
pada 19 mei 2016 pukul 21:16
http://komunikasi-indonesia.org. Diakses pada 20 maret 2016 pukul 21:58
http://www.scribd.com/doc/195027473/makalah-instagram. diakses 19 Mei
2016 pukul 18:59
http://www.instagram.com diakses 19 Mei 2016 pukul 19:11
www.slideshare.net/rachmatstatistika diakses pada Senin, 14 Maret 2016
pukul 20.51
http://www.kominfo.com diakses pada 10 oktober 2016 pukul 19:08
http://www.antaranews.com/berita/540022/pengguna-instagram-indonesia-
termasuk-terbanyak-di-dunia kamis, 14 januari 2016 17:47 wib pewarta :
sella panduarsa gareta. Diakses pada 07 januari 2017 pukul 20.22
https://beritagar.id/artikel/sains-tekno/instagram-beberkan-fakta-fakta-
pengguna-di-indonesia Oleh : Yoseph Edwin @edjozeph | 07:08 WIB -
Jumat , 15 Januari 2016. Diakses pada 07 januari 2017 pukul 20.45
Ofcom. 2008. Social networking: A quantitative research report into
attidues, behaviours and use. Diakses tanggal 7 Januari 2017.
http://www.ofcom.org.uk.
128
LAMPIRAN 1
KUISIONER PENELITIAN
No Responden :
Responden Yth.,
Saya adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA yang sedang melakukan
penelitian untuk tugas akhir mengenai Instagram dan Presentasi diri dengan
sub judul (Analisis Kuantitatif Hubungan penggunaan media social Instagram
terhadap presentasi diri mahasiswa ikom UNTIRTA angkatan 2013-2015).
Saya mohon kesediaan dan partisipasi responden untuk mengisi kuesioner ini
dengan baik dan apa adanya. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya
ucapkan terimakasih.
Mohon beri tanda checklist pada pilihan jawaban yang telah tersedia.
Data Responden
1. Nama Akun Instagram :
2. Jenis Kelamin
( ) Laki-Laki ( ) Perempuan
3. Pengguna aktif social media Instagram
( ) Iya ( ) Tidak
4. Frekuensi mengakses internet atau Instagram dalam sehari
( ) < 1 jam ( ) 1-2 jam
( ) 2-3 jam ( ) > 3 jam
5. Lama menggunakan Instagram
( ) < 1tahun ( ) 2-4 tahun
( ) 1-2tahun ( ) >4 tahun
129
PETUNJUK PENGISIAN
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No Penggunaan Instagram SS S TS STS
1. Saya mengunggah foto dan video yang sayamiliki agar foto tersebut dapat tersimpan dandilihat oleh pengguna Instagram lainnya
2. Saya mem-follow akun Instagram orang lainuntuk menampilkan citra yang baik dan ramahkarena saya mau berkomunikasi denganmereka
3. Saya memfollow beberapa akun yang sayasukai untuk mendapat informasi dan hiburan
4. Saya merasa semakin banyak followers berartisemakin banyak juga orang yang inginmengenal saya lebih dekat
5. Saya memanfaatkan hastag (#) untukmenyebarluaskan foto saya agar dapat dilihatoleh follower/following ataupun yang bukanfollower/following.
6. Fitur hastag (#) memudahkan saya untukmenemukan foto-foto yang tersebar diInstagram dengan label tertentu
7. Jika foto/video yang saya unggah banyakmendapatkan like maka foto yang saya unggahtersebut menarik atau memiliki kualitas baik.
8. Saya memberikan like apabila foto/video yang
diunggah pengguna Instagram lain menarik
perhatian saya.
9. Saya menggunakan geotag atau lokasi agar
pengguna Instagram lain dapat mengetahui
dimana foto/video tersebut diambil atau
diunggah.
10. Saya menggunakan fitur share untuk
mengunggah ke akun media sosial saya seperti
facebook, twitter dan lain-lain.
130
11. Saya memanfaatkan fitur share dengan tujuan
agar unggahan foto/video dapat dilihat oleh
pengguna media sosial lainnya
12. Saya menggunakan arroba /mantion karena
foto/video yang diunggah ada kaitannya
dengan pengguna lain yang diberikan tanda.
13. Saya menggunakan arroba /mantion untuk
berkomunikasi dengan pengguna yang terkait.
14. Saya memberikan komentar dari unggahan
foto/video yang ada, guna terjalin komunikasi
antar sesama pengguna Instagram
No Presentasi Diri SS S TS STS
15. Saya mengunggah foto/video yang
menunjukkan rasa peduli, ramah, dan symbol-
simbol positif lainnya.
16. Saya menata foto/video yang ingin saya
unggah dengan mengeditnya agar terlihat
bagus,menarik dan disukai banyak orang
17. Saya suka berbalas komentar dengan memuji
foto/video yang teman atau pengguna
Instagram lain posting.
18. Saya suka memposting foto atau video yang
menunjukkan rasa percaya diri dengan
penampilan maupun wajah.
19. Saya suka mengunggah foto/video yang
mengajak orang lain untuk bertindak positif
seperti motivasi.
