interaksi budaya organisasi dengan sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja unit bisnis...
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
1/14
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
2/14
Vol.13,No.2, September 2011
ISSN1411-1438
ur ru z
anajemen dan ewirausahaan
DAFfARISI
Determinan Struktur Modal: Studi di Asia Tenggara
W e rn er R ia M u rh ad i
91-98
Testing some of Benjamin Graham's Stock Selection Criteria: A Case of the
FTSEBursa Malaysia EMAS Index from Year2000to 2009
D esm ond C ha ng
99-106
Technical Efficiency of Indonesian Commercial Banks: An Application of Two-
StageDEA
T es sa V a nin a S oe ta nto , R ic ky
107=116
GARCH-Type Models on the Volatility of Indonesian Cocoa's Spot Price
Returns
Saar ce E Is ye Ha ta n e
117-123
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan
Entrepreneurial Intention : Studi Terhadap Mahasiswa Universitas
Kristen Satya Wacana, Salatiga
L ie li S uh ar ii, H a ni S ir in e
124-134
Peran Kondisi Pemangku Kepentingan Dalam Keberhasilan Proyek
H erry P intard i C handra , Indarto , I P uiu A rtam a W iguna , P eter K am ing
135-150
Interaksi Budaya Organisasi dengan Sistem Pengendalian Manajemen
Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur dan Jasa
Pe ni S aw itr i
151-161
Pengaruh Sistem Manajemen Mutu Iso Terhadap Kinerja KaryawanMelalui
Budaya Kualitas Perusahaan (Studi Kasus PT. Otsuka Indonesia Malang)
Ha ta ne S emu el, lo ni Z ulk ar na in 162-176
Factors Influencing Users Satisfaction on E-Learning Systems
] o sua Tar igan
177-188
Indeks
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan diakui sebagai jumal ilmiah nasional terakreditasi
berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Nomor 65a/DIKTI/Kep/2008 tanggal15 Desember 2008 tentang Hasil Akreditasi
Jurnal Ilmiah Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Tahun 2008.
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
3/14
Interaksi Budaya Organisasi dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit
Bisnis Industri Manufaktur dan
J
asa
Peni Sawitri
F ak ulta s E ko nom i, U n iv er sita s G u na da n na
JI . M a rg ion da R aya N o.1 00 D ep ok 164 24
E-mai l : peni@staff .gunadanna. ac.id
ABSTRAK
Peranan Sistem Pengendalian M anajem en (SPM ) sangat signifikan dalam peningkatan kinerja
perusahaan yang tergan tung pada bentuk m aupun budaya organisasi. P en elitian in i bertu juan un tuk
m en geta hui peng aruh in teraksi budaya organ isasi deng an proses S istem P eng en dalian M an ajem en (SP M)
ya ng d ifo ku ska n pa da a la t pen gen da lia n seba ga i a trib ut S PM da n m eka nism e S PM (ya itu eva lua si d an siste m
urnpan ba lik) terhadap kinerja unit bisn is pada industri m anufaktur dan jasa di Jakarta . P en elitia n in i
m en gg un aka n m eto de survey ke m an ajer sua tu u nit b isn is, p usa t la ba , a ta u d iv is io n al d alam p eru sa ha an , baik
m an ufa ktu r m au pun ja sa ya ng terda fta r d i B ursa E fek Ja ka rta . H i po te sis d iu ji d en g an m o d er ate d r eg r es sio n
ana lys i s dengan m u ltip lic at ive m o de l. H asil penelitian m enun jukkan bahwa budaya organsasi tidak
m em perku at h ub un ga n a nta ra a tribu t d an m eka nism e S PM den ga n kin erja un it bisn is.
K ata K un ci: b ud ay a o rg an isa si, a la t p en ge nd alia n, m ek an ism e e va lu as i, m eka nis me sis te m u mp an b alik
ABSTRACT
T he ro le o f M a na ge me nt C on tr ol S ys te m is ve ry s ig nific an t in im p ro vin g th e p e rfo rm a nc e-o f com pa n ie s
th a t d ep en d o n th e sh ap e a n d cu ltu re o f th e o rga n iza tio n . This s tu d y a im s to d e te rm in e th e e ffe c t o f
in te ra ctio ns o f o rg an iza tio na l c ultu ra l w ith th e p ro ce ss o f m a na ge me nt c on tr ol sy ste ms , fo cu ss ed a t d evic e
co n tro ls a n d its m echa n ism s su ch a s eva lu a tio n a n d fe edba ck sy s tem to bu s in e ss u n i t p e r fo rm an ce in
m a nu fa ctu rin g a nd se rvic e in du str ie s in J ak ar ta . D a ta o f th e s tu dy w as c ol le cte d via a m a il su rve y to bu sin es s
u ni t m a na ge rs w ho h ea din g a s tr ate gic bu sin ess u nit S BU , p ro fit c en te r, o r o f d ivis io na l in m a nu fa ctu rin g
a n d se rvic e s com pa n ie s w hich lis te d in th e Ja ka r ta S to c k E xch an g e . T he s ta tis tic m eth od u sed to te s t th e
h yp oth es es is a m u ltip le re gre ss io n m u ltip lic ative m od el. T he re su lts s ho w ed th at c or po ra te c ultu re d oe s n ot
s tr en gth en th e r ela tio ns hip be tw e en a ttr ibu te s a nd m e ch an is m s o fS P M w ith b us in es s u nit p eifo nn an ce .
K ey wo rd s: c orp or ate c ultu re , d evic e c on tro ls , e va lu atio n m ec ha nism , th e m ec ha nis m o ffe ed ba ck sy ste ms
PENDAHULUAN
Pengendalian manajemen telah menjadi salah
satu area penting da1am penelitian perilaku orga-
nisasi, sejalan dengan pertumbuhan tekanan ekonomi,
iklim industri yang tidak menentu, krisis ekonomi,
dan keadaan lingkungan ekstemal 1ainnya seperti
konsumen, tingkat persaingan, pasar, pemasok,
distributor, sikap masyarakat dan pemerintah. Studi-
studi yang te1ah ada (Anthony, 1966; Miller
Friesen, 1982; Govindarajan, 1988; Simon, 1990;
Fisher, 1998; Syafiuddin, 2001; Tugiman, 2002;
Wasito dan Ghozali, 2002) menemukan bahwa
efektivitas pengendalian manajemen yang digunakan
dalam organisasi berpengaruh Secara signifikan
terhadap peningkatan kineIja perusahaan.
Organisasi merupakan suatu unit sosial yang
dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem
pengendalian diper1ukan oleh manajemen untuk
membantu memperlancar pencapaian tujuan organi-
sasi tersebut. Seperti diungkapkan Anthony
Govindarajan (1995), sistem pengendalian organisasi
yang juga biasa disebut sebagai sistem pengendalian
admini s t ra t ive
atau birokratis, didesain untuk meng-
arahkan atau mengatur aktivitas anggota organisasi
agar sesuai dengan yang dikehendaki oleh pimpinan
organisasi, Akan tetapi keefektifan suatu sistem
pengendalian ditentukan antara lain oleh seberapa
jauh sistem tersebut sesuai dengan karakteristik
organisasi. Pendekatan kontinjensi ini mengatakan
bahwa sistem pengendalian akan lebih bisa menun-
jang pencapaian tujuan organisasi apabila desainnya
sesuai dengan kondisi lingkungan organisasi
(Hopwood 1976; Pondeville, 2000). Sebaliknya
sistem pengenda1ian yang tidak sesuai dengan
karakteristik organisasi bisa menimbulkan dys func -
t io n a l b eh a vi or bagi anggota organisasi.
Sebagaimana Hofstede, Neuijen
Sanders
(1990) menemukan bahwa sistem pengendalian akan
berbeda untuk organisasi yang berbeda terutama bila
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
4/14
152 JU RNAL M ANA JE ME N D AN K EW IRA USA HAA N, V OL .J 3 ,NO .
2,
S EP T EM B ER 20 11 : 151-161
ditinjau dari kultur organisasional (budaya per-
usahaan) atau lebih tepatnya ia menunjukkan bahwa
perbedaan kultur organisasional dipengaruhi oleh
faktor-faktor organisasional, antara lain: size, tipe
kepemilikan (swasta-pemerintab), struktur organisasi-
onal, sistem pengendalian dan profil karyawan.
