instalasi ami
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Instalasi Ami
1/25
CASE REPORT STUDY
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
INSTALASI FARMASI
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI, ALAT
KESEHATAN DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
OLEH :
RAHMI CHAIRINA
1541012167
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKERFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
-
8/18/2019 Instalasi Ami
2/25
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai misi untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat, juga sebagai tempat penelitian dan pelatihan tenaga kesehatan serta tempat
penelitian dan pengembangan kesehatan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan di Rumah Sakit adalah pelayanan farmasi (Siregar, 2004). Pelayanan
efarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien,
penyediaan Sediaan !armasi, "lat esehatan, dan #ahan $edis %abis Pakai yang
bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan farmasi
klinik.
Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit diatur dalam Peraturan $enteri
esehatan &o. ' ahun 20*4 tentang Standar Pelayanan efarmasian di Rumah Sakit.
Saat ini, terjadi perubahan paradigma pelayanan farmasi yang dahulu merupakan Drug
Oriented menjadi Patient Oriented dengan filosofi Pharmaceutical Care. onsekuensi
dari perubahan orientasi tersebut adalah apoteker+asisten apoteker sebagai tenaga
farmasi dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar dapat
berinteraksi langsung dengan pasien.
Pelayanan efarmasian di Rumah Sakit meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan
yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan !armasi, "lat esehatan, dan
#ahan $edis %abis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. egiatan tersebut
harus didukung oleh sumber daya manusia, sarana, dan peralatan. Pengelolaan Sediaan
!armasi, "lat esehatan, dan #ahan $edis %abis Pakai harus dilaksanakan searamultidisiplin, terkoordinir dan menggunakan proses yang efektif untuk menjamin
kendali mutu dan kendali biaya. -alam Peraturan $enteri esehatan &omor ' tahun
20*4 tentang Standar Pelayanan efarmasian -i Rumah Sakit menyatakan baha
Penyelenggaraan Pelayanan efarmasian di Rumah Sakit harus menjamin ketersediaan
Sediaan !armasi, "lat esehatan, dan #ahan $edis %abis Pakai yang aman, bermutu,
bermanfaat, dan terjangkau. dan harus dilakukan oleh /nstalasi !armasi sistem satu
pintu. /nstalasi farmasi yang dimaksud dipimpin oleh seorang apoteker sebagai
2
-
8/18/2019 Instalasi Ami
3/25
penanggung jaab. -alam penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di rumah sakit
dibentuk satelit farmasi sesuai dengan kebutuhan yang merupakan bagian dari /nstalasi
!armasi Rumah Sakit (/!RS).
3
-
8/18/2019 Instalasi Ami
4/25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Instalasi Farmasi2.1.1 Pengertian
/nstalasi farmasi rumah sakit adalah suatu departemen atau bagian di suatu
rumah sakit yang berada di baah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh
beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan perundangundangan
yang berlaku dan kompeten seara profesional dan merupakan tempat atau fasilitas
penyelenggaraan yang bertanggung jaab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan
kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit.
/nstalasi !armasi dipimpin oleh kepala /nstalasi !armasi yang membaahi enam
sub instalasi 1
a. Sub /nstalasi udang !armasi
b. Sub /nstalasi Produksi
. Sub /nstalasi Pelayanan !armasi Raat 3alan
d. Sub /nstalasi Pelayanan !armasi Raat /nap
e. Sub /nstalasi !armasi linik
f. Sub /nstalasi Pendidikan dan Pengembangan
2.1.2 Tujuan Instalasi Farmasi uma! Sa"it
ujuan /nstalasi !armasi Rumah Sakit menurut The American Society of
Hospital Pharmacist ("S%P1*4) adalah1
o urut berpartisipasi aktif dalam penyembuhan pasien dan memupuk tanggung
jaab dalam profesi dengan landasan filosopi dan etika.
o $engembangkan ilmu dan profesi dengan konsultasi pendidikan dan penelitian.
o $engembangkan kemampuan administrasi dan manajemen, penyediaan obat
dan alat kesehatan di Rumah Sakit.o $eningkatkan keterampilan tenaga farmasi yang bekerja di instalasi farmasi
Rumah Sakit.
o $emperhatikan kesejahteraan staf dan pegaai yang bekerja di lingkungan
instalasi farmasi Rumah Sakit.
o $engembangkan pengetahuan tentang farmasi rumah sakit untuk meningkatkan
mutu pelayanan.