20 Saya suka mengunggah foto/video dengan
captions yang menunjukkan contoh dalam
tindakan moral seperti bersyukur, meminta
maaf dan berdoa.
21. Saya suka mengunggah foto/video yang
menampilkan prestasi atau hasil karya-karya
terbaik yang saya miliki
131
Terimakasih atas kesediaan anda dalam mengisi kuesioner ini .
22. Saya suka memposting foto/video yang
menunjukkan kemarahan dengan menyindir
orang lain
23. Saya pernah mengomentari foto/video yang di
unggah oleh pengguna lain dengan kata-kata
yang penuh emosi atau kata-kata kasar dengan
sebagian diberi tanda (*)
24. saya suka mengunggah foto/video yang
menunjukkan kesedihan, lelah dan kecewa
25. Saya suka mengunggah foto/video yang
menunjukkan keadaan yang tidak berdaya
untuk mendapatkan simpati dari pengguna
Instagram lain
132
LAMPIRAN 2
DAFTAR NAMA AKUN INSTAGRAM RESPONDEN
ANGKATAN 2013
1. Faisal ramadhan. Id.
Ramadhansidi
2. Mulyanah. Id. irukalb
3. Fahri novyandi. Id. Fahrinovian
4. Arif hermansyah. Id.
ahermansyahh
5. Nila Nurmala dewi . Id
Nilanurmala26
6. Bayu Triaji Yulianto. Id
triajibayu
7. Nandar meylana burhan. Id
nandrameylana
8. Lela nurhalimah @lalebogh
9. R Bramantyo Jati K
@bramantyo26
10. Aminah yasmin id
@yasminbaharmii
11. Ratih Kurnia Amanda id
@ratih1315
12. Suheni. Id suheni17
13. Muhammad aliazmi id.
Muhammad aliazmi
14. Ariesta dwi hartanti
@ariesstaadh
15. Yola malinda . @yolamalinda
16. Denisa Anpertala
@denisaanpertala
17. Syifa Khairani@sipasipeng
18. Dinda Desvita @dindathink
19.Robiyani yulia utami
@robiyaniyuliautami
20. Richa Rahayu Mtd id @richa.
mtd
21. Anggoro.adi (adi anggoro)
22. Nimas Nurushaumy
@nimasshaumy
23. Tjitra Putri Koentjoro
@tjitrakoenbu
24. Ririn @ririnfajrin1
25. Lestari @tariigirsang
26. Fitriani nur m @fitpitong
27. Wilda Aulia Anzani @wildaanz
133
ANGKATAN 2014
1. gabriella_putrii (gabriella putri
sabrina dewi)
2. Aisyahanitp (aisyahani tiara
puspita)
3. an.yoys (ananda ayu)
4. Megabaasithp (mega baasith
putri)
6. Nilamspurwadi (nilam sari
purwadi)
7. sucisekars (suci sekar ayuning)
8. Annisapinki (annisa pinki)
9. Idahandiani (Ida Handiani)
10. Andaririkanan (dialus andari)
11. Rskaaulia (RiskaAulia )
12. Ichhaci (annisa ayu
chrisnadilla)
13. puputfji (Puput Fujianti)
13.syifapril (syifa april)
14.rrikafitri (rikafitriani)
15. MuhammadFirmansyaah
(muhammad firmansyah)
16. Novitadsa (novita dewi)
17. Fiedyzx(fiedy nur annisa)
18. Vive_962 (putri patria vive)
19. Mufarhaan (muhammad
farhan)
ANGKATAN 2015
1. Ega Ernayanti : @ega_eryan
2.solihin akbar:@Solihin.akbar
3. Jane Gaos : @janeagaos
4.vindi mulia : @vindimulia
5. Adi Rachmawan:
@adirachmawan
6. Diana Larisma : @dianalarisma
7. Radhita Aulia: @radhita.aulia
7. Agnes Yusuf: @heysenja
8. Nabila maghfira : @nabilamgfr
9. Raka V. Raspati : @kang_rak
10. Lilik aditya : lilik_aditya
11. Mita Nurbaiti: @mittanurbaiti
12. Ana yuliana: @anayuliana24
134
13. Meydiana Rosha
Riszkya@meydianaroshaa
14. Ccun doang : @cunmeii
15. Nanda rifqi @nandarifqii
16. Bambang Gunawan
@bgunawan.xx
17. Ririn Kurniati @ririnkrniati
18. Mariz mario @marizmarioo
19. Sazqia Nur'aini J : @sazqiyay
20. Puspita S @pupuspitasari
21. Jasmine P Larasati :
@jaasminepl
22. Fajar firmansyah:
@fajarfrmansyh
23. TommyMayarPrandana :
@tommymayar_06
24. Muhammad Hafidz M :
@hafidzmlnaa
25. Zuwita agustina :
@zuwitagustina
26. Muflikhah : @Muflikhah0910
27. M.N Fikri naufal :
@fikrinaufall
28. Hairun Nisa :
@hairunnisaaa_14
29. Syarifah Nurbay :
@syarifahnurbay
135
DATA JAWABAN RESPONDEN PADA VARIABEL X
NO Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Jumlah
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 53
2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 40
3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 34
4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 44
5 3 3 2 3 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 33
6 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 45
7 3 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 37
8 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 39
9 4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 38
10 4 3 2 3 4 3 2 4 1 2 3 3 4 3 41
11 3 3 3 3 3 3 3 1 4 2 3 3 3 3 40
12 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 2 4 48
13 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 43
14 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 47
15 3 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 3 4 44
16 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 42
17 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 37
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
19 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 44
20 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 31
21 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 39
22 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 40
23 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 42
24 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 50
25 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 49
26 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 51
27 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 45
28 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 48
29 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 53
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
31 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 51
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
33 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 49
34 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55
35 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 53
36 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 51
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 42
38 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 36
39 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 42
40 3 2 4 4 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 41
41 4 3 4 3 3 4 3 2 4 2 2 2 2 3 41
42 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
43 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 49
44 3 1 2 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 2 33
45 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 35
46 3 3 2 2 4 4 4 2 4 2 3 3 3 3 42
47 3 3 2 2 2 4 3 2 3 1 1 3 3 3 35
48 3 2 2 2 1 4 2 2 3 1 1 4 3 3 33
49 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 37