Budaya perusahaan yang dominan mempunyai
pengaruh kuat terhadap anggota organisasi, dengan
demikian berarti budaya akan mendukung keber-
hasilan manajemen dalam mengimplementasi strategi
perusahaan karena budaya perusahaan mengarahkan
perilaku anggota organisasi dalam mencapai sasaran
perusahaan dengan cara meningkatkan koordinasi dan
pengendalian dalam perusahaan (Hofstede et al.,
1990;Indriantoro, 2000).
Harrison dan Me Kinnon (1999) menelaah kem-
bali riset-riset lintas budaya akan sistem pengendalian
manajemen sejak 1980 melewati 15 tahun terakhir,
mereka menemukan bahwa riset-riset lintas budaya
ini tidak menggunakan dimensi budaya menurut hasil
kerja Hofstede (1980) dalam Harrison Me Kinnon
(1999) seeara lengkap namun masih memandang
hanya pada satu atau dua dimensi saja, demikian pula
melihat sistem pengendalian manajemen hanya pada
satu atau dua sub sistem atau bagian dari sistem
pengendalian manajemen. Mereka men gang gap
bahwa riset budaya dalam sistem pengendalian
manajemen masih belumlah matang sehingga banyak
peluang yang bisa dilakukan untuk riset mendatang
dengan sebaiknya lebih meneoba menggunakan
metode dari . ilmu-ilmu sosial lainnya seperti
antropologi, sosiologi dan literatur-literatursejarah.
Minat peneliti dan industri semakin meningkat
terhadap peranan budaya organisasi dalam me-
ningkatkan kinerja organisasi, namun belum ada
kesepakatan yangjelas tentang arti budaya organisasi.
Nilai dan kepercayaan dianggap sebagai elemen
utarna dari pengertian konsep budaya organisasi oleh
para peneliti (O'Reilly Chatman, 1996; Schein,
1985 dalam Tepeei, 2001). Banyak peneliti lebih
memilih definisi ini karena nilai yang dapat diterima
bersarna oleh anggota organisasi relatif stabil dan
mampu bertahan dalam interaksi sesarna anggota
organisasi dengan struktur organisasi dalam mempro-
duksi pola perilaku anggota organisasi (Chatman,
1991 dalam Tepeei, 2001).
Hal tersebut di atas yang memotivasi penelitian
ini dilakukan dengan memadukan seeara bersama-
sarna atribut (alat-alat pengendalian) dengan meka-
nisme (cara) pengendalian yang dilakukan berupa
evaluasi berdasarkan anggaran dan sistem umpan
balik sebagai sistem pengendalian manajemen dan
interaksinya dengan budaya organisasi terhadap
kinerja unit bisnis. Penelitian ini dilakukan di orga-
nisasi jasa dan manufaktur dengan alasan kedua
organisasi ini eukup berbeda dari sisi karakteristik
budaya dan jenis industri yang dihasilkan. Penelitian
ini bertujuan mengetahui dampak interaksi budaya
dengan sistem pengendalian manajemen terhadap
kinerja unit bisnis di kedua industri ini.
Sebagaimana fenomena yang diungkapkan di
atas, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat
dampak interaksi budaya dengan sistempengendalian
manajemen terhadap kinerja unit bisnis di organisasi
yang berbeda. Permasalahan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah ada
pengaruh antara interaksi budaya organisasi dengan
sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja unit
bisnis perusahaanjasa danmanufaktur?
K JI N TEORIT IS
Otley Berry (1980); Simons (1990); Anthony
Govindarajan (1995); Dutta (2002) mengemuka-
kan sistem pengendalian organisasi yang juga biasa
disebut sebagai sistem pengendalian administratif atau
birokratis, didesain untuk mengarahkan atau meng-
atur aktivitas anggota organisasi agar sesuai dengan
yang dikehendaki oleh pimpinan organisasi.Keber-
hasilan suatu sistem pengendalian ditentukan antara
lain oleh seberapa jauh sistem tersebut sesuai dengan
karakteristik organisasi. Pendekatan kontinjensi me-
nunjukkan bahwa sistem pengendalian akan lebih
dapat menunjang peneapaian tujuan organisasi apa-
bila desainnya sesuai dengan kondisi lingkungan
organisasi (Hopwood, 1976; Pondeville, 2000). Sistem
pengendalian yang tidak sesuai dengan karakteristik
organisasi dapat menimbulkan dy s func t iona l behavi o r
bagi anggota organisasi.
Ada banyak konsep dan pendekatan yang di-
gunakan untuk menjelaskan dan memberikan penger-
tian mengenai budaya (Hofstede, 1990; Indriantoro,
2000; Tepeci, 2001; Budiharjo, 2003). Menurut
Hofstede et al. (1990) budaya merupakankeseluruhan
pola pemikiran, perasaan dan tindakan dari suatu
kelompok sosial, yang membedakan dengan kelom-
poksosial yang lain. Budaya dapat diklasifikasikanke
dalam berbagai tingkatan, antara lain: nasional,
daerah, gender, generasi, kelas sosial, organisasional
atau perusahaan (Hofstede, 1994 dalam Indriantoro,
2000). Pada tingkat organisasional, budaya merupa-
kan seperangkat asumsi-asumsi, keyakinan-keyakin-
an, nilai-nilai dan persepsi yang dimiliki para anggota
kelompok dalam suatu organisasi yang membentuk
dan mempengaruhi sikap dan perilaku kelompok
yang bersangkutan (Indriantoro, 2000). Di samping
tercermin pada nilai-nilai, budaya organisasionaljuga
dimanifestasikan pada praktek-praktek organisasio-
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
5/14
1. Orientasi hasil atau orientasi proses. Orientasi
hasil ditandai oleh upaya maksimal dalam men-
capai tujuan dan keberanian menghadapi
tantangan-tantangan dan mengambil keputusan;
sedangkan orientasi proses ditandai oleh peng-
hindaran terhadap resiko dan penggunaan upaya
yang minimal dalam pencapaian tujuan.
2. Orientasi orang
employee
atau orientasi pe-
kerjaan. Orientasi orang menekankan pada per-
masalahan pribadi, keputusan penting dilakukan
oleh kelompok dan organisasi menekankan perlu-
nya perhatian pada kesejahteraan karyawan dan
keluarganya; sedangkan orientasi pekerjaan lebih
menekankan pada penyelesaian suatu pekerjaan
dan keputusan penting dilakukan oleh karyawan.
3. Parochial
atau
professional.
Parochial menekan-
kan pada perencanaan jangka pendek, peng-
indahan pada perilaku karyawan di rumah dan di
kantor, sistem perekrutan yang mengindahkan
pada kehidupan dan kondisi keluarga calon;
sedangkan profesional menitikberatkan pada pe-
rencanaan masa depan, dan tidak mengumsi
kehidupan pribadi karyawan dan memandang
sangat penting pada kompetensi dalam perekrutan.
4. Sistem tertutup atau sistem terbuka, Pada
sistem tertutup karyawan baru memerlukan waktu
relatif lama untuk menyesuaikan diri; sedangkan
pada sistem terbuka mengacu pada keterbukaan
dalam komunikasi terhadap pihak luar.
5. Kontrol longgar atau kontrol ketat, pada pe-
ngendalian longgar efisiensi dan ketepatan waktu
relatif lebih longgar, sedangkan pengendalian
ketat lebih menekankan pada ketepatan waktu dan
efisiensi.
6. Normative
atau pragmatis. Normatif menekan-
kan pada prosedur kendati harus dibayar dengan
mahal; sedangkan pragmatis lebih menekankan
pada hasil daripada prosedur dan pemenuhan
kebutuban pelanggan.
Saw i t r i : I n te r a k si B uda ya O r gan is a s i d e n gan S i stem P e ng e nda li a n M anajem en 153
nal, yang membedakan antara satu kelompok organi-
sasional dengan kelompok organisasional lainnya
(Kotter Heskett, 1992 dalam Indriantoro, 2000).