2.1.# Tugas Instalasi Farmasi uma! Sa"it$ meli%uti&
4
-
8/18/2019 Instalasi Ami
5/25
*. $enyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengaasi seluruh
kegiatan Pelayanan efarmasian yang optimal dan profesional serta sesuai prosedur
dan etika profesi5
2. $elaksanakan pengelolaan Sediaan !armasi, "lat esehatan, dan #ahan $edis
%abis Pakai yang efektif, aman, bermutu dan efisien5
6. $elaksanakan pengkajian dan pemantauan penggunaan Sediaan !armasi, "lat
esehatan, dan #ahan $edis %abis Pakai guna memaksimalkan efek terapi dan
keamanan serta meminimalkan risiko5
4. $elaksanakan omunikasi, /nformasi, dan 7dukasi (/7) serta memberikan
rekomendasi kepada dokter, peraat dan pasien5
'. #erperan aktif dalam tim farmasi dan terapi5
8. $elaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan pelayanan
kefarmasian5 dan
9. $emfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium
Rumah Sakit.
2.1.' Fungsi Instalasi Farmasi uma! Sa"it$ meli%uti&
*. Pengelolaan Sediaan !armasi, "lat esehatan dan #ahan $edis %abis Pakai
,dan
2. Pelayanan farmasi klinik.
2.2 Tim Farmasi (an Tera%i )TFT*
-alam pengorganisasian Rumah Sakit dibentuk im !armasi dan erapi (!)
yang merupakan unit kerja dalam memberikan rekomendasi kepada pimpinan Rumah
Sakit mengenai kebijakan penggunaan :bat di Rumah Sakit yang anggotanya terdiri
dari dokter yang meakili semua spesialisasi yang ada di Rumah Sakit, "poteker
/nstalasi !armasi, serta tenaga kesehatan lainnya apabila diperlukan. ! harus dapat
membina hubungan kerja dengan komite lain di dalam Rumah Sakit yang
berhubungan+berkaitan dengan penggunaan :bat. etua ! dapat diketuai oleh
seorang dokter atau seorang "poteker, apabila diketuai oleh dokter maka sekretarisnya
adalah "poteker, namun apabila diketuai oleh "poteker, maka sekretarisnya adalah
dokter.
5
-
8/18/2019 Instalasi Ami
6/25
! harus mengadakan rapat seara teratur, sedikitnya 2 (dua) bulan sekali dan
untuk Rumah Sakit besar rapat diadakan sekali dalam satu bulan. Rapat ! dapat
mengundang pakar dari dalam maupun dari luar Rumah Sakit yang dapat memberikan
masukan bagi pengelolaan !, memiliki pengetahuan khusus, keahliankeahlian atau
pendapat tertentu yang bermanfaat bagi !.
! mempunyai tugas1
*. $engembangkan kebijakan tentang penggunaan :bat di Rumah Sakit5
2. $elakukan seleksi dan e;aluasi :bat yang akan masuk dalam formularium
Rumah Sakit5
6. $engembangkan standar terapi5
4. $engidentifikasi permasalahan dalam penggunaan :bat5
'. $elakukan inter;ensi dalam meningkatkan penggunaan :bat yang rasional5
8. $engkoordinir penatalaksanaan Reaksi :bat yang idak -ikehendaki5
9. $engkoordinir penatalaksanaan medication error 5
. $enyebarluaskan informasi terkait kebijakan penggunaan :bat di Rumah
Sakit.
2.# Tim lain +ang ter"ait
im lain yang terkait dengan tugas /nstalasi !armasi Rumah Sakit dapat
dibentuk sesuai dengan peran dan kebutuhan. "dapun peran "poteker dalam im lain
yang terkait penggunaan :bat di Rumah Sakit antara lain1
*. im Pengendalian /nfeksi Rumah Sakit5
2. im eselamatan Pasien Rumah Sakit5
6. im $utu Pelayanan esehatan Rumah Sakit5
4. im peraatan paliatif dan bebas nyeri5
'. im penanggulangan "/-S ( Acquired Immune Deficiency Syndromes)5
8. im Direct Obsered Treatment Shortcourse (-:S)5
9. im Program Pengendalian Resistensi "ntimikroba (PPR")5
. im ransplantasi5
. im P$RS5 atau
6
-
8/18/2019 Instalasi Ami
7/25
*0. im Rumatan $etadon.