50 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 40
51 4 4 2 3 1 3 4 2 2 3 3 3 3 3 40
52 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 38
53 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 42
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
55 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41
56 3 4 3 4 2 4 3 2 3 1 2 3 4 3 41
57 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 38
58 4 2 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 36
59 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 2 48
60 3 2 2 4 2 4 4 3 3 2 2 3 3 3 40
61 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 47
62 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 2 43
63 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 36
64 3 3 2 2 1 1 3 3 2 2 2 3 3 3 33
65 4 3 3 4 2 4 4 2 3 3 3 3 3 4 45
66 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 32
67 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 4 45
68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
69 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
70 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 48
71 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 46
72 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 52
73 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 51
74 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 44
75 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 49
3207TOTAL
136
DATA JAWABAN RESPONDEN PADA VARIABEL Y
No Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Jumlah
1 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 38
2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 4 3 31
3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 27
4 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 2 28
5 2 2 3 3 4 3 2 2 1 1 2 25
6 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 33
7 2 3 3 2 3 4 3 2 2 2 2 28
8 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 32
9 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 1 25
10 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 34
11 2 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 28
12 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 32
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
14 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 32
15 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 39
16 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 34
17 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 31
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
19 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 36
20 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 27
21 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 27
22 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 28
23 2 3 3 1 4 4 4 1 1 2 2 27
24 3 4 3 2 4 4 3 2 3 4 3 35
25 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 32
26 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 36
27 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 41
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 32
29 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 41
30 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 41
31 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 38
32 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 31
33 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 36
34 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 39
35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
36 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 37
37 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 39
38 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 25
39 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 29
40 2 3 4 3 3 4 4 1 2 3 2 31
41 3 3 2 3 4 4 4 3 2 3 2 33
42 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 37
43 2 4 3 3 4 4 4 1 2 4 2 33
44 2 2 3 3 1 3 2 4 3 1 3 27
45 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 29
46 2 3 2 2 3 4 2 1 2 3 1 25
47 3 3 3 3 3 4 2 1 2 4 2 30
48 3 3 3 3 3 4 2 1 2 4 1 29
49 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 30
50 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 28
51 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 28
52 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 2 27
53 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 36
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
55 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 27
56 2 3 3 2 3 3 3 1 2 3 1 26
57 2 2 2 1 4 2 2 1 2 3 2 23
58 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 30
59 2 2 4 3 4 4 4 3 2 4 4 36
60 3 3 4 1 3 4 2 1 3 3 1 28
61 2 3 3 3 4 3 4 1 3 3 1 30
62 2 2 3 3 3 3 2 1 2 2 2 25
63 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 30
64 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 28
65 3 4 4 4 3 3 3 1 2 3 1 31
66 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 27
67 4 4 4 4 4 3 3 1 2 3 2 34
68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
69 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 31
70 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 30
71 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 32
72 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 42
73 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 38
74 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35
75 3 3 3 2 4 4 4 2 4 4 2 35
2380TOTAL
137
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI
Selasa, 20 september 2016. Beberapa
mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta atau
Responden sedang mengisi kuisioner di
gedung D Lantai 3.
138
LAMPIRAN 4
KARTU BIMBINGAN
139
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Diri
Nama : Eri Husna Permata
Alamat : Des. Cijakan Kp. Cinangis Rt/07-Rw/05 Kec.
Bojong Kab. Pandeglang, Banten – 42274
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Juli 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nomor Handphone : 083813623795
E – mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan
2012 – 2016 S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa
2009 – 2012 SMK Negri 4 Pandeglang
2006 – 2009 MTS PON-PES Al-amanah Al-gontory
2000 – 2006 SDN Jombang 1 Ciputat
1999 – 2000 TK Tunas Mutiara
Pengalaman Organisasi
1. Anggota Keputrian SMKN 4 Pandeglang
2. Anggota English Club SMKN 4 Pandeglang
3. Anggota Pramuka SMKN 4 Pandeglang
4. LDK BAABUSSALAM UNTIRTA