Sedangkan menurut Tepeci (2001), budaya organisasi
adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh
anggota-anggota organisasi itu; suatu sistem dan
makna bersarna. Budaya merupakan norma-norma
dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota
organisasi. Setiap anggota akan berperilaku sesuai
dengan budaya yang berlaku agar diterima di
lingkungannya.
Demikian pula halnya dengan Flamholtz (1983)
yang lebih dulu menganggap bahwa budaya organi-
sasi sebagai sebuah komponen pengendalian selain
struktur organisasi dan inti sistem pengendalian. Dia
mendefinisikan budaya organisasi sebagai pola dari
nilai, norma dan kepercayaan yang bersarna-sarna
dimiliki oleh masing-masing anggota organisasi.
Pengertian ini akan membantu dalam mempengaruhi
perilaku setiap anggota organisasi. Bila budaya
organisasi telah dapat digambarkan maka elemen
pengendalian lainnya (misal struktur organisasi dan
inti sistem pengendalian) akan membantu menyebar-
kan dan menguatkan budaya ini kepada organisasi
dalam menerapkan strategi, membuat keputusan dan
mengambil suatu tindakan. Tepeci (2001) dalam
disertasi penelitiannya juga menggunakan budaya
organisasi sebagai suatu nilai yang dianut anggota
organisasi yang akan mempengaruhi produktivitas
individual sebagai anggota organisasi.
Rasyid (1998) dalam penelitiannya juga me-
masukkan faktor budaya sebagai variabel utama
dalam melihat hubungan saling peran antara akun-
tansi dan budaya perusahaan di mana akutansi diprak-
tekan dengan asumsi bahwa akuntansi sebenamya
adalah sebuah artifek budaya, karenanya tidaklah
tepat memisahkan keduanya dan kemudian meman-
dangnya sebagai variabel-variabel yang diteliti.
Rasyid mencoba menggunakan metode kualitatif
interpretif yang berakar pada
s ymbo li c i n te r a ct io n i sm
dengan menggunakan filosofi antropologi interpertif-
nya Geertz, berbeda dengan para peneliti akuntansi
pada umumnya yang cenderung menggunakan
metode
hypothe th ico-deduc t ive
yang berakar pada
filosofi ihnu posi t iv ism . Dari hasil penelitiannya ia
menemukan bahwa tidak adanya peran akuntansi di
lingkungan perusahaan, akuntansi hanyalah merupa-
kan aktivitas teknis untuk memenuhi persyaratan go
publ ic
dari BAPEPAM.
Dalam penelitian Hofstede e t a l. (1990) me-
nemukan 6 dimensi budaya organisasi yang lebih
mengacu pada aktivitasmanajemen yang mencermin-
kan nilai-nilai karyawan, yaitu sebagai berikut:
Keenam dimensi ini selalu melekat dalam setiap
organisasi. Masing-masing organisasi dapat dipasti-
kan memiliki kecenderungan ke salah satu karak-
teristik setiap dimensi atau ada kemungkinan meng-
arab kepada kombinasi dimensi tersebut. Misal ada
sebuah organisasi yang cenderung memiliki karak-
teristik dimensi berorientasi pada hasil maka organi-
sasi ini akan lebih berorientasi pada pekerjaan dan
bersifat profesional.
Sebelumnya Hofstede (1980) dalam Indriantoro
(2000) juga telah membagi budaya kedalam 4 norma
nilai dari penelitian surveynya terhadap sikap para
karyawan IBM pada setiap cabangnya di seluruh
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
6/14
5 JU RNA L M ANA JE ME N D AN K EW IR AU SAH AA N, VOL .13, NO.
2,
S EP T EM B ER 20 11 : 151-161
dunia, y aitu te rd iri d ari: p ow er d is ta nce , in divid ua -
l is m , ma s c u li ni ty clan u n ce rta in ty a vo id a nc e.
K edua hasil kerja H ofstede in ilah yang banyak
dijadikan acuan dasar para peneliti budaya , sebagai-
m ana H arrison M cKinnon (1999 ) m ereview
kembali temuan dim ensi H ofstede (1980) dalam
Indrian toro (2000) yang terdiri dari d im ensi
p ow e r
d i s t ance ,
dimensi
i nd i v i dua l i sm ,
dimensi
unce r t a i n t y
avo i dance
c la n d imen s i
mascu l i n i t y
da lam penel it ia n -
nya , m erek a m en gg un aka nn ya dala m m en eliti desa in
sistem pengendalian m anajem en di budaya yang
berbeda cro ss cu ltu ra l re sea rch . Putra Naim
(2000) m en gg un akan dim en si H ofsted e e t a l. 1990
y an g te rd iri d ari o rie nta si h as il/p ro se s, o ra ng /p ek erja -
an , p aro ch ia l/p ro fe sio na l, s is tem te rtu tu p/te rb uk a,
k on tr ollo n gg a r/k eta t c la n d imen si n o nn a tif 7p ra gmati f,
guna m eneliti hubungan budaya perusahaan deng an
peran in ten sitas akutan si m an ajem en . M ereka m e-
nemukan bahwa in fonn asi akun tansi m anajem en
berperan pada perusahaan dengan in tensitas yang
berbeda, ha l in i berbeda dengan hasil penelitian
Rasyid (1998) yang m enyatakan bahwa akun tansi
m an ajem en tida k berperan di pe rusahaan . Penelit ian
P utra clan N airn (2000) m enem ukan dalam reran gka
b u da ya te rte n tu ( dimen si p a ro ch ia l/ pr of es io n al, s is tem
te rtu tu p/te rb uk a cla n d im en si k on tro l lo ng ga r/k eta t)
in form asi akun tansi m anajem en diandalkan nam un
dalam reran gka budaya yang la in kurang diandalkan
clan tem yata b udaya m em pen garu hi in ten sitas peran
akut an s i mana jemen .
Dem ikian pula dalam penelitian in i m eng-
g un ak an d im e nsi H o fste de e t a l. (19 90) y aitu b udaya
o rg an isa si d ip an cla ng se ba ga i n ila i cla n k ep ere ay aa n
yang diterirna bersam a-sam a oleh setiap anggota
o rg an isa si se hin gg a p erila ku, k eb ia sa an cla n s itu asi
aktiv itas kerja setiap a ng gota o rg an isasi e en derun g
me ne errn in ka n o rie nta si b ud ay a o rg an is as in ya . Pene-
litia n in i m en gg un ak an in stru me nt k ua ntita tif b eru pa
s ka la lik er t
7
poin g una m en jelaskan budaya organ i-
sa si di m asing -m asing un it bisn is (pusa t laba )
sebagaim ana juga Sm ith (2002) dalam disertasi
pen elitia nn ya m em berikan altern atif perba ndin gan
eara pengukuran budaya organ isasi dengan m eng-
g un ak an fo rm at sk ala lik ert. F orm at in i p alin g p op ule r
da lam skala pen gukuran instrum en budaya . Respon-
den dirn in ta m en ila i budaya organ isasi dengan
m em ilih a nta ra sa ng at tid ak se tu ju , tid ak s etu ju , netral ,
s etu ju h in gg a s an ga t s etu ju .
S iste m p en ge nd alia n te la h d id efin isik an d en ga n
banyak eara . K on sepnya serin g berhubungan dengan
keg ia tan m engendalikan atau m engon trol da lam
m en ja la nk an o pe ra sio na l o rg an isa si (p ro se s k on tro l)
clan sum ber-sum ber in fon nasi di m an a m en ja di dasar
bag i keg ia tan m engendalikan tersebut (sistem
kon tro l). S im ons (1987, 1990, 1991, 199 5) m enyata-
kan sistem pengendalian m anajem en tidak hanya
p en tin g u ntu k im ple m en ta si s tra te gi te ta pi ju ga u ntu k
me rn fo rmu la sik an s tra te gi. D ia m e nd efin is ik an s is tem
pengendalian m anajem en adalah disusun m ela lui
prosed ur form al clan m en gg unakan in form asi un tuk
m emelihara a tau m engubah pola dalam aktivitas
organ isasi. S istem pengendalian m anajem en (SP M )
in i seeara um um m eliputi prosedur fo rm al proses
in fo rma s i u n tu k. p ere ne an aa n, p en ga ng g ara n, p en ge n-
dalian biaya , pengam atan lingkungan , ana lisa
p esa in g, p ela po ra n cla n e va lu asi k in erja , p en em pa ta n
sumber daya clan kompensasi karyawan . S imons
(19 94) m em bed akan tipe pen gg un aan sistem pen gen -
dalian m anajem en oleh to p m a n ag er s ke dalam tipe
diag nostik clan tipe in teraktif P ad a tipe diag no stik,
sistem pengendalian m anajem en diangg ap sebagai
fo rm a l fe ed ba c k
(u m pa n b alik siste m in fo rm as i) y an g
digunakan un tuk m em onitoring kinerja o rgan isasi.