2.' Stan(ar Pela+anan Ke,armasian (i uma! sa"it
2.4.* Pengelolaan Sediaan !armasi, "lat esehatan dan #ahan medis %abis Pakai2.4.*.* Pemilihan
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis Sediaan !armasi, "lat
esehatan, dan #ahan $edis %abis Pakai sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan Sediaan
!armasi, "lat esehatan, dan #ahan $edis %abis Pakai ini berdasarkan1
a. formularium dan standar pengobatan+pedoman diagnosa dan terapi
b. standar Sediaan !armasi, "lat esehatan, dan #ahan $edis %abis Pakai
yang telah ditetapkan
. pola penyakit
d. efektifitas dan keamanan
e. pengobatan berbasis bukti
f. mutu
g. harga
h. ketersediaan di pasaran
!ormularium Rumah Sakit disusun mengau kepada !ormularium &asional.
!ormularium Rumah Sakit merupakan daftar :bat yang disepakati staf medis, disusun
oleh im !armasi dan erapi (!) yang ditetapkan oleh Pimpinan Rumah Sakit.
ahapan proses penyusunan !ormularium Rumah Sakit1
a. membuat rekapitulasi usulan :bat dari masingmasing Staf $edik !ungsional
(S$!) berdasarkan standar terapi atau standar pelayanan medik5
b. mengelompokkan usulan :bat berdasarkan kelas terapi5
. membahas usulan tersebut dalam rapat im !armasi dan erapi (!), jika
diperlukan dapat meminta masukan dari pakar5
d. mengembalikan ranangan hasil pembahasan im !armasi dan erapi (!),
dikembalikan ke masingmasing S$! untuk mendapatkan umpan balik5
e. membahas hasil umpan balik dari masingmasing S$!5
f. menetapkan daftar :bat yang masuk ke dalam !ormularium Rumah Sakit5
g. menyusun kebijakan dan pedoman untuk implementasi5 dan
h. melakukan edukasi mengenai !ormularium Rumah Sakit kepada staf dan
melakukan monitoring.
7
-
8/18/2019 Instalasi Ami
8/25
2.4.*.2 Perenanaan ebutuhan
Perenanaan kebutuhan merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah dan periode
pengadaan Sediaan !armasi, "lat esehatan, dan #ahan $edis %abis Pakai sesuai
dengan hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat
jumlah, tepat aktu dan efisien.
Perenanaan dilakukan untuk menghindari kekosongan obat dengan
menggunakan metode yang dapat dipertanggungjaabkan dan dasardasar perenanaan
yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, atau kombinasi metode
konsumsi dan epidemiologi dan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
*. $etode konsumsi
Perhitungan kebutuhan dengan metode konsumsi didasarkan pada data realkonsumsi perbekelan farmasi periode yang lalu, dengan berbagai penyesuaian data
dan koreksi.
#eberapa hal yang harus diperhatikan dalam rangka menghitung jumlah
perbekalan farmasi yang dibutuhkan adalah1
a. Pengumpulan data pengelolaan dana
b. "nalisa data untuk informasi dan e;aluasi
. Perhitungan perkiraan kebutuhan perbekalan farmasi
d. Penyesuaian jumlah kebutuhan perbekalan farmasi dengan alokasi dana
2. $etode morbilitas atau epidemiologi$etode morbilitas adalah perhitungan kebutuhan perbekelan farmasi
berdasarkan pola penyakit, perkiraan kenaikan kunjungan dan aktu tunggu atau
lead time.