P ad a tip e in te ra ktif, to p m a na ge rs s ee ara te ra tu r c la n
aktif m eliba tk an diri m ereka sen diri k ed ala m s etia p
p en ga mbila n k ep utu sa n a ta s a ktiv ita s k ary aw an n ya .
Peran anggaran sebaga i m ekan ism e sistem
pe ng en dalia n m an ajem en te1ah m en dapat perh atian
seea ra m endalam di dalam litera tur akun tansi m ana-
j emen, sebag airnana Flam holtz (1983) clan O tley
(19 78) m en ga njurkan b ahw a pa da hakekatn ya see ara
tradisional pen ganggaran adalah suatu m ekan ism e
pengendalian . O tley (1999 ) m endefin iskan kinerja
se ba ga i p ero le ha n k eu ntu ng an d ala m su atu p usa t la ba ,
ukuran kinerja secara keseluruhan m erupakan kom -
b inasi an tara ukuran outpu t (pendapatan ) dengan
u ku ra n in pu t (b ia ya ) cla n p en ga ng ga ra n a da la h p ro se s
m en jaga kedua elem en in i da lam keseimbangan .
B eberapa pen elitian lebih m en ekan kan pe ran an gg ar-
a n se ca ra tra disio na l se ba ga i a la t d ia gn ostik (S im on s,
1990) sem en tara Flam holtz (19 83) m enyebut peran
a ng ga ra n se ba ga i a nsw er m a ch in e. P era n a ng ga ra n
sebagai sistem pengendalian te1ah berubah tidak
han ya sebag ai a la t diag nosa m ela in kan sebag ai m esin
dia log , pem bela jaran da n p en eiptaan ide-ide org an i-
sasi, seja lan dengan
hal
itu S im on s m en yeb utn ya
sebagai peran in teraktif Lebih tegas Anthony dan
Govinda ra jan (2000) m enyebu tkan bahwa sistem
p en ge nd alia n d ia gn ostik m eru pa ka n siste m in fo rm asi
form al yang digunakan oleh m anajer un tuk m em o-
nitor
ou t c ome s
o rg an isa si cla n m ela ku ka n tin da ka n
koreksi a tas penyim pang an dari standar yang te lah
ditetapkan.
S iste m p en ge nd alia n m a na je me n d ala m p en eliti-
a n in i a da la h m e ng ad op si p en elitia n M ille r
Friessen
(19 82) akan atribu t a tau a la t-a la t pen gen dalian yan g
digun akan dalam sistem ya itu an tara la in : (1)
peng endalian m anajem en dan sistem in form asi yang
kom prehensif, (2) penggunaan pusa t biaya un tuk
p en ge nd alia n b ia ya , (3) penggunaan pusa t laba dan
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
7/14
Saw itri: In te ra ks i Budaya Organ i sas i d engan S istem P engenda l ia n Ma n a jem en
target laba, (3) pengendalian mutu operasional dengan
menggunakan sampel, (4) pengendalian biaya dengan
menetapkan biaya standar dan menganalisis variasi,
(6) penilaian formal terhadap pegawai. Sebagaimana
Flamholtz (1983) dan Otley (1978) menganjurkan
bahwa pada hakekatnya seeara tradisional peng-
anggaran adalah suatu mekanisme pengendalian,
maka penelitian ini juga menggunakan evaluasi
berdasarkan anggaran sebagai salah satu mekanisme
sistem pengendalian manajemen. Sejalan dengan
pendapat Daft Macintosh (1984), Langfield-Smith
(1997), Yasukata
Kobayashi (2001), bahwa sistem
pengendalian manajemen adalah diperlukan untuk
memonitoring dan mengukur aktivitas agar meneapai
kinerja yang diharapkan dan sistem pengendalian
manajemen dipandang sebagai sistem pengendalian
untuk implementasi strategi, maka penelitian ini
menggunakan sistem umpan balik sebagai salah satu
mekanisme sistem pengendalian manajemen dengan
mengetahui seberapa sering penggunaan ukuran
kinerja aktual sebagai umpan balik. Dengan demikian
sistem pengendalian manajemen dalam penelitian ini
terdiri dari tiga komponen utama yaitu (1) atribut atau
alat pengendalian, (2) evaluasi berdasarkan anggaran
dan (3) sistem umpan balik,
Berdasarkan penelaahan literatur-literatur clan
hasil-hasil penelitian tentang budaya perusahaan dan
sistrn pengendalian manajemen seperti uraian di atas
maka dapat dirumuskan hipotesis tentang pengaruh
interaksi budaya organisasi terhadap hubungan sistem
. pengendalian manajemen dengan kinerja organisasi
sebagai berikut.Interaksi budaya organisasi dengan
salah satu atribut dan mekanisme sistempengendalian
manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja unit
bisnisjasa dan manufaktur.
METODE PENELIT I N
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian observasi dan survey. Popu-
lasi dalam penelitian ini adalah para manajer tingkat
menengah atau manajerial yang membawahi divisil
departemen unit bisnis atau strategic business unit
(SBU) di lingkungan perusahaan-perusahaan di Indo-
nesia, dengan pertimbangan bahwa mereka: (1)
merupakan pelaksana keputusan manajemen puncak
yang mampu berinteraksi dengan karyawan dan
manajemen puncak, (2) biasanya mereka terlibat
langsung dengan kebijakan yang dilaksanakan oleh
manajemen puncak. Dalam penelitian ini peneliti
menetapkan rerangka sampe1 adalah manajer Unit
Bisnis yang ada di perusahaan-perusahaan di Indo-
nesia yang dipilih secara
purposive
yaitu yang
mempunyai suatu unit bisnis atau strategic business
unit
(SBU) terutama yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta (BEJ) yang diseleksi dari Indonesian Capital
Market Directory 2004 dan juga perusahaan-per-
usahaan yang tidak terdaftar namun mempunyai
SBU lebih dari satu
Uji pendahuluan
pretest
dilakukan kepada para
manajer yang sedang mengikuti kuliah pada Magister
Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas
Gunadarma guna menguji validitas dan reliabilitas
instrumen penelitian. Pengujian validitas instrument
penelitian dilakukan dengan eara melihat validasi
konten terhadap indikator-indikatornya sehingga
sesuai mengukur konsep yang ingin diukur dengan
menggunakan uji korelasi Pearson. Uji reliabilitas
dengan bantuan SPSS mengukur reliabililitas dengan
uji statistic Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau
variable dikatakan reliable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha>
0.60 (Cooper Emory, 1996;
Nunnally, 1978dalam Govindarajan, 1988).
Sistem Pengendalian Manajemen dalam pene-
litian ini mengadaptasi penelitian Miller Friesen
(1982) mengenai (1) alat-alat pengendalian, Yasukata
Kobayashi (2001) tentang (2) Sistem umpan balik
(bagaimana menggunakan ukuran kinerja aktual
sebagai umpan balik?) serta adaptasi penelitian
Govindarajan (1988) untuk (3) Mekanisme sistem
evaluasi anggaran. Pada indikator alat-alat pengen-
dalian responden diminta untuk menilai frekuensi
penggunaan alat-alat pengendalian tersebut dalam
opernsional perusahaan sehari-hari dengan ukuran
skala likert 7 poin, sedangkan untuk sistem umpan
balik responden diminta memilih seberapa sering
penggunaan ukuran kinerja aktual sebagai umpan
balik dengan skala likert 7 poin (1: tidak pemah
menggunakan ukuran kinerja aktual; 4: kadang-
kadang; 7 selalu menggunakannya) dalam memenuhi
4 item tujuan. Dan untuk mekanisme sistem evaluasi
anggaran menggunakan instrumen yang dikembang-
kan oleh Hopwood (1972) dalam Govindarajan
(1988) dengan skala likert 7 point dari sangat tidak
setuju hingga sangat setuju pada empat item per-
nyataan seperti salah satunya saya akan melakukan
evaluasi terhadap unit saya berdasarkan kemarnpuan
yang saya miliki untuk tetap sesuai dengan anggaran
yang telah ditetapkan
Dimensi budaya perusahaan diukur dengan
instrumen yang dikembangkan peneliti berdasarkan
hasil analisis faktor menurut Hofstede et al. 1990
dan Putra
Nairn (2000) dengan menambahkan kata
karakterunit kerja dan menggambarkan unit kerja
saya pada item-item pertanyaan yang dominan
menurut Hoftstede et al. (1990). Setiap item pertanya-
an berisi pemyataan mengenai dimensi budaya
perusahaan yang mempertentangkan antara orientasi
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
8/14
156 JU RNA L M A NA JE M E N D AN K EW IR A US A H A AN, VOL .13, NO . SEPTE M BER 2011 : 1 51 -161
hasil dengan proses (dim ensi 1 ), ori en tasi pada orang
dengan pekerja an (dim ensi 2), p aro ch ia l d en ga n
professio na l (dim ensi 3), sistem tertutup dengan
sistem terbuka (d imensi 4), kon tro llonggar deng an
kon trol ke ta t (dim ensi 5) dan normative dengan
pragm atis (d im en si 6). P il ihan jawaban m enggunakan
uk:ura n sk ala likert 7 poin dari sa ng at tidak setuju (1 )
hin gg a sangat setuju (7) yang m enun jukkan skala
rendah (sa tu) un tuk d im ensi yang berorien tasi hasi l,
o ra n g, p a ro ch ia l, tertutup, k on trollon gg ar dan n orm a-
tif, sedangkan skala tin gg i (tu ju h) un tuk dim en si yang
berorien tasi pada proses, pekerjaan , profesiona l,
terbuka, k on tr ol k eta t d an p ra gm a tis .
K in erja Un it B isn is da la m pen elitia n in ia da lah
k in er ja d iv is ildepartem en fun gsiona l a tau sistem unit
bisn is stra te gi se ca ra k ese lu ru ha n
overal l
sehingga
dihasilkan uk:uran kinerja yang obyektif. Instrumen
yang digunakan un tuk uk:uran efe ktifita s s is tem u nis
bisn is diadopsi dari Govindara jan (1988), Govin-
darajan Fisher (19 90) ya ng terd iri da ri 1 0 d im en si
kinerja ya itu: re tu rn on in ve s tm e n t (RO ), laba, arus
kas , pengendalian kas, pengembangan produk barn ,
volum e pen jua lan , m arke t sh a re , pengembangan
pasa r, pengembangan sumberdaya m anusia , dan
uru sa n-urusan politik dan kemasyarakatan . In strumen
menggun akan skala in te rva l 7 poin dengan skor 1 m e-
nunjukkan di bawah standa r dan skor 7 m enunjukkan
di a ta s standar.
T ekn ik a na lisa da ta y an g pen eliti la kuk an adala h
m enggunakan
an a ly si s b iv ar ia te in te r a ct io n a p pr o ac h
dengan model reg resi) un tuk m enguji h ipotesis
penelitian . M odel em piris pengu jian h ipotesis in i
ada lah dependen varia bel ya ng m eru pakan fung si dari
intcraksi dua variabe l independen . P en dekatan in i
dia dop si da ri R iyan to (200 1) ya itu:
Y=a+p,X,+j3zX2+P3X,X2+ e
d imana:
Y
= k in erja u nit b isn is, d iuk ur berdasarkan
pen jum la ha n skor setia p b utir.
a , P I> /3 z, P3 =unstandarized koefisien reg resi
X , dan X , = va ria be l a trib ut d an m ek an ism e siste m
pengendalian m anajem en (a la t
peng endalian , eva luasi dan sistem
umpan batik ) d an variabe l bu da ya
=interaksi X , dan X
2
Persam aan dalam regresi berg anda in i m erupa -
kan cara yang dapat digunakan un tuk m enguji
intera k si (Gov in d ar aja n , 1 98 8; R iy an to , 2 00 1). D ala m
penelitian in i, pendekatan in teraksi bertujuan un tuk
m enerangkan variasi kin erja un it bisn is dari dua
in te ra ks i v ar ia be l in de pe nd en y aitu s is tem p en ge nd ali-
an m anajem en dengan variabel kon tekstua lnya .
P enerapan secara em piris Govindara jan (1986)
m enun jukkan efek utam a dari m asing-masing varia -
bel independen terhadap vari abel dependen tidak
dapat diinterpretas ikan . Fokusn ya .ada lah pada sign i-
fikansi dan sifa t pengaru h in teraksi dua vari abel
in dependen terhadap vari abel dependen yang ada
dalam pers am aan 3.1 . Jika P3 sign if ikan dan positif
(P3> 0) menun jukkan bahwa hipo te si s didukung atau
berarti in teraksi sistem pengendalian m ana jem en
dengan budaya peru sa haan berp eng aruh positif ter-
hada p kinerja un it b isn is.
H SIL PENELIT I N D N PEM H S N
asil Pengujian Validitas dan Reliabilitas aftar
Pertanyaan
(1 )
H asil u ji m enun jukkan bahwa secara umum
da ft ar p er tanyaan m erupakan instrum en t yang sangat
andaV re liabe l
(a >O .60) dan sahih /v a lid . Ite m-ite m
pertanyaan yang m engukur m asing -m asing dim ensi
b ud ay a m en un ju kk an c ro nba ch a lp ha jauh di a tas
0.60. K oefisien in i m en un jukkan bahwa data pene-
litia n d ari p ilo t te s t yang d ipero leh dari penggunaan
instrum en t tersebu t m em punyai konsisten si in ternal
yang sangat m emadai, sebingg a in strum en t in i andal
dan layak digunakan un tuk penelitian seben amya,
tidak perl u ada item pertanyaan yan g dip erba iki atau
dibuang . Menuru t hasil u ji validitas instrum en t
budaya perusa haan diperoleh koefisien korelasi yang
besar dan sign ifikan seca ra sta tistic 0.05 ) de mikia n
pu 1a ha sil a na lisis fa kto r m en gh asilka n n ila i l oad ing
fa kto r ra ta -ra ta di a tas 0 .40, w alaupun ada sa tu item
pertanyaan no 8 yang m engukur d im ensi ke-3 budaya
perusahaan m em punyai n ila i faktor loading di baw ah
0.40, m ak a p erta ny aa n-pert anyaan yang m engukur
kecen derun ga n dim en si b udaya peru sah aa n m ern ilik i
in strum en t y an g cuk up valid.
Ite m-ite m p ertanyaan yang m engukur m asing-
m asing elem en sistem pengendalian m anajem en
m enunjukkan c ro nba ch a lp ha jauh d i a tas 0.60, ya itu
an tara la in instrum en t yang m engukur a la t-a la t pe-
n gen da lia n m em pun ya i n ila i c ro nba ch a lp ha sebesar
0.7137, item -item pert anyaan yang m engukur meka-
n ism e sistem evaluasi angg aran m enun jukkan n ila i
c ro nba ch a lp ha sebesar 0.7907 dan item -item per-
tanyaan yang m engukur sistem um pan batik m enun -
jukkan cronbach alpha sebesa r 0.7 159 . Ko efis ie n in i
m enun jukkan bahwa data pene litian da ri p ilo t te s t
yang diperoleh dari peng guna an instrum en t tersebut
m em punyai kon sistensi in terna l yan g san gat m erna -
da i, sehing ga in strum en t in i andal dan layak digun a-
k an u ntu k p en elitia n se be na rn ya , tida k p erlu a da ite m
p erta ny aa n y an g d ip erb aik i a ta u d ib ua ng .