-
8/18/2019 Instalasi Ami
9/25
#erdasarkan Perpres '4 tahun 20*0 pasal 2' ayat (*) mengamanatkan Renana
=mum Pengadaan #arang+3asa dimasingmasing +
-
8/18/2019 Instalasi Ami
10/25
!. ender terbuka, berlaku untuk semua rekanan yang terdaftar, dan sesuai dengan
kriteris yang telah ditentukan. Pada penentuan harga, metode ini lebih
menguntungkan, untuk pelaksanaannya membutuhkan staf yang kuat, aktu
lama, serta perhatian penuh
". ender terbatas, sering disebut lelang tertutup. %anya dilakukan oleh rekanan
tertentu yang sudah terdaftar dan memiliki riayat yang baik. %arga masih
dapat dibandingkan dengan lelang terbuka
#. Pembelian dengan taar menaar, dilakukan bila item tidak penting, tidak
banyak, dan biasanya dilakukan pendekatan langsung untuk item tertentu
$. Pembelian langsung, pembelian jumlah keil, perlu segera tersedia, harga
tertentu, relatif agak lebih mahal
b. Produksi sediaan farmasi /nstalasi farmasi Rumah Sakit dapat memproduksisediaan tertentu apabila1
!. Sediaan farmasi tidak ada dipasaran
". Sediaan farmasi lebih murah jika diproduksi sendiri
#. Sediaan farmasi dengan formula khusus
$. Sediaan farmasi dengan kemasan yang lebih keil+repaking
%. Sediaan farmasi untuk penelitian
&. Sediaan farmasi yang tidak stabil dalam penyimpanan+harus dibuat baru
(reenter paratus)
Sediaan yang dibuat di Rumah sakit harus memenuhi persyaratan mutu dan
terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di Rumah Sakit tersebut.
c. Sumbangan+dropping+hibah
Seluruh kegiatan penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai dengan ara sumbangan+dropping+hibah harus disertai dokumen
administrasi yang lengkap dan jelas. "gar penyediaan sediaan farmasi, alat ksehatan ,
dan bahan medis habis pakai dapat membantu pelayan kesehatan, maka jenis sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai harus sesuai dengan kebutuhan
pasien di Rumah sakit. /nstalasi farmasi dapat memberikan rekomendasi kepada
pimpinan Rumah Sakit untuk mengembalikan+menolak sumbangan+dropping+hibah
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang tidak bermanfaat
bagi kepentingan pasien Rumah Sakit.
2.4.*.4 Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi,
jumlah, mutu, aktu penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak atau surat
10
-
8/18/2019 Instalasi Ami
11/25
pesanan dengan kondisi fisik yang diterima. Semua dokumen terkait penerimaan barang
harus tersimpan dengan baik.
2.4.*.' Penyimpanan
Setelah barang diterima di /nstalasi !armasi perlu dilakukan penyimpanan sebelum
dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan
Sediaan !armasi, "lat esehatan, dan #ahan $edis %abis Pakai sesuai dengan
persyaratan kefarmasian. Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan
stabilitas dan keamanan, sanitasi, ahaya, kelembaban, ;entilasi, dan penggolongan
jenis Sediaan !armasi, "lat esehatan, dan #ahan $edis %abis Pakai. /nstalasi !armasi
harus dapat memastikan baha :bat disimpan seara benar dan diinspeksi seara
periodik.
$etode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan,
dan jenis Sediaan !armasi, "lat esehatan, dan #ahan $edis %abis Pakai dan disusun
seara alfabetis dengan menerapkan prinsip 'irst ()pired 'irst Out (!7!:) dan 'irst In
'irst Out (!/!:) disertai sistem informasi manajemen.
2.4.*.8 Pendistribusian
Sistem distribusi yang diterapkan ber;ariasi antar Rumah Sakit tergantung pada
kebijakan, kondisi dan keberadaan fisik, personel dan tata ruang masingmasing Rumah
Sakit.Sistem distribusi obat di Rumah Sakit adalah tatanan jaringan sarana, personel,
prosedur, dan jaminan mutu yang serasi, terpadu dan berorientasi kepada pasien dalam
kegiatan penyampaian sediaan obat beserta informasinya kepada pasien. Sistem ini
meliputi 1 pengantaran sediaan obat yang telah didispensing /!RS ke tempat peraatan
pasien dengan keamanan dan ketepatan obat, ketepatan pasien dan keutuhan mutu obat.