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
9/14
Sawitri: Interaksi Budaya Organisasi dengan Sistem Pengendalian Manajemen 157
H a sil u ji va lidita s in stru men sistem p en gen dali -
an m anajemen dengan menggunakan kore1asi
p ea rson , terutama yang mengukur ala t- ala t p en g en -
dalia n d ipero1 eh d ua item pertanyaan (item no 2 dan
5) yan g m em punya i koefisien kore1asi yang rendah
yaitu 0.374 dan 0.343 dan tidak sign ifikan secara
s ta ti s tik (p >0.05) . Kemungkin an h a1 in i terja di ka ren a
hampir sebag ian bes ar responden dalam pilot test
b ek erja d i in dustrijasa ya n g b ia sa ny a m em an gja ra ng
menggunakan pengenda1ian biaya sebagai a1at
pengenda1iannya. Dengan mem andang bahwa
p en gg un aa n p usa t bia ya a da 1a h pen tin g seb ag ai sa lah
sa tu a 1a t pen gen da lia n m aka ked ua item tersebut tetap
dip erta ha nka n sete1ah diperbaiki ta ta kalimatnya
d a1 am d afta r p erta nya an pen elitia n in i. D ari kedua uji
v alid ita s d an r elia bilita s te rh ad ap in strum e n p en elitian
in i m aka da pa t d ika ta ka n bahw a item -i tem pe rt any aa n
yang m engukur sistem pengendalian manajemen
cukupva lid
S t at is ti k Deskr ip ti f
K a ra kte ris tik R es po n de n
Responden penelitian ada1ah 104 manajer
S tra teg ic Bu sin e ss U n it (SBU). G am ba ra n seca ra
um um pro:fi1responden dapat ki ta liha t dari ke1om-
pok usaha tem pat re sp on de n b ek erja ,
Tabell. Distribusi Frekuensi Kelompok Usaha
Kelompok Usaha
Frekuensi
Persentase
Jasa Forwarding
JasaIT
Jasa Keuangan
Jasa Konstruksi
Jasa Pariwisata
Jasa Perdagangan
Jasa Supplier
Manufaktur
6
15
15
8
3
9
47
5.4
13.4
13.4
7.1
2.7
0.9
8.0
42.0
R era ng ka s arn pe1 pen elitian ini ada1 ah mana je r-
m anajer un it b isn is da1am lingkungan perusahaan-
perusahaan di Indonesi a . Sebagaim ana tam pak pada
Tabe1 1 di a tas, u nit-u nit b isn is d a1 am p en elitia n in i
berada pada perusahaan-perusahaan yang dike-
lo mp okka n b erdasarkan jenis usahan ya yaitu: manu-
faktur dan jasa Tabe1 1 tam pak bah wa p eru sa ha an
yan g term asuk da1am ke1om pok m an ufaktur sebesa r
42,0 sedangkan sisanya ada1ah ke1om pok usaha
jasa yang terdiri dari jasa IT in f o rma t i o n t e chno l o g y
dan jasa keuangan (perban ka n, a sura nsi, l ea s ing
masing-masing sebesar 13,4 , jasa konstruksi
se be sa r 7 ,1 , ja sa p ariw isa ta (p erh ote 1a n,
t rave l ing
s eb es ar 2 ,7 , ja sa p erd ag an ga n (to ko
re ta i l
sebesar
0 .9 , jasa supplier sebesar 8 dan jasa f o rward ing
(a ng ku ta n ka pa 1) se be sa r 5,4 .
Ja wa ba n R esp on den
Tabel2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel
Kisaran Kisaran Rata- Deviasi Nilai
Teoritis aktual rata Standar Tengah
DIMENSI I
DIMENSI2
DIMENSI3
DIMENSI4
DIMENSI5
DIMENSI6
BUDAYA
Alat PengendaJian
Evaluasi berdasar-
kan Anggaran
SistemUmpan
Balik
3-21 3-21 10.80 4.32 12
3-21 6-20 12.88 3.50 12
3-21 8-21 15.13 2.79 12
3 - 21 7-19 14.06 2.97 12
3 - 21 6 - 20 12.19 3.27 12
2 - 14 3 - 14 9.77 2.46 8
17- 119 47 - 112 74.83 12.30 68
6-42 21-41 31.36 5.04 24
4-28 10-28 21.84 3.68 16
4 - 28 13- 28 21.26 3.46 16
Berdasark an tabe1 sta tistik deskriptif di a tas
m em pe rlih atk an u ntu k va riabe1 budaya perusahaan
hasi1 jawaban responden dari 17 butir pertanyaan
Hofstede
e t a l
(1990) m enun jukkan jawabannya
berkisar an tara 47 dan 112, sedang kan kisaran teoritis
s ko r b er kisar an tara 17 dan 119 dengan titik ten ga h
68 . A da pu n n i1 ai ra ta-ra ta jawaban adalah 74 ,83 yang
berarti 1ebih ting gi dari ni1ai titik tengah, demiki an
pu la u ntuk se tiap dimensi budaya hampir sebag ian
mempunyai n ila i ra ta-ra ta jawaban di a tas n ila i
tengah, kecuali hanya dim ensi 1 m empunya i n i1ai
mean sebesar 10,80 di bawah n ila i tengah ya ng
menunjukkan bahwa budaya peru sahaan dimensi 1
ce nd eru ng b ero rie nta si p ad a h asil. Dengan dem ikian
dapat disim pulkan bahw a budaya perusahaan da1am
p en elitia n in i 1 eb ih cen deru ng bero rie nta si p ada hasi1
(dim ensi 1 yang m empunyai n i1ai ra ta-ra ta di baw ah
n i1a i t engah ), pekerjaan , profesiona1, s is tem te rb uka,
kon tro1 yang keta t dan pr agmatis .Sed angkan per-
bandin gan an tara k is ara n akt ua1 dengan kisaran teori-
t is menun j ukkan bahwa ham pir tidak ada un it bisnis
yang mern iliki budaya perusa haan pada tingkat
ek strim (re nd ah a ta u tin gg i).
H a s i1 p e nguku ran va riabe1 sistem pen gen dalia n
manajemen ya ng terdiri dari a1 at p en ge nd alian ,
e va 1u as i b er da sark an anggaran dan sistem um pan
batik m asing-masing m enun jukkan bahwa kisaran
aktual un tuk tingka t pen ggunaan ala t pengendalia n
ber kisa r a ntara 21 dan 41 dengan ra ta-ra ta 31,36 jauh
di a tas n ila i tengahnya, m aka dapat disim pulkan
bahwa ting kat peng gunaan ala t pen ge nd alia n d ala m
penelitian in i cenderung tingg i a tau cukup sering
digunakan. Sedan gkan berdasarkan perban din gan
a n ta ra k is a ra n aktu al d en ga n kisa ra n teo ritis m en un - .
jukkan bahwa tidak ada unit bisnis yang m engguna-
kan ala t pen gendalian pada tingkat ekstrim (sangat
s erin g a ta u tid ak p em a h).
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
10/14
158 JURNALMANAJEMENDANKEWlRAUSAHAAN, VOL.J3, NO. SEPTEMBER2011: 151-161
Hasil pengukuran untuk variabel evaluasi ber-
dasarkan anggaran menunjukkan bahwa kisaran
aktual skor jawaban responden berkisar antara 10
hingga 28 dengan rata rata 21,84 jauh di atas nilai
tengahnya, maka dapat disimpulkan bahwa responden
cenderung selalu melakukan proses penilaian atau
evaluasi atas hasil kerja bagiannya (unit bisnis/pusat
laba) berdasarkan anggaran. Hal ini konsisten dengan
hasil pada pengukuran alat pengendalian di mana
responden sebagai manajer unit bisnis (pusat laba)
selalu menggunakan alat-alat pengendalian sehingga
dalam melakukan evaluasi juga akan berdasarkan
anggaran.
Hasil pengukuran untuk variabel sistem umpan
balik menunjukkan bahwa kisaran aktual skorjawab-
an responden 13 sampai 28 dengan rata-rata 21,26
yang juga jauh di atas nilai tengah, maka dapat
disimpulkan bahwa sbu atau pusat laba dalam
penelitian ini sering atau selalu menggunakan ukuran
kinerja aktual sebagai umpan balik dalam meng-
implementasikan, memformulasikan, menguji strategi
yang dijalankan. Hal inipun konsisten dengan hasil
kedua elemen sistem pengendalian manajemen lain-
nya, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan
sistem pengendalian manajemen dalam penelitian ini
cukup tinggi dan selalu digunakan dalam memastikan
tercapainya kinerja yang diinginkan.