Sistem atau metode pelayanan dari distribusi obat Rumah Sakit 1
1. Personal Prescription System
Sistem distribusi resep indi;idu merupakan tatanan kegiatan penghantaran
sediaan obat oleh /!RS sesuai dengan yang ditulis pada orderan atau atas nama
Penderita Raat inggal (PR) tertentu melalui peraat ke ruang penderita
tersebut. :bat disediakan berdasarkan resep dokter untuk raat jalan, raat
anak, kebidanan, mata+ %
2. Total 'loor Stoc* System
egiatan penghantaran sediaan obat sesuai dengan ditulis dokter obat, yang
dipersipkan dari persediaan di ruang oleh peraat dan dengan mengambil dosis+
unit obat dari adah persediaan yang langsung diberikan kepada penderita di
ruang itu
11
-
8/18/2019 Instalasi Ami
12/25
3. +ombinasi Personal Prescripton System dan Total 'loor Stoc* System
$erupakan kombinasi antara system resep indi;idual dengan system floor stoc* ,
dimana penyampaian obat kepada pasien berdasarkan permintaan dokter
4. ,nit Dose Dispensing System
=ntuk ruang raat inap, disarankan tenaga teknis farmasi menyiapkan obat dan
alkes tiap kali pemakaian
2.4.*.9 Pemusnahan
Pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan ara yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pemusnahan dilakukan
untuk sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai bila 1a. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu
b. elah kadaluarsa
c. idak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan atau
kepentingan ilmu pengetahuan
d. -iabut i>in edarnya
ahapan pemusnahan obat terdiri dari 1
a. $embuat daftar sedian farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang
akan dimusnahkan
b. $enyiapkan berita aara pemusnahanc. $engkoordinasikan jadal, metode dan tempat pemusnahan kepada pihak terkait
d. $enyiapkan tempat pemusnahan
e. $elakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan serta
peraturan yang berlaku
Penarikan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
dilakukan terhadap produk yang i>in edarnya diabut oleh #adan Pengaas :bat dan
$akanan (#P:$). Penarikan sedian farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai dilakukan oleh #P:$ atau pabrikan asal. Rumah Sakit harus mempunyai sistem penatatan terhadap kegiatan penarikan.
2.4.*. Pengendalian
Pengendalian dilakukan terhadap jenis dan jumlah persediaan dan penggunaan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai. Pengendalian ini dapat
dilakukan oleh /nstalasi !armasi harus bersama dengan omite !armasi dan erapi
(!) di Rumah Sakit. ujuan pengendalian persediaan sediaan farmasi, alat kesehatan
dan bahan medis habis pakai adalah untuk 1
a. Penggunaan obat sesuai dengan formularium Rumah Sakit
12
-
8/18/2019 Instalasi Ami
13/25
b. Penggunaan obat sesuai dengan diagnosis dan terapi
c. $emastikan persediaan efektif dan efisien atau tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan+kekosongan, kerusakan, kadaluarsa, dan kehilangan serta
pengembalian pesanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai.
?ara untuk mengendalikan persediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai adalah 1
a. $elakukan e;aluasi persediaan yang jarang digunakan (slo mo;ing)
b. $elakukan e;aluasi persediaan yang tidak digunakan dalam aktu tiga bulan
berturutturut (death stok)
c. Stok opname yang dilakukan seara periodik dan berkala.
2.4.*. "dministrasi"dministrasi harus dilakukan seara tertib dan berkesinambungan untuk
memudahkan penelusuran kegiatan yang sudah berlalu. egiatan administrasi terdiri
dari 1
a. Penatatan dan pelaporan Penatatan dan pelaporan terhadap kegiatan pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang meliputi
perenanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan, pendistribusian, pengendalian
persediaan, pengembalian, pemusnahan dan penarikan sedian farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai. Pelaporan dibuat seara periodik yang
dilakukan instalasi farmasi dalam periode aktu tertentu (bulanan, triulanan,
semester atau pertahun). 3enisjenis pelaporan yang dibuat menyesuaikan dengan
peraturan yang berlaku. Penatatan dilakukan untuk 1
!. Persyaratan ementrian esehatan + #P:$
". -asar akreditasi Rumah Sakit
#. -asar audit Rumah sakit
-okumentasi farmasi Pelaporan dilakukan sebagai 1
!. omunikasi antara le;el manajemen". Penyiapan laporan tahunan yang komprehensif mengenai kegiatan di instalasi
farmasi
#.