Hasil Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini, pendekatan interaksi ber-
tujuan untuk menerangkan variasi kinerja unit bisnis
dari dua interaksi variabel independen yaitu sistem
pengendalian manajemen dengan budaya perusahaan.
Model penelitian ini menyatakan kesesuaian antar
variabel yang bersyarat dengan atribut atau meka-
nisme sistem rnanajemen pengendalian akan ber-
hubungan dengan pencapaian efektivitas (kinetja)
SBU yang tinggi. Jika kesesuaian digambarkan se-
bagai interaksi, kemudian model meramalkan bahwa
dampak atribut dan mekanisme sistem manajemen
pengendalian adalah lebih tinggi ketika nilai faktor
kontekstual (kontinjensi)-rtya lebih tinggi, maka
model penelitian ini akan diuji dengan menjalankan
suatu analisis regresi dengan interaksi yang me-
masukkan faktor kontinjensi dengan sistem manaje-
men pengendalian. Dengan terlebih dahulu melaku-
kan uji asumsi klasik yang hasilnya menunjukkan
bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi, tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi dan tidak terjadi
multikolinearitas.
Tabel 3 menunjukkan hasil analisa regresi
dengan interaksi budaya perusahaan sebagai variabel
kontinjensi dengan atribut dan mekanisme sistem
pengendalian manajemen guna menguji hipotesis,
bila koefisien interaksi positif dan pO.005), kecuali interaksi budaya
perusahaan dengan mekanisme sistem evaluasi
berdasarkan anggaran menunjukkan hasil koefisien
yang positif dan signifikan (p
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
11/14
Sawi t r i : In te r ak si B ud aya Org an isa si d engan Si stem P engenda lia n M ana jem en 159
Hasil temuan di 1apangan ini mendukung
pendapatRasyid (1998) bahwa tidak terjadi hubungan
saling peran
interplay
antara budaya organisasi
dengan akuntansi yang dipraktekkan di organisasi
tersebut,namun budaya perusahaan berfungsi sebagai
mekanisme pengendalian di mana akuntansi manaje-
men tidak dipraktekkan da1am perusahaan. Hasil
regresi berganda da1am penelitian ini juga dapat
menggambarkan bahwa unit bisnis da1am penelitian
ini cenderung mempunyai budaya perusahaan yang
berorientasipada hasi1,pekerjaan, profesiona1, sistem
terbuka, kontrol ketat dan pragmatis, maka pengguna-
an atribut (alat pengendalian) dan mekanisme sistem
umpan balik bukanlah tergantung pada budaya
perusahaan tersebut, me1ainkanditentukan oleh faktor
lainnya, karena budaya perusahaan itu sendiri sudah
dianggap sebagai mekanisme pengendalian sebagai-
mana dikemukakan pula oleh Flamholtz (1983) yang
menganggap bahwa budaya organisasi sebagai
sebuah komponen pengendalian selain struktur
organisasi dan inti sistem pengendalian.
Budaya tidaklah berperan dalam menentukan
alat pengendalian rnaupun mekanisme sistem umpan
balik, namun berperan da1am meningkatkan efekti-
vitas eva1uasiberdasarkan anggaran terhadap kinerja
unit bisnis.Hal ini juga mendukung hasil penelitian
Poerwati (2002) yang menunjukkan bahwa budaya
organisasi secara signifikan marnpu bertindak sebagai
variabel
moderating
yang mempengaruhi hubungan
partisipasi penyusunan anggaran dalam meningkat-
kan kinerja manajerial. Hasi1 penelitian ini juga
memperkuat penelitian Chow et al. (1991) dalam Yap
et al. (1993) yang menemukan bahwa budaya
cultural individualism dan sistem pengendalian
manajemen berpengaruh secara signifikan sebagai
variabel independen terhadap kinerja tetapi tidak
secara interaksi mempengaruhi kinerja,
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil temuan di lapangan ini menggambarkan
bahwa bi1aunit bisnis cenderung mempunyai budaya
perusahaan yang berorientasi pada hasi1, pekerjaan,
profesional, sistem terbuka, kontro1 ketat dan prag-
matis, maka penggunaan atribut (a1at pengendalian)
dan mekanisme sistem umpan balik bukanlah ter-
gantung pada budaya perusahaan tersebut, me1ainkan
ditentukan oleh faktor 1ainnya, karena budaya per-
usahaan itu sendiri sudah dianggap sebagai meka-
nisme pengendalian.
Hal ini dapat terjadi karena kecenderungan
jawaban responden da1ampene1itianini menunjukkan
ada perbedaan budaya perusahaan secara signifikan
pada kelompok usaha jasa dengan kelompok usaha
manufaktur tempat responden bekerja dalam unit
bisnis perusahaan di kedua ke1ompok tersebut, ter-
utama dimensi ke dua yaitu beorientasi orang atau
pekerjaan, dimensi ketiga yaitu parochial atau
profesional dan dimensi keenam yaitu normative atau
pragmatis. Namun secara keseluruhan responden
menilai bahwa budaya perusahaan tempat mereka
bekerja cenderung berdimensi pada (1) hasi1 yang
ditandai dengan upaya maksimal dalam mencapai
tujuan dan keberanian menghadapi berbagai resiko,
(2) pekerjaan yang ditandai dengan keputusan-
keputusan penting lebih sering dibuat oleh individu
(terpusat pada atasan), (3) profesional yang ditandai
dengan titik berat pada perencanaan masa depan dan
mementingkan kompetensi dalam pekerjaan, (4)
terbuka yang ditandai dengan keterbukaan dalam
komunikasi terhadap pihak luar, (5) kontrol ketat
yang ditandai dengan ketepatan waktu dan efisiensi
serta (6) pragmatis yang ditandai dengan penekanan
pada hasi1daripada prosedur.
Dengan mempertimbangkan keterbatasan-keter-
batasan yang ada dalam pene1itian ini seperti peng-
gunaan instrurnen yang mendasarkan pada persepsi
jawaban responden me1a1uisurvei dengan kuesioner
dapat menimbulkan masalah jika persepsi responden
berbeda dengan keadaan sesungguhnya, sehingga
kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada
data yang dikumpulkan me1alui penggunaan instru-
men secara tertulis, diharapkan penelitian-penelitian
di masa yang akan datang sebagai implikasi teoritis
dapat menggunakan metode wawancara langsung
untuk mengetahui budaya perusahaan, atribut dan
mekanisme sistem pengendalian yang diterapkan
perusahaan. Penelitian lanjutan perlu memper-
timbangkan variabel kontingensi lainnya yang belum
diuji dalam penelitian ini seperti teknologi informasi
sebagaimana diketahui salah satu kunci keberhasi1an
suatu sistem pengendalian manajemen ditentukan ada
tidaknya dukungan tekno1ogiinformasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, R. N. 1966.
Management Planning dan
Control Systems: a Framework for Analysis.
Boston: Harvard Business School Press.
Anthony, R. N. Govindarajan, V. 1995.
Manage-
ment Control Systems. New York: McGraw-
Hill.
Budihardjo, A. 2003. Peranan Budaya Perusahaan:
Suatu Pendekatan Sisternatik dalam Mengelola
Perusahaan.
Prasetya Mulya Management
Journal,
8(14): 51-67.
Cooper, D.R.
Emory, C.W. 1996. Business
Research Methods. New York: McGraw-Hill.
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
12/14
160 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOLl3, NO.
SEPTEMBER 2011: 151-161
Daft, R. L. Macintosh, N. B. 1984.The Nature and
Use of Formal Control Systems for Mana-
gement Control and Strategy Implementation.
Jo urn al o f M an ag em en t, 10(1):43-66.
Dutta, M. 2002.
M a nag em en t C on tro l S y s tem s.
New
Delhi: Chdan and Company Ltd.