-
8/18/2019 Instalasi Ami
14/25
"lur Pelaporan :bat
Proses pendataan dan pelaporan dapat dilakukan seara 1
• ulis tangan
• :tomatisasi dengan menggunakan komputer (softare)
b. "dministrasi euangan
"pabila instalasi farmasi Rumah Sakit harus mengelola keuangan maka perlu
penyelenggaraan administrasi keuangan. "dministrasi keuangan merupakan pengaturan
anggaran, pengendalian, dan analisa biaya, pengumpulan informasi keuangan,
penyiapan laporan, penggunaan laporan yang berkaitan dengan semua kegiatan
pelayanan kefarmasian seara rutin atau tidak rutin dalam periode bulanan, triulanan,
semesteran atau tahunan.
c. "dministrasi Penghapusan
"dministrasi penghapusan merupakan kegiatan penyelesaian terhadap sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang tidak terpakai karena
kadaluarsa, rusak, mutu tidak memenuhi standar dengan ara membuat usulan
penghapusan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai kepada pihak
terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku
2.4.2 Pelayanan !armasi linik
2.4.2.* Pengkajian dan pelayanan Resep
2.4.2.2 Penelusuran riayat penggunaan :bat
2.4.2.6 Rekonsiliasi :bat
2.4.2.4 Pelayanan /nformasi :bat (P/:)
memberikan informasi dan edukasi penggunaan :bat baik berdasarkan Resep
maupun :bat non Resep kepada pasien+keluarga pasien, tenaga kesehatan lain,
masyarakat dan institusi di luar Rumah Sakit
14
-
8/18/2019 Instalasi Ami
15/25
2.4.2.' onseling
memberikan konseling pada pasien dan+atau keluarganya
2.4.2.8 -isite
melaksanakan isite mandiri maupun bersama tenaga kesehatan lain
2.4.2.9 Pemantauan erapi :bat (P:)
*) Pemantauan efek terapi :bat5
2) Pemantauan efek samping :bat5
6) Pemantauan adar :bat dalam -arah (P:-).
2.4.2. $onitoring 7fek Samping :bat ($7S:)
2.4.2. 7;aluasi Penggunaan :bat (7P:)
2.4.2.*0 -ispensing sediaan steril
*) $elakukan penampuran :bat suntik
2) $enyiapkan nutrisi parenteral
6) $elaksanakan penanganan sediaan sitotoksik
4) $elaksanakan pengemasan ulang sediaan steril yang tidak stabil
15
-
8/18/2019 Instalasi Ami
16/25
16
-
8/18/2019 Instalasi Ami
17/25
BAB III
PE/BAHASAN
Pengelolaan Perbekalan !armasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari
pemilihan, perenanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pemusnahan dan penarikan, pengendalian dan administrasi yang diperlukan bagi
kegiatan pelayanan.
Pengellan Pere"alan Farmasi SUD Pa(ang Panjang
1. Pemili!an
Pemilihan obat yang akan diadakan di RS=- Padang Panjang berdasarkan daftar pada !ormularium Rumah Sakit yang dibuat oleh ! (omite !armasi dan erapi)
yang diketuai oleh seorang -okter (dr. :bgin) dan sekertaris Seorang "poteker (epala
/nstalasi !armasi) dengan anggota dokter dan apoteker.
Pada tahun 20*2 launhing pertama -P%: (-aftar Plafon %arga :bat) untuk
pasien "S7S di RS=- Padang Panjang, akan tetapi tahun 20*4 disusun !ormularium
Rumah Sakit yang baru khusus untuk pasien #P3S berdasarkan !ormularium &asional.
-aftar obat yang diadopsi ke !ormularium Rumah Sakit yaitu daftar obat #P3S k 2
untuk pasien rujukan, akan tetapi !ormularium Rumah Sakit ini belum di launhing
hanya dietak dan dibagikan ke -okter dan "poteker daftar obat yang masuk dalam
formularium.
eknis Pembuatan !ormularium di RS=- Padang Panjang1
*. -aftar obat yang akan dimasukkan ke !ormularium Rumah Sakit
diadopsi dari daftar obatobat #P3S k 2 yang terdapat di !ormularium
&asional
2. -itambah dengan masukan dari S$! (tim dokter)
6. $asukan dari S$! kemudian dirapatkan oleh !4. "pabila masukan daftar obat yang diberikan S$! dianggap layak dan
bisa digunakan dengan berbagai pertimbangan maka obat tersebut dapat
masuk ke daftar obat !ormularium Rumah Sakit
'. "kan tetapi jika dianggap tidak perlu penggunaan obat tersebut maka
akan dikirim surat penolakan ke S$! disertai dengan alasan penolakan
2. Peren3anaan
#erdasarkan kunjungan resep+pola peresepan tahun sebelumnya dan usulan
komite $edik dan komite !armasi erapi (Pola onsumsi) dan Pola Penyakit
(epidemiologi).
17
-
8/18/2019 Instalasi Ami
18/25
eknis perenanaan 1
*. Petugas gudang obat S: (Stok :pname) setiap akhir bulan
2.
-
8/18/2019 Instalasi Ami
19/25
-
8/18/2019 Instalasi Ami
20/25
'. Penerimaan
Penerimaan dan pemeriksaan obat dan perbekalan kesehatan dilakukan oleh
panitia Penerima yang diketuai oleh "poteker dan telah di S kan oleh -irektur.
-
8/18/2019 Instalasi Ami
21/25
-
8/18/2019 Instalasi Ami
22/25
pasien dengan menggunakan sistem unit dose yang dikombinasikan dengan sistem One
Day Dose.
6. Pela%ranPelaporan di RS=- Padang Panjang dilakukan oleh tiap depo dan apotek tiap
bulan dalam bentuk
-
8/18/2019 Instalasi Ami
23/25
BAB I8
KESI/PULAN DAN SAAN
'.1 Kesim%ulan
Pelayanan efarmasian di Rumah Sakit meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan
yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan !armasi, "lat esehatan, dan
#ahan $edis %abis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan
Perbekalan kesehatan di RS=- Padang Panjang sudah dilakukan oleh /nstalasi !armasi
dengan sistem satu pintu sesuai Peraturan $enteri esehatan &omor ' tahun 20*4
tentang Standar Pelayanan efarmasian -i Rumah Sakit. /nstalasi !armasi Rumah Sakit
=mum -aerah Padang Panjang membaahi apotek #P3S=mum, Pelayanan /nformasi:bat (P/:), depo /nterne/?=, depo @/P Paru, depo #edah"nak, gudang obat #%P
dan kimia labor alkes, dan gudang amprah.
'.2 Saran
1. Sebaiknya ada "poteker yang khusus untuk di ruangan P/: agar pasien
ataupun tenaga kesehatan lain bisa memperoleh informasi yang dibutuhkan
saat datang ke ruangan P/:.
2. =ntuk penggantian obat dengan merek lain sebaiknya langsung ditulis di
resep agar pada saat penatatan pengeluaran obat tidak terjadi kesalahan
dalam pendataan obat.
#. Sebaiknya instalasi farmasi mempunyai satu system komputerisasi yang
saling terhubung antara gudang farmasi dengan -epo, sehingga pendataan
obat yang masuk dan keluar dapat terlaak dan dapat meminimalisir
kehilangan obat.
23
-
8/18/2019 Instalasi Ami
24/25
DAFTA PUSTAKA
?harles, 3P Siregar, Prof, -r, $S., 2004. 'armasi 0umah Sa*it1 Teori dan Penerapan,
?etakan /, 7?.-epartemen esehatan R/. 20*0. Pedoman Pengelolaan Perbe*alan 'armasi di 0umah
Sa*it . 3akarta1 3/?".
Peraturan Presiden R/ &o.'4, 20*0, Pengadaan /arang23asa Pemerintah1. #andung 1
!okusmedia.
ementerian esehatan, 20*4. Peraturan 4enteri +esehatan 0epubli* Indonesia
5omor %6 Tahun "7!$ Tentang Standar Pelayanan +efarmasian Di 0umah
Sa*it . -epartemen esehatan Republik /ndonesia, 3akarta.
24
-
8/18/2019 Instalasi Ami
25/25
KEPALA
INSTALASI
FARMASI
RUMAH SAKIT
Pengelolaan
Perbekalan
farmasi
APOTK
R INAP Anak-Bea!
APOTIK
R" #ALAN- BP#S
ApotikR INAP
INTERNE-ICU
ApotikR INAP VIP-PARU
Pela$anan
Farmasi klinik
BAN%SAL
ANAK
BAN%SAL
BE&AH
BANGSAL ANTUNG BANGSAL INTERNE
BANGSAL PARU BANGSAL ICU
Mena'emen
m()(
PEN&I&IKAN PELATIHAN
Aminis)rasi
IFRS