Fisher, J.G. 1998. Contingency Theory, Management
Control Systems and Finn Outcomes: Past
Results and Future Directions. Behav io ra l
R e sea rch in A cco un tin g , 10(Supplement): 47-
64.
Flamholtz, E.G. 1983. Accounting, Budgeting and
Control Systems in Their Organizational Con-
text: Theoretical dan Empirical Perspectives.
Ac coun t i n g, O rg an iza t ions da n So c ie ty ,
8(1):
153-169.
Govindarajan, V. 1988. A Contingency Approach to
Strategy Implementation at the Business-Unit
Level: Integrating Administrative Mechanisms
with Strategy. A ca d em y o f M an ag em en t
J ou rna l , 31(4): 828-851.
Harrison, G. L. McKinnon J. L. 1999. Cross-
cultural Research in Management Control
Systems Design: a Review of the Current State.
A c coun t ing . O rg an iza t ions an d S o c ie ty ,
24 5 :
483-506.
Hopwood, A. 1972. An Empirical Study the Role of
Accounting Data in Performance Evaluation.
Jou rna l o f A c cou n tin g R ese a rch , 2(Supplement):
156-182.
Hopwood, A. 1976.A c cou n tin g a H um an Beh aviour .
New South Wales: Haymarket Publishing
Limited.
Hofstede, G. 1978. The Poverty of Management
Control Philosophy.
A cad em y o f M a nag em en t
R e view , 3(3): 450-461.
Hofstede, G., Neuijen, B., Ohayv, D.D. Sanders, G.
1990. Measuring Organizational Cultures: A
Qualitativedan QuantitativeStudyAcross Twenty
Cases. Adm in i s tra tive S c ien ce Qua r te r ly , 35 2 :
286-316.
Indriantoro, N. 1999. Aliran-Aliran Pernikiran Alter-
natif dalam Akuntansi. Ju rna l E k onom i d an
B is nis I nd o ne s ia , 14(3): 101-105.
Indriantoro, N. 2000. Hubungan
Size
dan Fungsi
dengan Kultur Organ iza t iona l Perusahaan
Manufaktur di Indonesia. Ju rna l E ko nom i d an
Bisnis
Indonesia, 15(4):442-452.
Indriantoro, N. 2000. An Empirical Study ofLocus of
Control dan Cultural Dimensions asModerating
Variables of the Effect of Participative Budget-
ing on Job Performance dan Job Satisfaction.
J u rn al E kon om i d an Bisn is In do ne s ia , 15(1): 97-
114.
Khomsiyah Indriantoro, N. 2000. Metodologi
Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Pendekatan
Filsafat llmu.
Ju rn al B isn is d an A ku nta ns i,
2 2:
89-102.
Langfield-Smith, K. 1997. Management Control
Systems and Strategy: a Critical Review.
A ccoun tin g , O rgan iza t ions an d Society, 22(2):
207-232.
Miller, D. Friesen, P. 1982. Innovation in
Concervative dan Entrepreneurial Firms: Two
Models of Strategic Momentum. S tra teg ic
Ma n a g em en t Jou rna l,
3(1): 1-25.
O'Reilly, C.A. Chatman, J.A. 1996. Culture as
Social Control: Corporations, Culture and
Commitment. R ese a rch in O rg an iza t iona l
Behav io r , 18(5): 157-200.
Otley, D.T. 1978. Budget Use and Managerial Perfor-
mance. Jo urn al o f A cco un tin g R es e a r c h , 16(1):
122-149.
Otley, D.T. 1999. Performance Management: a
Framework for Management Control Systems
Research.
M a n ag em en t A cco un tin g R esea rch ,
10(4): 363-382.
Otley, D.T. Berry, A. 1980. Control, Organizations
and Accounting.
A c c ou ntin g, O rg an iza tio ns a nd
So c ie ty , 5(2): 231-244.
Poerwati, T. 2002. P en ga ruh P a r t is ip a si P e n yu s un a n
An g g a ran T erhadap Kinerja Manaj e r ia / :
Bud a y a O rg an isa s i d a n M otiva s i sebag a i
Va r i abe l M odera tin g . Simposium Nasional
Akuntansi V. Semarang: Ikatan Akuntan Indo-
nesia.
Pondeville, S.M. 2000. The Control Systems in The
Environmental Management Framework.Work-
ing Paper IPA Young Scholars ColloquiumNo.
13.
Puspa, D.F. 2000. Dampak Konflik Organisasional-
Profesional Akuntan Terhadap Kepuasan kerja
dan Perpindahan Pekerja (Studi Empiris ter-
hadap Akuntan yang Bekerja pada Organisasi
Profesional dan Organisasi Non Profesional).
M e dia E ko no m i, 6(3): 979-991.
Puspa, D.F.
Riyanto, B. 1999. Tipe Lingkungan
Pengendalian Organisasi, Orientasi Profesional,
Konflik Peran, Kepuasan Kerja dan KineIja:
Suatu Penelitian Empiris.
J ur na l R is et
k u n t a n s j
Indone s ia , 2(1): 117-135.
Putra, E. P.
Nairn, A. 2000. Budaya P e ru sahoon
da n In ten s ita s P era n A kun ta n s i M ana jem en :
P en e lit ia n E m pir is P ad a P eru sa ha an -Pen sda :
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
13/14
Syafruddin, M. 200 1. Pengaruh Moderasi Dinamika
Lingkungan pada Sistem Kontrol Akuntansi dan
Kinerja Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia, 4(1 ) : 99-110 .
Tepeci, M. 2001. The Effect of Personal Values,
Organizational Culture, and Person-Organiza-
tion Fit on Individual Outcomes in The
Restaurant Industry. Unpublished dissertation.
Pennsylvania: The Pennsylvania State Univer-
sity.
Tugiman, H. 2002. Pengaruh Auditor Internal, serta
Faktor-faktor Pendukungnya Terhadap Pening-
katan Pengendalian Internal dan Kinerja Per-
usahaan. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indone-
sia, 6 (1 ): 3 3-48.
Wasito
Ghozali, I. 2002. Pengaruh Sistem
Pengendalian Terhadap Prestasi Kerja: Uji
Langsung dan Tidak Langsung.
Jurnal Ekonomi
danBisnis D i a n Ekonomi , 8(2): 147-172.
Yap, T.H., Sim, A. 1993. A Cross-Country Com-
parison of The Relationships Between Strategy,
Environment and Control System Attributes:
Singapore and Australia.
The Indonesian
Journal of Accounting and Business Society:
1(1): 27-80.
Yasukata, K.
Kobayashi, T. 2001. Performance
Measurement and Evaluation Systems in View
of Strategic Management Control: A Survey of
Management Accounting Practices in Japan.
Asia Pasific Management Review, 6 (1 ): 53-72.
Sawar i:
I n te r ak si B u daya O rg an is as i d eng an S is tem P en gen da lian M an ajem en
6
an di Indonesia.
Simposium Nasional Akuntansi
ill. Jakarta: IkatanAkuntan Indonesia.
Rasyid, E.R 1998. Saling Peran
interplay
antara
Akuntansi dan Budaya Perusahaan, Penelitian
Empiris dengan Metode Interpretif Etnografis.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
1(1) :43-66 .
Riyanto,B.
2001.
Alternative Approach to Examining
a Contingency Model in Accounting Research: a
Comparison. Jurnal Riset Akuntansi, Mana-
jemen, Ekonomi, 1(1): 13-32.
Simons, R 1987. Accounting Control Systems and
Business Strategy: An Empirical Analysis.
Accounting, Organizations dan Society, 12 4 :
357-374.
Simons, R. 1990. The Role of Management Control
Systems in Creating Comperative Advantage:
New Perspectives. Accounting, Organizations
dan Society,
15(1/2) : 127-143.
Simons, R 1991. Strategic Orientation and Top
Management Attention to Control Systems.
Strategic Management Journal, 12(1) :49-62 .
Simons, R
1994.
How New Top Managers Use
Control Systems as Levers of Strategic Renewal.
StrategicManagement Journal, 15(3) : 169-189.
Simons, R 1995 .
Levers of Control: How Managers
Use Innovative Control Systems to Drive Strate-
gic Renewal.
Boston: Harvard Business School
Press.
-
7/23/2019 Interaksi Budaya Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa_UG
14/14